analisis pengaruh brand image dan daya tarik iklan terhadap minat

advertisement
ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN DAYA TARIK
IKLAN TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULER XL
MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Oleh:
Vita Dhameria
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
[email protected]
ABSTRAKSI
Perkembangan industri komunikasi di Indonesia mendorong perushaan
untuk dapat menarik perhatian konsumen, bagaimana mereka mampu memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen yang pada akhirnya konsumen setia dengan
produk yang ditawarkan. Semakin konsumen mudah untuk mengingat merek
produk yang ditawarkan maka semakin loyal terhadap produk perusahaan.
Loyalitas merek produk salah satu konsep yang sangat penting terkhusus pada
kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat sedangkan pertumbuhan masih
rendah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh brand image dan daya
tarik iklan terhadap minat beli kartu seluler XL mahasiswa Universitas
Diponegoro Semarang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 responden.
Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model)
AMOS 21.0.
Pengukuran pada konstruk eksogen dan endogen di uji
menggunakan analsis korfirmatori dan uji kelayakan full model yang dianalisis
dengan menggunakan SEM dimana didapatkan hasil Goodness of Fit untuk Chisquare 73,370; Probability 0,011; RMSEA 0,67; CFI 0,978; AGFI 0,860;
CMIN/DF 1,529; TLI 0,970; GFI 0,914 dapat disimpulkan bahwa model yang
diajukan dapat diterima.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa brand image dan daya tarik
iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. Daya tarik
iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen. Brand
awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen.
Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen tetapi tidak
signifikan.
KATA KUNCI: Brand image, Daya Tarik Iklan, Brand Awareness, Minat
Beli.
H a l a m a n | 20
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia semakin hari semakin pesat,
dengan adanya era globalisasi, pasar bebas, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)
dimana masyarakat Indonesia membutuhkan banyak informasi.
Masyarakat
Indonesia dengan karakteristik dan keberagaman budaya menjadikan suatu
fenomena tersendiri dalam pemenuhan sumber informasi yang mereka butuhkan.
Perkembangan ini mendorong industri informasi dan seluler berlomba-lomba
untuk dapat menarik perhatian pelanggan, sehingga kebutuhan dan keinginan
konsumen dapat terpenuhi dan pada akhirnya konsumen setia dengan produk yang
ditawarkan. Bagaimana perusahaan mampu mempertahankan pelanggan dengan
strategi dan kebijakan perusahaan yang mereka miliki. Perusahaan harus mampu
mempertahankan merek produk yang sudah ada melalui media informasi baik
majalah, surat kabar, radio, televisi ataupun media iklan lainnya.
Semakin
konsumen mudah mengingat dan percaya dengan merek produk yang ditawarkan
maka semakin konsumen loyal terhadap produk kita. Loyalitas merek produk
salah satu konsep yang sangat penting terkhusus pada kondisi persaingan bisnis
yang sangat ketat sedangkan pertumbuhan masih rendah.
Upaya perusahaan
dalam mempertahankan loyalitas merek mereka merupakan salah satu strategi
yang cukup efektif diabandingkan perusahaan harus melakukan upaya menarik
pelanggan baru (Gede Riasa, 2008; Hsin et al, 2009).
H a l a m a n | 21
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Tabel 1
Word Of Mouth Index Kartu Seluler Prabayar GSM
Kategori
Talk Promo
Sell
WOM
Social
Prabayar GSM
Network
WOMI
WOMI
2013
2014
XL
10,94
7,60
9,82
26,00
6,99
205,66
181,78
simPATI
11,37
7,76
9,87
26,57
6,43
257,88
170,78
IM3
11,58
7,68
10,53
27,29
6,29
280,37
171,72
AS
9,36
6,87
7,33
21,72
7,89
123,47
171,30
Rata-rata
10,77
7,43
9,25
25,19
6,87
260,50
171,27
kategori
Sumber: http://swa.co.id/ranking/indonesia-most-recommended-brands-2014
Berdasarkan data dari tabel diatas menunjukkan bahwa Word of Mouth
Index dari kartu seluler XL pada tahun 2014 mengalami penurunan dengan nilai
indeks sebesar 181,78%, sedangkan pada tahun 2013 nilai indeks 205,66 hal
tersebut dikarenakan adanya ketidakpuasan konsumen terhadap pelayanan yang
telah diberikan oleh pihak XL.
Merek
Tabel 2
Top Brand Index Kartu Seluler Prabayar
TBI
2009
2010
2011
0212
2013
2014
TOP
2015
simPATI
42,9% 49,9% 48,0% 37,1% 34,9% 30,2% 34,6% TOP
IM3
17,9% 17,5% 16,6% 17,8% 20,0% 16,9% 14,0% TOP
XL
13,3%
17,2% 13,4% 16,7% 14,1% TOP
Prabayar
Sumber: http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/surveyresult/top_brand_index_2015_fase_1
Data Top Brand Index kartu seluler prabayar XL menunjukkan bahwa
terjadi penurunan pada tahun 2015 sebesar 14,1%. Kesuksesan sebuah merek
H a l a m a n | 22
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
produk dapat dibuktikan jika merek tersebut melekat pada benak konsumen.
Merek memberikan keuntungan fungsional dalam memenuhi kebutuhan pasar
melalui persaingan yang sudah ada. Beberapa hal yang dijadikan dasar bagi
perusahaan dalam mengelola merek antara lain perusahaan mau dan mampu
membayar mahal untuk dapat mempertahankan merek produk mereka.
Hal
tersebut dikarenakan untuk menciptakan produk baru dengan ekuitas merek yang
kuat dipasaran memerlukan investasi yang cukup besar dibandingkan bagi
perusahaan untuk mempertahankan merek produk yang sudah ada.
Tenaga
pemasaran yang memang sudah profesional memahami bahwa promosi harga
merupakan alat pemasaran guna meningkatkan penjualan perusahaan, untuk itu
perusahaan menerapkan starategi pemasaran dengan membangun brand value dan
diferensiasi produk sehingga menciptakan keunggulan bersaing.
Eksploitasi
merek merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengotimalisasikan asset
perusahaan sehingga kinerja pemasaran dapat meningkat.
Tabel 3
Jumlah Pengguna Smartphone Indonesia
Sumber: http://www.emarketer.com/Articles
H a l a m a n | 23
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Dari data diatas dapat dilihat bahwa penggunaan smarthpone di Indonesia
semakin hari semakin meningkat tahun 2016 sebesar 69,4%, dengan adanya
peningkatan tersebut memberikan peluang bagi para pebisnis seluler di Indonesia
dengan memberikan pelayanan berupa produk paket internet,
hal tersebut
menjadikan pendorong berkembangnya usaha bisnis dibidang seluler.
2.
Perumusan Masalah
Menurut penelitian Elisabeth Desi Arista (2011) mengatakan bahwa brand
image berpengaruh negative terhadap minat beli konsumen Telkom Speedy di
kota Semarang. Berbeda dengan penelitian dari Wang dan Tsai (2014) yang
mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan positif antara brand image
dengan minat beli melalui mediasi persepsi kualitas dan nilai yang dirasakan.
Kesenjangan penelitian terdahulu merupakan alasan bagi peneliti untuk mengkaji
lebih dalam lagi tentang komponen yang dapat mempengaruhi minat beli
konsumen, sehingga research problem dalam penelitian ini adalah “Analisis
Pengaruh Brand Image dan Daya Tarik Iklan terhadap Minat Beli Kartu
Seluler XL Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang”
Berdasarkan masalah penelitian diatas, maka pertanyaan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah brand image berpengaruh terhadap brand awareness sehingga dapat
mempengaruhi minat beli konsumen?
2. Apakah daya tarik iklan berpengaruh terhadap brand awareness sehingga dapat
mempengaruhi minat beli konsumen?
H a l a m a n | 24
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
3. Apakah brand awareness berpengaruh terhadap minat beli konsumen?
3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
3.1
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menganalisis:
1. Terdapat pengaruh brand image terhadap brand awareness.
2. Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap brand awareness.
3. Terdapat pengaruh brand image terhadap minat beli konsumen.
4. Terdapat pengaruh daya tarik iklan terhadap minat beli konsumen.
5. Terdapat pengaruh brand awareness terhadap minat beli konsumen.
3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang
menyangkut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen.
2. Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi
manajemen perusahaan dalam meningkatkan minat beli konsumen sebagai
landasan dalam mengambil langkah strategis berikutnya.
3. Penlitian ini dapat menjadi solusi atas perbedaan penelitian antara penelitian
Elisabeth Desi Arista (2011) dengan Wang dan Tsai (2014).
TELAAH PUSTAKA
1.
Brand Image
Merek (brand) merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain ataupun
kombinasi dari itu semua yang tujuannya agar seseorang dapat mengenali produk
H a l a m a n | 25
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
dari satu ataupun sekelompok penjual dimana hal tersebut dapat membedakannya
dengan produk (Kotler dan Keller, 2009). Brand image merupakan apa yang
difikirkan dan dirasakan konsumen ketika mereka mendengar dan melihat nama
dari suatu merek produk (Hawkins et al., 1998). Brand Image adalah persepsi
konsumen terhadap perusahaan atau produknya. Brand image harus mampu
disampaikan melalui media komunikasi yand sudah ada dan disebarluaskan secara
terus menerus sehingga mampu menarik perhatian konsumen dan mampu
mempertahankan pelangan yang sudah ada sebelumnya (Kotler, 2002). Citra
merek adalah kumpulan persepsi tentang sebuah merek yang saling berkaitan
yang ada dalam pikiran manusia (Ouwersoot dan Tudorica, 2001)
Brand image lebih kepada interprestasi konsumen tentang produk,
manfaat, situasi, penggunaan, pengguna dan karakteristik perusahaan dimana
brand image itu sendiri berisi tentang pengetahuan merek dan situasi dari
konsumsi produk tersebut yang melibatkan perasaan dan emosi seseorang
(Sitinjak dan Tumpal, 2005). Brand image itu sendiri memilik beberapa indikator
yaitu:
dimana merek tersebut mudah dikenali konsumen, modelnya tidak
ketinggalan jaman, bermanfaat, akrab dibenak konsumen, keaslian komponen
pendukung, tekstur produk yang halus (Low dan Lamb, 2000).
H1: Semakin baik brand image maka semakin baik brand awareness.
Faktor-faktor pembentuk brand image itu sendiri antara lain: kekuatan
asosiasi merek (strength of brand association) bagaimana informasi merek
tersebut masuk dalam ingatan konsumen dan bertahan dalam benak konsumen,
H a l a m a n | 26
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
keuntungan asosiasi merek (favourability of brand association) dimana suksesnya
proses pemasaran tergantung pada proses terciptanya asosiasi merek yang
menguntungkan, konsumen dapat mempercayai atribut produk yang ditawarkan
sehingga kebutuhan dan keinginan konsumen terpenuhi pada akhirnya timbul
kepuasan konsumen, keunikan asosiasi merek (uniqueness of brand association)
merek harus memiliki keunggulan bersaing hal tersebut menjadikan konsumen
percaya dan memilih produk yang ditawarkan dimana keunikan dari merek itu
sendiri berupa atribut produk, fungsi produk ataupun citra yang mampu dinikmati
konsumen. (Kotler dan Keller (2007).
Brand image merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu
perusahaan terutama apabila memilik brand image yang kuat dan positif. Tanpa
adanya brand image yang kuat dan positif perusahaan nantinya akan mengalami
kesulitan untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan
yang sudah ada (Wang dan Tsai, 2014).
H3: Semakin baik brand image maka semakin baik minat beli.
2.
Daya Tarik Iklan
Daya tarik iklan merupakan salah satu alasan untuk membeli suatu produk
atau jasa (Anil at.al, 2009). Iklan yang menarik dan unik dapat memberikan
rangsangan terhadap konsumen untuk memperhatikan iklan tersebut, merek atau
produk akan lebih mudah di ingat oleh konsumen. Salah satu komponen yang
sangat penting dalam program integrasi program komunikasi dalam pemasaran
adalah pesan dalam iklan. Daya tarik iklan adalah suatu yang membuat produk
H a l a m a n | 27
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
perusahaan menarik dan diperhatikan oleh konsumen. Ketika perilaku audiens
dibentuk oleh pengiklan, maka dapat dikatakan tujuan iklan mereka tercapai (Anil
at.al, 2009; Belch et al., 2004).
H2: Semakin tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi brand awareness.
Iklan merupakan unsur dari bauran promosi, iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat
suatu media. Konteks iklan di televisi setidaknya ada beberapa poin penting yang
dapat dijadikan indikator dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik iklan.
Indikator tersebut yaitu daya tarik cerita dalam iklan (storyboard), daya tarik
visualisasi dan daya tarik kata dalam iklan. Story board adalah visualisasi dalam
iklan televisi yang berupa rangkaian gambar yang menampilkan alur cerita iklan
yang diusulkan. Story board memiliki 3 elemen penting antara lain : 1) Gambar
dengan adegan atau gerak. 2) Deskripsi tertulis tentang pesan yang ingin
disampaikan. 3) Apa saja yang akan didengar oleh pemirsa (Halas, 1991).
H4: Semaking tinggi daya tarik iklan maka semakin tinggi minat beli.
3.
Brand Awareness
Brand awareness merupakan faktor yang sangat penting dalam
mempengaruhi minat pembelian konsumen, merek produk tertentu akan dapat
terakumlasi dalam fikiran konsumen pada akhirnya akan mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Semakin tinggi brand awareness maka semakin
tinggi konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian yang pada
H a l a m a n | 28
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
akhirnya akan meningkatkan penjualan produk dan meningkatkan kinerja
perusahaan (Dodds et al, 1991; Grewal et al., 1998).
Brand awareness merupakan kemampuan konsumen untuk mengenali
(recognize) dan mengingat kembali (recall) merek sebagai bagian dari suatu
kategori produk. Semakin tinggi tingkat kesadaran merek (brand awareness)
merek dalam benak konsumen, akan makin melekat merek tersebut, besar
kemungkinan merek tersebut dipertimbangkan dalam pembelian dan dipilih oleh
konsumen (Durianto et al, 2004).
H5:
4.
Semakin baik brand awareness maka semakin baik minat beli.
Minat Beli
Pengertitan minat beli itu sendiri seberapa besar kemungkinan konsumen
mau membeli merek produk tertentu atau bisa jadi seberasa besar kemungkinan
konsumen untuk berpindah dari satu merek produk yang satu ke merek produk
yang lain (Keller, 1998).
Dorongan pembelian akan semakin tinggi apabila
produk yang dibeli memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan
pengorbanan
yang mereka
Rangsangan
pemasaran
keluarkan
maupun
untuk
rangsangan
membeli
dari
produk
tersebut.
lingkungan
mampu
mempengaruhi prerilaku konsumen, kemudian rangsangan yang merek terima
diproses dalam diri mereka masing-masing sesuai dengan karakteristik yang
mereka miliki, pada akhirnya akan menimbulkan keingian untuk membeli produk
tersebut. Karakteristik yang dimilik berupa motivasi diri yang mampu mendorong
perilaku pembelian produk.
H a l a m a n | 29
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Proses belajar dan proses pemikiran seseorang mampu membentuk minat
beli konsumen, hal tersebut merupakan faktor pembentuk dari persepsi konsumen.
Efek hirarki dari minat beli digunakan untuk menggambarkan urutan proses
munculnya keyakinan.
Minat beli mampu menciptakan motivasi pada diri
seseorang yang terekam dalam benak mereka, kemudian menimbulkan suatu
keinginan dan dorongan yang sangat kuat yang pada akhirnya konsumen mampu
memenuhi kebutuhan mereka melalui aktualisasi dalam bentuk sikap (Mowen,
2002).
Seorang konsumen tidak dengan sendirinya memiliki keputusan dalam
pembelian barang atau jasa. Terlebih dahulu konsumen mencari informasi dari
orang terdekat atau orang yang benar-benar dipercaya untuk membantunya dalam
pengambilan keputusan. Minat beli dibagi menjadi beberapa indikator antara lain:
minat transaksional dimana seseorang memiliki kecendrungan untuk membeli
produk, minat referensial dimana seseorang memiliki kecenderungan untuk
mereferensikan produk kepada orang lain, minat preferensial dimana gambaran
dari perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut,
minat eksploratif dimana gambaran dari perilaku seseorang berusaha untuk selalu
mencari informasi suatu produk yang mereka minati dan mencari informasi dalam
mendukung sifat positif dari produk tersebut (Ferdinand, 2006)
METODE PENELITIAN
1.Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
H a l a m a n | 30
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
a. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini merupakan data kuesioner mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang yang terpilih menjadi responden.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
2.Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki karakteristik relative
sama dan bisa mewakili populasi (Singarimbun, 1995; Sugiyono, 1999). Untuk
model SEM ukuran sampel yang sesuai adalah antara 100-200. Bila terdapat 12
indikator, besarnya sampel adalah antara 100-200. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah:
Jumlah sampel = jumlah indikator x 5 sampai dengan 10...(1) = 12 x 5 = 60
= 12 x 10 = 120
Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode Purposive
Sampling, yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan tertentu dan
harus representative/mewakili populasi yang akan diteliti, pertimbangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro
Semarang.
a. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah
dengan membagikan kuesioner dan wawancara.
H a l a m a n | 31
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
b. Teknik Analisis
Teknik analisis digunakan untuk menginterpretasikan dan menganalisis
data. Sesuai dengan model multidimensi dan berjenjang yang sedang
dikembangkan pada penelitian ini maka alat analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah Structural
Equation Model (SEM) pada paket statistik
AMOS. Menganalisis model penelitian dengan SEM dapat mengidentifikasi
dimensi-dimensi sebuah konstruk, dan pada saat yang sama dapat mengukur
pengaruh atau derajat hubungan antar faktor yang telah di identifikasi dimensidimensinya (Ferdinand, 2002).
c. Model Penelitian Empiris
Gambar 1
Model Penelitian Empiris
Brand
Image
H3
H1
Brand
Awareness
Daya Tarik
Iklan
H5
Minat Beli
H2
H4
H a l a m a n | 32
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Dimensional Brand Image
Brand image itu sendiri memilik beberapa indikator yaitu: dimana merek
tersebut mudah dikenali konsumen, modelnya tidak ketinggalan jaman,
bermanfaat, akrab dibenak konsumen, keaslian komponen pendukung, tekstur
produk yang halus (Low dan Lamb, 2000).
Indikator brand Image:
X1 = Merek produk memiliki citra positif di benak konsumen.
X2 = Merek produk mudah dibedakan dengan merek produk pesaing karena
memilki ciri khas.
X3 = Merek produk dikenal luas di masyarakat.
Dimensional Daya Tarik Iklan
Penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada masyarakat melalui
cara-cara yang persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide. Ketika
perilaku audiens dibentuk oleh pengiklan, maka dapat dikatakan tujuan iklan
mereka tercapai (Anil at.al, 2009; Belch et al., 2004).
Indikator daya tarik iklan:
X4 = Penampilan tema iklan.
X5 = Endorser yang dipakai.
X6 = Penampilan visual iklan.
H a l a m a n | 33
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Dimensional Brand Awareness
Mengukur variabel brand awareness yaitu ketidaksadaran merek
(unqware of brand), pengenalan merek (brand recognition), ingat terhadap merek
(brand recall), dan merek menjadi pilihan utama (brand awareness) (Rangkuti,
2002).
Indikator brand awareness :
X7 = Kemampuan mengingat merek dengan cepat.
X8 = Kemampuan mengingat logo, simbol merek tertentu.
X9 = Kemampuan mengenali merek diantara merek pesaing.
Dimensional Minat Beli
Kepuasan pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, di antaranya
hubungan antara perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, memberikan
dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word-of-mouth) yang
menguntungkan bagi perusahaan. Kepuasan pelanggan juga memperkuat perilaku
terhadap merek dan kemungkian besar akan mengarahkan pada pembelian
terhadap merek yang sama (Assael,1995).
Indikator minat beli:
X10 = Tertarik untuk membeli produk .
X11 = Pencarian informasi merek .
X12 = Mereferensikan produk kepada orang lain.
H a l a m a n | 34
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
PEMBAHASAN
1.
Deskripsi Obyek Penelitian
Penelitian ini mengambil obyek mahasiswa Universitas Diponegoro
Semarang yang menggunakan kartu seluler XL.
2.
Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini sebanyak 120 orang mahasiswa
Universitas Diponegoro Semarang.
Tabel 4.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase (%)
Perempuan
77
64,16%
Laki-laki
43
35,83%
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 120 responden yang terbanyak
berdasarkan jenis kelamin adalah responden dengan jenis kelamin perempuan
yaitu sebesar 64,16%. Data responden pada tabel tersebut memberikan informasi
bahwa mayoritas pengguna kartu seluler XL di dominasi oleh perempuan, hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa perempuan lebih suka menggunakan kartu
seluler kartu XL dengan kecepatan akses internet.
Kecepatan internet
menggunakan kartu XL berada jauh diatas kartu seluler lainnya karena XL
memiliki area covered yang sangat bagus, dibuktikan dengan kuatnya jaringan
sinyal XL di berbagai tempat (plosok) dimana XL jarang mengalami jaringan
trouble, cepat dan inovatif.
H a l a m a n | 35
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
3.
Analisis Persamaan Struktural (Struktural Equation Modelling, SEM)
Gambar 2
Analsisi Full Model
Tabel 5.
Hasil Pengujian Kelayakan Model untuk Full Model
χ2 - Chi-Square
Significanced
Probability
RMSEA
GFI
AGFI
CMIN/DF
TLI
CFI
Diharapkan kecil (lebih kecil dari 73,370
Square table df, signifikansi 5%)
>0,05
0,011
≤0.08
>0,90
>0,90
≤2,00
>0,95
>0,95
0,067
0,914
0,860
1,529
0,970
0,978
Baik
Baik
Baik
Baik
Marginal
Baik
Baik
Baik
H a l a m a n | 36
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Berdasarkan hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai chi-square
73,370 dengan probability 0,011. Disamping itu, terdapat nilai indeks CMIN/DF
(1,529), GFI (0,914), TLI (0,970), RMSEA (0,67), CFI (0,978), AGFI 0,860
berada pada rentang nilai yang diharapkan. Disini membuktikan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara matriks kovarians untuk sampel dan matriks kovarians
populasi di estimasi.
4.
Evaluasi Normalitas Data
Evaluasi normalitas data menggunakan kriteria critical ratio multivariate,
dengan rentang ± 2,58 pada tingkat signifikansi 0,01 (1%).
Data dapat
disimpulkan memiliki distribusi normal jika critical ratio untuk multivariate
menunjukkan nilai di bawah 2,58 (Ghozali, 2008). Hasil pengujian normalitas
data dapat di lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 6
Hasil Pengujian Normalitas Data
Variable
X12
X11
X10
X9
X8
X7
X4
X5
X6
X3
X2
X1
Multivariate
min
2.000
3.000
2.000
3.000
2.000
2.000
3.000
3.000
2.000
2.000
2.000
2.000
max
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
10.000
skew
-.327
-.273
-.311
-.255
-.451
-.245
.031
.041
-.018
-.008
-.312
-.335
c.r.
-1.462
-1.221
-1.392
-1.141
-2.016
-1.098
.137
.183
-.081
-.037
-1.396
-1.496
kurtosis
-.522
-.522
.790
-.494
.219
-.001
-1.034
-.421
.131
-.545
-.132
-.234
1.791
c.r.
-1.168
-1.166
1.767
-1.106
.489
-.003
-2.313
-.941
.293
-1.218
-.295
-.522
.535
H a l a m a n | 37
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa nilai C.R untuk
multivariate adalah 0,535 berada di bawah 2,58.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data variabel manifest (observed variabel) terdistribusi secara
normal.
5.
Uji Kausalitas
. Tabel 7
Regression Weights untuk Pengujian Hipotesis
BA
BA
MB
MB
MB
X1
X2
X3
X6
X5
X4
X7
X8
X9
X10
X11
X12
<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---
BI
DTI
BA
BI
DTI
BI
BI
BI
DTI
DTI
DTI
BA
BA
BA
MB
MB
MB
Estimate S.E. C.R.
P Label
.437 .099 4.399 *** par_9
.376 .130 2.883 .004 par_10
.519 .106 4.899 *** par_11
.079 .085 .932 .351 par_13
.376 .110 3.416 *** par_14
1.000
.965 .057 17.072 *** par_1
.826 .085 9.700 *** par_2
1.000
1.335 .118 11.311 *** par_3
1.327 .122 10.854 *** par_4
1.000
1.061 .096 11.091 *** par_5
.993 .095 10.494 *** par_6
1.000
1.057 .092 11.467 *** par_7
1.137 .099 11.472 *** par_8
Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa brand image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness , H1 diterima
ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 4,399 dengan probabilitas sebesar 0,000
maka signifikansi probabilitas < 0,05. Daya tarik iklan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap brand awareness , H2 diterima ditunjukkan dengan nilai CR
sebesar 2,883 dengan probabilitas sebesar 0,004 maka signifikansi probabilitas <
H a l a m a n | 38
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
0,05.
Brand image
berpengaruh positif
terhadap minat beli tetapi tidak
signifikan, H3 ditolak ditunjukkan dengan nilai CR sebesar 0,932 dengan
probabilitas sebesar 0,351 maka signifikansi probabilitas > 0,05. Daya tarik iklan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, H4 diterima ditunjukkan
dengan nilai CR sebesar 3,416 dengan probabilitas sebesar 0,000 maka
signifikansi probabilitas < 0,05.
Brand awareness
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli, H5 diterima ditunjukkan dengan nilai CR sebesar
4,899 dengan probabilitas sebesar 0,000 maka signifikansi probabilitas < 0,05.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.Kesimpulan
a) Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah Purposive Sampling,
dimana pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, harus
representative/mewakili populasi yang akan diteliti, pertimbangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Diponegoro
Semarang, sedangkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 responden.
b) Berdasarkan hasil penelitian data 120 responden mahasiswa yang
menggunakan kartu seluler XL yang lebih mendominasi adalah responden
berjenis kelamin perempuan sebanyak 64,6%, sedangkan 35,83% berjenis
kelamin laki-laki.
c) Hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa brand image dan daya
tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness.
Daya tarik iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
H a l a m a n | 39
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
konsumen. Brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli konsumen. Brand image berpengaruh positif terhadap minat beli
konsumen tetapi tidak signifikan.
d) Brand Image berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat beli
konsumen hal tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik brand image
tidak mempengaruhi minat beli konsumen kartu seluler XL. Semakin baik
brand image maka akan semakin baik brand awareness.
e) Minat beli konsumen dapat ditingkatkan dengan menciptakan kemenarikan
iklan dan pemanfaatan brand image karena mampu menciptakan brand
awareness yang baik, meningkatkan perhatian dan daya ingat konsumen akan
produk yang ditawarkan, pada akhirnya dapat meningkatkan minat beli
konsumen karena konsumen sudah mengenal dengan baik produk yang
ditawarkan.
2.Saran
a) Kartu seluler XL sudah dikenal masyarakat dan memposisikan sebagai kartu
provider dengan kecepatan akses internet tercepat dan untuk tarifnya bersaing
dengan produk lain dengan pelayanan paket dari XL yang tersedia.
Kecepatan internet menggunakan kartu XL berada jauh diatas kartu seluler
lainnya karena XL memiliki area covered yang sangat bagus, dibuktikan
dengan kuatnya jaringan sinyal XL di berbagai tempat (plosok) dimana XL
jarang mengalami jaringan trouble, cepat dan inovatif. Perusahaan harus
mampu mempertahankan strategi pemasarannya untuk lebih unggul dan
H a l a m a n | 40
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
inovatif sehingga konsumen tetap setia untuk menggunakan pelayanan
provider dari Xl.
b) Sebaiknya perusahaan untuk meciptakan daya tarik iklan yang baik mampu
menunjukkan manfaat-manfaat yang mampu menjadikan masukan/saran bagi
konsumen, tidak hanya dari sisi harga saja. Selain itu juga perusahaan harus
menonjolkan dari sisi lainnya seperti CSR (Corporate Social Responsibility)
Karena hal ini mampu memberikan citra baik bagi perusahaan.
c) Hasil dari penelitian ini menunjukkan probability kurang dari 0,05 untuk itu
sebaiknya untuk penelitian selanjutkan dapat menambahkan sampel kemudian
uji kelayakan model lebih diperhatikan lagi.
Jumlah indikator sebaiknya
ditambahkan sehingga nilai goodness of fit yang masih bernilai marginal
dapat ditingkatkan, ataupun bisa dengan menambahkan variabel baru yang
sesuai.
H a l a m a n | 41
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arista, Elisabeth Desi. 2011. Analisis Pengaruh Iklan, Brand Trust Dan Brand
Image Terhadap Minat Beli Konsumen Telkom Speedy. Semarang.
Belch, G.E and M.A. Belch. 2004. Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Commnunications Perspective. Sixth Edition. The McGraw
Hill/Irwin: New York.
Davis, D. F., Golicic, S. L., & Marquardt A. J. 2008. Branding a B2B Service:
Does A Brand Differentiate A Logistics Service Provider? Industrial
Marketing Management. 37, 218-227.
Dodds, William B., & Grewal, D. 1991. Effect of Price, Brand and Store
Information on Buyer’s Product Evaluation. Journal of Marketing Research,
28(3), 307-319.
Durianto. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Riset Ekuitas dan Perilaku Merek.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferdinand, A.T. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian
Manajemen. BP-UNDIP, Semarang.
Gede Riana. 2008. Pengaruh Trust Terhadap Loyalty Brand. Buletin studi
ekonomi. Vol 13/2: 3-6.
Halas, John dan Roger Manvell. 1991. Film Animation. Focal Press. London.
Herbig, P., & Milewicz, J. 1993. The Relationship of Reputation and Credibility
to Brand Success. Journal of Consumer Marketing. 10(3), 18-24.
Hoeffler, S., & Keller, K. L. 2002. Building Brand Equity Through Corporate
Societal Marketing. Journal of Public Policy & Marketing, 21(1), 78-89.
Hoyer, W. D., & Brown, S. P. 1990. Effects of Brand Awareness on Choice For a
Common Repeat-Purchase Product. Journal of Consumer Research,17(2),
141-148.
Janiszewski, C., & Van Osselaer, M. J. 2000. A Connectionist Model of BrandQuality Associations. Journal of Marketing Research, 37(3), 331-350.
JRS, Tumpal dan Sitinjak, Tony. 2005. Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek
Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol 12
Keller, K. L. (1993). Conceptualizing, Measuring and Managing Customer-Based
Brand Equity. Journal of Marketing, 57(1), 1-22.
Loudon, David and J Della Bitta. 1993. Consumer Behavior: Concept and
Applications. 4th Edition, New York: Mc.Graw Hill.
Low, G.S dan Lamb, Ch.W. 2000. The Measurement and Dimensionality of
Brand Association. Journal of Product and Brand Management, Vol. 9 No.6,
pp.350-368
Macdonald, E. K., & Sharp, B. M. 2000. Brand Awareness Effects on Consumer
Decision Making for a Common, Repeat Purchase Product: A Replication.
Journal of Business Research, 48, 5-15
H a l a m a n | 42
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Mishra, Anil., C.T Near, Road, Khandawa. 2009. Indian Perspective about
Advertising Appeal. International Journal of marketing Studies, Vol. 1, No.
2, pp. 23-34
Ouwersloot, Hans and Tudorica Anamaria. 2001. Brand Personality Creation
through Advertising. Maxx Working Paper 2001-01, February 2nd 2001
Percy, L., & Rossiter, J. R. 1992. A Model of Brand Awareness and Brand
Attitude Advertising Strategies. Psychology & Marketing, 9, 263-274.
Shimp Terence. 2003. Periklanan dan Promosi. Erlangga, Jakarta
Shimp, T.A. 2010. Advertising, Promotion and Other Aspects of Integrated
Marketing Communication 8th Edition. South-Western: Cengage Learning.
Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofyan. 1995. Metode Penelitian Survey.
Edisi Revisi, Jakarta, Pustaka LP3ES.
Sugiyono, Prof., Dr. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ke-6, Bandung,
CV. Alfa Beta.
Turley, L. W., & Moore, P. A. 1995. Brand Name Strategies in the Service
Sector. Journal of Consumer Marketing, 12(4), 42-50
Wang, Ya Hui and Cing Fen Tsai. 2014. The Relationship Between Brand Image
and Purchase Intention: Evidence From Award Winning Mutual Funds. The
International Journal of Business and Finance Research Vol. 8 No.2.
H a l a m a n | 43
JURNAL EKONOMI
ISSN: 2302-7169
Vol. 5 No. 2 Juli-Desember 2016
Download