MODUL PERKULIAHAN Opini Publik Dinamika Opini Publik (2) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 06 Kode MK Disusun Oleh B31424EL Dyah Rachmawati Sugiyanto Abstract Kompetensi Mata kuliah Opini Publik menjelaskan beberapa pikiran, kebenaran, kebebasan mengeluarkan pendapat, batas-batas kebebasan, membedakan berbagai kepentingan individu dan kelompok, kebenaran dan norma, membedakan batas kebebasan dari teori para ahli, menjelaskan public opinion polling, mengerti pelaksanaan quick count, membedakan berbagai citra via opini publik Setelah mengikuti mata kuliah Opini public ini mahasiswa diharapkan mampu membedakan pergeseran yang terjadi yang disebabkan factor-faktor psikologi, social politik, budaya, dan media massa. Mahasiswa juga diharapkan mampu menjelaskan ulang opini publik ditinjau dari komunikasi dan efeknya, memahami opini publik, dan menjelaskan kekuatan opini publik. Pembahasan Proses Pembentukan Opini Publik Gambar di atas adalah model teori keheningan atau Spiral of silence. Teori ini pertama kali dicetuskan oleh Elisabeth Noelle-Neumann pada tahun 1984. Ia adalah ilmuwan dari Jerman. Neumann memperkenalkan spiral keheningan sebagai upaya untuk menjelaskan bagaimana opini publik dibentuk. Dia bertanya-tanya mengapa Jerman mendukung posisi politik yang salah yang menyebabkan kekalahan nasional, penghinaan dan merusak di tahun 1930-an 1940-an.Melalui tulisannya yang berjudul The Spiral of Silence, secara ringkas teori ini ingin menjawab pertanyaan, mengapa orang-orang dari kelompok minoritas sering merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat, pilihan dan pandangannya ketika berada dalam kelompok mayoritas. Secara ontologis, bisa dilihat bahwa teori ini termasuk kategori ilmiah. Teori ini menyatakan bahwa sudah menjadi nasib atau takdir kalau pendapat atau pandangan (yang dominan) bergantung pada suara mayoritas dari suatu kelompok. Asumsi Teori Spiral of Silence Dengan adanya opini publik sebagai dasar dari teori ini, maka berikut adalah pernyataan dari 2012 Noelle-Neumann 2 (1991;1993) Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto mengenai asumsi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dasar dari teori spiral keheningan.•Masyarakat mengancam individu - individu yang menyimpang dengan adanya isolasi; rasa takut terhadap isolasi sangat berkuasa.•Rasa takut akan isolasi menyebabkan individu-individu untuk setiap saat mencoba menilai iklim opini.•Perilaku publik dipengaruhi oleh penilaian akan opini publikOpini (opinion) adalah ekspresi dari suatu sikap yang sifatnya bervariasi, baik dalam hal intensitas maupun stabilitas.Nolle-Neumann mendeļ¬niskan opini publik ( public opinion ) sebagai sikap atau perilaku yang harus di ekspresikan seseorang di hadapan publik jika ia tidak ingin menyebabkan dirinya terisolasi.Pada intinya, opini publik merujuk pada sentimen kolektif dari sebuah populasi terhadap subjek tertentu. Sering kali, media menentukan subjek apa yang menarik bagi orang, dan media sering membuat suatu subjek menjadi kontroversial Asumsi pertama menyatakan bahwa Masyarakat dari kelompok mayoritas yang memegang kekuasaan akan memberikan ancaman berupa isolasi terhadap mereka yang dianggap kelompok minoritas. Noelle-Neumann percaya bahwa struktur masyrakat kita bergantung sepenuhnya pada orang-orang yang secara bersama menentukan dan mendukung seperangkat nilai tertentu dan opini publiklah yang menentukan apakah nilai-nilai ini diyakini secara sama di seluruh populasi. Ketika orang sepakat mengenai nilai bersama, maka ketakutan akan isolasi akan berkurang. Namun, ketika terdapat perbedaan nilai atau pendapat, frekuensi ketakutan akan isolasi akan semakin besar.Elizabeth Blakeslee (2005) dari New York Times menyatakan bahwa, "ketidaknyamanan berdiri sendirian dapat membuat opini mayoritas tampak lebih menarik dibandingkan dengan berpegang pada keyakinan diri sendiri."Asumsi yang ketiga dari teori ini adalah bahwa perilaku publik dipengaruhi oleh evaluasi opini publik. Noelle-Neumann mengemukakan bahwa perilaku publik dapat berupa berbicara mengenai suatu topik atau tetap diam. Manusia enggan mendiskusikan suatu topik yang tidak memiliki dukungan dari kaum mayoritas sehingga Jika individu-individu merasakan adanya dukungan mengenai suatu topik, maka mereka akan cenderung mengomunikasikan hal itu. Namun, jika mereka merasa bahwa orang lain tidak mendukung suatu topik, maka mereka akan cenderung memilih untuk bungkam. "Kekuatan sinyal suatu kelompok yang lain, merupakan tenaga pendorong yang menggerakkan sebuah spiral". BAB 3Teori spiral keheningan ini berfokus pada apa yang terjadi ketika orang orang menyatakan opininya mengenai topik yang telah dideļ¬nisikan oleh media bagi khalayak. Media sendiri akan berfokus pada pandangan mayoritas dan meremehkan pandangan minoritas. Ini membuat minoritas menjadi lebih tidak telibat dalam mengkomunikasikan opini mereka yang menyebabkan munculnya spiral komunikasi yang bergerak ke bawah. Individu dalam kaum minoritas pun akhirnya akan menilai pengaruh mereka secara berlebihan dan 2012 3 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id makin tidak berani dalam berkomunikasi. Teori ini secara unik menyilangkan opini publik dan media. Teori ini bersifat heuristik karena telah menarik ilmuwan lain untuk melakukan penelitian. Berbagai topik menyatakan bahwa teori ini dan konsep-konsepnya merupakan hal yang layak untuk dikaji. Proses pembentukan opini publik dapat dijelaskan dari uraian unsur-unsurnya sebagai berikut: 1. Persepsi Persepsi adalah satu proses memberikan makna, yang sebenarnya merupakan akar dari opini. Persepsi ditetukan oleh factor-faktor seperti: 2012 - latar belakang budaya - pengalaman masa lalu - nilai-nilai yang duanut - berita-berita yang berkembang 4 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ketika seseorang bertemu dengan oranglain yang baru dikenalnya, biasanya arang akan seegera mempunyai opini. Opini muncul karena orang tersebut mempunyai persepsi. Misalnya, orang yang bertubuh tinggi, berkumis, berbadan atletis itu dianggap pasti penggemar olehraga basket. Mengapa orang itu berpendapat demikian? Hal itu antara lain disebabkan oleh kenyataan yang ditemuinya di masalalu: orang-orang seperti itu adalah pemain bola basket (Kasali, 1994:23-24). 2. Opini Opini sendiri mempunyai kaitan yang erat dengan pendirian (attitude). Abelson, dalamKasali (1994) menyebutkan bahwa opini mempunyai usur sebagai molekul opini, yakni: - Belief (Kepercayaan tentang sesuatu) - Attitude (apa yang sebenarnya dirasakan seseorang) - Perception (persepsi) - Pendirian (attitude) sering disebut sikap, merupakan opini yang tersembunyi didalam batin seseorang (latent opinion). Pendirian yang diungkapkan, dalam bentuk apa pundisebut opini (Soemirat & Ardianto, 2003:109). 3. Konsensus Opini individu bisa berkembang menjadi luas, menjadi “milik suatu segmen masyarakat”. Opini yang terkristal menjadi luas itu disebut opini publik. Untuk berkembang menjadi opini publik, opini-opini tersebut melewati sejumlah dimensi, yakni: Waktu Berapa lama waktu yang dibutuhkan sangat tergantung pada unsur emosi anggota segmen masyarakat, kesamaan persepsi, kepercayaan atas isu yang dibicarakan, pengalaman yang sama, tekanan-tekanan dari luar, dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh sumber berita. Cakupan (luasnya publik) Konsensus atas masing-masing individu terhadap suatu opini tertentu biasanya dimulaidari suatu kelompok segmen yang paling kecil, kemudian berkembang menjadikelompok yang lebih luas. Pengalaman masa lalu khalayak Khalayak umumnya pernah memiliki suatu pengalaman tertentu atas objek yangdibicarakan. Pengalaman masa lalu ini biasanya diperkuat oleh informasi lain.Pengalaman masa lalu 2012 5 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diekspos oleh hal-hal yang dialami sendiri maupun didengar ataudibaca dari sumber lain. Makin tinggi dan sama pengalaman masing-masing individuakan semakin besar pula kemungkinan terjadinya konsensus diantara mereka. Media massa Konsensus biasanya akan berkembang lebih pesat lagi apabila suatu kejadian dieksposoleh media massa. Bahkan, media massa sering disebut sebagai alat pembentukan opini publik. Tokoh Hampir dalam setiap kasus selalu tampil seorang tokoh. Konsensus yang muncul biasanya amat tergantung pada tokoh yang menangani kasus tersebut. 4. Pendirian Sebagai ramuan pembentuk opini, pendirian mempunyai tiga komponen pembentuk yangdikenal sebagai A– B – C’s of Attitude a. Affect atau perasaan (Emosi) Komponen afektif merupakan elemen evalusasi dalam unsur pendirian berdasarkanseseorang untuk menilai sesuatu: baik atau buruk. b. Behavior atau perilaku merupakan komponen untuk menggerakan seseorang secara aktif untuk melakukantindakan atau berperilaku atau suatu reaksi yang sedang dihadapinya. Seperti:memukul, menghancurkan, menerima, menolak, dsb. c. Cognition atau pengertian (penalaran) Komponen ini berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai sesuatu informasi, pesan, fakta inimenghasilkan dan pengertian pengertian dari yang berkaitan seseorang dengan berdasarkan penalarannya (Kasali, 1994:26). 2012 6 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pendiriannya. rasio atau Komponen kemampuan Komunikasi memiliki keterkaitan yang amat kuat dengan opini. Dalam dasar menyampaikan opini, komunikasi merupakan alat pembina hubungan sosial. Bahkan untuk menjelaskan hubungan ini, Bernard Hennessy mendifinisikan bahwa bahasa yang berlaku dalam komunikasi adalah kata-kata lisan atau tulisan, melalui hubungan antara jaringan komunikasi yang besar dan kecil, dan dengan pemilik opini mengenai isu kepentingan umum/publik. Media sosial saat ini tengah digemari dan dimanfaatkan untuk berbagai urusan. Viral berita jauh lebih cepat dan efektif dalam lingkup media sosial. Kaitan Komunikasi dan Opini Publik Berikut ini beberapa keterkaitan antara komunikasi dan Opini Publik : 1. Komunikasi dan Pengamatan langsung sebagai Sumber Opini. Pembentukan opini atau perubahan opini tidak selamanya disebabkan komunikasi. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi opini. Akan tetapi, komunikasi menjadi elemen penting, karena anggota masyarakat mendapatkan semua pengetahuan tentang persoalan masyarakat (isu) melalui komunikasi. Selain itu, sekalipun terdapat orang yang dapat membentuk atau mengubah opini tanpa komunikasi, namun pengamatan langsung dapat menambah, memperkuat atau memperlemah arti informasi yang dikomunikasikan. 2012 7 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Efek Komunikasi terhadap Opini Publik Pengaruh atau efek yang dimaksud berkaitan dengan beberapa jenis komunikasi tentang isu tertentu yang mampu menimbulkan perhatian pada beberapa jenis manusia atas dasar jenis kondisi tertentu dan memiliki beberapa jenis efek. Contohnya adalah penjelasan Bertrand R.Canfield, mengenai opini publik, uraiannya dan pendapatnya : Tujuan dasar dari public relations adalah membentuj atau mempengaruhi opini publik. Untuk itu sangat penting bagi pelaksana public relations untuk memahami opini publik, pembentukkannya, sifat atau ciri-cirinya, pengembangannya dan pengertiannya. Dari contoh tersebut dapat diambil makna bahwa Opini Publik memiliki efek komunikasi yang berbeda bagi isu tertentu dengan kondisi dan profesi tertentu. 3. Jaringan Komunikasi Jaringan komunikasi yang paling sederhana terdiri dari dua orang saling bertukar tanda yang mempunyai arti seperti dalam membentuk ulang opini umum atau perorangan. Jaringan tersebut merupakan : • Pengaruh langsung yang cukup kuat atas opini perorangan • Struktur dasar untuk pola komunikasi yang lebih rumit. Kekuatan Opini Publik Opini publik atau pendapat publik memliki beberapa dampak kekuatan yang perlu diperhatikan : 1. Opini Publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, dijauhi, dan rendah diri. Contoh: seorang gadis melakukan pergaulan bebas dengan pacarnya merasa dikucilkan di lingkungannya 2. Opini Publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua, maupun antara yang muda dengan sesamanya. 2012 8 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh: perilaku murid terhadap gurunya. Banyak murid tidak lagi menghargai gurunya. 3. Opini Publik dapat digunakan untuk mempertahankan eksistensi suatu lembaga atau juga menghancurkan suatu lembaga institusi. Contoh : Ketika Reformasi, opini publik mengarah pada tuntutan penghapusan dwi fungsi ABRI. 4. Opini Publik dapat mempertahankan atau menghancurkan kebudayaan. Contoh: opini publik pernah menyuarakan kekhawatiran terhadap punahnya sejumlah kesenian yang dianggap sebagai bagian dari budaya asli Indonesia. Sebagai tanggapan dari opini publik ini , RRI Jakarta menyelenggarakan lomba keroncong , ternyata peminatnya cukup banyak. 2012 9 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Olii, Helena dan Novi Erlita. 2011. Opini Publik (edisi kedua). PT.Indeks: Jakarta http://www.academia.edu/8219872/SPIRAL_OF_SILENCE_THEORY http://www.academia.edu/4509673/Makalah_Proses_Pembentukan_Opini_Publik http://repository.binus.ac.id/2009-2/content/O0222/O022213694.ppt 2012 10 Opini Publik Dyah Rachmawati Sugiyanto Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id