Document

advertisement
1
2
3
4
The Role Of Effective Leadership In 1)Shaping Work Behavior
Grace Jenny Soputan*
Manado State University, Kampus Tonsaru Tondano, Minahasa-95618, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
Each person is a unique individual, because of their background, characteristics, needs and the way they view
the world and others. Effective work behavior can be performed by his/herself motivation and under the
guidance of his/her leader. This research focused on the Leadership Effectiveness toward Work Behavior. The
work behavior of the employee in working is seen in his personality, emotion and his stress, ability and skill,
perception about his work, and initiative. This study conducted of 91 employees on Manado City
Government with proportional sampling. Data collected through questionnaire and analyzed using product
moment correlation. The result revealed that effective leadership have significant effect on work behavior of
the employees.. Further research are needed with number of subject contract employees.
Keywords: work behavior, leadership effectiveness,
Peran Kepemimpinan Yang Efektif Dalam
Membentuk Perilaku Kerja
Abstrak
Setiap orang merupakan pribadi yang unik berkat latar belakang mereka, karakteristik individual, kebutuhan
dan cara mereka memandang dunia dan individu lain. Seseorang dapat berperilaku kerja dengan efektif
selain termotivasi dari dirinya sendiri, juga diarahkan atau dibimbing atau didorong oleh pemimpin.
Penelitian ini berfokus pada Pengaruh Efektifitas Kepemimpinan terhadap Perilaku Kerja. Perilaku
pegawai dalam bekerja dilihat dari kepribadian, emosi, stress, kemampuan dan ketrampilan, persepsi
terhadap pekerjaan, dan inisiatif. Sebanyak 91 pegawai di Badan Perijinan Terpadu Pemerintah Kota
Manado yang menjadi unit sampel dengan teknik pengambilan sampel proportional sampling. Data
dikumpulkan melalui angket dan dianalisis dengan product moment correlation. Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa efektifitas kepemimpinan dapat mempengaruhi perilaku kerja pegawai. Perlu
studi lanjut dengan responden pegawai honorer.
1. Pendahuluan
Setiap Keberhasilan dan kesuksesan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku individu dalam
organisasi tersebut. Perbedaan individu memiliki dampak langsung terhadap perilaku. Orang yang memandang
berbagai hal secara berbeda akan berperilaku secara berbeda. Pengertian perilaku sangat beragam menurut
pandangan masing2 penulis. Perilaku indivdu yang inovatif dalam organisasi semakin diperlukan untuk
mendorong ketercapaian tujuan organisasi. Perilaku kerja dalam organisasi baik swasta maupun organisasi
pemerintah umumnya harus dimotivasi oleh pimpinan, sebab hanya sedikit dari pekerja atau karyawan yang
mempunyai perilaku kerja yang inovatif atau yang positif. Banyak peneliti memfokuskan penelitiannya pada
perilaku kerja, karena ada kecenderungan belum menunjukkan perilaku yang inovatif (LasisiOlukayado et.al,
2014; Nora Warshawsky, 2011) Hasil penelitian Ghulam Abbas dkk melihat perilaku kerja inovatif
dihubungkan dengan kepemimpinan transformasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara kedua variabel tersebut. (2012:32) Hal ini memberikan arti bahwa peran seorang
pemimpin dalam pengambilan keputusan dapat mendorong seseorang untuk berinovasi dalam bekerja.
1
Corresponding author. Tel: +062-85256033056
5
Penelitian ini melihat pengaruh efektifitas kepemimpinan dengan perilaku kerja pegawai. Gibson
(2012:89) berpendapat perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang. Perilaku merupakan fungsi
dari individu dan lingkungannya. Karp dan Yoels (1986: 19) megungkapkan bahwa perilaku selalu diproduksi
melalui interpretasi dalam situasi “action”, maksudnya perilaku tersebut muncul pada saat terjadi interaksi
diantara mereka sendiri. Selanjutnya dikatakan oleh Ivancevich, Konopaske, Matteson (2007:82) bahwa faktor
demografis seperti usia, ras dan gender mempengaruhi perbedaan individu. Perbedaan individu akan
mempengaruhi kepribadian dan perilaku.
Hal senada dikatakan oleh Gibson dkk, (2012:89) bahwa
individuals are similar, but they are also unique. Untuk melihat perbedaan individu yang unik maka manajer
perlu (1) mengobservasi dan mengakui perbedaan-perbedaan; (2) mengkaji variabel-variabel yang
mempengaruhi perilaku individu; (3) mencari hubungan diantara variabel tersebut. Untuk lebih jelasnya
perilaku yang dilakukan oleh seseorang dapat dilihat pada gambar berikut ini:
The environment
Work
 Job design
 Organizational
structure
 Policies and rules
 Leadership
 Rewards and
sanctions
 Resouces
Non Work
 Family
 Economics
 Leisure and
hobbies
The individual
Abilities and skills
Family backround
Personality
Perception
Attitude
Values
Attributions
Learning capacity
Age
Race
Sex
experience
Behaviors
Problem solving
Thinking process
Communication
 Talking
 Listening
Observations
Movement
Outcomes
Performance
 Long-term
 Dhort-term
Personal
development
Relations with
others
satisfaction
Gambar 1 : Invidividual Behavior Framework
Sumber : Gibson, et.all., Organizations, Behavior, Structure,
Processes,Singapore: copyright 2012, p. 88
Gambar di atas menjelaskan bahwa perilaku aktivitas yang dilakukan seperti berbicara kepada manajer,
mendengarkan rekan kerja, memanggil pelanggan, memperbaharui website perusahaan, memberhentikan
karyawan baru. Kerangka tersebut mencerminkan bahwa perilaku itu tergantung pada tipe dari variabelvariabel. Dengan melihat kerangka dalam gambar tersebut memperlihatkan variabel-variabel yang
relevan yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang.Selain faktor individu, faktor lingkungan juga
berpengaruh pada perilaku. Contohnya dalam diri individu jika dia mempunyai kemampuan dan
keterampilan maka dia dapat menunjukkan perilaku seperti memecahkan masalah. Jadi hal-hal yang
dipunyai individu seperti kepribadian, persepsi, sikap, umur, pengalaman dan lain-lain akan
mempengaruhi perilakunya. Seperti formula dari Kurt Lewin menyatakan B = f(I,E) artinya Perilaku
karyawan (B) adalah fungsi dari variabel individu (I) dan variabel environmental (E). ( Gibson dkk,
2012:89)
Berdasarkan deskripsi teori yang dijelaskan di atas maka definisi konseptual perilaku kerja adalah segala
sesuatu yang dilakukan seseorang dalam tugas pekerjaannya dengan melihat karakteristik perbedaan
individu ditunjukkan dalam lingkungan kerjanya dengan indikator: kepribadian; kemampuan; persepsi
terhadap pekerjaan; emosi; stress; dan inisiatif untuk melakukan hal baik.
McShane/Glinov mengatakan bahwa kepemimpinan adalah tentang bagaimana mempengaruhi,
memotivasi, dan memampukan orang lain untuk berkontribusi terhadap efektivitas dan menjadikan
6
organisasi yang sukses dimana mereka menjadi anggota (2010:36). Kepemimpinan yang baik memampukan organisasi untuk menjadi efektif dan untuk mencapai tujuan. Achua/Lussier mengemukakan
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dari pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan
organisasi melalui perubahan (2010:6). Selanjutnya Robbins dan Judge berpendapat bahwa kepemimpinan
sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai suatu visi atau tujuan-tujuan
(2010:410). Sumber dari pengaruh dalam definisi ini, bersifat formal, seperti yang disediakan oleh tingkat
menajerial dalam organisasi.Tetapi tidak semua pemimpin adalah manajer dan semua manajer adalah
pemimpin. Robbins dan Judge membedakan antara pemimpin dan manager. Organisasi membutuhkan
kepemimpinan dan manajemen yang kuat untuk mengoptimalkan efektivitas. Mereka berpendapat bahwa
organisasi sekarang ini membutuhkan pemimpin untuk tantangan status quo, menciptkan visi kedepan, dan
menginspirasi anggota organisasi untuk mencapai visi tersebut. Organisasi juga membutuhkan manajer untuk
memformulasikan rencana, menyusun struktur organisasi yang efisien, dan mengawasi operasional setiap hari.
Pendapat senada juga dikemukakan oleh Dubrin, leadership as the ability to inspire confidence and support
among people who are needed to achieve organizational goals (2010:2). DuBrin menekankan kepemimpinan
sebagai partnership pemimpin dan anggota–anggota kelompok berhubungan satu sama lain yang seimbang.
Selain itu Kepemimpinan sebagai relationship. DuBrin menjelaskan bahwa kepemimpinan menekankan pada
hubungan antara pemimpin dan orang yang dipimpin.
Newstrom memberikan definisi Leadership is the process influencing and supporting others to work
enthusiastically toward achieving objectives. It is the critical factor that helps an individual or a group
identify its goals, and then motivates and assist in he stated goals (2011:171). Dalam definisi tersebut
ada tiga elemen yang penting yaitu pengaruh/dorongan, usaha/upaya sukarela, dan pencapaian tujuan.
Untuk mencapai tujuan organisasi maka terdapat proses untuk mempengaruhi bawahan dan memberikan
dorongan kepada mereka untuk secara sukarela mau bekerja. Tanpa kepemimpinan, suatu organisasi akan
menjadi bingung menangani orang dan mesin-mesin, ibarat orkestra tanpa pemimpin, hanya ada musisi
dan peralatannya.
Efektifitas kepemimpinan yang nampak sebagai pola perilaku pemimpin dalam hubungannya dengan
kemampuan mempengaruhi para pengikutnya sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi
Pola perilaku kepemimpinan dapat dilihat sebagai gaya kepemimpinan yang dimiliki dan diterapkan oleh
pemimpin tersebut. Dalam teori-teori kepemimpinan dan penelitian-penelitian dapat diklasifikasikan
sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan, perilaku, dan situasional. Berdasarkan beberapa uraian di atas
maka definisi konseptual efektifitas kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan menggerakkan
perilaku pengikut/anggota organisasi dengan tepat untuk melaksanakan tugas-tugas pekerjaan dalam
mencapai tujuan organisasi dengan indikator (1) ketegasan untuk membuat keputusan-keputusan, (2)
membuat prosedur kerja, (3) memberikan dorongan kepada bawahan, (4) membimbing, (5) komunikasi.
Kerangka konseptual dalam penelittian ini sebagai berikut:
Efekttifitas Kepemimpinan
-
ketegasan untuk membuat
keputusan-keputusan
membuat prosedur kerja
memberikan dorongan kepada
bawahan
membimbing
komunikasi.
Perilaku Kerja
-
-
kepribadian;
kemampuan;
persepsiterhadap pekerjaan;
emosi;
stress;
dan
inisiatif
untuk
melakukan hal baik.
Gambar 2. Kerangka konseptual
Kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi atau mendorong orang lain berkontribusi untuk
menjadikan organisasi menjadi sukses. Kepemimpinan yang baik memampukan organisasi untuk menjadi
efektif dan untuk mencapai tujuan. Efektivitas kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin untuk dapat
mempengaruhi dan mendorong orang lain ke arah yang diinginkan untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi atau mendorong bawahannya, mengarahkan dan
memberikan petunjuk dalam melaksanakan tugas, untuk mencapai produktivitas karyawannya atau yang
7
dipimpinnya. Perilaku kerja karyawan dalam melaksanakan tugas sangat bervariasi oleh sebab itu
dibutuhkan pengarahan dan motivasi dari seorang pemimpin untuk meningkatkan kinerjanya. Shami AB
and James B Lau menjelaskan bahwa perilaku kerja individu dipengaruhi oleh kepemimpinan. Seseorang
dapat berperilaku kerja dengan efektif selain termotivasi dari dirinya sendiri, juga diarahkan atau
dibimbing atau didorong oleh pemimpin. Dengan demikian dapat diduga bahwa terdapat pengaruh positif
antara efektifitas kepemimpinan dengan perilaku kerja.
2.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode survey. Lokasi penelitian di Pemerintah Kota Manado. Unit
populasi sasaran adalah Badan Pelayanan Perijinan Terpadu. Sedangkan populasi terjangkau adalah
seluruh pegawai yang bergolongan III dan IV. Ukuran sampel n ditentukan dengan menentukan α = 0,05
β = 0,95 r = 0,25 maka diperoleh ukuran sampel n = 168 responden (Campbell,1987:89) Jadi ukuran
sampel n perkiraan adalah 168. Jumlah anggota populasi sebanyak 194 orang Untuk mendapatkan ukuran
sampel yang sebenarnya digunakan rumus sebagai berikut:
n =
=
(Cochran; 1991:125)
90,032 = 91. Jumlah responden sebanyak 91 orang. Teknik sampling digunakan
proportional sampling. Variabel penelitian terdiri dari variabel eksogen adalah efektifitas kepemimpinan
(X) sedangkan variabel endogen (Y) adalah perilaku kerja. Analisis data yang digunakan untuk
menjawab hipotesis adalah regresi dan korelasi product moment dengan menggunakan SPSS versi 18.
3.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana efektifitas kepemimpinan terhadap perilaku kerja
diperoleh konstanta (a) sebesar 29.319 dan koefisien regresi (b) 0,276. Dari nilai konstanta dan koefisen
regresi tersebut, maka dapat dituliskan persamaan regresi pengaruh efektivitas kepemimpinan terhadap
perilaku kerja, Y =29,319 + 0,276 X. Hasil perhitungan uji signifikansi dan linearitas atas persamaan
regresi tersebut disajikan pada tabel analisis varians (ANAVA) sebagaimana tampak pada tabel berikut:
Tabel 1 Analisis Varians untuk Signifikansi dan Linearitas Regresi
perilaku kerja terhadap efektivitas kepemimpinan
Y= 29,319+ 0,276X
Sumber
Variasi
Total
Koefisien (a)
Regresi (b/a)
Sisa
Tuna Cocok
Galat
Keterangan:
Dk
91
1
1
89
38
51
JK
238,031.00
225,603.97
533.22
11,893.81
7.448.08
4,445.74
RJK
533.22
133.64
196.00
87.17
Fhitung
Ftab
Ftab
(α = 0,05)
(α = 0,01)
3.990**
3.948
2.248ns
1.638
6.928
** = sangat signifikan; ns = tidak signifikan
Hasil perhitungan korelasi diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,207 dan koefisien determinasi sebesar
0,043. Koefisien korelasi efektifitas kepemimpinan terhadap perilaku kerja adalah signifikan. Dengan
demikian pengaruh efektifitas kepemimpinan terhadap perilaku kerja adalah signifikan.
Seseorang dapat berperilaku kerja dengan efektif selain termotivasi dari dirinya sendiri, juga diarahkan
dan dibimbing atau didorong oleh pimpinan. Dalam teori-teori kepemimpinan dan penelitian-penelitian
yang dijelaskan dalam deskripsi teori dapat diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan kesifatan,
perilaku, dan situasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor yang menentukan
perilaku kerja pegawai adalah efektifitas kepemimpinan. Pegawai dapat berperilaku positif artinya dapat
menunjukkan perilaku kerja yang inovatif didukung juga oleh seorang pemimpin yang mempunyai
hubungan yang baik dengan pegawai, dan juga pemimpin yang dapat mengerti keberadaan pegawai. Di
lingkungan Pemerintah Kota Manado, proses penentuan seorang pemimpin ada kecenderungan melalui
8
faktor kedekatan dengan walikota atau wakil walikota. Hal ini mengindikasikan bahwa belum tentu
seseorang yang diangkat menjadi pemimpin di bagian tertentu adalah pemimpin yang profesional.
Pemimpin harus dapat memengaruhi pegawai supaya dapat menunjukkan perilaku kerja yang positif.
Dengan demikian pemimpin harus mampu berkomunikasi dengan efektif terhadap pegawai yang
dipimpinnya. Davis mengemukakan dalam ciri/sifat utama yang mempunyai pengaruh terhadap
keefektifan kepemimpinan organisasi adalah (1) kecerdasan; (2) kedewasaan dan keluasan hubungan
sosial; (3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan (4) sikap-sikap hubungan manusiawi. Berdasarkan
pendekatan perilaku kepemimpinan menyatakan bahwa perilaku kepemimpinan berorientasi pada tugas
dan beroerientasi pada hubungan. Perilaku yang berorientasi pada tugas lebih menekankan pada
merencanakan dan mengatur pekerjaan, mengkoordinasikan kegiatan para bawahan dan menyediakan
keperluan peralatan dan bantuan teknis lainnya.Sedangkan perilaku yang berorientasi pada hubungan
menekankan pada penuh perhatian, bertindak ramah, mendukung, dan membantu mengembangan karier
bawahan dan memberikan pengakuan atas kontribusi yang diberikan bawahan.
Perilaku kerja dan efektifitas kepemimpinan terdapat pengaruh langsung yang positif. Ini
mengindikasikan bahwa efektifitas kepemimpinan berpengaruh terhadap perilaku kerja pegawai melalui
lingkungan kerja yang kondusif dalam arti selain lingkungan sarana dan prasarana juga hubungan antara
pimpinan dan bawahan dalam hal ini pegawai. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Ghulam dkk (2012) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasi mendorong perilaku kerja
yang inovatif dan aspek-aspeknya. Penelitian Jens Rowold (2011) menunjukkan bahwa perilaku
kepemimpinan berkorelasi dengan kinerja.
Implikasi penelitian ini jika ingin memperbaiki perilaku kerja yang positif, maka perlu perbaikan
efektifitas kepemimpinan. Perbaikan dengan cara seorang pemimpin harus dapat memberikan dorongan
dan mengembangkan karier dari pegawai sehingga tercipta suasana kerja yang positif dan akan
mengakibatkan perilaku kerja positif dan inovatif.
4. Simpulan
Penelitian ini menemukan bahwa faktor penting yang turut menentukan perilaku kerja pegawai adalah
efektifias kepemimpinan. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memasukkan variabel motivasi
berprestasi atau komunikasi.
5.
Reference
Achua, Lussier, (2010), Effective Leadership South-Western, Cengage Learning
Campbell, (1987) Statistical Tables for the Design of Clinical Trials, Blackwell Scientific Publication,
Cochran, (1991), Teknik Penarikan Sampel, Universitas Indonesia
David, A, (1994) Organizational Psychology, Prentice-Hall, Engelwood Cliffs
Dubrin, Andrew J. (1984), Foundation of Organizational Behavior, Prentice-Hall, Inc
-------, (2010), Principles of Leadership, South-Western Cengage Learning
Gibson, James, L, Ivancevich John, Donnelly James H,Jr, Konopaske, R,(2011) Organizations,
Behavior, Structure, Processes, McGraw Hill.
Ghulam Abbas, Javed Iqbal, (2012), Relationship between Transformational Leadership Style and
Innovative Work Behavior in Educational Institutions Journal of Behavioural Sciences, Vol. 22,
No. 3, pp.18-32
Jens Rowold, (2011) Relationship between leadership behaviors and performance, Leadership &
Organization Development Journal Vol. 32 No. 6, pp. 628-647 Emerald Group Publishing
Limited 0143-7739 DOI 10.1108/01437731111161094
9
Karp David A, and Yoels W.C., (1986), Everyday Life, USA: F.E. Pencoak
LasisiOlukayode J, (2014) Antecedent Of Counter Work Behavior in Public Sector Organization:
Evidence From Nigeria, Kuwait Chapter of Arabian Journal of Business and Management
Review Vol. 3, No. 9, May
McShane, Glinov Von, (2010), Organizational Behavior, Emerging Knowledge and
Real World, McGraw-Hill Irwin
Practice for the
Newstrom, Davis, (2002), Organizational Behavior, McGraw-Hill Irwin
-------, (2011), Organizational Behavior, Human Behavior at Work, McGraw-Hill
Robbins, Stephen P., Timothy A. Jugde, Organizational Behavior, Pearson, 2011.
Warshawsky Nora E. (2011), The Influence Of Interpersonal Relationships On Nurse Managers’ Work
Engagement And Proactive Work Behavior, Disertasi, ProQuest LLC. 789 East Eisenhower
Parkway
10
Download