siaran pers evaluasi perkembangan dan profil risiko industri

advertisement
SIARAN PERS NO.SP-16/DKNS/OJK/2/2015
SIARAN PERS
EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO
INDUSTRI JASA KEUANGAN BULAN JANUARI
Jakarta, 12 Februari 2015 – Otoritas Jasa Keuangan menilai perkembangan dan profil
risiko di industri jasa keuangan secara umum berada dalam kondisi relatif baik.
Penilaian tersebut merupakan kesimpulan Rapat Bulanan Dewan Komisioner OJK yang
dilaksanakan rutin pada minggu kedua setiap bulan, untuk mengevaluasi perkembangan
dan profil risiko di industri jasa keuangan.
Secara global, pemulihan ekonomi Amerika Serikat masih berlanjut, ekonomi zona Euro
mengalami deflasi seiring dengan melambatnya penurunan tingkat pengangguran. Dalam
pada itu Quantitative Easing (QE) telah diumumkan, begitu pula dengan ekonomi Jepang
yang mengalami kontraksi seiring dengan melemahnya permintaan, serta digulirkannya
stimulus fiskal dan moneter. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok serta
penurunan harga minyak dunia juga masih berlanjut.
Beberapa kondisi terkait perekonomian domestik antara lain, penurunan harga BBM,
perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 yakni dari 5,58% menjadi 5,02%,
sementara pada triwulan IV tahun 2014, pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan
dari 4,92% (Tw III) menjadi 5,01% yoy, bulan Januari 2015 perekonomian mengalami
deflasi terkait dengan administered prices, sementara neraca perdagangan mengalami
surplus.
Kondisi pasar keuangan domestik, pada tahun 2014 pasar saham cenderung menguat
dengan fluktuasi yang relatif moderat. Pasar Surat Berharga Negara (SBN) menguat
seiring perbaikan persepsi risiko. Rupiah sempat mengalami penguatan seiring dengan
membaiknya persepsi risiko dimaksud namun secara point-to-point masih melemah.
Kondisi Lembaga Jasa Keuangan (LJK), risiko likuiditas masih terjaga tercermin dari alat
likuid perbankan dan asuransi yang masih memadai, risiko kredit relatif rendah, Non
Performing Loan (NPL) dan Non Performing Financing (NPF) dibawah (threshold), sementara
risiko pasar juga masih dikategorikan rendah ditengah fluktuasi pasar bulan Januari
yang relatif moderat.
Kondisi perbankan, selama tahun 2014 mengalami perlambatan, pertumbuhan Dana
Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit pada Desember 2014 mengalami perlambatan masingmasing dari 13,79% dan 11,89% pada bulan Nopember 2014, menjadi sebesar 12,29%
dan 11,58%. Namun demikian walaupun pertumbuhan kredit mengalami perlambatan,
terdapat 2 (dua) sektor yang mengalami peningkatan, yakni sektor konstruksi dan rumah
tangga. Peningkatan kredit sektor kontruksi sejalan dengan program pemerintah yang
saat ini fokus pada infrastruktur. Rasio kecukupan modal atau CAR (Capital Adequacy
Ratio) bulan Desember 2014, tercatat sebesar 19,57% mengalami penurunan dari
19,67% pada posisi Nopember 2014. Rentabilitas yang tercermin dari rasio NIM (Net
Interest Margin) dan ROA (Return On Asset) masing-masing tercatat sebesar 4,24% dan
Direktorat Komunikasi
Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2- 4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3858001
(hunting); Faksimile: 021-3858321 (hunting); Situs: www.ojk.go.id
en/okt 14
2,85%. Sisi efisiensi, tercatat relatif baik dan stabil, rasio BOPO (Biaya Operasional
dibandingkan dengan Pendapatan Operasional) tercatat sebesar 76,29%.
Kondisi di Pasar Saham, selama bulan Januari 2015 Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) cenderung menguat, didorong oleh penguatan di sektor properti, barang
konsumsi, aneka industri, perdagangan dan keuangan. Peningkatan terbesar ada pada
sektor properti namun disisi lain penurunan index terjadi pada sektor pertanian,
industri dasar, infrastruktur dan pertambangan. Pelemahan index sektor pertanian dan
pertambangan dipengaruhi oleh berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia.
Posisi Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana, per akhir Januari 2015 meningkat Rp5,8
triliun (2,40%) dibadingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan tersebut berasal dari
net subscription sebesar Rp3,8 triliun dan kenaikan nilai sebesar Rp2 triliun.
Nilai investasi industri perasuransian mengalami peningkatan sebesar 2,12% yaitu dari
Rp616,2 triliun di bulan Nopember 2014 menjadi Rp616,2 triliun di bulan Desember
2014. Nilai investasi dana pensiun meningkat sebesar sebesar 0,91% yaitu dari Rp178,7
triliun menjadi Rp180,4 triliun. Pertumbuhan piutang pembiayaan pada Desember 2014
melambat, aset perusahaan pembiayaan per Desember 2014 meningkat 1,90% (mtm)
menjadi Rp420,4 triliun, piutang pembiayaan meningkat 5,22% (yoy) menjadi Rp366,2
triliun. Penyaluran piutang pembiayaan, tercermin dari Financing-to-Asset Ratio (FAR)
yang turun menjadi 87,10% (posisi Nop 2014 sebesar 88,26%).
Risiko Likuiditas Lembaga Jasa Keuangan, secara umum berada pada level yang relatif
rendah. Kondisi likuiditas perbankan masih terjaga meski terdapat peningkatan potensi
risiko likuiditas, perlu tetap diwaspadai masih tingginya ketergantungan terhadap dana
pendanaan non inti dan deposan inti, sementara rasio kecukupan investasi asuransi
masih memadai. Disisi Pasar Modal, rata-rata bid ask spread di pasar saham pada bulan
Januari 2015 melebar dibandingkan dengan rata-rata bulan sebelumnya.
Risiko likuiditas, pada perbankan perlu diwaspadai Loan to Deposit Ratio (LDR) posisi
Desember 2014 meningkat dari 88,65% menjadi 89,42%. Per Desember 2014, rasio
kecukupan investasi asuransi umum dan asuransi kerugian menunjukkan peningkatan
dibandingkan dengan bulan sebelumnya, masing-masing dari 117,99% dan 111,31%
menjadi sebesar 118,52% dan 113,33%. Bid-ask spread pasar saham melebar dari 3,80%
bulan Desember 2014, menjadi 4,04% di bulan Januari 2015.
Risiko kredit lembaga jasa keuangan secara umum berada pada level yang relatif rendah.
Risiko kredit pada perbankan rendah dengan kecenderungan meningkat, kualitas kredit
stabil, tercermin dari NPL yang rendah dan stabil. Perlu diwaspadai konsentrasi kredit
pada debitur inti yang relatif tinggi dan memburuknya kualitas kredit konstruksi. Pada
perusahaan pembiayaan, Non Performing Financing (NPF) perusahaan pembiayaan
menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Perlu tetap diwaspadai masih tingginya suku
bunga perbankan terhadap rasio NPF.
Risiko pasar industri jasa keuangan relatif rendah, disektor perbankan risiko masih
dikategorikan rendah dengan rata-rata PDN dibawah 3% selama setahun terakhir, jauh
dibawah batas ketentuan 20%. Risiko pasar, industri reksa dana tergolong rendah
ditengah fluktuasi pasar. Risiko Pasar Asuransi dan Dana Pensiun, tergolong rendah
sejalan dengan penguatan pasar di bulan Desember 2014. Pada Perusahaan Pembiayaan,
Direktorat Komunikasi
Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2- 4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3858001
(hunting); Faksimile: 021-3858321 (hunting); Situs: www.ojk.go.id
en/okt 14
tingkat utang (gearing ratio) per Desember 2014 dan eksposur Utang Luar Negeri (ULN)
meningkat tipis.
***
Untuk Informasi Lebih Lanjut:
 Lucky F.A. Hadibrata, Deputi Komisioner Manajemen Strategis IB Otoritas Jasa
Keuangan, Tlp: 021-3858001, Email: [email protected]/www.ojk.go.id
Direktorat Komunikasi
Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2- 4 Jakarta 10710 Telepon: 021-3858001
(hunting); Faksimile: 021-3858321 (hunting); Situs: www.ojk.go.id
en/okt 14
Download