KAJIAN KELAYAKAN INVESTASI PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Yulia Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra e-mail: [email protected] ABSTRAK: Investasi Sistem Informasi (SI)/Teknologi Informasi (TI) seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Akan tetapi investasi terhadap suatu sistem aplikasi terus dilakukan karena perusahaan melihat bahwa ada hubungan antara biaya TI dengan performa ekonomi dari perusahaan. Biaya lebih mudah diidentifikasikan dan dihitung dibandingkan manfaat, khususnya untuk manfaat yang sifatnya tidak nyata (intangible). Sebagian besar manajer SI/TI dan perusahaan cenderung tidak masuk ke dalam detil jika berbicara tentang manfaat tidak nyata karena kedalaman analisisnya tidak jelas. Kebanyakan, cara praktis dalam menggunakan pendekatan finansial berfokus pada manfaat nyata (tangible benefit), seperti penghematan biaya, pengurangan pegawai dan sebagainya. Sayangnya, pengurangan atau bahkan pengeliminasian kontribusi manfaat tidak nyata terhadap implementasi SI/TI telah menurunkan nilai ekonomis dari investasi.Berdasarkan persoalan ini, beberapa ahli memperkenalkan cara yang lebih praktis untuk manajer SI/TI dan perusahaan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana investasi diukur, contohnya dengan menggunakan pendekatan non-finansial. Beberapa orang percaya bahwa dua pendekatan harus digabungkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan akurat. Pada karya tulis ini, akan digunakan metodologi information economics yang menggabungkan kedua pendekatan baik finansial maupun non-finansial untuk menilai dan melakukan justifikasi terhadap investasi SI/TI. Kata kunci: investasi SI/TI, manfaat nyata, manfaat tidak nyata, information economics ABSTRACT: Most people argue that Information System (IS)/Information System (IT) investments are closely related to cost and benefit without understand the benefit that will be received. However, companies keep investing money to create application systems because they have seen some relationship between the costs of IT and the economic performance of company. Costs are much easier to identify and calculate then benefits, especially intangible benefits. The hardest and most tedious part is the effort to quantify intangible benefits into monetary values in order to make the cost-benefit analysis more accurate. Most of business and IS/IT managers prefer not to go into detail when talking about intangible benefits because the depth of analysis is uncertain. The more practical way in using this financial approach is to focus on tangible benefits, such as cost saving, reduced staff, etc. Unfortunately, reducing or even eliminating the intangible benefits contribution to the IS/IT implementation has degraded the economic value of the investment. Based on this issue, some thinkers have introduced a much more practical way for business and IS/IT managers to get snapshots of how IS/IT investment is going to be measured, for example, using the non-financial approach. Some people believe that the two approaches must be combined to have a better and more accurate result. In this paper, information economics methodology, which combines both financial and non-financial approaches, will be used to assess and justify IS/IT investment. Keywords: IS/IT investment, tangible benefit, intangible benefit, information economics PENDAHULUAN Penilaian investasi Sistem Informasi (SI)/ Teknologi Informasi (TI) dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu proyek pengembangan SI/TI yang baru dapat memberikan manfaat yang sesuai (baik manfaat yang bersifat tangible maupun intangible) dengan biaya yang telah dikeluarkan. Investasi SI/TI seringkali hanya dipandang sebagai suatu biaya yang harus dikeluarkan tanpa tahu manfaat apa yang akan diperoleh. Tiga puluh tahun yang lalu, ketika komputer digunakan sebagai sarana pemrosesan data secara elektronik dan menjalankan aplikasi tertentu seperti penggajian dan buku besar, lebih mudah untuk mendefinisikan dan menghitung manfaat dan biaya investasi. Penggunaan SI/TI yang semakin kompleks dan terdistribusi, yang menggeser manfaat dari efisiensi dan efektivitas ke inovasi, membuat manfaat semakin tidak nyata dan lebih sulit untuk didefinisikan dan diukur. 110 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ Yulia, Kajian Kelayakan Investasi Proyek Teknologi Informasi 111 Beberapa praktisi berpendapat mengapa seringkali proyek SI/TI dianggap gagal memberikan manfaat yang signifikan ke perusahaan karena nilai manfaat SI/TI tidak pernah digali secara optimal. Seperti fenomena Iceberg, sesungguhnya masih banyak manfaat SI/TI yang tidak terlihat dan belum digali. Salah satu metode untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan proyek adalah Information Economics (IE), yang dikembangkan oleh Parker untuk menghubungkan kinerja bisnis dengan teknologi informasi. Pada model ini, manfaat ditentukan melalui kombinasi dari analisis enhanced ROI, penilaian bidang bisnis, dan penilaian bidang teknologi. Gambar 2 (Ranti, 2005) menunjukkan kerangka penilaian investasi dengan menggunakan metodologi information economics, dimana pada akhir penilaian akan didapatkan sebuah skor angka yang menunjukkan nilai ekonomis dari suatu investasi SI/TI. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Parker menglasifikasikan manfaat SI/TI ke dalam tiga bagian (Parker, 1988) yaitu: Tangible benefit Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan perusahaan. Contohnya meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan kertas, dan sebagainya. Analisis terhadap tangible benefit atau yang bersifat kuantitatif menggunakan perhitungan dengan metode simple ROI- Traditional Cost-Benefit Analysis (TCBA) Gambar 1. The Iceberg Phenomenon Penilaian investasi juga diperlukan untuk menentukan waktu pengembangan proyek-proyek pada suatu perusahaan. Pada saat perusahaan akan mengembangkan beberapa proyek SI/TI, maka perusahaan tersebut haruslah menetapkan prioritas, mana saja proyek yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Kecenderungannya, proyek yang mempunyai nilai ekonomis tertinggi dan sesuai dengan anggaran perusahaanlah yang akan dikembangkan terlebih dahulu. Dengan kata lain, pada karya tulis ini akan dikaji bagaimana menganalisa dan menghitung nilai ekonomis investasi SI/TI dan apa manfaatnya bagi suatu perusahaan. Metodologi yang akan digunakan untuk menilai dan melakukan justifikasi terhadap suatu investasi SI/TI adalah information economics. INFORMATION ECONOMICS Feasibility assessment merupakan suatu metode untuk mengevaluasi kelayakan suatu proyek dengan melihat aspek finansial maupun non-finansial terhadap kebutuhan organisasi yang telah ditetapkan, dan menilai prioritas proyek-proyek yang ditawarkan. Kelayakan dapat saja dalam bentuk biaya, manfaat, nilai, atau hal-hal yang berkaitan dengan sosialteknikal (Graeser et al, 1998: 90). Quasi benefit Manfaat yang berada di ruang “abu-abu”, atau yang berpengaruh langsung terhadap keuntungan tetapi susah dihitung ataupun sebaliknya, tidak berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat dihitung. Contohnya memperbaiki proses perencanaan, perbaikan pengambilan keputusan, dan sebagainya. Analisis terhadap quasi benefit menggunakan perhitungan dengan: − value acceleration (VA): percepatan perolehan manfaat dan penghematan biaya karena hubungan dua fungsi dalam hubungan sebab akibat, biasanya dipicu oleh suatu waktu atau perbaikan di bagian lain (ripple effect) − value linking (VL): sama dengan value acceleration tetapi tidak bergantung pada waktu − value restructuring (VR): mengacu pada nilai yang berhubungan dengan suatu pekerjaan atau fungsi bagian; diukur dengan peningkatan produktivitas yang didapat dari usaha pada suatu bagian dari aktivitas dengan manfaat yang lebih rendah menjadi meningkat lebih tinggi. − innovation valuation: aplikasi SI/TI yang inovatif menjadi penggerak dalam perubahan strategi bisnis, produk dan layanan, serta domain bisnis dari organisasi. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ 112 JURNAL INFORMATIKA VOL. 6, NO. 2, NOPEMBER 2005: 110 - 114 Intangible benefit b. Technology Domain Komponen-komponen penilaian dari domain ini antara lain: − Strategic IS architecture: manfaat proyek SI/TI diukur melalui tingkat kesesuaian proyek tersebut terhadap perencanaan SI/TI secara keseluruhan. − Defitional Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa besar ketidakpastian akibat perubahan dari target − Technical Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa besar ketergantungan proyek terhadap keahlian, perangkat keras, perangkat lunak dan sistem. − Infrastructure Risk: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa pentingnya investasi nonproyek untuk mengakomodasi proyek ini. Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak positif bagi perusahaan, tetapi tidak secara langsung berpengaruh pada keuntungan. Contohnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan moral pegawai, dan sebagainya. Analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian yaitu: a. Business Domain Komponen-komponen penilaian dari domain bisnis antara lain: − Strategic match: manfaat teknologi informasi diukur melalui seberapa besar dukungannya terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi atau besarnya kontribusi terhadap kegiatankegiatan operasional untuk mecapai tujuan tersebut. − Competitive advantage: manfaat teknologi informasi diukur melalui kontribusinya terhadap pencapaian keuntungan kompetitif organisasi. Penggunaan potensial teknologi informasi adalah untuk menciptakan rintangan persaingan. Dengan demikian, proyek-proyek teknologi yang mendukung sistem antar organisasi (inter-organizational system) memiliki manfaat yang lebih tinggi. − Management information support: kategori ini menilai kontribusi proyek-proyek teknologi informasi terhadap kebutuhan manajemen akan informasi dalam pengambilan keputusan. − Competitive response: manfaat proyek-proyek teknologi informasi diukur melalui seberapa besar resiko persaingan jika proyek tersebut tertunda atau tidak dilaksanakan. Semakin proyek tersebut tidak dapat ditunda, maka manfaatnya semakin tinggi. Kategori manfaat 1 (tangible) dan 2 (quasi tangible) menggunakan pendekatan finansial enhanced ROI, dimana hasil penilaiannya menghasilkan suatu nilai moneter dan skor angka sedangkan kategori manfaat ke-3 menggunakan pendekatan nonfinansial (domain bisnis dan teknologi), dimana hasil penilaiannya adalah sebuah skor angka. Pada kategori ke-3 ini, skor berkisar dari 0-5 Dengan demikian, nilai proyek SI/TI diukur dengan formula berikut ini (Parker, 1988: hal. 102): Skor Proyek = Enhanched ROI + bobot bidang bisnis + bobot bidang teknologi Enhanched ROI= Traditional ROI+value linking + value acceleration+value restructuring+innovation valuation F in a n c ia l A p p ro a ch IS /IT P RO JE CTS A n a lysis o f T a n gib le V a lue s S im ple R O I-1 TCB A A na lys is o f Q u a si In ta n gib le V a lu es S im ple R O I-5 VL S im ple R O I-3 VA B us ine ss D om ain A s se sm e n t S co res (0 -5 ) A n aly sis of In tan g ib le V alu e s S im p le R O I-4 VR S im ple R O I-5 IV T ec h no lo y D o m a in A ss e sm e n t S c o res (0 -5 ) SM CA MI SA DU IR CR OR e tc. TU etc. e tc. N o n -F in a n c ial A pproach C o rp o ra te V a lu e s S im p le R O I, S M , C A , e tc. are w e ig hte d a cco rd in g to C o rpo ra te V alu e N o n - F in a n c ia l A p p ro a c h -B u s in e ss & T e c h n o lo g y D o m a in S c o res G a m b a r 2 . K e ran g k a In form a tio ns E c on o m ic s Gambar 2. Kerangka Informations Economics Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ IE SCOREC ARD Yulia, Kajian Kelayakan Investasi Proyek Teknologi Informasi 113 STUDI KASUS Tabel 4. Asumsi Manfaat Tangible Studi kasus diambil dari pembuatan sistem informasi eksekutif pada perusahaan X. Pertamatama akan dilakukan penglasifikasian manfaat yang diperoleh dari sistem baru ini. Tabel 5. Asumsi Manfaat Quasi Tangible Tabel 1. Ringkasan Manfaat Potensi Manfaat Pengurangan staf kantor pusat Peningkatan daya tarik sajian informasi Peningkatan pengamanan informasi dan keputusan Peningkatan ketepatan pemilihan keputusan eksekutif Percepatan waktu kunjungan dinas Peningkatan produktivitas kerja Membantu pencapaian tujuan strategi perusahaan Membantu memperbaiki lingkungan perusahaan Klasifikasi Aspek Domain Value Manfaat Tangible Bisnis Finansial Metode Pengukuran Traditional Cost Benefit Intangi- Teknologi Non-finansial IE-kuisioner ble domain Intangi- Teknologi Non-finansial IE-kuisioner ble domain Quasi Bisnis tangible Finansial IE-Value Linking Quasi Bisnis tangible Quasi Bisnis tangible Intangi- Bisnis ble Finansial IE-Value Acceleration Finansial IE-Value Restructuring Non-finansial IE-kuisioner domain Intangi- Bisnis ble Non-finansial IE-kuisioner domain Tabel 6. Rincian Penghematan Biaya Operasional Tabel 2. Biaya Pengembangan Perangkat Lunak Tabel 7. Manfaat Value Linking Tabel 3. Biaya Berjalan (dalam ribuan rupiah) Tabel 8. Manfaat VA (dalam ribu Rp) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/ 114 JURNAL INFORMATIKA VOL. 6, NO. 2, NOPEMBER 2005: 110 - 114 Tabel 9. Manfaat VR (dalam ribu Rp) KESIMPULAN − Lebih banyak disiplin dan pemikiran yang berfokus pada hasil serta pengalaman yang dibutuhkan jika ingin mendapatkan manfaat bisnis secara nyata dari investasi SI/TI. − Suatu perusahaan membutuhkan pemahaman yang benar tentang manfaat untuk membuat keputusan tentang dimana harus melakukan investasi. − Metodologi information economics dapat digunakan untuk membantu suatu perusahaan dan manajer SI/TI mengukur dan membuat prioritas proyek berdasarkan nilai kembali dari investasi . DAFTAR PUSTAKA 1. Graeser, Valerie, Leslie Willcocks, Nikolaos Pisanias. Developing the IT Scorecard. London: Business Intelligent Ltd. 1998. Tabel 10. Dampak Ekonomis ROI Penerapan VL, VR dan VA Setelah 2. Parker, Marilyn, Robert J. Benson, H.E. Trainor. Information Economics: Linking Business Performance to Information Technology. New Jersey: Prentice Hall. 1988. 3. Ranti, Benny. Kuliah Manajemen Investasi, 2005. *) Nilai Lingkup bisnis dan teknologi didapat dari hasil survei dengan tabel survei diambil dari Parker,1988. Tabel 11. Nilai Korporat Proyek SIE Evaluator Pembobotan Penilaian: Lingkup Bisnis Lingkup Teknologi Pembobotan: Lingkup Bisnis Lingkup Teknologi Total Skor TOTAL Lingkup Bisnis Lingkup Teknologi ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR +2 +4 +6 +2 +4 -1 +2 -2 -1 -1 1 2 5 3 20 18 4 8 5 20 1 5 1 2.5 5 10 -2 -2.5 -1 -1 71.5 Value: 78 Pay Back Period dari SIE = Risk: -6.5 1.107.726.000 = 0.4 tahun 13.385.798.830 / 5 tahun Dari tabel 10 dan 11 dapat dilihat bahwa proyek SIE ini mempunyai nilai korporat sebesar 71.5 (dari Value – Risk pada tabel dengan waktu pengembalian investasi sebesar 0.4 tahun atau 4.8 bulan. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/informatics/