annual report

advertisement
annual report
2011
nyaman, terpercaya &
terlindungi
Daftar Isi
Contents
02
Misi, Visi & Nilai Inti Perusahaan
Mission, Vision & Core Values
05
Profil KSEI
KSEI Profile
08
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
10
Rangkaian Kegiatan KSEI Tahun 2011
KSEI Event Highlights In 2011
17
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commisioners
25
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
35
Laporan Usaha
Business Overview
a. Jasa KSEI
KSEI Services
b. Pengembangan Teknologi dan Produk
Technology and Product Development
c. Sumber Daya Manusia
Human Resources
d. Kepuasan Pemakai Jasa
Customer Satisfaction
e. Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial
Capital Market Development and Community Programs
36
48
56
64
70
79
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
105
Diskusi dan Analisis Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
118
Struktur Organisasi
Organization Structure
119
Tanggung Jawab Laporan Tahunan
Responsibility for the Annual Report
121
Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan
Independent Auditor’s Report and Financial Statements
nyaman, terpercaya &
terlindungi
Sejak diluncurkan, investor telah
memperoleh banyak manfaat dari
Fasilitas AKSes terkait dengan
fungsinya sebagai sarana
perlindungan bagi investor.
Fasilitas AKSes terus dikembangkan
dan disosialisasikan demi
menciptakan kenyamanan bagi
investor, sehingga menjadi semakin
dipercaya dan terus dimanfaatkan
untuk melakukan monitoring
portofolio Efek dan dana yang
tercatat di KSEI.
Since launching, investors have
gained many benefits from AKSes
Facility regarding its function as
protection tools.
AKSes Facility is continuosly develop
and promoted in order to provide
investors’ convenience and reliability,
thus this facility will be continually
used as monitoring facilities for
Securities and funds recorded
in KSEI.
02
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Visi, Misi & Nilai Inti
Perusahaan
Mission, Vision & Core Values
Untuk memastikan bahwa perusahaan mampu
mencapai kinerja optimal dan pelaksanaan
seluruh aktivitas bisnis berjalan dengan tepat
dan terarah, KSEI mengacu pada Misi, Visi dan
Nilai Inti yang telah ditetapkan.
To ensure that the company achieves the best
possible performance - and that all business
activities proceed accordingly and on target, KSEI
consistently refers to it's Mission, Vision and Core
Values.
VISI
VISION
Menjadi Kustodian sentral yang andal dan
berdaya saing di tingkat regional. Andal dalam
arti mampu memberikan layanan jasa yang
wajar, aman, akurat, teratur dan tepat waktu.
Untuk mampu berdaya saing di tingkat regional,
KSEI akan berusaha memberikan layananyang
inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar
regional dan kebutuhan para pemakai jasa.
To be a reliable and competitive Central Custodian
in the regional level. Reliable, by providing services
in a fair, secured, accurate, orderly, and timely
manner.Competitive, by making every effort to
provide the most innovative and efficient services
in line with regional market developments and
customers' needs and expectations.
MISI
Berperan aktif dalam mewujudkan Pasar Modal
Indonesia berdaya saing global dengan:
•
•
Menyediakan Jasa Kustodian Sentral dan
penyelesaian transaksi Efek yang wajar,
aman, akurat, teratur, tepat waktu dan
berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa
dan standar internasional.
Menjadi mitra terpercaya yang senantiasa
memberi nilai tambah bagi pemakai jasa.
MISSION
To actively participate in making the Indonesian
Capital Market globally competitive by:
• Providing unrivalled Central Custodian
Services, by settling Securities transactions
in a fair, secured, accurate, orderly, and
timely manner, and always focusing on our
service users' needs using the highest
international standards.
• To be a reliable partner, not just meet the
expectations of customers, but to exceed
them by always giving value added services
and facilities.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
NILAI INTI
CORE VALUE
Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai
perusahaan yang menggambarkan sikap moral
perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Untuk mencapai Misi dan Visi perusahaan,
KSEI memiliki nilai-nilai utama yang meliputi:
Every company must hold on to their own
corporate values that reflect the moral stance
of the company in running their business. To
achieve the Mission and Vision of the company,
KSEI maintains the following core values:
• Excellence
• Excellence
• Togetherness
• Togetherness
• Integrity
• Integrity
• Continual
Development
• Continual
Development
Berdedikasi untuk mencapai kesempurnaan
kinerja perusahaan dan individu.
Mewujudkan kebersamaan untuk
mewujudkan tujuan perusahaan.
Menunjukkan integritas dalam interaksi
bisnis maupun pribadi, yang didukung
dengan bertindak jujur, amanah serta
profesional
Mewujudkan pengembangan yang
berkesinambungan melalui proses
pembelajaran yang berkelanjutan
Dedicated to excellence in the performance
of the company and as an individual.
To reach harmony in fulfilling the company's
purpose.
Upholding integrity in both business and
personal interactions, through honesty,
trustworthyness and professionalism.
To achieve continuous development through
a constant learning process.
03
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Profil KSEI
KSEI Profile
Arah perkembangan Perusahaan terus mengiringi
pertumbuhan pasar modal Indonesia. Fasilitas
AKSes merupakan salah satu sarana pendukung
jasa layanan KSEI, yang memberikan investor
kenyamanan dalam bertransaksi di pasar
modal Indonesia.
The direction of Company’s development always
accompany Indonesia capital market growth. AKSes
Facility is one of the supporting tools of KSEI’s services
which provide investors’ convinience to invest in
Indonesia capital market.
05
06
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) didirikan
pada 27 Desember 1997 sebagai salah satu Self
Regulatory Organization (SRO) di industri pasar modal
Indonesia, bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan
fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia dengan
menyediakan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien. KSEI
memperoleh izin operasional sebagai LPP dari Badan
Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) pada 11 November 1998. Di akhir
tahun 2011, pemegang saham KSEI terdiri dari Bank
Kustodian (36%), Perusahaan Efek (31,5%), Biro
Administrasi Efek (4%), serta BEI dan KPEI (28,5%).
Dalam menjalankan fungsi penyimpanan dan
penyelesaian transaksi Efek di pasar modal, KSEI
didukung sistem berteknologi tinggi yaitu The Central
Depository and Book Entry Settlement System
(C-BEST). Sistem yang telah dimiliki KSEI sejak tahun
2000 ini, memegang peranan penting dalam
mengawali era perdagangan Efek tanpa warkat
(scripless) di pasar modal Indonesia.
Seiring perkembangan pasar modal maupun pasar
uang, saat ini C-BEST selain mengakomodasi
instrumen pasar modal, juga mengakomodasi
instrumen pasar uang, baik dalam mata uang Rupiah
maupun mata uang asing. Untuk itu, KSEI terus
menerus mengembangkan C-BEST sehingga mampu
mengikuti dinamika perkembangan pasar modal
Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2011, total
nilai aset yang tercatat di C-BEST sebesar Rp 2.286,18
triliun, yang terdiri dari 476 Saham, 271 Obligasi
Korporasi, 35 Obligasi Pemerintah, 37 Waran,
31 Sukuk, 106 Medium Term Notes, 4 Efek Beragun
Aset, 35 Reksa Dana, 7 Surat Berharga Syariah Negara,
dan 2 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Established on 27 December 1997, PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI) is one of Self Regulatory
Organization (SRO) in Indonesia capital market, along
with PT Bursa Efek Indonesia (BEI) and PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Under the provisions
of Law No. 8 of 1995 regarding Capital Market, KSEI
performs its function as Central Securities Depository
Institution by providing orderly, fair and efficient
depository and transaction settlement services. KSEI's
Operational license as Central Securities Depository
Institution was given by Badan Pengawas Pasar
Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) on
11 November 1998. At the end of 2011, KSEI's shares
were held by Custodian Banks (36%), Securities
Companies (31,5%), Registrars (4%), BEI and
KPEI (28,5%).
Align with its function as Central Securities Depository
institution in Indonesia capital market, KSEI is utilizing
high technology system called The Central Depository
and Book Entry Settlement System (C-BEST). The system
has been provided by KSEI since 2000 and plays
important role in initiating scripless Securities trading
in Indonesia capital market.
Following the development of capital market and
money market, C-BEST does not merely accommodate
capital market instruments, but also accommodates
money market instruments, in Rupiah and foreign
currency. This system has continuously being developed
to follow the development of Indonesia capital market.
Up to the end of December 2011, total asset value
recorded in C-BEST reached Rp 2,286.18 trillion, derived
from the depository of 476 Shares, 271 Corporate Bonds,
35 Government Bonds, 37 Warrants, 31 Sukuk,
106 Medium Term Notes, 4 Asset Backed Securities,
35 Mutual Funds, 7 Surat Berharga Syariah Negara,
and 2 Promissory Notes.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Pada tahun 2009, KSEI meluncurkan Fasilitas AKSes,
In 2009, KSEI launched AKSes Facility to provide direct
sebuah fasilitas bagi para investor untuk memantau
portfolios monitoring for investors. By the end of 2011
portfolionya secara langsung. Sebagai bentuk
KSEI launched AKSes Mobile, which was developed as
pengembangan Fasilitas AKSes, pada akhir tahun
an alternative for investors to monitor their portfolios
2011 KSEI mengembangkan aplikasi AKSes Mobile
more easily and conveniently. Given the importance of
sebagai alternatif bagi para investor untuk memantau
AKSes Facility for the investors, sosialization of this
portofolio Efek dan dananya secara lebih mudah dan
facility continues to be conducted in several major
praktis. Mengingat pentingnya Fasilitas AKSes bagi
cities, especially cities with large numbers of investors.
investor, sosialisasi tentang fasilitas ini terus menerus
KSEI also developed Single Investor Identification (SID)
dilakukan di beberapa kota besar, khususnya kota-
and the Investor’s Fund Account Separation program
kota dengan tingkat investor yang tinggi. KSEI
to establish transparency and convenience of investing
juga melakukan beberapa inisiatif terkait
in Indonesia capital market.
pengembangan Single Investor Identification
(SID) serta program pemisahan Rekening Dana
With core values of Excellence, Togetherness, Integrity
Nasabah untuk mendukung terciptanya transparansi
and Continual Development, KSEI has proclaimed its
dan kenyamanan berinvestasi di pasar modal
commitment to continuously enhance innovation,
Indonesia.
efficiency, and transparency to ensure the credibility
Dengan berlandaskan nilai-nilai inti, Excellence,
and establish the capital market as the driver to
Togetherness, Integrity dan Continual Development,
economic growth nationwide.
KSEI secara berkelanjutan mengukuhkan
komitmennya untuk terus meningkatkan inovasi,
efisiensi, dan transparansi demi memastikan pasar
modal Indonesia memiliki kredibilitas dengan daya
saing global, serta menjadikan pasar modal sebagai
penggerak pertumbuhan perekonomian nasional.
of Indonesia capital market with global competitiveness,
07
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah)
POSISI KEUANGAN
Jumlah Aset
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas
LAPORAN LABA RUGI
KOMPREHENSIF
Pendapatan Usaha Bersih
Beban Usaha
Laba Sebelum Pos Keuangan
dan Lain-lain
Pos Keuangan dan Lain-lainBersih
Laba Sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Bersih Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif
Lainnya
Jumlah Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
Growth
2011
2010-2011
727,285
25%
691,174
25%
36,110
24%
25%
12%
71%
26%
727,285
53,771
6,930
666,584
579,816 461,584 378,697 292,674
550,745 371,562 305,766 276,043
29,071 90,022 72,931 16,631
20%
4%
213,846
118,009
177,769 130,732 138,794 134,236
113,910 82,563 74,987 62,946
2010
2009
2008
2007
5%
28%
47%
25%
65,309
61,910 48,740 49,013 25,012
161,147 125,769 96,909 112,820 96,302
(28,878) (19,706) (15,947) (22,862) (24,161)
132,268 106,063 80,962 89,958 72,141
26%
133,680 106,190 80,962
579,816 461,584 378,697 292,674
48,131 36,297 36,140 37,774
4,057
3,849
2,081
2,361
527,628 421,438 340,476 252,539
COMPREHENSIVE INCOME
50%
1,012%
Angka-angka pada seluruh tabel
dan grafik menggunakan notasi Inggris
95,837
63,859
48,169
63,807
71,290
127
-
-
-
1,412
Items
89,958 72,141
Numerical notation in all tables
and graphs are in English
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah)
Ekuitas
Equity
08 09 10 11
20 07
08 09 10 11
177,769
213,846
20 07
130,732
138,794
340,476
252,539
134,236
527,628
421,438
579,816
461,584
378,697
20 07
666,584
Pendapatan Usaha Bersih
Operating Revenues - Net
727,285
Aset
Assets
292,674
08
08 09 10 11
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights
2011
Sub Rekening Efek
Sub Securities Account
348,683
361,452
Jul
Aug
Sep
Oct
365,651
347,702
Jun
360,249
346,864
344,279
343,275
341,253
344,325
225
338,227
300
323,655
375
175
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Nov
Dec
(Dalam Triliun Rupiah)
(In Trillion Rupiah)
20 07
08 09 10 11
2,286.18
2,044.54
1,276.43
757.62
122,45
97,32
94,19
08 09 10 11
1,298.25
148,89
885
820
767
751
20 07
Total Aset di C-BEST
Total Assets in C-BEST
183,27
Volume Efek di C-BEST
Securities Volume in C-BEST
1,004
Jumlah Efek di C-BEST
Total Securities in C-BEST
20 07
08 09 10 11
09
10
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Rangkaian Kegiatan KSEI
Tahun 2011
KSEI Event Highlights In 2011
February - June
3 March
Roadshow Sosialisasi
Kartu AKSes
AKSes Card Promotion
Roadshow
Rangkaian sosialisasi untuk
memberikan informasi terkait
manfaat dan fungsi Kartu AKSes
di beberapa kota sesuai data
pemetaan investor, yaitu:
Palembang (16-18 Februari
2011), Solo (9-10 Maret 2011),
Pontianak (4-6 Mei 2011),
Balikpapan (18-20 Mei 2011),
Manado (16-17 Juni 2011) dan
Makassar (22-23 Juni 2011).
Di setiap kota, diselenggarakan
beberapa kegiatan skala lokal
berupa media briefing, investor
gahtering, media tour, media visit
radio talkshow dan workshop
Perusahaan Efek.
The series of promotion
programs to disseminate
information related to benefit
and function of AKSes Card were
held in several cities based on the
investor mapping data, namely:
Palembang (16-18 February
2011), Solo (9-10 March 2011),
Pontianak (4-6 May 2011),
Balikpapan (18-20 May 2011),
Manado (16-17 June 2011) and
Makassar (22-23 June 2011).
In each roadshow, KSEI
conducted local events such as
media briefing, investor
gathering, media tour, media
visit, radio talkshow and
Securities company workshop.
Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama Pemisahan
Rekening Dana Nasabah
Signing Ceremony of
Cooperation Agreement on
Investors’ Fund Accounts
Separation
Penandatanganan Perjanjian
Kerjasama Pemisahan Rekening
Dana Nasabah dilaksanakan di
The Ritz Carlton, Jakarta dengan
4 (empat) Bank Pembayaran
yaitu: PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk, PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk dan
PT Bank Permata Tbk untuk
mewujudkan implementasi
pemisahan rekening dana
nasabah pasar modal Indonesia.
Signing Ceremony of Cooperation
Agreement on Investors’ Fund
Accounts Separation was held at
The Ritz Carlton, Jakarta with 4
(four) Payment Banks: PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank
Central Asia Tbk, PT Bank CIMB
Niaga Tbk and PT Bank Permata
Tbk to implement Investors’ Fund
Account Separation in Indonesia
capital market.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
3 March
Sosialisasi Pemisahan
Rekening Dana Nasabah
Investors’ Fund Account
Separation Workshop
KSEI mengadakan acara
Sosialisasi Pemisahan Rekening
Dana Nasabah bagi Perusahaan
Efek di Ballroom Ritz Carlton
Jakarta. Acara ini bertujuan
untuk mewujudkan
keterbukaan informasi bagi
investor sehingga akan
meningkatkan kepercayaan
dalam berinvestasi di pasar
modal Indonesia.
Workshop of Investors’ Fund
Account Separation for Securities
Companies was held at Ritz
Carlton Hotel, Jakarta. It was
conducted to provide
information transparency in
order to improve investors’
confidence in Indonesia
capital market.
Sekolah Pasar Modal
2011
2011 Capital Market
School
KSEI bersama BEI, KPEI, serta
PT CIMB Securities, PT Kresna
Graha Sekurindo Tbk,
PT e-Trading Securities dan
PT Mandiri Sekuritas
melakukan pembukaan Sekolah
Pasar Modal tahun 2011 yang
diadakan di Jakarta dan
Surabaya dengan kelas Basic,
Intermediate dan Advance.
KSEI in cooperation with BEI,
KPEI, PT CIMB Securities,
PT Kresna Graha Sekurindo Tbk,
PT e-Trading Securities and
PT Mandiri Sekuritas opened the
2011 Capital Market School
in Jakarta and Surabaya with
classes of Basic, Intermediate
and Advance.
13 April
11
12
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
12 May & 31 October
31 May
15 June & 27 October
Surveillance Audit Sertifikasi
ISO 9001: 2008
Surveillance Audit of ISO
9001:2008 Certification
KSEI berhasil mempertahankan
Sertifikasi ISO yang telah
diperoleh melalui proses
surveillance audit yang
dilakukan oleh PT SGS
Indonesia.
KSEI succeeded in maintaining
the ISO Certification which have
been obtained from a
surveillance audit process
conducted by PT SGS Indonesia.
Seminar Emiten 2011
Seminar for Issuers 2011
Penyelenggaraan Seminar bagi
Emiten di Hotel Mulia, Senayan
dengan tema “Fasilitas
Perpajakan Terkini Tahun
2011 Bagi Emiten”. Kegiatan
ini menghadirkan narasumber
dari Direktorat Peraturan
Perpajakan II dan Pusat
Kebijakan Pendapatan Negara
(PKPN).
Seminar for Issuers was held at
Hotel Mulia, Senayan with the
topic of “The Current Tax Facility
in 2011 for Issuers”. The keynote
speakers were from Direktorat
Peraturan Perpajakan II and
Pusat Kebijakan Pendapatan
Negara (PKPN).
RUPS Tahunan
dan RUPS Luar Biasa
The Annual GMS and
Extraordinary GMS
Penyelenggaraan RUPS
Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
Keduanya diselenggarakan
di Grand Ballroom The Dharmawangsa, Jakarta.
Both events were held at Grand
Ballroom of The Dharmawangsa,
Jakarta.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
22 - 24 July
Team Building Pemakai
Jasa KSEI
Team Building Program
for Participants
Penyelenggaraan Team
Building KSEI di Solo dengan
tema Mission Possible “Race
To The Tops” dengan konsep
amazing race. Acara ini
bertujuan untuk mempererat
hubungan dan kerjasama di
antara KSEI dan pemakai jasa.
Kegiatan ini diikuti oleh
perwakilan Perusahaan Efek,
Bank Kustodian, Biro
Administrasi Efek, Bank
Pembayaran, BEI dan KPEI.
Participants Team Building
entitled “Mission Possible “Race
To The Tops”, was held in Solo of
with the amazing race concept.
It was aimed to enhance good
relationship and cooperation
between KSEI and its participant.
Representatives of Securities
Companies, Custodian Banks,
Registrars, Payment Banks, BEI
and KPEI attended this event.
7 July
16 September
annual report 2011
Penunjukan
Bank Pembayaran
Payment Banks Selection
KSEI resmi menunjuk 5 (lima)
bank yang akan bertindak
sebagai Bank Pembayaran untuk
periode 2011-2015, yaitu
PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dan
PT Bank Permata Tbk. Bank
Pembayaran mendukung
layanan KSEI terkait
penyelesaian dana di pasar
modal Indonesia.
KSEI officially appointed 5 (five)
banks as Payment Banks for the
period of 2011-2015, namely
PT Bank Central Asia Tbk,
PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk and
PT Bank Permata Tbk.
The Payment Banks are
supporting KSEI services that are
related to fund settlement in the
Indonesia capital market.
Halal Bihalal
KSEI dengan Media
KSEI Press Gathering
KSEI menyelenggarakan
halal bihalal dengan rekan-rekan
media di Meradelima Restaurant
Jakarta yang bertujuan untuk
menjaga silaturahmi dan
hubungan baik yang telah
terbina.
The gathering with press and
media was held in Meradelima
Restaurant, Jakarta. It aimed to
maintain good relationship with
press and media.
13
14
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
October - December
29 October
19 January & 27 October
KSEI Customer Survey 2011
2011 KSEI Customer Survey
Penyelenggaraan Customer
Survey kepada Perusahaan Efek,
Bank Kustodian, BAE, Emiten
dan Manajer Investasi yang
bertujuan untuk mengetahui
keinginan dan kebutuhan
pemakai jasa, juga menilai
seberapa jauh tingkat kepuasan
para pemakai jasa atas layanan
KSEI melalui penyebaran
kuesioner, kunjungan
perusahaan dan Focus Group
Discussion.
The Customer Survey was
conducted to Securities
Companies, Custodian Banks,
Registrars, Issuers and
Investment Managers that aimed
to identify the eagerness and
needs of the customers as well as
to measure satisfaction level on
KSEI services through distribution
of questionnaire, company visits
and Focus Group Discussion.
Sosialisasi Kebijakan
Business Continuity
Management
Workshop Business
Continuity Management
Policy
Penyelenggaraan sosialisasi
kebijakan Business Continuity
Management kepada seluruh
karyawan di Hotel Santika,
Serpong mengenai Good
Corporate Governance dan
Enterprise Risk Management.
Program ini diharapkan mampu
meningkatkan kepedulian
seluruh karyawan terhadap
kebijakan yang telah disusun
tersebut apabila terjadi kondisi
darurat atau disaster.
Conducting a Business Continuity
Management policy workshop to
all employees at Hotel Santika,
Serpong on Good Corporate
Governance and Enterprise Risk
Management. This program is
expected to raise employee's
awareness of relevant policies
prepared in case of emergency or
disaster.
Malam Anugerah Kompetisi
Jurnalistik Sosialisasi Kartu
AKSes Tahap I dan Tahap II
Awarding Night Ceremony of
Journalistic Competition for
AKSes Card Promotion
Phase I and Phase II
KSEI menggelar acara Malam
Anugerah bagi pemenang
kompetisi Jurnalistik Sosialisasi
Kartu AKSes Tahap I (Juni November 2010) di Shangri-La,
Jakarta dan Tahap II (28 Januari31 Juli 2011) di XXI Lounge,
Jakarta. Acara ini merupakan
bentuk apresiasi kepada rekanrekan media yang telah
mendukung upaya peningkatan
citra pasar modal Indonesia
menjadi semakin transparan dan
terpercaya melalui sosialisasi
Kartu AKSes.
KSEI presented an awarding
night for the winner of AKSes
Card Socialization Writing
Competition for Journalist, first
phase (June - November 2010) at
Shangri-La, Jakarta and the
second one (28 January - 31 July
2011) at XXI Lounge, Jakarta.
This event was a manifestation
of KSEI appreciation to the media
that has been supported the
efforts of enhancing Indonesia
capital market image in order to
improve transparency and
reliability through promotion
of AKSes Card.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
October - November
24 - 27 November
21 December
annual report 2011
Investor Summit and Capital
Market Expo 2011
Investor Summit and Capital
Market Expo 2011
Penyelenggaraan kegiatan
dengan tema Investing in Capital
Markets: A Journey for a Better
Future dilaksanakan di
Ballroom Ritz Carlton Pacific
Place - Jakarta (5 - 6 Oktober)
dan Grand City Mall, Surabaya
(23 - 24 November). Kegiatan
ini bertujuan untuk
memberikan edukasi dan
sosialisasi pasar modal untuk
mendorong kesadaran
masyarakat akan masa depan
yang lebih baik dengan
berinvestasi di pasar modal.
The topic of the Expo was
Investing in Capital Markets:
A Journey for a Better Future.
It was held at the Ballroom
of Ritz Carlton Pacific Place
Jakarta (5-6 October) and Grand
City Mall, Surabaya (23-24
November). This event aimed to
educate public, to promote the
importance of capital market,
and to raise public awareness of
a better future by investing in the
capital market.
KSEI Shareholders Seminar
KSEI Shareholders Seminar
Penyelengaraan kegiatan
yang diperuntukkan bagi
Pemegang Saham KSEI di Bali.
Seminar dengan tema
Challenge and Opportunity in
Developing Sharia Based
Capital Market in Indonesia:
Sharing Best Practice From
Other Countries
menghadirkan narasumber
dari HSBC Amanah Securities
Services - Luxembourg,
Citibank Berhad - Malaysia
dan Dewan Syariah Nasional.
Held in Bali, this event was
dedicated to all Shareholders of
KSEI. Seminar with the topic of
Challenge and Opportunity in
Developing Sharia Based Capital
Market in Indonesia: Sharing
Best Practice From Other
Countries presented speakers
from HSBC Amanah Securities
Services of Luxembourg,
Citibank Berhad of Malaysia and
Dewan Syariah Nasional.
Seminar Perusahaan
Efek
Workshop for Securities
Companies
KSEI menyelenggarakan
kegiatan Seminar Perusahaan
Efek di Ballroom The Ritz
Carlton, Pacific Place - Jakarta
dengan tema IT Security
Awareness and KSEI Services.
Seminar membahas tentang
perkembangan layanan jasa
KSEI dan IT Security dengan
menghadirkan narasumber
praktisi dari PT IndoCisc.
This workshop was held at
Ballroom of Ritz Carlton, Pacific
Place Jakarta with the topic of
IT Security Awareness and KSEI
Services. The discussion in this
seminar focused on KSEI services
development and IT Security,
that presented the expert
speakers from PT IndoCisc.
15
HERI SUNARYADI
Komisaris/Commissioner
ERRY FIRMANSYAH
Komisaris Utama/President Commissioner
ELWIN KARYADI
Komisaris/Commissioner
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Sambutan
Dewan Komisaris
Message from
the Board of Commissioners
Keberhasilan KSEI menjalankan fungsinya
adalah buah dari kerja keras dalam menyelaraskan
inisiatif Perusahaan dengan cetak biru
pengembangan pasar modal Indonesia.
KSEI success in performing its role is the result
of the Company’s endeavor to allign its initiative
with the Indonesia capital market blue print.
17
18
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2011 merupakan tahun yang menarik bagi
perkembangan pasar modal Indonesia. Setelah
mengalami lonjakan kenaikan pada tahun 2010,
kapitalisasi pasar dan Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) tumbuh secara lebih terukur pada tahun 2011.
Kepercayaan investor, terutama dari dalam negeri
pun terus menguat. Situasi ini memberikan peluang
untuk memantapkan perkembangan, baik pasar
modal Indonesia secara umum maupun KSEI secara
khususnya.
Indonesia capital market has seen a favorable
development in 2011. After experiencing a surge
increase in 2010, the growth in market capitalization
and The Composite Stock Price Index (IHSG) was more
stable in 2011 and the investors' confidence within the
country continues to grow stronger. This economic
circumstance has provided an opportunity to stabilize
Indonesia capital market in general or in particular
for KSEI.
Di lain pihak, sistem keuangan global terus berubah
dengan cepat dan arus modal masih mengarah ke
pasar modal berkembang seperti Indonesia. Pada
waktu yang bersamaan, konglomerasi jasa keuangan
pun meluas dan produk baru terus bermunculan
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi pasar modal yang terus melaju.
Kondisi ini menguji daya tahan dan menjajal daya
saing pasar modal Indonesia, serta menjadi tantangan
bagi KSEI untuk terus mengembangkan jenis dan
mutu layanannya.
Dapat kami sampaikan, pada tahun 2011, KSEI
menghadapi tantangan tersebut dengan sejumlah
pencapaian yang menggembirakan.
On the other hand, we see the global financial system
has continued to change rapidly. Capital flows are still
leading to emerging capital market such as Indonesia.
At the same time, conglomeration of financial services
was widely spreading and various new products were
launched in line with technology and communication
development in capital market.
KSEI continues to develop its services to meet the
challenges and competitiveness of Indonesian capital
market.
We are pleased to report that in 2011 KSEI had
successfully managed to overcome these challenges
and to achieve good performance.
Masterplan 2010 - 2014
Masterplan 2010 - 2014
Otoritas pasar modal Indonesia sesungguhnya telah
mengantisipasi situasi dan perkembangan pasar
modal tersebut dengan meluncurkan Masterplan
Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank
2010 - 2014 pada bulan Oktober 2010.
Rencana induk tersebut menetapkan 5 (lima) tujuan
di dalam pengembangan pasar modal, yaitu yang
terkait dengan sumber pendanaan, sarana investasi,
industri, kerangka regulasi, serta infrastruktur.
Indonesian capital market authorities had actually
anticipated Indonesia's challenging and competitive
capital markets and its development. In October 2010,
Bapepam-LK launched Masterplan of Capital Market
and Non-Bank Financial Industry from 2010 to 2014.
The masterplan set 5 (five) goals in capital market
development, namely sources of funding, investment
instuments, industry, regulatory frameworks, and
infrastructures.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Self Regulatory Organization (SRO) menjalin
kerjasama yang baik dalam pengembangan
infrastruktur pasar modal menuju implementasi
sistem perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight
Through Processing) melalui tim Strategic
Management Office dan Project Management Office.
Self Regulatory Organization (SRO) establishes a good
cooperation with the capital market infrastructure
development team towards the implementation of an
integrated Securities trading system (Straight Through
Processing) through the Strategic Management Office
and Project Management Office team.
KSEI memusatkan perhatian di dalam 3 (tiga) kegiatan
pengembangan, yaitu: Single Investor Identification
(SID) dan peningkatan keterbukaan informasi
investor, Straight Through Processing (STP) dan
manajemen risiko, serta Data Warehouse. Pada tahun
2011, pengembangan SID sebagai landasan bagi
pengembangan STP menjadi prioritas utama.
KSEI focuses on 3 (three) development activities,
namely: Single Investor Identification (SID) and
information transparency to investors, Straight
Through Processing (STP) and risk management, and
Data Warehouse. In 2011, development of SID as a
step forward the implementation of STP became the
top priority.
Dewan Komisaris berpandangan, KSEI mencapai hasil
yang menggembirakan pada tahun 2011. Hingga akhir
Desember 2011 jumlah Sub Rekening Efek yang
disimpan di KSEI sebanyak 365.651 dengan jumlah
SID sebanyak 293.973. Dari jumlah SID tersebut,
investor yang telah memiliki Kartu AKSes sebanyak
180.359 investor, yang terdiri atas 175.149 investor
lokal dan 5.210 investor asing.
The Board of Commissioners considered that KSEI had
achieved excellent performance in 2011. Until the end
of December 2011 there were 365,651 Sub Securities
Accounts and 293,973 SIDs at KSEI. From the total
number of SID, there were 180,359 AKSes Cards owned
by the investors, consisting 175,149 local investors and
5,210 foreign investors.
Kami berharap, perkembangan yang baik ini akan
diikuti oleh perkembangan pemisahan rekening dana
antara rekening dana Perusahaan Efek dan rekening
dana investor. Pada akhir tahun 2011, jumlah
Perusahaan Efek yang telah membuka rekening
dana bagi investor yang merupakan nasabahnya
mencapai 84 perusahaan dengan jumlah
11.916 rekening.
Kinerja Direksi
Dewan Komisaris memandang Direksi KSEI telah
bekerja dengan baik pada tahun 2011. Direksi mampu
memberikan arah dan memobilisasi sumber daya
KSEI sedemikian rupa, sehingga KSEI dapat
menjalankan tugas mengembangkan infrastruktur
pasar modal Indonesia, dan sekaligus meningkatkan
kinerja KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
We hope that this favorable development will be
followed by further development of fund account
separation between the Securities Companies' and
investors' account. At the end of 2011, 84 Securities
Companies opened investor’s fund accounts, amounted
to 11,916 accounts.
Performance of Board of Directors
(BOD)
The Board of Commissioners (BOC) considered that
BOD have performed their duties very well in 2011.
BOD had successfully provided direction and mobilized
KSEI's resources to support development of Indonesia
capital market infrastructure, and simultaneously
improved KSEI's performance as Central Securities
Depository.
19
20
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Dengan tepat, Direksi menitikberatkan
BOD focused accurately on the benefits of SID
pengembangan SID pada manfaat Kartu AKSes, dalam
development through AKSes Card, related to the
konteks peningkatan keterbukaan informasi investor.
improvement of information transparency for the
Pekembangan SID ini merupakan landasan yang baik
investors. SID developments works as a fundamental
dalam mengembangkan STP di kemudian hari. Tahun
to futher development of STP Real Time Back Office
2011, merupakan tahun dimulainya pengembangan
Interface, which has started to develop in 2011. This
STP Real Time Back Office Interface. Fasilitas ini
facility connects C-BEST with Account Holders' back
menghubungkan C-BEST dengan back office
office system in real time, as well as supports the use
Pemegang Rekening secara real time, serta
of international standard formats such as SWIFT, XML
mendukung penggunaan format standar internasional
Messaging, and so forth.
seperti SWIFT, XML Messaging, dan lain sebagainya.
When the local and foreign investors actively use AKSes
Pada saat investor lokal dan asing semakin aktif
Card, along with further enhancement of capital market
menggunakan Kartu AKSes, dan seiring dengan
activities volume, the implementation of SID and STP
meningkatnya volume kegiatan pasar modal lebih
plays an important role in information management.
jauh nantinya, implementasi SID dan STP berperan
Data Warehouse will become the backbone for
penting dalam pengelolaan informasi. Data Warehouse
Indonesia capital market development analysis.
pun akan menjadi tulang punggung bagi analisis
perkembangan pasar modal Indonesia.
KSEI anticipated the increasing volume of capital
market activity and showed the indicators of a better
Peningkatan volume kegiatan pasar modal telah
performance in 2011, including better customer
terjadi dan dapat ditangani oleh KSEI dengan baik.
satisfaction. KSEI also improve efficiency amidst
Indikator KSEI menunjukkan terjadi peningkatan
growing business activities.
kinerja pada tahun 2011, termasuk dalam hal
kepuasan pemakai jasa. Lebih jauh, di tengah-tengah
In conclusion, BOD has provided good direction for
peningkatan kegiatan usaha, KSEI juga dapat
business development and resource mobilization in
meningkatkan efisiensi.
2011. The BOC also envisaged that The BOD carried
out realistic and accurate business projections.
Dapat disimpulkan, Direksi KSEI mampu
mengarahkan perkembangan usaha dan memobilisasi
sumber daya dengan baik pada tahun 2011. Dewan
Komisaris juga memandang proyeksi kegiatan usaha
yang dilakukan oleh Direksi bersifat realistis dan
terbukti akurat.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Komite
Committees
KSEI memiliki 3 (tiga) Komite Kerja yang membantu
memberikan masukan kepada Direksi KSEI terutama
sehubungan dengan fungsinya sebagai LPP dan SRO.
Komite Kerja mencakup Komite Usaha, Komite
Peraturan, dan Komite Pengendalian Interen dimana
para anggotanya merupakan wakil-wakil Pemegang
Saham KSEI.
KSEI has 3 (three) Working Committees who work as
advisor to The BOD, particularly with respect to its
role as Cental Securities Depository and SRO. Working
Committees consist of Business Committee, Regulatory
Committee and Internal Control Committee where its
members are representatives of KSEI's Shareholders.
Selain Komite Kerja tersebut, KSEI juga memiliki
Komite Anggaran yang bertujuan untuk memberikan
pandangan independen dan profesional atas
rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(RKAT) dan Penggunaan Laba Perusahaan sebelum
mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK. Anggota
Komite Anggaran juga merupakan wakil-wakil dari
Pemegang Saham KSEI.
Sepanjang tahun 2011, Komite Kerja mengadakan
12 (dua belas) kali rapat bulanan. Sedangkan Komite
Anggaran mengadakan 5 (lima) kali rapat. Hasil rapat
Komite Kerja menghasilkan 2 (dua) rekomendasi,
yaitu rancangan peraturan KSEI terkait kewenangan
pemeriksaan dan sanksi kepada pemakai jasa KSEI
dan pedoman Komite Kerja.
Seluruh anggota Komite Kerja diangkat pada Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 4 Juni 2010
untuk periode tahun 2010 - 2012. Sepanjang tahun
2011 terjadi penggantian 1 (satu) anggota Komite
Kerja, yaitu Ferry M. Robbani, wakil PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, selaku anggota Komite Peraturan, yang
menggantikan Didiek Hartantyo. Sementara itu,
anggota Komite Anggaran tahun buku 2011 diangkat
pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal
15 Juni 2011 dengan periode tahun 2011 - 2012.
In addition to the Working Committee, KSEI has Budget
Committee which aimed to provide an independent
and professional oversight on Annual Work Plan and
Budgeting (RKAT), and the use of the company Profit
before it gets Bapepam-LK approval. Budget Committee
members are also representatives of KSEI's
Shareholders.
Thorughout 2011, the Working Committee held
12 (twelve) monthly meetings, while the Budget
Committee held 5 (five) meetings. The result from
the Working Committee meeting is 2 (two)
recommendations on draft regulation regarding
the inspection and sanction authority to participants
and Working Committee’s charter.
All members of Working Committee were appointed
at the Annual General Meeting of Shareholders on
4 June 2010 for 2010 - 2012 period. Throughout 2011,
there was 1 (one) replacement for the members of
Working Committee, which is Ferry M. Robbani, as a
representative of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, who
became a member of Regulatory Committee replacing
Didiek Hartantyo. Meanwhile, members of the Budget
Committee for 2011 were appointed at the Annual
General Meeting of Shareholders dated 15 June 2011
for 2011 - 2012 period.
21
22
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada
Didiek Hartantyo dan mengucapkan selamat bekerja
kepada Ferry M. Robbani.
BOC would like to thank Didiek Hartantyo and
congratulate Ferry M. Robbani as a new member of
the Regulatory Committee.
Akhir kata, atas kerja sama dan dukungannya, Dewan
Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapepam-LK, Pemegang Saham,
serta para pemangku kepentingan.
Finally, BOC would like to express their highest
appreciation to Bapepam-LK, Shareholders and
stakeholders for their cooperation and support.
Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan
kepada Direksi dan seluruh karyawan KSEI atas
dedikasi dan kerja kerasnya selama ini.
Dewan Komisaris yakin bahwa dengan semangat dan
kerja sama semua pihak terkait, kita akan menjawab
tantangan perkembangan pasar modal Indonesia,
melaksanakan Masterplan 2010 - 2014, serta
mencapai kinerja yang lebih baik lagi pada
tahun mendatang.
ERRY FIRMANSYAH
Komisaris Utama/President Commissioner
Thank you to BOD and all KSEI employees for their
dedication and hard work over the years. We really
appreciate it.
BOC believe that the good spirit and cooperation of all
parties will answer the challenges of the Indonesia
capital market development, successfully implement
Masterplan 2010 - 2014, as well as achieve a better
performance in the upcoming year.
HERI SUNARYADI
Komisaris/Commissioner
ELWIN KARYADI
Komisaris/Commissioner
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
ERRY FIRMANSYAH
Komisaris Utama
President Commissioner
HERI SUNARYADI
Komisaris
Commissioner
ELWIN KARYADI
Komisaris
Commissioner
annual report 2011
Lahir di Bandung pada 18 September 1955, Erry
Firmansyah meraih gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Indonesia; aktif sebagai Dewan
Penasehat di berbagai organisasi profesi, seperti
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi
Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen
Indonesia, dan Certified Wealth Managers
Association. Beliau menjabat sebagai Komisaris
Utama KSEI sejak Juni 2009, dan saat ini juga
menjabat sebagai komisaris di beberapa
perusahaan lain. Karirnya di bidang pasar modal
diawali dengan menduduki posisi Direktur Utama
KSEI (1998-2002), kemudian Direktur Utama
PT Bursa Efek Indonesia (2002-2009).
Sebelumnya, Erry Firmansyah merupakan auditor
pada Drs Hadi Sutanto Office (1982-1984), Finance
and Account Manager di PT Dwi Satya Utama
(1984-1985), kemudian Senior Manager di
PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985-1990) dan
Lippo Group (1990-1998).
Born in Bandung on September 18, 1955, Erry
Firmansyah earned Bachelor degree in Economics
from University of Indonesia; has been active as an
Advisory Board in various professional
organizations, such as the Financial Accounting
Standards of Accounting Association of Indonesia,
Indonesian Institute of Management Accounting,
and Certified Wealth Managers Association. He has
been President Commissioner at KSEI since June
2009, and currently also serves as a commissioner
in several other companies. His career in capital
market started as President Director of KSEI (19982002), and then President Director of Indonesia's
Stock Exchange (2002-2009). Previously, Erry
Firmansyah was an Auditor at Drs Hadi Sutanto's
Office (1982-1984), Finance and Account Manager
at PT Dwi Satya (1982-1984), Senior Manager at
PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985-1990) and
Lippo Group (1990-1998).
Pria kelahiran Jember 26 Juni 1965 ini
menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik
Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun
1987. Selain menjabat sebagai Komisaris KSEI,
sejak Februari 2009, Heri juga menjabat sebagai
Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia; di samping itu, juga menjabat sebagai
Komisaris PT Bahana Securities sejak Mei 2009.
Karirnya berkembang di sektor riil, keuangan dan
pasar modal, diawali dengan bekerja pada
PT Astra International (1988-1990), Astra Credit
Company (1990-1997), dan PT Astra Securities
(1997-1999); selanjutnya di PT Bahana Securities,
sebagai Direktur Equity Sales (1999-2003),
Direktur Fixed Income Sales (2003-2004), Direktur
Investment Banking (2004-2005), Direktur
Securities Trading & Research (2005-2006),
dan Direktur Utama (2006-2009).
Born on June 26, 1965, in Jember, Heri Sunaryadi
completed his education at Agricultural
Engineering Faculty, Institut Pertanian Bogor in
1987. In addition to his position as Commissioner
of KSEI since February 2009, he has also served as
President Director of PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia and Commissioner of PT Bahana
Securities since May 2009. His career in the real
sector, financial and capital markets started at
PT Astra International (1988-1990), Astra Credit
Company (1990-1997), and PT Astra Securities
(1997-1999); and PT Bahana Securities, as Director
of Equity Sales (1999-2003), Director of Fixed
Income Sales (2003-2004), Director of Investment
Banking (2004-2005), Director of the Securities
Trading & Research (2005-2006) and Director
(2006-2009).
Lahir di Jakarta pada 14 Maret 1963. Elwin Karyadi
menyandang gelar Sarjana Ekonomi dan
Agrobisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun
1987 dan gelar Magister Manajemen di bidang
Keuangan dan Pemasaran Internasional dari
Universitas Indonesia pada tahun 1988. Aktif
sebagai Dewan Pengurus Pusat dan Chairperson
di berbagai asosiasi profesi, antara lain Ikatan
Bankir Indonesia (IBI), Asosiasi Pengelola
Reksadana Indonesia (APRDI) dan Certified Wealth
Managers Association (CWMA). Selain menjabat
sebagai Komisaris di KSEI (sejak 2009), saat ini
beliau juga merupakan Director and Head of Global
Transaction Banking - Indonesia, Deutsche Bank
A.G. Sebelumnya Elwin menjabat sebagai Senior
Vice President, Private Banking Group Head di
PT Bank Niaga Tbk (2004-2005), Direktur ABN
Amro Manajemen Investasi (1995 - 2002), Vice
President berbagai bidang terkait dengan
pemasaran di ABN AMRO Bank N.V (1995-2004)
dan Investment Banking Manager, Assistant Vice
President di PT Bank International Indonesia
(1992-1995).
Born in Jakarta on March 14, 1963. Elwin Karyadi
attained Bachelor degree in Economics and
Agribusiness of Institut Pertanian Bogor in 1987
and Master Degree in Management of International
Finance and Marketing from University of Indonesia
in 1988. Has been active as the Executive Council
and the Chairperson in various professional
associations including Association of Indonesia
Banker (IBI), Association of Indonesia's Mutual
Funds (APRDI) and Certified Wealth Managers
Association (CWMA). Besides his position as
Commissioner of KSEI (since 2009), he has also
served as Director and Head of Global Transaction
Banking - Indonesia, Deutsche Bank AG. Elwin
previously served as Senior Vice President at Private
Banking Group Head at PT Bank Niaga Tbk (20042005), Director at ABN Amro Investment
Management (1995-2002), Vice President of several
marketing positions at ABN AMRO Bank NV (19952004) and Investment Banking Manager, Assistant
Vice President at PT Bank International Indonesia
(1992-1995).
23
MARGERET MUTIARA TANG
Direktur/Director
ANANTA WIYOGO
Direktur Utama/President Director
SULISTYO BUDI
Direktur/Director
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Pengelolaan keterbukaan informasi yang baik
semakin meningkatkan kepercayaan investor
sehingga aktivitas di pasar modal terus
bertumbuh dan berdampak positif bagi kinerja
Perusahaan.
A good information transparency management
increases investor’s confidence, so that all activities in
capital market grow and leave a positive impact on
Company performance.
25
26
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Sementara krisis ekonomi dan melemahnya
perekonomian mulai terjadi di zona Euro dan Amerika
Serikat, perekonomian Indonesia tetap tumbuh
dengan baik, terutama setelah memasuki semester
kedua. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai
6,5% dengan tingkat inflasi 3,79% dan peringkat
utang menjadi investment grade. Kepercayaan
investor meningkat dan terwujud dalam investasi
portofolio di sektor keuangan dan investasi langsung
sektor riil.
Despite the economic crisis and the weakening in the
Euro zone and United States, Indonesia grew well,
especially in the second quarter. National economic
growth reached the level of 6.5% with 3.79% inflation
rate and debt rating becomes investment grade.
Investors’ confidence increased and realized in portfolio
investment in financial sector and direct investment
in real sector.
Sejalan dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi
nasional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang
sempat melemah di semester kedua 2011, akhirnya
mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi di akhir
tahun 2011 yakni 3.822 dibanding 3.704 di tahun
sebelumnya. Menguatnya IHSG ini diikuti pula dengan
meningkatnya kepercayaan investor domestik
terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini diperlihatkan
dengan meningkatnya komposisi nilai investasi yang
dilakukan oleh investor lokal menjadi sebesar 40%
dari sebelumnya yang hanya mencapai 37%.
Identitas Tunggal Investor
Melanjutkan program di tahun 2010 yang tercantum
dalam Masterplan Pasar Modal dan Industri Keuangan
Non Bank 2010 - 2014, Badan Pengawas Pasar
Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)
melakukan penguatan infrastruktur pasar modal
Indonesia bersama Self Regulatory Organization (SRO)
yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI
diantaranya melalui penerapan identitas tunggal bagi
investor atau dikenal sebagai Single Investor
Identification (SID) dan pemisahan Rekening Dana
Nasabah (RDN). SID ini menjadi landasan proyek
pengembangan infrastruktur pasar modal Straight
Through Processing (STP) untuk meningkatkan
kenyamanan investor dalam melakukan transaksi
di pasar modal, sekaligus mempermudah regulator
dalam melakukan pengawasan terhadap transaksi
di pasar modal yang terus meningkat.
Along with the stability of national economic growth,
the Composite Stock Price Index (IHSG) which had
weakened in the second quarter of 2011, showed
a higher growth in the end of 2011, which was 3,822
compared to 3,704 in the previous year. The IHSG
strengthening was also followed by the increase of
investors’ confidence to Indonesia capital market.
This is shown by the increasing composition of
the investment value conducted by local investors,
which increased to 40% from 37% in the 2010.
Single Investor Identification
Following the 2010 program as stipulated in
Masterplan of Capital Market and Non Bank Financial
Industry 2010 - 2014, Badan Pengawas Pasar
Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) conduct
efforts to strengthen Indonesia capital market
infrastructure with Self Regulatory Organizations
(SRO), namely PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) and KSEI, such as
implementation of the Single Investor Identification
(SID) and Investor’s Fund Account Separation (RDN).
SID is the platform for the development of capital
market infrastructure which is Straight Through
Processing (STP), that aims to enhance investor’s
convinience in the capital market, as well as to simplify
regulators task of supervising transactions in capital
market.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Di tahun 2011, berbagai inisiatif sosialisasi
diselenggarakan untuk meningkatkan kepemilikan
SID dan RDN. Ditargetkan, di awal tahun 2012, seluruh
investor telah memiliki SID sebagai persyaratan bagi
mereka dalam melakukan transaksi di pasar
modal Indonesia.
KSEI mengawali implementasi SID sejak tahun 2009,
yakni melalui peluncuran Fasilitas Investor Area pada
18 Juni 2009, yang kemudian diubah namanya
menjadi Fasilitas AKSes pada tanggal 23 Desember
2009. Dalam perkembangannya, nomor SID
yang tertera di Kartu AKSes menjadi acuan identitas
investor yang berlaku untuk seluruh aktivitas di pasar
modal Indonesia, mulai dari proses transaksi hingga
penyelesaiannya.
Di penghujung tahun 2011, untuk meningkatkan
optimalisasi pemanfaatan Fasilitas AKSes,
KSEI mengembangkan aplikasi AKSes Mobile berbasis
smart devices. Melalui aplikasi ini, setiap saat investor
dapat memantau perkembangan portofolio miliknya
melalui smartphone dan komputer tablet tanpa batas
ruang dan waktu. Pengembangan yang dilakukan
KSEI ini sejalan dengan prinsip keterbukaan
informasi kepada investor yang diterapkan di
pasar modal Indonesia.
Sejalan dengan penerapan SID, digagas pula
program pemisahan RDN, melalui ketentuan
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 yang terbit pada
28 Desember 2010 terkait kewajiban pemisahan
rekening dana milik masing-masing nasabah dengan
rekening dana Perusahaan Efek.
Pengembangan ini juga dimaksudkan untuk
meminimalisir kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan dana di pasar modal, dimana
rekening dana milik investor akan terpisah dengan
rekening dana milik Perusahaan Efek. Dengan
memiliki rekening dana terpisah, investor setiap saat
dapat memperoleh informasi dan memantau rekening
dana yang dimilikinya melalui Fasilitas AKSes.
annual report 2011
In 2011, various promotion programs were organized
to increase SID and RDN ownership. In the beginning
of 2012, all investors were targeted to have SID as
a requirement to conduct transactions in Indonesian
capital market.
KSEI has started the implementation of SID since 2009,
through the launch of Investor Area Facility on 18 June
2009, which was later changed to AKSes Facility on
23 December 2009. On further development, the SID
number written on the AKSes Card became investor's
identity for all activities in Indonesia capital market,
from transaction to settlement.
At the end of 2011, to optimize the AKSes Facility
utilization, KSEI developed the AKSes Mobile,
a smart-device-based application. With this application,
investors are able to monitor their portfolios any time
through smartphone and tablet computer. This
innovation is in accordance with the principle of
information transparency to investors in Indonesia
capital market.
Along with the implementation of SID, KSEI initiated
RDN program, which refers to the Bapepam-LK Rule
No. V.D.3, issued on 28 December 2010, regarding
the obligation of fund account separation between
investor’s and Securities Company’s account.
This development was also intended to minimize
the possibility of fund misuse in capital market,
where investor’s account will be separated from
the Securities Company’s account. Therefore, investors
can obtain information and monitor their accounts
through the AKSes Facility at any time.
27
28
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Program ini merupakan kelanjutan pilot project yang
telah dijalankan KSEI sejak November 2010. Pada bulan
Maret 2011, KSEI menandatangani perjanjian kerjasama
adminitrasi dana nasabah dengan PT Bank Central Asia
Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk diikuti dengan
PT Bank BNI (Persero) Tbk di bulan Juli 2011.
This program followed the pilot project which has
been done since November 2010. In March 2011, KSEI
signed a cooperation agreement of customer fund
administration with PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank
CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk,
and PT Bank Permata Tbk, followed by PT Bank BNI
(Persero) Tbk on July 2011.
Implementasi RDN juga ditujukan untuk
mengakomodir penerapan SID secara menyeluruh,
sehingga Straight Through Processing (STP) dapat
dikembangkan lebih optimal. Dengan STP, intervensi
operasional manusia dapat dikurangi, sehingga
keamanan, kerahasiaan, dan kecepatan pemrosesan
dapat ditingkatkan.
The implementation of RDN is also intended to
accommodate a comprehensive SID implementation,
thus the Straight Through Processing (STP) can be
developed better. The STP reduces operational
intervention by humans, so that security, confidentiality
and processing speed can be improved.
Selain itu, untuk meningkatkan akurasi data nasabah
Pemegang Rekening, sepanjang tahun 2011, KSEI
bersama para Pemegang Rekening telah melakukan
pengkinian data guna mendukung implementasi SID.
Keberadaan data yang lengkap, memadai dan akurat
akan meningkatkan proses monitoring, analisis data
dan transparansi di pasar modal Indonesia.
Kinerja KSEI 2011
Menguatnya pertumbuhan pasar modal Indonesia
berdampak langsung terhadap kinerja KSEI secara
keseluruhan di tahun 2011. Kegiatan usaha KSEI
membawa hasil yang menggembirakan dan mencatat
peningkatan pendapatan, laba bersih dan ekuitas.
Lebih jauh, kinerja operasional dan finansial ini juga
diiringi oleh pengembangan sumber daya manusia
dan kemajuan yang berarti dalam penerapan tata
kelola perusahaan yang baik.
Perusahaan mencatat peningkatan total aset yang
tersimpan di C-BEST sebesar 11,82% menjadi
Rp 2.286,18 triliun di tahun 2011 dari tahun sebelumnya
sebesar Rp 2.044,54 triliun. Jumlah Efek yang terdaftar
di C-BEST juga mengalami peningkatan menjadi 1.004
dari sebelumnya 885. Demikian pula dengan jumlah
Emiten yang terdaftar mengalami peningkatan dari 659
di tahun 2010 menjadi 710 Emiten di tahun 2011.
In addition, to improve accuracy of Account Holders’
data, throughout 2011, KSEI along with Account
Holders has updated the data to support the SID
implementation. The availability of adequate, complete,
and accurate data will improve the process of
monitoring and analyzing, and the transparency in
Indonesia capital market.
KSEI Performance in 2011
The strengthening growth of Indonesian capital
market had a direct impact to KSEI overall performance
in 2011. KSEI's business activities brought encouraging
result and increased in revenue, net income, and equity.
Furthermore, operational and financial performance
was followed by human resources development and
excellent implementation on good corporate
governance.
Based on Company records, total assets in C-BEST
increased by 11.82% to Rp 2,286.18 trillion from
Rp 2,044.54 trillion in 2010. The types of Securities
listed in the C-BEST also increased from 885 to 1,004
in 2011. Similarly, the total numbers of listed Issuers
increased from 659 in 2010 to 710 Issuers in 2011.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Peningkatan pendapatan juga dibarengi dengan
peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi.
Penyelesaian transaksi bursa naik 6,29% meningkat
dari 27.226.925 di tahun 2010, menjadi 28.939.363
di tahun 2011. Demikian pula dengan frekuensi
pemindahbukuan Efek di KSEI (Free of Payment
dan Versus Payment) pada tahun 2011 mengalami
peningkatan signifikan sebesar 21,82% dibandingkan
tahun sebelumnya, yaitu dari 748.581 menjadi
911.857 di tahun 2011.
Selama tahun 2011, jasa distribusi Tindakan
Korporasi juga mengalami peningkatan jumlah
kegiatan yang dilaksanakan dan jumlah dana
yang didistribusikan. Jumlah dana yang
didistribusikan mengalami kenaikan baik dalam
mata uang Rupiah maupun mata uang USD, yaitu
sebesar Rp 165 triliun dan USD 214 juta, dibandingkan
dengan tahun 2010 sebesar Rp 71,96 triliun dan USD
93,78 juta. Demikian pula dengan jumlah kegiatan
Corporate Action yang meningkat sebesar 10%
menjadi 2.308 kegiatan dibandingkan tahun
sebelumnya sebanyak 2.098 kegiatan.
Peningkatan kegiatan operasional yang terjadi di
tahun 2011, mampu menghasilkan kinerja keuangan
dan profitabilitas yang baik. KSEI mengalami
peningkatan baik dari sisi pendapatan maupun laba
usaha bersih. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan
Pendapatan Usaha Bersih KSEI pada tahun 2011 yang
mencapai angka Rp 213,85 miliar atau meningkat
sebesar 20,29% dari tahun 2010 yaitu sebesar
Rp 177,77 miliar. Sementara itu Laba Bersih yang
dihasilkan KSEI pada tahun 2011 tercatat sebesar
Rp 132,27 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
24,71% dibandingkan dengan tahun 2010 yang
sebesar Rp 106,06 miliar.
annual report 2011
Revenue growth is followed by the growth of
transactions’ settlement. The total number of stock
exchange transactions’ settlement increased by 6.29%
from 27,226,925 in 2010 to 28,939,363 in 2011.
Similarly, the book-entry’s settlement (Free of Payment
and Versus Payment) went up to 21.82% from 748,581
in the previous year to 911,857 in 2011.
Throughout 2011, Corporate Action services also
increased in the number of activities performed and
total distributed fund. The amount of funds distributed
increased both in Rupiah and USD, as much as
Rp 165 trillion and USD 214 million, compared to
previous year of Rp 71.96 trillion and USD 93.78 million.
The increase of 10% occurred in the number of
Corporate Action activities carried out through KSEI
that reached 2,308 activites compared to previous
year of 2,098 activities.
Operational activity improvement was able to generate
good financial performance and profitability in 2011.
KSEI had increased both in revenue and net operating
profit. KSEI's net revenues in 2011 reached the figure
of Rp 213.85 billion, an increase of 20.29% from 2010
position of Rp 177.77 billion. While the Net Profit
generated in 2011 was Rp 132.27 billion or an increase
of 24.71% from Rp 106.06 billion in 2010.
29
30
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Di tahun 2011 KSEI berhasil melakukan efisiensi
untuk meningkatkan produktivitas Perusahaan.
Perusahaan berhasil menekan kenaikan biaya usaha
sehingga menjadi hanya sebesar 3,60% dari
sebelumnya 37,9%. Dengan adanya penurunan
kenaikan biaya usaha, rasio beban usaha terhadap
pendapatan usaha bersih juga mengalami penurunan
sebesar 8,9% menjadi 55,2% dari sebelumnya 64,1%.
Hal ini, meningkatkan rasio produktivitas karyawan
sebesar 18,8% menjadi Rp 2.607,9 juta dari tahun
sebelumnya Rp 2.194,7 juta.
Untuk menjaga dan meningkatan kualitas layanan
jasa yang diberikan, KSEI setiap tahunnya secara rutin
menyelenggarakan Customer Survey untuk
mengetahui persepsi pemakai jasa terhadap layanan
jasa yang diberikan. Kegiatan ini mencakup penelitian
kuantitatif, kunjungan dan wawancara dengan
pemakai jasa, serta pertemuan dan diskusi (Focus
Group Discussion). Berdasarkan survei yang dibantu
oleh konsultan independen tersebut, Customer
Satisfaction Survey (CSI) yang diperoleh KSEI di tahun
2011 secara keseluruhan meningkat sebesar 0,78
menjadi adalah 77,98%. Walaupun hal ini
menunjukkan pemakai jasa berada dalam level Puas
atas layanan jasa KSEI, namun peningkatan tersebut
tidak menjadi alasan untuk berpuas diri. Oleh karena
itu, KSEI akan terus meningkatkan mutu layanan
jasanya dengan mengacu pada Action Plan 2011 2012 yang dirumuskan berdasarkan masukan
Customer Survey tersebut.
Pengembangan dan pencapaian yang diraih KSEI
senantiasa didukung oleh Sumber Daya Manusia
(SDM) KSEI yang berkualitas. Peningkatan kualitas
SDM dilakukan melalui keikutsertaan karyawan
dalam berbagai pelatihan, baik di dalam negeri
maupun luar negeri, serta pengiriman beberapa
karyawan yang memperoleh program beasiswa untuk
menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan
ini terus dilakukan sebagai langkah mempersiapkan
SDM yang andal serta mampu mengakomodir
perkembangan pasar modal di tahun-tahun
mendatang.
In 2011, KSEI has succeeded to carry out efficiency to
improve Company's productivity, KSEI has also
managed to significantly reduce operational cost
from 37.9% in 2010 to 3.60% in 2011. By this reduce,
the ratio of operating expenses to net operating revenue
decreased by 8.9% to 55.2% from 64.1%. This condition
increase employee productivity ratio by 18.8% to
Rp 2,607.9 million from the previous year Rp 2,194.7
million.
Relating to the Company's effort to maintain and
improve its services quality, KSEI conducts Customer
Survey every year to determine the perception of
customers toward KSEI's services. These activities
include quantitative research, company visits and
interviews with customers, as well as Focus Group
Discussions. Based on survey, conducted by independent
consultant, the overall score of Customer Satisfaction
Survey (CSI) increased by 0.78 to 77.98% in 2011.
Although this result might show customers’ satisfaction
towards KSEI services, yet, the result should not make
us fully satisfy. KSEI will continuously improve its service
quality with a reference to the Action Plan 2011 - 2012,
which was formed based on Customer Survey feedback.
The Company's development and achievement has
always been supported by highly qualified human
resources (HR). The HR competencies can be improved
by involving all employees in various trainings, both
domestic and abroad, as well as sending some
empolyees who obtained scholarship program to
complete higher education. This step has been done
countinously to provide professional and competent
human resources in accommodating the development
of capital market in the future.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
dan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Good Corporate Governance
and Corporate Social
Responsibility
KSEI senantiasa berupaya menerapkan prinsip Good
Corporate Governance (GCG) sesuai dengan pedoman
Komite Nasional Kebijakan GCG. Di dalam upaya
tersebut, pada tahun 2011, KSEI telah merumuskan
dan mulai menerapkan berbagai piagam yang terkait
dengan tata kelola perusahaan yang baik.
KSEI has always committed to implement the principles
of Good Corporate Governance (GCG) according to the
guidelines of the Komite Nasional Kebijakan GCG. In
2011, KSEI formed and implemented various charters
which are related to good corporate governance.
Sebagai bentuk tanggung jawab KSEI sebagi LPP dan
untuk memenuhi persyaratan dalam Peratutran
Bapepam-LK, KSEI telah menerapkan kebijakan
Business Continuity Management (BCM) sejak tahun
2010. BCM merupakan pilar penting dalam penerapan
tata kelola perusahaan untuk senantiasa melakukan
mitigasi risiko dan menjaga kelangsungan bisnis
Perusahaan, dengan meningkatkan kepedulian
seluruh karyawan terhadap kebijakan yang telah
disusun apabila terjadi kondisi darurat atau disaster.
To commit the requirement of Bapepam-LK
regulation, as part of our responsibility as Central
Securities Depository, KSEI has implemented Business
Continuity Management (BCM) policy since 2010. BCM
is an important fundamental in the implementation
of corporate governance to mitigate risk and maintain
business continuity of the company by improving
employees' awareness of the policies in case of
emergency and disaster.
Selain itu, KSEI juga melanjutkan Sertifikasi ISO yang
secara berkesinambungan telah dijalankan sejak
tahun 2001. Di tahun 2011, seluruh kegiatan mengacu
pada standar persyaratan ISO, yang terdokumentasi
dengan baik dalam Standar Operasi Prosedur,
Instruksi Kerja dan Formulir. Selama tahun 2011,
Badan Sertifikasi SGS Indonesia telah
menyelenggarakan 2 (dua) kegiatan ISO Surveillance
Audit terhadap KSEI, dimana KSEI dapat
mempertahankan sertifikasi ISO 9011:2008.
Bentuk tanggung jawab KSEI dalam pengembangan
pasar modal diwujudkan melalui edukasi dan
sosialisasi. Untuk itu, KSEI bersama BEI dan KPEI
menyelenggarakan berbagai program edukasi baik
kepada pelaku pasar modal maupun masyarakat luas.
Furthermore, KSEI has also continued to run ISO
Certification consecutively since 2001. In 2011, such
activities complied with ISO standards and were well
documented under Standard Operating Procedures,
Work Instructions and Forms. During 2011, the Board
of Indonesia's SGS Certification hosted 2 (two) ISO
Surveillance Audits activities towards KSEI. As a result,
KSEI can still maintain ISO Certification 9011:2008.
The capital market development through the provision
of education and workshops is representing KSEI's
responsibilities. Therefore, KSEI with BEI and KPEI
organized various educational programs to both capital
market participants and society.
31
32
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Melalui kerjasama dengan beberapa Perusahaan Efek,
sejak tahun 2006 diselenggarakan Sekolah Pasar
Modal yang ditujukan secara terbuka dan gratis
kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk
menambah informasi kepada masyarakat mengenai
investasi di pasar modal.
Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial
perusahaan, KSEI secara berkala mengadakan
berbagai kegiatan sosial, baik di bidang pendidikan
maupan kesehatan. Kegiatan bersama BEI dan KPEI
dalam bidang sosial pada tahun 2011 dilaksanakan
sebagai bagian dalam rangkaian HUT Pasar Modal ke
35 melalui beberapa kegiatan seperti: pembangunan
sarana sanitasi lingkungan dan MCK di Desa
Cibunian - Bogor, pengkayaan jenis tanaman hutan
dan reboisasi di daerah hulu sungai Ciliwung, dan
pembangunan Taman Bacaan di Cileungsi - Bogor
untuk meningkatkan kualitas generasi muda.
Di akhir laporan ini, kami mengucapkan terima kasih
kepada Bapepam-LK dan SRO lainnya, atas dukungan
dan kerja samanya dalam mengembangkan
infrastruktur pasar modal, serta kepada seluruh
karyawan yang telah bekerja sepenuh hati dengan
profesionalisme yang tinggi. Secara khusus, Direksi
menyampaikan rasa terima kasih kepada Dewan
Komisaris yang telah memberikan dukungan yang
sangat berarti serta saran yang membangun, dan
bersama-sama menjalani satu langkah lagi menuju
integrasi pasar modal Indonesia.
ANANTA WIYOGO
Direktur Utama/President Director
Through collaboration with some Securities Companies,
since 2006, The Schools of Capital Market has been
opened to public. This is intended to disseminate more
information to the public about investing in the capital
market.
As part of corporate social responsibility program,
KSEI regularly organizes various social events, such as
educational and health events. The joint social events
between BEI and KPEI in 2011 were held as part of
The 35th anniversary of the Capital Market celebration
through several programs such as: estabishment of
sanitation and washing facilities in Cibunian villageBogor, plant enrichment and reforestation around
Ciliwung's headwater area, and establishment of
reading facilities/library in Cileungsi - Bogor to improve
the quality of the younger generation.
In closure, we would like to express our highest
appreciation to Bapepam-LK and other SROs for
the support and cooperation in developing the
capital market infrastructure. Thanks also goes
to all employees for their hard work with high
professionalism. Furthermore, we would like to extend
our gratitude to the Board of Commissioners for their
profound support and constructive recommendations,
and together to step further towards the integration
of Indonesia capital market.
SULISTYO BUDI
Direktur/Director
MARGERET MUTIARA TANG
Direktur/Director
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
ANANTA WIYOGO
Direktur Utama
President Director
SULISTYO BUDI
Direktur
Director
MARGERET
MUTIARA TANG
Direktur
Director
annual report 2011
Pada masa bakti tahun 2010 - 2013, posisi
Direktur Utama dipercayakan untuk kedua
kalinya kepada Ananta Wiyogo, pria kelahiran
Roma, Italia, 14 Agustus 1957. Beliau adalah
lulusan Bentley College, Waltham, MA, USA dan
meraih gelar MSc bidang Keuangan (1987) serta
MSc bidang Manajemen dari Arthur D. Little
Management Education Institute, Cambridge,
USA, Wijawiyata Manajemen, LPPM (1981) serta
Fakultas Perikanan IPB (1981). Sebelum
bergabung dengan KSEI, beliau menjadi Direktur
Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (20012007), Direktur Keuangan PT Tunas Sepadan
Investama (1999-2001) dan Managing Director
Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong (1997-1999).
Selain itu Ananta pernah menduduki posisi VP
Merchant Banking PT Bank Niaga Tbk (19951997), VP Corporate Finance Bankers Trust
(1989-1995) dan Internal Control PT Atlantic
Richfield Indonesia (1987-1989).
In the period of 2010 - 2013, President Director
position has been entrusted for the second time
to Ananta Wiyogo, born in Rome, Italy, on
14 August 1957. He completed his study at
Fishery Faculty of Institute Pertanian Bogor in
1981, he earned MSc degree in Finance from
Bentley College, Boston, USA in 1987 and in
Management from Arthur D. Little Management
Education Institute, Cambridge, USA. Prior to
joining KSEI, he was the President Director of
PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001-2007),
Director of Finance of PT Tunas Sepadan
Investama (1999-2001) and Managing Director
of Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong (19971999). Moreover Ananta has also held the
positions of VP Merchant Banking of PT Bank
Niaga Tbk (1995-1997), VP Corporate Finance
of Bankers Trust (1989-1995) and Internal
Control of PT Atlantic Richfield Indonesia
(1987-1989).
Pria kelahiran Yogyakarta 30 Agustus 1965
menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu
Komputer dengan Kekhususan Teknologi
Informasi di Universitas Indonesia pada tahun
1999, setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana
Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung
pada tahun 1990. Sebelum mendapat
kepercayaan pada masa bakti 2010-2013 untuk
memegang posisi Direktur, Sulistyo Budi telah
meniti karir di KSEI sebagai Kepala Divisi
Teknologi Informasi (2000-2010), dan
menjalankan amanah sebagai Komisaris
PT Penilai Harga Efek Indonesia (2008-2010).
Beliau pernah berkarir di bidang Teknologi
Informasi, antara lain di IBM Headquarter Tokyo,
Jepang (1992-1993) dan PT Nusantara Sistem
International selama hampir 7 tahun, dengan
posisi terakhir sebagai Network Computing
Business Unit General Manager.
Born in Yogyakarta on 30 August 1965, he
completed his education in Magister of Computer
Studies majoring Information Technology at
Universitas Indonesia in 1999, after graduated
from Electro Engineering at Institut Teknologi
Bandung in 1990. He holds a position as Director
of KSEI for the period of 2010-2013. Prior to
that, Sulistyo Budi had pursued his career at
KSEI as Head of Information Technology Division
(2000-2010) and Commissioner of PT Penilai
Harga Efek Indonesia (2008-2010). He worked
in Information Technology field including at IBM
Headquarter Tokyo, Japan (1992-1993) and
PT Nusantara System International for almost
7 years, on the latest position as Network
Computing Business Unit General Manager.
Lahir di Jakarta pada 27 Juni 1960. Margeret
Mutiara Tang meraih gelar Bachelor of Science
dalam ilmu matematika di University of Oregon,
USA pada tahun 1984. Beliau menjabat sebagai
Direktur KSEI untuk masa bakti 2010-2013.
Sebelumnya Margaret berkarir sebagai Securities
Country Manager Citibank NA, Indonesia sejak
tahun 2005, Head of Domestic Custody Service
di Deutsche Bank AG, Indonesia (2003-2005)
dan Banking Relation di Asia Pulp & Paper Co.
Ltd., Singapura (1999-2003). Selain itu beliau
pernah menjadi Head of Origination, Capital
Market Division PT Bank International Indonesia
(1996-1999), Head of Custody PT Bank Dagang
Nasional Indonesia (1993-1996), Head of Client
Services, Custodial Services Standard Chatered
Bank (1990-1993) dan Head of Information
Technology PT Janssen Pharmaceutica
(1987-1990).
Born in Jakarta on 27 June 1960. Margeret
Mutiara Tang earned Bachelor of Science degree
in Mathematics at University of Oregon, USA in
1984. She serves as a Director of KSEI for the
period of 2010 - 2013. Previously, Margaret held
the positions of Securities Country Manager of
Citibank NA, Indonesia since 2005, Head of
Domestic Custody Service of Deutsche Bank AG,
Indonesia (2003-2005) and Banking Relation of
Asia Pulp & Paper Co. Ltd., Singapore (19992003). In addition, she was Head of Origination,
Capital Market Division of PT Bank International
Indonesia (1996-1999), Head of Custody of
PT Bank Dagang Nasional Indonesia (19931996), Head of Client Services, Custodial Services
of Standard Chartered Bank (1990-1993) and
Head of Information Technology of PT Janssen
Pharmaceutica (1987-1990).
33
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Laporan Usaha
Business Overview
Fasilitas AKSes sebagai sarana keterbukaan
informasi pasar modal Indonesia menjadi fokus
utama Perusahaan untuk meningkatkan
kenyamanan dan kepercayaan investor untuk
terus berinvestasi.
AKSes Facility as information transparency instruments
in Indonesia capital market is the main focus of the
Company to improve investor convenience and
confidence to invest continually.
35
36
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Jasa KSEI
KSEI Services
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Meningkatnya kepercayaan investor, baik investor
domestik maupun investor luar negeri terhadap pasar
modal Indonesia merupakan hasil dari pertumbuhan
pasar modal yang selalu diimbangi oleh
perkembangan elemen-elemen pendukungnya. Oleh
karenanya, sebagai satu-satunya Kustodian sentral
di Indonesia, KSEI terus berupaya meningkatkan
kemampuannya.
Fungsi dan tugas utama KSEI adalah mencakup jasa
penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek.
Layanan jasa yang dikelola KSEI meliputi
penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik,
administrasi rekening Efek, penyelesaian transaksi
Efek, dan distribusi hasil Corporate Action. KSEI juga
melakukan jasa-jasa lain seperti gadai Efek, Fasilitas
REPO, Fasilitas AKSes dan penyediaan laporanlaporan jasa Kustodian sentral.
Inisiatif KSEI di Tahun 2011
Penguatan beberapa infrastruktur untuk mendukung
pengembangan pasar modal Indonesia menjadi
rencana kerja KSEI. Di tahun 2011, KSEI berupaya
menuntaskan penerapan Identitas Tunggal Pemodal
(Single Investor Identification atau SID). SID,
sebagaimana tertuang dalam Peraturan BapepamLK No. V.D.3 yang diterbitkan pada 28 Desember
2010 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek
Yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Perantara
Pedagang Efek, mewajibkan Perusahaan Efek
membuatkan SID kepada seluruh investor yang
menjadi nasabahnya.
Infrastruktur lain yang dikembangkan KSEI di tahun
2011 adalah back-office realtime interface system.
Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung
terselenggaranya keterhubungan seluruh aktivitas
yang mencakup komunikasi data terkait administrasi
penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek antara
sistem back-office Pemegang Rekening KSEI dengan
C-BEST secara real time dan otomatis. Diharapkan
hal ini akan menciptakan efisiensi dengan mengurangi
proses duplikasi dan input data secara manual
di C-BEST.
annual report 2011
As the result of favorable capital market growth, as
well as its supporting elements, the confidence of
domestic and foreign investor was increased. Therefore,
as the only Central Securities Depository in Indonesia,
KSEI continues to improve its potency.
KSEI's main functions and tasks are to provide
depository and transactional settlement services,
including scripless Securities depository services,
Securities account administrative management,
Securities transactional settlement, and Corporate
Action distribution. KSEI also offers other services such
as: pledge of securities, REPO Facility, AKSes facility
and provision of central Custodian reports.
KSEI Initiative in 2011
Strengthened infrastructures to support Indonesia
capital market development are part of KSEI work
plan. In 2011, KSEI has tried to complete Single Investor
Identification (SID) implementation. This effort is in
compliance with Bapepam-LK Rule No. V.D.3, issued
on December 28, 2010 regarding the Internal Control
of Securities Companies engaging in Broker Dealer
Activities Conducting Business Activities, which requires
all Securities Companies to provide SID to their
customer.
A further infrastructure developed by KSEI in 2011 is
a back-office realtime interface system. This facility
aims to support connectivity of all activities, including
data communication for depository administration
and transactional settlement between KSEI Account
Holders back-office system with C-BEST, which are
automatic and real time. This facility will create
efficiency, since the duplication process and manual
data input get reduced.
37
38
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pengembangan transparansi informasi secara
real time bagi investor dikembangkan KSEI dengan
menerapkan pemisahan rekening dana milik nasabah
dengan rekening dana milik Perusahaan Efek.
Pengembangan ini difasilitasi melalui kerjasama
antara KSEI dengan 4 (empat) Bank Pembayaran
pada 3 Maret 2011, yang terdiri dari: PT Bank Central
Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk, dan
kemudian pada 7 Juli 2011, PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk ikut bergabung.
Guna mendukung kewajiban pemberian nomor SID
dan pembukaan rekening dana bagi seluruh investor
di pasar modal Indonesia sebagai persyaratan untuk
melakukan transaksi Efek di pasar modal mulai
Februari 2011, KSEI bersama SRO melakukan
sosialisasi dan edukasi kepada Perusahaan Efek
dan investor melalui berbagai kegiatan di dalam dan
luar kota.
Sementara itu, sebagai perusahaan yang
mengutamakan layanan jasa, setiap tahun KSEI
selalu menjaga dan memperbaiki mutu layanan secara
berkesinambungan melalui kegiatan surveillance audit
atas Sertifikasi International Organization for
Standardization (ISO) yang telah diperoleh sejak
tahun 2001.
Sebagaimana kegiatan tahun 2010, maka di tahun
2011 KSEI bersama SRO menyelenggarakan programprogram terkait pengembangan di pasar modal,
antara lain Sekolah Pasar Modal, Investor Summit and
Capital Market Expo 2011 di Jakarta dan Surabaya.
Selain itu, KSEI juga menyelenggarakan beberapa
kegiatan terkait sosialisasi Fasilitas AKSes, yaitu
Roadshow Sosialisasi Kartu AKSes di beberapa daerah
seperti Palembang, Solo, Pontianak, Balikpapan,
Manado dan Makassar. Sosialisasi kepada pemakai
jasa juga dilakukan, antara lain: sosialisasi Pemisahan
Rekening Dana Nasabah kepada Perusahaan Efek,
Seminar untuk Emiten yang terdaftar di KSEI dengan
tema seminar “Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun
2011 Bagi Emiten” dan Seminar untuk Pemegang
Rekening KSEI dengan tema “IT Security Awareness
and KSEI Services”.
The development of transparent and real time
information was conducted by KSEI toward the
implementation of fund account separation between
customers’ and Securities Companies’. As for this
development, KSEI, through a cooperation agreement
with 4 (four) Payment Banks on March 3, 2011, namely:
PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk,
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Permata
Tbk, and followed by PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk on July 7, 2011.
As the obligatory support to provide SID and investor’s
fund account separation, which has been required for
Securities transaction in Indonesian capital market
since February 2011, KSEI together with SRO conduct
workshops and educational programs for Securities
Companies and investors through various events in
Jakarta and other cities.
As a company that prioritizes its service provision, KSEI
continuously improves its service quality every year
through surveillance audit on International
Organization for Standardization (ISO) Certification,
which has been acquired since 2001.
Similar to 2010 activities, in 2011 KSEI and SRO
organized several programs related to capital market
development, such as: Capital Market School, Investor
Summit and Capital Market Expo 2011 in Jakarta and
Surabaya. KSEI also organized AKSes Card promotion
roadshow in Palembang, Solo, Pontianak, Balikpapan,
Manado and Makassar. Other promotion programs for
KSEI customers include Investor’s Fund Account
Separation workshops for Securities Companies,
Seminar for Issuer entitled “2011 Current Tax Facilities
For Issuers" and Seminar for KSEI Account Holders
entitled "IT Security Awareness and KSEI Services".
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sementara itu, dalam upaya meningkatkan
internalisasi dari nilai “Excellence”, KSEI
menyelenggarakan Knowledge Sharing - Customer
Service Excellent bagi karyawan, sehinggga pelayanan
kepada para pemangku kepentingan menjadi semakin
lebih baik.
Kerja Sama SRO dan
Bapepam-LK
Aktivitas pengembangan pasar modal juga dilakukan
KSEI bersama dengan BEI, KPEI, serta Bapepam-LK.
Proyek Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal
Indonesia yang dicanangkan pada akhir tahun 2009
terus disosialisasikan kepada para pelaku pasar,
khususnya Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Hal ini antara lain untuk menunjang Masterplan pasar
modal Indonesia periode 2009 - 2014.
Sementara sosialisasi Fasilitas AKSes terus
dilanjutkan, KSEI juga melakukan penerapan SID,
serta pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN).
Ketiga aktivitas ini merupakan hal utama bagi
tercapainya pengembangan pasar modal yang terus
meningkat baik pertumbuhan transaksi maupun
para pelakunya.
Pengembangan Single Investor ID
Penuntasan kepemilikan SID oleh setiap investor
dilakukan KSEI demi memudahkan investor maupun
regulator di pasar modal untuk memperkuat fungsi
serta mekanisme pengawasan. Penyelesaian program
SID ini juga terkait dengan pengembangan database
investor yang merupakan prasyarat untuk
terealisasinya rencana pengembangan infrastruktur
pasar modal dengan sistem utama, yaitu Straight
Through Processing (STP) dan Data Warehouse.
Penerapan SID memberikan kemudahan kepada
investor untuk mengkonsolidasi dan melakukan
pemantauan data kepemilikan Efek beserta mutasinya
yang tercatat di beberapa Sub Rekening Efek di
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang berbeda.
annual report 2011
Meanwhile, as an effort to increase 'Excellence' value,
KSEI conducted Knowledge Sharing - Customer Service
Excellent event for its employees to provide better
services for KSEI stakeholders.
Cooperation between SRO and
Bapepam-LK
KSEI together with BEI, KPEI, and Bapepam-LK has
put on some efforts to develop Indonesia capital market.
Indonesia Capital Market Infrastructure Development
Projects launched in late 2009 is still being familiarized
among the market participants, particularly Securities
Companies and Custodian Banks. The objective, among
others, is to support Masterplan of Indonesia capital
market for 2009 - 2014 period.
While AKSes Facility continues to be promoted,
KSEI also conducts SID and Investor’s Fund Account
Separation implementation. These three main activities
are essential to increase Indonesia capital market
development both for transactions and participants
growth.
Single Investor ID Development
Completion of SID ownership conducted by KSEI aims
to facilitate capital market investors and regulators
to strengthen the supervising function and mechanism.
This completion is related to investor database
development as a prerequisite in implementing the
capital market infrastructure development plan with
the main systems, which are Straight Through
Processing and Data Warehouse.
The SID implementation will provide conveniences for
investors to consolidate and monitor their Securities
ownerships and movement activities, which are
registered in several Sub Securities Accounts in
Securities Companies and Custodian Banks.
39
40
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Bagi regulator, penerapan SID sangat membantu
dalam melaksanakan proses pengawasan atas seluruh
transaksi Efek, sehingga dapat meminimalisasi
penyalahgunaan dan penyelewengan portofolio Efek
yang dimiliki nasabah.
Sosialisasi Kartu AKSes
Sejalan dengan kepemilikan Kartu AKSes yang terus
dikembangkan oleh KSEI, dan untuk lebih
memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
investor dalam bertransaksi di pasar modal, ditahun
2011, KSEI melakukan pengembangan dari Fasilitas
AKSes berupa Aplikasi AKSes Mobile, dimana
pemantauan portofolio investasi oleh investor dapat
dilakukan melalui smartphone dan tablet.
Mengingat pentingnya Kartu AKSes dimiliki oleh
investor, KSEI terus melakukan workshop dan
seminar ke berbagai daerah, yang dimulai sejak
pertengahan tahun 2010 lalu. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kepemilikan Kartu AKSes oleh investor
dimana pada akhir tahun 2010 jumlah pengguna
Kartu AKSes baru mencapai 45.075 dari 321.521 Sub
Rekening Efek.
Sosialisasi intensif yang dilakukan KSEI bersama SRO,
selain untuk meningkatkan jumlah pengguna Kartu
AKSes, juga untuk peningkatan jumlah pengguna
kartu AKSes untuk login dan melakukan pemantauan
portofolio investasinya melalui website Kartu AKSes.
Hal ini dimaksudkan agar investor merasakan secara
langsung manfaat fasilitas yang tersedia. Keaktifan
investor memantau portofolio Efek yang dimilikinya
juga berperan dalam meminimalkan potensi risiko
kejahatan yang mungkin muncul di pasar modal.
Di akhir tahun 2011, Kartu AKSes telah dimiliki oleh
180.359 dari total SID di KSEI sebanyak 293.973.
Jumlah Pengguna
Kartu AKSes tahun 2011
For regulators, the SID implementation is very useful
to monitor all Securities transactions, and to minimize
the potential of misuse and diversion of customer's
Securities portfolios.
AKSes Card Promotion Programs
In line with AKSes Card ownership implementation
which has been continuously developed to improve
investor's convenience and confidence to invest in
capital market, in 2011, KSEI has developed AKSes
Mobile application, an improvement of AKSes Facilities.
With this application, investor can monitor their
investment portfolios via smartphones and tablets.
Given the importance of the AKSes Card ownership,
KSEI had been conducting workshops and seminars to
various cities started in mid 2010. This effort was
important to increase the AKSes Card ownership since
there were only 45,075 users from 321,521 Sub
Securities Accounts by the end of 2010.
In addition to increase AKSes Card ownership, these
programs also aimed to increase the number of AKSes
Facility's users login to monitor their investment
portfolios. Thus, the investors can get the benefits
directly from available facilities. If the investors would
actively monitor their Securities portfolios, the risk of
capital market system abuse can be reduced.
At the end of 2011, there were 180,359 investors who
owned AKSes Card from total of 293,973 SIDs in KSEI.
AKSes Card Users
in 2011
Lokal/Domestic
Asing/Foreign
Institusi
Institution
Individu
Individual
Institusi
Institution
Individu
Individual
2,683
172,466
3,482
1,728
175,149
5,210
Total
180,359
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
JASA PENYIMPANAN EFEK
SECURITIES DEPOSITORY SERVICES
Keamanan dan kenyamanan dalam melakukan
transaksi di pasar modal merupakan salah satu
tuntutan utama investor. Untuk memastikan
tercapainya hal tersebut, KSEI sebagai Kustodian
sentral mengoperasikan seluruh kegiatannya melalui
sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek
dengan pemindahbukuan berbasis teknologi tinggi.
Sistem yang dipergunakan KSEI lebih dikenal dengan
sebutan C-BEST (The Central Depository and Book
Entry Settlement System). Saat ini, jenis-jenis Efek
yang tersimpan dalam C-BEST, meliputi: Saham,
Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah, Waran,
HMETD, Medium Term Notes, Promissory Notes,
Efek Beragun Aset, Reksa Dana Penyertaan Terbatas,
Exchange Traded Fund, Sukuk, dan Surat Berharga
Syariah Negara.
Secure and convenient transactions in capital
market are some of investor's main demands. To ensure
this, KSEI, as a Central Securities Depository, operates
its activities through a central depository and
transactional settlement with high technology based
book-entry system, which is known as C-BEST
(The Central Depository and Book Entry Settlement
System). Currently, the types of Securities that are
deposited in C-BEST include: Shares, Corporate Bonds,
Government Bonds, Warrants, Rights, Medium Term
Notes, Promissory Notes, Asset Backed Securities,
Exchange Traded Funds, Private Equity Funds , Sukuk,
Sovereign Sharia Securities.
Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi di
pasar modal, kinerja layanan penyimpanan Efek KSEI
di tahun 2011 juga meningkat, baik dari nilai,
kepemilikan, maupun kuantitas jenis aset yang
tercatat di C-BEST.
Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami
peningkatan sebanyak 12% atau meningkat dari
Rp 2.044,54 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi
Rp 2.286,18 triliun di akhir tahun 2011.
Sementara itu, berdasarkan kepemilikan aset dalam
bentuk Saham, juga terjadi kenaikan. Nilai saham
yang dimiliki investor asing meningkat dari
Rp 1.184,28 triliun pada tahun 2010 menjadi
Rp 1.251,88 triliun atau naik 5,71%. Sedangkan nilai
saham yang dimiliki investor lokal pada periode yang
sama meningkat dari Rp 701,52 triliun menjadi
Rp 839,31 triliun atau naik 19,64%.
Aset dalam bentuk Obligasi Korporasi dan Sukuk yang
dimiliki oleh investor asing meningkat dari Rp 4,80
triliun menjadi Rp 6,85 triliun atau naik 42,71%.
Pada periode yang sama, kepemilikan oleh investor
lokal juga meningkat dari Rp 110,71 triliun pada
tahun 2010 menjadi Rp 141,66 triliun di tahun 2011
atau naik 27,96%.
In line with increasing transaction activities in capital
market, KSEI's depository service performance in 2011
has also improved in value, ownership, type and
quantity of assets registered in C-BEST.
The total value of assets that was registered in C-BEST
has increased 12%, from Rp 2,044.54 trillion at the end
of 2010 to Rp 2,286.18 trillion at the end of 2011.
Meanwhile, the investors’ asset ownership of Shares
was also increased.Shares value held by foreign
investors increased by 5.71%, from Rp 1,184.28 trillion
in 2010 to Rp 1,251.88 trillion. While the shares held
by local investor in the same period were also increased
by 19.64%, from Rp 701.52 trillion to Rp 839.31 trillion.
For Corporate Bonds and Sukuk owned by foreign
investors increased by 42.71% from Rp 4.80 trillion
to Rp 6.85 trillion. While for local investors, the
ownership increased by 27.96% from Rp 110.71 trillion
in 2010 to Rp 141.66 trillion in 2011.
41
42
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Nilai Aset yang Terdaftar di
C-BEST tahun 2010 – 2011
Jenis Efek
Saham
Obligasi Korporasi
Obligasi Pemerintah
Waran
HMETD
Medium Term Notes
Promissory Notes
Efek Beragun Aset
Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Sukuk
Surat Berharga Syariah Negara
Total
Value of Assets Registered with
C-BEST in 2010 - 2011
Nilai Aset/Asset Value
2010
2011
Rp 1,885.80 trillion
Rp 109.50 trillion
Rp
13.34 trillion
Rp
4.42 trillion
Rp 201.15 million
Rp
17.41 trillion
Rp
19 billion
Rp
1.02 trillion
Rp 425.58 billion
Rp
6.02 trillion
Rp
6.03 trillion
Rp 2,044.54 trillion
Rp 2,091.20 trillion
Rp 142.64 trillion
Rp
12.78 trillion
Rp
4.45 trillion
Rp 238.25 billion
Rp
19.34 trillion
Rp
1.44 trillion
Rp 487.71 billion
Rp
5.87 trillion
Rp
7.69 trillion
Rp 2,286.18 trillion
Selain terjadi kenaikan nilai, komposisi kepemilikan
Saham pun mengalami perubahan. Porsi kepemilikan
investor asing dan investor lokal pada tahun 2010
masing-masing adalah 62,80% dan 37,20%, berubah
menjadi 59,86% dan 40,14%. Perubahan komposisi
yang juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini
merupakan salah satu cerminan dari semakin
meningkatnya minat dan kepercayaan investor lokal
terhadap pasar modal. Hal ini antara lain merupakan
hasil dari program edukasi dan sosialisasi yang
intensif tentang pasar modal yang dilakukan oleh
Self Regulatory Organization kepada masyarakat
Indonesia.
Type of Securities
Shares
Corporate Bonds
Government Bonds
Warrants
Rights
Medium Term Notes
Promissory Notes
Asset Backed Securities
Private Equity Funds
Islamic Bonds
Surat Berharga Syariah Negara
Total
Besides the increasing value, the composition of Shares
ownership was also changed. In 2010, the proportion
of Shares ownership by foreign and local investors was
62.80% and 37.20% and in 2011, it was 59.86% and
40.14%. The increase of local investors' ownership
occurred in the recent years is a sign of interest and
confidence growth in the capital markets. This is partly
a result of intensive educational and promotion
programs conducted by Self Regulatory Organizations.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Komposisi Kepemilikan Saham,
Obligasi Korporasi dan Sukuk yang
Terdaftar di C-BEST tahun 2010 - 2011
Efek
Securities
Saham
Share
Obligasi dan Sukuk
Bonds and Sukuk
annual report 2011
Composition of Shares, Corporate Bond and
Sukuk Ownership Registered with
C-BEST in 2010 - 2011
2010
2011
L/A
D /F
Nilai (dalam Rp Triliun)
Value (in Rp Trillion)
%
A/F
L/D
1,184.28
62.80
1,251.88
59.86
1,885.80
37.20
100
2,091.20
100
A/F
4.80
4.15
6.85
Jumlah
Total
L/D
Jumlah
Total
701.52
110.71
115.51
Nilai (dalam Rp Triliun)
Value (in Rp Trillion)
95.85
100
839.31
141.66
148.51
%
40.14
4.62
95.38
100
Di akhir tahun 2011, jumlah Efek yang terdaftar di
C-BEST mengalami peningkatan sebesar 13,45%, dari
885 pada tahun 2010 menjadi 1.004. Kenaikan jumlah
Efek terutama terjadi pada jenis Saham, Obligasi
Korporasi, dan MTN.
At the end of 2011, the total of Securities registered in
C-BEST has increased by 13.45%, from 885 in 2010 to
1,004. This was mainly occurred in Shares, Corporate
Bonds and Medium Term Notes.
Jumlah Efek Di C-BEST
tahun 2010 - 2011
Number of Securities
in C-BEST in 2010 - 2011
Jenis Efek
Saham
Obligasi Korporasi
Obligasi Pemerintah
Waran
HMETD
Medium Term Notes
Promissory Notes
Efek Beragun Aset
Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Sertifikat Bank Indonesia
Sukuk
Surat Perbendaharaan Negara
Surat Berharga Syariah Negara
Total
Jumlah Efek/Number of Securities
2010
453
215
32
38
1
73
1
3
32
0
31
0
6
885
2011
476
271
35
37
2
106
0
4
35
0
31
0
7
1,004
Type of Securities
Shares
Corporate Bonds
Government Bonds
Warrants
Rights
Medium Term Notes
Promissory Notes
Asset Backed Securities
Private Equity Funds
Bank Indonesia Certificates
Sukuk
Surat Perbendaharaan Negara
Surat Berharga Syariah Negara
Total
43
44
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
JASA PENYELESAIAN
TRANSAKSI EFEK
SECURITIES SETTLEMENT
TRANSACTION SERVICES
Penyelesaian
Transaksi Bursa
Stock Exchange Transaction
Settlement
Penyelesaian Transaksi Bursa dalam hal volume
Saham, Waran, HMETD, dan Reksa Dana selama tahun
2011 mengalami penurunan dibanding tahun
sebelumnya, dari 1.450,45 miliar unit menjadi
1.308,48 miliar unit atau turun 9,79%. Kenaikan
terjadi pada frekuensi penyelesaian transaksi dari
27.226.925 transaksi pada tahun 2010 menjadi
28.939.363 transaksi di tahun 2011 atau naik 6,29%.
Nilai penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan
KSEI juga mengalami kenaikan, yakni naik 4,32% dari
Rp 1.178,49 triliun pada tahun 2010 menjadi
Rp 1.229,37 triliun di tahun 2011.
Stock Exchange Transaction Settlement in terms of
volume of Shares, Warrants, Rights, and Mutual Fund
during the year 2011 was lower than the previous year,
from 1,450.45 billion to 1,308.48 billion units, decreased
by 9.79%. Meanwhile there was 6.29% increase on
Securities settlement transaction frequencies, from
27,226,925 in 2010 to 28,939,363 settlements in 2011.
The value of stock exchange settlement transactions
made by KSEI was also increased by 4.32% from
Rp 1,178.49 trillion in 2010 to Rp 1,229.37 trillion
in 2011.
Penyelesaian Transaksi Bursa
tahun 2010 - 2011
Stock Exchange Transaction
Settlements in 2010 - 2011
2010
Frekuensi
Frequency
Jumlah (Unit)
Total (Units)
Jumlah
27,226,925 1,450,446,106,658
Total
2011
Nilai (Rp)
Value (Rp)
Frekuensi
Frequency
1,178,491,710,188,760 28,939,363
Jumlah (Unit)
Total (Units)
Nilai (Rp)
Value (Rp)
1,308,477,804,183 1,229,369,830,225,530
Pemindahbukuan Efek
Securities Book-Entry
Jumlah frekuensi pemindahbukuan Efek di KSEI
(Free of Payment dan Versus Payment) di tahun 2011
meningkat 21,82% dari 748.581 pemindah bukuan
pada akhir tahun 2010 menjadi 911.857 transaksi di
tahun 2011.
In 2011, the frequency of KSEI's total book-entry
settlements (Free of Payment and Versus Payment)
was increased by 21.82% from 748,581 in 2010 to
911,857 in 2011.
Frekuensi pemindahbukuan Efek dengan pembayaran
meningkat sebesar 20,93% dari 621.378 di tahun
2010 menjadi 751.448 di tahun 2011. Demikian pula
dengan pemindahbukuan Efek tanpa pembayaran
yang meningkat sebesar 26,10% dari 127.203 di
tahun 2010 menjadi 160.409 di tahun 2011.
The frequency of book-entry settlements with payment
(versus payment) increased by 20.93% from 621,378
in 2010 to 751,448 in 2011, and book-entry settlements
without payment (free of payment) increased by
26.10% from 127,203 in 2010 to 160,409 in 2011.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Jumlah dana yang diselesaikan melalui
pemindahbukuan Efek dengan pembayaran juga
meningkat 14,34% dari Rp 1.387,06 triliun di tahun
2010 menjadi Rp 1.585,98 triliun di tahun 2011.
Fund settled through book-entry settlements with
payment was also increased by 14.34% from
Rp 1,387.06 trillion in 2010 to Rp 1,585.98 trillion
in 2011.
Jumlah Efek yang ditransaksikan melalui
pemindahbukuan Efek dengan pembayaran
meningkat sebesar 37,11% dari 93,43 miliar unit
di tahun 2010 menjadi 128,10 miliar unit di tahun
2011. Sedangkan jumlah Efek yang ditransaksikan
melalui pemindahbukuan Efek tanpa pembayaran
menurun sebesar 35,61% dari 35,72 miliar unit
di tahun 2010 menjadi 23 miliar unit di tahun 2011.
Numbers of Securities settled through book-entry
settlement with payment increased by 37.11% from
93.43 billion unit in 2010 to 128.10 billion in 2011.
While numbers of Securities settled through book-entry
settlement without payment decreased by 35.61% from
35.72 billion units in 2010 to 23 billion units
in 2011.
Total Pemindahbukuan Efek di KSEI
(FOP dan VP) tahun 2010 - 2011
Total Securities Book-Entry at KSEI
(FOP and VP) in 2010 - 2011
2010
Frekuensi
Frequency
FOP
VP
Jumlah
Total
127,203
621,378
748,581
Jumlah (Unit)
Total (Units)
2011
Pembayaran (Rp)
Payment (Rp)
35,722,455,862,020
93,429,431,349,307 1,387,064,746,477,430
129,151,887,211,327 1,387,064,746,477,430
Frekuensi
Frequency
160,409
751,448
911,857
Jumlah (Unit)
Total (Units)
Pembayaran (Rp)
Payment (Rp)
22,999,349,710,462
128,104,430,646,284 1,585,975,548,007,910
151,103,780,356,746 1,585,975,548,007,910
JASA DISTRIBUSI HASIL CORPORATE
ACTION
CORPORATE ACTION DISTRIBUTION
SERVICES
Di tahun 2011, total dana Corporate Actions yang
didistribusikan KSEI tercatat sebesar Rp 96,69 triliun
dan USD 92,23 juta berupa pembayaran dividen dan
exercise HMETD/Waran serta pembayaran bunga dan
pelunasan pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah total
dana Corporate Actions dalam mata uang USD
mengalami penurunan per akhir tahun 2011 sebesar
1,66% dibandingkan posisi pada tahun 2010 sebesar
USD 93,78. Sedangkan dalam mata uang Rupiah naik
34,37% dari Rp 71,96 triliun ditahun 2010 menjadi
Rp 96,69 triliun ditahun 2011.
In 2011, total Corporate Action funds distributed by
KSEI amounted to Rp 96.69 trillion and USD 92.23
million, in the form of dividends payment, HMETD/
Warrant exercise, interest and principal redemption
payments of Bond. Total Corporate Action funds in
Dollar decreased by 1.66% in 2011 compared to 2010
at USD 93.78. While total Corporate Actions funds in
Rupiah increased by 34.37% from Rp 71.96 trillion in
2010 to Rp 96.69 trillion in 2011.
45
46
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sementara itu, jumlah Efek yang didistribusikan
selama tahun 2011 mencapai 170,37 miliar unit dalam
bentuk Saham, Waran, dan HMETD. Jumlah Efek yang
didistribusikan ini mengalami penurunan 30,25%
dibandingkan dengan yang didistribusikan pada tahun
2010 yang mencapai 244,25 miliar unit.
The total Securities distributed in 2011 reached 170.37
billion units in the form of Shares, Warrants and Rights,
decreased by 30.25% compared to total distribution
in 2010 that reached 244.25 billion units.
Hasil Tindakan Korporasi yang
didistribusikan melalui KSEI selama
tahun 2010 - 2011
Corporate Actions that was distributed
through KSEI in 2010 - 2011
Dana
Efek Bersifat Ekuitas
(Dividen & Exercise)
Efek Bersifat Utang
(Bunga & Pokok)
Jumlah
Efek
2010
Jumlah/Amount
IDR (Trillion) USD (Million)
2011
Jumlah/Amount
IDR (Trillion) USD (Million)
42.87
80.84
61.45
53.63
71.96
93.78
96.69
92.23
29.09
12.94
Jumlah (Unit Efek)
Volume (Unit of Securities)
35.24
38.60
Jumlah (Unit Efek)
Volume (Unit of Securities)
Saham
101.87 billion
57.20 billion
Waran
11.45 billion
3.85 billion
HMETD
130.93 billion
109.32 billion
Jumlah
244.25 billion
170.37 billion
Berdasarkan jenis kegiatan Tindakan Korporasi,
terjadi kenaikan 10,01% dari 2.098 aktivitas pada
tahun 2010 menjadi 2.308 aktivitas di tahun 2011.
Kenaikan ini terutama terjadi atas adanya
peningkatan kegiatan jenis amortisasi, dividen tunai
dan interim, pembayaran bunga obligasi, serta
RUPS/RUPO.
Funds
Based on Corporate Action activity, there has been an
increase of 10.01% from 2,098 activities in 2010 to
2,308 in 2011. These increases particularly occurred
in Corporate Action such as: amortization, cash and
interim dividend, interest payment for bonds, and the
AGM/EGM and Bondholder Meeting.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Jenis Kegiatan Corporate Action yang
didistribusikan melalui KSEI
tahun 2010 - 2011
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Jenis Corporate Action
annual report 2011
Types of Corporate Action distributed
through KSEI in 2010 - 2011
Jumlah Aktivitas
Number of Activities
2010
2011
Amortisasi
24
Pembelian Kembali
4
Dividen Tunai dan Interim
205
Fee Ijarah
94
Peleburan Perusahaan
2
Dividen Campuran
Pelunasan Pokok
159
Pembayaran Bunga Obligasi
893
Pembayaran Kompensasi
9
Extra Coupon
2
Pendapatan Bagi Hasil
48
HMETD
28
RUPS/RUPO
602
Bonus Saham
3
Dividen Saham
1
Pemecahan/Penggabungan Nilai
15
Nominal Saham & Penyesuaian Waran
Penawaran Tender
9
Jumlah
2,098
50
242
99
3
2
92
1.029
2
79
24
653
3
1
17
12
2,308
Type of Corporate Action
Amortization
Buy Back
Cash and Interim Dividends
Ijarah Fee
Merger
Mix Dividends
Principal Redemption
Interest Payment for Bonds
Consent Fee
Extra Coupon
Revenue Sharing
Right Issue
AGM/EGM and Bondholder Meeting
Stock Bonus
Stock Dividend
Stock Split/Reverse
Stock Split & Warrant
Tender Offer
Total
47
48
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pengembangan Teknologi
dan Produk
Technology and Product Development
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Transaksi Efek di pasar modal yang terus meningkat
menuntut adanya dukungan pengembangan teknologi
informasi tanpa henti bagi pengelolaan informasi
portofolio investor.
The increasing capital market transaction demands
the support of ongoing information technology
improvement to manage investor’s portfolio
information.
Keberadaan teknologi terkini merupakan syarat
utama bagi KSEI dalam upaya mewujudkan pasar
modal Indonesia yang efektif, efisien, serta nyaman
bagi para pelaku pasar modal dalam melakukan
transaksi. Karenanya, dalam mendukung fungsinya
sebagai lembaga penyedia jasa Kustodian sentral,
KSEI senantiasa melakukan peningkatan dan
penyempurnaan teknologi informasinya.
Aktivitas transaksi di pasar modal yang terus
meningkat dari tahun ke tahun, secara otomatis
meningkatkan layanan yang harus disediakan oleh
KSEI. Terbukti, jumlah total aset berdasarkan nilai,
kepemilikan, serta kuantitas berdasarkan jenis Efek
yang tercatat di C-BEST di tahun 2011 mengalami
peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Namun
demikian, meskipun kinerja sistem C-BEST yang
sudah berusia 11 (sebelas) tahun masih sejalan
dengan tren teknologi yang ada dan dapat diandalkan
sebagai tulang punggung bagi seluruh kegiatan
operasional KSEI. Akhir tahun 2011 KSEI telah
mempersiapkan pengembangan fungsi sistem
C-BEST yang dikenal dengan nama C-BEST Next
Generation.
Prioritas utama yang juga gencar dilakukan KSEI
di tahun 2011 adalah program sosialisasi Kartu
AKSes. Sejalan dengan rencana pemberlakuan Single
Investor Identification (SID) bagi seluruh investor
di tahun 2012, keberadaan Kartu AKSes merupakan
bagian penting dalam pengembangan identitas
tunggal bagi investor. Meningkatnya transaksi di
pasar modal perlu diimbangi dengan kemudahan
bagi otoritas pasar modal dalam melakukan
pengawasan demi meminimalisir kemungkinan
perilaku yang merugikan perkembangan pasar modal
di tanah air.
The implementation of the latest technology is a major
requirement for KSEI to achieve an effective, efficient
and convenient market for participants to do
transactions in Indonesia capital market. Therefore,
to support its function as the Central Securities
Depository institution, KSEI keeps on improving its
information technology system.
The increasing capital market activities from year to
year led to the increasing volume of KSEI's services. In
2011, there was a considerable growth in the total
assets based on the type of Securities regarding to the
values, ownerships and the quantities as recorded in
C-BEST compared to 2010. Although C-BEST
performance system has been utilized for 11 (eleven)
years, it is still relevant with the recent technology
trends and reliable as the backbone for all KSEI
operational activities. KSEI has been preparing the
further development of C-BEST or known as the C-BEST
Next Generation since 2011.
The main priority in 2011 was AKSes Card promotion
program. Regarding to the plan of Single Investor
Identification (SID) implementation for all investors
in 2012, AKSes Card plays a crucial part to establish a
single identity for investors. With the increasing number
of transactions in capital market, the authorities
surveilliance activities must be done easier to minimize
the possibility of injurious behavior in Indonesia capital
market growth.
49
50
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sejalan dengan program tersebut, maka KSEI baik
Because of its importance, KSEI either independently
secara independen maupun secara bersama-sama
or together with another SRO regularly conducts
dengan SRO lain senantiasa melakukan sosialisasi
promotion and educational AKSes Card programs in
dan edukasi, khususnya tentang sosialisasi Kartu
several cities, especially cities with rapidly growing
AKSes yang dilakukan dibeberapa kota, terutama
number of investors.
kota-kota besar yang memiliki investor potensial dan
pertumbuhan jumlah investor yang pesat.
Besides establishing more convenient surveillance tasks
for the authority, AKSes Card also provides benefits to
Selain memberi kemudahan bagi otoritas pasar modal
investors. Investors' right is better protected since they
dalam melakukan pengawasan, keberadaan Kartu
can easily monitor their Securities portfolios
AKSes juga memberi banyak manfaat kepada investor.
information online.
Hak investor menjadi lebih terlindungi karena
investor dapat secara mudah memantau informasi
Regarding the implementation of SID, KSEI
yang terkait dengan Efek yang dimilikinya secara
cooperates with 5 (five) Payment Banks setting up
online.
the infrastructure of Investor’s Fund Account
Separation program. These five Payment Banks are
Terkait dengan penerapan SID, KSEI bekerja sama
PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk,
dengan 5 (lima) Bank Pembayaran menyiapkan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk
infrastruktur untuk pelaksanaan program pemisahan
and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as
rekening dana nasabah. Adapun kelima Bank
the newly appointed Payment Bank in 2011.
Pembayaran tersebut adalah PT Bank Central Asia
The investors' funds must be deposited in separate
Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
accounts from the Securities Company's in the bank.
(Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, serta PT Bank
By having a separate account, investor can monitor
Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank
their account through AKSes Facility.
Pembayaran yang baru ditunjuk di tahun 2011.
Nantinya, dana milik investor harus disimpan dalam
rekening dana yang terpisah dari rekening dana milik
Perusahaan Efek di bank. Dengan memiliki rekening
dana terpisah tersebut, investor setiap saat dapat
memantau rekening dananya melalui Fasilitas AKSes.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Perangkat Lunak dan Keras
Software and Hardware
Untuk menjaga keandalan sistem C-BEST agar dapat
To maintain the reliability of C-BEST system in line
memenuhi kebutuhan teknologi informasi sesuai
with information technology developments in the
perkembangan pasar modal yang dinamis, di tahun
dynamic capital markets, since 2011 KSEI has started
2011 telah dimulai analisa untuk menyiapkan C-BEST
analyzing process to prepare the C-BEST Next
Next Generation. Bahan analisa tersebut kemudian
Generation. The analysis is used as the basis of decision
menjadi dasar diambilnya keputusan apakah sistem
making whether the whole existing system will be
yang ada akan diganti secara keseluruhan atau cukup
replaced or some of it will be simply updated to adjust
dilakukan beberapa pengkinian untuk menyesuaikan
with the needs. As a further development of previous
dengan kebutuhan. Sebagai pengembangan dari versi
versions, the C-BEST Next Generation still has to provide
sebelumnya, C-BEST Next Generation tetap harus
modules, functions and processes that already exist,
menyediakan modul, fungsi dan proses yang telah
with some additions to improve KSEI services. The
ada, dengan beberapa penambahan untuk
addition is of course tailored to the service users/
meningkatkan layanan jasa KSEI. Penambahan
customers' needs by applying the latest technology.
tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan
pemakai jasa dengan menerapkan teknologi terkini.
Since late 2010, KSEI has been applying the middleware
by using the SOA (Services Oriented Architecture)
KSEI sejak akhir tahun 2010 telah
technology that can communicate the exchange of
mengimplementasikan middleware dengan
data between KSEI’s systems with the other systems of
menggunakan teknologi SOA (Services Oriented
various platforms connected to KSEI's system.
Architecture) yang dapat mengkomunikasikan
pertukaran data untuk sistem yang ada di KSEI
In improving its service performance, KSEI initiated
dengan sistem lainnya dari berbagai platform yang
an Interface Straight Through Processing (STP)
terhubung dengan sistem di KSEI.
development between participants back office system
with C-BEST. Now, the STP is a mandatory in this era
Dalam meningkatkan kinerja layanannya, KSEI juga
of high information technology. Implementation of STP
melakukan inisiatif terkait dengan pengembangan
will directly reduce duplication and minimize human
Interface Straight Through Processing (STP) antara
intervention and human error.
back office pelaku pasar modal dengan C-BEST.
Saat ini, STP telah menjadi suatu keharusan untuk
diimplementasikan di era teknologi informasi.
Penerapan STP secara langsung akan mengurangi
pekerjaan duplikasi dan meniadakan intervensi
pengoperasian oleh manusia, sehingga diharapkan
bisa mengurangi human error.
51
52
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Untuk mendukung proyek STP di industri pasar
modal Indonesia, KSEI telah memulai inisiatif
pengembangannya dengan meletakkan pondasi dasar
pengiriman data secara real time kepada pemegang
rekening KSEI melalui suatu interface. Pengembangan
STP Real Time Interface terdiri atas 2 (dua) modul
besar yaitu: C-BEST Real Time Interface dan
Integration to Back Office Participant.
Pada C-BEST Real Time Interface, telah dilakukan
pengembangan untuk menggantikan fungsi download
data secara batch yang telah ada selama ini di sistem
ORCHiD (Online Research Centralized Historical Data).
Melalui modul ini, Pemegang Rekening akan
memperoleh informasi dari KSEI secara real time
pada server di tempat Pemegang Rekening.
Sementara itu, pengembangan STP Integration to
Back Office Participant adalah untuk mengintegrasikan
back office Pemegang Rekening dengan sistem
C-BEST. Dengan integrasi ini, maka akan terjadi
distribusi data secara 2 (dua) arah dan real time
antara KSEI dan Pemegang Rekening yang dilengkapi
dengan enkripsi data serta audit trail untuk
kepentingan keamanan data. Selain itu, Pemegang
Rekening juga dapat menyimpan data tersebut di
server mereka untuk kebutuhan internal Pemegang
Rekening.
To support the STP project in the Indonesia capital
market, KSEI has begun to develop real time data
transmission basis for its account holders through an
interface. This Real Time Interface STP consists of
2 (two) major modules, namely: C-BEST Real-Time
Interface and Integration to Back Office Participant.
In the C-BEST Real Time Interface module, there has
been a substitution of batch data transfer function in
ORCHiD (Online Research Centralized Historical Data)
system, thus the Account Holder can obtain information
from KSEI in real time on their server.
Meanwhile, the development of STP Integration to Back
Office Participant module was aimed to link the back
office system of the Account Holders with C-BEST.
This integration will distribute data between KSEI and
the Account Holders in two ways and real time.
The Account Holders will be equipped with data
encryption and audit trail for security reasons. They
can also store those data on their server for internal
needs.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sistem Cadangan dan Keamanan
Sistem
KSEI yang mengandalkan sebagian besar kegiatan
operasionalnya kepada sistem berbasis teknologi
informasi telah memiliki cadangan yang terletak di
lokasi yang berbeda dengan sistem utama. Sistem
cadangan atau Disaster Recovery Center (DRC) mampu
melanjutkan pemrosesan data selambat-lambatnya
2 (dua) jam sejak terjadi kerusakan pada sistem
utama. Kapasitas sistem DRC memiliki spesifikasi
mesin dan arsitektur yang sama dengan sistem utama,
sehingga akan saling menggantikan bila terjadi
gangguan pada salah satu sistem. Sistem DRC ini
dilakukan pengujian secara live minimal 1 (satu) kali
dalam setahun. Sampai dengan tahun 2012 ini sudah
14 (empat belas) kali KSEI melakukan proses DRC
Live Test.
Antisipasi terhadap risiko bencana yang mungkin
muncul, juga dilakukan melalui penerapan kebijakan
Business Continuity Plan (BCP). BCP merupakan
strategi untuk menjaga keberlangsungan kegiatan
operasional ketika terjadi bencana alam atau kejadian
lain yang membuat kegiatan operasional tidak dapat
dilakukan di lokasi perusahaan. Tujuan kebijakan ini
untuk meminimalisir risiko kerugian yang akan timbul
atau menghindari kerusakan yang fatal, mengurangi
dampak gangguan, serta meningkatkan kemampuan
perusahaan dalam proses pemulihan sehingga proses
bisnis utama dapat terus berlangsung apabila terjadi
bencana. Untuk memastikan BCP dapat berjalan
lancar dan sesuai prosedur BCP umumnya, maka pada
bulan November 2011 telah dilaksanakan BCP Testing
yang dilakukan oleh seluruh karyawan.
Kualitas tingkat keamanan atas layanan jasa yang
diberikan KSEI secara rutin dilakukan review oleh
auditor dan konsultan independen, demi menjaga
kelayakan keamanan sistem jaringan, kinerja
infrastruktur, dan aplikasi.
annual report 2011
Backup and Security System
KSEI operational activities that rely largely on the
information technology system are required a backup
operating system at different locations from the main
system. This backup operating system known as
Disaster Recovery Center (DRC) can immediately
retrieve the data not later than 2 (two) hours since the
damage occurred at the main system. The DRC system
has an identical capacity and design specifications with
the main system, thus will complement with each other's
data if there is trouble on one of the systems. The DRC
system is tested at least once a year. Until 2012, KSEI
has done 14 (fourteen) times DRC Live Test process.
To mitigate disaster risks, KSEI implements a Business
Continuity Plan (BCP) policy, which is a strategy to
maintain the sustainability of the company's
operational activities when natural disasters or other
events happened resulting in disruption of the
company's operational activities at the site. This policy
aims to minimize the risk of losses or avoid fatal
damages, mitigate the impact of disruptions, as well
as enable the Company's recovery process so that core
business activities can continue to run in case of a
disaster. To ensure the BCP runs smoothly and
according to its general procedures, in November 2011
all KSEI's employees carried out BCP Testing.
Independent auditors and consultants review the
quality of security level for all services regularly, so the
availability of KSEI's network system security,
infrastructure performance and its applications can
be well maintained.
53
54
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pengembangan Produk dan
Layanan Jasa
Development of Products
and Services
Sebagai Kustodian sentral yang menyediakan layanan
jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek,
fokus utama dari strategi yang dijalankan KSEI di
tahun 2011 tetap kepada pengembangan
infrastruktur pasar modal Indonesia.
As the Central Securities Depository that provides
depository services and Securities settlement, KSEI's
strategy in 2011 remains focused on the development
of Indonesia capital market infrastructure.
Pada Desember 2011, KSEI telah selesai
mengembangkan layanan terbaru berupa aplikasi
AKSes Mobile. Aplikasi ini merupakan pengembangan
dari Fasilitas AKSes yang telah diluncurkan KSEI sejak
18 Juni 2009 lalu. Pengembangan Aplikasi AKSes
Mobile dilatarbelakangi oleh keterbatasan investor
untuk melakukan login ke website AKSes
(http://akses.ksei.co.id) melalui komputer atau
notebook. Selain itu, kebutuhan investor dengan
mobilitas tinggi untuk dapat melakukan monitoring
secara berkala serta tingginya penggunaan smart
devices untuk menunjang kegiatan sehari-hari
turut melatarbelakangi pengembangan aplikasi
AKSes Mobile.
Aplikasi AKSes Mobile dapat dioperasikan melalui
berbagai smartdevices keluaran Blackberry, Apple dan
perangkat-perangkat berbasis Android. Untuk
menggunakan aplikasi AKSes Mobile melalui smart
devices tersebut (smartphone atau tablet), investor
tanpa dikenakan biaya dapat mengunduh terlebih
dulu aplikasi tersebut di BlackBerry App World,
Android Market (play Store) atau Apple App Store.
Tampilan aplikasi AKSes Mobile disamakan dengan
tampilan di website untuk memudahkan investor
dalam memanfaatkannya.
Melalui aplikasi AKSes Mobile, diharapkan investor
memiliki alternatif baru login ke Fasilitas AKSes, tanpa
batas ruang dan waktu melalui smartphone dan
komputer tablet. Pengembangan yang dilakukan KSEI
ini sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi
kepada investor yang diterapkan di pasar modal
Indonesia.
On December 2011, KSEI developed AKSes Mobile
as the newest application of AKSes Facility, which has
been launched since 18 June 2009. This mobile
application was made to overcome investor's limitation
in accessing the website (http://akses.ksei.co.id) via
computer or notebook, to support investors with high
mobility to monitor their transactions regularly, and
to adapt with the highly use of smart devices nowadays
in supporting their day-to-day activities.
AKSes Mobile application can be operated through
various smart devices either Blackberry, Apple and
Android-based. It is free of charge for investors to access
it (by smartphone or tablet). They can download the
application with BlackBerry (App World), Android
Market (Play Store) or the Apple (App Store). The
display is similar to the website so the investors can
use it more easily.
Through AKSes Mobile, investors are expected to have
a new alternative login to AKSes Facility, without space
and time border via smart phones and tablet computers.
This facility is developed based on the principles of
investors' information transparency which being
applied in the Indonesia capital market.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Layanan jasa yang telah dimulai pelaksanaannya pada
tahun 2010 masih dalam pengembangan adalah
penyempurnaan ketentuan instruksi Free of Payment
(FOP). Dalam rangka menertibkan proses
pemindahbukuan Efek antar Pemegang Rekening
KSEI, mereka wajib menyampaikan underlying
transaction atas instruksi FOP yang digunakan,
baik untuk penyelesaian Transaksi Bursa atau
penyelesaian Transaksi di Luar Bursa. Pada instruksi
FOP untuk penyelesaian Transaksi Bursa, Pemegang
Rekening wajib mencantumkan referensi sesuai
dengan yang diterapkan oleh Bursa Efek.
Dalam menggunakan instruksi FOP untuk
penyelesaian Transaksi di Luar Bursa, Pemegang
Rekening wajib mencantumkan underlying
transaction yang menjadi dasar instruksi FOP,
diantaranya jual beli, hibah, waris, inbreng,
subscription dan redemption Exchange Traded Fund,
pinjam meminjam Efek, hadiah, gratifikasi atau
sumbangan, putusan badan peradilan, agunan Efek,
distribusi hasil IPO dan pemindahbukuan Efek antar
Sub Rekening Efek milik nasabah yang sama. Dengan
adanya pengaturan instruksi FOP ini, dapat dilakukan
penyeragaman informasi tentang underlying
transaction dan KSEI dapat mengetahui tujuan
penggunan FOP serta mempermudah dalam
melakukan pengawasan bersama SRO.
annual report 2011
Free of Payment (FOP) instructions as the other
service started in 2010 and are being improved.
The Account Holders must submit the underlying
transactions of FOP instructions used, both for
settlement of Stock Exchange Transactions or Over
The Counter Transactions. Regarding FOP instructions
for Stock Exchange Transactions settlement, Account
Holder must fill in the references corresponding to
those applicable at the Stock Exchange.
In using FOP instructions for settlement of Over
The Counter Transactions, the Account Holder must
specify the underlying transaction that serves as the
basis of FOP instructions, such as sell or buy, grants,
inheritance, inbreng, subscription and redemption of
Exchange Traded Fund, Securities lending-borrowing,
prizes, gratification or donations, judicial decision,
collateral Securities, distribution of the IPO and bookentry transfers of Securities between Sub Securities
Accounts belonging to the same investor. By regulating
these FOP instructions, it is expected that information
alignment can be made out of the underlying
transaction and KSEI will gain access to FOP utilization
as well as to conduct more effective supervision together
with SRO.
55
56
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Terus berpartisipasi mengembangkan pasar modal menjadi
inspirasi Perusahaan dalam meningkatkan kemampuan dan
wawasan karyawan seiring dengan pertumbuhan yang terjadi
di industri kini dan di masa mendatang.
A continuous participation in developing capital market
becomes an inspiration for the Company to improve
employee’s competencies and knowledge along with
the present and future growth in this industry.
KSEI secara berkesinambungan melakukan
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
untuk mendukung fungsi perusahaan sebagai
Kustodian sentral di pasar modal Indonesia. Program
berkesinambungan tersebut tidak terlepas dari
dinamika pertumbuhan pasar modal, baik dari segi
kesempatan maupun tantangannya.
KSEI memfokuskan pengembangan SDM pada
pertumbuhan karakter yang berlandaskan nilai-nilai
inti perusahaan yang selalu diusahakan agar menjadi
budaya kerja. Adapun nilai-nilai inti tersebut adalah
mengutamakan integritas (Integrity), berorientasi
pada kepentingan pemakai jasa dan hasil kerja terbaik
yang akurat dan dapat diandalkan (Excellence),
kerjasama tim (Togetherness), serta Continual
Development yang dilakukan KSEI agar selaras dengan
misi KSEI untuk berperan aktif mendukung
terwujudnya pasar modal Indonesia yang berdaya
saing global.
Data Karyawan KSEI
Jumlah dan kompetensi karyawan KSEI akan selalu
disesuaikan mengikuti perkembangan kebutuhan dan
fungsi serta proses bisnis terkini agar tercapai hasil
yang optimal dan efektif.
KSEI has always committed to continuously improve
the quality of Human Resources (HR) to provide the
company's functional support as a Central Securities
Depository in Indonesia capital market. The HR
development is affected by the opportunities and
challenges in the dynamics of the capital market.
KSEI focuses on employees' character building based
on the core corporate values, perceived as corporate
culture. Those values are Integrity, customers oriented
result oriented (Excellence), teamwork (Togetherness),
and Continual Development, which is aligned with
KSEI mission to actively support the establishment
of Indonesia capital market that is capable to
compete globally.
KSEI Employee Data
The total number and the level of competency of KSEI
employees will always be adjusted with the development
of needs, roles and current business process to obtain
the good result.
57
58
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Data Sumber Daya Manusia
No.
1
2
3
4
5
6
Human Resources Data
Jenis
Komisaris
Direksi
Karyawan
Divisi
Unit
Bagian
2010
3
3
81
5
4
12
2011
3
3
82
7
17
-
Type
Commissioners
Directors
Employees
Divisions
Units
Departments
Tujuan utama KSEI adalah mempunyai SDM
profesional dan kompeten yang berorientasi pada
kinerja tinggi dan kebutuhan stakeholder.
The main objective is to have professional and
competent employees with the orientation towards
best performance and meeting the stakeholders' needs.
Dengan kriteria tersebut, maka SDM KSEI akan
mempunyai kontribusi yang mencukupi untuk
mampu menjalani proses bisnis baik pendukung
maupun operasionalnya sehingga perusahaan akan
mempunyai daya saing tinggi.
Having these criteria will enable KSEI's HR to contribute
sufficiently in the implementation of best business
practices, so that the company will have a high level
of competitiveness.
Komposisi Karyawan KSEI
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
dan Jenis Kelamin
Composition of Employee
Based on Education Level
and Gender
Tingkat
Pendidikan
S-2
S-1
D-3
SMA
SMP
Jumlah
2010
2011
Perempuan Laki-laki Jumlah
Female
Male
Total
Perempuan Laki-laki Jumlah
Female
Male
Total
1
16
7
3
0
27
8
33
1
11
1
54
9
49
8
14
1
81
3
16
7
3
0
29
11
30
1
10
1
53
14
46
8
13
1
82
Education
Strata
Master
Bachelor
Diploma 3
High School
Junior High School
Total
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Strategi Pengembangan SDM
HR Development Strategy
Komitmen KSEI dalam pengembangan kualitas SDM
yang berkelanjutan, dilaksanakan melalui beberapa
cara, baik melalui peningkatan pendidikan formal,
non formal, maupun perluasan wawasan industri dan
profesi. Peningkatan pendidikan formal karyawan,
salah satunya dilakukan melalui pemberian beasiswa
bagi karyawan yang memenuhi kriteria tertentu.
Pendidikan informal dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain melalui peratihan in-griya dan publik.
Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan baik di
dalam maupun di luar negeri di berbagai bidang
seperti: sertifikasi standar profesi pasar modal,
kemampuan berbahasa Inggris, teknologi informasi,
akuntansi, perpajakan, manajemen risiko, fungsi
kustodi dan kliring, produk-produk pasar modal
terkini, dan audit. Komitmen program pengembangan
berkelanjutan ini diharapkan menjadi pondasi dalam
mendukung bisnis KSEI kedepannya.
KSEI's commitment in improving the quality of its
human resources is implemented through provision of
formal and informal education programs for employees.
Formal education programs were implemented through
provision of scholarships for employees who meet
certain criteria. Informal education programs comprise
of in-house and outsourced training. The training
programs were held in Indonesia and overseas in
various fields such as: capital market professional
certification, English language training, information
technology, accounting, taxation, risk management,
custody and clearing functions, the products of the
current capital markets, and auditing. This program
is expected to be a foundation to support the company's
business in the future.
Budaya kerja yang mengambil dari misi, visi dan nilainilai inti Perusahaan tetap menjadi perhatian utama
dalam pengembangan kompetensi karyawan.
Pengembangan dan sosialisasi kepada karyawan KSEI
selalu berlandaskan pada budaya kerja yang terus
menerus disosialisasikan dan diaplikasikan dalam
berbagai kegiatan, seperti: Customer Survey melalui
Focus Group Discussion, Business Continuity Program,
ISO Management, dan Enterprise Risk Management.
Pelatihan dan Pengembangan
Pendidikan Formal
Sejak tahun 2007, KSEI telah menjalankan program
peningkatan pendidikan formal melalui pemberian
beasiswa kepada karyawan yang memenuhi
persyaratan. Hingga tahun 2011, jumlah penerima
beasiswa sudah mencapai 23 karyawan,
11 diantaranya melanjutkan pendidikan Strata 1 dan
12 karyawan melanjutkan pendidikan Strata 2.
Corporate culture that is embedded in mission, vision
and the Company's core values still remains a major
concern in the development of employee competencies.
Its development and socialization to employees
is reflected and applied in the company's various
activities, such as: Customer Survey through Focus
Group Discussion, Business Continuity Program,
ISO Management, and Enterprise Risk Management.
Formal Education Program
KSEI scholarship program has been introduced since
2007 for employees who meet the requirements.
By 2011, the total scholarship recipients reached
23 employees, 11 of them continue their education
to Bachelor degree and 12 to Master degree.
59
60
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sepanjang tahun 2011, jumlah penerima beasiswa
yang berhasil menyelesaikan pendidikannya yaitu
1 karyawan lulusan S1, 3 karyawan lulusan dari
MM-UI, 1 karyawan lulusan dari MTI-UI, dan
1 karyawan lulusan dari MM-UGM.
Pendidikan informal
Pendidikan informal ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan karyawan, salah
satunya pengetahuan dalam industri pasar modal
maupun profesi karyawan yang bersangkutan. Selain
standar profesi di industri pasar modal, standar
profesi karyawan yang sesuai dengan bidang kerjanya
juga sangat didukung oleh Perusahaan, salah satunya
melalui sertifikasi dalam bidang sumber daya manusia
melalui Certified Human Resource Program (CHRP).
Beberapa pelatihan teknis yang diikuti karyawan
antara lain praktek terbaik kustodian dan kliring,
manajemen risiko, audit, perpajakan, dan
teknologi informasi. Sedangkan untuk pelatihan
non-teknis yang diikuti karyawan antara lain:
minaut, kepemimpinan, problem solving, dan
presentation skill.
Throughout 2011, there were 6 employees who have
earned their degrees through KSEI scholarship with
1 employee graduated from Bachelor degree, 3 of the
MM-UI, 1 of MTI-UI, 1 of MM-UGM.
Informal Education Program
Informal education program is aimed to enrich and
develop the employees' knowledge and skills on the
capital market industry, or other that relevant to
employees' professional development. Apart from the
professional standards in the capital market industry,
the company provides supports for employees'
certification relevant to their fieldwork such as
the Certified Human Resource Program (CHRP).
Employees attended technical training programs, such
as: best practice custodian and clearing, risk
management, auditing, taxation and information
technology. As for the non-technical training, some
program materials were about minaut, leadership,
problem solving, and presentation skills.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Bentuk lain dari peningkatan pengetahuan karyawan
adalah aktifnya KSEI dalam mengikuti seminar dan
lokakarya yang diadakan oleh perkumpulan kustodian
sentral di Asia Pasifik. Beberapa wakil KSEI
diikutsertakan dalam acara-acara seperti sharing best
practice, pertukaran informasi sesama lembaga
sejenis (Central Securities Depository) di kawasan
Asia Pasifik. KSEI juga mengikuti Asia Pacific Central
Securities Depository Group (ACG) Cross Training
Seminar yang ke 13 pada 13 - 16 September 2011 di
Ulaanbataar - Mongolia dan The 15th General Meeting
of Asia-Pacific CSD Group (ACG) di Seoul, Korea Selatan
pada 2 - 4 November 2011.
Another way of improving employees' knowledge is
by sending them to attend various seminars and
workshops organized by the association of Asia-Pacific
Central Securities Depository. Several representatives
from KSEI participated in some events such as sharing
best practice, exchange of information among
similar institutions in the Asia Pacific region.
KSEI representatives attended The 13th Asia Pacific
Central Securities Depository Group (ACG) Cross
Training Seminar on 13 to 16 September 2011 in
Ulaanbaatar, Mongolia and The 15th General Meeting
of Asia-Pacific CSD Group (ACG) in Seoul, South Korea
2 - 4 November 2011.
Kegiatan Training
Selama Tahun 2011
Training Activities
in 2011
Jenis
In-house training
Training di dalam negeri
(mencakup semua topik, spt: pasar modal,
finansial, teknologi informasi dll)
Training di luar negeri
(mencakup semua topik, spt: pasar modal,
finansial, teknologi informasi dll)
Frekuensi
Frequency
Dana (Rp)
Budget (Rp)
9
1.13 million
85
1.88 million
11
2.26 million
Untuk membantu meningkatkan budaya kerja bagi
setiap karyawan, di tahun 2011 KSEI menggunakan
jasa konsultan untuk peningkatan layanan jasa
karyawan KSEI kepada stakeholder. Hal ini dilakukan
melalui sharing knowledge mengenai praktek layanan
jasa yang dilakukan di beberapa perusahaan, customer
survey, serta focus group discussion.
Category
In-house training
Domestic training
(all topics, including capital market,
finance and information technology)
Overseas training
(all topics, including capital market,
finance and information technology)
In improving corporate culture for each employee, in
2011 KSEI employed an independent consultant to
provide the employees with some knowledge of how to
serve stakeholders better. It was conducted through
sharing knowledge about the practices on services
performed at several companies, customer survey and
focus group discussion.
61
62
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Untuk menjaga obyektivitas dalam menilai
kompetensi karyawan, pada awal tahun 2011
dilakukan pengukuran kompetensi karyawan oleh
konsultan independen dengan mengacu pada
kamus kompetensi yang telah dimiliki KSEI. Inisiatif
ini dilakukan untuk memetakan kompetensi
karyawan, sehingga akan mempermudah dalam
mengembangkan kemampuan teknis maupun
softskill karyawan.
Untuk menjaga keseimbangan kompensasi dan benefit
karyawan KSEI dibandingkan dengan perusahaan
lain dalam industri sejenis, maka KSEI menggunakan
jasa konsultan independen untuk mengukur
perbandingan kompensasi dan benefit yang berlaku
di KSEI dengan yang berlaku di pasar, khususnya
terhadap industri atau bidang layanan sejenis.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan saat ini,
maka pada 10 Agustus 2011 dilakukan penyesuaian
Struktur Organisasi. Melalui penyesuaian ini
diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja untuk
mewujudkan organisasi yang berdaya guna demi
mencapai tujuan perusahaan.
Peningkatan kompetensi standar profesi pasar modal
pada akhirnya mendorong karyawan KSEI untuk
memperoleh sertifikasi di berbagai bidang di pasar
modal. Hingga tahun 2011, terdapat 37 karyawan
yang telah memperoleh sertifikasi standar profesi
yang meliputi Wakil Perantara Pedagang Efek
(WPPE), Wakil Manajer Investasi (WMI), dan Wakil
Penjamin Emisi Efek (WPEE). Jumlah ini meningkat
pesat dibanding tahun 2010 yang hanya berjumlah
19 karyawan.
To maintain objectivity in assessing the employees'
competency, in early 2011 an independent consultant
was employed to measure it with reference to KSEI
guideline. This initiative was conducted to map the
employees' competency that will help to build the
employees' technical and soft skills.
KSEI also used the services of an independent consultant
to measure the ratio of compensation and benefit
policies at KSEI compared to those prevailing in the
market, especially against the industry or similar service
in order to maintain the balance of employees'
compensations and benefits.
Relating to the current development of the company,
on 10 August 2011, KSEI conducted an adjustment on
its Organization Structure. This adjustment is expected
to increase work efficiency and to achieve corporate
goals.
KSEI's improved standards of professional competency
in the capital market encouraged the employees to
obtain certification in various areas in the capital
market. Until 2011, there were 37 employees certified
in capital market professional, including Broker-Dealer
(WPPE), Investment Manager (WMI), and Underwriter
(WPEE). This was a big increase in total number of
employees compared to 2010, which were only
19 employees.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sertifikasi Profesional Pasar Modal
tahun 2010 - 2011
Jenis Sertifikasi
WMI
WPEE
WPPE
annual report 2011
Capital Market Professional
Certification 2010 - 2011
Jumlah Karyawan
Number of Employees
2010
2011
1
2
4
14
Types of Certification
6
Investment Manager
29
Underwriter
Broker Dealer
Penilaian Kinerja Karyawan
Employee's Performance Appraisal
Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan
kegiatan rutin yang wajib dijalankan setiap tahun.
Untuk mengurangi unsur subyektivitas dan
meningkatkan obyektivitas penilaian, sejak tahun
2004, KSEI menerapkan metode penilaian kinerja
3600 bagi karyawan level Kepala Divisi dan Kepala
Unit, dimana penilaian dilakukan oleh atasan,
bawahan dan rekan kerja. Sedangkan untuk level staf
senior, penerapan metode penilaian kinerja 1800
dilakukan sejak tahun 2008, dimana penilaian
dilakukan oleh atasan dan rekan kerja. Sejak tahun
2004, pelaksanaan penilaian kinerja telah didukung
oleh sistem otomasi penilaian kinerja.
The company conducts the employee's performance
appraisal annually. In order to minimize subjectivity
and maximize objectivity during the assessment, since
2004 KSEI has been conducting the performance
appraisal using 3600 method for the Head of Division
and Head of Unit levels, where the appraisals were
carried out by superiors, subordinates and colleagues.
Meanwhile, appraisals for senior staff members were
conducted using 1800 method, which has been applied
since 2008. This assessment was carried out by
superiors and colleagues. Since 2004, the
implementation has been supported by the performance
evaluation application system.
63
64
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Kepuasan Pemakai Jasa
Customer Satisfaction
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Hasil Customer Survey 2011 menunjukkan adanya peningkatan
Customer Satisfaction Index menjadi 77,98% atau meningkat 0,78
dibanding hasil pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan,
kualitas jasa KSEI terus meningkat dan pemakai jasa merasa puas
atas jasa yang diberikan KSEI.
The Customer Survey 2011 result showed an increasing Customer
Satisfaction Index by 0.78 to 77.98% compared to previous year.
Within the result, KSEI's service shows a continuous improvement in
quality and customer satisfaction.
Dalam upaya menjaga kualitas layanan yang
diberikan, KSEI melakukan Customer Survey sejak
tahun 2007. Di tahun 2011, kegiatan Customer Survey
dilakukan pada periode bulan Oktober hingga
Desember 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengetahui keinginan dan kebutuhan pemakai jasa,
serta sekaligus menilai seberapa jauh tingkat
pelayanan yang telah dilakukan KSEI kepada pemakai
jasanya. Hal-hal yang menjadi fokus survey adalah
segi Pelayanan Pelanggan, Jasa Informasi dan
Komunikasi, Teknologi, Proses Transaksi serta
pengembangan Bisnis dan Sistem. Hasil dari kegiatan
survey ini dapat menjadi dasar pengembangan
layanan KSEI di tahun 2012.
To maintain its service quality, KSEI has been conducted
Customer Survey since 2007. In 2011, Customer Survey
was held during the period of October to December
2011. As has been regularly carried out in previous
years, the Customer Survey 2011 aimed to obtain a
better understanding on the customers' needs and to
measure the satisfaction level of the customers
regarding the service provided by KSEI, especially in
the aspects of Service Quality, Information and
Communication Services, Technology, Transaction
Processes as well as Business and System Development.
The result of Customer Survey 2011 will be used for
establishing KSEI's service development strategy
in 2012.
Customer Survey dilakukan kepada pemakai jasa KSEI
yang meliputi Pemegang Rekening, Emiten, Biro
Administrasi Efek (BAE), dan Manajer Investasi (MI).
Dalam pelaksanaan kegiatan survey ini, KSEI dibantu
oleh konsultan independen yang kompeten
dibidangnya. Penyelenggaraan kegiatan survey di
tahun 2011 dilatarbelakangi keinginan untuk selalu
berusaha memenuhi harapan pemakai jasa serta
sebagai syarat dalam memenuhi standar ISO
9001:2008, yaitu Fokus Pelanggan.
Respondents of this Customer Survey are KSEI's
customers which include Account Holders, Issuers,
Registrars, and Investment Manager (MI). The Survey
was conducted with the assistance from an appointed
independent consultant. The objective of this Customer
Survey is to determine whether our services have met
customer expectation, as well as to comply with one of
the requirements of ISO 9001:2008, the Customer Focus.
Metode pelaksanaan survey dilakukan dalam 3 (tiga)
tahapan, yaitu: penyebaran kuesioner, kunjungan
perusahaan, dan Focus Group Discussion.
The survey was conducted in three stages: distribution
of questionnaires, company visits and Focus Group
Discussion.
65
66
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Penyebaran Kuesioner
Distribution of Questionnaire
Penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan
sejak 21 Oktober hingga 11 November 2011. Adapun
yang menjadi responden penyebaran kuesioner
adalah seluruh pemakai jasa KSEI dengan statistik
dan hasil sebagai berikut:
The questionnaires were distributed to the respondents
from 21 October to 11 November 2011. The respondents
were KSEI customers with the following statistics:
Statistik Distribusi dan
Pengembalian Kuesioner
Statistics of Distribution and
Returning Questionnaires
Jenis Pemakai Jasa
Pemegang Rekening (PE-BK)
Emiten
BAE
Manajer Investasi
Jumlah
Kuesioner Masuk
Returning Questionnaire
2010
2011
108
105
9
8
185
31
333
Berdasarkan jumlah respon yang masuk, data tersebut
sudah mewakili keseluruhan pemakai jasa KSEI.
Hasil dalam Customer Survey 2011 ini, diperoleh
Customer Satisfaction Index (CSI) KSEI secara total
sebesar 77,98% yang menunjukan bahwa pemakai
jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan
oleh KSEI. CSI KSEI di tahun 2011 ini menunjukkan
kenaikan dibandingkan dengan CSI KSEI pada tahun
2010 (77,20%) dan CSI KSEI tahun 2009 (76,66%).
Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan CSI untuk
lembaga/institusi keuangan Singapura (66,60%) dan
Amerika Serikat (76,10%) yang digunakan sebagai
benchmark.
232
31
376
Type of Customers
Account Holder (PE-BK)
Issuer
Registrar
Investment Manager
Total
Based on the responses, the number of collected
Customer Survey 2011 has represented the overall
number of KSEI's customers. The result of Customer
Survey 2011 showed a Customer Satisfaction Index
(CSI) of 77.98% reflecting overall customer satisfaction
towards KSEI'd products and services. The 2011 score
was higher than CSI score in 2010 (77.20%) and in
2009 (76.66%). The score was higher than our
benchmarked financial institution CSI score, namely
Singapore (66.60%) and USA (76.10%).
20
66.60%
08 09 10 11
Pengukuran Indeks Kepuasan Pemakai Jasa juga
dibedakan berdasarkan kategori kelompok, yaitu
indeks kepuasan kelompok Pemegang Rekening
(Perusahaan Efek dan Bank Kustodian), Emiten, BAE,
dan Manajer Investasi. Berdasarkan hasil Indeks
Kepuasan Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum
bahwa untuk tingkat kelompok Pemegang Rekening,
dan BAE mengalami kenaikan. Namun, terdapat
penurunan pada indeks kepuasan pemakai jasa di
tingkat kelompok Emiten dan Manajer Investasi.
Pengolahan data hasil survey menggunakan Strategic
Satisfaction Matrix (SSM). Dengan matriks ini, dapat
diketahui gambaran posisi dimensi pelayanan
berdasarkan tingkat kepuasan dan tingkat
kepentingan menurut Pemakai Jasa KSEI. Area
yang perlu mendapat perhatian lebih dari hasil analisa
ini bagi KSEI adalah segi pelayanan pelanggan dan
proses transaksi (Pemegang Rekening) dan segi jasa
informasi komunikasi serta teknologi (Emiten dan
Biro Administrasi Efek).
annual report 2011
Customer Satisfaction
Index
77.20%
67%
68.2%
76.66%
77.34%
Indeks Kepuasan
Pemakai Jasa
77.98%
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
CSI KSEI 2008 >> 77.34%
CSI KSEI 2009 >> 76.66%
CSI KSEI 2010 >> 77.20%
CSI KSEI 2011 >> 77.98%
CSISG >> 66.60%
ASCI >> 76.10%
In measuring CSI, KSEI's customers were grouped into
four categories, namely i.e. Account Holders (Securities
Companies and Custodian Banks), Issuers, Registrar
and Investment Manager (IM). The result of the CSI
showed that score of Issuers and IM categories declined,
while the scores of Account Holders and Registrars
categories increased.
According to the result that used Strategic Satisfaction
Matrix (SSM), areas for improvement were identified,
including customer service and transaction process for
Account Holders, and communication information
services as well as technology services for Issuers and
Registrar categories.
67
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
81.96%
73.79%
76.22%
74.74%
77.41%
74.14%
76.46%
77.08%
77.09%
74.31%
Satisfaction Index
by Type of Customers
77.68%
76.76%
77.56%
78.76%
Indeks Kepuasan
Per Jenis Pemakai Jasa
74.75%
annual report 2011
78.89%
68
2008
2009
2010
2011
Pemegang Rekening
Account Holder
Emiten
Issuer
Manajer Investasi
Investment Manager
BAE
Registrar
Kunjungan Perusahaan
The Company Visit
Untuk menggali masukan-masukan atau usulan
pengembangan secara lebih mendalam berdasarkan
hasil survey, pada 15 - 29 November 2011, KSEI
melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan, yaitu
kunjungan ke 12 Perusahaan Efek, 4 Bank Kustodian,
dan 3 Emiten.
To obtain additional inputs and insight for futher
development following the result from collected
quesionnaires, company visits were conducted on
15 November to 29 November 2012 to 12 Securities
Companies, 4 Custodian Banks and 3 Issuers.
Focus Group Discussion
Selain kegiatan penyebaran kuesioner dan kunjungan
perusahaan, KSEI juga menyelenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) sebagai akhir dari pelaksanaan
Customer Survey. FGD dilaksanakan pada tanggal
13 dan 14 Desember 2011. Dalam FGD, KSEI
melakukan pertemuan dan diskusi dengan beberapa
wakil dari pemakai jasa guna membahas hasil
kuesioner dan kunjungan perusahaan.
Focus Group Discussion
Besides quessionnaires and company visit, KSEI also
held Focus Group Discussion (FGD) on 13-14 December
2011, as the final session of Customer Survey. In these
sessions, KSEI engaged in intensive meeting and
discussion with representatives from different segments
of customers, regarding the results of questionnaires
and company visits.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Dalam FGD ini, dilakukan pula pembahasan tentang
Action Plan 2011 - 2012, termasuk diantaranya:
• Ketersediaan helpdesk atau petugas KSEI dan
kecepatan informasi pada saat terjadi gangguan
teknis.
• Penyempurnaan fungsi Customer Service dan
perannya dalam mempercepat pelayanan.
• Meminimalisasi keterlambatan sinkronisasi data
KSEI dan KPEI.
• Peningkatan performa sistem C-BEST serta
konektivitas jaringan C-BEST.
• Sosialisasi dan informasi kepada pemakai jasa
terkait dengan pengembangan yang dilakukan
oleh KSEI.
• Meningkatkan validitas dan kelengkapan data
investor.
KSEI also discussed the directions of Action Plan
2011 - 2012, as follows:
• Providing helpdesk or availability of KSEI
personnel to deal with customer inputs and
improving information delivery at the time of
technical problems.
• Improving Customer Service and its function for
a faster service.
• Minimizing the delays in synchronizing KSEI dan
KPEI data.
• Enhancing the stability of network connectivity
and performance of C-BEST system.
• Educating and informing KSEI development to the
relevant participants.
• Increasing the validity and completeness of investor
data.
Dasar penyusunan Action Plan tahun 2011 - 2012
dibuat berdasarkan masukan dan saran yang
diperoleh melalui Customer Survey 2011 yang akan
menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan
pengembangan layanan jasa KSEI.
The entire feedbacks obtained through this Customer
Survey 2011 will be used as the main foundation for
further improvement, product and service development
and as the platform for finalizing the KSEI Action Plan
2011 - 2012.
Diharapkan, sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian di pasar modal Indonesia, KSEI dapat
memberikan layanan lebih baik bagi pemakai jasanya
di masa mendatang.
As the Central Securities Depository Institution
in Indonesia capital market, KSEI reaffirms its
commitment to continually improve its products and
services in the future.
69
70
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pengembangan Pasar Modal dan
Kegiatan Sosial
Capital Market Developments and
Community Programs
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Beragam inisiatif kami jalankan dalam mengembangkan
pasar modal sehingga pertumbuhannya memberi peran
nyata bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Various initiatives in developing capital market is
conducted so that these development will influence on
national economic growth and stability.
Pengembangan Pasar Modal
Capital Market Development
Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO)
As one of the Self Regulatory Organizations (SRO) in
di industri pasar modal, KSEI berkomitmen untuk
the capital market industry, KSEI is committed to
terus menerus meningkatkan akses masyarakat luas,
continuously provide better public access through
khususnya pelaku pasar modal melalui kegiatan
education and knowledge sharing in the capital market.
pendidikan dan berbagi pengetahuan terkait pasar
We believe that this plays a crucial role in accelerating
modal. Kami meyakini, hal ini berperan dalam
the economy and improving the welfare of Indonesia
memajukan perekonomian dan meningkatkan
people.
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Initiating the educational program related to the
Mengawali edukasi terkait manfaat dan pentingnya
benefits and importance of the AKSes Card, KSEI
Kartu AKSes, KSEI menyelenggarakan kegiatan
conducted workshops and educational programs in
sosialisasi dan edukasi pada semester pertama tahun
the first half of 2011 in several cities as a continuation
2011 di beberapa kota yang merupakan lanjutan dari
of promotion programs which has been started since
Rangkaian Program Sosialisasi sejak 24 Juni 2010.
24 June 2010. Each program is aimed at different target
Setiap penyelenggaraan kegiatan ini ditujukan kepada
audiences, namely the Securities Company, investors
target audience yang berbeda, yaitu Perusahaan Efek,
and media, to reach the right target. Promotions in
investor dan media, dengan tujuan agar sosialisasi
2011 was conducted not only to raise the awareness
dan edukasi yang diselenggarakan tepat pada sasaran.
of AKSes Card ownership to the public in general and
Sosialisasi pada tahun 2011 ini tidak hanya untuk
investors in particular, but also to encourage the
meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat
investors, who already had AKSes Cards, to login
umum dan investor untuk memiliki Kartu AKSes,
regularly on the AKSes website (http://akses.ksei.co.id)
namun dititikberatkan agar investor yang telah
or AKSes Mobile in order to obtain optimal benefits.
memiliki Kartu AKSes untuk segera melakukan
login secara berkala di website Fasilitas AKSes
(http://akses.ksei.co.id) atau AKSes Mobile agar
mendapatkan manfaat yang optimal.
71
72
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sosialisasi yang berlangsung di beberapa daerah
The promotion programs held in some areas included
tersebut meliputi beberapa kegiatan, antara lain;
several activities, such as, media briefing, investor
media briefing, investor gathering, media tour, media
gathering, media tour, media visit, radio talkshow and
visit, radio talkshow dan workshop Perusahaan Efek.
workshop of Securities Company. In 2011, the program
Sosialisasi di tahun 2011 diawali di kota Palembang
started in Palembang from 16 to 18 February 2011,
pada 16 - 18 Februari 2011, yang berlanjut di Solo
and then Solo from 9 to 10 March 2011. For May 2011,
pada 9 - 10 Maret 2011. Pada bulan Mei 2011,
it started in Pontianak on 5 May 2011, and Balikpapan
diselenggarakan sosialisasi di Pontianak pada 5 Mei
on 19 May 2011. The next place to hold the promotion
2011 dan Balikpapan pada 19 Mei 2011. Berikutnya,
program was Manado on 17 June 2011 and the last
kegiatan sosialisasi Kartu AKSes diselenggarakan di
one in Makassar on 22 June 2011.
kota Manado pada 17 Juni 2011 dan diakhiri di kota
Makassar pada 22 Juni 2011.
The promotion programs in 2011 was also
accompanied with the implementation of Second Phase
Kegiatan sosialisasi pada tahun 2011 juga didukung
of Journalism Competition from 27 January until
dengan penyelenggaraan Kompetisi Jurnalistik Tahap
31 July 2011. Titled "The Role and Benefits of AKSes
Kedua yang berlangsung sejak 27 Januari hingga 31
Card", this program is intended for all journalists who
Juli 2011. Kegiatan dengan tema “Peran dan Manfaat
provide the dissemination of information about AKSes
Kartu AKSes”, ditujukan bagi rekan-rekan wartawan
Card through the published writings. The activity in
yang melakukan penyebaran informasi tentang Kartu
2011 is a continuation of the First Phase of Journalism
AKSes melalui tulisan yang dipublikasikan. Kegiatan
Competition which took place from 24 June to
di tahun 2011 ini merupakan lanjutan dari Kompetisi
15 November 2010.
Jurnalistik Tahap Pertama yang berlangsung pada
periode 24 Juni - 15 November 2010.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Selain sosialisasi ke beberapa daerah, selama tahun
Apart from outreaching some areas, during 2011, AKSes
2011 sosialisasi Kartu AKSes juga dilakukan melalui
Card was also promoted through participation in
partisipasi pada berbagai kegiatan, seperti: Roadshow
various activities, such as: Roadshow Mall to Mall
Mall To Mall yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang
organized by the Indonesian Chamber of Commerce
dan Industri Indonesia (KADIN) di Paris Van Java
and Industry (Kadin) in Paris Van Java Mall - Bandung
Mall - Bandung pada 18 - 20 November 2011,
on 18 - 20 November 2011, Indonesia Financial Expo
Indonesia Financial Expo and Forum 2011 di Jakarta
and Forum 2011 at the Jakarta Convention Center on
Convention Center pada 17 - 19 Juni 2011, kegiatan
17 to 19 June 2011, and other promotions with SRO.
sosialisasi bersama SRO lainnya.
To develop knowledge and accurate information related
Untuk meningkatkan pengetahuan serta informasi
to investing in the stock market, KSEI with BEI, KPEI,
yang tepat mengenai investasi di pasar modal, KSEI
and some of Securities Companies (PT Kresna Graha
bekerja sama dengan BEI, KPEI, dan beberapa
Sekurindo Tbk, PT e-Trading Securities, PT CIMB
Perusahaan Efek (PT Kresna Graha Sekurindo Tbk,
Securities and PT Mandiri Sekuritas) conducted Capital
PT e-Trading Securities, PT CIMB Securities dan
Market School in 2011, which was opened to public on
PT Mandiri Sekuritas) menyelenggarakan Sekolah
13 April 2011 in Jakarta and Surabaya, as a routine
Pasar Modal 2011. Kegiatan yang dibuka pada
activity every year since 2006. The Capital Market
13 April 2011 dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya
School has 3 (three) course levels: Basic, Intermediate
ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan
and Advance. In 2011 there were 10,325 public
setiap tahun sejak tahun 2006. Sekolah Pasar Modal
participants that joined the course.
ini memberikan edukasi secara bertahap yang terbagi
dalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu Basic, Intermediate
dan Advance. Peserta yang merupakan masyarakat
umum yang mengikuti Sekolah Pasar Modal selama
tahun 2011 tercatat sebanyak 10.325 orang.
73
74
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pada 3 Maret 2011, KSEI mengadakan workshop
On 3 March 2011, KSEI conducted a workshop
terkait penerapan pemisahan rekening dana
related the implementation of investor’s fund account
nasabah di pasar modal Indonesia. Paparan tersebut
separation in Indonesia capital market. The detailed
disampaikan kepada Pemegang Rekening KSEI
explanation was presented to KSEI's Account Holder
setelah selesai pelaksanaan acara Penandatanganan
after the signing ceremony of Investor’s Fund Account
Perjanjian Administrasi Pemisahan Rekening
Separation Administration agreement between KSEI
Dana Nasabah antara KSEI dan 4 (empat) Bank
and 4 (four) Payment Banks, namely: PT Bank Central
Pembayaran, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk,
Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri
PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero)
(Persero) Tbk, and PT Bank Permata Tbk, followed by
Tbk, dan PT Bank Permata Tbk, yang kemudian diikuti
PT Bank BNI (Persero) Tbk on July 2011.
dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk pada bulan
Juli 2011.
The promotion program to disseminate latest
information on service and knowledge development
Kegiatan sosialisasi untuk menyampaikan informasi
is also organized regularly by KSEI to Issuers, Securities
perkembangan layanan jasa serta pengetahuan terkini
Companies and Shareholders. On 31 May 2012,
juga diselenggarakan secara rutin oleh KSEI kepada
a seminar was held for Issuers with the topic of "Current
Emiten, Perusahaan Efek dan Pemegang Saham. Pada
Taxation Facility in 2011 for Issuers". Speakers for
31 Mei 2012 diselenggarakan seminar kepada Emiten
this event came from KSEI and Direktorat Peraturan
dengan topik “Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun
Perpajakan II dan Pusat Kebijakan Pendapatan
2011 Bagi Emiten”. Narasumber pada kegiatan ini
Negara (PKPN).
berasal dari KSEI dan Direktorat Peraturan
Perpajakan II dan Pusat Kebijakan Pendapatan
A seminar for the Shareholders in 2011 was held in
Negara (PKPN).
Bali from 24 to 27 November 2011 with the topic of
Challenge and Opportunity in Developing Sharia Based
Seminar kepada Pemegang Saham pada tahun 2011
Capital Market in Indonesia: Sharing Best Practices
diselenggarakan di Bali pada 24 - 27 November 2011
from Other Countries. In this event, KSEI invited some
dengan mengangkat topik Challenge and Opportunity
speakers from Luxembourg HSBC Securities, Malaysia
in Developing Sharia Based Capital Market in Indonesia:
Benhard Citibank and the National Islamic Council for
Sharing Best Practice from Other Countries. Dalam
knowledge sharing.
kegiatan kali ini, KSEI mengundang beberapa nara
sumber untuk sharing knowledge yang berasal dari
Meanwhile, KSEI held a seminar for the Securities
HSBC Amanah Securities Luxembourg, Citibank
Companies on 21 December 2011 at the Ritz Carlton,
Benhard Malaysia dan Dewan Syariah Nasional.
Jakarta. The theme of IT Security Awareness and KSEI's
Services discussed the development of KSEI's services
Sementara itu, sosialisasi dalam bentuk seminar
diselenggarakan KSEI untuk Perusahaan Efek pada
21 Desember 2011 di Ritz Carlton, Jakarta. Kegiatan
dengan tema IT Security Awareness and KSEI's Services
membahas perkembangan layanan jasa KSEI dan
IT Security dengan menghadirkan nara sumber
dari PT IndoCisc.
and IT Security with the speakers from PT IndoCisc.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Selain kegiatan sosialisasi dan edukasi, sebagaimana
Beside the promotion and educational programs, KSEI
tahun-tahun sebelumnya dan dalam rangka membina
conducted Participants' Team Building in Solo with
hubungan baik dan silaturahmi dengan pemakai
the theme of Race To The Tops from 22 to 24 July 2011,
jasanya, KSEI menyelenggarakan kegiatan Team
to fostergood relations and friendship with the
Building Pemakai Jasa dengan lokasi kegiatan di Solo.
customers.
Kegiatan yang bertema Race To The Tops ini
diselenggarakan tanggal 22 - 24 Juli 2011.
In providing an overview of financial planning through
a good investment, KSEI with Bapepam-LK, BEI, and
Dalam memberikan gambaran tentang perencanaan
KPEI held Investor Summit and Capital Market Expo
keuangan melalui investasi yang baik, KSEI bekerja
2011 on 5 and 6 October 2011 in Jakarta and on
sama dengan Bapepam-LK, BEI, dan KPEI
23 and 24 November 2011 in Surabaya. The theme
menyelenggarakan Investor Summit and Capital
for this year is Investing in Capital Markets: A Journey
Market Expo 2011 pada 5 dan 6 Oktober 2011 di
for a Better Future. This event incorporates the concept
Jakarta dan tanggal 23 - 24 November 2011 di
of the exhibition, seminars and financial workshops in
Surabaya. Tema yang diangkat dalam kegiatan tahun
one place so that the visitors can obtain thorough
ini adalah Investing in Capital Markets: A Journey for
information regarding the capital market.
a Better Future. Kegiatan ini menggabungkan konsep
pameran, seminar serta workshop finansial pada satu
tempat sehingga diharapkan pengunjung dapat
memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai
pasar modal.
75
76
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Kegiatan Sosial
Social Programs
KSEI menyadari keberadaannya sebagai bagian dari
KSEI is aware of its existence as a part of society and
masyarakat dan lingkungan dimana menjalankan
environment where the company runs its business.
usahanya. Sebagai bagian dari program tanggung
As part of corporate social responsibility, KSEI regularly
jawab sosial perusahaan, KSEI secara berkala
organizes various social activities aimed at the
mengadakan berbagai kegiatan sosial yang ditujukan
environment and surrounding communities.
bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
A series of social activities carried out jointly by
Rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan bersama
Bapepam-LK and SRO (BEI, KPEI and KSEI) became
oleh Bapepam-LK dan SRO (BEI, KPEI dan KSEI)
part The 34th Anniversary of the Indonesia Capital
menjadi bagian dalam rangka peringatan HUT Pasar
Market with the theme of "Transformation Towards a
Modal Indonesia ke-34 dengan tema “Transformasi
Modern and Reliable Capital Market." The events held
Menuju Pasar Modal yang Modern dan Terpercaya”.
from August to November 2011 were including:
Kegiatan yang diselenggarakan pada bulan Agustus
enrichment of forest plant species and reforestation in
hingga November 2011 antara lain: pengkayaan jenis
the upper part of Ciliwung river as well as outreaching
tanaman hutan dan reboisasi di daerah hulu sungai
the community in Ciliwung about the importance of
Ciliwung sekaligus penyuluhan kepada masyarakat
maintaining the tree and the river surroundings. Other
sekitar tentang pentingnya pemeliharaan pohon dan
social events included: construction of sanitation and
lingkungan hulu sungai. Kegiatan lain yang
washing facilities in Cibunian village - Bogor,
dilaksanakan yaitu pembangunan sarana sanitasi
contributing more educational books to Taman Bacaan
lingkungan dan MCK di Desa Cibunian - Bogor,
(library) built by the Capital Market in Muara Angke
penambahan buku-buku pendidikan pada Taman
and Babelan - Bekasi and donation on educational
Bacaan yang pernah dibangun oleh Pasar Modal
facilities such as school renovation in Bekasi.
di Muara Angke dan Babelan - Bekasi dan bantuan
sarana pendidikan berupa perbaikan sekolah
di daerah Bekasi.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Selain kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama,
Apart from joint social events, independently KSEI also
secara mandiri KSEI juga menyelenggarakan aksi
organizes social activities on education program
sosial di bidang pendidikan melalui Program
through the Teacher Professionalism training Program
Peningkatan Program Profesionalitas Guru
on Early Childhood Education which was held in April
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
2011 and November 2011. KSEI also provides donation
diselenggarakan pada bulan April 2011 dan
to Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) for
November 2011. Selain itu, KSEI juga memberikan
equipment and financial assistance, donation to the
bantuan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker
Orphanage in Surakarta - Solo for celebrating
Indonesia (YKAKI) berupa kebutuhan perlengkapan
Christmas and New Year's Day, as well as compensation
maupun bantuan dana, bantuan perayaan Hari
to the Widows and Orphans and financial assistance
Natal dan Tahun Baru kepada Panti Asuhan di
to the construction of mosques.
Surakarta - Solo, serta santunan kepada Janda dan
Yatim Piatu dan bantuan dana untuk pembangunan
masjid dan musholla.
77
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Menyelesaikan setiap aktivitas dan pekerjaan
berdasarkan prosedur dengan pengendalian
risiko yang tepat akan memberikan pencapaian
hasil yang optimal.
We believe that achieving company’s goal based on
accurate procedure with risk mitigation will provide
optimal results.
79
80
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
KSEI menyadari bahwa dalam upaya mewujudkan
visi, misi dan tujuan Perusahaan, maka salah satu hal
utama adalah menerapkan tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance - GCG) dalam
setiap aktivitas Perusahaan sehari-hari. Selain itu,
penerapan GCG juga diharapkan dapat meningkatkan
kepercayaan pemegang saham, regulator, dan
pemakai jasa serta pemangku kepentingan lainnya
atas pengelolaan Perusahaan.
Pencapaian tujuan dan peningkatan kepercayaan
tersebut di atas diperoleh dari adanya penerapan
prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran
dalam beraktivitas maupun berhubungan dengan
pihak luar.
Keterbukaan berarti tersedianya materi informasi
yang relevan, dengan cara yang mudah diakses dan
dipahami oleh pemangku kepentingan, baik yang
disyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan,
maupun informasi penting lainnya untuk diketahui
oleh para pemangku kepentingan.
Akuntabilitas kinerja Perusahaan dipaparkan secara
transparan dan wajar melalui pengelolaan yang benar,
terukur, dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan
dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham, pemakai jasa, dan pemangku
kepentingan lainnya.
Perusahaan bertanggung jawab melaksanakan
peraturan dan perundang-undangan dan turut serta
membangun masyarakat sehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha.
Perusahaan menyelenggarakan aktivitas operasional
secara profesional tanpa adanya tekanan, intervensi,
dan benturan kepentingan (conflict of interest) dalam
melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian.
Perusahaan juga menjaga keseimbangan perlakuan
dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan
tanpa adanya pembedaan perlakuan.
KSEI believes that adopting Good Corporate Governance
(GCG) in day-to-day operations is a way to achieve the
company's vision, mission and objectives. GCG
implementation is also expected to improve the
confidence of the shareholders, regulators, and
customers and other stakeholders in company's
management.
To achieve such goals and increase customers'
confidence, the company has applied the principles
of transparency, accountability, responsibility,
independence and fairness when interacting with
external parties.
Transparency means the availability of information
which is relevant, accessible, and understandable,
as required by the rules and regulations or any other
important information needed by stakeholders.
The company's performance accountability is presented
in a transparent and fair manner through a proper,
measurable and accountable management relevant to
the Company's interests while taking into shareholders,
customers and stakeholders interest.
The company is responsible for the implementation
of laws and regulations as well as participation in
community capacity building so that business
sustainability can be maintained.
The company professionally maintains its operational
activities without any pressures, interventions and
conflict of interests in performing its role as Central
Securities Depository Institution.
When dealing with the stakeholders, the company has
also maintained its fairness.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Implementasi GCG
GCG implementation
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tata kelola
perusahaan, KSEI secara intensif memutakhirkan
pedoman-pedoman dan piagam-piagam terkait yang
akan menjadi salah satu acuan kerja bagi organ
Corporate Governance (CG) KSEI. Pedoman yang
disusun tidak hanya mempertimbangkan prinsipprinsip GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional
Kebijakan Governance dan praktik-praktik yang
berlaku umum, melainkan juga berlandaskan kepada
nilai-nilai Perusahaan, perundang-undangan serta
Peraturan Bapepam-LK untuk Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian.
In order to improve GCG implementation, KSEI has
intensively updated the guidelines and relevant charters
as one of the references for KSEI's Corporate
Governance (CG). The guidelines are prepared based
on the principles of GCG issued by the National
Committee on Governance and General Practices as
well as the company's values, rules and regulations
from Bapepam-LK to the Central Securities
Depository Institution.
Pedoman dan piagam yang KSEI miliki adalah sebagai
berikut:
1. Pedoman Corporate Governance.
2. Pedoman Etika dan Tata Perilaku.
3. Piagam Dewan Komisaris.
4. Piagam Direksi.
5. Piagam Komite Audit.
6. Piagam Komite Anggaran.
7. Piagam Komite Pengendalian Intern.
8. Piagam Komite Peraturan.
9. Piagam Komite Usaha.
10. Piagam Satuan Pemeriksaan dan
Pengelolaan Risiko.
Untuk mendukung pedoman dan piagam tersebut di
atas, KSEI juga memiliki Standard Operating Procedure
(SOP) sebagai berikut:
1. SOP Pemilihan Auditor Eksternal.
2. SOP Pemilihan Komite Audit.
3. SOP Pemilihan Komite Direksi.
4. SOP Penilaian Implementasi GCG.
Dengan adanya acuan ini, maka diharapkan dapat
mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan
yang lebih efektif serta pengelolaan Perusahaan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
The following are KSEI guidelines and charters:
1. Corporate Governance Guidelines.
2. Guidelines on Ethics and Code of Conduct.
3. Charter of Board of Commissioners.
4. Charter of The Directors.
5. Charter of Audit Committee.
6. Charter of Budget Committee.
7. Charter of Internal Control Committee.
8. Charter of Regulation Committee.
9. Charter of Business Committee.
10. Charter of Audit and Risk Management Unit.
To support the above guidelines and charters, KSEI
also has Standard Operating Procedure (SOP) as
follows:
1. SOP on Selecting External Auditors.
2. SOP on Selecting Audit Committee.
3. SOP on Selecting Committee for Director Election.
4. SOP on Assessing GCG Implementation.
This benchmark is expected to provide decision making
supports and more effective supervision as well as
company management in line with GCG principles.
81
82
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Sejalan dengan usaha peningkatan penerapan GCG
tersebut di atas, KSEI telah melakukan aktivitas
sosialisasi Pedoman Etika dan Tata Perilaku kepada
manajemen dan seluruh karyawan KSEI pada
29 Oktober 2011.
In line with the efforts to improve GCG implementation,
KSEI has conducted outreach program to introduce
the guidelines on Code of Ethics and Conduct to the
management and all KSEI's employees on
29 October 2011.
Langkah lanjutan yang menjadi program kerja KSEI
terkait implementasi GCG untuk tahun 2012
mencakup kegiatan sosialisasi pedoman dan piagam
GCG, serta melakukan evaluasi dan penilaian
implementasi GCG.
The next step as KSEI's work program related to
the GCG implementation for 2012, including the
familiarization on GCG guidelines and charters, as
well as the evaluation and assessment of GCG
implementation.
Struktur Corporate Governance
Corporate Governance Structure
A. Organ Utama
A. The Main Structure
Organ utama Perusahaan terdiri atas Rapat
Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris,
dan Direksi.
A.1 Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
RUPS merupakan sarana bagi para
pemegang saham untuk mengambil
keputusan sesuai dengan agenda RUPS,
ketentuan dari Anggaran Dasar,
peraturan dan perundang-undangan.
A.2 Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan organ utama
Perusahaan, bersifat kolegial, yang bertugas
untuk melakukan pengawasan secara
independen atas kebijakan manajemen,
jalannya operasional perusahaan pada
umumnya, dan memberi nasihat kepada
Direksi untuk kepentingan Perusahaan.
Dewan Komisaris paling sedikit terdiri
dari 2 (dua) orang anggota komisaris,
dengan komposisi dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan Perusahaan agar dapat
menjalankan fungsi pengawasan secara
independen serta efektif dalam melakukan
pengambilan keputusan.
The company's main structure comprises of General
Meeting of Shareholders (GMS), Board of
Commissioners and Directors.
A.1 General Meeting of Shareholders
(GMS)
GMS is as a facility for shareholders to make
decisions based on the agenda of Annual GMS,
the provisions of the Company’s Article of
Association, rules and regulations.
A.2 Board of Commissioners
Board of Commissioners is the company's
primary collegial body who has responsibility
to conduct independent supervision over the
management policies, the company's
operation and providing advice to The
Directors concerning the company's needs
and interests.
Board of Commissioners consist of at least
2 (two) commissioners, whose number and
structure are according to the company's
needs to carry out their duties in providing
independent supervision and effective
decision-making.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Komposisi Dewan Komisaris per
31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
1. Erry Firmansyah sebagai Komisaris Utama.
2. Heri Sunaryadi sebagai Komisaris.
3. Elwin Karyadi sebagai Komisaris.
On 31 December 2011, Board of Commissioners
are as follows:
1. Erry Firmansyah as President Commissioner.
2. Heri Sunaryadi as Commissioner.
3. Elwin Karyadi as Commissioner.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris
Duties and responsibilities of
Board of Commissioners
Agar Dewan Komisaris dapat independen
dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, maka Dewan Komisaris tidak
menjabat suatu jabatan dalam perusahaan lain
dengan usaha yang sama, tidak memiliki
hubungan kekeluargaan hingga tingkat kedua
dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan
Direksi.
To enable Board of Commissioners perform their
duties and responsibilities independently, they
can not hold any positions at other companies
with similar business manners and have family
ties up to the second level with the other
Commissioners and Directors.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, sekurang-kurangnya Dewan
Komisaris melaksanakan rapat 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) bulan. Selama tahun 2011, telah
diselenggarakan sebanyak 12 (dua belas) kali
rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah
kehadiran sebagai berikut:
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Dewan Komisaris tahun 2010 - 2011
Nama/Name
Erry Firmansyah
In performing their duties and responsibilities,
Board of Commissioners holds a meeting once
a month. In 2011, they had 12 (twelve) meetings,
with the attendance as follows:
Total Attendance at
the Board of Commissioners Meeting in 2010 - 2011
Kehadiran/Attendance
2010
12
2011
12
11
Heri Sunaryadi
9
12
Elwin Karyadi
Nilai remunerasi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menerima remunerasi
(diluar bonus dan fasilitas lainnya), sebagai
berikut:
Nilai Remunerasi Dewan Komisaris
tahun 2010 - 2011
11
The remuneration of
Board of Commissioners
The Board of Commissioners received
remuneration (excluding bonuses and other
facilities), as follows:
Total Remuneration of
the Board of Commissioners in 2010 - 2011
2010
2011
Rp 1.85 billion
Rp 1.84 billion
83
84
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
A.3 Direksi
A.3 Board of Directors’ (BOD)
Direksi dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab melaksanakan pengurusan
Perusahaan serta mewakili Perusahaan,
baik di dalam maupun di luar pengadilan,
dan mengadakan perjanjian atau perikatan
antara Perusahaan dengan pihak lain.
With good wittingly and full responsibility,
BOD carry out their duties to manage
company's operations and represent the
Company either inside or outside the court,
and deal with any agreement or engagement
between the Company and other parties.
Jumlah Direktur Perusahaan paling sedikit
2 (dua) orang dengan komposisi yang
disusun sedemikian rupa sehingga
memungkinkan Direksi untuk mengambil
keputusan yang efektif, tepat, dan cepat
serta dapat bertindak secara independen,
yaitu tidak mempunyai konflik kepentingan
yang dapat mengganggu kemampuannya
untuk melaksanakan tugasnya.
There are at least 2 (two) Directors in the
Board of Directors with special structure
arrangement which enables the Directors to
make effective, precise, and fast decisions and
allows them to act independently with no
conflict of interests that could interfere their
capacity to perform their duties well.
Hingga 31 Desember 2011, susunan Direksi
Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Ananta Wiyogo sebagai Direktur Utama.
2. Sulistyo Budi sebagai Direktur.
3. Margeret Mutiara Tang sebagai Direktur.
Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi
Selama menjalankan tugas dan tanggung
jawab sebagai anggota Direksi Perusahaan
maka anggota Direksi tidak diperkenankan
untuk:
1. Memegang posisi lain yang dapat
menyebabkan konflik kepentingan
secara langsung atau tidak langsung
dengan Perusahaan.
2. Mempunyai hubungan afiliasi dengan
Direktur KSEI lain dan anggota Dewan
Komisaris KSEI. Hubungan afiliasi yang
dimaksud diantaranya: hubungan
keluarga (termasuk hubungan
pernikahan) sampai dengan derajat
kedua, baik secara vertikal dan
horizontal.
As per 31 December, 2011, member of BOD
are as follows:
1. Ananta Wiyogo as President Director.
2. Sulistyo Budi as Director.
3. Margeret Mutiara Tang as Director.
Duties and responsibilities of BOD
During their tenure as members of the Board
of Directors, they are not allowed to:
1. Hold any other positions that may cause
any conflict of interests directly or
indirectly to the Company.
2. Have affiliate relationships with other
Directors and Commissioners.
Affiliate relationship is defined as family
relationships (including marriage) to the
second degree, both vertically and
horizontally.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
3. Memiliki saham atau sebagai pengendali
baik langsung atau tidak langsung atas
Perusahaan Efek dan/atau Bank Kustodian.
4. Mengendalikan baik langsung atau tidak
langsung Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam hal Direksi KSEI memiliki saham
Emiten atau Perusahaan Publik, maka
saham tersebut tidak dapat ditransaksikan
sampai dengan 6 (enam) bulan setelah
masa jabatannya berakhir.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya, sekurang-kurangnya Direksi
melaksanakan rapat 1 kali dalam 1 bulan.
Selama tahun 2011, telah diselenggarakan
sebanyak 12 (dua belas) kali rapat Direksi,
dengan jumlah kehadiran sebagai berikut:
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Direksi tahun 2010 - 2011
Nama/Name
Ananta Wiyogo
Sulistyo Budi*
Margeret Mutiara Tang*
* Masa jabatan mulai sejak 4 Juni 2010
3.
4.
annual report 2011
Own shares or have control in either directly
or indirectly in Securities Companies and/or
the Custodian Bank.
Have control in Issuer or Public Company
directly or indirectly. If The Directors owned
shares of the Issuer or Public Company, the
shares could not be traded up to 6 (six) months
after their tenure ends.
In performing their duties and responsibilities,
Board of Directors holds a meeting at least once
a month. In 2011, there were 12 (twelve) meetings
held by The Directors, with the attendance as
follows:
Total Attendance at
The Directors’ Meeting in 2010 - 2011
Kehadiran/Attendance
2010
11
2011
12
6
11
6
* Appointed since 4 June 2010
12
Nilai remunerasi Direksi
The remuneration of Board of Directors
Direksi menerima remunerasi (diluar bonus
dan fasilitas lainnya), sebagai berikut:
Board of Directors received remuneration
(excluding bonuses and other facilities), as follows:
Nilai Remunerasi Direksi
tahun 2010 - 2011
Total Remuneration of
Board of Directors in 2010 - 2011
2010
2011
Rp 5.11 billion
Rp 6.32 billion
85
86
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Hubungan Kerja
The Working Relations
Direksi dan Dewan Komisaris dapat melakukan
rapat gabungan untuk membahas isu-isu
strategis perusahaan, seperti: kinerja perusahaan,
permasalahan operasional, permasalahan
terkait laporan keuangan, dan isu-isu perusahaan
lain yang dianggap penting.
BOD and Board of Commissioners may hold a joint
meeting to discuss the company's strategic issues,
such as: company's performance, operational issues,
matters related to financial report, and other
important corporate issues.
B. Supporting Structures
B. Organ Pendukung
Organ pendukung perusahaan terdiri atas Komite
Direksi, Audit Intern dan Audit Ekstern.
The corporate supporting structure consists of
the Committee for the BOD, Internal and
External Auditors.
B.1 Komite Direksi
Direksi dapat membentuk komite-komite
tertentu untuk membantu memberi masukan
kepada Direksi terutama sehubungan dengan
fungsi Perusahaan sebagai SRO. Anggota
Komite Direksi harus merupakan anggota
direksi atau pegawai setingkat di bawah direksi
untuk Perusahaan Efek dan Biro Administrasi
Efek atau Head of Custody atau setingkat
dibawah Head of Custody untuk Bank
Kustodian dari pemegang saham yang aktif di
pasar modal.
B.1 Committees for The Board of Directors
The BOD may establish certain committees
that can provide feedback to BOD, especially
related to the company as part of SRO. The
Members of Committee must be BOD or
employee which held one level below BOD level
at the Securities Company and Registrar, or
Head of Custody or employee which held one
level below Head of Custody level for Custodian
Bank, from shareholders who has an active
record in capital market.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Kriteria keaktifan tersebut ditetapkan
berdasarkan antara lain: volume transaksi,
kegiatan usaha lain yang dilakukan oleh pemegang
saham dan atau kriteria lainnya yang ditetapkan
berdasarkan pertimbangan Direksi KSEI.
Those members determined as active members
based on the criteria such as: volume of
transactions, shareholders' other business activities
or other criteria established according to KSEI's
Directors' consideration.
Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh
calon anggota Komite Kerja:
1. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang
pasar modal.
2. Mempunyai pemahaman terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal.
3. Mempunyai integritas serta komitmen
terhadap pengembangan pasar modal.
The criteria applied for recruitment of Working
Committee members are as follows:
1. Must have thorough knowledge and expertise
in capital market.
2. Must have firm understanding in laws and
regulations pertaining to capital market.
3. Must have integrity and commitment to develop
the capital market.
Khusus untuk Komite Pengendalian Interen,
seluruh anggotanya merupakan perwakilan dari
Bank Kustodian.
Specifically for the Internal Control Committee, its
members were representatives of Custodian Banks.
Selain ketiga Komite Kerja yang telah diatur
oleh Bapepam-LK, berdasarkan Perubahan
Anggaran Dasar No. 19 tertanggal 9 Desember
2010, Direksi membentuk Komite Anggaran.
Komite ini bertugas bersama-sama Dewan
Komisaris menelaah rencana kerja dan anggaran
tahunan Perseroan yang telah diperiksa Direksi
untuk tahun berikutnya, sebelum disetujui oleh
RUPS dan Bapepam LK.
Susunan anggota Komite Direksi disajikan pada
tabel berikut :
1. Komite Kerja KSEI
(Periode 2010 - 2012)
Berikut adalah daftar anggota Komite
Kerja yang aktif saat ini berdasarkan
keputusan RUPS Tahunan pada 4 Juni
2010 (periode 2010 - 2012):
Besides the three Working Committees based
on Bapepam-LK regulation, according to Company’s
Articles of Association Amendment No. 19 dated
9 December 2010, The BOD established the Budget
Committee. The committee together with Board of
Commissioners is assigned to review the company's
annual work plan and budget, approved by BOD
for the following year, before being approved by
Annual GMS and Bapepam-LK.
The structure of Committes for BOD is described in
the following table:
1. KSEI's Working Committees
(period of 2010 - 2012)
The following is the list of active members of
the Working Committees based on Annual GMS
dated 4 June 2012 (period of 2010 - 2012):
87
88
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Anggota Komite Kerja
KSEI (2010 - 2012)
Komite Usaha
Business Committee
Antony Kristanto
Ag. Tyas Ensie Sasongko
Chaeruddin Berlian
Lily Widjaja
Wan Wei Yiong
Komite Peraturan
Regulatory Committee
Bambang Widodo Siswowijoto
Datin Rashidah
Ferry M. Robbani*
Jimmy Nyo
Susy Meilina
Komite Pengendalian Interen
Internal Control Committee
Supranoto Prajogo
Novi Mariana Thamrin
Daniel Wijono
Budi Purwanto
Norvin Osel
Member of KSEI’s Working
Committees (2010 - 2012)
President Director, PT HD Capital Tbk
Vice President, Head Securities & Agency Services, PT Bank Permata Tbk
President Director, PT Indomitra Securities
President Director, PT Merrill Lynch Indonesia
Director, PT Bursa Efek Indonesia
Director, PT Kliring Penjamin Efek Indonesia
Director, PT Sinartama Gunita
Senior Vice President, Financial Institutions
Coverage & Solutions Group, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
President Director, PT BNI Securities
Director, PT MNC Securities
Deputy Head - Direct Securities Services, Deutsche Bank A.G
Head of Sub Custody and Clearing,
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
Director Securities and Funds Services Head, Citibank N.A
Head Division Treasury, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Head of Securities Services, Standard Chartered Bank
* Sejak April 2011 menggantikan Didiek Hartantyo,
Senior Vice President, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Dalam melaksanakan tugasnya, sekurangkurangnya Komite Pengendalian Interen, Komite
Peraturan, dan Komite Usaha melaksanakan rapat
1 kali dalam 1 bulan.
* Since April 2011 to replace Didiek Hartantyo,
Senior Vice President, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
In performing its duties, Internal Control
Committee, Regulatory Committee, and Business
Committee hold a meeting once a month.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Selama tahun 2011, Komite Pengendalian Interen,
Komite Peraturan, dan Komite Usaha telah
menyelenggarakan rapat masing-masing
sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat
kehadiran anggota Komite Pengendalian Interen,
Komite Peraturan, dan Komite Usaha sepanjang
tahun 2011 disajikan pada tabel berikut:
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Komite Usaha tahun 2011
Nama/Name
Antony Kristanto
Ag. Tyas Ensie Sasongko
Chaeruddin Berlian
Lily Widjaja
Wan Wei Yiong
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Komite Peraturan tahun 2011
Nama/Name
Bambang Widodo Siswowijoto
Datin Rashidah
Didiek Hartantyo
Ferry M. Robbani*
Jimmy Nyo
Susy Meilina
The Internal Control Committee, Regulatory
Committee and Business Committee held
12 (twelve) meetings throughout 2011 with
the number of attendance as follows:
Total Attendance at
Business Committees’ Meeting in 2011
Kehadiran/Attendance
7
9
7
11
2
Nama/Name
Supranoto Prajogo
Novi Mariana Thamrin
Daniel Wijono
Budi Purwanto
Norvin Osel
Prosentase Kehadiran
Percentage of Attendance
58%
75%
58%
92%
17%
Total Attendance at
Regulatory Committees’ Meeting in 2011
Kehadiran/Attendance
9
10
1
4
4
9
*(menggantikan Didiek Hartantyo/as a replacement of Didiek Hartantyo)
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Komite Pengendalian Interen
tahun 2011
annual report 2011
Prosentase Kehadiran
Percentage of Attendance
75%
83%
25%
50%
33%
75%
Total Attendance at
Internal Control Committees’ Meeting
in 2011
Kehadiran/Attendance
Prosentase Kehadiran
Percentage of Attendance
9
75%
9
75%
6
9
11
50%
75%
92%
89
90
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Komite Anggaran KSEI
(Tahun Buku 2011)
KSEI's Budget Committee
(Fiscal Year 2011)
Selama tahun 2011, terdapat perubahan susunan
Anggota Komite Anggaran untuk tahun buku 2010
(penetapan berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan pada 4 Juni 2010) dan untuk tahun buku
2011 (penetapan berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan pada 15 Juni 2011).
In 2011, there were changes in the structure of
KSEI's Budget committee members for fiscal year
2010 (stipulated in the Annual GMS resolution
dated June 4, 2010) and for fiscal year 2011
(stipulated in the Annual GMS resolution dated
June 15, 2011).
Anggota Komite Anggaran
KSEI untuk Tahun Buku 2010
Member of KSEI‘s Budget
Committee for Fiscal Year 2010
Abi Hurairah Mochdie
President Director, PT Recapital Securities
Ali Farmadi
Vice President Capital Market Services, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cindralela Darsia
Head of HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd
Diana Mudadalam
Head of TB Services Management, Standard Chartered Bank
Supandi
Director, PT Bursa Efek Indonesia
Anggota Komite Anggaran
KSEI untuk Tahun Buku 2011
Member of KSEI’s Budget
Committee for Fiscal Year 2011
Abi Hurairah Mochdie
President Director, PT Recapital Securities
Cindralela Darsia
Head of HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd
Heni Nurmawati
Dept. Head Domestic Financial Institutions, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jonita Widjaja
Chief Operating Officer, PT CIMB Securities Indonesia
Supandi
Director, PT Bursa Efek Indonesia
Sepanjang tahun 2011, terselenggara 5 (lima)
kali rapat Komite Anggaran, yang terdiri
1 (satu) kali rapat yang diselenggarakan
Komite Anggaran tahun buku 2010 dan
4 (empat) kali rapat yang diselenggarakan
Komite Anggaran tahun buku 2011, dengan
jumlah kehadiran sebagai berikut:
In 2011, Budget Committee held 5 (five) meetings,
consisting of 1 (one) meeting for fiscal year 2010
and 4 (four) meetings for fiscal year 2011, with
attendance as follows:
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Jumlah Kehadiran pada
Rapat Komite Anggaran
Nama/Name
annual report 2011
Total Attendance at
Budget Committees’ Meeting
Kehadiran/Attendance
Tahun Buku 2010/Fiscal Year 2010
Abi Hurairah Mochdie
Ali Farmadi
Cindralela Darsia
Diana Mudadalam
Supandi
Tahun Buku 2011/Fiscal Year 2011
Abi Hurairah Mochdie
Cindralela Darsia
Heni Nurmawati
Jonita Widjaja
Supandi
B.2 Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan
Risiko
Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko
(Satuan PPR) dibentuk dengan tugas untuk
menjalankan fungsi pemeriksaan dan
pengelolaan risiko.
Satuan Pemeriksa menjalankan tugas
untuk membantu Perusahaan dalam
mengawasi dan mengevaluasi proses kerja
secara sistemik dan berkesinambungan
yang didasarkan pada analisis risiko (Risk
Based Audit). Satuan Pemeriksa juga
mempunyai tugas untuk melakukan
pengawasan kepada para pemakai jasa
dalam rangka pelaksanaan pemenuhan
kewajiban yang diatur pada Peraturan
Jasa Kustodian Sentral.
1
0
1
1
0
4
4
4
4
3
Prosentase Kehadiran
Percentage of Attendance
100%
0
100%
100%
0
100%
100%
100%
100%
75%
B.2 Audit and Risk Management Unit
Audit and Risk Management Unit (PPR unit)
was established to perform audit and risk
management tasks.
The Audit Unit performs their duties to assist
the Company in monitoring and evaluating
the work process systemically and continually
based on Risk Based Audit. The Audit Unit is
also obliged to supervise the customers
according to Central Securities Depository
Service Rule.
91
92
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Dalam melaksanakan proses kerjanya,
In carrying out its working process, Audit Unit
Satuan Pemeriksa memiliki konsep kerja
has framework as follows:
sebagai berikut:
Struktur Proses Kerja
Satuan Pemeriksaan dan
Pengelolaan Risiko
Framework of Audit and
Risk Management Unit
Audit/Review
Audit/Review
Manajemen Risiko
Risk Management
• Implementasi Kebijakan
Manajemen Risiko
• Implementasi Aplikasi
Manajemen Risiko
• Pemantauan Risiko
Signifikan
• Implementation of
Risk Management policy
• Implementation of
Risk Management
application
• Significant Risk monitoring
Melakukan Pemeriksaan
Internal Perusahaan
Risk Based Audit
Risk Based Audit
Conduct the company's
internal audit
Penentuan Sasaran dan
Obyek Audit Berdasarkan
Risiko Signifikan
Determining the audit target
and object based on
risk based audit.
Rencana Kerja Audit disusun berdasarkan
hasil analisis risiko yang pelaksanaannya
didasarkan pada Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko dalam kerangka
pendekatan Enterprise Risk Management
(ERM).
B.3. Auditor Eksternal
Auditor eksternal merupakan pihak
independen yang mendapatkan tugas untuk
memberikan keyakinan yang memadai
bahwa laporan keuangan Perusahaan bebas
dari salah saji yang disebabkan kesalahan
maupun kecurangan (fraud) sehingga dapat
memberikan opini.
Pengawasan
Monitoring
Melakukan Pengawasan
Kepada Pemakai Jasa
Monitoring customers
Audit plan is prepared using the risk analysis
result which implemented based on Risk
Management Policy Guidelines within the
framework of Enterprise Risk Management
(ERM) approach.
B.3. External Auditor
External auditor is an independent party
whose task is to provide reasonable assurance
that the Company's financial statements are
free of material discrepancies caused by errors
or frauds so that the company can provide its
statement.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
RUPS Tahunan pada 15 Juni 2011
menetapkan Kantor Akuntan Publik Osman
Bing Satrio & Rekan, Member of Deloitte
Touche Tohmatsu sebagai Auditor Ekstern
yang memeriksa laporan keuangan Perseroan
tahun buku 2011.
Annual General Meeting of Shareholders dated
15 June 2011 appointed a public accounting
firm Osman Bing Satrio & Associates, Member
of Deloitte Touche Tohmatsu as the company's
External Auditor to examine the Company’s
financial statements for fiscal year 2011.
Manajemen Risiko
Enterprise Risk Management
Enterprise Risk Management (ERM)
dikembangkan untuk meminimalisir besarnya
risiko yang timbul (impact) dan kemungkinan
terjadinya risiko (likelihood). ERM merupakan
sebuah pendekatan yang komprehensif untuk
mengelola risiko-risiko Perusahaan secara
menyeluruh, meningkatkan kemampuan
Perusahaan untuk mengelola ketidakpastian,
meminimalisir ancaman, dan memaksimalkan
peluang.
Enterprise Risk Management (ERM) was
developed to minimize the impact of and the
likelihood of the arising risks. ERM is a
comprehensive approach to manage the whole
enterprise risks, to improve company's ability
in managing uncertainty, minimizing threats
and maximizing opportunities.
Kebijakan Manajemen Risiko yang
dimiliki menjadi dasar bagi Perusahaan
untuk melakukan identifikasi, penilaian,
penanganan, dan pemantauan risiko. Evaluasi
kegiatan manajemen risiko dilakukan secara
berkala, yaitu 6 (enam) bulan sekali. Risiko
yang perlu dilakukan pemantauan dan
penanganan yang baik, dikategorikan sebagai
Risk That Matter, yaitu 20 (dua puluh) risiko
yang memiliki dampak yang signifikan. Risk
That Matter ini menjadi pedoman dalam
menyusun Risk Based Audit.
Dengan adanya hasil identifikasi dan penilaian
risiko serta adanya rencana mitigasi tersebut
maka diharapkan seluruh karyawan dapat
membantu manajemen untuk meminimalisasi
dampak risiko terhadap pencapaian tujuan
Perusahaan. Pengelolaan risiko telah
diimplementasikan dan dievaluasi secara
berkala (tiap semester) berdasarkan Pedoman
Kebijakan Manajemen Risiko.
ERM is a foundation to perform risk
identification, assessment, treatment and
monitoring. Evaluation on risk management
activities is conducted regularly every 6 (six)
months. The type of risks that needs to be
monitored and well managed is categorized
as 'Risk That Matter', which includes 20
(twenty) risks that have significant impacts.
'Risk That Matter' is a guideline to prepare
'Risk Based Audit'.
With the risk identification and assessment as
well as mitigation plan, all employees are
expected to help the management to minimize
the impact of the risks on company's goals.
ERM has been implemented and evaluated
regularly (every semester), based on Guidelines
of Risk Management Policy.
93
94
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Adapun tujuan Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko mencakup:
1. Menyediakan panduan bagi karyawan
KSEI untuk secara aktif melakukan proses
manajemen risiko dan aktivitas lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Menyediakan panduan untuk membantu
pihak manajemen dan seluruh pegawai
agar memiliki persepsi dan pengertian
yang sama mengenai konsep
manajemen risiko.
3. Menyediakan panduan untuk membantu
kesadaran yang berkesinambungan
akan pentingnya manajemen risiko di
seluruh KSEI.
4. Menyediakan panduan untuk membantu
proses manajemen risiko dapat berjalan
secara terkoordinir dan terintegrasi.
Dengan dilandasi pada visi Manajemen Risiko
yaitu “Menjadikan Manajemen Risiko KSEI
sebagai salah satu model penerapan
manajemen risiko perusahaan yang menjadi
acuan dan inspirasi bagi penerapan
Manajemen Risiko di pasar modal Indonesia”,
KSEI berupaya secara terus menerus untuk
memperbaharui Sistem Manajemen Risiko
agar selalu andal dan memiliki sinergi dalam
meminimalisir risiko di industri pasar modal.
KSEI memiliki tahapan implementasi visi
Manajemen Risiko selama periode 2010 2013, yaitu sebagai berikut:
•
Tahun 2010: Risk Management
Integration.
1. Penggunaan aplikasi manajemen risiko
secara penuh.
2. Proses manajemen risiko yang menyatu
dengan seluruh proses bisnis di KSEI
melalui pengembangan SOP yang
disertakan risiko-risiko terkait.
The purpose of the policy is to provide
guidance:
1. For KSEI's relevant staff to actively conduct
the process of risk management and other
activities in accordance with the
regulations or related common practices.
2. For management and all employees in
order to have similar perception and
understanding of risk management concept.
3. To raise a continuous awareness of the
importance of risk management at KSEI.
4. To ensure that the risk management
process can be executed with good
coordination and integration.
According to the Risks Management vision,
which is "to make KSEI's ERM as one of the
implementation models of corporate risk
management and used as a reference and
an inspiration for risk management
application in Indonesia capital market", KSEI
continuously updates its Risks Management
System to be reliable and well synergized to
minimize the risks in capital market industry.
KSEI's has some phases to follow the
implementation of its risks management vision
for period 2010 - 2013:
• 2010: Risk Management Integration.
1. The extensive use of risk management
application.
2. Risk management process that
integrates the entire business process at
KSEI through SOP development
including any related risks.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
3. Review proses Manajemen Risiko oleh
pihak independen.
4. Outbond Training yang bertema
Know and Manage Your Risk.
5. Penyusunan Kebijakan Bussiness
Continuity Management (BCM) yang
didasarkan pada Kebijakan
Manajemen Risiko.
•
•
•
Tahun 2011: Roll Out Risk Management
Implementation.
1. Penyempurnaan Pedoman Kebijakan
Manajemen Risiko.
2. Review integrasi kebijakan manajemen
risiko dan Bussiness Continuity
Management (BCM).
3. Integrasi proses pengukuran dan
penanganan risiko dalam proses
penilaian kinerja.
4. Pelatihan Enterprise Risk Management
bagi seluruh karyawan.
5. Simulasi implementasi proses
manajemen risiko bagi seluruh
karyawan.
Tahun 2012 : Good Corporate Governance
1. Implementasi manajemen risiko dalam
kerangka standar GCG.
2. Program Capacity Building kepada
seluruh karyawan.
3. Review kebijakan dan implementasi
Manajemen Risiko.
4. Review Aplikasi Enterprise Risk
Management.
5. Studi banding implementasi
manajemen risiko dengan standar
internasional.
Tahun 2013 : IT Governance
1. Implementasi IT Governance dalam
kerangka standar GCG.
2. Review kebijakan dan implementasi
IT Governance.
3. Pelatihan IT Governance bagi seluruh
karyawan.
annual report 2011
3. Review of risk management process by
independent party.
4 Conducting an Outbond Training
entitled Know and Manage Your Risk.
5. Organizing Bussiness Continuity
Management (BCM) Policy based on Risk
Management Policy.
• 2011: Roll Out Risk Management
Implementation.
1. Completion of risk management Policy
Guidelines.
2. Review of Risk Management Policy
Integration and Bussiness Continuity
Management (BCM).
3. Integrating risk measurement and
prevention process into performance
assessment process.
4. Workshop on Enterprise Risk
Management for all employees.
5. Simulation on Risk Management process
Implementation for all employees.
• 2012 : Good Corporate Governance
1. Implementation of Risk management
using GCG standard framework.
2. Capacity Building Programs for the
whole employees.
3. Review of Risk Management Policy and
Implementation.
4. Review of Enterprise Risk Management
Application.
5. Benchmarking the risk management
implementation with international
standard.
• 2013 : IT Governance
1. IT Governance Implementation in GCG
standard framework.
2. Review of IT Governance Policy and
Implementation.
3. Conducting IT Governance Workshop
for all employees.
95
96
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Manajemen Keamanan Informasi
Information Security Management
Manajemen keamanan informasi Perusahaan telah
disusun untuk memuat pedoman dan persyaratan
umum yang harus dipenuhi dalam pembentukan,
penerapan dan pengelolaan, evaluasi, serta perbaikan
Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI)
agar membentuk suatu siklus yang dapat
mengendalikan keamanan informasi KSEI.
Company's Information Security Management has been
set to accommodate the guidelines and general
requirements that must be completed to establish,
implement and organize, evaluate and improve the
Information Security Management System (ISMS) in
order to form a cycle that can supervise KSEI
information security.
Ruang lingkup kebijakan ini mencakup:
1. Seluruh karyawan KSEI serta pihak kontraktor
dan pihak ketiga yang telah mendapatkan
persetujuan untuk mengakses sistem atau
informasi KSEI;
2. Seluruh aset teknologi informasi;
3. Seluruh kegiatan perencanaan, pengembangan
atau pemrosesan, pengujian, evaluasi, serta
perbaikan sistem informasi milik KSEI; dan
4. Seluruh kebijakan, prosedur, dan kontrol
keamanan informasi KSEI.
The scope of this policy includes:
1. All KSEI's employees, contractors and third parties
that have been approved to access the system or
KSEI's information;
2. The entire assets of technology information;
3. All activities of planning, developing or processing,
testing, evaluation and improvement of information
systems owned by KSEI; and
4. All policies, procedures, and security control of
KSEI's information.
Untuk mendapatkan suatu SMKI yang efektif, maka
komitmen dan kerja sama dari semua entitas dalam
struktur organisasi KSEI sangat dibutuhkan dalam
merencanakan, menerapkan, mengevaluasi,
memperbaiki (Plan-Do-Check-Act) serta
mendokumentasikannya.
a. Penerapan dan Pengelolaan SMKI
1. Dukungan terhadap Penerapan SMKI
Agar dapat berjalan dengan efektif, maka
penerapan SMKI harus didukung oleh seluruh
karyawan Perusahaan. Dukungan ini tidak
berarti seluruh karyawan memiliki peran dan
posisi yang sama, melainkan berarti bahwa
setiap karyawan ikut ambil bagian untuk
mensukseskan dan meningkatkan kualitas
penerapan SMKI.
The commitment and cooperation of all entities within
KSEI is needed to obtain an effective Information
Security Management System in planning,
implementing, evaluating, improving (Plan-Do-CheckAct) and documentation.
a. Implementation and Management of ISMS
1. Supporting the implementation of ISMS.
All employees must support ISMS application to
achieve its effectiveness. It does not mean that
all employees have the same role and position,
but each of them participates in achieving and
improving the ISMS application quality.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
2. Pengelolaan Sumber Daya dan Personil SMKI.
Untuk memastikan efektivitas penerapan SMKI,
perlu tersedianya sumber daya (resource) yang
dibutuhkan bagi penerapan SMKI, selama masih
dalam batas kemampuan dan sejalan dengan
kriteria penerimaan risiko KSEI.
b. Evaluasi terhadap Penerapan SMKI
1. Adanya pelaksanaan audit internal yang
terencana terhadap penerapan SMKI dan
memastikan adanya suatu prosedur yang
mengatur pelaksanaan audit internal tersebut.
Perencanaan pelaksanaan audit internal SMKI
minimal melingkupi metodologi, ruang lingkup,
dan frekuensi pelaksanaan audit.
2. Hasil audit internal terhadap SMKI di-review
oleh pihak manajemen.
Review ini minimal mencakup review terhadap
efektivitas pelaksanaan dan temuan-temuan
ketidakpatuhan. Hasil review ini akan menjadi
acuan dalam tindakan peningkatan/perbaikan
SMKI.
c. Perbaikan atau Peningkatan SMKI
1. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit internal
terhadap penerapan SMKI, maka dilakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan perbaikan
yang dibutuhkan untuk meningkatkan
efektivitas SMKI.
2. Adanya prosedur yang menangani
ketidakpatuhan dalam penerapan Sistem
Manajemen Keamanan Informasi.
Prosedur ini harus dapat menyediakan
panduan umum bagi tindakan pencegahan
(preventive action), pendeteksian (detective
action), dan perbaikan (corrective action) atas
ketidakpatuhan dalam penerapan SMKI.
annual report 2011
2. Managing Resources and ISMS Personnel.
To ensure the effectiveness of ISMS
implementation, the availability of human
resources is required, as long as it is in line
with KSEI risk acceptance criteria.
b. Evaluation of ISMS Implementation
1. Conduct a strategic (well-planned) internal
audit of ISMS implementation and ensure that
there is a procedure in directing this audit.
ISMS internal audit plan at least covers the
methodology, scope and frequency of the audit.
2. The results of ISMS internal audit have to be
reviewed by management. This review covers
the efficiency of its implementation and the
findings of non-compliance. The results of this
review will be used as a reference to improve
ISMS.
c. ISMS Improvement
1. Following the results of internal audits of
ISMS implementation, an observation of
improvement process is conducted to increase
the efficiency of KSEI's Information Security
Management System.
2. There is a procedure that handles noncompliance in ISMS implementation. This
procedure must provide general guidelines
for preventive, detective and corrective
action of non-compliance.
97
98
annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Business Continuity Management
Business Continuity Management
Teknologi informasi merupakan tulang punggung
KSEI sebagai penyedia jasa Kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi Efek. Untuk mencegah
berhentinya layanan kepada pemakai jasanya, maka
KSEI secara berkesinambungan melaksanakan
simulasi Business Continuity Management (BCM).
Information technology is KSEI's backbone as the
Central Securities Depository and securities settlement
service provider. To prevent the termination of its
services to the customers, KSEI continues to perform
simulation of business continuity management (BCM).
Untuk menjaga kelangsungan bisnis KSEI sebagai
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian terhadap
terjadinya bencana yang memiliki dampak signifikan
secara finansial maupun non-finansial, maka
diperlukan suatu kebijakan/prosedur untuk
menangani hal tersebut.
Diharapkan, dengan adanya kebijakan/prosedur
BCM tersebut maka pelaksanaan program BCM dan
aktivitas terkait lainnya secara terkoordinir dan
terintegrasi dapat dilaksanakan oleh seluruh
karyawan KSEI.
BCM adalah suatu proses manajemen bisnis secara
menyeluruh yang menyediakan kerangka kerja untuk
memastikan kesinambungan bisnis dan ketahanan
perusahaan terhadap bencana, yang dilakukan lebih
karena nilai tambah yang dihasilkan, bukan karena
pertimbangan dari kepatuhan terhadap
peraturan/regulasi.
Secara garis besar, BCM ditopang oleh:
a. Business continuity planning - perencanaan
yang terfokus kepada langkah-langkah yang
menjamin kesinambungan bisnis.
b. Crisis management planning - perencanaan
yang terfokus kepada pengelolaan kondisi
krisis.
c. Disaster recovery planning - perencanaan yang
terfokus kepada langkah-langkah pemulihan
bisnis.
BCM dan Enterprise Risk Management (ERM)
merupakan komponen-komponen penting yang
terintegrasi dari Good Corporate Governance.
To maintain its business continuity against disaster
that has significant impact both financially and nonfinancially, KSEI needs a policy or procedure to deal
with such matters.
The policy or procedure of BCM is expected to support
BCM programs and other related activities that
can be implemented by all KSEI's employees in
a coordinated and integrated manner.
BCM is a comprehensive business management
process that provides a framework to ensure
business continuity and Company resilience to
disasters. BCM is performed because of its added
value, rather than compliancy with rules or
regulations.
In general, BCM is supported by:
a. Business continuity planning - planning that
focuses on measures that ensure business
continuity.
b. Crisis management planning - planning that
focuses on crisis situation management.
c. Disaster recovery planning - planning that
focuses on business recovery measures.
BCM and Enterprise Risk Management (ERM) are
integration of essential components of Good Corporate
Governance.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
KSEI berkomitmen dalam pelaksanaan program BCM
yang memadai selaras dengan kebijakan BCM, dalam
menyediakan ketahanan Perusahaan pada saat
terjadinya bencana yang memiliki dampak signifikan
secara finansial maupun non-finansial, melalui upaya
penerusan dan pemulihan bisnis yang dicakup oleh
BCP, demi penjaminan dan peningkatan kualitas
layanan bisnis Perusahaan.
BCM Steering Committee
BCM Steering Committee adalah suatu komite/dewan
pengarah yang dapat terdiri dari pengambil
keputusan utama di dalam suatu organisasi, termasuk
satu orang atau lebih dari manajemen eksekutif, yang
sebaiknya didampingi oleh business owners, ahli
teknologi, dan business continuity professionals, di
dalam pengambilan keputusan strategis terkait
perencanaan kesinambungan bisnis perusahaan dan
bertanggung jawab secara menyeluruh atas
pengarahan dan pengawasan terhadap proses BCM,
serta bertindak sebagai pengambil keputusan utama.
Business Continuity Team
Business Continuity Team (BCT) dapat terdiri dari
manajemen eksekutif dan Subject Matter Expert (SME)
dari unit kerja yang bertanggung jawab atas fungsifungsi bisnis utama perusahaan dan merupakan
koordinator utama dalam seluruh kegiatan
kesinambungan bisnis yang memastikan ketahanan
perusahaan terhadap terjadinya dampak yang
signifikan akibat bencana serta bertanggung jawab
secara menyeluruh atas perencanaan maupun
pelaksanaan proses BCM.
Risk & Impact Assessment Team
Risk & Impact Assessment Team (RIT) dapat terdiri
dari Subject Matter Expert dari unit kerja terkait
pengendalian risiko dan ancaman secara keseluruhan
di dalam perusahaan yang bertindak sebagai
koordinator utama dalam kegiatan pengendalian
risiko dan penilaian dampak/kerusakan terhadap
perusahaan pada kondisi terjadinya bencana dan
bertanggung jawab secara spesifik atas perencanaan
maupun pelaksanaan kegiatan kesinambungan bisnis
terkait pengendalian risiko dan penilaian dampak
bencana.
annual report 2011
KSEI is committed to implement BCM programs
that is sufficient and in line with BCM policy to provide
the company with resilience at the time of a disaster
which has a significant impact financially and nonfinancially, through continuous efforts and business
recovery as mentioned in BCP, in order to assure and
improve the company's service quality.
BCM Steering Committee
BCM Steering Committee is the Committee, which
may consist of key decision makers within an
organization, and include one or more of executive
management. In performing their tasks, the committee
should be assisted by business owners, technology
experts and business continuity professionals in making
strategic decision related to Company business
continuation plan and general responsibility to direct
and supervise BCM process. They also act as key
decision makers.
Business Continuity Team
Business Continuity Team (BCT) may compose of
executive management and Subject Matter Expert
(SME) of working units responsible for Company key
business functions. They are main coordinators
of business continuity activities to ensure the company's
resilience against significant impact of disasters
and fully responsible on planning and implementing
BCM process.
Risk & Impact Assessment Team
Risk & Impact Assessment Team (RIT) may comprise
of Subject Matter Expert (SME) operating unit that
controls risks and threats in the Company. RIT acts as
the main coordinator of risk control activities and
damage assessment of business at the time of a disaster.
Specifically, it is responsible for continuous business
planning and implementation of risk control and
damage assessment.
99
100 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Emergency Response Team
Emergency Response Team
Emergency Response Team (ERT) dapat terdiri dari
personil-personil KSEI yang memiliki pemahaman
yang memadai mengenai proses evakuasi, operasi
penyelamatan, dan bantuan medis (khususnya
pertolongan pertama) dan bertindak sebagai
koordinator utama dalam inisiasi respon pada
terjadinya bencana, terfokus kepada perlindungan
keselamatan manusia dan aset penting perusahaan
serta bertanggung jawab secara spesifik atas
perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan tanggap
darurat.
Emergency Response Team (ERT) may consist of KSEI's
personnel that has a good understanding of the process
of evacuation, rescue, medical assistance (especially
first aid) and acts as the main coordinator in initiating
response to the disaster and in focusing on human
safety and the company's critical assets and specifically
responsible for planning and implementing emergency
response activities.
ERT terbagi menjadi:
1. Evacuation Team;
Evacuation Team (EVT) dapat terdiri dari Floor
Warden maupun personil-personil lainnya yang
memiliki pemahaman yang memadai mengenai
proses evakuasi dan bantuan medis
(pertolongan pertama), bertindak sebagai
koordinator utama dalam proses evakuasi yang
terfokus kepada perlindungan keselamatan
manusia dan bertanggung jawab secara
menyeluruh atas perencanaan maupun
pelaksanaan kegiatan evakuasi dan bantuan medis
(pertolongan pertama).
2. Asset Salvation Team ;
Asset Salvation Team (AST) dapat terdiri dari
perwakilan tiap unit kerja yang bertanggung jawab
atas aset penting yang dimiliki unit kerja tersebut
dan bertindak sebagai koordinator utama dalam
proses penyelamatan yang terfokus kepada
perlindungan keselamatan aset penting
Perusahaan.
Crisis Management Team
Crisis Management Team (CMT) dapat terdiri dari
manajemen eksekutif utama dan personil penting
lainnya yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi
bisnis perusahaan dan bertindak sebagai koordinator
utama dalam proses penanggulangan bencana dan
pengelolaan kondisi krisis.
ERT is divided into:
1. Evacuation Team;
Evacuation Team (EVT) may consist of Floor
Warden or other personnel who have a good
understanding of evacuation process, medical
assistance (first aid) and acts as the main
coordinator in evacuation process focusing on
human safety. Overall, it is responsible for
planning and conducting evacuation activity and
medical assistance (first aid).
2. Asset Salvation Team;
Asset Salvation Team (AST) may consist of
representative of each working unit who is
responsible for maintaining vital assets
belonging to those units and acts as the main
coordinator to protect the company's vital asset.
Crisis Management Team
Crisis Management Team (CMT) can consist of main
management executives and other important personnel
who are responsible for sustaining the company's
business functions and act as the main coordinator in
managing disaster and emergency process.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
CMT terbagi menjadi:
1. Business Recovery Team (BRT);
2. Disaster Recovery Team (DRT);
3. Human Recovery Team (HRT);
4. Infrastructure Recovery Team (IRT);
5. Crisis Communication Team (CCT).
CMT is divided into:
1. Business Recovery Team (BRT);
2. Disaster Recovery Team (DRT);
3. Humanitarian Recovery Team (HRT);
4. Infrastructure Recovery Team (IRT);
5. Crisis Communication Team (CCT).
Sosialisasi dan Simulasi BCM
BCM Workshop and Simulation
Aspek-aspek yang dicakup dalam program sosialisasi
dan simulasi adalah:
a. Menguji secara teknis, logistik, administratif,
prosedural, dan operasional dari sistem-sistem
yang tercakup oleh BCP;
b. Menguji kesiapan sumber daya TI maupun
non-TI;
c. Melakukan validasi terhadap efektivitas strategi
BCM Perusahaan.
Aspects covered in this workshop and simulation
program are:
a. Examining the technical, logistic, administrative,
procedural and operational aspects of all systems
in BCP;
b. Examining the readiness of IT and non-IT resources;
c. Validating the efficiency of the company's strategies.
Pada 29 Oktober 2011, dilaksanakan simulasi BCM
yang diikuti seluruh karyawan.
Pedoman Etika dan
Tata Perilaku
Pedoman etika dan tata perilaku telah disosialisasikan
pada 29 Oktober 2011 bersamaan dengan
dilaksanakannya simulasi BCM. Pada sosialisasi
tersebut, dipaparkan etika perusahaan terhadap
pemangku kepentingan dan standar tata perilaku
karyawan. Dalam sosialisasi juga dijelaskan mengenai
mekanisme pelaporan pelanggaran etika dan tata
perilaku (whistleblower).
Perkara Penting yang Dihadapi
Selama tahun 2011, KSEI menghadapi 4 (empat)
perkara litigasi di pengadilan. Tiga diantara keempat
perkara tersebut, KSEI memiliki kedudukan sebagai
Turut Tergugat. Sedangkan 1 perkara lainnya KSEI
berkedudukan sebagai Tergugat.
On 29 October 2011, BCM simulation was carried out
with all employees as participants.
Guidelines on Ethics and Code of
Conduct
The guideline on Ethics and Code of Conduct was
socialized on 29 October 2011 in conjunction with the
implementation of BCM simulations. In that event, KSEI
presented the company's ethics and employees' Code
of Conduct to stakeholders and also explained
thoroughly the reporting mechanisms for any violations
of ethics and code of conduct (whistleblower).
Significant Litigation Process
Throughout 2011, KSEI involved in 4 (four) cases of
litigation. Of the three cases, KSEI was involved as
“Co-defendant”, while in one other case, as “Defendant”.
101
102 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Hingga penghujung tahun 2011, status seluruh
perkara ini masih belum terselesaikan dan seluruhnya
berada dalam proses persidangan, baik di tingkat
pengadilan negeri maupun dalam proses upaya
hukum. Berikut penjabaran dari perkara-perkara
tersebut:
• Perkara pertama mengenai permasalahan
perkreditan yang dialami oleh PT Pandu Dana
Utama Berjangka di PT Bank Century Tbk, yang
hingga kini masih berstatus dalam proses banding
atas Keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang diajukan oleh Penggugat ke
Pengadilan Tinggi Jakarta.
• Dua perkara berikutnya berasal dari 2 (dua)
kelompok nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas
yang merupakan proses kelanjutan dari Perkara
Perdata yang diajukan sebelumnya, yaitu
mengenai permasalahan pembayaran dana yang
tersimpan di PT Sarijaya Permana Sekuritas
(selaku Perusahaan Efek). Kedua perkara tersebut
saat ini berstatus dalam proses upaya hukum di
Pengadilan Tinggi Jakarta dan Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
• 1 (satu) perkara lainnya adalah perkara gugatan
yang diajukan oleh PT Kerrisdale Utama dan
Orbitale Enterprises Ltd. terhadap Bapepam-LK
dan KSEI. Dalam perkara ini, Para Penggugat
merasa keberatan terhadap tindakan hukum yang
dilakukan oleh Bapepam-LK dan KSEI.
Pelaksanaan ISO 9001:2008
Dalam upaya menjalankan sistem mutu yang efektif,
ekonomis, dan secara konsisten mampu menjaga dan
memperbaiki mutu layanan secara
berkesinambungan untuk menjamin kepuasan
pelanggan serta meningkatkan kualitas layanan
kepada pemakai jasa, maka KSEI menjalankan
kegiatan ISO dan mendapatkan sertfikasinya sejak
tahun 2001. Secara berkesinambungan, KSEI selalu
meningkatkan kualitas layanannya setiap tahunnya.
Until the end of 2011, the status of the all cases was
still unresolved and in the appellate proceedings in
court or legal proceedings, with the following
description of the cases:
• The first case involves disputes on loan facilities
provided by PT Bank Century Tbk to PT Pandu Dana
Utama Berjangka. Currently, the status is still in an
appellate proceeding requested by the plaintiff
against the Central District Court of Justice
(Pengadilan Negeri Jakarta Pusat).
• The other two cases are related to 2 (two) debtors
group of PT Sarijaya Permana Sekuritas regarding
the previous civil case of transfer of funds managed
by PT Sarijaya Permana Sekuritas (as a Securities
Company). Both cases are now in appellate
proceedings at Jakarta High Court and Indonesian
Supreme Court.
• Another case is filed by PT Kerrisdale Utama and
Orbitale Enterprises Ltd. against Bapepam-LK and
KSEI. The plaintiffs in this case had objections with
the legal action done by Bapepam-LK and KSEI.
Implementation of ISO 9001:2008
As an effort to carry out an effective and economical
quality control system to enable a regular maintained
and improved service and to ensure customer's
satisfaction, KSEI has been conducting ISO activities
since 2001 and was rewarded an ISO Certification.
KSEI continually improves the quality of its services
every year.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Berikut aktivitas ISO yang dilakukan selama
tahun 2011:
The following are ISO activities conducted in 2011:
Kegiatan terkait Sertifikasi ISO
yang Dilaksanakan tahun 2011
Activities related to ISO
Certification in 2011
Bulan/Month
Aktivitas
Activities
Februari - Maret
February - March
Pelaksanaan Audit Mutu Internal ke
seluruh Unit Kerja Perusahaan.
Conducting an Internal Quality Audit
to all Company working units
April
April
Surveillance Audit ISO ke I oleh
Badan Sertifikasi SGS Indonesia.
First ISO Surveillance Audit was done
by Certification Board of SGS
Indonesia
Agustus - September
August - September
Melakukan Audit Mutu Internal ke
seluruh Unit Kerja Perusahaan.
Conducting Internal Quality Audit to
all company working units
Melakukan penyesuaian terhadap
Standar Operasional Prosedur (SOP)
sesuai dengan perubahan struktur
organisasi perusahaan.
Conducting an adjustment to the
company Procedure Operational
Standard (SOP) in accordance with
the company's restructuring
organization.
Oktober
October
Surveillance Audit ISO ke II oleh
Badan Sertifikasi SGS Indonesia.
Second ISO Surveillance Audit was
done by Certification Board of SGS
Indonesia
Oktober - Desember
October - December
Pelaksanaan Customer Survey
kepada pemakai jasa KSEI
(Perusahaan Efek, Bank Kustodian,
Emiten/ BAE dan Manajer Investasi).
Pada pelaksanaan ini Indeks
Kepuasan Pemakai Jasa KSEI tahun
2011 mengalami sedikit
peningkatan, yaitu menjadi 77,98%
(sebelumnya 77,20%) dan adanya
action plan untuk tahun 2012.
Conducting customer survey to all
KSEI service users: Securities
Companies, Custodian Banks,
Issuers/BAE and Investment
Managers. Based on this survey, there
was an increase on Customer's
Satisfaction Index in 2011, to 77.98%
from 77.20% in 2010 and preparing
an action plan for 2012.
103
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Diskusi dan Analisis
Manajemen
Management Discussion
and Analysis
Pertumbuhan di setiap bidang dicapai
Perusahaan melalui pengembangan usaha yang
efektif dan ketepatan pengelolaan biaya
sehingga terjadi keseimbangan keuangan
seiring dengan peningkatan kinerja.
Through an effective business development and accurate
financial management , the Company improves every
aspect in the area resulting in financial balance and
also increased performance.
105
106 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Tinjauan Umum
General Overview
Pada tahun 2011, lingkungan global masih diwarnai
stagnasi dan volatilitas yang merisaukan, namun
perekonomian Indonesia telah membuahkan sejumlah
prestasi.
In 2011, the global economic circumstance is still
affected by stagnation and volatility, but Indonesia's
economy has led to great achievements.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, pasar
modal Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang
menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) mencapai 3.822 pada penutupan tahun 2011,
dengan tingkat kapitalisasi pasar sebesar Rp 3.537,29
triliun; keduanya meningkat, 3,20% dan 8,94%
dibandingkan tahun 2010.
Meskipun pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2011
tidak sepesat pada tahun 2010, namun aktivitas
perdagangan di BEI menunjukkan peningkatan yang
signifikan. Frekuensi perdagangan saham, misalnya,
meningkat 8,12% dan mencapai 28,02 juta pada
tahun 2011; sementara nilai perdagangan obligasi
pemerintah meningkat 36,62% dan mencapai
Rp 1.963,76 triliun.
Along with the economic developments, Indonesian
capital market is also experiencing a rapid growth.
By the end of 2011, Composite Stock Price Index (IHSG)
reached 3,822 with market capitalization amounted
to Rp 3,537.29 trillion; both increased, respectively,
to 3.20% and 8.94% compare to 2010.
Although growth in 2011 was not as fast as in 2010,
trading activities in BEI showed a significant increase.
For example, Securities trading frequencies was 28.02
million in 2011, an increase of 8.12%, while the value
of government bond trading increased by 36.62% and
reached Rp 1,963.76 trillion.
The growth of Indonesia capital market affected KSEI's
business activities in 2011, which still relied on central
custodian and securities settlement services.
Dapat dikatakan, pertumbuhan pasar modal Indonesia
ikut meningkatkan kegiatan usaha PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tahun 2011, yang
tetap mengandalkan jasa kustodian sentral dan
penyelesaian transaksi Efek.
(Dalam Jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha
• Pendapatan Jasa Kustodian
Sentral
• Pendapatan Jasa Penyelesaian
Transaksi Bursa
Jumlah Pendapatan
Biaya Tahunan Setoran
PNBP
Pendapatan Usaha Bersih
Beban Usaha
Laba Sebelum Pos Keuangan
dan Lain-lain
Pos Keuangan dan Lain-lainBersih
Laba Sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Bersih Tahun Berjalan
Pendapatan Komprehensif
Lainnya
Jumlah Laba Komprehensif
Tahun Berjalan
(In Million Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
159,768
123,142
84,335
88,358
82,621
71,417
231,185
69,040
192,182
(17,339) (14,414)
213,846
177,769
(118,009) (113,910)
95,837
63,859
65,309
161,147
(28,878)
132,268
61,910
125,769
(19,706)
106,063
133,680
106,190
1,412
127
56,997
141,332
61,690
150,048
62,499
145,120
48,169
63,807
71,290
-
-
-
(10,600) (11,254) (10,884)
130,732 138,794 134,236
(82,563) (74,987) (62,946)
48,741
49,013
25,012
96,909 112,820
96,302
(15,947) (22,862) (24,161)
80,962
89,958
72,141
80,962
89,958
72,141
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Laba Sebelum Pos Keuangan dan
Lain-lain
Income Before Financial and Other
Items
KSEI berhasil membukukan laba sebelum pos
keuangan dan lain-lain sebesar Rp 95,84 miliar
tahun 2011 atau mengalami peningkatan sebesar
50,08% dari tahun 2010 sebesar Rp 63,86 miliar.
Sementara itu, Rasio Laba Sebelum Pos Keuangan
dan Lain-lain terhadap Pendapatan Usaha Bersih di
tahun 2011 sebesar 44,82% sedangkan posisi pada
tahun 2010 sebesar 35,92%. Dapat dikatakan,
KSEI bukan hanya berhasil meningkatkan
kemampuannya dalam meraih laba usaha, melainkan
juga dapat meningkatkan efisiensi usahanya.
Perkembangan ini tampak semakin jelas bila
membandingkan laba sebelum pos keuangan dan
lain-lain dalam 5 (lima) tahun terakhir.
KSEI succeeded to gain income before financial and
other items amounted to Rp 95.84 billion in 2011
or an increase of 50.08% from 2010 position of
Rp 63.86 billion. Meanwhile, the income before financial
and other items ratio towards net Operating Revenues
in 2011 was 44.82% from 35.92% in 2010. KSEI has
strengthened its capacity to escalate operating incomes
and also improved its business efficiency. This reflects
apparent development when comparing with before
financial and other items past 5 (five) years.
Income Before Financial
and Other Items
(In Million Rupiah)
20,000
20 07
63,859
40,000
08 09
10
48,169
60,000
63,807
80,000
95,837
100,000
71,290
Laba Sebelum Pos
Keuangan dan Lain-lain
(Dalam Jutaan Rupiah)
11
107
108 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Laba Bersih Tahun Berjalan
Net Income for the Year
Laba Bersih Tahun Berjalan yang diperoleh KSEI
tahun 2011 tercatat sebesar Rp 132,27 miliar,
meningkat 24,71% dari tahun 2010 yang sebesar
Rp 106,06 miliar. Peningkatan Laba Bersih Tahun
Berjalan terutama didorong oleh peningkatan
Pendapatan Usaha Bersih sebesar Rp 36,08 miliar.
KSEI's Net Income for the year 2011 was Rp 132.27
billion, a rise of 24.71% from 2010 position of
Rp 106.06 billion, primarily due to an increase in
net operating revenue by Rp 36.08 billion.
60,000
40,000
20 07
80,962
80,000
72,141
100,000
Net Income
for The Year
(In Million Rupiah)
106,063
120,000
132,268
140,000
89,958
Laba Bersih
Tahun Berjalan
(Dalam Jutaan Rupiah)
08 09
10
11
Pendapatan Usaha Bersih
Net Operating Revenues
Tahun 2011, Pendapatan Usaha Bersih KSEI setelah
dikurangi Biaya Tahunan-Setoran atas Penerimaan
Negara Bukan Pajak mengalami peningkatan
sebesar 20,29%, yaitu dari sebesar Rp 177,77 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 213,85 miliar pada
tahun 2011.
In 2011, after being deducted by Annual Contribution
of Non-Tax State Revenues, KSEI's Net Operating
revenues increased by 20.29% from Rp 177.77 billion
in 2010 to Rp 213.85 billion in 2011.
Komponen Pendapatan Usaha KSEI adalah
Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa dan
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral. Pendapatan Jasa
Kustodian Sentral yang terkait dengan Partisipan
KSEI terdiri dari jasa penyimpanan efek, jasa transaksi
pemindahbukuan, jasa penarikan efek dan pelaporan.
Sedangkan pendapatan Jasa Kustodian Sentral
yang terkait dengan Emiten terdiri dari jasa
pengelolaan aset (biaya pendaftaran dan biaya
tahunan) dan jasa agen pembayaran.
KSEI's Operating Revenues consist of Stock Exchange
Transaction Settlement Services Fee and Central
Custodian Services Fee. The Central Custodian Services
Fees related to KSEI’s participant consists of
Safekeeping Fees, Book Entry Fees, Withdrawal fees
and Reporting Fees. Central Custodian services fees
related to issuers consist of Asset Management Fees
(Joining and Annual Fees) and Paying Agent Fees.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
60,000
20 07
Net Operating Revenues
(In Million Rupiah)
177,769
134,236
100,000
138,794
160,000
213,846
220,000
130,732
Pendapatan Usaha Bersih
(Dalam Jutaan Rupiah)
annual report 2011
08 09
10
11
Salah satu layanan jasa KSEI sebagai Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, yaitu memberikan
layanan jasa penyelesaian transaksi bursa yang efektif
dan efisien. Seiring dengan meningkatnya rata-rata
transaksi saham harian sebesar 4,01%, pendapatan
jasa penyelesaian Transaksi Bursa meningkat sebesar
3,44% dari Rp 69,04 miliar di 2010 menjadi Rp 71,42
miliar di 2011.
One of KSEI’s services as the Central Securities and
Depository Institution (LPP) is providing effective and
efficient stock exchange transaction settlement services.
Following the increasing of daily average securities
transactions to 4.01% in 2011, KSEI’s Stock Exchange
Transactions settlement services fees also increased
by 3.44% from Rp 69.04 billion in 2010 to Rp 71.42
billion.
40,000
56, 997
60,000
61, 690
80,000
62, 499
Pendapatan Jasa Penyelesaian
Transaksi Bursa
(Dalam Jutaan Rupiah)
71,417
Stock Exchange Transaction
Settlement Services Fee
69, 040
Pendapatan Jasa Penyelesaian
Transaksi Bursa
10
11
20,000
20 07
08 09
Stock Exchange Transaction
Settlement Services Fee
(In Million Rupiah)
109
110 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral
Central Custodian Services Fees
Pendapatan Jasa Kustodian Sentral yang diperoleh
KSEI meliputi Pendapatan dari Partisipan KSEI yang
terdiri dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian dan
Pendapatan dari Emiten.
Central Custodian Services Fees was received by KSEI
from Participants (Securities Company and Custodian
Banks) and Issuers.
20 07
08 09
159,768
Central Custodian
Services Fees
(In Million Rupiah)
123,142
60,000
84,335
100,000
88,358
160,000
82,621
Pendapatan Jasa
Kustodian Sentral
(Dalam Jutaan Rupiah)
10
11
(Dalam Jutaan Rupiah)
(In Million Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
71,417
69,040
56,997
61,690
62,499
159,768
123,142
84,335
88,358
82,621
36,662
30,109
21,416
22,312
20,968
Pendapatan Usaha
• Pendapatan Jasa Penyelesaian
Transaksi Bursa
• Pendapatan Jasa Kustodian
Sentral
• Pendapatan dari Partisipan
- Jasa Kustodian
- Jasa Pemindahbukuan Efek
- Penarikan Efek dan
Pelaporan
• Pendapatan dari Emiten
- Joining dan Annual Fee
- Jasa Agen Pembayaran
Jumlah Pendapatan
• Biaya Tahunan setoran
PNBP
Pendapatan Usaha Bersih
107,709
69
79,776
75
51,479
69
54,300
66
49,978
85
8,658
7,651
6,837
6,935
7,044
231,185
192,182
141,332
150,048
145,120
6,671
(17,339)
213,846
5,532
(14,414)
4,534
(10,600)
177,769 130,732
4,745
4,546
(11,254) (10,884)
138,794 134,236
Book-Entry Services Fees Securities’ Withdrawal and Reporting Fees
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Pendapatan dari Partisipan
Revenues from Participants
Pendapatan ini meliputi pendapatan dari Jasa
Penyimpanan Efek, Jasa Pemindahbukuan, Jasa
Penarikan Efek dan Jasa Pelaporan. Pada tahun 2011,
pendapatan dari Partisipan mencapai Rp 144,44
miliar atau naik sebesar 31,37% dari tahun 2010,
yaitu Rp 109,96 miliar.
Revenues from participants consist of Safekeeping Fees,
Book Entry Services Fees, Withdrawal fees and
Reporting Fees. For year 2011, revenues from
Participants were Rp 144.44 billion or indicating an
increase of 31.37% from 2010 position of Rp 109.96
billion.
Pendapatan dari Emiten
Revenues from Issuers
KSEI memperoleh Pendapatan dari Emiten melalui
jasa pengelolaan aset, yang terdiri atas biaya
pendaftaran dan biaya tahunan, serta jasa
agen pembayaran.
KSEI obtained its revenues from Issuers through
Asset Management Fees (namely joining fees and
annual fees) and Paying Agent Fees.
Pendapatan dari biaya pendaftaran dan biaya tahunan
Emiten di tahun 2011 tercatat sebesar Rp 8,66 miliar
atau naik sebesar 13,20% dari Rp 7,65 miliar pada
tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh
kenaikan jumlah emiten.
Sementara itu, Pendapatan dari jasa agen pembayaran
di tahun 2011 adalah sebesar Rp 6,67 miliar atau
naik sebesar 20,61% dari Rp 5,53 miliar pada tahun
2010. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah
aktivitas Corporate Action yang dilakukan oleh emiten.
Revenues generated from issuers' Joining and
Annual Fees in 2011 were recorded at Rp 8.66 billion,
or a rise of 13.20% from 2010 position of Rp 7.65 billion.
This increase was mainly attributed to the growing
number of issuers.
Meanwhile, Paying Agent Fees also went up to
20.61% from Rp 5.53 billion in 2010 to Rp 6.67 billion
in 2011. This increase was mainly attributed to the
growing number of Corporate Action activities
conducted by issuers.
111
112 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban Usaha yang ditanggung KSEI meliputi Beban
Pegawai, Umum dan Administrasi, Pengembangan
Usaha dan Pasar Modal, dan Beban Penyusutan.
Secara keseluruhan, Beban Usaha KSEI pada tahun
2011 meningkat 3,60%, yaitu dari Rp 113,91 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 118,01 miliar.
Peningkatan ini terutama didorong oleh Beban Umum
dan Administrasi.
KSEI's Operating Expenses consist of Personnel
Expenses, General and Administrative, Business and
Capital Market Development and Depreciation
Expenses. Overall, Operating Expenses in 2011 increased
by 3.60% from Rp 113.91 bilion in 2010 to Rp 118.01
billion in 2011. This was driven primarily by the General
and Administrative Expenses.
Beban Usaha
(Dalam Juta Rupiah)
Operating Expenses
(In Million Rupiah)
Umum dan
Administrasi
General and
Administrative
Pengembangan Usaha
dan Pasar Modal
Business and Capital
Market Development
Penyusutan
Depreciation
Jumlah Beban Usaha
Total Operating Expenses
113,910
118,009
Beban Pegawai
Personnel Expenses
82,563
120,000
20 07 08 09 10 11
07 08 09 10 11
36,358
07 08 09 10 11
7,914
8,344
6,559
6,560
8,763
37,140
20,794
12,992
14,962
30,334
20,904
20,480
16,267
20,000
23,598
43,403
44,409
32,520
40,000
25,158
60,000
34,956
80,000
62,946
74.987
100,000
07 08 09 10 11
07 08 09 10 11
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Beban Usaha
Operating Expenses
(Dalam Miliar Rupiah)
Pegawai
Umum dan Administrasi
Pengembangan Usaha dan
Pasar Modal
Penyusutan
Jumlah Beban Usaha
annual report 2011
(In Billion Rupiah)
2011
2010
2009
2008
2007
43.403
44.409
32.520
34.956
25.158
36.358
37.140
20.795
12.992
14.962
118.009
113.910
82.563
74.987
62.946
30.334
7.914
23.598
8.763
20.904
8.344
20.480
6.559
16.267
Personnel
Expenses
General and
Business
6.560
Beban Pegawai
Personnel Expenses
Beban Pegawai terdiri dari biaya gaji dan tunjangan
karyawan, direksi dan honor dewan komisaris, serta
beban imbalan pasca kerja dan bonus. Beban ini
merupakan komponen terbesar dari seluruh
komponen beban usaha KSEI.
Personnel expenses consist of salaries and honorarium
for employees and board of directors, honorarium
for board of commissioners and post-employment
benefits and bonuses. They made up the largest
component of KSEI operating expenses.
Pada tahun 2011, beban pegawai adalah sebesar
Rp 43,40 miliar atau turun sebesar 2,27%
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 44,41 miliar.
Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan
bonus yang diberikan pada tahun 2011 dibandingkan
tahun 2010 dan uang jasa penghargaan kepada
Direksi yang telah selesai masa jabatannya, yang
hanya terdapat di tahun 2010.
Personnel expenses decreased by 2.27% from 44.41
billion in 2010 to 43.40 billion in 2011. This trend was
mainly contributed by the decreases in bonuses and
severance payments to BOD.
Beban Umum dan Administrasi
Beban Umum dan Administrasi terdiri dari
pendidikan dan pelatihan, pemeliharaan dan
perbaikan, serta jasa ahli profesional. Secara
keseluruhan beban umum dan administrasi
meningkat sebesar 28,52% dari Rp 23,60 miliar
di tahun 2010 menjadi Rp 30,33 miliar di tahun 2011.
General and Administrative Expenses
General and Administrative Expenses consists of
educational and training, maintenance and repair, and
also professional fees. Overall, General and
Administrative Expenses increased by 28.52% from
Rp 23.60 million in 2010 to Rp 30.33 million in 2011.
113
114 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
a. Beban Administrasi
Pada tahun 2011, beban administrasi mencapai
Rp 16,14 miliar atau naik sebesar 13,03%
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 14,28
miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh
meningkatnya biaya pembuatan dan pengiriman
Kartu AKSes terkait dengan crash program Kartu
AKSes yang dilakukan oleh KSEI.
b. Pendidikan dan Pelatihan
Beban pendidikan dan pelatihan tahun 2011
mengalami kenaikan sebesar 50,00% yakni
Rp 3,42 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp 5,13 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini
seiring dengan misi perusahaan untuk melakukan
peningkatan pengetahuan dan kompetensi untuk
seluruh karyawan KSEI.
c. Jasa Ahli Profesional
Beban jasa ahli profesional tahun 2011 mengalami
kenaikan sebesar 58,71% yakni Rp 3,10 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 4,92 miliar pada
tahun 2011. Kenaikan biaya ini disebabkan kerena
adanya bantuan konsultan untuk studi kelayakan
pengembangan C-BEST Next Generation dan audit
sistem untuk me-review kehandalan dan
keamanan sistem KSEI.
d. Pemeliharaan dan Perbaikan
Beban pemeliharaan dan perbaikan tahun
2011 mengalami kenaikan sebesar 47,69% yakni
Rp 2,81 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 4,15
miliar pada tahun 2011. Kenaikan biaya ini
terutama disebabkan karena adanya
pemeliharaan dan perbaikan sistem utama
KSEI oleh pihak ketiga.
a. Administrative Expenses
In 2011, administrative expenses were Rp 16.14
billion or 13.03% higher than 2010 position of
Rp 14.28 billion. This was contributed by the
increase of AKSes Card production and distribution
related to KSEI AKSes Card crash program.
b. Training and Education
Training and education expenses in 2011 went up
to 50.00%, from Rp 3.42 billion in 2010 to Rp 5.13
billion. The increase was in line with the Company's
mission to improve employees' knowledge and
competence.
c. Professional Fees
Professional fees expenses in 2011 were 58.71%
higher, from Rp 3.10 billion in 2010 to Rp 4.92
billion. This increse resulted from consultant’s
support in feasibility studies for C-BEST Next
Generation and IT audit for reviewing availability
and security of KSEI’s system.
d. Repairs and Maintenance
Repair and maintenance expenses in 2011 increased
by 47.69%, from Rp 2.81 billion in 2010 to Rp 4.15
billion. This increase was primarily due to third
party’s supports in reparing and maintaning KSEI’s
system.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Beban Pengembangan Usaha dan
Pasar Modal
Business and Capital Market
Development
Beban pengembangan usaha dan pasar modal
mencapai Rp 36,36 miliar di tahun 2011, lebih rendah
2,10% dibandingkan tahun 2010, yaitu Rp 37,14
miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh
adanya perubahan strategi kegiatan sosialisasi AKSes
dengan lebih mengefektifkan kegiatan sosialisasi
di media cetak, elektronik dan roadshow di
berbagai kota.
Business and capital market development expenses
were recorded at Rp 36.36 billion in 2011, or 2.10%
lower than 2010 position of Rp 37.14 billion, due to
strategic changes in promoting AKSes Card such
activities were roadshows in various cities and
advertising in social media.
Beban Penyusutan
Depreciation expenses in 2011 decreased by 9.70%,
from Rp 8.76 billion in 2010 to Rp 7.91 billion. It was
driven by the decrease in book value of some fixed
assets that were no longer depreciated.
Beban penyusutan tahun 2011 mengalami penurunan
sebesar 9,70%, yaitu dari Rp 8,76 miliar pada tahun
2010 menjadi Rp 7,91 miliar. Penurunan ini
disebabkan oleh telah habisnya nilai buku beberapa
aset tetap yang tidak lagi disusutkan.
Pos Keuangan dan Lain-lain
Pos keuangan dan lain-lain terdiri dari pendapatan
bunga yang diperoleh dari penempatan investasi
dalam bentuk deposito dan Surat Utang Negara (SUN),
dividen reksadana, iuran keanggotaan dari Bank
Pembayaran, pendapatan sewa jaringan data,
penghasilan atas denda sub rekening tidak aktif, laba
belum terealisasi atas peningkatan nilai wajar
reksadana, laba atas penjualan reksadana dan obligasi
dan pendapatan lainnya. Pos keuangan dan lain-lain
juga termasuk biaya lain-lain yang terdiri dari biaya
administrasi bank, rugi selisih kurs, biaya di luar
usaha lainnya, dan bagian kerugian dari investasi
penyertaan saham di entitas asosiasi.
Di tahun 2011, Pos keuangan dan lain-lain tercatat
sebesar Rp 65,31 miliar atau lebih tinggi 5,49%
dari pencapaian pada tahun 2010 sebesar Rp 61,91
miliar. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh
penghasilan atas denda sub rekening tidak aktif
dan penghasilan atas iuran keanggotaan bank
pembayaran, yang telah bertambah satu dengan
masuknya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
sebagai Bank Pembayaran pada tahun 2011.
Depreciation
Financial and Other Items
Financial and other items consist of incomes from, time
deposits’ and Government Bonds’ interest, dividend
from mutual fund, membership fee from Payment
Banks, data network rental income, dormant account
management fees, unrealized gain on changes of mutual
fund fair value, profit from sales of bonds and mutual
funds and other incomes. Financial and other items
also consists of other expenses which are bank
administration fees, foreign exchange losses, other
non-operating expenses and equity in net loss
of associates.
In 2011, financial and other items were Rp 65.31
billion or 5.49% higher than 2010 position of Rp 61.91
billion. This increase was driven by an increase in the
dormant account management fees and membership
fees from payment banks with the addition of PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk as a new member of
payment banks in 2011.
115
116 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Beban Pajak
Tax Expense
Di tahun 2011, Beban Pajak KSEI tercatat sebesar
Rp 28,88 miliar, mengalami kenaikan sebesar 46,52%
dibandingkan posisi pada tahun 2010 sebesar
Rp 19,71 miliar. Kenaikan ini berjalan seiring dengan
kenaikan laba usaha.
For year 2011, Tax Expenses was Rp 28.88 billion,
increased by 46.52% from 2010 position of
Rp 19.71 billion, following the increase of operating
incomes.
Arus Kas
Kas dan Setara Kas di akhir tahun 2011 tercatat
sebesar Rp 330,19 miliar, mengalami kenaikan
sebesar 43,69% dari Rp 229,80 miliar pada akhir
tahun 2010. Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas
operasi mengalami kenaikan dari Rp 107,07 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 138,42 miliar pada
tahun 2011. Kenaikan ini didorong terutama oleh
peningkatan dalam penerimaan dari jasa kustodian
sentral dan penerimaan dari penyelesaian transaksi
bursa, masing-masing sebesar 22,47% dan 14,49%.
Posisi Keuangan
Di tahun 2011, Aset Lancar KSEI tercatat sebesar
Rp 691,17 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
25,50% dibandingkan Aset Lancar tahun 2010
yang tercatat sebesar Rp 550,75 miliar. Peningkatan
Aset Lancar terutama disebabkan oleh kenaikan
pada jumlah kas dan setara kas, yaitu sebesar 43,69%
dari Rp 229,80 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp 330,19 miliar pada tahun 2011, serta kenaikan
aset keuangan lainnya, yaitu sebesar 12,08% dari
Rp 275,33 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 308,60
miliar pada tahun 2011.
Sementara itu, Liabilitas Jangka Pendek meningkat
11,72% dari Rp 48,13 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp 53,77 miliar pada tahun 2011.
Modal Kerja Bersih yang tercermin dari nilai Aset
Lancar dikurangi Liabilitas Jangka Pendek mengalami
kenaikan sebesar 26,82% dari Rp 502,62 miliar
pada tahun 2010 menjadi Rp 637,40 miliar pada
tahun 2011.
Cash Flow
Cash and Cash Equivalents at end of year 2011 were
Rp 330.19 billion, or went up to 43.69% from Rp 229.80
billion at the end of 2010. Net cash provided from
operating activities increased from Rp 107.07 billion
in 2010 to Rp 138.42 billion. This was mainly attributed
to the increase in central custodian fees and stock
exchange transaction settlement services fees by
22.47%, and 14.49%, respectively.
Financial Position
In 2011, Current Assets were Rp 691.17 billion, which
rose by 25.50% from 2010 figure of Rp 550.75 billion.
This was mainly due to the increase in cash and cash
equivalents position by 43.69% from Rp 229.80 billion
in 2010 to Rp 330.19 billion and in other financial
assets by 12.08% from Rp 275.33 billion in 2010 to
Rp 308.60 billion in 2011.
Current liabilities increased by 11.72% from Rp 48.13
billion in 2010 to Rp 53.77 billion.
Net Working Capital calculated as the difference
between current assets and current liabilities, increased
by 26.82% from Rp 502.62 billion in 2010 to
Rp 637.40 billion.
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Belanja Modal
Capital Expenditures
Di tahun 2011, Belanja Modal untuk penambahan
Aset Tetap tercatat sebesar Rp 16,08 miliar. Nilai Aset
Tetap Bersih pada tahun 2011 naik sebesar 38,61%
dari Rp 20,59 miliar pada tahun 2010 menjadi
Rp 28,54 miliar pada tahun 2011.
In 2011, Capital Expenditures for additional Equipment
and Facilities acquisition were Rp 16.08 billion.
Net Equipment and Facilities increased by 38.61%
from Rp 20.59 billion in 2010 to Rp 28.54 billion
in 2011.
Alokasi Belanja Modal pada tahun 2011 terutama
tercurah untuk pembelian perangkat keras dan lunak
komputer, dimana sebagian masih tercatat pada
Pekerjaan dalam Penyelesaian. Adanya belanja modal
ini mengakibatkan biaya perolehan perangkat keras
dan lunak komputer serta pekerjaan dan penyelesaian
meningkat sebesar 62,10% dari Rp 19,26 miliar di
tahun 2010 menjadi Rp 31,22 miliar di tahun 2011.
Capital Expenditures in 2011 was mainly allocated
for computer hardwares and softwares, which some
of them is still recorded as 'construction in progress'
with 62.10% increase from Rp 19.26 billion in 2010
to Rp 31.22 billion in 2011.
Ekuitas
Ekuitas KSEI di tahun 2011 adalah sebesar Rp 666,58
miliar atau naik sebesar 26,33% dari Rp 527,63 miliar
pada tahun 2010. Peningkatan tersebut berasal dari
peningkatan saldo laba dan agio dari penjualan saham
diperoleh kembali (treasury stock).
Equity
In 2011, KSEI posted Equity of Rp 666.58 billion,
which increased by 26.33% from Rp 527.63 in 2010.
This increase was mainly due to Company's net income
increased and paid in capital from the sale of
treasury stocks.
117
118 annual report 2011
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
Struktur Organisasi
Organization Structure
RUPS
Shareholders
General Meeting
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
Direktur Utama
President Director
Satuan Pemeriksaan &
Pengelolaan Risiko
Audit & Risk
Management Unit
Direktur II
Direktur I
Director II
Director I
Divisi Teknologi
Informasi
Divisi Jasa
Kustodian
Sentral
Divisi Komunikasi
Perusahaan,
Pengembangaan
SDM dan Umum
Information
Technology
Division
Central Deposity
Service Division
Unit Operasional
Teknologi Informasi
Information
Technology Operational
Unit
Unit Penyelesaian
Transaksi
Settlement of
Transaction
Unit
Unit Komunikasi
Perusahaan
Corporate
Communication
Unit
Unit Dukungan
Aplikasi
Aplication Support
Unit
Unit Tindakan
Korporasi
Corporate Action
Unit
Unit Pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Human Resources
Development Unit
Unit BCP &
Keamanan Informasi
BCP & Information
Security Unit
Unit Pengelolaan
Rekening
Account Management
Unit
Unit Umum
General Affairs
Unit
Unit Pengelolaan
Efek
Securities Management
Unit
Corporate
Communication,
Human Resources
Development, and
General affairs
Division
Divisi
Hukum
Legal
Division
Divisi Penelitian
dan
Pengembangan
Usaha
Divisi
Pengembangan
Sistem
Informasi Hukum
Divisi Keuangan
Akuntansi dan
Perpajakan
Research &
Business
Development
Division
Information System
Development
Division
Finance,
Accounting
& Tax
Division
Unit Penelitian
Research
Unit
Unit
Pengembangan
Sistem
System Development
Unit
Unit Keuangan
Finance Unit
Unit
Pengembangan
Usaha
Business Development
Unit
Unit
Penjaminan
Mutu
Quality Assurance
Unit
Unit Akuntansi
dan Perpajakan
Accounting & Tax
Unit
Excellence
Togetherness
Integrity
Continual Development
annual report 2011
Tanggung Jawab Laporan
Tahunan
Responsibillity for The Annual Report
Laporan Tahunan 2011 ini telah disetujui oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada bulan
Mei 2012.
This 2011 Annual Report has been approved by Board
of Commissioners and Board of Directors in May 2012.
Dewan komisaris
Board of Commissioners
ERRY FIRMANSYAH
Komisaris Utama/President Commissioner
HERI SUNARYADI
Komisaris/Commissioner
ELWIN KARYADI
Komisaris/Commissioner
Direksi
Board of Directors
ANANTA WIYOGO
Direktur Utama/President Director
SULISTYO BUDI
Direktur/Director
MARGERET MUTIARA TANG
Direktur/Director
119
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA
Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190
Phone (+62 21) 5299 1099
Fax (+62 21) 5299 1199
Call Center: (+62 21) 515 2855
Toll Free: 0800 186 5734
www.ksei.co.id
Download