BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Umum
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari
beberapa metode, yaitu :
-
Data Primer : yaitu data yang langsung di ambil dari sumbernya.dapat
dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner.
-
Data Sekunder : yaitu data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang
lain
2.1.1 Wawancara
2.1.1.1 Wawancara dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya
Jambi
Nara Sumber
: Matius Suharno
Jabatan
: Kepala BPCB
Lokasi
: Balai Pelestarian Cagar Budaya Kota Baru
Tanggal
: 26 Maret 2014
Hasil wawancara
:
Dari hasil wwancara yang di peroleh dari Badan Pelestarian
Cagar Budaya Jambi dengan Bapak Matius Suharno selaku kepala
pengurus BPCB . Beliau mengatakan bahwa Candi Muaro Jambi memiliki luas 3900 hektar dan terdapat 84 candi di dalamnya. Berbeda
dengan candi lainnya di candi Muaro Jambi masih banyak penduduk
yang berada di sekitar candi ini ada sekitar 8 desa. Mereka memiliki
beberapa tradisi yang dapat di jadikan wisata diantaranya Tari Topeng
yang diselenggarakan pada hari Raya Idul Fitri.Maka dari itu masyarakat di sekitar candi memiliki rumah yang di bangun dengan pondasi
yang di ikat satu sama lain serta masih banyak wanita-wanita disana
memanfaatkan kerajinan mengayam mereka untuk keperluan hidup
dan untuk mata pencaharian.Kerajinan menganyam ini di beri nama
5
6
penduduk sekitar sebagai anyaman pandan karena menggunakan daun pandan.
2.1.1.2 Hasil Survey
Dari hasil survey yang penulis dapatkan dari Pelestarian Cagar
Budaya Jambi dan Candi Muaro Jambi.Penulis mendapatkan
informasi bahwa masih banyak wisata yang dapat digali dari
candi ini. Karena masih minimnya fasilitas yang terdapat di
candi tersebut membuat Candi Muaro Jambi ini tidak di kenal
masyarakat luas. Padahal nilai budaya yang terdapat di penduduk sekitar candi ini dapat di angkat menjadi wisata Budaya
dan menjadi wisata Edukasi yang baik.
2.1.1.3 Kuisioner
Survey di lakukan dengan menggadakan survey secara membagikan kuesioner secara acak kepada masyarakat seluruh
Indonesia terutama kalangan muda secara online melalui situs
jejaring sosial seperti facebook, twitter maupun menggunakan
online messenger seperti Yahoo.Berikut di bawah ini adalah
jenis pertanyaan dan hasil yang di dapat.
1. Apa jenis kelamin anda? *
A.Laki-laki ( 19 Orang )
B.Perempuan ( 49 Orang )
2. Apakah pekerjaan anda?*
A.Mahasiswa/mahasiswi ( 26 Orang )
B.Wiraswasta ( 14 Orang )
C.Pelajar (SD,SMP,SMA) ( 12 Orang )
D.Ibu Rumah Tangga ( 1 Orang )
3. Berapa usia anda? *
A.13-22 tahun ( 84 Orang )
B.23-35 tahun ( 13 Orang )
7
C.35-45 tahun ( 0 Orang )
D.diatas 45 tahun ( 2 Orang )
4. Apakah anda mengetahui tentang Candi Muaro Jambi?*
A.Ya ( 54 Orang )
B.Tidak ( 14 Orang )
5. Bila jawaban no 4 adalah Ya, apakah anda pernah masuk
ke candi tersebut?
A.Ya ( 19 Orang )
B.Tidak ( 54 Orang )
6. Bila jawaban no 5 adalah Ya, Menurut anda apakah yang
menarik dari candi tersebut? ( jawaban boleh lebih dari satu )
A.Struktur Candi ( 9 Orang )
B.Keindahannya ( 8 Orang )
C.Sejarah ( 20 Orang )
D.Tempat Wisata ( 13 Orang )
7. Menurut Anda,berwisata ke Candi Muaro jambi ini bagi
anda apa yang anda dapat? ( bila jawaban no 5 Ya )
A.Menambah pengetahuan tentang sejarah ( 1 Orang )
B.Menguras dana dan sia-sia saja ( 24 Orang )
C.Menghilangkan stres dan kejenuhan rutinitas ( 22 Orang )
D.Tidak mendapat apa-apa ( 2 Orang )
8. Jenis wisata apa yang menurut anda menarik yang ada di
Candi Muaro Jambi? ( bila jawaban no 5 Ya )
A.Wisata Kuliner ( 9 Orang )
B.Wisata Budaya ( 15 Orang )
C.Wisata Sejarah ( 5 Orang )
D.Wisata Ekomomi ( 13 Orang )
E.Wisata Sosial ( 8 Orang )
9. Apakah jika di bandingkan obyek wisata sejarah lainnya yang
sejenis bagaimana secara umum kualitas wisata di Candi Muaro
Jambi menurut anda? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya )
A.Jauh lebih buruk ( 2 Orang )
B.Lebih Buruk ( 15 Orang )
C.Sama Baik ( 23 Orang )
8
D.Jauh Lebih Baik ( 5 Orang )
10. Apakah anda berencana untuk mengunjungi kembali
ke Candi Muaro Jambi? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya )
A.Ya ( 7 Orang )
B.Tidak ( 38 Orang )
11. Apakah anda akan merekomendasikan wisata Candi
Muaro Jambi kepada orang lain? ( Bagi yang menjawab
no 5 Ya )
A.Sangat tidak merekomendasikan ( 1 Orang )
B.Tidak merekomendasikan ( 7 Orang )
C.Merekomendasikan ( 31 Orang )
D.Sangat merekomendasikan ( 7 Orang )
12. Menurut anda media informasi apakah yang anda
anggap paling efektif untuk mempromosikan wisata Candi
Muaro Jambi? *
A.Televisi ( 21 Orang )
B.Media cetak ( Koran,majalah,dll ) ( 15 Orang )
C.Situs Internet ( Website ) ( 24 Orang )
D.Email ( 5 Orang )
13. Apabila anda memiliki waktu luang, apakah yang lebih
anda sukai?*
A.Berkunjung ke tempat wisata ( 18 Orang )
B.Berbelanja ke pusat perbelanjaan/mall ( 41 Orang )
C.Belajar ( 1 Orang )
D.Tidak mengerjakan apa-apa ( 5 Orang )
14. Apakah anda berniat ingin mengunjungi Candi Muaro
Jambi jika waktu liburan? (Bagi yang menjawab no 5
Tidak)
A.Ya ( 41 Orang )
B.Tidak ( 9 Orang )
9
2.1.2 Kepariwisataan
Istilah kepariwisataan berasal dari akar kata wisata. Dalam
kepustakaan tentang kepariwisataan di Indonesia, seperti halnya yang
tercantum dalam UU No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan. Sedangkan
seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan
seperti dimaksudkan dalam batasan pengertian tentang wisata diatas d
iberikan
batasan
pengertian
atau
didefinisikan
dengan
istilah
pariwisata.
Didalam UU No.10 tahun 2009, keseluruhan lingkup kegiatan
pariwisata tadi diberikan batasan pengertian sebagai berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang
disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
Interaksi sistimatik yang terjadi secara holistic antara wisatawan
yang melakukan kegiatan wisata didalam lingkupan kegiatan pariwisata
sebagaimana di maksudkan dalam uraian batasan pengertian pengertian
diatas, direpresentasikan secara simbolik dengan batasan pengertian atau
definisi kepariwisataan.
Secara lebih luas didalam UU No.10 Tahun 2009 tentang
kepariwisataan, juga dijelaskan mengenai kepariwisataan, yang diberikan
batasan pengertian atau definisi sebagai keseluruhan kegiatan yang terkait
dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang
muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara sebagai interaksi
antara wisatawan dan masyarakat setempay, sesama wisatawan, Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan pengusaha.
Dari berbagai batasan pengertian tentang wisatawan seperti telah
diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna inti dari pengertian
wisatawan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan
untuk tujuan wisata , seperti untuk berekreasi ( pleasure ), berbisnis maupun
10
untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan khusus yang lain. ( Sumber :
buku Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan
Aplikasinya di Indonesia karangan Drs. Bambang Sunaryo.M.Sc.Ms )
2.1.3 Candi
Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan
masa lampau
yang berasal
dari
agama
Hindu-Buddha.
Digunakan
sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah “candi”
tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempatibadah saja.
Banyak situs - situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik
Indonesia, baik sebagai istana, pemandian / petirtaan, gapura, dan sebagainya,
disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang
berarti nama salah satu Dewa kematian satu Dewa kematian (Durga).
Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan
Raja yang meninggal.
Secara umum struktur candi dipilah tersusun tiga bagian tegak
(vertikal). Bagian kaki candi disebut BHURLOKA melambangkan dunia
manusia
(dunia
bawah
=
bhumi);
bagian
tubuh
candi
disebut
BHUVARLOKA melambangkan dunia untuk yang disucikan; dan bagian
atap candi dikenal dengan SVARLOKA yang merupakan dunia dewa - dewa.
Hampir semua ahli sejarah sependapat bahwa konsep dan arsitek
candi berasal dari pengaruh Hindu dari India yang menyebarkan pengaruhnya hingga ke Nusantara sekitar abad ke 4 hingga abad ke 15. Pengertian
pengaruh Hindu di sini adalah untuk menyebut semua bentuk pengaruh
yang berasal dari India yang masuk ke Nusantara pada periode yang
disebutkan di atas.
11
Pengaruh-pengaruh itu diantaranya agama/kepercayaan Hindu dan Budha
dengan tata cara ritualnya, Bahasa dan tulisan ( Sansekerta dan Palawa ). Konsep
kasta dalam masyarakat (stratifikasi sosial), sistem pemerintahan feudal dan sebuah
arsitektur bangunan.
Dari tempat asalnya, fungsi candi merupakan bangunan suci untuk
pemujaan/upacara ritual kepada para dewa. Setibanya di Nusantara fungsi candi
tidak hanya difungsikan untuk pemujaan (bangunan suci) tetapi juga untuk tempat
perabuan. Dimasa kerajaan Hindu-Budha berjaya di anah air, jenazah para raja yang
diyakini sebagai titisan dewa setelah dikremasi (diperabukan = dibakar) ditanam di
candi pada suatu wadah yang disebut peripih. Dalam istilah kuno proses ritual
demikian diistilahkan dengan kata dicandikan, artinya dimakamkan di candi.
Sebagaimana kita pahami di atas, bahwa pengertian candi di Indonesia tidak hanya
dipakai untuk menyebut peninggalan-peninggalan masa klasik dalam bentuknya
seperti bangunan suci tempat ibadah / ritual. Terdapat banyak peninggalan seperti ini
dahulu difungsikan sebagai tempat mandi dan aktifitas sehari - hari seperti mandi dan
cuci atau tempat pemandian para putri raja dan kerabatnya. Demikian pula bentuk
candi berupa keraton dan gapura. Keraton merupakan tempat tinggal dan pusat
pemerintahan raja yang memerintah dan gapura difungsikan sebagai tempat pintu
masuk ke wilyah keraton atau tempat penting lainnya. ( sumber : buku Mengenal
Candi - Candi Nusantara karangan Thomas Wendoris )
2.1.4 Candi Muaro Jambi
Jl.Desa Muara Jambi Dusun Sungai Melayu RT/RW:01/01 Kabupaten
Muaro Jambi 36391. Candi Muaro Jambi sebagai salah satu obyek wisata dari kota
Jambi merupakan candi bersejarah yang perlu dilestarikan. Candi Muaro Jambi
adalah sebuah candi peninggalan kerajaan Melayu Kuno daripada abad ke VII.
Candi yang terletak sekitar 500 meter dari Sungai Batang Hari ini memiliki luas
3900 hektar, sepuluh kali lebih luas dari situs borobudur, keberadaannya seperti
tersembunyi dari peradaban karena kurangnya promosi pihak pemerintah Jambi
kepada masyarakat.
12
Candi Muaro Jambi merupakan candi peninggalan era Hindu
Budha. Ajaran sepiritual ini dipengaruhi oleh budaya India. Kompleks ini
terdapat candi utama yaitu candi Tinggi dan tujuh candi kecil lainnnya.
Semua candi dibuat dari batu bata yang disusun rapi dan di satukan
dengan semen karena di daerah Jambi sulit ditemukannya batu alam.
Bentuk candi utama kotak persegi panjang.
Candi utama ini terdiri atas tiga bagian. Bagian bawah berupa
tumpukan batu dengan hiasan panel berjenjang. Pada bagian atasnya
terdapat bangunan serupa, tapi ukurannya lebih kecil. Sementara bagian atas
sendiri berupa altar kecil, tempat sembahyang. Pada sekitar candi terdapat
puluhan gundukan batu-bata yang diperkirakan bangunan itu adalah candi.
Ada banyak penemuan benda sejarah dari kompleks candi ini
seperti perhiasan emas, koin dari Cina, arca prajnaparamita, arca gajah,
padmasana, arca gadjha singa, arca gajah bermahkota, arca dwarapala,
belanga perunggu, umpak batu, batu padma dan makara.
Mengenai percandian Muara Jambi, para pakar sepakat bahwa
percandian tersebut dihubungkan dengan Kerajaan Melayu Kuno yang
lokasinya ada di sekitar Batanghari. Pada mulanya situs Muaro Jambi tidak
banyak dikenal orang dan hanya diketahui penduduk setempat. Baru
pada tahun 1883, secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah
kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris yang ketika bertugas
mengunjungi
dari
daerah
pedalaman
Batanghari
mendapat
laporan
daripenduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muaro
Jambi. Selanjutnya pada tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang
bernama F.M.Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera,
Muaro Jambi. Sejak itu Muaro Jambi mulai dikenal, dan mulai1975 sampai
saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian dan preservasi
arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah di situs
Muaro Jambi ini. Pada Perayaan Waisak 2007, Komplek Percandian Muaro
Jambi menjadi lokasi pusat perayaan Waisak di Sumatra. ( Sumber : Buku
13
Panduan Kawasan Percandian Muaro Jambi karangan Balai Pelestarin Cagar
Budaya Jambi )
Bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di
masa lalu situs Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat peribadatan. Terdapat
petunjuk kuat dari peninggalan yang ditemukan bahwa Percandian Muaro Jambi
adalah pusat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana(Tantrayana). Petunjuk
tersebut terlihat selain dari
candinya sendiri juga dari ragam temuan sarana ritual
seperti, Arca Prajnaparamita (Dewi Kebijaksanaan), reruntuhan stupa, arca gajah
singha, dan arca dwarapala.
Wilayah situs juga dikelilingi oleh setidaknya 6 kanal atau parit-parit kuno
buatan manusia, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Sekapung, Parit Johor
dan Sungai Melayu. Sebagian besar parit tersebut saat ini sudah mengalami
pendangkalan. Beberapa tahun silam, penduduk setempat masih memanfaatkan aluralur kanal kuno ini sebagai sebuah sarana transportasi dengan menggunakan sampan
tradisional. Bukan tidak mungkin bahwa pada masa lalu kanal-kanal ini dibuat
dengan alasan yang sama, yaitu sebagai sarana transportasi dan distribusi logistik,
selain sebagai sistem drainase kawasan rawa. Ada pula yang menduga fungsi
strategisnya sebagai sistem pertahanan kompleks percandian dan saat ini kanal –
kanal ini di jadikan wisata air yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling di
situs Candi Muaro Jambi ini.
Berbeda dengan candi Borobudur yang dibuat dari batu andesit, candi di sini
terbuat dari bata merah. Istilah komplek digunakan karena pada umumnya candi
bukan merupakan sebuah bangunan, Namun merupakan
sebuah
sistem
rancang
bangun yang terdiri dari bangunan induk,dan terdapat bangunan lain sebagai
perwara. Tidak mengherankan jika batubata dijadikan sebagai bahan utama
pembangunan Candi pada jaman dulu, karena faktanya di daerah Jambi yang
merupakan dataran rendah susah ditemukan batu alam.
Dari berbagai hasil kajian para ahli di simpulkan sementara ini bahwa
kawasan Percandian Muaro Jambi merupakan peninggalan kerajaan Melayu Kuno
yang belatar belakangkan agama Budha Mahayana. Fungsi kawasan di percandian
14
Muaro Jambi berdasarkan temuan – temuan yang
beraneka ragam bentuk
dan konteksnya, serta di tambahnya temuan tanggul – tanggul alam
dan kanal – kanal kuno bagaimana sesungguhnya fungsi kawasan Percandian
Muaro Jambi pada masa lalu. ( sumber : buku Buddhism in Nusantara
karangan Bambang Budi Utomo ).
Gambar 2.1 Komplek Candi Muaro Jambi
( Sumber : Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi )
Gambar 2.2 Peta Kawasan Komplek Candi Muaro Jambi
( sumber: dokumen pribadi )
15
2.2. Tinjauan Khusus
Landasan teori yang mendukung konsep kreatif ini dibagi menjadi 2 kategori
sesuai dengan fungsinya masing - masing dalam proyek ini. Landasan teori yang di
gunakan adalah landasan teori komunikasi dan landasan teori visual.
2.2.1. Landasan Teori Komunikasi
Berkaitan dengan kategori yang di ambil untuk proyek Tugas
beberapa teori pemasaran yang relevan dan dapat mendukung proses
perancangan
strategi
komunikasi
yang
tepat.Berdasarkan
buku
Advertising and Promotion : An integrated Marketing Communication
Perspective karangan McGrow Hill Companies New York , promosi
didefinisikan sebagai koordinasi dari segala macam usaha awal penjualan
untuk membangun arah informasi dan persuasi untuk menjual barangbarang dan atau mengusulkan sebuah ide.
Promosi digunakan sebagai dalam konteks yang lebih luas yang
mengarah kepada berbagai macam aktivitas komunikasi dari sebuah organisasi. Promosi penjualan secara umum didefinisikan sebagai aktivitas penjualan
yang menyediakan nilai tambah kepada penjualan, distributor, dan konsumen
dan dapat merangsang penjualan-penjualan dengan segera.
Promosi penjualan ada yang berorientasi pada konsumen, dimana
promosi ini ditujukan kepada pengguna produk atau jasa tersebut terdapat
kupon, atau contoh produk yang dapat membuat konsumen tertarik
membeli produk/jasa tersebut.
Promosi bisa menjadi tidak efektif apabila salah memilih media.
Banyak terjadi pada iklan, dimana sebuah perusahaan sudah terlanjur
mengeluarkan biaya yang sangat besar namun ternyata tidak mampu
menjaring audience yang diinginkan. Oleh karena itu untuk melakukan
16
promosi yang tepat bagi sebuah event, perlu pertimbangkan beberapa
hal berikut ini :
-
Segmen
Pilihan media harus sesuai dengan segmen audience yang akan kita
jadikan target, biasanya meliputi tingkatan ekonomi, usia, jenis
kelamin, lifestyle, dan lain-lain.
-
Lokasi
Lokasi akan menentukan efektivitas penyebaran informasi.
-
Waktu dan frekuensi tayang
Waktu dan frekuensi tayang menjadi bagian yang akan terpenting
dalam berpromosi, misalkan di radio televisi atau koran.
-
Ukuran
-
Spesifikasi , yakni ukuran halaman, jenis penjilidan, jenis kertas,
kualitas cetakan, dan penggunaan warna tidak dapat dipisahkan dari
format keseluruhan.
-
Jenis media
Golongan jenis media yang akan di jadikan tempat promosi, indera
apa saja yang disentuh dan citra bagaimana yang di tampilkan.
-
Desain materi yang eye catching
Pada desain materi promosi, narasi dan tampilan merupakan
faktor utama yang menentukan menarik atau tidaknya sebuah
desain. Perilaku audience, gaya bahasa, serta tampilan taste-nya
harus sesuai dengan tema.
Berdasarkan buku yang berjudul Advertising oleh Sandra Moriarty,
Nancy Mitchell, William Wells berikut adalah berbagai macam jenis
marketing :
-
Relationship Marketing Tren didunia pemasaran modern adalah
relationship marketing ( pemasaran relasi ) yang melibatkan
semua stakeholde perusahaan, baik itu karyawan, distributor staf
distribusi, konsumen agensi, investor, agen pemerintah.
17
-
Permission Marketing
Mengundang calon konsumen untuk menjadi pasar sasaran dalam
rangka mendapatkan komunikasi pemasaran.
-
Experience Marketing
Bentuk pemasaran ini menggunakan, antara lain, event dan desain
toko untuk melibatkan konsumen secara personal dan aktif. Pada
tingkatan yang lebih luas, experience marketing berarti setiap
perjumpaan dengan brand adalah pengalaman yang menentukan
apakah relasi brand akan postif atau negatif.
-
Guerilla Marketing
Pemasaran Gerilya ini adalah area komunikasi pemasaran alternatif
yang cukup
menarik dan tidak diduga. Di sini terjadi pertemuan
personil dengan brand, seperti pesan-pesan yang di tempel di jalan jalan atau tulisan yang dicat di tempat umum. Idenya adalah buzz atau
pembicaraan tentang suatu brand.
-
Digital Marketing
Pemasaran digital adalah menggunakan internet untuk melakukan ebisnis, termasuk pemesanan dan penjualan produk secara online.
-
Viral Marketing
Praktik ini didesain untuk menciptakan permintaan produk berdasarkan pesan yang disebar di internet.Melalui viral marketing, konsumen
menciptakan sendiri buzz tentang produk/brand melalui email atau
blog.
-
Mobile Marketing
Penggunaan komunikasi nirkabel untuk menjangkau orang yang
selalu aktif bergerak dinamakan mobile marketing. Misalnya mungkin
untuk mengirim sms atau voice mail berisi produk baru ke telepon
seluler atau pengganti PDA yang menggunakan teknologi wireless.
-
Social Network Marketing
Informasi komersial yang disampaikan melalui jaringan sosial seperti
myspace, maupun facebook, di namakan sebagai social network
marketing.
18
2.2.2 Teori Kepariwisataan
Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata.
Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan
atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali
atau berputar - putar darisuatu tempat ke tempat yang lain. Kepariwisataan
memiliki arti yang sangat luas, danbukan hanya sekedar bepergian saja,
namun juga berkaitan dengan obyek dan daya tarik wisata yang dapat
dikunjungi, serta sarana tansportasi yang dapat digunakan, pelayanan,
akomodasi, restoran dan rumah makan, hiburan, interaksi sosial antara
wisatawan dengan penduduk setempat serta usaha pariwisata. Oleh Karena
itu pariwisata dapat dipandang sebagai salah suatu lembaga dengan jutaan
interaksi yang yang dapat dilihat, suatu kebudayaan dengan sejarahnya,
kumpulan pengetahuan, dan jutaan orang yang merasa dirinya sebagai bagian
dari kelembagaan ini ( Purwowibowo, 1998:4 ), sehingga pariwisata sebagai
konsep dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pengertian pariwisata secara luas dapat dilihat dari definisi sebagai berikut :
•
Menurut A.J.Burkart dan S.Medlik, pariwisata berarti perpindahan
orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuantujuan di uar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan
kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan
tersebut.
•
Menurut Prof.Hunzieker dan Prof.K.Krapf, pariwisata dapat di definisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala - gejala yang berkaitan
dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa
mereka tidak tinggal disitu untuk melakukan pekerjaan yang penting
yang memberikan keuntungan yang berifat permanen maupun
sementara.
•
Menurut World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah
kegiatan seseorang yang bepergian ke luar atau tinggal di suatu
tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari
19
satu tahun secaraterus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan
lainnya.
2.2.3 Landasan Teori Desain KomunikasI VisuaL
2.2.3.1 Teori Desain Komunikasi Visual
Menurut Rakhmat Supriyono dengan bukunya Teori dan Aplikasi
Desain Komunikasi Visual, dalam bukunya tertulis Desain Komunikasi
Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan
kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara
visual, termasuk audio dengan mengelolah elemen desain grafis berupa
bentuk gambar, huruf, dan warna serta tata letaknya, sehingga pesan dan
gagasan dapat diterima oleh sasarannya.
Prinsip
Pesan Visual harus kreatif ( asli, inovatif dan lancar ) komunikatif, efisien
dan efektif, sekaligus indah / estetis. Istilah :
-
Seni grafis / Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu
Seni Murni.
-
Grafis / Graphic adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau
gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan pesan /
informasi.
-
Desain Grafis / Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum
menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari bahasa
Yunani “Graphos” yang berarti tulisan / gambar.
Untuk mengantisipasi pengembangan dunia komunikasi visual serta
perannya yang semakin luas maka digunakanlah istilah : Desain Komunikasi
Visual.
Perlunya Pendidikan Desain komunikasi Visual
20
-
Mengenal konsep Desain Komuniksi Visual sebagai Dasar
Perancangan atau Desain dan Strategi Komunikasi.
-
Mengenal Desain Grafis ( Desain Komunikasi Visual ) dan
Bahasa Rupa sebagai Pengelolah Visual Data Komunikasi.
-
Mengenal secara teknis prisip, proses teknologi informatika
dan sistem informasi manajemen.
-
Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan
yang efektif, efisien, komunikatif dan estetis kreatif dalam
konteks konsep policy / planning / strategi dan implementasi
serta evaluasi.
-
Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial /
antropologi
-
budaya.
Memahami beberapa media baru, terutama dunia media /
ruang cyber serta tekniknya yaitu :
a.
Animasi – Audio Visual ( Mix Media )
b.
Interaktif E-Media dan web/website yang bisa
Dipergunakan untuk melengkapi E-Media dan Mix
Media/Multimedia.
-
Menguasai konsep perancangan / desain komunikasi visual
dan pemasaran global secara universal. Menguasai proses dan
teknik perancangan / desain dapat mengantisipasi perkembangan dunia kewirausahaan.
2.2.3.2 Teori Promosi
Menurut Saladin dalam bukunya Pemasaran dan Unsur-unsur
Pemasaran, “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga
menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.Promosi merupakan
teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau penyampaiannya
dengan menggunakan media seperti: pers, televisi, radio, papan nama,
poster dan lain-lain yang bertujuannya untuk menarik minat konsumen terhadap hasil produksi suatu perusahaan. Promosi sebagai
21
media untuk menjembatani kepentingan produsen dengan konsumen.
2.2.3.3 Teori Logo
Menurut Buku Mendesain Logo oleh Surianto Rustam, S.Sn, Logo
merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Logos, yang sampai kini telah mengalami perkembangan yang signifikan, dari awal yang mem
-punyai makna kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang
dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik. Suatu logo diperoleh maknanya
dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate culture, positioning,
histories atau aspirasi. Apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah lebih
penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna diluar atau
dibalik wujud logo itu. Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan
wujud suatu instrument rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu
mewujudkan citra positif dan bonafiditas. Pada akhirnya, adalah refleksi citra
bisnis makna suatu “ kebijakan berpikir “ dan “ maksud tertentu “badan
usaha ( aspirasi perusahaan ), suatu kualitas dan nilai-nilai yang ditunjukan.
Logo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
-
Logotype ( Visual Logo yang menggunakan huruf )
-
Logogram ( Visual Logo yang menggunakan simbol / karakter )
Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah logo event /
program :
-
Karakter Event
-
Tema
-
Target Audience
-
Konten acara / program
-
Atmosphere / lingkungan
Kriteria suatu logo yang baik
-
Original atau asli / berbeda ( Distinctive )
-
Mudah dibaca ( Legible )
-
Sederhana ( Simple )
22
-
Mudah diingat ( Memorable )
-
Mudah diaplikasikan dalam media grafis
-
Ada keunikan dan karakteristik
2.2.3.4 Teori Tipografi
Menurut buku “Tipografi Dalam Desain Grafis” karangan
Danton Sihombing, tipografi adalah bentuk visual dari sebuah bentuk
komunikasi secara verbal dan merupakan bagian visual yang pokok
dan tipografi dalam desain grafis juga memiliki nilai estetik sebagai
sarana untuk menggambar suasana yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal. Sedangkan menurut Jim Aicthson dalam bukunya yang
berjudul The Cutting Edge Advertising menjelaskan bahwa tiap
potongan dari huruf dapat mengirimkan ribuan sinyal ke otak manusia
melalui mata.Tipografi secara khusus adalah ilmu yang memiliki nam
nama berbeda ( typeface ) dalam
penerapannya ke dalam suatu
Desain Komunikasi Visual.
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dapat
dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut :
-
Roman
Ciri huruf ini adalah memiliki kait berbentuk lancip pada ujungnya.
Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada
garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun,
lemah gemulai, dan
-
feminim.
Egyption
Adalah jenis huruf yang memiliki cirri kait yang berbentuk persegi
dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang di timbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
-
Sans Serif
Ciri-ciri sans serif adalah tanpa kait dan memiliki ketebalan huruf
yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf
jenis ini adalah modern, kotemporer dan efisien.
23
-
Script
Huruf script menyerupai goresan tangan yang biasanya italic kearah
kanan, Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab.
-
Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bntuk-bentuk yang
sudah ada, ditambah hiasan dan ornaman atau garis-garis dekoratif.
Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Tidak hanya warna, pemilihan typeface juga harus disesuaikan
dengan isi pesan yang akan disampaikan. Sama seperti warna, suatu jenis
typeface juga berfungsi untuk memberikan suatu identitas pada sebuah Brand.
Dari jenis typeface-nya sebuah desain dapat langsung segera diketahui
karakternya. Jenis typeface yang digunakan pada bagian bodycopy proyek ini
sebagian besar merupakan jenis tulisan Sans Serif dan sebagian lagi
Serif Typeface seperti ini diharapkan dapat memberi kesan modern, simple,
dan memberi kesan mewah. Untuk logo menggunakan sans serif, jenis
typeface ini akan menimbulkan kesan simple dan modern.
2.2.3.5 Teori Warna
Warna merupakan salah satu identitas visual yang sangat kuat dalam
desain, informasi, pesan, ataupun ide bisa disampaikan pada audience hanya
melalui sebuah warna. Dalam menentukan sebuah pilihan warna, tidak boleh
terlepas dari elemen – elemen desain yang lain. ( sumber : color basic by
Anne Dameria )
24
Teori yang di ambil pada proyek ini sebagai panduan penggunaan
warna yang di kutip dari buku “Color Basic” karangan Anne Dameria.
karena ada tiga unsur, yaitu cahaya, objek dan observer yang dapat
berupa manusia ataupun alat ukur. Warna di bedakan menjadi 3 objek
yaitu :
a.
Warna Primer : warna – warna unsur dasar dalam lingkaran warna
( merah kuning biru ).
b.
Warna Sekunder : pencampuran 2 warna primer dengan
perbandingan yang sama
c.
Warna Tersier : percampuran antara warna primer dan sekunder
dengan perbandingan yang sama.
2.2.3.6 Teori Fotografi
Menurut buku Human Interest Photography karangan Wilsen
way Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari
kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.)
adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya.
Sebagai istilah umum fotografi berarti proses atau metode untuk
menghasilkan gambar atau
foto dari suatu obyek dengan merekam
25
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka
cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah
memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar
medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran
luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan
cahaya yang memasuki medium pembiasan ( selanjutnya disebut lensa ).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas
cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA , diafragma
(Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma &
Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
2.2.3.7 Teori Lay Out
Menurut buku “ Basic Design Layout “ karangan Gavin Ambrose dan
Paul Harris, Lay out adalah bagaimana elemen desain diletakan, baik
antara elemen desain dengan keseluruhan skema desain, dan akan
mempengaruhi bagaimana pembaca membaca dan mengerti isi dari konten
tersebut.
Berdasarkan buku tersebut layout dapat di bagi menjadi 3 macam yaitu :
1.
The Golden Selection
Dengan membagi layout dengan rasio 8:13
2.
The Symmetrical Grid
Dengan membagi layout menjadi dua sama besar. Selain itu
symmetrical grid dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. symmetrical two coloumn grid
b. single coloumn grid
c. two coloumn grid
d. five coloumn grid
26
e. symmetrical module based grid
3.
The Assymetrical Grid
Dengan membagi layout menjadi dua tetapi tidak sama besar.
2.2.4 Analisa SWOT
Strength
-
Candi Muaro Jambi adalah salah satu candi terbesar di Pulau
Sumatera serta telah di tetapkan UNESCO menjadi warisan dunia
yang di dalamnya juga memiliki banyak candi serta barang - barang
peninggalan kuno kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya.
-
Situs Candi sering digunakan untuk acara keagamaan umat Budha
yang berskala Nasional.
-
Beberapa situs disana sangat mendukung akan keberadaan wisata
budaya, ekonomi, sosial, sejarah dan kuliner.
Weakness
-
Kurangnya promosi yang dilakukan dari pihak pemerintah Kota
Jambi tentang Candi Muaro Jambi.
-
Kurang terawatnya Candi Muaro Jambi.
-
Nama Kota Jambi yang kalah popular dengan tempat wisata seperti
Palembang dan Padang.
Opportunities
-
Adanya kanal – kanal kuno yang telah di jadikan wisata air untuk berkeliling di candi ini yang tidak di miliki candi lainnya.
-
Candi Muaro Jambi merupakan Candi terbesar dan terluas di Pulau
Sumatera dan Asia Tenggara.
27
-
Candi ini memiliki banyak sejarah peninggalan Sriwijaya yang beragam di dalamnya.
-
Di dalam komplek candi ini terdapat banyak berbagai macam wisata
disekitar candi ini yang dapat diangkat.
Threats
-
Masyarakat Indonesia terutama di kota Jambi yang kalangan remaja
lebih banyak memilih untuk menghabiskan waktu senggang mereka di
pusat perbelanjaan di bandingkan dengan mengunjungi Candi Muaro
Jambi.
-
Kurangnya minat masyarakat untuk menjaga kelestarian Candi Muaro
Jambi ini.
-
Kurangnya informasi tentang Candi Muaro Jambi, di mana
pemerintah menyebarkan informasi hanya sedikit mencantumkan
Candi Muaro Jambi, dan tidak di bahas secara mendalam.
-
Adanya mindset bahwa berwisata ke tempat – tempat bersejarah itu
membosankan.
-
Banyaknya upacara keagamaan menganggap merekalah yang menguasai tempat ini terlebih dahulu.
Download