28 KEPMEN-KP 2013

advertisement
KEPUTUSAN
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013
TENTANG
PELEPASAN BENIH SEBAR HIBRIDA IKAN LELE SANGKURIANG 2
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
: a.
bahwa dalam rangka lebih memperkaya jenis dan
varietas ikan lele yang beredar di masyarakat guna
menunjang peningkatan produksi perikanan budidaya
dan pendapatan serta kesejahteraan pembudi daya
ikan, perlu melepas benih sebar ikan Lele
Sangkuriang 2 yang merupakan hasil hibridisasi Balai
Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar, Sukabumi;
b.
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pelepasan
Benih Sebar Hibrida Ikan Lele Sangkuriang 2;
: 1.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi
Sumber
Daya
Alam
Hayati
dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3419);
2.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang
Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3482);
3.
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5073);
4.
Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan
Penelitian
dan
Pengembangan
Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4840);
5.
Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
6. Peraturan …
-2-
6.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah,
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 90);
7.
Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009,
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden
Nomor 60/P Tahun 2013;
9.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.24/MEN/2008 tentang Jenis Ikan Baru yang
Akan Dibudidayakan;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER.25/MEN/2012 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan di lingkungan Kementerian
Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1);
12. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.07/MEN/2004 tentang Pengadaan dan Peredaran
Benih Ikan;
13. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
KEP.07/MEN/2012 tentang Pembentukan Tim Penilai
dan Pelepasan Jenis dan/atau Varietas Ikan;
Memperhatikan : Surat Ketua Tim Penilai dan Pelepasan Jenis/Varietas Ikan
Nomor 11.17/Balitbang KP.2/IK.210/III/2013, tanggal 11
Maret 2013, perihal Penilaian Hasil Pengujian dan Usulan
Pelepasan Ikan Lele Sangkuriang 2;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG PELEPASAN BENIH SEBAR HIBRIDA IKAN LELE
SANGKURIANG 2.
KESATU
: Melepas benih sebar hibrida ikan Lele Sangkuriang 2
dengan deskripsi sebagaimana tersebut dalam Lampiran
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
KEDUA
: Pelepasan benih sebar hibrida ikan Lele Sangkuriang 2
sebagaimana dimaksud diktum KESATU apabila dalam
perkembangan ternyata mengakibatkan dampak negatif
terhadap manusia, pembudi daya ikan, dan/atau ekosistem
perairan, maka Direktur Jenderal Perikanan Budidaya
berkewajiban
untuk
menarik
kembali
ikan
Lele
Sangkuriang 2 tersebut dari peredaran.
KETIGA …
-3-
KETIGA
: Penyediaan benih sebar hibrida ikan Lele Sangkuriang 2
sebagaimana dimaksud diktum KESATU dan pemantauan
terhadap perkembangan serta peredarannya diatur lebih
lanjut oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.
KEEMPAT
: Keputusan Menteri
ditetapkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 20 Juni 2013
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SHARIF C. SUTARDJO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28/KEPMEN-KP/2013
TENTANG
PELEPASAN BENIH SEBAR HIBRIDA IKAN LELE
SANGKURIANG 2
DESKRIPSI BENIH SEBAR HIBRIDA IKAN LELE SANGKURIANG 2
A.
Asal
Benih sebar hibrida ikan Lele Sangkuriang 2 merupakan hasil persilangan
ikan Lele Sangkuriang betina dengan Lele Afrika populasi Thailand jantan
B.
C.
Taksonomi
Filum
:
Chordata
Kelas
:
Actinopterygii
Ordo
:
Siluriformes
Famili
:
Clariidae
Genus
:
Clarias
Spesies
:
Clarias spp.
Heterosis
No
Deskripsi
Heterosis (%)
1.
Panjang benih
11,59
2.
Bobot benih
35,20
3.
Koefisien variasi panjang benih
4.
Panjang ikan hasil pembesaran
5.
Bobot ikan hasil pembesaran
6.
Koefisien variasi bobot ikan hasil pembesaran
- 16,29
7.
Tingkat konversi pakan pembesaran
- 22,17
8.
Produksi fillet
- 9,95
7,05
13,82
8,86
D. Karakter Meristik
No
Deskripsi
Nilai
1.
Jumlah sirip dada
1.7-10
2.
Jumlah sirip punggung
61-74
3.
Jumlah sirip perut
5-8
4.
Jumlah sirip anal
39-57
5.
Jumlah sirip ekor
15-21
E. Karakter …
-2-
E.
F.
Karakter Morfometrik
No
Deskripsi
Nilai
1.
Rasio panjang standar/panjang kepala (PS:PK)
3,50±0,20
2.
Rasio bobot daging/bobot badan (BD:BB)
jantan
45,55±12,98
3.
Rasio bobot daging/bobot badan (BD:BB)
betina
42,73±7,84
4.
Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip
punggung (%PS)
34,71±2,09
5.
Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip
dada (%PS)
20,85±1,35
6.
Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip
perut (%PS)
46,35±2,97
7.
Jarak antara ujung mulut ke pangkal sirip
anal (%PS)
56,40±3,18
8.
Panjang sirip punggung (%PS)
62,89±3,81
9.
Panjang sirip anal (%PS)
41,05±5,37
10.
Lebar interorbital (jarak antara dua bola mata)
(%PK)
42,74±2,82
11.
Panjang proses occipital (%PK)
17,75±3,76
12.
Lebar proses occipital (%PK)
25,71±4,45
13.
Fluktuasi asimetri bilangan (number) pada
sirip dada
0,28
14.
Fluktuasi asimetri bilangan (number) pada
sirip perut
0,17
15.
Fluktuasi asimetri besaran (magnitude) pada
sirip dada
0,28
16.
Fluktuasi asimetri besaran (magnitude)
pada sirip perut
0,28
Karakter Genotipe
No
1.
Deskripsi
Ukuran spesifik pada marka RAPD primer
OPA-09 (bp)
Nilai
150
G. Performa Budidaya
No
Deskripsi
Nilai
1.
Panjang benih pendederan pertama, 21 hari
(cm)
4,18±0,98
2.
Bobot benih pendederan pertama, 21 hari
(gram/ekor)
0,91±0,36
3.
Variasi ukuran benih pendederan pertama (%)
23,42
4.
Kelangsungan hidup benih pendederan
pertama (%)
23,91
5. Panjang …
-3-
No
Deskripsi
Nilai
5.
Panjang benih pendederan kedua, 28 hari (cm)
9,66±1,14
6.
Bobot benih pendederan kedua, 28 hari
(gram/ekor)
7,63±2,27
7.
Variasi ukuran benih pendederan kedua,
umur 53 hari (%)
8.
Kelangsungan hidup benih pendederan kedua
(%)
79,2
9.
Panjang ikan pada pembesaran, 3 bulan (cm)
26,88±1,38
10.
Bobot ikan pada pembesaran, 3 bulan
(gram/ekor)
11.
Kelangsungan hidup, selama 3 bulan (%)
12.
Konversi pakan
13.
Pertumbuhan harian rata-rata pembesaran
(g/hari)
14.
Rasio bobot daging terhadap bobot tubuh (%)
11,82
134,94±22,27
95,67±4,72
0,85±0,32
1,41
44,14±10,22
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SHARIF C. SUTARDJO
Download