BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Menurut Slameto (2003:54) untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pendidikan salah satunya adalah dengan mengetahui hasil belajar siswa. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu minat, bakat, motivasi dan tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak dan faktor lingkungan. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan hasil belajar adalah motivasi belajar. Dalam pembelajaran IPA motivasi belajar siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari keinginan siswa dalam belajar masih kurang, siswa cenderung pasif dan jarang mengajukan pertanyaan. Perhatian dan kemandirian siswa masih rendah karena siswa hanya bergantung pada apa yang diberikan oleh guru. Permasalahan lain adalah penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Seperti yang diungkapkan oleh Sugihartono dkk. (2007) bahwa metode pembelajaran adalah cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga diperoleh hasil pembelajaran yang optimal. Bagaimana hasil pembelajaran dapat optimal jika penggunaan metode pembelajaran tidak bervariasi (monoton). Untuk itu guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013, khususnya pada 1 2 mata pelajaran IPA Kelas 5, proses belajar mengajar masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan kurang menarik, yaitu ceramah dan hanya berpusat pada guru (teacher center). Dengan metode mengajar yang monoton yaitu ceramah sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Seperti yang diungkapkan Slameto (2003) metode mengajar menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya. Orang lain yang dimaksud adalah siswa yang mampu menerima pelajaran dari seorang guru. Tetapi bagaimana seorang siswa dapat menerima pelajaran dengan baik jika metode yang diterapkan kurang baik. Kondisi nyata saat kegiatan pembelajaran yaitu siswa belum terlibat aktif dalam pembelajaran. Banyak diantara mereka yang terlihat bosan, mengantuk dan hanya sesekali mencatat. Suasana pembelajaran yang demikian menyebabkan pembelajaran yang tidak menyenangkan dan membosankan sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar. Hal ini akan berpengaruh pada rendahnya hasil belajar. Hasil belajar yang rendah dapat dilihat dari nilai ulangan siswa yang 55% atau 11 siswa dari jumlah keseluruhan 20 siswa mendapat nilai di bawah standar KKM yang ditetapkan yaitu 70. Seperti yang diungkapkan Hamzah (2008) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Tetapi dengan adanya fakta masih terdapat 55% siswa yang belum tuntas pada nilai ulangan IPA, maka bisa dikatakan bahwa siswa-siswa kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto belum memperoleh hasil belajar yang maksimal setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi masalah di atas, guru hendaknya memberikan alternatif tindakan untuk memecahkan masalah di atas dengan menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi dan kerjasama siswa dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan motivasi belajar siswa meningkat, sehingga hasil belajar siswa tercapai dengan maksimal. Metode pembelajaran tersebut adalah metode Group Investigation. Seperti yang diungkapkan oleh Joyce, Weil, Calhoun (2011) menyatakan bahwa inti dari metode Group Investigation adalah membuat sebuah kelompok demokrasi yang dapat mendefinisikan dan mengatasi beberapa masalah terkait dengan signifikasi sosial. 3 Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penggunaan metode Group Investigation siswa belajar dalam kelompok untuk memecahkan masalah atau mempelajari suatu topik yang mereka pilih sendiri dan merupakan cerminan dari sifat demokrasi. Metode pembelajaran Group Investigation dapat mengatasi keluhan-keluhan seperti bosan, jenuh, kurang bergairah dan tidak menarik yang selama ini sering dialami siswa dalam proses pembelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa secara maksimal. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentivikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: nilai IPA (khususnya nilai kognitif) 55% siawa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Metode pembelajaran yang selama ini digunakan masih bersifat satu arah (berpusat pada guru) dan masih monoton sehingga siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran IPA. Guru lebih memfokuskan diri pada upaya pemindahan pengetahuan ke dalam diri siswa dari pada mengali pengetahuan yang dimiliki siswa. Siswa hanya ditempatkan sebagai objek sehingga siswa menjadi pasif. Siswa cenderung ramai, mengantuk, tidak ada siswa yang mau bertanya, dan siswa tidak mampu menjawab dengan sempurna pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pengunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi menyebabkan motivasi belajar siswa rendah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa menjadi rendah pula. 1.3 Pemecahan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian di atas, maka pemecahan masalahnya adalah dengan memberikan sebuah inovasi baru tentang metode pembelajaran yang tidak monoton dan tidak hanya berpusat pada guru. Metode pembelajaran yang dipakai hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar. Jika dalam kegiatan pembelajaran siswa aktif maka siswa akan tertarik dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang dilakukan. Metode pembelajaran tersebut adalah metode pembelajaran Group Investigation. 4 Dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menarik kerena siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Pada proses pembelajaran dengan metode pembelajaran Group Investigation siswa dituntut untuk menginvestigasi dan mengidentifikasi suatu topik pembelajaran sehingga siswa bisa menemukan sendiri sebuah konsep pembelajaran. Hal ini akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan siswa dalam menyapaikan pendapatnya ketika mempresentasikan hasil investigasi dan diskusinya. Dengan menerapkan metode pembelajaran yang demikian maka tujuan pembelajaran diharapkan akan tercapai dengan maksimal yaitu motivasi belajar siswa meningkat dan hasil belajar juga meningkat. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: a. Apakah metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II tahun pelajaran 2012/2013? b. Apakah metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II tahun pelajaran 2012/2013? 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo adalah a. Meningkatkan motivasi siswa dengan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II tahun pelajaran 2012/2013. 5 b. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode pembelajaran Group Investigation pada mata pelajaran IPA kelas 5 SD Negeri 2 Wonoroto, Kabupaten Wonosobo Semester II tahun pelajaran 2012/2013. 1.5.2 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis baik bagi siswa, guru dan calon guru, maupun institusi (sekolah), adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.5.2.1 Manfaat Teoritis a. Mendapatkan cara baru untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran Group Investigation. b. Metode pembelajaran Group Investigation dapat diterapkan sebagai salah satu metode pembelajaran yang dapat menambah aktifitas dan kreativitas belajar siswa dan daya ingat siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap pengembangan metode yang baru yaitu metode pembelajaran Group Investigation yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA. 1.5.2.2 Manfaat Praktis 1) Manfaat bagi Siswa a. Dengan metode pembelajaran Group Investigation membantu siswa meningkatkan motivasi belajar sehingga siswa tidak merasa bosan, tidak jenuh dan tertarik untuk mengikuti pelajaran IPA. b. Dengan metode pembelajaran Group Investigation membantu siswa meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. c. Dengan metode pembelajaran Group Investigation membantu siswa berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah yang dihadapi. d. Dengan metode pembelajaran Group Investigation membantu siswa menemukan hal-hal baru dan mempertanggungjawabkan hasil investigasinya (penelitiannya). 6 2) Manfaat bagi guru a. Metode Group Investigation dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan. b. Metode Group Investigation dapat membuat guru bisa lebih kreatif dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. c. Metode Group Investigation dapat memberi masukkan kepada guru tentang penerapan metode pembelajaran Group Investigation yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD. 3) Manfaat bagi Institusi (Sekolah): a. Metode Group Investigation menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. b. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan metode pembelajaran yang baru salah satunya adalah metode Group Investigation, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA.