HISTOLOGI SISTIM REPRODUKSI WANITA ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 1 GENITAL WANITA • ORGANA GENITALIA INTERNA – OVARIUM – TRACTUS GENITALIS • TUBA UTERINA FALLOPII • UTERUS • VAGINA • ORGANA GENITALIA EXTERNA – MONS VENERIS – LABIA MAJORA – LABIA MINORA – CLITORIS • GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE – GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR – GLANDULA VESTIBULARIS MINOR • GLANDULA MAMMAE 2 OVARIUM • BENTUK DAN UKURAN: – SEPASANG, OVOID, 25-50 mm X 13-30 mm X 5 - 15 mm – 2 PINGGIRAN: • MARGO LIBER (TEPI BEBAS) • MARGO MESOVARICUS (TEPI PERLEKATAN MESOVARIUM) – LOKASI HILUS OVARII – DISELUBUNGI OLEH PERITONEUM VISCERALE • LOKASI: – PADA LEKUKAN DINDING CAVUM PELVIS = FOSSA OVARICA – MENEMPEL BELAKANG PLICA LATA UTERI • TAMPILAN PADA BELAHAN (DARI PERMUKAAN): – – – – – EPITHELIUM OVARII TUNICA ALBUGINEA ZONA PARENCHYMATOSA ZONA VASCULOSA HILUS OVARII 3 STRUKTUR HISTOLOGIS OVARIUM TUNICA ALBUGINEA CORTEX HILUS MEDULLA 9/20/04 4 CORTEX OVARII EPITEL TUNICA ALBUGINEA FOLIKEL PRIMORDIA 9/20/04 5 FOLIKEL OVARII • BANGUNAN BULAT DALAM STROMA CORTEX OVARII YANG MENGANDUNG OOCYT • JUMLAH: – – – – PADA WANITA UMUR MUDA, MEMENUHI CORTEX WANITA DEWASA DALAM 2 OVARIUM: 400 000 BUAH MAKIN TUA UMURNYA, MAKIN KURANG JUMLAHNYA DARI JUMLAH INI HANYA DILEPASKAN < 500 OOCYT SELAMA HIDUP • UKURAN – BERVARIASI, TERGANTUNG PADA TAHAP PERTUMBUHANNYA • DALAM SETIAP SIKLUS HAID: – – – – 5 SAMPAI 15 FOLIKEL MENGALAMI PERTUMBUHAN DARI PERTUMBUHAN TERSEBUT HANYA 1 OOCYT LEPAS SISANYA MENGALAMI DEGENERASI: ATRESIA FOLIKULER PELEPASAN OVUM DISEBUT OVULASI 6 PERTUMBUHAN FOLIKEL OVARIUM • WAKTU: – BERLANSUNG SEJAK BAYI SAMPAI MENOPAUSE • KETERLIBATAN KOMPONEN OVARIUM: – STROMA, SEL-SEL FOLIKEL DAN OOSIT • PERUBAHAN SELAMA PERTUMBUHAN: – UKURAN SEMAKIN BESAR – TERLETAK SEMAKIN MENDALAM DI CORTEX • 3 JENIS FOLIKEL SELAMA PERTUMBUHAN : – FOLIKEL PRIMORDIA • SEJAK LAHIR SAMPAI SEBELUM AKIL BALIK • SEBUAH OOSIT DISELUBUNGI OLEH SELAPIS SEL FOLIKEL GEPENG – OOSIT BERUKURAN 40 m, INTI TERLETAK EKSENTRIK – FOLIKEL SEDANG TUMBUH • FOLIKEL PRIMER • FOLIKEL SEKUNDER • FOLIKEL TERTIER/VESIKULER – FOLIKEL MATANG 7 FOLIKEL PRIMER PERUBAHAN SEL MULAI DARI FOLIKEL PRIMORDIAL – OOSIT : • MEMBESAR: 80 m, • MIKROVILI PADA PERMUKAAN SEL YANG TERPERANGKAP DALAM ZONA PELLUCIDA • ORGANELA BERGERAK MENYEBAR • ENDOPLASMIC RETICULUM MAKIN BERKEMBANG • KOMPLEKS GOLGI BERLIPAT JUMLAHNYA • MITOKHONDRIA MAKIN BANYAK – SEL-SEL GRANULOSA : • MENJADI KUBOID/KOLUMNER PENDEK • SELAPIS SEL GRANULOSA • MULAI MENGHASILKAN ZONA PELLUCIDA YANG MEMISAHKAN DENGAN OOSIT – SEL STROMA OVARII • SEL STROMA BERBENTUK SEPERTI FIBROBLAS SEKELILING FOLIKEL TERATUR KONSENTRIS 8 PERTUMBUHAN FOLIKEL PRIMER 9/20/04 9 FOLIKEL SEKUNDER CIRI-CIRI: – DIAMETER MENCAPAI 0,2 mm, BERBENTUK OVOID – OOSIT • MEMBESAR, BERUKURAN: 125 m - 150 m , • INTI BERKEDUDUKAN EKSENTRIK, – SEL-SEL FOLIKEL = SEL GRANULOSA: • MULTILAMELER, – – – – BERLAPIS: 6 - 12 BERTUMPU PADA MEMBRANA LIMITANS EXTERNA ZONA PELLUCIDA MULAI TAMPAK KETIKA OOSIT BERDIAMETER 80 m MIKROVILI OOSIT TERPENDAM DALAM ZONA PELLUCIDA – SEL STROMA • BERDIFERENSIASI MENJADI THECA FOLLICULI – THECA INTERNA: MULA-MULA FUSIFORM MENJADI KUBOID YANG BERFUNGSI SEBAGAI SEL ENDOKRIN, BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH – THECA EXTERNA: JARINGAN PENGIKAT 10 FOLIKEL TERTIER/VESIKULER CIRI-CIRI: – OOSIT • APABILA TELAH MULAI TERBENTUK ANTRUM, OOSIT TIDAK MEMBESAR LAGI – SEL-SEL GRANULOSA: • CELAH-CELAH TAK TERATUR ANTARA SEL GRANULOSA • LIQUOR FOLLICULI MENGISI CELAH-CELAH • TERBENTUK ANTRUM FOLLICULI – PENYATUAN CELAH-CELAH – ANTRUM DIBATASI OLEH SEL-SEL GRANULOSA BERLAPIS – TERBENTUK CALL EXNER BODY • CORONA RADIATA : – SEL-SEL GRANULOSA KUBOID SEKELILING OOSIT • CUMULUS OOPHORUS: – PENEBALAN SETEMPAT LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA – SEL STROMA • THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA MAKIN JELAS PERBEDAANNYA 9/20/04 11 FOLIKEL TERTIER/VESIKULER THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA ZONA GRANULOSA 9/20/04 12 FOLIKEL DE GRAAF • DICAPAI SETELAH 10 - 14 HARI – UKURAN DIAMETER: 1 cm – MENEMPATI CORTEX MENONJOLKAN PERMUKAAN OVARIUM • OOCYT – BERHENTI TUMBUH • SEL GRANULOSA – PROLIFERASI TIDAK SEIMBANG DENGAN PERTAMBAHAN LIQUOR FOLLICULI • HINGGA LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA MENIPIS • CUMULUS OOPHORUS : HUBUNGAN LAPISAN SEL GRANULOSA DGN OOCYT MERENGGANG • CORONA RADIATA : LAPISAN SEL GRANULOSA SEKITAR OOCYT • SEL STROMA – THECA INTRERNA: SEL-SEL MEMBESAR/POLIHEDRAL • BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH – THECA EXTERNA: SEL-SEL FUSIFORM DAN SERABUT KONSENTRIS 13 OVULASI – OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA MELEPASKAN DIRI DARI DINDING FOLIKEL – OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERAPUNG-APUNG – FOLIKEL MATANG SOBEK • KARENA TEKANAN FOLIKEL, CORTEX OVARII ISCHEMIA • BAGIAN CORTEX ANTARA PERMUKAAN DAN FOLIKEL MENJADI LEMAH • LIQUOR FOLLICULI TUMPAH – PELEPASAN OOCYT DARI OVARIUM • OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERLEPAS DARI OVARIUM – HARI KE 14 SIKLUS HAID – CORPUS RUBRUM: • TERBENTUK OLEH PECAHNYA PEMBULUH DARAH, SEHINGGA SISA-SISA FOLIKEL TERISI OLEH BEKUAN DARAH 9/20/04 14 PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI CORPUS LUTEUM – PERKEMBANGAN DARI CORPUS RUBRUM PADA CORTEKS – JARINGAN SEL-SEL LUTEIN MENGELILINGI JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DITENGAHNYA – FUNGSI: • KELENJAR D AN ESTROGEN – PROSES: • JARINGAN PENGIKAT DARI STROMA OVARII MENGISI BEKUAN DARAH (KEBANYAKAN MENEMPATI BAGIAN TENGAH) • SEL GRANULOSA BERTAMBAH BESAR, BERHENTI MITOSIS – BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN GRANULOSA, SEL ENDOKRIN PENGHASIL STEROID – SITOPLASMA MENGANDUNG LIPID DAN BUTIR-BUTIR LIPOKROM • SEL THECA INTERNA: – BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN THECA ENDOKRIN 15 PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI PROSES OVULASI 16 SEL LUTEIN THECA CORPUS LUTEUM CORPUS ALBICANS 17 PERUBAHAN CORPUS LUTEUM • PROSES: – UMUR CORPUS LUTEUM: • 10 - 14 HARI, TIDAK ADA FERTILISASI: CORPUS LUTEUM SPURIUM • SELAMA KEHAMILAN: CORPUS LUTEUM GRAVIDARUM – DIAMETER 5 cm, LEBIH BESAR D/P CORPUS LUTEUM SPURIUM – TERBENTUK CORPUS ALBICANS MELALUI DEGENERASI SELSEL CORPUS LUTEUM • AUTOLISIS, SEL-SEL LUTEIN MENGHILANG • SISA-SISA SEL DIFAGOSITOSIS OLEH SEL MAKROFAG – TERBENTUK JARINGAN PARUT: • JARINGAN PENGIKAT • PERUBAHAN CORPUS ALBICANS : – LETAKNYA BERGESER KE DALAM OVARIUM – PROSES • ABSORBSI JARINGAN PENGIKAT • DIGANTI OLEH STROMA OVARII • BERLNGSUNG SELAMA BULANAN SAMPAI TAHUNAN 18 ATRESIA FOLLICULI • DIFINISI: – PROSES DEGENERASI JARINGAN FOLIKEL DALAM OVARIUM YANG DIDAHULUI OLEH BERHENTINYA MITOSIS SEL-SEL GRANULOSA DAN MATINYA OOCYT • WAKTU: – BERLANGSUNG SEJAK LAHIR SAMPAI BEBERAPA SAAT SETELAH MENOPAUSE • PALING BANYAK APABILA TERJADI PERUBAHAN HORMONAL: – SETELAH LAHIR (PERUBAHAN HORMON MATERNAL) » 99 % OOCYT PADA WAKTU LAHIR SUDAH DEGENERASI – UMUR AKIL BALIK – KEHAMILAN • FOLIKEL YANG MENGALAMI ATRESIA: – SETIAP TAHAP PERKEMBANGAN FOLIKEL, MULAI FOLIKEL PRIMORDIA, FOLIKEL SEDANG BERKEMBANG SAMPAI FOLIKEL MATANG, DAPAT MENGALAMI ATRESIA 19 BERBAGAI BENTUK ATRESIA FOLLICULI GLASSY MEMBRANE 9/20/04 20 JARINGAN INTERSTITIAL OVARIUM • CORTEX OVARII – STROMA TERDIRI ATAS: • SEL-SEL BERBENTUK SEBAGAI KUMPARAN (FUSIFORM) • SEL MIRIP OTOT POLOS TANPA MIOFILAMEN • ANYAMAN SERABUT RETIKULER • MEDULLA DAN HILUS OVARII – JARINGAN PENGIKAT LONGGAR: • SEL FIBROBLAS • SEL-SEL OTOT POLOS • SERABUT KOLAGEN 21 TUBA UTERINA FALLOPII • DUA PIPA SALURAN MENGANDUNG OTOT POLOS YANG BERPANGKAL PADA UTERUS DAN BERAKHIR TERBUKA SEBAGAI INFUNDIBULUM DALAM CAVUM PERITONEI – RUANGANNYA BERMUARA DALAM CAVUM UTERI • PANJANG: 14 - 20 cm • DIAMETER: TIDAK SAMA • PENGGAL: – INFUNDIBULUM • TERBUKA SEBAGAI CORONG YANG DIKELILINGI JUMBAIJUMBAI = FIMBRIAE, YANG MENCAPAI OVARIUM: FIMBRIA OVARICA – AMPULLA • BAGIAN DEKAT INFUNDIBULUM YANG MELEBAR – ISTHMUS • 1/3 BAGIAN TENGAH YANG MENYEMPIT – PARS INTERSTITIALIS • BAGIAN YANG MENEMBUS DINDING UTERUS 22 STRUKTUR DINDING TUBA UTERINA • MEMBRANA MUCOSA – KETEBALAN: • PALING TEBAL DAERAH AMPULLA, BENTUK LUMEN SEPERTI LABIRIN – LIPATAN-LIPATAN MEMANJANG BERCABANG • MULA-MULA PANJANG, MAKIN MENDEKATI UTERUS MEMENDEK – EPITEL • EPITEL KOLUMNER SELAPIS PALING TINGGI DAERAH AMPULLA • MENDEKAT UTERUS MAKIN PENDEK – SEL SILINDRIS BERSILIA (PALING BANYAK: FIMBRIA DAN AMPULLA) – SEL SEKRETORI TANPA SILIA – LAMINA PROPRIA • JARINGAN PENGIKAT TANPA KELENJAR • TUNICA MUSCULARIS (OTOT POLOS) – STRATUM CIRCULARE (SEBELAH DALAM) – STRATUM LONGITUDINALE • TUNICA SEROSA – LANJUTAN DARI PERITONEUM VISCERALE 23 STRUKTUR MEMBRANA MUCOSA DINDING TUBA UTERINA 24 DINDING AMPULLA TUBA UTERINA FALLOPII 25 UTERUS • BENTUK: SEBAGAI BUAH PEER • KEDUDUKAN: – ANTEFLEXIO/ RETROFLEXIO • UKURAN: – TERGANTUNG HAMIL ATAU TIDAK HAMIL • 7 - 8 cm X 24 - 30 mm X 43 - 50 mm (TIDAK HAMIL) • LETAK: – DALAM CAVUM PELVIS • FACIES VESICALIS, DATAR, DIBELAKANG VESICA URINARIA • FACIES RECTALIS, KONVEKS, DI DEPAN RECTUM • BAGIAN-BAGIAN: – – – – FUNDUS UTERI CORPUS UTERI CERVIX UTERI : 3 cm PORTIO VAGINALIS UTERI • FUNGSI: – MENUMBUHKAN EMBRIO HASIL FERTILISASI 26 DINDING UTERUS • LAPISAN DARI DALAM KE LUAR: – ENDOMETRIUM • MERUPAKAN MEMBRANA MUCOSA • MENGANDUNG GLANDULA UTERINA • KETEBALAN DAN STRUKTUR TERGANTUNG: – DAERAH YANG DILAPISI – PERIODE YANG TERKAIT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI • LAPISAN: – STRATUM FUNCTIONALE – STRATUM BASALE – MYOMETRIUM • MERUPAKAN LAPISAN DINDING YANG PALING TEBAL • OTOT POLOS • BERUBAH APABILA DALAM KEADAAN HAMIL – PERIMETRIUM • DAERAH FUNDUS : DITUTUPI OLEH PERITONEUM VISCERALE SEHINGGA MERUPAKAN TUNICA SEROSA • DAERAH LAIN : MERUPAKAN TUNICA ADVENTITIA 27 BAGIAN-BAGIAN UTERUS • CORPUS UTERI: – CAVUM UTERI • PALING LEBAR, TERUTAMA DI ANTARA MUARA 2 TUBA UTERINA • KEARAH BAWAH: UKURAN MAKIN MENYEMPIT • ISTHMUS – BATAS CORPUS UTERI DAN CERVIX UTERI – ORIFICIUM INTERNUM UTERI • CERVIX UTERI – CANALIS CERVICIS • PORTIO VAGINALIS UTERI – CANALIS CERVICIS BERAKHIR SEBAGAI ORIFICIUM EXTERNUM UTERI = ORIFICIUM EXTERNUM CANALIS CERVICIS • BERMUARA DALAM VAGINA 28 STRUKTUR ENDOMETRIUM CORPUS UTERI • STRATUM BASALE • STRATUM FUNCTIONALE (DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI) – FUNGSI: • MEMPERSIAPKAN INPLANTASI HASIL FERTILISASI • DALAM KEADAAN TIDAK HAMIL MENGALAMI PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI SECARA PERIODIK: – SIKLUS MENSTRUASI (HAID) – EPITEL SILINDRIS SELAPIS • SEL BERSILIA • SEL SEKRETORI – LAMINA PROPRIA • • • • JARINGAN PENGIKAT MENYERUPAI JARINGAN MESENKHIM BANYAK MENGANDUNG SEL DAN SUBSTANSI AMORF MENGANDUNG GLANDULA UTERINA YANG BERBENTUK TUBULER KADANG-KADANG BERCABANG 29 CERVIX UTERI • BAGIAN-BAGIAN: – DILUAR VAGINA – BAGIAN YANG TERDAPAT DALAM VAGINA • PORTIO VAGINALIS UTERI • RUANGAN: – CANALIS CERVICIS UTERI • LANJUTAN CAVUM UTERI – BATAS ATAS: • ORIFICIUM INTERNUM UTERI – BATAS BAWAH : • ORIFICIUM EXTERNUM UTERI 30 STRUKTUR DINDING CERVIX UTERI • MEMBRANA MUCOSA – BERBEDA DENGAN DAERAH LAIN DARI UTERUS • LIPATAN-LIPATAN BERCABANG = PLICAE PALMATAE • TIPIS: 3 mm • TIDAK DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI – EPITEL SILINDRIS SELAPIS • BEBERAPA SEL BERSILIA • SEL SEKRETORIS – EPITEL GEPENG BERLAPIS • PADA PERMUKAAN LUAR PORTIO VAGINALIS: – LAMINA PROPRIA • JARINGAN PENGIKAT PADAT BANYAK SERABUT KOLAGEN • 15 % SEL-SEL OTOT POLOS • MENGANDUNG KELENJAR BESAR: GLANDULA CERVICALIS UTERI YANG BERSIFAT MUKOSA • MENGALAMI SEDIKIT PERUBAHAN SELAMA SIKLUS MENSTRUASI 31 TAHAP PERUBAHAN PERIODIK ENDOMETRIUM DALAM SATU SIKLUS MENSTRUASI (28 HARI) • FASE PROLIFERATIF/FOLIKULER • FASE SEKRETORI/LUTEAL • FASE MENSTRUASI 32 PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA FASE SEKRETORI/LUTEAL • WAKTU: – SESUDAH OVULASI ( M-15) SAMPAI M-28 (HILANGNYA C. LUT) • PERUBAHAN: – BERTAMBAH TEBAL (5 mm) • KARENA OEDEM STROMA DAN PENIMBUNAN SEKRIT KELENJAR – KELENJAR: • • • • BERTAMBAH PANJANG BERKELOK-KELOK LUMEN MEMBESAR (MENGGEMBUNG) INTI SEL EPITEL TERDESAK KEPERMUKAAN OLEH GLIKOGEN – STROMA: • OEDEM – ARTERI: • BERTAMBAH PANJANG DAN LEBIH BERKELOK-KELOK • MENCAPAI PERMUKAAN 33 PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AWAL FASE SEKRETORI/LUTEAL 34 PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AKHIR FASE SEKRETORI/LUTEAL 35 PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AWAL FASE MENSTRUASI • WAKTU: – BERLANGSUNG JIKA TIDAK ADA FERTILISASI DAN NIDASI • 2 MINGGU SESUDAH OVULASI (M1 - M4) • PEMICU: • PENURUNAN MENDADAK PROGESTERON DAN ESTROGEN • PERUBAHAN: – KELENJAR • BERHENTI SEKRESI – STROMA: • MENYUSUT, OEDEM MENGHILANG, PERDARAHAN – ARTERI: • • • • KONTRAKSI DINDING ARTERI, ISCHEMIA KEMATIAN SEL-SEL ENDOTEL DIIKUTI PENGENDURAN ARTERI PERDARAHAN – STRATUM FUNCTIONALE DILEPASKAN 36 PERUBAHAN STRUKTUR KELENJAR SELAMA SIKLUS MENSTRUASI 37 PENGATURAN HORMONAL PADA SIKLUS HAID OESTRO GEN PROGESTERON 38 PERJALANAN OOCYT OVULASI – CAVUM PERITONEI: • OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA • DIBANTU DENGAN FIMBRIA OVARICA MASUK KE: – TUBA UTERINA • INFUNDIBULUM – DIDORONG KE ARAH UTERUS • AMPULLA JIKA ADA FERTILISASI • ISTHMUS – PERTEMUAN DENGAN SPERMATOZOA – HUBUNGAN SEL-SEL CORONA RADIATA RENGGANG KARENA ENZIM DARI AKROSOMA – LISIS ZONA PELLUCIDA – PROSES MEIOSIS OOSIT DISELESAIKAN – CAPUT SPERMATOZOA MASUK SITOPLASMA OOSIT – PELEBURAN BAHAN INTI OOCYT DAN SPERMATOZOON – TERJADI ZIGOT – JIKA TIDAK ADA FERTILISASI, OOCYT MATI DAN DIABSORBSI 39 PERJALANAN OOCYT SAMPAI INPLANTASI PADA ENDOMETRIUM 40 PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI PLASENTA 41 PLACENTA • PLACENTA ADALAH ORGAN YANG TERDIRI ATAS JARINGAN YANG BERASAL DARI SUMBER BERBEDA • PARS FOETALIS: – LEMPENG CHORION: • VILLI PLACENTAE: – JARINGAN PENGIKAT MESENKHIM DAN KAPILER DARAH – CYTOTROPHOBLAST – SYNCYTIOTROPHOBLAST • PARS MATERNALIS: – DECIDUA BASALIS: • MEMBERIKAN DARAH ARTERIEL DALAM LACUNA YANG MENGGENANGI RUANG ANTAR VILLI • DAERAH PINGGIRAN PLACENTA, DECIDUA BASALIS MENYATU ERAT DENGAN CHORION PADA ZONA MARGINALIS • SEPTUM PLACENTAE MEMBAGI PLACENTA MENJADI COTYLEDON 42 STRUKTUR VILLI PLACENTAE 43 STRUKTUR DINDING VAGINA • MEMBRANA MUCOSA: – EPITEL GEPENG BERLAPIS (TEBAL 150 - 200 m), • SEL-SEL EPITEL SEDIKIT MENGANDUNG BUTIR2 KERATOHIALIN – LAMINA PROPRIA , • JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS • ANYAMAN PEMBULUH DARAH • TUNICA MUSCULARIS: – STRATUM LONGITUDINALE, • OTOT POLOS YANG MEMANJANG TERUTAMA MEMBENTUK LAPISAN LUAR – STRATUM CIRCULARE • LAPISAN DALAM, LEBIH TIPIS • TUNICA ADVENTITIA: – JARINGAN PENGIKAT PADAT TIPIS • MENGANDUNG BANYAK ANYAMAN PEMBULUH VENA, SER. ELAS. • SERABUT SARAF 44 STRUKTUR DINDING VAGINA TUNICA MUSCULARIS MEMBRANA MUCOSA 45 9/20/04 46