Bab 2 - Widyatama Repository

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Tinjauan Umum Pasar Modal
Pengertian pasar modal secara umum (Jasso Winarto, 1997)
adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya
adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang
keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu pasar (tempat, berupa
gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi
dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara
pedagang efek.
Di pasar modal ini para pelaku yaitu individu-individu atau badan
usaha yang mempunyai kelebihan dana (surplus fund) melakukan
investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaiknya,
ditempat itu pula perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan surat
berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar
modal sebagai emiten.
Pengertian pasar modal menurut Saleh Basir, Hendy M.
Fakhrudin (2005; 5) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
ataupun modal sendiri.
2.1.1
,
Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara
(Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 15), yang pada
dasarnya peranan tersebut mempunyai kesamaan antara suatu negara
dengan negara dapat dilihat dari aspek berikut :
1) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual
belikan.
7
8
2) Pasar modal memberi kesempatan kepada para investor
memperoleh
hasil
yang
diharapkan.
Keadaan
tersebut
untuk
akan
mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan investor
memperoleh hasil yang diharapkan.
3) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
4) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
5) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Menurut Saleh Basir, Hendy M. Fakhrudin dalam buku “Aksi
Korporasi”
(2005;
6)
Pasar
modal
memiliki
peran
besar
bagi
perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi
sekaligus, yaitu:
1)
Fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau
wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang
memiliki kelebihan dan (investor) dan pihak yang memerlukan
dana, (issver)
2)
Fungsi
keuangan
karena
memberikan
kemungkinan
dan
kesempatan memperoleh hasil (return) bagi pemilik dana, sesuai
dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi
cecara lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan
memerlukan biaya yang sangat kecil.
Aspek-aspek di atas memperlihatkan aspek mikro yang ditinjau dari
sisi kepentingan para pelaku pasar modal dalam suatu perekonomian
negara adalah sebagai sebagai berikut :
1)
Fungsi Tabungan
Menabung dapat dilakukan dimana saja, tetapi harus diingant
bahwa nilai mata uang cenderung akan turun dimasa yang akan
datang. Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat
9
dipengaruhi oleh kemungkinan rugi akibat penurunan nilai mata
uang, inflasi, dan risiko hilang.
2)
Fungsi Kekayaan
Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam
jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan
tersebut dapat digunakan kembali.
3)
Fungsi Likuiditas
Kekayaan yang disimpan dalam surat berharga, bisa dilikuidasi
melalui pasar modal dengan risiko yang lebih kecil dibandingkan
dengan aktiva lain.
4)
Fungsi Pinjaman
Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber
pembiayaan pembangunan dan pinjaman yang dihimpun dari
masyarakat.
Menurut UU N0. 8/1995
“Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta”
Menurut Suad Husnan, (1994:3)
“Pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah,
public authorities, maupun perusahaan swasta”
Menurut Bambang Riyanto (1990:164)
“Pasar modal adalah pasar dalam pengertian abstrak yang
mempertemukan calon pemodal (investor) dengan emiten
(perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal)
yang membutuhkan dana jangka panjang.”
10
Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat
berharga seperti saham dan obligasi.
Manfaat pasar modal:
-
Sarana
untuk
menghimpun
dana-dana
masyarakat
untuk
disalurkan ke dalam kegiatan-kegiatan produktif.
-
Sumber pembiayaan yang murah, mudah dan cepat bagi dunia
usaha dan pembangunan nasional.
-
Mendorong terciptanya kesempatan berusaha dan sekaligus
menciptakan kesempatan kerja
-
Mempertinggi efisiensi alokasi sumber produksi
Manfaat pasar modal bagi investor adalah:
-
Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham
dan bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang
obligasi
-
Mempunyai hak suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang
Saham) bagi pemegang saham, mempunyai hak suara dalam
RUPO (Rapat Umum Pemegang Obligasi)
Manfaat pasar modal bagi pemerintah
-
Mendorong laju pembangunan
Pemusatan
pembangunan
pada
daerah
yang
belum
maju
diharapkan akan lebih baik
-
Mendorong investasi
Dengan semakin banyaknya investor menanamkan sahamnya
maka dapat menambah devisa negara
Menurut C. Tandellin (1991;8) menyatakan:
“Bursa efek adalah suatu sistem yang terorganisir dengan
mekanisme resmi untuk mempertemukan penjual dan pembeli
efek secara langsung atau melalui wakil-wakilnya.
11
Keuntungan dan kerugian membeli saham bagi pemodal:
-
Capital bain, yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham, berupa
selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham.
-
Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada
pemegang saham.
-
Saham juga dapat dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit
sebagai agunan tambahan dari agunan pokok
Kerugian:
-
Capital loss yaitu kerugian dari hasil jual beli saham berupa selisih
antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham
-
Opportunity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito
dikurangi total hasil yang diperoleh dari investasi saham.
-
Kerugian karena perusahaan likuidasi, namun nilai likuidasinya
lebih rendah dari harga beli saham.
Klasifikasi saham
Untuk membantu investor memilih saham sesuai dengan potensi
keuntungan dan resikonya, saham biasa (common stock) diklasifikasikan
sebagai berikut:
•
Big Cap
Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai
kapitalisasi diatas Rp 1 trilyun. Saham big cap disebut juga saham
papan atas atau blue chip
•
Mid Cap
Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan kapitalisasi
Rp 100 milyar – Rp 1 trilyun. Saham mid cap disebut juga saham lapis
kedua atau baby blue chip
12
•
Small Cap
Yaitu kelompok saham yang berkapitalisasi besar dengan nilai
kapitalisasi dibawah Rp 100 milyar. Saham small cap disebut juga
saham lapis ketiga.
2.2 Instrumen Pasar Modal Indonesia
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal : “Efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda bukti utang,
setiap rights,waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek, atau setiap
instrumen yang ditetapkan sebagai efek”.
2.2.1 Pengertian Saham
Pengertian saham menurut Aliminsyah dan Padji M.A (2003:280)
adalah :
“Saham merupakan surat bukti pemilikan modal perseroan
terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain”
Sedangkan menurut Warren dkk yang diterjemahkan oleh
AriaFarahmita dkk (2005:434) pengertian saham yaitu:
“Saham merupakan sertifikat kepemilikan suatu perusahaan”
Menurut
Bambang
Riyanto
(1995:240),
mengartikan
saham
sebagai berikut :
“Tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu
perseroan terbatas”
Instrumen
pasar
modal
Indonesia
(Snariyah,
Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 25) terbagi sebagai berikut :
1)
Saham.
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan
suatu perseroan atau yang biasa disebut emiten. Pemilik saham
merupakan pemilik sebagian dari perusahaan tersebut.
13
Sebagai
instrumen
yang
menunjukkan
penyertaan
modal
seseorang ke dalam suatu perusahaan, saham memiliki beberapa
sifat antara lain:
a. Klaim
atas
pemegang
keuntungan
saham
perusahaan
memiliki
hak
atas
(claim
on
income)
keuntungan
yang
dihasilkan perusahaan
b. Hak atas harta perusahaan (claim on assets) pemegang saham
pada dasarnya adalah pemilik perusahaan, dengan demikian
pemegang saham memiliki atas harta yang dimiliki perusahaan.
c. Hak suara dalam rapat umum pemegang (voting right) setiap
pemegang saham mempunyai hak suara dalam RUPS. Lembar
saham memiliki suatu hak suara (one share one vote) dalam
sebuah voting di dalam RUPS.
d. Tanggung jawab terbatas (limited liability) pemegang saham
bertanggung jawab kepada pihak ketiga (kreditor) sebatas porsi
kepemilikannya tersebut.
e. Hak memiliki efek terlebih dahulu (preemptive right) pemegang
saham lama memiliki efek terlebih dahulu atas saham baru yang
akan dikeluarkan perusahaan.
2)
Obligasi.
Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan
utang atas pinjaman yang diterima oleh pihak penerbit obligasi dari
masyarakat. Jangka waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai
dengan
pemberian
imbalan
bunga
yang
jumlah
dan
saat
pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.
Sebagai surat utang, obligasi memiliki beberapa
sifat atau
karakteristik, antara lain:
a. Memiliki masa jatuh tempo (maturity date)
Masa berlaku suatu obligasi sudah ditentukan secara pasti pada
saat obligasi tersebut diterbitkan, misalnya 5 tahun, 7 tahun dan
seterusnya.
14
b. Nilai pokok utang (face value)
Besarnya nilai obligasi yang dikeluarkan sebuah perusahaan
telah ditetapkan sejak awal obligasi tersebut diterbitkan
c. Kupon obligasi
d. Peringkat obligasi
Tingkat kemampuan membayar kewajiban kepada investor oleh
perusahaan
e. Sapat diperjualbelikan
Sebagai surat berharga, obligasi dapat diperjualbelikan seperti
halnya saham.
3)
Derivatif dari efek
a.
Right atau klaim. Right menunjukan bukti hak memesan
saham terlebih dahulu yang melekat pada saham yang
memungkinkan
para pemegang saham untuk membeli
saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan,
sebelum ditawarkan kepada pihak lain.
b.
Waran. Menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek
yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, yang memberi hak
kepada pemegang saham untuk memesan sahamdari
perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam bulan
atau lebih.
c.
Obligasi konvertibel. Yaitu obligasi yang setelah jangka
waktu
tertentu
dan
selama
masa
tertentu,
dengan
perbandingan dan atau harga tertentu, dapat ditukarkan
menjadi saham dari perusahaan emiten.
d.
Saham Dividen.
Keuntungan perusahaan dapat dibagi
dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham deviden.
e.
Saham Bonus.
Perusahaan menerbitkan saham bonus
yang dibagikan kepada pemegang saham lama.
15
f.
Sertifikat ADR/CDR. American Depository Receipts (ADR)
atau Continental Depository Receipts (CDR) adalah suatu
tanda terima yang memberikan bukti bahwa saham
perusahaan asing, disimpan sebagai titipan atau barada
dibawah penguasaan suatu Bank Amerika.
g.
Sertifikat Reksa Dana. Menurut UU No. 8/1995 Tentang
Pasar
Modal,
Reksa
Dana
adalah
wadah
yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal. Selanjutnya diinvestasikan dalam portopolio oleh
manajer investasi.
2.3
Indeks Harga Saham
Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai
beberapa kejadian dimasa lalu. Semakin detail dan terinci data yang
diperoleh, pengambil keputusan dapat merumuskan kebijakannya dengan
lebih tepat. Hal ini mengingat setiap pengambil keputusan membutuhkan
pemetaan permasalahan alternatif keputusan yang akan diambilnya.
Suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan harus jelas
strukturnya berdasarkan pendekatan sistem. Dengan pendekatan sistem
inilah suatu informasi dapat disajikan dengan cermat dan akurasi yang
tinggi.
Keputusan
investor
memilih
suatu
saham
sebagai
obyek
investasinya membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham
yang beredar dibursa. Baik secara individual, kelompok maupun
gabungan. Ribuan kejadian dan fakta historis dipasar modal harus dapat
disajikan dengan sistem tertentu agar dapat menghasilkan suatu informasi
yang sederhana, konsisten dan mudah ditafsirkan oleh pelaku pasar
modal. Informasi yang sederhana namun dapat mewakili suatu kondisi
tertentu akan mewujudkan peta permasalahan yang disimbolkan oleh
tanda-tanda angka maupun peristilahan tertentu.
Berdasarkan peta
16
permasalahan inilah para investor dapat membayangkan maupun
memprediksi situasi yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Sistem pemetaan kejadian-kejadian histeris tersebut menyangkut
sejumlah fakta maupun saran tertentu yang menggambarkan perubahanperubahan harga saham dimasa lalu. Bentuk informasi histeris yang
dipandang sangat tepat untuk menggambarkan pergerakan harga saham
dimasa lalu adalah suatu indeks harga saham yang memberikan deskripsi
harga-harga saham pada suatu saat tertentu maupun dalam periodisasi
tertentu pula.
2.3.1
Jenis-jenis Indeks Harga Saham
Indeks harga saham mempunyai variasi bentuk penyajian yang
berbeda-beda sesuai dengan tujuan penyajiannya (Sunariyah, Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal, 2000: 30). Beberapa diantaranya adalah :
1)
Indeks Harga Saham Individual
2)
Indeks Harga Saham Gabungan :
a.
Seluruh Saham
b.
Kelompok Saham
c.
Jenis Usaha (Sektoral)
Dengan penyajian macam-macam indeks trsebut, seseorang dapat
membandingkan mana keputusan mana yang paling menguntungkan
dalam investasi terhadap suatu saham.
2.3.1.1
Indeks Harga Saham Individual
Indeks Harga Saham Individual menggambarkan suatu rangkaian
informasi historis mengenai pergerakan harga suatu saham,sampai pada
tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut disajikan
setiap hari, berdasarkan harga penutupan dibursa pada hari tersebut.
Indeks ini disajikan untuk periode tertentu, yang dalam hal ini
mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja
suatu saham dibursa efek.
17
Indeks individual saham merupakan suatu nilai yang berfungsi
untuk mengukur kinerja suatu saham tertentu di bursa efek. Harga dasar
suatu saham pada waktu pertama kali listing ditentukan sebesar harga
perdana, sehingga indeks saham individu pada awalnya sebesar 100%.
Dalam kondisi perekonomian yang wajar, secara teoritis indeks
harga saham selalu berada diatas harga dasarnya. Tetapi dapat pula
terjadi dalam suatu perekonomian yang mengalami depresi, harga saham
berada dibawah harga dasarnya. Perubahan angka indeks tersebut
dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama kondisi perekonomian negara
tersebut, maupun perekonomian global yang mempengaruhi perilaku
investor di bursa.
Harga dasar saham akan berubah apabila ada perubahan harga
dasar saham secara teoritis. Harga teoritis yaitu harga dasar saham
secara teoritis. Harga teoritis yaitu harga dasar penyesuaian akibat
adanya aksi emiten (corporate action). Aksi emiten adalah suatu kegiatan
yang dilakukan secara sadar oleh emiten dan pengaruhnya terhadap
harga saham cukup material.
2.3.1.2
Indeks Harga Saham Gabungan (Composite Stock Price
Index)
Indeks harga saham gabungan menggambarkan suatu rangkaian
informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai
pada tanggal tertentu. Biasanya pergerakan harga saham tersebut
disajikan setiap hari, berdasarkan harga penutupan di bursa pada hari
tersebut.
2.4
Sejarah Reksa Dana
Reksa dana yang mulai gencar didirikan tahun 1996 sesungguhnya
telah hadir di Indonesia sejak tahun 1977 lewat PT. Danareksa. Dalam
sejarah pasar modal di Indonesia ada instrumen yang disebut sertipikat
Danareksa yang diterbitkan PT. Danareksa.
18
Pada tahun 1977, satu-satunya perusahaan yang berfungsi
sebagai perusahaan efek hanya PT. Danareksa.
Danareksa akan
membeli saham perusahaan yang go publik sebanyak 50 % dan
menjaminnya secara full commitment dengan syarat , saham tersebut
dijual dengan harga murah. Syarat kedua, emiten harus memberikan
deviden sekurang-kurangnya 15% untuk memberikan jaminan bagi
pemegang saham.
Ketika misi Danareksa dihidupkan kembali tahun 1995, dipakailah
nama
Reksa
Dana
untuk
membedakannya
dengan
Danareksa.
Danareksa berasal dari dua patah kata, yaitu dana yang berarti uang dan
reksa yang berarti kelola, jadi dana reksa artinya adalah dana yang
dikelola. Sedangkan reksa dana berarti pengelola dana. Perbedaan
keduanya adalah Danareksa mempunyai jaminan satu suku bunga
tertentu, sementara reksa dana dilarang memberikan jaminan bahwa
keuntungan yang diberikan mencapai tingkat unga tertentu.
2.4.1 Pengertian Reksa Dana
Dalam UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27 telah
diberikan definisi mengenai reksa dana. Di dalam UU ini disebutkan, reksa
dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh manajer investasi.
Menurut
BEJ
dalam
mendefinisikan
reksa
dana
struktur
sebagai
Pasar
lembaga
Modal
yang
Indonesia,
memberikan
kesempatan kepada investor masuk kepasar modal, dangan resiko yang
rendah, karena melakukan investasi yang menyebar dan sebagai
jembatan bagi mereka yang berkantong tipis untuk ikut masuk kepasar
modal. Reksa dana mengumpulkan dana dari investor untuk kemudian
dikelola dalam sejumlah pilihan pilihan investasi. Melalui Reksa dana,
anda tinggal menyerahkan uang, lalu anda tinggal terima bersih. Memang
ada risiko, tapi itu terjadi jika secara keseluruhan pasar merosot.
19
Menurut Tama Mc Aleese (CFP, Money Power Trough Mutual
Funds,1997:10), definisi reksa dana adalah :
“Mutual fund is not a spesific investment like a bank CD
(Certificate of Deposit) or share of IBM stock. Instead, it is a
method of investing money”.
Menurut Hasan Zein Mahmud (1997,29), mantan dirut PT. BEJ,
mengemukaan bahwa reksa dana adalah investment companies. Sebuah
perusahaan yang termasuk
dalam kelompok institusi keuangan
mengumpulkan dana dari masyarakat banyak dengan mengeluarkan
saham atau unit penyertaan kemudian menggunakan hasil pengumpulan
dana tersebut untuk membli efefk-efek secara terdesifikasi.
2.4.2 Bentuk Reksa Dana
Dalam pasal 18 UU Pasar Modal No. 8 tahun 1995 telah ditetapkan
bahwa reksa dana dapat berbentu perseroan dan kontrak investasi kolektif
(KIK). Perbedaan dari kedua bentuk tersebut terletak pada hal-hal sebagai
berikut :
1)
Reksa dana berbentuk perseroan merupakan badan hukum
tersendiri, jadi berarti reksa dana tersebut beroperasi sebagai PT
(Perseroan Terbatas) yang mempunyai kegiatan semata-mata
sebagai reksa dana. Karena berbentuk perseroan, maka ia
mempunyai anggaran dasar, direksi, kekayaan sendiri, pemegang
saham dan kewajiban-kewajiban.
2)
Sedangkan reksa dana KIK bukanlah badan hukum tersendiri,
reksa dana ini beroperasi berdasarkan kontrak yang dibuat oleh
manajer investasi dan bank kustodian. Pemodal secara bersamasama atau kolektif mempercayakan dananya untuk dikelola oleh
manjer investasi. Dana itu disimpan dan diadministrasikan oleh
bank kustodian Kekayaan yang dikelola oleh manajer investasi
dalam bentuk pertopolio itu adalah milik pemodal secara bersamasama dan proporsional.
20
Untuk mengoperasikan reksa dana KIK tidak perlu didirikan PT
khusus. Manajerinvestasi bisa langsung mengambil inisiatif untuk
membuat KIK dengan Bank Kustodian. Persamaannya, reksa dana yang
berbentuk PT maupun KIK, kedua-duanya harus dikelola oleh manajer
investasi dan kekayaannya disimpan dan diadministrasikan oleh bank
kustodian.
Dalam hal arah investasi, kedua bentuk reksa dana itupun harus
melakukan investasi ke dalam portopolio efek. Untuk memberikan
informasi kepada pemodal atau calon investor, kedua bentuk reksa dana
itu harus menerbitkan prospektus.
2.4.3 Jenis-jenis Reksa Dana
2.4.3.1 Berdasarkan Sifat Operasi
Reksa dana berbentuk PT dapat bersifat tertutupdan terbuka.
Sedangkan KIK hanya besifat terbuka. Berdasarkan sifat operasinya,
reksa dana dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu reksa dana
tertutup dan reksa dana terbuka. Karakteristik masing-masing jenis
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Reksa dana tertutup. Disebut reksa dana tertutup karena reksa
dana ini tertutup dalam hal jumlah saham yang bisa diterbitkan,
atau dalam hal ini menerima masuknyapemodal baru melalui
penerbitan saham baru. Reksa dana tertutup tidak membeli kembali
saham-sahamnya yang telah dijual kepada pemilik. NAB persaham
reksa dana tertutup tidak dihitung dan diumumkan setiap hari,
melainkan cukup satu kali dalam satu minggu.
b.
Reksa dana terbuka. Reksa dana terbuka dapat menjual
sahamnya atau unit penyertaannya terus menerus sepanjang ada
pemodal yang ingin membeli. Bentuk reksa dana ini terbuka untuk
menerima pemodal baru setiap saat. Saham atau unit penyertaan
reksa dana terbuka tidak dicatatkan di bursa efek, karena pemodal
dapat menjual langsung kepada reksa dana yang bersangkutan.
21
NAB per saham atau unit penyertaan reksa dana terbuka akan
dihitung oleh bank kustodian setiap hari dan diumumkan kepada
masyarakat.
2.4.2.1
Berdasarkan Konsentrasi Portofolio
Berdasarkan konsentrasi portopolio reksa dana, jenis reksa dana
adalah sebagai berikut :
a.
Reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang adalah reksa
dana yang hanya menanamkan dananya dalam instrumen pasar
uang dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun. Instrumen ini dapat
berbentuk deposito, SBI, surat promes atau commercial paper.
Reksa dana ini kurang populer karena adanya ketentuan pajak final
15% terhadap hasil bunga deposito dan SBI. Sedangan hasil bunga
atau diskonto surat berharga akan terkena pajak penghasilan
sesuai tingkat penghasilan.
b.
Reksa dana pendapatan tetap (tanpa unsur saham). Reksa
dana ini adalah reksa dana yang mengambil strategi investasi
dengan tujuan untuk mempertahankan nilai awal modal dan
memperoleh pendapatan tetap.
Menurut ketentuan Bapepam,
sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktivanya harus diinvestasikan
dalam efefk bersifat utang, Berarti, sisanya dapat diinvestasikan
dalam efek saham, maka reksa dana ini dapat disebut reksa dana
pendapatan tetap tanpa unsur saham. Reksa dana ini dapat
memberikan hasil yang lebih tinggi dari simpanan deposito karena
hasil investasi dari bagian aktiva yang berupa obligasi tidak terkena
potongan pajak. Ketentuan perpajakan menyatakan bahwa hasil
bunga dan diskonto obligasi untuk reksa dana tidak termasuk
obyek pajak.
c.
Reksa
dana
pendapatan
tetap
(dengan
unsur
saham).
Reksadana ini adalah reksa dana yang alokasi investasinya
ditentukan sekurangnya 80% dari nilai aktivanya diinvestasikan
22
kedalam efek saham dan sisanya dapat diinvestasikan dalam efek
utang. Karena dapat me,iliki saham yang secara umum mempunyai
risiko yang lebih tinggi, reksa dana ini sesuai bagi pemodal yang
tidak berkeberatan untuk menanggung risiko kehilangan sebagian
kecil dari modal atau dana awal untuk mendapatkan kemungkinan
hasil yang cukup besar dibandingkan dengan hasil investasi di
deposito.
Reksa dana saham dalam jangka panjang mempunyai potensi
memberikan hasil yang maksimal. Reksa dana ini cocok untuk
pemodal yang memiliki jangka waktu investasi yang panjang dan
dapat secara teratur menyisihkan pendapatan sebagai sumber
daya investasi.
d.
Reksa dana campuran. Reksa dana ini mempunyai kebebasan
dalam menentukan alokasi asset, sehingga dapat sewaktu-waktu
mempunyai portofolio investasi dengan mayoritas saham dan dilain
waktu berubah menjadi mayoritas obligasi.
2.4.4 Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Aktiva atau kekayaan reksa dana tersendiri atas bermacam-macam
jenis, seperti kas, deposito, SBPU (Surat Berharga Pasar Uang), SBI
(Sertifikat Bank Indonesia), obligasi, saham dan efek lainnya sedang disisi
kewajiban dapat berupa fee manajer investasi, fee bank kustodian, fee
broker dan pajak-pajak yang belum dibayar serta efek-efek yang belum
dilunasi.
NAB adalah besarnya jumlah aktiva tersebut diatas dikurangi
kewajiban yang ada. Sedangkan NAB per unit penyertaan adalah jumlah
NAB
dabagi
jumlah
nilai
unit
penyertaan
adalah
yang
beredar
(outstanding). Di dalam jumlah NAB terdapat-terdapat komponenkomponen saham, obligasi, deposito, dan SPBU, yang harganya bisa naik
atau turun tergantung kekuatan permintaan dan penawaran dipasar atau
23
dibursa. NAB mengalami kenaikan apabila harga pasar unsur-unsur itu
mengalami kenaikan, begitu pula sebaliknya.
Menurut Adler Haymans Manurung (Mengapa Harus Reksa
Dana, 1997), NAB merupakan harga pembelian dan penjualan, terutama
untuk reksa dana yang open-end.
Umumnya harga jual dan harga beli reksa dana open-end, sama pada
suatu hari. Tetapi untuk closed-end, NAB merupakan indikasi harga karna
harganya tergantung dari permintaan dan penawaran di bursa efek.
Untuk closed-end, harga dari unit penyertaan, dalam hal ini saham,
selalu dibawah NBA dan keberhasilan penjualan unit tergantung dari
investor yang ingin membelinya. Tetapi, untuk reksa dana open-end,
manajer investasi wajib membeli unit penyertaan dengan harga Nba pada
perhitungan hari yang bersangkutan.
Berdasarkan informasi, bank kustodian harus memberikan perhitungannya
sekitar pukul 20.00 WIB untuk dipublikasikan besok paginya.
Perhitungan NAB diserahkan kepada bank kustodian sesuai
peraturan yang diwajibkan Bapepam. Ini merupakan salah satu tugas dari
bank kustodian yang tertuang dalam kontrak yang dibuat dihadapan
notaris. Dalam melakukan perhitungan, bank kustodian harus mengetahui
harga pasar dari instrumen investasi reksa dana yang brsangkutan.
Disamping itu, biaya-biaya yang akan dibebankan kepada reksa
dana- yaitu biaya pengelolaan inpestasi yang akan diterima oleh manajer
investasi, biaya bank kustodian, biaya akuntan publik dan biaya lainnya
selalu dikurangkan setiap hari dari reksa dana, sehingga NAB yang
dipublikasikan bank kustodian merupakan nilai investasi yang dimiliki
investor. Reksa dana akan membayarkan biaya-biaya tersebut pada akhir
bulan.
NAB dihitung sebagai berikut :
NABt = NAKt - TKWt
Dimana
NABt = Nilai aktiva bersih pada periode t
24
NAKt = Nilai aktiva periode t
TKWt= Total kewajiban reksa dana pada periode t
Penghitung NAB per unit penyertaan adalah sebagai berikut :
NABUPt = NABt / NUPt
Dimana
NABUPt = NAB per unit penyertaan pada periode t
NABt
= NAB pada periode t
NUPt
= Jumlah unit penyertaan pada periode t
2.4.5 Tingkat Pengembalian
Investor dimanapun selalu memikirkan tingkat pengembalian dari
investasi yang dilakukannya. Tingkat pengembalian dari produk investasi
tergantung dari ciri investasi tersebut. Umumnya, tingkat pengembalian
dari reksa dana merupakan capital gain atas investasi reksa dana
tersebut.
Tetapi Indonesia mempunyai ciritersendiri, karena hampir
semua reksa dana yang ada membagikan kas (cash distribusionI), atau
sering dikenal dengan individen.
Oleh karena itu, tingkat pengembalian
reksa dana dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut :
TPRDt =
NABUPt – NABUPt-1 = DKt
NABUPt-1
Dimana
TPRDt
= Tingkat pengembalian reksa dana pada periode t
NABUPt
= NAB per unit penyertaan pada periode t
NABUPt-1
= NAB per unit penyertaan pada periode t-1
DKt
= Pembagian Kas (dividen) pada periode t
Tingkat pengembalian reksa dana adalah tingkat pengembalian
yang sebenarnya diterima pemegang unit yang dihitung pada saat
25
membeli sampai ketika memegang unit menjual. Jumlah tersebut
dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan pemegang unit.
Pemegang unit selalu dikenakan biaya pembelian ketika membeli
reksa dana dan biaya penjualan kembali ketika keluar dari reksa dana.
Oleh karena itu investor harus hati-hati membaca iklan mengenai tingkat
pengembalian yang dipublikasikan oleh manajer investasi mengenai reksa
dana yang dikelolanya.
2.4.6 Bank Kustodian
Di dalam pasal 1 ayat (8) UU No. 8 Tahun 1995 dijelaskan
kustodian, yaitu :
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek
dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
termasuk menerima dividen, bunga dan hak-hak lain,
menyelesaikan transaksi efek dan mewakili pemegang
rekening yang menjadi nasabah.
Dalam pasal 43 ayat (1) UU No. 8 Tahun 1995 disebutkan lagi bahwa,
... bahwa yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha
sebagai kustodian adalah lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, perusahaan efek, atau bank umum yang telah
mendapat persetujuan Bapepam.
Pasal 26 UU No. 8 Tahun 1995 menunjukkan pula bahwa yang dapat
menjadi kustodian reksa dana adalah bank.
Bank kustodian reksa dana selain melakukan fungsi yang
disebutkan dalam pasal 1 ayat (8) UU No. 8 Tahun 1995, juga melakukan
pengadministrasian
atas
semua
mengadministrasikan akun unit
kekayaan
reksa
dana
serta
26
Gambar 2.1 Skema/Model Pengaruh Fluktuasi IHSG Terhadap Tingkat
Pengembalian Reksa Dana Saham
Investor
Fund Manager
Saham
BEJ
Reksa Dana
Saham
IHSG
NAB/NAV
Keterangan Skema/Model :
1)
Tingkat
Pengembalian
Setelah memutuskan jenis investasi yang dianggap tepat, seorang
investor akan menghubungi fund manager dari suatu perusahaan
sekuritas tertentu untuk menanamkan modalnya.
2)
Fund Manager memberikan tanda bukti berupa sertifikat reksa
dana, dalam hal ini reksa dana saham atau reksa dana
berkembang kepada investor sesuai dengan unit penyertaan yang
dimiliki oleh investor.
3)
Fund Manager mengimpestasikan kembali dana dari investor
pertama ke dalam bentuk saham yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta. Inpestasi dalam bentuk saham ini dipecah (split) kedalam
beberapa saham emiten yang menurut perhitungan dan analisa
Fund manager akan memberikan hasil yang optimal.
4)
Pembelian atau penanaman modal dalam bentuk saham yang
dilakukan oleh investor melalui peranatara pialang ataupun fund
manager ini akan berpengaruh terhadap fluktuasi IHSG pada saat
tertentu.
27
5)
Fluktuasi nilai saham yang dipilih atau dibeli oleh fund manager,
setelah dikurangi kewajiban-kewajiban terhadap perusahaan dan
pialang, akan menentukan nilai dari Niali Aktifa Bersih (NAB) suatu
reksa dana saham
6)
Nilai aktifa bersih suatu unit penyertaan reksa dana saham didapat
dengan membagi NAB terhadap jumlah unit penyertaan yang
dimiliki seorang investor. NAB per unit penyertaan berpengaruh
secara langsung terhadap tingkat pengembalian reksa dana saham
pada suatu periode tertentu.
Download