BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada bagian ini akan dipaparkan simpulan dan implikasi penelitian pengaruh faktor kritis kesuksesan komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan anggota tim proyek pada keberhasilan proyek Pengadaan Upgrade Software Aplikasi Perijinan KPTSP Kabupaten Bangka Barat, proyek Pengembangan Sistem Informasi Keuangan Universitas Sriwijaya, dan proyek Pengembangan Sistem Informasi Terpadu Universitas Negeri Semarang. 5.1 Simpulan Dari hasil analisis data diketahui bahwa faktor kritis komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan tim proyek memiliki kontribusi pada kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak PT. Gamatechno tahun 2012. Kontribusi faktor-faktor kritis kesuksesan didasari oleh variabel-variabel suksesor yang muncul dalam proses mencari hubungan antara faktor-faktor kritis kesuksesan dengan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak. Sesuai dengan hasil penelitian diketahui bahwa faktor kritis komunikasi, faktor produk output proyek, faktor lingkungan proyek, dan faktor kritis tim anggota proyek secara konsisten muncul pada semua proyek yang dijadikan objek penelitian. 95 Pada seluruh proyek yang dijadikan objek penelitian diketahui bahwa komunikasi dijadikan media untuk menyampaikan masalah, ide, dan pemecahan masalah oleh tim anggota tim proyek dan antara tim anggota proyek dengan pelanggan. Komunikasi sebagai media pertukaran ide digunakan oleh manajer proyek dalam mendelegasikan wewenang pada seluruh tim anggota proyek, dan digunakan antar tim anggota proyek dalam proses pembuatan rencana proyek hingga penutupan proyek. Dari hasil analisis data, tim proyek diketahui bertindak sebagai pihak yang menyelenggarakan dan melaksanakan proses proyek mulai dari tahap perencanaan hingga tahap penutupan proyek.. Tim proyek diketahui sebagai pihak yang memberikan solusi total untuk menyelesaikan masalah pelanggan dalam bentuk produksi aplikasi dan melakukan pemutakhiran aplikasi sesuai dengan permintaan pelanggan. Sesuai dengan hasil analisis data diketahui bahwa faktor kritis produk output proyek dan faktor kritis lingkungan proyek muncul secara konsisten pada semua proyek. Faktor kritis produk output proyek dan lingkungan proyek merupakan dua faktor kritis yang memiliki variabel suksesor. Perbedaan ukuran dan jenis proyek menjadi penyebab faktor kritis produk output proyek dan lingkungan proyek tidak dapat dibandingkan antara satu proyek dengan proyek yang lain. Kompleksitas dalam proyek pembuatan aplikasi dapat dilihat dari jumlah staf yang terlibat dalam proyek berjumlah lebih dari sepuluh orang dengan melibatkan system analyst, web developer, 96 application support, dan programmermasing-masing lebih dari dua orang. Kompleksitas produk yang muncul dalam proyek menyebabkan variabel suksesor yang muncul dalam faktor kritis produk output proyek lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah variabel suksesor dalam faktor kritis produk output proyek dalam proyek pemutakhiran aplikasi. Kemunculan faktor kritis lingkungan proyek dalam proyek dengan jenis pembuatan aplikasi disebabkan oleh kompleksitas kegiatan yang dilakukan antara PT. Gamatechno dengan pelanggan dan calon operator yang akan mengoperasikan aplikasi. Pada proyek dengan jenis pembuatan aplikasi, calon operator diwajibkan untuk mengikuti sesi pelatihan secara intensif yang dipandu oleh programmer dari PT. Gamatechno. Tujuan dilakukan pelatihan adalah untuk meningkatkan frekuensi hubungan atau penggunaan antara calon operator dan aplikasi yang baru selesai dibuat. Semakin tinggi penggunaan aplikasi praimplementasi oleh calon operator maka tingkat penerimaan aplikasi oleh calon operator akan semakin tinggi. Selain tingkat penerimaan yang semakin tinggi, calon operator diketahui akan mengalami peningkatan pemahaman aplikasi yang tidak dimiliki oleh pihak lain dan dapat melakukan penanganan dini apabila suatu saat aplikasi diketahui mengalami error. Pada proyek dengan jenis pembuatan aplikasi diketahui memiliki sesi pelatihan yang lebih panjang dan jenis kegiatan yang lebih banyak pada proyek dengan jenis pemutakhiran aplikasi. Berdasarkan kompleksitas kegiatan pelatihan dan pengawasan pada calon operator, maka kemunculan faktor kritis lingkungan proyek tidak dapat diabaikan. Dari hasil analisis data diketahui 97 bahwa faktor kritis produk output proyek dan faktor kritis lingkungan proyek menjadi pendukung keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak dengan jenis pembuatan aplikasi. Sesuai dengan simpulan yang telah dipaparkan diketahui bahwa hubungan antara faktor –faktor kritis dengan keberhasilan proyek muncul berdasarkan variabel suksesor yang dilatarbelakangi oleh jenis dan ukuran proyek. Dalam proses analisis data, peneliti berhasil mengidentifikasi faktor kritis kesuksesan lain selain faktor kritis komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan tim proyek. Faktor tambahan yang juga mendukung kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak PT. Gamatechno adalah perencanaan proyek, kompetensi manajer proyek, tujuan proyek yang jelas, dan kontrol biaya proyek. Keempat faktor tersebut dikategorisasikan peneliti sebagai faktor kesuksesan tambahan yang mendukung kesuksesan proyek berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan. Perencanaan proyek yang jelas menjadi jalur yang mengikat tim untuk bekerja secara tepat dan efisien untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam proses perencanaan, penjadwalan, dan pengawasan diperlukan manajer yang memiliki kompetensi dalam hal kecakapan dalam berkomunikasi dengan individu lain, penguasaan ilmu teknologi informasi, serta ketepatan dalam pengambilan keputusan agar tujuan proyek dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Tujuan proyek yakni untuk memenuhi kebutuhan pelanggan harus dibuat dengan jelas. Dikatakan oleh informan bahwa apabila manajer tidak mampu menetapkan tujuan proyek dengan jelas maka akan sulit bagi perusahaan untuk 98 memnuhi kebutuhan pelanggan dengan sukses. Pengawasan atau kontrol pada proses pembiayaan proyek merupakan hal penting yang dapat mendukung kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Pengawasan pembiayaan proyek yang dilakukan dengan cermat akan mencegah timbul kelebihan biaya pada proyek. 5.2 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan penelitian yang tidak dapat diakomodasi seluruhnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini belum dapat dijadikan sebagai teori acuan yang utama dalam menganalisis kontribusi faktor kritis kesuksesan pada seluruh jenis proyek teknologi informasi di luar proyek yang dilaksanakan oleh PT. Gamatechno. Hasil penelitian ini merupakan ilustrasi secara praktik dalam bentuk studi lapangan dengan dasar teori-teori manajemen proyek teknologi informasi yang berhasil dikaji dari peneliti terdahulu. Keterbatasan dalam penelitian ini memberi kesempatan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan eksplorasi pada proyekproyek pengembangan perangkat lunak dengan jumlah objek penelitian yang lebih banyak sehingga hasil dari penelitian yang baru dapat dijadikan acuan oleh peneliti lain. 2. Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan analisis pada faktor kritis perencanaan proyek, kompetensi manajer proyek, tujuan 99 proyek yang jelas, dan kontrol biaya proyek. Argumen peneliti tidak melakukan analisis pada keempat faktor kritis tersebut didasari oleh tujuan penelitian yang telah ditetapkan peneliti pada bagian awal penelitian, yakni mengidentifikasi faktor kesuksesan selain faktor kritis yang akan dikonfirmasi pengaplikasiannya di lapangan pada proyek TI PT. Gamatechno. 5.3 Implikasi Penelitian Implikasi yang diperoleh peneliti dalam penelitian ini mencakup dua jenis yakni implikasi teoritis dan implikasi praktis. Implikasi teoritis dan implikasi praktis dipaparkan peneliti sebagai berikut: 5.3.1 Implikasi Teoritis Hasil penelitian yang diperoleh peneliti memiliki implikasi teoritis yakni pertama, faktor kritis komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan tim proyek diketahui muncul dan memiliki kontribusipada kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Hasil penelitian ini secara konsisten memperkuat teori yang telah dikemukakan dalam penelitian-penelitian terdahulu mengenai kontribusi antara faktor kritis kesuksesan dengan keberhasilan proyek pengembangan perangkat lunak. Hasil penelitian yang diperoleh peneliti diketahui sejalan dengan pendapat Sudhakar (2011), tentang faktor kritis kesuksesan sebagai pendukung kriteria keberhasilan proyek. 100 5.3.2 Implikasi Praktis Dalam penelitian ini peneliti berhasil mengonfirmasi bahwa faktor kritis komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, dan tim proyek memiliki kontribusi pada kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak. Di masa yang akan datang faktor kritis komunikasi, produk output proyek, lingkungan proyek, tim proyek, dan faktor kritis yang berhasil diidentifikasi oleh peneliti yakni faktor perencanaan proyek, kompetensi manajer proyek, tujuan proyek yang jelas, dan kontrol biaya proyek dapat menjadi pertimbangan bagi manajer proyek dalam proses pelaksanaan proyek yang akan datang, sehingga manajer dapat mengalokasikan sumber daya proyek lebih maksimal pada area kritis dan tujuan proyek dapat dicapai dengan sukses dan efisien. 101