kepemimpinan - Poltekkes Kupang

advertisement
KEPEMIMPINAN
Pengertian



Kepemimpinan menurut Farland
adalah proses interpersonal yang
mempengaruhi kegiatan orang lain
dalam memilih dan mencapai tujuan.
Menurut Sullivan dan Decker
kepemimpinan adalah ketrampilan
seseorang dalam mempengaruhi
orang lain untuk melaksanakan
sesuatu dengan sebaik -baiknya
sesuai dengan kemampuannya.
Teori Kepemimpinan




Teori
Teori
Teori
Teori
x, y. Z
” TRAIT” (Bakat)
Perilaku
Situasional
Teori X







Menghindari pekerjaan jika ada
kesempatan
Tidak senang bekerja
Harus diarahkan
Mempunyai sedikit ambisi
Menghindar dari tanggung jawab
Memerlukan ancaman untuk
motivasi
Memerlukan supervisi ketat
Teori Y







Senang untuk bekerja
Mandiri
Mempunyai tanggung jawab
Kreatif dan berkembang
Menggunakan pendekatan ilmiah
Memerlukan supervisi seperlunya
Berminat dalam membantu
menyelesikan masalah organisasi
Teori Z






Menekankan pada teori humanistik
Fokus: motivasi yang lebih kpd.
human utk. Meningkatkan kepuasan
kerja dan menghasilkan produksi
Pegambilan keputusan bersama
Menekankan pada pendekatan
holistik
Masa bekerja yang lama; promosi
jabatan yang lambat/ bertahap
Supervisi secara tidak langsung
Teori ” TRAIT” (Bakat)



Teori ini menekankan setiap orang adalah
pemimpin (pemimpin dibawa sejak lahir
bukan didapatkan)
Mempunyai karakteristik tertentu yang
membuat mereka lebih baik dari orang lain(
Marqus & huston, 1998). Teori ini disebut
dengan ”Great Man Theori”. Tetapi....
Menurut teori kontemporer, kepemimpinan
seseorang dapat dikembangkan bukan hanya
dari pembawaan sejak lahir, dimana teori
trait mengabaikan dampak atau pengaruh
dari siapa yang mengasuh, situasi dan
lingkungan lainnya.
Teori Perilaku



Teori perilaku lebih menekankan
pada apa yang dilakukkan
pemimpin dan bagaimana manajer
menjalankan fungsinya.
Perilaku sering dilihat sebagai suatu
rentang dari sebuah perilaku
otoriter ke demokratik atau dari
fokus suatu produksi ke fokus
pegawai.
Menurut Vestal (1994) disebut
gaya kepemimpinan.
Teori Situasional


Menekankan manajer yang efektif
melaksanakan tugasnya dengan
mengkombinasi antara faktor
bawaan, perilaku dan situasi.
Tannenbaum & Schmid ( 1983)
Menekankan kombinasi antara
gaya kepemimpinan otoriter dan
demokratik tergantung dari situasi
suatu organisasi yaitu kemampuan
manajer, penghargaan kepada
kelompok.
Gaya Kepemimpinan




Otoriter (otokratik):
Demokratis
Partisipatif
Laissez Fair (Bebas tindak)
Otoriter (otokratik):





Wewenang mutlak berada pada pimpinan
Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
Kebijaksanaan dibuat oleh pimpinan
Komunikasi berjalan satu arah dari
pimpinan kepada bawahan
Pengawasan terhadap tingkahlaku,
perbuatan atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara ketat



Prakarsa harus selalu berasal dari
pimpinan
Tidak ada kesempatan bagi
bawahan untuk memberikan saran ,
pertimbangan atau pendapat.
Tugas-tugas bawahan diberikan
secara instruktif






Lebih banyak kritik dari pada pujian
Pimpinan menuntut pretasi sempurna dari
bawahan tanpa syarat
Pimpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
Cenderung adanya paksaan, ancaman atau
hukuman
Kasar dalam bersikap
Keberhailan organisasi hanya dipikul oleh
pimpinan
DEMOKRATIK





Wewenang pimpinan tidak mutlak
Pimpinan bersedia melimpahkan
sebagian wewenang kepada
bawahannya
Keputusan dibuat bersama
pimpinan dan bawahannya
Komunikasi berlangsung timbal
balik
Pengawasan dilakukan dengan
wajar





Prakarsa dapat datang dari bawahan
Banyak kesempatan daribawahan untuk
menyampaikan saran dan pertimbangan
Tugas-tugas kepada bawahan diberikan
dengan lebih bersifat permintaan dari pada
instruktif
Pujian dan kritik seimbang
Pimpinan mendorong prestasi, saling
percaya, saling hormat
Partisipatif




Merupakan gabungan antara
otokratik dan demokrasi
Pemimin yang menyampaikan hasil
analisa masalah dan kemudian
mengusulkan tindakan tersebut
pada bawahannya.
Staf diminta saran dan kritiknya
serta pertimbangkan
Keputusan akhir ada pada
kelompok.
Laissez Fair (Bebas tindak)






Pemimpin melimpahkan wewenang
sepnuhnya kepada bawahan
Keputusan lebih banyak dibuat oleh
bawahan
Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh
bwahan
Pimpinan hanya berkomunikasi apabila
diperlukan oleh bawahan
Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah
laku bawahan
Prakarsa selalu berasal dri bawahan




Hampir tiada pengarahan dari
pimpinan
Peranan pimpinan sangat sediki
dalam kegiatan kelompok
Kepentingan pribadi lebih penting
dari kelompok
Tanggung jawab keberhasilan
organisasi dipikul oleh perorangan
AKTIVITAS KEPEMIMPINAN







Memberi Pengarahan
Melakukan Supervisi
Melakukan koordinasi
Motivasi
Perlu Ketrampilan:
Konseptual
Teknis
Ketrampilan HAM
KIAT SUKSES BAGI PEMIMPIN










Antusias
Komunikasi
Menyelesaikan Masalah
Percaya diri
Memimpin
Performance/ penampilan
Berpikir positif
Mengatasi stress
Kreatif
Evaluasi
TERIMA
KASIH
Download