BAB II KERANGKA HUKUM (LEGAL FRAMEWORK) KERJASAMA NEGARA-NEGARA ASEAN DALAM RANGKA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN A. ASEAN dalam Kerangka Hukum Internasional 1. Sejarah Terbentuknya ASEAN Keinginan untuk membentuk suatu organisasi internasional dengan ruang lingkup regional di kawasan asia pasifik telah mulai ada sejak terjadinya Perang Dunia Kedua. Setelah terjadinya perang dunia kedua yang diakhiri dengan kalahnya semua anggota Blok Poros yang terdiri dari Jerman, Italia, dan Jepang dengan Blok Sekutu yang terdiri dari 56 Negara, dengan 4 negara terbesar di blok sekutu ini yaitu Amerika Serikat, Britania Raya, Uni Soviet dan Tiongkok. Penandatanganan Dokumen Kapitulasi Jepang yang dilakukan diatas kapal USS Missouri pada tanggal 2 September 1945 secara resmi telah mengakhiri Perang Dunia ke-II. Akibat hal ini, pada tahun 1950-1960an banyak Negara-negara baru yang lahir, selain itu, adanya Konferensi Asia Afrika atau Konferensi Bandung yang diadakan pada tahun 1955 di Bandung dengan semangat Dasasila Bandung yang intinya sangat mendukung penentuan nasib sendiri bagi wilayah bekas jajahan juga memperkuat posisi Negara-negara baru ini dalam perspektif hukum internasional. Namun tentu saja Negara-negara baru di Asia Tenggara ini mengalami tantangan yang tidak sedikit, seperti adanya ancaman pendudukan kembali dari pihak penjajah, ketidakstabilan politik, ekonomi, dan militer yang masih sangat Universitas Sumatera Utara minim untuk menjaga keamanan merupakan salah satu alasan mengapa Negaranegara tersebut memutuskan untuk membuat suatu Organisasi Regional yang beranggotakan Negara baru di lingkup Asia Tenggara. Selain masalah nasional masing-masing Negara, masalah internasional seperti hubungan antarnegara Asia Tenggara juga kurang baik, menyebabkan banyaknya konflik yang menurunkan laju perkembangan Negara-negara baru tersebut juga merupakan alasan lainnya untuk membentuk organisasi internasional tersebut.9 Banyak juga faktor-faktor lain yang mendorong dibentuknya organisasi internasional di wilayah Asia Tenggara ini. Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah: 10 1) Kesamaan sejarah. Seperti yang sudah diketahui bahwa Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara pernah mengalami masa kolonialisme dan dominasi seperti Inggris, Belanda, Amerika serikat, dan Spanyol. 2) Persamaan sikap dan nilai-nilai kehidupan diantara Negara-negara anggota Asia Tenggara. Termaksud rasa hormat terhadap orang tua, atasan, orang orang yang dituakan, rasa enggan berkonfrontasi, menghindari konflik, cinta damai, dan lain lain. 9 Ricardo Simanjuntak, Dispute settlement mechanism under the ASEAN legal framework, Kontan Publishing, 2015, hal 41. 10 Sukawarsini Djelantik, Asia Pasifik, Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta, 2015, hal 21. Universitas Sumatera Utara 3) Adanya Pluralisme. Seperti diketahui banyaknya pluralisme berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat/konflik, oleh karena itu Negara-negara di Asia Tenggara mengharapkan terbentuknya organisasi regional yang dapat merangkul dan mempererat hubungan diantara mereka agar Negara-negara anggotanya dapat hidup dalam perbedaan/pluralisme, baik dalam segi agama, suku, ras, maupun golongan. Dikarenakan banyaknya pertimbangan diatas,maka atas inisiatif oleh 5 Negara Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Thailand) dibentuklah ASEAN (Association of South East Asia Nations) Perwujudan nyata dari terbentuknya ASEAN ini adalah dibentuknya Deklarasi ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967 yang menyatakan: Dewan Presidium untuk Hubungan politik/Kementerian luar negeri indonesia,Perdana menteri Malaysia, Sekretaris hubungan luar negeri Filipina, Dewan hubungan luar negeri Singapura, dan Dewan hubungan luar negeri Thailand: TAHU dengan adanya kepentingan saling menguntungkan dan masalah yang sama diantara Negara-negara Asia Tenggara dan yakin akan kebutuhan untuk memperkuat lebih lanjut hubungan solidaritas dan kooperasi regional yang telah ada. INGIN untuk menciptakan sebuah fondasi kokoh untuk melancarkan kooperasi regional di Asia Tenggara dengan semangat keadilan dan persaudaraan dan oleh sebab itu berkontribusi menuju kedamaian,perkembangan,dan kemakmuran wilayah. SADAR bahwa didalam dunia yang semakin saling membutuhkan,tujuan yang berharga meliputi Perdamaian, Kebebasan, Keadilan Sosial dan Kemakmuran Ekonomi paling baik dicapai dengan cara membina prinsip Good Understanding (Saling mengerti), Good Neighborliness (Keramahtamahan), dan kooperasi yang berarti diantara Negara-negara yang memang sudah terikat bersama oleh ikatan sejarah dan kebudayaan; MENGINGAT bahwa Negara-negara Asia Tenggara sama-sama mempunyai kewajiban utama dalam memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial daerah asia tenggara dan memastikan perkembangan Negara yang damai dan progresif dan bahwa mereka bertekad untuk memastikan stabilitas dan keamanannya dari pengaruh eksternal didalam segala bentuk atau manifestasi Universitas Sumatera Utara dalam rangka mempertahankan identitas nasional mereka berdasarkan dengan cita-cita dan aspirasi masyarakatnya; MENEGASKAN bahwa semua wilayah asing adalah sementara dan ada hanya dengan persetujuan yang dinyatakan oleh Negara yang khawatir dan tidak berniat untuk digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk menumbangkan kemerdekaan nasional dan kebebasan Negara di tempat atau mencurigai proses-proses yang sistematis dari perkembangan nasionalnya. 11 Pada Dasarnya ASEAN juga dibentuk untuk menekan pengaruh komunisme / ideologi komunis diantara Negara-negara anggota ASEAN. Pada saat pembentukannya, ASEAN hanya beranggotakan 5 Negara,yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Singapura, namun seiring dengan berjalannya waktu, keanggotaan ASEAN bertambah. ASEAN mulai memiliki Negara Anggota keenam pada tanggal 7 Januari 1984. Negara Anggota keenam dan Negara anggota pertama selain Negara pemrakarsa yang masuk kedalam ASEAN ini adalah Brunei Darussalam, brunei masuk tepat seminggu setelah ia memperingati hari kemerdekaannya. Sebelas tahun setelah masuknya Brunei Darussalam, ASEAN kembali menerima anggota baru, Vietnam menjadi anggota ASEAN ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun berselang setelah Vietnam menjadi anggota ASEAN, Laos dan Myanmar menyusul menjadi anggota ASEAN kedelapan dan kesembilan. Mereka bergabung pada tanggal 23 Juli 1997. Kamboja resmi menjadi anggota ASEAN kesepuluh pada tanggal 16 Desember 1998, setahun setelah Laos dan Myanmar masuk. Sebenarnya Kamboja berniat untuk masuk keanggotaan ASEAN bersama-sama Laos dan Myanmar, yaitu pada tanggal 23 11 ASEAN, The Asean Declaration (Bangkok Declaration) Bangkok, 8 August 1967, Diambil dari website ASEAN: http://asean.org/the-asean-declaration-bangkok-declarationbangkok-8-august-1967/, diakses pada tanggal 3 Februari 2017 10:47. Universitas Sumatera Utara Juli 1997, namun rencana itu harus ditunda karena Kamboja saat itu sedang mengalami masalah politik. Dalam keanggotaan ASEAN juga ada Negara yang memiliki status pemerhati (observer). Negara itu adalah Timor Leste dan Papua Nugini. Timor Leste menjadi negara observer ASEAN bersama pada tahun 2002 bersama dengan Papua Nugini yang telah menjadi negara observer sejak tahun 1976. Timor Leste juga menjadi mengikuti ASEAN Regional Forum pada tahun 2005. Menurut Ramos Horta, Menteri Luar Negeri Timor Leste dan Rekannya Xanana Gusmao juga menyambut positif akan masuknya Timur Leste kedalam ASEAN dan Ramos Horta mengatakan bahwa masuknya Timur Leste sebagai negara ASEAN adalah prioritas teratas. Thailand juga menyatakan akan membantu Timor Leste dalam masuk kedalam ASEAN, namun masuknya Timor Leste ke ASEAN memiliki hambatan tertentu, sehingga ada kemungkinan bahwa Timor Leste akan menjadi anggota ASEAN pada tahun 2017.12 Papua Nugini juga berniat untuk menjadi anggota ASEAN, namun negara yang mendukungnya hanyalah Indonesia, hal ini disebabkan karena adanya tindakan kriminal yang tinggi, ketidakstabilan politik, dan tenaga kerja yang tidak terampil. Perkembangan keanggotaan ASEAN memang sangat cepat. Menurut Rodolfo C. Severino Jr dibukunya, ASEAN Rise to the Challenge, ASEAN pada saat pembentukan bukunya (Oktober 1998) menyatakan ASEAN sudah memiliki 9 anggota, dimana ASEAN masih memiliki enam anggota dua setengah tahun yang lalu. Prediksi Rodolfo adalah ASEAN, tidak lama lagi akan menjadi asosiasi 12 Antara News, Dubes ASEAN: Timor Leste Masuk ASEAN 2017, diambil dari website m.antaranews.com/amp/berita/562836/dubes-asean-timor-leste-masuk-asean-2017, diakses pada tanggal 25 juni 2017. Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari sepuluh Negara. Kesepuluh Negara ini bukan hanya membuat ASEAN menjadi lebih kaya dan beragam, namun juga menjadikan ASEAN semakin kompleks dan berbeda. Tantangannya disini adalah untuk menggunakan secara bijak perbedaan kita dan memperkuat solidaritas satu sama lain menjadi lebih baik, sehingga kerumitan dan perbedaan yang dimiliki oleh ASEAN tidak menjadi penghambat bagi ASEAN itu sendiri.13 Dilihat dari perkembangan ASEAN sendiri, pendapat Rodolfo benar, ASEAN sekarang memang beranggotakan 10 Negara, (Kamboja masuk menjadi anggota kesepuluh setelah bukunya diselesaikan) dan memang benar masalah terbesar ASEAN adalah tidak akurnya Negara-negara anggota, misalnya konflik tidak langsung antara Indonesia dan Malaysia, konflik Thailand dan Kamboja menyangkut perebutan Candi Preah Vihear, konflik Malaysia dan Singapura akan pulau Pedra Branca, sengketa antara Indonesia dengan Malaysia mengenai Pulau Sipadan-Ligitan, dan sengketa lainnya di dalam sejarah ASEAN ini sendiri. Pada tanggal 20 November 2007, para pemimpin Negara ASEAN (Perdana Menteri, Presiden, dan Sultan) mengadakan pertemuan di Singapura dan menghasilkan ASEAN Charter, Piagam yang merupakan konstitusi dari ASEAN sendiri. Piagam ASEAN ini sendiri adalah salah satu perjanjian ASEAN yang paling penting, dimana di piagam ini ditujukan sebagai Dasar/Konstitusi ASEAN, dimana Piagam ini mengatur: 1. Legal status dari badan ASEAN. 2. Kerangka kelembagaan ASEAN. 13 Rodolfo Severino,Jr., ASEAN Rises to the Challenge, ASEAN Secretariat, Jakarta, 1998, hal 14. Universitas Sumatera Utara 3. Mengatur Aturan dan nilai ASEAN. 4. Mengatur Tujuan ASEAN. 5. Fondasi penting dalam mencapai Komunitas ASEAN (ASEAN Community). Piagam ASEAN mulai berlaku sejak tanggal 15 Desember 2008, Dimana pada hari tersebut para Menteri Luar Negeri Negara anggota ASEAN berkumpul pada untuk memperingati saat bersejarah tersebut.14 Namun sebelum Piagam ASEAN diberlakukan,Indonesia sudah meratifikasinya dengan menggunakan Undang-undang nomor 38 tahun 2008 tentang pengesahan Charter of the Association of Southeast Asian Nations (Piagam perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara). Ratifikasi inipun tidak luput dari pro dan kontra, karena pada tanggal 5 mei 2011 itu beberapa Pasal dari Undang-undang ratifikasi Piagam ASEAN digugat oleh beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pasal tersebut adalah Pasal 1 ayat 5 dan Pasal 2 ayat 2 Piagam ASEAN yang dianggap bertentangan dengan Pasal 33 ayat 1,2,dan 3 Undang-undang dasar Republik Indonesia 1945.15 Menyangkut masalah ini, Mahkamah Konstitusi pada hari Selasa, tanggal 26 Februari 2013 menentukan sikap dan memutuskan untuk menolak permohonan para pemohon untuk seluruhnya, dalam putusan ini, dua hakim konstitusi, Hamdan Zoelva dan Maria Farida Indrati menyatakan pendapat berbeda (dissenting opinion), mereka berpendapat bahwa UU no.38 tahun 2008 sebagai bentuk hukum persetujuan DPR atas ASEAN Charter tidak dapat dijadikan objek 14 ASEAN, ASEAN Charter, diambil dari website http://asean.org/asean/asean-charter/ ,diakses pada tanggal 3 April 2017. 15 Tribun, UU Ratifikasi Piagam ASEAN digugat ke MK, diambil dari website http://www.tribunnews.com/nasional/2011/05/05/uu-ratifikasi-piagam-asean-digugat-ke-mk, diakses pada tanggal 15 Juni 2017. Universitas Sumatera Utara pengujian undang-undang terhadap UUD 1945 yang menjadi wewenang Mahkamah. Karena itu, seharusnya permohonan ini tidak dapat diterima (niet otvankelijk verklaard)16, disisi lain, Margarito Kamis, salah satu ahli yang dihadirkan oleh Pemohon dalam perkara nomor 33/PUU-IX/2011, menegaskan bahwa undang-undang ratifikasi atas Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Piagam ASEAN adalah objek yang dapat diuji di Mahkamah Konstitusi, karena pewadahan perjanjian internasional kedalam undang-undang merupakan konsekuensi/akibat dari rumusan dalam pasal 11 ayat (2) UndangUndang dasar 1945, dengan sebelumnya mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.17 2. Tujuan ASEAN Tujuan utama ASEAN mulai dibentuk pada saat pembentukan Deklarasi ASEAN tanggal 8 Agustus 1967. Pada saat itu telah ditentukan tujuan utama pembentukannya yang tertuang dalam frase Deklarasi keduanya, yaitu: 18 a. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan perkembangan kebudayaan di wilayah melalui usaha patungan dengan semangat keadilan dan persaudaraan dalam rangka untuk memperkuat fondasi untuk komunitas Asia Tenggara yang makmur dan damai. 16 Hukum online, Pengujian UU Ratifikasi Piagam ASEAN Kandas, diambil dari website m.hukumonline.com/berita/baca/lt512cb1408c03e/pengujian-uu-ratifikasi-piagam-asean-kandas, diakses pada tanggal 7 Juni 2017. 17 Mahkamah Konstitusi, Ahli Pemohon Nyatakan MK Berwenang Uji UU Ratifikasi Piagam ASEAN, diambil dari website www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.Berita%id=5797#.WWD9aJ8xWBY diakses pada tanggal 7 Juni 2017. 18 ASEAN, The Asean Declaration (Bangkok Declaration) Bangkok, 8 August 1967, Diambil dari website ASEAN: http://asean.org/the-asean-declaration-bangkok-declarationbangkok-8-august-1967/, diakses pada tanggal 3 Februari 2017 11:03. Universitas Sumatera Utara b. Untuk mempromosikan kedamaian dan stabilitas wilayah melalui rasa hormat pada keadilan yang kekal dan aturan hukum dalam hubungan diantara Negaranegara di wilayah dan ketaatan dengan prinsip-prinsip di Piagam PBB. c. Untuk mempromosikan kolaborasi aktif dan bantuan yang saling menguntungkan dalam hal tujuan yang sama dibidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. d. Untuk menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk pelatihan dan fasilitas riset di lingkup edukasi, profesional, teknikal, dan administrasi. e. Untuk berkolaborasi dengan lebih efektif untuk penggunaan yang lebih besar dibidang pertanian dan industri, perluasan perdagangan, termaksud pembelajaran masalah dibidang komoditi internasional, perbaikan sarana transportasi dan komunikasi dan menaikkan standar hidup orang banyak. f. Untuk mempromosikan bidang studi Asia Tenggara g. Untuk mempertahankan kooperasi yang dekat dan saling menguntungkan dengan organisasi internasional maupun regional yang telah ada yang mempunyai tujuan dan dan maksud yang sama, dan menjelajah semua bidang untuk mendekatkan kooperasi diantaranya. Katja Weber, seorang peneliti dari Miami-Florida European Union Centre menyatakan bahwa dengan menciptakan ASEAN, kelima Megara ASEAN berharap untuk mencapai tiga objektif utama, yaitu: 19 1. Mengurangi tensi dan kompetisi diantara kelima Negara tersebut. (kelima Negara non-komunis) 19 Ricardo Simanjuntak, Op.Cit, hal 44. Universitas Sumatera Utara 2. Kelima Negara berharap bahwa dengan mempromosikan perkembangan domestik dibidang sosial-ekonomi, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk menyelesaikan masalah komunis internal dan/atau berhadapan dengan pemberontak komunis yang disponsori pihak luar. 3. Mereka menginginkan untuk mengurangi pengaruh militer regional dari pihak eksternal dengan cara menyatakan bahwa militer luar negeri dengan basis regional adalah sementara sifatnya. Kemudian dalam merealisasikan tujuan tujuan ini, dituang juga di bagian ketiga Deklarasi ASEAN mengenai tindakan teknis yang akan dilakukan, yaitu menyelenggarakan: a. Meeting rutin para menteri luar negeri, yang akan dirotasi dan dinamakan sebagai ASEAN Ministerial Meeting. b. Sebuah Standing Commitee, dibawah para menteri luar negeri dari Negara host atau representasinya dan membuat anggota-anggota dari perwakilan Negara lain untuk mengerjakan pekerjaan asosiasi diantara meeting menteri luar negeri c. Komite Ad-Hoc dan komite permanen yang mempunyai keahlian di bidang yang spesifik. d. Sekretariat Nasional di tiap Negara anggota utuk mengerjakan pekerjaan asosiasi demi Negara tersebut dan untuk men-service meeting rutin maupun spesial dari para menteri luar negeri, standing commitee, dan komite-komite lain yang akan diciptakan dimasa depan. Bagian Keempat dari Deklarasi ini juga menyatakan bahwa asosiasi ini terbuka untuk seluruh Negara di wilayah asia tenggara, oleh karena itu Negara- Universitas Sumatera Utara negara lain dapat masuk(dapat dilihat dari masuknya Vietnam, Laos, Kamboja, dll).20 Sebagai tindak lanjut setelah pembentukan ASEAN ini, untuk memenuhi bagian kedua dari Deklarasi Bangkok yang merupakan tujuan dibentuknya ASEAN, dan untuk melaksanakan petunjuk teknis yang dijelaskan di bagian ketiga Deklarasi Bangkok, dibentuklah Deklarasi Kuala Lumpur pada tanggal 27 November 1971. Tindak lanjut ini tercermin dari preamble Deklarasi ini yang menyatakan: “MENGULANGI komitmen kita pada prinsip Deklarasi Bangkok yang membentuk ASEAN pada tahun 1967, bahwa Negara di Asia Tenggara berbagi kewajiban utama untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah dan memastikan perkembangan nasionalnya secara damai dan progresif,dan bahwa mereka bertekad untuk memastikan stabilitas dan keamanannya dari intervensi luar dalam berbagai bentuk atau manifestasi dalam rangka mempertahankan identitas nasionalnya sesuai dengan aspirasi dan cita-cita masyarakatnya” 21 Dalam paragraf diatas jelaslah bahwa Deklarasi Kuala Lumpur ini dibentuk dalam rangka memenuhi tujuan ASEAN yang telah diuraikan dalam Deklarasi Bangkok. Pembuatan Deklarasi Kuala Lumpur juga diciptakan dengan tujuan sebagaimana dijelaskan di Deklarasinya, yaitu ingin mengendurkan atau merelaksasi tensi internasional dan mencapai kedamaian berkelanjutan di Asia Tenggara seperti yang dinyatakan didalam Deklarasinya: “BERDEDIKASI untuk memelihara kemerdekaan tanpa batas.”22 20 kedamaian, kebebasan, dan ASEAN, The Asean Declaration (Bangkok Declaration) Bangkok, 8 August 1967, Op.Cit. 21 ASEAN, ASEAN Documents, ASEAN National Secretariat Department of Foreign Affairs Republic of Indonesia, hal 4. 22 Ibid, 18 Juni 2017. Universitas Sumatera Utara Deklarasi Kuala Lumpur juga menyinggung beberapa perjanjian internasional diluar lingkup ASEAN, yaitu: 1. “Declaration of the Promotion of World Peace and Cooperation” atau Konferensi Bandung 1955. 2. “Treaty for Prohibition of Nuclear Weapons in Latin America.” 3. “Lusaka Declaration.” Kedudukan dari ketiga perjanjian internasional didalam Deklarasi Kuala Lumpur ini adalah bahwa ASEAN SANGAT MENDUKUNG Validitas/Validasi dari Konverensi Bandung 1955 dan bahwa ASEAN SADAR akan tren dunia yang sekarang,yaitu tren Kawasan Bebas Nuklir, seperti yang sudah diimplementasikan di Amerika Latin dan Afrika. Di dalam isi dari Deklarasi ini, dinyatakan bahwa Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand bertekad untuk menggunakan segala tindakan yang diperlukan untuk mengamankan pengakuan dan penghormatan atas “SouthEast Asia Zone of Peace” atau “Zona Damai Asia Tenggara”, kebebasan dan netralitas, bebas dari jenis interfensi apapun dari pihak luar, juga bahwa Negaranegara Asia Tenggara harus membuat tindakan yang terpadu untuk memperluas bidang kooperasi yang akan berkontribusi kepada kekuatan, solidaritas, dan hubungan yang lebih dekat.23 Tujuan ASEAN dalam Deklarasi Bangkok tidaklah mempunyai timeline yang rinci, karena tidak dinyatakan kapan tujuan tersebut akan terpenuhi, karena itu, pada tahun 1997, diselenggarakan meeting ASEAN yang pada akhirnya menghasilkan Visi ASEAN 2020 (ASEAN Vision 2020). 23 Ibid, hal 5, 17 Februari 2017, 12:48. Universitas Sumatera Utara ASEAN Vision 2020 dibuat di Kuala Lumpur pada tanggal 15 Desember 1997, mengatur mengenai tujuan ASEAN yang diperkirakan akan dicapai pada tahun 2020, Tujuan tersebut adalah, seperti yang dinyatakan di deklarasi tersebut: A. Dalam Lingkup Keamanan: 1. Kami memandang wilayah ASEAN dalam tahun 2020 untuk menjadi suatu zona kedamaian, kebebasan, dan netralitas, seperti yang dinyatakan dalam Deklarasi Kuala Lumpur 1971. 2. ASEAN dalam tahun 2020, akan menciptakan wilayah Asia Tenggara yang aman dan stabil, dimana setiap Negara dalam situasi damai dan sumber konflik sudah dihapuskan, melalui prinsip Abiding Respect for Justice (saling menghormati untuk keadilan) dan Rule of law (Aturan Hukum) dan memperkuat kemakmuran nasional dan regional. 3. Kami memandang kawasan Asia Tenggara dimana setiap masalah diselesaikan dengan cara damai. 4. Kami memandang bahwa TAC berlaku secara penuh sebagai pengikat untuk pemerintah dan masyarakatnya. 5. Kami memandang Asia Tenggara bebas dari senjata Nuklir, dengan pembuatan perjanjian Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone Treaty. 6. Kami memandang sumber daya alam dan manusia kami yang kaya,berkontribusi kepada perkembangan dan kemakmuran bersama. 7. Kami memandang bahwa ASEAN Regional Forum dapat membangun diplomasi preventif dan untuk memajukan resolusi konflik. 8. Kami memandang Asia Tenggara dimana gunung, sungai, dan lautan tidak lagi memisahkan kita melainkan menghubungan kita bersama dalam ikatan persaudaraan, kooperasi, dan perdagangan. 9. Kami melihat ASEAN sebagai kekuatan efektif untuk keamanan, keadilan, dan kesederhanaan di lingkup Asia Pasifik dan di dunia. B. Dalam Lingkup Kerjasama dalam Perkembangan yang dinamis 1. Kami bertekad untuk menuju arah kepada tahun 2020 yang dipanggil “ASEAN 2020:Partnership in Dynamic Development” yang akan menempa integrase ekonomi yang lebih dekat lagi dilingkup ASEAN. 2. Kami bertekad untuk memperkuat kooperasi ekonomi melalui strategi perngembangan ekonomi, yang sesuai dengan aspirasi masyarakat kita dan memperkuat kemakmuran nasional dan regional. 3. Kami berjanji untuk mempertahankan performa ekonomi ASEAN yang tinggi ini dengan cara membangun fondasi dalam usaha kooperasi kita yang telah ada, mengkonsolidasikan pencapaian kita, memperluas usaha kolektif dan memperkuat bantuan gotong royong. 4. Kami berkomitmen untuk maju kedepan menuju kohesi yang lebih dekat dan integrasi ekonomi, mempersempit perbedaan dalam perkembangan diantara Negara anggota, memastikan bahwa sistem perdagangan multilateral tetap adil dan terbuka, dan mencapai kompetisi global. 5. Kami akan menciptakan wilayah ASEAN yang stabil, makmur, dan sangat kompetitif dimana terdapat pasar bebas barang, jasa, dan investasi, aliran Universitas Sumatera Utara bebas modal, perkembangan ekonomi, dan pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial. 6. Kami memutuskan, antara lain,untuk melakukan hal-hal berikut: 1) Mempertahankan stabilitas finansial dan makroekonomi dengan cara memajukan konsultasi yang lebih dekat lagi dibidang makroekonomi dan kebijakan finansial. 2) Memajukan integrasi ekonomi dan kooperasi dengan melakukan strategi berikut:Implementasi penuh AFTA dan meningkatkan liberalisasi perdagangan disektor jasa, merealisasikan ASEAN Investment Area pada tahun 2010, dan pasar bebas investasi pada tahun 2020; memperkuat dan mengembangkan kooperasi sub-regional dalam area perkembangan sub-regional yg baru maupun yang telah ada,memperkuat sektor bisnis sebagai mesin perkembangan. 3) Memajukan Usaha kecil-menengah menjadi lebih kompetitif dan modern di ASEAN yang akan berkontribusi dalam perkembangan industrial dan efisiensi wilayah. 4) Mempercepat arus bebas professional dan jasa lainnya di wilayah ASEAN. 5) Memajukan liberalisasi sektor finansial dan kooperasi yang lebih dekat di pasar uang dan pasar modal, pajak, asuransi dan kebiasaankebiasaan juga konsultasi yang lebih dekat di kebijakan makroekonomi dan finansial. 6) Menciptakan perjanjian bersama dibidang energy dan barang keperluan untuk listrik, gas, dan air didalam ASEAN melalui ASEAN Power-Grid dan Trans-ASEAN Gas Pipeline and Water Pipeline,dan memajukan kooperasi dibidang efisiensi energi dan konservasi, juga perkembangan di sumber daya energi yang baru dan terbarukan. 7) Memperkuat keamanan makanan dan daya saing makanan internasional, pertanian, dan produk hutan, untuk membuat ASEAN menjadi produser utama dalam produk ini, dan untuk memajukan sektor kehutanan sebagai bagian dari manajemen hutan, konservasi, dan pembangunan berkelanjutan. 8) Membangun, mengintegrasi, dan mengharmonisasi teknologi dan informasi, transportasi, dan telekomunikasi, memfasilitasi barang transit dan mengintegrasi jaringan telekomunikasi melalui interkonektivitas yang lebih besar, koordinasi frekuensi, dan pengakuan bersama di prosedur perizinan jenis peralatan. 9) Memperkuat perkembangan sumber daya manusia disemua sektor melalui pendidikan yang berkualitas, memajukan skill dan kapabilitas melalui pelatihan. 10) Bekerja menuju standar dunia dan system yang akan menyediakan system yang terharmonisasi untuk memfasilitasi pasar bebas perdagangan ASEAN dengan memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan lingkungan. 11) Menggunakan Fondasi ASEAN sebagai salah satu instrumen untuk mengenal masalah dalam perkembangan ekonomi yang tidak merata, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Universitas Sumatera Utara 12) Memajukan kebiasaan kerjasama ASEAN menjadi berstandar dunia dan perkembangan dalam efisiensi, profesionalitas, dan jasa, dan keseragaman melalui prosedur prosedur yang terharmonisasi, untuk memajukan perdagangan dan investasi dan untuk melindungi kesehatan dan kemakmuran komunitas ASEAN. 13) Memperkuat perdagangan intra-ASEAN dan investasi di sektor mineral dan untuk berkontribusi menuju ASEAN yang kompeten dibidang teknologi melalui networking yang lebih dekat dan pertukaran informasi di mineral dan geosains dan mengembangkan mekanisme yang pantas untuk ini. C. Dalam Lingkup Komunitas yang peduli satu sama lain. 1. Kami memandang dalam tahun 2020, keseluruhan Asia Tenggara sadar akan ikatan sejarah, menyadari peninggalan sejarahnya, dan terikat dalam identitas regional yang sama 2. Kami melihat lingkungan ASEAN yang terbuka, yang konsisten dengan identitas nasionalnya, dimana semua orang menikmati akses pada kesempatan untuk perkembangan manusia tanpa memperhatikan jenis kelamin, ras, agama, bahasa, atau latar belakang sosial dan budaya. 3. Kami memandang ASEAN yang kohesif dan peduli dimana kelaparan, malnutrisi, dan kemiskinan tidak lagi menjadi masalah, dimana keluarga yang kuat sebagai bagian terumum dari masyarakat serta masyarakat yang memberi perhatian lebih pada orang yang tidak beruntung, dan terpinggirkan, dimana keadilan sosial dan aturan hukum terlaksanakan. 4. Kami melihat sebelum 2020 Asia Tenggara akan bebas dari pengaruh narkoba, bebas dari produksi, peredaran, dan penggunaan narkoba. 5. Kami memandang ASEAN yang kompetitif secara teknologi, kompeten dalam strategi dan teknologi yang memungkinkan, dengan banyaknya sumber daya manusia yang berkualifikasi dan terlatih dibidang teknologi, dan jaringan yang kuat dalam lembaga ilmiah dan teknologi dan inti dari keunggulan. 6. Kami memandang ASEAN yang bersih dan hijau, dengan mekanisme pembangunan berkelanjutan yang teraplikasi untuk memastikan perlindungan dari lingkungan di wilayah ASEAN dan keberlanjutan sumber daya alamnya, serta kualitas masyarakatnya. 7. Kami memandang evolusi Asia Tenggara disektor penyelesaian masalah untuk menghadapi masalah yang dapat ditemukan di skala regional, termaksud polusi lingkungan dan degradasi lingkungan, perdagangan narkoba, perdagangan wanita dan anak, dan kejahatan lintas batas lainnya. 8. Kami memandang Negara ASEAN dipimpin dengan partisipasi tinggi dari masyarakatnya dengan fokus kemakmuran dan martabat masyarakatnya demi kebaikan komunitas. 9. Kami berniat untuk mengembangkan dan memperkuat Institusi dan Mekanisme ASEAN untuk menyadari visinya dan merespon kepada tantangan dalam abad selanjutnya. Kami juga melihat kebutuhan untuk memperkuat sekretariat ASEAN dengan peran yang lebih kuat untuk membantu pencapaian tujuan ASEAN. Universitas Sumatera Utara D. ASEAN yang memandang kedepan 1. Kami melihat bahwa ASEAN yang memandang kedepan memainkan peran penting dalam fora internasional, dan memajukan keinginan bersama ASEAN. Kami memandang ASEAN mempunyai relasi yang kuat dengan partner dan organisasi regional lainnya berdasarkan kesamaan derajat dan saling menghormati. Kesimpulan : Kami berjanji kepada masyarakat kami, determinasi dan komitmen kami dalam mewujudkan ASEAN Vision 2020 Ini menjadi kenyataan.24 Kemudian pada tanggal 15 Desember 2008, tepatnya sebelas tahun setelah Visi ASEAN 2020 dibentuk, Piagam ASEAN dibuat dan diberlakukan, dimana dalam Piagam ASEAN ini tujuan utama ASEAN diperbaharui sesuai dengan Isi yang diuraikan di Visi ASEAN 2020, yang dicantumkan pada Pasal pertamanya. ASEAN sebagai Organisasi Internasional Organisasi Internasional mulai berkembang sejak adanya suatu perjanjian internasional yang dibuat di wina pada tahun 1815 dan dikenal dengan nama Kongres Wina,dimana di kongres ini dihasilkan sebuah Deklarasi,yaitu: “it was considered by its leading participant as the forerunner of a series of regular consultations among the great powers which would serve as board meeting for the Europeans Community of Nations.” Deklarasi ini mengakui adanya organisasi internasional pertama yang berkedudukan di eropa pada tahun 1816. Organisasi Internasional menurut terminologi hukum internasional adalah suatu struktur formal dan berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antara anggota-anggota (baik pemerintah maupun non-pemerintah) dari dua atau lebih Negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para anggotanya. Organisasi internasional juga diartikan sebagai suatu lembaga atau struktur yang mempunyai serangkaian aturan, anggota, jadwal, tempat, dan waktu pertemuan.25 Kemudian menurut 24 25 ASEAN, ASEAN Vision 2020, (1997). Wagiman, Terminologi Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2016, hal 318. Universitas Sumatera Utara Leroy Bennet ada pula ciri-ciri yang harus dipenuhi agar suatu organisasi dapat dengan sah menjadi sebuah organisasi internasional,yaitu: 26 a. Sebuah organisasi yang permanen harus secara terus menerus menjalankan fungsinya. b. Keanggotaan dari para relawan harus pihak-pihak yang memenuhi persyaratan c. Instrument-instrumen dasar dalam rangka mencapai tujuannya dan menetukan metode operasionalnya d. Sebuah organ perwakilan dan konsultasi e. Sekretariat yang permanen untuk secara terus-menerus melaksanakan fungsi administrasi, penelitian, dan informasi Organisasi Internasional dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Organisasi Internasional yang beranggotakan delegasi resmi pemerintah Negara-negara, atau biasa disebut dengan istilah Organisasi antar Pemerintah (Inter-governmental organization/IGO) b. Organisasi Internasional yang anggotanya terdiri atas kelompok-kelompok swasta di bidang-bidang tertentu, yang biasanya bergerak di bidang sosial budaya dan tidak terdiri dari pemerintah, biasanya yang disebut dengan istilah organisasi non pemerintah (Non-Governmental Organization/NGO).27 Organisasi Internasional yang beranggotakan delegasi resmi pemerintah juga memiliki kriteria tertentu, seperti organisasi yang beranggotakan negara- 26 Wiwin Yulianingsih, Hukum Organisasi Internasional, Penerbit ANDI, 2014, hal 2. Unair, Aktor Dalam Hubungan Internasional Beserta Peranannya, diambil dari website adeyaka-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-60501pengantar%20ilmu%20Hubungan%20Internasional%20Beserta%20Peranannya.html, diakses pada tanggal 7 Juni 2017. 27 Universitas Sumatera Utara negara di wilayah-wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan organisasi regional (seperti ASEAN), atau yang tidak terbatas pada wilayah (seperti PBB). Menurut terminologi hukum internasional, ASEAN adalah organisasi Negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang menganut asas keterbukaan bagi anggota-anggotanya. ASEAN didirikan dengan dasar pendirian saling menghormati terhadap kemerdekaan, integritas, teritorial, dan identitas semua bangsa. ASEAN juga mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur tangan dan intervensi serta urusan subversi dari luar dan tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing anggota. Penyelesaian sengketa dalam ruang lingkup ASEAN diusahakan melalui jalan damai, tidak menggunakan ancaman dan kekuatan militer, dan saling menjalankan kerjasama secara aktif.28 Berdasarkan Bab 2 Pasal 3 Piagam ASEAN, dinyatakan dengan jelas bahwa: “ASEAN, as an inter-governmental organisation, is hereby conferred legal personality.”29 Berdasarkan Pasal ini, dapat diketahui bahwa ASEAN adalah sebuah Organisasi antarpemerintah, yang artinya organisasi yang berisikan pihak pemerintah dari Negara-negara anggota. Berdasarkan pengertian dari terminologi hukum internasional diatas juga diketahui bahwa keanggotaan dalam organisasi ini juga dibatasi oleh wilayah, yaitu hanya Negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, dengan kata lain, organisasi regional. Ruang lingkup kerjasama di ASEAN juga sangatlah luas, meliputi segala bidang, kecuali dibidang militer. 28 29 Wagiman, Op.Cit ,hal 52. ASEAN, The ASEAN Charter, ASEAN Secretariat, Jakarta, 2007. Universitas Sumatera Utara Kesimpulan dari semua uraian diatas adalah bahwa ASEAN adalah sebuah Organisasi Regional dengan sifat keanggotaan antarpemerintah dan memiliki ruang lingkup kerjasama yang luas, mencangkup segala bidang. 4. Perkembangan Kerjasama di Lingkungan ASEAN. Karena pada dasarnya pembentukan ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan sosial, serta ruang lingkup kerjasama ASEAN adalah disegala bidang kecuali dibidang militer, maka banyak pula struktur dalam badan ASEAN ini sendiri yang dibuat untuk meningkatkan koordinasi antar Negara, seperti ASEAN Ministerial Meeting (Sidang Tahunan para Menteri Luar Negeri ASEAN), ASEAN Summit Meetings (Sidang para Kepala Pemerintahan Negara anggota ASEAN), Standing Committee (Badan yang bersidang diantara dua sidang Menteri Luar Negeri Negara ASEAN mengenai masalah-masalah yang memerlukan keputusan para menteri), sekretariat ASEAN, dan lain lain. Kemudian juga dalam rangka meningkatkan koordinasi antar Negara ASEAN, dibuat juga meeting antar menteri dibidang yang bersangkutan diantara Negara anggota ASEAN, seperti ASEAN Economic Minister Meeting, ASEAN Minister of Education Meeting, dll. Diperlukan juga Deklarasi-deklarasi ASEAN sebagai ketentuan dasar dan tujuan dari hubungan antara Negara-negara ASEAN. Berikut Contoh Deklarasi yang telah dibuat oleh ASEAN: A. Deklarasi Bangkok (Dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967) Deklarasi Bangkok atau sering juga dipanggil Deklarasi ASEAN adalah Deklarasi pertama yang diciptakan oleh para Negara pendiri ASEAN. Deklarasi ini mengatur tentang pendirian ASEAN, tujuan pendirian ASEAN, Universitas Sumatera Utara dan teknis umum yang perlu diciptakan/dibuat untuk mencapai tujuan pendirian ASEAN ini.secara singkat, pendirian ASEAN bertujuan untuk mengembangkan kondisi ekonomi Negara anggota ASEAN, memperkuat kooperasi antar Negara ASEAN, dan mempertahankan kedamaian dan stabilitas Negara anggota ASEAN.30 B. Deklarasi Kuala Lumpur (dibuat pada tanggal 27 November 1971) Deklarasi Kuala Lumpur adalah Deklarasi kedua yang dibuat setelah pembuatan Deklarasi ASEAN yang secara singkatnya mengatur tentang teknis Negara anggota ASEAN dalam rangka mempertahankan perdamaian di wilayah Asia Tenggara, seperti yang diatur dalam pernyataan didalamnya “that Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, and Thailand are determined to exert initially necessary efforts to secure the recognition of, and respect for, South-east Asia as a zone of Peace, Freedom, and Neutrality”31 Deklarasi ini juga menyatakan bahwa ASEAN adalah organisasi yang bebas dari segala tekanan dan/atau interfensi dari kekuatan diluar lingkup ASEAN. 3. ASEAN Declaration on Arab-Israeli Conflict (dibuat pada tanggal 26 November 1973) Deklarasi ASEAN mengenai konflik Israel-Arab pada dasarnya dibuat untuk menyatakan bahwa ASEAN prihatin akan kondisi di timur tengah yang dapat mengamcam kedamaian dan kehidupan masyarakat dalam Negara-negara berkembang secara umum, oleh karena itu ASEAN menganggap bahwa sangat diperlukan untuk menghasilkan pernyataan berikut ini: 30 31 ASEAN Documents, Op.Cit, 18 Juni 2017. Ibid. Universitas Sumatera Utara 1. Negara Anggota ASEAN sangat percaya dan mempertegas kebutuhan mendesak untuk mencegah semakin buruknya keadaan dan membuat solusi yang adil dan berkelanjutan bersama dengan Piagam PBB dan Resolusi dewan keamanan pbb 242 (1967) dan resolusi PBB yg berkaitan lainnya. 2. Kelanjutan okupasi teritori dari konflik 1967, dan langkah-langkah berikutnya yang diambil oleh israel untuk menkonsolidasi perbuatannya sesuai dengan resolusi PBB. 3. Negara-negara anggota ASEAN sangat menyayangkan dan mengutuk perbuatan ekspansi teritorial dengan kekerasan yang dengan jelas melanggar prinsip dan norma PBB. 4. Negara-negara anggota ASEAN sangat mendesak bahwa hak palestina yang sah dihormati dan dipulihkan kembali. Namun deklarasi ini hanya ditandatangani oleh Negara Indonesia saja, Negara lain seperti Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand tidak menandatanganinya, oleh karena itu masih dapat dipertanyakan keabsahan dari Deklarasi ini.32 D. Declaration of ASEAN Concord / Bali Concord (Dibuat pada tanggal 24 Februari 1976) Pada tahun 1976, atau 9 tahun setelah Deklarasi Bangkok, anggota-anggota ASEAN mengadakan konferensi tingkat tinggi di Denpasar, Bali, dan hasil akhirnya disingkat dengan nama TAC (Treaty of Amity and Cooperation in 32 Ibid. Universitas Sumatera Utara South-East Asia) atau Bali Treaty, dimana di konferensi ini diresmikan tata cara penyelesaian sengketa secara damai.33 Berbeda dari rapat lainnya pada umumnya yang dihadiri oleh Kementerian Luar Negeri Negara anggotanya, pada rapat pembentukan Bali Treaty ini, semua Negara menghadirkan Presiden dan Perdana Menterinya, bukan Kementerian Luar Negerinya. Tujuan umum dari dibentuknya konferensi ini adalah untuk mengatur bagaimana hubungan antar-negara anggota Asia Tenggara dalam berkomunikasi demi pencapaian ASEAN itu sendiri, yaitu Kedamaian dan hubungan yang berkelanjutan, seperti yang dijelaskan di Preamblenya: BERUSAHA KERAS untuk menciptakan kedamaian, perkembangan, dan kemakmuran dari masyarakat Negara anggotanya.34 Untuk berkooperasi di lingkup ASEAN, harus ada objektif tertentu yang dituang dalam Bali Concord ini, yang menyangkut stabilitas politik,yaitu: 35 1. Stabilitas Negara-negara anggota di wilayah ASEAN adalah faktor yang sangat penting demi mencapai keamanan dan stabilitas internasional. Setiap Negara anggota bertekad untuk menghapuskan gangguan akibat subversi dari stabilitasnya, lalu meningkatkan kekuatan Negara nasional dan ASEAN. 2. Negara anggota, baik secara individual maupun kolektif, harus mengambil langkah aktif dalam pembentukan awal dari zona kedamaian, kebebasan, dan netralitas. 33 Ricardo Simanjuntak, Op.Cit, hal 45. ASEAN Documents, Op.Cit, 19 Februari 2017 11:07. 35 ASEAN Documents, Op.Cit, 19 Februari 2017 11:31. 34 Universitas Sumatera Utara 3. Hapusnya kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan buta huruf adalah tujuan utama dari Negara anggota. Mereka harus memperkuat kooperasi dibidang perkembangan ekonomi dan sosial, khususnya dengan mempromosikan keadilan sosial dan perkembangan standar kehidupan dari masyarakatnya. 4. Bencana alam dan force majeur lainnya dapat menurunkan laju perkembangan dalam Negara anggota. Negara anggota harus membantu sebisanya Negara anggota lain yang berada dalam masalah ini. 5. Negara anggota harus membuat aksi kooperatif dalam program perkembangan nasional maupun regionalnya, memakai sumber daya yang tersedia di ASEAN sejauh mungkin untuk memperluas kemampuan ekonominya. 6. Negara anggota dengan semangat solidaritas ASEAN, akan bergantung pada proses penyelesaian permasalahan dengan perdamaian apabila ada perbedaan antar-regional/Negara. 7. Negara anggota akan berjuang, baik secara individual maupun kolektif, untuk menciptakan kondisi yang konduktif dalam pencapaian kooperasi seara damai diantara Negara asia tenggara dengan dasar penghormatan bersama dan keuntungan bersama. 8. Negara anggota akan menciptakan kesadaran dari identitas regional dan mengusahakan segala cara untuk memciptakan komunitas ASEAN yang kuat, dihormati oleh semua Negara dan menghormati semua Negara, dengan basis hubungan mutualisme yang saling menguntungkan dan sesuai dengan prinsip self determination (penentuan nasib sendiri), kesamaan, dan non interfensi dalam hubungan dalam sesama Negara. Universitas Sumatera Utara Point ke-6, yaitu penyelesaian sengketa secara damai diantara Negara anggota kemudian dinamakan ASEAN WAY dan juga dijadikan lagu resmi ASEAN. Penyelesaian sengketa dengan cara ASEAN (ASEAN WAY) dilakukan dengan cara melakukan proses konsultasi atau negosiasi untuk mencapai hasil akhir yang diterima semua pihak. Penyelesaian sengketa macam ini sudah sangat lama dipraktekkan di Indonesia dan Malaysia, dan biasanya disebut dengan proses “Musyawarah untuk Mufakat”36 Juga dalam Deklarasi Bali ini ditetapkan program teknis untuk memperkuat kooperasi ASEAN, yaitu: 1. Dalam bidang Politik: A. Rapat Kepala Negara Anggota pada saat diperlukan. B. Penandatanganan “Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia.” C. Penyelesaian sengketa antar wilayah dengan jalan damai. D. Konsiderasi dan langkah awal secara langsung menuju pengakuan dan penghormatan dari zona keamanan, kebebasan, dan netralitas dimanapun. E. Memperkuat teknis ASEAN untuk memperkuat kooperasi politik. F. Studi dalam bagaimana untuk mengembangkan kooperasi judisial termaksud kemungkinan perjanjian ekstradisi ASEAN. G. Memperkuat solidaritas politik dengan cara mengharmonisasi sudut pandang, posisi koordinasi, dan aksi nyata apabila memungkinkan. 36 Ricardo Simanjuntak, Loc.Cit, hal 45. Universitas Sumatera Utara 2. Dalam bidang Ekonomi: A. Memperkuat kooperasi dalam komoditi dasar, khususnya makanan dan energi dengan cara membantu kebutuhan Negara anggota dan kooperasi produksi komoditi dasar. B. Memperkuat kooperasi dalam bidang pembagunan dibidang industri. C. Memperkuat dan mengekspansi hubungan kerjasama/kooperasi dalam ekspor-impor. D. Pendekatan bersama dalam masalah Komoditas internasional dan masalah ekonomi dunia lainnya. E. Memperkuat teknis kooperasi ekonomi 3. Dalam bidang Sosial: A. Kooperasi dibidang perkembangan sosial, dengan fokus pada grup berpendapatan rendah dan populasi desa melalui perluasan kesempatan kerja. B. Bantuan dalam semua sektor dan level di komunitas ASEAN khususnya di wanita dan anak muda. C. Ekspansi dan intensifikasi dari kooperasi yang telah ada mengenai masalah pertumbuhan populasi dan pembuatan strategi baru, apabila memungkinkan. D. Intensifikasi dari kooperasi dibidang pencegahan dan penghapusan narkoba dan perdagangan obat-obatan terlarang. Universitas Sumatera Utara D. Dalam bidang Budaya dan Informasi: A. Memperkenalkan pembelajaran ASEAN, Negara anggotanya, dan bahasa Negara anggotanya sebagai bagian dari kurikulum sekolah dan institusi pembelajaran lainnya dalam Negara anggota. B. Membantu penulis, mahasiswa(scholars), pelukis, dan representasi media agar mereka mendapat perasaan kebersamaan. C. mempromosikan pembelajaran di asia tenggara melalui kolaborasi yang lebih dekat diantara instutusi nasional. 5. Dalam bidang Keamanan: Kelanjutan kooperasi dalam basis non-ASEAN pada Negara anggotanya dalam hal keamanan berdasarkan dengan kebutuhan masing-masing. E. ASEAN Declaration for Mutual Assistance on Natural Disasters. (Dibuat pada tanggal 26 Juni 1976) Kemudian pada bulan Juni 1976, diadakan lagi rapat oleh para anggotaanggota ASEAN yang diwakili oleh kementerian Luar Negeri Negara anggota terkait, rapat ini diadakan di kota Manila, Filipina, Hasil dari rapat ini adalah diresmikannya 2 (dua) Deklarasi yang salah satunya adalah ASEAN Declaration for Mutual Assistance on Natural Disasters. Seperti judulnya, Deklarasi ASEAN ini mengatur tentang bagaimana teknis pemberian bantuan oleh Negara anggota pada saat terjadi bencana alam. Pada Deklarasi ini dinyatakan bahwa Negara anggota harus: 37 A. Bekerjasama untuk saling menukar informasi, ahli, dan suplai yang berhubungan dengan kemungkinan terjadinya bencana alam. 37 ASEAN Documents, Op.Cit, 18 Juni 2017. Universitas Sumatera Utara B. Membantu Negara anggota yang meminta bantuan berhubungan dengan bencana alam skala besar sesuai kemampuannya. C. Negara anggota yang meminta bantuan harus membebaskan pajak, dan kewajiban pembayaran lainnya pada Negara anggota yang memberikan bantuan, serta memfasilitasi/membantu Negara tersebut dalam distribusi bantuannya. F. ASEAN Declaration of Principles to Combat the Abuse of Narcotic Drugs. (Dibuat pada tanggal 26 Juni 1976) Deklarasi ini adalah Deklarasi kedua yang diresmikan pada saat rapat kementerian Luar Negeri Negara anggota ASEAN pada tanggal 26 Juni 1976 di Manila. Deklarasi ASEAN ini mengatur tentang bagaimana teknis kerjasama Negara anggota dalam melawan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Pada Deklarasi ini dinyatakan bahwa Negara-negara anggota harus: 1) Meningkatkan tindakan pencegahan perdagangan ilegal narkoba dengan cara pertukaran informasi mengenai individu, kelompok, maupun sindikat narkoba di dalam wilayah Negara anggota, melakukan tindakan untuk menghapus pembuatan dan peredaran narkoba (khususnya opium poppy, cannabis, dan coca bush.) 2) Meningkatkan kooperasi dalam bidang riset dan edukasi obat-obatan terlarang. 3) Memperkokoh lembaga-lembaga nasional Negara anggota bertujuan untuk memperkuat perlawanan melawan penyalahgunaan narkoba dan akibatnya. Universitas Sumatera Utara 4) Kedua Deklarasi ini merupakan tindak lanjut dari Deklarasi yang telah disepakati dalam rapat sebelumnya, yaitu Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC) / Bali Treaty. Seperti yang dapat dilihat di: 38 1. Deklarasi keempatnya sebagai embrio pembentukan ASEAN Declaration for Mutual Assistance on Natural Disasters. 2. Bagian dari program teknis untuk memperkuat kooperasi ASEAN,lebih tepatnya di wilayah sosial. Kemudian pada tahun 1967 mulai dibentuk rapat rutin yang dihadiri oleh para kementerian luar negeri Negara yang bersangkutan, yaitu ASEAN Ministerial Meetings, dan pada tahun 1976 dibentuk rapat rutin yang dihadiri oleh para kepala Negara yang bersangkutan, yaitu ASEAN Summit Meetings. Banyak juga meeting khusus yang dibuat untuk membahas hal-hal tertentu, seperti Special Meeting of the ASEAN foreign Ministers pada 24 Februari tahun 1977 untuk memperingati hari ulang tahun bali summit meeting, dan lain-lain. Kooperasi yang dilakukan oleh Negara anggota asean juga mencangkup bidang yang luas, hal ini dibuktikan dengan adanya : A. ASEAN Economic Ministers Meeting B. ASEAN Labour Minister Meeting C. ASEAN Minister Responsible for Social welfare Meeting D. ASEAN Minister of Education Meeting. E. ASEAN Minister of Agriculture and Forestry Meeting. F. ASEAN Minister of Science and Technology Meeting 38 Ibid. Universitas Sumatera Utara G. ASEAN Ministerial Meeting on Environment H. Meeting of the ASEAN Economic Minister on Energy I. ASEAN Minister Conference for Information J. Meeting of the ASEAN Sub-Commitee on Tourism K. Dan lain-lain G. Bali Concord II dan III (Dibuat pada tanggal 7 Oktober 2003 dan 17 November 2011) Sampai saat ini, sudah tiga Perjanjian Bali/Bali Concord yang dibentuk untuk memperkuat kooperasi di bidang-bidang ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan ASEAN, yaitu Bali Concord I, Bali Concord II, dan Bali Concord III. Bali Concord I dibuat pada tanggal 24 Februari 1976. Pada tanggal 7 Oktober 2003, dibuat Bali Concord II yang mengatur tentang pembuatan program ASEAN Community beserta ketiga pilarnya. Pembuatan Bali Concord II merupakan kelanjutan dari Bali Concord I. Dengan adanya Bali Concord II, kooperasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya menjadi semakin kuat. Pada tanggal 17 November 2011, para pemimpin Negara anggota ASEAN mengadakan rapat lagi di bali dan membentuk Bali Concord III yang mengatur mengenai peningkatan kooperasi dibidang: 1. Politik dan Keamanan 2. Ekonomi 3. Sosial-budaya. Universitas Sumatera Utara H. Pertemuan Khusus ASEAN dengan Negara non Asia Tenggara. Selain Kerjasama antar Negara anggota, ASEAN juga memiliki forum kerjasama dengan Negara luar. Dimulainya dengan pendirian the ASEAN Regional Forum pada bulan Juli 1994. ARF berfokuskan dibidang keamanan dan dihadiri oleh 20 Negara dengan perincian 10 Negara anggota ASEAN dan 10 Negara diluar keanggotaan, yaitu Australia, Canada, Uni Eropa, India, Jepang, Korea Selatan, Russia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Ada juga dialog khusus yang diadakan oleh ASEAN dengan Negara lain, seperti ASEAN-Australia Forum, ASEAN-Japan Forum, ASEAN-ROK senior officials meetings, dan lain lain. ASEAN juga berpengaruh dalam ruang lingkup Asia Pasifik, seperti andil ASEAN dalam Asia-Pacific Economy Cooperation Ministerial Meeting, karena ASEAN di forum rapat itu mempunyai wakil tersendiri terpisah dari wakil Negara anggotanya. Selain forum khusus yang diciptakan untuk Negara-negara asia pasifik, diciptakan juga organisasi baru untuk memperluas integrasi dari Negaranegara di wilayah Asia secara keseluruhan. Pada tahun 1997, ASEAN telah membuat banyak rapat untuk mencapainya, dan ASEAN Plus Three adalah yang pertama dibuat. ASEAN Plus Three dibuat dengan tujuan untuk memajukan ikatan yang telah ada diantara ASEAN dengan Republik Rakyat China, Jepang, dan Korea Utara. Setelah organisasi ini dibuat diikuti pula dengan rapat yang lebih besar lagi yang bernama “East Asia Summit” yang berisikan ASEAN Plus Three ditambah India, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Russia. Universitas Sumatera Utara Kemudian, sejalan dengan waktu, Lingkup Kerjasama ASEAN Plus Three diperluas lagi dengan masuknya tiga Negara baru kedalamnya, yaitu Australia, Selandia Baru, dan India. Dengan masuknya ketiga Negara ini, nama ASEAN Plus Three diganti menjadi ASEAN Plus Six. ASEAN Plus Six juga membuat kawasan perdagangan bebas yang dinamakan dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dimana kawasan perdagangan bebas ini bertujuan untuk memotong hambatan tarif dan non-tarif.39 Sampai sini, sudah diketahui beberapa kerjasama-kerjasama ASEAN baik didalam struktur ASEAN tersebut maupun diluar struktur ASEAN tersebut, bisa di simpulkan bahwa ASEAN selalu berusaha terutama untuk memperkokoh koordinasi diantara Negara-negara anggota, maupun menjalin kerjasama dengan Negara-negara diluar ASEAN itu sendiri. B. Kearah Terbentuknya Masyarakat ASEAN (ASEAN Community) 1. Latar Belakang ASEAN Community. Embrio dari ASEAN Community (Komunitas ASEAN) telah muncul sejak dilakukannya rapat antar kepala Negara pada tahun 1997 yang menghasilkan visi ASEAN yang diperkirakan akan terpenuhi pada tahun 2020. Target ini dikenal dengan nama ASEAN Vision 2020, dimana isi dari ASEAN Vision 2020 ini telah diuraikan diatas. Sebelum tahun ini,sebenarnya sudah ada beberapa kerjasama yang sudah dilakukan oleh ASEAN, seperti Preferential Trading Arrangement (PTA), Common Effective Preferential Tariff-Asean Free Trade Area (CEPT-AFTA), dan 39 Straitstimes,TPP,RCEP,FTAAP – a user’s guide to alphabet soup of trade deals, Diambil dari website http://www.straitstimes.com/asia/east-asia/tpp-rcep-ftaap-a-users-guide-to-alphabetsoup-of-trade-deals, diakses pada tanggal 8 April 2017 11:24. Universitas Sumatera Utara ASEAN Framework Agreements on Services (AFAS), namun kesemua kerjasama ini masih dilakukan dalam lingkup ekonomi saja, kerjasama dibidang lain sudah ada,namun kerjasama ini masih sedikit jumlahnya, dan baru berbentuk meeting/rapat semata. Oleh karena itu, para pemimpin ASEAN berniat untuk memperluas bidang kerjasama intra-ASEAN, bukan hanya fokus di bagian ekonomi saja. Kemudian pada tahun 2003, para pemimpin Negara ASEAN (Perdana Menteri, Sultan, dan Presiden) menyelenggarakan rapat yang dilakukan di bali, yang membahas kelanjutan dari perjanian bali/Bali Concord yang pertama, sebab hasil akhir dari perjanjian bali pertama sangat memuaskan, seperti yang sudah dinyatakan juga di bagian Deklarasi di Perjanjian Bali kedua ini, yang menyatakan: “RECALLING the Declaration of ASEAN Concord adopted in this historic place of Bali, Indonesia in 1976, the Leaders of the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) expressed satisfaction with the overall progress made in the region;”40 Yang pada dasarnya memiliki arti: “Memanggil kembali Deklarasi ASEAN yang dibuat di tempat bersejarah di Bali, Indonesia pada tahun 1976, para pemimpin Asosiasi Negaranegara Asia Tenggara (ASEAN) merasa puas dengan perkembangan keseluruhan yang dibuat dalam wilayah ASEAN” Oleh karena itu perjanjian ini dikembangkan dan dibahas kembali pada tahun ini. Hasil akhir dari rapat ini adalah dengan dideklarasikannya Bali Concord II yang mengatur mengenai Asean Community. Ada pula beberapa pendapat yang diutarakan oleh beberapa tokoh penting Negara anggota ASEAN, salah satunya adalah Dr.Vivian Balakrishnan. 40 ASEAN, Declaration of ASEAN Concord II, 2003, hal 1. Universitas Sumatera Utara Berdirinya Asean community, menurut Dr.Vivian Balakrishnan, Menteri Luar negeri Singapura, adalah sebuah pencapaian yang sangat penting, sebab dengan dibuatnya Asean Community, terkhusus Asean Economic Community, akan berkontribusi secara signifikan untuk perkembangan wilayah Asia tenggara dan menciptakan kesempatan berkembang bagi semua Negara di asia tenggara. 41 2. Tujuan ASEAN Community. Sebelum dibentuknya ASEAN Community, para pemimpin dari Negara anggota ASEAN menginginkan bidang kerjasama ASEAN agar lebih diperluas lagi, bukan hanya dibidang ekonomi saja. Kemudian setelah dibentuk ASEAN Community, tujuan pembentukan ASEAN Community diurai dalam Deklarasi Bali kedua, yang dalam Deklarasi pertamanya menyatakan “for the purpose of ensuring durable peace, stability, and shared prosperity in the region” 42 Dengan kata lain tujuan pertama pembentukan ASEAN Community secara umum adalah untuk menjamin kedamaian yang berkelanjutan, stabilitas, dan kemakmuran bersama di wilayah ASEAN. Kemudian di bagian kedua dari Deklarasi ini juga dinyatakan “ASEAN shall continue it’s efforts to ensure closer and mutually Beneficial integration among its member states and among their peoples, and to promote regional peace and stability,security,development and prosperity with a view to realizing an ASEAN Community that is open,dynamic and resilient.”43 Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkup dari ASEAN Community adalah: 41 Straitstimes.Birth of Asean Community is “a significant milestone” : Dr.Balakrishnan, Diambil dari website http://www.straitstimes.com/singapore/birth-of-asean-community-is-asignificant-milestone-dr-balakrishnan, diakses pada tanggal 29 Maret 2017 11:24. 42 Declaration of ASEAN concord II, Op.Cit, hal 2. 43 Ibid. Universitas Sumatera Utara 1. Integrasi antara Negara-negara anggota. 2. Stabilitas dan kedamaian regional. 3. Perkembangan dan kemakmuran Negara ASEAN. 3. Pilar-Pilar ASEAN Community. Pilar-Pilar ASEAN Community sebenarnya telah ditentukan dari bagian Deklarasi pertama dalam Perjanjian Bali, yang menyatakan: “An ASEAN Community shall be established comprising three pillars,namely Political and Security cooperation, Economic cooperation, and socio-cultural cooperation”.44 Artinya bahwa ASEAN Community akan dibentuk dengan terdiri dari tiga(3) pilar, yaitu kooperasi politik dan keamanan, kooperasi ekonomi, dan kooperasi sosial-budaya. Dilanjutkan lagi dengan: “that are closely intertwined and mutually reinforcing.” Disini dinyatakan bahwa ketiga pilar ini terjalin satu sama lain dan samasama memperkuat satu sama lain. Ketiga Pilar ASEAN Community ini adalah penyangga dari program ASEAN Community secara keseluruhan, dengan kata lain, apabila satu saja pilar ini tidak ada, maka realisasi program ASEAN Community akan menjadi lemah, dan apabila ketiga pilar ini tidak ada, maka program ASEAN Community akan runtuh/gagal karena tidak ada penyangganya/realisasinya. Kemudian ketiga pilar kooperasi ini, diresmikan dalam bagian pembuatan framework Perjanjian Bali, masing-masing dengan nama ASEAN Security Community/ASC (dari Political and Security cooperation, pilar pertama), ASEAN Economic Community/AEC (dari Economic cooperation, pilar kedua), dan 44 Ibid. Universitas Sumatera Utara ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC (dari socio-cultural cooperation, pilar ketiga) yaitu: 45 1. ASEAN Security Community (ASC) ASEAN Security Community atau Masyarakat Keamanan ASEAN adalah Pilar Pertama dari ketiga pilar ASEAN Community. ASEAN Security Community dibuat dengan unsur: 1) Harapan untuk membawa kooperasi ASEAN di bidang politik dan keamanan menjadi lebih baik lagi demi memastikan Negara-negara ASEAN hidup dengan damai satu sama lain dan Negara lain diluar ASEAN dalam suasana yang adil, demokratis, dan harmonis. Dalam ASEAN Security Community, semua Negara anggota ASEAN harus memprioritaskan penyelesaian sengketa dengan jalan damai antara satu Negara ASEAN dengan Negara ASEAN lainnya. 2) Menghargai kebebasan Negara anggota untuk mengatur/membuat kebijakan luar negerinya sendiri, dan mengharapkan kerjasama keamanan terjalin bukan hanya lewat perjanjian keamanan semata, lebih dari itu, melalui prinsip saling menghormati dan menghargai dan kerukunan. 3) Pilar ini menyatakan bahwa kooperasi dan solidaritas di wilayah ASEAN adalah bebas dari tekanan pihak luar ASEAN, 4) Tunduk pada ketentuan Piagam PBB dan prinsip hukum internasional lainnya,namun tetap mempertahankan prinsip ASEAN yang penting, seperti prinsip non-interfensi dan penyelesaian sengketa secara damai. 45 Ibid. Universitas Sumatera Utara 5) Masalah maritim harus diselesaikan secara komprehensif dan berintegrasi. Kooperasi di bidang maritim diantara Negara anggota ASEAN akan memperkuat perkembangan ASEAN Security Community. 6) Perjanjian/instrumen ASEAN yang telah dibentuk sebelumnya seperti TAC, ZOPFAN, dll akan terus berlaku. 7) ASEAN Security Community juga akan membantu mewujudkan keamanan di wilayah yang lebih luas, yaitu Asia Pasifik, dengan media ARF. Pilar ini juga akan bekerjasama dengan PBB untuk mempertahankan keamanan dan kedamaian internasional. 2. ASEAN Economic Community ASEAN Economic Community, di Indonesia populer dengan nama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), adalah pilar kedua dari Masyarakat ASEAN (ASEAN Community). Pilar kedua ini adalah realisasi dari hasil akhir dari integrasi ekonomi yang digarisbawahi di ASEAN Vision 2020, untuk menciptakan wilayah ekonomi ASEAN yang stabil, makmur, dan berkompeten yang ditandai dengan adanya arus bebas barang, jasa, investasi, dan arus bebas perkembangan ekonomi, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi pada tahun 2020. ASEAN Economic Community berdasar dari konvergensi kepentingan diantara anggota-anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas usaha integrasi ekonomi melalui rencana/inisiasi yang baru maupun yang telah ada dan dengan timelines yang jelas. Universitas Sumatera Utara 3. ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) atau Masyarakat Sosial-Budaya ASEAN adalah Pilar ketiga dan terakhir dari ASEAN Community.Pilar ini adalah realisasi dari tujuan ASEAN 2020, yaitu penguatan hubungan antara Negara Asia Tenggara sebagai komunitas yang saling peduli satu sama lain. Pilar ini mempunyai tugas: A. Membantu perkembangan sosial, terkhusus dalam meningkatkan standar kehidupan orang-orang kurang beruntung dan populasi desa, dan melibatkan diri pada semua sektor di masyarakat, terkhusus pada sektor wanita, anak muda, dan komunitas lokal. B. ASEAN harus memastikan bahwa pekerjanya siap, dan mendapat manfaat dari integrasi ekonomi dengan cara menginvestasi sumber daya untuk bidang pendidikan, pelatihan, perkembangan IPTEK, penciptaan lapangan kerja, dan perlindungan sosial. Perkembangan dan penguatan sumber daya manusia adalah kunci dari generasi pekerja, mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial, dan memastikan perkembangan ekonomi dengan adil. ASEAN juga harus melanjutkan usaha yang telah ada untuk mempromosikan mobilitas regional dan pengakuan bersama dari surat kepercayaan profesional, dan pengembangan kemampuan. C. ASEAN akan memperkuat kooperasi yang lebih jauh lagi dibidang kesehatan publik, termaksud dalam pencegahan dan kontrol dari penyakit yang menular, seperti HIV/AIDS dan SARS, dan mendukung tindakantindakan bersama untuk meningkatkan akses kepada obat-obatan. Keamanan komunitas akan bertambah kuat apabila kemiskinan dan Universitas Sumatera Utara penyakit diberantas dan masyarakat ASEAN dijamin dengan jaminan kesehatan yang memadai. D. Komunitas akan mengembangkan talenta dan mempromosikan interaksi diantara Sarjana, Penulis, Seniman, dan Praktisi media untuk membantu mempertahankan dan memajukan perbedaan kebudayaan di ASEAN seraya mempertahankan identitas nasional dan juga membudidayakan kesadaran masyarakat tentang ASEAN. E. Komunitas akan memperkuat kooperasi dalam pengenalan masalah mengenai perkembangan populasi, pengangguran, degradasi lingkungan, dan polusi lintas batas, termaksud juga manajemen bencana di wilayah ASEAN agar anggota individu dapat menyadari dengan penuh potensi perkembangannya dan memperkuat semangat ASEAN yang saling menguntungkan. Kemudian di Piagam ASEAN disinggung lagi lebih lanjut mengenai ASEAN Community, seperti dalam Pasal 9, dimana di Pasal ini diciptakan badan yang bernama “ASEAN Community Councils” dimana badan ini dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. ASEAN Political-Security Community Council 2. ASEAN Economic Community Council. 3. ASEAN Socio-Cultural Community Council. Ketiga badan ini seperti namanya,bertugas di pilar yang berbeda. Namun pada umumnya, untuk dibidang ASEAN Community, ketiga badan-badan ini bertanggung jawab untuk Mengkoordinasi pekerjaan di sektor-sektor yang Universitas Sumatera Utara berbeda dibawah bidangnya, dan pada isu-isu yang melintasi bidang Community Council yang lain,seperti yang dijelaskan di bagian 4a nya. Juga disinggung mengenai ASEAN Community dalam bagian Annex Piagam ASEAN, dimana di bagian ini disinggung mengenai rapat-rapat dan kooperasi dalam rangka ASEAN Community. 3. Kerangka Hukum Kerjasama ASEAN dalam rangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) A.Sejarah terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sebenarnya Kerjasama ASEAN dibidang ekonomi sudah terbentuk jauh sebelum dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN, hal ini dapat dilihat dari banyaknya perjanjian, dan meeting rutin dari Negara anggota ASEAN dibidang ekonomi. Bisa juga dilihat dari frase Deklarasi kedua dari Deklarasi Bangkok yang menyatakan salah satu tujuan ASEAN adalah : 46 1. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan perkembangan kebudayaan di wilayah melalui usaha patungan dengan semangat keadilan dan persaudaraan dalam rangka untuk memperkuat fondasi untuk komunitas Asia Tenggara yang makmur dan damai. 2. Untuk mempromosikan kolaborasi aktif dan bantuan yang saling menguntungkan dalam hal tujuan yang sama dibidang ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. Untuk memperkuat kerjasama dibidang ekonomi, ASEAN selalu mengadakan ASEAN Economic Minister Meeting. ASEAN Economic minister 46 ASEAN Documents, Op. Cit. Universitas Sumatera Utara meeting adalah sebuah rapat yang diadakan oleh ASEAN untuk mengatur kolaborasi dan kooperasi dibidang ekonomi Negara anggota ASEAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai terbentuk pada tanggal 7 Oktober 2003, tanggal dimana Bali Concord II selesai dibuat dan ditandatangani. Di Perjanjian Bali Concord II, Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan salah satu pilar dari tiga pilar yang dihasilkan, yaitu pilar keamanan (Security), dan pilar Sosial-Budaya (Socio-Cultural). Kemudian pada tanggal 20 November 2007 dibuat pertemuan para kepala Negara anggota ASEAN dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke-40 dan merupakan rapat ASEAN Summit yang ke-13. Tujuan dilakukannya pertemuan ini terdapat dalam pembukaan Deklarasinya,yang menyatakan : “Determined to achieve higher levels of economic dynamism, sustained prosperity, inclusive growth and integrated-development of ASEAN;” Pencapaian dari ASEAN Economic Community diprediksi akan terpenuhi pada tahun 2015, seperti yang dicantumkan dalam pembukaan ASEAN Summit ke13 yang menyatakan: “Conscious of the increasing interdependence of the ASEAN economies within the region as well as with the rest of the world and stressing the importance of narrowing the development gap for accelerating the ASEAN Economic Community by 2015;”. Hasil akhir yang didapat dari ASEAN Summit ke-13 ini adalah dibentuknya ASEAN Economic Community Blueprint (Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN) yang membuat posisi ASEAN Economic Community semakin vital dalam pencapaian ASEAN Community (Masyarakat ASEAN) pada tahun 2020 kedepan dan memperjelas tugas, dan tujuan ASEAN Economic Community ini sendiri. Universitas Sumatera Utara Kedudukan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community) semakin kuat dengan dibentuknya ASEAN Charter/Piagam ASEAN di tanggal yang sama (20 November 2007), dimana didalam Piagam ASEAN ini dibentuk ASEAN Community Council yang bertugas untuk menyelenggarakan meeting terkait dengan Kerjasama dalam bidang Masyarakat ASEAN (ASEAN Community), termaksud Masyarakat Ekonomi ASEAN. Di bagian lampiran Piagam ASEAN juga dibentuk struktur Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai berikut: 47 1. ASEAN Economic Community: a. ASEAN Economic Minister Meeting (AEM). 1) High Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HTFL-EI). 2) Senior Economic Officials Meeting (SEOM). b. ASEAN Free Trade Area Council. c. ASEAN Investment Area Council. d. ASEAN Finance Minister Meeting (AFMM). 1) ASEAN Finance and Central Bank Deputies Meeting (AFDM). 2) ASEAN Directors-General of Customs Meeting (Customs DG). e. ASEAN Ministers Meeting on Agriculture and Forestry (AMAF). 1) Senior Officials Meeting of the ASEAN Ministers on Agriculture and Forestry(SOM-AMAF). 2) ASEAN Senior Officials on Forestry (ASOF). f. ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM). 1) Senior Officials Meeting on Energy (SOME). 47 Wikipedia, Piagam ASEAN, Op.Cit. Universitas Sumatera Utara g. ASEAN Ministerial Meeting on Minerals (AMMin). 1) ASEAN Senior Officials Meeting on Minerals (ASOMM). h. ASEAN Ministerial Meeting on Science and Technology (AMMST). 1) Committee on Science and Technology (COST). i. ASEAN Telecommunications and Information Technology Minister Meeting (TELMIN). 1) Telecommunications and Information Technology Senior Official Meeting (TELSOM). 2) ASEAN Telecommunication Regulators Council (ATRC). j. ASEAN Transport Ministers Meeting (ATM). 1) Senior Transport Officials Meeting (STOM). k. Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM). 1) Meeting of the ASEAN National Tourism Organisations (ASEAN NTOs). l. ASEAN Mekong Basin Development Cooperation (AMBDC). 1) High Level Finance Committee (HLFC). 2) ASEAN Mekong Basin Development Cooperation Steering Committee (AMBDC SC). m. ASEAN Centre for Energy. n. ASEAN-Japan Centre in Tokyo. Kemudian pada tanggal 17 November 2011, dibuat pertemuan lagi di Bali, Indonesia yang dihadiri oleh Pemimpin Negara anggota yang bersangkutan, hasil akhir dari pertemuan ini adalah dibentuknya Bali Concord III. Di perjanjian bali Universitas Sumatera Utara ketiga tersebut, diatur pula mengenai perkembangan kooperasi di bidang Ekonomi, yaitu: 1. Integrasi Ekonomi Dengan tujuan untuk mengimplementasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN dan untuk memajukan wilayah ASEAN yang terintegrasi penuh kepada ekonomi global, ASEAN akan melakukan: a. Penguatan partisipasi ASEAN secara efektif di lingkungan ekonomi global dan regional untuk memberi hasil yang baik pada wilayah Asia Tenggara. b. Memajukan hubungan ekonomi diantara anggota ASEAN, terutama dibidang Perdagangan dan Investasi, baik didalam wilayah Asia Tenggara maupun secara global sesuai dengan prinsip-prinsip umum yang telah dirancang di ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership. c. Memperkuat kapasitas ASEAN untuk dapat menjadi lebih dinamis dan kuat didalam rantai suplai global. d. Melanjutkan penyetujuan standar dan praktek dibidang produksi dan distribusi,apabila dimungkinkan. e. Memperkuat kolaborasi untuk menyetujui posisi umum dan isu dengan kepentingan bersama di wilayah ASEAN dan di wilayah Internasional. 2. Stabilitas Ekonomi Sesuai dengan tujuan dan prinsip instrument dasar ASEAN untuk memajukan komitmen ASEAN dalam stabilitas ekonomi, ASEAN akan melakukan: Universitas Sumatera Utara a. Menekankan pentingnya melengkapi kebijakan makroekonomi dengan koordinasi makroekonomi dalam ruang lingkup regional dan global dan kooperasi ekonomi. b. Memperkuat koordinasi makroekonomi dan memajukan kooperasi finansial di level regional maupun global. c. Memperkuat kooperasi diantara Negara anggota ASEAN dan dengan Organisasi Internasional maupun agensi lainnya yang relevan untuk mencegah krisis ekonomi dan finansial dimasa depan, termaksud dengan partisipasi aktif ASEAN dalam G-20. d. Memperkuat kolaborasi untuk memperbarui kerangka finansial internasional. 3. Perkembangan Ekonomi Sesuai dengan tujuan dan prinsip instrumen dasar ASEAN untuk memajukan komitmen ASEAN dalam perkembangan ekonomi, ASEAN akan melakukan: a. Penguatan kooperasi dengan organisasi internasional yang relevan untuk memajukan dinamitas ekonomi ke level yang lebih tinggi lagi, kemakmuran berkelanjutan,dan perkembangan inklusif. b. Memastikan implementasi dari tujuan perkembangan dan komitmen global yang telah disetujui secara umum dalam perkembangan pembiayaan untuk pembangunan. c. Memperkuat usaha untuk memajukan perkembangan yang inklusif dan berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip yang digarisbawahi di ASEAN Framework for Equitable Economic Development. Universitas Sumatera Utara d. Memastikan akses yang lebih baik lagi dibidang teknologi,pasar,terutama finansial, seperti program penyertaan finansial yang didanai secara internasional melalui program regional untuk usaha kecil-menengah. e. Memperkuat kolaborasi di bagian inisiatif sub-regional yang akan berkontribusi dalam integrase ekonomi secara keseluruhan di wilayah. f. Memperkuat usaha kolektif untuk memastikan keamanan makanan dan energi dilingkup regional dan global. g. Menambah produktivitas dan investasi di sektor pertanian juga memajukan kolaborasi yang lebih kuat lagi dibidang riset dan pengembangan dengan United Nations World Food Program (UNWFP), the Food and Agriculture Organization (FAO), the International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan organisasi regional maupun internasional lainnya yang relevan. h. Memperkuat kooperasi dengan komunitas internasional untuk memastikan keamanan yang lebih baik dan keberlanjutan dari energi global melalui pembedaan/diversifikasi, riset dan pengembangan, konservasi sumber daya, penggunaan energi yang efisien, juga pengaplikasian dan transfer yang lebih luas lagi dibidang teknologi ramah lingkungan. Pada tanggal 22 November 2015, ASEAN membuat ASEAN Summit ke-27 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ASEAN Summit ke-27 ini, ASEAN kembali membuat blueprint ASEAN 2025.48 48 ASEAN, Bali Declaration on ASEAN Community in a Global Community of Nations, 2011. Universitas Sumatera Utara 2.Tujuan Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN Tujuan dari pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dapat ditemukan di Perjanjian Bali Kedua (Bali Concord II). Di perjanjian ini dirancang program Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai salah satu pilar dari tiga pilar yang menyangga Komunitas ASEAN (ASEAN Community) dan di Deklarasi Bali ini disinggung pula mengenai tujuan dan tugas dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tujuan dan tugas yang ditentukan di Masyarakat Ekonomi ASEAN/ASEAN Economic Community sebagaimana tertera dalam Perjanjian Bali kedua (Bali Concord II) adalah: 1. ASEAN Economic Community akan membuat pasar dan wilayah produksi tunggal,mengubah perbedaan yang membedakan para subjek menjadi kesempatan untuk menciptakan bisnis sehingga membuat segmen ASEAN menjadi lebih dinamis dan kuat dari rantai suplai global. Strategi ASEAN harus berisi mengenai integrasi ASEAN dan memperkuat kekuatan kompetisi ASEAN. Dalam mewujudkan ASEAN Economic Community, ASEAN harus, antara lain: a. Membuat teknis dan perkiraan baru dan memastikan untuk memperkuat implementasi dari program yang telah dibuat sebelumnya, termaksud AFTA (ASEAN Free Trade Area), ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS), dan ASEAN Investment Area (AIA) b. Mempercepat integrasi regional di sektor-sektor yang diprioritaskan; memfasilitasi pergerakan dari bisnis, tenaga profesional Universitas Sumatera Utara c. Memperkuat mekanisme institusional ASEAN, termaksud memperkokoh mekanisme penyelesaian sengketa ASEAN yang telah ada sebelumnya dan resolusi mengikat dari segala sengketa dibidang ekonomi. Sedangkan langkah pertama yang harus dilakukan menuju kepada realisasi Asean Economic Community adalah ASEAN harus mengimplementasi rekomendasi dari satuan tugas tingkat tinggi untuk integrasi ekonomi ASEAN seperti yang dianeksasi. 2. ASEAN Economic Community harus memastikan bahwa dalam memperdalam dan memperluas integrasi ASEAN, harus diikuti dengan kooperasi dalam bidang teknis dan pengembangan, untuk menyamaratakan perkembangan dan mempercepat integrasi ekonomi Negara Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam melalui Asean Investment Area (AIA) dan Roadmap for Integration (RIA) sehingga keuntungan integrasi ASEAN dibagi dengan rata dan membuat semua Negara anggota ASEAN untuk maju kedepan secara terpadu. 3. Realisasi dari ASEAN Economic Community memerlukan implementasi dari langkah-langkah liberalisasi dan kooperasi.diperlukan juga penguatan aktivitas kooperasi dan integrasi di area lainnya. Kooperasi dan integrasi ini akan melibatkan,diantara yang lainnya, perkembangan Sumber Daya Manusia dan pembangunan kapasitas; pengakuan kualifikasi pendidikan; konsultasi yang lebih dekat dalam pembuatan kebijakan makroekonomi dan finansial; ukuran perdagangan dan keuangan, memperkuat infrastruktur dan konektifitas komunikasi, perkembangan dari transaksi elektronik melalui e-ASEAN, Universitas Sumatera Utara menitegrasi industri diantara wilayah untuk memperkuat regional sourcing, dan memperkuat keterlibatan sektor privat.49 Ada juga di bagian High-Level Task Force dari Bali Concord II ini yang menyinggung mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN, menyatakan bahwa seharusya ASEAN menjadi: 1. Mencapai tujuan akhir dari integrasi ekonomi seperti yang telah digarisbawahi di ASEAN Vision 2020. 2. Digolongkan sebagai pasar dan basis produksi tunggal, dengan aliran bebas barang, jasa, investasi, dan tenaga kerja terampil, dan aliran bebas modal. 3. Mendekati secara progresif dengan timelines yang jelas dengan memperkuat inisiatif yang telah ada dan membangun inisiatif baru untuk memperkuat integrase di bidang ekonomi. Setelah dicapainya sebagian tujuan ASEAN Economic Community tahun 2015, dibuat lagi tujuan dari ASEAN Economic Community 2025, seperti yang tertera di bagian pengantar Cetak Birunya yaitu: 50 1. Menciptakan Ekonomi ASEAN yang sangat terintegrasi dan kohesif yang akan mendukung perkembangan ekonomi yang tinggi dan ketahanan ekonomi yang tinggi juga bahkan didepan guncangan ekonomi global dan volatilitas. 2. Menimbulkan pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan inklusif di ASEAN yang mempersempit kesenjangan pembangunan, menghapus atau mengurangi kemiskinan secara signifikan, menopang tingkat pertumbuhan yang tinggi 49 50 ASEAN, Declaration of ASEAN Concord II, 2003, hal 4. ASEAN, ASEAN Community Vision 2025. Universitas Sumatera Utara dari pendapatan perkapita, dan mempertahankan perkembangan kelas menengah. 3. Memperkuat perkembangan produktivitas melalui inovasi, teknologi, dan perkembangan Sumber Daya Manusia, dan memperkuat riset-riset regional dan perkembangan yang didesain untuk aplikasi komersial demi meningkatkan daya saing ASEAN dalam bergerak keatas Global Value Chains (GVC) menuju ke teknologi yang lebih tinggi dan pengetahuan intensif dalam bidang manufaktur dan industri jasa. 4. Memajukan prinsip Good Governance, transparansi, dan peraturan yang responsive melalui keterlibatan aktif dengan sektor swasta, organisasi berbasis masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dari ASEAN. 5. memperluas konektivitas ASEAN baik individu, regional, maupun infrastruktur melalui ASEAN dan kooperasi project sub-regional yang memfasilitasi gerakan modal, juga tenaga professional dan bakat. 6. Menciptakan ASEAN yang lebih dinamis dan kuat, sanggup untuk merespon dan beradaptasi dengan tantangan yang datang melalui pemeliharaan mekanisme regional dan nasional yang membahas isu makanan dan energi, bencana alam, guncangan ekonomi, dan isu-isu lain yang merupakan tren global. 7. Menggabungkan agenda berkelanjutan yang memajukan penggunaan ilmu pengetahuan yang mendukung teknologi ramah lingkungan dan energi. 8. Memajukan penggunaan ASEAN Protocol on Enhanced Dispute Settlement Mechanism (EDSM) dan mengembangkan pendekatan lainnya untuk mempercepat resolusi konflik dibidang ekonomi. Universitas Sumatera Utara 9. Mengokohkan sentralitas ASEAN di kerangka ekonomi regional dengan cara mempertahankan peran ASEAN sebagai pusat dan fasilitator dari integrase ekonomi di wilayah Asia Timur, dan; 10. Bekerja dengan posisi yang sama dan memperkuat peran dan suara ASEAN di fora ekonomi global. C. Kerangka Hukum Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dasar dari Kerjasama ekonomi diantara Negara-negara anggota ASEAN berakar dari Deklarasi pertama ASEAN, yaitu Deklarasi Bangkok, yang tercermin dari salah satu paragraf operasionalnya yang berbunyi: “To Collaborate more closely and effectively for the greater utilization of their agriculture and industries, the expansion of their trade, the improvement of their transportation and communications facilities and the raising of the living standards of their peoples”51 Paragraf ini juga dapat diartikan kedalam Bahasa Indonesia dengan arti sebagai berikut: “Untuk berkolaborasi dengan lebih dekat dan efektif demi penggunaan yang lebih baik dalam bidang pertanian dan industri, ekspansi perdagangan, kemajuan sarana transportasi dan fasilitas komunikasi, serta meningkatkan standar hidup masyarakat.” Dapat dilihat bahwa penjabaran dari kerjasama dibidang ekonomi pada saat itu (tahun 1967) masih sangat umum, hal ini dikarenakan ASEAN pada dasarnya dibuat untuk tujuan politik, bukan ekonomi, oleh karena itulah Pasalpasal yang mencangkup bidang ekonomi di Deklarasi Bangkok tidak dijelaskan secara spesifik. Namun perkembangan kerjasama ekonomi di ASEAN sangatlah cepat, karena ASEAN mulai mengembangkan sayap kerjasama ekonominya 51 ASEAN Selayang Pandang, Op.cit, hal 31. Universitas Sumatera Utara dengan membuka dialog kerjasama terhadap Masyarakat-Masyarakat Eropa / MME (Nama Uni Eropa pada saat itu) pada tahun 1972, terhadap Jepang Pada tahun 1973, terhadap Australia dan Selandia baru pada tahun 1974, serta terhadap Kanada pada tahun 1975, namun dengan bentuk kerjasama antarnegara yang berbeda satu sama lain, dengan kata lain, tidak satu forum dan satu perjanjian, namun dengan satu tujuan,yaitu mengembangkan kondisi ekonomi diantara Negara-negara anggota ASEAN.52 Selain hubungan keluar, ASEAN juga berusaha meningkatkan hubungan ekonomi intra ASEAN, seperti pembentukan Preferential Trading Arrangements, yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi diantara Negara-negara anggota ASEAN dan perkembangan ekonomi Negara anggota ASEAN dengan cara memperluas investasi dan kesempatan produksi, perdagangan, dan pertukaran lintas batas, seperti yang sudah dinyatakan di isi dari PTA sendiri.53 Pada saat itu, dalam implementasi kerjasama di bidang ekonomi, banyak pula kendala yang dihadapi ASEAN,seperti: 54 1. Adanya sikap merkantilistis diantara anggota Negara-negara ASEAN sebagaimana tercermin pada keinginan untuk memenuhi semua kebutuhannya sendiri. 2. Sulitnya menciptakan pembagian manfaat kerjasama ekonomi ASEAN secara adil dan seimbang 3. Pendekatan kerjasama ekonomi yang terbatas dan selektif serta tidak ada sasaran jelas 52 Ibid, hal 31. ASEAN, Arrangement on ASEAN Preferential Trading Arrangements, hal 1. 54 ASEAN Selayang Pandang, Op.cit, hal 33. 53 Universitas Sumatera Utara 4. Tidak adanya dukungan pasar dan tidak adanya studi kelayakan yang akurat bagi kerjasama ekonomi diantara Negara ASEAN. Dalam rangka meningkatkan kerjasama ekonomi yang saling menguntungkan diantara Negara anggota ASEAN, banyak komite dan organisasi, maupun perusahaan yang dibuat oleh ASEAN, beberapa contoh seperti Committee on Financial and Banking (COFAB) komite yang bergerak dibidang keuangan, Committe on Food, Agriculture, and Forestry (COFAF), komite yang bergerak dibidang perhutanan, pertanian, dan makanan, Committee on Industry, Mining, and Energy, yang bergerak dibidang Industri, pertambangan, dan energi, dan Committee on Transportation and Communication (COTAC), yang bergerak dibidang transportasi dan komunikasi, dimana masing-masing komite bekerja untuk meningkatkan kerjasama intra-ASEAN di bidangnya masing-masing, dengan cara membuat program tertentu, pelatihan, bahkan membuat perusahaan nasional dengan nama ASEAN untuk meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat ASEAN. Sampai pada tahun 1997, dimana para pemimpin Negara ASEAN mengadakan pertemuan bersama pada tanggal 15 Desember 1997 untuk mendiskusikan perkembangan ASEAN dan meningkatkan kerjasama ASEAN demi terpenuhinya tujuan ASEAN sebagaimana dinyatakan di Deklarasi Bangkok, dimana pada akhirnya disetujui tujuan bersama ASEAN yang populer dengan nama ASEAN Vision 2020. Maka untuk mendorong pemenuhan visi ASEAN 2020 dibuatlah Asean Community ( Masyarakat ASEAN) yang memiliki 3 pilar dengan ASEAN Economic Community (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sebagai salah satu pilarnya. Universitas Sumatera Utara Dibentuknya Masyarakat ASEAN juga merupakan tindak lanjut dari Bali Concord / Perjanjian Bali I, sebab pengaturannya dibuat dengan nama Bali Concord II / Perjanjian Bali II dimana, Pemimpin ASEAN sangat puas dengan perkembangan yang dihasilkan berkat adanya Bali Concord I dan ingin melanjutkan kerjasama bali tersebut. Harapan pemimpin ASEAN tidak salah, sebab apabila kita lihat sejak Deklarasi Visi ASEAN 2020, pada saat itu GDP total ASEAN secara keseluruhan hanyalah 600 miliar dengan total populasi sekitar 500 juta orang,namun pada tahun 2013, dengan total populasi 620 Juta orang, total GDP ASEAN telah meningkat sebesar lima kali lipat,menjadi 2,5 triliun, dan diprediksi akan terus berkembang dengan kecepatan rata-rata 5,1%, dan diprediksikan akan berkembang secepat 5,4% pada tahun 2016 menurut OECD. Namun yang terjadi adalah pada tahun 2016, ASEAN mengalami penurunan kecepatan perkembangan, menjadi 4,6% pada tahun 2016, tidak sesuai prediksi55, dan pada tahun 2017,total GDP gabungan diantara semua Negara ASEAN adalah 2,6 triliun, meningkat dari 0,1 triliun dari tahun 201356, serta melampaui beberapa Negara dengan ekonomi raksasa,seperti India (2,4 Triliun),Inggris (2,4 Triliun),Prancis (2,3 Triliun),Brazil (1,7 Triliun),Russia (1,5 Triliun),dan Australia (1,2 Triliun).57 Perkembangan yang sangat cepat ini dikarenakan semakin intimnya hubungan kerjasama ekonomi intra-regional ASEAN, dan Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah program kerjasama ekonomi intra-regional yang paling dikenal dan menyumbang banyak dalam perkembangan ekonomi diantara Negara-negara ASEAN. 55 ASEAN, ASEAN GDP Grows by 4,6%, diambil dari website http://asean.org/aseangdp-grows-by-46/, diakses pada tanggal 16 Juni 2017. 56 Ricardo Simanjuntak, Op.Cit, hal 6. 57 ASEAN Trade Union Council, ASEAN seen to exceed gdp of big economies in 2017,diambil dari website http://aseantuc.org/2017/02/asean-seen-to-exceed-gdp-of-bigeconomies-in-2017/, diakses pada tanggal 16 Juni 2017. Universitas Sumatera Utara Karena perkembangan yang sangat cepat, pada ASEAN Summit ke-12 di cebu, visi ASEAN 2020 dipercepat menjadi 2015, dan pada ASEAN Summit ke-13 Blueprint MEA dibuat. Percepatan Visi ASEAN pada tahun 2015 memang terlaksana, sebab pada tahun 2015, terbukti bahwa penghapusan hambatan tarif pada tahun ini telah terpenuhi, walau masih ada beberapa pengecualian bagi produk-produk sensitif.58 Namun, walaupun penghapusan hambatan tarif telah terpenuhi, sepertinya implementasi dari komitmen tarif 0 (Zero Tariffs) belum bisa dengan sepenuhinya diimplementasi kepada semua produk, terlebih produk-produk sensitif (seperti nasi).59 Kemudian pada tanggal 18-22 November 2015, Pemimpin ASEAN kembali mengadakan pertemuan untuk merancang komitmen Komunitas ASEAN melalui ASEAN Summit ke-27. Hasil akhir dari pertemuan ini adalah dibentuknya ASEAN Community Vision 2025 dan diadopsinya ASEAN Economic Community Blueprint 2025, dimana pada dasarnya visi komunitas ASEAN 2025 menyatakan untuk lebih memperkuat integrasi diantara Negara-negara anggota ASEAN, meningkatkan Inovasi, Pertumbuhan Ekonomi, memperdalam integrasi dibidang jasa, termaksud tenaga kerja profesional, meningkatkan kooperasi antar Negara ASEAN, dan menghapus kemiskinan. Sedangkan dalam ASEAN Economic Community Blueprint 2025,mengatur mengenai strategi-strategi dan rencana yang akan dijalankan untuk memenuhi Visi ASEAN 2025 ini. Karena itulah juga kedua perjanjian ini dibuat disaat dan pertemuan yang sama. 58 59 Ricardo Simanjuntak, Op.Cit, hal 6. Ibid, hal 7. Universitas Sumatera Utara