dr. Tonny Ertiatno, SpOG(K) ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI Hormon Hormon adalah suatu transmiter kimiawi yang dihasilkan oleh suatu sel yang masuk peredaran pembuluh darah menuju set target (responsive target) Pusat pengatur hormon adalah Hipothalamus yang selanjutnya mempengaruhi Hipofise (pituitary) anterior et posterior Hormon memiliki sifat autokrin,parakrin dan endokrin Hormon Hipothalamus GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) melepaskan FSH dan LH TRH (Tirotropin Releasing Hormon) melepaskan TSH CRH (Corticotropin Relasing Hormon) melepaskan ACTH dan Endorphin GHRH dan GHIH (Growth Hormon Releasing Hormon dan Inhibit Hormon ) Hormon Hipofise (Pituitary) Hipofise Anterior (Adenohipofise) FSH (Follicel Stimulating Hormon) LH (Luteinizing Hormon) TSH (Tiroid Stimulating Hormon) ACTH (Adrenocorticotropin Hormon) Prolaktin Hipofise Posterior (Neurohipofise) Vasopressin Oksitosin Poros Hormon Hipothalamus-HipofiseOvarium GnRH/FSHRH/LHRH dari hipothalamus merangsang hipofise mengeluarkan FSH dan LH melalui sel Gonadotrope Sekresi GnRH meningkat oleh pengaruh noradrenaline Sekresi GnRH dihambat oleh transmiter dopamine,serotonin dan endorphine GnRH disekresikan secara pulsatil setiap 90 menit Poros H-P-O FSH dan LH berperan dalam mengatur siklus menstruasi wanita FSH berperan dalam mematangkan folikel ( Folikel de Graaf),folikel ini akan merangsang sel theca interna menghasilkan Estrogen. Peningkatan kadar FSH dan Estrogen memicu keluarnya LH yang berperan dalam proses ovulasi folikel dan pembentukan Korpus luteum Estrogen dan Progesteron mempunyai efek kuat dalam menghambat sekresi FSH dan LH serta GnRH melalui mekanisme umpan balik negative Mekanisme Ovulasi Hormon Lutein Progesteron Enzim Proteolitik (kolagenase) Melemahnya dinding folikel Hiperemi folikel + Sekresi Prostaglandin Transudasi plasma kedalam folikel Degenerasi Stigma Edema Folikel Ovulasi (pecahnya dinding folikel) Fase Menstruasi Fase Proliferasi Permukaan endometrium mengalami epitelisasi sejak awal menstruasi sampai hari ke 4-7 Dibawah pengaruh estrogen sel struma bertambah banyak dan pertumbuhan pembuluh darah dalam endometrium Endometrium akan menebal 3-4 mm Fase Menstruasi Fase Regenerasi -Fase Sekresi Terjadi setelah ovulasi sekitar hari ke 14 setelah menstruasi terjadi sampai 1 minggu Dibawah pengaruh progesteron dinding endometrium dimatangkan, pembuluh darah semakin berkelok-kelok dan meningkatnya jumlah sel sekretorik Dinding endometrium menebal 5-6 mm Fase Menstruasi Fase Menstruasi Penurunan estrogen dan progesteron yang nyata menyebabkan menstruasi Terjadi infiltrasi sel PMN,terjadi pelepasan mediator vasokontriksi dan vasospasme yang menyebabkan ischemic necrotic endometrium fungsionalis dan menyisakan jaringan basalis untuk proses regenerasi endometrium Lapisan necrotic perlahan mengalami desquamasi disertai pelepasan prostaglandin,prostaglandin merangsang kontraksi uterus sehingga diduga sebagai untuk membatasi perdarahan selama haid Jumlah darah yang dikeluarkan selama haid sekitar 40-50 cc Hormon Steroid Ovarium Estrogen Progesteron Androgen Estrogen Hormon steroid dengan 10 atom C Dibentuk dari 17-ketosteroid androstendion Estrogen alamiah yang tepenting adalah E1 Estron E2 Estradiol : Paling aktif E3 Estriol Estrogen selain ovarium dihasilkan oleh plasenta,adrenal,testis dan jaringan lemak Di produksi juga di granulosa sel Fungsi Estrogen Memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi uterus Meningkatkan sekresi cairan servik menjadi lebih encer dan bening Meningkatkan produksi sekret mukosa vagina Meningkatkan kadar glikogen,sehingga meningkatkan produksi asam laktat oleh bakteri Doderlein,pH menurun dan meningkatkan proteksi mukosa vagina Progesteron Hormon steroid dengan 21 atom C Dibentuk di korpus luteum,plasenta dan adrenal Metabolit progesteron berupa pregnandiol Di produksi melalu theca lutein sel Fungsi Progesteron Mempersiapkan uterus menerima konsepsi dan implantasi/nidasi Menyebabkan proses sekretorik pada fase menstruasi Menurunkan sekret servik menjadi lebih kental sehingga menjadi barier menghalangi masuknya spermatozoa Menurunkan tonus miometrium Bersifat themoregulator terutama setelah ovulasi Androgen Hormon steroid dengan 19 atom C Fungsi androgen mengacu pertumbuhan dan pembentukan sifat kelamin pria Dihasilkan oleh ovarium dalam sel stroma Androgen yang terbentuk pada wanita merupakan bakal pembentuk estrogen Hirsutisme ringan pada wanita akibat perbedaan keseimbangan sekresi androgen dan estrogen Poros Hipothalamus-Pituitary-Tiroid Oleh pengaruh TRH dari hipothalamus,pituitary mensekresikan TSH yang akan merangsang kelenjar Tiroid Kelenjar Tiroid akan mengeluarkan T4(Tiroksin) ,T3 (Triiodotironin) dan Calcitonin T3 dan T4 berperan dalam mengatur metabolisme tubuh Calcitonin berperan dalam mengatur metabolisme kalsium H-P-T TRH selain merangsang kelenjar Tiroid juga merangsang sel laktotrof mensintesis Prolaktin (PRL) TRH sering dipakai untuk menyelidiki fungsi hipofise dan fungsi tiroid TRH oral juga dapat digunakan untuk meningkatkan produksi ASI pada pasien dengan insufisiensi laktasi Efek Hormon Tiroid Meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan otak janin Mengatur metabolisme karbohidrat Meningkatkan sekresi kolesterol Meningkatkan frekuensi denyut jantung Pengaruh Tiroid Terhadap Menstruasi Pada kasus hipotiroid dimana rendahnya kadar T4 dan T3 memicu pelepasan hormon TRH dan TSH dimana ikut meningkatkan sekresi Prolaktin Prolaktin yang tinggi akan menekan sekresi FSH dan LH sehingga terjadi gangguan pematangan folikel Pada keadaan hipotiroid ovarium lebih peka terhadap hcg sehingga estrogen akan menurun dan perkembangan uterus menjadi terganggu (hipoplasia) Pada Hipertiroid akan menyebabkan oligomenorea ataupun amenorea Mekanisme Umpan Balik Hormon Tiroid Meningkatnya T3 dan T4 di tubuh akan menurunkan sekresi TSH Meningkatnya kecepatan sekresi hormon tiroid sekitan 1.75x akan menurunkan kecepatan sekresi TSH sampai nol Poros Hipothalamus-Pituitary-Adrenal CRH dari hipothalamus merangsang pituitary melepaskan ACTH Kelenjar adrenal terdiri dari 2 bagian utama Medula adrenal dan Kortek adrenal Kelenjar adrenal juga berkaitan secara fungsinalis dengan sistem saraf simpatis yakni dengan mensekresi epineprin dan norepineprin Kortek Adrenal Lapisan luar zona glomerulosa, merupakan tempat dihasilkannya mineralokorticoid (aldosterone), ysng terutama diatur oleh angiotensin II,kalium , dan ACTH. Juga dipengaruhi oleh dopamine, atrial natriuretic peptide (ANP) dan neuropeptides Zona fasciculata pada lapisan tengah, dengan tugas utama sintesis glukokortikoid, terutama diatur oleh ACTH. Juga dipengaruhi oleh beberapa sitokin (IL-1, IL-6, TNF) dan neuropeptida zona reticularis tempat sekresi androgen adrenal (terutama dehydroepiandrostenedion [DHEA], DHEA sulfat dan androstenedion) juga glukokortikoid (kortisol and corticosteron) Hormon Adrenal Mineralokortikoid Aldosteron Glukokortikoid Kortisol Androgen Sintesis Steroid Adrenal Mineralokortikoid (Aldosteron) Meresorbsi natrium sekresi kalium dalam tubulus ginjal Mengatur volume cairan ekstraseluler dan tekanan arteri Glukokortikoid (Cortisol) Melalui pengaruh ACTH dari hipofise meningkatkan sekresi dari Cortisol Beberapa faktor stimulasi pelepasan cortisol adalah stress : Trauma Infeksi Kedinginan atau kepanasan Fungsi Glukokortikoid Merangsang glukoneogenesis Menurunkan pemakain glukosa oleh sel Meningkatkan konsentrasi glukosa darah Anti inflamasi Efek Glukokortikoid Glukokortikoid juga mempengaruhi fungsi gonad dan fungsi gonadotropin. Pada pria, glukokortikoid menghambat sekresi gonadotropin terbukti dengan menurunnya respons terhadap pemberian gonadotropin releasing hormone (GnRH) dantestosteron . Pada wanita, glukokortikoid juga akan menekan respons LH terhadap GnRH, yang menyebabkan terjadinya supresi estrogen dan progestin berakibat inhibisi ovulasi dan terjadinya amenorea. Kelainan Sekresi Adrenokortikal Sindroma Cushing Terjadi peningkatan Cortisol akibat adenoma pada kelenjar adrenal Peningkatan Cortisol menekan sekresi GnRH sehingga terjadi penurunan sekresi FSH dan LH dan menganggu siklus menstruasi (amnenore) Gejala klinis : moon face,hipertensi,amenore,buffalo hump Sindroma Androgenital Kerusakan sistem enzym suprarenalis yang menyebabkan penuruan Cortisol,ACTH meningkat Androgen ,hirsutisme/virilisasi Amenore Pembesaran clitoris Atrofi payudara Perubahan suara