Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Membran mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Selama beberapa dekade, penggunaan membran dalam proses pemisahan, pemekatan dan pemurnian spesi kimia telah berkembang pesat baik dalam skala industri maupun laboratorium. Hal itu terjadi karena penggunaan membran lebih efisien baik dalam hal energi maupun ekonomi dibandingkan cara konvensional seperti distilasi, kristalisasi dan ekstraksi. Sebagian besar industri menggunakan membran organik yang dibuat dari berbagai bahan organik (polimer) untuk proses-proses pemisahan. Hal ini disebabkan karena proses pembuatannya relatif sederhana dan harganya murah. Akan tetapi membran organik ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain selektivitas yang rendah, tidak stabil pada suhu tinggi dan pada pH yang ekstrem, serta mengalami dekomposisi dalam pelarut organik. Untuk meminimalkan kelemahankelemahan tersebut, beberapa peneliti mulai mengembangkan membran anorganik. Membran anorganik ini mempunyai beberapa keunggulan dibanding membran organik, antara lain stabilitas termal dan kimiawi yang baik, fluks yang tinggi, kekuatan mekanik yang baik dan masa pakai yang lebih panjang1. Salah satu jenis membran anorganik adalah membran keramik. Dahulu keramik selalu dihubungkan dengan benda yang terbuat dari bahan utama tanah liat (clay) melalui proses pemanasan pada temperatur tinggi seperti gerabah, genteng dan berbagai jenis benda-benda seni berbahan dasar keramik. Namun, keramik didefinisikan sebagai bahan-bahan yang tersusun dari senyawa anorganik selain logam yang diolah melalui perlakuan panas pada suhu tinggi. 1 Membran keramik dapat terbentuk dari kumpulan partikel-partikel serbuk material anorganik sehingga terbentuk ruang (pori) di antara partikel-partikel tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatan membran keramik adalah ukuran partikel material keramik, komposisi campuran, cara pencetakan dan temperatur pembakaran (sintering). Material anorganik yang menarik untuk dijadikan membran keramik adalah material silikat. Salah satu material silikat tersebut adalah zirkonium silikat (ZrSiO4), yang lebih sering disebut sebagai zirkon. ZrSiO4 merupakan mineral utama bagi logam zirkonium (Zr) selain baddeleyite (ZrO2). Selain terdapat di alam, konsentrat ZrSiO4 juga ditemukan sebagai produk samping (tailing) dalam pengolahan bijih timah yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam industri keramik konvensional, serbuk ZrSiO4 digunakan sebagai pengopak glasir dan dapat memperbaiki ketahanan glasir terhadap timbulnya cacat retak halus (crazing). Hal ini berhubungan dengan sifat ekspansi termal ZrSiO4 yang rendah dibandingkan dengan material kristalin lainnya dalam glasir2. Pengembangan membran keramik ZrSiO4 menarik untuk diteliti karena di samping mempunyai potensi untuk aplikasi pemisahan, juga mempunyai stabilitas termal dan ketahanan kimia yang baik. Selain itu, membran keramik ZrSiO4 dapat dijadikan sebagai pendukung membran (membrane support) sehingga dapat dilapisi (coating) dengan senyawa kimia lain. Pelapisan ini dimaksudkan agar membran keramik ZrSiO4 mempunyai karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan secara spesifik. Adapun senyawa yang biasa digunakan sebagai pelapis adalah katalis ataupun senyawa kimia lain yang bisa meningkatkan kinerja membran keramik. Hampir semua katalis dapat digunakan sebagai pelapis pendukung membran, termasuk V2O5. Katalis V2O5 merupakan katalis yang serbaguna. Penggunaannya yang paling penting adalah dalam industri asam sulfat yaitu untuk menggantikan katalis platina dalam proses kontak untuk mengoksidasi SO2 menjadi SO33. Selain 2 itu, V2O5 juga mempunyai sifat fotokatalitik dan dapat digunakan sebagai sensor optik4. I.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membuat membran keramik ZrSiO4 sebagai pendukung membran (membrane support) yang kemudian dilapisi dengan katalis V2O5. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi mengenai kemungkinan diperoleh membran keramik ZrSiO4-V2O5 yang stabil secara termal dan kimiawi serta dapat dipergunakan untuk pemisahan sekaligus mempunyai peluang untuk dipergunakan sebagai membran katalitik. I.3 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti akan dibatasi hal-hal berikut : a. Pendukung membran ZrSiO4 dibuat dengan metode dry pressing: serbuk ZrSiO4 ditambah zat pengikat (binder) dengan komposisi tertentu kemudian dicetak dan di-sinter pada temperatur tertentu. Selanjutnya katalis V2O5 dilapiskan ke pendukung membran ZrSiO4 sehingga diperoleh membran keramik ZrSiO4-V2O5. b. Karakterisasi membran keramik ZrSiO4-V2O5 meliputi analisis SEM untuk mengetahui morfologi membran, analisis EDX untuk konfirmasi unsur dan senyawa penyusun membran, uji permeabilitas air dan rejeksi membran terhadap larutan Pb2+ untuk penentuan kinerja membran. 3