“MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI ALAT PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Yang Termasuk Indeks LQ-45)“. Oleh: EGI TRIHARDIKA ( 03620186 ) Accounting Dibuat: 2010-01-14 , dengan 2 file(s). Keywords: MODEL INDEKS ABSTRAKSI Penelitian ini merupakan studi kasus pada saham-saham LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 1 Agustus 2008 sampai dengan 31 Januari 2009 dengan judul “Model Indeks Tunggal Sebagai Alat Pembentukan Portofolio Optimal Untuk Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Pada Perusahaan Yang Termasuk Indeks LQ-45)“. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui saham-saham mana saja yang termasuk dalam portofolio optimal dari saham-saham yang diteliti selama periode 1 Agustus 2008 sampai dengan 31 Januari 2009, khususnya saham yang termasuk dalam Indeks LQ45, serta untuk menetapkan proporsi dana yang diinvestasikan, sehingga keuntungan dan resiko dapat diketahui. Dalam penelitian ini digunakan 25 saham yang termasuk dalam Indeks LQ -45 sebagai sample. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model indeks tunggal, guna menentukan saham-saham mana saja yang termasuk dalam portofolio optimal. Model ini menggunakan rumus-rumus, diantaranya rumus Ri yaitu return individu saham tiap bulan, Rm yaitu tingkat pengembalian pasar, E(Ri) yaitu tingkat pengembalian rata-rata saham individual, Rf yaitu return bebas resiko, βi yaitu beta saham, ERB yaitu selisih antara tingkat return yang diharapkan dengan return bebas resiko, C* yaitu cut off point, Wi yaitu proporsi dana tiap saham portofolio optimal, E(Rp) adalah return ekspektasi portofolio saham optimal, dan βp yaitu resiko portofolio saham optimal. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan model indeks tunggal, tidak diperoleh kombinasi portofolio optimal dikarenakan harga saham yang dimiliki oleh 25 perusahaan tersebut mengalami penurunan. Sedangkan saham-saham yang masuk sebagai kandidat portofolio optimal harus memiliki harga yang relatif stabil, mengalami kenaikan harga, nilai beta positif, mempunyai nilai ERB positif dan nilai ERB harus lebih besar dari cut of point (C*) . Penulis menyarankan investor sebaiknya memilih saham-saham yang terletak pada rangkaian portofolio paling optimal, karena portofolio tersebut akan memberikan tingkat pengembalian maksimal pada tingkat risiko yang minimal. Akan tetapi, dikarenakan penelitian ini tidak menemukan kombinasi portofolio optimal, maka disarankan kepada investor untuk memilih alternatif pendanaan lain untuk saat ini. Misalnya, menanamkan dananya kepada sektor- sektor riil seperti UKM dan sebagainya. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya, penulis menyarankan untuk menambah jumlah sampel sekaligus memasukan faktor-faktor lain yang mempengaruhi analisis. ABSTRACT This research is a case study in LQ 45 stocks listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period August 1, 2008 until January 31, 2009 with the title "Single Index Model of Optimal Portfolio Formation as a Tool for Investment Decision Making (Studies in Companies Includes LQ-45) ". The purpose of this study was to determine which stocks are included in the optimal portfolio of stocks that have been studied during the period August 1, 2008 until January 31, 2009, in particular stock included in the LQ45 index, as well as to determine the proportion of funds invested, so that benefits and risks can be known. This study used 25 stocks included in the -45 LQ as a sample. The analytical tool used in this research is the single index model, in order to determine which stocks are included in the optimal portfolio. This model uses formulas, including formula Ri is the return of individual shares of each month, Rm is the market return, E (Ri) is the average rate of return on individual stocks, Rf is risk-free return, ie βi beta stocks, namely the difference Erb between the level of return that is expected with a risk-free return, C * is the cut off point, Wi is the proportion of each stock fund optimal portfolio, E (Rp) is the optimal stock portfolio return expectations, and βp is the optimal stock portfolio risk. From the calculation using the single index model, optimal portfolio combination is not obtained because of the price of the shares owned by 25 companies decreased. Meanwhile, stocks that enter as a candidate optimal portfolio should have relatively stable prices, increased prices, a positive beta value, having a value of positive Erb and Erb value must be greater than the cut of point (C *). The authors suggested that investors should choose stocks that are located in the most optimal set of portfolios, because the portfolio will provide maximum returns at minimum risk level. However, because this study did not find the combination of the optimal portfolio, it is recommended to investors to choose other alternatives to current funding. For example, invest the funds to the real sectors such as SMEs and so forth. As for further research, the authors suggest to increase the number of samples as well as include other factors that affect the analysis.