annual report 2011 nyaman, terpercaya & terlindungi Daftar Isi Contents 02 Misi, Visi & Nilai Inti Perusahaan Mission, Vision & Core Values 05 Profil KSEI KSEI Profile 08 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 10 Rangkaian Kegiatan KSEI Tahun 2011 KSEI Event Highlights In 2011 17 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commisioners 25 Laporan Direksi Board of Directors’ Report 35 Laporan Usaha Business Overview a. Jasa KSEI KSEI Services b. Pengembangan Teknologi dan Produk Technology and Product Development c. Sumber Daya Manusia Human Resources d. Kepuasan Pemakai Jasa Customer Satisfaction e. Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial Capital Market Development and Community Programs 36 48 56 64 70 79 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 105 Diskusi dan Analisis Manajemen Management’s Discussion and Analysis 118 Struktur Organisasi Organization Structure 119 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibility for the Annual Report 121 Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Independent Auditor’s Report and Financial Statements nyaman, terpercaya & terlindungi Sejak diluncurkan, investor telah memperoleh banyak manfaat dari Fasilitas AKSes terkait dengan fungsinya sebagai sarana perlindungan bagi investor. Fasilitas AKSes terus dikembangkan dan disosialisasikan demi menciptakan kenyamanan bagi investor, sehingga menjadi semakin dipercaya dan terus dimanfaatkan untuk melakukan monitoring portofolio Efek dan dana yang tercatat di KSEI. Since launching, investors have gained many benefits from AKSes Facility regarding its function as protection tools. AKSes Facility is continuosly develop and promoted in order to provide investors’ convenience and reliability, thus this facility will be continually used as monitoring facilities for Securities and funds recorded in KSEI. 02 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Visi, Misi & Nilai Inti Perusahaan Mission, Vision & Core Values Untuk memastikan bahwa perusahaan mampu mencapai kinerja optimal dan pelaksanaan seluruh aktivitas bisnis berjalan dengan tepat dan terarah, KSEI mengacu pada Misi, Visi dan Nilai Inti yang telah ditetapkan. To ensure that the company achieves the best possible performance - and that all business activities proceed accordingly and on target, KSEI consistently refers to it's Mission, Vision and Core Values. VISI VISION Menjadi Kustodian sentral yang andal dan berdaya saing di tingkat regional. Andal dalam arti mampu memberikan layanan jasa yang wajar, aman, akurat, teratur dan tepat waktu. Untuk mampu berdaya saing di tingkat regional, KSEI akan berusaha memberikan layananyang inovatif dan efisien sesuai perkembangan pasar regional dan kebutuhan para pemakai jasa. To be a reliable and competitive Central Custodian in the regional level. Reliable, by providing services in a fair, secured, accurate, orderly, and timely manner.Competitive, by making every effort to provide the most innovative and efficient services in line with regional market developments and customers' needs and expectations. MISI Berperan aktif dalam mewujudkan Pasar Modal Indonesia berdaya saing global dengan: • • Menyediakan Jasa Kustodian Sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang wajar, aman, akurat, teratur, tepat waktu dan berorientasi pada kebutuhan pemakai jasa dan standar internasional. Menjadi mitra terpercaya yang senantiasa memberi nilai tambah bagi pemakai jasa. MISSION To actively participate in making the Indonesian Capital Market globally competitive by: • Providing unrivalled Central Custodian Services, by settling Securities transactions in a fair, secured, accurate, orderly, and timely manner, and always focusing on our service users' needs using the highest international standards. • To be a reliable partner, not just meet the expectations of customers, but to exceed them by always giving value added services and facilities. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 NILAI INTI CORE VALUE Setiap perusahaan harus memiliki nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Untuk mencapai Misi dan Visi perusahaan, KSEI memiliki nilai-nilai utama yang meliputi: Every company must hold on to their own corporate values that reflect the moral stance of the company in running their business. To achieve the Mission and Vision of the company, KSEI maintains the following core values: • Excellence • Excellence • Togetherness • Togetherness • Integrity • Integrity • Continual Development • Continual Development Berdedikasi untuk mencapai kesempurnaan kinerja perusahaan dan individu. Mewujudkan kebersamaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Menunjukkan integritas dalam interaksi bisnis maupun pribadi, yang didukung dengan bertindak jujur, amanah serta profesional Mewujudkan pengembangan yang berkesinambungan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan Dedicated to excellence in the performance of the company and as an individual. To reach harmony in fulfilling the company's purpose. Upholding integrity in both business and personal interactions, through honesty, trustworthyness and professionalism. To achieve continuous development through a constant learning process. 03 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Profil KSEI KSEI Profile Arah perkembangan Perusahaan terus mengiringi pertumbuhan pasar modal Indonesia. Fasilitas AKSes merupakan salah satu sarana pendukung jasa layanan KSEI, yang memberikan investor kenyamanan dalam bertransaksi di pasar modal Indonesia. The direction of Company’s development always accompany Indonesia capital market growth. AKSes Facility is one of the supporting tools of KSEI’s services which provide investors’ convinience to invest in Indonesia capital market. 05 06 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) didirikan pada 27 Desember 1997 sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) di industri pasar modal Indonesia, bersama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia dengan menyediakan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar, dan efisien. KSEI memperoleh izin operasional sebagai LPP dari Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 11 November 1998. Di akhir tahun 2011, pemegang saham KSEI terdiri dari Bank Kustodian (36%), Perusahaan Efek (31,5%), Biro Administrasi Efek (4%), serta BEI dan KPEI (28,5%). Dalam menjalankan fungsi penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek di pasar modal, KSEI didukung sistem berteknologi tinggi yaitu The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). Sistem yang telah dimiliki KSEI sejak tahun 2000 ini, memegang peranan penting dalam mengawali era perdagangan Efek tanpa warkat (scripless) di pasar modal Indonesia. Seiring perkembangan pasar modal maupun pasar uang, saat ini C-BEST selain mengakomodasi instrumen pasar modal, juga mengakomodasi instrumen pasar uang, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing. Untuk itu, KSEI terus menerus mengembangkan C-BEST sehingga mampu mengikuti dinamika perkembangan pasar modal Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2011, total nilai aset yang tercatat di C-BEST sebesar Rp 2.286,18 triliun, yang terdiri dari 476 Saham, 271 Obligasi Korporasi, 35 Obligasi Pemerintah, 37 Waran, 31 Sukuk, 106 Medium Term Notes, 4 Efek Beragun Aset, 35 Reksa Dana, 7 Surat Berharga Syariah Negara, dan 2 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Established on 27 December 1997, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) is one of Self Regulatory Organization (SRO) in Indonesia capital market, along with PT Bursa Efek Indonesia (BEI) and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Under the provisions of Law No. 8 of 1995 regarding Capital Market, KSEI performs its function as Central Securities Depository Institution by providing orderly, fair and efficient depository and transaction settlement services. KSEI's Operational license as Central Securities Depository Institution was given by Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) on 11 November 1998. At the end of 2011, KSEI's shares were held by Custodian Banks (36%), Securities Companies (31,5%), Registrars (4%), BEI and KPEI (28,5%). Align with its function as Central Securities Depository institution in Indonesia capital market, KSEI is utilizing high technology system called The Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST). The system has been provided by KSEI since 2000 and plays important role in initiating scripless Securities trading in Indonesia capital market. Following the development of capital market and money market, C-BEST does not merely accommodate capital market instruments, but also accommodates money market instruments, in Rupiah and foreign currency. This system has continuously being developed to follow the development of Indonesia capital market. Up to the end of December 2011, total asset value recorded in C-BEST reached Rp 2,286.18 trillion, derived from the depository of 476 Shares, 271 Corporate Bonds, 35 Government Bonds, 37 Warrants, 31 Sukuk, 106 Medium Term Notes, 4 Asset Backed Securities, 35 Mutual Funds, 7 Surat Berharga Syariah Negara, and 2 Promissory Notes. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Pada tahun 2009, KSEI meluncurkan Fasilitas AKSes, In 2009, KSEI launched AKSes Facility to provide direct sebuah fasilitas bagi para investor untuk memantau portfolios monitoring for investors. By the end of 2011 portfolionya secara langsung. Sebagai bentuk KSEI launched AKSes Mobile, which was developed as pengembangan Fasilitas AKSes, pada akhir tahun an alternative for investors to monitor their portfolios 2011 KSEI mengembangkan aplikasi AKSes Mobile more easily and conveniently. Given the importance of sebagai alternatif bagi para investor untuk memantau AKSes Facility for the investors, sosialization of this portofolio Efek dan dananya secara lebih mudah dan facility continues to be conducted in several major praktis. Mengingat pentingnya Fasilitas AKSes bagi cities, especially cities with large numbers of investors. investor, sosialisasi tentang fasilitas ini terus menerus KSEI also developed Single Investor Identification (SID) dilakukan di beberapa kota besar, khususnya kota- and the Investor’s Fund Account Separation program kota dengan tingkat investor yang tinggi. KSEI to establish transparency and convenience of investing juga melakukan beberapa inisiatif terkait in Indonesia capital market. pengembangan Single Investor Identification (SID) serta program pemisahan Rekening Dana With core values of Excellence, Togetherness, Integrity Nasabah untuk mendukung terciptanya transparansi and Continual Development, KSEI has proclaimed its dan kenyamanan berinvestasi di pasar modal commitment to continuously enhance innovation, Indonesia. efficiency, and transparency to ensure the credibility Dengan berlandaskan nilai-nilai inti, Excellence, and establish the capital market as the driver to Togetherness, Integrity dan Continual Development, economic growth nationwide. KSEI secara berkelanjutan mengukuhkan komitmennya untuk terus meningkatkan inovasi, efisiensi, dan transparansi demi memastikan pasar modal Indonesia memiliki kredibilitas dengan daya saing global, serta menjadikan pasar modal sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian nasional. of Indonesia capital market with global competitiveness, 07 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Aset Lancar Aset Tidak Lancar Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Usaha Bersih Beban Usaha Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain Pos Keuangan dan Lain-lainBersih Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Bersih Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Lainnya Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan Growth 2011 2010-2011 727,285 25% 691,174 25% 36,110 24% 25% 12% 71% 26% 727,285 53,771 6,930 666,584 579,816 461,584 378,697 292,674 550,745 371,562 305,766 276,043 29,071 90,022 72,931 16,631 20% 4% 213,846 118,009 177,769 130,732 138,794 134,236 113,910 82,563 74,987 62,946 2010 2009 2008 2007 5% 28% 47% 25% 65,309 61,910 48,740 49,013 25,012 161,147 125,769 96,909 112,820 96,302 (28,878) (19,706) (15,947) (22,862) (24,161) 132,268 106,063 80,962 89,958 72,141 26% 133,680 106,190 80,962 579,816 461,584 378,697 292,674 48,131 36,297 36,140 37,774 4,057 3,849 2,081 2,361 527,628 421,438 340,476 252,539 COMPREHENSIVE INCOME 50% 1,012% Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Inggris 95,837 63,859 48,169 63,807 71,290 127 - - - 1,412 Items 89,958 72,141 Numerical notation in all tables and graphs are in English (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) Ekuitas Equity 08 09 10 11 20 07 08 09 10 11 177,769 213,846 20 07 130,732 138,794 340,476 252,539 134,236 527,628 421,438 579,816 461,584 378,697 20 07 666,584 Pendapatan Usaha Bersih Operating Revenues - Net 727,285 Aset Assets 292,674 08 08 09 10 11 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Ikhtisar Kinerja Performance Highlights 2011 Sub Rekening Efek Sub Securities Account 348,683 361,452 Jul Aug Sep Oct 365,651 347,702 Jun 360,249 346,864 344,279 343,275 341,253 344,325 225 338,227 300 323,655 375 175 Jan Feb Mar Apr May Nov Dec (Dalam Triliun Rupiah) (In Trillion Rupiah) 20 07 08 09 10 11 2,286.18 2,044.54 1,276.43 757.62 122,45 97,32 94,19 08 09 10 11 1,298.25 148,89 885 820 767 751 20 07 Total Aset di C-BEST Total Assets in C-BEST 183,27 Volume Efek di C-BEST Securities Volume in C-BEST 1,004 Jumlah Efek di C-BEST Total Securities in C-BEST 20 07 08 09 10 11 09 10 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Rangkaian Kegiatan KSEI Tahun 2011 KSEI Event Highlights In 2011 February - June 3 March Roadshow Sosialisasi Kartu AKSes AKSes Card Promotion Roadshow Rangkaian sosialisasi untuk memberikan informasi terkait manfaat dan fungsi Kartu AKSes di beberapa kota sesuai data pemetaan investor, yaitu: Palembang (16-18 Februari 2011), Solo (9-10 Maret 2011), Pontianak (4-6 Mei 2011), Balikpapan (18-20 Mei 2011), Manado (16-17 Juni 2011) dan Makassar (22-23 Juni 2011). Di setiap kota, diselenggarakan beberapa kegiatan skala lokal berupa media briefing, investor gahtering, media tour, media visit radio talkshow dan workshop Perusahaan Efek. The series of promotion programs to disseminate information related to benefit and function of AKSes Card were held in several cities based on the investor mapping data, namely: Palembang (16-18 February 2011), Solo (9-10 March 2011), Pontianak (4-6 May 2011), Balikpapan (18-20 May 2011), Manado (16-17 June 2011) and Makassar (22-23 June 2011). In each roadshow, KSEI conducted local events such as media briefing, investor gathering, media tour, media visit, radio talkshow and Securities company workshop. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemisahan Rekening Dana Nasabah Signing Ceremony of Cooperation Agreement on Investors’ Fund Accounts Separation Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemisahan Rekening Dana Nasabah dilaksanakan di The Ritz Carlton, Jakarta dengan 4 (empat) Bank Pembayaran yaitu: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Permata Tbk untuk mewujudkan implementasi pemisahan rekening dana nasabah pasar modal Indonesia. Signing Ceremony of Cooperation Agreement on Investors’ Fund Accounts Separation was held at The Ritz Carlton, Jakarta with 4 (four) Payment Banks: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk and PT Bank Permata Tbk to implement Investors’ Fund Account Separation in Indonesia capital market. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 3 March Sosialisasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah Investors’ Fund Account Separation Workshop KSEI mengadakan acara Sosialisasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah bagi Perusahaan Efek di Ballroom Ritz Carlton Jakarta. Acara ini bertujuan untuk mewujudkan keterbukaan informasi bagi investor sehingga akan meningkatkan kepercayaan dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia. Workshop of Investors’ Fund Account Separation for Securities Companies was held at Ritz Carlton Hotel, Jakarta. It was conducted to provide information transparency in order to improve investors’ confidence in Indonesia capital market. Sekolah Pasar Modal 2011 2011 Capital Market School KSEI bersama BEI, KPEI, serta PT CIMB Securities, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT e-Trading Securities dan PT Mandiri Sekuritas melakukan pembukaan Sekolah Pasar Modal tahun 2011 yang diadakan di Jakarta dan Surabaya dengan kelas Basic, Intermediate dan Advance. KSEI in cooperation with BEI, KPEI, PT CIMB Securities, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT e-Trading Securities and PT Mandiri Sekuritas opened the 2011 Capital Market School in Jakarta and Surabaya with classes of Basic, Intermediate and Advance. 13 April 11 12 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development 12 May & 31 October 31 May 15 June & 27 October Surveillance Audit Sertifikasi ISO 9001: 2008 Surveillance Audit of ISO 9001:2008 Certification KSEI berhasil mempertahankan Sertifikasi ISO yang telah diperoleh melalui proses surveillance audit yang dilakukan oleh PT SGS Indonesia. KSEI succeeded in maintaining the ISO Certification which have been obtained from a surveillance audit process conducted by PT SGS Indonesia. Seminar Emiten 2011 Seminar for Issuers 2011 Penyelenggaraan Seminar bagi Emiten di Hotel Mulia, Senayan dengan tema “Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun 2011 Bagi Emiten”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Direktorat Peraturan Perpajakan II dan Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN). Seminar for Issuers was held at Hotel Mulia, Senayan with the topic of “The Current Tax Facility in 2011 for Issuers”. The keynote speakers were from Direktorat Peraturan Perpajakan II and Pusat Kebijakan Pendapatan Negara (PKPN). RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa The Annual GMS and Extraordinary GMS Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Keduanya diselenggarakan di Grand Ballroom The Dharmawangsa, Jakarta. Both events were held at Grand Ballroom of The Dharmawangsa, Jakarta. Excellence Togetherness Integrity Continual Development 22 - 24 July Team Building Pemakai Jasa KSEI Team Building Program for Participants Penyelenggaraan Team Building KSEI di Solo dengan tema Mission Possible “Race To The Tops” dengan konsep amazing race. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan dan kerjasama di antara KSEI dan pemakai jasa. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Bank Pembayaran, BEI dan KPEI. Participants Team Building entitled “Mission Possible “Race To The Tops”, was held in Solo of with the amazing race concept. It was aimed to enhance good relationship and cooperation between KSEI and its participant. Representatives of Securities Companies, Custodian Banks, Registrars, Payment Banks, BEI and KPEI attended this event. 7 July 16 September annual report 2011 Penunjukan Bank Pembayaran Payment Banks Selection KSEI resmi menunjuk 5 (lima) bank yang akan bertindak sebagai Bank Pembayaran untuk periode 2011-2015, yaitu PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk. Bank Pembayaran mendukung layanan KSEI terkait penyelesaian dana di pasar modal Indonesia. KSEI officially appointed 5 (five) banks as Payment Banks for the period of 2011-2015, namely PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Permata Tbk. The Payment Banks are supporting KSEI services that are related to fund settlement in the Indonesia capital market. Halal Bihalal KSEI dengan Media KSEI Press Gathering KSEI menyelenggarakan halal bihalal dengan rekan-rekan media di Meradelima Restaurant Jakarta yang bertujuan untuk menjaga silaturahmi dan hubungan baik yang telah terbina. The gathering with press and media was held in Meradelima Restaurant, Jakarta. It aimed to maintain good relationship with press and media. 13 14 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development October - December 29 October 19 January & 27 October KSEI Customer Survey 2011 2011 KSEI Customer Survey Penyelenggaraan Customer Survey kepada Perusahaan Efek, Bank Kustodian, BAE, Emiten dan Manajer Investasi yang bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pemakai jasa, juga menilai seberapa jauh tingkat kepuasan para pemakai jasa atas layanan KSEI melalui penyebaran kuesioner, kunjungan perusahaan dan Focus Group Discussion. The Customer Survey was conducted to Securities Companies, Custodian Banks, Registrars, Issuers and Investment Managers that aimed to identify the eagerness and needs of the customers as well as to measure satisfaction level on KSEI services through distribution of questionnaire, company visits and Focus Group Discussion. Sosialisasi Kebijakan Business Continuity Management Workshop Business Continuity Management Policy Penyelenggaraan sosialisasi kebijakan Business Continuity Management kepada seluruh karyawan di Hotel Santika, Serpong mengenai Good Corporate Governance dan Enterprise Risk Management. Program ini diharapkan mampu meningkatkan kepedulian seluruh karyawan terhadap kebijakan yang telah disusun tersebut apabila terjadi kondisi darurat atau disaster. Conducting a Business Continuity Management policy workshop to all employees at Hotel Santika, Serpong on Good Corporate Governance and Enterprise Risk Management. This program is expected to raise employee's awareness of relevant policies prepared in case of emergency or disaster. Malam Anugerah Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap I dan Tahap II Awarding Night Ceremony of Journalistic Competition for AKSes Card Promotion Phase I and Phase II KSEI menggelar acara Malam Anugerah bagi pemenang kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap I (Juni November 2010) di Shangri-La, Jakarta dan Tahap II (28 Januari31 Juli 2011) di XXI Lounge, Jakarta. Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada rekanrekan media yang telah mendukung upaya peningkatan citra pasar modal Indonesia menjadi semakin transparan dan terpercaya melalui sosialisasi Kartu AKSes. KSEI presented an awarding night for the winner of AKSes Card Socialization Writing Competition for Journalist, first phase (June - November 2010) at Shangri-La, Jakarta and the second one (28 January - 31 July 2011) at XXI Lounge, Jakarta. This event was a manifestation of KSEI appreciation to the media that has been supported the efforts of enhancing Indonesia capital market image in order to improve transparency and reliability through promotion of AKSes Card. Excellence Togetherness Integrity Continual Development October - November 24 - 27 November 21 December annual report 2011 Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Penyelenggaraan kegiatan dengan tema Investing in Capital Markets: A Journey for a Better Future dilaksanakan di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place - Jakarta (5 - 6 Oktober) dan Grand City Mall, Surabaya (23 - 24 November). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pasar modal untuk mendorong kesadaran masyarakat akan masa depan yang lebih baik dengan berinvestasi di pasar modal. The topic of the Expo was Investing in Capital Markets: A Journey for a Better Future. It was held at the Ballroom of Ritz Carlton Pacific Place Jakarta (5-6 October) and Grand City Mall, Surabaya (23-24 November). This event aimed to educate public, to promote the importance of capital market, and to raise public awareness of a better future by investing in the capital market. KSEI Shareholders Seminar KSEI Shareholders Seminar Penyelengaraan kegiatan yang diperuntukkan bagi Pemegang Saham KSEI di Bali. Seminar dengan tema Challenge and Opportunity in Developing Sharia Based Capital Market in Indonesia: Sharing Best Practice From Other Countries menghadirkan narasumber dari HSBC Amanah Securities Services - Luxembourg, Citibank Berhad - Malaysia dan Dewan Syariah Nasional. Held in Bali, this event was dedicated to all Shareholders of KSEI. Seminar with the topic of Challenge and Opportunity in Developing Sharia Based Capital Market in Indonesia: Sharing Best Practice From Other Countries presented speakers from HSBC Amanah Securities Services of Luxembourg, Citibank Berhad of Malaysia and Dewan Syariah Nasional. Seminar Perusahaan Efek Workshop for Securities Companies KSEI menyelenggarakan kegiatan Seminar Perusahaan Efek di Ballroom The Ritz Carlton, Pacific Place - Jakarta dengan tema IT Security Awareness and KSEI Services. Seminar membahas tentang perkembangan layanan jasa KSEI dan IT Security dengan menghadirkan narasumber praktisi dari PT IndoCisc. This workshop was held at Ballroom of Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta with the topic of IT Security Awareness and KSEI Services. The discussion in this seminar focused on KSEI services development and IT Security, that presented the expert speakers from PT IndoCisc. 15 HERI SUNARYADI Komisaris/Commissioner ERRY FIRMANSYAH Komisaris Utama/President Commissioner ELWIN KARYADI Komisaris/Commissioner Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners Keberhasilan KSEI menjalankan fungsinya adalah buah dari kerja keras dalam menyelaraskan inisiatif Perusahaan dengan cetak biru pengembangan pasar modal Indonesia. KSEI success in performing its role is the result of the Company’s endeavor to allign its initiative with the Indonesia capital market blue print. 17 18 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Para Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Shareholders, Tahun 2011 merupakan tahun yang menarik bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Setelah mengalami lonjakan kenaikan pada tahun 2010, kapitalisasi pasar dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh secara lebih terukur pada tahun 2011. Kepercayaan investor, terutama dari dalam negeri pun terus menguat. Situasi ini memberikan peluang untuk memantapkan perkembangan, baik pasar modal Indonesia secara umum maupun KSEI secara khususnya. Indonesia capital market has seen a favorable development in 2011. After experiencing a surge increase in 2010, the growth in market capitalization and The Composite Stock Price Index (IHSG) was more stable in 2011 and the investors' confidence within the country continues to grow stronger. This economic circumstance has provided an opportunity to stabilize Indonesia capital market in general or in particular for KSEI. Di lain pihak, sistem keuangan global terus berubah dengan cepat dan arus modal masih mengarah ke pasar modal berkembang seperti Indonesia. Pada waktu yang bersamaan, konglomerasi jasa keuangan pun meluas dan produk baru terus bermunculan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pasar modal yang terus melaju. Kondisi ini menguji daya tahan dan menjajal daya saing pasar modal Indonesia, serta menjadi tantangan bagi KSEI untuk terus mengembangkan jenis dan mutu layanannya. Dapat kami sampaikan, pada tahun 2011, KSEI menghadapi tantangan tersebut dengan sejumlah pencapaian yang menggembirakan. On the other hand, we see the global financial system has continued to change rapidly. Capital flows are still leading to emerging capital market such as Indonesia. At the same time, conglomeration of financial services was widely spreading and various new products were launched in line with technology and communication development in capital market. KSEI continues to develop its services to meet the challenges and competitiveness of Indonesian capital market. We are pleased to report that in 2011 KSEI had successfully managed to overcome these challenges and to achieve good performance. Masterplan 2010 - 2014 Masterplan 2010 - 2014 Otoritas pasar modal Indonesia sesungguhnya telah mengantisipasi situasi dan perkembangan pasar modal tersebut dengan meluncurkan Masterplan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010 - 2014 pada bulan Oktober 2010. Rencana induk tersebut menetapkan 5 (lima) tujuan di dalam pengembangan pasar modal, yaitu yang terkait dengan sumber pendanaan, sarana investasi, industri, kerangka regulasi, serta infrastruktur. Indonesian capital market authorities had actually anticipated Indonesia's challenging and competitive capital markets and its development. In October 2010, Bapepam-LK launched Masterplan of Capital Market and Non-Bank Financial Industry from 2010 to 2014. The masterplan set 5 (five) goals in capital market development, namely sources of funding, investment instuments, industry, regulatory frameworks, and infrastructures. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Self Regulatory Organization (SRO) menjalin kerjasama yang baik dalam pengembangan infrastruktur pasar modal menuju implementasi sistem perdagangan Efek yang terintegrasi (Straight Through Processing) melalui tim Strategic Management Office dan Project Management Office. Self Regulatory Organization (SRO) establishes a good cooperation with the capital market infrastructure development team towards the implementation of an integrated Securities trading system (Straight Through Processing) through the Strategic Management Office and Project Management Office team. KSEI memusatkan perhatian di dalam 3 (tiga) kegiatan pengembangan, yaitu: Single Investor Identification (SID) dan peningkatan keterbukaan informasi investor, Straight Through Processing (STP) dan manajemen risiko, serta Data Warehouse. Pada tahun 2011, pengembangan SID sebagai landasan bagi pengembangan STP menjadi prioritas utama. KSEI focuses on 3 (three) development activities, namely: Single Investor Identification (SID) and information transparency to investors, Straight Through Processing (STP) and risk management, and Data Warehouse. In 2011, development of SID as a step forward the implementation of STP became the top priority. Dewan Komisaris berpandangan, KSEI mencapai hasil yang menggembirakan pada tahun 2011. Hingga akhir Desember 2011 jumlah Sub Rekening Efek yang disimpan di KSEI sebanyak 365.651 dengan jumlah SID sebanyak 293.973. Dari jumlah SID tersebut, investor yang telah memiliki Kartu AKSes sebanyak 180.359 investor, yang terdiri atas 175.149 investor lokal dan 5.210 investor asing. The Board of Commissioners considered that KSEI had achieved excellent performance in 2011. Until the end of December 2011 there were 365,651 Sub Securities Accounts and 293,973 SIDs at KSEI. From the total number of SID, there were 180,359 AKSes Cards owned by the investors, consisting 175,149 local investors and 5,210 foreign investors. Kami berharap, perkembangan yang baik ini akan diikuti oleh perkembangan pemisahan rekening dana antara rekening dana Perusahaan Efek dan rekening dana investor. Pada akhir tahun 2011, jumlah Perusahaan Efek yang telah membuka rekening dana bagi investor yang merupakan nasabahnya mencapai 84 perusahaan dengan jumlah 11.916 rekening. Kinerja Direksi Dewan Komisaris memandang Direksi KSEI telah bekerja dengan baik pada tahun 2011. Direksi mampu memberikan arah dan memobilisasi sumber daya KSEI sedemikian rupa, sehingga KSEI dapat menjalankan tugas mengembangkan infrastruktur pasar modal Indonesia, dan sekaligus meningkatkan kinerja KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. We hope that this favorable development will be followed by further development of fund account separation between the Securities Companies' and investors' account. At the end of 2011, 84 Securities Companies opened investor’s fund accounts, amounted to 11,916 accounts. Performance of Board of Directors (BOD) The Board of Commissioners (BOC) considered that BOD have performed their duties very well in 2011. BOD had successfully provided direction and mobilized KSEI's resources to support development of Indonesia capital market infrastructure, and simultaneously improved KSEI's performance as Central Securities Depository. 19 20 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Dengan tepat, Direksi menitikberatkan BOD focused accurately on the benefits of SID pengembangan SID pada manfaat Kartu AKSes, dalam development through AKSes Card, related to the konteks peningkatan keterbukaan informasi investor. improvement of information transparency for the Pekembangan SID ini merupakan landasan yang baik investors. SID developments works as a fundamental dalam mengembangkan STP di kemudian hari. Tahun to futher development of STP Real Time Back Office 2011, merupakan tahun dimulainya pengembangan Interface, which has started to develop in 2011. This STP Real Time Back Office Interface. Fasilitas ini facility connects C-BEST with Account Holders' back menghubungkan C-BEST dengan back office office system in real time, as well as supports the use Pemegang Rekening secara real time, serta of international standard formats such as SWIFT, XML mendukung penggunaan format standar internasional Messaging, and so forth. seperti SWIFT, XML Messaging, dan lain sebagainya. When the local and foreign investors actively use AKSes Pada saat investor lokal dan asing semakin aktif Card, along with further enhancement of capital market menggunakan Kartu AKSes, dan seiring dengan activities volume, the implementation of SID and STP meningkatnya volume kegiatan pasar modal lebih plays an important role in information management. jauh nantinya, implementasi SID dan STP berperan Data Warehouse will become the backbone for penting dalam pengelolaan informasi. Data Warehouse Indonesia capital market development analysis. pun akan menjadi tulang punggung bagi analisis perkembangan pasar modal Indonesia. KSEI anticipated the increasing volume of capital market activity and showed the indicators of a better Peningkatan volume kegiatan pasar modal telah performance in 2011, including better customer terjadi dan dapat ditangani oleh KSEI dengan baik. satisfaction. KSEI also improve efficiency amidst Indikator KSEI menunjukkan terjadi peningkatan growing business activities. kinerja pada tahun 2011, termasuk dalam hal kepuasan pemakai jasa. Lebih jauh, di tengah-tengah In conclusion, BOD has provided good direction for peningkatan kegiatan usaha, KSEI juga dapat business development and resource mobilization in meningkatkan efisiensi. 2011. The BOC also envisaged that The BOD carried out realistic and accurate business projections. Dapat disimpulkan, Direksi KSEI mampu mengarahkan perkembangan usaha dan memobilisasi sumber daya dengan baik pada tahun 2011. Dewan Komisaris juga memandang proyeksi kegiatan usaha yang dilakukan oleh Direksi bersifat realistis dan terbukti akurat. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Komite Committees KSEI memiliki 3 (tiga) Komite Kerja yang membantu memberikan masukan kepada Direksi KSEI terutama sehubungan dengan fungsinya sebagai LPP dan SRO. Komite Kerja mencakup Komite Usaha, Komite Peraturan, dan Komite Pengendalian Interen dimana para anggotanya merupakan wakil-wakil Pemegang Saham KSEI. KSEI has 3 (three) Working Committees who work as advisor to The BOD, particularly with respect to its role as Cental Securities Depository and SRO. Working Committees consist of Business Committee, Regulatory Committee and Internal Control Committee where its members are representatives of KSEI's Shareholders. Selain Komite Kerja tersebut, KSEI juga memiliki Komite Anggaran yang bertujuan untuk memberikan pandangan independen dan profesional atas rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) dan Penggunaan Laba Perusahaan sebelum mendapatkan persetujuan dari Bapepam-LK. Anggota Komite Anggaran juga merupakan wakil-wakil dari Pemegang Saham KSEI. Sepanjang tahun 2011, Komite Kerja mengadakan 12 (dua belas) kali rapat bulanan. Sedangkan Komite Anggaran mengadakan 5 (lima) kali rapat. Hasil rapat Komite Kerja menghasilkan 2 (dua) rekomendasi, yaitu rancangan peraturan KSEI terkait kewenangan pemeriksaan dan sanksi kepada pemakai jasa KSEI dan pedoman Komite Kerja. Seluruh anggota Komite Kerja diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 4 Juni 2010 untuk periode tahun 2010 - 2012. Sepanjang tahun 2011 terjadi penggantian 1 (satu) anggota Komite Kerja, yaitu Ferry M. Robbani, wakil PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, selaku anggota Komite Peraturan, yang menggantikan Didiek Hartantyo. Sementara itu, anggota Komite Anggaran tahun buku 2011 diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 15 Juni 2011 dengan periode tahun 2011 - 2012. In addition to the Working Committee, KSEI has Budget Committee which aimed to provide an independent and professional oversight on Annual Work Plan and Budgeting (RKAT), and the use of the company Profit before it gets Bapepam-LK approval. Budget Committee members are also representatives of KSEI's Shareholders. Thorughout 2011, the Working Committee held 12 (twelve) monthly meetings, while the Budget Committee held 5 (five) meetings. The result from the Working Committee meeting is 2 (two) recommendations on draft regulation regarding the inspection and sanction authority to participants and Working Committee’s charter. All members of Working Committee were appointed at the Annual General Meeting of Shareholders on 4 June 2010 for 2010 - 2012 period. Throughout 2011, there was 1 (one) replacement for the members of Working Committee, which is Ferry M. Robbani, as a representative of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, who became a member of Regulatory Committee replacing Didiek Hartantyo. Meanwhile, members of the Budget Committee for 2011 were appointed at the Annual General Meeting of Shareholders dated 15 June 2011 for 2011 - 2012 period. 21 22 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Didiek Hartantyo dan mengucapkan selamat bekerja kepada Ferry M. Robbani. BOC would like to thank Didiek Hartantyo and congratulate Ferry M. Robbani as a new member of the Regulatory Committee. Akhir kata, atas kerja sama dan dukungannya, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapepam-LK, Pemegang Saham, serta para pemangku kepentingan. Finally, BOC would like to express their highest appreciation to Bapepam-LK, Shareholders and stakeholders for their cooperation and support. Terima kasih dan penghargaan juga kami sampaikan kepada Direksi dan seluruh karyawan KSEI atas dedikasi dan kerja kerasnya selama ini. Dewan Komisaris yakin bahwa dengan semangat dan kerja sama semua pihak terkait, kita akan menjawab tantangan perkembangan pasar modal Indonesia, melaksanakan Masterplan 2010 - 2014, serta mencapai kinerja yang lebih baik lagi pada tahun mendatang. ERRY FIRMANSYAH Komisaris Utama/President Commissioner Thank you to BOD and all KSEI employees for their dedication and hard work over the years. We really appreciate it. BOC believe that the good spirit and cooperation of all parties will answer the challenges of the Indonesia capital market development, successfully implement Masterplan 2010 - 2014, as well as achieve a better performance in the upcoming year. HERI SUNARYADI Komisaris/Commissioner ELWIN KARYADI Komisaris/Commissioner Excellence Togetherness Integrity Continual Development ERRY FIRMANSYAH Komisaris Utama President Commissioner HERI SUNARYADI Komisaris Commissioner ELWIN KARYADI Komisaris Commissioner annual report 2011 Lahir di Bandung pada 18 September 1955, Erry Firmansyah meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia; aktif sebagai Dewan Penasehat di berbagai organisasi profesi, seperti Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia, Ikatan Akuntansi Manajemen Indonesia, dan Certified Wealth Managers Association. Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama KSEI sejak Juni 2009, dan saat ini juga menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan lain. Karirnya di bidang pasar modal diawali dengan menduduki posisi Direktur Utama KSEI (1998-2002), kemudian Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (2002-2009). Sebelumnya, Erry Firmansyah merupakan auditor pada Drs Hadi Sutanto Office (1982-1984), Finance and Account Manager di PT Dwi Satya Utama (1984-1985), kemudian Senior Manager di PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985-1990) dan Lippo Group (1990-1998). Born in Bandung on September 18, 1955, Erry Firmansyah earned Bachelor degree in Economics from University of Indonesia; has been active as an Advisory Board in various professional organizations, such as the Financial Accounting Standards of Accounting Association of Indonesia, Indonesian Institute of Management Accounting, and Certified Wealth Managers Association. He has been President Commissioner at KSEI since June 2009, and currently also serves as a commissioner in several other companies. His career in capital market started as President Director of KSEI (19982002), and then President Director of Indonesia's Stock Exchange (2002-2009). Previously, Erry Firmansyah was an Auditor at Drs Hadi Sutanto's Office (1982-1984), Finance and Account Manager at PT Dwi Satya (1982-1984), Senior Manager at PT Sumarno Prabottinggi MGT (1985-1990) and Lippo Group (1990-1998). Pria kelahiran Jember 26 Juni 1965 ini menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987. Selain menjabat sebagai Komisaris KSEI, sejak Februari 2009, Heri juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia; di samping itu, juga menjabat sebagai Komisaris PT Bahana Securities sejak Mei 2009. Karirnya berkembang di sektor riil, keuangan dan pasar modal, diawali dengan bekerja pada PT Astra International (1988-1990), Astra Credit Company (1990-1997), dan PT Astra Securities (1997-1999); selanjutnya di PT Bahana Securities, sebagai Direktur Equity Sales (1999-2003), Direktur Fixed Income Sales (2003-2004), Direktur Investment Banking (2004-2005), Direktur Securities Trading & Research (2005-2006), dan Direktur Utama (2006-2009). Born on June 26, 1965, in Jember, Heri Sunaryadi completed his education at Agricultural Engineering Faculty, Institut Pertanian Bogor in 1987. In addition to his position as Commissioner of KSEI since February 2009, he has also served as President Director of PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia and Commissioner of PT Bahana Securities since May 2009. His career in the real sector, financial and capital markets started at PT Astra International (1988-1990), Astra Credit Company (1990-1997), and PT Astra Securities (1997-1999); and PT Bahana Securities, as Director of Equity Sales (1999-2003), Director of Fixed Income Sales (2003-2004), Director of Investment Banking (2004-2005), Director of the Securities Trading & Research (2005-2006) and Director (2006-2009). Lahir di Jakarta pada 14 Maret 1963. Elwin Karyadi menyandang gelar Sarjana Ekonomi dan Agrobisnis, Institut Pertanian Bogor pada tahun 1987 dan gelar Magister Manajemen di bidang Keuangan dan Pemasaran Internasional dari Universitas Indonesia pada tahun 1988. Aktif sebagai Dewan Pengurus Pusat dan Chairperson di berbagai asosiasi profesi, antara lain Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) dan Certified Wealth Managers Association (CWMA). Selain menjabat sebagai Komisaris di KSEI (sejak 2009), saat ini beliau juga merupakan Director and Head of Global Transaction Banking - Indonesia, Deutsche Bank A.G. Sebelumnya Elwin menjabat sebagai Senior Vice President, Private Banking Group Head di PT Bank Niaga Tbk (2004-2005), Direktur ABN Amro Manajemen Investasi (1995 - 2002), Vice President berbagai bidang terkait dengan pemasaran di ABN AMRO Bank N.V (1995-2004) dan Investment Banking Manager, Assistant Vice President di PT Bank International Indonesia (1992-1995). Born in Jakarta on March 14, 1963. Elwin Karyadi attained Bachelor degree in Economics and Agribusiness of Institut Pertanian Bogor in 1987 and Master Degree in Management of International Finance and Marketing from University of Indonesia in 1988. Has been active as the Executive Council and the Chairperson in various professional associations including Association of Indonesia Banker (IBI), Association of Indonesia's Mutual Funds (APRDI) and Certified Wealth Managers Association (CWMA). Besides his position as Commissioner of KSEI (since 2009), he has also served as Director and Head of Global Transaction Banking - Indonesia, Deutsche Bank AG. Elwin previously served as Senior Vice President at Private Banking Group Head at PT Bank Niaga Tbk (20042005), Director at ABN Amro Investment Management (1995-2002), Vice President of several marketing positions at ABN AMRO Bank NV (19952004) and Investment Banking Manager, Assistant Vice President at PT Bank International Indonesia (1992-1995). 23 MARGERET MUTIARA TANG Direktur/Director ANANTA WIYOGO Direktur Utama/President Director SULISTYO BUDI Direktur/Director Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Laporan Direksi Board of Directors’ Report Pengelolaan keterbukaan informasi yang baik semakin meningkatkan kepercayaan investor sehingga aktivitas di pasar modal terus bertumbuh dan berdampak positif bagi kinerja Perusahaan. A good information transparency management increases investor’s confidence, so that all activities in capital market grow and leave a positive impact on Company performance. 25 26 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Para Pemegang Saham yang Terhormat, Dear Shareholders, Sementara krisis ekonomi dan melemahnya perekonomian mulai terjadi di zona Euro dan Amerika Serikat, perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik, terutama setelah memasuki semester kedua. Pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 6,5% dengan tingkat inflasi 3,79% dan peringkat utang menjadi investment grade. Kepercayaan investor meningkat dan terwujud dalam investasi portofolio di sektor keuangan dan investasi langsung sektor riil. Despite the economic crisis and the weakening in the Euro zone and United States, Indonesia grew well, especially in the second quarter. National economic growth reached the level of 6.5% with 3.79% inflation rate and debt rating becomes investment grade. Investors’ confidence increased and realized in portfolio investment in financial sector and direct investment in real sector. Sejalan dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat melemah di semester kedua 2011, akhirnya mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi di akhir tahun 2011 yakni 3.822 dibanding 3.704 di tahun sebelumnya. Menguatnya IHSG ini diikuti pula dengan meningkatnya kepercayaan investor domestik terhadap pasar modal Indonesia. Hal ini diperlihatkan dengan meningkatnya komposisi nilai investasi yang dilakukan oleh investor lokal menjadi sebesar 40% dari sebelumnya yang hanya mencapai 37%. Identitas Tunggal Investor Melanjutkan program di tahun 2010 yang tercantum dalam Masterplan Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank 2010 - 2014, Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) melakukan penguatan infrastruktur pasar modal Indonesia bersama Self Regulatory Organization (SRO) yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan KSEI diantaranya melalui penerapan identitas tunggal bagi investor atau dikenal sebagai Single Investor Identification (SID) dan pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN). SID ini menjadi landasan proyek pengembangan infrastruktur pasar modal Straight Through Processing (STP) untuk meningkatkan kenyamanan investor dalam melakukan transaksi di pasar modal, sekaligus mempermudah regulator dalam melakukan pengawasan terhadap transaksi di pasar modal yang terus meningkat. Along with the stability of national economic growth, the Composite Stock Price Index (IHSG) which had weakened in the second quarter of 2011, showed a higher growth in the end of 2011, which was 3,822 compared to 3,704 in the previous year. The IHSG strengthening was also followed by the increase of investors’ confidence to Indonesia capital market. This is shown by the increasing composition of the investment value conducted by local investors, which increased to 40% from 37% in the 2010. Single Investor Identification Following the 2010 program as stipulated in Masterplan of Capital Market and Non Bank Financial Industry 2010 - 2014, Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) conduct efforts to strengthen Indonesia capital market infrastructure with Self Regulatory Organizations (SRO), namely PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) and KSEI, such as implementation of the Single Investor Identification (SID) and Investor’s Fund Account Separation (RDN). SID is the platform for the development of capital market infrastructure which is Straight Through Processing (STP), that aims to enhance investor’s convinience in the capital market, as well as to simplify regulators task of supervising transactions in capital market. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Di tahun 2011, berbagai inisiatif sosialisasi diselenggarakan untuk meningkatkan kepemilikan SID dan RDN. Ditargetkan, di awal tahun 2012, seluruh investor telah memiliki SID sebagai persyaratan bagi mereka dalam melakukan transaksi di pasar modal Indonesia. KSEI mengawali implementasi SID sejak tahun 2009, yakni melalui peluncuran Fasilitas Investor Area pada 18 Juni 2009, yang kemudian diubah namanya menjadi Fasilitas AKSes pada tanggal 23 Desember 2009. Dalam perkembangannya, nomor SID yang tertera di Kartu AKSes menjadi acuan identitas investor yang berlaku untuk seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia, mulai dari proses transaksi hingga penyelesaiannya. Di penghujung tahun 2011, untuk meningkatkan optimalisasi pemanfaatan Fasilitas AKSes, KSEI mengembangkan aplikasi AKSes Mobile berbasis smart devices. Melalui aplikasi ini, setiap saat investor dapat memantau perkembangan portofolio miliknya melalui smartphone dan komputer tablet tanpa batas ruang dan waktu. Pengembangan yang dilakukan KSEI ini sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi kepada investor yang diterapkan di pasar modal Indonesia. Sejalan dengan penerapan SID, digagas pula program pemisahan RDN, melalui ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 yang terbit pada 28 Desember 2010 terkait kewajiban pemisahan rekening dana milik masing-masing nasabah dengan rekening dana Perusahaan Efek. Pengembangan ini juga dimaksudkan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyalahgunaan dana di pasar modal, dimana rekening dana milik investor akan terpisah dengan rekening dana milik Perusahaan Efek. Dengan memiliki rekening dana terpisah, investor setiap saat dapat memperoleh informasi dan memantau rekening dana yang dimilikinya melalui Fasilitas AKSes. annual report 2011 In 2011, various promotion programs were organized to increase SID and RDN ownership. In the beginning of 2012, all investors were targeted to have SID as a requirement to conduct transactions in Indonesian capital market. KSEI has started the implementation of SID since 2009, through the launch of Investor Area Facility on 18 June 2009, which was later changed to AKSes Facility on 23 December 2009. On further development, the SID number written on the AKSes Card became investor's identity for all activities in Indonesia capital market, from transaction to settlement. At the end of 2011, to optimize the AKSes Facility utilization, KSEI developed the AKSes Mobile, a smart-device-based application. With this application, investors are able to monitor their portfolios any time through smartphone and tablet computer. This innovation is in accordance with the principle of information transparency to investors in Indonesia capital market. Along with the implementation of SID, KSEI initiated RDN program, which refers to the Bapepam-LK Rule No. V.D.3, issued on 28 December 2010, regarding the obligation of fund account separation between investor’s and Securities Company’s account. This development was also intended to minimize the possibility of fund misuse in capital market, where investor’s account will be separated from the Securities Company’s account. Therefore, investors can obtain information and monitor their accounts through the AKSes Facility at any time. 27 28 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Program ini merupakan kelanjutan pilot project yang telah dijalankan KSEI sejak November 2010. Pada bulan Maret 2011, KSEI menandatangani perjanjian kerjasama adminitrasi dana nasabah dengan PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Permata Tbk diikuti dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk di bulan Juli 2011. This program followed the pilot project which has been done since November 2010. In March 2011, KSEI signed a cooperation agreement of customer fund administration with PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, and PT Bank Permata Tbk, followed by PT Bank BNI (Persero) Tbk on July 2011. Implementasi RDN juga ditujukan untuk mengakomodir penerapan SID secara menyeluruh, sehingga Straight Through Processing (STP) dapat dikembangkan lebih optimal. Dengan STP, intervensi operasional manusia dapat dikurangi, sehingga keamanan, kerahasiaan, dan kecepatan pemrosesan dapat ditingkatkan. The implementation of RDN is also intended to accommodate a comprehensive SID implementation, thus the Straight Through Processing (STP) can be developed better. The STP reduces operational intervention by humans, so that security, confidentiality and processing speed can be improved. Selain itu, untuk meningkatkan akurasi data nasabah Pemegang Rekening, sepanjang tahun 2011, KSEI bersama para Pemegang Rekening telah melakukan pengkinian data guna mendukung implementasi SID. Keberadaan data yang lengkap, memadai dan akurat akan meningkatkan proses monitoring, analisis data dan transparansi di pasar modal Indonesia. Kinerja KSEI 2011 Menguatnya pertumbuhan pasar modal Indonesia berdampak langsung terhadap kinerja KSEI secara keseluruhan di tahun 2011. Kegiatan usaha KSEI membawa hasil yang menggembirakan dan mencatat peningkatan pendapatan, laba bersih dan ekuitas. Lebih jauh, kinerja operasional dan finansial ini juga diiringi oleh pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan yang berarti dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Perusahaan mencatat peningkatan total aset yang tersimpan di C-BEST sebesar 11,82% menjadi Rp 2.286,18 triliun di tahun 2011 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2.044,54 triliun. Jumlah Efek yang terdaftar di C-BEST juga mengalami peningkatan menjadi 1.004 dari sebelumnya 885. Demikian pula dengan jumlah Emiten yang terdaftar mengalami peningkatan dari 659 di tahun 2010 menjadi 710 Emiten di tahun 2011. In addition, to improve accuracy of Account Holders’ data, throughout 2011, KSEI along with Account Holders has updated the data to support the SID implementation. The availability of adequate, complete, and accurate data will improve the process of monitoring and analyzing, and the transparency in Indonesia capital market. KSEI Performance in 2011 The strengthening growth of Indonesian capital market had a direct impact to KSEI overall performance in 2011. KSEI's business activities brought encouraging result and increased in revenue, net income, and equity. Furthermore, operational and financial performance was followed by human resources development and excellent implementation on good corporate governance. Based on Company records, total assets in C-BEST increased by 11.82% to Rp 2,286.18 trillion from Rp 2,044.54 trillion in 2010. The types of Securities listed in the C-BEST also increased from 885 to 1,004 in 2011. Similarly, the total numbers of listed Issuers increased from 659 in 2010 to 710 Issuers in 2011. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Peningkatan pendapatan juga dibarengi dengan peningkatan frekuensi penyelesaian transaksi. Penyelesaian transaksi bursa naik 6,29% meningkat dari 27.226.925 di tahun 2010, menjadi 28.939.363 di tahun 2011. Demikian pula dengan frekuensi pemindahbukuan Efek di KSEI (Free of Payment dan Versus Payment) pada tahun 2011 mengalami peningkatan signifikan sebesar 21,82% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 748.581 menjadi 911.857 di tahun 2011. Selama tahun 2011, jasa distribusi Tindakan Korporasi juga mengalami peningkatan jumlah kegiatan yang dilaksanakan dan jumlah dana yang didistribusikan. Jumlah dana yang didistribusikan mengalami kenaikan baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang USD, yaitu sebesar Rp 165 triliun dan USD 214 juta, dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 71,96 triliun dan USD 93,78 juta. Demikian pula dengan jumlah kegiatan Corporate Action yang meningkat sebesar 10% menjadi 2.308 kegiatan dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2.098 kegiatan. Peningkatan kegiatan operasional yang terjadi di tahun 2011, mampu menghasilkan kinerja keuangan dan profitabilitas yang baik. KSEI mengalami peningkatan baik dari sisi pendapatan maupun laba usaha bersih. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan Pendapatan Usaha Bersih KSEI pada tahun 2011 yang mencapai angka Rp 213,85 miliar atau meningkat sebesar 20,29% dari tahun 2010 yaitu sebesar Rp 177,77 miliar. Sementara itu Laba Bersih yang dihasilkan KSEI pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 132,27 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 24,71% dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesar Rp 106,06 miliar. annual report 2011 Revenue growth is followed by the growth of transactions’ settlement. The total number of stock exchange transactions’ settlement increased by 6.29% from 27,226,925 in 2010 to 28,939,363 in 2011. Similarly, the book-entry’s settlement (Free of Payment and Versus Payment) went up to 21.82% from 748,581 in the previous year to 911,857 in 2011. Throughout 2011, Corporate Action services also increased in the number of activities performed and total distributed fund. The amount of funds distributed increased both in Rupiah and USD, as much as Rp 165 trillion and USD 214 million, compared to previous year of Rp 71.96 trillion and USD 93.78 million. The increase of 10% occurred in the number of Corporate Action activities carried out through KSEI that reached 2,308 activites compared to previous year of 2,098 activities. Operational activity improvement was able to generate good financial performance and profitability in 2011. KSEI had increased both in revenue and net operating profit. KSEI's net revenues in 2011 reached the figure of Rp 213.85 billion, an increase of 20.29% from 2010 position of Rp 177.77 billion. While the Net Profit generated in 2011 was Rp 132.27 billion or an increase of 24.71% from Rp 106.06 billion in 2010. 29 30 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Di tahun 2011 KSEI berhasil melakukan efisiensi untuk meningkatkan produktivitas Perusahaan. Perusahaan berhasil menekan kenaikan biaya usaha sehingga menjadi hanya sebesar 3,60% dari sebelumnya 37,9%. Dengan adanya penurunan kenaikan biaya usaha, rasio beban usaha terhadap pendapatan usaha bersih juga mengalami penurunan sebesar 8,9% menjadi 55,2% dari sebelumnya 64,1%. Hal ini, meningkatkan rasio produktivitas karyawan sebesar 18,8% menjadi Rp 2.607,9 juta dari tahun sebelumnya Rp 2.194,7 juta. Untuk menjaga dan meningkatan kualitas layanan jasa yang diberikan, KSEI setiap tahunnya secara rutin menyelenggarakan Customer Survey untuk mengetahui persepsi pemakai jasa terhadap layanan jasa yang diberikan. Kegiatan ini mencakup penelitian kuantitatif, kunjungan dan wawancara dengan pemakai jasa, serta pertemuan dan diskusi (Focus Group Discussion). Berdasarkan survei yang dibantu oleh konsultan independen tersebut, Customer Satisfaction Survey (CSI) yang diperoleh KSEI di tahun 2011 secara keseluruhan meningkat sebesar 0,78 menjadi adalah 77,98%. Walaupun hal ini menunjukkan pemakai jasa berada dalam level Puas atas layanan jasa KSEI, namun peningkatan tersebut tidak menjadi alasan untuk berpuas diri. Oleh karena itu, KSEI akan terus meningkatkan mutu layanan jasanya dengan mengacu pada Action Plan 2011 2012 yang dirumuskan berdasarkan masukan Customer Survey tersebut. Pengembangan dan pencapaian yang diraih KSEI senantiasa didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) KSEI yang berkualitas. Peningkatan kualitas SDM dilakukan melalui keikutsertaan karyawan dalam berbagai pelatihan, baik di dalam negeri maupun luar negeri, serta pengiriman beberapa karyawan yang memperoleh program beasiswa untuk menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi. Kegiatan ini terus dilakukan sebagai langkah mempersiapkan SDM yang andal serta mampu mengakomodir perkembangan pasar modal di tahun-tahun mendatang. In 2011, KSEI has succeeded to carry out efficiency to improve Company's productivity, KSEI has also managed to significantly reduce operational cost from 37.9% in 2010 to 3.60% in 2011. By this reduce, the ratio of operating expenses to net operating revenue decreased by 8.9% to 55.2% from 64.1%. This condition increase employee productivity ratio by 18.8% to Rp 2,607.9 million from the previous year Rp 2,194.7 million. Relating to the Company's effort to maintain and improve its services quality, KSEI conducts Customer Survey every year to determine the perception of customers toward KSEI's services. These activities include quantitative research, company visits and interviews with customers, as well as Focus Group Discussions. Based on survey, conducted by independent consultant, the overall score of Customer Satisfaction Survey (CSI) increased by 0.78 to 77.98% in 2011. Although this result might show customers’ satisfaction towards KSEI services, yet, the result should not make us fully satisfy. KSEI will continuously improve its service quality with a reference to the Action Plan 2011 - 2012, which was formed based on Customer Survey feedback. The Company's development and achievement has always been supported by highly qualified human resources (HR). The HR competencies can be improved by involving all employees in various trainings, both domestic and abroad, as well as sending some empolyees who obtained scholarship program to complete higher education. This step has been done countinously to provide professional and competent human resources in accommodating the development of capital market in the future. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Good Corporate Governance and Corporate Social Responsibility KSEI senantiasa berupaya menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan pedoman Komite Nasional Kebijakan GCG. Di dalam upaya tersebut, pada tahun 2011, KSEI telah merumuskan dan mulai menerapkan berbagai piagam yang terkait dengan tata kelola perusahaan yang baik. KSEI has always committed to implement the principles of Good Corporate Governance (GCG) according to the guidelines of the Komite Nasional Kebijakan GCG. In 2011, KSEI formed and implemented various charters which are related to good corporate governance. Sebagai bentuk tanggung jawab KSEI sebagi LPP dan untuk memenuhi persyaratan dalam Peratutran Bapepam-LK, KSEI telah menerapkan kebijakan Business Continuity Management (BCM) sejak tahun 2010. BCM merupakan pilar penting dalam penerapan tata kelola perusahaan untuk senantiasa melakukan mitigasi risiko dan menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan, dengan meningkatkan kepedulian seluruh karyawan terhadap kebijakan yang telah disusun apabila terjadi kondisi darurat atau disaster. To commit the requirement of Bapepam-LK regulation, as part of our responsibility as Central Securities Depository, KSEI has implemented Business Continuity Management (BCM) policy since 2010. BCM is an important fundamental in the implementation of corporate governance to mitigate risk and maintain business continuity of the company by improving employees' awareness of the policies in case of emergency and disaster. Selain itu, KSEI juga melanjutkan Sertifikasi ISO yang secara berkesinambungan telah dijalankan sejak tahun 2001. Di tahun 2011, seluruh kegiatan mengacu pada standar persyaratan ISO, yang terdokumentasi dengan baik dalam Standar Operasi Prosedur, Instruksi Kerja dan Formulir. Selama tahun 2011, Badan Sertifikasi SGS Indonesia telah menyelenggarakan 2 (dua) kegiatan ISO Surveillance Audit terhadap KSEI, dimana KSEI dapat mempertahankan sertifikasi ISO 9011:2008. Bentuk tanggung jawab KSEI dalam pengembangan pasar modal diwujudkan melalui edukasi dan sosialisasi. Untuk itu, KSEI bersama BEI dan KPEI menyelenggarakan berbagai program edukasi baik kepada pelaku pasar modal maupun masyarakat luas. Furthermore, KSEI has also continued to run ISO Certification consecutively since 2001. In 2011, such activities complied with ISO standards and were well documented under Standard Operating Procedures, Work Instructions and Forms. During 2011, the Board of Indonesia's SGS Certification hosted 2 (two) ISO Surveillance Audits activities towards KSEI. As a result, KSEI can still maintain ISO Certification 9011:2008. The capital market development through the provision of education and workshops is representing KSEI's responsibilities. Therefore, KSEI with BEI and KPEI organized various educational programs to both capital market participants and society. 31 32 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Melalui kerjasama dengan beberapa Perusahaan Efek, sejak tahun 2006 diselenggarakan Sekolah Pasar Modal yang ditujukan secara terbuka dan gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah informasi kepada masyarakat mengenai investasi di pasar modal. Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, KSEI secara berkala mengadakan berbagai kegiatan sosial, baik di bidang pendidikan maupan kesehatan. Kegiatan bersama BEI dan KPEI dalam bidang sosial pada tahun 2011 dilaksanakan sebagai bagian dalam rangkaian HUT Pasar Modal ke 35 melalui beberapa kegiatan seperti: pembangunan sarana sanitasi lingkungan dan MCK di Desa Cibunian - Bogor, pengkayaan jenis tanaman hutan dan reboisasi di daerah hulu sungai Ciliwung, dan pembangunan Taman Bacaan di Cileungsi - Bogor untuk meningkatkan kualitas generasi muda. Di akhir laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapepam-LK dan SRO lainnya, atas dukungan dan kerja samanya dalam mengembangkan infrastruktur pasar modal, serta kepada seluruh karyawan yang telah bekerja sepenuh hati dengan profesionalisme yang tinggi. Secara khusus, Direksi menyampaikan rasa terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan yang sangat berarti serta saran yang membangun, dan bersama-sama menjalani satu langkah lagi menuju integrasi pasar modal Indonesia. ANANTA WIYOGO Direktur Utama/President Director Through collaboration with some Securities Companies, since 2006, The Schools of Capital Market has been opened to public. This is intended to disseminate more information to the public about investing in the capital market. As part of corporate social responsibility program, KSEI regularly organizes various social events, such as educational and health events. The joint social events between BEI and KPEI in 2011 were held as part of The 35th anniversary of the Capital Market celebration through several programs such as: estabishment of sanitation and washing facilities in Cibunian villageBogor, plant enrichment and reforestation around Ciliwung's headwater area, and establishment of reading facilities/library in Cileungsi - Bogor to improve the quality of the younger generation. In closure, we would like to express our highest appreciation to Bapepam-LK and other SROs for the support and cooperation in developing the capital market infrastructure. Thanks also goes to all employees for their hard work with high professionalism. Furthermore, we would like to extend our gratitude to the Board of Commissioners for their profound support and constructive recommendations, and together to step further towards the integration of Indonesia capital market. SULISTYO BUDI Direktur/Director MARGERET MUTIARA TANG Direktur/Director Excellence Togetherness Integrity Continual Development ANANTA WIYOGO Direktur Utama President Director SULISTYO BUDI Direktur Director MARGERET MUTIARA TANG Direktur Director annual report 2011 Pada masa bakti tahun 2010 - 2013, posisi Direktur Utama dipercayakan untuk kedua kalinya kepada Ananta Wiyogo, pria kelahiran Roma, Italia, 14 Agustus 1957. Beliau adalah lulusan Bentley College, Waltham, MA, USA dan meraih gelar MSc bidang Keuangan (1987) serta MSc bidang Manajemen dari Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA, Wijawiyata Manajemen, LPPM (1981) serta Fakultas Perikanan IPB (1981). Sebelum bergabung dengan KSEI, beliau menjadi Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (20012007), Direktur Keuangan PT Tunas Sepadan Investama (1999-2001) dan Managing Director Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong (1997-1999). Selain itu Ananta pernah menduduki posisi VP Merchant Banking PT Bank Niaga Tbk (19951997), VP Corporate Finance Bankers Trust (1989-1995) dan Internal Control PT Atlantic Richfield Indonesia (1987-1989). In the period of 2010 - 2013, President Director position has been entrusted for the second time to Ananta Wiyogo, born in Rome, Italy, on 14 August 1957. He completed his study at Fishery Faculty of Institute Pertanian Bogor in 1981, he earned MSc degree in Finance from Bentley College, Boston, USA in 1987 and in Management from Arthur D. Little Management Education Institute, Cambridge, USA. Prior to joining KSEI, he was the President Director of PT Pemeringkat Efek Indonesia (2001-2007), Director of Finance of PT Tunas Sepadan Investama (1999-2001) and Managing Director of Niaga Finance Co. Ltd, Hong Kong (19971999). Moreover Ananta has also held the positions of VP Merchant Banking of PT Bank Niaga Tbk (1995-1997), VP Corporate Finance of Bankers Trust (1989-1995) and Internal Control of PT Atlantic Richfield Indonesia (1987-1989). Pria kelahiran Yogyakarta 30 Agustus 1965 menyelesaikan pendidikan Magister Ilmu Komputer dengan Kekhususan Teknologi Informasi di Universitas Indonesia pada tahun 1999, setelah menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990. Sebelum mendapat kepercayaan pada masa bakti 2010-2013 untuk memegang posisi Direktur, Sulistyo Budi telah meniti karir di KSEI sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi (2000-2010), dan menjalankan amanah sebagai Komisaris PT Penilai Harga Efek Indonesia (2008-2010). Beliau pernah berkarir di bidang Teknologi Informasi, antara lain di IBM Headquarter Tokyo, Jepang (1992-1993) dan PT Nusantara Sistem International selama hampir 7 tahun, dengan posisi terakhir sebagai Network Computing Business Unit General Manager. Born in Yogyakarta on 30 August 1965, he completed his education in Magister of Computer Studies majoring Information Technology at Universitas Indonesia in 1999, after graduated from Electro Engineering at Institut Teknologi Bandung in 1990. He holds a position as Director of KSEI for the period of 2010-2013. Prior to that, Sulistyo Budi had pursued his career at KSEI as Head of Information Technology Division (2000-2010) and Commissioner of PT Penilai Harga Efek Indonesia (2008-2010). He worked in Information Technology field including at IBM Headquarter Tokyo, Japan (1992-1993) and PT Nusantara System International for almost 7 years, on the latest position as Network Computing Business Unit General Manager. Lahir di Jakarta pada 27 Juni 1960. Margeret Mutiara Tang meraih gelar Bachelor of Science dalam ilmu matematika di University of Oregon, USA pada tahun 1984. Beliau menjabat sebagai Direktur KSEI untuk masa bakti 2010-2013. Sebelumnya Margaret berkarir sebagai Securities Country Manager Citibank NA, Indonesia sejak tahun 2005, Head of Domestic Custody Service di Deutsche Bank AG, Indonesia (2003-2005) dan Banking Relation di Asia Pulp & Paper Co. Ltd., Singapura (1999-2003). Selain itu beliau pernah menjadi Head of Origination, Capital Market Division PT Bank International Indonesia (1996-1999), Head of Custody PT Bank Dagang Nasional Indonesia (1993-1996), Head of Client Services, Custodial Services Standard Chatered Bank (1990-1993) dan Head of Information Technology PT Janssen Pharmaceutica (1987-1990). Born in Jakarta on 27 June 1960. Margeret Mutiara Tang earned Bachelor of Science degree in Mathematics at University of Oregon, USA in 1984. She serves as a Director of KSEI for the period of 2010 - 2013. Previously, Margaret held the positions of Securities Country Manager of Citibank NA, Indonesia since 2005, Head of Domestic Custody Service of Deutsche Bank AG, Indonesia (2003-2005) and Banking Relation of Asia Pulp & Paper Co. Ltd., Singapore (19992003). In addition, she was Head of Origination, Capital Market Division of PT Bank International Indonesia (1996-1999), Head of Custody of PT Bank Dagang Nasional Indonesia (19931996), Head of Client Services, Custodial Services of Standard Chartered Bank (1990-1993) and Head of Information Technology of PT Janssen Pharmaceutica (1987-1990). 33 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Laporan Usaha Business Overview Fasilitas AKSes sebagai sarana keterbukaan informasi pasar modal Indonesia menjadi fokus utama Perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan investor untuk terus berinvestasi. AKSes Facility as information transparency instruments in Indonesia capital market is the main focus of the Company to improve investor convenience and confidence to invest continually. 35 36 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Jasa KSEI KSEI Services Excellence Togetherness Integrity Continual Development Meningkatnya kepercayaan investor, baik investor domestik maupun investor luar negeri terhadap pasar modal Indonesia merupakan hasil dari pertumbuhan pasar modal yang selalu diimbangi oleh perkembangan elemen-elemen pendukungnya. Oleh karenanya, sebagai satu-satunya Kustodian sentral di Indonesia, KSEI terus berupaya meningkatkan kemampuannya. Fungsi dan tugas utama KSEI adalah mencakup jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek. Layanan jasa yang dikelola KSEI meliputi penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik, administrasi rekening Efek, penyelesaian transaksi Efek, dan distribusi hasil Corporate Action. KSEI juga melakukan jasa-jasa lain seperti gadai Efek, Fasilitas REPO, Fasilitas AKSes dan penyediaan laporanlaporan jasa Kustodian sentral. Inisiatif KSEI di Tahun 2011 Penguatan beberapa infrastruktur untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia menjadi rencana kerja KSEI. Di tahun 2011, KSEI berupaya menuntaskan penerapan Identitas Tunggal Pemodal (Single Investor Identification atau SID). SID, sebagaimana tertuang dalam Peraturan BapepamLK No. V.D.3 yang diterbitkan pada 28 Desember 2010 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Perantara Pedagang Efek, mewajibkan Perusahaan Efek membuatkan SID kepada seluruh investor yang menjadi nasabahnya. Infrastruktur lain yang dikembangkan KSEI di tahun 2011 adalah back-office realtime interface system. Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung terselenggaranya keterhubungan seluruh aktivitas yang mencakup komunikasi data terkait administrasi penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek antara sistem back-office Pemegang Rekening KSEI dengan C-BEST secara real time dan otomatis. Diharapkan hal ini akan menciptakan efisiensi dengan mengurangi proses duplikasi dan input data secara manual di C-BEST. annual report 2011 As the result of favorable capital market growth, as well as its supporting elements, the confidence of domestic and foreign investor was increased. Therefore, as the only Central Securities Depository in Indonesia, KSEI continues to improve its potency. KSEI's main functions and tasks are to provide depository and transactional settlement services, including scripless Securities depository services, Securities account administrative management, Securities transactional settlement, and Corporate Action distribution. KSEI also offers other services such as: pledge of securities, REPO Facility, AKSes facility and provision of central Custodian reports. KSEI Initiative in 2011 Strengthened infrastructures to support Indonesia capital market development are part of KSEI work plan. In 2011, KSEI has tried to complete Single Investor Identification (SID) implementation. This effort is in compliance with Bapepam-LK Rule No. V.D.3, issued on December 28, 2010 regarding the Internal Control of Securities Companies engaging in Broker Dealer Activities Conducting Business Activities, which requires all Securities Companies to provide SID to their customer. A further infrastructure developed by KSEI in 2011 is a back-office realtime interface system. This facility aims to support connectivity of all activities, including data communication for depository administration and transactional settlement between KSEI Account Holders back-office system with C-BEST, which are automatic and real time. This facility will create efficiency, since the duplication process and manual data input get reduced. 37 38 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pengembangan transparansi informasi secara real time bagi investor dikembangkan KSEI dengan menerapkan pemisahan rekening dana milik nasabah dengan rekening dana milik Perusahaan Efek. Pengembangan ini difasilitasi melalui kerjasama antara KSEI dengan 4 (empat) Bank Pembayaran pada 3 Maret 2011, yang terdiri dari: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Permata Tbk, dan kemudian pada 7 Juli 2011, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ikut bergabung. Guna mendukung kewajiban pemberian nomor SID dan pembukaan rekening dana bagi seluruh investor di pasar modal Indonesia sebagai persyaratan untuk melakukan transaksi Efek di pasar modal mulai Februari 2011, KSEI bersama SRO melakukan sosialisasi dan edukasi kepada Perusahaan Efek dan investor melalui berbagai kegiatan di dalam dan luar kota. Sementara itu, sebagai perusahaan yang mengutamakan layanan jasa, setiap tahun KSEI selalu menjaga dan memperbaiki mutu layanan secara berkesinambungan melalui kegiatan surveillance audit atas Sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) yang telah diperoleh sejak tahun 2001. Sebagaimana kegiatan tahun 2010, maka di tahun 2011 KSEI bersama SRO menyelenggarakan programprogram terkait pengembangan di pasar modal, antara lain Sekolah Pasar Modal, Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta dan Surabaya. Selain itu, KSEI juga menyelenggarakan beberapa kegiatan terkait sosialisasi Fasilitas AKSes, yaitu Roadshow Sosialisasi Kartu AKSes di beberapa daerah seperti Palembang, Solo, Pontianak, Balikpapan, Manado dan Makassar. Sosialisasi kepada pemakai jasa juga dilakukan, antara lain: sosialisasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah kepada Perusahaan Efek, Seminar untuk Emiten yang terdaftar di KSEI dengan tema seminar “Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun 2011 Bagi Emiten” dan Seminar untuk Pemegang Rekening KSEI dengan tema “IT Security Awareness and KSEI Services”. The development of transparent and real time information was conducted by KSEI toward the implementation of fund account separation between customers’ and Securities Companies’. As for this development, KSEI, through a cooperation agreement with 4 (four) Payment Banks on March 3, 2011, namely: PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Permata Tbk, and followed by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk on July 7, 2011. As the obligatory support to provide SID and investor’s fund account separation, which has been required for Securities transaction in Indonesian capital market since February 2011, KSEI together with SRO conduct workshops and educational programs for Securities Companies and investors through various events in Jakarta and other cities. As a company that prioritizes its service provision, KSEI continuously improves its service quality every year through surveillance audit on International Organization for Standardization (ISO) Certification, which has been acquired since 2001. Similar to 2010 activities, in 2011 KSEI and SRO organized several programs related to capital market development, such as: Capital Market School, Investor Summit and Capital Market Expo 2011 in Jakarta and Surabaya. KSEI also organized AKSes Card promotion roadshow in Palembang, Solo, Pontianak, Balikpapan, Manado and Makassar. Other promotion programs for KSEI customers include Investor’s Fund Account Separation workshops for Securities Companies, Seminar for Issuer entitled “2011 Current Tax Facilities For Issuers" and Seminar for KSEI Account Holders entitled "IT Security Awareness and KSEI Services". Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sementara itu, dalam upaya meningkatkan internalisasi dari nilai “Excellence”, KSEI menyelenggarakan Knowledge Sharing - Customer Service Excellent bagi karyawan, sehinggga pelayanan kepada para pemangku kepentingan menjadi semakin lebih baik. Kerja Sama SRO dan Bapepam-LK Aktivitas pengembangan pasar modal juga dilakukan KSEI bersama dengan BEI, KPEI, serta Bapepam-LK. Proyek Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Indonesia yang dicanangkan pada akhir tahun 2009 terus disosialisasikan kepada para pelaku pasar, khususnya Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Hal ini antara lain untuk menunjang Masterplan pasar modal Indonesia periode 2009 - 2014. Sementara sosialisasi Fasilitas AKSes terus dilanjutkan, KSEI juga melakukan penerapan SID, serta pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN). Ketiga aktivitas ini merupakan hal utama bagi tercapainya pengembangan pasar modal yang terus meningkat baik pertumbuhan transaksi maupun para pelakunya. Pengembangan Single Investor ID Penuntasan kepemilikan SID oleh setiap investor dilakukan KSEI demi memudahkan investor maupun regulator di pasar modal untuk memperkuat fungsi serta mekanisme pengawasan. Penyelesaian program SID ini juga terkait dengan pengembangan database investor yang merupakan prasyarat untuk terealisasinya rencana pengembangan infrastruktur pasar modal dengan sistem utama, yaitu Straight Through Processing (STP) dan Data Warehouse. Penerapan SID memberikan kemudahan kepada investor untuk mengkonsolidasi dan melakukan pemantauan data kepemilikan Efek beserta mutasinya yang tercatat di beberapa Sub Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang berbeda. annual report 2011 Meanwhile, as an effort to increase 'Excellence' value, KSEI conducted Knowledge Sharing - Customer Service Excellent event for its employees to provide better services for KSEI stakeholders. Cooperation between SRO and Bapepam-LK KSEI together with BEI, KPEI, and Bapepam-LK has put on some efforts to develop Indonesia capital market. Indonesia Capital Market Infrastructure Development Projects launched in late 2009 is still being familiarized among the market participants, particularly Securities Companies and Custodian Banks. The objective, among others, is to support Masterplan of Indonesia capital market for 2009 - 2014 period. While AKSes Facility continues to be promoted, KSEI also conducts SID and Investor’s Fund Account Separation implementation. These three main activities are essential to increase Indonesia capital market development both for transactions and participants growth. Single Investor ID Development Completion of SID ownership conducted by KSEI aims to facilitate capital market investors and regulators to strengthen the supervising function and mechanism. This completion is related to investor database development as a prerequisite in implementing the capital market infrastructure development plan with the main systems, which are Straight Through Processing and Data Warehouse. The SID implementation will provide conveniences for investors to consolidate and monitor their Securities ownerships and movement activities, which are registered in several Sub Securities Accounts in Securities Companies and Custodian Banks. 39 40 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Bagi regulator, penerapan SID sangat membantu dalam melaksanakan proses pengawasan atas seluruh transaksi Efek, sehingga dapat meminimalisasi penyalahgunaan dan penyelewengan portofolio Efek yang dimiliki nasabah. Sosialisasi Kartu AKSes Sejalan dengan kepemilikan Kartu AKSes yang terus dikembangkan oleh KSEI, dan untuk lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi investor dalam bertransaksi di pasar modal, ditahun 2011, KSEI melakukan pengembangan dari Fasilitas AKSes berupa Aplikasi AKSes Mobile, dimana pemantauan portofolio investasi oleh investor dapat dilakukan melalui smartphone dan tablet. Mengingat pentingnya Kartu AKSes dimiliki oleh investor, KSEI terus melakukan workshop dan seminar ke berbagai daerah, yang dimulai sejak pertengahan tahun 2010 lalu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepemilikan Kartu AKSes oleh investor dimana pada akhir tahun 2010 jumlah pengguna Kartu AKSes baru mencapai 45.075 dari 321.521 Sub Rekening Efek. Sosialisasi intensif yang dilakukan KSEI bersama SRO, selain untuk meningkatkan jumlah pengguna Kartu AKSes, juga untuk peningkatan jumlah pengguna kartu AKSes untuk login dan melakukan pemantauan portofolio investasinya melalui website Kartu AKSes. Hal ini dimaksudkan agar investor merasakan secara langsung manfaat fasilitas yang tersedia. Keaktifan investor memantau portofolio Efek yang dimilikinya juga berperan dalam meminimalkan potensi risiko kejahatan yang mungkin muncul di pasar modal. Di akhir tahun 2011, Kartu AKSes telah dimiliki oleh 180.359 dari total SID di KSEI sebanyak 293.973. Jumlah Pengguna Kartu AKSes tahun 2011 For regulators, the SID implementation is very useful to monitor all Securities transactions, and to minimize the potential of misuse and diversion of customer's Securities portfolios. AKSes Card Promotion Programs In line with AKSes Card ownership implementation which has been continuously developed to improve investor's convenience and confidence to invest in capital market, in 2011, KSEI has developed AKSes Mobile application, an improvement of AKSes Facilities. With this application, investor can monitor their investment portfolios via smartphones and tablets. Given the importance of the AKSes Card ownership, KSEI had been conducting workshops and seminars to various cities started in mid 2010. This effort was important to increase the AKSes Card ownership since there were only 45,075 users from 321,521 Sub Securities Accounts by the end of 2010. In addition to increase AKSes Card ownership, these programs also aimed to increase the number of AKSes Facility's users login to monitor their investment portfolios. Thus, the investors can get the benefits directly from available facilities. If the investors would actively monitor their Securities portfolios, the risk of capital market system abuse can be reduced. At the end of 2011, there were 180,359 investors who owned AKSes Card from total of 293,973 SIDs in KSEI. AKSes Card Users in 2011 Lokal/Domestic Asing/Foreign Institusi Institution Individu Individual Institusi Institution Individu Individual 2,683 172,466 3,482 1,728 175,149 5,210 Total 180,359 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 JASA PENYIMPANAN EFEK SECURITIES DEPOSITORY SERVICES Keamanan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi di pasar modal merupakan salah satu tuntutan utama investor. Untuk memastikan tercapainya hal tersebut, KSEI sebagai Kustodian sentral mengoperasikan seluruh kegiatannya melalui sistem penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek dengan pemindahbukuan berbasis teknologi tinggi. Sistem yang dipergunakan KSEI lebih dikenal dengan sebutan C-BEST (The Central Depository and Book Entry Settlement System). Saat ini, jenis-jenis Efek yang tersimpan dalam C-BEST, meliputi: Saham, Obligasi Korporasi, Obligasi Pemerintah, Waran, HMETD, Medium Term Notes, Promissory Notes, Efek Beragun Aset, Reksa Dana Penyertaan Terbatas, Exchange Traded Fund, Sukuk, dan Surat Berharga Syariah Negara. Secure and convenient transactions in capital market are some of investor's main demands. To ensure this, KSEI, as a Central Securities Depository, operates its activities through a central depository and transactional settlement with high technology based book-entry system, which is known as C-BEST (The Central Depository and Book Entry Settlement System). Currently, the types of Securities that are deposited in C-BEST include: Shares, Corporate Bonds, Government Bonds, Warrants, Rights, Medium Term Notes, Promissory Notes, Asset Backed Securities, Exchange Traded Funds, Private Equity Funds , Sukuk, Sovereign Sharia Securities. Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi di pasar modal, kinerja layanan penyimpanan Efek KSEI di tahun 2011 juga meningkat, baik dari nilai, kepemilikan, maupun kuantitas jenis aset yang tercatat di C-BEST. Total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami peningkatan sebanyak 12% atau meningkat dari Rp 2.044,54 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 2.286,18 triliun di akhir tahun 2011. Sementara itu, berdasarkan kepemilikan aset dalam bentuk Saham, juga terjadi kenaikan. Nilai saham yang dimiliki investor asing meningkat dari Rp 1.184,28 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 1.251,88 triliun atau naik 5,71%. Sedangkan nilai saham yang dimiliki investor lokal pada periode yang sama meningkat dari Rp 701,52 triliun menjadi Rp 839,31 triliun atau naik 19,64%. Aset dalam bentuk Obligasi Korporasi dan Sukuk yang dimiliki oleh investor asing meningkat dari Rp 4,80 triliun menjadi Rp 6,85 triliun atau naik 42,71%. Pada periode yang sama, kepemilikan oleh investor lokal juga meningkat dari Rp 110,71 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 141,66 triliun di tahun 2011 atau naik 27,96%. In line with increasing transaction activities in capital market, KSEI's depository service performance in 2011 has also improved in value, ownership, type and quantity of assets registered in C-BEST. The total value of assets that was registered in C-BEST has increased 12%, from Rp 2,044.54 trillion at the end of 2010 to Rp 2,286.18 trillion at the end of 2011. Meanwhile, the investors’ asset ownership of Shares was also increased.Shares value held by foreign investors increased by 5.71%, from Rp 1,184.28 trillion in 2010 to Rp 1,251.88 trillion. While the shares held by local investor in the same period were also increased by 19.64%, from Rp 701.52 trillion to Rp 839.31 trillion. For Corporate Bonds and Sukuk owned by foreign investors increased by 42.71% from Rp 4.80 trillion to Rp 6.85 trillion. While for local investors, the ownership increased by 27.96% from Rp 110.71 trillion in 2010 to Rp 141.66 trillion in 2011. 41 42 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Nilai Aset yang Terdaftar di C-BEST tahun 2010 – 2011 Jenis Efek Saham Obligasi Korporasi Obligasi Pemerintah Waran HMETD Medium Term Notes Promissory Notes Efek Beragun Aset Reksa Dana Penyertaan Terbatas Sukuk Surat Berharga Syariah Negara Total Value of Assets Registered with C-BEST in 2010 - 2011 Nilai Aset/Asset Value 2010 2011 Rp 1,885.80 trillion Rp 109.50 trillion Rp 13.34 trillion Rp 4.42 trillion Rp 201.15 million Rp 17.41 trillion Rp 19 billion Rp 1.02 trillion Rp 425.58 billion Rp 6.02 trillion Rp 6.03 trillion Rp 2,044.54 trillion Rp 2,091.20 trillion Rp 142.64 trillion Rp 12.78 trillion Rp 4.45 trillion Rp 238.25 billion Rp 19.34 trillion Rp 1.44 trillion Rp 487.71 billion Rp 5.87 trillion Rp 7.69 trillion Rp 2,286.18 trillion Selain terjadi kenaikan nilai, komposisi kepemilikan Saham pun mengalami perubahan. Porsi kepemilikan investor asing dan investor lokal pada tahun 2010 masing-masing adalah 62,80% dan 37,20%, berubah menjadi 59,86% dan 40,14%. Perubahan komposisi yang juga terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini merupakan salah satu cerminan dari semakin meningkatnya minat dan kepercayaan investor lokal terhadap pasar modal. Hal ini antara lain merupakan hasil dari program edukasi dan sosialisasi yang intensif tentang pasar modal yang dilakukan oleh Self Regulatory Organization kepada masyarakat Indonesia. Type of Securities Shares Corporate Bonds Government Bonds Warrants Rights Medium Term Notes Promissory Notes Asset Backed Securities Private Equity Funds Islamic Bonds Surat Berharga Syariah Negara Total Besides the increasing value, the composition of Shares ownership was also changed. In 2010, the proportion of Shares ownership by foreign and local investors was 62.80% and 37.20% and in 2011, it was 59.86% and 40.14%. The increase of local investors' ownership occurred in the recent years is a sign of interest and confidence growth in the capital markets. This is partly a result of intensive educational and promotion programs conducted by Self Regulatory Organizations. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Komposisi Kepemilikan Saham, Obligasi Korporasi dan Sukuk yang Terdaftar di C-BEST tahun 2010 - 2011 Efek Securities Saham Share Obligasi dan Sukuk Bonds and Sukuk annual report 2011 Composition of Shares, Corporate Bond and Sukuk Ownership Registered with C-BEST in 2010 - 2011 2010 2011 L/A D /F Nilai (dalam Rp Triliun) Value (in Rp Trillion) % A/F L/D 1,184.28 62.80 1,251.88 59.86 1,885.80 37.20 100 2,091.20 100 A/F 4.80 4.15 6.85 Jumlah Total L/D Jumlah Total 701.52 110.71 115.51 Nilai (dalam Rp Triliun) Value (in Rp Trillion) 95.85 100 839.31 141.66 148.51 % 40.14 4.62 95.38 100 Di akhir tahun 2011, jumlah Efek yang terdaftar di C-BEST mengalami peningkatan sebesar 13,45%, dari 885 pada tahun 2010 menjadi 1.004. Kenaikan jumlah Efek terutama terjadi pada jenis Saham, Obligasi Korporasi, dan MTN. At the end of 2011, the total of Securities registered in C-BEST has increased by 13.45%, from 885 in 2010 to 1,004. This was mainly occurred in Shares, Corporate Bonds and Medium Term Notes. Jumlah Efek Di C-BEST tahun 2010 - 2011 Number of Securities in C-BEST in 2010 - 2011 Jenis Efek Saham Obligasi Korporasi Obligasi Pemerintah Waran HMETD Medium Term Notes Promissory Notes Efek Beragun Aset Reksa Dana Penyertaan Terbatas Sertifikat Bank Indonesia Sukuk Surat Perbendaharaan Negara Surat Berharga Syariah Negara Total Jumlah Efek/Number of Securities 2010 453 215 32 38 1 73 1 3 32 0 31 0 6 885 2011 476 271 35 37 2 106 0 4 35 0 31 0 7 1,004 Type of Securities Shares Corporate Bonds Government Bonds Warrants Rights Medium Term Notes Promissory Notes Asset Backed Securities Private Equity Funds Bank Indonesia Certificates Sukuk Surat Perbendaharaan Negara Surat Berharga Syariah Negara Total 43 44 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development JASA PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK SECURITIES SETTLEMENT TRANSACTION SERVICES Penyelesaian Transaksi Bursa Stock Exchange Transaction Settlement Penyelesaian Transaksi Bursa dalam hal volume Saham, Waran, HMETD, dan Reksa Dana selama tahun 2011 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, dari 1.450,45 miliar unit menjadi 1.308,48 miliar unit atau turun 9,79%. Kenaikan terjadi pada frekuensi penyelesaian transaksi dari 27.226.925 transaksi pada tahun 2010 menjadi 28.939.363 transaksi di tahun 2011 atau naik 6,29%. Nilai penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan KSEI juga mengalami kenaikan, yakni naik 4,32% dari Rp 1.178,49 triliun pada tahun 2010 menjadi Rp 1.229,37 triliun di tahun 2011. Stock Exchange Transaction Settlement in terms of volume of Shares, Warrants, Rights, and Mutual Fund during the year 2011 was lower than the previous year, from 1,450.45 billion to 1,308.48 billion units, decreased by 9.79%. Meanwhile there was 6.29% increase on Securities settlement transaction frequencies, from 27,226,925 in 2010 to 28,939,363 settlements in 2011. The value of stock exchange settlement transactions made by KSEI was also increased by 4.32% from Rp 1,178.49 trillion in 2010 to Rp 1,229.37 trillion in 2011. Penyelesaian Transaksi Bursa tahun 2010 - 2011 Stock Exchange Transaction Settlements in 2010 - 2011 2010 Frekuensi Frequency Jumlah (Unit) Total (Units) Jumlah 27,226,925 1,450,446,106,658 Total 2011 Nilai (Rp) Value (Rp) Frekuensi Frequency 1,178,491,710,188,760 28,939,363 Jumlah (Unit) Total (Units) Nilai (Rp) Value (Rp) 1,308,477,804,183 1,229,369,830,225,530 Pemindahbukuan Efek Securities Book-Entry Jumlah frekuensi pemindahbukuan Efek di KSEI (Free of Payment dan Versus Payment) di tahun 2011 meningkat 21,82% dari 748.581 pemindah bukuan pada akhir tahun 2010 menjadi 911.857 transaksi di tahun 2011. In 2011, the frequency of KSEI's total book-entry settlements (Free of Payment and Versus Payment) was increased by 21.82% from 748,581 in 2010 to 911,857 in 2011. Frekuensi pemindahbukuan Efek dengan pembayaran meningkat sebesar 20,93% dari 621.378 di tahun 2010 menjadi 751.448 di tahun 2011. Demikian pula dengan pemindahbukuan Efek tanpa pembayaran yang meningkat sebesar 26,10% dari 127.203 di tahun 2010 menjadi 160.409 di tahun 2011. The frequency of book-entry settlements with payment (versus payment) increased by 20.93% from 621,378 in 2010 to 751,448 in 2011, and book-entry settlements without payment (free of payment) increased by 26.10% from 127,203 in 2010 to 160,409 in 2011. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Jumlah dana yang diselesaikan melalui pemindahbukuan Efek dengan pembayaran juga meningkat 14,34% dari Rp 1.387,06 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 1.585,98 triliun di tahun 2011. Fund settled through book-entry settlements with payment was also increased by 14.34% from Rp 1,387.06 trillion in 2010 to Rp 1,585.98 trillion in 2011. Jumlah Efek yang ditransaksikan melalui pemindahbukuan Efek dengan pembayaran meningkat sebesar 37,11% dari 93,43 miliar unit di tahun 2010 menjadi 128,10 miliar unit di tahun 2011. Sedangkan jumlah Efek yang ditransaksikan melalui pemindahbukuan Efek tanpa pembayaran menurun sebesar 35,61% dari 35,72 miliar unit di tahun 2010 menjadi 23 miliar unit di tahun 2011. Numbers of Securities settled through book-entry settlement with payment increased by 37.11% from 93.43 billion unit in 2010 to 128.10 billion in 2011. While numbers of Securities settled through book-entry settlement without payment decreased by 35.61% from 35.72 billion units in 2010 to 23 billion units in 2011. Total Pemindahbukuan Efek di KSEI (FOP dan VP) tahun 2010 - 2011 Total Securities Book-Entry at KSEI (FOP and VP) in 2010 - 2011 2010 Frekuensi Frequency FOP VP Jumlah Total 127,203 621,378 748,581 Jumlah (Unit) Total (Units) 2011 Pembayaran (Rp) Payment (Rp) 35,722,455,862,020 93,429,431,349,307 1,387,064,746,477,430 129,151,887,211,327 1,387,064,746,477,430 Frekuensi Frequency 160,409 751,448 911,857 Jumlah (Unit) Total (Units) Pembayaran (Rp) Payment (Rp) 22,999,349,710,462 128,104,430,646,284 1,585,975,548,007,910 151,103,780,356,746 1,585,975,548,007,910 JASA DISTRIBUSI HASIL CORPORATE ACTION CORPORATE ACTION DISTRIBUTION SERVICES Di tahun 2011, total dana Corporate Actions yang didistribusikan KSEI tercatat sebesar Rp 96,69 triliun dan USD 92,23 juta berupa pembayaran dividen dan exercise HMETD/Waran serta pembayaran bunga dan pelunasan pokok Efek Bersifat Utang. Jumlah total dana Corporate Actions dalam mata uang USD mengalami penurunan per akhir tahun 2011 sebesar 1,66% dibandingkan posisi pada tahun 2010 sebesar USD 93,78. Sedangkan dalam mata uang Rupiah naik 34,37% dari Rp 71,96 triliun ditahun 2010 menjadi Rp 96,69 triliun ditahun 2011. In 2011, total Corporate Action funds distributed by KSEI amounted to Rp 96.69 trillion and USD 92.23 million, in the form of dividends payment, HMETD/ Warrant exercise, interest and principal redemption payments of Bond. Total Corporate Action funds in Dollar decreased by 1.66% in 2011 compared to 2010 at USD 93.78. While total Corporate Actions funds in Rupiah increased by 34.37% from Rp 71.96 trillion in 2010 to Rp 96.69 trillion in 2011. 45 46 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sementara itu, jumlah Efek yang didistribusikan selama tahun 2011 mencapai 170,37 miliar unit dalam bentuk Saham, Waran, dan HMETD. Jumlah Efek yang didistribusikan ini mengalami penurunan 30,25% dibandingkan dengan yang didistribusikan pada tahun 2010 yang mencapai 244,25 miliar unit. The total Securities distributed in 2011 reached 170.37 billion units in the form of Shares, Warrants and Rights, decreased by 30.25% compared to total distribution in 2010 that reached 244.25 billion units. Hasil Tindakan Korporasi yang didistribusikan melalui KSEI selama tahun 2010 - 2011 Corporate Actions that was distributed through KSEI in 2010 - 2011 Dana Efek Bersifat Ekuitas (Dividen & Exercise) Efek Bersifat Utang (Bunga & Pokok) Jumlah Efek 2010 Jumlah/Amount IDR (Trillion) USD (Million) 2011 Jumlah/Amount IDR (Trillion) USD (Million) 42.87 80.84 61.45 53.63 71.96 93.78 96.69 92.23 29.09 12.94 Jumlah (Unit Efek) Volume (Unit of Securities) 35.24 38.60 Jumlah (Unit Efek) Volume (Unit of Securities) Saham 101.87 billion 57.20 billion Waran 11.45 billion 3.85 billion HMETD 130.93 billion 109.32 billion Jumlah 244.25 billion 170.37 billion Berdasarkan jenis kegiatan Tindakan Korporasi, terjadi kenaikan 10,01% dari 2.098 aktivitas pada tahun 2010 menjadi 2.308 aktivitas di tahun 2011. Kenaikan ini terutama terjadi atas adanya peningkatan kegiatan jenis amortisasi, dividen tunai dan interim, pembayaran bunga obligasi, serta RUPS/RUPO. Funds Based on Corporate Action activity, there has been an increase of 10.01% from 2,098 activities in 2010 to 2,308 in 2011. These increases particularly occurred in Corporate Action such as: amortization, cash and interim dividend, interest payment for bonds, and the AGM/EGM and Bondholder Meeting. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Jenis Kegiatan Corporate Action yang didistribusikan melalui KSEI tahun 2010 - 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Jenis Corporate Action annual report 2011 Types of Corporate Action distributed through KSEI in 2010 - 2011 Jumlah Aktivitas Number of Activities 2010 2011 Amortisasi 24 Pembelian Kembali 4 Dividen Tunai dan Interim 205 Fee Ijarah 94 Peleburan Perusahaan 2 Dividen Campuran Pelunasan Pokok 159 Pembayaran Bunga Obligasi 893 Pembayaran Kompensasi 9 Extra Coupon 2 Pendapatan Bagi Hasil 48 HMETD 28 RUPS/RUPO 602 Bonus Saham 3 Dividen Saham 1 Pemecahan/Penggabungan Nilai 15 Nominal Saham & Penyesuaian Waran Penawaran Tender 9 Jumlah 2,098 50 242 99 3 2 92 1.029 2 79 24 653 3 1 17 12 2,308 Type of Corporate Action Amortization Buy Back Cash and Interim Dividends Ijarah Fee Merger Mix Dividends Principal Redemption Interest Payment for Bonds Consent Fee Extra Coupon Revenue Sharing Right Issue AGM/EGM and Bondholder Meeting Stock Bonus Stock Dividend Stock Split/Reverse Stock Split & Warrant Tender Offer Total 47 48 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pengembangan Teknologi dan Produk Technology and Product Development Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Transaksi Efek di pasar modal yang terus meningkat menuntut adanya dukungan pengembangan teknologi informasi tanpa henti bagi pengelolaan informasi portofolio investor. The increasing capital market transaction demands the support of ongoing information technology improvement to manage investor’s portfolio information. Keberadaan teknologi terkini merupakan syarat utama bagi KSEI dalam upaya mewujudkan pasar modal Indonesia yang efektif, efisien, serta nyaman bagi para pelaku pasar modal dalam melakukan transaksi. Karenanya, dalam mendukung fungsinya sebagai lembaga penyedia jasa Kustodian sentral, KSEI senantiasa melakukan peningkatan dan penyempurnaan teknologi informasinya. Aktivitas transaksi di pasar modal yang terus meningkat dari tahun ke tahun, secara otomatis meningkatkan layanan yang harus disediakan oleh KSEI. Terbukti, jumlah total aset berdasarkan nilai, kepemilikan, serta kuantitas berdasarkan jenis Efek yang tercatat di C-BEST di tahun 2011 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian, meskipun kinerja sistem C-BEST yang sudah berusia 11 (sebelas) tahun masih sejalan dengan tren teknologi yang ada dan dapat diandalkan sebagai tulang punggung bagi seluruh kegiatan operasional KSEI. Akhir tahun 2011 KSEI telah mempersiapkan pengembangan fungsi sistem C-BEST yang dikenal dengan nama C-BEST Next Generation. Prioritas utama yang juga gencar dilakukan KSEI di tahun 2011 adalah program sosialisasi Kartu AKSes. Sejalan dengan rencana pemberlakuan Single Investor Identification (SID) bagi seluruh investor di tahun 2012, keberadaan Kartu AKSes merupakan bagian penting dalam pengembangan identitas tunggal bagi investor. Meningkatnya transaksi di pasar modal perlu diimbangi dengan kemudahan bagi otoritas pasar modal dalam melakukan pengawasan demi meminimalisir kemungkinan perilaku yang merugikan perkembangan pasar modal di tanah air. The implementation of the latest technology is a major requirement for KSEI to achieve an effective, efficient and convenient market for participants to do transactions in Indonesia capital market. Therefore, to support its function as the Central Securities Depository institution, KSEI keeps on improving its information technology system. The increasing capital market activities from year to year led to the increasing volume of KSEI's services. In 2011, there was a considerable growth in the total assets based on the type of Securities regarding to the values, ownerships and the quantities as recorded in C-BEST compared to 2010. Although C-BEST performance system has been utilized for 11 (eleven) years, it is still relevant with the recent technology trends and reliable as the backbone for all KSEI operational activities. KSEI has been preparing the further development of C-BEST or known as the C-BEST Next Generation since 2011. The main priority in 2011 was AKSes Card promotion program. Regarding to the plan of Single Investor Identification (SID) implementation for all investors in 2012, AKSes Card plays a crucial part to establish a single identity for investors. With the increasing number of transactions in capital market, the authorities surveilliance activities must be done easier to minimize the possibility of injurious behavior in Indonesia capital market growth. 49 50 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sejalan dengan program tersebut, maka KSEI baik Because of its importance, KSEI either independently secara independen maupun secara bersama-sama or together with another SRO regularly conducts dengan SRO lain senantiasa melakukan sosialisasi promotion and educational AKSes Card programs in dan edukasi, khususnya tentang sosialisasi Kartu several cities, especially cities with rapidly growing AKSes yang dilakukan dibeberapa kota, terutama number of investors. kota-kota besar yang memiliki investor potensial dan pertumbuhan jumlah investor yang pesat. Besides establishing more convenient surveillance tasks for the authority, AKSes Card also provides benefits to Selain memberi kemudahan bagi otoritas pasar modal investors. Investors' right is better protected since they dalam melakukan pengawasan, keberadaan Kartu can easily monitor their Securities portfolios AKSes juga memberi banyak manfaat kepada investor. information online. Hak investor menjadi lebih terlindungi karena investor dapat secara mudah memantau informasi Regarding the implementation of SID, KSEI yang terkait dengan Efek yang dimilikinya secara cooperates with 5 (five) Payment Banks setting up online. the infrastructure of Investor’s Fund Account Separation program. These five Payment Banks are Terkait dengan penerapan SID, KSEI bekerja sama PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dengan 5 (lima) Bank Pembayaran menyiapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk infrastruktur untuk pelaksanaan program pemisahan and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as rekening dana nasabah. Adapun kelima Bank the newly appointed Payment Bank in 2011. Pembayaran tersebut adalah PT Bank Central Asia The investors' funds must be deposited in separate Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri accounts from the Securities Company's in the bank. (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, serta PT Bank By having a separate account, investor can monitor Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank their account through AKSes Facility. Pembayaran yang baru ditunjuk di tahun 2011. Nantinya, dana milik investor harus disimpan dalam rekening dana yang terpisah dari rekening dana milik Perusahaan Efek di bank. Dengan memiliki rekening dana terpisah tersebut, investor setiap saat dapat memantau rekening dananya melalui Fasilitas AKSes. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Perangkat Lunak dan Keras Software and Hardware Untuk menjaga keandalan sistem C-BEST agar dapat To maintain the reliability of C-BEST system in line memenuhi kebutuhan teknologi informasi sesuai with information technology developments in the perkembangan pasar modal yang dinamis, di tahun dynamic capital markets, since 2011 KSEI has started 2011 telah dimulai analisa untuk menyiapkan C-BEST analyzing process to prepare the C-BEST Next Next Generation. Bahan analisa tersebut kemudian Generation. The analysis is used as the basis of decision menjadi dasar diambilnya keputusan apakah sistem making whether the whole existing system will be yang ada akan diganti secara keseluruhan atau cukup replaced or some of it will be simply updated to adjust dilakukan beberapa pengkinian untuk menyesuaikan with the needs. As a further development of previous dengan kebutuhan. Sebagai pengembangan dari versi versions, the C-BEST Next Generation still has to provide sebelumnya, C-BEST Next Generation tetap harus modules, functions and processes that already exist, menyediakan modul, fungsi dan proses yang telah with some additions to improve KSEI services. The ada, dengan beberapa penambahan untuk addition is of course tailored to the service users/ meningkatkan layanan jasa KSEI. Penambahan customers' needs by applying the latest technology. tersebut tentunya disesuaikan dengan kebutuhan pemakai jasa dengan menerapkan teknologi terkini. Since late 2010, KSEI has been applying the middleware by using the SOA (Services Oriented Architecture) KSEI sejak akhir tahun 2010 telah technology that can communicate the exchange of mengimplementasikan middleware dengan data between KSEI’s systems with the other systems of menggunakan teknologi SOA (Services Oriented various platforms connected to KSEI's system. Architecture) yang dapat mengkomunikasikan pertukaran data untuk sistem yang ada di KSEI In improving its service performance, KSEI initiated dengan sistem lainnya dari berbagai platform yang an Interface Straight Through Processing (STP) terhubung dengan sistem di KSEI. development between participants back office system with C-BEST. Now, the STP is a mandatory in this era Dalam meningkatkan kinerja layanannya, KSEI juga of high information technology. Implementation of STP melakukan inisiatif terkait dengan pengembangan will directly reduce duplication and minimize human Interface Straight Through Processing (STP) antara intervention and human error. back office pelaku pasar modal dengan C-BEST. Saat ini, STP telah menjadi suatu keharusan untuk diimplementasikan di era teknologi informasi. Penerapan STP secara langsung akan mengurangi pekerjaan duplikasi dan meniadakan intervensi pengoperasian oleh manusia, sehingga diharapkan bisa mengurangi human error. 51 52 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Untuk mendukung proyek STP di industri pasar modal Indonesia, KSEI telah memulai inisiatif pengembangannya dengan meletakkan pondasi dasar pengiriman data secara real time kepada pemegang rekening KSEI melalui suatu interface. Pengembangan STP Real Time Interface terdiri atas 2 (dua) modul besar yaitu: C-BEST Real Time Interface dan Integration to Back Office Participant. Pada C-BEST Real Time Interface, telah dilakukan pengembangan untuk menggantikan fungsi download data secara batch yang telah ada selama ini di sistem ORCHiD (Online Research Centralized Historical Data). Melalui modul ini, Pemegang Rekening akan memperoleh informasi dari KSEI secara real time pada server di tempat Pemegang Rekening. Sementara itu, pengembangan STP Integration to Back Office Participant adalah untuk mengintegrasikan back office Pemegang Rekening dengan sistem C-BEST. Dengan integrasi ini, maka akan terjadi distribusi data secara 2 (dua) arah dan real time antara KSEI dan Pemegang Rekening yang dilengkapi dengan enkripsi data serta audit trail untuk kepentingan keamanan data. Selain itu, Pemegang Rekening juga dapat menyimpan data tersebut di server mereka untuk kebutuhan internal Pemegang Rekening. To support the STP project in the Indonesia capital market, KSEI has begun to develop real time data transmission basis for its account holders through an interface. This Real Time Interface STP consists of 2 (two) major modules, namely: C-BEST Real-Time Interface and Integration to Back Office Participant. In the C-BEST Real Time Interface module, there has been a substitution of batch data transfer function in ORCHiD (Online Research Centralized Historical Data) system, thus the Account Holder can obtain information from KSEI in real time on their server. Meanwhile, the development of STP Integration to Back Office Participant module was aimed to link the back office system of the Account Holders with C-BEST. This integration will distribute data between KSEI and the Account Holders in two ways and real time. The Account Holders will be equipped with data encryption and audit trail for security reasons. They can also store those data on their server for internal needs. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sistem Cadangan dan Keamanan Sistem KSEI yang mengandalkan sebagian besar kegiatan operasionalnya kepada sistem berbasis teknologi informasi telah memiliki cadangan yang terletak di lokasi yang berbeda dengan sistem utama. Sistem cadangan atau Disaster Recovery Center (DRC) mampu melanjutkan pemrosesan data selambat-lambatnya 2 (dua) jam sejak terjadi kerusakan pada sistem utama. Kapasitas sistem DRC memiliki spesifikasi mesin dan arsitektur yang sama dengan sistem utama, sehingga akan saling menggantikan bila terjadi gangguan pada salah satu sistem. Sistem DRC ini dilakukan pengujian secara live minimal 1 (satu) kali dalam setahun. Sampai dengan tahun 2012 ini sudah 14 (empat belas) kali KSEI melakukan proses DRC Live Test. Antisipasi terhadap risiko bencana yang mungkin muncul, juga dilakukan melalui penerapan kebijakan Business Continuity Plan (BCP). BCP merupakan strategi untuk menjaga keberlangsungan kegiatan operasional ketika terjadi bencana alam atau kejadian lain yang membuat kegiatan operasional tidak dapat dilakukan di lokasi perusahaan. Tujuan kebijakan ini untuk meminimalisir risiko kerugian yang akan timbul atau menghindari kerusakan yang fatal, mengurangi dampak gangguan, serta meningkatkan kemampuan perusahaan dalam proses pemulihan sehingga proses bisnis utama dapat terus berlangsung apabila terjadi bencana. Untuk memastikan BCP dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur BCP umumnya, maka pada bulan November 2011 telah dilaksanakan BCP Testing yang dilakukan oleh seluruh karyawan. Kualitas tingkat keamanan atas layanan jasa yang diberikan KSEI secara rutin dilakukan review oleh auditor dan konsultan independen, demi menjaga kelayakan keamanan sistem jaringan, kinerja infrastruktur, dan aplikasi. annual report 2011 Backup and Security System KSEI operational activities that rely largely on the information technology system are required a backup operating system at different locations from the main system. This backup operating system known as Disaster Recovery Center (DRC) can immediately retrieve the data not later than 2 (two) hours since the damage occurred at the main system. The DRC system has an identical capacity and design specifications with the main system, thus will complement with each other's data if there is trouble on one of the systems. The DRC system is tested at least once a year. Until 2012, KSEI has done 14 (fourteen) times DRC Live Test process. To mitigate disaster risks, KSEI implements a Business Continuity Plan (BCP) policy, which is a strategy to maintain the sustainability of the company's operational activities when natural disasters or other events happened resulting in disruption of the company's operational activities at the site. This policy aims to minimize the risk of losses or avoid fatal damages, mitigate the impact of disruptions, as well as enable the Company's recovery process so that core business activities can continue to run in case of a disaster. To ensure the BCP runs smoothly and according to its general procedures, in November 2011 all KSEI's employees carried out BCP Testing. Independent auditors and consultants review the quality of security level for all services regularly, so the availability of KSEI's network system security, infrastructure performance and its applications can be well maintained. 53 54 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pengembangan Produk dan Layanan Jasa Development of Products and Services Sebagai Kustodian sentral yang menyediakan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek, fokus utama dari strategi yang dijalankan KSEI di tahun 2011 tetap kepada pengembangan infrastruktur pasar modal Indonesia. As the Central Securities Depository that provides depository services and Securities settlement, KSEI's strategy in 2011 remains focused on the development of Indonesia capital market infrastructure. Pada Desember 2011, KSEI telah selesai mengembangkan layanan terbaru berupa aplikasi AKSes Mobile. Aplikasi ini merupakan pengembangan dari Fasilitas AKSes yang telah diluncurkan KSEI sejak 18 Juni 2009 lalu. Pengembangan Aplikasi AKSes Mobile dilatarbelakangi oleh keterbatasan investor untuk melakukan login ke website AKSes (http://akses.ksei.co.id) melalui komputer atau notebook. Selain itu, kebutuhan investor dengan mobilitas tinggi untuk dapat melakukan monitoring secara berkala serta tingginya penggunaan smart devices untuk menunjang kegiatan sehari-hari turut melatarbelakangi pengembangan aplikasi AKSes Mobile. Aplikasi AKSes Mobile dapat dioperasikan melalui berbagai smartdevices keluaran Blackberry, Apple dan perangkat-perangkat berbasis Android. Untuk menggunakan aplikasi AKSes Mobile melalui smart devices tersebut (smartphone atau tablet), investor tanpa dikenakan biaya dapat mengunduh terlebih dulu aplikasi tersebut di BlackBerry App World, Android Market (play Store) atau Apple App Store. Tampilan aplikasi AKSes Mobile disamakan dengan tampilan di website untuk memudahkan investor dalam memanfaatkannya. Melalui aplikasi AKSes Mobile, diharapkan investor memiliki alternatif baru login ke Fasilitas AKSes, tanpa batas ruang dan waktu melalui smartphone dan komputer tablet. Pengembangan yang dilakukan KSEI ini sejalan dengan prinsip keterbukaan informasi kepada investor yang diterapkan di pasar modal Indonesia. On December 2011, KSEI developed AKSes Mobile as the newest application of AKSes Facility, which has been launched since 18 June 2009. This mobile application was made to overcome investor's limitation in accessing the website (http://akses.ksei.co.id) via computer or notebook, to support investors with high mobility to monitor their transactions regularly, and to adapt with the highly use of smart devices nowadays in supporting their day-to-day activities. AKSes Mobile application can be operated through various smart devices either Blackberry, Apple and Android-based. It is free of charge for investors to access it (by smartphone or tablet). They can download the application with BlackBerry (App World), Android Market (Play Store) or the Apple (App Store). The display is similar to the website so the investors can use it more easily. Through AKSes Mobile, investors are expected to have a new alternative login to AKSes Facility, without space and time border via smart phones and tablet computers. This facility is developed based on the principles of investors' information transparency which being applied in the Indonesia capital market. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Layanan jasa yang telah dimulai pelaksanaannya pada tahun 2010 masih dalam pengembangan adalah penyempurnaan ketentuan instruksi Free of Payment (FOP). Dalam rangka menertibkan proses pemindahbukuan Efek antar Pemegang Rekening KSEI, mereka wajib menyampaikan underlying transaction atas instruksi FOP yang digunakan, baik untuk penyelesaian Transaksi Bursa atau penyelesaian Transaksi di Luar Bursa. Pada instruksi FOP untuk penyelesaian Transaksi Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan referensi sesuai dengan yang diterapkan oleh Bursa Efek. Dalam menggunakan instruksi FOP untuk penyelesaian Transaksi di Luar Bursa, Pemegang Rekening wajib mencantumkan underlying transaction yang menjadi dasar instruksi FOP, diantaranya jual beli, hibah, waris, inbreng, subscription dan redemption Exchange Traded Fund, pinjam meminjam Efek, hadiah, gratifikasi atau sumbangan, putusan badan peradilan, agunan Efek, distribusi hasil IPO dan pemindahbukuan Efek antar Sub Rekening Efek milik nasabah yang sama. Dengan adanya pengaturan instruksi FOP ini, dapat dilakukan penyeragaman informasi tentang underlying transaction dan KSEI dapat mengetahui tujuan penggunan FOP serta mempermudah dalam melakukan pengawasan bersama SRO. annual report 2011 Free of Payment (FOP) instructions as the other service started in 2010 and are being improved. The Account Holders must submit the underlying transactions of FOP instructions used, both for settlement of Stock Exchange Transactions or Over The Counter Transactions. Regarding FOP instructions for Stock Exchange Transactions settlement, Account Holder must fill in the references corresponding to those applicable at the Stock Exchange. In using FOP instructions for settlement of Over The Counter Transactions, the Account Holder must specify the underlying transaction that serves as the basis of FOP instructions, such as sell or buy, grants, inheritance, inbreng, subscription and redemption of Exchange Traded Fund, Securities lending-borrowing, prizes, gratification or donations, judicial decision, collateral Securities, distribution of the IPO and bookentry transfers of Securities between Sub Securities Accounts belonging to the same investor. By regulating these FOP instructions, it is expected that information alignment can be made out of the underlying transaction and KSEI will gain access to FOP utilization as well as to conduct more effective supervision together with SRO. 55 56 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sumber Daya Manusia Human Resources Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Terus berpartisipasi mengembangkan pasar modal menjadi inspirasi Perusahaan dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan karyawan seiring dengan pertumbuhan yang terjadi di industri kini dan di masa mendatang. A continuous participation in developing capital market becomes an inspiration for the Company to improve employee’s competencies and knowledge along with the present and future growth in this industry. KSEI secara berkesinambungan melakukan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung fungsi perusahaan sebagai Kustodian sentral di pasar modal Indonesia. Program berkesinambungan tersebut tidak terlepas dari dinamika pertumbuhan pasar modal, baik dari segi kesempatan maupun tantangannya. KSEI memfokuskan pengembangan SDM pada pertumbuhan karakter yang berlandaskan nilai-nilai inti perusahaan yang selalu diusahakan agar menjadi budaya kerja. Adapun nilai-nilai inti tersebut adalah mengutamakan integritas (Integrity), berorientasi pada kepentingan pemakai jasa dan hasil kerja terbaik yang akurat dan dapat diandalkan (Excellence), kerjasama tim (Togetherness), serta Continual Development yang dilakukan KSEI agar selaras dengan misi KSEI untuk berperan aktif mendukung terwujudnya pasar modal Indonesia yang berdaya saing global. Data Karyawan KSEI Jumlah dan kompetensi karyawan KSEI akan selalu disesuaikan mengikuti perkembangan kebutuhan dan fungsi serta proses bisnis terkini agar tercapai hasil yang optimal dan efektif. KSEI has always committed to continuously improve the quality of Human Resources (HR) to provide the company's functional support as a Central Securities Depository in Indonesia capital market. The HR development is affected by the opportunities and challenges in the dynamics of the capital market. KSEI focuses on employees' character building based on the core corporate values, perceived as corporate culture. Those values are Integrity, customers oriented result oriented (Excellence), teamwork (Togetherness), and Continual Development, which is aligned with KSEI mission to actively support the establishment of Indonesia capital market that is capable to compete globally. KSEI Employee Data The total number and the level of competency of KSEI employees will always be adjusted with the development of needs, roles and current business process to obtain the good result. 57 58 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Data Sumber Daya Manusia No. 1 2 3 4 5 6 Human Resources Data Jenis Komisaris Direksi Karyawan Divisi Unit Bagian 2010 3 3 81 5 4 12 2011 3 3 82 7 17 - Type Commissioners Directors Employees Divisions Units Departments Tujuan utama KSEI adalah mempunyai SDM profesional dan kompeten yang berorientasi pada kinerja tinggi dan kebutuhan stakeholder. The main objective is to have professional and competent employees with the orientation towards best performance and meeting the stakeholders' needs. Dengan kriteria tersebut, maka SDM KSEI akan mempunyai kontribusi yang mencukupi untuk mampu menjalani proses bisnis baik pendukung maupun operasionalnya sehingga perusahaan akan mempunyai daya saing tinggi. Having these criteria will enable KSEI's HR to contribute sufficiently in the implementation of best business practices, so that the company will have a high level of competitiveness. Komposisi Karyawan KSEI Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Composition of Employee Based on Education Level and Gender Tingkat Pendidikan S-2 S-1 D-3 SMA SMP Jumlah 2010 2011 Perempuan Laki-laki Jumlah Female Male Total Perempuan Laki-laki Jumlah Female Male Total 1 16 7 3 0 27 8 33 1 11 1 54 9 49 8 14 1 81 3 16 7 3 0 29 11 30 1 10 1 53 14 46 8 13 1 82 Education Strata Master Bachelor Diploma 3 High School Junior High School Total Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Strategi Pengembangan SDM HR Development Strategy Komitmen KSEI dalam pengembangan kualitas SDM yang berkelanjutan, dilaksanakan melalui beberapa cara, baik melalui peningkatan pendidikan formal, non formal, maupun perluasan wawasan industri dan profesi. Peningkatan pendidikan formal karyawan, salah satunya dilakukan melalui pemberian beasiswa bagi karyawan yang memenuhi kriteria tertentu. Pendidikan informal dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui peratihan in-griya dan publik. Pelatihan-pelatihan tersebut dilaksanakan baik di dalam maupun di luar negeri di berbagai bidang seperti: sertifikasi standar profesi pasar modal, kemampuan berbahasa Inggris, teknologi informasi, akuntansi, perpajakan, manajemen risiko, fungsi kustodi dan kliring, produk-produk pasar modal terkini, dan audit. Komitmen program pengembangan berkelanjutan ini diharapkan menjadi pondasi dalam mendukung bisnis KSEI kedepannya. KSEI's commitment in improving the quality of its human resources is implemented through provision of formal and informal education programs for employees. Formal education programs were implemented through provision of scholarships for employees who meet certain criteria. Informal education programs comprise of in-house and outsourced training. The training programs were held in Indonesia and overseas in various fields such as: capital market professional certification, English language training, information technology, accounting, taxation, risk management, custody and clearing functions, the products of the current capital markets, and auditing. This program is expected to be a foundation to support the company's business in the future. Budaya kerja yang mengambil dari misi, visi dan nilainilai inti Perusahaan tetap menjadi perhatian utama dalam pengembangan kompetensi karyawan. Pengembangan dan sosialisasi kepada karyawan KSEI selalu berlandaskan pada budaya kerja yang terus menerus disosialisasikan dan diaplikasikan dalam berbagai kegiatan, seperti: Customer Survey melalui Focus Group Discussion, Business Continuity Program, ISO Management, dan Enterprise Risk Management. Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Formal Sejak tahun 2007, KSEI telah menjalankan program peningkatan pendidikan formal melalui pemberian beasiswa kepada karyawan yang memenuhi persyaratan. Hingga tahun 2011, jumlah penerima beasiswa sudah mencapai 23 karyawan, 11 diantaranya melanjutkan pendidikan Strata 1 dan 12 karyawan melanjutkan pendidikan Strata 2. Corporate culture that is embedded in mission, vision and the Company's core values still remains a major concern in the development of employee competencies. Its development and socialization to employees is reflected and applied in the company's various activities, such as: Customer Survey through Focus Group Discussion, Business Continuity Program, ISO Management, and Enterprise Risk Management. Formal Education Program KSEI scholarship program has been introduced since 2007 for employees who meet the requirements. By 2011, the total scholarship recipients reached 23 employees, 11 of them continue their education to Bachelor degree and 12 to Master degree. 59 60 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sepanjang tahun 2011, jumlah penerima beasiswa yang berhasil menyelesaikan pendidikannya yaitu 1 karyawan lulusan S1, 3 karyawan lulusan dari MM-UI, 1 karyawan lulusan dari MTI-UI, dan 1 karyawan lulusan dari MM-UGM. Pendidikan informal Pendidikan informal ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan, salah satunya pengetahuan dalam industri pasar modal maupun profesi karyawan yang bersangkutan. Selain standar profesi di industri pasar modal, standar profesi karyawan yang sesuai dengan bidang kerjanya juga sangat didukung oleh Perusahaan, salah satunya melalui sertifikasi dalam bidang sumber daya manusia melalui Certified Human Resource Program (CHRP). Beberapa pelatihan teknis yang diikuti karyawan antara lain praktek terbaik kustodian dan kliring, manajemen risiko, audit, perpajakan, dan teknologi informasi. Sedangkan untuk pelatihan non-teknis yang diikuti karyawan antara lain: minaut, kepemimpinan, problem solving, dan presentation skill. Throughout 2011, there were 6 employees who have earned their degrees through KSEI scholarship with 1 employee graduated from Bachelor degree, 3 of the MM-UI, 1 of MTI-UI, 1 of MM-UGM. Informal Education Program Informal education program is aimed to enrich and develop the employees' knowledge and skills on the capital market industry, or other that relevant to employees' professional development. Apart from the professional standards in the capital market industry, the company provides supports for employees' certification relevant to their fieldwork such as the Certified Human Resource Program (CHRP). Employees attended technical training programs, such as: best practice custodian and clearing, risk management, auditing, taxation and information technology. As for the non-technical training, some program materials were about minaut, leadership, problem solving, and presentation skills. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Bentuk lain dari peningkatan pengetahuan karyawan adalah aktifnya KSEI dalam mengikuti seminar dan lokakarya yang diadakan oleh perkumpulan kustodian sentral di Asia Pasifik. Beberapa wakil KSEI diikutsertakan dalam acara-acara seperti sharing best practice, pertukaran informasi sesama lembaga sejenis (Central Securities Depository) di kawasan Asia Pasifik. KSEI juga mengikuti Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) Cross Training Seminar yang ke 13 pada 13 - 16 September 2011 di Ulaanbataar - Mongolia dan The 15th General Meeting of Asia-Pacific CSD Group (ACG) di Seoul, Korea Selatan pada 2 - 4 November 2011. Another way of improving employees' knowledge is by sending them to attend various seminars and workshops organized by the association of Asia-Pacific Central Securities Depository. Several representatives from KSEI participated in some events such as sharing best practice, exchange of information among similar institutions in the Asia Pacific region. KSEI representatives attended The 13th Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG) Cross Training Seminar on 13 to 16 September 2011 in Ulaanbaatar, Mongolia and The 15th General Meeting of Asia-Pacific CSD Group (ACG) in Seoul, South Korea 2 - 4 November 2011. Kegiatan Training Selama Tahun 2011 Training Activities in 2011 Jenis In-house training Training di dalam negeri (mencakup semua topik, spt: pasar modal, finansial, teknologi informasi dll) Training di luar negeri (mencakup semua topik, spt: pasar modal, finansial, teknologi informasi dll) Frekuensi Frequency Dana (Rp) Budget (Rp) 9 1.13 million 85 1.88 million 11 2.26 million Untuk membantu meningkatkan budaya kerja bagi setiap karyawan, di tahun 2011 KSEI menggunakan jasa konsultan untuk peningkatan layanan jasa karyawan KSEI kepada stakeholder. Hal ini dilakukan melalui sharing knowledge mengenai praktek layanan jasa yang dilakukan di beberapa perusahaan, customer survey, serta focus group discussion. Category In-house training Domestic training (all topics, including capital market, finance and information technology) Overseas training (all topics, including capital market, finance and information technology) In improving corporate culture for each employee, in 2011 KSEI employed an independent consultant to provide the employees with some knowledge of how to serve stakeholders better. It was conducted through sharing knowledge about the practices on services performed at several companies, customer survey and focus group discussion. 61 62 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Untuk menjaga obyektivitas dalam menilai kompetensi karyawan, pada awal tahun 2011 dilakukan pengukuran kompetensi karyawan oleh konsultan independen dengan mengacu pada kamus kompetensi yang telah dimiliki KSEI. Inisiatif ini dilakukan untuk memetakan kompetensi karyawan, sehingga akan mempermudah dalam mengembangkan kemampuan teknis maupun softskill karyawan. Untuk menjaga keseimbangan kompensasi dan benefit karyawan KSEI dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri sejenis, maka KSEI menggunakan jasa konsultan independen untuk mengukur perbandingan kompensasi dan benefit yang berlaku di KSEI dengan yang berlaku di pasar, khususnya terhadap industri atau bidang layanan sejenis. Sejalan dengan perkembangan perusahaan saat ini, maka pada 10 Agustus 2011 dilakukan penyesuaian Struktur Organisasi. Melalui penyesuaian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja untuk mewujudkan organisasi yang berdaya guna demi mencapai tujuan perusahaan. Peningkatan kompetensi standar profesi pasar modal pada akhirnya mendorong karyawan KSEI untuk memperoleh sertifikasi di berbagai bidang di pasar modal. Hingga tahun 2011, terdapat 37 karyawan yang telah memperoleh sertifikasi standar profesi yang meliputi Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), Wakil Manajer Investasi (WMI), dan Wakil Penjamin Emisi Efek (WPEE). Jumlah ini meningkat pesat dibanding tahun 2010 yang hanya berjumlah 19 karyawan. To maintain objectivity in assessing the employees' competency, in early 2011 an independent consultant was employed to measure it with reference to KSEI guideline. This initiative was conducted to map the employees' competency that will help to build the employees' technical and soft skills. KSEI also used the services of an independent consultant to measure the ratio of compensation and benefit policies at KSEI compared to those prevailing in the market, especially against the industry or similar service in order to maintain the balance of employees' compensations and benefits. Relating to the current development of the company, on 10 August 2011, KSEI conducted an adjustment on its Organization Structure. This adjustment is expected to increase work efficiency and to achieve corporate goals. KSEI's improved standards of professional competency in the capital market encouraged the employees to obtain certification in various areas in the capital market. Until 2011, there were 37 employees certified in capital market professional, including Broker-Dealer (WPPE), Investment Manager (WMI), and Underwriter (WPEE). This was a big increase in total number of employees compared to 2010, which were only 19 employees. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sertifikasi Profesional Pasar Modal tahun 2010 - 2011 Jenis Sertifikasi WMI WPEE WPPE annual report 2011 Capital Market Professional Certification 2010 - 2011 Jumlah Karyawan Number of Employees 2010 2011 1 2 4 14 Types of Certification 6 Investment Manager 29 Underwriter Broker Dealer Penilaian Kinerja Karyawan Employee's Performance Appraisal Penilaian prestasi kerja karyawan merupakan kegiatan rutin yang wajib dijalankan setiap tahun. Untuk mengurangi unsur subyektivitas dan meningkatkan obyektivitas penilaian, sejak tahun 2004, KSEI menerapkan metode penilaian kinerja 3600 bagi karyawan level Kepala Divisi dan Kepala Unit, dimana penilaian dilakukan oleh atasan, bawahan dan rekan kerja. Sedangkan untuk level staf senior, penerapan metode penilaian kinerja 1800 dilakukan sejak tahun 2008, dimana penilaian dilakukan oleh atasan dan rekan kerja. Sejak tahun 2004, pelaksanaan penilaian kinerja telah didukung oleh sistem otomasi penilaian kinerja. The company conducts the employee's performance appraisal annually. In order to minimize subjectivity and maximize objectivity during the assessment, since 2004 KSEI has been conducting the performance appraisal using 3600 method for the Head of Division and Head of Unit levels, where the appraisals were carried out by superiors, subordinates and colleagues. Meanwhile, appraisals for senior staff members were conducted using 1800 method, which has been applied since 2008. This assessment was carried out by superiors and colleagues. Since 2004, the implementation has been supported by the performance evaluation application system. 63 64 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Kepuasan Pemakai Jasa Customer Satisfaction Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Hasil Customer Survey 2011 menunjukkan adanya peningkatan Customer Satisfaction Index menjadi 77,98% atau meningkat 0,78 dibanding hasil pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan, kualitas jasa KSEI terus meningkat dan pemakai jasa merasa puas atas jasa yang diberikan KSEI. The Customer Survey 2011 result showed an increasing Customer Satisfaction Index by 0.78 to 77.98% compared to previous year. Within the result, KSEI's service shows a continuous improvement in quality and customer satisfaction. Dalam upaya menjaga kualitas layanan yang diberikan, KSEI melakukan Customer Survey sejak tahun 2007. Di tahun 2011, kegiatan Customer Survey dilakukan pada periode bulan Oktober hingga Desember 2011. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pemakai jasa, serta sekaligus menilai seberapa jauh tingkat pelayanan yang telah dilakukan KSEI kepada pemakai jasanya. Hal-hal yang menjadi fokus survey adalah segi Pelayanan Pelanggan, Jasa Informasi dan Komunikasi, Teknologi, Proses Transaksi serta pengembangan Bisnis dan Sistem. Hasil dari kegiatan survey ini dapat menjadi dasar pengembangan layanan KSEI di tahun 2012. To maintain its service quality, KSEI has been conducted Customer Survey since 2007. In 2011, Customer Survey was held during the period of October to December 2011. As has been regularly carried out in previous years, the Customer Survey 2011 aimed to obtain a better understanding on the customers' needs and to measure the satisfaction level of the customers regarding the service provided by KSEI, especially in the aspects of Service Quality, Information and Communication Services, Technology, Transaction Processes as well as Business and System Development. The result of Customer Survey 2011 will be used for establishing KSEI's service development strategy in 2012. Customer Survey dilakukan kepada pemakai jasa KSEI yang meliputi Pemegang Rekening, Emiten, Biro Administrasi Efek (BAE), dan Manajer Investasi (MI). Dalam pelaksanaan kegiatan survey ini, KSEI dibantu oleh konsultan independen yang kompeten dibidangnya. Penyelenggaraan kegiatan survey di tahun 2011 dilatarbelakangi keinginan untuk selalu berusaha memenuhi harapan pemakai jasa serta sebagai syarat dalam memenuhi standar ISO 9001:2008, yaitu Fokus Pelanggan. Respondents of this Customer Survey are KSEI's customers which include Account Holders, Issuers, Registrars, and Investment Manager (MI). The Survey was conducted with the assistance from an appointed independent consultant. The objective of this Customer Survey is to determine whether our services have met customer expectation, as well as to comply with one of the requirements of ISO 9001:2008, the Customer Focus. Metode pelaksanaan survey dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu: penyebaran kuesioner, kunjungan perusahaan, dan Focus Group Discussion. The survey was conducted in three stages: distribution of questionnaires, company visits and Focus Group Discussion. 65 66 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Penyebaran Kuesioner Distribution of Questionnaire Penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan sejak 21 Oktober hingga 11 November 2011. Adapun yang menjadi responden penyebaran kuesioner adalah seluruh pemakai jasa KSEI dengan statistik dan hasil sebagai berikut: The questionnaires were distributed to the respondents from 21 October to 11 November 2011. The respondents were KSEI customers with the following statistics: Statistik Distribusi dan Pengembalian Kuesioner Statistics of Distribution and Returning Questionnaires Jenis Pemakai Jasa Pemegang Rekening (PE-BK) Emiten BAE Manajer Investasi Jumlah Kuesioner Masuk Returning Questionnaire 2010 2011 108 105 9 8 185 31 333 Berdasarkan jumlah respon yang masuk, data tersebut sudah mewakili keseluruhan pemakai jasa KSEI. Hasil dalam Customer Survey 2011 ini, diperoleh Customer Satisfaction Index (CSI) KSEI secara total sebesar 77,98% yang menunjukan bahwa pemakai jasa KSEI telah puas dengan layanan yang diberikan oleh KSEI. CSI KSEI di tahun 2011 ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan CSI KSEI pada tahun 2010 (77,20%) dan CSI KSEI tahun 2009 (76,66%). Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan CSI untuk lembaga/institusi keuangan Singapura (66,60%) dan Amerika Serikat (76,10%) yang digunakan sebagai benchmark. 232 31 376 Type of Customers Account Holder (PE-BK) Issuer Registrar Investment Manager Total Based on the responses, the number of collected Customer Survey 2011 has represented the overall number of KSEI's customers. The result of Customer Survey 2011 showed a Customer Satisfaction Index (CSI) of 77.98% reflecting overall customer satisfaction towards KSEI'd products and services. The 2011 score was higher than CSI score in 2010 (77.20%) and in 2009 (76.66%). The score was higher than our benchmarked financial institution CSI score, namely Singapore (66.60%) and USA (76.10%). 20 66.60% 08 09 10 11 Pengukuran Indeks Kepuasan Pemakai Jasa juga dibedakan berdasarkan kategori kelompok, yaitu indeks kepuasan kelompok Pemegang Rekening (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian), Emiten, BAE, dan Manajer Investasi. Berdasarkan hasil Indeks Kepuasan Pemakai Jasa, diperoleh gambaran umum bahwa untuk tingkat kelompok Pemegang Rekening, dan BAE mengalami kenaikan. Namun, terdapat penurunan pada indeks kepuasan pemakai jasa di tingkat kelompok Emiten dan Manajer Investasi. Pengolahan data hasil survey menggunakan Strategic Satisfaction Matrix (SSM). Dengan matriks ini, dapat diketahui gambaran posisi dimensi pelayanan berdasarkan tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan menurut Pemakai Jasa KSEI. Area yang perlu mendapat perhatian lebih dari hasil analisa ini bagi KSEI adalah segi pelayanan pelanggan dan proses transaksi (Pemegang Rekening) dan segi jasa informasi komunikasi serta teknologi (Emiten dan Biro Administrasi Efek). annual report 2011 Customer Satisfaction Index 77.20% 67% 68.2% 76.66% 77.34% Indeks Kepuasan Pemakai Jasa 77.98% Excellence Togetherness Integrity Continual Development CSI KSEI 2008 >> 77.34% CSI KSEI 2009 >> 76.66% CSI KSEI 2010 >> 77.20% CSI KSEI 2011 >> 77.98% CSISG >> 66.60% ASCI >> 76.10% In measuring CSI, KSEI's customers were grouped into four categories, namely i.e. Account Holders (Securities Companies and Custodian Banks), Issuers, Registrar and Investment Manager (IM). The result of the CSI showed that score of Issuers and IM categories declined, while the scores of Account Holders and Registrars categories increased. According to the result that used Strategic Satisfaction Matrix (SSM), areas for improvement were identified, including customer service and transaction process for Account Holders, and communication information services as well as technology services for Issuers and Registrar categories. 67 Excellence Togetherness Integrity Continual Development 81.96% 73.79% 76.22% 74.74% 77.41% 74.14% 76.46% 77.08% 77.09% 74.31% Satisfaction Index by Type of Customers 77.68% 76.76% 77.56% 78.76% Indeks Kepuasan Per Jenis Pemakai Jasa 74.75% annual report 2011 78.89% 68 2008 2009 2010 2011 Pemegang Rekening Account Holder Emiten Issuer Manajer Investasi Investment Manager BAE Registrar Kunjungan Perusahaan The Company Visit Untuk menggali masukan-masukan atau usulan pengembangan secara lebih mendalam berdasarkan hasil survey, pada 15 - 29 November 2011, KSEI melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan, yaitu kunjungan ke 12 Perusahaan Efek, 4 Bank Kustodian, dan 3 Emiten. To obtain additional inputs and insight for futher development following the result from collected quesionnaires, company visits were conducted on 15 November to 29 November 2012 to 12 Securities Companies, 4 Custodian Banks and 3 Issuers. Focus Group Discussion Selain kegiatan penyebaran kuesioner dan kunjungan perusahaan, KSEI juga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai akhir dari pelaksanaan Customer Survey. FGD dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 Desember 2011. Dalam FGD, KSEI melakukan pertemuan dan diskusi dengan beberapa wakil dari pemakai jasa guna membahas hasil kuesioner dan kunjungan perusahaan. Focus Group Discussion Besides quessionnaires and company visit, KSEI also held Focus Group Discussion (FGD) on 13-14 December 2011, as the final session of Customer Survey. In these sessions, KSEI engaged in intensive meeting and discussion with representatives from different segments of customers, regarding the results of questionnaires and company visits. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Dalam FGD ini, dilakukan pula pembahasan tentang Action Plan 2011 - 2012, termasuk diantaranya: • Ketersediaan helpdesk atau petugas KSEI dan kecepatan informasi pada saat terjadi gangguan teknis. • Penyempurnaan fungsi Customer Service dan perannya dalam mempercepat pelayanan. • Meminimalisasi keterlambatan sinkronisasi data KSEI dan KPEI. • Peningkatan performa sistem C-BEST serta konektivitas jaringan C-BEST. • Sosialisasi dan informasi kepada pemakai jasa terkait dengan pengembangan yang dilakukan oleh KSEI. • Meningkatkan validitas dan kelengkapan data investor. KSEI also discussed the directions of Action Plan 2011 - 2012, as follows: • Providing helpdesk or availability of KSEI personnel to deal with customer inputs and improving information delivery at the time of technical problems. • Improving Customer Service and its function for a faster service. • Minimizing the delays in synchronizing KSEI dan KPEI data. • Enhancing the stability of network connectivity and performance of C-BEST system. • Educating and informing KSEI development to the relevant participants. • Increasing the validity and completeness of investor data. Dasar penyusunan Action Plan tahun 2011 - 2012 dibuat berdasarkan masukan dan saran yang diperoleh melalui Customer Survey 2011 yang akan menjadi dasar perbaikan, peningkatan dan pengembangan layanan jasa KSEI. The entire feedbacks obtained through this Customer Survey 2011 will be used as the main foundation for further improvement, product and service development and as the platform for finalizing the KSEI Action Plan 2011 - 2012. Diharapkan, sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia, KSEI dapat memberikan layanan lebih baik bagi pemakai jasanya di masa mendatang. As the Central Securities Depository Institution in Indonesia capital market, KSEI reaffirms its commitment to continually improve its products and services in the future. 69 70 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pengembangan Pasar Modal dan Kegiatan Sosial Capital Market Developments and Community Programs Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Beragam inisiatif kami jalankan dalam mengembangkan pasar modal sehingga pertumbuhannya memberi peran nyata bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional. Various initiatives in developing capital market is conducted so that these development will influence on national economic growth and stability. Pengembangan Pasar Modal Capital Market Development Sebagai salah satu Self Regulatory Organization (SRO) As one of the Self Regulatory Organizations (SRO) in di industri pasar modal, KSEI berkomitmen untuk the capital market industry, KSEI is committed to terus menerus meningkatkan akses masyarakat luas, continuously provide better public access through khususnya pelaku pasar modal melalui kegiatan education and knowledge sharing in the capital market. pendidikan dan berbagi pengetahuan terkait pasar We believe that this plays a crucial role in accelerating modal. Kami meyakini, hal ini berperan dalam the economy and improving the welfare of Indonesia memajukan perekonomian dan meningkatkan people. kesejahteraan masyarakat Indonesia. Initiating the educational program related to the Mengawali edukasi terkait manfaat dan pentingnya benefits and importance of the AKSes Card, KSEI Kartu AKSes, KSEI menyelenggarakan kegiatan conducted workshops and educational programs in sosialisasi dan edukasi pada semester pertama tahun the first half of 2011 in several cities as a continuation 2011 di beberapa kota yang merupakan lanjutan dari of promotion programs which has been started since Rangkaian Program Sosialisasi sejak 24 Juni 2010. 24 June 2010. Each program is aimed at different target Setiap penyelenggaraan kegiatan ini ditujukan kepada audiences, namely the Securities Company, investors target audience yang berbeda, yaitu Perusahaan Efek, and media, to reach the right target. Promotions in investor dan media, dengan tujuan agar sosialisasi 2011 was conducted not only to raise the awareness dan edukasi yang diselenggarakan tepat pada sasaran. of AKSes Card ownership to the public in general and Sosialisasi pada tahun 2011 ini tidak hanya untuk investors in particular, but also to encourage the meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat investors, who already had AKSes Cards, to login umum dan investor untuk memiliki Kartu AKSes, regularly on the AKSes website (http://akses.ksei.co.id) namun dititikberatkan agar investor yang telah or AKSes Mobile in order to obtain optimal benefits. memiliki Kartu AKSes untuk segera melakukan login secara berkala di website Fasilitas AKSes (http://akses.ksei.co.id) atau AKSes Mobile agar mendapatkan manfaat yang optimal. 71 72 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sosialisasi yang berlangsung di beberapa daerah The promotion programs held in some areas included tersebut meliputi beberapa kegiatan, antara lain; several activities, such as, media briefing, investor media briefing, investor gathering, media tour, media gathering, media tour, media visit, radio talkshow and visit, radio talkshow dan workshop Perusahaan Efek. workshop of Securities Company. In 2011, the program Sosialisasi di tahun 2011 diawali di kota Palembang started in Palembang from 16 to 18 February 2011, pada 16 - 18 Februari 2011, yang berlanjut di Solo and then Solo from 9 to 10 March 2011. For May 2011, pada 9 - 10 Maret 2011. Pada bulan Mei 2011, it started in Pontianak on 5 May 2011, and Balikpapan diselenggarakan sosialisasi di Pontianak pada 5 Mei on 19 May 2011. The next place to hold the promotion 2011 dan Balikpapan pada 19 Mei 2011. Berikutnya, program was Manado on 17 June 2011 and the last kegiatan sosialisasi Kartu AKSes diselenggarakan di one in Makassar on 22 June 2011. kota Manado pada 17 Juni 2011 dan diakhiri di kota Makassar pada 22 Juni 2011. The promotion programs in 2011 was also accompanied with the implementation of Second Phase Kegiatan sosialisasi pada tahun 2011 juga didukung of Journalism Competition from 27 January until dengan penyelenggaraan Kompetisi Jurnalistik Tahap 31 July 2011. Titled "The Role and Benefits of AKSes Kedua yang berlangsung sejak 27 Januari hingga 31 Card", this program is intended for all journalists who Juli 2011. Kegiatan dengan tema “Peran dan Manfaat provide the dissemination of information about AKSes Kartu AKSes”, ditujukan bagi rekan-rekan wartawan Card through the published writings. The activity in yang melakukan penyebaran informasi tentang Kartu 2011 is a continuation of the First Phase of Journalism AKSes melalui tulisan yang dipublikasikan. Kegiatan Competition which took place from 24 June to di tahun 2011 ini merupakan lanjutan dari Kompetisi 15 November 2010. Jurnalistik Tahap Pertama yang berlangsung pada periode 24 Juni - 15 November 2010. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Selain sosialisasi ke beberapa daerah, selama tahun Apart from outreaching some areas, during 2011, AKSes 2011 sosialisasi Kartu AKSes juga dilakukan melalui Card was also promoted through participation in partisipasi pada berbagai kegiatan, seperti: Roadshow various activities, such as: Roadshow Mall to Mall Mall To Mall yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang organized by the Indonesian Chamber of Commerce dan Industri Indonesia (KADIN) di Paris Van Java and Industry (Kadin) in Paris Van Java Mall - Bandung Mall - Bandung pada 18 - 20 November 2011, on 18 - 20 November 2011, Indonesia Financial Expo Indonesia Financial Expo and Forum 2011 di Jakarta and Forum 2011 at the Jakarta Convention Center on Convention Center pada 17 - 19 Juni 2011, kegiatan 17 to 19 June 2011, and other promotions with SRO. sosialisasi bersama SRO lainnya. To develop knowledge and accurate information related Untuk meningkatkan pengetahuan serta informasi to investing in the stock market, KSEI with BEI, KPEI, yang tepat mengenai investasi di pasar modal, KSEI and some of Securities Companies (PT Kresna Graha bekerja sama dengan BEI, KPEI, dan beberapa Sekurindo Tbk, PT e-Trading Securities, PT CIMB Perusahaan Efek (PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Securities and PT Mandiri Sekuritas) conducted Capital PT e-Trading Securities, PT CIMB Securities dan Market School in 2011, which was opened to public on PT Mandiri Sekuritas) menyelenggarakan Sekolah 13 April 2011 in Jakarta and Surabaya, as a routine Pasar Modal 2011. Kegiatan yang dibuka pada activity every year since 2006. The Capital Market 13 April 2011 dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya School has 3 (three) course levels: Basic, Intermediate ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan and Advance. In 2011 there were 10,325 public setiap tahun sejak tahun 2006. Sekolah Pasar Modal participants that joined the course. ini memberikan edukasi secara bertahap yang terbagi dalam 3 (tiga) tingkatan, yaitu Basic, Intermediate dan Advance. Peserta yang merupakan masyarakat umum yang mengikuti Sekolah Pasar Modal selama tahun 2011 tercatat sebanyak 10.325 orang. 73 74 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pada 3 Maret 2011, KSEI mengadakan workshop On 3 March 2011, KSEI conducted a workshop terkait penerapan pemisahan rekening dana related the implementation of investor’s fund account nasabah di pasar modal Indonesia. Paparan tersebut separation in Indonesia capital market. The detailed disampaikan kepada Pemegang Rekening KSEI explanation was presented to KSEI's Account Holder setelah selesai pelaksanaan acara Penandatanganan after the signing ceremony of Investor’s Fund Account Perjanjian Administrasi Pemisahan Rekening Separation Administration agreement between KSEI Dana Nasabah antara KSEI dan 4 (empat) Bank and 4 (four) Payment Banks, namely: PT Bank Central Pembayaran, yaitu: PT Bank Central Asia Tbk, Asia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) (Persero) Tbk, and PT Bank Permata Tbk, followed by Tbk, dan PT Bank Permata Tbk, yang kemudian diikuti PT Bank BNI (Persero) Tbk on July 2011. dengan PT Bank BNI (Persero) Tbk pada bulan Juli 2011. The promotion program to disseminate latest information on service and knowledge development Kegiatan sosialisasi untuk menyampaikan informasi is also organized regularly by KSEI to Issuers, Securities perkembangan layanan jasa serta pengetahuan terkini Companies and Shareholders. On 31 May 2012, juga diselenggarakan secara rutin oleh KSEI kepada a seminar was held for Issuers with the topic of "Current Emiten, Perusahaan Efek dan Pemegang Saham. Pada Taxation Facility in 2011 for Issuers". Speakers for 31 Mei 2012 diselenggarakan seminar kepada Emiten this event came from KSEI and Direktorat Peraturan dengan topik “Fasilitas Perpajakan Terkini Tahun Perpajakan II dan Pusat Kebijakan Pendapatan 2011 Bagi Emiten”. Narasumber pada kegiatan ini Negara (PKPN). berasal dari KSEI dan Direktorat Peraturan Perpajakan II dan Pusat Kebijakan Pendapatan A seminar for the Shareholders in 2011 was held in Negara (PKPN). Bali from 24 to 27 November 2011 with the topic of Challenge and Opportunity in Developing Sharia Based Seminar kepada Pemegang Saham pada tahun 2011 Capital Market in Indonesia: Sharing Best Practices diselenggarakan di Bali pada 24 - 27 November 2011 from Other Countries. In this event, KSEI invited some dengan mengangkat topik Challenge and Opportunity speakers from Luxembourg HSBC Securities, Malaysia in Developing Sharia Based Capital Market in Indonesia: Benhard Citibank and the National Islamic Council for Sharing Best Practice from Other Countries. Dalam knowledge sharing. kegiatan kali ini, KSEI mengundang beberapa nara sumber untuk sharing knowledge yang berasal dari Meanwhile, KSEI held a seminar for the Securities HSBC Amanah Securities Luxembourg, Citibank Companies on 21 December 2011 at the Ritz Carlton, Benhard Malaysia dan Dewan Syariah Nasional. Jakarta. The theme of IT Security Awareness and KSEI's Services discussed the development of KSEI's services Sementara itu, sosialisasi dalam bentuk seminar diselenggarakan KSEI untuk Perusahaan Efek pada 21 Desember 2011 di Ritz Carlton, Jakarta. Kegiatan dengan tema IT Security Awareness and KSEI's Services membahas perkembangan layanan jasa KSEI dan IT Security dengan menghadirkan nara sumber dari PT IndoCisc. and IT Security with the speakers from PT IndoCisc. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Selain kegiatan sosialisasi dan edukasi, sebagaimana Beside the promotion and educational programs, KSEI tahun-tahun sebelumnya dan dalam rangka membina conducted Participants' Team Building in Solo with hubungan baik dan silaturahmi dengan pemakai the theme of Race To The Tops from 22 to 24 July 2011, jasanya, KSEI menyelenggarakan kegiatan Team to fostergood relations and friendship with the Building Pemakai Jasa dengan lokasi kegiatan di Solo. customers. Kegiatan yang bertema Race To The Tops ini diselenggarakan tanggal 22 - 24 Juli 2011. In providing an overview of financial planning through a good investment, KSEI with Bapepam-LK, BEI, and Dalam memberikan gambaran tentang perencanaan KPEI held Investor Summit and Capital Market Expo keuangan melalui investasi yang baik, KSEI bekerja 2011 on 5 and 6 October 2011 in Jakarta and on sama dengan Bapepam-LK, BEI, dan KPEI 23 and 24 November 2011 in Surabaya. The theme menyelenggarakan Investor Summit and Capital for this year is Investing in Capital Markets: A Journey Market Expo 2011 pada 5 dan 6 Oktober 2011 di for a Better Future. This event incorporates the concept Jakarta dan tanggal 23 - 24 November 2011 di of the exhibition, seminars and financial workshops in Surabaya. Tema yang diangkat dalam kegiatan tahun one place so that the visitors can obtain thorough ini adalah Investing in Capital Markets: A Journey for information regarding the capital market. a Better Future. Kegiatan ini menggabungkan konsep pameran, seminar serta workshop finansial pada satu tempat sehingga diharapkan pengunjung dapat memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai pasar modal. 75 76 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Kegiatan Sosial Social Programs KSEI menyadari keberadaannya sebagai bagian dari KSEI is aware of its existence as a part of society and masyarakat dan lingkungan dimana menjalankan environment where the company runs its business. usahanya. Sebagai bagian dari program tanggung As part of corporate social responsibility, KSEI regularly jawab sosial perusahaan, KSEI secara berkala organizes various social activities aimed at the mengadakan berbagai kegiatan sosial yang ditujukan environment and surrounding communities. bagi lingkungan dan masyarakat sekitar. A series of social activities carried out jointly by Rangkaian kegiatan sosial yang dilaksanakan bersama Bapepam-LK and SRO (BEI, KPEI and KSEI) became oleh Bapepam-LK dan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) part The 34th Anniversary of the Indonesia Capital menjadi bagian dalam rangka peringatan HUT Pasar Market with the theme of "Transformation Towards a Modal Indonesia ke-34 dengan tema “Transformasi Modern and Reliable Capital Market." The events held Menuju Pasar Modal yang Modern dan Terpercaya”. from August to November 2011 were including: Kegiatan yang diselenggarakan pada bulan Agustus enrichment of forest plant species and reforestation in hingga November 2011 antara lain: pengkayaan jenis the upper part of Ciliwung river as well as outreaching tanaman hutan dan reboisasi di daerah hulu sungai the community in Ciliwung about the importance of Ciliwung sekaligus penyuluhan kepada masyarakat maintaining the tree and the river surroundings. Other sekitar tentang pentingnya pemeliharaan pohon dan social events included: construction of sanitation and lingkungan hulu sungai. Kegiatan lain yang washing facilities in Cibunian village - Bogor, dilaksanakan yaitu pembangunan sarana sanitasi contributing more educational books to Taman Bacaan lingkungan dan MCK di Desa Cibunian - Bogor, (library) built by the Capital Market in Muara Angke penambahan buku-buku pendidikan pada Taman and Babelan - Bekasi and donation on educational Bacaan yang pernah dibangun oleh Pasar Modal facilities such as school renovation in Bekasi. di Muara Angke dan Babelan - Bekasi dan bantuan sarana pendidikan berupa perbaikan sekolah di daerah Bekasi. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Selain kegiatan sosial yang dilakukan secara bersama, Apart from joint social events, independently KSEI also secara mandiri KSEI juga menyelenggarakan aksi organizes social activities on education program sosial di bidang pendidikan melalui Program through the Teacher Professionalism training Program Peningkatan Program Profesionalitas Guru on Early Childhood Education which was held in April Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang 2011 and November 2011. KSEI also provides donation diselenggarakan pada bulan April 2011 dan to Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) for November 2011. Selain itu, KSEI juga memberikan equipment and financial assistance, donation to the bantuan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Orphanage in Surakarta - Solo for celebrating Indonesia (YKAKI) berupa kebutuhan perlengkapan Christmas and New Year's Day, as well as compensation maupun bantuan dana, bantuan perayaan Hari to the Widows and Orphans and financial assistance Natal dan Tahun Baru kepada Panti Asuhan di to the construction of mosques. Surakarta - Solo, serta santunan kepada Janda dan Yatim Piatu dan bantuan dana untuk pembangunan masjid dan musholla. 77 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Menyelesaikan setiap aktivitas dan pekerjaan berdasarkan prosedur dengan pengendalian risiko yang tepat akan memberikan pencapaian hasil yang optimal. We believe that achieving company’s goal based on accurate procedure with risk mitigation will provide optimal results. 79 80 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development KSEI menyadari bahwa dalam upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan Perusahaan, maka salah satu hal utama adalah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG) dalam setiap aktivitas Perusahaan sehari-hari. Selain itu, penerapan GCG juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham, regulator, dan pemakai jasa serta pemangku kepentingan lainnya atas pengelolaan Perusahaan. Pencapaian tujuan dan peningkatan kepercayaan tersebut di atas diperoleh dari adanya penerapan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan kewajaran dalam beraktivitas maupun berhubungan dengan pihak luar. Keterbukaan berarti tersedianya materi informasi yang relevan, dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan, baik yang disyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan, maupun informasi penting lainnya untuk diketahui oleh para pemangku kepentingan. Akuntabilitas kinerja Perusahaan dipaparkan secara transparan dan wajar melalui pengelolaan yang benar, terukur, dan sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham, pemakai jasa, dan pemangku kepentingan lainnya. Perusahaan bertanggung jawab melaksanakan peraturan dan perundang-undangan dan turut serta membangun masyarakat sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha. Perusahaan menyelenggarakan aktivitas operasional secara profesional tanpa adanya tekanan, intervensi, dan benturan kepentingan (conflict of interest) dalam melaksanakan fungsinya sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. Perusahaan juga menjaga keseimbangan perlakuan dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan tanpa adanya pembedaan perlakuan. KSEI believes that adopting Good Corporate Governance (GCG) in day-to-day operations is a way to achieve the company's vision, mission and objectives. GCG implementation is also expected to improve the confidence of the shareholders, regulators, and customers and other stakeholders in company's management. To achieve such goals and increase customers' confidence, the company has applied the principles of transparency, accountability, responsibility, independence and fairness when interacting with external parties. Transparency means the availability of information which is relevant, accessible, and understandable, as required by the rules and regulations or any other important information needed by stakeholders. The company's performance accountability is presented in a transparent and fair manner through a proper, measurable and accountable management relevant to the Company's interests while taking into shareholders, customers and stakeholders interest. The company is responsible for the implementation of laws and regulations as well as participation in community capacity building so that business sustainability can be maintained. The company professionally maintains its operational activities without any pressures, interventions and conflict of interests in performing its role as Central Securities Depository Institution. When dealing with the stakeholders, the company has also maintained its fairness. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Implementasi GCG GCG implementation Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan, KSEI secara intensif memutakhirkan pedoman-pedoman dan piagam-piagam terkait yang akan menjadi salah satu acuan kerja bagi organ Corporate Governance (CG) KSEI. Pedoman yang disusun tidak hanya mempertimbangkan prinsipprinsip GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance dan praktik-praktik yang berlaku umum, melainkan juga berlandaskan kepada nilai-nilai Perusahaan, perundang-undangan serta Peraturan Bapepam-LK untuk Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian. In order to improve GCG implementation, KSEI has intensively updated the guidelines and relevant charters as one of the references for KSEI's Corporate Governance (CG). The guidelines are prepared based on the principles of GCG issued by the National Committee on Governance and General Practices as well as the company's values, rules and regulations from Bapepam-LK to the Central Securities Depository Institution. Pedoman dan piagam yang KSEI miliki adalah sebagai berikut: 1. Pedoman Corporate Governance. 2. Pedoman Etika dan Tata Perilaku. 3. Piagam Dewan Komisaris. 4. Piagam Direksi. 5. Piagam Komite Audit. 6. Piagam Komite Anggaran. 7. Piagam Komite Pengendalian Intern. 8. Piagam Komite Peraturan. 9. Piagam Komite Usaha. 10. Piagam Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko. Untuk mendukung pedoman dan piagam tersebut di atas, KSEI juga memiliki Standard Operating Procedure (SOP) sebagai berikut: 1. SOP Pemilihan Auditor Eksternal. 2. SOP Pemilihan Komite Audit. 3. SOP Pemilihan Komite Direksi. 4. SOP Penilaian Implementasi GCG. Dengan adanya acuan ini, maka diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan yang lebih efektif serta pengelolaan Perusahaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. The following are KSEI guidelines and charters: 1. Corporate Governance Guidelines. 2. Guidelines on Ethics and Code of Conduct. 3. Charter of Board of Commissioners. 4. Charter of The Directors. 5. Charter of Audit Committee. 6. Charter of Budget Committee. 7. Charter of Internal Control Committee. 8. Charter of Regulation Committee. 9. Charter of Business Committee. 10. Charter of Audit and Risk Management Unit. To support the above guidelines and charters, KSEI also has Standard Operating Procedure (SOP) as follows: 1. SOP on Selecting External Auditors. 2. SOP on Selecting Audit Committee. 3. SOP on Selecting Committee for Director Election. 4. SOP on Assessing GCG Implementation. This benchmark is expected to provide decision making supports and more effective supervision as well as company management in line with GCG principles. 81 82 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Sejalan dengan usaha peningkatan penerapan GCG tersebut di atas, KSEI telah melakukan aktivitas sosialisasi Pedoman Etika dan Tata Perilaku kepada manajemen dan seluruh karyawan KSEI pada 29 Oktober 2011. In line with the efforts to improve GCG implementation, KSEI has conducted outreach program to introduce the guidelines on Code of Ethics and Conduct to the management and all KSEI's employees on 29 October 2011. Langkah lanjutan yang menjadi program kerja KSEI terkait implementasi GCG untuk tahun 2012 mencakup kegiatan sosialisasi pedoman dan piagam GCG, serta melakukan evaluasi dan penilaian implementasi GCG. The next step as KSEI's work program related to the GCG implementation for 2012, including the familiarization on GCG guidelines and charters, as well as the evaluation and assessment of GCG implementation. Struktur Corporate Governance Corporate Governance Structure A. Organ Utama A. The Main Structure Organ utama Perusahaan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi. A.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS merupakan sarana bagi para pemegang saham untuk mengambil keputusan sesuai dengan agenda RUPS, ketentuan dari Anggaran Dasar, peraturan dan perundang-undangan. A.2 Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ utama Perusahaan, bersifat kolegial, yang bertugas untuk melakukan pengawasan secara independen atas kebijakan manajemen, jalannya operasional perusahaan pada umumnya, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan. Dewan Komisaris paling sedikit terdiri dari 2 (dua) orang anggota komisaris, dengan komposisi dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan agar dapat menjalankan fungsi pengawasan secara independen serta efektif dalam melakukan pengambilan keputusan. The company's main structure comprises of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Directors. A.1 General Meeting of Shareholders (GMS) GMS is as a facility for shareholders to make decisions based on the agenda of Annual GMS, the provisions of the Company’s Article of Association, rules and regulations. A.2 Board of Commissioners Board of Commissioners is the company's primary collegial body who has responsibility to conduct independent supervision over the management policies, the company's operation and providing advice to The Directors concerning the company's needs and interests. Board of Commissioners consist of at least 2 (two) commissioners, whose number and structure are according to the company's needs to carry out their duties in providing independent supervision and effective decision-making. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Komposisi Dewan Komisaris per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 1. Erry Firmansyah sebagai Komisaris Utama. 2. Heri Sunaryadi sebagai Komisaris. 3. Elwin Karyadi sebagai Komisaris. On 31 December 2011, Board of Commissioners are as follows: 1. Erry Firmansyah as President Commissioner. 2. Heri Sunaryadi as Commissioner. 3. Elwin Karyadi as Commissioner. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Duties and responsibilities of Board of Commissioners Agar Dewan Komisaris dapat independen dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, maka Dewan Komisaris tidak menjabat suatu jabatan dalam perusahaan lain dengan usaha yang sama, tidak memiliki hubungan kekeluargaan hingga tingkat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan Direksi. To enable Board of Commissioners perform their duties and responsibilities independently, they can not hold any positions at other companies with similar business manners and have family ties up to the second level with the other Commissioners and Directors. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sekurang-kurangnya Dewan Komisaris melaksanakan rapat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. Selama tahun 2011, telah diselenggarakan sebanyak 12 (dua belas) kali rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut: Jumlah Kehadiran pada Rapat Dewan Komisaris tahun 2010 - 2011 Nama/Name Erry Firmansyah In performing their duties and responsibilities, Board of Commissioners holds a meeting once a month. In 2011, they had 12 (twelve) meetings, with the attendance as follows: Total Attendance at the Board of Commissioners Meeting in 2010 - 2011 Kehadiran/Attendance 2010 12 2011 12 11 Heri Sunaryadi 9 12 Elwin Karyadi Nilai remunerasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris menerima remunerasi (diluar bonus dan fasilitas lainnya), sebagai berikut: Nilai Remunerasi Dewan Komisaris tahun 2010 - 2011 11 The remuneration of Board of Commissioners The Board of Commissioners received remuneration (excluding bonuses and other facilities), as follows: Total Remuneration of the Board of Commissioners in 2010 - 2011 2010 2011 Rp 1.85 billion Rp 1.84 billion 83 84 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development A.3 Direksi A.3 Board of Directors’ (BOD) Direksi dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab melaksanakan pengurusan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, dan mengadakan perjanjian atau perikatan antara Perusahaan dengan pihak lain. With good wittingly and full responsibility, BOD carry out their duties to manage company's operations and represent the Company either inside or outside the court, and deal with any agreement or engagement between the Company and other parties. Jumlah Direktur Perusahaan paling sedikit 2 (dua) orang dengan komposisi yang disusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan Direksi untuk mengambil keputusan yang efektif, tepat, dan cepat serta dapat bertindak secara independen, yaitu tidak mempunyai konflik kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya. There are at least 2 (two) Directors in the Board of Directors with special structure arrangement which enables the Directors to make effective, precise, and fast decisions and allows them to act independently with no conflict of interests that could interfere their capacity to perform their duties well. Hingga 31 Desember 2011, susunan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Ananta Wiyogo sebagai Direktur Utama. 2. Sulistyo Budi sebagai Direktur. 3. Margeret Mutiara Tang sebagai Direktur. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Selama menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Perusahaan maka anggota Direksi tidak diperkenankan untuk: 1. Memegang posisi lain yang dapat menyebabkan konflik kepentingan secara langsung atau tidak langsung dengan Perusahaan. 2. Mempunyai hubungan afiliasi dengan Direktur KSEI lain dan anggota Dewan Komisaris KSEI. Hubungan afiliasi yang dimaksud diantaranya: hubungan keluarga (termasuk hubungan pernikahan) sampai dengan derajat kedua, baik secara vertikal dan horizontal. As per 31 December, 2011, member of BOD are as follows: 1. Ananta Wiyogo as President Director. 2. Sulistyo Budi as Director. 3. Margeret Mutiara Tang as Director. Duties and responsibilities of BOD During their tenure as members of the Board of Directors, they are not allowed to: 1. Hold any other positions that may cause any conflict of interests directly or indirectly to the Company. 2. Have affiliate relationships with other Directors and Commissioners. Affiliate relationship is defined as family relationships (including marriage) to the second degree, both vertically and horizontally. Excellence Togetherness Integrity Continual Development 3. Memiliki saham atau sebagai pengendali baik langsung atau tidak langsung atas Perusahaan Efek dan/atau Bank Kustodian. 4. Mengendalikan baik langsung atau tidak langsung Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam hal Direksi KSEI memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik, maka saham tersebut tidak dapat ditransaksikan sampai dengan 6 (enam) bulan setelah masa jabatannya berakhir. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, sekurang-kurangnya Direksi melaksanakan rapat 1 kali dalam 1 bulan. Selama tahun 2011, telah diselenggarakan sebanyak 12 (dua belas) kali rapat Direksi, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut: Jumlah Kehadiran pada Rapat Direksi tahun 2010 - 2011 Nama/Name Ananta Wiyogo Sulistyo Budi* Margeret Mutiara Tang* * Masa jabatan mulai sejak 4 Juni 2010 3. 4. annual report 2011 Own shares or have control in either directly or indirectly in Securities Companies and/or the Custodian Bank. Have control in Issuer or Public Company directly or indirectly. If The Directors owned shares of the Issuer or Public Company, the shares could not be traded up to 6 (six) months after their tenure ends. In performing their duties and responsibilities, Board of Directors holds a meeting at least once a month. In 2011, there were 12 (twelve) meetings held by The Directors, with the attendance as follows: Total Attendance at The Directors’ Meeting in 2010 - 2011 Kehadiran/Attendance 2010 11 2011 12 6 11 6 * Appointed since 4 June 2010 12 Nilai remunerasi Direksi The remuneration of Board of Directors Direksi menerima remunerasi (diluar bonus dan fasilitas lainnya), sebagai berikut: Board of Directors received remuneration (excluding bonuses and other facilities), as follows: Nilai Remunerasi Direksi tahun 2010 - 2011 Total Remuneration of Board of Directors in 2010 - 2011 2010 2011 Rp 5.11 billion Rp 6.32 billion 85 86 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Hubungan Kerja The Working Relations Direksi dan Dewan Komisaris dapat melakukan rapat gabungan untuk membahas isu-isu strategis perusahaan, seperti: kinerja perusahaan, permasalahan operasional, permasalahan terkait laporan keuangan, dan isu-isu perusahaan lain yang dianggap penting. BOD and Board of Commissioners may hold a joint meeting to discuss the company's strategic issues, such as: company's performance, operational issues, matters related to financial report, and other important corporate issues. B. Supporting Structures B. Organ Pendukung Organ pendukung perusahaan terdiri atas Komite Direksi, Audit Intern dan Audit Ekstern. The corporate supporting structure consists of the Committee for the BOD, Internal and External Auditors. B.1 Komite Direksi Direksi dapat membentuk komite-komite tertentu untuk membantu memberi masukan kepada Direksi terutama sehubungan dengan fungsi Perusahaan sebagai SRO. Anggota Komite Direksi harus merupakan anggota direksi atau pegawai setingkat di bawah direksi untuk Perusahaan Efek dan Biro Administrasi Efek atau Head of Custody atau setingkat dibawah Head of Custody untuk Bank Kustodian dari pemegang saham yang aktif di pasar modal. B.1 Committees for The Board of Directors The BOD may establish certain committees that can provide feedback to BOD, especially related to the company as part of SRO. The Members of Committee must be BOD or employee which held one level below BOD level at the Securities Company and Registrar, or Head of Custody or employee which held one level below Head of Custody level for Custodian Bank, from shareholders who has an active record in capital market. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Kriteria keaktifan tersebut ditetapkan berdasarkan antara lain: volume transaksi, kegiatan usaha lain yang dilakukan oleh pemegang saham dan atau kriteria lainnya yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan Direksi KSEI. Those members determined as active members based on the criteria such as: volume of transactions, shareholders' other business activities or other criteria established according to KSEI's Directors' consideration. Berikut adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh calon anggota Komite Kerja: 1. Memiliki pengetahuan dan keahlian di bidang pasar modal. 2. Mempunyai pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. 3. Mempunyai integritas serta komitmen terhadap pengembangan pasar modal. The criteria applied for recruitment of Working Committee members are as follows: 1. Must have thorough knowledge and expertise in capital market. 2. Must have firm understanding in laws and regulations pertaining to capital market. 3. Must have integrity and commitment to develop the capital market. Khusus untuk Komite Pengendalian Interen, seluruh anggotanya merupakan perwakilan dari Bank Kustodian. Specifically for the Internal Control Committee, its members were representatives of Custodian Banks. Selain ketiga Komite Kerja yang telah diatur oleh Bapepam-LK, berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar No. 19 tertanggal 9 Desember 2010, Direksi membentuk Komite Anggaran. Komite ini bertugas bersama-sama Dewan Komisaris menelaah rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan yang telah diperiksa Direksi untuk tahun berikutnya, sebelum disetujui oleh RUPS dan Bapepam LK. Susunan anggota Komite Direksi disajikan pada tabel berikut : 1. Komite Kerja KSEI (Periode 2010 - 2012) Berikut adalah daftar anggota Komite Kerja yang aktif saat ini berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada 4 Juni 2010 (periode 2010 - 2012): Besides the three Working Committees based on Bapepam-LK regulation, according to Company’s Articles of Association Amendment No. 19 dated 9 December 2010, The BOD established the Budget Committee. The committee together with Board of Commissioners is assigned to review the company's annual work plan and budget, approved by BOD for the following year, before being approved by Annual GMS and Bapepam-LK. The structure of Committes for BOD is described in the following table: 1. KSEI's Working Committees (period of 2010 - 2012) The following is the list of active members of the Working Committees based on Annual GMS dated 4 June 2012 (period of 2010 - 2012): 87 88 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Anggota Komite Kerja KSEI (2010 - 2012) Komite Usaha Business Committee Antony Kristanto Ag. Tyas Ensie Sasongko Chaeruddin Berlian Lily Widjaja Wan Wei Yiong Komite Peraturan Regulatory Committee Bambang Widodo Siswowijoto Datin Rashidah Ferry M. Robbani* Jimmy Nyo Susy Meilina Komite Pengendalian Interen Internal Control Committee Supranoto Prajogo Novi Mariana Thamrin Daniel Wijono Budi Purwanto Norvin Osel Member of KSEI’s Working Committees (2010 - 2012) President Director, PT HD Capital Tbk Vice President, Head Securities & Agency Services, PT Bank Permata Tbk President Director, PT Indomitra Securities President Director, PT Merrill Lynch Indonesia Director, PT Bursa Efek Indonesia Director, PT Kliring Penjamin Efek Indonesia Director, PT Sinartama Gunita Senior Vice President, Financial Institutions Coverage & Solutions Group, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk President Director, PT BNI Securities Director, PT MNC Securities Deputy Head - Direct Securities Services, Deutsche Bank A.G Head of Sub Custody and Clearing, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Director Securities and Funds Services Head, Citibank N.A Head Division Treasury, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Head of Securities Services, Standard Chartered Bank * Sejak April 2011 menggantikan Didiek Hartantyo, Senior Vice President, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Dalam melaksanakan tugasnya, sekurangkurangnya Komite Pengendalian Interen, Komite Peraturan, dan Komite Usaha melaksanakan rapat 1 kali dalam 1 bulan. * Since April 2011 to replace Didiek Hartantyo, Senior Vice President, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. In performing its duties, Internal Control Committee, Regulatory Committee, and Business Committee hold a meeting once a month. Excellence Togetherness Integrity Continual Development Selama tahun 2011, Komite Pengendalian Interen, Komite Peraturan, dan Komite Usaha telah menyelenggarakan rapat masing-masing sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran anggota Komite Pengendalian Interen, Komite Peraturan, dan Komite Usaha sepanjang tahun 2011 disajikan pada tabel berikut: Jumlah Kehadiran pada Rapat Komite Usaha tahun 2011 Nama/Name Antony Kristanto Ag. Tyas Ensie Sasongko Chaeruddin Berlian Lily Widjaja Wan Wei Yiong Jumlah Kehadiran pada Rapat Komite Peraturan tahun 2011 Nama/Name Bambang Widodo Siswowijoto Datin Rashidah Didiek Hartantyo Ferry M. Robbani* Jimmy Nyo Susy Meilina The Internal Control Committee, Regulatory Committee and Business Committee held 12 (twelve) meetings throughout 2011 with the number of attendance as follows: Total Attendance at Business Committees’ Meeting in 2011 Kehadiran/Attendance 7 9 7 11 2 Nama/Name Supranoto Prajogo Novi Mariana Thamrin Daniel Wijono Budi Purwanto Norvin Osel Prosentase Kehadiran Percentage of Attendance 58% 75% 58% 92% 17% Total Attendance at Regulatory Committees’ Meeting in 2011 Kehadiran/Attendance 9 10 1 4 4 9 *(menggantikan Didiek Hartantyo/as a replacement of Didiek Hartantyo) Jumlah Kehadiran pada Rapat Komite Pengendalian Interen tahun 2011 annual report 2011 Prosentase Kehadiran Percentage of Attendance 75% 83% 25% 50% 33% 75% Total Attendance at Internal Control Committees’ Meeting in 2011 Kehadiran/Attendance Prosentase Kehadiran Percentage of Attendance 9 75% 9 75% 6 9 11 50% 75% 92% 89 90 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Komite Anggaran KSEI (Tahun Buku 2011) KSEI's Budget Committee (Fiscal Year 2011) Selama tahun 2011, terdapat perubahan susunan Anggota Komite Anggaran untuk tahun buku 2010 (penetapan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada 4 Juni 2010) dan untuk tahun buku 2011 (penetapan berdasarkan keputusan RUPS Tahunan pada 15 Juni 2011). In 2011, there were changes in the structure of KSEI's Budget committee members for fiscal year 2010 (stipulated in the Annual GMS resolution dated June 4, 2010) and for fiscal year 2011 (stipulated in the Annual GMS resolution dated June 15, 2011). Anggota Komite Anggaran KSEI untuk Tahun Buku 2010 Member of KSEI‘s Budget Committee for Fiscal Year 2010 Abi Hurairah Mochdie President Director, PT Recapital Securities Ali Farmadi Vice President Capital Market Services, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cindralela Darsia Head of HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd Diana Mudadalam Head of TB Services Management, Standard Chartered Bank Supandi Director, PT Bursa Efek Indonesia Anggota Komite Anggaran KSEI untuk Tahun Buku 2011 Member of KSEI’s Budget Committee for Fiscal Year 2011 Abi Hurairah Mochdie President Director, PT Recapital Securities Cindralela Darsia Head of HSBC Securities Services, The HSBC Corp. Ltd Heni Nurmawati Dept. Head Domestic Financial Institutions, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jonita Widjaja Chief Operating Officer, PT CIMB Securities Indonesia Supandi Director, PT Bursa Efek Indonesia Sepanjang tahun 2011, terselenggara 5 (lima) kali rapat Komite Anggaran, yang terdiri 1 (satu) kali rapat yang diselenggarakan Komite Anggaran tahun buku 2010 dan 4 (empat) kali rapat yang diselenggarakan Komite Anggaran tahun buku 2011, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut: In 2011, Budget Committee held 5 (five) meetings, consisting of 1 (one) meeting for fiscal year 2010 and 4 (four) meetings for fiscal year 2011, with attendance as follows: Excellence Togetherness Integrity Continual Development Jumlah Kehadiran pada Rapat Komite Anggaran Nama/Name annual report 2011 Total Attendance at Budget Committees’ Meeting Kehadiran/Attendance Tahun Buku 2010/Fiscal Year 2010 Abi Hurairah Mochdie Ali Farmadi Cindralela Darsia Diana Mudadalam Supandi Tahun Buku 2011/Fiscal Year 2011 Abi Hurairah Mochdie Cindralela Darsia Heni Nurmawati Jonita Widjaja Supandi B.2 Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko (Satuan PPR) dibentuk dengan tugas untuk menjalankan fungsi pemeriksaan dan pengelolaan risiko. Satuan Pemeriksa menjalankan tugas untuk membantu Perusahaan dalam mengawasi dan mengevaluasi proses kerja secara sistemik dan berkesinambungan yang didasarkan pada analisis risiko (Risk Based Audit). Satuan Pemeriksa juga mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan kepada para pemakai jasa dalam rangka pelaksanaan pemenuhan kewajiban yang diatur pada Peraturan Jasa Kustodian Sentral. 1 0 1 1 0 4 4 4 4 3 Prosentase Kehadiran Percentage of Attendance 100% 0 100% 100% 0 100% 100% 100% 100% 75% B.2 Audit and Risk Management Unit Audit and Risk Management Unit (PPR unit) was established to perform audit and risk management tasks. The Audit Unit performs their duties to assist the Company in monitoring and evaluating the work process systemically and continually based on Risk Based Audit. The Audit Unit is also obliged to supervise the customers according to Central Securities Depository Service Rule. 91 92 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Dalam melaksanakan proses kerjanya, In carrying out its working process, Audit Unit Satuan Pemeriksa memiliki konsep kerja has framework as follows: sebagai berikut: Struktur Proses Kerja Satuan Pemeriksaan dan Pengelolaan Risiko Framework of Audit and Risk Management Unit Audit/Review Audit/Review Manajemen Risiko Risk Management • Implementasi Kebijakan Manajemen Risiko • Implementasi Aplikasi Manajemen Risiko • Pemantauan Risiko Signifikan • Implementation of Risk Management policy • Implementation of Risk Management application • Significant Risk monitoring Melakukan Pemeriksaan Internal Perusahaan Risk Based Audit Risk Based Audit Conduct the company's internal audit Penentuan Sasaran dan Obyek Audit Berdasarkan Risiko Signifikan Determining the audit target and object based on risk based audit. Rencana Kerja Audit disusun berdasarkan hasil analisis risiko yang pelaksanaannya didasarkan pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko dalam kerangka pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). B.3. Auditor Eksternal Auditor eksternal merupakan pihak independen yang mendapatkan tugas untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan Perusahaan bebas dari salah saji yang disebabkan kesalahan maupun kecurangan (fraud) sehingga dapat memberikan opini. Pengawasan Monitoring Melakukan Pengawasan Kepada Pemakai Jasa Monitoring customers Audit plan is prepared using the risk analysis result which implemented based on Risk Management Policy Guidelines within the framework of Enterprise Risk Management (ERM) approach. B.3. External Auditor External auditor is an independent party whose task is to provide reasonable assurance that the Company's financial statements are free of material discrepancies caused by errors or frauds so that the company can provide its statement. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 RUPS Tahunan pada 15 Juni 2011 menetapkan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, Member of Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Auditor Ekstern yang memeriksa laporan keuangan Perseroan tahun buku 2011. Annual General Meeting of Shareholders dated 15 June 2011 appointed a public accounting firm Osman Bing Satrio & Associates, Member of Deloitte Touche Tohmatsu as the company's External Auditor to examine the Company’s financial statements for fiscal year 2011. Manajemen Risiko Enterprise Risk Management Enterprise Risk Management (ERM) dikembangkan untuk meminimalisir besarnya risiko yang timbul (impact) dan kemungkinan terjadinya risiko (likelihood). ERM merupakan sebuah pendekatan yang komprehensif untuk mengelola risiko-risiko Perusahaan secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk mengelola ketidakpastian, meminimalisir ancaman, dan memaksimalkan peluang. Enterprise Risk Management (ERM) was developed to minimize the impact of and the likelihood of the arising risks. ERM is a comprehensive approach to manage the whole enterprise risks, to improve company's ability in managing uncertainty, minimizing threats and maximizing opportunities. Kebijakan Manajemen Risiko yang dimiliki menjadi dasar bagi Perusahaan untuk melakukan identifikasi, penilaian, penanganan, dan pemantauan risiko. Evaluasi kegiatan manajemen risiko dilakukan secara berkala, yaitu 6 (enam) bulan sekali. Risiko yang perlu dilakukan pemantauan dan penanganan yang baik, dikategorikan sebagai Risk That Matter, yaitu 20 (dua puluh) risiko yang memiliki dampak yang signifikan. Risk That Matter ini menjadi pedoman dalam menyusun Risk Based Audit. Dengan adanya hasil identifikasi dan penilaian risiko serta adanya rencana mitigasi tersebut maka diharapkan seluruh karyawan dapat membantu manajemen untuk meminimalisasi dampak risiko terhadap pencapaian tujuan Perusahaan. Pengelolaan risiko telah diimplementasikan dan dievaluasi secara berkala (tiap semester) berdasarkan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. ERM is a foundation to perform risk identification, assessment, treatment and monitoring. Evaluation on risk management activities is conducted regularly every 6 (six) months. The type of risks that needs to be monitored and well managed is categorized as 'Risk That Matter', which includes 20 (twenty) risks that have significant impacts. 'Risk That Matter' is a guideline to prepare 'Risk Based Audit'. With the risk identification and assessment as well as mitigation plan, all employees are expected to help the management to minimize the impact of the risks on company's goals. ERM has been implemented and evaluated regularly (every semester), based on Guidelines of Risk Management Policy. 93 94 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Adapun tujuan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko mencakup: 1. Menyediakan panduan bagi karyawan KSEI untuk secara aktif melakukan proses manajemen risiko dan aktivitas lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Menyediakan panduan untuk membantu pihak manajemen dan seluruh pegawai agar memiliki persepsi dan pengertian yang sama mengenai konsep manajemen risiko. 3. Menyediakan panduan untuk membantu kesadaran yang berkesinambungan akan pentingnya manajemen risiko di seluruh KSEI. 4. Menyediakan panduan untuk membantu proses manajemen risiko dapat berjalan secara terkoordinir dan terintegrasi. Dengan dilandasi pada visi Manajemen Risiko yaitu “Menjadikan Manajemen Risiko KSEI sebagai salah satu model penerapan manajemen risiko perusahaan yang menjadi acuan dan inspirasi bagi penerapan Manajemen Risiko di pasar modal Indonesia”, KSEI berupaya secara terus menerus untuk memperbaharui Sistem Manajemen Risiko agar selalu andal dan memiliki sinergi dalam meminimalisir risiko di industri pasar modal. KSEI memiliki tahapan implementasi visi Manajemen Risiko selama periode 2010 2013, yaitu sebagai berikut: • Tahun 2010: Risk Management Integration. 1. Penggunaan aplikasi manajemen risiko secara penuh. 2. Proses manajemen risiko yang menyatu dengan seluruh proses bisnis di KSEI melalui pengembangan SOP yang disertakan risiko-risiko terkait. The purpose of the policy is to provide guidance: 1. For KSEI's relevant staff to actively conduct the process of risk management and other activities in accordance with the regulations or related common practices. 2. For management and all employees in order to have similar perception and understanding of risk management concept. 3. To raise a continuous awareness of the importance of risk management at KSEI. 4. To ensure that the risk management process can be executed with good coordination and integration. According to the Risks Management vision, which is "to make KSEI's ERM as one of the implementation models of corporate risk management and used as a reference and an inspiration for risk management application in Indonesia capital market", KSEI continuously updates its Risks Management System to be reliable and well synergized to minimize the risks in capital market industry. KSEI's has some phases to follow the implementation of its risks management vision for period 2010 - 2013: • 2010: Risk Management Integration. 1. The extensive use of risk management application. 2. Risk management process that integrates the entire business process at KSEI through SOP development including any related risks. Excellence Togetherness Integrity Continual Development 3. Review proses Manajemen Risiko oleh pihak independen. 4. Outbond Training yang bertema Know and Manage Your Risk. 5. Penyusunan Kebijakan Bussiness Continuity Management (BCM) yang didasarkan pada Kebijakan Manajemen Risiko. • • • Tahun 2011: Roll Out Risk Management Implementation. 1. Penyempurnaan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. 2. Review integrasi kebijakan manajemen risiko dan Bussiness Continuity Management (BCM). 3. Integrasi proses pengukuran dan penanganan risiko dalam proses penilaian kinerja. 4. Pelatihan Enterprise Risk Management bagi seluruh karyawan. 5. Simulasi implementasi proses manajemen risiko bagi seluruh karyawan. Tahun 2012 : Good Corporate Governance 1. Implementasi manajemen risiko dalam kerangka standar GCG. 2. Program Capacity Building kepada seluruh karyawan. 3. Review kebijakan dan implementasi Manajemen Risiko. 4. Review Aplikasi Enterprise Risk Management. 5. Studi banding implementasi manajemen risiko dengan standar internasional. Tahun 2013 : IT Governance 1. Implementasi IT Governance dalam kerangka standar GCG. 2. Review kebijakan dan implementasi IT Governance. 3. Pelatihan IT Governance bagi seluruh karyawan. annual report 2011 3. Review of risk management process by independent party. 4 Conducting an Outbond Training entitled Know and Manage Your Risk. 5. Organizing Bussiness Continuity Management (BCM) Policy based on Risk Management Policy. • 2011: Roll Out Risk Management Implementation. 1. Completion of risk management Policy Guidelines. 2. Review of Risk Management Policy Integration and Bussiness Continuity Management (BCM). 3. Integrating risk measurement and prevention process into performance assessment process. 4. Workshop on Enterprise Risk Management for all employees. 5. Simulation on Risk Management process Implementation for all employees. • 2012 : Good Corporate Governance 1. Implementation of Risk management using GCG standard framework. 2. Capacity Building Programs for the whole employees. 3. Review of Risk Management Policy and Implementation. 4. Review of Enterprise Risk Management Application. 5. Benchmarking the risk management implementation with international standard. • 2013 : IT Governance 1. IT Governance Implementation in GCG standard framework. 2. Review of IT Governance Policy and Implementation. 3. Conducting IT Governance Workshop for all employees. 95 96 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Manajemen Keamanan Informasi Information Security Management Manajemen keamanan informasi Perusahaan telah disusun untuk memuat pedoman dan persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam pembentukan, penerapan dan pengelolaan, evaluasi, serta perbaikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) agar membentuk suatu siklus yang dapat mengendalikan keamanan informasi KSEI. Company's Information Security Management has been set to accommodate the guidelines and general requirements that must be completed to establish, implement and organize, evaluate and improve the Information Security Management System (ISMS) in order to form a cycle that can supervise KSEI information security. Ruang lingkup kebijakan ini mencakup: 1. Seluruh karyawan KSEI serta pihak kontraktor dan pihak ketiga yang telah mendapatkan persetujuan untuk mengakses sistem atau informasi KSEI; 2. Seluruh aset teknologi informasi; 3. Seluruh kegiatan perencanaan, pengembangan atau pemrosesan, pengujian, evaluasi, serta perbaikan sistem informasi milik KSEI; dan 4. Seluruh kebijakan, prosedur, dan kontrol keamanan informasi KSEI. The scope of this policy includes: 1. All KSEI's employees, contractors and third parties that have been approved to access the system or KSEI's information; 2. The entire assets of technology information; 3. All activities of planning, developing or processing, testing, evaluation and improvement of information systems owned by KSEI; and 4. All policies, procedures, and security control of KSEI's information. Untuk mendapatkan suatu SMKI yang efektif, maka komitmen dan kerja sama dari semua entitas dalam struktur organisasi KSEI sangat dibutuhkan dalam merencanakan, menerapkan, mengevaluasi, memperbaiki (Plan-Do-Check-Act) serta mendokumentasikannya. a. Penerapan dan Pengelolaan SMKI 1. Dukungan terhadap Penerapan SMKI Agar dapat berjalan dengan efektif, maka penerapan SMKI harus didukung oleh seluruh karyawan Perusahaan. Dukungan ini tidak berarti seluruh karyawan memiliki peran dan posisi yang sama, melainkan berarti bahwa setiap karyawan ikut ambil bagian untuk mensukseskan dan meningkatkan kualitas penerapan SMKI. The commitment and cooperation of all entities within KSEI is needed to obtain an effective Information Security Management System in planning, implementing, evaluating, improving (Plan-Do-CheckAct) and documentation. a. Implementation and Management of ISMS 1. Supporting the implementation of ISMS. All employees must support ISMS application to achieve its effectiveness. It does not mean that all employees have the same role and position, but each of them participates in achieving and improving the ISMS application quality. Excellence Togetherness Integrity Continual Development 2. Pengelolaan Sumber Daya dan Personil SMKI. Untuk memastikan efektivitas penerapan SMKI, perlu tersedianya sumber daya (resource) yang dibutuhkan bagi penerapan SMKI, selama masih dalam batas kemampuan dan sejalan dengan kriteria penerimaan risiko KSEI. b. Evaluasi terhadap Penerapan SMKI 1. Adanya pelaksanaan audit internal yang terencana terhadap penerapan SMKI dan memastikan adanya suatu prosedur yang mengatur pelaksanaan audit internal tersebut. Perencanaan pelaksanaan audit internal SMKI minimal melingkupi metodologi, ruang lingkup, dan frekuensi pelaksanaan audit. 2. Hasil audit internal terhadap SMKI di-review oleh pihak manajemen. Review ini minimal mencakup review terhadap efektivitas pelaksanaan dan temuan-temuan ketidakpatuhan. Hasil review ini akan menjadi acuan dalam tindakan peningkatan/perbaikan SMKI. c. Perbaikan atau Peningkatan SMKI 1. Sebagai tindak lanjut atas hasil audit internal terhadap penerapan SMKI, maka dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas SMKI. 2. Adanya prosedur yang menangani ketidakpatuhan dalam penerapan Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Prosedur ini harus dapat menyediakan panduan umum bagi tindakan pencegahan (preventive action), pendeteksian (detective action), dan perbaikan (corrective action) atas ketidakpatuhan dalam penerapan SMKI. annual report 2011 2. Managing Resources and ISMS Personnel. To ensure the effectiveness of ISMS implementation, the availability of human resources is required, as long as it is in line with KSEI risk acceptance criteria. b. Evaluation of ISMS Implementation 1. Conduct a strategic (well-planned) internal audit of ISMS implementation and ensure that there is a procedure in directing this audit. ISMS internal audit plan at least covers the methodology, scope and frequency of the audit. 2. The results of ISMS internal audit have to be reviewed by management. This review covers the efficiency of its implementation and the findings of non-compliance. The results of this review will be used as a reference to improve ISMS. c. ISMS Improvement 1. Following the results of internal audits of ISMS implementation, an observation of improvement process is conducted to increase the efficiency of KSEI's Information Security Management System. 2. There is a procedure that handles noncompliance in ISMS implementation. This procedure must provide general guidelines for preventive, detective and corrective action of non-compliance. 97 98 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Business Continuity Management Business Continuity Management Teknologi informasi merupakan tulang punggung KSEI sebagai penyedia jasa Kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek. Untuk mencegah berhentinya layanan kepada pemakai jasanya, maka KSEI secara berkesinambungan melaksanakan simulasi Business Continuity Management (BCM). Information technology is KSEI's backbone as the Central Securities Depository and securities settlement service provider. To prevent the termination of its services to the customers, KSEI continues to perform simulation of business continuity management (BCM). Untuk menjaga kelangsungan bisnis KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian terhadap terjadinya bencana yang memiliki dampak signifikan secara finansial maupun non-finansial, maka diperlukan suatu kebijakan/prosedur untuk menangani hal tersebut. Diharapkan, dengan adanya kebijakan/prosedur BCM tersebut maka pelaksanaan program BCM dan aktivitas terkait lainnya secara terkoordinir dan terintegrasi dapat dilaksanakan oleh seluruh karyawan KSEI. BCM adalah suatu proses manajemen bisnis secara menyeluruh yang menyediakan kerangka kerja untuk memastikan kesinambungan bisnis dan ketahanan perusahaan terhadap bencana, yang dilakukan lebih karena nilai tambah yang dihasilkan, bukan karena pertimbangan dari kepatuhan terhadap peraturan/regulasi. Secara garis besar, BCM ditopang oleh: a. Business continuity planning - perencanaan yang terfokus kepada langkah-langkah yang menjamin kesinambungan bisnis. b. Crisis management planning - perencanaan yang terfokus kepada pengelolaan kondisi krisis. c. Disaster recovery planning - perencanaan yang terfokus kepada langkah-langkah pemulihan bisnis. BCM dan Enterprise Risk Management (ERM) merupakan komponen-komponen penting yang terintegrasi dari Good Corporate Governance. To maintain its business continuity against disaster that has significant impact both financially and nonfinancially, KSEI needs a policy or procedure to deal with such matters. The policy or procedure of BCM is expected to support BCM programs and other related activities that can be implemented by all KSEI's employees in a coordinated and integrated manner. BCM is a comprehensive business management process that provides a framework to ensure business continuity and Company resilience to disasters. BCM is performed because of its added value, rather than compliancy with rules or regulations. In general, BCM is supported by: a. Business continuity planning - planning that focuses on measures that ensure business continuity. b. Crisis management planning - planning that focuses on crisis situation management. c. Disaster recovery planning - planning that focuses on business recovery measures. BCM and Enterprise Risk Management (ERM) are integration of essential components of Good Corporate Governance. Excellence Togetherness Integrity Continual Development KSEI berkomitmen dalam pelaksanaan program BCM yang memadai selaras dengan kebijakan BCM, dalam menyediakan ketahanan Perusahaan pada saat terjadinya bencana yang memiliki dampak signifikan secara finansial maupun non-finansial, melalui upaya penerusan dan pemulihan bisnis yang dicakup oleh BCP, demi penjaminan dan peningkatan kualitas layanan bisnis Perusahaan. BCM Steering Committee BCM Steering Committee adalah suatu komite/dewan pengarah yang dapat terdiri dari pengambil keputusan utama di dalam suatu organisasi, termasuk satu orang atau lebih dari manajemen eksekutif, yang sebaiknya didampingi oleh business owners, ahli teknologi, dan business continuity professionals, di dalam pengambilan keputusan strategis terkait perencanaan kesinambungan bisnis perusahaan dan bertanggung jawab secara menyeluruh atas pengarahan dan pengawasan terhadap proses BCM, serta bertindak sebagai pengambil keputusan utama. Business Continuity Team Business Continuity Team (BCT) dapat terdiri dari manajemen eksekutif dan Subject Matter Expert (SME) dari unit kerja yang bertanggung jawab atas fungsifungsi bisnis utama perusahaan dan merupakan koordinator utama dalam seluruh kegiatan kesinambungan bisnis yang memastikan ketahanan perusahaan terhadap terjadinya dampak yang signifikan akibat bencana serta bertanggung jawab secara menyeluruh atas perencanaan maupun pelaksanaan proses BCM. Risk & Impact Assessment Team Risk & Impact Assessment Team (RIT) dapat terdiri dari Subject Matter Expert dari unit kerja terkait pengendalian risiko dan ancaman secara keseluruhan di dalam perusahaan yang bertindak sebagai koordinator utama dalam kegiatan pengendalian risiko dan penilaian dampak/kerusakan terhadap perusahaan pada kondisi terjadinya bencana dan bertanggung jawab secara spesifik atas perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan kesinambungan bisnis terkait pengendalian risiko dan penilaian dampak bencana. annual report 2011 KSEI is committed to implement BCM programs that is sufficient and in line with BCM policy to provide the company with resilience at the time of a disaster which has a significant impact financially and nonfinancially, through continuous efforts and business recovery as mentioned in BCP, in order to assure and improve the company's service quality. BCM Steering Committee BCM Steering Committee is the Committee, which may consist of key decision makers within an organization, and include one or more of executive management. In performing their tasks, the committee should be assisted by business owners, technology experts and business continuity professionals in making strategic decision related to Company business continuation plan and general responsibility to direct and supervise BCM process. They also act as key decision makers. Business Continuity Team Business Continuity Team (BCT) may compose of executive management and Subject Matter Expert (SME) of working units responsible for Company key business functions. They are main coordinators of business continuity activities to ensure the company's resilience against significant impact of disasters and fully responsible on planning and implementing BCM process. Risk & Impact Assessment Team Risk & Impact Assessment Team (RIT) may comprise of Subject Matter Expert (SME) operating unit that controls risks and threats in the Company. RIT acts as the main coordinator of risk control activities and damage assessment of business at the time of a disaster. Specifically, it is responsible for continuous business planning and implementation of risk control and damage assessment. 99 100 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Emergency Response Team Emergency Response Team Emergency Response Team (ERT) dapat terdiri dari personil-personil KSEI yang memiliki pemahaman yang memadai mengenai proses evakuasi, operasi penyelamatan, dan bantuan medis (khususnya pertolongan pertama) dan bertindak sebagai koordinator utama dalam inisiasi respon pada terjadinya bencana, terfokus kepada perlindungan keselamatan manusia dan aset penting perusahaan serta bertanggung jawab secara spesifik atas perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan tanggap darurat. Emergency Response Team (ERT) may consist of KSEI's personnel that has a good understanding of the process of evacuation, rescue, medical assistance (especially first aid) and acts as the main coordinator in initiating response to the disaster and in focusing on human safety and the company's critical assets and specifically responsible for planning and implementing emergency response activities. ERT terbagi menjadi: 1. Evacuation Team; Evacuation Team (EVT) dapat terdiri dari Floor Warden maupun personil-personil lainnya yang memiliki pemahaman yang memadai mengenai proses evakuasi dan bantuan medis (pertolongan pertama), bertindak sebagai koordinator utama dalam proses evakuasi yang terfokus kepada perlindungan keselamatan manusia dan bertanggung jawab secara menyeluruh atas perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan evakuasi dan bantuan medis (pertolongan pertama). 2. Asset Salvation Team ; Asset Salvation Team (AST) dapat terdiri dari perwakilan tiap unit kerja yang bertanggung jawab atas aset penting yang dimiliki unit kerja tersebut dan bertindak sebagai koordinator utama dalam proses penyelamatan yang terfokus kepada perlindungan keselamatan aset penting Perusahaan. Crisis Management Team Crisis Management Team (CMT) dapat terdiri dari manajemen eksekutif utama dan personil penting lainnya yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi bisnis perusahaan dan bertindak sebagai koordinator utama dalam proses penanggulangan bencana dan pengelolaan kondisi krisis. ERT is divided into: 1. Evacuation Team; Evacuation Team (EVT) may consist of Floor Warden or other personnel who have a good understanding of evacuation process, medical assistance (first aid) and acts as the main coordinator in evacuation process focusing on human safety. Overall, it is responsible for planning and conducting evacuation activity and medical assistance (first aid). 2. Asset Salvation Team; Asset Salvation Team (AST) may consist of representative of each working unit who is responsible for maintaining vital assets belonging to those units and acts as the main coordinator to protect the company's vital asset. Crisis Management Team Crisis Management Team (CMT) can consist of main management executives and other important personnel who are responsible for sustaining the company's business functions and act as the main coordinator in managing disaster and emergency process. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 CMT terbagi menjadi: 1. Business Recovery Team (BRT); 2. Disaster Recovery Team (DRT); 3. Human Recovery Team (HRT); 4. Infrastructure Recovery Team (IRT); 5. Crisis Communication Team (CCT). CMT is divided into: 1. Business Recovery Team (BRT); 2. Disaster Recovery Team (DRT); 3. Humanitarian Recovery Team (HRT); 4. Infrastructure Recovery Team (IRT); 5. Crisis Communication Team (CCT). Sosialisasi dan Simulasi BCM BCM Workshop and Simulation Aspek-aspek yang dicakup dalam program sosialisasi dan simulasi adalah: a. Menguji secara teknis, logistik, administratif, prosedural, dan operasional dari sistem-sistem yang tercakup oleh BCP; b. Menguji kesiapan sumber daya TI maupun non-TI; c. Melakukan validasi terhadap efektivitas strategi BCM Perusahaan. Aspects covered in this workshop and simulation program are: a. Examining the technical, logistic, administrative, procedural and operational aspects of all systems in BCP; b. Examining the readiness of IT and non-IT resources; c. Validating the efficiency of the company's strategies. Pada 29 Oktober 2011, dilaksanakan simulasi BCM yang diikuti seluruh karyawan. Pedoman Etika dan Tata Perilaku Pedoman etika dan tata perilaku telah disosialisasikan pada 29 Oktober 2011 bersamaan dengan dilaksanakannya simulasi BCM. Pada sosialisasi tersebut, dipaparkan etika perusahaan terhadap pemangku kepentingan dan standar tata perilaku karyawan. Dalam sosialisasi juga dijelaskan mengenai mekanisme pelaporan pelanggaran etika dan tata perilaku (whistleblower). Perkara Penting yang Dihadapi Selama tahun 2011, KSEI menghadapi 4 (empat) perkara litigasi di pengadilan. Tiga diantara keempat perkara tersebut, KSEI memiliki kedudukan sebagai Turut Tergugat. Sedangkan 1 perkara lainnya KSEI berkedudukan sebagai Tergugat. On 29 October 2011, BCM simulation was carried out with all employees as participants. Guidelines on Ethics and Code of Conduct The guideline on Ethics and Code of Conduct was socialized on 29 October 2011 in conjunction with the implementation of BCM simulations. In that event, KSEI presented the company's ethics and employees' Code of Conduct to stakeholders and also explained thoroughly the reporting mechanisms for any violations of ethics and code of conduct (whistleblower). Significant Litigation Process Throughout 2011, KSEI involved in 4 (four) cases of litigation. Of the three cases, KSEI was involved as “Co-defendant”, while in one other case, as “Defendant”. 101 102 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Hingga penghujung tahun 2011, status seluruh perkara ini masih belum terselesaikan dan seluruhnya berada dalam proses persidangan, baik di tingkat pengadilan negeri maupun dalam proses upaya hukum. Berikut penjabaran dari perkara-perkara tersebut: • Perkara pertama mengenai permasalahan perkreditan yang dialami oleh PT Pandu Dana Utama Berjangka di PT Bank Century Tbk, yang hingga kini masih berstatus dalam proses banding atas Keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh Penggugat ke Pengadilan Tinggi Jakarta. • Dua perkara berikutnya berasal dari 2 (dua) kelompok nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas yang merupakan proses kelanjutan dari Perkara Perdata yang diajukan sebelumnya, yaitu mengenai permasalahan pembayaran dana yang tersimpan di PT Sarijaya Permana Sekuritas (selaku Perusahaan Efek). Kedua perkara tersebut saat ini berstatus dalam proses upaya hukum di Pengadilan Tinggi Jakarta dan Mahkamah Agung Republik Indonesia. • 1 (satu) perkara lainnya adalah perkara gugatan yang diajukan oleh PT Kerrisdale Utama dan Orbitale Enterprises Ltd. terhadap Bapepam-LK dan KSEI. Dalam perkara ini, Para Penggugat merasa keberatan terhadap tindakan hukum yang dilakukan oleh Bapepam-LK dan KSEI. Pelaksanaan ISO 9001:2008 Dalam upaya menjalankan sistem mutu yang efektif, ekonomis, dan secara konsisten mampu menjaga dan memperbaiki mutu layanan secara berkesinambungan untuk menjamin kepuasan pelanggan serta meningkatkan kualitas layanan kepada pemakai jasa, maka KSEI menjalankan kegiatan ISO dan mendapatkan sertfikasinya sejak tahun 2001. Secara berkesinambungan, KSEI selalu meningkatkan kualitas layanannya setiap tahunnya. Until the end of 2011, the status of the all cases was still unresolved and in the appellate proceedings in court or legal proceedings, with the following description of the cases: • The first case involves disputes on loan facilities provided by PT Bank Century Tbk to PT Pandu Dana Utama Berjangka. Currently, the status is still in an appellate proceeding requested by the plaintiff against the Central District Court of Justice (Pengadilan Negeri Jakarta Pusat). • The other two cases are related to 2 (two) debtors group of PT Sarijaya Permana Sekuritas regarding the previous civil case of transfer of funds managed by PT Sarijaya Permana Sekuritas (as a Securities Company). Both cases are now in appellate proceedings at Jakarta High Court and Indonesian Supreme Court. • Another case is filed by PT Kerrisdale Utama and Orbitale Enterprises Ltd. against Bapepam-LK and KSEI. The plaintiffs in this case had objections with the legal action done by Bapepam-LK and KSEI. Implementation of ISO 9001:2008 As an effort to carry out an effective and economical quality control system to enable a regular maintained and improved service and to ensure customer's satisfaction, KSEI has been conducting ISO activities since 2001 and was rewarded an ISO Certification. KSEI continually improves the quality of its services every year. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Berikut aktivitas ISO yang dilakukan selama tahun 2011: The following are ISO activities conducted in 2011: Kegiatan terkait Sertifikasi ISO yang Dilaksanakan tahun 2011 Activities related to ISO Certification in 2011 Bulan/Month Aktivitas Activities Februari - Maret February - March Pelaksanaan Audit Mutu Internal ke seluruh Unit Kerja Perusahaan. Conducting an Internal Quality Audit to all Company working units April April Surveillance Audit ISO ke I oleh Badan Sertifikasi SGS Indonesia. First ISO Surveillance Audit was done by Certification Board of SGS Indonesia Agustus - September August - September Melakukan Audit Mutu Internal ke seluruh Unit Kerja Perusahaan. Conducting Internal Quality Audit to all company working units Melakukan penyesuaian terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai dengan perubahan struktur organisasi perusahaan. Conducting an adjustment to the company Procedure Operational Standard (SOP) in accordance with the company's restructuring organization. Oktober October Surveillance Audit ISO ke II oleh Badan Sertifikasi SGS Indonesia. Second ISO Surveillance Audit was done by Certification Board of SGS Indonesia Oktober - Desember October - December Pelaksanaan Customer Survey kepada pemakai jasa KSEI (Perusahaan Efek, Bank Kustodian, Emiten/ BAE dan Manajer Investasi). Pada pelaksanaan ini Indeks Kepuasan Pemakai Jasa KSEI tahun 2011 mengalami sedikit peningkatan, yaitu menjadi 77,98% (sebelumnya 77,20%) dan adanya action plan untuk tahun 2012. Conducting customer survey to all KSEI service users: Securities Companies, Custodian Banks, Issuers/BAE and Investment Managers. Based on this survey, there was an increase on Customer's Satisfaction Index in 2011, to 77.98% from 77.20% in 2010 and preparing an action plan for 2012. 103 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Diskusi dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Pertumbuhan di setiap bidang dicapai Perusahaan melalui pengembangan usaha yang efektif dan ketepatan pengelolaan biaya sehingga terjadi keseimbangan keuangan seiring dengan peningkatan kinerja. Through an effective business development and accurate financial management , the Company improves every aspect in the area resulting in financial balance and also increased performance. 105 106 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Tinjauan Umum General Overview Pada tahun 2011, lingkungan global masih diwarnai stagnasi dan volatilitas yang merisaukan, namun perekonomian Indonesia telah membuahkan sejumlah prestasi. In 2011, the global economic circumstance is still affected by stagnation and volatility, but Indonesia's economy has led to great achievements. Sejalan dengan perkembangan ekonomi, pasar modal Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 3.822 pada penutupan tahun 2011, dengan tingkat kapitalisasi pasar sebesar Rp 3.537,29 triliun; keduanya meningkat, 3,20% dan 8,94% dibandingkan tahun 2010. Meskipun pertumbuhan yang terjadi pada tahun 2011 tidak sepesat pada tahun 2010, namun aktivitas perdagangan di BEI menunjukkan peningkatan yang signifikan. Frekuensi perdagangan saham, misalnya, meningkat 8,12% dan mencapai 28,02 juta pada tahun 2011; sementara nilai perdagangan obligasi pemerintah meningkat 36,62% dan mencapai Rp 1.963,76 triliun. Along with the economic developments, Indonesian capital market is also experiencing a rapid growth. By the end of 2011, Composite Stock Price Index (IHSG) reached 3,822 with market capitalization amounted to Rp 3,537.29 trillion; both increased, respectively, to 3.20% and 8.94% compare to 2010. Although growth in 2011 was not as fast as in 2010, trading activities in BEI showed a significant increase. For example, Securities trading frequencies was 28.02 million in 2011, an increase of 8.12%, while the value of government bond trading increased by 36.62% and reached Rp 1,963.76 trillion. The growth of Indonesia capital market affected KSEI's business activities in 2011, which still relied on central custodian and securities settlement services. Dapat dikatakan, pertumbuhan pasar modal Indonesia ikut meningkatkan kegiatan usaha PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tahun 2011, yang tetap mengandalkan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek. (Dalam Jutaan Rupiah) Pendapatan Usaha • Pendapatan Jasa Kustodian Sentral • Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa Jumlah Pendapatan Biaya Tahunan Setoran PNBP Pendapatan Usaha Bersih Beban Usaha Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain Pos Keuangan dan Lain-lainBersih Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Laba Bersih Tahun Berjalan Pendapatan Komprehensif Lainnya Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan (In Million Rupiah) 2011 2010 2009 2008 2007 159,768 123,142 84,335 88,358 82,621 71,417 231,185 69,040 192,182 (17,339) (14,414) 213,846 177,769 (118,009) (113,910) 95,837 63,859 65,309 161,147 (28,878) 132,268 61,910 125,769 (19,706) 106,063 133,680 106,190 1,412 127 56,997 141,332 61,690 150,048 62,499 145,120 48,169 63,807 71,290 - - - (10,600) (11,254) (10,884) 130,732 138,794 134,236 (82,563) (74,987) (62,946) 48,741 49,013 25,012 96,909 112,820 96,302 (15,947) (22,862) (24,161) 80,962 89,958 72,141 80,962 89,958 72,141 Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain Income Before Financial and Other Items KSEI berhasil membukukan laba sebelum pos keuangan dan lain-lain sebesar Rp 95,84 miliar tahun 2011 atau mengalami peningkatan sebesar 50,08% dari tahun 2010 sebesar Rp 63,86 miliar. Sementara itu, Rasio Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain terhadap Pendapatan Usaha Bersih di tahun 2011 sebesar 44,82% sedangkan posisi pada tahun 2010 sebesar 35,92%. Dapat dikatakan, KSEI bukan hanya berhasil meningkatkan kemampuannya dalam meraih laba usaha, melainkan juga dapat meningkatkan efisiensi usahanya. Perkembangan ini tampak semakin jelas bila membandingkan laba sebelum pos keuangan dan lain-lain dalam 5 (lima) tahun terakhir. KSEI succeeded to gain income before financial and other items amounted to Rp 95.84 billion in 2011 or an increase of 50.08% from 2010 position of Rp 63.86 billion. Meanwhile, the income before financial and other items ratio towards net Operating Revenues in 2011 was 44.82% from 35.92% in 2010. KSEI has strengthened its capacity to escalate operating incomes and also improved its business efficiency. This reflects apparent development when comparing with before financial and other items past 5 (five) years. Income Before Financial and Other Items (In Million Rupiah) 20,000 20 07 63,859 40,000 08 09 10 48,169 60,000 63,807 80,000 95,837 100,000 71,290 Laba Sebelum Pos Keuangan dan Lain-lain (Dalam Jutaan Rupiah) 11 107 108 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Laba Bersih Tahun Berjalan Net Income for the Year Laba Bersih Tahun Berjalan yang diperoleh KSEI tahun 2011 tercatat sebesar Rp 132,27 miliar, meningkat 24,71% dari tahun 2010 yang sebesar Rp 106,06 miliar. Peningkatan Laba Bersih Tahun Berjalan terutama didorong oleh peningkatan Pendapatan Usaha Bersih sebesar Rp 36,08 miliar. KSEI's Net Income for the year 2011 was Rp 132.27 billion, a rise of 24.71% from 2010 position of Rp 106.06 billion, primarily due to an increase in net operating revenue by Rp 36.08 billion. 60,000 40,000 20 07 80,962 80,000 72,141 100,000 Net Income for The Year (In Million Rupiah) 106,063 120,000 132,268 140,000 89,958 Laba Bersih Tahun Berjalan (Dalam Jutaan Rupiah) 08 09 10 11 Pendapatan Usaha Bersih Net Operating Revenues Tahun 2011, Pendapatan Usaha Bersih KSEI setelah dikurangi Biaya Tahunan-Setoran atas Penerimaan Negara Bukan Pajak mengalami peningkatan sebesar 20,29%, yaitu dari sebesar Rp 177,77 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 213,85 miliar pada tahun 2011. In 2011, after being deducted by Annual Contribution of Non-Tax State Revenues, KSEI's Net Operating revenues increased by 20.29% from Rp 177.77 billion in 2010 to Rp 213.85 billion in 2011. Komponen Pendapatan Usaha KSEI adalah Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa dan Pendapatan Jasa Kustodian Sentral. Pendapatan Jasa Kustodian Sentral yang terkait dengan Partisipan KSEI terdiri dari jasa penyimpanan efek, jasa transaksi pemindahbukuan, jasa penarikan efek dan pelaporan. Sedangkan pendapatan Jasa Kustodian Sentral yang terkait dengan Emiten terdiri dari jasa pengelolaan aset (biaya pendaftaran dan biaya tahunan) dan jasa agen pembayaran. KSEI's Operating Revenues consist of Stock Exchange Transaction Settlement Services Fee and Central Custodian Services Fee. The Central Custodian Services Fees related to KSEI’s participant consists of Safekeeping Fees, Book Entry Fees, Withdrawal fees and Reporting Fees. Central Custodian services fees related to issuers consist of Asset Management Fees (Joining and Annual Fees) and Paying Agent Fees. Excellence Togetherness Integrity Continual Development 60,000 20 07 Net Operating Revenues (In Million Rupiah) 177,769 134,236 100,000 138,794 160,000 213,846 220,000 130,732 Pendapatan Usaha Bersih (Dalam Jutaan Rupiah) annual report 2011 08 09 10 11 Salah satu layanan jasa KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, yaitu memberikan layanan jasa penyelesaian transaksi bursa yang efektif dan efisien. Seiring dengan meningkatnya rata-rata transaksi saham harian sebesar 4,01%, pendapatan jasa penyelesaian Transaksi Bursa meningkat sebesar 3,44% dari Rp 69,04 miliar di 2010 menjadi Rp 71,42 miliar di 2011. One of KSEI’s services as the Central Securities and Depository Institution (LPP) is providing effective and efficient stock exchange transaction settlement services. Following the increasing of daily average securities transactions to 4.01% in 2011, KSEI’s Stock Exchange Transactions settlement services fees also increased by 3.44% from Rp 69.04 billion in 2010 to Rp 71.42 billion. 40,000 56, 997 60,000 61, 690 80,000 62, 499 Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa (Dalam Jutaan Rupiah) 71,417 Stock Exchange Transaction Settlement Services Fee 69, 040 Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa 10 11 20,000 20 07 08 09 Stock Exchange Transaction Settlement Services Fee (In Million Rupiah) 109 110 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Pendapatan Jasa Kustodian Sentral Central Custodian Services Fees Pendapatan Jasa Kustodian Sentral yang diperoleh KSEI meliputi Pendapatan dari Partisipan KSEI yang terdiri dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian dan Pendapatan dari Emiten. Central Custodian Services Fees was received by KSEI from Participants (Securities Company and Custodian Banks) and Issuers. 20 07 08 09 159,768 Central Custodian Services Fees (In Million Rupiah) 123,142 60,000 84,335 100,000 88,358 160,000 82,621 Pendapatan Jasa Kustodian Sentral (Dalam Jutaan Rupiah) 10 11 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah) 2011 2010 2009 2008 2007 71,417 69,040 56,997 61,690 62,499 159,768 123,142 84,335 88,358 82,621 36,662 30,109 21,416 22,312 20,968 Pendapatan Usaha • Pendapatan Jasa Penyelesaian Transaksi Bursa • Pendapatan Jasa Kustodian Sentral • Pendapatan dari Partisipan - Jasa Kustodian - Jasa Pemindahbukuan Efek - Penarikan Efek dan Pelaporan • Pendapatan dari Emiten - Joining dan Annual Fee - Jasa Agen Pembayaran Jumlah Pendapatan • Biaya Tahunan setoran PNBP Pendapatan Usaha Bersih 107,709 69 79,776 75 51,479 69 54,300 66 49,978 85 8,658 7,651 6,837 6,935 7,044 231,185 192,182 141,332 150,048 145,120 6,671 (17,339) 213,846 5,532 (14,414) 4,534 (10,600) 177,769 130,732 4,745 4,546 (11,254) (10,884) 138,794 134,236 Book-Entry Services Fees Securities’ Withdrawal and Reporting Fees Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Pendapatan dari Partisipan Revenues from Participants Pendapatan ini meliputi pendapatan dari Jasa Penyimpanan Efek, Jasa Pemindahbukuan, Jasa Penarikan Efek dan Jasa Pelaporan. Pada tahun 2011, pendapatan dari Partisipan mencapai Rp 144,44 miliar atau naik sebesar 31,37% dari tahun 2010, yaitu Rp 109,96 miliar. Revenues from participants consist of Safekeeping Fees, Book Entry Services Fees, Withdrawal fees and Reporting Fees. For year 2011, revenues from Participants were Rp 144.44 billion or indicating an increase of 31.37% from 2010 position of Rp 109.96 billion. Pendapatan dari Emiten Revenues from Issuers KSEI memperoleh Pendapatan dari Emiten melalui jasa pengelolaan aset, yang terdiri atas biaya pendaftaran dan biaya tahunan, serta jasa agen pembayaran. KSEI obtained its revenues from Issuers through Asset Management Fees (namely joining fees and annual fees) and Paying Agent Fees. Pendapatan dari biaya pendaftaran dan biaya tahunan Emiten di tahun 2011 tercatat sebesar Rp 8,66 miliar atau naik sebesar 13,20% dari Rp 7,65 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan jumlah emiten. Sementara itu, Pendapatan dari jasa agen pembayaran di tahun 2011 adalah sebesar Rp 6,67 miliar atau naik sebesar 20,61% dari Rp 5,53 miliar pada tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah aktivitas Corporate Action yang dilakukan oleh emiten. Revenues generated from issuers' Joining and Annual Fees in 2011 were recorded at Rp 8.66 billion, or a rise of 13.20% from 2010 position of Rp 7.65 billion. This increase was mainly attributed to the growing number of issuers. Meanwhile, Paying Agent Fees also went up to 20.61% from Rp 5.53 billion in 2010 to Rp 6.67 billion in 2011. This increase was mainly attributed to the growing number of Corporate Action activities conducted by issuers. 111 112 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Beban Usaha Operating Expenses Beban Usaha yang ditanggung KSEI meliputi Beban Pegawai, Umum dan Administrasi, Pengembangan Usaha dan Pasar Modal, dan Beban Penyusutan. Secara keseluruhan, Beban Usaha KSEI pada tahun 2011 meningkat 3,60%, yaitu dari Rp 113,91 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 118,01 miliar. Peningkatan ini terutama didorong oleh Beban Umum dan Administrasi. KSEI's Operating Expenses consist of Personnel Expenses, General and Administrative, Business and Capital Market Development and Depreciation Expenses. Overall, Operating Expenses in 2011 increased by 3.60% from Rp 113.91 bilion in 2010 to Rp 118.01 billion in 2011. This was driven primarily by the General and Administrative Expenses. Beban Usaha (Dalam Juta Rupiah) Operating Expenses (In Million Rupiah) Umum dan Administrasi General and Administrative Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Business and Capital Market Development Penyusutan Depreciation Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses 113,910 118,009 Beban Pegawai Personnel Expenses 82,563 120,000 20 07 08 09 10 11 07 08 09 10 11 36,358 07 08 09 10 11 7,914 8,344 6,559 6,560 8,763 37,140 20,794 12,992 14,962 30,334 20,904 20,480 16,267 20,000 23,598 43,403 44,409 32,520 40,000 25,158 60,000 34,956 80,000 62,946 74.987 100,000 07 08 09 10 11 07 08 09 10 11 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Beban Usaha Operating Expenses (Dalam Miliar Rupiah) Pegawai Umum dan Administrasi Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Penyusutan Jumlah Beban Usaha annual report 2011 (In Billion Rupiah) 2011 2010 2009 2008 2007 43.403 44.409 32.520 34.956 25.158 36.358 37.140 20.795 12.992 14.962 118.009 113.910 82.563 74.987 62.946 30.334 7.914 23.598 8.763 20.904 8.344 20.480 6.559 16.267 Personnel Expenses General and Business 6.560 Beban Pegawai Personnel Expenses Beban Pegawai terdiri dari biaya gaji dan tunjangan karyawan, direksi dan honor dewan komisaris, serta beban imbalan pasca kerja dan bonus. Beban ini merupakan komponen terbesar dari seluruh komponen beban usaha KSEI. Personnel expenses consist of salaries and honorarium for employees and board of directors, honorarium for board of commissioners and post-employment benefits and bonuses. They made up the largest component of KSEI operating expenses. Pada tahun 2011, beban pegawai adalah sebesar Rp 43,40 miliar atau turun sebesar 2,27% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 44,41 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh adanya penurunan bonus yang diberikan pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 dan uang jasa penghargaan kepada Direksi yang telah selesai masa jabatannya, yang hanya terdapat di tahun 2010. Personnel expenses decreased by 2.27% from 44.41 billion in 2010 to 43.40 billion in 2011. This trend was mainly contributed by the decreases in bonuses and severance payments to BOD. Beban Umum dan Administrasi Beban Umum dan Administrasi terdiri dari pendidikan dan pelatihan, pemeliharaan dan perbaikan, serta jasa ahli profesional. Secara keseluruhan beban umum dan administrasi meningkat sebesar 28,52% dari Rp 23,60 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 30,33 miliar di tahun 2011. General and Administrative Expenses General and Administrative Expenses consists of educational and training, maintenance and repair, and also professional fees. Overall, General and Administrative Expenses increased by 28.52% from Rp 23.60 million in 2010 to Rp 30.33 million in 2011. 113 114 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development a. Beban Administrasi Pada tahun 2011, beban administrasi mencapai Rp 16,14 miliar atau naik sebesar 13,03% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 14,28 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya biaya pembuatan dan pengiriman Kartu AKSes terkait dengan crash program Kartu AKSes yang dilakukan oleh KSEI. b. Pendidikan dan Pelatihan Beban pendidikan dan pelatihan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 50,00% yakni Rp 3,42 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 5,13 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini seiring dengan misi perusahaan untuk melakukan peningkatan pengetahuan dan kompetensi untuk seluruh karyawan KSEI. c. Jasa Ahli Profesional Beban jasa ahli profesional tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 58,71% yakni Rp 3,10 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 4,92 miliar pada tahun 2011. Kenaikan biaya ini disebabkan kerena adanya bantuan konsultan untuk studi kelayakan pengembangan C-BEST Next Generation dan audit sistem untuk me-review kehandalan dan keamanan sistem KSEI. d. Pemeliharaan dan Perbaikan Beban pemeliharaan dan perbaikan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 47,69% yakni Rp 2,81 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 4,15 miliar pada tahun 2011. Kenaikan biaya ini terutama disebabkan karena adanya pemeliharaan dan perbaikan sistem utama KSEI oleh pihak ketiga. a. Administrative Expenses In 2011, administrative expenses were Rp 16.14 billion or 13.03% higher than 2010 position of Rp 14.28 billion. This was contributed by the increase of AKSes Card production and distribution related to KSEI AKSes Card crash program. b. Training and Education Training and education expenses in 2011 went up to 50.00%, from Rp 3.42 billion in 2010 to Rp 5.13 billion. The increase was in line with the Company's mission to improve employees' knowledge and competence. c. Professional Fees Professional fees expenses in 2011 were 58.71% higher, from Rp 3.10 billion in 2010 to Rp 4.92 billion. This increse resulted from consultant’s support in feasibility studies for C-BEST Next Generation and IT audit for reviewing availability and security of KSEI’s system. d. Repairs and Maintenance Repair and maintenance expenses in 2011 increased by 47.69%, from Rp 2.81 billion in 2010 to Rp 4.15 billion. This increase was primarily due to third party’s supports in reparing and maintaning KSEI’s system. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Beban Pengembangan Usaha dan Pasar Modal Business and Capital Market Development Beban pengembangan usaha dan pasar modal mencapai Rp 36,36 miliar di tahun 2011, lebih rendah 2,10% dibandingkan tahun 2010, yaitu Rp 37,14 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya perubahan strategi kegiatan sosialisasi AKSes dengan lebih mengefektifkan kegiatan sosialisasi di media cetak, elektronik dan roadshow di berbagai kota. Business and capital market development expenses were recorded at Rp 36.36 billion in 2011, or 2.10% lower than 2010 position of Rp 37.14 billion, due to strategic changes in promoting AKSes Card such activities were roadshows in various cities and advertising in social media. Beban Penyusutan Depreciation expenses in 2011 decreased by 9.70%, from Rp 8.76 billion in 2010 to Rp 7.91 billion. It was driven by the decrease in book value of some fixed assets that were no longer depreciated. Beban penyusutan tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 9,70%, yaitu dari Rp 8,76 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 7,91 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh telah habisnya nilai buku beberapa aset tetap yang tidak lagi disusutkan. Pos Keuangan dan Lain-lain Pos keuangan dan lain-lain terdiri dari pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan investasi dalam bentuk deposito dan Surat Utang Negara (SUN), dividen reksadana, iuran keanggotaan dari Bank Pembayaran, pendapatan sewa jaringan data, penghasilan atas denda sub rekening tidak aktif, laba belum terealisasi atas peningkatan nilai wajar reksadana, laba atas penjualan reksadana dan obligasi dan pendapatan lainnya. Pos keuangan dan lain-lain juga termasuk biaya lain-lain yang terdiri dari biaya administrasi bank, rugi selisih kurs, biaya di luar usaha lainnya, dan bagian kerugian dari investasi penyertaan saham di entitas asosiasi. Di tahun 2011, Pos keuangan dan lain-lain tercatat sebesar Rp 65,31 miliar atau lebih tinggi 5,49% dari pencapaian pada tahun 2010 sebesar Rp 61,91 miliar. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh penghasilan atas denda sub rekening tidak aktif dan penghasilan atas iuran keanggotaan bank pembayaran, yang telah bertambah satu dengan masuknya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank Pembayaran pada tahun 2011. Depreciation Financial and Other Items Financial and other items consist of incomes from, time deposits’ and Government Bonds’ interest, dividend from mutual fund, membership fee from Payment Banks, data network rental income, dormant account management fees, unrealized gain on changes of mutual fund fair value, profit from sales of bonds and mutual funds and other incomes. Financial and other items also consists of other expenses which are bank administration fees, foreign exchange losses, other non-operating expenses and equity in net loss of associates. In 2011, financial and other items were Rp 65.31 billion or 5.49% higher than 2010 position of Rp 61.91 billion. This increase was driven by an increase in the dormant account management fees and membership fees from payment banks with the addition of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as a new member of payment banks in 2011. 115 116 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Beban Pajak Tax Expense Di tahun 2011, Beban Pajak KSEI tercatat sebesar Rp 28,88 miliar, mengalami kenaikan sebesar 46,52% dibandingkan posisi pada tahun 2010 sebesar Rp 19,71 miliar. Kenaikan ini berjalan seiring dengan kenaikan laba usaha. For year 2011, Tax Expenses was Rp 28.88 billion, increased by 46.52% from 2010 position of Rp 19.71 billion, following the increase of operating incomes. Arus Kas Kas dan Setara Kas di akhir tahun 2011 tercatat sebesar Rp 330,19 miliar, mengalami kenaikan sebesar 43,69% dari Rp 229,80 miliar pada akhir tahun 2010. Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami kenaikan dari Rp 107,07 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 138,42 miliar pada tahun 2011. Kenaikan ini didorong terutama oleh peningkatan dalam penerimaan dari jasa kustodian sentral dan penerimaan dari penyelesaian transaksi bursa, masing-masing sebesar 22,47% dan 14,49%. Posisi Keuangan Di tahun 2011, Aset Lancar KSEI tercatat sebesar Rp 691,17 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 25,50% dibandingkan Aset Lancar tahun 2010 yang tercatat sebesar Rp 550,75 miliar. Peningkatan Aset Lancar terutama disebabkan oleh kenaikan pada jumlah kas dan setara kas, yaitu sebesar 43,69% dari Rp 229,80 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 330,19 miliar pada tahun 2011, serta kenaikan aset keuangan lainnya, yaitu sebesar 12,08% dari Rp 275,33 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 308,60 miliar pada tahun 2011. Sementara itu, Liabilitas Jangka Pendek meningkat 11,72% dari Rp 48,13 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 53,77 miliar pada tahun 2011. Modal Kerja Bersih yang tercermin dari nilai Aset Lancar dikurangi Liabilitas Jangka Pendek mengalami kenaikan sebesar 26,82% dari Rp 502,62 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 637,40 miliar pada tahun 2011. Cash Flow Cash and Cash Equivalents at end of year 2011 were Rp 330.19 billion, or went up to 43.69% from Rp 229.80 billion at the end of 2010. Net cash provided from operating activities increased from Rp 107.07 billion in 2010 to Rp 138.42 billion. This was mainly attributed to the increase in central custodian fees and stock exchange transaction settlement services fees by 22.47%, and 14.49%, respectively. Financial Position In 2011, Current Assets were Rp 691.17 billion, which rose by 25.50% from 2010 figure of Rp 550.75 billion. This was mainly due to the increase in cash and cash equivalents position by 43.69% from Rp 229.80 billion in 2010 to Rp 330.19 billion and in other financial assets by 12.08% from Rp 275.33 billion in 2010 to Rp 308.60 billion in 2011. Current liabilities increased by 11.72% from Rp 48.13 billion in 2010 to Rp 53.77 billion. Net Working Capital calculated as the difference between current assets and current liabilities, increased by 26.82% from Rp 502.62 billion in 2010 to Rp 637.40 billion. Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Belanja Modal Capital Expenditures Di tahun 2011, Belanja Modal untuk penambahan Aset Tetap tercatat sebesar Rp 16,08 miliar. Nilai Aset Tetap Bersih pada tahun 2011 naik sebesar 38,61% dari Rp 20,59 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 28,54 miliar pada tahun 2011. In 2011, Capital Expenditures for additional Equipment and Facilities acquisition were Rp 16.08 billion. Net Equipment and Facilities increased by 38.61% from Rp 20.59 billion in 2010 to Rp 28.54 billion in 2011. Alokasi Belanja Modal pada tahun 2011 terutama tercurah untuk pembelian perangkat keras dan lunak komputer, dimana sebagian masih tercatat pada Pekerjaan dalam Penyelesaian. Adanya belanja modal ini mengakibatkan biaya perolehan perangkat keras dan lunak komputer serta pekerjaan dan penyelesaian meningkat sebesar 62,10% dari Rp 19,26 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 31,22 miliar di tahun 2011. Capital Expenditures in 2011 was mainly allocated for computer hardwares and softwares, which some of them is still recorded as 'construction in progress' with 62.10% increase from Rp 19.26 billion in 2010 to Rp 31.22 billion in 2011. Ekuitas Ekuitas KSEI di tahun 2011 adalah sebesar Rp 666,58 miliar atau naik sebesar 26,33% dari Rp 527,63 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan saldo laba dan agio dari penjualan saham diperoleh kembali (treasury stock). Equity In 2011, KSEI posted Equity of Rp 666.58 billion, which increased by 26.33% from Rp 527.63 in 2010. This increase was mainly due to Company's net income increased and paid in capital from the sale of treasury stocks. 117 118 annual report 2011 Excellence Togetherness Integrity Continual Development Struktur Organisasi Organization Structure RUPS Shareholders General Meeting Dewan Komisaris Board of Commissioners Direktur Utama President Director Satuan Pemeriksaan & Pengelolaan Risiko Audit & Risk Management Unit Direktur II Direktur I Director II Director I Divisi Teknologi Informasi Divisi Jasa Kustodian Sentral Divisi Komunikasi Perusahaan, Pengembangaan SDM dan Umum Information Technology Division Central Deposity Service Division Unit Operasional Teknologi Informasi Information Technology Operational Unit Unit Penyelesaian Transaksi Settlement of Transaction Unit Unit Komunikasi Perusahaan Corporate Communication Unit Unit Dukungan Aplikasi Aplication Support Unit Unit Tindakan Korporasi Corporate Action Unit Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development Unit Unit BCP & Keamanan Informasi BCP & Information Security Unit Unit Pengelolaan Rekening Account Management Unit Unit Umum General Affairs Unit Unit Pengelolaan Efek Securities Management Unit Corporate Communication, Human Resources Development, and General affairs Division Divisi Hukum Legal Division Divisi Penelitian dan Pengembangan Usaha Divisi Pengembangan Sistem Informasi Hukum Divisi Keuangan Akuntansi dan Perpajakan Research & Business Development Division Information System Development Division Finance, Accounting & Tax Division Unit Penelitian Research Unit Unit Pengembangan Sistem System Development Unit Unit Keuangan Finance Unit Unit Pengembangan Usaha Business Development Unit Unit Penjaminan Mutu Quality Assurance Unit Unit Akuntansi dan Perpajakan Accounting & Tax Unit Excellence Togetherness Integrity Continual Development annual report 2011 Tanggung Jawab Laporan Tahunan Responsibillity for The Annual Report Laporan Tahunan 2011 ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada bulan Mei 2012. This 2011 Annual Report has been approved by Board of Commissioners and Board of Directors in May 2012. Dewan komisaris Board of Commissioners ERRY FIRMANSYAH Komisaris Utama/President Commissioner HERI SUNARYADI Komisaris/Commissioner ELWIN KARYADI Komisaris/Commissioner Direksi Board of Directors ANANTA WIYOGO Direktur Utama/President Director SULISTYO BUDI Direktur/Director MARGERET MUTIARA TANG Direktur/Director 119 PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Indonesia Stock Exchange Building, 1st Tower, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Phone (+62 21) 5299 1099 Fax (+62 21) 5299 1199 Call Center: (+62 21) 515 2855 Toll Free: 0800 186 5734 www.ksei.co.id