1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa
kepada setiap makhlukNya. Bahasa sebagai alat komunikasi seseorang dengan
yang lainnya menjadikan kemampuan berbahasa memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan setiap individu. Dari segi pendidikan, terdapat 4
keterampilan berbahasa yang dapat dipelajari dan harus dikuasai oleh siswa.
Keterampilan berbahasa tersebut yaitu: keterampilan menyimak (mendengarkan),
keterampilan berbicara, ketrampilan membaca, dan keterampilan menulis.
(Muchlisoh, Rejana, Harjasujana, Mulyati, dan Nuraeni., 1993: 31)
Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa memiliki peranan
yang sangat penting bagi siswa khususnya dan bagi setiap individu pada
umumnya. Sebagaimana diketahui bahwa membaca adalah pembuka jendela
dunia. Kegiatan membaca merupakan kunci pembuka gerbang berbagai ilmu
pengetahuan. Banyak hal lebih mudah diketahui melalui membaca, karena ilmu
yang banyak tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan
membaca. Keterampilan membaca menentukan hasil penggalian ilmu itu,
sehingga keterampilan membaca harus dimiliki dan dikuasai oleh siswa.
Keterampilan membaca adalah sesuatu yang vital bagi masyarakat
terpelajar. Mereka yang mengerti akan nilai dan manfaat dari membaca akan
termotivasi untuk lebih giat belajar dibandingkan dengan mereka yang tidak
memahaminya. Hal ini jelas karena dengan memahami manfaat membaca,
menikmati dalam melakukannya, seseorang akan mudah memaknai apa yang
dibacanya sehingga akan terasa adanya pengetahuan yang bertambah. Lain halnya
dengan mereka yang tidak suka membaca, atau dalam hal ini siswa yang
mengalami hambatan dalam membaca tentu saja sulit untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan yang baru.
Keterampilan membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja
dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di
lingkungan, di dunia sekolah, maupun di dunia pekerjaan. Begitu pula untuk
1
2
kemajuan suatu bangsa yang berbanding lurus dengan minat baca warganya.
Maka untuk menguasai keterampilan membaca yang baik pada seorang anak, ia
perlu dilatih sejak dini yaitu saat di jenjang pendidikan dasar, sehingga sebagai
bekal untuk dapat digunakan dan ditingkatkan lagi di jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
Perlunya menguasai keterampilan membaca juga tidak terlepas dari
keterkaitan antara keterampilan membaca dengan keterampilan berbahasa yang
lain.
Tentu
saja
keterampilan
membaca
tidak
berdiri
sendiri,
seperti
mendengarkan atau menyimak memiliki hubungan penting dengan membaca.
Seorang guru akan menyampaikan pengajaran dan petunjuk-petunjuk dalam
membaca secara lisan yang membutuhkan keterampilan mendengarkan atau
menyimak yang baik dari siswanya. Melalui keterampilan menyimak pemahaman
(listening comprehension) tersebut siswa menemukan perbendaharaan kata yang
lebih banyak sehingga akan membantunya ketika menjumpai kesukaran dalam
belajar membaca secara baik.
Hubungan yang lain dapat dilihat pula antara keterampilan membaca
dengan keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara dan membaca saling
melengkapi dan saling memberikan keuntungan. Hal ini dapat ditunjukkan di
permulaan sekolah, ujaran atau ucapan akan membantu seorang anak ketika
belajar membaca dan bagi anak-anak di kelas tinggi dari membacalah kemudian
akan membantu mereka menggunakan bahasa lisan yang lebih baik, jelas dan
lancar, karena menggunakan kata-kata dan struktur yang tepat. Apalagi hubungan
keterampilan membaca dengan keterampilan menulis yang keduanya merupakan
ragam berbahasa tulis. Apabila keterampilan membacanya baik akan semakin
memudahkannya menciptakan tulisan yang baik.
Mulyati (2009) menyatakan bahwa keterampilan membaca adalah jenis
keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif yang berkaitan erat
dengan 3 jenis keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan membaca sebagai
salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifaf reseptif perlu dimiliki siswa
SD agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena itu, peranan
pengajaran Bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca di SD menjadi
3
sangat penting diupayakan keberhasilannya dengan memilih strategi yang tepat
dalam pembelajaran.
Keterampilan membaca yang terdapat di Kelas V salah satunya yaitu
membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif
untuk memahami isi bacaan (Dalman, 2013: 87). Keterampilan membaca
pemahaman berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan keberhasilan studi siswa
dan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Terampil atau mampu membaca
pemahaman dengan baik akan memperlancar studi tersebut, tidak hanya untuk
kepentingan studi bahasa Indonesia, tetapi juga untuk pelajaran-pelajaran lain.
Di SD Negeri 2 Jlegiwinangun masih tampak masalah-masalah yang
menjadi penghambat peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa
kelas V. Kenyataan yang ada di SD Negeri 2 Jlegiwinangun tidak sesuai harapan
tentang keterampilan membaca pemahaman pada siswa. Hal tersebut diketahui
oleh peneliti pada saat peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan kepala
sekolah dan guru kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun. Selain itu, juga dengan
adanya data hasil evaluasi pembelajaran yang menunjukkan rendahnya
keterampilan membaca pada siswa.
Rendahnya keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V
tersebut terlihat dengan masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah
kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah pada mata
pelajaran Bahasa Indoneisa yaitu 75. Nilai 75 ini merupakan kriteria ketuntasan
minimal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum, sedangkan
keterampilan membaca pemahaman adalah bagian dari mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang terdiri atas 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak atau
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Data hasil evaluasi
menunjukkan nilai terendah yang diperoleh adalah 55 dan nilai tertinggi 100,
dengan rata-rata kelas 75,08. Dari 24 siswa hanya 10 siswa (41,67%) yang
mendapat nilai di atas KKM, sedangkan sisanya yaitu 14 siswa (58,33%) masih
mendapatkan nilai di bawah KKM. Dengan melihat data hasil evaluasi dan
observasi tentang keterampilan membaca pemahaman, maka perlu diadakan
4
peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 2
Jlegiwinangun.
Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara dengan kepala SD Negeri
2 Jlegiwinangun dan guru kelas V pada tanggal 8 November 2014, peneliti
menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi rendahnya
keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Faktor-faktor tersebut
antara lain kurangnya minat membaca pada siswa, selain itu konsentrasi siswa
yang kurang fokus dan kurang sungguh-sungguh dalam membaca, serta bahan
bacaan yang kurang menarik antusias siswa untuk membaca. Cara mengajar guru
yang sudah cukup baik masih belum mampu mendongkrak semangat siswa dalam
kegiatan pembelajaran membaca.
Untuk dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar membaca
pemahaman diperlukan suatu strategi pembelajaran yang variatif. Strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana (mengandung serangkaian aktivitas) yang
dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Dapat pula
dikatakan bahwa strategi pembelajaran sebagai suatu siasat guru untuk
mengoptimalkan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lain dari
sistem instruksional secara konsisten. (Sumantri & Permana, 2001: 36-37)
Dalam hal ini peneliti menyarankan untuk menggunakan strategi Directed
Reading Thinking Activity (DRTA). Dalam strategi Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) siswa membuat berbagai prediksi sebelum dan selama membaca.
Rasa keingintahuan siswa terhadap kebenaran jawaban akan membuat siswa
merasa tertantang untuk membaca dan siswa juga tidak akan mengalami
kebosanan di dalam kelas. (Rahim, 2009: 48)
Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) memfokuskan
keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan membuktikannya
ketika mereka membaca. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa dapat
menemukan gagasan utama dalam teks. Dengan adanya prediksi dalam strategi
Directed
Reading
Thinking
Activity
(DRTA)
secara
otomatis
siswa
mempertanyakan pertanyaan mereka sendiri yang merupakan bagian dari proses
5
pemahaman suatu teks. Siswa akan cermat dan berpikir kritis dalam membaca
sehingga siswa memahami teks bacaan.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan penelitian tindakan kelas
kolaboratif guna meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa
kelas V SD N 2 Jlegiwinangun dengan judul “Peningkatan Keterampilan
Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) pada Siswa Kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun Ajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis dapat
merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan strategi Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada
siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015?
2. Apakah penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dapat
meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2
Jlegiwinangun Tahun 2014/2015?
3. Apakah kendala dan solusi pada penggunaan strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca
pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan
kualitas keterampilan membaca pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun
tahun ajaran 2014/2015. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca
pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015;
2. Meningkatkan keterampilan membaca pemahaman melalui penggunaan
strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada siswa kelas V SDN
2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015;
6
3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca
pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoretis
a) Mengetahui salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca;
b) Menambah pengetahuan tentang strategi pembelajaran sebagai langkah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Dapat menentukan strategi mengajar yang tepat dalam melaksanakan
proses pembelajaran keterampilan membaca untuk meningkatkan
keterampilan membaca intensif.
b) Bagi Guru
Guru mempunyai keterampilan menggunakan strategi DRTA dalam
pembelajaran keterampilan membaca;
c)
Bagi Siswa
1) Dapat meningkatkan keterampilan membaca;
2) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam
membaca intensif.
d)
Bagi Sekolah
Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan membaca siswa
kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun.
e)
Bagi Pembaca
Sebagai bahan referensi dan bahan penelitian lebih lanjut bagi penelitian
selanjutnya.
Download