Balada Indonesia Kubur itu selalu mesra Sekedar terang bersama bebunga Dan tangis mendera tanpa tawa Sepertinya tak kunjung reda Saat kau jatuh di lobang buaya Meski luka dikemas bangga Kulihat kau pada sudut maya Membawa tangisku dan tangis para pemuja Dan kau taruh di bingkai surga Atas nama bangga, Balada Indonesia Sekedar Puisi Aku tak pernah hiraukan Coretan panjang tak pernah parau Sekedar mengabdi Pada puisi juga tak kunjung baku Retorika mereka bilang mistis Sungguh disitu tak kudengar kontemplatif Sedang aku ingin tertatih di sepian Terperosok ke jurang-jurang puisi Meski tak sempat aku jalang Setiba kasih mencumbuiku membujuk melajang Siapa yang arif dekat masa selepas sunyi ? Angin-angin hanya berlarian mengoyak rambutmu Kadang, Nyanyian katak lebih mesra Dari sekedar puisi asmara Dari sekedar puisi auditorium Dari sekedar puisi kamar Dari sekedar puisi di rumah sakit jiwa Kemarin demonstran telah lahir di kampus-kampus elite Entitas agamis makin lantang melancang Selaksa perempuan berjilbab panjang Sekedar puisi Peninggalan paman dan teman paman Muhammad Menggantung di kitaran Malang, 12 Maret 2015 TOPENG Ada Wazka dan Semar Bersembunyi dibalik pesta sebelum dua rakaat Saat musim tak hujan tak kemarau Secarik catatan pertunjukan di gedung sewaan Wazka kenakan topeng Wazka jadi Semar Semar kenakan topeng Semar jadi Wazka Wazka dan Semar lucuti topeng mereka Saling tuduh pada tudung pekat Saling baca aksara-aksara di awang pelipis Tangisi narasi palsu naskah baharu Hari ini Wazka dan Semar mengintip dekat pagar Mengintai topeng-topeng murid dan suhhu Sedang tuannya melempar senyum yang dadu Permainan selanjutnya Malang, 2015 Aku Tak Melaut Hari Ini Angin tak henti bergoyang Aku tak melaut hari ini Sebenarnya aku rindu ikan-ikan Untuk kusulap menjadi kebahagiaan Langit menangis cengeng Aku tak melaut hari ini Sebenarnya aku rindu karang-karang Untuk kuboom menjadi kesenangan Kesenangan bersama, Bersama kawan-kawanku Untung saja aku tak melaut hari ini Ikan dan karang bercumbu ria Bahagia dan senang Karena aku tak melaut hari ini Madura, 2007 PUJANGGA Panggil aku sang Pujangga yang Datang setiap kau suarakan gelang Di kaki nenek moyang Waktu petang Dirampas siang Sungguh aku masih sayang Dan tak henti mengerang Agar berdendang Di pelana jaran kepang Lalu lalang karang-karang yang hilang Tanda datang perang Tentara langit membantuku meradang menghadang menyerang Aku menyayang Aku disayang 27 Maret 2009 Kau Tidur Saja, Kau tidur saja, Berbaring dan pejamkan mata Kau tidur saja, Jangan lupa baca do’a Kau tidur saja, Tak perlu tahu urusan pemuda Kau tidur saja, Besok kau masih ada canda Kau tidur saja, Ngapain ikut hura-hura ? Kau tidur saja, Ini bukan tentang cinta Kau tidur saja, Mungkin akan menambah tenaga Kau tidur saja, Kusisakan kau sebotol vodka Kau tidur saja, Biarkan malam berbagi angka Kau tidur saja, Bangun pagi-pagi buta Kau tidur saja, Sembahyanglah sebelum mentari menyapa Cinta hanya untuk para pemuja Al-Amien, 28 Maret 2009 Pesta Anak Jembatan Selamat malam, kawan Senang berjumpa kalian Kami disini ingin menyanyi Hanya sekedar menunggu pagi Selamat malam, bos Senang berjumpa anda Kami disini ingin berbagi Walau sekedar sebungkus nasi Selamat malam, semua Senang berjumpa semua Kami disini ingin meminta Untuk sekedar membuat pesta Selamat malam, ayah Senang berjumpa ayah Kami disini ingin kembali Tanpa sekedar secangkir kopi Selamat petang, malam Senang hati menemani Kami disini ingin mengabdi Dengan sekedar menggantung mimpi Sumenep, 2009 RASTI Reinkarnasi cintamu, Rasti Hanya berkamuflase dibalik embrio Dan tak terfikirkan Meski sesekali mengeruhkan urat nadi Jantung hatimu, Rasti Menjelma labirin dengan nafas membasah Membekukan kelenjar dengan derajat rendah Menidurkan saraf Rasti, cantik Leukosit dan trombosit terenyuh Ketika kau hadirkan wajah lusuh Seret aku dengan pasti, Rasti Agar tak lagi terbagi Setangkai mawar yang masih tertusuk di hati 2009 Mar 13 Pengantar Pengiriman . Dari : Fajrus Shiddiq Kepada : <[email protected]>; KOMUNIKASI Dikirim : Jumat, 13 Maret 2015 Judul : Puisi - Fajrus Shiddiq . Malang, 13 Maret 2015 Kepada Yth. Redaktur Puisi KOMUNIKASI di tempat. Dengan hormat, Bersama ini saya kirimkan puisi saya (dalam lampiran). Saya sangat senang puisi ini Anda baca dan kelayakan pemuatannya sepenuhnya hak Anda. Atas pembacaan dan pertimbangan Anda, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Fajrus Shiddiq [email protected] Tlp. 083852921465