1 TEKNIK KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA DALAM RELOKASI MASYARAKAT KOTA LAMA KELURAHAN KADAI KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI *Ita Sugnilitas **Zulfiah Larisu, ***Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari. E- Mail: [email protected] ABSTRAK Judul Skripsi adalah Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama dan faktor- faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini dilaksanakan pada kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Informan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara rinci dan dalam bentuk naratif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik komunikasi yang digunakan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Teknik komunikasi informatif dan teknik komunikasi persuasif. Dengan melakukan teknik komunikasi informatif yaitu dengan cara menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait kebijakan dan manfaat adanya pembangunan dengan tujuan agar masyarakat tahu serta mau direlokasi. Sedangkan teknik komunikasi persuasif dilakukan untuk menuntaskan proses relokasi masyarakat kota lama yang masih bertahan dan tidak mau direlokasi, dengan cara komunikasi tatap muka dan menggunakan handphone, yang bertujuan untuk bernegosiasi secara personal, sehingga pihak Pemerintahan dan masyarakat menemukan titik temu yaitu bersedia direlokasi, hal ini terbukti dengan adanya penuntasan proses pembayaran lahan pada tahun 2016 serta adanya faktor-faktor dalam proses relokasi masyarakat kota lama seperti partisipasi masyarakat yaitu adanya kemauan masyarakat untuk mengikuti rapat atau pertemuan yang dilaksanakan oleh pemerintah, serta komitmen Pemerintah, dimana pihak ini benar-benar menepati janji kepada masyarakat bahwasannya ganti rugi lahanakan tuntas pada akhir tahun 2016. Kata kunci :Teknik Komunikasi, Relokasi, Persuasif dan Informatif 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Persoalan Relokasi yang terjadi dibeberapa daerah seperti Relokasi PKL di Kota Surakarta merupakan salah satu masalah yang sulit diselesaikan, seperti halnya dengan Relokasi masyarakat Kota Lama yang telah dijanjikan mulai pada tahun 2010 ketika pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengundang beberapa masyarakat untuk mengahadiri pertemuan di rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, masyarakat dijanjikan akan mendapatkan ganti rugi dan lahan lokasi baru yang akan mereka tempati, akan tetapi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2014 secara sepihak membongkar beberapa bangunan masyarakat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan janji bahwa masyarakat tersebut akan direlokasi tepat samping Swiss Bell Hotel namun tidak jadi.( Http://www.antarasultra.com/berita/281737) Teknik Komunikasi perlu memperhatikan komponen-komponen berikut: pertama, menetapkan tujuan komunikasi sebelum melakukan komunikasi terlebih dahulu harus menetapkan tujuan dilakukannya komunikasi yakni untuk mengedukasi masyarakat lokal untuk tertib. Kedua, audiens sebagai salah satu unsur penting terhadap berhasil tidaknya program penertiban yang dilakukan. Ketiga situasi manajemen suatu komunikasi yang efektif dipengaruhi juga oleh situasi manajemen yang berdampak pada bagaimana pesan dikirim, diterima, dan diinterpretasikan. Keempat komunikator kredibilitas pengirim pesan sangat berpengaruh pada berhasil tidaknya teknik komunikasi yang dilakukan. Selain itu dipengaruhi juga oleh status, realibilitas, dan keahlian sumber atau pengirim pesan. Kelima, media/saluran dalam suatu komunikasi, pemilihan media atau 3 saluran menjadi keputusan yang penting. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan penerima pesan dan jangkauan dari penerima. (Garnett, 1992:38). Proses Relokasi Masyarakat Kota Lama dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk itu Pemerintah memilih Humas dan Biro Pemerintahan untuk menyelesaikan masalah terkait relokasi masyarakat kota lama. Maka penulis ini meneliti tentang Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan Kendari Barat Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari ? 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Teknik Komunikasi Pemerintah dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan Kendari Barat Kota Kendari ? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penilitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama. 4 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Teknik Komunikasi Pemerintah dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama. Teori Yang Digunakan Teori yang digunakan yaitu teori Lasswell (Effendy,2002:10 ) yang menyatakan yakni : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa) teori ini dianggap cocok oleh peneliti untuk mengungkap masalah. Adapun masalah yang diteliti yaitu Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi tenggara yakni, pertama adalah komunikatornya atau orang yang mengetahui tentang pembangunan Jembatan Bahtramas dan Relokasi masyarakat, kedua adalah pesan atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat, ketiga adalah media komunikasi yang digunakan dalam menginformasikan, dan keempat yakni faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Relokasi masyarakat. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara pada Humas dan Biro Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara dengan pertimbangan bahwa Humas dan Biro Pemerintahan merupakan unsur terkait yang benar–benar mengetahui, melaksanakan, dan memindahkan Masyarakat Kota Lama khususnya di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. 5 Subyek Penelitian Adapun yang menjadi subyek dari penelitian mengenai Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota lama Kelurahan Kadai Kecamatan kendari barat Kota kendari adala seluruh pegawai pada Biro Humas dan Biro Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara yang berjumlah 105. Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan permasalahn dan tujuan penelitian yabg ada maka Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode : 1. Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data lapangan dalam penelitian dengan melakukan wawancara terus-menerus dan peneliti terlibat. Yang dilaksanakan melalui percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari informan wawancara tersebut dilakukan pada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. 2. Pengamatan (observasi), yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati secara langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang valid dan lengkap. 3. Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, adminitrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan penelitian. 6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara mengumpulkan data kemudian data tersebut dianalisis secara deskripsi kualitatif. Yaitu data yang diperoleh berdasarkan pada bahan informasi atau temuan dari objek yang diteliti secara riil yang sesungguhnya dilokasi penelitian yang kemudian direlevankan dengan teori yang ada, yang akhirnya dapat ditarik kesimpulan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi. Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Penyelesain Relokasi Masyarakat Kota Lama, maka hasil penelitian penulis dilapangan bahwa teknik komunikasi yang digunakan oleh Humas dan Biro Pemerintahan yaitu teknik komunikasi informatif dan persuasif, teknik komunikasi informati yaitu penyampaian informasi terkait hal-hal yang dilakukan dengan tujuan khalayak tahu dan mengerti. Adapun teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya. Untuk menetukan teknik komunikasi yang digunkan maka penulis menjawab pertanyaan : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa) Effendy, (2002:10). 7 Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Menunjuk Humas sebagai pendamping dari Biro Pemerintahan yang memiliki wewenang mengambil keputusan sementara Humas bertugas menyebarluaskan informasi terkait kegiatan yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan dalam menyelesaikan Relokasi Kota Lama dalam penentuan teknik komunikasi yang digunakan dilihat dari penggunaan unsur-unsur komunikasi seperti pemilihan Komunikator, pemilihan Pesan dan Pemilihan Media. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik komunikasi informatif dan teknik komunikasi persuasif. Teknik Komunikasi informatif dilakukan dengan pemilihan komunikator, pemilihan pesan, dan pemilihan media. Adapun pemilihan Komunikatornya yaitu Muh. Zayat Kaemuddin yang dipilih oleh Biro Pemrintahan dan Humas Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan pertimbangan bahwa Muh Zayat Kaemuddin memiliki kredibilitas yang baik serta memiliki pengalaman dalam hal ini. Adapun pemilihan pesan dilakukan dengan menyampaikan informasi terkait manfaat adanya pembangunan tersebut. Dilihat dari pesan yang disampaiakan bersifat informatif sperti “ kami meminta masyarakat setempat agar mendukung program Gubernur Sulawesi Tenggara, karena program ini bertujuan bagi kemakmuran masyarakat kota kendari dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat”. Sedangkan pemilihan Media ditentukan dengan fungsi dan manfaat dari masingmasing media yang digunkan dalam menyebarkan iformasi terkait relokasi kota lama diantaranya yaitu, Media massa seperti media elektronik yang terdiri dari TV sultra dan radio Rri yang memiliki fungsi sebagai penghubung antara masyarakat khususnya warga tionghoa, media ini menjadi tempat untuk mengklarifikasi berita yang beredar dimasyarakat terkait proses relokasi kota 8 lama. Media ini juga memberitakan keadaan kota lama dan keadaan Pemerintah sedangkan radio digunakan oleh Humas untuk melakukan talk show agar masyarkat dapat mengetahui terkait kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Media cetak yang digunakan yaitu Kendari pos, Rakyat Sultra. Media ini mudah dijangkau oleh masyarakat pada umumnya untuk itu penggunaan media ini sangat efisien untuk menyebarkan informasi terkait Relokasi Masyarakt Kota Lama. Tujuan dari penggunaan media ini agar Masyarakat Kota Lama merasa keluhan mereka ditanggapi oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan penggunaan New media atau Media online seperti, Compas.com, kabar kendari dan zona sultra. Media ini memberitakan terkait relokasi kota lama secara cepat. Sehingga berita tersebut dapat beredar dimasyarakat tanpa membutuhkan waktu yang lama. Media internal yang digunakan yaitu media center Humas yang berfungsi memberikan atau menginformasikan mengenai program Gubernur Sulawesi Tenggara dalam jeda waktu 1 bulan, dengan cara dikases melalui internet adapun alamat websitenya yaitu [email protected]. Adapun proses penggunaan komunikasi informatif dalam relokasi masyarakat Kota Lama yaitu, dimana pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Teggara dalam hal ini Biro Pemerintahan dan Humas memilih komunikator untuk melakukan penyampaian informasi kepada masyarakat atau warga Tiong Hoa melauli media massa dan tatap muka, dalam hal ini sosialisasi. Dari teknik komunikasi ini maka masyarakat mulai memilih atau mau direlokasi. 9 Teknik Komunikasi Persuasif digunakan sebagai penyelesaian Relokasi Masyarakat alternatif Dalam Kota Lama, komunikasi persuasif dengan tujuan mengubah tindakan dan sikap masyarakat yang masih menolak untuk direlokasi. Hal ini ditentuntakan dengan adanya penggunaan unsur-unsur komunikasi seperti pemilihan komunikator, pemilihan pesan, dan pemilihan media. Pemilihan komunikator, pihak Biro Pemerintahan dan Humas memilih dua orang dari bagian adminitrasi yaitu Sabri dan Hendra sebagai komunikator dalam teknik komunikasi persuasif. pemilihan pesan yang tepat untuk disampaikan harus sesuai motif dan keginan masyarakat, adapun motif masyarakat yaitu adanya ketidakpuasaan nilai ganti rugi lahan masyarkata, untuk itu pesan yang disampaiakan “saya mohon kepada masyarakat agar kita sama-sama membantu proyek pemerintah ini, mengenai ganti rugi lahan kami janji akan mengusahakan membayar sesuai NJOP hingga akhir 2016, tapi saya minta pengertian dari masyarakat jika dana tersebut tidak cukup untuk memenuhi harga NJOP jadi masyarakat perlu bersabar” dengan adanya pesan tersebut maka satu-persatu masyarakat kota lama yang benar-benar menolak, hingga mau ddielokasi. Humas dan Biro Pemerintahan menyampaikan pesan dengan cara memilih media yang tepat, untuk itu media yang digunakan dalam komunikasi persuasif yaitu media tatap muka atau direct. Hal ini mendukung proses penyelesaian masalah relokasi kota lama. Dengan menggunakan media tatap muka atau direct maka komunikator dapat memiliki kepercayaan masyarkat lebih mudah dan lebih mudah mengubah tindakan masyarkat tersebut. Terbukti dari hasil wawancara penulis dengan salah satu warga Tiong Hoa Kota lama yang 10 mengungkapkan, bahwa masyarakat yang dulunya menolak keras untuk direlokasi hingga mau direlokasi. Hal ini disebabkan adanya pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Melakukan negosiasi dengan mengunjungi atau mendatangi rumah warga. Penggunaan teknik persuasif pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam hal ini Biro Pemerintahan dan Humas mendapatkan hasil yang diinginkan dimana, masyarakat yang tidak terpengaruh dengan penggunaan komunikasi informatif menjadi mau untuk direlokasi Karena adanya penggunaan komunikasi persuasif yaitu dengan cara mendatangi atau mengunjungi masyarakat kota lama untuk melakukan negosiasi dan meminta pengertian serta kemauan masyarakat agar mau direlokasi, hal lainpun dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu dengan cara menghubungi atau memberikan informasi kepada warga yang direlokasi melalui handphone dengan tujuan bernegosiasi secara mendalam dan berkawan, Reolaki tersebut terwujud dengan adanya proses pembayaran yang terjadi adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Proses penyelesaian Relokasi Kota Lama dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor pendukung maupun penghambat, yang dimaksud faktor pendukung yaitu komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat. Komitmen pemerintah pada dasarnya mengiginkan yang terbaik bagi masyarakatnya begitu pula dengan masyarakat Kota Lama yang menolak digusur atau derelokasi oleh pihak Pemerintah Sulawesi Tenggara. Terkait dengan ketidakpuasan dengan harga ganti rugi lahan yang diberikan, akan tetapi dengan komitmen pemerintah yang meyakinkan bahwa ganti rugi lahan akan segera 11 dituntaskan dengan persyaratan masyarakat harus selalu mengikuti musyawarah agar pihak Pemerintah dan masyarakat dapat mencapai tujuan mereka secara maksimal dan komitmen ini membuat masyarakat mau direlokasi. Sedangkan partisipasi masyarakat terbukti dengan adanya keikutsertaan masyarakat dalam musyawarah dan memberikan pendapat terkait Reloaksi tersebut, selain itu masyarakat juga mau mengikuti aturan atau hal-hal yang diminta oleh pihak Pemerintah Sulawesi Tenggara yaitu dalam bentuk berkasberkas terkait lahan mereka. Adapun faktor penghambat dalam proses Relokasi Masyarakat Kota Lama yaitu, realisasi dana anggaran dan tenaga teknik perencanaan. Proses realisasi dasna anggaran Relokasi Kota Lama cukup rumit dan membutuhkan waktu yang cukup lama, dimana dana tersebut dianggarkan atau diketahui oleh pihak BPKAD, setelah itu pihak Biro Pemerintahan atau Bendahara Biro Pemerintahan meminta anggaran dana Relokasi ke BPKAD agar dicairkaan. Setelah itu pihak Biro Pemerintahan menginformasikan kemasyarakat Kota Lama agar mengumpulkan berkas terkait lahan mereka, adapun berkas yang belum asli atau nama pemilik yang tidak jelas disertifikat, pihak Biro Pemerintahan mengurus terkait berkasberkas yang bermasalah tersebut. Jika berkas dari masyarakat telah lengkap dan pihak Biro Pemerintahan turun kelapangan untuk menyesuaikan berkas tersebut serta menyatakan berkas telah sah maka Bendahara Biro Pemeritahan membayar ganti rugi lahan masyarakat Kota Lama. Faktor yang mengahambat lainnya adalah, terkait dengan penggunaan tenaga teknik perencanaan. Dalam menyelesaikan Relokasi pihak Humas dan Biro 12 Pemerintahan tidak menggunkan tenaga teknik perencanaan, sementara itu tenaga teknik perencanaan memiliki fungsi yang sangat penting dimana pihak ini melakukan sesuatu berdasarkan perencanaan dan menimbang hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan, serta menyusun segala sesuatu dengan baik tanpa ada campur tangan oleh pihak lain. Salah satu hambatan inilah yang membuat proses relokasi berjalan selama dua tahun disebabkan tidak adanya perencanaan yang baik dan pada akhirnya dapat terselesaikan selama 2 tahun. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara tepatnya pada Humas dan Biro Pemerintahan Sulawesi Tenggara mengenai Teknik Komunikasi Pemerintahan dalam penyelesaian masalah Relokasi Kota Lama Kecamatan Kendari Barat Kelurahan Kadai, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu, 1 Bahwa teknik Komunikasi informatif dan persuasif dapat mempengaruhi sikap, pendapat, dan tindakan masyarakat kota lama yang dulunya menolak untuk direlokasi hingga mengambil tindakan mau direlokasi, bentuk komunikasi informatif yang digunakan pihak Pemerintah yaitu mengumpulkan masyarakat dan melakukan rapat dan memberitahukan informasi terkait kebijakan dari pihak Pemerintah serta bernegosiasi dengan warga setempat, adapun bentuk komunikasi persuasif dilakukan dengan cara mengunjungi rumah warga setempat agar terjalin komunikasi intrapersonal serta timbul rasa perhatian antar kedua bela pihak, sehingga saling menginformasikan melalui 13 handphone. Terjadinya teknik komunikasi ini disebabkan adanya pengunaan unsur-unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan, media. 2 Adapun faktor faktor yang mempengaruhi dan menghambat merupakan bagian yang perlu diperhatikan, dimana komitmen pemerintah dan pasrtisipasi masyarakat sangat penting dalam penyelesaian masalah Relokasi Kota Lama serta menetukan program pembagunan Pemerintah akan terlaksana dengan baik, untuk faktor penghambatnya maka pihak Humas harus benar- benar memprediksikan masalah yang akan terjadi. Saran (Rekomendasi) Setelah melakukan penelitian berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak Humas Provinsi Sulawesi Tenggara. Saran tersebut yaitu adanya harapan agar pihak Pemerintah melakukan perbaikan pada lingkungan kota lama tanpa adanya relokasi dan memberikan fasilitas yang menujang perekonomian bagi masyarakatnya seperti memberikan kapal sehingga daerah tersebut dapat menjadi salah satu wisata di Kota Kendari, Saran lainnya juga yakni agar dapat memberikan respon yang lebih baik terhadap peneliti-peniliti selanjutnya, dan jika memiliki program pemerintah selanjutnya, peneliti juga sarankan agar menggunakan teknik perencanaan, baik dari ahli Komunikasi ataupun lainnya agar program tersebut mencapai tujuan secara maksimal. 14 DAFTAR PUSTAKA Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Cutlip, Scott M., Center, Alien H., Broom, Glen M., (1982). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Deddy Mulyana, 2007, Metode Penelitian Komunikasi, penerbit pt remaja rosdakarya, bandung. Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu.. Simbiosa Rekatama Media, Bandung. Effendi, Onong Uchjana, 2002, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Effendi, Onong Uchjana, 2003, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Effendi, Onong Uchjana, 2004, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung Hasan, Erlina. 2005. Komunikasi Pemerintah. Bandung: Resika Aditama. Jakarta: Bumi Aksara Sumber Online/ Internet (Http://Www.Landasanteori.Com/2015/07/Pengertian-Strategi-Unsur-Dan Definisi.Html) Dirgantoro, Crown, 2002, Strategi Bersaing Dalam Bisnis, Buku Kedua, Erlangga, Jakarta: Diakses Pada Tanggal 14 Oktober 2016. Offset(Http://Www.Materibelajar.Id/2016/01/Teori-Pembangunan-DefinisiPembangunan.Html) Effendi, Bachtiar. 2002. Pembangunan Daerah Otonom 15 Berkeadilan (Cetakan Pertama). Yogyakarta: PT. Uhindo. Di Akses Pada Tanggal 14 Oktober 2016 16 17