upaya meningkatkan hasil belajar fiqih pada materi zakat melalui

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH
PADA MATERI ZAKAT MELALUI
STRATEGILEARNING TOURNAMENT PADA SISWA
KELAS IV MI YASPI KAPONAN KEC. PAKIS KAB.
MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukanuntuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
WINARSIH
NIM11410060
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
i
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: WINARSIH
NIM
: 11410060
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR FIQIH PADA MATERI ZAKAT MELALUI STRATEGI LEARNING
TOURNAMENT
PADA SISWA KELAS IV MI YASPI KAPONAN
KECAMATAN PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN
PELAJARAN
2013-2014. Benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari
karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 11Maret 2014
Yang Menyatakan,
WINARSIH
NIM. 11410060
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
َ‫ُ َ ِ َ ْ ُ ُ ُ ُي ْ َ ِإذ‬
َ ِ ُ‫وَ اَ ِييَ ِإذَ ذ‬
ً‫َ يَ ُهُ َ اَ ْ ُي ْ ِإي َم ن‬
ُ ِ ْ ‫ْا ُم‬
ْ ‫ْ َ َ ْ ِي‬
‫ِإنَ َم‬
َ ُِ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
(karenanya) dan kepada Rabbnyalah mereka bertawakkal.
(
-Anfaal: 2)
PERSEMBAHAN
untuk ayah (alm) Mudjari dan ibu Salbiyah,
suami Wahyu dan anakku Khanin Muwahhidah yang tercinta,
para dosenku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat ekstensi seperjuanganku,
serta teman-teman guru RA &MI YASPI KAPONAN yang saya banggakan.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.Sebagai
syarat penyelesaian gelar Sarjana pada jenjang Strata Satu pada Jurusan Tarbiyah
Jurusan Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Salatiga.Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
nabi yang menjadi suri teladan bagi seluruh umat Islam.
Penulis menyadarisepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas
dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan skriipsi ini, khususnya kepada:
1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag, yang telah memberikan izin
dalam penelitian serta penyusunan skripsi ini.
2. Dosen Pembimbing, Drs. Djoko Sutopo yang telah banyak meluangkan waktu,
serta pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini.
3. Bapak, Ibu dosen beserta segenap staf pengajar STAIN Salatiga yang telah
memberi bekal ilmu pengetahuan.
4. Suami dan anakku tersayang, yang telah memberi restu dan dorongan dalam
pembuatan skripsi.
5. Kepala MI YASPIKaponan beserta Dewan Guru yang telah memberi ijin dan
membantu dalam penelitian.
6. Siswa-siswi kelas IV MI YASPIKaponan sebagai subjek penelitian dengan
tulus ikhlas memberi kelonggaran, serta semua pihak yang telah membantu
penulisan skripsi.
Semoga jasa-jasa mereka mendapat imbalan dari Allah SWT.Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih adanya banyak kekurangan,
vi
kesalahan, karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.Oleh Karena itu
penulis meminta maaf serta mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk perbaikan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semuanya.
Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 11 Maret 2014
Penulis
WINARSIH
NIM. 11410060
vii
ABSTRAK
WINARSIH .11410060. 2014. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih
Pada Materi zakat Melalui Strategi Learning Tournament Pada Siswa Kelas IV MI
YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 20132014. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Djoko Sutopo
Kata kunci: materi zakat dan strategi Learning Tournament
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah
penerapanstrategi Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar Fiqih
materi Zakat siswa kelas IV MI YASPIKaponan Tahun Ajaran 2013/2014?
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : Untuk mengetahui hasil
belajar siswa dalam materi Zakat dengan menggunakan strategi Learning
Tournamentpada siswa kelas IV di MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis
Kabupaten Magelang.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menerapkan siklus penelitian. Rinciannya yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI YASPI Kaponan
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang sebanyak 20 siswa. Data yang diperoleh
berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar Fiqih dalam
materi Zakat dari siklus I sampai siklus III yaitu siklus I nilai rata-rata 64,75 (40%),
siklus II nilai rata-rata 70 (65%), siklus III nilai rata-rata 78 (85%).
Selain itu dalam observasi (pengamatan) yang dilakukan peneliti dan
dibantu oleh wali kelas IV, pada perhatian siswa mengalami peningkatan dari
siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I jumlah siswa yang memperhatikan
proses pembelajaran sebanyak 11 anak (55%), pada siklus II sebanyak 14 anak
(70%), dan siklus III sebanyak 17 anak (85%). Dan pada keaktifan siswa mengalami
peningkatan dari siklus I, II, dan siklus III yaitu: pada siklus I rata-rata keaktifan
siswa mencapai 50% dari keseluruhan siswa, pada siklus II mencapai 65%, dan siklus
III mencapai 80%.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN …………………………….
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………..
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v
KATA PENGANTAR……………………………………………………...
vi
ABSTRAK ………………………………………………………………… viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………
BAB
xiii
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………….
7
C.
Tujuan Penelitian ………………………………………......
7
D.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan …………..
8
E.
Manfaat Penelitian …………………….…………………...
9
G.
Definisi Operasional ……………………………………….
9
H.
Metode Penelitian ………………………………………….
11
I.
Sistematika Penulisan ……………………………………...
16
ix
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pembelajaran Fiqih dan Teori Belajar...................................
17
1.
Pengertian pembelajaran Fiqih ……............................
17
2.
Tujuan pembelajaran Fiqih ………………..................
18
3.
Objek pembelajaran Fiqih ……………….................... 18
4.
Tujuan pembelajaran Fiqih di MI ………....................
B.
C.
20
Hasil Belajar …………………………………………...…... 20
1.
Pengertian hasil belajar …………………….…...….... 20
2.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ........
22
3.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...............
31
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament ........
32
1.
PengertianStrategi pembelajaran aktif ……..………
32
2.
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament
35
3.
Kelebihan
dan
Kekurangan
Strategi
Learning
Tournament ……..……................................................ 36
4.
Langkah-Langkah Pembelajaran Strategi Learning
Tournament .................................................................. 38
5.
Pembelajaran Materi Zakat Melalui Strategi Learning
Tournamentdi MI........................................................
BAB
38
III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Gambaran Umum MI YASPI Kaponan ................................
B.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ………………………...... 51
1.
Deskripsi Siklus pertama ………………………….....
x
44
51
BAB
2.
Deskripsi Siklus kedua …………………..…………..
55
3.
Deskripsi Siklus ketiga …………………..…………..
59
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi persiklus ................................................................
63
1. Deskripsi siklus I ....................................................... 63
BAB
2. Deskripsi siklus II .....................................................
68
3. Deskripsi siklus III ....................................................
73
B.
Pembahasan…………………………………………….......
77
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………
B.
Saran ……………………………………………………….. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
80
DAFTAR TABEL
TABEL
I.
Halaman
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fiqih Kelas IV
Madrasah Ibtidaiyah ........…………................................................
31
II.
Daftar RuangMI YASPI KAPONAN .............................................
III.
Daftar Guru dan Karyawan MI YASPI KAPONAN ......…............. 46
IV.
Daftar Jumlah Siswa MI YASPI KAPONAN ................................. 48
V.
Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan ..........……………….
49
VI.
Anggota Kerja Kelompok Kelas IV MI YASPIKaponan ..............
50
VII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus I …………..
64
VIII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus I ………………......
65
IX.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus I (KKM 70) .................................. 66
X.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus II ………………......
69
XI.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus II .............................
70
XII.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus II (KKM 70) …………………....
71
XIII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa pada Siklus III ……....................
66
XIV.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa pada Siklus III ...........................
67
XV.
Hasil Belajar Siswa pada Siklus III (KKM 70) …………………...
75
XVI.
Hasil Observasi Perhatian Siswa dari Siklus I-Siklus III ................
78
XVII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa dari Siklus I-Siklus III ……........ 78
XVIII.
Hasil Belajar dari Siklus I-Siklus III ..............................................
xii
45
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Isi Gambar
Hlm.
1.
: Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............... 15
2.
: Bagan Faktor-faktor Yang mempengaruhi hasil
belajar..................................................................
28
3.
: Diagram Kerangka Berpikir................................
42
4.
: Gambar
Struktur
OrganisasiMI
YASPI
Kaponan ......................………………………… 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Isi lampiran
Hlm.
1.
Daftar Pustaka .....................................................
2.
: RPP Siklus I ........................................................
3.
: Soal Test Siklus I …………………………........
4.
: RPP Siklus II …………………………………...
5.
: SoalTest Siklus II ……………………….........
6.
: RPP Siklus III ………………………………….
7.
: Soal Test Siklus III ……………………….........
8.
: Daftar Riwayat Hidup ………………………….
xiii
DEPAG
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang terpilih untuk menjadi
khalifah di muka bumi (khalifatu fil ardhi). Tugas manusia adalah sebagai
khalifah di muka bumi dengan segala isinya, atau dengan kata lain menjadi
wakil Tuhan di bumi ini. Penunjukan manusia sebagai khalifah menunjukkan
kedudukan manusia yang terhormat di antara makhluk-makhluk lainnya. Di
dalam melaksanakan tugasnya ini, Allah SWT memberikan alat perlengkapan
kepada manusia agar dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Akal
dan pikiran manusia merupakan alat perlengkapan yang dimilki manusia untuk
digunakan dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Selain akal dan pikiran Allah SWT juga menurunkan syari’ah untuk
dijadikan alat perlengkapan manusia. Dengan syari’ah manusia dapat
menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi dan juga dapat menjalankan
tugasnya sebagai hamba Allah. Ini sesuai dengan kodrat hidup manusia,
bahwa manusia tidak hanya hidup di dunia melainkan juga hidup di akhirat.
Maka manusia wajib memberikan keseimbangan antara kepentingan duniawi
dan kepentingan ukhrawi. Ini menjadi sebuah alasan Nabi Muhammad SAW
dalam berdo’a sebagai berikut :
‫ربن اتن فى الدني حسنة وافى ااخيراة حسنة واقين عدا الن ر‬
1
“Ya Allah berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat, dan jagalah kami
dari api neraka”
Menurut Salam dan Fathurrohman (1994:22) ada tiga fungsi syari’ah Islam
yang diturunkan Allah SWT kepada manusia yaitu sebagai berikut :
1. Pedoman dan petunjuk manusia di dalam mengatur diri dan masyarakat.
2. Alat penyeimbang di antara unsur yang baik dan yang tidak baik yang
terdapat di dalam diri manusia.
3. Sebagai alat untuk mendidik manusia menjadi suci lahir dan batin.
Karena syari’ah masih bersifat umum/masih berupa peraturan samawi,
maka para ulama sependapat untuk menciptakan ilmu khusus dalam
mendalami dan mempelajari tentang syari’ah Islam tersebut, ilmu tersebut
tidak lain adalah ilmu fiqih. Dan untuk mencapai ketiga fungsi syari’ah Islam
tersebut di atas, setiap manusia wajib untuk mempelajari ilmu fiqih. Fiqih
adalah himpunan hukum-hukum syara’ yang amali yang diperoleh dari dalildalilnya yang tafsili.
Dari uraian di atas, fiqih menjadi bagian tersendiri dalam syariat Islam,
fiqih merupakan salah satu aspeknya. Fiqih merupakan ketentuan-ketentuan
hukum yang diambil dari pengertian wahyu, dan di dalam ketentuanketentuannya tidak jarang terdapat perbedaan pendapat, sesuai dengan
perbedaan watak dan cara berpikir setiap mujtahid, dalam mencapai ketentuan
tertentu, ketentuan-ketentuan fiqih ini selalu menerima perubahan sesuai
dengan perubahan kondisi dan situasi masyarakatnya.
2
Dalam perjalanan sejarah Islam, fiqih telah berkembang menjadi suatu
disiplin ilmu dan menduduki posisi yang amat penting di jajaran ilmu-ilmu
Islam. Hal ini terjadi karena cakupan kajiannya yang sangat luas meliputi
seluruh aspek kegiatan manusia: perbuatan, perkataan, niat dan sikapnya,
dengan demikian, pelajaran fiqih sangat diperlukan dalam rangka mengenal
ajaran Islam secara benar dan lengkap. Oleh karena itu, ilmu fiqih diajarkan
pada setiap jenjang pendidikan Islam, mulai dari tingkat dasar sampai tingkat
tinggi (Nasution, 1996:ix).
Pada tingkat pendidikan dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), fiqih
menjadi salah satu pelajaran paling penting bagi siswa, ini disebabkan karena
dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas dari aturan agama,
mulai dari segi ibadah, muamalah maupun akhlaknya. Untuk itu dengan
diajarkannya fiqih mulai usia tingkat dasar diharapkan peserta didik akan
dapat memahami serta menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari serta
akan menjadi fondasi yang kuat bagi sikap keagamaan mereka di masa yang
akan mendatang.
Dalam kaitannya obyek pembahasan fiqih, Abidin dalam kitabnya
“Raduul Mukhtar” mengemukakan bahwa pembahasan fiqih itu dibagi kepada
tiga kelompok :
a. Al-Ibadat, bagianinimelengkapi lima persoalanpokokyaitu :salat, zakat,
puasa, haji, dan jihad.
3
b. Al-Muamalat,
bagianinimelengkapi
:muamalatmaliyah,
munakahat,
lima
persoalanpokokyaitu
mukhashamat,
amanatdantirkah
(hartapeninggalan).
c. Al-„Uqubat, bagianinimelengkapi: qisas, had pencurian, had zina, had
tukas,
tindakanterhadappemberontakdanpembegal,
kemudianbagianinidihubungkandenganta’zir(Salam, 1994:46).
Salah satu obyek pembahasan materi fiqih yang wajib dipelajari siswa
Madrasah Ibtidaiyah yaitu materi zakat. Materi zakat menjadi penting untuk
diperhatikan dan diberikan kepada peserta didik, karena menurut pengamatan
penulis materi zakat adalah materi fiqih yang materinya banyak dan juga
lumayan sulit untuk dipahami, oleh karena itu mulai pendidikan dasar inilah
sebagai langkah awal untuk mengajarkan materi zakat untuk dijadikan bekal
pada jenjang pendidikan selanjutnya.
Selain alasan pentingnya pengajaran materi zakat di atas, zakat juga
merupakan salah satu Rukum Islam yang wajib dikerjakan bagi orang yang
mampu.
Sehingga
bagi
orang
yang
sudah
mampu
akan
tetapi
meninggalkannya, maka orang tersebut dikenai hukum berdosa bahkan Allah
SWT telah mengancam akan memberikan siksa baginya.
Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 103 :
ْ ‫َ ُ َ ِ ِي ِ َي َ َ ِ َ َ ْ ِي‬
ٌ َِ
‫إِ َو‬
Artinya
:“Ambillah
zakat
ْ ُ ُ ‫ُ ْ ِ ْي َ ْ َ ِا ِي ْ َ َ َ ً ُ َ ِي‬
‫َ َ َ َ َ َ ٌي اَ ُي ْ َ ََُ َ ِم ٌع‬
darisebagianhartamereka,
dengan
zakat
itukamumembersihkandanmensucikanmerekadanmendoalahuntukmereka.
4
Sesungguhnyadoakamuitu (menjadi) ketenteramanjiwabagimereka. dan Allah
MahamendengarlagiMahamengetahui”.
Dan firman Allah SWT dalam surat Al-Imran ayat 180 :
‫ض ِ ِه ُ َ َ ْ ً اَ ُي‬
ْ َ‫ِ ي ف‬
ِ َ َ ِ ‫ِ ِه يَ ْ َ ْا‬
ََِ ِ َ
ٌ ِ‫َ ْ َم ُ وَ َ ب‬
ََُ ُ ُ َ ‫ِ َم آ‬
ُ ‫َ َ ُ وَ َ َ ِخ‬
‫َ ََُ ِ َم‬
ِ
َ‫س َب َي اَ ِييَ َي ْب َخ ُ و‬
َ ‫َ ََ َي ْح‬
َُ
ْ ‫ۖ َ ْ ُ َ َ ٌ اَ ُي‬
ُ َ ِ
ِ َ ‫س َم‬
َ ‫ا ا‬
ْ َ ‫ا َ ْا‬
Artinya : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta
yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa
kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi
mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya
di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit
dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, guru hendaknya
menciptakan suasana di dalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar
yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguhsungguh, suasana belajar siswa aktif perlu diciptakan. Hal ini dimungkinkan
bila guru mengelola kelasnya sedemikian rupa sehingga suasana yang
dimaksud dapat terwujud.
Pada tingkat pendidikan dasar yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), model
pembelajaran yang masih banyak digunakan adalah model tradisional yang
lebih mengarah pada proses pembelajaran yang bersifat pasif dengan guru
sebagai motor penggerak pembelajaran sedangkan siswa hanya bersikap pasif,
sehinggahasil yang diperoleh adalah kemampuan siswa dalam menghafal
tanpa mereka mengalami sendiri materi yang mereka dapatkan. Untuk itu
5
proses pembelajaran yang dilakukan harusnya lebih mengarahkan pada proses
keaktifan peserta didik agar mereka memahami apa yang sedang dipelajari.
Salah satu contoh terjadi pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014, para
siswa masih sulit dalam menerima dan memahami mata pelajaran fiqih materi
zakat, ini terjadi karena guru masih belum tepat dalam menggunakan
model/strategi pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang diatas penting sekali dilaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) tentang upaya meningkatkan hasil belajar Fiqih pada
materi zakat dengan menggunakan strategiLearning Tournamentpada siswa
kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Tahun
Pelajaran 2013/2014.
Learning Tournamentmerupakan salah satu strategi belajar aktif yang
melibatkan siswa untuk aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk
berfikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru
menghasilkan suatu karya.
Sebelum strategiLearning tournament ini diterapkan, guru kelas IV
sering memakai strategi konvensional (strategi lama) yaitu ceramah, tanya
jawab, dan diskusi. Karena strategi-strategikonvensional tersebut dianggap
belum tepat dalam mengajarkan Fiqih pada materi zakat maka peneliti
mencoba
menggunakan
strategi
baru
yaitu
strategiLearning
tournamentsebagai salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar materi
pelajaran fiqih.
6
B. RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangdiatas,makadapatdirumuskanpokokmasalahdalampe
nelitianini, yaitu sebagaiberikut:
1. ApakahpenerapanstrategiLearning
Tournamentdapatmeningkatkanperhatian siswa pada pembelajaran
Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis
Kab Magelang TahunAjaran2013/2014?
2. ApakahpenerapanstrategiLearning
Tournamentdapatmeningkatkankeaktifan siswa pada pembelajaran
Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis
Kab Magelang TahunAjaran 2013/2014?
3. ApakahpenerapanstrategiLearning
Tournamentdapatmeningkatkanhasil
belajar
siswa
pada
pembelajaran Fiqihmateri Zakat siswakelas IV MI YASPI
Kaponan Kec Pakis Kab Magelang TahunAjaran 2013/2014?
C. TujuanPenelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiperhatian, keaktifan
dan hasil belajar siswa dalam
materi
Zakat dengan menggunakan
strategiLearning Tournamentpada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.
7
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 1990:78). Hipotesis dari
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut,
“Dengan
menerapkan
strategiLearning Tournament, maka hasil belajar fiqih dalam materi Zakat
pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat meningkat”.
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Siswa dapat memahami StrategiLearning tournamentyang digunakan
guru saat proses pembelajaran berlangsung.
2. Guru mampu menggunakan StrategiLearning tournamentdengan baik
dan benar.
3. Siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.
4. Siswa merasa senang mengikuti proses pembelajaran, sehingga minat
belajar mereka meningkat.
5. Nilai hasil belajar siswa meningkat dibandingkan sebelum penggunaan
StrategiLearning tournament.
6. Nilai hasil tes evaluasi siswa secara prosentase klasikal (keseluruhan)
yang melebihi nilai KKM (70) mencapai 80%.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dipetik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
1. Bagi
Siswa,
penelitian
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan
perhatian,keaktifan, dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi Guru, agar lebih kreatif dalam menciptakan dan menggunakan
strategi pembelajaran secara tepat sehingga dapat meningkatkan perhatian,
keaktifan, dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Sekolah, dengan meningkatnya prestasi belajar para siswa maka
sekolah akan mengalami peningkatan mutu pendidikan yang berimbas
pada meningkatnya kredibilitas sekolah.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah tafsir dan persepsi dari penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Peningkatan
Yang dimaksud denganpeningkatan adalah usaha (syarat) untuk
menyampaikan sesuatu maksud (Poerwadarminta, 1982:1132), sedang
yang dimaksud dengan meningkatkan adalah menaikkan derajat atau
taraf dengan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada
nilai agar menjadi lebih baik (Poerwadarminta, 1982:1078).
Berdasarkan istilah diatas yang dimaksud dengan peningkatan
adalah suatu usaha untuk menaikkan derajat dengan meningkatkan
melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju ke arah lebih baik.
Hasil belajar adalah hasil dari pengalaman yang diperoleh dari
suatu proses pembelajaran yang bersifat akademis dan non akademis
(Hanafiah, 2009:85).
9
Menurut Suprijono, (2009:5) “hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
ketrampilan".
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian dari peningkatan hasil belajar fiqih adalah suatu usaha untuk
menaikkan nilai hasil belajar fiqih dengan meningkatkan mutu suatu
proses dalam sebuah alur yang menuju ke arah lebih baik sesuai dengan
pola-pola perbuatan (yang ditunjukkan dengan keaktifan), nilai-nilai
(hasil skor evaluasi/tes), pengertian-pengertian, sikap-sikap (yang
ditunjukkan dengan perhatian), apresiasi dan ketrampilan apa yang
diinginkan.
2.
Materi zakat
Materiadalah
“Sesuatu
yang
menjadibahan
(untukdiujikan,
dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan)” (KamusPusatBahasa, 2001: 723).
Sedangkan zakat adalah nama atau sebutan demi sesuatu hak allah ta’ala
yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Dinamakan zakat
karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkat,
membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebajikan. Kata
zakat itu arti aslinya ialah tumbuh, suci, dan berkah.
Jadi dapat disimpulkn materi zakat adalah suatu yang menjadi
bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan dan dikarangkan mengenai
sesuatu yang dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin.
3.
StrategiLearning tournament
10
Strategiberbeda dengan model, metode , pendekatan (aproach) dan
teknik pembelajaran. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah di
atas sering digunakan secara bergantian. Istilah strategi menurut Erman
Suherman (2003, 5-7) adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan
oleh guru berrkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar
pelaksanaan nya berjalan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar
bisa tercapai secara optimal.
Sedangkan strategi belajar aktif dapat diartikan sebagai proses
belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode yang menitik
beratkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa
baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intekektual untuk
mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan
kognitif, afektif dan psiko motorik secara optimal.
Learning tournament adalah salah satu tekhnik intsruksional dari
belajar aktifyang termasuk dalam bagian pembelajaran kolaboratif.
Learning tournament juga menggabungkan satu kelompok belajar dan
kompetisi tim, dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran
atas bermacam-macam fakta, konsep dan keahlian yang luas (Silberman,
1996:159).
G. MetodePenelitian
1. Jenis Penelitian.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud
dari penelitian ini adalah merupakan salah satu cara yang strategis yang
11
bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. PTK
berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajar yang terjadi di
kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun
output (hasil belajar).
PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang
terjadi di dalam kelas (Arikunto, 2008:58).
2. Subjek Penelitian.
Yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa kelas IV MI
YASPI Kaponan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang yang berjumlah
20 siswa, yang terdiri dari 11 orang siswa putra dan 9 orang siswa putri.
3. Tempat danWaktu.
Penelitian dilaksanakan di MI YASPI KaponanKec. Pakis Kab.
Magelang mulai pada semester I, melalui tiga siklus pertemuan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data
adalahtehnikataucara-cara
yang
dapatdigunakanolehpenelitiuntukmengumpulkan
data.
Teknikpengumpulan
yang
data
digunakandalampenelitiantindakankelasiniyaitumelalui :
a. Test
Dengan metode test setelah melakukan penelitian tindakan kelas
dengan strategiLearning Tournamentpada mata pelajaran fiqih pada
materi Zakat di MI YASPI Kaponan kec. Pakis kab. Magelang oleh
peneliti pergunakan untuk mengumpulkan data nilai-nilai hasil belajar
yang dilakukan oleh siswa pada setiap siklus pertemuan.
12
b. Observasi
Sebagaimetodeilmiahobservasibiasadiartikansebagaipengamatanda
npencatatandengansistematikfenomen-fenomenyangdiselidiki
(Hadi,
1995:136).
Observasi/pengamatandilaksanakandenganmenggunakanlembarobs
ervasi
yang
telahdisesuaikansebelumnya.
Observasidigunakanuntukmendapatkaninformasimengenairesponsiswa
padawaktukegiatanpembelajaranberlangsung. Pada penelitian tindakan
kelas ini, observasi peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data
mengenahi keadaan dan proses pembelajaran yaitu pada minat belajar
dan keaktifan para siswa.
c. Dokumentasi
Jikadatadicaridalamdokumenatausumberpustakamakakegiatanpeng
umpulan
data
inidisebutstudidokumenatausumberpustaka.
Data
inimerupakan data sekunderkarenasudahtertulisataudiolaholeh orang
lain. Dengan kata lain, datanyasudahjadi (Wirartha, 2006:36).
Pada
penelitian
tindakan
kelas
ini,
dokumentasi
peneliti
pergunakan untuk mendapatkan data-data mengenahi profil sekolah,
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar fiqih Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah, Daftar RuangMI YASPI Kaponan, Daftar Guru Dan
Karyawan MI YASPI Kaponan, Daftar Jumlah Siswa MI YASPI
Kaponan, dan Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan.
13
5.
Analisis data
Untuk mengetahui keefektifan tindakan yang dilakukan penulis
dalam pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis deskriftif kuantitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuain
dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar
yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk
menganalisis
tingkat
keberhasilan
atau
presentase
keberhasilan peserta didik setelah proses pembelajaran setiap siklus
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis.
Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik,
selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut
sehingga nilai rata-rata tes formatif ditulis dengan rumus :
X
=
Dengan : X
∑�
∑�
= nilai rata-rata
∑X = Jumlah nilai semua siswa
∑N = Jumlah siswa
14
6. GambaranSiklus
Siklus 1
Refleksi
Rencanaawal/ranca
ngan
Tindakan/Observas
i
Siklus 2
Rencana yang
direvisi
Refleksi
Tindakan/Observas
i
Siklus 3
Rencana yang
direvisi
Refleksi
Tindakan/Observas
i
Gambar. I
Alur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Secara rinci, gambaransiklusdi atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan,
termasuk
di
dalamnya
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran.
b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta
mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran
kontekstual model berbasis masalah.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dan
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat.
15
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari
pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada
siklus berikutnya (Arikunto, 2008:16-19).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan, Definisi
Operasional, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA,
Menjelaskan tentang Belajar dan Pembelajaran, Faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, materi Zakat, dan strategiLearning
Tournament.
Bab III DESKRIPSI PENELITIAN
Memaparkan Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian,
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II,
dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menguraikan deskripsi persiklus berikut dengan pembahasannya.
BAB V PENUTUP
Merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya
kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Fiqih dan Teori Belajar
1. Pengertian Pembelajaran Fiqih
Menurut
Gagne
belajar
adalah
perubahan
disposisi
atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi
tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara alamiah. Pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses,
cara, perbuatan mempelajari. Pada pembelajaran guru mengajar diartikan
sebagai
upaya
guru
mengorganisir lingkungan terjadinya
proses
pembelajaran. Guru mengajar dalam perspektif pembelajaran adalah guru
menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didiknya untuk mempelajarinya,
jadi subyek pembelajaran adalah peserta didik. Pembelajaran adalah dialog
interaktif merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis
seperti halnya pengajaran.
Berbeda dengan pengajaran, pengajaran berdasarkan arti kamus
adalah proses, perbuatan, cara mengajarkan, pengajaran adalah proses
penyampaian, dengan demikian melahirkan arti konstruksi belajar
mengajar yang berpusat pada guru (Suprijono, 2009:12-13).
Fiqih adalah salah satu mata pelajaran PAI yang membahas
perbuatan orang-orang mukallaf dalam masalah ubudiyah, muamalah dan
17
jinayah (uqubah) mengenai hukum wajib, sunnat, haram, makruh, mubah,
shah dan bathal atau fasid (Mahjuddin, 1997:4).
Berdasarkan
pengertian
di
atas,
yang
dimaksud
dengan
pembelajaran fiqih adalah kegiatan yang dilakukan guru yang melibatkan
siswa dalam memahami materi fiqih dengan menggunakan strategi tertentu
serta menggunakan peralatan tertentu. Dengan ketepatan penggunaan
strategi dan media dalam pembelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan dalam suatu pembelajaran.
2. Tujuan Pembelajaran Fiqih
Menurut Mahjuddin (1997:4), tujuan mempelajari fiqih antara lain
sebagai berikut :
a. Untuk megetahui sesuatu yang diperintahkan Allah SWT dan yang
dilarang-Nya serta sesuatu yang dibolehkan-Nya.
b. Untuk mengetahui hal-hal yang sah yang diperbuat dan yang batal.
c. Untuk mengetahui cara-cara beribadah kepada Allah SWT agar dapat
diterima-Nya dan diberi pahala yang setimpal.
3. Objek Pembelajaran Fiqih
Yang menjadi obyek pembicaraan ilmu fiqih menurut batasan yang
dikemukakan oleh para ahli usul fiqih, adalah segala perbuatan, perkataan
dan tindakan para mukallaf dan dari segi hukum, termasuk hukum-hukum
yang mensifati perbuatan para mukallaf itu, seperti : wajib, sunnat,
makruh, mubah, batal, ada’, wada’ dan sebagainya (Salam, 1994:45).
18
Menurut Muh. Salam Madkur, hukum-hukum amaliyah yang terbit
dari perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf itu pada garis
besarnya ada dua bagian, yaitu :
a.
Perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf yang berkaitan
dengan hubungan antara mukallaf itu sendiri dengan Allah SWT.
b.
Perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf yang berkaitan
dengan sesamanya. Baik secara individual maupun antara individu
dengan masyarakat sekitarnya (Salam, 1994:45).
Fiqih membahas tentang perbuatan orang-orang mukallaf, tentunya
orang-orang yang telah dibebani ketetapan-ketetapan hukum agama Islam.
Yang dibicarakan oleh fiqih (menurut ta’rif Ahli Ushul) atau yang
dijadikan maudhu’-nya ialah segala pekerjaan para mukalllaf dari jurusan
hukum.
Ibnu Abidin mengemukakan bahwa pembahasan fiqih itu dibagi
kepada tiga kelompok :
a. Al-Ibadat, bagian ini melengkapi lima persoalan pokok yaitu : salat,
zakat, puasa, haji, dan jihad.
b. Al-Muamalat, bagian ini melengkapi lima persoalan pokok yaitu :
muamalat maliyah (tata cara membelanjakan harta benda), munakahat
(pernikahan), mukhashamat (penggadaian), amanat (titipan) dan tirkah
(harta peninggalan).
19
c. Al-‘Uqubat (hukuman), bagian ini melengkapi: qisas, had pencurian,
had zina, had tukas, tindakan terhadap pemberontak dan pembegal,
kemudian bagian ini dihubungkan dengan ta’zir (Salam, 1994:46).
4. Tujuan pembelajaran fiqih di MI
Pembelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk
membekali siswa agar dapat :
a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara
terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli maupun dalil aqli.
Pengetahuan dan pemahaman tersebut dapat diharapkan menjadi
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar.
Pengamalan
tersebut
diharapkan
dapat
menimbulkan
ketaatan
menjalankan hukum Islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial
yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial (DEPAG, 2006 :
36).
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua gabungan kata yaitu hasil dan belajar.
Adapun pengertian hasil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sesuatu yang telah dicapai atau dilakukan (Purwadarminto, 1982:798).
Sedangkan pengertian belajar telah mengalami perkembangan secara
evolusi, sejalan dengan perkembangan cara pandang dan pengalaman para
ilmuwan. Pengertian belajar dapat didefinisikan sesuai dengan nilai
20
filosofis yang dianut dan pengalaman para ilmuwan atau pakar itu sendiri
dalam membelajarkan para peserta didiknya (Suhana, 2009:5).
Menurut Travers belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian
tingkah laku, Cronbach juga mendefnisikan belajar sebagai perubahan
perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Sedangkan menurut Gagne,
belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai
seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh
secara langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah
(Suprijono, 2009:2).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Berdasarkan definisi hasil dan belajar di atas maka dapat
disimpulkan
bahwa
hasil
belajar
merupakan
hasil
dari
suatu
kegiatan/aktivitas yang telah dilakukan melalui pendidikan dan latihan
yang sistematis dan terencana sebagai hasil dari pengalaman, sehingga
terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik.
Menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan. Merujuk pada pemikiran Gagne, hasil belajar berupa :
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
21
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengategorisasi,
kemampuan
analitis-sintesis
fakta-konsep
dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian
terhadap
objek
tersebut.
sikap
berupa
kemampuan
menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan
kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Usaha dan keberhasilan belajar (prestasi belajar) dipengaruhi oleh
berfungsinya secara integratif dari setiap faktor atau komponen
pendukungnya. Hasil belajar yang di capai oleh siswa dalam proses
pembelajaran tidak terlepas dari faktor- faktor yang mempengaruhinya.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:177) secara umum
keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Faktor eksternal
22
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu.
Faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental.
1) Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak
didik. Didalamnyalah anak didik hidup dan berinteraksi dalam
mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak
didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan
lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang
berbeda tersebut selalu saja terjadi dalam mengisi kehidupan anak
didik, yang keduanya sangat berpengaruh terhadap belajar anak
didik.
a) Lingkungan Alami adalah lingkungan tempat tinggal anak
didik, hidup, dan berusaha didalamnya. Dalam hal ini keadaan
suhu dan kelembaban udara sangat berpengaruh dalam belajar
anak didik. Anak didik akan belajar lebih baik dalam keadaan
udara yang segar. Dari kenyataan tersebut, orang cenderung
akan lebih nyaman belajar ketika pagi hari, selain karena daya
serap ketika itu tinggi. Begitu pula di lingkungan kelas. Suhu
dan udara harus diperhatikan. Agar hasil belajar memuaskan.
Karena belajar dalam keadaan suhu panas, tidak akan
maksimal.
b) Lingkungan Sosial Budaya, tidak bisa dipungkiri bahwa
manusia adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri.
23
Begitu pula dengan anak didik. Mereka tidak akan terlepas
dari interaksi sosial. Sebagai contoh interaksi di sekolah, baik
sesama teman, guru, dan sebagainya.
2) Faktor Instrumental.
a) Kurikulum.
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan
unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum belajar
mengajar tidak dapat berlangsung, karena materi yang akan
disampaikan dalam pembelajaran harus direncanakan terlebih
dahulu. Dan perencanaan tersebut termasuk dalam kurikulum,
yang mana seorang guru harus mempelajari dan menjabarkan
isi kurikulum kedalam program yang lebih rinci dan jelas
sasarannya. Sehingga dapat diukur dan diketahui dengan pasti
tingkat keberhasilan belajar mengajar yang dilaksanakan.
Muatan kurikulum akan mempengaruhi intensitas dan
frekuensi belajar anak didik. Karena guru harus berusaha
semaksimal
mungkin
untuk
ketercapaian
kurikulum.
Misalkan, jumlah tatap muka, metode, dan sebagainya harus
dilakukan sesuai dengan kurikulum. Jadi, kurikulum diakui
dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik.
b) Program.
Setiap sekolah mempunyai program pendidikan yang
disusun untuk dijalankan untuk kemajuan pendidikan.
24
Keberhasilan pendidikan disekolah tergantung dengan baik
tidaknya
program
yang
dirancang.
Perbedaan
kualitas
program pun akan membedakan kualitas pengajaran.
c) Sarana dan Fasilitas.
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan.
Gedung sekolah misalnya sebagai tempat yang strategis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar disekolah. Jumlah
ruang kelas pun harus menyesuaikan peserta didik. Karena
jika anak didik lebih banyak dari pada jumlah kelas, akan
terjadi banyak masalah, yang tentunya akan berpengaruh pada
hasil belajar anak.
Selain sarana, fasilitas pun tidak boleh diabaikan.
Misalkan perpustakaan. Lengkap tidaknya buku di sekolah
tersebut akan menentukan hasil belajar anak didik. Karena
perpustakaan adalah laboratoriun ilmu yang merupakan
sahabat karib anak didik.
d) Guru
Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Maka,
kehadiran guru mutlak didalamnya. Kalau hanya ada anak
didik, tanpa guru tidak akan terjadi kegiatan belajar mengajar
disekolah. Jangankan tanpa guru, kekurangan guru saja akan
menjadi masalah
25
b. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam
diri individu. faktor fisiologis terdiri dari :
a)
Keadaan Fisik
Pada
umumnya
kondisi
fisiologis
sangat
berpengaruh terhadap kemampuan belahjar seseorang.
Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan
berlainan belajarnya dengan orang yang sedang sakit atau
kelelahan. Anak-anak yang kekurangan gizi, ternyata
kemampuan
belajarnya
dibawah
anak-anak
yang
tercukupi gizinya; mereka akan lekas lelah, mudah
mengantuk, dan sukar menerima pelajaran.
b)
Kondisi Panca Indra
Tidak kalah penting, kondisi panca indra juga
sangat mempengaruhi belajar siswa. Terutama mata
sebagai alat melihat dan telinga sebagai alat mendengar.
Karena sebagian besar anak belajar dengan membaca,
mendenggar, dan melakukan observasi dan sebagainya.
26
Jika panca indra terganggu, ini akan mempengaruhi hasil
belajar dan proses belajar anak didik.
2) Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri
individu. faktor-faktor psikis tersebut antara lain minat, tingkat
kecerdasan, motivasi, kemampuan kognitif dan lain-lain
a)
Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
b)
Tingkat Kecerdasan
Tingkat kecerdasan diakui sangat menentukan
keberhasilan belajar anak didik. Karena anak didik yang
mempunyai tingkat intelegensi tinggi umumnya mudah
belajar
dan
hasilnya
pun
cenderung
baik,
begitu
sebaliknya.
c)
Motivasi
Motivasi
adalah
kondisi
psikologis
yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi,
motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong
seseorang untuk belajar.
d)
Kemampuan Kognitif
27
Berbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar yang akan digambarkan dalam bentuk bagan secara lebih
mendalam, Sebagai berikut:
cuaca
Alami
Lingkungan
Interaksi disekolah
Sosial budaya
Metode/Strategi
Kurikulum
Kualitas prog
Program
perpustakaan
Sarana & Fasilitas
Jumlah guru
Luar
Instrumental
Guru
Hasil belajar
Kondisi fisik
Kondisi Fisiologis
Mata & telinga
Kondisi Panca Indra
Rasa suka
Minat
Fisiologis
Dalam
Bakat
Kecerdasan
Psikologis
Motivasi
Kemampuan Kognitif
Gambar 2: Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar
28
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar
menurut Hanafiyah dan Suhana (2009:8-10) antara lain sebagai berikut:
a. Peserta didik dengan sejumlah latar belakangnya, yang mencakup :
1) Tingkat kecerdasan (Intelegent Qution)
2) Bakat (Aptitude)
3) Sikap (Atitude)
4) Minat (Intered)
5) Motivasi (Motivation)
6) Keyakinan (Belief)
7) Kesadaran (Consciousness)
8) Kedisiplinan (Discipline)
9) Tanggung jawab (Responsibility)
b. Pengajar yang profesional yang memiliki :
1) Kompetensi pedagogik
2) Kompetensi sosial
3) Kompetensi personal
4) Kompetensi profesional
5) Kualifikasi pendidikan yang memadai
6) Kesejahteraan yang memadai
c. Atmosfir pembelajaran partisipatif dan interaktif yang dimanifestasikan
dengan adanya komunikasi timbal balik dan multi arah secara aktif,
kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan, yaitu :
1) Komunikasi antara guru dengan peserta didik
29
2) Komunikasi antara peserta didik dengan peserta didik
3) Komunikasi kontekstual dan integratif antara guru, peserta didik
dan lingkungannya
d. Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran, sehingga
peserta didik merasa betah dan bergairah untuk belajar, mencakup ;
1) Lahan tanah, antara lain kebun sekolah, halaman dan lapangan olah
raga
2) Bangunan, antara lain ruangan kantor, kelas, laboratorium,
perpustakaan dan ruang aktivitas ekstra kurikuler
3) Perlengkapan, antara lain alat tulis kantor, media pembelajaran,
baik elektronik maupun manual
e. Kurikulum sebagai kerangka dasar atau arahan, khusus mengenai
perubahan perilalku peserta didik secara integral baik yang berkaitan
dengan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
f. Lingkungan agama, sosial, budaya, politik, ekonomi, ilmu dan
teknologi,
serta
lingkungan
alam
sekitar,
yang
mendukung
terlaksanannya proses pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif,
inovatif, dan menyenangkan.
g. Pembiayaan
yang memadai,
baik
biaya
rutin maupun biaya
pembangunan yang datangnya dari pihak pemerintah, orang tua,
maupun stakeholder lainnya sehingga sekolah mampu melangkah maju
dari sebagai pengguna dana menjadi penggali dana.
30
Diantara faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah ketepatan
metode atau strategi yang digunakan oleh guru. Strategi yang tepat dapat
menimbulkan
atmosfer pembelajaran yang
partisipatif dan interaktif
yang dimanifestasikan dengan adanya komunikasi timbal balik dan multi
arah secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Sehingga
proses belajar mengajar menjadi lancar dan hasil belajar pun tercapai.
3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah sekumpulan
kemampuan minimal/target yang harus dikuasai/dicapai peserta didik
selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran. Kompetensi ini
berorientasi pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memahami materi fiqih. Berikut ini
adalah standar kompetensi mata pelajaran fiqih kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah tahun pelajaran 2013/2014.
Tabel I.
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
Fiqih Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah
Smt
I
Standar Kompetensi
1. Mengetahui ketentuan
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan macam-macam
zakat
zakat
Alokasi Waktu
6 Jam pelajaran
(3x Pertemuan)
1.2 Menjelaskan ketentuan zakat
fitrah
1.3 Mempraktikkan tata cara zakat
fitrah
2. Mengenal ketentuan infak
2.1 Menjelaskan ketentuan infak
dan sedekah
dan sedekah
2.2 Mempraktikkan tata cara infak
dan sedekah
31
4 Jam pelajaran
(2x Pertemuan)
II
3. Mengenal ketentuan salat
3.1 Menjelaskan macam-macam
id
salat id
6 Jam pelajaran
(3x Pertemuan)
3.2 Menjelaskan ketentuan salat id
3.3 Mendemonstrasikan tata cara
salat id
Sumber : Hadi, Anis tanwir, pengantar fikih 4 Untuk Kelas IV MI, PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2009.
C. Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
anak didik ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memeperoleh
tujuan belajar sesuai apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya
memperhatikan kondisi individu anak, karena merekalah yang belajar.
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing. Oleh karena itu, setiap orang atau dengan kata
lain guru mempunyai cara yang berbeda pula dalam melaksanakan suatu
kegiatan dalam pembelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan
terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan itu dilaksanakan. Bila belum
mencapai hasil yang optimal, mereka berusaha mencari cara lain yang
dapat mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang
selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang
diharapkan. Setiap orang yang menerapkan cara tertentu dalam suatu
kegiatan pembelajaran, menunjukkan bahwa orang tersebut telah
32
melakukan strategi. Dan strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi
waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan.
Strategi
berbeda
dengan
model,
metode,
Pendekatan (approach) dan teknik pembelajaran. Di dalam kepustakaan
pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara
bergantian. Istilah-istilah tersebut menurut Erman Suherman(2003:5-7)
adalah:
a.
Strategi
pembelajaran adalah siasat
atau
kiat
yang
sengaja
direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan
pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar
dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
b.
Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam
pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat
diadaptasikan oleh siswa.
c.
Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih
bersifat umum, misalnya seorang guru menyajikan materi dengan
penyampaian dominan secara lisan dan sekali-kali ada Tanya jawab.
d. Teknik
pembelajaran adalah
cara
yang
dilakukan
dalam
mengimplementasikan suatu metode.
e.
Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan
guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode
pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dikelas.
33
Hamzah B. Uno (2009:2) menyatakan : Strategi belajar merupakan
cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta
didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan
pembelajaran
dapat
dikuasinya
di
akhir
kegiatan
pem
belajaran.
Strategi mengajar pada dasarnya merupakan tindakan nyata dari
guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara
tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. dengan kata lain, strategi
belajar adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih
kegiatan balajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Pemilihan tersebut dilalukan dengan mempertimbangkan situasi, kondisi,
sumber belajar, kebutuhan dan karateristik peserta didik yang dihadapi
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Belajar aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki.
Mel
Silberman
(2007:1-2)
memodifikasi
dan
memperluas
pernyataan Confocius apa yang dia sebut Belajar Aktif: “Apa yang saya
dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit. Apa
yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa
teman lain, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan
34
lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya
ajarkan pada orang lain, saya kuasai.”
Di samping itu strategi belajar aktif menurut Hamzah B. Uno dan
Nurdin Mohamad (2011:77) menyatakan bahwa: Strategi pembelajaran
yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif
terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi ,berbuat
untuk mencoba,menemukan konsep baru menghasilkan suatu karya.
Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong
yang menunggu untuk diisi. Siswa bukan lah gelas kosong yang pasif yang
haya menerima kecuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau
informasi sebagai mana yang digambarkan diatas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Strategi belajar aktif adalah caracara yang dilakukan oleh pengajar untuk menjaga perhatian siswa/peserta
didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran yang memperbanyak
aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dari berbagai
sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga
memperoleh berbagai pengalaman yang dapat menambah pengetahuan.
2.
Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament adalah salah
satu tekhnik instruksional dari belajar aktif ( active learning), yang
termasuk
dalam
bagian
pembelajaran
kolaboratif.
Pembelajaran
kolaboratif adalah proses pembelajaran yang dilakukan bersama-sama
35
antara guru dengan siswanya. Pembelajaran kolaboratif dikembangkan
untuk menumbuhkan rasa memiliki siswa terhadap program pembelajaran
serta memberikan penghargaan yang wajar kepada guru sehingga gairah
siswa untuk belajar bisa terus ditingkatkan.
Menurut Silberman (2009:139), Learning Tournament merupakan
salah satu strategi belajar aktif dalam bentuk diskusi kelas yang dirancang
dengan menggabungkan kelompok belajar dengan kompetisi antar
kelompok belajar, serta dapat melatih siswa untuk berfikir secara kritis
dalam kelompok. Strategi ini dikembangkan oleh Robert Slavin dan
rekan-rekannya, yang merupakan bentuk yang disederhanakan dari Team
Games
Tournament
dan
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
pembelajaran beragam fakta, konsep, dan keterampilan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Learning Tournament
Strategi
belajar
aktif learning
tournament
ini
mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Menurut Silberman (2009:140) kelebihan
strategi learning tournament adalah:
a. Dengan
strategi
belajar
aktif learning
tournament guru
bisa
mengontrol urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan
demikian guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasi bahan
pelajaran yang disampaikan.
b. Strategi belajar aktif learning tournament menekankan kepada aspek
kognitif.
36
c. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya
mendengar, tetapi siswa juga beraktivitas.
d. Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar.
e. Meningkatkan kerja sama, kepekaan dan toleransi.
f. Siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah berdasarkan
pengalaman sendiri.
g. Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif.
h. Menambah motivasi dan percaya diri
i. Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi
teman-
teman sekelasnya.
j. Mudah diterapkan dan tidak mahal
Sedangkan
kelemahan
strategi
belajar
aktif
learning
tournament adalah:
a. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti
ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas.
b. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang
lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain
dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa
minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai.
c. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya
menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak
perlu
dikhawatirkan sebab dalam pembelajaran aktif tipe turnamen belajar
bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan
37
psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara anggota
kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang
diberikan kepada kelompok.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Strategi Learning Tournament
Dalam tipe Learning Tournament ini siswa dibagi menjadi
beberapa tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab menjawab
pertanyaan dari guru. Dalam tipe Turnamen Belajar ini, diawali dengan
guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam
beberapa tim kelompok. Semua anggota kelompok bersama-sama
mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan
jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi
diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan
akademis ini maka terciptalah kompetisi antar siswa dalam kelompok atau
tim, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang
tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Menurut Mel Selberman (2009:139) langkah-langkah dalam
pelaksanaan strategi belajar aktif tipe Learning Tournament (Turnamen
Belajar) adalah sebagai berikut :
1.
Siswa dibagi dalam tim yang terdiri dari atas 2-8 orang anggota tim.
Masing-masing tim harus memiliki jumlah yang sama.
2.
Memberikan materi untuk dibahas bersama.
3.
Membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan / atau
menggingat materi pelajaran.
38
4.
Memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik, sebagai
“babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik harus
menjawab pertanyaan secara pribadi.
5.
Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan
mintalah siswa menghitung pertanyaan yang mereka menjawab secara
benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada
anggota lain dala tim tersebut untuk mendapat skor tim. Umumkan
skor masing-masing tim.
6.
Mintalah tim mempelajari kembali turnamen pada babak kedua.
Kemudian mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian
“babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan
tambahan satu skor kepada gilirannya.
7.
Lakukan beberapa ronde seperti yang diinginkan.
5. Pembelajaran Materi Zakat Melalui Strategi Learning Tournament di
MI
Materi zakat adalah salah satu bagian pembelajaran fiqih di
Madrasah Ibtidaiyah. Materi zakat memiliki karakteristik yang luas
cakupannya. Diantaranya mencakup pengertian, macam-macam,ketentuan
dan tata cara dalam berzakat. Sehingga memerlukan strategi yang tepat
bagi guru untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh.
Setelah mengetahui pengertian, dan tahap-tahap penggunaan
strategi Learning Tournament, selanjutnya akan penulis jelaskan langkah-
39
langkah pembelajaran materi zakat di Madrasah Ibtidaiyah dengan
menggunakan strategi Learning Tournament. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
a.
Guru membagi kelas menjadi 5 kelompok, dalam satu kelompok
berjumlah 4 orang.
b. Guru
memberikan
materi
sebagai
topik
pembahasan
dalam
pembelajaran yaitu materi fiqih tentang zakat.
c.
Guru membuat beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman dan
mengingat materi pelajaran.
d. Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik,
sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik
harus menjawab pertanyaan secara pribadi.
e. Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan
mintalah siswa menghitung pertanyaan yang mereka menjawab secara
benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada
anggota lain dalam tim tersebut untuk mendapat skor tim. Umumkan
skor masing-masing tim.
f. Guru meminta setiap tim mempelajari kembali turnamen pada babak
kedua. Kemudian mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai
bagian “babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya
dan tambahan satu skor kepada gilirannya.
g. Guru dapat melakukan beberapa ronde seperti yang diinginkan dengan
memastikan setiap tim memiliki sesi untuk belajar antara ronde.
40
D.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan pengamatan dikelas, penerapan metode konvensional
menjadikan proses pembelajaran dikelas menjadi monoton. Atmosfir
pembelajaran pun terasa membosankan karena hanya guru yang aktif
didalam kelas sehingga hasil belajar Fikih materi zakat pun menjadi
rendah.
Strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament diharapkan
dapat memecahkan masalah ini. Strategi Learning Tournament merupakan
pembelajaran instruktif, kolaboratif dan kompetitif sehingga merupakan
strategi yang tepat untuk pembelajaran materi zakat karena dapat melatih
siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis, mandiri, berlatih
bekerja sama serta tanggung jawab dengan baik. Didalam Strategi
Learning Tournament atmosfir pembelajaran pun menjadi partisipatif dan
interaktif karena disitu terjadi komunikasi timbal balik dan multi arah
secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan sehingga dapat
menimbulkan minat, bakat dan motivasi siswa karena masing-masing tim
saling berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.Setelah siswa mampu
menunjukkan kontribusinya dalam proses pembelajaran, akan menjadikan
mereka lebih mudah dalam memahami materi pelajaran sehingga hasil
belajar mereka pun akan lebih baik.
Penerapan Strategi Learning Tournament adalah dengan cara
melatih guru Fiqih, kemudian mengaplikasikannya secara kolaboratif
dengan peneliti. Hasilnya, diharapkan proses pembelajaran di kelas tidak
41
lagi monoton dan guru dapat menggunakan Strategi pembelajaran aktif
tipe Learning Tournament, serta hasil belajar Fikih siswa juga akan
meningkat.
Secara grafis pemikiran yang dilakukan oleh peneliti dapat
digambarkan dengan bentuk diagram sebagai berikut :
Kondisi saat ini
 Pembelajaran
monoton
 Metode yang
digunakan
konvesional
 Belum
ditemukan
strategi
pembelajaran
yang tepat
 Rendahnya
kualitas
proses/hasil
PBM
Tindakan
 Penjelasan
pembelajaran
aktif
 Pelatihan
pembelajaran
aktif tipe
learning
tournament
 Simulasi
pembelajaran
aktif tipe
learning
tournament
 Melaksanakan
pembelajaran
aktif tipe
learning
tournament

 Guru mampu
melaksanakan
pembelajaran
aktif tipe learning
tournament
 Atmosfir
pembelajaran
yang partisipatif
dan interaktif
 Kualitas KBM
baik proses
maupun hasil
meningkat
Penerapan
pembelajaran aktif tipe
learning tournament
Pemecahan
masalah
Evaluasi Awal
Tujuan / Hasil
Evaluasi Efek
Evaluasi akhir
Gambar 3: Diagram Kerangka Berpikir
42
E.
Hipotesis Tindakan
Penerapan strategi Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar
Fiqih materi Zakat siswa kelas IV MI YASPI Kaponan Kec Pakis Kab
Magelang Tahun Ajaran 2013/2014.
43
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MI YASPIKaponanyang terletak
di Desa Kaponan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.Tepatnya di kelas IV
pada mata pelajaran Fiqihdengan materi pokok Zakat. Penelitian ini dilakukan
dengan tiga siklus ini mulai dilaksanakan siklus I pada tanggal 2 Oktober2013
kemudian diadakan perbaikan dengan siklus II pada tanggal 9Oktober2013 dan
siklus III pada tanggal 16Oktober2013.
Dalam bab ini akan diuraikan tentang (a) gambaran umum MI
YASPIKaponan dan subjek penelitian, (b) pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus
penelitian). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut :
A. Gambaran Umum MI YASPIKaponan
1. Sejarah Singkat
MI YASPIKaponandidirikan di Jl. Magelang Kopeng KM 22 Desa
Kaponan Kecamatan KaponanKabupaten Magelangpada tahun 1970di
bangun di atas tanah seluas 504 m2.MI ini sampai sekarang masih
berstatus swasta, MI YASPI didirikan karena atas dasar dorongan dari
masyarakat sekitar untuk mendirikan lembaga tingkat dasar di desa
tersebut, maka berdirilah Madrasah Ibtidaiyah dibawah naungan YASPI
(Yayasan Pendidikan Islam).Untuk lebih jelasnya mengenai profil MI
YASPIKaponan adalah sebagai berikut :
44
a. Nama Madrasah
: MI YASPIKaponan
b. Tahun Berdiri
: 1970
c. Alamat
: Jl. Magelang Kopeng KM 22 Desa
Kaponan Kecamatan PakisKabupaten Magelang
d. Luas Bangunan
: 504 m2
e. NSS/ NSM
: 111.2.33.08.0253
f. Nomor SK
:MK.24/5/PP.004/2159/2000
g. Tahun SK
: 20 Nopember 2000
2. Sarana dan Prasarana
MI YASPIKaponan mempunyai 15 ruang, secara rinci dapat dilihat dalam
tabel berikut ini :
Tabel II.
Daftar RuangMI YASPI Kaponan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nama Ruang
Kelas I
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Kelas V
Kelas VI
Kantor
Ruang guru
Ruang Kepala Sekolah
Perpustakaan
Toilet Guru
Toilet Siswa
Gudang
Mushala
UKS
45
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
Keadaan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa
a. Keadaan guru dan karyawan
MI YASPIKaponan mempunyai tenaga pengajardan karyawan
yang berjumlah 8 orang, yaitu Kepala Sekolah, 6 wali kelas dan 1
guru olah ragauntuk lebih jelasnya lihat dalam tabel berikut :
Tabel III.
Daftar Guru dan Karyawan MI YASPI Kaponan
No
Nama
Jabatan
1
Subadi, S. Pd. I
Kepala Madrasah
2
Sri Wanidah, S.Pd. I
Wali Kelas 6
3
Budi Haryanto, S.Pd.I
Wali Kelas 5
4
Sulistiyo Harwati, S.Pd.I
Wali Kelas 4
5
Warma, S.Pd.I
Wali Kelas 3
6
Siti Masikah,S.Pd.I
Wali Kelas 2
7
Yuni Riyati, S. Pd. I
Wali Kelas 1
8
Muhlasin, S.Pd.I
Guru Olah Raga
Dan kepengurusan/struktur organisasi MI YASPI dapat dilihat dalam
gambar bagan berikut ini :
46
Gb. 4 :. Gambar Struktur Organisasi
MI YASPI Kaponan
DEPAG Kab Magelang
YAYASAN PENDIDIKAN
ISLAM (YASPI)
Kepala MI
Subadi, S. Pd. I
KOMITE
Wakil Kepala MI
Budi Haryanto, S.Pd.I
Wali kelas
Kelas VI
Sri Wanidah, S. Pd. I
Kelas V
Budi Haryanto, S.d.I
Kelas IV
Sulistiyo Harwati, S.Pd.I
Kelas III
Warma,S.Pd.I
Kelas II
Siti Nasikah, S. Pd. I
Kelas I
Yuni Riyati, S. Pd. I
Guru Olah Raga
Muhlasin, S.Pd.I
47
b. Keadaan Siswa
Siswa MI YASPIKaponan adalah anak-anak yang lokasi rumahnya
berada di sekitar MI YASPIKaponan yaitu anak-anak dari Dusun
Pogalan, Dusun Noyitandan Dusun Wekas. Orang tua siswa mayoritas
bermata pencaharian sebagai petani,dilihat dari sisi ekonomi, para
siswa MI YASPIKaponan berasal dari keluarga menengah ke bawah.
Untuk jumlah siswa MI YASPI Kaponan tahun ajaran 2013/2014
dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel IV.
Daftar Jumlah Siswa MI YASPI Kaponan
No
Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah Siswa
1.
I
10
13
23
2.
II
9
12
21
3.
III
11
10
21
4.
IV
11
9
20
5.
V
8
8
16
6.
VI
12
6
18
Jumlah
61
58
119
Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah kelas IV
yang berjumlah 20 siswa, terdiri atas 11 laki-laki dan 9 perempuan.
Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat digambarkan
sebagai berikut :
48
a. Usia siswa rata-rata 10 tahun.
b. Latar belakang keluarga/orang tua, mayoritas berpendidikan SD/MI
dan berprofesi sebagai tani.
c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti
mengajar adalah 3 orang siswa cukup pandai, 13 orang siswa
berkemampuan sedang, dan sisanya 4 orang siswa kurang/lambat
belajar.
Tabel V.
Daftar Siswa Kelas IV MI YASPI Kaponan
Tahun Ajaran 2013-2014
NO
1.
NAMA SISWA
Ahmad
Bayu
JENIS
ALAMAT
KELAMIN
Ikhwana
P
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
2.
Alif Nurul Asror
L
3.
Rully Nurcahyo
L
4.
Inganatut Toyibah
P
5.
Rifa Andrian
P
Dusun Pogalan, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Rahmadani
6.
Muhammad Faqih
L
7.
Agustin Pramudianti
P
8.
Nurwawan
L
9.
Dwi Setyaningsih
P
10.
Suryani
P
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
49
11.
Khoirunnisa Ullatifa
P
12.
Anum Setyowati
P
13.
Anggraeni
P
14.
Wahyu
L
15.
Nanang Apriyanto
L
16.
Mujab Thohir
L
17.
Nabil Azam Husuf
L
18.
Arief Faiqul Luqman
L
19.
Andi Prasetyo
L
20.
Dian Lestari
P
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Noyitan, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Noyitan, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Pogalan , Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Dusun Wekas, Desa Kaponan, Kec
Pakis, Kab. Magelang
Tabel VI.
Anggota Kerja Kelompok Kelas IV MI YASPI Kaponan
NO
KELOMPOK
Mujab T
1
Arifa A.R
2
3
NAMA SISWA
I
Nanang. A
4
D. Lestari
5
Nur wawan
A.I Bayu
6
7
II
Rully N.C
8
Andi. P
9
W. Junianto
10
Inganatut Thoyibah
50
11
III
Arief Faiqul Luqman
12
Agustin Pramudianti
13
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
14
15
IV
Chairulnisa Ulatifah
16
M.Fakih C.U
17
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
18
19
V
Anum Styowati
Suryani
20
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian, yang masingmasing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi
rinciannya adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Siklus Pertama
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada Minggu pertama
bulan Oktobertahun 2013, dengan pokok bahasan materi zakat dengan sub
pembahasan yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat. Tahapan dan
langkah-langkah siklus Iyang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan
antara lain sebagai berikut:
51
1). Menentukan
dasar
permasalahan
dengan
mengkaji
proses
pembelajaran sebelum dilaksanakannya penelitian. Bahwa metode
yang sering dipergunakan adalah dengan metode ceramah,
sehingga
banyak
siswa
yang
bersikap
pasifsehinggaminat,
keaktifan dan motivasi belajar siswa kurang.
2). Menentukan materi yang akan diajarkan pada pelaksanaan
pembelajaran siklusyaitu materi zakat dengan sub pembahasan
yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat.
3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
Learning Tournament
dengan sub kompetensi dasar Pengertian
Zakat dan Dasar Hukum Zakat. Adapun hasil belajar
yang
diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengertian zakatdan
menyebutkan dalil dasar hukum zakat.
4). Menyiapkan bahan ajar/media dan buku-buku lain yang relevan
dangan materi yang akan disampaikan.
5). Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk
mengetahui
perubahan
dan
perkembangandalam
proses
pembelajaran.
b. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, peneliti
menggunakan
pembelajarannya
strategi
telah
Learning
disusun
52
tournament
dalam
yang
Rencana
strategi
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP).
Adapun
langkah-langkah
pelaksanaannya
meliputi:
1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi.
2). Apersepsi, guru bertanya seputar tentang pengertianzakat.
3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4). Guru membagi siswa menjadi lima kelompok.
5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi zakatdengan
sub pembahasan yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat
dari sumber yang relevan, dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih,
dan sebagainya.
6). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai
“babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus
menjawab pertanyaan secara pribadi.
7). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan
kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok .
8). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa
secara individual.
9). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam.
c. Observasi (Pengamatan)
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung secara kerja sama dengan guru lain. Di sini peneliti bekerja
sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistiyo Harwati, S.Pd.I dalam
melakukan
observasi/pengamatan
53
terhadap
siswa
dan
proses
berlangsungnya pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan dapat
digunakan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan
strategi Learning Tournamentterhadap kemampuan memahami siswa
pada materi yang dipelajari.
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa ketika turnamen
belajar berlangsung ada beberapa anak yang pasif, kurang memberikan
kontribusi pada kerja kelompok dan beberapa anak yang berbicara
kepada temannya sendiri di waktu proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu juga ada siswa yang masih kebingungan dengan metode baru
yang diterapkanIni menunjukkan kegiatan pembelajaran masih perlu
dilakukan perbaikan.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus I, apa yang menjadi tujuan pembelajaran belum tercapai
sesuai
dengan
harapan.
Dalam
penggunaan
strategi
Learning
Tournament ini, siswa belum bisa mengikutinya dengan baik. Terbukti
masih banyak anak yang bersikap pasif. Hal ini juga berimbas pada
pemahaman terhadap materi pelajaan yang kurang sehingga hasil
belajar kurang maksimal.Masih banyak nilai yang masih dibawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada siklus I
dengan menggunakan strategi Learning Tournamentbelum dapat
meningkatkan
pemahaman
siswa
54
terhadap
materi
zakatsecara
maksimal.Sehingga hasil belajar fiqih pada materi zakatbelum terpenuhi
secara klasikal/menyeluruh setelahdilakukan evaluasi tes.
Berangkat dari permasalahan yang timbul pada siklus I ini,
selanjutnya pada siklus II peneliti akan mencoba menggunakan strategi
Learning Tournamentkembali yang dibantu dengan metode tanya jawab
sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar fiqih pada materi
Zakat
.
2. DeskripsiSiklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada Minggu kedua bulan
Oktober2013, dengan pokok bahasan Zakat dengan sub pembahasan yaitu
Macam-Macam Zakat.Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan tindakan ini mencakup beberapa kegiatan
antara lain:
1). Menentukan akar permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus I
yaitu masih banyak siswa bersikap pasif terhadap pembelajaran.
2). Menentukan materi yang akan diajarkan
pada siklus II yaitu
materiZakat dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat.
3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan dengan menggunakan strategi Learning
tournament dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat.
55
Hasil belajar yang diharapkan pesertadidik dapat menyebutkan
macam-macam zakat.
4). Menyiapkan bahan ajar dan media yang dibutuhkan yaitu Buku
Ajar Fokus kelas IV untuk MI dan Buku paket pengantar Fiqih 2
unit Madrasah Ibtidaiyah
5). Observasi yang akan digunakan untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan pada siklus pembelajaran.
b. Tindakan
Dalam
pelaksanaan
menggunakan
strategi
tindakan
yang
pada
sama
siklus
yaitu
II
ini,
strategi
peneliti
Learning
Tournamentnamun peneliti mencoba menambah dengan metode
diskusi/tanya jawab sebagai upaya agar siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran serta membantu mempermudah siswa
dalam memahami materi pelajaran.
Strategi pembelajaran pada siklus II ini disusun dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi.
2). Apersepsi, guru menanyakan kembali materi yang telah diberikan
pada siklus I yaitu Pengertian Zakat dan Dasar Hukum Zakat.
3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
proses pembelajaran.
4). Guru membagi siswa menjadi limakelompok.
56
5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi pelajaran
Zakat dengan sub pembahasan yaitu Macam-Macam Zakat dari
sumber yang relevan dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih, dan
sebagainya.
6). Guru membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan
menggingat materi pelajaran.
7). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai
“babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus
menjawab pertanyaan secara pribadi.
8). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan
kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok .
9). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa
secara individual.
10). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam.
c. Observasi (Pengamatan)
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung secara kolaborasi atau bekerja sama dengan guru lain. Di
sini peneliti bekerja sama dengan guru kelas IV yang sama dengan
siklus I yaitu Ibu Sulistiyo Harwati, S.Pd.Iuntuk melakukan
pengamatan terhadap siswa dan proses berlangsungnya belajar
mengajar di kelas. Hasil pengamatan dapat digunakan untuk
mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan strategi Learning
57
Tournamentdibantu
dengan
metodetanya
jawab/diskusiterhadap
kemampuan siswa dalam memahami materi yang dipelajari.
Dari hasil observasi siklus II ini dapat diketahui bahwa dengan
bantuan metode tanya jawab dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Sehingga pada saat turnamen belajar
berlangsung siswa dapat memberikan konstribusi pada kelompok.
Namun dari pengamatan masih ada beberapa siswa yang masih pasif
dalammengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus II dalam pembelajaran
Zakatdengan strategi Learning Tournamentdan dibantu dengan metode
tanya jawab, bahwa pada siklus II inimenunjukkan adanya peningkatan
pada siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Hal ini karena
siswa termotivasi untuk berkompetisi dengan teman sekelompok dan
juga kelompok lain. Dan pada hasil evaluasi (tes) secara klasikal nilai
hasil belajar masih banyak siswa yang belum tuntas dari KKM, untuk
itu masih perlu diadakan siklus yang ketiga.
Dengan melihat peningkatan pada proses pembelajaran siklus II ini,
maka penting dilakukan perbaikan/pembenahan
untuk
menguji
keberhasilan yang diraih dalam siklus/tindakan. Dan diharapkan
memperoleh hasil yang lebih memuaskan dengan menimbang dan
memperbaiki permasalahan yang muncul dalam siklus II tersebut.
58
3. Deskripsi Siklus Ketiga
Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada Minggu ketiga
bulanOktober2013, dengan pokok bahasan Zakat dengan sub pembahasan
yaitu Zakat Fitrah dan Hikmah Zakat. Tahapan dan langkah-langkah yang
dilakukan pada siklus ketiga ini adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan antara lain:
1). Menentukan akar permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus II
yaitu masih ada beberapa siswa yang bersikap pasif selama
pembelajaran berlangsung .
2). Menentukan materi yang akan diajarkan yaitu materi Zakat sub
pembahasanZakat Fitrah dan Hikmah Zakat.
3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
Learning Tournament dengan kompetensi dasar Zakat Fitrah dan
Hikmah Zakat. Hasil belajar yang diharapkan peserta didik dapat
menjelaskanZakat Fitrah dan Hikmah Zakat.
4). Menyiapkan bahan ajar dan media yang dibutuhkan yaitu Buku
Ajar Fokus kelas IV untuk MI danBuku paket pengantar Fiqih 2
unit Madrasah Ibtidaiyah
5). Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan untuk
mengetahui
perubahan
dan
pembelajaran.
59
perkembangan
pada
proses
b. Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus III ini, peneliti
menggunakan
strategi
yang
sama
yaitu
strategi
Learning
Tournamentdan disertai metode tanya jawab. Strategi pembelajaran
siklus III ini disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1). Guru membuka pembelajaran dengan salam dan presensi
2). Apersepsi, guru menanyakan kembali materi yang telah diberikan
pada siklus II yaitu Macam-Macam Zakat.
3). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4). Guru membagi siswa menjadi limakelompok.
5). Setiap kelompok bekerja sama untuk mencari materi Zakatdengan
sub pembahasan yaitu Zakat Fitrah dan Hikmah Zakat dari sumber
yang releven dari buku pelajaran, buku bacaan fiqih, dan
sebagainya.
6). Guru membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan
menggingat materi pelajaran.
7). Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada siswa, sebagai
“babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap siswa harus
menjawab pertanyaan secara pribadi.
8). Guru mengevaluasi hasil skor individual kemudian nyatakan
kepada kelompok untuk mendapatkan skor kelompok .
60
9). Guru mengadakan evaluasi secara tertulis untuk seluruh siswa
secara individual.
10). Pembelajaran diakhiri oleh guru dengan mengucapkan salam.
c. Observasi (Pengamatan)
Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung secara bekerja sama dengan guru lain. Pada siklus III
peneliti masih bekerja sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistiyo
Harwati, S.Pd.Iuntuk melakukan pengamatan terhadap perhatian dan
keaktifan siswa dan proses berlangsungnya pembelajaran di kelas.
Hasil pengamatan dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh
kegiatan
pembelajaran
dengan
strategi
Learning
Tournamentdenganbantuan metode tanya jawab/diskusi terhadap
kemampuan siswa dalammemahami materi Zakat. Dari hasil observasi
dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran pada siklus III ini dapat
meningkatkan kemampuan memahami secara maksimal terkecuali bagi
anak
yang
memang
kemampuannya
sangat
rendah.Selain
itu
perhatiandan keaktifan siswa dalam belajar juga semakin meningkat.
d. Refleksi
Hasil
dari
siklus
III
dalam
pembelajaran
materi
Zakat
denganstrategi Learning Tournamentdenganbantuan metode tanya
jawab dapat mencapai keberhasilan sesuai tujuan yang ditetapkan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa nilai
sebagian
besar
siswa
di
atas
61
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM).Keberhasilan anak mencapai 85 % dan keaktifannya 80
%,dengan demikian siklus dihentikan.
Berdasarkan
hasil
observasi/pengamatan
terhadap
proses
pembelajaran pada siklus ketiga ini, peneliti dapat membuat kesimpulan
sebagai berikut :
1). Selama proses pembelajaran berlangsung guru telah melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek
yang belum sempurna, tetapisecara prosentase pelaksanaan tindakan
siklus sudah cukup meningkat.
2). Guru berhasil dalam upayanya pada siswa dalam memperkenalkan
strategi baru yaitu strategi Learning Tournamentserta meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi Zakat yang berimbas pada
meningkatnya prestasi belajar fiqih pada siswa.
3). Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa lebih
memperhatikan pelajaran dan lebih aktif selama proses belajar
mengajar berlangsung.
4). Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya mengalami perubahan
dan peningkatan menjadi lebih baik.
5). Karena pada siklus ketiga ini hasil belajar secara klasikal secara ratarata sudah sesuaiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) maka siklus
dihentikan dan penelitian dianggap berhasil.
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus
Pada hasil penelitian ini diuraikan tentang peningkatan kemampuan
memahami materi Zakat pada siswa kelas IV MI YASPI Kaponan tahun
pelajaran 2013/2014 yang dapat diketahui melalui hasil belajar yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar selama tiga siklus pertemuan. Dengan
pembuktian nilai hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan tiap siklus
pertemuan. Selain itu ada beberapa aspek yang menjadi bahan pengamatan
(observasi) di antaranya meliputi perhatian siswa selama mengikuti proses
pembelajaran dan keaktifan siswa dalam bertanya, menjawab pertanyaan dan
mengerjakan tugas evaluasi. Uraian selengkapnya dapat dilihat pada deskripsi
persiklus di bawah ini.
1. Deskripsi Siklus I
a. Tujuan siklus I
1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran materi
Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament.
2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran materi
Zakat dengan menggunakan strategi Learning Tournament.
3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan
menggunakan strategi Learning Tournament.
63
b. Hasil siklus I
Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti dengan
guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap perhatian
dan keaktifan siswa pada siklus I ini dapat diketahui melalui tabel di
bawah ini:
Tabel VII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
64
Kemunculan Respon
Perhatian Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
11
9
55%
45%
Pada tabel VII di atas perhatian siswa mencapai 55 % dari jumlah
20 siswa yang memperhatikan ada 11 anak. Prosentase yang cukup
tinggi. Hal ini disebabkan penggunaan metode baru yaitu strategi
Learning Tournament pada pembelajaran yang membuat siswa lebih
memperhatikan pembelajaran.
Tabel VIII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
65
Kemunculan Respon
Keaktifan Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10
10
50%
50%
Pada tabel VIII di atas keaktifan siswa diketahui prosentase
mencapai 50%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam mengikuti
pembelajaran hanya sebagian siswa yang aktif. Siswa yang mau
memberikan kontribusi pada kerja kelompok hanya sebagian. Siswa
yang mau bertanya sangat sedikit ini dikarenakan kesempatan dalam
bertanya kurang karena kurangnya pengelolaan waktu oleh guru, serta
karena sebagian siswa masih banyak yang malu untuk mengajukan
pertanyaan. Begitu juga dalam menjawab pertanyaan dari guru, masih
sedikit yang bisa menjawab. Namun dalam mengerjakan evaluasi
individu, semua siswa menyelesaikannya dengan baik.
Hasil evaluasi (hasil belajar) individual melalui tes tertulis
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel IX.
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (KKM 70)
No
Nama Siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
Hasil Belajar
80
75
70
60
55
80
65
60
55
70
60
75
75
60
50
66
Ketuntasan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
16.
17.
18.
19.
20.
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Rata-rata kelas
Nilai tertinggi
Nilai terendah
60
65
60
70
50
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
1295
64,75
80
50
Pada tabel IX di atas dapat diketahui hasil pembelajaran
dengan strategi Learning Tournament nilai rata-rata kelasnya mencapai
64,75, dari 20 siswa 8 siswa (40%) diantaranya telah memperoleh nilai
di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang berarti siswa
tersebut mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 12 siswa (60%)
lainnya belum tuntas karena nilai mereka di bawah KKM (70).
c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan
1). Keberhasilan
Dari hasil observasi perhatian, keaktifan dan dari hasil
belajar menunjukkan prosentase dan nilai yang cukup. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
perhatian dan keaktifan mereka cukup baik. Dengan menggunakan
metode
baru
yaitu
strategi
Learning
Tournament
dalam
pembelajaran mampu menarik perhatian dan mendorong keaktifan
sebagian besar siswa.
2). Kegagalan
67
Dari hasil pengamatan, siswa yang kurang memperhatikan
terhadap pelajaran adalah anak-anak yang suka berbicara di dalam
kelas atau bermain sendiri. Ini terjadi karena mereka adalah anakanak yang mempunyai masalah dalam belajar seperti motivasi
belajar kurang, kecerdasannya masih rendah dan lain-lain. Selain
itu sebagian siswa masih bersikap pasif (hanya diam) kurang
memberikan kontribusi pada kerja kelompok, ini disebabkan
kurangnya motivasi guru.
2. Deskripsi Siklus II
a. Tujuan siklus II
1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Zakat
dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu
dengan metode tanya jawab.
2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Zakat
dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu
dengan metode tanya jawab.
3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan
menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan
metode tanya jawab.
b. Hasil siklus II
Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti
bersama guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap
68
perhatian dan keaktifan siswa pada siklus II ini dapat diketahui melalui
tabel di bawah ini:
Tabel X.
Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
Kemunculan Respon
Perhatian Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
14
6
70%
30%
Pada tabel X di atas perhatian siswa mencapai prosentase yang
cukup tinggi yaitu mencapai 70%. Dari 20 siswa yang telah
memperhatikan pelajaran ada 14 anak. Hal ini menunjukkan bahwa
pada siklus II ini perhatian siswa dalam mengikuti proses
69
pembelajaran sudah baik, dibuktikan dengan mengalami peningkatan
dari siklus sebelumnya yaitu siklus I yang hanya mencapai 55%.
Adapun yang menyebabkan sebagian kecil siswa yang belum
memperhatikan pelajaran adalah mereka yang mempunyai masalah
dalam belajar, misalnya kemampuan kognitif rendah dan motivasi
belajar yang kurang.
Tabel XI.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus II
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
70
Kemunculan Respon
Keaktifan Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
13
7
65%
35%
Pada tabel XI di atas keaktifan siswa diketahui mencapai 65%.
Prosentase tersebut menunjukkan kategori keaktifan dalam mengikuti
pembelajaran siswa cukup aktif. Keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya
mencapai 50%.
Hasil evaluasi (hasil belajar) individual melalui tes tertulis
dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel XII.
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (KKM 70)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Nama Siswa
Hasil Belajar
Ketuntasan
80
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
60
Tidak tuntas
65
Tidak tuntas
85
Tuntas
70
Tuntas
65
Tidak tuntas
60
Tidak tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
70
Tuntas
60
Tidak tuntas
70
Tuntas
65
Tidak tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
55
Tidak tuntas
1400
70
85
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Rata-rata kelas
Nilai tertinggi
71
Nilai terendah
55
Dari tabel XII di atas diketahui hasil pembelajaran dengan
strategi Learning Tournament dan dibantu dengan metode tanya jawab
nilai rata-rata kelasnya mengalami peningkatan yaitu 70. Dari 20 siswa
yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa (65%) sedangkan
jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan hanya 7 anak (35%).
Hal ini menunjukkan hasil belajar pada siklus II ini menunjukkan
adanya peningkatan dibanding siklus I yaitu nilai rata-rata kelas yang
hanya mencapai 64,75.
c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan
1). Keberhasilan
Dari hasil observasi/pengamatan pada perhatian, keaktifan
dan dari hasil belajar menunjukkan prosentase dan nilai yang tinggi
dan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran perhatian dan keaktifan
mereka cukup baik.
2). Kegagalan
Dari hasil pengamatan yang kurang memperhatikan
terhadap pelajaran adalah anak-anak yang suka berbicara di dalam
kelas atau bermain sendiri. Hal ini terjadi sama seperti kejadian
pada siklus I. Penyebabnya tidak lain karena mereka adalah anakanak yang mempunyai masalah dalam belajar seperti motivasi
belajar kurang, kecerdasannya masih rendah dan lain-lain.
72
3. Deskripsi Siklus III
a. Tujuan siklus III
1). Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Zakat
dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu
dengan metode tanya jawab.
2). Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Zakat
dengan menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu
dengan metode tanya jawab.
3). Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Zakat dengan
menggunakan strategi Learning Tournament yang dibantu dengan
metode tanya jawab.
b. Hasil siklus III
Hasil observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh peneliti
dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I terhadap
perhatian dan keaktifan siswa pada siklus III ini dapat diketahui
melalui tabel di bawah ini:
Tabel XIII.
Hasil Observasi Perhatian Siswa Pada Siklus III
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
73
Kemunculan Respon
Perhatian Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
√
√
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
17
85%
√
3
15%
Pada tabel XIII di atas perhatian siswa menunjukkan prosentase
yang tinggi yaitu mencapai 85%. Hal ini menunjukkan perhatian siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran sudah sangat baik. Para siswa
sangat tertarik dengan strategi Learning Tournament yang dibantu
metode tanya jawab. Sehingga mereka merasa senang mengikuti
proses pembelajaran.
Tabel XIV.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pada Siklus III
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Siswa
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
74
Kemunculan Respon
Keaktifan Siswa
Ya
Tidak
√
√
√
√
√
√
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
√
√
Rully N.C
Andi. P
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Prosentase
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
16
80%
√
4
20%
Pada tabel XIV di atas keaktifan siswa diketahui mencapai
80%, hal tersebut menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti
proses pembelajaran sudah aktif. Sehingga dapat diketahui keaktifan
siswa terus mengalami peningkatan dari siklus I, siklus II, dan siklus
III.
Tabel XV.
Hasil Belajar Siswa Pada Siklus III (KKM 70)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Siswa
Hasil Belajar
90
85
85
65
75
95
75
70
Mujab T
Arifa A.R
Nanang. A
D. Lestari
Nur wawan
A.I Bayu
Rully N.C
Andi. P
75
Ketuntasan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
W. Junianto
Inganatut Thoyibah
Arief Faiqul Luqman
Agustin Pramudianti
Anggraeni
Alif Nurul Asrar
Chairulnisa Ulatifah
M.Fakih C.U
Nabil Azam Husuf
Dwi Setia Ningsih
Anum Styowati
Suryani
Jumlah
Rata-rata kelas
Nilai tertinggi
Nilai terendah
65
80
80
90
80
75
70
80
75
85
80
60
Tidak tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
1560
78
95
60
Dari tabel XV di atas, hasil pembelajaran dengan strategi
Learning Tournament dan dibantu dengan metode tanya jawab terus
mengalami peningkatan. Terbukti dengan nilai rata-rata kelas yang
mencapai 78. Pada siklus III ini, siswa yang tuntas belajar berjumlah
17 siswa (85%), sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar karena
nilainya belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
terdapat 3 anak (15%). Dari hasil pengamatan dan dari data nilai yang
peneliti dapatkan ketiga anak ini tidak dapat tuntas belajar disebabkan
karena mempunyai masalah dalam pembelajaran, yaitu motivasi
belajar mereka kurang dan kemampuan kognitif rendah . Dari siklus I,
siklus II dan siklus III, mereka selalu belum bisa mencapai ketuntasan.
c. Refleksi keberhasilan dan kegagalan
1). Keberhasilan
76
Dari hasil observasi perhatian, keaktifan dan hasil belajar
menunjukkan nilai yang tinggi dan mengalami peningkatan
dibanding pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran perhatian dan keaktifan mereka
terus meningkat dengan baik. Peran guru dalam memotivasi dan
memperhatikan siswa dengan baik mampu menjadikan suasana
belajar lebih kondusif dan aktif sehingga mampu menarik perhatian
dan mendorong keaktifan sebagian besar siswa.
2). Kegagalan
Dari hasil pengamatan peneliti yang kurang memperhatikan
terhadap pelajaran serta kurang aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran adalah anak-anak yang mempunyai emosional
kurang baik, misalnya pemalu, kemampuan kognitif rendah, dan
motivasi belajar rendah. Akan tetapi pada siklus III ini secara
prosentase perhatian, keaktifan serta hasil belajar siswa mengalami
peningkatan yang sangat baik. Mereka mulai tertarik untuk
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan strategi
Learning Tournament dengan dibantu metode tanya jawab dalam
pembelajaran materi Zakat dapat meningkatkan perhatian, keaktifan serta
hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitan yang telah
77
dilakukan dalam 3 siklus pertemuan, uraian selengkapnya mengenai hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel XVI.
Hasil Observasi Perhatian Siswa
Dari Siklus I - Siklus III
Siklus
Jumlah
Prosentase (%)
I
11
55%
II
14
70%
III
17
85%
Tabel XVII.
Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Dari Siklus I - Siklus III
Siklus
Jumlah
Prosentase (%)
I
10
50%
II
13
65%
III
16
80%
Tabel XVIII.
Hasil Belajar Dari Siklus I - Siklus III
Siklus
Hasil Belajar
Siswa Tuntas
Belajar
Jumlah
Rata-Rata
Prosentase (%)
I
1295
64,75
8 (40%)
II
1400
70
13 (65%)
III
1560
78
17 (85%)
Dengan melihat tabel-tabel di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa :
a. Penggunaan strategi Learning Tournament dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Ini terbukti
78
dengan adanya hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bekerja
sama dengan guru kelas V yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I, dari siklus I
sampai siklus III mengalami peningkatan secara terus menerus.
b. Penggunaan strategi Learning Tournament dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Ini terbukti
dengan adanya hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti bekerja
sama dengan guru kelas IV yaitu Ibu Sulistyo Harwati. S. Pd. I, dari siklus
I sampai siklus III mengalami peningkatan secara terus menerus.
c. Penggunaan metode Learning Tournament dalam proses pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ini terbukti dengan adanya hasil
evaluasi tertulis yang dilakukan oleh peneliti dari siklus I sampai siklus III
mengalami peningkatan secara terus menerus.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam BAB IV
dari deskripsi siklus I sampai siklus III, dapat penulis simpulkan sebagai
berikut :
1.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat
dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat
meningkatkan perhatian siswa kelas IV MI YASPI
Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai
berikut : pada siklus I jumlah siswa yang memperhatikan
proses pembelajaran sebanyak 11 anak dengan prosentase
55% dari jumlah keseluruhan, pada siklus II sebanyak 14
anak dengan prosentase 70% dari jumlah keseluruhan, dan
siklus III sebanyak 17 anak dengan prosentase 85% dari
jumlah keseluruhan siswa.
2.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat
dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat
meningkatkan keaktifan siswa kelas IV MI YASPI
Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai
berikut : pada siklus I keaktifan siswa mencapai prosentase
80
50% dari keselurahan siswa, pada siklus II mencapai
prosentase 65%, dan siklus III mencapai prosentase 80%.
3.
Kegiatan pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat
dengan mengunakan strategi Learning Tournament dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MI YASPI
Kaponan, Pakis, Magelang, rinciannya adalah sebagai
berikut : pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 64,75
dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 8 anak mencapai
40% dari keselurahan siswa, pada siklus II nilai rata-rata
siswa mencapai 70 dengan jumlah siswa yang tuntas belajar
13 anak mencapai 65% dari keselurahan siswa, dan pada
siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 78 dengan jumlah
siswa yang tuntas belajar 17 anak mencapai 85% dari
keseluruhan siswa.
B. Saran
Dari hasil yang diperoleh dari uraian di atas, penting bagi seorang
guru untuk memperhatikan dan berupaya meningkatkan perhatian dan
keaktifan dalam proses pembelajaran peserta didiknya, agar pemahaman
terhadap mata pelajaran fiqih materi zakat lebih meningkat dan hasil
belajarnya pun ikut meningkat. Melihat dari hasil kesimpulan di atas akan
peneliti sampaikan saran sebagai berikut :
81
a. Untuk melaksanakan proses pembelajaran, guru melakukan persiapan
secara matang termasuk dalam menentukan metode yang akan digunakan
harus sesuai dengan materi, mudah diterapkan dan diterima oleh para
siswa. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang optimal.
b. Dalam pembelajaran mata pelajaran fiqih materi zakat, guru dapat
menerapkan strategi Learning Tournament dengan dibantu metode tanya
jawab karena terbukti dapat meningkatkan perhatian, keaktifan serta
meningkatnya hasil belajar siswa.
c. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan
agar diperoleh hasil yang lebih baik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk,2008, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi
Aksara
B. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad , 2011, Belajar Dengan Pendekatan
PAIKEM, Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Anis tanwir, 2009, Pengantar Fikih 4 Untuk Kelas IV MI, Pustaka Mandiri,
Solo: Tiga Serangkai
Hadi, Sutrisno, 1995Metodologi Research, Jilid II, Cet Ke XXIV, Yogyakarta:
Andi Offset
Hanafiah, Nanang, Cucu Suhana, 2009, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung:
PT Refika Aditama.
Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
Mahjuddin, 2002 Dirasah Islamiyah Bagian Ilmu Fiqh, Jakarta: Garoeda Buana
Indah.
Mel Silberman, 2009, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Nasution, Lahmuddin, 1995, Fiqih 1, Jakarta: Logos.
Poerwadarminta, W.J.S, 1982 Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai pustaka.
Rasjid, Sulaiman, 1994, Fiqih Islam, Cet. Ke27, Bandung: PT. Sinar Baru.
Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada’ Media Grup.
Suherman, Erman dkk., 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer,
Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono, 2002, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zarkasji Abdul Salam, Oman Fathurohman, Pengantar Ilmu Fiqh Ushul Fiqh 1,
Lembaga Studi Filsafat Islam, Bandung, 1994.
Download