I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedaulatan pangan perlu diwujudkan melalui pembangunan pertanian yang lebih fokus pada produk unggulan lokal yang lebih kompetitif, baik dari segi kualitas, harga, maupun kuantitas yang mampu merespons permintaan pasar, baik pasar domestik maupun pasar global. Untuk mewujudkan pembangunan pertanian tersebut diperlukan teknologi yang selalu berkembang, yaitu teknologi yang mampu meningkatkan jumlah dan kualitas produk, lebih efisien, proaktif terhadap pasar, antisipatif terhadap perubahan cuaca global, dan memperhatikan kelestarian lingkungan. Menurut Lionberger dan Gwin (1982), suatu inovasi teknologi pertanian ini tidak dapat hanya mengandalkan pada pengetahuan lokal yang memiliki sifat wisdom, tetapi perlu disintesakan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi hasil penelitian. Salah satu produk pertanian yang pokok dan banyak dibutuhkan adalah bawang merah. Menurut Jefriando (2013) dalam data BPS mencatat akumulasi impor Januari – November tahun 2012 sebesar 95.000 ton atau kurang lebih Rp 400 miliyar diimpor dari Thailand, Malaysia, Vietnam dan India. Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan salah satu hasil sektor pertanian dari komoditas hortikultura yang saat ini mulai banyak dibicarakan dan menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Salah satu upaya untuk mendukung peningkatan hasil bawang merah di Kabupaten Bantul adalah dengan memanfaatkan lahan pasir pantai. Di Kabupaten Bantul semula budidaya bawang merah dilakukan petani di lahan sawah, dan sejak akhir tahun 1990-an mulai dikembangkan di lahan pasir pantai yang berstatus sebagai tanah kasultanan (sultan ground). Pemanfaatan lahan pasir pantai, yang semula merupakan lahan marginal, menjadi lahan produktif untuk pengembangan komoditas hortikultura membutuhkan teknologi spesifik lokal, yang dapat berasal dari wilayah setempat maupun dintroduksi oleh lembaga-lembaga penelitian. Pemanfaatan lahan pasir pantai untuk usaha pertanian sendiri tidak begitu saja dapat digunakan, lahan pasir pantai memiliki karakteristik tertentu yang harus diperlakukan secara khusus terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk usaha pertanian. Dalam pengolahan lahan pasir pantai juga digunakan banyak inovasi yang muncul dari pengalaman para petani, Balai Penelitian maupun dari perguruan tinggi yang digunakan secara terus oleh para petani lahan pasir pantai. Pengolahan lahan pasir pantai sendiri memerlukan teknologi khusus untuk mengolah lahan yang digarap. Teknologi yang berkembang pada budidaya bawang merah di lahan pasir pantai cukup banyak dan selalu berkembang. Agar pengembangan bawang merah dapat menghasilkan produk yang berkualitas maka diperlukan penerapan teknologi pertanian secara baik dan benar. Untuk tersampainya teknologi sampai penerapan teknologi tersebut perlu adanya media komunikasi yang mendukung, baik media komunikasi cetak, elektronik sampai media komunikasi interpersonal. New media adalah media yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan interaksi sosial antar manusia contohnya melalui beberapa jejaring sosial namun tetap sesuai kaidah dan norma kesopan santunan. Media baru yang saat ini sedang populer adalah handphone atau smartphone. Bagi sebagian besar masyarakat handphone adalah suatu kebutuhan yang sangat penting bahkan sangat diperlukan. karena semakin berkembangnya teknologi handphone tidak hanya digunakan untuk media komunikasi saja seperti sms atau telpon saja. Sekarang banyak handphone yang menyediakan fiturfitur untuk browsing, chatting dan lain-lain. New Media merupakan perkembangan baru dari media-media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan lainnya. Teknologi informasi merupakan bagian integral dari suatu ilmu pengetahuan yang tercipta dari hasil produk pengetahuan manusia yang terus berkembang. Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi, telah memberikan pengaruh besar terhadap kemajuan pola tingkah laku dan gaya interaksi masyarakat terutama masyarakat Indonesia. Jarak dan luas wilayah komunikasi telah menembus batas dimensi ruang dan waktu, sehingga manusia pada masa kini tidak merasa cukup jika hanya berkomunikasi secara langsung dalam dunia nyata tetapi telah jauh menambah berinteraksi secara maya melalui internet. Di era modern saat ini, manusia tidak dapat terlepas dari media komunikasi, terlebih internet yang dapat digunakan sepanjang waktu untuk mendapatkan berbagai informasi. Internet merupakan jaringan besar yang dibentuk oleh inter koneksi jaringan komputer di seluruh dunia melalui saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya (Ellsworth dan Ellsworth, 1997). Internet tersebut muncul dimana sifatnya akan semakin canggih dengan karakteristik volume informasi dan peran yang disampaikan semakin besar, dan menjangkau seluruh dunia (Anonim, 2010). Informasi yang disajikan dalam internet pun sangat beragam, bahkan kita bisa mendapatkan informasi tentang teknologi dalam budidaya bawang merah. Internet merupakan media komunikasi yang menyediakan beragam informasi tentang budidaya pertanian secara cepat yang dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai. Internet menyajikan beragam informasi mengenai teknologi dalam budidaya bawang merah yang antara lain teknologi dalam tanam, perawatan, pengolahan lahan, pemanenan, pasca panen. Dengan demikian petani dapat melakukan adopsi teknologi dalam budidaya bawang merah di lahan pasir pantai dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh dari internet. Posisi media komunikasi internet dalam kehidupan masyarakat tersebut memberikan ketertarikan tersendiri bagi peneliti untuk mengkaji guna mengetahui penggunaan media internet oleh petani lahan pasir pantai di Kabupaten Bantul serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu untuk mengetahui tingkat adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai serta faktor-faktor yang mempengaruhinya dan pengaruh penggunaan internet terhadap adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan internet oleh petani lahan pasir pantai di Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? 2. Bagaimana tingkat adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? 3. Bagaimana pengaruh penggunaan internet dan faktor-faktor lainnya terhadap adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui penggunaan internet oleh petani lahan pasir pantai di Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Mengetahui tingkat adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3. Mengetahui pengaruh penggunaan internet dan faktor-faktor lainnya terhadap adopsi teknologi budidaya bawang merah di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul. D. Kegunaan Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi mahasiswa sebagai sarana pengembangan pola pikir dan sebagai salah satu syarat menyelesaikan jenjang pendidikan SI di Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2. Bagi pemerintah daerah diharapkan penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan masukan terutama yang berkaitan dengan peranan penggunaan internet sebagai salah satu media komunikasi dan informasi untuk meningkatkan kesejahteraan para petani khususnya di lahan pasir pantai Kabupaten Bantul. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengembangan ilmu penyuluhan dan komunikasi pertanian, serta bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya, khususnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan internet terhadap adopsi teknologi budidaya pertanian.