Penyebab Sariawan

advertisement
Penyebab Sariawan
Written by mangthjik riche
Thursday, 08 October 2009 12:10 - Last Updated Thursday, 08 October 2009 12:33
Sariawan bisa terasa ringan, tapi bisa juga menyengsarakan. Gara-gara luka kecil berwarna
putih di bibir, bahkan lidah, gusi, dan langit-langit mulut ini, orang jadi tak enak makan, sulit
bicara, dan badannya jadi panas dingin. Banyak orang mengira sariawan dipicu oleh
kekurangan vitamin C. Ternyata itu anggapan yg salah.
Dalam istilah medis, sariawan disebut stomatitis aphte reccurent, yaitu peradangan atau
luka pada mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut). Bentuknya bisa berupa luka kecil
hingga diameter satu sentimeter.
1/4
Penyebab Sariawan
Written by mangthjik riche
Thursday, 08 October 2009 12:10 - Last Updated Thursday, 08 October 2009 12:33
Sariawan bisa terasa ringan, tapi bisa juga menyengsarakan. Gara-gara luka kecil berwarna
putih di bibir, bahkan lidah, gusi, dan langit-langit mulut ini, orang jadi tak enak makan, sulit
bicara, dan badannya jadi panas dingin. Banyak orang mengira sariawan dipicu oleh
kekurangan vitamin C. Ternyata itu anggapan yg salah.
Dalam istilah medis, sariawan disebut stomatitis aphte reccurent, yaitu peradangan atau
luka pada mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut). Bentuknya bisa berupa luka kecil
hingga diameter satu sentimeter.
Dari tampilannya, sariawan terbagi atas tiga tipe, yaitu minor, mayor, dan tipe mirip
herpes. Sariawan minor memiliki diameter maksimal sekitar satu sentimeter, tipe mayor
lebih besar lagi . Untuk tipe herpes, kecil-kecil tapi banyak.
"Umumnya sariawan ditandai rasa nyeri seperti terbakar dan seringkali menyulitkan
penderitanya untuk menelan makanan," kata Drg. Dyah Juniar, Sp.PM, ahli penyakit mulut dari
Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL, Jakarta.
sariawan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak usia dua tahun.
Beragam sebab
Selama ini banyak orang menganggap, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C.
Bahkan, ada orang yg percaya, sariawan bisa diobati dengan menempelkan tablet
vitamin C atau cabai yg memang kaya akan vitamin C.
"Anggapan itu harus diluruskan. Kekurangan vitamin C tidak menyebabkan sariawan, tapi
radang gusi atau gingivitis," katanya.
Ada beragam penyebab sariawan. Bisa karena tergigit waktu makan, luka saat sikat gigi,
alergi makanan (misalnya rujak, nanas, cabai), atau infeksi bakteri. "Infeksi di saluran
pencernaan juga bisa memicu sariawan. Meski yang terganggu sistem pencernaan,
wujudnya di rongga mulut dalam bentuk sariawan," ucapnya.
Ketidakseimbangan hormon juga bisa memicu sariawan. "Misalnya wanita yang sedang
menstruasi, kondisi hormonalnya mengalami perubahan. Nah, saat itulah sariawan bisa
timbul," ujarnya.
Banyak penelitian menunjukkan, faktor psikologis seperti stres berlebihan bisa menyebabkan
sariawan. "Ketika stres, daya tahan tubuh bisa menurun. Inilah yang membuat sariawan timbul,"
ungkap Drg. Dyah.
Terkait daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan seperti HIV/AIDS
atau leukemia juga bisa membuat sariawan lebih mudah muncul. "Karena itu, ada kalanya
dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil pasti agar sariawan
bisa disingkirkan sepenuhnya. Jadi tidak hanya mengobati sariawannya, tapi juga penyebab
utamanya," paparnya.
2/4
Penyebab Sariawan
Written by mangthjik riche
Thursday, 08 October 2009 12:10 - Last Updated Thursday, 08 October 2009 12:33
Sembuh sendiri
Berita baiknya, sariawan bisa sembuh sendiri secara alami dalam waktu 4-7 hari.
Bila sudah tidak tahan dengan rasa perih atau gemas karena susah makan, bisa
menggunakan obat luar untuk mengusir sariawan.
Pilihan obatnya beragam, mulai dari salep kortikosteroid, obat tetes, hingga obat kumur
antiseptik yang bisa dengan mudah dijumpai di pasaran.
Untuk sariawan karena alergi, Drg. Dyah menganjurkan agar pasien mengenali apa yang
menjadi pencetus alerginya. Jika sudah diketahui, sebaiknya menjauhi pencetusnya.
"Jika sariawan disebabkan rujak, ya sebaiknya tidak usah makan rujak," ujarnya.
Pasien juga harus memperhatikan kondisi tubuhnya untuk mempercepat penyembuhan.
"Sebab jika dalam masa penyembuhan dia stres, durasi sembuhnya bisa tambah lama,"
katanya.
Ia lalu menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika sariawan terus berlanjut, padahal
segala faktor penyebab sudah dikendalikan.
Akibat Kurang Makan Sayur
Makanan yang diasup sejak kecil hingga dewasa mempunyai dampak yang cukup besar
terhadap terjadinya sariawan. Dijelaskan oleh Drg. Dyah Juniar, Sp.PM, ahli kesehatan mulut
dari Lembaga Kedokteran Gigi TNI AL, Jakarta, peran makanan terhadap timbulnya sariawan
terkait dengan kandungan mikronutrisi.
Menurut Drg. Dyah, bahan pangan yang kita asup setiap hari memiliki makronutrisi dan
mikronutrisi. "Masalah yang disebabkan oleh makronutrisi itu mudah terlihat dan cepat
dirasakan efeknya, misalnya jika tubuh kekurangan karbohidrat, kita akan merasa kelaparan.
Nah, yang repot kalau tubuh kekurangan mikronutrisi seperti zinc, kalsium, dan berbagai
vitamin. Efeknya lama untuk dirasakan. Salah satunya adalah sariawan," papar Drg. Dyah.
Hal ini bisa menjelaskan mengapa ada sebagian orang yang selalu terserang sariawan,
sedangkan orang lain tidak. "Saat ini masyarakat lebih memperhatikan kuantitas
ketimbang kualitas makanan. Yang penting kenyang dan enak. Padahal, yang enak itu
belum tentu ada nutrisinya," katanya, merujuk pada kebiasaan masyarakat perkotaan
menyantap makanan cepat saji (fast food) atau junkfood.
Kebiasaan makan dari kecil pun menjadi perhatian Drg. Dyah. Menurutnya, jika sejak
kecil seseorang jarang atau malah tidak pernah mengasup sayuran, kemungkinan
terkena sariawan lebih besar ketimbang orang yang sering makan sayuran.
"Memang ketika kecil belum terasa akibatnya. Tapi, jika sejak kecil sudah kekurangan
mikronutrisi yang berasal dari sayuran, akan terwujud dalam berbagai masalah kesehatan
ketika dewasa, salah satunya sariawan yang terus-menerus," tuturnya.
3/4
Penyebab Sariawan
Written by mangthjik riche
Thursday, 08 October 2009 12:10 - Last Updated Thursday, 08 October 2009 12:33
Ditambahkan, sariawan itu sebenarnya berkaitan dengan kondisi dan kekebalan tubuh
secara keseluruhan. Karena itu, peran makanan tidak bisa diabaikan. Kebiasaan makan
sayur harus diterapkan sedari kecil.
Jika anak tidak suka sayuran, cobalah untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung
berbagai nutrisi dalam sayuran. Saat ini suplemen macam itu sudah banyak tersedia di apotek.
"Suplemen ini diperlukan untuk mengatasi sariawan secara keseluruhan. Karena
percuma saja mengobati sariawannya, tapi penyebab utamanya dibiarkan," imbuhnya.
Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut
Pada sebagian orang, sariawan sering mampir tanpa jeda. Baru sembuh beberapa hari, eh
timbul lagi. Herannya, mereka masih menyepelekannya. Seharusnya sariawan diwaspadai jika
sering mampir.
Menurut DR. Drg. Tri Erri Astoeti, MKes, ahli kesehatan gigi dan mulut dari Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, Jakarta, sariawan yang timbul terus-menerus bisa
jadi tanda dari suatu penyakit. Yang sering terjadi namun luput dari perhatian adalah
kanker di rongga mulut.
Jika dilihat dengan mata telanjang, semua bentuk sariawan bisa dibilang sama. Hanya berupa
bintik putih atau peradangan biasa. Padahal, jika dilakukan pemeriksaan medis, hasil
diagnosisnya bisa bermacam-macam.
"Waspadalah jika sariawan terjadi di tempat yang sama selama kurun waktu dua minggu
atau lebih. Apalagi jika obat-obatan yang diberikan tidak membantu sama sekali. Lebih
baik diperiksakan ke dokter, dikhawatirkan itu gejala kanker," ucapnya.
Drg. Erri memaparkan bahwa rongga mulut merupakan pintu masuk dari banyak hal dari luar
tubuh. Selain itu, pembuluh darah dan lapisannya pun tipis.
"Kondisi ini yang membuat bibit sel kanker mudah terjadi dibagian tubuh ini," ujar Drg. Erri.
Ia menjelaskan, saat ini kanker mulut atau istilah medisnya squamosa karsinoma,
menempati urutan kesembilan dalam daftar jenis kanker yang paling sering diderita oleh
penduduk Indonesia.
Kanker
mulut ini jika dibiarkan bisa menyebar dengan cepat ke seluruh organ dan jaringan tubuh lain.
Bila sel kanker sudah tumbuh dan meryebar, mesti dioperasi. Bisa juga diberikan terapi
tambahan seperti radioterapi ataupun kemoterapi.
"Jika telat ditangani bisa fatal akibatnya. Sebagian besar penderita kanker mulut
meninggal akibat telat menyadari dan menangani penyakitnya," katanya.
Sumber: Senior -> luciferion@kaskus
4/4
Download