BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum (Jasso Winarto, 1997) adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Di pasar modal ini para pelaku yaitu individu-individu atau badan usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaiknya, ditempat itu pula perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai emiten. Pengertian pasar modal menurut Saleh Basir, Hendy M. Fakhrudin (2005; 5) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. 2.1.1 , Peranan Pasar Modal Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara (Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 15), yang pada dasarnya peranan tersebut mempunyai kesamaan antara suatu negara dengan negara dapat dilihat dari aspek berikut : 1) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual belikan. 7 8 2) Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor memperoleh hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut untuk akan mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan investor memperoleh hasil yang diharapkan. 3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. 4) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. 5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Menurut Saleh Basir, Hendy M. Fakhrudin dalam buku “Aksi Korporasi” (2005; 6) Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu: 1) Fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dan (investor) dan pihak yang memerlukan dana, (issver) 2) Fungsi keuangan karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh hasil (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi cecara lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan memerlukan biaya yang sangat kecil. Aspek-aspek di atas memperlihatkan aspek mikro yang ditinjau dari sisi kepentingan para pelaku pasar modal dalam suatu perekonomian negara adalah sebagai sebagai berikut : 1) Fungsi Tabungan Menabung dapat dilakukan dimana saja, tetapi harus diingant bahwa nilai mata uang cenderung akan turun dimasa yang akan datang. Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat 9 dipengaruhi oleh kemungkinan rugi akibat penurunan nilai mata uang, inflasi, dan risiko hilang. 2) Fungsi Kekayaan Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat digunakan kembali. 3) Fungsi Likuiditas Kekayaan yang disimpan dalam surat berharga, bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain. 4) Fungsi Pinjaman Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dan pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. Menurut UU N0. 8/1995 “Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta” Menurut Suad Husnan, (1994:3) “Pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta” Menurut Bambang Riyanto (1990:164) “Pasar modal adalah pasar dalam pengertian abstrak yang mempertemukan calon pemodal (investor) dengan emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal) yang membutuhkan dana jangka panjang.” 10 Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Manfaat pasar modal: - Sarana untuk menghimpun dana-dana masyarakat untuk disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan produktif. - Sumber pembiayaan yang murah, mudah dan cepat bagi dunia usaha dan pembangunan nasional. - Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus menciptakan kesempatan kerja - Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi Manfaat pasar modal bagi investor adalah: - Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi - Mempunyai hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) bagi pemegang saham, mempunyai hak suara dalam RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi) Manfaat pasar modal bagi pemerintah - Mendorong laju pembangunan Pemusatan pembangunan pada daerah yang belum maju diharapkan akan lebih baik - Mendorong investasi Dengan semakin banyaknya investor menanamkan sahamnya maka dapat menambah devisa negara Menurut C. Tandellin (1991;8) menyatakan: “Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisir dengan mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya. 11 Keuntungan dan kerugian membeli saham bagi pemodal: - Capital bain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham. - Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. - Saham juga dapat dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit sebagai agunan tambahan dari agunan pokok Kerugian: - Capital loss yaitu kerugian dari hasil jual beli saham berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham - Opportunity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham. - Kerugian karena perusahaan likuidasi, namun nilai likuidasinya lebih rendah dari harga beli saham. Klasifikasi saham Untuk membantu investor memilih saham sesuai dengan potensi keuntungan dan resikonya, saham biasa (common stock) diklasifikasikan sebagai berikut: • Big Cap Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi diatas Rp 1 trilyun. Saham big cap disebut juga saham papan atas atau blue chip • Mid Cap Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan kapitalisasi Rp 100 milyar – Rp 1 trilyun. Saham mid cap disebut juga saham lapis kedua atau baby blue chip 12 • Small Cap Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai kapitalisasi dibawah Rp 100 milyar. Saham small cap disebut juga saham lapis ketiga. 2.2 Instrumen Pasar Modal Indonesia Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal : “Efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang, setiap rights,waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek”. 2.2.1 Pengertian Saham Pengertian saham menurut Aliminsyah dan Padji M.A (2003:280) adalah : “Saham merupakan surat bukti pemilikan modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain” Sedangkan menurut Warren dkk yang diterjemahkan oleh AriaFarahmita dkk (2005:434) pengertian saham yaitu: “Saham merupakan sertifikat kepemilikan suatu perusahaan” Menurut Bambang Riyanto (1995:240), mengartikan saham sebagai berikut : “Tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perseroan terbatas” Instrumen pasar modal Indonesia (Snariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 25) terbagi sebagai berikut : 1) Saham. Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan atau yang biasa disebut emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. 13 Sebagai instrumen yang menunjukkan penyertaan modal seseorang ke dalam suatu perusahaan, saham memiliki beberapa sifat antara lain: a. Klaim atas pemegang keuntungan saham perusahaan memiliki hak atas (claim on income) keuntungan yang dihasilkan perusahaan b. Hak atas harta perusahaan (claim on assets) pemegang saham pada dasarnya adalah pemilik perusahaan, dengan demikian pemegang saham memiliki atas harta yang dimiliki perusahaan. c. Hak suara dalam rapat umum pemegang (voting right) setiap pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS. Lembar saham memiliki suatu hak suara (one share one vote) dalam sebuah voting di dalam RUPS. d. Tanggung jawab terbatas (limited liability) pemegang saham bertanggung jawab kepada pihak ketiga (kreditor) sebatas porsi kepemilikannya tersebut. e. Hak memiliki efek terlebih dahulu (preemptive right) pemegang saham lama memiliki efek terlebih dahulu atas saham baru yang akan dikeluarkan perusahaan. 2) Obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima oleh pihak penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian. Sebagai surat utang, obligasi memiliki beberapa sifat atau karakteristik, antara lain: a. Memiliki masa jatuh tempo (maturity date) Masa berlaku suatu obligasi sudah ditentukan secara pasti pada saat obligasi tersebut diterbitkan, misalnya 5 tahun, 7 tahun dan seterusnya. 14 b. Nilai pokok utang (face value) Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan sebuah perusahaan telah ditetapkan sejak awal obligasi tersebut diterbitkan c. Kupon obligasi d. Peringkat obligasi Tingkat kemampuan membayar kewajiban kepada investor oleh perusahaan e. Sapat diperjualbelikan Sebagai surat berharga, obligasi dapat diperjualbelikan seperti halnya saham. 3) Derivatif dari efek a. Right atau klaim. Right menunjukan bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sebelum ditawarkan kepada pihak lain. b. Waran. Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk memesan sahamdari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan atau lebih. c. Obligasi konvertibel. Yaitu obligasi yang setelah jangka waktu tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan dan atau harga tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dari perusahaan emiten. d. Saham Dividen. Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham deviden. e. Saham Bonus. Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada pemegang saham lama. 15 f. Sertifikat ADR/CDR. American Depository Receipts (ADR) atau Continental Depository Receipts (CDR) adalah suatu tanda terima yang memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau barada dibawah penguasaan suatu Bank Amerika. g. Sertifikat Reksa Dana. Menurut UU No. 8/1995 Tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal. Selanjutnya diinvestasikan dalam portopolio oleh manajer investasi. 2.3 Indeks Harga Saham Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai beberapa kejadian dimasa lalu. Semakin detail dan terinci data yang diperoleh, pengambil keputusan dapat merumuskan kebijakannya dengan lebih tepat. Hal ini mengingat setiap pengambil keputusan membutuhkan pemetaan permasalahan alternatif keputusan yang akan diambilnya. Suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan harus jelas strukturnya berdasarkan pendekatan sistem. Dengan pendekatan sistem inilah suatu informasi dapat disajikan dengan cermat dan akurasi yang tinggi. Keputusan investor memilih suatu saham sebagai obyek investasinya membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar dibursa. Baik secara individual, kelompok maupun gabungan. Ribuan kejadian dan fakta historis dipasar modal harus dapat disajikan dengan sistem tertentu agar dapat menghasilkan suatu informasi yang sederhana, konsisten dan mudah ditafsirkan oleh pelaku pasar modal. Informasi yang sederhana namun dapat mewakili suatu kondisi tertentu akan mewujudkan peta permasalahan yang disimbolkan oleh tanda-tanda angka maupun peristilahan tertentu. Berdasarkan peta 16 permasalahan inilah para investor dapat membayangkan maupun memprediksi situasi yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Sistem pemetaan kejadian-kejadian histeris tersebut menyangkut sejumlah fakta maupun saran tertentu yang menggambarkan perubahanperubahan harga saham dimasa lalu. Bentuk informasi histeris yang dipandang sangat tepat untuk menggambarkan pergerakan harga saham dimasa lalu adalah suatu indeks harga saham yang memberikan deskripsi harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun dalam periodisasi tertentu pula. 2.3.1 Jenis-jenis Indeks Harga Saham Indeks harga saham mempunyai variasi bentuk penyajian yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan penyajiannya (Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 30). Beberapa diantaranya adalah : 1) Indeks Harga Saham Individual 2) Indeks Harga Saham Gabungan : a. Seluruh Saham b. Kelompok Saham c. Jenis Usaha (Sektoral) Dengan penyajian macam-macam indeks trsebut, seseorang dapat membandingkan mana keputusan mana yang paling menguntungkan dalam investasi terhadap suatu saham. 2.3.1.1 Indeks Harga Saham Individual Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga suatu saham,sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan dibursa pada hari tersebut. Indeks ini disajikan untuk periode tertentu, yang dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham dibursa efek. 17 Indeks individual saham merupakan suatu nilai yang berfungsi untuk mengukur kinerja suatu saham tertentu di bursa efek. Harga dasar suatu saham pada waktu pertama kali listing ditentukan sebesar harga perdana, sehingga indeks saham individu pada awalnya sebesar 100%. Dalam kondisi perekonomian yang wajar, secara teoritis indeks harga saham selalu berada diatas harga dasarnya. Tetapi dapat pula terjadi dalam suatu perekonomian yang mengalami depresi, harga saham berada dibawah harga dasarnya. Perubahan angka indeks tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama kondisi perekonomian negara tersebut, maupun perekonomian global yang mempengaruhi perilaku investor di bursa. Harga dasar saham akan berubah apabila ada perubahan harga dasar saham secara teoritis. Harga teoritis yaitu harga dasar saham secara teoritis. Harga teoritis yaitu harga dasar penyesuaian akibat adanya aksi emiten (corporate action). Aksi emiten adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh emiten dan pengaruhnya terhadap harga saham cukup material. 2.3.1.2 Indeks Harga Saham Gabungan (Composite Stock Price Index) Indeks harga saham gabungan menggambarkan suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari tersebut. 2.4 Sejarah Reksa Dana Reksa dana yang mulai gencar didirikan tahun 1996 sesungguhnya telah hadir di Indonesia sejak tahun 1977 lewat PT. Danareksa. Dalam sejarah pasar modal di Indonesia ada instrumen yang disebut sertipikat Danareksa yang diterbitkan PT. Danareksa. 18 Pada tahun 1977, satu-satunya perusahaan yang berfungsi sebagai perusahaan efek hanya PT. Danareksa. Danareksa akan membeli saham perusahaan yang go publik sebanyak 50 % dan menjaminnya secara full commitment dengan syarat , saham tersebut dijual dengan harga murah. Syarat kedua, emiten harus memberikan deviden sekurang-kurangnya 15% untuk memberikan jaminan bagi pemegang saham. Ketika misi Danareksa dihidupkan kembali tahun 1995, dipakailah nama Reksa Dana untuk membedakannya dengan Danareksa. Danareksa berasal dari dua patah kata, yaitu dana yang berarti uang dan reksa yang berarti kelola, jadi dana reksa artinya adalah dana yang dikelola. Sedangkan reksa dana berarti pengelola dana. Perbedaan keduanya adalah Danareksa mempunyai jaminan satu suku bunga tertentu, sementara reksa dana dilarang memberikan jaminan bahwa keuntungan yang diberikan mencapai tingkat unga tertentu. 2.4.1 Pengertian Reksa Dana Dalam UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27 telah diberikan definisi mengenai reksa dana. Di dalam UU ini disebutkan, reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Menurut BEJ dalam mendefinisikan reksa dana struktur sebagai Pasar lembaga Modal yang Indonesia, memberikan kesempatan kepada investor masuk kepasar modal, dangan resiko yang rendah, karena melakukan investasi yang menyebar dan sebagai jembatan bagi mereka yang berkantong tipis untuk ikut masuk kepasar modal. Reksa dana mengumpulkan dana dari investor untuk kemudian dikelola dalam sejumlah pilihan pilihan investasi. Melalui Reksa dana, anda tinggal menyerahkan uang, lalu anda tinggal terima bersih. Memang ada risiko, tapi itu terjadi jika secara keseluruhan pasar merosot. 19 Menurut Tama Mc Aleese (CFP, Money Power Trough Mutual Funds,1997:10), definisi reksa dana adalah : “Mutual fund is not a spesific investment like a bank CD (Certificate of Deposit) or share of IBM stock. Instead, it is a method of investing money”. Menurut Hasan Zein Mahmud (1997,29), mantan dirut PT. BEJ, mengemukaan bahwa reksa dana adalah investment companies. Sebuah perusahaan yang termasuk dalam kelompok institusi keuangan mengumpulkan dana dari masyarakat banyak dengan mengeluarkan saham atau unit penyertaan kemudian menggunakan hasil pengumpulan dana tersebut untuk membli efefk-efek secara terdesifikasi. 2.4.2 Bentuk Reksa Dana Dalam pasal 18 UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 telah ditetapkan bahwa reksa dana dapat berbentu perseroan dan kontrak investasi kolektif (KIK). Perbedaan dari kedua bentuk tersebut terletak pada hal-hal sebagai berikut : 1) Reksa dana berbentuk perseroan merupakan badan hukum tersendiri, jadi berarti reksa dana tersebut beroperasi sebagai PT (Perseroan Terbatas) yang mempunyai kegiatan semata-mata sebagai reksa dana. Karena berbentuk perseroan, maka ia mempunyai anggaran dasar, direksi, kekayaan sendiri, pemegang saham dan kewajiban-kewajiban. 2) Sedangkan reksa dana KIK bukanlah badan hukum tersendiri, reksa dana ini beroperasi berdasarkan kontrak yang dibuat oleh manajer investasi dan bank kustodian. Pemodal secara bersamasama atau kolektif mempercayakan dananya untuk dikelola oleh manjer investasi. Dana itu disimpan dan diadministrasikan oleh bank kustodian Kekayaan yang dikelola oleh manajer investasi dalam bentuk pertopolio itu adalah milik pemodal secara bersamasama dan proporsional. 20 Untuk mengoperasikan reksa dana KIK tidak perlu didirikan PT khusus. Manajerinvestasi bisa langsung mengambil inisiatif untuk membuat KIK dengan Bank Kustodian. Persamaannya, reksa dana yang berbentuk PT maupun KIK, kedua-duanya harus dikelola oleh manajer investasi dan kekayaannya disimpan dan diadministrasikan oleh bank kustodian. Dalam hal arah investasi, kedua bentuk reksa dana itupun harus melakukan investasi ke dalam portopolio efek. Untuk memberikan informasi kepada pemodal atau calon investor, kedua bentuk reksa dana itu harus menerbitkan prospektus. 2.4.3 Jenis-jenis Reksa Dana 2.4.3.1 Berdasarkan Sifat Operasi Reksa dana berbentuk PT dapat bersifat tertutupdan terbuka. Sedangkan KIK hanya besifat terbuka. Berdasarkan sifat operasinya, reksa dana dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu reksa dana tertutup dan reksa dana terbuka. Karakteristik masing-masing jenis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Reksa dana tertutup. Disebut reksa dana tertutup karena reksa dana ini tertutup dalam hal jumlah saham yang bisa diterbitkan, atau dalam hal ini menerima masuknyapemodal baru melalui penerbitan saham baru. Reksa dana tertutup tidak membeli kembali saham-sahamnya yang telah dijual kepada pemilik. NAB persaham reksa dana tertutup tidak dihitung dan diumumkan setiap hari, melainkan cukup satu kali dalam satu minggu. b. Reksa dana terbuka. Reksa dana terbuka dapat menjual sahamnya atau unit penyertaannya terus menerus sepanjang ada pemodal yang ingin membeli. Bentuk reksa dana ini terbuka untuk menerima pemodal baru setiap saat. Saham atau unit penyertaan reksa dana terbuka tidak dicatatkan di bursa efek, karena pemodal dapat menjual langsung kepada reksa dana yang bersangkutan. 21 NAB per saham atau unit penyertaan reksa dana terbuka akan dihitung oleh bank kustodian setiap hari dan diumumkan kepada masyarakat. 2.4.2.1 Berdasarkan Konsentrasi Portofolio Berdasarkan konsentrasi portopolio reksa dana, jenis reksa dana adalah sebagai berikut : a. Reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang hanya menanamkan dananya dalam instrumen pasar uang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Instrumen ini dapat berbentuk deposito, SBI, surat promes atau commercial paper. Reksa dana ini kurang populer karena adanya ketentuan pajak final 15% terhadap hasil bunga deposito dan SBI. Sedangan hasil bunga atau diskonto surat berharga akan terkena pajak penghasilan sesuai tingkat penghasilan. b. Reksa dana pendapatan tetap (tanpa unsur saham). Reksa dana ini adalah reksa dana yang mengambil strategi investasi dengan tujuan untuk mempertahankan nilai awal modal dan memperoleh pendapatan tetap. Menurut ketentuan Bapepam, sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktivanya harus diinvestasikan dalam efefk bersifat utang, Berarti, sisanya dapat diinvestasikan dalam efek saham, maka reksa dana ini dapat disebut reksa dana pendapatan tetap tanpa unsur saham. Reksa dana ini dapat memberikan hasil yang lebih tinggi dari simpanan deposito karena hasil investasi dari bagian aktiva yang berupa obligasi tidak terkena potongan pajak. Ketentuan perpajakan menyatakan bahwa hasil bunga dan diskonto obligasi untuk reksa dana tidak termasuk obyek pajak. c. Reksa dana pendapatan tetap (dengan unsur saham). Reksadana ini adalah reksa dana yang alokasi investasinya ditentukan sekurangnya 80% dari nilai aktivanya diinvestasikan 22 kedalam efek saham dan sisanya dapat diinvestasikan dalam efek utang. Karena dapat me,iliki saham yang secara umum mempunyai risiko yang lebih tinggi, reksa dana ini sesuai bagi pemodal yang tidak berkeberatan untuk menanggung risiko kehilangan sebagian kecil dari modal atau dana awal untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang cukup besar dibandingkan dengan hasil investasi di deposito. Reksa dana saham dalam jangka panjang mempunyai potensi memberikan hasil yang maksimal. Reksa dana ini cocok untuk pemodal yang memiliki jangka waktu investasi yang panjang dan dapat secara teratur menyisihkan pendapatan sebagai sumber daya investasi. d. Reksa dana campuran. Reksa dana ini mempunyai kebebasan dalam menentukan alokasi asset, sehingga dapat sewaktu-waktu mempunyai portofolio investasi dengan mayoritas saham dan dilain waktu berubah menjadi mayoritas obligasi. 2.4.4 Nilai Aktiva Bersih (NAB) Aktiva atau kekayaan reksa dana tersendiri atas bermacam-macam jenis, seperti kas, deposito, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SBI (Sertifikat Bank Indonesia), obligasi, saham dan efek lainnya sedang disisi kewajiban dapat berupa fee manajer investasi, fee bank kustodian, fee broker dan pajak-pajak yang belum dibayar serta efek-efek yang belum dilunasi. NAB adalah besarnya jumlah aktiva tersebut diatas dikurangi kewajiban yang ada. Sedangkan NAB per unit penyertaan adalah jumlah NAB dabagi jumlah nilai unit penyertaan adalah yang beredar (outstanding). Di dalam jumlah NAB terdapat-terdapat komponenkomponen saham, obligasi, deposito, dan SPBU, yang harganya bisa naik atau turun tergantung kekuatan permintaan dan penawaran dipasar atau 23 dibursa. NAB mengalami kenaikan apabila harga pasar unsur-unsur itu mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya. Menurut Adler Haymans Manurung (Mengapa Harus Reksa Dana, 1997), NAB merupakan harga pembelian dan penjualan, terutama untuk reksa dana yang open-end. Umumnya harga jual dan harga beli reksa dana open-end, sama pada suatu hari. Tetapi untuk closed-end, NAB merupakan indikasi harga karna harganya tergantung dari permintaan dan penawaran di bursa efek. Untuk closed-end, harga dari unit penyertaan, dalam hal ini saham, selalu dibawah NBA dan keberhasilan penjualan unit tergantung dari investor yang ingin membelinya. Tetapi, untuk reksa dana open-end, manajer investasi wajib membeli unit penyertaan dengan harga Nba pada perhitungan hari yang bersangkutan. Berdasarkan informasi, bank kustodian harus memberikan perhitungannya sekitar pukul 20.00 WIB untuk dipublikasikan besok paginya. Perhitungan NAB diserahkan kepada bank kustodian sesuai peraturan yang diwajibkan Bapepam. Ini merupakan salah satu tugas dari bank kustodian yang tertuang dalam kontrak yang dibuat dihadapan notaris. Dalam melakukan perhitungan, bank kustodian harus mengetahui harga pasar dari instrumen investasi reksa dana yang brsangkutan. Disamping itu, biaya-biaya yang akan dibebankan kepada reksa dana- yaitu biaya pengelolaan inpestasi yang akan diterima oleh manajer investasi, biaya bank kustodian, biaya akuntan publik dan biaya lainnya selalu dikurangkan setiap hari dari reksa dana, sehingga NAB yang dipublikasikan bank kustodian merupakan nilai investasi yang dimiliki investor. Reksa dana akan membayarkan biaya-biaya tersebut pada akhir bulan. NAB dihitung sebagai berikut : NABt = NAKt - TKWt Dimana NABt = Nilai aktiva bersih pada periode t 24 NAKt = Nilai aktiva periode t TKWt= Total kewajiban reksa dana pada periode t Penghitung NAB per unit penyertaan adalah sebagai berikut : NABUPt = NABt / NUPt Dimana NABUPt = NAB per unit penyertaan pada periode t NABt = NAB pada periode t NUPt = Jumlah unit penyertaan pada periode t 2.4.5 Tingkat Pengembalian Investor dimanapun selalu memikirkan tingkat pengembalian dari investasi yang dilakukannya. Tingkat pengembalian dari produk investasi tergantung dari ciri investasi tersebut. Umumnya, tingkat pengembalian dari reksa dana merupakan capital gain atas investasi reksa dana tersebut. Tetapi Indonesia mempunyai ciritersendiri, karena hampir semua reksa dana yang ada membagikan kas (cash distribusionI), atau sering dikenal dengan individen. Oleh karena itu, tingkat pengembalian reksa dana dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut : TPRDt = NABUPt – NABUPt-1 = DKt NABUPt-1 Dimana TPRDt = Tingkat pengembalian reksa dana pada periode t NABUPt = NAB per unit penyertaan pada periode t NABUPt-1 = NAB per unit penyertaan pada periode t-1 DKt = Pembagian Kas (dividen) pada periode t Tingkat pengembalian reksa dana adalah tingkat pengembalian yang sebenarnya diterima pemegang unit yang dihitung pada saat 25 membeli sampai ketika memegang unit menjual. Jumlah tersebut dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan pemegang unit. Pemegang unit selalu dikenakan biaya pembelian ketika membeli reksa dana dan biaya penjualan kembali ketika keluar dari reksa dana. Oleh karena itu investor harus hati-hati membaca iklan mengenai tingkat pengembalian yang dipublikasikan oleh manajer investasi mengenai reksa dana yang dikelolanya. 2.4.6 Bank Kustodian Di dalam pasal 1 ayat (8) UU No. 8 Tahun 1995 dijelaskan kustodian, yaitu : Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabah. Dalam pasal 43 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1995 disebutkan lagi bahwa, ... bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai kustodian adalah lembaga penyimpanan dan penyelesaian, perusahaan efek, atau bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam. Pasal 26 UU No. 8 Tahun 1995 menunjukkan pula bahwa yang dapat menjadi kustodian reksa dana adalah bank. Bank kustodian reksa dana selain melakukan fungsi yang disebutkan dalam pasal 1 ayat (8) UU No. 8 Tahun 1995, juga melakukan pengadministrasian atas semua mengadministrasikan akun unit kekayaan reksa dana serta 26 Gambar 2.1 Skema/Model Pengaruh Fluktuasi IHSG Terhadap Tingkat Pengembalian Reksa Dana Saham Investor Fund Manager Saham BEJ Reksa Dana Saham IHSG NAB/NAV Keterangan Skema/Model : 1) Tingkat Pengembalian Setelah memutuskan jenis investasi yang dianggap tepat, seorang investor akan menghubungi fund manager dari suatu perusahaan sekuritas tertentu untuk menanamkan modalnya. 2) Fund Manager memberikan tanda bukti berupa sertifikat reksa dana, dalam hal ini reksa dana saham atau reksa dana berkembang kepada investor sesuai dengan unit penyertaan yang dimiliki oleh investor. 3) Fund Manager mengimpestasikan kembali dana dari investor pertama ke dalam bentuk saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Inpestasi dalam bentuk saham ini dipecah (split) kedalam beberapa saham emiten yang menurut perhitungan dan analisa Fund manager akan memberikan hasil yang optimal. 4) Pembelian atau penanaman modal dalam bentuk saham yang dilakukan oleh investor melalui peranatara pialang ataupun fund manager ini akan berpengaruh terhadap fluktuasi IHSG pada saat tertentu. 27 5) Fluktuasi nilai saham yang dipilih atau dibeli oleh fund manager, setelah dikurangi kewajiban-kewajiban terhadap perusahaan dan pialang, akan menentukan nilai dari Niali Aktifa Bersih (NAB) suatu reksa dana saham 6) Nilai aktifa bersih suatu unit penyertaan reksa dana saham didapat dengan membagi NAB terhadap jumlah unit penyertaan yang dimiliki seorang investor. NAB per unit penyertaan berpengaruh secara langsung terhadap tingkat pengembalian reksa dana saham pada suatu periode tertentu.