PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Eka Lestari Cahyaning Ratri NIM : 11511061 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 i ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : Eka Lestari Cahyaning Ratri NIM : 11511061 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015 iii iv v vi MOTTO Guru adalah kunci menuju masa depan sedangkan pendidikan adalah pintu menuju masa depan. Guru hanya membuka pintu kesuksesan. Engkaulah yang harus masuk sendiri. PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Ibuku (Sutinah) dan Bapakku (Subadi, S.Pd.I) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya. Adikku (Firda Inas Rahmadhani dan Fajar Khoirunnida) yang selalu mendukung dan memberi semangat. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku. Sahabat – sahabatku yang tidak bisa ku sebut satu persatu Teman-teman PGMI B angkatan 2011 Rekan-rekanita karang taruna Wira Bhakti dusun kaponan vii KATA PENGANTAR بسم هللا الرحمن الرحيم Alhamdulillahirabbil‟alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Melalui Metode The Power Of Two Pada Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga. 3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan selaku pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing, memberikan petunjuk, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis. viii 5. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual. 6. Bapak Subadi, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI YASPI Kaponan beserta guru-guru yang telah mengizinkan pada penulis untuk melakukan penelitian di MI YASPI Kaponan. 7. Siswa-siswi kelas IV MI YASPI Kaponan yang telah mendukung dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 8. Teman–teman PGMI B 2011 dan Karang Taruna Wira Bhakti yang selalu bersama dalam suka dan duka. 9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin. Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca bagi umumnya. Salatiga, 20 Agustus 2015 Penulis Eka Lestari Cahyaning Ratri ix ABSTRAK Ratri, Eka Lestari Cahyaning. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik Melalui Metode The Power Of Two pada Siswa Kelas IV MI YASPI KAPONAN Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Peni Susapti, M.Si. Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Perubahan Lingkungan Fisik, Metode The Power Of Two. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua siklus. Subyek penelitian ini siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Obyek penelitian ini adalah hasil belajar IPA pada materi perubahan lingkungan fisik melalui metode the power of two. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dokumentasi dan observasi terhadap guru. Hasil tes dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 pada mata pelajaran IPA masih rendah rata-rata kelas hanya mencapai 58,8 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran IPA, guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pelajaran. Metode the power of two dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran dalam membelajarkan IPA. Metode ini mengarahkan pemahaman siswa pada pembelajaran aktif (active learning) yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu memahami materi, dan belajar IPA menjadi lebih menyenangkan. Penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang menunjukkan hasil bahwa penggunaan metode the power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 67% dan yang belum tuntas 7 siswa atau 33% dengan rata-rata kelas 71,21, siklus II yang tuntas sebanyak 21 siswa atau 100% dan ratarata kelasnya 80,73. x DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL......................................................................................... i LEMBAR LOGO.......................................................................................... ii JUDUL.......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................................ vii KATA PENGANTAR.................................................................................. viii ABSTRAK.................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................. xi DAFTAR TABEL......................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian.................................................................. 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan................... 6 E. Manfaat Penelitian................................................................ 7 F. Definisi Operasional............................................................. 8 G. Metodologi Penelitian........................................................... 10 xi H. Sistematika Penulisan........................................................... BAB II 15 KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar ........................................................ 17 2. Ciri-ciri Belajar.............................................................. 18 3. Prinsip-prinsip Belajar................................................... 19 4. Hasil Belajar ................................................................ 21 5. Macam-macam Hasil Belajar......................................... 22 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.......... 23 B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA............................................................... 27 2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI............................. 27 3. Ruang Lingkup IPA....................................................... 28 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA...................... 29 5. Kurikulum IPA.............................................................. 30 6. Materi Perubahan Lingkungan Fisik.............................. 30 7. Metode The Power Of Two............................................ 36 C. Hasil Penelitian yang Relevan.............................................. 41 D. Kerangka Teori...................................................................... 43 xii BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Yaspi Kaponan 1. Lokasi Penelitian............................................................ 44 2. Visi dan Misi Yaspi Kaponan........................................ 44 3. Keadaan Guru dan siswa MI Yaspi Kaponan ............... 45 4. Subyek Penelitian.......................................................... 46 B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus 1. Siklus I............................................................................ 47 2. Siklus II........................................................................... 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal.................................................................. 56 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I....................................... 58 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...................................... 64 B. Pembahasan Hasil Penelitian................................................ BAB V 70 PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................... 73 B. Saran..................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA................................................................................. LAMPIRAN xiii 75 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision.................................... 24 Tabel 3.1 Data Nama Guru MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 45 2014/2015...................................................................................................... Tabel 3.2 Data Siswa MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 45 2014/2015....................................................................................................... Tabel 3.3 Data Siswa Kelas 4 MI di YASPI Kaponan................................. 46 Tabel 4.1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan................ 57 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan.......................... 57 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I.................................................. 61 Tabel 4.4 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I............... 61 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I.......................... 63 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II................................................ 66 Tabel 4.7 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II.............. 67 Tabel 4.8 Data Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II................................. 68 Tabel 4. 9 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I.............................. 70 Tabel 4. 10 Rata- rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II............................ 71 Tabel 4. 11 Rekapitulasi Nilai Rata- rata Kelas............................................ 71 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas.................................... 12 Gambar 2.1 Terjadinya angin laut dan angin darat....................................... 31 Gambar 4.1 Grafik Data Frekuensi Sebelum Tindakan................................ 57 Gambar 4.2 Grafik Data Frekuensi Siswa Siklus I....................................... 65 Gambar 4.3 Grafik Data Frekuensi Siswa Siklus II...................................... 68 Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA ............................................................................................... xv 72 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Bukti Autentik Hasil Belajar Siswa Siklus I Lampiran 8 Bukti Autentik Hasil Belajar Siswa Siklus II Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Lampiran 10 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Lampiran 11 Foto Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 12 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 13 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 15 Daftar SKK Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup Penulis xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik untuk dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat pada masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal dan luar sekolah yang berlangsung seumur hidup, bertujuan untuk mengoptimalisasi kemampuan-kemampuan individu (Kadir, 2012: 60) Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan disektor pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh. Undang Undang No 20 Tahun 2003 pasal 3 menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan 1 menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Sukardjo, 2009: 14). Guru merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Selain bertanggung jawab mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di sekolah, anak didik akan lebih berhasil dalam belajar apabila guru memiliki kompetensi dan kualitas yang baik dalam pembelajaran. Guru juga dituntut untuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan kreatif untuk mempermudah agar materi yang disampaikan atau disajiakan pada pembelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan baik . Metode pembelajaran merupakan alat ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar yakni sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Metode dapat dikatakan baik dan tepat, apabila pemilihan dan penerapannya sesuai dengan situasi pembelajaran yaitu karakter siswa, bakat, minat yang berbeda dan suasana kelas. Kegiatan belajar mengajar, semakin tepat metode yang digunakan maka akan efektif dan efisien pula kegiatan belajar mengajar yang dilakukan antara guru dan siswa yang pada akhirnya akan menunjang dan menghantarkan keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh guru. Salah satunya adalah metode yang digunakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). 2 IPA merupakan mata pelajaran yang mengajarkan tentang gejala alam dan perubahan-perubahan yang sangat bermanfaat bagi manusia. Pembelajaran IPA bukan pembelajaran yang pasif, di mana perilaku siswa dikelas dan penyebaran pengetahuan di kelas di kontrol dan ditentukan oleh guru. Peserta didik hanya dipandang sebagai objek penerima materi yang disampaikan oleh guru. Seperti yang diketahui pembelajaran IPA lebih menekankan pada pembelajaran aktif dimana peserta didik dipandang sebagai subjek dan objek. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh mahasiswa terhadap guru kelas IV di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang kurangnya alat bantu belajar dalam pembelajaran IPA selalu menjadi alasan utama terhadap kurang berhasilnya pembelajaran IPA di MI. Hal ini disebabkan mata pelajaran IPA merupakan cabang disiplin ilmu yang mempelajari tentang suatu kejadian audio atau visual yang membutuhkan alat bantu untuk menyampaikan suatu konsep. Pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat mengakibatkan rendahnya motivasi siswa untuk belajar. Rendahnya motivasi siswa untuk belajar merupakan salah satu faktor dari penyebab kurang berhasilnya proses belajar pada anak didik. Motivasi belajar siswa merupakan komponen yang berperan sangat penting untuk menentukan keberhasilan belajar anak didik. Motivasi siswa yang rendah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : (1) kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep, (2) kurangnya sikap positif 3 terhadap mata pelajaran yang dipelajari, (3) kurangnya interpretasi terhadap tugas-tugas mata pelajaran. Beberapa kemungkinan kurangnya minat anak didik untuk belajar adalah kurangnya kreatifitas guru dalam proses pembelajaran. Hampir dalam setiap pembelajaran IPA, siswa terlihat merasa bosan dan kehilangan minat untuk belajar. Salah satunya adalah pada materi perubahan lingkungan fisik. Berdasarkan hasil diskusi dengan guru kelas IV di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, antara lain pengajaran mata pelajaran IPA belum dilaksanakan secara optimal, diduga karena pemilihan metode belajar yang digunakan kurang kreatif dan cara mengajar guru yang monoton.. Selain itu kurangnya media belajar dan alat peraga yang diperlukan dalam proses pemberian materi IPA. Guru kurang kreatif dalam membuat alat peraga sederhana yang menunjang proses pembelajaran. Alat peraga yang sudah tersedia (KIT) tidak dipergunakan. Hal itu menyebabkan rendahnya pemahaman konsep siswa, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pemahaman siswa hilang dan terlupakan dari ingatanya. Rata-rata nilai kelas hanya mencapai 58,83 sedangkan KKM untuk mapel IPA adalah 70,00. Berdasarkan beberapa faktor penyebab di atas, peneliti mempunyai pemecahan tersebut yaitu dengan cara mengubah metode pembelajaran yang selama ini dilakukan. Hal ini membuktikan bahwa dengan metode ceramah siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang 4 disampaikan oleh guru dan mereka cenderung merasa bosan. Peneliti mengajukan alternatif solusi dalam bentuk penerapan strategi pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan metode The Power of Two. Metode The Power Of Two (Kekuatan Berdua) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009 : 161). Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan pada kegiatan pembelajaran aktif pada mata pelajaran tertentu seperti mata pelajaran IPA. Pada proses pembelajaran IPA terutama materi perubahan lingkungan fisik agar siswa lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka digunakan strategi pembelajaran aktif dengan metode The Power Of Two. Metode ini memperlihatkan kepada peserta didik proses terjadinya sesuatu dengan cara berkolaborasi atau bertukar dan berbagi pengetahuan dengan teman sebayanya sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh teman sebayanya. Berdasarkan latar belakang di atas penulis mencoba menggunakan metode The Power Of Two sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA di MI YASPI Kaponan Pakis Magelang. Upaya tersebut direalisasikan melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK) dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK MELALUI METODE THE POWER OF TWO 5 (Pada Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis , Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka rumusan masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu: apakah dengan penerapan metode The Power Of Two, hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 dapat meningkat? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik melalui metode the power of two pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah sebagai salah satu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian melalui data yang terkumpul. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan. (Arikunto, 1991: 62). 6 Jadi hipotesis tindakan adalah suatu jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam penelitian berbentuk siklus kegiatan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, hipotesis tindakan yang diajukan adalah “Metode The Power Of Two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi perubahan lingkungan fisik kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015“. 2. Indikator Hasil Belajar Penerapan metode The PowOf Two dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dituliskan penulis adalah terdapat peningkatan hasil belajar nilai tes siswa dan aktivitas belajar siswa. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan memberikan manfaat dalam beberapa aspek berikut : 1. Manfaat Teoritis Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru MI memiliki pengetahuan tentang teori metode The Power Of Two sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di MI dan memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan prestasi belajar perubahan lingkungan fisik. 7 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa agar mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih baik. b. Bagi guru dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. c. Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu dan efektifitas pembelajaran khususnya pembelajaran IPA. F. Definisi Operasional Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam judul skripsi ini, perlu dijelaskan beberapa istilah yang digunakan antara lain : 1. Peningkatan Hasil Belajar Berasal dari kata “tingkat” yang mendapat imbuhan pe – an yang menunjukkan arti proses perbuatan cara peningkatan (usaha kegiatan) dan lain sebagainya (Poerwadarminta, 2005: 1280). Hasil belajar adalah perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar (Snelbeker, 1974 : 12). Jadi peningkatan hasil belajar merupakan proses peningkatan kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. 2. Metode Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud (Poerwadarminta, 2005: 649). 8 3. The Power of Two (Kekuatan Berdua) The Power of Two (kekuatan Berdua) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang yang dapat saling bertukar informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan keuntungan sinergi itu, karenanya, dua kepala tentu lebih baik daripada satu (Silberman, 2007: 161). 4. Mata Pelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang teratur (Sistematis) yang dapat diuji dan dibuktikan kerjasamanya (Khusni, 2007: 2). Pada dasarnya IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Dari tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut dapat kita renungkan dan dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk orang-orang bersyukur. (Garnida, 2002: 3). 5. Perubahan Lingkungan Fisik Lingkungan fisik merupakan seluruh penampakan di permukaan bumi. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam seperti angin, hujan, gelombang laut dan matahari. (Wahyono, 2008: 123). 9 Dari penjelasan tersebut dapat diartikan perubahan lingkungan fisik merupakan perubahan yang terjadi di permukaan bumi akibat angin, hujan, gelombang laut dan matahari. 6. Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan Pakis Magelang Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan ini merupakan obyek penelitian yang berlokasi di Desa Kaponan, Kecamatan, Pakis Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa tindakan kelas.prosedur dan langkah langkah penelitian mengikuti prinsip prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Karena Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto,2006: 5). Menurut Suhardjono daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan : Perencanaan (planning), Penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi (reflecting) dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (Arikunto,2006: 104). 2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas IV dan guru IPA MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang 10 Tahun Pelajaran 2014/2015. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalam penelitian terhadap pembelajaran IPA MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang, Khususnya pada kelas IV. 3. Langkah langkah / Siklus Penelitian Menurut Suhardjono langkah-langkah siklus adalah (Arikunto, dkk, 2006: 74): a. Perencanaan Tahap ini berupa penyusunan rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. b. Tindakan Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dialihkan “ kepada pelaksanaan tindakan (guru) untuk dapat diterapkan didalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. c. Pengamatan atau observasi Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelakanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan pada waktu tindakan sedang berjalan. Jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. 11 d. Refleksi Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Langkah - langkah tersebut bisa dibuat tabel sebagai berikut : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Gambar 1.1Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi, 2007: 74) 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini alat yang digunakan adalah : 12 a. Dokumentasi Alat yang digunakan untuk mengambil gambar kegiatan siswa dan guru selama proses pembelajaran sebagai tanda bukti bahwa peneliti telah melakukan penelitian. b. Soal Tes Alat yang digunakan untuk mendapatkan data berupa nilai siswa yang menggambarkan pencapaian target kompetensi. c. Lembar Pengamatan Alat yang digunakan untuk mencatat proses pembelajaran agar mendapatkan data tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. 5. Pengumpulan data a. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk merekam kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran yang berupa foto atau gambar selama proses pembelajaran berlangsung sebagai tanda bukti konkret dalam pelaksanaan penelitian. b. Tes Digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Tes ini dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran IPA dan untuk memperoleh data secara kuantitatif dari siswa dalam materi Perubahan Lingkungan Fisik. 13 c. Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung. 6. Analisis Data Analisis data dapat diartikan sebagai proses yang menghubungkanhubungkan, memisah-misahkan dan mengelompokkan data yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan yang benar. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisis kualitatif dan teknik analisis kuantitatif. Analisis data secara kualitatif digunakan untuk menganalisi data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data dapat diolah dengan mencari presentase tiap-tiap kegiatan, dengan menggunakan rumus presentase (Djamarah, 2000: 226) . Adapun rumus penelitian sebagai berikut : P= f X 100 % N Keterangan : P = Presentase F = Jumlah siswa yang tuntas belajar N = Jumlah semua siswa 14 H. Sistematika Penulisan Untuk lebih memudahkan para pembaca dalam memahami skripsi ini, maka terlebih dahulu penyusun mengemukakan sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab sebagai berikut : 1. Bagian awal skripsi, terdiri dari: (a). Sampul, (b). Lembar logo, (c). Halaman judul, (d). Lembar persetujuan pembimbing, (e). Lembar pengesahan kelulusan, (f). Pernyataan keaslian tulisan, (g). Halaman motto dan persembahan, (h). Kata pengantar, (i). Abstrak, (j). Daftar isi, (k). Daftar tabel, (l). Daftar gambar, (m). Daftar lampiran. 2. Bagian inti skripsi yang terdiri dari: Bab I Pendahuluan memuat: (a). Latar belakang masalah, (b). Rumusan masalah, (c). Tujuan penelitian, (d). Hipotesis tindakan dan Indikator keberhasilan, (e). Manfaat hasil penelitian, (f). Definisi operasional, (g). Metode penelitian, dan (h). Sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka yang akan membahas: (a). Belajar, (b). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), (c). Hasil penelitian yang relevan, (d). Kerangka Teori. Bab III Pelaksanaan Penelitian, memuat subyek penelitian dan deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan II. Masingmasing siklus akan menjelaskan perencanaan, pelaksanan, pengamatan, pengumpulan data, dan refleksi. 15 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan hasil penelitian terdiri dari: (a). Kondisi Awal, (b). Analisis data siklus I, (c). Analisis data siklus II,. Analisis data setiap siklus, yang meliputi: (1). Menganalisa dokumen yang terdiri dari RPP, alat evaluasi, penyiapan bahan pembelajaran, sarana dan prasarana. (2). Analisa proses pembelajaran. (3). Analisa hasil observasi dan hasil tes formatif. (4). Peristiwaperistiwa yang menghambat dan mendukung proses pembelajaran. Bab V Penutup, memuat: (a). Kesimpulan dan (b). Saran-saran. 3. Bagian akhir skripsi, memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat hidup penulis. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA B. Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki sesuatu. (Susanto, 2013: 1) Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman. Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut : (Daryanto, 2012: 16) a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup. b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen. 17 c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan. d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya. 2. Ciri-ciri Belajar Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008: 15) a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup. c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial. d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman. 18 e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. 3. Prinsip-prinsip Belajar Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut : (Dimyati, 2012: 42) a. Perhatian dan Motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. b. Keaktifan Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan. c. Keterlibatan langsung/berpengalaman Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. 19 d. Pengulangan Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaankebiasaan. e. Tantangan Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru. f. Balikan dan Penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan. g. Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. 20 4. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. (Susanto, 2013: 4) (Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah. 21 5. Macam-macam Hasil Belajar Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013: 6) a. Pemahaman Konsep Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca , yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan. Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. b. Keterampilan Proses Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. c. Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia 22 sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep 6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19) 1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi: a) Faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra. b) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya : 23 (1) Kecerdasan intelegensi siswa Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacammacam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut : (Baharuddin, 3008: 21) Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision Tingkat Kecerdasan (IQ) 140 – 169 120 – 139 110 – 119 90 – 109 80 – 89 70 – 79 20 – 69 Klasifikasi Amat superior Superior Rata-rata tinggi Rata-rata Rata-rata rendah Batas lemah mental Lemah mental Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu : (a) Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ 140-IQ 169. (b) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139 (c) Kelompok rata-rata tinggi antara (high average) IQ 110- IQ 119. (d) Kelompok rata-rata (average) merentang antara IQ 90- IQ 109 24 (e) Kelompok rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ 80-IQ 90. (f) Kelompok batas lemah mental (bordeline defective) berada pada IQ 70-IQ 79. (g) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20- IQ 69, yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot. (2) Motivasi Menurut Slavin, motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik (dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri individu) (3) Minat Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan kenginan. (4) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun negatif. 25 (5) Bakat Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya. (6) Faktor-faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : (a) Lingkungan sosial - Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa. - Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa. - Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. (b) Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah : - Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. 26 - Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa hardware seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar dll dan software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan. - Faktor materi pelajaran yang diajarkan pada siswa. B. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Pengertian IPA Petahuan alam disingkat menjadi IPA dan sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains. IPA merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk mempelajari dan memahami alam semesta. Menurut Lord Bullock, IPA merupakan suatu proses terbuka sehingga imaginasi, hipotesis, kritik dan kontroversi berperan penting di dalamnya. Kemudian Bullock juga memandang IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis. (Depag RI, 2002: 2) 2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI Adapun tujuan pembelajaran sains atau IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 206) dimaksudkan untuk : 1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanya. 27 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. 4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. 3. Ruang Lingkup IPA Ruang lingkup ilmu pengetahuan alam meliputi dua aspek, yaitu : a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas dan memecahkan masalah, sikap dan nilai ilmiah. b. Pemahaman konsep dan penerapannya: 1) Makhluk dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. 2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi, padat, cair, gas. 28 3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit. 5) Pengetahuan alam dan teknologi, lingkungan, masyarakat, merupakan penerapan konsep pengetahuan alam dan saling keterkaitan (Departemen Agama, 2004: 206). 4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA Standar kompetensi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam adalah : a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu, bertanya, bekerjasama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan. b. Mampu menerjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan madrasah. c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkungan pengalaman. d. Mampu memanfaatkan pengetahuan alam dan merancang/membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip pengetahuan alam dan mampu mengelola lingkungan di sekitar (Departemen Agama, 2004: 208). 29 5. Kurikulum IPA Kurikulum IPA menyelesaikan perkembangan informasi ilmu dan program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi IPA menjamin keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Penguasaan kecakapan hidup, prinsip- prinsip alam, kemampuan bekerja, dan bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia. 6. Materi Perubahan Lingkungan Fisik Lingkungan fisik merupakan seluruh penampakan di permukaan bumi. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam seperti angin, hujan, gelombang laut dan matahari. (Wahyono, 2008: 123). a. Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik Berikut adalah faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik bumi: (Haryanto, 2012: 229) 1) Angin Angin merupakan udara yang bergerak. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi ke daerah yang mempunyai tekanan rendah. Daerah yang menerima panas lebih banyak menjadi bertekanan rendah. Hal ini disebabkan udara di tempat tersebut memuai dan bergerak ke atas. Tempat yang ditinggalkan 30 oleh udara yang naik tersebut akan diisi oleh udara dari daerah dingin. Hal ini, disebabkan oleh udara di daerah dingin memiliki tekanan yang lebih tinggi. Jadi, angin merupakan udara yang mengalir dari daerah dingin ke daerah panas. Angin sangat berguna bagi makhluk hidup. Misalnya, angin digunakan untuk menggerakkan perahu atau kapal layar. Para nelayan yang mencari ikan di laut banyak yang memanfaatkan energi angin, terutama angin darat dan angin laut. Angin darat dimanfaatkan untuk berangkat mencari ikan ke tengah laut, sedangkan angin laut dimanfaatkan para nelayan untuk pulang kembali ke daratan. Gambar 2.1 Terjadinya angin laut dan angin darat Di areal persawahan angin bermanfaat bagi tumbuhan untuk membantu proses penyerbukan. Pada bidang olahraga, angin banyak dimanfaatkan seperti untuk mendukung olahraga selancar angin dan terbang layang. Bahkan angin juga dapat menghasilkan energi. Bagaimana caranya angin dapat dimanfaatkan untuk 31 menggerakkan kincir angin. Putaran kincir angin memutar turbin pada generator menghasilkan energi listrik. Energi listrik dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia. Selain memberikan manfaat bagi makhluk hidup, angin juga dapat merugikan. Misalnya, angin yang bertiup sangat kencang dapat mengakibatkan rumah roboh, pohon-pohon tumbang, sarana komunikasi dan listrik menjadi rusak. Angin yang terlalu kecang juga dapat menimbulkan gelombang pasang yang sangat tinggi. 2) Hujan Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit ke permukaan bumi. Banyaknya air hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu tertentu dinamakan curah hujan. Air hujan yang turun, sebagian akan meresap ke dalam tanah. Air tersebut kemudian diikat oleh akar tumbuhan. Sebagian lainnya mengalir melalui sungaisungai dan akhirnya kembali ke laut. Jika tidak ada ada tanaman yang tumbuh dipermukaan tanah, air hujan yang turun akan langsung mengalir ke sungai. Akibatnya air yang masuk ke dalam sungai melebihi batas kemampuannya untuk menampung air. Apabila hal ini terjadi di banyak tempat, maka dapat menyebabkan banjir. Banjir dapat menerjang rumah-rumah penduduk sehingga sangatlah merugikan baik dari segi kesehatan maupun harta benda bahkan jiwa. Salah satu cara mencegah banjir adalah dengan 32 tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon di tanah yang gundul. 3) Gelombang Laut Gerak naik turunnya air laut disebut gelombang laut. Gelombang laut dapat dilihat di pantai. Pemandangan gelombang laut yang sangat indah, menjadi pemandangan yang sangat menarik sehingga pantai menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk melakukan olahraga berselancar. Hujan dan angin yang kencang dapat menyebabkan gelombang laut menjadi besar. Gelombang laut yang besar, dapat menyulitkan kapal yang sedang berlayar, bahkan dapat menenggelamkan kapal. Selain itu, gelombang laut yang menerjang pantai dapat mengakibatkan pengikisan pantai (abrasi), yang dapat merusak ekosistem pantai. 4) Matahari Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar. Pancaran cahaya matahari membuat keadaan bumi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas matahari, bumi akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang dapat hidup di es. Apabila tidak ada tumbuhan dan hewan maka manusia tidak dapat hidup. Matahari memiliki peran yang sangat penting dalam terhadap bumi dan seluruh isinya. Peran-peran tersebut antara lain : 33 a) Sebagai sumber panas b) Sebagai sumber cahaya c) Sebagai pendukung terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan Panas matahari bersama dengan air hujan dapat mengubah permukaan bumi yang dapat mengakibatkan bencana. Seperti terjadi kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau karena panas matahari. Pohon dan semak di hutan menjadi kering akibat panas yang demikian kuat sehingga menimbulkan api yang membakar ranting dan daun kering. Selain itu, sinar matahari juga dapat menimbulkan kanker kulit, kemarau panjang yang menyebabkan mata air di waduk dan di sungai menjadi kering. Hal ini membuat makhluk hidup kekurangan air dan sumber makanan. b. Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik terhadap Daratan Perubahan lingkungan fisik baik secara cepat maupun perlahanlahan seringkali membawa dampak terhadap daratan. Akibat tersebut antara lain : (Sulistyanto, 2008: 164) 1) Erosi Erosi merupakan pengikisan tanah yang pada umumnya disebabkan oleh aliran air atau tipan angin. Tanah yang gundul sangat mudah terkena erosi, sedangkan tanah yang ditumbuhi tanaman akan lebih tahan terhadap erosi. Bila tidak ada tanaman, maka aliran air hujan yang turun di daerah gundul tidak ada yang 34 menahannya. Akibatnya, tanah lapisan atas langsung terbawa oleh ailiran air. Erosi harus dicegah, karena erosi yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi tandus dan gersang sehingga tidak subur lagi ketika ditanami. Cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi erosi, antara lain : a) Membuat terasering/sengkedan pada tanah yang miring. b) Tidak menebang pohon-pohon di hutan secara liar. c) Mengaadakan reboisasi di tanah-tanah yang gundul. d) Mengadakan hutan lindung di lereng-lereng gunung. 2) Abrasi Pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang air laut disebut abrasi. Abrasi banyak disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Contohnya pembangunan gedung-gedung di tepi pantai yang menyebabkan pohon-pohon pelindung ditebang. Hal ini diperparah dengan adanya perusakan batu karang secara besarbesaran. Maka dari itu pelu adanya pencegahan abrasi. Cara mencegah dan menanggulangi abrasi antara lain: a) Tidak membangun gedung-gedung di daerah pantai. b) Mengadakan reboisasi pohon-pohon yang dapat tumbuh di daerah pantai. c) Tidak merusak batu-batu karang yang berada di sekitar pantai. 35 7. Metode The Power of Two a. Metode Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 1995: 53). 1) Kedudukan metode dalam belajar mengajar Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi peserta didik. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain : (Djamarah, 1995: 82) a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Sudirman (1980: 90) mengemukakan bahwa, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang. 36 b) Metode sebagai strategi pengajaran Setiap anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima suatu pembelajaran. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan memerlukan waktu yang bervariasi. Karena itu, guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau yang biasa disebut dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang efektif, akurat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai akan menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode Menurut Winarno Surakhmad (1990: 97) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut : 37 a) Anak didik Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. b) Tujuan Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. c) Situasi Situasi adalah suatu keadaan yang diciptakan pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. d) Fasilitas Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. e) Guru Guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didiknya dengan upaya mengembangkan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotoriknya. b. The power of two (Kekuatan berdua) 1) Pengertian Metode The Power of Two Metode The Power Of Two (Kekuatan Berdua) adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan belajar kolaboratif dan mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan mandiri (Sillberman, 2009 : 161). 38 Seperti metode pembelajaran kooperatif lainnya, praktik pembelajaran dengan metode the power of two di awali dengan memberikan soal atau pertanyaan. Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan yang diterimanya. Setelah semua menyelesaikan jawabaannya, mintalah kepada peseta didik mencari pasangan. Kemudian peserta didik bertukar informasi mengenai jawaban dari masing-masing soal yang telah diberikan (Suprijono, 2011: 100). 2) Langkah-langkah Metode The Power of Two (Sillberman, 2009: 161) mengemukakan bahwa langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode the power of two, yaitu: a) Beri peserta didik satu atau lebih pertanyaan yang membutuhkan refleksi dan pikiran. b) Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sendirisendiri. c) Setelah semua melengkapi jawabannya, bentuk ke dalam pasangan dan meminta mereka untuk berbagi jawaban dengan yang lain. d) Pasangan tersebut diminta untuk membuat jawaban baru untuk masing-masing pertanyaan dengan memperbaiki respons masingmasing individu. 39 e) Ketika semua pasangan selesai menulis jawaan baru, bandingkan jawaban dari masing-masing pasangan ke pasangan lain. 3) Tujuan Metode The Power of Two Adapun tujuan metode the power of two antara lain : a) Membiasakan belajar aktif secara individu dan kelompok. b) Untuk meningkatkan belajar kolaboratif. c) Agar peserta didik memiliki keterampilan yang terkait dengan materi pokok. d) Meminimalkan kegagalan. e) Meminimalkan kesenjangan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya. 4) Kelebihan dan Kekurangan Metode The Power Of Two Kelebihan metode the power of two adalah sebagai berikut : a) Siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir sendiri. b) Mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata verbal dan membandingkan ide-ide atau gagasan orang lain. c) Membantu anak agar dapat bekerjasama dengan orang lain, dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima kekurangannya. d) Membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. 40 e) Meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Sedangkan kekurangan dari metode the power of two adalah : a) Dapat terjadi adanya pandangan dari berbagai sudut masalah yang dipecahkan, bahkan mungkin pembicaraan menjadi menyimpang sehingga memerlukan waktu yang panjang. b) Dengan adanya pembagian kelompok secara berpasang-pasangan dan antar pasangan membuat pembelajaran kurang kondusif c) Dengan adanya kelompok, siswa yang kurang bertanggungjawab dalam tugas, membuat mereka lebih mengandalkan pasangannya. C. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu penelitian tentang salah satu materi pada mata pelajaran IPA yaitu materi tentang perubahan lingkungan fisik yang akan dijadikan kajian pustaka dalam penelitian. Penelitian tersebut dilakukan oleh Sumartijah (2014), dan Puri Dwi Rahayu (2013). Sumartijah (2014), menulis skripsi berjudul Strategi Pembelajaran Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Perubahan Lingkungan Fisik pada Siswa Kelas IV MI Ma‟arif Kenalan Borobudur Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini menujukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA, hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Siklus I, nilai rata-rata tes hasil belajar siswa adalah 71,67% sedangkan pada siklus II nilai rata-rata tes hasil 41 belajarnya menjadi 83,33%. Berdasarkan dari kedua siklus tersebut terdapat peningkatan dengan selisih 11,66. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran index card match efektif digunakan pada mata pelajaran IPA kelas IV dengan materi perubahan lingkungan fisik. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Puri Dwi Rahayu (2013), yang menjelaskan mengenai penggunaan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV SDN 2 bakalan krapyak tahun 2012/2013. Keberhasilan penelitian ini dapat ditunjukkan dari ketuntasan belajar klasikal yang cukup signifikan antara kondisi awal (42,8%), siklus I (71,42%), dan siklus II (100%). Peningkatan hasil belajar juga didukung dengan peningkatan pengelolaan dan aktivitas belajar siswa. Pengelolaan pembelajaran mengalami peningkatan skor ratarata siklus I 79,3% (baik) dan pada siklus II 86,8% (sangat baik). Sedangkan aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan skor rata-rata siklus I 68,8% (baik) menjadi 76,3% (baik) pada siklus II. Beberapa Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan materi perubahan lingkungan fisik tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa IPA tidaklah sulit, dengan berbagai strategi, metode maupun media yang aktif dan kreatif membuat siswa merasa senang dan lebih antusias, karena siswa dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Perbedaan antara penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah terletak pada metode yang dijadikan penelitian. Pada penelitian terdahulu peneliti menggunakan media index card match dan lingkungan sekitar. 42 Sedangkan pada penelitian ini peneliti menggunakan metode the power of two. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan penerapan metode the power of two untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI Yaspi Kaponan dalam materi perubahan lingkungan fisik. D. Kerangka Teori Hasil belajar pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang pada pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) belum sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan karena berbagai alasan baik dari siswa, guru, ataupun lingkungan. Berbagai kreatifitas, inovasi dan perbaikan terhadap metode pembelajaran perlu dilakukan agar mampu meningkatkan sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat dan sesuai yang diharapkan. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan menggunakan metode the power of two menuntut keterlibatan siswa secara aktif. Penggunaan metode the power of two dalam pembelajaran IPA dirancang untuk meningkatkan kerjasama antar siswa dalam berbagi pengetahuan yang telah diperolehnya. Siswa dapat saling bertukar pengetahuan dan berdiskusi mengenai pengetahuan yang telah diperoleh. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman dalam belajar sehingga hasil belajar pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) juga meningkat. 43 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI YASPI Kaponan 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian : MI YASPI Kaponan Alamat Lengkap : Ds. Kaponan, Kec. Pakis, Kab Magelang 56193. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi pokok : Perubahan Lingkungan Fisik Kelas : IV (empat) 2. Visi dan Misi MI YASPI Kaponan a. Visi Terciptanya madrasah sebagai pusat pendidikan yang mampu menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang berkualitas dibidang pendidikan. b. Misi Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi mutu baik keilmuan maupun secara moral dan sosial sehingga mampu menyiapkan dan mengembangkan sumber daya insani yang mempunyai kualitas dibidang IPTEK dan IMTAQ. 44 3. Keadaan Guru dan Siswa MI YASPI Kaponan a. Keadaan Guru MI YASPI Kaponan Keadaan guru atau staf pengajar di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 berjumlah 8 orang. Nama-nama pengajar atau guru di MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 2014/2015 secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Data Nama Guru MI YASPI Kaponan Tahun 2014/2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 Nama Subadi, S.PdI Muhlasin, S.PdI Budi Haryanto, S.PdI Warma, S.PdI Sulistyo Harwati, S.PdI Sulistyowati, S.PdI Siti Nasikhah, S.PdI Sri Wanidah, M.Pdi Jenjang Pendidikan S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S2 Jabatan Kepala Sekolah Guru Penjaskes Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas b. Keadaan Siswa MI YASPI Kaponan Jumlah siswa sacara keseluruhan di MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran2014/2015 berjumlah 117 siswa. Di bawah ini adalah data siswa MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tabel 3.2 Data Siswa MI YASPI Kaponan Tahun Pelajaran 2014/2015 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelas I II III IV V VI Laki-laki 7 5 11 9 11 11 45 Perempuan 9 11 11 12 11 9 Jumlah 16 16 22 21 22 20 Jumlah 54 63 117siswa 4. Subyek Penelitian Siswa kelas IV di MI YASPI Kaponan berjumlah 21 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 12 perempuan. Di bawah ini adalah data siswa kelas 4 MI YASPI Kaponan. Tabel 3.3 Data Siswa Kelas 4 MI YASPI Kaponan No. 1. Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Nama Anifah 2. Diwayah 3. Wisa 4. Wimutha 5. Elin 6. Lyra 7. Gasura 8. Hewisya 9. Ani 10. Mutoh 11. Munifa 12. Nogama 13. Nogawan 14. Ama 15. Kian 16. Silan 17. Susang 18. Afik 19. Dini 20. Yuna 21. Zusari B. Deskripsi Pelaksanaan Per-siklus 1. Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari : 46 1) Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat sesluruh konsep kegiatan pembelajaran. 2) Menyiapkan perangkat/media pembelajaran berupa gambar, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I. Lembar observasi siswa untuk mengamati proses pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 06 Mei 2015 dengan materi tentang perubahan lingkungan fisik. Pada siklus ini peneliti menggunakan metode the power of two. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan pendahuluan Apersepsi : a) Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh peserta didik dengan penuh khidmat. b) Guru bertanya : „‟apa kabar anak-anak?” c) Guru mengabsen siswa. d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. e) Mengajukanbeberapapertanyan. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi : Dalam kegiatan eksplorasi, 47 (1) Siswa diminta untuk mengamati gambar terjadinya angin siang dan angin malam (2) Siswa diminta untuk bertanya mengenai gambar tersebut. b) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: (1) Guru menjelaskan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan faktor-faktor penyebabnya. (2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 2 anggota. (3) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda. (4) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu. (5) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya. (6) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah didapatkan. c) Konfirmasi (1) Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas untuk didapatnya. 48 berbagi pengetahuan yang telah (2) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. (3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan. 3) Kegiatan penutup a) Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa. b) Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan mengucapkan salam. c. Observasi Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan adalah tahap observasi atau pengamatan. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui Selama pelaksanaan pembelajaran, secara langsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran menggunakan metode belajar the power of two dalam meningkatkan hasil belajar siswa. d. Refleksi Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang mendukung dan menghambat proses pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode the power of two. Berikut penjelasannya : 1) Hal-hal yang mendukung kegiatan pembelajaran : a) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam. b) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Media cukup menarik perhatian siswa. d) Guru cukup baik dalam penguasaan materi. 49 e) Metode the power of two dapat diterapkan dalam pembelajaran. f) Soal evaluasi yang diberikan kepada individu maupun kelompok sudah cukup jelas. g) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib dan mengerjakan tugas kelompok dengan baik. 2) Hal-hal yang menghambat kegiatan pembelajaran : a) Guru belum mampu mengkondisikan kelas dengan baik. b) Guru kurang pandai untuk menarik perhatian siswa. c) Materi yang dijelaskan oleh guru terlalu cepat. d) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa. e) Kondisi kelas kurang kondusif karena pengelolaan kelas yang masih kurang. f) Siswa kurang dalam merespon panggilan guru. g) Siswa sering bergurau dan berbicara sendiri sehingga kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. h) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. i) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi yang telah diajarkan oleh guru. 3) Ide perbaikan dalam kegiatan pembelajaran : a) Guru harus mampu mengkondisikan kelas dengan baik. b) Melakukan presensi kehadiran dengan jelas. 50 c) Penguasaan materi dan penjelasan harus ditingkatkan. d) Guru harus lebih jelas dalam memberikan instruksi. e) Guru lebih meningkatkan dalam membimbing dan menarik perhatian siswa. f) Guru harus membut siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. g) Meningkatkan pengelolaan kelas dengan baik. h) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau bermain sendiri. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan dari ide-ide perbaikan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I. 2. Siklus II Pelaksanaan siklus II, peneliti memberi arahan pada siswa untuk lebih aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung agar indikator pembelajaran tercapai. Beberapa tahap yang dilakukan peneliti antara lain: a. Perencanaan Tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari : 51 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat seluruh konsep kegiatan pembelajaran. 2) Menyiapkan lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus II. 3) Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran dan kemampuan siswa. 4) Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 15 Mei 2015. Pada siklus II ini peniliti berupaya untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penjelasan secara rinci sebagai berikut : 1) Pendahuluan Apersepsi : a) Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh peserta didik dengan penuh khidmat. b) Guru bertanya : „‟apakabaranak-anak?” c) Guru mengabsen siswa. d) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat. e) Mengajukan beberapa pertanyan. 2) Kegiatan Inti a) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, 52 (1) Siswa diminta untuk mengamati gambar gelombang laut dan matahari. (2) Siswa diminta untuk bertanya mengenai gambar tersebut. b) Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: (1) Guru menjelaskan materi tentang pengaruh factor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). (2) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 2 anggota. (3) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda. (4) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu. (5) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya. c) Konfirmasi (1) Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk maju ke depan kelas untuk didapatnya. 53 berbagi pengetahuan yang telah (2) Guru bertanyajawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. (3) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan. 3) Kegiatan Penutup a) Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa. b) Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan mengucapkan salam. c. Observasi Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui metode the power of two. Aspek pengamatan dalam penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek pengamatan pada guru dan siswa. d. Refleksi Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak dibanding siklus sebelumnya, siswa dapat memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran dengan kondusif. Pada siklus II ini peneliti telah berhasil dalam meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode the power of twopada materi perubahan lingkungan fisik. 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi Awal Sebelum melakukan Penelitian Tindakan Kelas, kondisi awal siswa dalam kegiatan belajar IPA masih menunjukkan rendahnya kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Kondisi awal ini menjadi acuan dalam 55 melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan penelitian, menunjukkan bahwa kemampuan siswa masih rendah terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dapat dilihat pada tabel data frekuensi berikut ini : Tabel 4.1 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai 91- 100 81- 90 71- 80 61- 70 51- 60 41- 50 31- 40 21- 30 11- 20 Jumlah Frekuensi 0 0 5 6 4 3 3 0 0 21 Rata- rata 58,83 Presentase 0% 0% 24% 29% 19% 14% 14% 0% 0% 100% Tabel diatas dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut : 56 Data Frekuensi Nilai Siswa Sebelum Tindakan 7 6 Frekuensi 5 4 3 Rentang Nilai 2 1 0 Rentang Nilai Gambar 4.1 Grafik Data Frekuensi Sebelum Tindakan Berdasarkan data hasil yang terlihat pada tabel 4.1 dapat diuraikan melalui tabel keterangan berikut ini : Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata- Rata Kelas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM Presentase Siswa yang Mencapai KKM HasilAwal 35 75 58,83 70 8 13 38% Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 8 siswa (38%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 13 siswa (62%). Hasil ini membuktikan masih rendahnya nilai 57 ketuntasan hasil belajar yang tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimial (KKM) yang diharapkan. Data di atas menjadi dasar dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan the power of two di MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. 2. Deskripsi pelaksanaan siklus I a. Kegiatan Perencanaan Siklus I Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari : 1). Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat sesluruh konsep kegiatan pembelajaran, 2). Menyiapkan perangkat/media pembelajaran berupa gambar, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I. Lembar observasi siswa untuk mengamati proses pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Proses Pembelajaran Siklus I 1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Mei 2015. 2) Bahan pembelajaran: materi perubahan lingkungan fisik. 3) Siswa yang hadir: 21 siswa (100%). 4) Alat dan sumber pembelajaran: gambar terjadinya angin darat dan angin laut. Buku IPA 4 halaman124-1127. 58 5) Kegiatan pokok pembelajaran : a) Guru menjelaskan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan faktor-faktor penyebabnya, b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda, d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu, e) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah didapatkan. 6) Metode yang diterapkan: the power of two. 7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi. c. Pendukung pelaksanaan Siklus I h) Guru cukup jelas dalam mengucapkan salam. i) Guru cukup jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. j) Media cukup menarik perhatian siswa. k) Guru cukup baik dalam penguasaan materi. l) Metode the power of two dapat diterapkan dalam pembelajaran. m) Soal evaluasi baik individu maupun kelompok yang diberikan guru sudah jelas. 59 n) Siswa dapat mengerjakan soal secara tertib dan mengerjakan tugas kelompok dengan baik. d. Penghambat Pelaksanaan Siklus I j) Guru belum mampu mengkondisikan kelas dengan baik. k) Guru kurang pandai untuk menarik perhatian siswa. l) Materi yang dijelaskan oleh guru terlalu cepat. m) Guru belum bisa memancing keingintahuan siswa. n) Kondisi kelas kurang kondusif karena pengelolaan kelas yang masih kurang. o) Siswa kurang dalam merespon panggilan guru. p) Siswa sering bergurau dan berbicara sendiri sehingga kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. q) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. r) Siswa kurang dalam menyimpulkan materi yang telah diajarkan oleh guru. e. Hasil evaluasi siklus I 1) Hasil pengamatan terhadap siswa Pada siklus I diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada siswa. 60 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Aspek yang di nilai Keaktifan Perhatian Penguasaan siswa siswa materi 3 2 1 3 2 1 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Nama Siswa Anifah Diwayah Wisa Wimutha Elin Lyra Gasura Hewisya Ani Mutoh Munifa Nogama Nogawan Ama Kian Silan Susang Afik Dini Yuna Zusari Data di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada siklus I ini sudah cukup baik, namun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif. dalam bertanya siswa masih takut terhadap guru. Perhatian siswa dalam pelajaran juga belum sepenuhnya tercurahkan pada pembelajaran. Masih ada beberapa siswa yang belum dapat menguasai materi. Tabel 4.4 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I No 1. 2. 3. Nilai 91- 100 81- 90 71- 80 Frekuensi 0 5 7 61 Presentase 0% 24% 33% Jml 9 4 5 6 4 5 7 6 7 5 9 6 7 8 7 6 7 4 9 8 9 4. 5. 6. 7. 8. 9. 61- 70 51- 60 41- 50 31- 40 21- 30 11- 20 Jumlah Rata- rata 5 3 1 0 0 0 21 71,21 24% 14% 5% 0% 0% 0% 100% Hasil data yang diperoleh dari tabel 4. 4 diatas dapat dilihat bahwa pada siklus 1, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 1 anak (5%), kategori cukup sebanyak 3 anak (14%), kategori lebih dari cukup sebanyak 5 anak (24%), kategori baik sebanyak 7 anak (33%), dan kategori baik sekali sebanyak sebanyak 5 anak (24%). Jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 14 siswa atau 67%. Dari tabel 4. 7 tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagi berikut: Frekuensi Data Frekuensi Nilai Siswa Siklus I 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Rentang Nilai Rentang Nilai Gambar 4.2 Grafik Data Frekuensi Siswa Siklus I 62 2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Guru pada Siklus I Aspek yang dinilai No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Membuat RPP Menyesuaikan bahan ajar Menyusun materi Memilih media yang tepat Memiih sumber belajar Memilih metode yang tepat Memotivasi siswa Menjelaskan materi Membantu siswa yang kesulitan Memfasilitasi siswa dalam belajar Guru dan murid membuat kesimpulan Skala Nilai A B C D E 5 4 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Catatan : Setiap jawaban diberi nilai (skor) dengan skala berikut : A = 5 (sangat baik) B = 4 (baik) C = 3 (cukup) D = 2 (sedang) E = 1 (kurang) Keterangan skala penilaian : 45-55 : guru yang sangat baik = A 34-44 : guru yang baik =B 23-33 : guru yang cukup baik = C 12-22 : guru yang sedang =D 63 1-11 : guru yang kurang baik = E Dari lembar observasi guru di atas terdapat 11 aspek yang dinilai, skor maksimal adalah sebanyak 55. Skor yang diperoleh guru pada siklus I ini adalah 39 yaitu termasuk guru yang baik. Perincian dari 11 aspek penilaian tersebut adalah 1 aspek memperoleh skor 5, 5 aspek memperoleh masing-masing 4 skor, 3 aspek memperoleh masing-masing 3 skor, 2 aspek memperoleh masing-masing 2 skor. 3. Deskripsi pelaksanaan Siklus II a. Kegiatan Perencanaan Siklus II Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari : 1). Mempersiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang memuat sesluruh konsep kegiatan pembelajaran, 2). Menyiapkan perangkat/media pembelajaran berupa gambar, lembar tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada siklus I. Lembar observasi siswa untuk mengamati proses pembelajaran dan kemampuan siswa. Lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan guru dalam pembelajaran. b. Proses Pembelajaran Siklus II 1) Pelaksanaan: Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2015. 2) Bahan pembelajaran: materi perubahan lingkungan fisik (dampak bagi daratan). 64 3) Siswa yang hadir: 21 siswa (100%). 4) Alat dan sumber pembelajaran: gambar terjadinya angin darat dan angin laut. Buku IPA 4 halaman 127-131. 5) Kegiatan pokok pembelajaran : a) Guru menjelaskan materi tentang faktor penyebab lingkungan fisik terhadap daratan, b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota, c) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda, d) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu, e) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya, f) Setiap kelompok berdiskusi dan menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dari pengetahuan yang telah didapatkan. 6) Metode yang diterapkan: the power of two. 7) Evaluasi: setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusi. c. Pendukung pelaksanaan Siklus II 1) Respon positif dari siswa pada saat guru menjelaskan materi. 2) Siswa mulai aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3) Adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 65 d. Penghambat Pelaksanaan Siklus II Penghambat dalam pelaksanaan siklus II ini adalah adanya beberapa siswa yang perlu dibimbing dan dipantau secara khusus (individual). e. Hasil evaluasi siklus II 1) Hasil pengamatan terhadap siswa Pada siklus II diperoleh dengan menggunakan lembar observasi pada siswa dan tes formatif. Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada siswa. Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. Aspek yang di nilai Keaktifan Perhatian Penguasaan siswa siswa materi 3 2 1 3 2 1 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Nama Siswa Anifah Diwayah Wisa Wimutha Elin Lyra Gasura Hewisya Ani Mutoh Munifa Nogama Nogawan Ama Kian Silan Susang Afik Dini Yuna Zusari 66 Jml 9 7 8 8 7 8 9 7 8 7 9 8 9 9 8 7 8 7 9 8 9 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan, perhatian dan penguasaan siswa pada siklus II ini semakin meningkat. Hasil belajar siswa dengan menggunakan tes formatif diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.7 Data Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Nilai Frekuensi 4 6 8 3 0 0 0 0 0 21 80,73 91- 100 81- 90 71- 80 61- 70 51- 60 41- 50 31- 40 21- 30 11- 20 Jumlah Rata- rata Presentase 19% 29% 38% 14% 0% 0% 0% 0% 0% 100% Hasil data yang diperoleh dari tabel 4. 7 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup sebanyak 3 anak (14%), kategori baik sebanyak 8 anak (38%), kategori baik sekali sebanyak 6 anak (29%), dan kategori istimewa sebanyak 4 anak (19%). Jumlah keseluruhan siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 21 siswa atau 100%. Dari tabel 4. 7 tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagi berikut: 67 Data Frekuensi Nilai Siiswa Siklus II 9 8 7 Frekuensi 6 5 4 3 Rentang Nilai 2 1 0 Rentang Nilai Gambar 4.3 Grafik Data Frekuensi Siswa SiklusII 2) Hasil Pengamatan Terhadap Guru Hasil pengamatan terhadap guru pada kegiatan pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Data Hasil Pengamatan Guru pada Siklus II No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Aspek yang dinilai Membuat RPP Menyesuaikan bahan ajar Menyusun materi Memilih media yang tepat Memilih sumber belajar Memilih metode yang tepat Memotivasi siswa Menjelaskan materi Membantu siswa yang kesulitan Memfasilitasi siswa dalam belajar Guru dan murid membuat kesimpulan 68 A 5 √ √ √ Skala Nilai B C D E 4 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ Catatan : berikut : Setiap jawaban diberi nilai (skor) dengan skala A = 5 (sangat baik) B = 4 (baik) C = 3 (cukup) D = 2 (sedang) E = 1 (kurang) Keterangan skala penilaian : 45-55 : guru yang sangat baik =A 34-44 : guru yang baik =B 23-33 : guru yang cukup baik =C 12-22 : guru yang sedang =D 1-11 : guru yang kurang baik =E Dari lembar observasi guru di atas terdapat 11 aspek yang dinilai, skor maksimal adalah sebanyak 55. Skor yang diperoleh guru pada siklus II ini adalah 49 yang termasuk kategori guru yang sangat baik. Perincian dari 11 aspek penilaian tersebut adalah 5 aspek memperoleh masing-masing skor 5, dan 6 aspek memperoleh masingmasing 4 skor. 69 B. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah melakukan berbagai kegiatan pada siklus I dan II diperoleh data nilai Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode the power of two. Berikut hasil penelitian siklus I dan siklus II: 1. Siklus I Hasil pengamatan siklus I diperoleh data nilai hasil belajar yang disusun dalam bentuk frekuensi. Kemudian disimpulkan dalam bentuk tabel dibawah ini : Tabel 4. 9 Rata- Rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata- Rata Kelas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM Presentase Siswa yang Mencapai KKM 7 Nilai 45 90 71,21 70 14 7 67% Berdasarkan tabel di atas siswa yang telah mencapai KKM adalah sebanyak 14 siswa (67%) sedangkan siswa yang belum mencapai KKM adalah 7 siswa (33%). Pada siklus I ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian. 2. Siklus II Data hasil belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan dengan tabel di bawah ini : 70 Tabel 4. 10 Rata- rata Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 Keterangan Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata- Rata Kelas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM Jumlah Siswa yang Mendapat Nilai di Bawah KKM Presentase Siswa yang Mencapai KKM 7 Tes Awal 70 100 80,73 70 21 0 100% Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini : Tabel 4. 11 Rekapitulasi Nilai Rata- rata Kelas No Keterangan Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II 1 Nilai Terendah 35 45 70 2 Nilai Tertinggi 75 90 100 3 Rata- Rata Nilai 57, 67 71,21 80,73 4 Siswa yang Mencapai 8 KKM Presentase 38% 14 21 67% 100% 5 Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik Nilai rata- rata siswa sebelum tindakan, siklus I dan siklus II. 71 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sebelum Tindakan Siklus I Siklus II Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Rata-rata Nilai Kelas Hasil Belajar Mata Pelajaran IPA Berdasarkan data rekapitulasi di atas, menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari sebelum dilakukan tindakan, bahwa siswa yang mencapai ketuntasan hanya 38 % dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I setelah menerapkan metode pembelajaran the power of two ketuntasan hasil belajar siswa meningkat menjadi 67% dan pada siklus II mencapai 100%. 72 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode the power of two dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi perubahan lingkungan fisik pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut dapat dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa mulai dari sebelum tindakan presentase siswa yang tuntas KKM adalah sebanyak 8 siswa atau 38%, dan yang belum tuntas adalah 13 siswa atau 62%. Pada siklus II presentase siswa yang mencapai nilai KKM adalah 14 siswa atau 67% dan yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 33%. Selanjutnya pada siklus II presentase siswa yang telah mencapai nilai KKM adalah sebanyak 21 siswa atau 100%. B. Saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi guru a. Pembelajaran dengan metode the power of two diharapkan menjadi alternatif dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran IPA. Siswa dapat lebih aktif belajar karena menyenangkan, bervariasi dan kreatif. 73 situasi pembelajaran yang b. Guru sebaiknya menerapkan metode the power of two pada pelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA. 2. Bagi siswa a. Hendaknya para siswa lebih menyadari untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Metode the power of two dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar yang diperoleh semakin meningkat. 3. Bagi sekolah Sekolah hendaknya selalu memberi dorongan kepada para guru yang menggunakan metode pembelajaran yang bersifat kreatif dan inovatif dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan dan mendukung. 74 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Baharuddin, Esa Nur Wahyuni, 2008. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Dadang, Garnida dkk. 2002. Pendidikan IPA MI. Jakarta: Departemen Agama. Daryanto, Muljo Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Agama. 2002. Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Pendidikan IPA Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Derektorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Derektorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Banjarmasin: Dimeka Cipta. Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Erlangga. http://sejatiningraos.blogspot.com/2014/pembelajaran-kelompok-power-oftwo.html?m=1 di unduh pada hari Selasa Tanggal 9 Juni 2015 Pukul 15.07 WIB. Khusni. 2007. IPA untuk SD/MI. Jakarta: PT Piranti Darma Kalokatama. Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, Bogor: Ghalia Indonesia. Silbermen, Mel. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka Intan Madani. Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukardjo dkk, 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suprijono,Agus. 2011. Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 75 Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Wahyono Budi. 2008. Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 76 77 78 79 80 81 82 83 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Sekolah/ Madrasah : MI YASPI Kaponan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : IV Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit Materi Pokok : Perubahan Lingkungan Fisik A. Standar Kompetensi Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. B. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut). C. Indikator Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. D. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menyebutkan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik. E. Karakter yang diharapkan 1. Disiplin 84 2. Kerja keras 3. Tanggung jawab 4. Kreatif 5. Bekerja sama 6. Jujur F. Materi Pokok Perubahan Lingkungan Fisik G. Metode pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Metode The Power of Two 4. Penugasan H. Media Alat dan Sumber Belajar 1. Gambar terjadinya angin laut dan angin darat 2. Lakban untuk menempel 3. Buku paket IPA pegangan guru 4. LKS pegangan siswa I. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 15 menit Apersepsi : f) Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama 85 dipimpin oleh peserta didik dengan penuh khidmat. g) Guru bertanya : „‟apa kabar anak-anak?” h) Guru mengabsen siswa. i) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat j) Mengajukan beberapa pertanyan. Inti a. Eksplorasi : Dalam kegiatan eksplorasi, (7)Siswa diminta untuk mengamati gambar terjadinya angin siang dan angin malam (8)Siswa diminta untuk bertanya mengenai gambar tersebut. b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : (9)Guru menjelaskan materi tentang perubahan lingkungan fisik dan faktor-faktor penyebabnya. (10) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota. (11) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda. (12) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu. 86 40 menit (13) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya. (14) Setiap kelompok diminta untuk mengerjakan soal yang telah diberikan guru. c. Konfirmasi - Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas untuk berbagi pengetahuan yang telah didapatnya. - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan. Penutup a. Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa. b. Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan mengucapkan salam. 87 15 menit J. Penilaian 1. Instrument Penilaian Tugas Kelompok No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Kerjasama Performen hasil Keterangan : a. Kerjasama - Selalu bekerjasama :3 - Kadang-kadang :2 - Tidak bekerjasama :1 b. Hasil - Benar semua :3 - Benar setengah :2 - Hampir semua salah :1 2. Instrumen Penilaian Tugas Individu No. Nama Nilai Nilai = Jumlah skor x 10 88 Jumlah skor Nilai K. Instrumen Soal Kelompok A 1. Apa saja faktor alam yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik di bumi? 2. Apa yang disebut dengan curah hujan ? 3. Jelaskan terjadinya angin laut ! 4. Sebutkan manfaat dan kerugian adanya sinar matahari ! Kelompok B 1. Apakah yang disebut dengan perubahan lingkungan fisik ? 2. Apa yang disebut dengan angin ? 3. Jelaskan terjadinya angin darat ! 4. Sebutkan manfaat dan kerugian adanya angin ! Kunci jawaban Kelompok A 1. Angin, hujan, gelombang air laut dan cahaya matahari. 2. Curah hujan adalah banyaknya air hujan yang turun pada suatu tempat dalam waktun tertentu. 3. Angin darat terjadi ketika malam hari energi panas yang diserap permukaan bumi sepanjang hari akan dilepaskan lebih cepat oleh daratan (udara dingin), sementara itu di lautan energi panas sedang dalam proses dilepaskan ke udara. Gerakan tersebut menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik dilautan sehingga terjadi aliran dari darat ke laut. 89 4. a.manfaat sinar matahari - Sebagai sumber panas - Sebagai sumber cahaya - Sebagai pendukung terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan b.Kerugian sinar matahari - Menimbulkan kemarau panjang yang menyebabkan mata air dan wadukwaduk mengering sehingga makhluk hidup mengalami kekeringan. Kelompok B 1. Perubahan lingkungan fisik merupakan perubahan yang terjadi di permukaan bumi akibat angin, hujan, gelombang laut dan matahari. 2. Angin merupakan udara yang bergerak akibat adanya tekanan udara. 3. Angin laut terjadi ketika pagi hari hingga menjelang sore hari, daratan menyerap energi panas lebih cepat dari lautan sehingga suhu udara di darat lebih panas daripada di laut. Akibatnya udara panas di daratan akan naik dan digantikan udara dingin dari lautan. Maka terjadilah aliran udara dari laut ke darat. Angin laut terjadi pada sore dan malam hari. 4. a.Manfaat angin - Menggerakkan perahu dan kapal layar - Penyerbukan pada tumbuhan - Menggerakkan kincir angin b.Kerugian angin : - Angin yang tertiup sangat kencang dapat menyebabkan rumah roboh 90 91 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Sekolah/ Madrasah : MI YASPI Kaponan Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas : IV Alokasi Waktu : 2 X 35 Menit Materi Pokok : Perubahan Lingkungan Fisik L. Standar Kompetensi Memahami perubahan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. M. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan gelombang air laut). N. Indikator Menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). O. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat Menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). 92 P. Karakter yang diharapkan 7. Disiplin 8. Tanggung jawab 9. Kreatif 10. Bekerja sama 11. Jujur Q. Materi Pokok Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik Terhadap Daratan R. Metode pembelajaran 5. Ceramah 6. Tanya jawab 7. Penugasan 8. Strategi active learning The Power of Two S. Media Alat dan Sumber Belajar 5. Gambar gelombang laut dan matahari 6. Lakban untuk menempel 7. Buku paket IPA pegangan guru 8. LKS pegangan siswa 93 T. Langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 15 menit Apersepsi : k) Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh peserta didik dengan penuh khidmat. l) Guru bertanya : „‟apa kabar anak-anak?” m) Guru mengabsen siswa. n) Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat o) Mengajukan beberapa pertanyan. Inti d. Eksplorasi : Dalam kegiatan eksplorasi, (15) Siswa diminta untuk mengamati gambar gelombang laut dan matahari. (16) Siswa diminta untuk bertanya mengenai gambar tersebut. e. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi : (17) Guru menjelaskan materi tentang pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut). 40 menit 94 (18) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 2 anggota. (19) Guru membagikan kertas yang berisi sebuah soal. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda. (20) Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang telah diberikan secara individu. (21) Setelah semua melengkapi jawabannya, guru meminta kepada setiap siswa untuk saling bertukar pengetahuan dari soal dan jawaban yang telah dikerjakan kepada teman sekelompoknya. (22) Setiap kelompok diminta mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. f. Konfirmasi - Guru meminta beberapa perwakilan kelompok untuk maju kedepan kelas untuk berbagi pengetahuan yang telah didapatnya. - Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. - Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang diajarkan. Penutup c. Guru menanyakan hal yang belum jelas kepada siswa. 95 15 menit d. Guru menutup pembelajaran dengan berdo‟a dan mengucapkan salam. U. Penilaian 1. Instrumen Penilaian Tugas Kelompok No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Kerjasama Performen Hasil Keterangan : c. Kerjasama - Selalu bekerjasama :3 - Kadang-kadang :2 - Tidak bekerjasama :1 d. Hasil - Benar semua :3 - Benar setengah :2 - Hampir semua salah :1 2. Instrumen Penilaian Tugas Individu 96 Jumlah skor Nilai No. Nama Nilai Nilai = Jumlah skor nilai x 10 V. Instrumen Soal Kelompok A : 1. Apakah yang dimaksud abrasi ? 2. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya abrasi ? 3. Angin apa yang dimanfaatkan oleh nelayan untuk menangkap ikan ke tengah laut dengan menggunakan perahu layar ? Kelompok B : 1. Apakah yang dimaksud erosi ? 2. Bagaimana cara mencegah dan menanggulangi terjadinya erosi ? 3. Jenis olahraga apa yang memanfaatkan energi angin ? Kunci jawaban : Kelompok A 1. Abrasi adalah pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang laut 2. a.tidak membangun gedung-gedung di daerah pantai b.tidak menebangi pohon-pohon yang tumbuh di daerah pantai. c.tidak merusak batu-batu karang yang berada di sekitar pantai. 3. angin darat 97 98 1. Proses Pembelajaran Siklus I 99 2. Proses Pembelajaran Siklus II 100 101 102 103 104 DAFTAR NILAI SKK Nama : Eka Lestari Cahyaning Ratri Fakultas/ Jurusan : FTIK / PGMI NIM : 115- 11- 061 Dosen Pembimbing : Peni Susapti, M. Si NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NAMA KEGIATAN Piagam Penghargaan OPAK STAIN Salatiga 2011 Sertifikat Achievement Motivation Training (AMT) “ Membangun Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan Intelektual Melalui AMT”. Piagam Penghargaan Orientasi Dasar Keislaman (ODK) Stain Salatiga Sertifikat Seminar “Entrepreneurship dan Koperasi” KSEI STAIN Salatiga. Sertifikat UPT Perpustakaan Stain Salatiga. Sertifikat SEMINAR NASIONAL “Rahasia Karya Ilmu, Kaya Hati, Sehat dan Kaya Raya & Penguasaan Bahasa Inggris (50 Grammar) Tanpa Menghafal dan Menulis ”. Sertifikat SEMINAR REGIONAL KEBANGSAAN ”Negara Islam dalam Tinjauan Islam Indonesia dan NKRI”. IPNU Kab. Semarang dan PMII Kota Salatiga. Piagam Penghargaan Seminar “Menuju Pendidikan Indonesia yang Ideal” HMI Salatiga. Sertifikat “Praktikum Pendidikan Kepramukaan” PGMI STAIN Salatiga. Panitia Kegiatan Syawalan Dusun Kaponan. Piagam Penghargaan SEMINAR NASIONAL “Penerapan Nilai-nilai Syariah dalam Praktik Perekonomian”. KSEI Salatiga. Sertifikat “Pelatihan Mengatasi Kecemasan Tampil di Depan Umum”. TAZKIA Salatiga. 105 PELAKSANAAN 20 - 22 Agustus 2011 STATUS Peserta SKOR 3 23 Agustus 2011 Peserta 2 24 Agustus 2011 Peserta 2 25 Agustus 2011 Peserta 2 20 September 2011 10 Oktober 2011 Peserta Peserta 2 8 22 November 2011 Peserta 4 28 Desember 2011 Peserta 2 8 Februari 2012 Peserta 28 Mei 2012 2 Juni 2012 Panitia Peserta 2 3 2 9 Juni 2012 Peserta 2 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Panitia HUT RI Ke-67 Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan Panitia “Pentas Seni” Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan. Surat Keputusan Pengurus Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan. Periode 20112013. Sertifikat Pendidikan dan latihan pramuka pandega ke-22 “pendidikan pramuka sebagai pembentuk karakter pandega yang berdisiplin dan berkredibilitas tinggi untuk membangun Indonesia. RACANA Salatiga. Sertifikat SEMINAR NASIONAL “Menumbuhkan Jiwa Entrpreneurship Generasi Muda” KOPMA Salatiga. Sertifikat SEMINAR NASIONAL “ Mengukuhkan Peran Mahasiswa dalam Pengawalan Perpolitikan di Indonesia” Panitia “Kegiatan Syawalan” Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan Surat Keputusan Mengajar di MI YASPI Kaponan. Surat Keputusan Mengajar di MADIN AL HIDAYAH Dusun Kaponan. Panitia HUT RI Ke-68 Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan. Panitia Pentas Seni Karang Taruna Wira 11 Juli 2012 Panitia 3 20 Agustus 2012 Panitia 3 31 Agustus 2012 Pengurus 4 15 Oktober 2012 Peserta 2 27 Mei 2013 Peserta 2 31 Maret 2013 Peserta 8 11 Juni 2013 Panitia 3 12 Juni 2013 Guru 4 16 Juni 2013 Pengajar 4 18 Juli 2013 Panitia 3 25 Agustus 2013 Panitia 3 24 September 2013 Pengurus 4 18 November 2013 Peserta 8 20 Juni 2014 Panitia 3 13 Juli 2014 Panitia 3 Bhakti Dusun Kaponan 24. 25. 26. 27. Surat Keputusan Pengurus Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan Periode 20132015. Sertifikat SEMINAR NASIONAL “Guru Aktif dalam Implementasi Kurikulum 2013” HMJ Salatiga. Panitia “Kegiatan Syawalan” Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan Panitia “Kegiatan HUT RI Ke-69” Karang Taruna Wira Bhakti Dusun Kaponan. 106 107 108