43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma
Paradigma dapat didefinisikan bermacam-macam, tergantung pada sudut
pandang yang digunakan. Sebagian orang menyebut paradigma sebagai citra
fundamental dari pokok permasalahan didalam suatu ilmu. Paradigma
menggariskan hal yang seharusnya dipelajari, pernyataan-pernyataan yang
seharusnya dikemukakan dan kaidah-kaidah yang seharusnya diikuti dalam
menafsirkan jawaban yang diperoleh. Namun secara umum, paradigma dapat
diartikan sebagai seperangkat kepercayaan atau keyakinan dasar yang menuntun
seseorang dalam bertindak dalam kehidupan sehari-hari. 51
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton, paradigma tertanam kuat dalam
sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma menunjukkan pada mereka
apa yang penting, absah, dan masuk akal.52 Paradigma dalam pandangan filosofis,
memuat pandangan awal yang membedakan, memperjelas dan mempertajam
orientasi berpikir seseorang. Dengan demikian paradigma membawa konsekuensi
51
Agus Salim. Teori & Paradigma Penelitian Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
2006, hal 63
52
Deddy Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001, hal 9
43
44
praktis berperilaku, cara berpikir, interpretasi dan kebijakan dalam pemilihan
terhadap masalah.53
Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada
dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandangnya
terhadap dunia. Paradigma konstruktivis berbasis pada pemikiran umum tentang
teori-teori yang dihasilkan oleh peneliti dan teoritisi aliran konstruktivis.
Paradigma konstruktivis dapat dijelaskan melalui empat dimensi, sebagai berikut:
1.
Ontologis: realitas merupakan konstruksi sosial. Kebenaran suatu realitas
bersifat relatif, berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh
pelaku sosial.
2.
Epistemologis: pemahaman tentang suatu realitas atau temuan suatu
penelitian merupakan produk interaksi antara peneliti dengan yang diteliti.
3.
Axiologis: nilai, etika, dan pilihan moral merupakan bagian tak terpisahkan
dari suatu penelitian.
4.
Metodologis: menekankan empati, dan interaksi dialektis antara peneliti
dengan responden untuk merekonstruksi realitas yang diteliti. 54
Paradigma konstruktivisme ialah paradigma dimana kebenaran suatu
realitas sosial dilihat sebagai hasil konstruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas
sosial bersifat relatif. Paradigma konstruktivisme ini berada dalam perspektif
interpretivisme (penafsiran). Paradigma konstruktivisme dalam ilmu sosial
53
Indiwan Seto Wahyu Wibowo. Semiotika Komunikasi: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan
Skripsi Komunikasi, Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013, hal 52
54
Ibid., hal 36-37
45
merupakan
kritik
terhadap
paradigma
positivis.
Menurut
paradigma
konstruktivisme realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat
digeneralisasikan pada semua orang, seperti yang biasa dilakukan oleh kaum
positivis.
Konstruktivisme menolak pandangan positivisme yang memisahkan
subjek dan objek komunikasi. Dalam pandangan konstruktivisme, bahasa tidak
lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan
dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pesan. Konstruktivisme justru
menganggap subjek sebagai faktor sentral dalam kegiatan komunikasi serta
hubungan-hubungan sosialnya. Setiap pernyataan pada dasarnya adalah tindakan
penciptaan makna, yakni tindakan pembentukan diri sendiri serta pengungkapan
jati diri sang pembicara.55
Paradigma ini hampir merupakan antitesis terhadap paham yang
menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu
realitas atas ilmu pengetahuan. Secara tegas paham ini menyatakan bahwa
positivisme dan post-positivisme keliru dalam mengungkap realitas dunia, dan
harus ditinggalkan dan digantikan oleh paham yang bersifat konstruktif.56
Bagi kaum konstruktivis, semesta adalah suatu konstruksi, artinya bahwa
semesta bukan dimengerti sebagai semesta yang otonom, akan tetapi dikonstruksi
secara sosial, dan karenanya plural. Konstruktivisme menolak pengertian ilmu
55
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media. 2009, hal 151
56
Agus Salim. Teori & Paradigma Penelitian Sosial Edisi Kedua. Yogyakarta: Tiara Wacana.
2006, hal 71
46
sebagai yang “terberi” dari objek pada subjek yang mengetahui. Unsur subjek dan
objek sama-sama berperan dalam mengonstruksi ilmu pengetahuan. Konstruksi
membuat cakrawala baru dengan mengakui adanya hubungan antara pikiran yang
membentuk ilmu pengetahuan dengan objek atau eksistensi manusia.57
3.2 Tipe Penelitian
Berdasarkan penelitian yang penulis tetapkan, yaitu untuk mengetahui
bagaimana humanisme pada tokoh hero dimaknai dalam film Captain America:
The Winter Soldier. Berdasarkan dari penelitian ini peneliti menggunakan
deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik
(utuh).58 Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau
karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat
(Isaac dan Michael: 18).59 Deskriptif adalah penelitian tentang fenomena yang
terjadi pada masa sekarang dan hanya memaparkan situasi atau peristiwa yang
telah diperoleh dari data mentah.60
57
Elvinaro Ardianto dan Bambang Q. Anees. Op.cit., hal 152
Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2014, hal 4
59
Jalaluddin Rakhmat. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001,
hal 22
60
Ibid., hal 24
58
47
Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu
saat tertentu. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian dan perilaku subjek
penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha
mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala
menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.61
Penelitian kualitatif deskriptif tidak hanya mengemukakan berbagai
tindakan yang tampak oleh kasat mata saja, sebagaimana dikatakan Bailey (1982),
penelitian kualitatif deskriptif selain mendiskusikan berbagai kasus yang sifatnya
umum tentang berbagai fenomena sosial yang ditemukan, juga harus
mendeskripsikan hal-hal yang bersifat spesifik yang dicermati dari sudut
kemengapaan dan kebagaimanaan, terhadap suatu realitas yang terjadi.62
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah
semiotika milik Charles Sanders Perice. Semiotika berangkat dari tiga elemen
utama, yang disebut Peirce teori segitiga makna atau triangle meaning.
a. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh
panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk
61
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group).
2013, hal 10-11
62
Ibid., hal 11
48
(merepresentasikan) hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini
disebut objek.
b. Acuan Tanda (Objek) adalah konteks sosial yang menjadi referensi
dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
c. Pengguna Tanda (Interpretant) adalah konsep pemikiran dari orang
yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu
atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang
dirujuk sebuah tanda.63
Hubungan Tanda, Objek dan Interpretan (Triangle of Meaning)64
Sign
Interpretant
Object
3.4 Unit Analisis
Unit yang akan diteliti dalam film Captain America: The Winter Soldier
adalah berupa visual (gambar), audio (suara), dan teks yang menggambarkan sisi
humanisme tokoh hero.
Dengan
menggunakan kajian
semiotika untuk
menganalisis film, agar menghasilkan data berupa gambar-gambar yang akan
63
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. 2006,
hal 267
64
Ibid., hal 268
49
menjadi jawaban bagaimana humanisme pada tokoh hero dimaknai dalam film
Captain America: The Winter Soldier.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan
data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
3.5.1
Data Primer
Data primer adalah data yang dihimpun langsung oleh peneliti
umumnya dari hasil observasi terhadap situasi sosial. 65 Data primer untuk
penelitian ini adalah berupa Digital Video Disk (DVD) film Captain
America: The Winter Soldier. Sebagai bahan dalam penelitian dengan
menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce.
3.5.2
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti, data sekunder dikenal juga sebagai data-data pendukung atau
pelengkap data utama yang dapat digunakan oleh peneliti.66 Dalam penelitian
ini yakni berupa buku, artikel, internet, dan bahan tertulis lainnya untuk
melengkapi data penelitian ini.
65
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi (GP Press Group).
2013, hal 100
66
Ibid
50
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis menonton film
Captain America: The Winter Soldier dan menganalisis berdasarkan pemaknaan
humanisme pada tokoh hero dalam film Captain America: The Winter Soldier.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis menurut Charles Sanders
Peirce, dijelaskan dalam segitiga makna (triangle of meaning). Yaitu tanda, objek,
dan interpretan.
1) Tanda (Sign)
Penulis menggunakan tanda yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh
panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk hal lain diluar
tanda itu sendiri
2) Acuan Tanda (Object)
Penulis menggunakan acuan tanda sebagai objek konteks sosial yang menjadi
referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda.
3) Pengguna Tanda (Interpretant)
Penulis menggunakan tanda dengan konsep pemikiran dari orang yang
menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna
yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.
Download