tugas dan peran human resources department dalam upaya

advertisement
BAB III
TUGAS DAN PERAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT
DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME
MANAJEMEN HOTEL AZIZA SYARIAH SOLO
A. Tugas Dan Peran Human Resources Department Hotel Aziza Syariah
Solo
Human Resources Department Hotel Aziza Syariah Solo mengelola 45
karyawan kontrak dan 15 daily worker/casual (harian/tidak tetap). Karyawan
kontrak merupakan karyawan yang bekerja di hotel dengan kesepakatan waktu
satu tahun dengan manajemen hotel, dengan masa percobaan 3 bulan. Daily
worker/casual merupakan karyawan dengan bayaran harian dan tidak terikat
kontrak selama satu tahun.
Dari banyaknya karyawan tersebut HRD memiliki tugas untuk mengelola
dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten sehingga dapat
memberikan pengaruh baik untuk masa depan hotel. Human Resources
Department (HRD) Hotel Aziza Syariah Solo memiliki andil besar dalam
menyediakan dan mengolah sumber daya manusia yang efektif dan efisien bagi
hotel. Karena satu-satunya penggerak suatu perusahaan adalah sumber daya
manusia. Bila penerapan manajemen sudah tertata secara sistematis dan terencana
dengan baik, tentunya akan menghasilkan peningkatan mutu kualitas sang
karyawan.
HRD Hotel Aziza Syariah Solo memiliki beberapa peran dalam
pengelolaan
sumber
daya
manusia
49
hotel,
yaitu
:
50
1. Merencanakan sumber daya manusia
Sebagai penyedia sumber daya manusia yang tugasnya melakukan
perencanaan, penarikan dan seleksi terhadap karyawan hotel.
2. Mengarahkan sumber daya manusia
Sebagai
pengarah
tujuan
dan
cita-cita
manajemen
hotel
lewat
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
3. Mengkoordinasi sumber daya manusia
Sebagai penghubung dan pembagi tugas kerja (job desk) seluruh
karyawan.
4. Mengendalikan sumber daya manusia
Sebagai pengendali peraturan dan kebijakan perusahaan yang diberlakukan
kepada karyawan hotel.
B. Kegiatan Yang Dilakukan HRD Dalam Dalam Upaya Peningkatan
Profesionalisme Manajemen Hotel Aziza Syariah Solo
1. Rekrutmen dan Seleksi Karyawan Baru
Salah satu cara untuk memperoleh sumber daya manusia yang
berkualitas adalah dengan sistem rekrutmen dan seleksi. Rekrutmen dimulai
setelah adanya pencarian sumber daya manusia baru yang diperlukan, dan
berakhir dengan lamaran yang diserahkan kepada perusahaan untuk diseleksi.
Seleksi karyawan baru merupakan tahap kelanjutan dari rekrutmen karyawan,
yang bertujuan untuk memilih calon karyawan dari beberapa calon yang
dianggap layak memenuhi salah satu jabatan di perusahaan. Seleksi karyawan
51
baru memiliki beberapa tahap untuk mendapatkan kandidat yang sesuai
dengan kriteria perusahaan, yaitu :
a. Screening lamaran,
b. Tes mengisi formulir lamaran,
c. Tes kemampuan dan pengetahuan, dan
d. wawancara.
Rekrutmen dan seleksi karyawan (staff), supervisor dan manajer
dipilih
sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan yang
dipenuhi juga sesuai oleh karyawan tersebut. Contohnya seorang pelamar
dengan latar belakang pekerjaan house keeping maka pelamar terbut akan
diseleksi dengan pengetahuan dan ilmu house keeping departemen.
Spesifikasi pegawai untuk bisa menjadi seorang karyawan di Hotel
Aziza Syariah Solo memenuhi beberapa ketentuan, yaitu :
a. Lulusan SMA/SMK jurusan Perhotelan/Pariwisata
b. Lulusan D3 jurusan Perhotelan/Pariwisata
c. Memiliki
kemampuan
dibidang
hotel
(house
keeping/front
dibidang
hotel
(house
keeping/front
office/fnb/administrasi)
d. Memiliki
pengalaman
office/fnb/administrasi)
e. Memiliki tinggi badan minimal 160 (untuk front office dan waitress)
f. Sehat jasmani dan rohani
g. Bebas obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol
h. Memiliki penampilan menarik, rapi, dan bersih.
52
Rekrutmen dan seleksi dilakukan saat hotel membutuhkan karyawan
untuk mengisi posisi yang masing kosong di dalam organisasi hotel. Selain
melalui tahap-tahap seleksi yang diberikan oleh bagian HRD, pelamar/calon
karyawan diharuskan memenuhi standar yang telah ditentukan oleh bagian
HRD yang kemudian akan dinilai kurang/cukup/baik sang pelamar untuk
menempati posisi kerja yang kosong tersebut. Standar tersebut antara lain :
a. Penampilan Fisik
Sebagai seorang hotelier penampilan menjadi salah satu aset
diri yang sangat perlu dijaga. Penampilan fisik yang dimaksud tidak
hanya untuk daerah wajah saja, tetapi keseluruhan penampilan
(grooming) yang meliputi kerapihan pakaian yang dipakai,
kebersihan diri, sikap ramah dan sopan, dan juga kepribadian yang
baik.
b. Pengetahuan Umum Mengenai Pekerjaan Yang Dilamar
Pengetahuan umum mengenai pekerjaan yang dilamar
merupakan salah satu syarat penting dari seleksi wawancara lisan
yang dijalani pelamar. Bukan hanya pengetahuan teori saja
melainkan pengetahuan praktek kerja yang dikuasai. Pengetahuan
tersebut mengenai pekerjaan seperti cara kerja, kondisi hotel,
fasilitas apa saja yang tersedia, serta informasi hotel yang berguna
bagi tamu yang menginap.
c.
Pengalaman Dalam Lingkup Kerja Terkait
Pengalaman kerja dalam bidang pekerjaan yang dilamar
menjadi salah satu nilai lebih pelamar tersebut. Secara poin penting
53
seleksi tahap awal dirinya dianggap lebih kompeten, lebih tahu, dan
lebih bisa diandalkan dibanding calon karyawan yang belum
memiliki pengalaman kerja tersebut.
d.
Motivasi Beprestasi dan Tujuan Karir
Calon karyawan hotel dalam bekerja setidaknya memiliki
pandangan kearah depan guna terus meningkatkan kinerja pelayanan
terhadap tamu hotel. Motivasi yang dibangun akan menghasilkan
sebuah hal positif yang berupa prestasi bekerja di ruang lingkup
pekerjaannya. Dengan hal tersebut bukan hal yang tidak mungkin
jenjang karirnya meningkat karena sikap positif yang diberikan
kepada hotel ke arah yang lebih baik.
e.
Daya Tangkap dan Problem Solving
Daya tangkap seorang karyawan sangat diperlukan dalam
pekerjaan.
Pelamar
harus
diuji
bagaimana
ketepatan
daya
tangkapnya. Kemudian kepada calon karyawan hotel yang melamar
untuk jabatan supervisor, HRM (human resources manager) harus
menguji bagaimana calon karyawan tersebut menanggapi semua
pertanyaan dan tes-tes yang ia berikan, apakah pelamar kompeten
dibidang yang posisinya masih kosong, apakah pelamar cakap dan
tangkap, apakah pelamar mampu memecahkan sebuah permasalahan
apabila terjadi perselisihan antar anggota satu departemen.
f.
Konsep Berpikir
Konsep berpikir seorang calon karyawan juga merupakan
syarat diterima atau tidaknya dirinya di hotel yang dilamar. Ini
54
berkaitan dengan pemikiran individu dan pemikiran manajemen
hotel, apakah pikirannya menuju ke arah positif atau menuju ke arah
yang kurang menguntungkan bagi hotel.
g.
Kemampuan Komunikasi
Seorang karyawan hotel harus mampu berkomunikasi dengan
baik. Karena seorang hotelier dituntut untuk selalu dapat
memberikan pelayanan prima dan informasi hotel yang diperlukan
oleh para tamu yang menginap.
h.
Kepercayaan Diri
Dalam memberikan pelayanan terhadap tamu, seorang
karyawan hotel seringkali mengambil keputusan dengan cepat dan
tepat. Oleh karena itu dirinya harus memiliki kepercayaan diri untuk
mengambil sebuah keputusan yang telah dibuat.
i. Kemampuan Bahasa Inggris
Sebagai calon karyawan hotel, kemampuan bahasa inggris
maupun bahasa asing lainnya sangat diperlukan. Sebab bahasa
adalah alat komunikasi dengan para tamu, dan bahasa inggris
sebagai penunjang berkomunikasi dengan tamu-tamu mancanegara.
j.
Kemampuan Bekerja Mandiri, Kemampuan Bekerja Dibawah
Tekanan, Kemampuan Bekerja Di Dalam Kelompok
Skill seorang calon karyawan juga harus diuji dalam
kemampuannya bekerja secara mandiri atau individu, karena setiap
karyawan tidak dapat tergantung pada karyawan lain mengingat
masing-masing karyawan sudah mendapat bagian kerja/job desk
55
mereka. Kemudian kemampuan calon karyawan bekerja dibawah
tekanan atasan supervisor maupun manajer, mengenai perilaku dan
kelancaran kinerja mereka setelah diberlakukannya sistem kerja yang
dibuat, pembagian shift jam kerja, dan perintah yang diberikan.
Serta kemampuan bekerja didalam kelompok calon karyawan
tersebut, apakah mereka mampu membaur, menjalin kerjasama yang
baik serta berbagi tugas dalam kelompok satu departemen atau
dengan departemen lainnya secara adil dan bijak, agar tidak terjadi
penyimpangan tugas dan tugas yang berat sebelah.
k.
Kepemimpinan/Training Skill (Manager/Spv)
Dalam seleksi pencarian manager/supervisor, kemampuan
calon karyawan dalam bidang kepemimpinan perlu diuji untuk
mengetahui calon karyawan tersebut mampu atau tidak menjadi
pemutus
kebijakan
permasalahan
internal.
Sebagai
konselor
didepartemen dirinya berada untuk berbuat adil kepada seluruh
bawahan. Siap menjadi instruktur dalam pelatihan (training) yang
disiapkan HRD. Serta mampu atau tidaknya calon karyawan
menggerakan orang lain dengan memimpin, membimbing dan
mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu, agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)
56
2. Medical Check
Sebagai pengelola sumber daya manusia di Hotel Aziza Syariah,
untuk para karyawan baru mempunyai syarat untuk memiliki jasmani dan
rohani yang sehat. HRD menyarankan untuk melakukan cek kesehatan di
Rumah Sakit Kustati atau rumah sakit langganan karyawan untuk kontrol
kesehatan secara berkala. Fungsinya untuk mengetahui kesehatan fisik dan
mental karyawan yang sehat dan prima. Serta hasil kesehatan yang
mungkin beresiko terserang penyakit ringan atau berat, yang kemudian
menjadi pertimbangan kebijakan perusahaan untuk masuk kedalam beban
perusahaan di masa depan. (Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana
selaku Training Coordinator/Admin HRD)
3. Pelatihan Karyawan
Untuk meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan prima sumber
daya manusia, HRD Hotel Aziza Syariah mengadakan pelatihan karyawan.
Pelatihan karyawan merupakan salah satu bentuk pengembangan bakat
(skill), pengetahuan (knowledge), dan keahlian (ability) karyawan. Tidak
ada perbedaan antara pelatihan karyawan hotel syariah dengan hotel
konvensi. Hanya secara fasilitas dan penampilan sedikit berbeda. Pelatihan
tetap diperlukan bagi sumber saya manusia hotel untuk meningkatkan
dengan peningkatan kualitas kerja secara intelektual dan profesional dalam
pelaksanaan kerja kearah positif. Program pelatihan berfokus pada
kemungkinan dan peluang perbaikan kinerja masa depan untuk
57
memunculkan perubahan menyesuaikan kemampuan dan keterampilan
peserta pelatihan dengan kebutuhan masa terkini.
Gambar 4. Pelatihan Karyawan
(Sumber : Dokumen Cyndi Rahayu P)
Program pelatihan karyawan diberikan kepada karyawan baru,
karyawan lama, dan juga siswa magang. Pemilihan karyawan baru sebagai
subjek pelatihan dikarenakan belum cukupnya pengetahuan secara penuh
tentang informasi hotel dan pelatihan bagi karyawan baru merupakan hal
penting untuk menanamkan visi/misi dan tujuan Hotel Aziza Syariah, yang
diharapkan dapat memberikan hasil yang baik setelah pelatihan diadakan.
Pemilihan karyawan lama sebagai subjek pelatihan diharapkan setelah
diberi pelatihan, dapat memperkecil keinginan karyawan lama untuk
berpindah kerja ke tempat atau perusahaan lain. HRD tidak hanya
merencanakan adanya sebuah pelatihan bagi karyawan dan siswa magang
tetapi penetapan waktu, lokasi, jumlah peserta dan instruktur/pemateri
harus dipersiapkan sedemikian rupa. Penetapan waktu pelatihan harus
disiapkan sebaik mungkin agar menghindari terganggunya aktivitas
58
pekerjaan hotel yang sedang berlangsung. Pelatihan yang diadakan tiap
departemen dilakukan paling tidak 1 bulan sekali.
Banyaknya jumlah peserta yang terlibat dalam pelatihan harus
sinkron dengan data HRD maupun HOD (head of departmen/kepala
departemen) supaya ketersediaan peralatan yang dibutuhkan tidak
kekurangan ataupun kelebihan. Instruktur pelatihan merupakan seorang
yang dinilai lebih paham, lebih mampu, dan lebih kompeten dalam
pielatihan terkait yang harus pula disiapkan oleh pihak HRD atau HOD
(head of departmen/kepala departemen) sesuai dengan tema pelatihan
yang dibuat. Berikut adalah jenis-jenis pelatihan yang biasanya diakan
oleh HRD Hotel Aziza Syariah diantaranya :
a) Pelatihan Grooming
Pelatihan grooming (penampilan) merupakan pelatihan
dasar penampilan luar karyawan hotel. Bukan hanya cara bersolek
rupa saja tetapi juga meliputi tata cara berpakaian yang sesuai atau
yang sudah ditetapkan, kerapihan dan kebersihan diri, cara
berkomunikasi dengan tamu, dan sikap saat memberikan pelayanan
terhadap tamu. Pelatihan grooming dilakukan saat hotel memiliki
karyawan (staff) baru bukan manajer.
b) Pelatihan Product Knowledge
Pelatihan
product
knowledge
(pengetahuan
produk)
merupakan pelatihan yang harus diberikan dari pihak HRD atau
manajemen kepada karyawan yang baru bergabung dengan hotel.
Fungsinya sebagai dasar pengetahuan dan pengenalan karyawan
59
dengan sejarah hotel, lingkungan hotel, fasilitas yang tersedia,
perkembangan hotel dan manajemen.
c) Pelatihan Bulanan Yang Diadakan
HRD Hotel Aziza Syariah setiap bulannya diharuskan
mengagendakan training karyawan atau menjadi penyedia
pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan serta menyiapkan
kebutuhan pelatihan yang diminta oleh kepala departemen lain.
Pelatihan bulanan yang diadakan yaitu pelatihan profesi terkait
departemen, refresh standar operasional perusahaan (SOP) untuk
beberapa skala waktu tertentu setelah terjadi pembaharuan SOP
oleh manajemen dan pelatihan bahasa asing untuk kemudahan
berkomunikasi dengan tamu mancanegara.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)
d) Pembuatan Report Pelatihan (Training Report)
Setelah pelatihan dilakukan pihak HRD harus membuat
laporan atau report pelatihan (training) terkait dengan jangka
waktu akhir bulan hingga awal bulan. Traning Report kemudian
dilaporkan kepada pihak PT. Managemen Golden Metropolitan
(MGM) yang nantinya akan mereview pelatihan apa saja yang
sudah dilaksanakan Hotel Aziza Syariah Solo.
e) Pelatihan Mahasiswa Magang
HRD memiliki kuasa atas pengolahan dan pengembangan
sumberdaya manusia di hotel. HRD harus menyadari bahwa akan
adanya regenerasi dari calon-calon sumber daya manusia. Karena
60
fungsi lain dari hotel adalah sebagai sarana pembelajaran kerja
siswa sekolah dan mahasiswa. Tetapi tidak asal jurusan, hanya
jurusan yang berkaitan dengan bagian operasional maupun
administratif hotel. Hotel menjadi salah satu tempat belajar kerja
untuk mengasah diri guna bekal kerja setelah lulus dari sekolah.
Dengan adanya hal tersebut, HRD berkewajiban melakukan
kerjasama dengan sekolah-sekolah pariwisata agar para siswa dapat
melakukan latihan praktek kerja dan diharapkan dapat turut
membantu kelancaran proses operasional dan administratif.
4. Memenuhi Hak Karyawan
Setiap karyawan memiliki perbedaan yang disebabkan lingkungan,
pengalaman, dan pendidikan. Namun pada hakikatnya seluruh karyawan
memiliki kesamaan kehendak dalam mendapatkan hak kekaryawanannya.
Hak karyawan merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan oleh HRD.
Hak karyawan harus dituruti oleh manajemen, sebab berhubungan dengan
kelangsungan kesejahteraan karyawan hotel. Hal-hal tersebut adalah :
a. Gaji yang Sesuai
Gaji yang sesuai dengan segala apa yang telah dikerjakan
oleh karyawan merupakan hak pokok karyawan untuk dipenuhi.
Gaji karyawan tetap non manager sebesar umk yang telah
ditetapkan pemerintah Kota Solo yaitu Rp 1.418.000,-. Sedangkan
gaji untuk kepala departemen/head of department ditentukan oleh
manajemen yang besarnya dirahasiakan oleh perusahaan. Daily
61
worker/casual upah perharinya sebesar Rp 50.000,-. Jika terdapat
penambahan jam kerja (extend) maka karyawan mendapatkan
tambahan sebesar Rp 12.500 per 2 jamnya.
b. Diperlakukan Secara Adil
Karyawan harus diperlakukan secara adil, karena karyawan
yang diperlakukan secara tidak adil akan menimbulkan sifat negatif
dan kinerja yang setengah-setengah, hal tersebut nantinya akan
memberikan dampak buruk ke hotel (seperti demo, mogok kerja,
pengunduran diri).
c. Tunjangan Pakaian
Pakaian karyawan atau seragam kerja mencerminkan
pribadi perusahaan, maka dari itu Hotel Aziza Syariah menyiapkan
pakaian kerja/seragam sebanyak 3 stel dalam 1 tahun sesuai dengan
kemampuan perusahaan untuk setiap karyawan.
d. Jaminan Sosial Asuransi Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Bagi seluruh karyawan yang tergabung dengan hotel akan
mendapat jaminan sosial sesuai dengan kebijakan manajemen
hotel. Hotel Aziza Syariah bekerjasama dengan BPJS untuk
menjamin asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. Dengan
adanya hal tersebut, kinerja karyawan akan tetap baik tanpa
megkhawatirkan sulitnya prosedur pendaftaran dan terutama dalam
hal keuangan.
62
e. Tunjangan Hari Raya
Tunjangan hari raya (THR) wajib diberikan kepada pekerja
yang telah mempunyai masa kerja 3 bulan tergabung dengan hotel.
Dalam satu tahun kepada karyawan yang telah bekerja hingga 12
bulan atau lebih mendapatkan 1x gaji. Dan untuk pekerja yang
kurang dari 12 bulan, maka akan dihitung banyaknya bulan masa
kerja dibagi 12 kemudian dikalikan 1 (bulan) gaji. Contohnya,
Pram merupakan front desk agent di Hotel Aziza Syariah Solo
yang sudah bekerja kurang lebih selama satu setengah tahun
sebagai karyawan tetap. Pada lebaran tahun ini terhitung sudah 19
bulan bekerja, maka Pram berhak mendapatkan THR sebesar 1x
gaji (Rp 1.418.000,-). Kasus tersebut berbeda apabila Pram baru
terhitung bekerja selama 5 bulan atau kurang dari satu tahun, maka
Pram tidak berhak mendapatkan THR dari Hotel Aziza Syariah
Solo.
f. Hari Bebas Kerja dan Cuti
1) Cuti Tahunan
Cuti diberikan kepada karyawan yang telah memiliki masa
kerja selama 12 bulan berturut-turut, dan berhak mendapat cuti
tahunannya sebanyak 12 hari kerja dan tetap mendapatkan gaji
penuh.
63
2) Pemberian Hak cuti atau Istirahat : Hamil, Melahirkan,
Keguguran, Dan Haid
Karyawan perempuan yang akan melahirkan berhak atas cuti
hamilnya selama 3 bulan penuh yaitu H-1,5 bulan dan H+1,5 bulan
dan tetap mendapatkan gaji penuh. Gugur kandungan masa
istirahatnya ditentukan oleh dokter yang merawat, masa cuti
diberikan paling lama 1,5 bulan dan tetap mendapat gaji penuh.
Bagi karyawan perempuan yang sedang dalam masa haid,
merasa sakit dan diharuskan lapor kepada atasan, tidak wajib
bekerja pada hari 1 dan 2 pada waktu haid.
3) Cuti insidentil
Cuti insidentil merupakan pemberian izin pimpinan perusahaan
untuk meninggalkan pekerjaannya sesuai dengan alasan/keterangan
yang diberikan dan tetap mendapat gaji penuh.
Tabel 3. Cuti Insidentil
Keterangan
Jumlah hari/ cuti
Menikah
3 hari
Pernikahan anak karyawan
2 hari
Khitanan anak karyawan
2 hari
Istri karyawan melahirkan
2 hari
Suami/istri/anak/orangtua/mertua/menantu
meninggal dunia
Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal
dunia
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah 2014)
2 hari
1 hari
64
4) Cuti Ibadah Umrah/Haji
Ketentuan mengambil cuti umrah/haji :
1. Telah memiliki masa kerja minimal 1 (satu) tahun.
2. Untuk ibadah umrah diberikan cuti istimewa selama 10 hari.
3. Untuk ibadah haji diberikan cuti istimewa selama 40 hari.
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)
5. Pendampingan
Dalam menjalin hubungan antar karyawan hotel, HRD berupaya
keras untuk menumbuhkan sikap saling menghargai dan menghormati agar
terjalin hubungan baik antar sesama karyawan. Jika hubungan baik sudah
terjalin maka komunikasi kerja dapat dibangun secara baik pula. HRD
bertugas sebagai pendamping untuk mengontrol kegiatan karyawan di area
hotel. Tidak hanya sebagai pendamping dan pengontrol saja tetapi HRD
bertugas sebagai penyalur komunikasi yang harus siap menerima masukan
dan saran dari karyawan maupun atasan. HRD bersifat sebagai wadah
aspirasi karyawan hotel. Secara penuh HRD diwajibkan memiliki ide dan
solusi untuk semua permasalahan kekaryawanan. Oleh karena itu HRD
perlu memberikan sebuah wadah silaturahmi untuk membina hubungan
baik dengan karyawan. HRD memiliki beberapa program yang dinilai
mampu mempererat tali kekeluargaan karyawan hotel. Program tersebut
diantaranya :
65
a. Konseling
Dalam perannya HRD bertindak sebagai konsultan internal
yang nanti bertugas mengumpulkan informasi, menentukan saran dan
solusi dari masalah yang ada. Pemberian saran dan solusi bisa diterima
atau juga ditolak karyawan. Saran dan solusi yang diberikan HRD
sifatnya tidak mengikat. Hal tersebut tergantung dari keputusan
karyawan menyikapi permasalahan yang terjadi. Yang terpenting HRD
sudah melakukan kewajiban untuk menjadi pendengar dan pemberi
saran. Sebagai contoh, Astuti yang merupakan siswa magang di
departemen food and baverage (fnb) service mengalami beberapa
kendala.
Pada saat jam kerja dimulai Astuti tidak terlalu aktif dalam
melaksanakan tugasnya sebagai waitress. Kemudian atas laporan dari
kepala departemen food and baverage service, HRD memanggil Astuti
dan memberikan beberapa pertanyaan kepada Astuti. Astuti mengakui
bahwa dirinya kurang merasa nyaman berada di fnb service, hal
tersebut dikarenakan jurusan Astuti adalah tata boga yang harusnya
berada di kitchen tidak direstoran. Sesuai kesepakatan awal Astuti dulu
menyetujui untuk berada di fnb service karena fnb product sudah
dipenuhi mahasiswa magang dari sekolah lain. Di alasan lain Astuti
bilang bahwa jarak rumahnya dan hotel juga sangat jauh, orang tuanya
pun sering memarahinya karena pulang terlambat akibat jarak yang
jauh. Dari kesimpulan alasan-alasan astuti tersebut, HRM akhirnya
membuat keputusan untuk menyudahi kegiatan magang Astuti di Hotel
66
Aziza Syariah Solo atas permintaan Astuti sendiri yang sudah
berkonsultasi kepada gurunya disekolah.
b. Corporate Social Responsibility (CSR)
CSR merupakan hasil-hasil pemotongan uang service karyawan
Hotel Aziza Syariah Solo dengan alasan keterlambatan masuk jam
kerja. Kisaran besar nilai service charge yang umum adalah 10 %
tergantung pemasukan Hotel dan dibagikan sama rata kepada seluruh
karyawan tetap yang sudah bekerja lebih dari 3 bulan. Service charge
dikenakan pada saat terjadi transaksi penjualan seperti penjualan
kamar, makanan dan minuman, laundry, kolam renang, dan lain-lain
yang ditetapkan oleh manajemen. Jadi besarnya uang service bisa
selalu berubah. Secara otomatis para karyawan yang terlambat masuk
kerja/jam shift nya maka harus merelakan sebagian dari uang service
yang didapat setiap bulan. Awalnya pemotongan uang service yang
sudah terkumpul akan dibagikan kepada karyawan yang tidak
mengalami keterlambatan, namun hal tersebut dirasa kurang adil,
kemudian atas persetujuan para karyawan dibuatlah CSR agar
pemotongan uang service setiap bulannya dapat terorganizir untuk hal
yang lebih bermanfaat seperti sumbangan tambahan untuk karyawan
lain dan membeli perlengkapan yang berkaitan dengan karyawan.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana selaku Training
Coordinator/Admin HRD)
67
c. Unit Kesejahteraan Karyawan (UKK)
UKK merupakan unit kesejahteraan karyawan yang sesuai
namanya bertujuan untuk mensejahterakan karyawan Hotel Aziza
Syariah Solo. UKK merupakan bentuk sederhana dari koperasi
karyawan yang biasanya tersedia di kantor umum lain. Hanya saja
UKK di dalam Hotel Aziza Syariah Solo ini tidak secara resmi
dinyatakan sebagai koperasi karyawan, tetapi menjadi salah satu
tempat yang bisa digunakan untuk simpan pinjam karyawan, atau
sebagai sumbangan antar karyawan hotel misalnya, melahirkan,
menikah, sakit, kecelakaan, duka cita, dan atau hal yang berkaitan
dengan kondisi karyawan lainnya. Besar sumbangan yang biasanya
dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp 200.000,- untuk tiap
pengajuan pencairan dana ukk.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)
d. Pengajian
Untuk memenuhi kebutuhan rohani karyawan Hotel Aziza Syariah,
pihak HRD memberikan program khusus untuk karyawan dengan
diadakannya pengajian. Pengajian diadakan secara rutin setiap hari
Jumat sore setelah waktu sholat Ashar. Pengisi ceramah pangajian tiap
minggunya selalu berganti dikarenakan jadwal penceramah yang tidak
hanya mengisi acara di Hotel Aziza Syariah. Tema pengajian biasanya
disiapkan oleh penceramah, namun sebelum hari jumat tiba karyawan
juga boleh melakukan permintaan tema yang dia inginkan. Pengajian
rutin diharapkan mampu menjadi penyejuk rohani karyawan dan
68
semakin mempererat hubungan karyawan yang berkumpul dalam satu
ruangan.
Gambar 5. Pengajian Rutin Hari Jumat
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah tahun 2014)
e. Berbagi Nasi dan Sukarela Hari Jumat
Gambar 6. Program Berbagi Nasi
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah tahun 2014)
Berbagi nasi dan sukarela hari jumat merupakan salah satu
program dari pendekatan dengan karyawan. Berbagi nasi ini ditujukan
kepada orang-orang yang kurang mampu, para pengemis, atau orang-
69
orang yang telah bekerja keras dengan bersusah payah dijalan-jalan
(tukang becak, kuli panggul, pengamen, tukang bersih jalan). Tiap
pembagian disiapkan 25 porsi termasuk minumnya. Berbagi nasi
dinilai bisa memperat nilai kekeluargaan karyawan, karena saat
membagikan nasi bisa berasal dari departemen manapun yang
membagikan. Manfaat lain dari adanya program berbagi nasi,
karyawan dapat lebih bersyukur atas apa yang telah dirinya dapatkan
serta menikmati rasanya berbagi dengan orang lain terutama orang
yang membutuhkan. Pembagian nasi dilakukan di banyak tempat, tapi
di pasar legi juga cukup sering dilakukan karena banyaknya kuli
panggul. Para kuli sangat antusias dengan program berbagi nasi
sehingga saat mobil Hotel Aziza Syariah datang mereka langsung
mengantri.
Sukarela hari jumat yaitu program kolektif keuangan HRD
yang tidak selalu mewajibkan karyawan untuk selalu memberikan
sedikit uangnya dihari Jumat. Dengan brand Syariah yang dibawa oleh
Hotel Aziza Syariah Solo, HRD menilai cukup dengan adanya sukarela
oleh karyawan di hari jumat. Sukarela ini nantinya difungsikan untuk
membeli nasi untuk program berbagi nasi dan beberapa kebutuhan
yang digunakan untuk kepentingan karyawan seperti membeli obatobatan untuk p3k atau sumbangan karyawan yang sakit.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Leli Triana selaku Training
Coordinator/Admin HRD)
70
6. Peraturan Karyawan
Peraturan dibuat agar menciptakan karyawan yang disiplin,
sehingga tidak mengganggu proses kinerja hotel dan manajemen. Tata
tertib disusun yang kemudian disetujui oleh manajemen merupakan
rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan. Peraturan
tersebut diantaranya :
a.
Peraturan jam masuk, pulang, dan jam isirahat.
Peraturan dasar sebelum masuk dan pulang kerja karyawan wajib
melakukan finger scan yang telah disediakan manajemen dengan
menggunakan uniform lengkap. Setiap karyawan berkewajiban masuk
kerja pada waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan dan
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan oleh
pimpinannya sebagaimana mestinya.
Waktu kerja yang diberlakukan sebagai berikut :
1) Untuk Back of the House (Kantor Belakang)
a) Hari Senin s/d Kamis
Dengan waktu istirahat
b) Hari Jumat
Dengan waktu istirahat
c) Hari Sabtu
Dengan waktu istirahat
: Jam 08.00 WIB s/d 16.00 WIB
: Jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
: Jam 08.00 WIB s/d 16.00 WIB
: Jam 11.00 WIB s/d 13.00 WIB
: Jam 08.00 WIB s/d 14.00 WIB
: Jam 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
2) Untuk bagian operasional diberlakukan 5 hari kerja 1 hari libur
dengan dibagi menjadi 3 shift dengan detail sebagai berikut :
Shift 1
: Jam 07.00 WIB s/d 15.00 WIB
71
Dengan waktu istirahat 1 jam
Shift 2
: Jam 15.00 WIB s/d 23.00 WIB
Dengan waktu istirahat 1 jam
Shift 3
: Jam 23.00 WIB s/d 07.00 WIB
Dengan waktu istirahat 1 jam
Karyawan diwajibkan berada dilokasi kerja 15 menit sebelum
dimulainya jam kerja. Setiap karyawan yang terlambat wajib
melapor kepada atasan, bagi karyawan yang berhalangan hadir
karena suatu alasan yang dapat dipertanggungjawabkan harus
memberikan keterangan secara tertulis atau melalui telepon, dan
apabila karyawan tersebut sakit maka diwajibkan memberikan
surat keterangan dokter dan memberikannya ke HRD Hotel Aziza
Syariah Solo.
Keterlambatan datang kerja dan ketidakhadiran pada jam kerja
yang
ditentukan,
tanpa
dipertanggungjawabkan
memberi
(alasan
yang
alasan
yang
layak/dapat
dapat
diterima
pimpinan perusahaan) merupakan pelanggaran terhadap Peraturan
Perusahaan. Apabila karyawan melanggar maka karyawan harus
memenuhi panggilan HRD untuk ditegur dan menerima SP I.
72
b. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam
pekerjaan.
Gambar 7. Karyawan Hotel Aziza Syariah Solo
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)
Karyawan diwajibkan mengenakan seragam lengkap dengan
tanda pengenal selama menjalankan tugas dan harus selalu tampak
sopan, rapih dan bersih. Merawat dan memelihara pakaian kerja yang
telah diberikan adalah kewajiban karyawan dan tidak diperbolehkan
untuk pinjam meminjam atau menukar pakaian kerja dengan karyawan
lain. Selama karyawan tersebut bebas tugas atau tidak pada jam
bekerja, karyawan tersebut dilarang menggunakan pakaian kerja.
Untuk seluruh karyawan tanpa terkecuali diharuskan menggunakan
sepatu kerja warna hitam, tertutup dan memakai kaos kaki.
Setiap karyawan wajib menjaga ketertiban, kerapihan dan
kebersihan dirinya maupun tempat/ruangan/lingkungan kerja. Kepala
departemen bertanggung jawab atas standar penampilan karyawan di
lingkungan kerjanya.
73
1) Karyawan Pria
a) Dilarang berambut gondrong/panjang, rambut harus terpangkas
dan
tersisir
rapi
diatas
kerah,
tidak
diperkenankan
menggunakan pewarna rambut selain warna alami.
b) Kumis, jambang, janggut pada saat bertugas harus tercukur rapi
dan bersih.
c) Kuku harus senantiasa dijaga bersih, pendek dan rapih.
d) Selalu memakai pewangi badan / deodorant dan aftershave
dengan aroma tidak menyengat.
e) Karyawan pria tidak diperkenankan memakai anting, gelang
dan atau cincin (kecuali cincin kawin) pada saat bertugas.
f) Tidak diperkenankan memakai jam tangan atau ikat pinggang
yang berwarna-warni.
2) Karyawan wanita
1. Memakai jilbab yang warna dan panjangnya akan ditentukan
manajemen.
2. Memakai riasan wajah agar terlihat menarik dan segar.
3. Tidak diperkenankan memelihara kuku panjang, kuku jari
dijaga agar senantiasa bersih, pendek dan digunting dengan rapi
dan hanya diperbolehkan menggunakan pewarna kuku bening.
4. Selalu memakai pewangi badan denga aroma lembut.
5. Tidak diperkenankan memakai cincin dan gelang secara
berlebihan.
74
6. Tidak diperbolehkan memakai jam tangan dan ikat pinggang
warna-warni.
Selama bertugas karyawan dilarang tidur/tidur-tiduran, merokok,
memakan permen karet dan mengenakan kaca mata hitam, karena hal-hal
tersebut mengganggu kenyamanan tamu Jika dalam tugasnya memaksa
adanya perubahan jadwal kerja, maka karyawan diharuskan meminta
persetujuan
dari
kepala
departemen.
Setiap
karyawan
dilarang
meninggalkan tempat tugasnya tanpa ijin, sebab hal tersebut dapat
mempersulit aktivitas kerja hotel yang harusnya mudah dan cepat menjadi
sulit dan lama. Sesuai pengelolaan pembagian waktu kerja, karyawan yang
bertugas dilarang pulang sebelum waktu kerjanya berakhir, kecuali melalui
cara yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan.
(Sumber : Dokumen Hotel Aziza Syariah Solo tahun 2014)
7.
Reward dan Punishment
Di dalam pengelolaan sumber daya manusia di Hotel Aziza
Syariah, HRD dan management memberikan sebuah penghargaan
(reward) bagi karyawan teladan dan sanksi (punishment) bagi karyawan
yang melanggar peraturan hotel.
Reward adalah penghargaan yang diberikan atas perilaku baik dan
keteladanan selama bekerja. Hotel memilih beberapa karyawan yang
kemudian menjadikan satu karyawan untuk menjabat sebagai Employee of
the Month atau Employee of the Year. Dengan keteladanan selama bekerja,
hotel memberikan hadiah dan pemberian insentive yang diharapkan dapat
75
memberikan manfaat bagi karyawan. Besar dari insentive ditentukan oleh
manajemen yang bersifat rahasia.
Punishment bentuknya yaitu sebuah surat peringatan tertulis ke I,
II, III dan masing-masih peringatan tertulis memiliki jangka waktu 6
bulan. Adanya disiplin kerja dengan pemberian hukuman bertujuan untuk
memberikan kesempatan, mendidik, dan mengarahkan agar karyawan
yang melanggar dapat kembali menjadi karyawan baik, berprestasi dan
berdedikasi terhadap pekerjaan/hotel. Apabila peringatan tertulis yang
terkahir/III
sipelanggar
tidak
menggunakan
kesempatan
untuk
memperbaiki diri, bahkan melakukan pelanggaran lagi, maka yang
bersangkutan sudah tidak dapat diperbaiki dan karenanya cukup alsan
Perusahaan untuk memutuskan hubungan kerjanya sesuai dengan
ketentuan Undang Undang No. 13 tahun 2003.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)
8.
Evaluasi Kinerja
Evaluasi kerja karyawan Hotel Aziza Syariah diperlukan guna
mereview kinerja sumber daya manusia hotel selama beberapa periode
waktu. HRD hanya mengevaluasi karyawan (staff), supervisor, dan
manajer/kepala departemen. Dalam pengelolaan karyawan di Hotel Aziza
Syariah Solo menggunakan sistem kontrak, jadi setiap taunnya harus ada
evaluasi terkait masing-masing karyawan kontrak yang tergabung. Hal ini
dilakukan agar mengetahui sejauh mana karyawan telah melaksanakan
pekerjaannya. Apakah sudah sesuai dengan tujuan dan harapan organisasi
76
dan manajemen atau belum?. Dalam hal ini evaluasi kerja memiliki
beberapa tahap yang diperlukan untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan dari karyawan tersebut. Bukan hanya dari peningkatan dan
penurunan kinerja tetapi juga sikap dan juga tingkah laku karyawan, masih
bisa dipertahankan atau harus dilepaskan.
Penilaian karyawan dilakukan dengan menilai dan mangamati
sikap serta tingkah laku karyawan saat bekerja, dan hubungan mereka
dengan
sesama
karyawan
atau
hubungan
dengan
sang
atasan
(HOD/Kepala Departemen dan General Manager). Menurun atau
meningkatnya semangat kerja dapat mempengaruhi hasil pelayanan yang
diberikan terhadap tamu, hal ini perlu diamati oleh supervisor dan HOD
(head
of
departmen/kepala
departemen)
terkait.
Sebelum
HRD
memutuskan rencana perpanjangan kontrak, HRD perlu mendikusikan
dengan HOD (head of departmen/kepala departemen) yang selama ini
mengawasi karyawan tersebut. Kemudian akan menghasilkan keputusan
diperpanjangnya kontrak atau dilakukannya pemutusan kontrak kerja.
Perpanjangan kontrak kerja didasari atas keseluruhan penilaian terhadap
karyawan sebelum habis masa kontraknya. Perpanjangan kontrak
karyawan di Hotel Aziza Syariah adalah selama 1 tahun, kemudian
dilakukannya evaluasi untuk mengetahui kinerja keseluruhan karyawan
tersebut. Dalam hal perpanjangan kontrak ini pihak HRD harus benarbenar memikirkan dampak yang ditimbulkan setelah perpanjangan kontrak
karyawan tersebut. Pemutusan kontrak kerja adalah akhir dari penilaian
evaluasi kerja. Pemutusan kontrak kerja dianggap sebagai jalan terakhir
77
yang diambil oleh pihak HRD karena merupakan keputusan final yang
diputuskan bersama. Pemutusan kontrak kerja bisa berupa penjelasan
tentang alasan tidak dilanjutkannya kontrak kerja yang kemudian
dilanjutkan dengan karyawan melakukan pengunduran diri, atau dengan
jalan phk (pemutusan hubungan kerja) yang dilakukan oleh pihak HRD
karena tingkah laku buruk karyawan yang sudah tidak bisa ditolerir lagi.
(Sumber : Wawancara dengan Ibu Prapti Handayani selaku HRM)
7.
Kendala yang Dihadapi HRD dan Solusi Penanganan Masalah Sumber
Daya Manusia Hotel Aziza Syariah Solo
Dalam upaya memanajemen sumber daya manusia di Hotel Aziza Syariah
Solo, HRD berusaha untuk terus meningkatkan pelayanan karyawan dan program
pengembangan karyawan. Namun disisi lain dari upaya kegiatan manajemen
sumber daya manusia, ada beberapa kendala yang dihadapi oleh HRD. Kendala
tersebut bisa berasal dari beberapa sumber yang muncul sebagai asal
permasalahan.
Tabel 4. Kendala dan Solusi Masalah Sumber Daya Manusia Hotel Aziza Syariah Solo
No
1.
Kendala
Seringnya
keterlambatan
dalam penerapan jam kerja.
Solusi
karyawan Memberikan
ketegasan
atas
peraturan yang telah dibuat demi
kelancaran
administrasi
dan
operasional hotel.
2.
Permasalahan yang kadang timbul antar Memberikan
karyawan.
arahan
kepada
seluruh karyawan untuk selalu
78
menciptakan
kekeluargaan,
suasana
atau
membuat
acara khusus seperti keakraban
karyawan diluar jam kerja.
3.
Berkurangnya
aktivitas
kerja
yang Mengkaji
kembali
produktif karena mengikuti program diadakannya
pelatihan.
tujuan
pelatihan
serta
menecocokan jam kerja dan jam
pelatihan agar karyawan tetap
dapat melakukan aktivitas kerja
yang
produktif.
Pelatihan
diberikan kepada karyawan yang
masih membutuhkan pengetahuan
dan informasi lebih, sehingga
masih tersisa karyawan dengan
kapasitas lebih baik untuk menghandle pekerjaan saat pelatihan
berlangsung.
4.
Biaya yang tinggi untuk menambah Memperhatikan dan melakukan
karyawan
perhitungan
sistem
perekrutan
dan keperluan karyawan baru
dengan cara efektif dan efisien
5.
Turn over karyawan.
HRD lebih memperhatikan dan
merencanakan dengan matang :
79
a. Pemilihan karyawan baru
b. Perhitunga sistem perekrutan
dan keperluan karyawan, dan
c. Melakukan
sistem
gugur
karyawan casual/casual on call
(pekerja tidak tetap/saat ada
panggilan)
menyeleksi
karyawan casual lewat tingkah
laku
selama
bekerja
dan
kesiapan menerima panggilan
bekerja dihotel. Seberjalannya
waktu
maka
akan
terlihat
casual yang bisa diajukan
sebagai karyawan kontrak di
Hotel Aziza Syariah Solo.
6.
Adanya karyawan yang kurang jujur. Mengadakan
Contoh kasus : si A adalah driver baru emosional,
pelatihan
terkait
pendekatan
secara
di Hotel Aziza Syariah Solo. Pada suatu berkelanjutan persamaan cita-cita
hari
A
mendapat
tugas
untuk dan pandangan perusahaan dan
menjemput tamu dari bandara. Si A karyawan, untuk mengurangi sifat
meminta uang sebesar Rp 50.000 untuk buruk yang diciptakan karyawan
biaya penjemputan. Sang tamu tidak saat melaksanakan pekerjaan.
mengetahui bahwa penjemputan hotel
tidak
dibebankan
biaya
akhirnya
80
memberikan
uang
kepada
si
A.
Kemudian dari pihak tamu bertanya
kepada
pihak
hotel
apakah
benar
penjemputan dibebankan biaya, dan
setelah terjadi penelusuran pihak hotel,
si A tidak mengakui dan berbalik
mengatakan bahwa uang yang dia
terima adalah pemberian tamu tersebut.
7.
Perilaku karyawan yang kurang baik Memberikan sanksi yang dapat
terhadap tamu. Contoh kasus : si B membuat jera karyawan yang
merupakan driver lama di Hotel Aziza melanggar aturan dan kebijakan
Syariah Solo. Suatu hari hotel tengah hotel.
diramaikan dengan kegiatan olimpiade
matematika yang diikuti banyak siswa
siswi SMA. Lalu, HRD menerima kabar
bahwa salah satu panitia olimpiade
meminta untuk dijemput di bandara,
atas
permintaan
tersebut
HRD
mengiyakan dengan memberikan berita
bahwa driver yang tersedia hanya 1 dan
sedang membantu panitia membagi
snack. Driver yang siaga hanya si B
maka HRD memberikan tugas untuk
melakukan penjemputan setelah si B
81
menyelesaikan
tugasnya
lokasi
tes
olimpiade. Karena emosi yang tidak
stabil, si B kemudian datang ke hotel
dengan penuh amarah kepada HRD dan
berbicara kurang sopan didepan tamu,
karena dirinya merasa bahwa HRD
telah
melakukan
seharusnya.
memberikan
hal
Padahal
yang
HRD
pengertian
tidak
sudah
untuk
menyelesaikan tugasnya dahulu baru
melakukan penjemputan, namun si B
justru emosi dan berkata yang kurang
baik didepan tamu.
Download