KONSEP PERUBAHAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SCL ( STUDENT CENTERED LEARNING ) DAN PENDIDIKAN KARAKTER Lintang Yuniar Banowosari http://lintang.staff.gunadarma.ac.id Hasrat untuk Mengubah Diri Ketika aku masih muda serta bebas berfikir dengan khayalanku, Aku bermimpi untuk mengubah dunia Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, Kudapati bahwa dunia tidak kunjung berubah, maka cita-cita itupun kupersempit dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku. Namun tampaknya itupun tiada hasilnya. Ketika usia senja mulai kujelang, Lewat upaya terakhir yang penuh keputusasaan, Kuputuskan untuk mengubah murid-muridku dan keluargaku, orang-orang yang paling dekat denganku, namun alangkah terkejutnya aku, merekapun tak kunjung berubah!!! Kini, sementara berbaring di tempat tidur menjelang kematianku, baru kusadari: “Andaikan yang pertama-tama ku ubah adalah diriku sendiri, maka lewat memberi contoh sebagai panutan, mungkin murid-murid dan keluargaku bisa kuubah, Berkat inspirasi dan dorongan mereka, kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tahu, bahkan aku juga bisa mengubah dunia”. An Anglican Bishop (1100 A.D), as writen in the crypts of Westminter Abby (Quoted & published by House of Ideas, 1997) KONDISI GLOBAL : PERSAINGAN, PERSYARATAN KERJA, PERUBAHAN ORIENTASI. PERUBAHAN PARADIGMA PENGETAHUAN,BELAJAR DAN MENGAJAR PENINGKATAN MUTU LULUSAN PERUBAHAN KOMPETENSI LULUSAN PERUBAHAN KURIKULUM PERUBAHAN PERILAKU PEMBELAJARAN Tim KBK DIKTI PENGETAHUAN DIPANDANG SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH JADI , YANG TINGGAL DIPINDAHKAN ( DITRANSFER ) DARI GURU KE SISWA. BELAJAR ADALAH MENERIMA PENGETAHUAN ( PASIF - RESEPTIF ) PENGETAHUAN ADALAH HASIL KONSTRUKSI ( BENTUKAN ) ATAU HASIL TRANSFORMASI SESEORANG YANG BELAJAR. BELAJAR ADALAH MENCARI DAN MENGKONSTRUKSI (MEMBENTUK) PENGETAHUAN AKTIF DAN SPESIFIK CARANYA Menyampaikan pengetahuan (bisa Klasikal) Menjalankan sebuah instruksi yang telah dirancang Berpartisipasi dengan siswa dalam membentuk pengetahuan Menjalankan berbagai strategi yang membantu siswa untuk dapat belajar. Belajar = menerima pengetahuan ? SISWA PASIF RESEPTIF Teacher Centered Learning SERING DINAMAKAN PENGAJARAN BLACK BOX BELAJAR ADALAH BERUBAH (DARI GEMUK KE KURUS) DAN ADA NILAI TAMBAH MENJADI GREY BOX Mencari dan mengkonstruksi pengetahuan lewat berbagai strategi AKTIF SPESIFIK SERING DINAMAKAN PEMBELAJARAN PELAKSANAAN Bahan ajar Guru GBPP SAP PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR Siswa HASIL BELAJAR Sarana dan Media METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN REKONSTRUKSI MATAPELAJARAN KURIKULUM PERENCANAAN (PLAN) (DO) PENGEMBANGAN (ACT) guru RENC. PEMB. PROSES DAN HASIL BELAJAR sumber siswa belajar Action Research METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN SCL EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN (CHECK) PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PELAKSANAAN KURIKULUM PERENCANAAN PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK GURU SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR INTERAKSI MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY SUMBER BELAJAR MULTI DEMENSI SISWA MENUNJUKKAN KINERJA KREATIF KOGNITIF UTUH PSIKOMOTOR AFEKTIF BUKAN LAGI BAGAIMANA GURU MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), TAPI……. BAGAIMANA SISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING ) TRANSFER OF KNOWLEDGE METHOD OF INQUIRY AND DISCOVERY PENGUKURAN DAN PENILAIAN BELAJAR ( alternatif I, yang lazim ) PEMBEL. PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA BELAJAR TES / UJIAN LULUS TIDAK LULUS Alternatif 2 PEMBELAJARAN SISWA BELAJAR KOMPETEN ? SARANA/ ALAT Efektivitas Efisiensi KOMPETENSI MATERI AJAR/ BAHAN KAJIAN SISWA Tingkat kesukaran – Tingkat kemampuan Reading 20% Hearing words 30% Looking at picture PASSIVE 10% Watching video 50% Verbal reciving Visual reciving Looking at an exhibition Watching a demonstration Seeing it done on location Giving a talk Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience 90% Doing the Real Thing MODEL PEMBELAJARAN TINGKAT MEMORISASI ACTIVE 70% Participating in a discussion Participating Doing TINGKAT KETERLIBATAN TUGAS GURU DALAM PENDEKATAN SCL 1. MEMFASILITASI : Buku, modul ajar, hand-out, journal, hasil penelitian,dan waktu. 2. MEMOTIVASI : • Dengan memberi perhatian pada siswa. • Memberi materi yang relevan dengan tingkat kemampuan siswa dan dengan situasi yang kontektual. • Memberi semangat dan kepercayaan pada siswa bahwa ia dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. • Memberi kepuasan pada siswa terhadap pembelajaran yang kita jalankan. 3. MEMBERI TUTORIAL : Menunjukkan jalan / cara / metode yang dapat membantu siswa menelusuri dan menemukan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 4. MEMBERI UMPAN BALIK : Memonitor dan mengkoreksi jalan pikiran / hasil kinerjanya agar mencapai sasaran yang optimum sesuai kemampuannya PEMBELAJARAN KBK DENGAN PENDEKATAN SCL : 1. MENGUTAMAKAN TERCAPAINYA KOMPETENSI SISWA (kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif secara utuh). 2. MEMBERI PENGALAMAN BELAJAR SISWA. ( bukan hanya memberi soal ujian/ tes,sedangkan proses belajarnya tidak bisa diketahui) 3. JADI SISWA HARUS DAPAT MENUNJUKAN HASIL BELAJARNYA/ KINERJANYA. ( mendengarkan kuliah dan mencatat, walaupun penting, tapi bukan kinerja siswa yang utama) 4. PEMBERIAN TUGAS MENJADI POKOK DALAM PEMBELAJARAN. 5. SISWA MEMPRESENTASIKAN PENYELESAIAN TUGASNYA, DIBAHAS BERSAMA,DIKOREKSI, DAN DIPERBAIKI, MERUPAKAN PROSES YANG PENTING DALAM PEMBELAJARAN SCL. 6. PENILAIAN PROSES SAMA PENTINGNYA DENGAN PENILAIAN HASIL (ujian tulis lebih banyak mengarah pada penilaian hasil belajar). New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 1 Transfer pengetahuan dari guru ke siswa. 2 Siswa menerima pengetahuan secara pasif. Mhs secara aktif terlibat dalam mengelola pengetahuan. 3 Lebih menekankan pada penguasaan materi. Tidak terfokus hanya pada penguasaan materi, tetapi juga mengembangkan sikap belajar (life-long learning). 4 Single media Multimedia 5 Fungsi guru pemberi informasi utama & evaluator. Fungsi guru sebagai motivator, fasilitator & evaluator. Siswa aktif mengembangkan pengetahuan & ketrampilan yang dipelajari. New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 6 Proses pembelajaran & penilaian dilakukan terpisah. Proses pembelajaran & penilaian dilakukan berkesinambungan & terintegrasi. 7 Menekankan pada jawaban yang benar saja. Penekanan pada proses pengembangan pengetahuan. Kesalahan dapat digunakan sebagai sumber belajar. 8 Sesuai dengan pengembangan ilmu dalam satu disiplin saja. Sesuai dengan pengembangan ilmu dengan pendekatan interdisipliner. 9 Iklim belajar individual dan kompetitif. Iklim yang dikembangkan bersifat kolaboratif, suportif & kooperatif. 1 Hanya siswa yang dianggap 0 melakukan proses pembelajaran. Guru & siswa belajar bersama dalam mengembangkan pengetahuan & ketrampilan. New Ways of Learning TRADITIONAL TEACHING (Teaching Center Learnning) NEW LEARNING (Student Center Learning) 11 Pembelajaran di kelas merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran. Siswa melakukan pembelajaran dengan berbagai model pembelajaran SCL. 12 Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran. Penekanan pada pencapaian kompetensi siswa. 13 Penekanan pada bagaimana cara guru melakukan pengajaran. Penekanan pada bagaimana cara mhs melakukan pembelajaran. 14 Cenderung penekanan pada penguasaan hard-skill siswa. Penekanan pada penguasaan hard-skill & soft skill Mhs. Lagu dari Guru (lagu D Masiv “Cinta Ini Membunuhku”) Muridku... Kau membuat ku berantakan// Kau membuat ku tak karuan Kau membuat ku tak berdaya Kau tak dengarkanku, acuhkan diriku Bagaimana caranya untuk//Meruntuhkan ketakjujuranmu Kusadari, ku tak sempurna dan ku tak mampu bentuk karaktermu Kau hancurkan aku dengan tawuranmu Tak sadarkah kau telah sakiti gurumu Tak lelah diri ini meyakinkanmu Perbaiki karaktermu.... Hu u u u u Pendidikan Karakter • Karakter pribadi merupakan hasil olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa/karsa. • Aspek-aspek karakter juga dapat diturunkan dari 4 karakteristik manusia: believer, thinker, doer, networker. • Karakter juga dapat dikaitkan dg konsep psikologi: SQ, IQ, AQ, dan EQ. • Karakter juga dapat dirujukan ke sifat utama: sidiq, amanah, tabligh, fathonah. • Karakter pribadi-pribadi (individu-individu) akan membentuk karakter masyarakat, dan karaktter masyarakat akan membentuk karakter bangsa. LOGIKA INTRAPERSONAL INTERPERSONAL RASA OLAH PIKIR OLAH HATI FATHONAH SIDDIQ THINKER BELIEVER IQ SQ OLAH RAGA OLAH RASA & KARSA AMANAH TABLIGH DOER NETWORKER AQ EQ cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif OLAH PIKIR OLAH HATI jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik Perilaku Berkarakter tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih OLAH RAGA OLAH RASA/ KARSA NILAI-NILAI LUHUR peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 27 Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter Membangun generasi yang JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI Pembangunan Karakter Bangsa melalui Bidang Pendidikan PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SATUAN PENDIDIKAN Pendidikan Komprehensif: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro) PT Pendidikan AKADEMIK DSB SMA SMP SD Pendidikan KARAKTER Etika Profesi Implementasi Pengembangan Budaya Sekolah dalam KTSP Untuk Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Komponen KTSP 1. Visi 2. Misi 3. Tujuan Sekolah 4. Struktur Kurikulum 5. Kalender Akademik Rincian Kegiatan • Kegiatan Ekstra Kurikuler • Kegiatan Bimbingan Konseling • Kegiatan Terprogram • Kegiatan Rutin • Kegiatan Spontan • Keteladan • Integrasi dalam mata pelajaran • Muatan Lokal Implementasi Pendidikan Karakter di Pendidikan Tinggi Komponen Kegiatan Akademik 1.Visi 2.Misi 3.Tujuan 4.Kurikulum dan Pembelajaran 5.Kalender Akademik Rincian Kegiatan • Penguatan kelompok mata kuliah Pembinaan Kepribadian (MPK) dan mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) • Pengintegrasian PK ke dalam semua mata kuliah • Kegiatan pengembangan bakat minat • Pengembangan budaya kampus • Bimbingan dan konseling mahasiswa • Pengembangan kecakapan hidup (soft skills) • Model rintisan pendidikan karakter di PT Langkah Implementasi dalam Pembelajaran Nilai-nilai/karakter dicantumkan dalam SAP dan GBRP Pengembangan nilai-nilai tersebut dilakukan dengan: – Mengkaji Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) – Menentukan apakah kandungan nilai karakter sudah tercakup di dalam SK dan KD. – Memetakan keterkaitan antara SK/KD/Kompetensi dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan. – Menetapkan nilai-nilai/ karakter (prioritas). – Mencantumkan nilai-nilai yang sudah ditetapkan dalam SAP Langkah Implementasi dalam Pembelajaran – Mengembangkan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai – Memberikan bantuan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan untuk internalisasi nilai mau pun untuk menunjukkannya dalam perilaku. Evaluasi • Belum Terlihat, apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (Tahap Anomi) • Mulai Terlihat , apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (Tahap Heteronomi) • Mulai Berkembang, apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (Tahap Socionomi) • Membudaya, apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (Tahap Autonomi) RENUNGAN Terkadang siswa bukan ahli dalam MENDENGAR (sesuatu yang dipetuahkan gurunya), tapi mereka sangat ahli dalam MENIRU perilaku gurunya (Richard Harre) Jadilah Tuntunan……. dan Jangan Menjadi Tontonan Kau adalah guruku Di hatiku kau begitu indah Kau bantu daku kembangkan ilmu O banggaku Di setiap langkahku Kau selalu jadi teladanku Kau contohkan sikap dan juga prilaku O banggaku Janganlah kau tinggalkan diriku Ku tak mampu hadapi ini semua Kau adalah tladanku Kau adalah panutanku, kau contoh karakterku, lengkapi diriku, o guruku kau begitu ... SEMPURNA lagu “Sempurna” (Andra and The Back Bone) www.themegallery.com Asesmen • • • • Berperi laku JUJUR sehingga menjadi teladan Berperi laku dan berpenampilan CERDAS sehingga menjadi teladan Menempatkan diri secara proporsional dan bertanggung jawab/TANGGUH Berperilaku PEDULI sehingga menjadi teladan Karakter Pendidik • • • • • • • • • • • • • Menunjukkan diri sebagai pendidik yang dapat diteladani Menunjukkan komitmen terhadap tugas sebagai pendidik Menjaga kode etik profesi pendidik Bekerja keras Melaksanakan tugas secara bertanggung jawab Mengembangkan diri secara terus menerus sebagai pendidik Bertindak atas dasar kemanfaatan peserta didik Bertindak atas dasar kemanfaatan satuan pendidikan formal dan nonformal Bertindak atas dasar kemanfaatan masyarakat Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif terhadap peserta didik Menunjukkan tindakan yang berpengaruh positif terhadap peserta didik Berperilaku yang dihormati oleh peserta didik Berperilaku yang dihormati oleh sejawat Daftar Pustaka • TIM KBK Dikti • Kisyani-Laksono (Tim Pendidikan Karakter, Ditjen Dikti)