SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Bursa Berjangka Indonesia Berpotensi Jadi Acuan Harga Dunia Nusa Dua, Bali, 13 November 2012 – Wakil Menteri Perdagangan RI Bayu Krisnamurthi hari ini, Selasa (13/11), membuka Seminar Nasional Perdagangan Berjangka Komoditi di Nusa Dua, Bali. Seminar ini mengangkat tema "Peran Perdagangan Berjangka Komoditi Dalam Penguatan Perekonomian Nasional". Industri Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi acuan harga dunia, mengingat Indonesia sebagai produsen dan pemasok utama dunia sejumlah komoditi seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO), karet, kopi, lada, emas, serta timah. Namun potensi tersebut belum sepenuhnya optimal dikembangkan, karena masih banyak komoditi andalan ekspor yang belum menjadi subjek kontrak berjangka di Bursa Berjangka. “Saat ini kita melihat banyak komoditi ekspor Indonesia yang diperdagangkan di Bursa Berjangka luar negeri. Oleh karena itu, kami berharap Bursa Berjangka di Indonesia dapat bekerja keras menciptakan subjek kontrak berjangka agar harga yang tercipta di bursa dapat menjadi acuan harga di dalam maupun luar negeri,” jelas Wamendag. Berkembangnya industri perdagangan berjangka komoditi di dalam negeri sangat dibutuhkan sebagai sarana lindung nilai dan pembentukan harga komoditi. Hal ini seiring dengan berkembangnya industri hilir dari sejumlah komoditi potensial di dalam negeri. Lebih lanjut Wamendag menuturkan, “Berkat kebijakan pemerintah mengembangkan industri hilir dari sejumlah komoditi potensial, ekspor Indonesia sudah membuahkan hasil. Terbukti ekspor komoditi olahan CPO dan kakao meningkat tajam pada periode JanuariAgustus 2012. Ekspor produk olahan komoditi kakao meningkat sekitar 34,4% atau mencapai 133.900 ton, dengan nilai ekspor sebesar USD 339 juta. Sedangkan produk olahan komoditi CPO mencapai 8,6 juta ton atau meningkat 48,82% dengan nilai USD 8,8 miliar.” Pada kesempatan ini, selain penyelenggaraan seminar juga dilaksanakan pemberian penghargaan kepada perusahaan pialang berjangka yang memiliki kinerja terbaik selama satu tahun periode Juli 2011 - Juli 2012. Penilaian kinerja perusahaan pialang tersebut dilakukan oleh Majalah Bulanan Investor. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Syahrul R. Sempurnajaya mengungkapkan, “Tujuan diselenggarakan penilaian kinerja perusahaan pialang berjangka adalah untuk memotivasi para pelaku pasar dalam meningkatkan likuiditas perdagangan berjangka. Di sisi lain, meningkatkan citra positif industri perdagangan berjangka di tanah air.” Selain itu, pada kesempatan ini dilakukan pula penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bappebti Kementerian Perdagangan dengan PT. Pegadaian (Persero). Nota Kesepahaman tersebut berisi tentang Sinergitas Bisnis Para Pihak dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Para Pihak secara sinergis berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good cooporate governance) dalam rangka mewujudkan kegiatan bisnis PT Pegadaian (Persero) di bidang pasar fisik komoditi untuk komoditi emas, pengembangan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi. “Ke depan, PT Pegadaian akan memiliki kegiatan bisnis yang berkaitan dengan Pasar Fisik Komoditi untuk Komoditi Emas, Kegiatan Bisnis Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditi,” ujar Kepala Bappebti. Saat ini Indonesia memiliki 2 (dua) Bursa Berjangka yaitu PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan PT Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), serta 2 (dua) Lembaga Kliring yaitu PT. Kliring Berjangka Indonesia (KBI) dan PT. Identrust Security International (ISI). Adapun Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa Berjangka saat ini adalah Minyak Kelapa Sawit Mentah, Olein dan Emas dengan beberapa spesifikasi kontrak yang disesuaikan kebutuhan dan permintaan pasar. Perdagangan atau transaksi komoditi primer di Bursa Berjangka dalam 2 (dua) tahun ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2010 transaksi multilateral sebanyak 233.000 lot, sementara tahun 2011 telah mencapai 951.328 lot atau meningkat sebesar 308,65%. Hingga September 2012, transaksi multilateral telah mencapai 863.838 lot atau telah mencapai 14,32% dari seluruh transaksi (multilateral dan SPA) dengan transaksi yang terjadi sebesar 6.031.482 lot. Diharapkan melalui kegiatan Seminar Nasional ini kegiatan perdagangan berjangka komoditi makin dikenal oleh masyarakat luas dan dapat memberi dampak positif bagi Perekonomian Daerah dan Nasional. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Nizarli Sekretaris Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-31922443/021-31922460 Email: [email protected]