Low Back Pain Defenisi Low back pain (LBP) adalah nyeri di daerah punggung antara sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha (Rakel, 2002). LBP atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002) Epidemiologi Low back pain sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara negara industri. Diperkirakan 70 – 85 % dari seluruh populasi pernah mengalami episode ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15 – 45 %, dengan point prevalensi rata-rata 30%. Di Amerika Serikat nyeri ini merupakan penyebab paling sering dari pembatasan aktivitas pada penduduk dengan usia <45 tahun, urutan ke-2 untuk penyebab paling sering berkunjung ke dokter, urutan ke-5 penyebab perawatan di rumah sakit dan penyebab paling sering untuk tindakan operasi. Data epidemiologi mengenai low back pain di Indonesia belum ada. Namun diperkirakan 40 % penduduk pulau Jawa Tengah berusia diatas 65 tahun pernah menderita nyeri pinggang, prevalensi pada laki-laki 18.2% dan pada wanita 13.6%. Insiden berdasarkan kunjungan pasien ke beberapa rumah sakit diIndonesia berkisar 3 – 17 %. Etiologi Berdasarkan organ yang mendasari, Low Back Pain dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. LBP Viserogenik Disebabkan oleh adanya proses patologik di ginjal atau visera didaerah pelvis, serta tumor retroperitoneal.Nyeri yang dirasakan tidak bertambah berat dengan aktivitas tubuh, juga tidak berkurang dengan istirahat.Penderita LBPviserogenik yang mengal ami nyeri hebat akan selalu menggeliat untuk mengurangi nyeri, sedang penderita LBP spondilogenik akan lebih memilih berbaring diam dalam posisi tertentu untuk menghilangkan nyerinya. b. LBP vaskulogenik Aneurisma atau penyakit vaskuler perifer dapat menimbulkan nyeri punggung atau nyeri menyerupai iskialgia. Insufisiensi arteria glutealis superior dapat menimbulkan nyeri di daerah bokong, yang makin memberat saat jalan danmereda saat c. d. e. f. g. berdiri. Nyeri dapat menjalar ke bawah sehingga sangat miripdengan iskialgia, tetapi rasa nyeri ini tidak terpengaruh oleh presipitasi tertentumisalnya: membungkuk, mengangkat benda berat yang mana dapatmenimbulkan tekanan sepanjang kolumna vertebralis. Klaudikatio intermittennyerinya menyerupai iskialgia yang disebabkan oleh iritasi radiks LBP neurogenik • Neoplasma Rasa nyeri timbul lebih awal dibanding gangguan motorik,sesibilitas dan vegetatif. Rasa nyeri sering timbul pada waktusedang tidur sehingga membangunkan penderita. Rasa nye ri berkurang bila penderita berjalan. • Araknoiditis Pada keadaan ini terjadi perlengketan – perlengketan. Nyeri timbul bila terjadi penjepitan terhadap radiks oleh perlengketan tersebut • Stenosis kanalis spinalis Penyempitan kanalis spinalis disebabkan oleh proses degenerasidiscus intervertebralis dan biasanya disertai ligamentum flavum.Gejala klinis timbulnya gejala klaudicatio intermitten disertai rasakesemutan dan nyeri tetap ada walaupun penderita istirahat LBP spondilogenik • Nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologik di kolumnavertebralis yang terdiri dari osteogenik, diskogenik, miogenik dan proses patologik di artikulatio sacroiliaka LBP psikogenik • Biasanya disebabkan oleh ketegangan jiwa atau kecemasan dan depresiatau campuran keduanya LBP osteogenik • Radang atau infeksi misalnya osteomielitis vertebral dan spondilitistuberculosa, trauma y ang dapat mengakibatkan fraktur maupunspondilolistesis, keganasan, kongenital misalny a scoliosis lumbal, nyeriyang timbul disebabkan oleh iritasi dan peradangan selaput artik ulasiposterior satu sisi, metabolik misalnya osteoporosis, osteofibrosis,alkaptonuria, hipofosfatemia familial. LBP diskogenik • • Spondilosis Proses degenerasi yang progresif pada discus intervertebralis,sehingga jarak antar vertebra menyempit, menyebabkan timbulnyaosteofit, penyempitan kanalis spinalis dan foramen intervertebraledan iritasi persendian posterior. Rasa nyeri disebabkan olehterjadinya oste oarthritis dan tertekannya radiks oleh kantongduramater yang mengakibatkan iskemi dan radang. Gejalaneurologik timbul karena gangguan pada radiks yaitu: gangguansensibilitas dan motorik (paresis, fasikulasi dan atrofi otot). Nyeriakan bertambah apabila tekanan LCS dinaikkan dengan cara penderita disuruh men gejan (percobaan valsava) atau denganmenekan kedua venajugularis (percobaan Naffziger). Hernia nucleus pulposus (HNP) Keadaan dimana nucleus pulposus keluar menonjol untuk kemudianmenekan kearah kanalis spinalis melalui annulus fibrosus yangrobek. Dasar terjadiny a HNP yaitu degenerasi discusintervertebralis. Pada umumnya HNP didahului oleh aktivitasyang berlebihan misalnya mengangkat benda berat, mendorong barang berat. HNP lebih banyak dialami oleh laki – laki dibanding wanita.Gejala pertama yang timbul yaitu rasa nyeri di punggung bawahdisertai nyeri di otot – otot sekitar lesi dan nyeri tekan ditempattersebut. Hal ini disebabkan oleh spasme otot – otot tersebut danspasme ini menyebabkan berkurangnya lordosis lumbal dan terjadiscoliosis. HNP sentral menimbulkan paraparesis flaksid, parestesiadan retensi urin. HNP lateral kebanyakan terjadi pada L5-S1 danL4-L5. pada HNP lateral L5-S1 rasa nyeri terdapat dipunggung bawah, ditengah – tengah antara kedua bokong dan betis, belakangtumit dan telapak kaki. Kekuatan ekstensi jari V kaki juga berkurang dan reaksi ac hilles negative. Pada HNP lateral L4-L5rasa nyeri dan nyeri tekan didapatkan di punggung bawah, bagianlateral bokong, tungkai bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis.Kekuatan ekstensi ibu jari kaki berkurang dan refleks patellanegative. Sensibilitas pada dermatom yang sesuai dengan radiksyang terkena, menurun. Pada tes lasegue akan dirasakan nyeri disepanjang bagian belakang. Percobaan valsava dan naffziger akanmemberikan hasil positif. • Spondilitis ankilosa: Proses ini mulai dari sendi sakroiliaka yang kemudian menjalar keatas, ke daerah leher. G ejala permulaan berupa rasa kakudipunggung bawah waktu bangun tidur dan hilang setel ahmengadakan gerakan. Pada foto roentgen terlihat gambaran yangmirip dengan ruas – ruas bamboo sehingga disebut bamboo spine h. LBP miogenikKetegangan otot sikap tegang yang berulang – ulang pada posisi yang sama akanmemendekkan otot yang akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri.Rasa nyeri timbul karena iskemia ringan pada jaringan otot,regangan yang berlebihan pada perlekatan miofasialterhadap tulang,serta regangan pada kapsula. • Spasme otot atau kejang otot Disebabkan oleh gerakan yang tiba – tiba dimana jaringan ototsebelumnya dalam kondisi yang tegang atau kaku atau kurang pemanasan. Gejalanya yaitu adanya kontraksi otot yan g disertaidengan nyeri yang hebat. Setiap gerakan akan memperberat rasanyeri sekaligus menambah kontraksi. • Defisiensi otot Disebabkan oleh kurang latihan sebagai akibat dari mekanisasi yang berlebihan, tirah baring yang terlalu lama maupun karenaimobilisasi • Otot yang hipersensitif Menciptakan suatu daerah yang apabila dirangsang akanmenimbulkan rasa nyeri dan menjalar ke daerah tertentu. Berdasarkan mekanisme patologiknya dapat dibedakan menjadi: a. Trauma Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama Low Back Pain Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang yang akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkankekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus- kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut. Menurut Soeharso (1978), secara patologis anatomis, pada Low Back Painyang disebabkan karena trauma, dapatditemukan beberapa keadaan, seperti: • Perubahan pada sendi Sacro-Iliaca Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas. • Perubahan pada sendi Lumba Sacral Trauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan inidapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral Idan dapat menyebabkan keterbatasan gerak. b. Infeksi Infeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkanoleh bakteri dan infeksi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. Infeksikronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam sertakelemahan.Artritis rematoid dapat melibatkan persendian sinovial pada vertebra. Artritisrematoid merupakan suatu proses yang melibatkan jaringan ikat mesenkimal.Penyakit Marie-Strumpell, yang juga dikenal dengan nama spondilitis ankilosaatau bamboo spine terutama mengenai pria dan teruta mengenai kolum vertebradan persendian sarkoiliaka. Gejala yang sering ditemukan ialah nyeri lokal danmenyebar di daerah pnggang disertai kekakuan (stiffness) dan kelainan ini bersifat progresif. c. Neoplasma Tumor vertebra dan medula spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor jinak dapatmengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang sering dijumpai padatumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap. Sifat nyeri lebih hebat dari pada tumor ganas daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak ialahosteoma osteoid, yang menyebabkan nyeri pinggang terutama waktu malamhari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di pedikel ataulamina vertebra. Hemangioma adalah contoh tumor benigna di kanalis spinalyang dapat menyebabkan nyeri pinggang. Meningioma adalah tumorintraduraldan ekstramedular yang jinak, namun bila ia tumbuh membesar dapatmengak ibatkan gejala yang besar seperti kelumpuhan. d. Low Back Pain karena Perubahan Jaringan Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan padatempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya padadaerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dananggota bagian tubuh lain. Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yangdisebabakan oleh perubahan jaringan antara lain: • Osteoartritis (Spondylosis Deformans) Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot-ototnya jugamenjadi berkurang sehingga sangat memudahkan terjadinya kekakuan padaotot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulangvetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel sepertisaat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakanghingga ke pinggang. • Penyakit Fibrositis Penyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler. Penyakit iniditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu. Rasanyeri memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan. e. Kongenital Kelainan kongenital tidak merupakan penyebab nyeri pinggang bawah yang penting. Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan nyeri pinggang bawahadalah : • Spondilolisis dan spondilolistesis Pada Spondilolisis tampak bahwa sewaktu pembentukan korpus vertebrae ( in utero ) arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebraenyasendiri. Pada spondilolistesis korpus vertebrae itu sendiri ( biasanya L5 )tergeser ke depan. Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi itu masih berada dalam kandungan, namun ( oleh karena timbulnya kelinankelainandegeneratif ) sesudah berumur 35 tahun, barulah timbul keluhan nyeri pin ggang. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau akan bertambah, bila penderita itu tidur. berdiri Dan atau berjalan.Spondilolitesis dapat mengakibatkan tertekuknya radiks L5 sehinggatimbul nyeri radikuler. • Spina Bifida Bila di daerah lumbosakral terdapat suatu tumor kecil yang ditutupi olehkulit yang berbulu, maka hendaknya kita waspada bahwa didaerah itu adatersembunyi suatu spina bifida okulta.Pada foto rontgen tampak bahwa terdapat suatu hiaat pada arkus spinosusdi daerah lumbal atau sakral. Karena adanya defek tersebut maka padatempat itu tidak terbentuk suatu ligamentum interspinosum. Keadaan iniakan menimbulkan suatu “lumbosakral sarain” yang oleh si penderitadirasakan sebagai nyeri pinggang. • Stenosis kanalis vertebralis Diagnosis penyakit ini ditegakkan secara radiologis. Walaupun penyakittelah ada sejak lahir, namun gejala-gejalanya baru tampak setelah penderita berumur 35 tahun. Gejala yang tampak adalah timbulnya nyeri radikuler bila si penderita jalan dengan sikap tegak. Nyeri hilang begitu penderita berhenti jalan atau bila ia duduk. Untuk menghilangkan rasa nyerinya maka penderita lantas jalan sambil membungkuk. • Spondylosis lumbal Penyakit sendi degeneratif yang mengenai vertebra lumbal dan discusintervertebralis, yang menyebabkan nyeri dan kekakuan. • Spondylitis Suatu bentuk degeneratif sendi yang mengenai tulang belakang . inimerupakan penyakit sistemik yang etiologinya tidak diketahui, terutamamengenai orang muda dan menyebabkan rasa nyeri dan kekakuan sebagaiakibat peradangan sendi-sendi dengan osifikasi dan ankilosing sendi tulang belakang f. Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapatmengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya. Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya. Kehamilan danobesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinyaLBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tul ang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot Penyebab Beberapa faktor yang menyebabakan terjadinya LBP, antara lain: 1. Kelainan Tulang Punggung (Spine) Sejak Lahir Keadaan ini lebih dikenal dengan istilah Hemi Vertebrae. Menurut Soeharso (1978) kelainankelainan kondisi tulang vertebra tersebut dapat berupa tulang vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai dengan skoliosis ringan. Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang melekat menjadi satu, namun keadaan ini tidak menimbulkan nyeri. Terdapat lubang di tulang vertebra dibagian bawah karena tidak melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal dengan Spina Bifida. Penyakit spina bifida dapat menyebabkan gejala-gejala berat sepert club foot, rudimentair foof, kelayuan pada kaki, dan sebagainya. namun jika lubang tersebut kecil, tidak akan menimbulkan keluhan. Beberapa jenis kelainan tulang punggung (spine) sejak lahir adalah: a. Penyakit Spondylisthesis Pada spondylisthesis merupakan kelainan pembentukan korpus vertebrae, dimana arkus vertebrae tidak bertemu dengan korpus vertebrae (Bimariotejo, 2009). Walaupun kejadian ini terjadi sewaktu bayi, namun ketika berumur 35 tahun baru menimbulkan nyeri akibat kelinan-kelainan degeneratif. Nyeri pinggang ini berkurang atau hilang bila penderita duduk atau tidur dan akan bertambah, bila penderita itu berdiri atau berjalan (Bimariotejo, 2009). Soeharso (1978) menyebutkan gejala klinis dari penyakit ini adalah: 1) Penderita memiliki rongga badan lebih pendek dari semestinya. Antara dada dan panggul terlihat pendek 2) Pada punggung terdapat penonjolan processus spinosus vertebra yang menimbulkan skoliosis ringan 3) Nyeri pada bagian punggung dan meluas hingga ke ekstremitas bawah 4) Pemeriksaan X-ray menunjukan adanya dislokasi, ukuran antara ujung spina dan garis depan corpus pada vertebra yang mengalami kelainan lebih panjang dari garis spina corpus vertebrae yang terletak diatasnya b. Penyakit Kissing Spine Penyakit ini disebabkan karena dua tau lebih processus spinosus bersentuhan. Keadan ini bisa menimbulkan gejala dan tidak. Gejala yang ditimbulkan adalah low back pain. Penyakit ini hanya bisa diketahui dengan pemeriksaan X-ray dengan posisi lateral (Soeharso, 1978). c. Sacralisasi Vertebrae Lumbal Ke V Penyakit ini disebabkan karena processus transversus dari vertebra lumbal ke V melekat atau menyentuh os sacrum dan/atau os ileum (Soeharso, 1978). 2. Low Back Pain karena Trauma Trauma dan gangguan mekanis merupakan penyebab utama LBP (Bimariotejo, 2009). Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri pinggang bawah yang akut. Gerakan bagian punggung belakang yang kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada otot punggung, mengakibatkan terjadinya trauma punggung sehingga menimbulkan nyeri. Kekakuan otot cenderung dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Namun pada kasus-kasus yang berat memerlukan pertolongan medis agar tidak mengakibatkan gangguan yang lebih lanjut (Idyan, 2008). Menurut Soeharso (1978), secara patologis anatomis, pada low back pain yang disebabkan karena trauma, dapat ditemukan beberapa keadaan, seperti: a. Perubahan pada sendi Sacro-Iliaca Gejala yang timbul akibat perubahan sendi sacro-iliaca adalah rasa nyeri pada os sacrum akibat adanya penekanan. Nyeri dapat bertambah saat batuk dan saat posisi supine. Pada pemerikasaan, lassague symptom positif dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas. b. Perubahan pada sendi Lumba Sacral Trauma dapat menyebabkan perubahan antara vertebra lumbal V dan sacrum, dan dapat menyebabkan robekan ligamen atau fascia. Keadaan ini dapat menimbulkan nyeri yang hebat di atas vertebra lumbal V atau sacral I dan dapat menyebabkan keterbatasan gerak. 3. Low Back Pain karena Perubahan Jaringan Kelompok penyakit ini disebabkan karena terdapat perubahan jaringan pada tempat yang mengalami sakit. Perubahan jaringan tersebut tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga disepanjang punggung dan anggota bagian tubuh lain (Soeharso, 1978). Beberapa jenis penyakit dengan keluhan LBP yang disebabakan oleh perubahan jaringan antara lain: a. Osteoartritis (Spondylosis Deformans) Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelenturan otot-ototnya juga menjadi berkurang sehingga sangat memudahkan terjadinya kekakuan pada otot atau sendi. Selain itu juga terjadi penyempitan dari ruang antar tulang vetebra yang menyebabkan tulang belakang menjadi tidak fleksibel seperti saat usia muda. Hal ini dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang hingga ke pinggang (Idyan, 2008). b. Penyakit Fibrositis Penyakit ini juga dikenal dengan Reumatism Muskuler. Penyakit ini ditandai dengan nyeri dan pegal di otot, khususnya di leher dan bahu. Rasa nyeri memberat saat beraktivitas, sikap tidur yang buruk dan kelelahan (Dieppe, 1995 dalam Idyan, 2008). c. Penyakit Infeksi Menurut Diepee (1995) dalam Idyan (2008), infeksi pada sendi terbagi atas dua jenis, yaitu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi kronis, disebabkan oleh bakteri tuberkulosis. Infeksi kronis ditandai dengan pembengkakan sendi, nyeri berat dan akut, demam serta kelemahan. 4. Low Back Pain karena Pengaruh Gaya Berat Gaya berat tubuh, terutama dalam posisi berdiri, duduk dan berjalan dapat mengakibatkan rasa nyeri pada punggung dan dapat menimbulkan komplikasi pada bagian tubuh yang lain, misalnya genu valgum, genu varum, coxa valgum dan sebagainya (Soeharso, 1987). Beberapa pekerjaan yang mengaharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat mengakibatkan terjadinya LBP (Klooch, 2006 dalam Shocker, 2008). Kehamilan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya LBP akibat pengaruh gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang akibat penumpukan lemak, kelainan postur tubuh dan kelemahan otot (Bimariotejo, 2009). Faktor Resiko Low Back Pain (LBP) Faktor resiko nyeri pinggang meliputi usia, jenis kelamin, berat badan, etnis, merokok, pekerjaan, paparan getaran, angkat beban yang berat yang berulang-ulang, membungkuk, duduk lama, geometri kanal lumbal spinal dan faktor psikososial (Bimariotejo, 2009). Sifat dan karakteristik nyeri yang dirasakan pada penderita LBP bermacam-macam seperti nyeri terbakar, nyeri tertusuk, nyeri tajam, hingga terjadi kelemahan pada tungkai (Idyan, 2008). Nyeri ini terdapat pada daerah lumbal bawah, disertai penjalaran ke daerah-daerah lain, antara lain sakroiliaka, koksigeus, bokong, kebawah lateral atau posterior paha, tungkai, dan kaki (Bimariotejo, 2009).