Pemanfaatan Limbah Pertanian untuk Formulasi Pakan

advertisement
Alo-
, z\tg
I
PE*IANFAATN LIBfrBAg{ PERTANIAN UNTUK FOP.trULASI PAKAN IKAF{ YANG
RAMAH LINGKIINGAN
OIeh:
Dra. Siti RukaYah,
I,
SCI'Si
PENDAI.I[JI-UAN
Usaha perikanan sesara berangsur-angsur berubah clari sistem tradisional
menuju pengelolaan seffira intensif. Perubahan sistem pengelolaan tersebut
ditandai dengan peneraBan paket-paket teknologi yang disebut SAPTA USAHA
PERIKANAN, nreliputi pengelolaan tanah, pemupukan cian pengapuran dasar,
penelolaan air, seleks! benih, penelolaan pakan, pengendalian hama dan penyakit,
pasca papen dan pemasaran. Setiap komponen sapta usaha tersebut terkait erat'
Namun komponen yang tergolong paling menentukan keberhasilan seeara ekonomis
adalah pengeloaan pakan-
pakan adaiah saiah satu faktor yang sangat meneniukan kelangsungan hidup
Can pertumbuhan organisme. Menurut Hasting dan Dickie (1982)' pakan yang
dimakan ikan, pertama-tarna digunakan untuk memelihara dan mengganti organ
{
yang rusak, setelah riu barulah kelebihan pakan dipergunakan untuk perkembangan
tubuhnya.
lndustri pembuatan pakan di lndonesia mulai berkembang sejak tahun 80 -an
yaitu sejak usaha budidaya mulai berkembang. Pernasalahannya, pakan ikan
bio.unsoed.ac.id
harga juaf fkan hasff produt<sinya. Aiternatif
buatan pabrik retatif nnahat dibanding
pemecahan masalahan yang diupayakan adalah membuat pakan ikan sendiri
dengan formulasi atau kornpcsisi yang tepat. Berbagai bahan baku yang banyak
terdapat disekitar kita perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin, tentu saja bahan
baku ini harus memiliki kandungan nilai gizi yang baik tetapi bernilai ekonomi
rendah.
Salah satu zat nuti1si yang paling penting dalam pakan adaiah kandungan
protein. Menurut Hasting dan Dickie (1982), jumlah dan kualitas protein
mempengaruhi pertumbi.rhan ikan, kadar protein pakan dapat mernpengaruhi tinggi
rendahnya ikan (Khans
ef ar'., 1993). Li dan Lovell (1992) rnengatakan
bahwa
kekurangan protein mempunyai pengaruh negatif terhadap konsumsi pakan, sebagai
konsekuensinya menghambat pertambahan bobot.
Dalarn budidaya ikan air tawar ada empat kegiatan pokok yaitu pemijahan,
pemben!han, pendederan
dan pembesaran
ikan.
Pencapaian keberhasilan
ciidukung oleh penyedian pakan tambahan yang cukup dan sesuai kualitasnya.
Kemampuan pernbudidaya ikan menyediakan pakan tambahan sendiri
diharapkan akan dapat menciptakan lapangan kerja dan peluang bisnis pakan
tambahan, sekaligus mendukung keberhasilan buditJaya ikan dan menlngkatkan
keseiahteraan pembudidayaan ikan dan masyarakat sekitarnya.
2. tsAHAN
- BAHAT{ PAKAN IKAN
Bahan pernbuatan pakan ikan dapat digoiongkan menjadi dua kelompok,
yaitu bahail baku dan bahan tarnbahan {bahan pelengkan). Bahan baku pembuatan
pakan ikan yang merupakan limbah industri antara lain : dedak (bekatul), tepung
ikan, arnpas tahu, bungkil. Bahan tarnbahan pembuatari pakan ikan antara lain
:
tepung aci, minyak ikan, vitamin dan mineral.
a. Dedak
(bekatul)bio.unsoed.ac.id
2
Dedak merupakan produk samping penggilingan gabah (rice mill)- Bahan ini
di
pedesaan dapat diperoleh setiap kali menumbuk
padi. Kuiit gabah yang
mengelupas dan hancur beserta selaput beras disaring dengan ayakan lembut untuk
ctipisahkan dari ampasnya. Dedak halus iniCalam pembuatan pakan ikan digunakan
sebagai sumber karbohidrat.
b. Tepung lkan
Tepung ikan dibuat dari ikan rucah yang dikeringkarr dan Cigiling halus.
Kualitas tepung ikan sangat tergantung dad kualitas dan jenis ikan sebagai bahan
utamanya. penyediaan tepung ikan dapat rnernbuat sendiri atau membeli langsung
riari pabrik atau distribuior. Tepung ikan merupakan sumber protein hewani.
c. Ampas tahu
Birngkil kedeiai dapat dibeli langsung dai'i industri iahu, bahan ini merupakan
sumber protein nabati.
d. Tepung Jagung
Tepung Jagung dapat dibeii
di tokc pakan ternak atau menrbuet
sendiri
dengan cara rnenggiling butiran jagung utuh (jagung pipiian)- Tepung jagung
merupakan sumber karbohidrat dan sedikit proiein.
e. Tepqpg Kepala tjdang
Tepung kepaia udang merupakan limbah industry krupuk udang, udang beku.
Bahan ini digunakan sebagai atraktan atau penyedap (perangsang, aroma, bau',''
Dalam kompcrsisi pakan ikan, tepung kepala uciang dibutuhkan sebagai sumber
bio.unsoed.ac.id
protein dan mineral.
3
f. Minyak lkan
atraktan (bahan
Minyak ikan sebagai sumber lemak dan sekaligus sebagai
di kios-kics sekitar
penyedap arorna pakan ikan). Bahan ini lebih mr"idah dipercieh
sumber
parrtai. Minyak ikan, disamping sebaga! sumber lernak hewani, merupakan
vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ikan'
g. SumberVitamin dan Minera!
dar! toko pakan ternak'
Beberape jenis vltamln dan minera! dapat dibeli
biasanya telah diberi
tseberapa sunnber mineral dan vitamin buatan incustry Pabrik)
pakan ikan dapat juga
pengawet atau pelindung dari kerusakan alamiah' Bahan
pengawet
ditambah anticksidan yang berfungsi sebagai
3. MANAJEMEN PA,KAN TAIUIE}AF|AN
hidup
unsur penting dalam rnenunjang pertumbuhan dan kelangsungan
bagi kehidupan dan
ikan adalah pakan. Pakan berfungsi sebagai sumbe!'energi
penentu
pertumbuhan ikan sehingga pakan rnerupakan salah satu fakter
mauplin pembesaran' lkan
keberhasilan unti.lk budidaya baik budidaya pembenihan
yang dipeiiharan seeara trajisional atau hidup bebas
di
perairan alam hanya
ikan budidaya yang dipeliharan
memanfaatkan pakan secara alami. Berbeda dengan
sepenuhnya
secara semi intensif m3upun iniensif, pakan yang dimakan
*.ng"id.lkan
suplai pakan tarnbahan yang eiiberikan'
Dalamusahapemeliharaanikan,pentberianpaKanharusdilakukansecara
kandungan protein yang
tepat mutu. Di lain pihak mutu pakan sangat ditentufan oleh
harga pakan menjadi
umumnya berasal dari bahan baku yang mahal sehingga
bio.unsoed.ac.id- 65% dari biaya produksi
mahal. Hardjamulia, dkk (1991) rnenyatakan bahwa 60
4
juga menyatakan bahwa
adalah biaya untuk penyediaan pakan. Tangko cikk, (2007)
produksi
dalam budidaya ikan secara insentif, pakan merupakan komponen biaya
yang paling tinggi yaitu 60
-
7a% dari biaya operasional. Hal ini iiisebabkan
masih
tingginya harga bahan baku pakan yang sampai saat ini sebagian besar
diimpor.
Budidaya ikan melakukan panen dua-tiga kali setahun. Produksi yang
yang rendah
cjihasilkan tidak tentu hasilnya, kadang tinggi kadang rendah.. Produksi
dari budidaya ikan tersebut berkolerasi dengan pendapatan yang reilctah. secara
ekoncrnis tenaga yang dikeluarkan untuk memelihara ikan seolah-olah tidak ada
nilainya dan sangat berpotensi menimbuikan kerawanan ketahanan pangan bila
karena
masyarakat merasa rugi mengusahakan ikan. Hal ini sangat disayangkan
ikan merupakan bahan pangan tinggi protein yang potensial meningkatkan taraf
pihak
kesehatan masyarakat serta relatif lebihi murah daripada harga daging. Di lain
pe;'mintaan pasar sebetulnya cukup baik, karena selama ini permintaan datang dari
Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Tegal belum
terpenuhi, sehingga nnasih sering mendatangkan dari luar wilayah'
Beberapa bahan baku lokal yang tersedia
se€ra rnemadai dan
harganya
relatif murah untuk d'rjadikan sebagai bahan pengganti dianiai'atrya onggok, ampas
tahu, dedak, maupun lirnbah budicaya jamur. Palinggi (1993), Laining dan
{
Rachmansyah (2002) mengemukakan bahwa beberapa peneliti telah nnencoba
memanfaatkan bahan baku lokalyang tersedia dalan-r jumlah yang memadai sebagai
pengganti bahan [aku irnpor untuk pakan ikan, dan ternyata mannpu menekan biaya
pakan berbahan baku lokal impor untuk pakan lkan, dan ternyata rnampu menekan
bio.unsoed.ac.id
jika
biaya pakan hingga 40% walaupun diakui bahwa kualitasnya relafif lebih rendah
baku impor' Salah satu cara yang
dibandingkan dengan kualitas pakan belbahan
pakan berbahan baku lokal yang
da5:at dilakukan untuk meningkatkan kualitas
dengan menggunakan
murah adalah dengan cara fermentasi. Preses bioteknologi
meningkatkan mutu Eizi
teknik fermentasi padat ffi€fi1pufl!?i plospek untuk
Oari
et a!',1994)' Teknologi fermentasi
bahan-bahan yang bermutu rendah (Kcmpia;rg
produski budidaya oleh
telah terbukti dari hasil penelitian dapat meningkatkan
kepada masyarakat'
karen anya periri diperkenalkan dan didesinriniasi
nutrls! atau gizinya akan
Fakan ciiproses ciaiam tubuh ikan daii unsur-unsur
dlserapuntukmembangunjaringandandagingsehinggapertumbuhanikan
dipengaruhi oleh jenis dan
teriamin. Kecepatan laju perttrmb,uhan ikan sangat
kualitaspakanyangdiberikansertakondisilingkungai:hidupnya'Hpabilapakan
kondisi lingkungan
yang cliberikan berkualitas baik, jumlahnya mencukupi dan
ikan merijadi cepat sesuei yang
mendukung dapat dipastikan laju penumbuhan
diharapkan.
Bahanbakumerupakanfaktorutamayangharustersecjiadalam
pembuatan pakan
pembuaian pakan buatan. Bahan baku yang dipakai dalam
mineral dan vitamin' Bahan baku
benungsi sebagai sumber protein, sumber energi,
protein kasar iebih dari 19%'
dikatakan menjadi sumber protein jika mengandung
protein kasar kurang dari 16% dan serat
Sernentara bahan L\aku yang mengandung
bahan baku sumber energi'
kasam*ya lebih kecil dari 18% digoiongkan sebagai
yang sei'rnpurna, karena itu
setiap bahan baku iidak memlliki kanduirgan nutrisi
pencampui'an berbagai bahan pakan
dalam menyusun pakan buatan perlu dilakukan
untuk menghasilkan komposisi yang drtnginkan'
bio.unsoed.ac.id
Faktor.utama yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan baku adalah
:
dan
kandungan nuti'iSi bahan baku, tingkat kecernaan, ketersediaan, kontinuitas
hai'ga. Eei"dasarkan bahan asalnya, bahan baku pakan buatan digolongkan ke
(nabati)
dalam dua kelompck besar yaitu bahan baku yang berasal dari tumbuhan
dan bahan baku yang berasal dari hewan (hewani)
perbedaan kedua bahan baku pakan tersebut terletak pada kualitas dan
kandungan nutrisi
di dalamnya. Bahan baku hervani
mengandung protein yang
pictein yang
asam-asam arnlnonya relaiii iengkap eian mudah eiicerna. sedar;gkan
sukar
terkandung dalam bahan baku nabati tiCak begitu lengkap dan sebagian
dicema. Beberapa syarat bahan baku pakan ikan
adalah
mengarrdung nilai gizi
yang tinggi, mudah diperoleh, mudah tliolah, tidak mengandung racun, harganya
murah. dan rnudah diPeroleh
Dalam formulasi pakan ikan komersial, perhitungan mutlak diperlukan untuk
ikan.
menentukan komposisi pakan yang sesuai dengan standar kebutuhan nutnsi
Fedoman perhitungan bahan baku setiap meiode beruariasi, yaitu berdasarkan
pedoman stancar proteln, standar energi atatr hubungan prctein dan energi.
.'ef,iOmail
^a^- r^SiailUai
--^r^ih
ijiirrEiii
*^.,,nalzan
iiiviuyqnsri
nar{nman
i'vu-':rru
cfat:rler
V:-nd
'-"it
laVak
protein
digunakan. pedoman standar protein didasarkan pada besarnya prcsentase
yang akan dihasilkan oleh pakan dan mengabaikan kandungan energi. Besarnya
{.
prosentase protein dalam pakan yang akan disusun dalam pedoman standar protein
tergantung pada besarnya kebutuhan protein ikan. Diperl'.lkan pengetahuan
rnengenai kebutuhan protein setiap jenis ikan dan prosentase kandungan nutrisi
protein pakan setiap
yang terkandung pada setiap bahan baku pakan. Kebutuhan
bio.unsoed.ac.id
jenis ikan mennang belum ada petunjuk yang baku, tetapi secara umum disebutkan
7
bahwa ikan membuiuhkan makanan yang mengandung protein kurang lebih 20
-
60% dengan kadar optirnum 30 - 36%.
Alternatif onggok dari sisa kegiatan inCusti'i tapioka sangai rnemungkinkan
sebagai alternaiif bahanbaku pelet ikan. Ketersediaannya terus meningkat sejalan
rjengan meningkatnya produksi tapioka. Hal ini diindikasikan dengan semakin
luasnya areal penanaman dan produksi ubi kayu. Luas areal tanaman meningkat
dari 1,3 juta ha dengan prcduksi 13,3 iuta ton pada tahun 1990 menjadi 1,8 juta ha
dengan prcduksi
i9,4 juta ton pacia iahun i995 (tsPS, 'i996i' Errie
(ig89)
melaporkan bahwa setiap ton ubi kayu akan dihasilkan 250 kg iapioka dan 114 kg
onggok sehingga onggok ini memiliki potensi sebagai bahan polutan di daerah
sekitar pabrik.
Penelitian Supriati (2003) mendapatkan hasi! fermentasi onggo* didapatkan
kandungan protein kasar dan sejati meningkat dan 2,2o/o rnenjadi 25,60/o dan 18,4c/o
sedangkan kandungan karbohidrat menurun ddri 51,8olo rneojadi 36,2%. Kadar abu
dan serat kasar tidak banyak mengaiami perubahan. Dilihat dari kandungan
proteinnya, maka onggok ierfernnentasi lebih dari jagung, Cedak padi atau polard
larrg masing-masing mengandung sekitai 8,5clo, 12a/o dan 15% (Hariacii ef aL, 19e0).
Kandungan protein onggok ter-ferryientasi seiai"a dengan bungkii kelapa (18%)
namun masih lebih rendah dari bungkil kedelai -vag kandungan pi'oteinnya antara 42
-
{
4go/o. Dengan demikian
dari aspek protein , onggok terfermentasi
dapat
menggantikan jagung, dedak padi dan polar"d namun kandungan proteinnya lebih
tinggi sehingga dapat mengurangi pernakaian tepung ikan yang relatif lebih mahal.
A.pabila onggok terfermentasi digunakan untuk menggantinak br,ingKii kelapa, inaka
bio.unsoed.ac.id
onggok terfei'mentasi harganya lebih nnurah.
PENUTUP
pakan merupakan salah satu faktor peniing dalam perkembangan budidaya
ikan secara intensif . Pakan ikan dibutuhkan oieh ikan sejak larva sampai dengan
dewasa. Dalam menentukan dan meningkatkan hasil produksi ikan secara optimal
perlu sekali diberikan pakan yang berkualitas yang berarti pakan tersebut harus
memenuhi kebutuhan nutrisi
ikan. Nutrisi untuk ikan adalah pengetahuan tentang
pembe4arr pakan pada ikan dilihat dari zat-zat gizi yang dikandungnya. Apabila
pakan yang akan diberikan pacta ikan mempunyai nilai gizi cukup tinggi, nraka akarr
menjamin hidup ikan dan mempercepat pertumbuirannya. Nilai nutrisi ikan pada
unnumnya dilihat dari komposisi zat gizinya seperti kandungan protein, lemak,
karbohidrat, vitami n, mineral serta
di
perlukan kandungan energ inya.
t
Kcmampuan pembr;didaya ikan menyediakan pakan tambahan sendiri
diharapkan akan dapat menclptakan lapangan kerja dan peluang bisnis pakan
tambahan, sekaligus mendukung keberhasilan budidaya ikan dan meningkatkan
kesejahteraan pembudidayaan ikan dan nrasyarakat sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djarijah, AS. 199B. Membuat Pellet Pakan lkan Teknologi Tepat Guna. Penerbit
Kanlsius. Yogyakarta
Gisbert, E., P. Williotdan F. Castello-Oruay. 2000. lnfluence oi egg size on growth
{and suruival of early stages of Siberian sturgeon (Acipenser baen) under
small scale hatchery conditions. Aquaculture. 183: 153-162
Hasiing, W.H. and L M. Dickie. fiA2. Feed Formulation and Evaluation. in J. E. Hevler
(Ed) Fish Nutrition Aced. Press, New York
Budidaya lkan di Perair"an Umum da;r
Masalahnya. Prcsiding Seminar Ferikanan Perairan Umurn. Puslitbangkan.
Jangkaru,
Z. i982. Pengembangan
Jakarta.
bio.unsoed.ac.id
Khans, MS., K. J. Ang M. A and C. R Seat. 1993. Optimum Frotein Requitment of
Malaysian Fresh Water Catfish Aquaculture.
o
Li M. and Lovell R T. 1992. Growth, Feed Efiiciency and Body Competition of 'Second
and Third Year Channelcatfish Feed by Varicus Concentration ofdictory protein
to Satiety in production ponds llquaculture
Lagler, K.F., Bardach, J.E., ltJiller, R. R., Passitto, D. R. M. 1977.
of Conggress Cataloging in Publication Data. Canada
Library
Rukayah, S ., Sulistyo, 1., Harry P., 20Os.Optlmalisasi Potensi Perairan Parit dengan
Keramba Drum : Fertumbuhan dan Sintasan Beberapa lkan Air Tawar dalam
Keramba Drum dengan Kepadatan Berbeda. Jurnal Aquakultur lnConesia.
Undrp Semarang
Wdyastuti, E. 2009, Pengelolaan Berkelanjutan Budidaya lkan Dalam Keramba
Jaring Apung (Sfudi Kasus di Perairan Waduk Wadaslinteng). Unsoed
bio.unsoed.ac.id
10
Download