Uploaded by windysilvia

referat stomatitis

advertisement
Referat
Stomatitis
Pembimbing:
dr. Arief Priambodo.Sp.A
Disusun oleh :
Windy Silvia
102017072
Definisi stomatitis
• Suatu kelainan selaput lendir mulut, yang
ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada
dinding mulut, bibir atas, dan lidah
• Stomatitis dapat terjadi pada mukosa mulut di
daerah bibir atau pipi bagian dalam. Dapat terjadi
pada lipatan gusi dengan daging pipi/bibir. Dapat
juga terjadi pada langit-langit, di bawah lidah,
permukaan lidah, bahkan terjadi pada tonsil
(amandel)
• Pada anak- anak, selain tidak mau makan,
stomatitis akan menyebabkan rewel sehingga
akhirnya berat badan sulit naik atau penurunan
berat badan
Klasifikasi Stomatitis
1. Stomatitis aphtousa. Sariawan yang paling
banyak terjadi pada bayi dan anak, dan terjadi
pasca trauma tergigit atau tergores sikat gigi.
2. Oral thrush (kandidiasis mulut. Disebabkan
jamur Candida albicans, sering pada anak
dengan daya tahan turun dan sering minum
antibiotik jangka
lama (>7 hari), serta
kebersihan mulut yang buruk
3. Stomatitis herpetic.
Stomatitis herpetic disebabkan virus Herpes
simplex. Sariawan di tenggorokan terjadi jika ada
virus yang mewabah dan daya tahan tubuh si
kecil rendah.
4. Sariawan terkait penyakit hand, foot and
mouth disease. Luka sariawan biasanya banyak
dan sangat nyeri, timbul bersamaan dengan lesi
kulit di telapak tangan dan kaki.
Etiologi Stomatitis
Penyebab yang berasal dari
keadaan dalam mulut seperti :
• Kebersihan mulut yang
kurang
• Makanan /minuman yang
panas dan pedas
• Pasta gigi yang tidak cocok
• Infeksi jamur
• karies
• Luka pada bibir akibat
tergigit/benturan.
Bagian dari penyakit sistemik
antara lain :
• Reaksi alergi : seriawan
timbul setelah makan jenis
makanan tertentu, Jenis
makanan ini berbeda untuk
tiap-tiap penderita
• Hormonal imbalance
• Kekurangan vitamin B12
dan mineral
• Gangguan pencernaan
Patofisiologi
• Laktoperoksidase (LP-system) terdapat pada
saliva atau ludah manusia  LP system
mempertahankan tubuh dengan cara
berfungsi sebagai bakteriostatis terhadap
bakteri mulut dan bakteriosid terhadap
bakteri.
• Bakteri di dalam mulut dapat berkembang
biak tidak terkontrol karena sistem
laktoperoksidase yang merupakan pertahanan
alami dalam saliva umumnya rusak. Hal ini
dikarenakan seringnya mengonsumsi makanan
yang mengandung zat-zat kimia (perasa,
pewarna, pengawet),makanan panas atau
pedas. Pemakaian antiseptik pada obat kumur
atau pasta gigi juga dapat merusakkan LP
system yang dapat mengakibatkan sekitar
mukosa mulut menjadi rusak kemudian
menghasilkan ulserasi local.
Manifestasi Klinis
1. Masa prodromal 1 – 24 jam
Hipersensitive dan perasaan seperti terbakar
2. Stadium Pre Ulcerasi
Adanya udema / pembengkangkan setempat
dengan terbentuknya makula pavula serta
terjadi peninggian 1- 3 hari
3. Stadium Ulcerasi
Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi
nekrosis ditengah-tengahnya, batas sisinya
merah dan udema tonsilasi ini bertahan lama 1
– 16 hari. Masa penyembuhan ini untuk tiap-tiap
individu berbeda yaitu 1 – 5 minggu.
Tatalaksana
• Terapi dilakukan secara simptomatik
• Masa perjalanan dapat dipersingkat dengan
pemberian kortikosteroid topikal
• Untuk pasien dengan gangguan hematologi maka
terapi yang diberikan kepada pasien anemia
karena kekurangan zat besi adalah tablet zat besi
2x1 sehari yang diminum selama dua minggu
• Lidah buaya bisa sebagai analgesik, antiseptik,
dan antiinflamasi karena bahan yang terkandung
antara lain aloktin A dan asam salisilat
Pencegahan
• Bagi bayi dan anak yang sudah makan, cara mencegah
sariawan antara lain makan dengan tenang agar bibir
atau lidah tidak tergigit
• Minimal 2 kali sehari membersihkan mulut dengan
sikat gigi dan benang gigi
• Perbanyak pula sayuran dan buah-buahan karena
banyak mengandung vitamin C,B 2, B5, dan asam folat
yang sangat bermanfaat mencegah sariawan.
• kumur air garam bisa sebagai antiseptik ampuh setara
dengan obat kumur untuk membunuh kuman.
Download