Keselamatan kerja segi Mekanik dan Elektrik Kuliah 10 DASAR – DASAR KESELAMATAN MEKANIK • • • • • • Dasar hukum mengenai persyaratan keselamatan mekanik yang akan dibahas dalam bab ini terkait dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1985.Prinsip – prinsip keselamatan pesawat tenaga dan produksi – Per.04/MEN/1985- : Pesawat tenaga dan produksi harus dibuat, dirancang, dipasang, di digunakan k dan d dipelihara di lih sesuaii kketentuan t t (P (Pasall 1) 1). Bahan konstruksi pesawat tenaga dan produksi harus kuat dan memiliki sertifikasi bahan (Pasal 2). Semua bagian bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif, kecuali ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang menyinggungnya (Pasal 4). Dilarang memindahkan memindahkan, merubah ataupun menggunakan alat pengaman atau alat perlindungan untuk tujuan lainndari suatu pesawat atau mesin yang sedang bekerja, kecuali apabila mesin tersebut dalam keadaan berhenti atau dalam perbaikkan (Pasal 5). · Alat Al t – alat l t pengaman / perlindungan li d h harus di dipasang kkembali b li setelah proses perbaikkan (Pasal 5). • • • • • • • • Pesawat tenaga / produksi yang sedang diperbaiki, tenaga penggerak harus dimatikan atau alat pengontrol harus segera dik dikunci i serta t diberi dib i suatu t ttanda d llarangan untuk t k menjalankan j l k mesin i pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat tersebut selesai diperbaiki (Pasal 6) penggerak, gg rantai – rantai dan tali – tali y yang g berat yyang g Ban – ban p dapat menimbulkan bahaya bila terlepas atau putus harus diberi perlindungan (Pasal 8). Semua pesawat tenaga dan produksi harus dipelihara secara berkala dan baik (Pasal 9). Mesin – mesin yang digerakkan oleh motor penggerak harus dapt dihentikan tanpa bergantung pada motor penggeraknya (Pasal 10). Pada motor –motor penggerak harus diterakan tanda arah putaran dan kecepatan maksim maksimum m yang ang diijinkan (Pasal 15) 15). Rantai, sabuk dan tali penghubung untuk roda gigi penggerak tidak boleh dilepas atau dipasang dengan tangan sewaktu berjalan atau ) berputar ((Pasal 16). ·Dilarang mencuci atau membersihkan pesawat tenaga dan produksi dengan cairan yang mudah terbakar atau bahan beracun (Pasal 17). Sebelum menghidupkan mesin harus diperiksa lebih dahulu dahulu, untuk menjamin keselamatan (Pasal 18). • • • • • • Roda gigi terbuka dari suatu pesawat yang berputar cepat harus diberikan perlindungan secara keseluruhan ; sedangkan yang bergerak lambat harus diberikan perlindungan pada titik pertemuan roda gigi (Pasal 24). Operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat – syarat keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 29). Operator dilarang meinggalkan pesawat tenaga dan produksi saat mesin sedang dioperasikan (Pasal 30). Tempa-tempat kerja yang mengandung gas,uap, asap yang mengganggu atau berbahaya harus dilengkapi dengan alat penghisap (Pasal 31). Setiap pesawat tenaga dan produksi sebelum dipakai harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan standar uji yang ditentukan selambatnya 5 tahun sekali (Pasal 135). Setiap perencanaan, pembuatan dan pemasangan pesawat tenaga dan produksi harus mendapatkan pengesahan dari direktur atau pejabat setempat (Pasal 138 dan 141). PELINDUNG MESIN Bahaya dari peralatan mekanik j g operasi p • Ujung • Ujung penjepit • Ujung pemotong • Ujung Uj penggunting ti • Benda berputar • Benda bergerak maju-mundur maju mundur • Benda bergerak keluar • Sisi tajam • Serpihan yang beterbangan • Bunga api • Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan Kebanyakan kecelakaan terjadi pada ti b tiga bagian i d darii mesin i dib dibawah h iinii • Ujung j g operasi p – ujung j g dimana p pekerjaan j dilakukan, yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb. • Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan pekerjaan yakni komponen seperti roda gila pekerjaan, gila, ban berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir, as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll. • Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar, maju-mundur, dan melintang Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur, dan bergerak g Lurus Batang berputar pada ujung mesin ulir Mesin pemindah dengan sistem ulir Gerakan maju mundur yang menyebabkan ujung jepitan pada benda statis Gerakan lurus dari sabuk Persyaratan Pelindung Mesin • Mencegah kontak antara pekerja dengan bagian dari mesin yang berbahaya • Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator atau bagian perawatan • Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut • Memberi tempat untuk pelumasan yang aman dan inspeksi • Aman dan cukup kuat untuk menahan beban pada operasi normal Pelindung Mesin Jenis Penghalang Pelindung Mesin Jenis Penghalang Pelindungg Pisau Pelindung Pisau Penutup Transparan Penutup Transparan Alat Pengunci Aliran Listrik Sistem Kendali Pengaman • Kendali dua tangan g = Jenis p perlindungan g ini membutuhkan penggunaan kedua tangan secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin. K Keuntungan dari d i sistem i iinii adalah d l h: • menghindarkan tangan operator dari daerah bahaya dapat diadaptasikan dengan berbagai bahaya, operasi ete batasa da dari ssistem ste ini ada adalah a : Keterbatasan • hanya melindungi si operator saja, membutuhkan siklus terputus atau jeda pada operasi, dan harus didesain untuk mencegah manipulasi dari operator. Kendali dua tangan Penting • • • Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah menyebabkan b bk ribuan ib cacatt d dan kkematian ti setiap tahunnya. Namun demikian, kecelakaan-kecelakaan kecelakaan kecelakaan ini dapat dicegah. Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang bisa dipasang untuk memberi perlindungan pada operator mesin dan staf perawatan. Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai keuntungan dan kelemahan kelemahan, uang harus dievaluasi dengan baik sebelum salah satu sistem dipilih p dan dipasang. p g Penerangan di tempat kerja Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah penting karena : • Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat • Dapat mencegah kecelakaan • Mengurangi kelelahan mata dan bahaya kesehatan yang lain • Penerangan untuk keadaan darurat, yang sumber dayanya dapat berasal dari generator atau batere, batere diperlukan di semua lokasi kerja yang berada di dalam gedung dan jam kerja malam hari. • Penerangan darurat ini harus di di-tes tes setidaknya sekali dalam sebulan. Penerangan Yang Baik Untuk Berbagai Pekerjaan Keselamatan kerja segi Elektrik DASAR – DASAR KESELAMATAN LISTRIK • Dasar hukum mengenai g p persyaratan y keselamatan listrik tertuang pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.04/MEN/1988. Prinsip – prinsip keselamatan pemasangan p g listrik : – – – – a) Harus sesuai dengan gambar rencana yang telah disyahkan. b) Mengindahkan syarat – syarat yang ditetapkan. c)) Harus menggunakan gg tenaga g terlatih. d) Bertanggung-jawab dan menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga kerjanya. – e)) Orang g yyang g diserahi tanggung-jawab gg g j atas p pelaksanaan pekerjaan pemasangan instalasi listrik harus ahli dibidang listrik, memahami peraturan listrik dan memiliki sertifikat dari instansi yang berwenang. Ketentuan lain mengenai persyaratan keselamatan li t ik adalah listrik d l h: • • • • • • Instalasi listrik yang telah selesai dipasang harus diperiksa dan diuji sebelum dialiri listrik oleh pegawai pengawas spesialis lstrik lstrik. Instalasi listrik yang telah dialiri listrik, instalatur masih terikat tanggungjawab satu tahun atas kecelakaan termasuk kebakaran akibat kesalahan pemasangan instalasi. Harus ada pemeriksaan yang rutin terhadap isolator isolator. Isolator yang retak retak, terutama untuk tegangan menengah dan / atau tegangan tinggi yang dapat mangakibatkan gangguan pada pengusahaan atau dapat menimbulkan kecelakaan. Seluruh instalasi listrik , tidak hanya bagian yang mudah terkena gangguan saja, tetapi juga pengaman, pelindung dan lengkapannya harus terpelihara dengan baik. Jangan membiarkan instalasi yang aus, penuaan atau mengalami kerusakan. Segera g dilakukan p penggantian. gg Isolator sakler minyak, transformator dan sebagainya pada waktunya harus dibebaskan dari air, debu dan arang dan zat asam, antara lain dengan cara penyaringan. • Perlengkapan seperti relai lebih cepat terganggu kerusakkannya. Oleh sebab itu harus sering dilakukan pengujian terhadapnya. • Dalam melakukan pemeliharaan, pemeliharaan dilarang menggunakan perkakas kerja dan bahan yang magnetic dekat dengan medan magnet perlengkapan listrik. • Pelindung P li d d dan pengaman, yang selama l pemeliharaan lih dibuka / dilepas, harus dipasang kembali pada tempatnya. • Dilarang menyimpan bahan yang mudah terbakar di daerah yang dapat membahayakan instalasi listrik. • Diruang dengan bahaya ledakkan tidak diijinkan mengadakan perbaikkan dan perluasan instalasi pada keadaan ketegangan ; dan dalam keadaan aman, perlengkapan listrik harus terpelihara dengan baik. • Hal lain yang perlu diperhatikan dipusat pembangkit listrik untuk keselamatan pekerja adalah :: • Ruang control yang terpisah dan terisolasi dari suara berisik. • Generator G t harus h ditempatkan dit tk ditempat dit t yang kering. k i • Generator diamankan terhadap arus lebih dengan menggunakan pemutus tenaga dan pengaman lebur. • Tersedianya alat-alat pengaman terhadap : arus lebih ; tegangan nol ; arus balik ; dan bahaya snggung. • Terawatnya tangki harian bahan bakar dan tidak melakukan l k k penumpukkan kk b bahan h b bakar k did didalam l gedung d pembangkit listrik, tetapi menempatkannya diluar gedung sejarak sekitar 3 meter. • Tidak Tid k tercecernya t bahan b h bakar b k disekitar di kit pembangkit b kit listrik. • Tersedianya penerangan yang cukup. • • • • • • Memberi sekat pada lantai disekitar alat-alat (mesin yang dipasang misalnya alas karet dan sebagainya) sebagainya). Menghubungkan bagian – bagian logam alat – alat yang dipakai dengan tanah. Ruangan tempat peralatan listrik dipasang, harus diberi pagar, tirai pemisah i h atau t di dinding di untuk t k mencegah h masuknya k orang yang tid tidak k berkepentingan atau mencegah gangguan orang terhadap peralatan listrik dan harus dipasang tanda peringatan pada tempat masuk ruang tersebut. Pagar – pagar logam yang digunakan untuk melindungi pusat pembangkit listrik sedikitnya 2 meter tingginya dari tanah atau pagar – pagar dengan konstruksi jenis lain misalnya bahan yang bukan g , asal cukup p terjamin j agar g orang g yyang g tidak berwenang g tidak logam, mudah masuk. Lantai, dinding, langit – langit dan bagian konstruksi lain dari ruangan dan bagian – bagiannya harus dibuat dari bahan yang dapat terbakar atau bila hal lain demikian menimbulkan keberatan keberatan, maka sisi dalamnya dilapisi bahan yang tidak dapat terbakar. Penggunaan daun pintu, kosen dan daun jendela dari kayu diperbolehkan tanpa lapisan yang tidak dapat terbakar bila bukaan pintu dan jendela tersebut mengarah keluar bangunan bangunan. • • • • • • • • • Ruangan dan bagian – bagiannya harus bebas dari bahan, debu, uap atau gas yang mudah terbakar terbakar. Ventilasi ruangan dan bagian – bagiannya harus cukup untuk memelihara agar temperature tidak meningkat dan menghindarkan pengotoran udara selama bekerja. Ud Udara ruangan d dan b bagian i – bagian b i did didalamnya l selalu l l d dalam l keadaan kering. Mesin dalam ruangan harus dipasang pada pondasi dengan penguatan p g dan ikatan yang y g kuat dudukkanya, y , sehingga gg tidak terjadi j getaran yang merambat pada dinding bangunan. Sumber listrik darurat harus tersedia dari generator tersendiri. Semua penerangan harus dipasang sedemikian mudah dicapai / dikendalikan. dikendalikan Lantai harus rata dan dapat dilalui dengan aman. Bila licin, maka harus dipasang anti slip. p mungkin g sekitar 2,5 , meter. Jalur jjalan sedapat Tiap kamar harus memiliki jalan keluar yang bebas rintangan. Daundaun pintu yang membuka keluar harus dilengkapi dengan kunci / gerendel yang mudah dibuka setiap keadaan. • Alat p pemadam api p yyang g sesuai dengan g tujuan j pemakaiannya, harus selalu tersedia dan diletakkan ditempat yang mudah terlihat dan mudah dicapai. • Semua bagaian logam yang tidak bertegangan harus ditanahkan. • Pada ruangan tempat menyimpan akumulator, tidak boleh menyimpan botol – botol dan tangki air aki dalam keadaan terbuka. • Dianjurkan lantai tempat nmenyimpan aki tahan asam atau t dicat di t tahan t h asam. • Untuk tegangan lebih dari 600 volt antara fasa dengan fasa harus ada p pelindung g/p pemisah bagian g – bagian g yang bertegangan dengan penyekatan yang sesuai. Tanggung Jawab Perusahaan • Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang ada menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara ada, periodik • Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti sarung tangan, pelindung li d wajah, j h dan d peralatan l pelindung li d lainnya l i yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut • Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar • Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan mengenai cara penggunaan peralatan pelindung; Efek Listrik pada Kesehatan tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang terkontak Jumlah Arus Listrik Efek Pada Tubuh 1 mili-ampere mili ampere (mA) Terasa ditangan 2 mA Bengkak ditangan 3,5 mA Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat Mengakibatkan j t h atau jatuh t kecelakaan k l k lain) l i ) 5 mA Tremor pada tangan 7 mA Kontraksi otot yang tidak terkendali di lengan 10-20 mA Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan atau kabel berlistrik karena otot terkunci 30 mA Tidak bisa bernapas 5-250 mA Detak jantung yang tidak normal, biasanya dapat menyebabkan kematian 1300 mA Daya pada pesawat televisi biasa PERHATIAN • • • Listrik dapat menyebabkan kematian dan berbagai g cedera serius,, dan untuk menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hanya disperlukan sedikit saja kontak dengan listrik. Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan dengan desain dan penggunaan peralatan di tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi dan evaluasi yang baik. Perusahaan bertanggung gg g jjawab untuk memberikan peralatan listrik yang sesuai dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan pelindung p g bagi g p pekerja, j , cara kerja j yyang g aman,, dan pelatihan. DASAR – DASAR PROSEDUR ISOLASI • Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang g dalam Peraturan Menteri Nomor Per. 04/MEN/1985 Pasal 6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya p kerja. j ditempat • Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber energi yang berbahaya sedemikian sehingga dapat memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada dalam posisi di mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan dapat menimbulkan cedera / sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan. 5 kelompok energi yang berbahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau p penyakit y terhadap pp personil bila tidak dikendalikan dengan benar. a)) Elektrikal – Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus residu (residual current). Energi listrik dikelompokkan menjadi : – Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt). – Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt). – Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt). – Energi g listrik dianggap gg p berbahaya y bila arus listrik dapat p menimbulkan cedera dengan cara melewati tubuh. b) Panas – Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau dingin. Energi panas ini dapat berbahaya bila melampaui kemampuan p itu. tubuh untuk menahan temperatur c) Bahan Kimia • Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan – bahan yang dapat menimbulkan cedera atau penyakit melalui kontak dengan cara dihirup, diserap atau dicerna.Bahan kimia biasanya dikelompokkan menjadi :– – – – – Korosif Mudah terbakar Beracun Oksidasi Ledakkan d) Radiasi • Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara spontan mengeluarkan energi dalam jumlah cukup banyak untuk menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh “merusak organ – organ”. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi : – Ioniasasi I i i – Non-Ionisasi e) Mekanikal • Energi mekanis dianggpap berbahaya bila energinya g y cukup p besar untuk menimbulkan cedera fisik pada orang. Energi mekanis dapat dikelompokkan menjadi : – – – – Gravitasi (karena posisi) Tersimpan (pegas) Hid lik Hidrolik Pneumatik Contoh prosedur isolasi umum (disadur dari Prosedur I l i PT Kaltim Isolasi K lti Prima Pi Coal) C l) : 1. Langkah Satu : Mengenali Sumber Energi Yang Berbahaya – Kenali semua sumber energi dan konfirmasikan bahwa titik isolasi utama telah diketahui. diketahui – Ketahuilah suatu instalasi atau alat yang berhubungan dan dapat menciptakan bahaya. – Tetapkan jenis isolasi yang akan ditetapkan (individu / kelompok). 2. Langkah Dua : Memberitahu pihak – pihak yang relevan – Beritahu semua personil yang akan terkena imbas isolasi untuk mencegah timbulnya masalah. – Bila p perlu,, beritahu pihak p operasional p bahwa instalasi atau alat yyang g berhubungan harus diisolasi agar pekerjaan dapat dilakukan dengan aman. 3. Langkah Tiga : Mengisolasi Sumber – Sumber Energi Berbahaya – Isolasi sumber – sumber energi berbahaya pada instalasi atau alat pada titik – titik isolasi utama dan menggunakan instruksi yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat. Gunakan scissor lock / pad lock atau master series lock. (Jangan menggunakan alat Bantu untuk isolasi tombol tekan, alat sirkuit control, emergency stop, pull wire switch compressor. 4. Langkah Empat : Memastikan Potensial Energi Nol – Semua isolasi sumber energi berbahaya harus dites untuk memastikan bahwa energi – energi itu telah dikendalikan (potensial energi Nol). – Periksa juga semua energi tersimpan dan pastikan telah diamankan, seperti : chocking, pengeluaran tekanan, pemasangan barikade, dsb. 5. Langkah Lima : Memasang Personal Lock – Out – Pasang personal lock – out sesuai dengan sumber energi utama yang berhubungan dimana ia bekerja. 6. Langkah Enam : Memulai Pekerjaan 7 Langkah Tujuh : Menyelesaikan Pekerjaan 7.Langkah Pekerjaan. – Pastikan semua pekerjaan telah diselesaikan. – Semua personal lock –out dilepas. – Beritahu semua pihak yang relevan atau terpengaruh mengenai maksud menghubungkan kembali sumber energi. – Pastikan aslat dites dan mampu beroperasi kembali. – Komunikasikan pada semua orang bahwa alat sudah dioperasikan.