BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari beberapa metode, yaitu : - Data Primer : yaitu data yang langsung di ambil dari sumbernya.dapat dilakukan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner. - Data Sekunder : yaitu data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain 2.1.1 Wawancara 2.1.1.1 Wawancara dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Nara Sumber : Matius Suharno Jabatan : Kepala BPCB Lokasi : Balai Pelestarian Cagar Budaya Kota Baru Tanggal : 26 Maret 2014 Hasil wawancara : Dari hasil wwancara yang di peroleh dari Badan Pelestarian Cagar Budaya Jambi dengan Bapak Matius Suharno selaku kepala pengurus BPCB . Beliau mengatakan bahwa Candi Muaro Jambi memiliki luas 3900 hektar dan terdapat 84 candi di dalamnya. Berbeda dengan candi lainnya di candi Muaro Jambi masih banyak penduduk yang berada di sekitar candi ini ada sekitar 8 desa. Mereka memiliki beberapa tradisi yang dapat di jadikan wisata diantaranya Tari Topeng yang diselenggarakan pada hari Raya Idul Fitri.Maka dari itu masyarakat di sekitar candi memiliki rumah yang di bangun dengan pondasi yang di ikat satu sama lain serta masih banyak wanita-wanita disana memanfaatkan kerajinan mengayam mereka untuk keperluan hidup dan untuk mata pencaharian.Kerajinan menganyam ini di beri nama 5 6 penduduk sekitar sebagai anyaman pandan karena menggunakan daun pandan. 2.1.1.2 Hasil Survey Dari hasil survey yang penulis dapatkan dari Pelestarian Cagar Budaya Jambi dan Candi Muaro Jambi.Penulis mendapatkan informasi bahwa masih banyak wisata yang dapat digali dari candi ini. Karena masih minimnya fasilitas yang terdapat di candi tersebut membuat Candi Muaro Jambi ini tidak di kenal masyarakat luas. Padahal nilai budaya yang terdapat di penduduk sekitar candi ini dapat di angkat menjadi wisata Budaya dan menjadi wisata Edukasi yang baik. 2.1.1.3 Kuisioner Survey di lakukan dengan menggadakan survey secara membagikan kuesioner secara acak kepada masyarakat seluruh Indonesia terutama kalangan muda secara online melalui situs jejaring sosial seperti facebook, twitter maupun menggunakan online messenger seperti Yahoo.Berikut di bawah ini adalah jenis pertanyaan dan hasil yang di dapat. 1. Apa jenis kelamin anda? * A.Laki-laki ( 19 Orang ) B.Perempuan ( 49 Orang ) 2. Apakah pekerjaan anda?* A.Mahasiswa/mahasiswi ( 26 Orang ) B.Wiraswasta ( 14 Orang ) C.Pelajar (SD,SMP,SMA) ( 12 Orang ) D.Ibu Rumah Tangga ( 1 Orang ) 3. Berapa usia anda? * A.13-22 tahun ( 84 Orang ) B.23-35 tahun ( 13 Orang ) 7 C.35-45 tahun ( 0 Orang ) D.diatas 45 tahun ( 2 Orang ) 4. Apakah anda mengetahui tentang Candi Muaro Jambi?* A.Ya ( 54 Orang ) B.Tidak ( 14 Orang ) 5. Bila jawaban no 4 adalah Ya, apakah anda pernah masuk ke candi tersebut? A.Ya ( 19 Orang ) B.Tidak ( 54 Orang ) 6. Bila jawaban no 5 adalah Ya, Menurut anda apakah yang menarik dari candi tersebut? ( jawaban boleh lebih dari satu ) A.Struktur Candi ( 9 Orang ) B.Keindahannya ( 8 Orang ) C.Sejarah ( 20 Orang ) D.Tempat Wisata ( 13 Orang ) 7. Menurut Anda,berwisata ke Candi Muaro jambi ini bagi anda apa yang anda dapat? ( bila jawaban no 5 Ya ) A.Menambah pengetahuan tentang sejarah ( 1 Orang ) B.Menguras dana dan sia-sia saja ( 24 Orang ) C.Menghilangkan stres dan kejenuhan rutinitas ( 22 Orang ) D.Tidak mendapat apa-apa ( 2 Orang ) 8. Jenis wisata apa yang menurut anda menarik yang ada di Candi Muaro Jambi? ( bila jawaban no 5 Ya ) A.Wisata Kuliner ( 9 Orang ) B.Wisata Budaya ( 15 Orang ) C.Wisata Sejarah ( 5 Orang ) D.Wisata Ekomomi ( 13 Orang ) E.Wisata Sosial ( 8 Orang ) 9. Apakah jika di bandingkan obyek wisata sejarah lainnya yang sejenis bagaimana secara umum kualitas wisata di Candi Muaro Jambi menurut anda? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya ) A.Jauh lebih buruk ( 2 Orang ) B.Lebih Buruk ( 15 Orang ) C.Sama Baik ( 23 Orang ) 8 D.Jauh Lebih Baik ( 5 Orang ) 10. Apakah anda berencana untuk mengunjungi kembali ke Candi Muaro Jambi? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya ) A.Ya ( 7 Orang ) B.Tidak ( 38 Orang ) 11. Apakah anda akan merekomendasikan wisata Candi Muaro Jambi kepada orang lain? ( Bagi yang menjawab no 5 Ya ) A.Sangat tidak merekomendasikan ( 1 Orang ) B.Tidak merekomendasikan ( 7 Orang ) C.Merekomendasikan ( 31 Orang ) D.Sangat merekomendasikan ( 7 Orang ) 12. Menurut anda media informasi apakah yang anda anggap paling efektif untuk mempromosikan wisata Candi Muaro Jambi? * A.Televisi ( 21 Orang ) B.Media cetak ( Koran,majalah,dll ) ( 15 Orang ) C.Situs Internet ( Website ) ( 24 Orang ) D.Email ( 5 Orang ) 13. Apabila anda memiliki waktu luang, apakah yang lebih anda sukai?* A.Berkunjung ke tempat wisata ( 18 Orang ) B.Berbelanja ke pusat perbelanjaan/mall ( 41 Orang ) C.Belajar ( 1 Orang ) D.Tidak mengerjakan apa-apa ( 5 Orang ) 14. Apakah anda berniat ingin mengunjungi Candi Muaro Jambi jika waktu liburan? (Bagi yang menjawab no 5 Tidak) A.Ya ( 41 Orang ) B.Tidak ( 9 Orang ) 9 2.1.2 Kepariwisataan Istilah kepariwisataan berasal dari akar kata wisata. Dalam kepustakaan tentang kepariwisataan di Indonesia, seperti halnya yang tercantum dalam UU No.10 Tahun 2009, tentang kepariwisataan. Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan seperti dimaksudkan dalam batasan pengertian tentang wisata diatas d iberikan batasan pengertian atau didefinisikan dengan istilah pariwisata. Didalam UU No.10 tahun 2009, keseluruhan lingkup kegiatan pariwisata tadi diberikan batasan pengertian sebagai berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Interaksi sistimatik yang terjadi secara holistic antara wisatawan yang melakukan kegiatan wisata didalam lingkupan kegiatan pariwisata sebagaimana di maksudkan dalam uraian batasan pengertian pengertian diatas, direpresentasikan secara simbolik dengan batasan pengertian atau definisi kepariwisataan. Secara lebih luas didalam UU No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, juga dijelaskan mengenai kepariwisataan, yang diberikan batasan pengertian atau definisi sebagai keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara sebagai interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempay, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha. Dari berbagai batasan pengertian tentang wisatawan seperti telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna inti dari pengertian wisatawan adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan wisata , seperti untuk berekreasi ( pleasure ), berbisnis maupun 10 untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan khusus yang lain. ( Sumber : buku Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia karangan Drs. Bambang Sunaryo.M.Sc.Ms ) 2.1.3 Candi Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Namun demikian, istilah “candi” tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempatibadah saja. Banyak situs - situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian / petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian satu Dewa kematian (Durga). Karenanya candi selalu dihubungkan dengan monumen untuk memuliakan Raja yang meninggal. Secara umum struktur candi dipilah tersusun tiga bagian tegak (vertikal). Bagian kaki candi disebut BHURLOKA melambangkan dunia manusia (dunia bawah = bhumi); bagian tubuh candi disebut BHUVARLOKA melambangkan dunia untuk yang disucikan; dan bagian atap candi dikenal dengan SVARLOKA yang merupakan dunia dewa - dewa. Hampir semua ahli sejarah sependapat bahwa konsep dan arsitek candi berasal dari pengaruh Hindu dari India yang menyebarkan pengaruhnya hingga ke Nusantara sekitar abad ke 4 hingga abad ke 15. Pengertian pengaruh Hindu di sini adalah untuk menyebut semua bentuk pengaruh yang berasal dari India yang masuk ke Nusantara pada periode yang disebutkan di atas. 11 Pengaruh-pengaruh itu diantaranya agama/kepercayaan Hindu dan Budha dengan tata cara ritualnya, Bahasa dan tulisan ( Sansekerta dan Palawa ). Konsep kasta dalam masyarakat (stratifikasi sosial), sistem pemerintahan feudal dan sebuah arsitektur bangunan. Dari tempat asalnya, fungsi candi merupakan bangunan suci untuk pemujaan/upacara ritual kepada para dewa. Setibanya di Nusantara fungsi candi tidak hanya difungsikan untuk pemujaan (bangunan suci) tetapi juga untuk tempat perabuan. Dimasa kerajaan Hindu-Budha berjaya di anah air, jenazah para raja yang diyakini sebagai titisan dewa setelah dikremasi (diperabukan = dibakar) ditanam di candi pada suatu wadah yang disebut peripih. Dalam istilah kuno proses ritual demikian diistilahkan dengan kata dicandikan, artinya dimakamkan di candi. Sebagaimana kita pahami di atas, bahwa pengertian candi di Indonesia tidak hanya dipakai untuk menyebut peninggalan-peninggalan masa klasik dalam bentuknya seperti bangunan suci tempat ibadah / ritual. Terdapat banyak peninggalan seperti ini dahulu difungsikan sebagai tempat mandi dan aktifitas sehari - hari seperti mandi dan cuci atau tempat pemandian para putri raja dan kerabatnya. Demikian pula bentuk candi berupa keraton dan gapura. Keraton merupakan tempat tinggal dan pusat pemerintahan raja yang memerintah dan gapura difungsikan sebagai tempat pintu masuk ke wilyah keraton atau tempat penting lainnya. ( sumber : buku Mengenal Candi - Candi Nusantara karangan Thomas Wendoris ) 2.1.4 Candi Muaro Jambi Jl.Desa Muara Jambi Dusun Sungai Melayu RT/RW:01/01 Kabupaten Muaro Jambi 36391. Candi Muaro Jambi sebagai salah satu obyek wisata dari kota Jambi merupakan candi bersejarah yang perlu dilestarikan. Candi Muaro Jambi adalah sebuah candi peninggalan kerajaan Melayu Kuno daripada abad ke VII. Candi yang terletak sekitar 500 meter dari Sungai Batang Hari ini memiliki luas 3900 hektar, sepuluh kali lebih luas dari situs borobudur, keberadaannya seperti tersembunyi dari peradaban karena kurangnya promosi pihak pemerintah Jambi kepada masyarakat. 12 Candi Muaro Jambi merupakan candi peninggalan era Hindu Budha. Ajaran sepiritual ini dipengaruhi oleh budaya India. Kompleks ini terdapat candi utama yaitu candi Tinggi dan tujuh candi kecil lainnnya. Semua candi dibuat dari batu bata yang disusun rapi dan di satukan dengan semen karena di daerah Jambi sulit ditemukannya batu alam. Bentuk candi utama kotak persegi panjang. Candi utama ini terdiri atas tiga bagian. Bagian bawah berupa tumpukan batu dengan hiasan panel berjenjang. Pada bagian atasnya terdapat bangunan serupa, tapi ukurannya lebih kecil. Sementara bagian atas sendiri berupa altar kecil, tempat sembahyang. Pada sekitar candi terdapat puluhan gundukan batu-bata yang diperkirakan bangunan itu adalah candi. Ada banyak penemuan benda sejarah dari kompleks candi ini seperti perhiasan emas, koin dari Cina, arca prajnaparamita, arca gajah, padmasana, arca gadjha singa, arca gajah bermahkota, arca dwarapala, belanga perunggu, umpak batu, batu padma dan makara. Mengenai percandian Muara Jambi, para pakar sepakat bahwa percandian tersebut dihubungkan dengan Kerajaan Melayu Kuno yang lokasinya ada di sekitar Batanghari. Pada mulanya situs Muaro Jambi tidak banyak dikenal orang dan hanya diketahui penduduk setempat. Baru pada tahun 1883, secara terbatas situs ini mulai terungkap setelah kedatangan S.C. Crooke, seorang perwira Inggris yang ketika bertugas mengunjungi dari daerah pedalaman Batanghari mendapat laporan daripenduduk setempat tentang adanya peninggalan kuno di Desa Muaro Jambi. Selanjutnya pada tahun 1935-1936, seorang sarjana Belanda yang bernama F.M.Schnitger, dalam ekspedisi purbakalanya di wilayah Sumatera, Muaro Jambi. Sejak itu Muaro Jambi mulai dikenal, dan mulai1975 sampai saat ini, secara serius dan bertahap, dilakukan penelitian dan preservasi arkeologi untuk menyelamatkan situs dan peninggalan bersejarah di situs Muaro Jambi ini. Pada Perayaan Waisak 2007, Komplek Percandian Muaro Jambi menjadi lokasi pusat perayaan Waisak di Sumatra. ( Sumber : Buku 13 Panduan Kawasan Percandian Muaro Jambi karangan Balai Pelestarin Cagar Budaya Jambi ) Bangunan-bangunan candi dan bekas reruntuhannya menunjukkan bahwa di masa lalu situs Percandian Muaro Jambi pernah menjadi pusat peribadatan. Terdapat petunjuk kuat dari peninggalan yang ditemukan bahwa Percandian Muaro Jambi adalah pusat peribadatan agama Budha Tantri Mahayana(Tantrayana). Petunjuk tersebut terlihat selain dari candinya sendiri juga dari ragam temuan sarana ritual seperti, Arca Prajnaparamita (Dewi Kebijaksanaan), reruntuhan stupa, arca gajah singha, dan arca dwarapala. Wilayah situs juga dikelilingi oleh setidaknya 6 kanal atau parit-parit kuno buatan manusia, yang oleh penduduk setempat dinamai Parit Sekapung, Parit Johor dan Sungai Melayu. Sebagian besar parit tersebut saat ini sudah mengalami pendangkalan. Beberapa tahun silam, penduduk setempat masih memanfaatkan aluralur kanal kuno ini sebagai sebuah sarana transportasi dengan menggunakan sampan tradisional. Bukan tidak mungkin bahwa pada masa lalu kanal-kanal ini dibuat dengan alasan yang sama, yaitu sebagai sarana transportasi dan distribusi logistik, selain sebagai sistem drainase kawasan rawa. Ada pula yang menduga fungsi strategisnya sebagai sistem pertahanan kompleks percandian dan saat ini kanal – kanal ini di jadikan wisata air yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling di situs Candi Muaro Jambi ini. Berbeda dengan candi Borobudur yang dibuat dari batu andesit, candi di sini terbuat dari bata merah. Istilah komplek digunakan karena pada umumnya candi bukan merupakan sebuah bangunan, Namun merupakan sebuah sistem rancang bangun yang terdiri dari bangunan induk,dan terdapat bangunan lain sebagai perwara. Tidak mengherankan jika batubata dijadikan sebagai bahan utama pembangunan Candi pada jaman dulu, karena faktanya di daerah Jambi yang merupakan dataran rendah susah ditemukan batu alam. Dari berbagai hasil kajian para ahli di simpulkan sementara ini bahwa kawasan Percandian Muaro Jambi merupakan peninggalan kerajaan Melayu Kuno yang belatar belakangkan agama Budha Mahayana. Fungsi kawasan di percandian 14 Muaro Jambi berdasarkan temuan – temuan yang beraneka ragam bentuk dan konteksnya, serta di tambahnya temuan tanggul – tanggul alam dan kanal – kanal kuno bagaimana sesungguhnya fungsi kawasan Percandian Muaro Jambi pada masa lalu. ( sumber : buku Buddhism in Nusantara karangan Bambang Budi Utomo ). Gambar 2.1 Komplek Candi Muaro Jambi ( Sumber : Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi ) Gambar 2.2 Peta Kawasan Komplek Candi Muaro Jambi ( sumber: dokumen pribadi ) 15 2.2. Tinjauan Khusus Landasan teori yang mendukung konsep kreatif ini dibagi menjadi 2 kategori sesuai dengan fungsinya masing - masing dalam proyek ini. Landasan teori yang di gunakan adalah landasan teori komunikasi dan landasan teori visual. 2.2.1. Landasan Teori Komunikasi Berkaitan dengan kategori yang di ambil untuk proyek Tugas beberapa teori pemasaran yang relevan dan dapat mendukung proses perancangan strategi komunikasi yang tepat.Berdasarkan buku Advertising and Promotion : An integrated Marketing Communication Perspective karangan McGrow Hill Companies New York , promosi didefinisikan sebagai koordinasi dari segala macam usaha awal penjualan untuk membangun arah informasi dan persuasi untuk menjual barangbarang dan atau mengusulkan sebuah ide. Promosi digunakan sebagai dalam konteks yang lebih luas yang mengarah kepada berbagai macam aktivitas komunikasi dari sebuah organisasi. Promosi penjualan secara umum didefinisikan sebagai aktivitas penjualan yang menyediakan nilai tambah kepada penjualan, distributor, dan konsumen dan dapat merangsang penjualan-penjualan dengan segera. Promosi penjualan ada yang berorientasi pada konsumen, dimana promosi ini ditujukan kepada pengguna produk atau jasa tersebut terdapat kupon, atau contoh produk yang dapat membuat konsumen tertarik membeli produk/jasa tersebut. Promosi bisa menjadi tidak efektif apabila salah memilih media. Banyak terjadi pada iklan, dimana sebuah perusahaan sudah terlanjur mengeluarkan biaya yang sangat besar namun ternyata tidak mampu menjaring audience yang diinginkan. Oleh karena itu untuk melakukan 16 promosi yang tepat bagi sebuah event, perlu pertimbangkan beberapa hal berikut ini : - Segmen Pilihan media harus sesuai dengan segmen audience yang akan kita jadikan target, biasanya meliputi tingkatan ekonomi, usia, jenis kelamin, lifestyle, dan lain-lain. - Lokasi Lokasi akan menentukan efektivitas penyebaran informasi. - Waktu dan frekuensi tayang Waktu dan frekuensi tayang menjadi bagian yang akan terpenting dalam berpromosi, misalkan di radio televisi atau koran. - Ukuran - Spesifikasi , yakni ukuran halaman, jenis penjilidan, jenis kertas, kualitas cetakan, dan penggunaan warna tidak dapat dipisahkan dari format keseluruhan. - Jenis media Golongan jenis media yang akan di jadikan tempat promosi, indera apa saja yang disentuh dan citra bagaimana yang di tampilkan. - Desain materi yang eye catching Pada desain materi promosi, narasi dan tampilan merupakan faktor utama yang menentukan menarik atau tidaknya sebuah desain. Perilaku audience, gaya bahasa, serta tampilan taste-nya harus sesuai dengan tema. Berdasarkan buku yang berjudul Advertising oleh Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells berikut adalah berbagai macam jenis marketing : - Relationship Marketing Tren didunia pemasaran modern adalah relationship marketing ( pemasaran relasi ) yang melibatkan semua stakeholde perusahaan, baik itu karyawan, distributor staf distribusi, konsumen agensi, investor, agen pemerintah. 17 - Permission Marketing Mengundang calon konsumen untuk menjadi pasar sasaran dalam rangka mendapatkan komunikasi pemasaran. - Experience Marketing Bentuk pemasaran ini menggunakan, antara lain, event dan desain toko untuk melibatkan konsumen secara personal dan aktif. Pada tingkatan yang lebih luas, experience marketing berarti setiap perjumpaan dengan brand adalah pengalaman yang menentukan apakah relasi brand akan postif atau negatif. - Guerilla Marketing Pemasaran Gerilya ini adalah area komunikasi pemasaran alternatif yang cukup menarik dan tidak diduga. Di sini terjadi pertemuan personil dengan brand, seperti pesan-pesan yang di tempel di jalan jalan atau tulisan yang dicat di tempat umum. Idenya adalah buzz atau pembicaraan tentang suatu brand. - Digital Marketing Pemasaran digital adalah menggunakan internet untuk melakukan ebisnis, termasuk pemesanan dan penjualan produk secara online. - Viral Marketing Praktik ini didesain untuk menciptakan permintaan produk berdasarkan pesan yang disebar di internet.Melalui viral marketing, konsumen menciptakan sendiri buzz tentang produk/brand melalui email atau blog. - Mobile Marketing Penggunaan komunikasi nirkabel untuk menjangkau orang yang selalu aktif bergerak dinamakan mobile marketing. Misalnya mungkin untuk mengirim sms atau voice mail berisi produk baru ke telepon seluler atau pengganti PDA yang menggunakan teknologi wireless. - Social Network Marketing Informasi komersial yang disampaikan melalui jaringan sosial seperti myspace, maupun facebook, di namakan sebagai social network marketing. 18 2.2.2 Teori Kepariwisataan Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan atau bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar - putar darisuatu tempat ke tempat yang lain. Kepariwisataan memiliki arti yang sangat luas, danbukan hanya sekedar bepergian saja, namun juga berkaitan dengan obyek dan daya tarik wisata yang dapat dikunjungi, serta sarana tansportasi yang dapat digunakan, pelayanan, akomodasi, restoran dan rumah makan, hiburan, interaksi sosial antara wisatawan dengan penduduk setempat serta usaha pariwisata. Oleh Karena itu pariwisata dapat dipandang sebagai salah suatu lembaga dengan jutaan interaksi yang yang dapat dilihat, suatu kebudayaan dengan sejarahnya, kumpulan pengetahuan, dan jutaan orang yang merasa dirinya sebagai bagian dari kelembagaan ini ( Purwowibowo, 1998:4 ), sehingga pariwisata sebagai konsep dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda. Pengertian pariwisata secara luas dapat dilihat dari definisi sebagai berikut : • Menurut A.J.Burkart dan S.Medlik, pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuantujuan di uar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan tersebut. • Menurut Prof.Hunzieker dan Prof.K.Krapf, pariwisata dapat di definisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala - gejala yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat bahwa mereka tidak tinggal disitu untuk melakukan pekerjaan yang penting yang memberikan keuntungan yang berifat permanen maupun sementara. • Menurut World Tourism Organization (WTO), pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke luar atau tinggal di suatu tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari 19 satu tahun secaraterus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya. 2.2.3 Landasan Teori Desain KomunikasI VisuaL 2.2.3.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Rakhmat Supriyono dengan bukunya Teori dan Aplikasi Desain Komunikasi Visual, dalam bukunya tertulis Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengelolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf, dan warna serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya. Prinsip Pesan Visual harus kreatif ( asli, inovatif dan lancar ) komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah / estetis. Istilah : - Seni grafis / Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni. - Grafis / Graphic adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan pesan / informasi. - Desain Grafis / Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari bahasa Yunani “Graphos” yang berarti tulisan / gambar. Untuk mengantisipasi pengembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas maka digunakanlah istilah : Desain Komunikasi Visual. Perlunya Pendidikan Desain komunikasi Visual 20 - Mengenal konsep Desain Komuniksi Visual sebagai Dasar Perancangan atau Desain dan Strategi Komunikasi. - Mengenal Desain Grafis ( Desain Komunikasi Visual ) dan Bahasa Rupa sebagai Pengelolah Visual Data Komunikasi. - Mengenal secara teknis prisip, proses teknologi informatika dan sistem informasi manajemen. - Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang efektif, efisien, komunikatif dan estetis kreatif dalam konteks konsep policy / planning / strategi dan implementasi serta evaluasi. - Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial / antropologi - budaya. Memahami beberapa media baru, terutama dunia media / ruang cyber serta tekniknya yaitu : a. Animasi – Audio Visual ( Mix Media ) b. Interaktif E-Media dan web/website yang bisa Dipergunakan untuk melengkapi E-Media dan Mix Media/Multimedia. - Menguasai konsep perancangan / desain komunikasi visual dan pemasaran global secara universal. Menguasai proses dan teknik perancangan / desain dapat mengantisipasi perkembangan dunia kewirausahaan. 2.2.3.2 Teori Promosi Menurut Saladin dalam bukunya Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran, “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”.Promosi merupakan teknik komunikasi yang secara penggunaannya atau penyampaiannya dengan menggunakan media seperti: pers, televisi, radio, papan nama, poster dan lain-lain yang bertujuannya untuk menarik minat konsumen terhadap hasil produksi suatu perusahaan. Promosi sebagai 21 media untuk menjembatani kepentingan produsen dengan konsumen. 2.2.3.3 Teori Logo Menurut Buku Mendesain Logo oleh Surianto Rustam, S.Sn, Logo merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani Logos, yang sampai kini telah mengalami perkembangan yang signifikan, dari awal yang mem -punyai makna kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik. Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui corporate culture, positioning, histories atau aspirasi. Apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah lebih penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna diluar atau dibalik wujud logo itu. Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan wujud suatu instrument rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu mewujudkan citra positif dan bonafiditas. Pada akhirnya, adalah refleksi citra bisnis makna suatu “ kebijakan berpikir “ dan “ maksud tertentu “badan usaha ( aspirasi perusahaan ), suatu kualitas dan nilai-nilai yang ditunjukan. Logo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: - Logotype ( Visual Logo yang menggunakan huruf ) - Logogram ( Visual Logo yang menggunakan simbol / karakter ) Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah logo event / program : - Karakter Event - Tema - Target Audience - Konten acara / program - Atmosphere / lingkungan Kriteria suatu logo yang baik - Original atau asli / berbeda ( Distinctive ) - Mudah dibaca ( Legible ) - Sederhana ( Simple ) 22 - Mudah diingat ( Memorable ) - Mudah diaplikasikan dalam media grafis - Ada keunikan dan karakteristik 2.2.3.4 Teori Tipografi Menurut buku “Tipografi Dalam Desain Grafis” karangan Danton Sihombing, tipografi adalah bentuk visual dari sebuah bentuk komunikasi secara verbal dan merupakan bagian visual yang pokok dan tipografi dalam desain grafis juga memiliki nilai estetik sebagai sarana untuk menggambar suasana yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal. Sedangkan menurut Jim Aicthson dalam bukunya yang berjudul The Cutting Edge Advertising menjelaskan bahwa tiap potongan dari huruf dapat mengirimkan ribuan sinyal ke otak manusia melalui mata.Tipografi secara khusus adalah ilmu yang memiliki nam nama berbeda ( typeface ) dalam penerapannya ke dalam suatu Desain Komunikasi Visual. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dapat dilakukan oleh James Craig, antara lain sebagai berikut : - Roman Ciri huruf ini adalah memiliki kait berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai, dan - feminim. Egyption Adalah jenis huruf yang memiliki cirri kait yang berbentuk persegi dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang di timbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. - Sans Serif Ciri-ciri sans serif adalah tanpa kait dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kotemporer dan efisien. 23 - Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang biasanya italic kearah kanan, Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. - Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bntuk-bentuk yang sudah ada, ditambah hiasan dan ornaman atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental. Tidak hanya warna, pemilihan typeface juga harus disesuaikan dengan isi pesan yang akan disampaikan. Sama seperti warna, suatu jenis typeface juga berfungsi untuk memberikan suatu identitas pada sebuah Brand. Dari jenis typeface-nya sebuah desain dapat langsung segera diketahui karakternya. Jenis typeface yang digunakan pada bagian bodycopy proyek ini sebagian besar merupakan jenis tulisan Sans Serif dan sebagian lagi Serif Typeface seperti ini diharapkan dapat memberi kesan modern, simple, dan memberi kesan mewah. Untuk logo menggunakan sans serif, jenis typeface ini akan menimbulkan kesan simple dan modern. 2.2.3.5 Teori Warna Warna merupakan salah satu identitas visual yang sangat kuat dalam desain, informasi, pesan, ataupun ide bisa disampaikan pada audience hanya melalui sebuah warna. Dalam menentukan sebuah pilihan warna, tidak boleh terlepas dari elemen – elemen desain yang lain. ( sumber : color basic by Anne Dameria ) 24 Teori yang di ambil pada proyek ini sebagai panduan penggunaan warna yang di kutip dari buku “Color Basic” karangan Anne Dameria. karena ada tiga unsur, yaitu cahaya, objek dan observer yang dapat berupa manusia ataupun alat ukur. Warna di bedakan menjadi 3 objek yaitu : a. Warna Primer : warna – warna unsur dasar dalam lingkaran warna ( merah kuning biru ). b. Warna Sekunder : pencampuran 2 warna primer dengan perbandingan yang sama c. Warna Tersier : percampuran antara warna primer dan sekunder dengan perbandingan yang sama. 2.2.3.6 Teori Fotografi Menurut buku Human Interest Photography karangan Wilsen way Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis / menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam 25 pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan ( selanjutnya disebut lensa ). Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA , diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). 2.2.3.7 Teori Lay Out Menurut buku “ Basic Design Layout “ karangan Gavin Ambrose dan Paul Harris, Lay out adalah bagaimana elemen desain diletakan, baik antara elemen desain dengan keseluruhan skema desain, dan akan mempengaruhi bagaimana pembaca membaca dan mengerti isi dari konten tersebut. Berdasarkan buku tersebut layout dapat di bagi menjadi 3 macam yaitu : 1. The Golden Selection Dengan membagi layout dengan rasio 8:13 2. The Symmetrical Grid Dengan membagi layout menjadi dua sama besar. Selain itu symmetrical grid dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : a. symmetrical two coloumn grid b. single coloumn grid c. two coloumn grid d. five coloumn grid 26 e. symmetrical module based grid 3. The Assymetrical Grid Dengan membagi layout menjadi dua tetapi tidak sama besar. 2.2.4 Analisa SWOT Strength - Candi Muaro Jambi adalah salah satu candi terbesar di Pulau Sumatera serta telah di tetapkan UNESCO menjadi warisan dunia yang di dalamnya juga memiliki banyak candi serta barang - barang peninggalan kuno kerajaan Melayu Kuno dan Sriwijaya. - Situs Candi sering digunakan untuk acara keagamaan umat Budha yang berskala Nasional. - Beberapa situs disana sangat mendukung akan keberadaan wisata budaya, ekonomi, sosial, sejarah dan kuliner. Weakness - Kurangnya promosi yang dilakukan dari pihak pemerintah Kota Jambi tentang Candi Muaro Jambi. - Kurang terawatnya Candi Muaro Jambi. - Nama Kota Jambi yang kalah popular dengan tempat wisata seperti Palembang dan Padang. Opportunities - Adanya kanal – kanal kuno yang telah di jadikan wisata air untuk berkeliling di candi ini yang tidak di miliki candi lainnya. - Candi Muaro Jambi merupakan Candi terbesar dan terluas di Pulau Sumatera dan Asia Tenggara. 27 - Candi ini memiliki banyak sejarah peninggalan Sriwijaya yang beragam di dalamnya. - Di dalam komplek candi ini terdapat banyak berbagai macam wisata disekitar candi ini yang dapat diangkat. Threats - Masyarakat Indonesia terutama di kota Jambi yang kalangan remaja lebih banyak memilih untuk menghabiskan waktu senggang mereka di pusat perbelanjaan di bandingkan dengan mengunjungi Candi Muaro Jambi. - Kurangnya minat masyarakat untuk menjaga kelestarian Candi Muaro Jambi ini. - Kurangnya informasi tentang Candi Muaro Jambi, di mana pemerintah menyebarkan informasi hanya sedikit mencantumkan Candi Muaro Jambi, dan tidak di bahas secara mendalam. - Adanya mindset bahwa berwisata ke tempat – tempat bersejarah itu membosankan. - Banyaknya upacara keagamaan menganggap merekalah yang menguasai tempat ini terlebih dahulu.