BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 1.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan pada PT. Rhemacom Distribusi, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hubungan karyawan (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Untuk dapat meningkatkan hubungan karyawan, perusahaan lebih baik melakukan program atau acara yang sifatnya dapat mendekatkan hubungan yang terjadi antar karyawan. Tidak hanya itu, media berkomunikasi antar karyawan juga berperan dalam meningkatkan hubungan karyawan. Apabila dilihat dari persentase usia dari karyawan, mayoritas karyawan berusia 25-30 tahun sebesar 46% dengan pendidikan terkhir mayoritas S1 sebesar 40% dan mayoritas lama bekerja 3-4 tahun sebesar 47% mungkin menjadi salah satu alasan karyawan hanya berkomunikasi dengan kelompok tertentu saja. 2. Berbagi pengetahuan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Peran pemimpin atau atasan dalam berbagi pengetahuan sangat penting, seperti peran pemimpin jelas dalam merumuskan visi perusahaan, memberi banyak masukan kepada karyawan, dan tidak hanya dalam masukkan saja namun karyawan juga harus menyerap dengan benar infromasi yang di dapat. Apabila dilihat dari tingkat pendidikan, mayoritas karyawan dengan pendidikan S1 sebesar 40% yang bisa saja menjadi alasan mengapa karyawan tidak suka berbagi pengetahuan dengan alasan sudah cukup dengan pengetahuan yang dimiliki masingmasing. 3. Disiplin kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Dsiplin kerja dapat berupa tepat waktu, berpakaian yang rapi dan sopan, patuh pada peraturan dan juga memiliki sifat bertanggung jawab. Semua ini dapat berjalan apabila terdapat rasa kesadaran diri yang tinggi dari setiap karyawan dan juga peran pemimpin atau atasan juga ikut mempengaruhi karena untuk menjadi teladan bagi karyawan. Apabila dilihat dari usia karyawan dengan mayoritas usia 25-30 93 94 tahun sebesar 46%, bisa saja menjadi alasan karyawan tidak disiplin karena dengan usia yang cukup produktif karyawan masih merasa belum siap terikat dengan peraturan perusahaan dan masih sulit untuk diatur oleh peraturan. 4. Hubungan karyawan (X1) dan berbagi pengetahuan (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Kedua faktor ini saling berpengaruh terhadap kinerja karyawan, oleh karena itu dengan melihat besar pengaruh dari tiap variabel maka perusahaan lebih baik segera mengatasi apabila terjadi konflik antar karyawan karena dampaknya akan berpengaruh kepada kinerja karyawan. Apabila dilihat dari usia, pendidikan dan lama bekerja mayoritas karyawan 46% dengan usia 25-30 tahun, 40% dengan pendidikan terakhir S1 dan 47% dengan lama bekerja 3-4 tahun dapat dijadikan alasan karyawan hanya melakukan komunikasi berkelompok saja dan tidak suka berbagi pengetahuan karena dianggap pengalaman, pengetahuan yang di dapat dari perusahaan sudah cukup dan merugikan apabila pengetahuan tersebut dibagikan dengan karyawan lain. 5. Berbagi pengetahuan (X2) dan disiplin kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Dengan melihat besar pengaruh terhadap kinerja karyawan, perusahaan lebih baik segera mengatasi hambatan yang ada dan juga pimpinan perusahaan turut ikut mengambil serta agar dapat menjadi panutan bagi karyawan lain. Apabila dilihat dari usia, pendidikan dan lama bekerja mayoritas karyawan 46% dengan usia 25-30 tahun, 40% dengan pendidikan terakhir S1 dan 47% dengan lama bekerja 3-4 tahun dapat dijadikan alasan karyawan tidak suka berbagi pengetahuan dan datang terlambat karena usia yang masih produktif dan belum siap terikat dengan peraturan perusahaan lalu pengalaman yang di dapat cukup banyak namun tidak dibagikan dengan karyawan lain. 6. Hubungan karyawan (X1) dan disiplin kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Melihat besar pengaruh yang dihasilkan memang cukup tinggi, namun tidak setinggi dibandingkan dengan variabel lainnya tetapi bukan karena tidak penting namun lebih baik perusahaan memilih untuk meningkatkan variabel lain yang memiliki nilai pengaruh lebih besar. Apabila dilihat dari usia, pendidikan dan lama bekerja mayoritas karyawan 46% dengan usia 25-30 95 tahun, 40% dengan pendidikan terakhir S1 dan 47% dengan lama bekerja 3-4 tahun dapat dijadikan alasan bahwa karyawan hanya berkomunikasi dengan teman kelompoknya saja dan yang sudah bekerja bersama lama di perusahaan dan dengan umur yang produktif, karyawan tidak terlalu suka terikat dengan peraturan perusahaan. 7. Hubungan karyawan (X1), berbagi pengetahuan (X2) dan disiplin kerja (X3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) di PT. Rhemacom Distribusi. Apabila di lihat dari besarnya nilai pengaruh ketiga variabel terhadap kinerja karyawan, lebih baik perusahaan fokus untuk meningkatkan seluruh variabel karena memiliki pengaruh yang paling besar dan dengan itu perusahaan dapat berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuannya. Apabila dilihat dari usia, pendidikan dan lama bekerja mayoritas karyawan 46% dengan usia 25-30 tahun, 40% dengan pendidikan terakhir S1 dan 47% dengan lama bekerja 3-4 tahun dapat dijadikan alasan bahwa karyawan hanya berkomunikasi dengan karyawan yang bekerja bersama lama di perusahaan tersebut dan juga dengan pendidikan terakhir karyawan mayoritas S1 membuat masing-masing karyawan enggan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Dan juga dengan mayoritas karyawan yang berusia produktif adalah alasan karyawan tidak disiplin karena dengan usia yang masih muda, karyawan tidak memiliki rasa patuh dan tidak ingin terlalu terikat dengan peraturan perusahaan. 1.2 Saran Saran yang dapat peneliti sampaikan kepada perusahaan PT. Rhemacom Distribusi setelah selesai melakukan penelitian ini adalah: 1. Sebaiknya perusahaan memperhatikan hubungan karyawan yang ada di dalam perusahaan, karena hubungan karyawan ini dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat membantu meraih tujuan perusahaan. Apabila hubungan karyawan di dalam perusahaan baik maka dalam proses menyelesaikan pekerjaan akan terhindar dari kesalah pahaman yang mungkin terjadi. Dengan memfasilitasi karyawan seperti adanya ruangan khusus diskusi, dibentuknya kelompok kecil juga sudah dapat membantu dalam hubungan karyawan. Selain itu terdapat cara yang lain untuk menginkatkan hubungan karyawan seperti mengadakan acara jalan-jalan bersama, piknik 96 atau acara lainnya yang diadakan untuk menghilangkan jenuh karyawan terhadap pekerjaannya dan juga untuk lebih bisa mengenal antar karyawan. 2. Perusahaan juga harus memperhatikan berbagi pengetahuan yang terjadi di dalam perusahaan, karena pengetahuan yang ada di setiap karyawan berbedabeda dan juga pengetahuan itu sendiri bersifat dinamis. Jadi, untuk tetap dapat mencapai tujuan, perusahaan harus mendorong karyawan untuk melakukan berbagi pengetahuan agar pengetahuan yang ada di dalam setiap karyawannya meningkat dan berkembang tidak hanya itu saja yang di pahami namun banyak hal yang bisa dipelajari. Cara perusahaan untuk dapat mendorong karyawan dalam berbagi pengetahuan, dengan cara memberikan contoh kepada karyawan seperti apabila karyawan melakukan kesalahan dalam pekerjaan manajer menjelaskan kesalahan tersebut dan juga menjelaskan lebih jauh kepada karyawannya sehingga dapat dimengerti oleh karyawan dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. 3. Disiplin kerja adalah hal yang perlu diperhatikan juga jika perusahaan ingin tetap sukses. Karena kedisiplinan juga membantu dalam meraih tujuan perusahaan. dalam disiplin kerja hal yang umum dilakukan namun sulit untuk diterapkan adalah datang ke tempat kerja tepat waktu. Oleh karena itu, perusahaan dalam mengatasi permasalahan tersebut dapat menggunakan sistem pengumpulan poin. Dimana dengan kebijakan tertentu dan batas maksimum keterlambatan yang di berikan oleh perusahaan, karyawan akan di berikan poin dan diakhir bulan gaji dari tiap karyawan akan dipotong sesuai dengan poin yang mereka dapatkan 4. Untuk bidang pendidikan diharapkan dapat berguna di kemudian hari, dan dapat menjadi masukkan ataupun acuan di dalam bidang pendidikan bagi yang membutuhkan. Untuk penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama diharapkan dapat menganalisis faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan dan yang tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti. Penelitian juga diharapkan dengan sampel yang lebih banyak sehingga lebih kuat untuk mewakili kinerja karyawan yang ada di perusahaan.