BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Evaluasi Menurut (Jurs,2005) membedakan antara evaluasi, pengukuran dan testing. Mereka berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2009:7) yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing. Evaluasi didefinisikan sedikit berbeda, menurut (Tyler,2001) evaluasi adalah proses menentukan sejauh mana tujuan pendidikan benar-benar menjadi dicapai. Sedangkan (Syaodih,2001) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses delinating, mendapatkan dan memberikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Definisi terakhir ini menyoroti evaluasi sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data. 2.2 Tujuan Evaluasi Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan: 1. Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa. 2. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian. 5 6 3. Memberikan pertanggungjawaban (accountability). 2.3 Fungsi Evaluasi Evaluasi memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah fungsi: 1. Selektif 2. Diagnostik 3. Penempatan 4. Pengukur keberhasilan Selain keempat fungsi diatas masih ada fungsi-fungsi lain dari evaluasi pembelajaran, yaitu fungsi: 1. Remedial 2. Umpan balik 3. Memotivasi dan membimbing anak 4. Perbaikan kurikulum dan program pendidikan 5. Pengembangan ilmu 2.4 Manfaat Evaluasi Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu: 1. Memahami sikap dan motivasi siswa, sarana dan prasarana, dan kondisi tentor 2. Membuat keputusan dalam kelanjutan program dan penanganan permaslahan Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, tentor, dan Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. Bagi Siswa indikatornya adalah Memuaskan atau tidak memuaskan untuk Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. 7 Sedangkan bagi tentor Lembaga Bimbingan Belajar Primagama adalah sebagai berikut: 1. Mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan dengan keputusan melanjutkan, remedial atau pengayaan. 2. Ketepatan materi yang diberikan adalah jenis, lingkup dan tingkat kesulitan. 3. Ketepatan metode yang digunakan. Bagi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama adalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar cermin kualitas Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. 2. Membuat program Lembaga Bimbingan Belajar Primagama. 3. Pemenuhan standar. 2.5 Evaluasi Diagnostik Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya. 8 2.6 Prinsip Evaluasi Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi, agar mendapat informasi yang akurat, diantaranya: 1. Dirancang secara jelas apa yang harus dinilai yaitu materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi hasil penilaian yang berpedoman pada kurikulum. 2. Penilaian hasil belajar menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar. 3. Agar hasil penilaian obyektif, gunakan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif. 4. Hasilnya hendaknya diikuti tindak lanjut. Prinsip lain yang dikemukakan oleh (Ngalim Purwanto,2001) adalah: 1. Penilaian hendaknya didasarkan pada hasil pengukuran yang komprehensif. 2. Harus dibedakan antara penskoran (scoring) dengan penilaian (grading). 3. Hendaknya disadari betul tujuan penggunaan pendekatan penilaian. 4. Penilaian hendaknya merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar. 5. Penilaian harus bersifat komparabel. 6. Sistem penilaian yang digunakan hendaknya jelas bagi siswa dan guru. 2.7 Penilaian Acuan Patokan Penilaian Acuan Patokan (PAP), Criterion Reference Test (CRT) bertujuan untuk menjadi tes acuan berfokus pada kelompok perilaku siswa yang khusus. Penilaian Acuan Patokan didasarkan pada kriteria atau standard khusus. Dimaksudkan untuk mendapat gambaran yang jelas tentang performan peserta tes dengan tanpa memperhatikan bagaimana performan tersebut dibandingkan dengan performan yang lain. Dengan kata lain tes acuan kriteria digunakan untuk 9 menyeleksi (secara pasti) status individual berkenaan dengan (mengenai) domain perilaku yang ditetapkan / dirumuskan dengan baik. Pada pendekatan acuan patokan, standar performan yang digunakan adalah standar absolut. Semiawan menyebutnya sebagai standar mutu yang mutlak. Criterion-referenced interpretation is an absolut rather than relative interpetation, referenced to a defined body of learner behaviors. Dalam standar ini penentuan tingkatan (grade) didasarkan pada sekor-sekor yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk persentase. Untuk mendapatkan nilai A atau B, seorang siswa harus mendapatkan sekor tertentu sesuai dengan batas yang telah ditetapkan tanpa terpengaruh oleh performan (sekor) yang diperoleh siswa lain dalam kelasnya. Salah satu kelemahan dalam menggunakan standar absolut adalah sekor siswa bergantung pada tingkat kesulitan tes yang mereka terima. Artinya apabila tes yang diterima siswa mudah akan sangat mungkin para siswa mendapatkan nilai A atau B, dan sebaliknya apabila tes tersebut terlalu sulit untuk diselesaikan, maka kemungkinan untuk mendapat nilai A atau B menjadi sangat kecil. Namun kelemahan ini dapat diatasi dengan memperhatikan secara ketat tujuan yang akan diukur tingkat pencapaiannya. Dalam menginterpretasi skor mentah menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan PAP, maka terlebih dahulu ditentukan kriteria kelulusan dengan batasbatas nilai kelulusan. Umumnya kriteria nilai yang digunakan dalam bentuk rentang skor berikut: 10 Tabel 2.1 Rentang Skor Nilai 2.9 Rentang Skor Nilai Keterangan 76 % s.d. 100 % Sudah Mengerti 50 % s.d 75 % Mengerti < 50 % Belum Mengerti Web Menurut Kadir (2005), saat ini informasi Web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman Web yang lain. Definisi Web menurut Kadir (2005:2) World Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan Web merupakan salah satu sumber daya Internet yang berkembang pesat. Menurut (Wikipedia,2008) World Wide Web (WWW) singkatnya Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut UTI (Uniform Resource Identifier). WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya. Sedangkan menurut Dermawan World Wide Web sering dikenal sebagai Web adalah layanan Internet yang paling banyak memiliki tampilan grafis dan kemampuan link yang sangat bagus. Web dapat menghubungkan dari sebarang tempat dalam sebuah dokumen atau gambar ke sebarang tempat di dokumen lain. Kadir (2005), pertama kali aplikasi Web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language) dan protokol yang digunakan dinamakan HTTP (HyperText Transfer Protocol). Pada 11 perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aplikasi Web (Web-based application) merupakan aplikasi untuk menyampaikan informasi kepada pengguna yang menggunakan layanan Internet berbasis Web.