BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa prenatal. Selain itu BBLR juga dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Hadi, 2001). Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua (98%) dari 5 juta kematian neonatal di negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari dua per tiga kematian adalah BBLR yaitu berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Secara global diperkirakan terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR dan hampir semua terjadi di Negara berkembang (Depkes RI, 2001). Secara umum Indonesia belum mempunyai angka untuk BBLR yang diperoleh berdasarkan survai nasional. Proporsi BBLR ditentukan berdasarkan estimasi yang sifatnya sangat kasar, yaitu berkisar antara 7 – 14% selama periode 1999 – 2000. Jika proporsi ibu hamil adalah 2,5% dari total penduduk maka setiap tahun diperkirakan 355.000 – 710.000 dari 5 juta bayi lahir dengan kondisi BBLR (Depkes RI, 2001). Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah Angka kematian bayi (AKB). AKB di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi. 1 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com AKB di Indoesia tercatat 51 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Angka ini masih tinggi bila di bandingkan dengan Negara –negara di bagian ASEAN. Penyebab kematian bayi terbanyak adalah karena gangguan perinatal. Dari seluruh kematian perinatal sekitar 2 – 27% disebabkan karena kelahiran BBLR. Sementara itu prevalensi BBLR pada saat ini diperkirakan 7 – 14% yaitu sekitar 459.200 – 900.000 bayi (Depkes RI, 2005). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR antara lain faktor internal meliputi umur ibu, parietas, jarak kelahiran, kesehatan ibu, kadar Hb, ukuran antropometri ibu hamil dan faktor eksternal meliputi kondisi lingkungan, masukan makanan ibu selama hamil, jenis perkerjaan, tingkat pendidikan ibu dan bapak (kepala keluarga) dan tingkat sosial ekonomi. Kehamilan seorang ibu di pengaruhi oleh karakteristik ibu berdasarkan umur sangat berpengaruh terhadap status berat badan ibu, dimana semakin muda umur ibu hamil karena ketidaksiapan ibu dalam menerima sebuah kehamilan, maka akan berisiko terjadi gangguan selama kehamilan misalnya umur yang masih muda system reproduksi yang belum matang. Pendidikan menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan gizi yang tepat saat hamil, kondisi kerja sebagai faktor yang mempengaruhi pemberian makanan yang bervariasi. Pendapatan yang kurang akan mempengaruhi kebutuhan akan kualitas makanan serta pemanfaatan pelayanan (Kodyat, 1993). Dalam program pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 di sebutkan bahwa salah satunya terfokus pada kesehatan ibu dan anak serta perbaikan 2 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com gizi yang menjadi prioritas utama adalah golongan rawan gizi seperti ibu hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan anemia gizi. Anemia gizi merupakan suatu kondisi kesehatan seseorang dengan kadar Hb yang lebih rendah dari normal akibat kekurangan satu atau lebih zat gizi esensial diantaranya zat besi yang sangat di butuhkan untuk pembentukan haemoglobin. Menurut WHO kadar Hb yang di bawah standar yaitu kurang dari 11 g/dl dinyatakan anemia. Dampak anemia pada ibu hamil bukan hanya saja mengenai ibu sendiri, tetapi berdampak juga terhadap kehamilannya, hal ini dapat menimbulkan komplikasi kehamilan dan persalinan seperti toxsemia (keracunan darah) dan mempengaruhi hasil kehamilan (FKUI, 1997). Prevalensi anemia cukup tinggi pada golongan usia rawan seperti bayi, anakanak dan ibu hamil. Ibu hamil termasuk kelompok yang rawan menderita anemia gizi karena adanya hemodilasi atau pengenceran darah yang dapat menyebabkan kadar haemoglobin menurun sehingga frekuensi anemia dalam kehamilan meningkat (Sari Pediatri, 1999). Gizi yang baik mempunyai andil yang cukup besar pada pembentukan Sumber daya manusia (SDM) karena kekurangan gizi berdampak negative pada kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM seperti yang di harapkan, bila terjadi kekurangan gizi pada ibu hamil maka dapat berakibat buruk bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkan. Status gizi ibu hamil dapat diukur secara antropometri atau pengukuran komposisi tubuh dengan mengukur lingkar lengan atas (LILA). Disebut KEK bila 3 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com LILA kurang dari 23,5 cm, LILA merupakan faktor yang dominan terhadap resiko terjadinya BBLR dengan odd ration sebesar 8,24. Manifestasi dari masalah gizi pada ibu hamil melibatkan nutrisi kehamilan (maternal) yang dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir misalnya bayi yang lahir prematur, yang di sebabkan oleh beberapa faktor dari sang ibu yaitu faktor genetik, faktor janin dan faktor fisik yang mana dari faktor-faktor itu akan menyebabkan perkembangan anak menjadi tidak bahagia, sulit berjalan dan BBLR (Rachman, 2003). Hal ini masih kurang di sadari dan pengaruh faktor budaya yaitu masih ada larangan makan makanan tertentu yang tidak boleh dikomsumsi ibu hamil padahal baik untuk ibu hamil. Hal tersebut secara langsung berdampak pada status gizi ibu hamil dan berat bayi yang di lahirkan. Faktor tersebut sangat kental di masyarakat kita terutama di lingkungan perdesaan yang masih memegang erat budaya dan kepercayaan yang hingga saat ini sukar diubah dan berpegang pada cara hidup yang sehat dan benar. Berdasarkan data yang di dapat di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung pada tahun 2008 terdapat kasus BBLR sejumlah 222 bayi lahir rendah dan yang mengalami AKB 34 bayi dari 1408 berat badan lahir (BBL). Angka tersebut karena RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung merupakan rumah sakit rujukan yang menerima rujukan dari daerah sekitarnya, sementara penderita yang dirujuk ke rumah sakit pada umumnya mempunyai keadaan umum yang jelek atau buruk. Melihat masih tingginya angka kejadian BBLR di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung, maka peneliti tertarik untuk melihat faktor 4 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung pada periode 2009. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka masalah yang dapat rumuskan adalah “Hubungan karakteristik dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung.” C. Tujuan Penelitian 1. Umum Untuk mengetahui hubungan karakteristik dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. 2. Khusus 1. Mendiskripsikan faktor karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status gizi selama trimester III di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. 2. Mendiskripsikan status gizi ibu hamil trimester III selama di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. 3. Menganalisa hubungan karakteristik ibu hamil yang meliputi umur, pendidikan, pekerjaan,pendapatan dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. 5 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com 4. Mendiskripsikan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. 5. Menganalisa hubungan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan bayi lahir rendah (BBLR) di RSUD Djojonegoro Kabupaten Temanggung. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi pengembangan IPTEK Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu mengenai karakteristik ibu hamil pada trimester III dan pengetahuan ibu dengan keadaan bayi yang di lahirkan. 2. Bagi profesi keperawatan Penelitian ini dapat memberi gambaran karakteristik dan status gizi ibu hamil trimester III bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam memberi penyuluhan tentang pengetahuan gizi dangan tujuan mendapatkan berat badan bayi lahir (BBL) yang normal. 3. Bagi program kesehatan Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pikiran khususnya dalam menjalankan program dan strategi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil jadi lebih baik. 6 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com 4. Bagi institusi kesehatan Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR, serta sebagai progam pengembangan pada penelitian selanjutnya di bidang keperawatan maternitas. E. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu kesehatan keperawatan maternitas. 7 PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com