SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di Susun Oleh : AHMAD NIDLOM (0951010016) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN SIPIL JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR TAHUN AJARAN 201 PENDAHULUAN Tropis merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “tropikos” yang berarti garis balik yang meliputi sekitr 40% dari luas seluruh permukaan bumi. Garisgaris balik ini adalah garis lintang 23°27‟ Utara dan Selatan. Daerah tropis didefinisikan sebagai daerah yang terletak diantara garis isotherm 20° di sebelah bumi Utara dan Selatan (Lippsmeier, 1994). Dengan kata lain, arsitektur tropis merupakan arsitektur yangberada di daerah tropis dan telah beradaptasi dengan iklim tropis. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperature udara, radiasi matahari, angina, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi disain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada jaman dahulu dalam membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guan mendapatkan disain rumah yang nyaman dan aman. Indonesia sebagai daerah beriklim tropis memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap bentuk bangunan rumah tinggal, dalam hal ini khususnya rumah tradisional. Kondisi iklim seperti temperature udara, radiasi matahari, angina, kelembaban, serta curah hujan, mempengaruhi disain dari rumah-rumah tradisional. Masyarakat pada jaman dahulu dalam membangun rumahnya berusaha untuk menyesuaikan kondisi iklim yang ada guan mendapatkan disain rumah yang nyaman dan aman. Disamping itu, arsitektur rumah tradisional sebagai ungkapan bentuk rumah tinggal karya manusia adalah merupakan salah satu unsur budaya yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan suatu masyarakat, suku atau bangsa yang unsure-unsur dasarnya tetap bertahan untuk kurun waktu yang lama dan tetap sesuai denga perkembangan dan pertumbuhan kebudayaan suatu masyarakat, suku, atau bagsa yang bersangkutan. Oleh karena itu, arsitektur tradisional, pada khususnya arsitektur rumah tradisional, akan merupakan salah satu identitas sebagai pendukung kebudayaan masyarakat, suku, atau bangsa tersebut. Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis, dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah tropis.Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang diekspos lainnya. ARSITEKTUR TROPIS Kriteria Perencanaan pada Iklim Tropis Lembab Kondisi iklim tropis lembab memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan, mengingat ada beberapa faktorfaktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi iklimnya. Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo, kondisi yang berpengaruh dalam perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu : 1. Kenyamanan Thermal Usaha untuk mendapatkan kenyamana thermal terutama adalah mengurangi perolehan panas, memberikan aliran udara yang cukup dan membawa panas keluar bangunan serta mencegah radiasi panas, baik radiasi langsung matahari maupun dari permukaan dalam yang panas. Perolehan panas dapat dikurangi dengan menggunakan bahan atau material yang mempunyai tahan panas yang besar, sehingga laju aliran panas yang menembus bahan tersebut akan terhambat.Permukaan yang paling besar menerima panas adalah atap. Sedangkan bahan atap umumnya mempunyai tahanan panas dan kapasitas panas yang lebih kecil dari dinding. Untuk mempercepat kapasitas panas dari bagian atas agak sulit karena akan memperberat atap. Tahan panas dari bagian atas bangunan dapat diperbesar dengan beberapa cara, misalnya rongga langit-langit, penggunaan pemantul panas reflektif juga akan memperbesar tahan panas. Cara lain untuk memperkecil panas yang masuk antara lain yaitu : 1. Memperkecil luas permukaan yang menghadap ke timur dan barat. 2. Melindungi dinding dengan alat peneduh. Perolehan panas dapat juga dikurangi dengan memperkecil penyerapan panas dari permukaan, terutama untuk permukaan atap. Warna terang mempunyai penyerapan radiasi matahari yang kecil sedang warna gelap adalah sebaliknya. Penyerapan panas yang besar akan menyebabkan temperatur permukaan naik.Sehingga akan jauh lebih besar dari temperatur udara luar. Hal ini menyebabkan perbedaan temperatur yang besar antara kedua permukaan bahan, yang akan menyebabkan aliran panas yang besar. 2. Aliran Udara Melalui Bangunan Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah : 1. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau. 2. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan. Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan temperatur antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur. 3. Radiasi Panas Radiasi panas dapat terjadi oleh sinar matahari yang langsung masuk ke dalam bangunan dan dari permukaan yang lebih panas dari sekitarnya, untuk mencegah hal itu dapat digunakan alat-alat peneduh (Sun Shading Device). Pancaran panas dari suatu permukaan akan memberikan ketidaknyamanan thermal bagi penghuni, jika beda temperatur udara melebihi 40C. hal ini sering kali terjadi pada permukaan bawah dari langit-langit atau permukaan bawah dari atap. 4. Penerangan Alami pada Siang Hari Cahaya alam siang hari yang terdiri dari : 1. Cahaya matahari langsung. 2. Cahaya matahari difus Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan.Tetapi untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar matahari pada pagi hari. Sehingga yang perlu dimanfaatkan untuk penerangan adalah cahaya langit. Untuk bangunan berlantai banyak, makin tinggi lantai bangunan makin kuat potensi cahaya langit yang bisa dimanfaatkan. Cahaya langit yang sampai pada bidang kerja dapat dibagi dalam 3 (tiga) komponen : 1. Komponen langit. 2. Komponen refleksi luar 3. Komponen refleksi dalam Dari ketiga komponen tersebut komponen langit memberikan bagian terbesar pada tingkat penerangan yang dihasilkan oleh suatu lubang cahaya.Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat penerangan pada bidang kerja tersebut adalah : 1. Luas dan posisi lubang cahaya. 2. Lebar teritis 3. Penghalang yang ada dimuka lubang cahaya 4. Faktor refleksi cahaya dari permukaan dalam dari ruangan. 5. Permukaan di luar bangunan di sekitar lubang cahaya. Untuk bangunan berlantai banyak makin tinggi makin berkurang pula kemungkinan adanya penghalang dimuka lubang cahaya. Dari penelitain yang dilakukan, baik pada model bangunan dalam langit buatan, maupun pada rumah sederhana, faktor penerangan siang hari rata-rata 20% dapat diperoleh dengan lubang cahaya 15% dari luas lantai, dengan catatan posisi lubang cahaya di dinding, pada ketinggian normal pada langit, lebar sekitar 1 meter, faktor refleksi cahaya rata-rata dari permukaan dalam ruang sekitar 50% - 60% tidak ada penghalang dimuka lubang dan kaca penutup adalah kaca bening Energi Tropical House Efisien Berkelanjutan Sebuah Desain yang Menggunakan Pendingin Pasif untuk Tetap Nyaman Tentunya: Florida Keys, negara kepulauan dari 1.700 pulau di tenggara Amerika Serikat, dikenal untuk memancing kelas dunia mereka olahraga, scuba diving dan snorkeling. Daerah ini melimpah dengan berbagai varietas ikan, hewan dan tumbuhan, juga memiliki adil dari serangga dengan "No-See-UMS" dan nyamuk memimpin daftar. Mereka membuat kehadiran mereka diketahui, terutama setelah kartu pos Florida, gambar yang sempurna, matahari terbenam. Keys mulai di ujung sebelah tenggara semenanjung Florida, sekitar 15 km sebelah selatan dari Miami, dan memperpanjang di arah selatan-barat daya dan kemudian ke arah barat ke Key West. Pulau-pulau berada di sepanjang Selat Florida, membagi Samudra Atlantik di sebelah timur dari Teluk Meksiko di sebelah barat, mendefinisikan salah satu ujung Florida Bay. Florida Keys secara geografis di daerah subtropis, namun iklim Kunci dianggap tropis dengan Arus Teluk hanya beberapa mil lepas pantai yang memiliki efek signifikan pada iklim di kawasan itu. Karakteristik unik merangkul strategi desain untuk rumah, pasif didinginkan tropis. Secara pasif didinginkan prototipikal, desain rumah tropis bekerja menuju satu tujuan utama dasar: tinggal nyaman tanpa bergantung pada AC. Hal ini dilakukan dengan moderasi dari tiga variabel: temperatur, kelembaban dan sirkulasi udara. Victor Olgay di, Desain bukunya dengan Iklim, mengembangkan garis panduan untuk arsitektur iklim responsif dalam empat daerah iklim yang berbeda, salah satunya adalah lingkungan tropis panas lembab. Merancang sebuah rumah pasif didinginkan dimulai dengan situs dan mencakup setiap aspek dari rumah sampai ke warna. Secara historis karakteristik dari tipe rumah tropis berbeda terlihat di Seminole Florida India pondok chickee yang platform tinggi, struktur sisi terbuka dengan atap daun palem palmetto jerami. Sisi terbuka menawarkan gerakan udara bebas melalui dan di sekitar struktur dan atap jerami menawarkan perlindungan dari matahari dan hujan. Sebelum penggunaan AC di Florida Selatan, rumah merespon kebutuhan lingkungan dengan penggunaan luas ventilasi loteng dan kemudian, jalusi jendela untuk mempromosikan gerakan udara. Contoh yang sangat baik juga dapat dilihat di "Cracker Rumah Florida" dan karya modernis Paul Rudolph di wilayah Florida Sarasota. Dalam angin, lingkungan yang panas lembab dan teduh adalah teman Anda, mereka membantu untuk menurunkan suhu udara, kelembaban moderat dan meningkatkan sirkulasi udara. Teknik pendinginan pasif mengandalkan pergerakan udara meningkat, sehingga angin yang berlaku adalah pertimbangan utama dalam pemilihan lokasi. Seorang individu, agak tinggi, rumah bebas memanjang, pada sumbu timur-barat lebih disukai. Dengan panjang selatan atau utara façade terletak untuk menangkap angin yang berlaku. Timur lebih pendek dan dinding barat meminimalkan efek radiasi yang kuat matahari dari timur matahari terbit dan matahari terbenam intens di barat. Idealnya angin yang berlaku pertama akan melewati badan air kemudian di bawah pohon bercabang tinggi untuk mengurangi suhu sebelum melewati ruang interior rumah kita. Overhang atap berukuran tepat memungkinkan dinding eksterior untuk tetap di tempat teduh dan biarkan jendela tetap terbuka selama angin badai hujan didorong tropis. Situs Gedung Tavernier berorientasi ke tenggara menghadap area lahan basah konservasi luas dengan pohon-pohon asli dan vegetasi. Angin yang berlaku adalah dari tenggara di atas Samudera Atlantik memungkinkan untuk aliran udara yang optimal melalui dinding selatan lama rumah. Udara adalah marah pertama karena datang dari Samudera Atlantik. Suhu udara akan berkurang sebagai udara melewati pohon-pohon yang terletak dikawasan konservasi. Akhirnya udara melewati lapisan lain teduh, ruang disaring beratap, di bagian tenggara dari rumah. Udara sekarang marah memasuki interior melalui dinding menghadap tenggara dari mengantongi pintu kaca geser membuka panjang penuh ruang bebas nyamuk, layar mengumpulkan angin pendinginan yang pasif, yang berlaku dari tenggara. Meningkatkan aliran udara di kulit merangsang penguapan dan dengan itu efek pendinginan. Buka dinding solusi yang lebih baik, dinding yang kurang penting di sini daripada di daerah lain. Perbedaan adat antara dinding dan bukaan menghilang ventilasi diperlukan sebagian besar tahun. Dengan dinding luar seterbuka mungkin memungkinkan untuk aliran udara maksimum, perlindungan layar diperlukan dari serangga dan hewan kecil. Menciptakan ruang layar entri tertutup di depan rumah menyediakan matahari, hujan, serangga dan perlindungan hewan sementara memungkinkan dinding untuk terbuka untuk mengumpulkan angin sebanyak mungkin. Untuk menginduksi aliran udara, terutama pada hari-hari "udara mati", di atas tangga yang menuju ke dek atap, adalah sebuah kata kerja penghubung berjendela beroperasi, yang menciptakan "stack" efek termal untuk menginduksi aliran udara, dengan bantuan tambahan dari penggemar seluruh rumah bila diperlukan. Setiap bentuk penyimpanan panas harus dihindari dengan dinding interior dibuka untuk mendorong ventilasi silang. Sebagai tanggapan, louvered pintu interior dan transoms digunakan untuk mempromosikan gerakan udara melalui rumah. Untuk tambahan mempromosikan gerakan udara bebas dan untuk visual meringankan bentuk, rumah terangkat dari tanah. Atap mengambil dampak termal terkuat, di sini perubahan penekanan desain dari dinding ke atap. Pasti air ketat, terisolasi dan reflektif. Atap Rumah Keys adalah melompat pada interior, dengan atap terhina atas, penghalang bersinar dan reflektif "5V crimp" atap Galvalume untuk eksterior. Berwujud seperti keadaan pikiran dan pakaian memainkan peranan penting untuk tetap nyaman. Tidak membiarkan hari panas, masukkan ke dalam jiwa Anda, mengenakan pakaian katun bernapas dan bertepi luas, topi berventilasi sangat membantu. Praktek-praktek berkelanjutan lainnya digabungkan dalam Gedung Tavernier termasuk: • curah air hujan • Basement penyimpanan air sumur • panel fotovoltaik air dan panas surya di atap • saluran irigasi • Menanam vegetasi asli toleran terhadap kekeringan • Efisiensi tinggi perlengkapan pipa • FSC bersertifikat dan kayu reklamasi • lingkungan lebih baik produk KESIMPULAN Berdasarkan konsep perancangan tropis, dapat disimpulkan mengenai arsitektur tropis. Arsitektur tropis merupakan prinsip desain. Arsitektur tropis tidak harus tradisional, tetapi dalam arsitektur tropis adalah dimana masyarakat memang sudah sangat memperhatikan lingkungan sekitar, dan biasanya sudah terlihat melalui bentuk bangunannya. Arsitektur tropis gaya baru bisa memakai material apa saja dan tidak harus terpaku pada tradisi, tentu dengan memperhatikan bagaimana menangani iklim tanpa menggunakan penanganan „modern‟ terhadap iklim. Karena arsitektur tropis memperhatikan iklim, maka penanganan arsitektur yang berkaitan dengan iklim yaitu seperti mempertahankan suhu nyaman, kelembapan, dan sebagainya juga menggunakan potensi dari iklim tropis tersebut.