STANDAR HANDOUT A. IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Matakuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Semester / SKS 4. Fakultas / Jurusan 5. Jenis Mata Kuliah 6. Prasyarat 7. Dosen : Matematika Ekonomi : : III/ 3 : Syariah dan Ekonomi Islam/ Perbankan Syariah : : : Nining Wahyuningsih, SE.MM B. BAGIAN ISI PERTEMUAN KE 1 Kontrak belajar dan ruang lingkup matematika ekonomi Tujuan Pembelajaran : Diharapkan mahasiswa memahami tentang tata tertib perkuliahan serta ruang lingkup Matematika ekonomi. Uraian singkat materi : Kontrak belajar menjelaskan tentang tata tertib perkuliahan, seperti berpakaian dan bersikap sopan, perkuliahan sesuai ruang dan jadwal yang ditetapkan, prosentase komposisi penilaian yang terdiri dari kehadiran, Test, TUTUR, TURI, dan UAS, Menjelaskan Ruang Lingkup Matematika Ekonomi terdiri dari :Deret hitung dan deret ukur serta penerapan ekonomi yaitu tentang model perkembangan usaha dan model bunga majemuk, Fungsi Linier dan penerapan ekonomi yaitu tentang fungsi permintaan, penawaran dan kesimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, fungsi biaya, fungsi penerimaan dan analisis pulang pokok, Fungsi Non Linier dan penerapan ekonomi yaitu tentang fungsi biaya, penerimaan, Diferensial dan penerapan ekonomi yaitu konsep elastisitas dan konsep marginal, serta Integral, dan review untuk persiapan menghadapi UAS dengan memberikan test/ latihan soal yang menyeluruh. Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 2 :DERET Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu Memahami pengertian dan macam-macam deret serta menggunakan rumus dari suatu deret hitung dan deret ukur. Uraian singkat materi Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan memenuhi kaidahkaidah tertentu. Bilangan – bilangan yang merupakan unsure dan pembentuk sebuah deret dinamakan suku. Deret hitung ialah deret yang perubahan sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan sukusuku dari deret hitung ini dinamakan pembeda, yang tak lain merupakan selisih antara nilai-nilai dua suku yang berurutan. Suku ke-n dari Deret Hitung Sn = a + ( n – 1 ) Dimana: b a= suku pertama atau S1 b= pembeda n= indeks suku Jumlah n suku dari Deret Hitung Jn = na + ½ n (n - 1) b Jn = ½ n { 2a + ( n – 1 ) b } Jn = ½ n ( a + Sn ) Deret ukur adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur disebut pengganda, yaitu merupakan hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku didepannya Suku ke n dari Deret Ukur Sn = a p n-1 Jumlah n suku Jn a(1 p n ) 1 p Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 3 Penerapan Ekonomi Deret Hitung dan Deret Ukur Tujuan pembelajaran Mahasiswa diharapkan dapat menggunakan rumus deret hitung dan deret ukur dalam penerapan kasus-kasus ekonomi, misalnya tentang model perkembangan usaha dan bunga majemuk. Uraian singkat materi Model perkembangan usaha Jika perkembangan variabel-variabel tertentu dalam kegiatan usaha misalnya produksi, biaya, pendapatan, penggunaan tenaga kerja atau penanaman modal yang berpola seperti deret hitung. Model bunga majemuk Contoh kasus dalam model ini seperti simpan pinjam dan kasus investasi. Fn = P (1 + i) n P = Jumlah sekarang i = tingkat bunga pertahun n= jumlah tahun Fn P(1 P i nm ) m 1 F (1 i ) n dimana m adalah frekuensi pembayaran bungan dalam 1 tahun. atau P I F (1 i / m) nm Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 4 Hubungan Linier Tujuan pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep fungsi, macam-macam fungsi, membentuk fungsi linier dan membuat kurvanya. Uraian singkat materi Fungsi linier ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu. Pembentukan persamaan Linier Dwi koordinat y y1 x x1 y 2 y1 x2 x1 Koordinat lereng y – y1 = b (x-x1) Referensi: a) b) c) d) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 4 Penerapan Ekonomi Fungsi linier Tujuan pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan konsep fungsi linier ke dalam terapan ekonomi, memahami fungsi permintaan dan penawaran, keseimbangan pasar serta menggambarkan kurvanya. Uraian singkat materi Penerapan Ekonomi: Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar Fungsi permintaan menghubungkan antara variable harga dan jumlah (barang/jasa) yang diminta, sedangkan fungsi penawaran menghubungkan antara variable harga dan jumlah (barang/jasa) yang ditawarkan. Bentuk umum fungsi permintaan: Q=a-b P Atau P a 1 Q b b Bentuk umum fungsi penawaran: Q = -a + b P Atau P a 1 Q b b Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta dipasar sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Secara matematik dan grafik ditunjukan oleh Qd = Qs, yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran. Pada posisi keseimbangan pasar tercipta harga keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan (equilibrium quantity). Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 6 Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar dan Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar. Tujuan pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu membuat kurva permintaan, penawaran, keseimbangan pasar sebelum dan sesudah ditetapkan pajak dan subsidi, menghitung beban pajak konsumen, beban pajak produsen, penerimaan pemerintah dari pajak, subsidi yang dinikmati konsumen, subsidi yang dinikmati produsen dan subsidi yang dibayar oleh pemerintah. Uraian singkat materi Pajak yang dikenakan atas suatu barang menyebabkan harga jual naik, sebab produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak kepada konsumen yaitu menawarkan harga jual yang lebih tinggi, akibatnya harga keseimbangan menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak dan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit. Sebelum pajak penawarannya P = a + bq maka sesudah pajak penawarannya menjadi P= a+ bq+ t. Subsidi yang diberikan atas produk menyebabkan harga jual menjadi lebih rendah akibatnya harga keseimbangan pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum subsidi dan jumlah keseimbangannya lebih banyak. Persamaan penawaran sesudah subsidi P= a+bq-s. Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 7 Test review/ quiz Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat menyelesaikan soal test/quiz sebagai bagian dari penilaian atau evaluasi selama enam pertemuan perkuliahan. Uraian singkat materi Materi soal yang diberikan tentang deret hitung, deret ukur, penerapan ekonomi fungsi linier, penerapan ekonomi fungsi linier tentang pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbaan pasar. Mahasiswa harus menjawab soal test dengan tepat dan dikerjakan sendiri tidak boleh menyontek. Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 8 Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan dan Analisis Pulang Pokok Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu memahami pengertian fungsi biaya, macam-macam biaya, fungsi penerimaan, titik pulang pokok dan menggambarkan kurvanya. Uraian singkat materi Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terdiri atas biaya tetap dan biaya variable. F=k VC = f ( Q ) = vQ TC = FC + VC = k + vQ Penerimaan sebuah perusahaan dari hasil penjualan suatu produk merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual atau dihasilkan. Penerimaan total adalah hasil kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per- unit barang tersebut. R =Q × P = f (Q) v Konsep pulang pokok yaitu suatu konsepyang digunakan untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan atau terjual agar tidak mengalami kerugian, keadaan pulang pokok terjadi apabila R = C Referensi: a) b) c) d) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 9 Hubungan Non Linier Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami pengertian fungsi non linier, macam-macam fungsi non linier, menggambarkan kurvanya. Uraian singkat materi Fungsi kuadrat Fungsi kuadrat ialah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua. Bentuk umum persamaan kuadrat adalah: y=ax2+bx+c x=ay2+by+c Sumbu simetri // sumbu vertical Sumbu simetri // sumbu horizontal Titik ekstim parabola ( i,j )adalah b b 2 4ac , 2a 4a Untuk parabola dengan sumbu simetri // sumbu vertical, parabola terbuka ke bawah jika a<0 dan terbuka ke atas jika a > 0 Fungsi kubik Fungsi kubik atau fungsi berderajat tiga adalah fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat tiga. Bentuk umum persamaan fungsi kubik: y=a+bx+cx2+dx3 Setiap fungsi kubik mempunyai sebuah titik belok yaitu titik peralihan bentuk kurva dari cekung menjadi cembung atau dari cembung menjadi cekung. Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 10 Penerapan Ekonomi Fungsi Non Linier Tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu memahami bentuk-bentuk fungsi non linier dan menggambarkan kurvanya, Uraian singkat materi Fungsi biaya Bentuk non linier fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat parabolic dan fungsi kubik. Jika biaya total merupakan fungsi kuadrat parabolic sebagai berikut: C =Aq2-bq+C Maka: AC=C/Q=aq-b+c/Q AVC=VC/Q= aq-b AFC=FC/Q=c/Q Jika biaya total merupakan fungsi kubik C =Aq3-bq2+cq+d Maka: AC=C/Q=aq2-bQ+c+dQ AVC=VC/Q= aq2-Bq+c AFC=FC/Q=d/Q Fungsi Penerimaan Fungsi penerimaan yang non linier pada umumnya berupa parabola terbuka ke bawah. Keuntungan, kerugian dan Pulang Pokok Besar kecilnya keuntungan dicerminkan oleh besar kecilnya selisih positi antara R dan C. Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 11 Diferensial Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan kaidah-kaidah diferensial fungsi sederhana. Uraian Singkat Materi Proses penurunan sebuah fungsi disebut proses pendiferensiasi atau diferensiasi. Kaidah-kaidah diferensiasi 1. Diferensiasi fungsi konstanta Jika y = k, maka dy/dx= 0 2. Diferensiasi fungsi pangkat Jika y = xn maka dy/dx = nxn-1 3. Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi 4. Jika y = kv , dimana v = h(x) maka dy/dx = k (dv/dx) 5. Diferensiasi pembagian konstanta dengan fungsi Jika y = k/v dimana v = h(x) maka dy/dx= (-k.dv/dx)/v2 6. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi Jika y = u ± v dimana u = g(x) dan v= h(x) maka dy/dx= du/dx- dv/dx 7. Diferensiasi perkalian fungsi Jika y = uv dimana u = g(x) dan v = h(x) maka dy/dx = u (dv/dx) + v (du/dx) 8. Diferensiasi pembagian fungsi Jika y= u/v dimana u = g(x) dan v = h(x) maka dy/dx = (v. du/dx – u. dv/dx)/v2 9. Diferensiasi fungsi komposit Jika y = f(u) sedangkan u = g(x) dengan kata lain y = f{g(x)} maka dy/dx = (dy/du)(du/dx) Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta c) Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta d) Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 12 Penerapan Ekonomi Diferensial Tujuan Pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu menggunakan rumus diferensial ke ekonomi yang berupa konsep elastisitas. Uraian Singkat Materi Elastisitas permintaan (price elasticity of demand) ialah suatu menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta perubahan harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(p), permintaannya : nd = % ∆ 𝑄𝑑 %∆𝑃 = 𝐸𝑄 𝐸𝑃 = lim ∆𝑃→𝑂 (∆𝑄𝑑/𝑄𝑑 ) (∆𝑃/𝑃) = 𝑑𝑄𝑑 𝑑𝑃 dalam terapan koefisien yang akibat adanya maka elastisitas 𝑃 .𝑄 𝑑 Elastisitas penawaran (Price elasticity of supply) ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan berkenan adanya perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan maka elastisitas penawarannya : 𝜂𝑑 = % △ 𝑄d 𝐸𝑄d 𝑙𝑖𝑚 (△ 𝑄d/𝑄𝑑) 𝑑𝑄d 𝑃 = = = . % △𝑃 𝐸𝑃 △𝑃 0 (△ 𝑃/𝑃) 𝑑𝑃 𝑄d Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang menghasilakn akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jika P melambangkan jumlah produk yang menghasilkan sedangkan X melambangkan jumlah faktor produksi yang digunakan,dan fungsi produksi dinyatakan dengan P =f(x), maka elastisitas produksinya 𝜂𝑝 = % △𝑃 𝐸𝑃 𝑙𝑖𝑚 (△ 𝑃/𝑃) 𝑑𝑃 𝑋 = = = . % △𝑋 𝐸𝑋 △ 𝑋 0 (△ 𝑋/𝑋) 𝑑𝑋 𝑃 Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 13 INTEGRAL Tujuan pembelajaran Mahasiswa diharapkan mampu memahami kalkulus integral yaitu integral tak tentu dan integral tertentu Uraian singkat materi Dalam kalkulus integral ada dua macam pengertian integral yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Integral tak tentu integral tak tentu yaitu kebalikan dari diferensial yaitu suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan dari fungsinya diketahui. Bentuk umum integral dari ƒ(x) adalah ʃ ƒ(x) dx = F(x) + k dimana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. proses mengintegralkan disebut juga integrasi. Integral tertentu Integral tertentu yaitu integral dari suatu fungsi yang nilai-nilai variabel bebasnya memiliki batas-batas tertentu. integral tertentu digunakan untuk menghitung luas area yang terletak antara kurva y= f(x) dan sumbu horizontal –x dalam suatu rentang wilayah yang dibatasi oleh x=a dan x=b. { F(b) + k} – {F(a) + k} = F (b) - F (a) Referensi: a) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta b) Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001 PERTEMUAN KE 14: Review: Fungsi non linier, diferensial dan integral Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat memahami keseluruhan materi yang diberikan dalam menghadapi UAS. Uraian singkat materi Mereview pokok-pokok materi tentang fungsi non linier, diferensial dan integral yang akan diberikan pada soal UAS dan memberikan soal-soal dan pembahasan persiapan ujian. Referensi: a) b) c) d) Dumairy, Matematika terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Sofyan Assauri, Matematika Ekonomi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Joseph Bintang Kalangi, Matematika Ekonomi dan Bisnis, Salemba Empat, Jakarta Wahyu Hidayat, Matematika Ekonomi, BPFE, Yogyakarta Cirebon, 2 September 2016 Dosen Pengampu Nining Wahyuningsih, SE,MM NIP: 197309302007102001