SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Harga Melonjak, Kemendag Segera Atur Tata Niaga Bawang Putih Jakarta, 8 Mei 2017 - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang akan mengatur tata niaga bawang putih. Regulasi ini dimaksudkan untuk menstabilkan harga bawang putih yang saat ini terus merangkak naik. Penegasan ini disampaikan di hadapan importir bawang putih hari ini, Senin (8/5) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf, Dirjen Hortikultura Kementan Spudnik Sujono, dan perwakilan Dirjen Bea dan Cukai. "Kementerian Perdagangan sedang menyusun Permendag yang mengatur importasi bawang putih. Regulasi ini dimaksudkan untuk menurunkan harga bawang putih yang tengah bergejolak naik," tegas Mendag. Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam mengawal stok dan harga bahan kebutuhan pokok (bapok) jelang Puasa dan Lebaran 2017 agar terjangkau masyarakat. "Kami terus berupaya agar stok bawang putih mencukupi dan harga kembali turun," imbuh Mendag. Dalam pertemuan tersebut, Mendag menyampaikan rencana pengaturan importasi kepada para importir. Nantinya impor produk hortikultura, dalam hal ini bawang putih, hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Pemilik Angka Pengenal Impor/API (API-Umum dan API-Produsen) dan BUMN yang telah mendapatkan Persetujuan Impor dari Menteri Perdagangan. "Importasi produk hortikultura/bawang putih hanya dapat dilakukan oleh perusahaan pemilik Angka Pengenal Importir (API) dan BUMN setelah mendapatkan Persetujuan Impor dari Menteri Perdagangan," jelas Mendag. Mendag menyampaikan, harga rata-rata nasional bawang putih saat ini (per 5 Mei 2017) dibandingkan seminggu lalu naik 9,14% dari Rp47.130/kg menjadi Rp51.440/kg. Hasil pantauan menunjukkan kenaikan harga bawang putih terjadi di 26 ibukota provinsi. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Gorontalo Rp15.000/kg dan kenaikan terendah di Denpasar Rp500/kg. Demikian pula dengan harga bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati dibanding seminggu lalu naik 4,55% dari Rp44.000/kg menjadi Rp46.000/kg. Hingga saat ini, Kemendag tidak dapat mengetahui jumlah impor bawang putih yang dilakukan karena selama ini impor dilakukan secara bebas tanpa melibatkan Kementerian Perdagangan, sehingga sulit diawasi. "Kami ingin mengetahui kebutuhan domestik dan mengawasi impor bawang putih, serta memastikan tercukupinya kebutuhan domestik, baik di sektor industri maupun rumah tangga, dengan harga yang wajar. Untuk itu, diperlukan regulasi yang mengatur tata niaga bawang putih," ungkapnya. Mendag juga kembali mengimbau kepada para importir bawang putih untuk tidak mempermainkan harga yang dapat merugikan masyarakat. "Pemerintah akan mengontrol importasi bawang putih agar tidak ada permainan di kalangan importir untuk menaikkan harga yang dapat merugikan masyarakat," tegasnya. Menurut Mendag, sebagian besar kebutuhan bawang putih di dalam negeri saat ini dipasok melalui impor. "Selain untuk menstabilkan harga, regulasi tata niaga bawang putih juga dimaksudkan untuk mendorong petani meningkatkan produksi bawang putih di dalam negeri, karena selama ini kebutuhan bawang putih di dalam negeri dipenuhi melalui impor," jelasnya. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Luther Palimbong Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Veri Anggriono Sutiarto Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-23528400/021-3858194 Email: [email protected]