BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Literatur medis menyebutkan stres sebagai energi yang dibutuhkan kehidupan; tanpa stres, kehidupan akan berhenti (Slattery dalam Timpe, 1992:421). Semua orang hidup di bawah suatu tekanan (stress) dalam jumlah tertentu. Sesungguhnya, satu-satunya orang tanpa tekanan adalah yang sudah mati. Tetapi, jika tekanan cukup menjengkelkan dan tetap terjadi untuk periode waktu lama, stres dapat berbahaya. Stres dapat mengakibatkan kesadaran lemah, penggunaan alkohol yang berlebihan atau obat lain, kinerja turun pada pekerjaan, atau bahkan keseluruhan kesehatan lemah. Stres dapat terjadi di rumah, di jalan, di tempat kerja atau di mana saja. Stres di tempat kerja dikenal sebagai stres kerja. Stres kerja adalah suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan/atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan (lingkungan), situasi, atau kejadian eksternal yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang (Gibson, 1993:204). Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja (The National Institute for Occupational Safety and Health) adalah sebuah organisasi yang mempelajari stres dan hubungannya dengan pekerjaan. Riset organisasi mengindikasikan bahwa ada beberapa pekerjaan lebih stressful dibanding yang lainnya. Duabelas pekerjaan paling berisiko stres dapat dilihat pada Gambar 1.1. 2 12 Jenis Pekerjaan dengan tingkat stres paling tinggi. 1. Pekerja 7. Manajer/Administrator 2. Sekretaris 8. Waitress/Waiter 3. Inspektur 9. Operator mesin 4. Teknisi laboratorium 10. Pemilik pertanian 5. Manajer kantor 11. Buruh tambang 6. Foreman/Mandor 12. Pelukis Pekerjaan lain dengan tingkat stres yang tinggi (dalam alfabet) -Ahli listrik - Ahli mesin - Alim ulama -Asisten dokter gigi - Asisten guru - Kasir bank -Manajer penjualan - Montir - Operator telepon - Pekerja gudang - Pekerja struktural logam - Pemadam kebakaran - Pemotong daging - Pemusik - Penata rambut - Penjaga - Perawat - Pekerja social - Polisi - Programmer komputer - Public Relation - Sales representative - Switchman rel kereta - Teknisi kesehatan - Tukang ledeng Sumber: Dari A ranking of 130 occupation by the federal government’s National Institute for Occupational Safety and Health. Gambar 1.1 Jenis Pekerjaan dengan Tingkat Stres Tinggi. Stres berpengaruh pada kinerja, Mondy (1987:514), mengatakan bahwa sedikit stres akan meningkatkan kinerja. Kemudian menurut Higgins dalam Umar (2001:35), ada korelasi langsung antara stres dan kinerja. Menurutnya, bila karyawan tidak memiliki stres maka tantangan-tantangan kerja tidak ada dan akibatnya kinerja juga rendah. Makin tinggi stres karena tantangan kerja yang juga bertambah maka akan mengakibatkan kinerja bertambah, tetapi jika stres sudah maksimal tantangan-tantangan kerja jangan ditambah karena tidak lagi akan dapat meningkatkan kinerja, tetapi malah akan menurunkan kinerjanya. Gambar 1.2 memperlihatkan hubungan antara tingkat stres dan kinerja. 3 tinggi Kinerja sedang rendah rendah sedang tinggi Stress Gambar 1.2 Hubungan Langsung Antara Stres dan Kinerja Untuk mengetahui hubungan stres dengan kinerja maka penulis mengadakan penelitian di PT. X Bagian Pracetak. Pemberian nama PT. X merupakan permintaan pihak manajemen perusahaan tersebut. Pracetak merupakan salah satu bagian di PT. X, sebagai unit pendukung. Bagian pracetak berperan melayani bagian iklan, promosi, dan redaksi yang jumlahnya lebih dari dua puluh, struktur organisasi secara lengkap dapat dilihat di Lampiran 9. Jumlah produksi PT. X mencapai ratusan judul dalam bentuk tabloid, majalah, buku atau pun komik, baik reguler maupun non reguler, dengan tenggat waktu mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Harapannya adalah bahwa karyawan unit ini dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada semua pihak. Adapun variabel stres kerja yang akan diteliti adalah faktor-faktor intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam 4 pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, dan lingkungan di luar organisasi (Munandar, 2004:380). 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah: 1. Sejauh mana variabel stres kerja (variabel intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, dan lingkungan di luar organisasi) berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara simultan. 2. Variabel stres kerja (variabel intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, dan lingkungan di luar organisasi) manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara parsial. 1.3. Batasan Masalah Sesuai judul yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan di PT. X Bagian Pracetak. Adapun penelitian ini hanya pada karyawan tetap tingkat staf. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh variabel stres kerja (variabel intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, dan lingkungan di luar organisasi) terhadap kinerja karyawan secara simultan. 5 2. Menganalisis variabel stres kerja (variabel intrinsik dalam pekerjaan, peran dalam organisasi, pengembangan karier, hubungan dalam pekerjaan, struktur dan iklim organisasi, dan lingkungan di luar organisasi) manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara parsial. 1.5. Metodologi Penelitian Langkah-langkah dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah: 1. Studi literatur tentang: a. Stres Kerja b. Kinerja c. Metodelogi penelitian d. Teknik analisis data 2. Perencanaan dan pelaksanaan penelitian meliputi: a. Lokasi penelitian b. Jenis penelitian c. Teknik pengumpulan data 3. Analisis hasil penelitian: a. Uji hipotesis 4. Pengambilan kesimpulan 1.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dibagi menjadi lima bab yaitu: Bab I Pendahuluan: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Penelitian, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. 6 Bab II Landasan Teori: Pengertian Stres, Gejala-gejala Stres, Stres Kerja, Faktorfaktor Penyebab Stres Kerja, Pengertian Kinerja Karyawan, Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja, Pengertian Penilaian Kinerja, Fungsi Penilaian Kinerja, Aspek-aspek Penilaian Kinerja, Metode-metode Penilaian Kinerja dan Kerangka Pemikiran. Bab III Metodologi Penelitian: Lokasi dan Waktu Penelitian, Data dan Sumber Data, Populasi, Kuesioner, Penskalaan, Kisi-kisi Kuesioner, Definisi Operasional, Uji Validitas, Uji Realibilitas, dan Metode Analisis Data, Hipotesis dan Pengujian Hipotesis. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data: Pracetak, Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Stres Kerja dan Kinerja. Bab V Analisa Pemecahan Masalah: Metode Penilaian Kinerja PT. X., Hasil Analisis Pengaruh Variabel Stres Kerja (Xi) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Secara Simultan dan Parsial, Pembahasan Pengaruh Variabel Stres Kerja (Xi) Terhadap Kinerja Karyawan (Y) Secara Simultan dan Parsial. Bab VI Kesimpulan dan Saran