ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER XL MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Oleh: Vita Dhameria Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon [email protected] ABSTRAKSI Perkembangan industri komunikasi di Indonesia mendorong perushaan untuk dapat menarik perhatian konsumen, bagaimana mereka mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada akhirnya konsumen setia dengan produk yang ditawarkan. Semakin konsumen mudah untuk mengingat merek produk yang ditawarkan maka semakin loyal terhadap produk perusahaan. Loyalitas merek produk salah satu konsep yang sangat penting terkhusus pada kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat sedangkan pertumbuhan masih rendah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh brand image dan daya tarik iklan terhadap minat beli kartu seluler XL mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 responden. Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) AMOS 21.0. Pengukuran pada konstruk eksogen dan endogen di uji menggunakan analsis korfirmatori dan uji kelayakan full model yang dianalisis dengan menggunakan SEM dimana didapatkan hasil Goodness of Fit untuk Chisquare 73,370; Probability 0,011; RMSEA 0,67; CFI 0,978; AGFI 0,860; CMIN/DF 1,529; TLI 0,970; GFI 0,914 dapat disimpulkan bahwa model yang diajukan dapat diterima. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa brand image dan daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen tetapi tidak signifikan. KATA KUNCI: Brand image, Daya Tarik Iklan, Brand Awareness, Minat Beli. H a l a m a n | 20 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin hari semakin pesat, dengan adanya era globalisasi, pasar bebas, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dimana masyarakat Indonesia membutuhkan banyak informasi. Masyarakat Indonesia dengan karakteristik dan keberagaman budaya menjadikan suatu fenomena tersendiri dalam pemenuhan sumber informasi yang mereka butuhkan. Perkembangan ini mendorong industri informasi dan seluler berlomba-lomba untuk dapat menarik perhatian pelanggan, sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi dan pada akhirnya konsumen setia dengan produk yang ditawarkan. Bagaimana perusahaan mampu mempertahankan pelanggan dengan strategi dan kebijakan perusahaan yang mereka miliki. Perusahaan harus mampu mempertahankan merek produk yang sudah ada melalui media informasi baik majalah, surat kabar, radio, televisi ataupun media iklan lainnya. Semakin konsumen mudah mengingat dan percaya dengan merek produk yang ditawarkan maka semakin konsumen loyal terhadap produk kita. Loyalitas merek produk salah satu konsep yang sangat penting terkhusus pada kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat sedangkan pertumbuhan masih rendah. Upaya perusahaan dalam mempertahankan loyalitas merek mereka merupakan salah satu strategi yang cukup efektif diabandingkan perusahaan harus melakukan upaya menarik pelanggan baru (Gede Riasa, 2008; Hsin et al, 2009). H a l a m a n | 21 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Tabel 1 Word Of Mouth Index Kartu Seluler Prabayar GSM Kategori Talk Promo Sell WOM Social Prabayar GSM Network WOMI WOMI 2013 2014 XL 10,94 7,60 9,82 26,00 6,99 205,66 181,78 simPATI 11,37 7,76 9,87 26,57 6,43 257,88 170,78 IM3 11,58 7,68 10,53 27,29 6,29 280,37 171,72 AS 9,36 6,87 7,33 21,72 7,89 123,47 171,30 Rata-rata 10,77 7,43 9,25 25,19 6,87 260,50 171,27 kategori Sumber: http://swa.co.id/ranking/indonesia-most-recommended-brands-2014 Berdasarkan data dari tabel diatas menunjukkan bahwa Word of Mouth Index dari kartu seluler XL pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan nilai indeks sebesar 181,78%, sedangkan pada tahun 2013 nilai indeks 205,66 hal tersebut dikarenakan adanya ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh pihak XL. Merek Tabel 2 Top Brand Index Kartu Seluler Prabayar TBI 2009 2010 2011 0212 2013 2014 TOP 2015 simPATI 42,9% 49,9% 48,0% 37,1% 34,9% 30,2% 34,6% TOP IM3 17,9% 17,5% 16,6% 17,8% 20,0% 16,9% 14,0% TOP XL 13,3% 17,2% 13,4% 16,7% 14,1% TOP Prabayar Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2015_fase_1 Data Top Brand Index kartu seluler prabayar XL menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada tahun 2015 sebesar 14,1%. Kesuksesan sebuah merek H a l a m a n | 22 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 produk dapat dibuktikan jika merek tersebut melekat pada benak konsumen. Merek memberikan keuntungan fungsional dalam memenuhi kebutuhan pasar melalui persaingan yang sudah ada. Beberapa hal yang dijadikan dasar bagi perusahaan dalam mengelola merek antara lain perusahaan mau dan mampu membayar mahal untuk dapat mempertahankan merek produk mereka. Hal tersebut dikarenakan untuk menciptakan produk baru dengan ekuitas merek yang kuat dipasaran memerlukan investasi yang cukup besar dibandingkan bagi perusahaan untuk mempertahankan merek produk yang sudah ada. Tenaga pemasaran yang memang sudah profesional memahami bahwa promosi harga merupakan alat pemasaran guna meningkatkan penjualan perusahaan, untuk itu perusahaan menerapkan starategi pemasaran dengan membangun brand value dan diferensiasi produk sehingga menciptakan keunggulan bersaing. Eksploitasi merek merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengotimalisasikan asset perusahaan sehingga kinerja pemasaran dapat meningkat. Tabel 3 Jumlah Pengguna Smartphone Indonesia Sumber: http://www.emarketer.com/Articles H a l a m a n | 23 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Dari data diatas dapat dilihat bahwa penggunaan smarthpone di Indonesia semakin hari semakin meningkat tahun 2016 sebesar 69,4%, dengan adanya peningkatan tersebut memberikan peluang bagi para pebisnis seluler di Indonesia dengan memberikan pelayanan berupa produk paket internet, hal tersebut menjadikan pendorong berkembangnya usaha bisnis dibidang seluler. 2. Perumusan Masalah Menurut penelitian Elisabeth Desi Arista (2011) mengatakan bahwa brand image berpengaruh negative terhadap minat beli konsumen Telkom Speedy di kota Semarang. Berbeda dengan penelitian dari Wang dan Tsai (2014) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara brand image dengan minat beli melalui mediasi persepsi kualitas dan nilai yang dirasakan. Kesenjangan penelitian terdahulu merupakan alasan bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang komponen yang dapat mempengaruhi minat beli konsumen, sehingga research problem dalam penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Brand Image dan Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli Kartu Seluler XL Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang” Berdasarkan masalah penelitian diatas, maka pertanyaan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah brand image berpengaruh terhadap brand awareness sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen? 2. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand awareness sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen? H a l a m a n | 24 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 3. Apakah brand awareness berpengaruh terhadap minat beli konsumen? 3.Tujuan dan Manfaat Penelitian 3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan menganalisis: 1. Terdapat pengaruh brand image terhadap brand awareness. 2. Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap brand awareness. 3. Terdapat pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen. 4. Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen. 5. Terdapat pengaruh brand awareness terhadap minat beli konsumen. 3.2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang menyangkut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen. 2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan minat beli konsumen sebagai landasan dalam mengambil langkah strategis berikutnya. 3. Penlitian ini dapat menjadi solusi atas perbedaan penelitian antara penelitian Elisabeth Desi Arista (2011) dengan Wang dan Tsai (2014). TELAAH PUSTAKA 1. Brand Image Merek (brand) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain ataupun kombinasi dari itu semua yang tujuannya agar seseorang dapat mengenali produk H a l a m a n | 25 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 dari satu ataupun sekelompok penjual dimana hal tersebut dapat membedakannya dengan produk (Kotler dan Keller, 2009). Brand image merupakan apa yang difikirkan dan dirasakan konsumen ketika mereka mendengar dan melihat nama dari suatu merek produk (Hawkins et al., 1998). Brand Image adalah persepsi konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Brand image harus mampu disampaikan melalui media komunikasi yand sudah ada dan disebarluaskan secara terus menerus sehingga mampu menarik perhatian konsumen dan mampu mempertahankan pelangan yang sudah ada sebelumnya (Kotler, 2002). Citra merek adalah kumpulan persepsi tentang sebuah merek yang saling berkaitan yang ada dalam pikiran manusia (Ouwersoot dan Tudorica, 2001) Brand image lebih kepada interprestasi konsumen tentang produk, manfaat, situasi, penggunaan, pengguna dan karakteristik perusahaan dimana brand image itu sendiri berisi tentang pengetahuan merek dan situasi dari konsumsi produk tersebut yang melibatkan perasaan dan emosi seseorang (Sitinjak dan Tumpal, 2005). Brand image itu sendiri memilik beberapa indikator yaitu: dimana merek tersebut mudah dikenali konsumen, modelnya tidak ketinggalan jaman, bermanfaat, akrab dibenak konsumen, keaslian komponen pendukung, tekstur produk yang halus (Low dan Lamb, 2000). H1: Semakin baik brand image maka semakin baik brand awareness. Faktor-faktor pembentuk brand image itu sendiri antara lain: kekuatan asosiasi merek (strength of brand association) bagaimana informasi merek tersebut masuk dalam ingatan konsumen dan bertahan dalam benak konsumen, H a l a m a n | 26 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 keuntungan asosiasi merek (favourability of brand association) dimana suksesnya proses pemasaran tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang menguntungkan, konsumen dapat mempercayai atribut produk yang ditawarkan sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi pada akhirnya timbul kepuasan konsumen, keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association) merek harus memiliki keunggulan bersaing hal tersebut menjadikan konsumen percaya dan memilih produk yang ditawarkan dimana keunikan dari merek itu sendiri berupa atribut produk, fungsi produk ataupun citra yang mampu dinikmati konsumen. (Kotler dan Keller (2007). Brand image merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu perusahaan terutama apabila memilik brand image yang kuat dan positif. Tanpa adanya brand image yang kuat dan positif perusahaan nantinya akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada (Wang dan Tsai, 2014). H3: Semakin baik brand image maka semakin baik minat beli. 2. Daya Tarik Iklan Daya tarik iklan merupakan salah satu alasan untuk membeli suatu produk atau jasa (Anil at.al, 2009). Iklan yang menarik dan unik dapat memberikan rangsangan terhadap konsumen untuk memperhatikan iklan tersebut, merek atau produk akan lebih mudah di ingat oleh konsumen. Salah satu komponen yang sangat penting dalam program integrasi program komunikasi dalam pemasaran adalah pesan dalam iklan. Daya tarik iklan adalah suatu yang membuat produk H a l a m a n | 27 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 perusahaan menarik dan diperhatikan oleh konsumen. Ketika perilaku audiens dibentuk oleh pengiklan, maka dapat dikatakan tujuan iklan mereka tercapai (Anil at.al, 2009; Belch et al., 2004). H2: Semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi brand awareness. Iklan merupakan unsur dari bauran promosi, iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Konteks iklan di televisi setidaknya ada beberapa poin penting yang dapat dijadikan indikator dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik iklan. Indikator tersebut yaitu daya tarik cerita dalam iklan (storyboard), daya tarik visualisasi dan daya tarik kata dalam iklan. Story board adalah visualisasi dalam iklan televisi yang berupa rangkaian gambar yang menampilkan alur cerita iklan yang diusulkan. Story board memiliki 3 elemen penting antara lain : 1) Gambar dengan adegan atau gerak. 2) Deskripsi tertulis tentang pesan yang ingin disampaikan. 3) Apa saja yang akan didengar oleh pemirsa (Halas, 1991). H4: Semaking tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi minat beli. 3. Brand Awareness Brand awareness merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi minat pembelian konsumen, merek produk tertentu akan dapat terakumlasi dalam fikiran konsumen pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Semakin tinggi brand awareness maka semakin tinggi konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian yang pada H a l a m a n | 28 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 akhirnya akan meningkatkan penjualan produk dan meningkatkan kinerja perusahaan (Dodds et al, 1991; Grewal et al., 1998). Brand awareness merupakan kemampuan konsumen untuk mengenali (recognize) dan mengingat kembali (recall) merek sebagai bagian dari suatu kategori produk. Semakin tinggi tingkat kesadaran merek (brand awareness) merek dalam benak konsumen, akan makin melekat merek tersebut, besar kemungkinan merek tersebut dipertimbangkan dalam pembelian dan dipilih oleh konsumen (Durianto et al, 2004). H5: 4. Semakin baik brand awareness maka semakin baik minat beli. Minat Beli Pengertitan minat beli itu sendiri seberapa besar kemungkinan konsumen mau membeli merek produk tertentu atau bisa jadi seberasa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek produk yang satu ke merek produk yang lain (Keller, 1998). Dorongan pembelian akan semakin tinggi apabila produk yang dibeli memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan pengorbanan yang mereka Rangsangan pemasaran keluarkan maupun untuk rangsangan membeli dari produk tersebut. lingkungan mampu mempengaruhi prerilaku konsumen, kemudian rangsangan yang merek terima diproses dalam diri mereka masing-masing sesuai dengan karakteristik yang mereka miliki, pada akhirnya akan menimbulkan keingian untuk membeli produk tersebut. Karakteristik yang dimilik berupa motivasi diri yang mampu mendorong perilaku pembelian produk. H a l a m a n | 29 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Proses belajar dan proses pemikiran seseorang mampu membentuk minat beli konsumen, hal tersebut merupakan faktor pembentuk dari persepsi konsumen. Efek hirarki dari minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses munculnya keyakinan. Minat beli mampu menciptakan motivasi pada diri seseorang yang terekam dalam benak mereka, kemudian menimbulkan suatu keinginan dan dorongan yang sangat kuat yang pada akhirnya konsumen mampu memenuhi kebutuhan mereka melalui aktualisasi dalam bentuk sikap (Mowen, 2002). Seorang konsumen tidak dengan sendirinya memiliki keputusan dalam pembelian barang atau jasa. Terlebih dahulu konsumen mencari informasi dari orang terdekat atau orang yang benar-benar dipercaya untuk membantunya dalam pengambilan keputusan. Minat beli dibagi menjadi beberapa indikator antara lain: minat transaksional dimana seseorang memiliki kecendrungan untuk membeli produk, minat referensial dimana seseorang memiliki kecenderungan untuk mereferensikan produk kepada orang lain, minat preferensial dimana gambaran dari perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut, minat eksploratif dimana gambaran dari perilaku seseorang berusaha untuk selalu mencari informasi suatu produk yang mereka minati dan mencari informasi dalam mendukung sifat positif dari produk tersebut (Ferdinand, 2006) METODE PENELITIAN 1.Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: H a l a m a n | 30 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 a. Data Primer Data primer dalam penelitian ini merupakan data kuesioner mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang terpilih menjadi responden. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). 2.Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik relative sama dan bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1995; Sugiyono, 1999). Untuk model SEM ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100-200. Bila terdapat 12 indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah: Jumlah sampel = jumlah indikator x 5 sampai dengan 10...(1) = 12 x 5 = 60 = 12 x 10 = 120 Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus representative/mewakili populasi yang akan diteliti, pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. a. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan membagikan kuesioner dan wawancara. H a l a m a n | 31 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 b. Teknik Analisis Teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis data. Sesuai dengan model multidimensi dan berjenjang yang sedang dikembangkan pada penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM) pada paket statistik AMOS. Menganalisis model penelitian dengan SEM dapat mengidentifikasi dimensi-dimensi sebuah konstruk, dan pada saat yang sama dapat mengukur pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah di identifikasi dimensidimensinya (Ferdinand, 2002). c. Model Penelitian Empiris Gambar 1 Model Penelitian Empiris Brand Image H3 H1 Brand Awareness Daya Tarik Iklan H5 Minat Beli H2 H4 H a l a m a n | 32 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Dimensional Brand Image Brand image itu sendiri memilik beberapa indikator yaitu: dimana merek tersebut mudah dikenali konsumen, modelnya tidak ketinggalan jaman, bermanfaat, akrab dibenak konsumen, keaslian komponen pendukung, tekstur produk yang halus (Low dan Lamb, 2000). Indikator brand Image: X1 = Merek produk memiliki citra positif di benak konsumen. X2 = Merek produk mudah dibedakan dengan merek produk pesaing karena memilki ciri khas. X3 = Merek produk dikenal luas di masyarakat. Dimensional Daya Tarik Iklan Penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide. Ketika perilaku audiens dibentuk oleh pengiklan, maka dapat dikatakan tujuan iklan mereka tercapai (Anil at.al, 2009; Belch et al., 2004). Indikator daya tarik iklan: X4 = Penampilan tema iklan. X5 = Endorser yang dipakai. X6 = Penampilan visual iklan. H a l a m a n | 33 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Dimensional Brand Awareness Mengukur variabel brand awareness yaitu ketidaksadaran merek (unqware of brand), pengenalan merek (brand recognition), ingat terhadap merek (brand recall), dan merek menjadi pilihan utama (brand awareness) (Rangkuti, 2002). Indikator brand awareness : X7 = Kemampuan mengingat merek dengan cepat. X8 = Kemampuan mengingat logo, simbol merek tertentu. X9 = Kemampuan mengenali merek diantara merek pesaing. Dimensional Minat Beli Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan. Kepuasan pelanggan juga memperkuat perilaku terhadap merek dan kemungkian besar akan mengarahkan pada pembelian terhadap merek yang sama (Assael,1995). Indikator minat beli: X10 = Tertarik untuk membeli produk . X11 = Pencarian informasi merek . X12 = Mereferensikan produk kepada orang lain. H a l a m a n | 34 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 PEMBAHASAN 1. Deskripsi Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang yang menggunakan kartu seluler XL. 2. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini sebanyak 120 orang mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang. Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%) Perempuan 77 64,16% Laki-laki 43 35,83% Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 120 responden yang terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 64,16%. Data responden pada tabel tersebut memberikan informasi bahwa mayoritas pengguna kartu seluler XL di dominasi oleh perempuan, hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih suka menggunakan kartu seluler kartu XL dengan kecepatan akses internet. Kecepatan internet menggunakan kartu XL berada jauh diatas kartu seluler lainnya karena XL memiliki area covered yang sangat bagus, dibuktikan dengan kuatnya jaringan sinyal XL di berbagai tempat (plosok) dimana XL jarang mengalami jaringan trouble, cepat dan inovatif. H a l a m a n | 35 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 3. Analisis Persamaan Struktural (Struktural Equation Modelling, SEM) Gambar 2 Analsisi Full Model Tabel 5. Hasil Pengujian Kelayakan Model untuk Full Model χ2 - Chi-Square Significanced Probability RMSEA GFI AGFI CMIN/DF TLI CFI Diharapkan kecil (lebih kecil dari 73,370 Square table df, signifikansi 5%) >0,05 0,011 ≤0.08 >0,90 >0,90 ≤2,00 >0,95 >0,95 0,067 0,914 0,860 1,529 0,970 0,978 Baik Baik Baik Baik Marginal Baik Baik Baik H a l a m a n | 36 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai chi-square 73,370 dengan probability 0,011. Disamping itu, terdapat nilai indeks CMIN/DF (1,529), GFI (0,914), TLI (0,970), RMSEA (0,67), CFI (0,978), AGFI 0,860 berada pada rentang nilai yang diharapkan. Disini membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan antara matriks kovarians untuk sampel dan matriks kovarians populasi di estimasi. 4. Evaluasi Normalitas Data Evaluasi normalitas data menggunakan kriteria critical ratio multivariate, dengan rentang ± 2,58 pada tingkat signifikansi 0,01 (1%). Data dapat disimpulkan memiliki distribusi normal jika critical ratio untuk multivariate menunjukkan nilai di bawah 2,58 (Ghozali, 2008). Hasil pengujian normalitas data dapat di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 Hasil Pengujian Normalitas Data Variable X12 X11 X10 X9 X8 X7 X4 X5 X6 X3 X2 X1 Multivariate min 2.000 3.000 2.000 3.000 2.000 2.000 3.000 3.000 2.000 2.000 2.000 2.000 max 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 skew -.327 -.273 -.311 -.255 -.451 -.245 .031 .041 -.018 -.008 -.312 -.335 c.r. -1.462 -1.221 -1.392 -1.141 -2.016 -1.098 .137 .183 -.081 -.037 -1.396 -1.496 kurtosis -.522 -.522 .790 -.494 .219 -.001 -1.034 -.421 .131 -.545 -.132 -.234 1.791 c.r. -1.168 -1.166 1.767 -1.106 .489 -.003 -2.313 -.941 .293 -1.218 -.295 -.522 .535 H a l a m a n | 37 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa nilai C.R untuk multivariate adalah 0,535 berada di bawah 2,58. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data variabel manifest (observed variabel) terdistribusi secara normal. 5. Uji Kausalitas . Tabel 7 Regression Weights untuk Pengujian Hipotesis BA BA MB MB MB X1 X2 X3 X6 X5 X4 X7 X8 X9 X10 X11 X12 <--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--- BI DTI BA BI DTI BI BI BI DTI DTI DTI BA BA BA MB MB MB Estimate S.E. C.R. P Label .437 .099 4.399 *** par_9 .376 .130 2.883 .004 par_10 .519 .106 4.899 *** par_11 .079 .085 .932 .351 par_13 .376 .110 3.416 *** par_14 1.000 .965 .057 17.072 *** par_1 .826 .085 9.700 *** par_2 1.000 1.335 .118 11.311 *** par_3 1.327 .122 10.854 *** par_4 1.000 1.061 .096 11.091 *** par_5 .993 .095 10.494 *** par_6 1.000 1.057 .092 11.467 *** par_7 1.137 .099 11.472 *** par_8 Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness , H1 diterima ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 4,399 dengan probabilitas sebesar 0,000 maka signifikansi probabilitas < 0,05. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness , H2 diterima ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 2,883 dengan probabilitas sebesar 0,004 maka signifikansi probabilitas < H a l a m a n | 38 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 0,05. Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli tetapi tidak signifikan, H3 ditolak ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 0,932 dengan probabilitas sebesar 0,351 maka signifikansi probabilitas > 0,05. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, H4 diterima ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 3,416 dengan probabilitas sebesar 0,000 maka signifikansi probabilitas < 0,05. Brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, H5 diterima ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 4,899 dengan probabilitas sebesar 0,000 maka signifikansi probabilitas < 0,05. KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan a) Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah Purposive Sampling, dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, harus representative/mewakili populasi yang akan diteliti, pertimbangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang, sedangkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 responden. b) Berdasarkan hasil penelitian data 120 responden mahasiswa yang menggunakan kartu seluler XL yang lebih mendominasi adalah responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 64,6%, sedangkan 35,83% berjenis kelamin laki-laki. c) Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa brand image dan daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli H a l a m a n | 39 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 konsumen. Brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen tetapi tidak signifikan. d) Brand Image berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat beli konsumen hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik brand image tidak mempengaruhi minat beli konsumen kartu seluler XL. Semakin baik brand image maka akan semakin baik brand awareness. e) Minat beli konsumen dapat ditingkatkan dengan menciptakan kemenarikan iklan dan pemanfaatan brand image karena mampu menciptakan brand awareness yang baik, meningkatkan perhatian dan daya ingat konsumen akan produk yang ditawarkan, pada akhirnya dapat meningkatkan minat beli konsumen karena konsumen sudah mengenal dengan baik produk yang ditawarkan. 2.Saran a) Kartu seluler XL sudah dikenal masyarakat dan memposisikan sebagai kartu provider dengan kecepatan akses internet tercepat dan untuk tarifnya bersaing dengan produk lain dengan pelayanan paket dari XL yang tersedia. Kecepatan internet menggunakan kartu XL berada jauh diatas kartu seluler lainnya karena XL memiliki area covered yang sangat bagus, dibuktikan dengan kuatnya jaringan sinyal XL di berbagai tempat (plosok) dimana XL jarang mengalami jaringan trouble, cepat dan inovatif. Perusahaan harus mampu mempertahankan strategi pemasarannya untuk lebih unggul dan H a l a m a n | 40 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 inovatif sehingga konsumen tetap setia untuk menggunakan pelayanan provider dari Xl. b) Sebaiknya perusahaan untuk meciptakan daya tarik iklan yang baik mampu menunjukkan manfaat-manfaat yang mampu menjadikan masukan/saran bagi konsumen, tidak hanya dari sisi harga saja. Selain itu juga perusahaan harus menonjolkan dari sisi lainnya seperti CSR (Corporate Social Responsibility) Karena hal ini mampu memberikan citra baik bagi perusahaan. c) Hasil dari penelitian ini menunjukkan probability kurang dari 0,05 untuk itu sebaiknya untuk penelitian selanjutkan dapat menambahkan sampel kemudian uji kelayakan model lebih diperhatikan lagi. Jumlah indikator sebaiknya ditambahkan sehingga nilai goodness of fit yang masih bernilai marginal dapat ditingkatkan, ataupun bisa dengan menambahkan variabel baru yang sesuai. H a l a m a n | 41 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arista, Elisabeth Desi. 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust Dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy. Semarang. Belch, G.E and M.A. Belch. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Commnunications Perspective. Sixth Edition. The McGraw Hill/Irwin: New York. Davis, D. F., Golicic, S. L., & Marquardt A. J. 2008. Branding a B2B Service: Does A Brand Differentiate A Logistics Service Provider? Industrial Marketing Management. 37, 218-227. Dodds, William B., & Grewal, D. 1991. Effect of Price, Brand and Store Information on Buyer’s Product Evaluation. Journal of Marketing Research, 28(3), 307-319. Durianto. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ferdinand, A.T. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. BP-UNDIP, Semarang. Gede Riana. 2008. Pengaruh Trust Terhadap Loyalty Brand. Buletin studi ekonomi. Vol 13/2: 3-6. Halas, John dan Roger Manvell. 1991. Film Animation. Focal Press. London. Herbig, P., & Milewicz, J. 1993. The Relationship of Reputation and Credibility to Brand Success. Journal of Consumer Marketing. 10(3), 18-24. Hoeffler, S., & Keller, K. L. 2002. Building Brand Equity Through Corporate Societal Marketing. Journal of Public Policy & Marketing, 21(1), 78-89. Hoyer, W. D., & Brown, S. P. 1990. Effects of Brand Awareness on Choice For a Common Repeat-Purchase Product. Journal of Consumer Research,17(2), 141-148. Janiszewski, C., & Van Osselaer, M. J. 2000. A Connectionist Model of BrandQuality Associations. Journal of Marketing Research, 37(3), 331-350. JRS, Tumpal dan Sitinjak, Tony. 2005. Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol 12 Keller, K. L. (1993). Conceptualizing, Measuring and Managing Customer-Based Brand Equity. Journal of Marketing, 57(1), 1-22. Loudon, David and J Della Bitta. 1993. Consumer Behavior: Concept and Applications. 4th Edition, New York: Mc.Graw Hill. Low, G.S dan Lamb, Ch.W. 2000. The Measurement and Dimensionality of Brand Association. Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No.6, pp.350-368 Macdonald, E. K., & Sharp, B. M. 2000. Brand Awareness Effects on Consumer Decision Making for a Common, Repeat Purchase Product: A Replication. Journal of Business Research, 48, 5-15 H a l a m a n | 42 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016 Mishra, Anil., C.T Near, Road, Khandawa. 2009. Indian Perspective about Advertising Appeal. International Journal of marketing Studies, Vol. 1, No. 2, pp. 23-34 Ouwersloot, Hans and Tudorica Anamaria. 2001. Brand Personality Creation through Advertising. Maxx Working Paper 2001-01, February 2nd 2001 Percy, L., & Rossiter, J. R. 1992. A Model of Brand Awareness and Brand Attitude Advertising Strategies. Psychology & Marketing, 9, 263-274. Shimp Terence. 2003. Periklanan dan Promosi. Erlangga, Jakarta Shimp, T.A. 2010. Advertising, Promotion and Other Aspects of Integrated Marketing Communication 8th Edition. South-Western: Cengage Learning. Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survey. Edisi Revisi, Jakarta, Pustaka LP3ES. Sugiyono, Prof., Dr. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-6, Bandung, CV. Alfa Beta. Turley, L. W., & Moore, P. A. 1995. Brand Name Strategies in the Service Sector. Journal of Consumer Marketing, 12(4), 42-50 Wang, Ya Hui and Cing Fen Tsai. 2014. The Relationship Between Brand Image and Purchase Intention: Evidence From Award Winning Mutual Funds. The International Journal of Business and Finance Research Vol. 8 No.2. H a l a m a n | 43 JURNAL EKONOMI ISSN: 2302-7169 Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016