1 teknik komunikasi pemerintah provinsi sulawesi tenggara dalam

advertisement
1
TEKNIK KOMUNIKASI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI
TENGGARA DALAM RELOKASI MASYARAKAT KOTA LAMA
KELURAHAN KADAI KECAMATAN KENDARI BARAT
KOTA KENDARI
*Ita Sugnilitas **Zulfiah Larisu, ***Sutiyana Fachruddin
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo, Kampus Bumi Thridharma Anduonohu, Kendari.
E- Mail: [email protected]
ABSTRAK
Judul Skripsi adalah Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan
Kendari Barat Kota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Teknik
Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat
Kota Lama dan faktor- faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini dilaksanakan
pada kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 6 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yaitu dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi,
dokumentasi, kemudian data yang diperoleh dianalisis secara rinci dan dalam
bentuk naratif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik komunikasi yang
digunakan pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Teknik
komunikasi informatif dan teknik komunikasi persuasif. Dengan melakukan
teknik komunikasi informatif yaitu dengan cara menyampaikan informasi kepada
masyarakat terkait kebijakan dan manfaat adanya pembangunan dengan tujuan
agar masyarakat tahu serta mau direlokasi. Sedangkan teknik komunikasi
persuasif dilakukan untuk menuntaskan proses relokasi masyarakat kota lama
yang masih bertahan dan tidak mau direlokasi, dengan cara komunikasi tatap
muka dan menggunakan handphone, yang bertujuan untuk bernegosiasi secara
personal, sehingga pihak Pemerintahan dan masyarakat menemukan titik temu
yaitu bersedia direlokasi, hal ini terbukti dengan adanya penuntasan proses
pembayaran lahan pada tahun 2016 serta adanya faktor-faktor dalam proses
relokasi masyarakat kota lama seperti partisipasi masyarakat yaitu adanya
kemauan masyarakat untuk mengikuti rapat atau pertemuan yang dilaksanakan
oleh pemerintah, serta komitmen Pemerintah, dimana pihak ini benar-benar
menepati janji kepada masyarakat bahwasannya ganti rugi lahanakan tuntas pada
akhir tahun 2016.
Kata kunci :Teknik Komunikasi, Relokasi, Persuasif dan Informatif
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persoalan Relokasi yang terjadi dibeberapa daerah seperti Relokasi PKL
di Kota Surakarta merupakan salah satu masalah yang sulit diselesaikan, seperti
halnya dengan Relokasi masyarakat Kota Lama yang telah dijanjikan mulai pada
tahun 2010 ketika pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengundang
beberapa masyarakat untuk mengahadiri pertemuan di rumah jabatan Gubernur
Sulawesi Tenggara, masyarakat dijanjikan
akan mendapatkan ganti rugi dan
lahan lokasi baru yang akan mereka tempati, akan tetapi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
pada tahun 2014
secara sepihak membongkar beberapa
bangunan masyarakat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara memberikan janji
bahwa
masyarakat tersebut akan direlokasi tepat samping Swiss Bell Hotel
namun tidak jadi.( Http://www.antarasultra.com/berita/281737)
Teknik Komunikasi perlu memperhatikan komponen-komponen berikut:
pertama, menetapkan tujuan komunikasi sebelum melakukan komunikasi terlebih
dahulu
harus menetapkan tujuan dilakukannya komunikasi yakni untuk
mengedukasi masyarakat lokal untuk tertib. Kedua, audiens sebagai salah satu
unsur penting terhadap berhasil tidaknya program penertiban yang dilakukan.
Ketiga situasi manajemen suatu komunikasi yang efektif dipengaruhi juga oleh
situasi manajemen yang berdampak pada bagaimana pesan dikirim, diterima, dan
diinterpretasikan.
Keempat
komunikator
kredibilitas pengirim pesan sangat
berpengaruh pada berhasil tidaknya teknik komunikasi yang dilakukan. Selain itu
dipengaruhi juga oleh status, realibilitas, dan keahlian sumber atau pengirim
pesan. Kelima, media/saluran dalam suatu komunikasi, pemilihan media atau
3
saluran menjadi keputusan yang penting. Pemilihan media hendaknya disesuaikan
dengan penerima pesan dan jangkauan dari penerima. (Garnett, 1992:38).
Proses Relokasi Masyarakat Kota Lama dilaksanakan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk itu Pemerintah memilih Humas dan Biro
Pemerintahan untuk menyelesaikan masalah terkait relokasi masyarakat kota
lama. Maka penulis ini meneliti tentang Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara Dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai
Kecamatan Kendari Barat
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1.
Bagaimana Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
dalam Relokasi
Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan
Kendari Barat Kota Kendari ?
2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Teknik Komunikasi Pemerintah
dalam
Relokasi Masyarakat Kota Lama Kelurahan Kadai Kecamatan Kendari Barat
Kota Kendari ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penilitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama.
4
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Teknik Komunikasi
Pemerintah dalam Relokasi Masyarakat Kota Lama.
Teori Yang Digunakan
Teori yang digunakan yaitu teori Lasswell (Effendy,2002:10 )
yang
menyatakan yakni : Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What
Effect (Siapa Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek
Apa) teori ini dianggap cocok oleh peneliti untuk mengungkap masalah. Adapun
masalah yang diteliti yaitu Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi
tenggara yakni, pertama adalah komunikatornya atau orang yang mengetahui
tentang pembangunan Jembatan Bahtramas dan Relokasi masyarakat, kedua
adalah pesan atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat, ketiga adalah
media komunikasi yang digunakan dalam menginformasikan, dan keempat yakni
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam Relokasi masyarakat.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi
Tenggara pada
Humas dan Biro Pemerintahan
Provinsi Sulawesi Tenggara
dengan pertimbangan bahwa Humas dan Biro Pemerintahan merupakan unsur
terkait yang benar–benar mengetahui, melaksanakan, dan memindahkan
Masyarakat Kota Lama khususnya di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.
5
Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek dari penelitian mengenai Teknik
Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Relokasi Masyarakat
Kota lama Kelurahan Kadai Kecamatan kendari barat Kota kendari adala seluruh
pegawai pada Biro Humas dan Biro Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara
yang berjumlah 105.
Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan permasalahn dan tujuan penelitian yabg ada maka Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan metode :
1.
Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data lapangan dalam penelitian
dengan melakukan wawancara terus-menerus dan peneliti terlibat. Yang
dilaksanakan melalui percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk
memperoleh informasi dari informan wawancara tersebut dilakukan pada
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
2.
Pengamatan (observasi), yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh peneliti dengan mengamati secara langsung di lokasi penelitian untuk
mendapatkan data yang valid dan lengkap.
3.
Dokumentasi yaitu
mengumpulkan data dengan cara mengalir atau
mengambil data-data dari catatan, dokumentasi, adminitrasi yang sesuai
dengan masalah yang diteliti. Yaitu studi yang dilakukan dengan mempelajari
literatur-literatur yang relevan dengan permasalahan penelitian.
6
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara
mengumpulkan data kemudian data tersebut dianalisis secara deskripsi kualitatif.
Yaitu data yang diperoleh berdasarkan pada bahan informasi atau temuan dari
objek yang diteliti secara riil yang sesungguhnya dilokasi penelitian yang
kemudian direlevankan dengan teori yang ada, yang akhirnya dapat ditarik
kesimpulan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi.
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai
Teknik Komunikasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Penyelesain
Relokasi Masyarakat Kota Lama, maka hasil penelitian penulis dilapangan bahwa
teknik komunikasi yang digunakan oleh Humas dan Biro Pemerintahan yaitu
teknik komunikasi informatif dan persuasif, teknik komunikasi informati yaitu
penyampaian informasi terkait hal-hal yang dilakukan dengan tujuan khalayak
tahu dan mengerti. Adapun teknik komunikasi persuasif merupakan suatu teknik
komunikasi yang dilakukan agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain sebagainya. Untuk
menetukan teknik komunikasi yang digunkan maka penulis menjawab pertanyaan
: Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect (Siapa
Mengatakan Apa Melalui Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Efek Apa) Effendy,
(2002:10).
7
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara Menunjuk
Humas sebagai
pendamping dari Biro Pemerintahan yang memiliki wewenang mengambil
keputusan sementara Humas bertugas menyebarluaskan informasi terkait kegiatan
yang dilakukan oleh Biro Pemerintahan dalam menyelesaikan Relokasi Kota
Lama dalam penentuan teknik komunikasi yang digunakan dilihat dari
penggunaan unsur-unsur komunikasi seperti pemilihan Komunikator, pemilihan
Pesan dan Pemilihan Media. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik
komunikasi informatif dan teknik komunikasi persuasif.
Teknik Komunikasi informatif dilakukan dengan pemilihan komunikator,
pemilihan pesan, dan pemilihan media. Adapun pemilihan Komunikatornya yaitu
Muh. Zayat Kaemuddin yang dipilih oleh Biro Pemrintahan dan Humas Provinsi
Sulawesi Tenggara, dengan pertimbangan bahwa Muh Zayat Kaemuddin
memiliki kredibilitas yang baik serta memiliki pengalaman dalam hal ini. Adapun
pemilihan pesan dilakukan dengan menyampaikan informasi terkait manfaat
adanya pembangunan tersebut. Dilihat dari pesan yang disampaiakan bersifat
informatif sperti “ kami meminta masyarakat setempat agar mendukung program
Gubernur Sulawesi Tenggara, karena program ini bertujuan bagi kemakmuran
masyarakat kota kendari dan dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat”.
Sedangkan pemilihan Media ditentukan dengan fungsi dan manfaat dari masingmasing media yang digunkan dalam menyebarkan iformasi terkait relokasi kota
lama diantaranya yaitu, Media massa seperti media elektronik yang terdiri dari
TV sultra dan radio Rri yang memiliki fungsi sebagai penghubung antara
masyarakat khususnya warga tionghoa, media ini menjadi tempat untuk
mengklarifikasi berita yang beredar dimasyarakat terkait proses relokasi kota
8
lama. Media ini juga memberitakan keadaan kota lama dan keadaan Pemerintah
sedangkan radio digunakan oleh Humas untuk melakukan talk show agar
masyarkat dapat mengetahui terkait kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Media cetak yang digunakan yaitu Kendari pos, Rakyat Sultra. Media ini
mudah dijangkau oleh masyarakat pada umumnya untuk itu penggunaan media ini
sangat efisien untuk menyebarkan informasi terkait Relokasi Masyarakt Kota
Lama. Tujuan dari penggunaan media ini agar Masyarakat Kota Lama merasa
keluhan mereka ditanggapi oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sedangkan penggunaan New media atau Media online seperti, Compas.com,
kabar kendari dan zona sultra. Media ini memberitakan terkait relokasi kota lama
secara cepat. Sehingga berita tersebut dapat beredar dimasyarakat tanpa
membutuhkan waktu yang lama.
Media internal yang digunakan yaitu media center Humas yang berfungsi
memberikan atau menginformasikan mengenai program Gubernur Sulawesi
Tenggara dalam jeda waktu 1 bulan, dengan cara dikases melalui internet adapun
alamat websitenya
yaitu [email protected]. Adapun
proses penggunaan komunikasi informatif dalam relokasi masyarakat Kota Lama
yaitu, dimana pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Teggara dalam hal ini Biro
Pemerintahan dan Humas memilih komunikator untuk melakukan penyampaian
informasi kepada masyarakat atau warga Tiong Hoa melauli media massa dan
tatap muka, dalam hal ini
sosialisasi. Dari teknik komunikasi ini maka
masyarakat mulai memilih atau mau direlokasi.
9
Teknik Komunikasi Persuasif digunakan sebagai
penyelesaian Relokasi Masyarakat
alternatif Dalam
Kota Lama, komunikasi persuasif dengan
tujuan mengubah tindakan dan sikap masyarakat yang masih menolak untuk
direlokasi. Hal ini ditentuntakan dengan adanya penggunaan unsur-unsur
komunikasi seperti pemilihan komunikator, pemilihan pesan, dan pemilihan
media.
Pemilihan komunikator, pihak Biro Pemerintahan dan Humas memilih dua
orang dari bagian adminitrasi yaitu Sabri dan Hendra sebagai komunikator dalam
teknik komunikasi persuasif. pemilihan pesan yang tepat untuk disampaikan harus
sesuai motif dan keginan masyarakat, adapun motif masyarakat yaitu adanya
ketidakpuasaan nilai ganti rugi lahan masyarkata, untuk itu pesan yang
disampaiakan “saya mohon kepada masyarakat agar kita sama-sama membantu
proyek pemerintah ini, mengenai ganti rugi lahan kami janji akan mengusahakan
membayar sesuai NJOP hingga akhir 2016, tapi saya minta pengertian dari
masyarakat jika dana tersebut tidak cukup untuk memenuhi harga NJOP jadi
masyarakat perlu bersabar” dengan adanya pesan tersebut maka satu-persatu
masyarakat kota lama yang benar-benar menolak, hingga mau ddielokasi.
Humas dan Biro Pemerintahan menyampaikan pesan dengan cara
memilih media yang tepat, untuk itu media yang digunakan dalam komunikasi
persuasif yaitu media tatap muka atau direct. Hal ini mendukung proses
penyelesaian masalah relokasi kota lama. Dengan menggunakan media tatap
muka atau direct maka komunikator dapat memiliki kepercayaan masyarkat lebih
mudah dan lebih mudah mengubah tindakan masyarkat tersebut. Terbukti dari
hasil wawancara penulis dengan salah satu warga Tiong Hoa Kota lama yang
10
mengungkapkan, bahwa masyarakat yang dulunya menolak keras untuk direlokasi
hingga mau direlokasi. Hal ini disebabkan adanya pihak Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara Melakukan negosiasi dengan mengunjungi atau mendatangi
rumah warga.
Penggunaan teknik persuasif pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara dalam hal ini Biro Pemerintahan dan Humas mendapatkan hasil yang
diinginkan dimana, masyarakat yang tidak terpengaruh dengan penggunaan
komunikasi informatif menjadi mau untuk direlokasi Karena adanya penggunaan
komunikasi persuasif yaitu dengan cara mendatangi atau mengunjungi masyarakat
kota lama untuk melakukan negosiasi dan meminta pengertian serta kemauan
masyarakat agar mau direlokasi, hal lainpun dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Sulawesi Tenggara yaitu dengan cara menghubungi atau memberikan informasi
kepada warga yang direlokasi melalui handphone dengan tujuan bernegosiasi
secara mendalam dan berkawan, Reolaki
tersebut terwujud dengan adanya
proses pembayaran yang terjadi adapun lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran.
Proses penyelesaian Relokasi Kota Lama dipengaruhi oleh
beberapa
faktor, baik faktor pendukung maupun penghambat, yang dimaksud
faktor
pendukung yaitu komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat.
Komitmen pemerintah pada dasarnya mengiginkan yang terbaik bagi
masyarakatnya begitu pula dengan masyarakat Kota Lama yang menolak digusur
atau derelokasi oleh pihak Pemerintah Sulawesi Tenggara. Terkait dengan
ketidakpuasan dengan harga ganti rugi lahan yang diberikan, akan tetapi dengan
komitmen pemerintah yang meyakinkan bahwa ganti rugi lahan akan segera
11
dituntaskan dengan persyaratan masyarakat harus selalu mengikuti musyawarah
agar pihak Pemerintah dan masyarakat dapat mencapai tujuan mereka secara
maksimal dan komitmen ini membuat masyarakat mau direlokasi.
Sedangkan partisipasi masyarakat terbukti dengan adanya keikutsertaan
masyarakat
dalam musyawarah dan memberikan pendapat terkait Reloaksi
tersebut, selain itu masyarakat juga mau mengikuti aturan atau hal-hal yang
diminta oleh pihak Pemerintah Sulawesi Tenggara yaitu dalam bentuk berkasberkas terkait lahan mereka.
Adapun faktor penghambat dalam proses Relokasi Masyarakat Kota Lama
yaitu, realisasi dana anggaran dan tenaga teknik perencanaan. Proses realisasi
dasna anggaran Relokasi Kota Lama cukup rumit dan membutuhkan waktu yang
cukup lama, dimana dana tersebut dianggarkan atau diketahui oleh pihak BPKAD,
setelah itu pihak Biro Pemerintahan atau Bendahara Biro Pemerintahan meminta
anggaran dana Relokasi ke BPKAD agar dicairkaan. Setelah itu pihak Biro
Pemerintahan menginformasikan kemasyarakat Kota Lama agar mengumpulkan
berkas terkait lahan mereka, adapun berkas yang belum asli atau nama pemilik
yang tidak jelas disertifikat, pihak Biro Pemerintahan mengurus terkait berkasberkas yang bermasalah tersebut. Jika berkas dari masyarakat telah lengkap dan
pihak Biro Pemerintahan turun kelapangan untuk menyesuaikan berkas tersebut
serta menyatakan berkas telah sah maka Bendahara Biro Pemeritahan membayar
ganti rugi lahan masyarakat Kota Lama.
Faktor yang mengahambat lainnya adalah, terkait dengan penggunaan
tenaga teknik perencanaan. Dalam menyelesaikan Relokasi pihak Humas dan Biro
12
Pemerintahan tidak menggunkan tenaga teknik perencanaan, sementara itu tenaga
teknik perencanaan memiliki fungsi yang sangat penting dimana pihak ini
melakukan sesuatu berdasarkan perencanaan dan menimbang hal-hal yang perlu
dilakukan dan tidak perlu dilakukan, serta menyusun segala sesuatu dengan baik
tanpa ada campur tangan oleh pihak lain. Salah satu
hambatan inilah yang
membuat proses relokasi berjalan selama dua tahun disebabkan tidak adanya
perencanaan yang baik dan pada akhirnya dapat terselesaikan selama 2 tahun.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi
Tenggara tepatnya pada Humas dan Biro Pemerintahan Sulawesi Tenggara
mengenai Teknik Komunikasi Pemerintahan
dalam penyelesaian masalah
Relokasi Kota Lama Kecamatan Kendari Barat Kelurahan Kadai, maka dapat
ditarik kesimpulan yaitu,
1 Bahwa teknik Komunikasi informatif dan persuasif dapat mempengaruhi
sikap, pendapat, dan tindakan masyarakat kota lama yang dulunya menolak
untuk direlokasi hingga mengambil tindakan mau direlokasi, bentuk
komunikasi informatif yang digunakan pihak Pemerintah yaitu mengumpulkan
masyarakat dan melakukan rapat dan memberitahukan informasi terkait
kebijakan dari pihak Pemerintah serta bernegosiasi dengan warga setempat,
adapun bentuk komunikasi persuasif dilakukan dengan cara mengunjungi
rumah warga setempat agar terjalin komunikasi intrapersonal serta timbul rasa
perhatian antar kedua bela pihak, sehingga saling menginformasikan melalui
13
handphone. Terjadinya teknik komunikasi ini disebabkan adanya pengunaan
unsur-unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan, media.
2 Adapun faktor faktor yang mempengaruhi dan menghambat merupakan bagian
yang perlu diperhatikan, dimana komitmen pemerintah dan pasrtisipasi
masyarakat sangat penting dalam penyelesaian masalah Relokasi Kota Lama
serta menetukan program pembagunan Pemerintah akan terlaksana dengan
baik, untuk faktor penghambatnya maka pihak Humas harus benar- benar
memprediksikan masalah yang akan terjadi.
Saran (Rekomendasi)
Setelah melakukan penelitian berdasarkan identifikasi masalah, maka
peneliti memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi pihak
Humas Provinsi Sulawesi Tenggara. Saran tersebut yaitu adanya harapan agar
pihak Pemerintah melakukan perbaikan pada lingkungan kota lama tanpa adanya
relokasi
dan
memberikan fasilitas
yang menujang perekonomian bagi
masyarakatnya seperti memberikan kapal sehingga daerah tersebut dapat menjadi
salah satu wisata di Kota Kendari, Saran lainnya juga
yakni agar dapat
memberikan respon yang lebih baik terhadap peneliti-peniliti selanjutnya, dan
jika memiliki program pemerintah selanjutnya, peneliti juga sarankan agar
menggunakan teknik perencanaan, baik dari ahli Komunikasi ataupun lainnya
agar program tersebut mencapai tujuan secara maksimal.
14
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M. Linggar, 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Cutlip, Scott M., Center, Alien H., Broom, Glen M., (1982). Effective Public
Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Deddy Mulyana, 2007, Metode Penelitian Komunikasi, penerbit pt remaja
rosdakarya, bandung.
Dilla, Sumadi. 2007. Komunikasi Pembangunan: Pendekatan Terpadu.. Simbiosa
Rekatama Media, Bandung.
Effendi, Onong Uchjana, 2002, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT
Remaja
Rosdakarya, Bandung
Effendi, Onong Uchjana, 2003, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT
Remaja
Rosdakarya, Bandung
Effendi, Onong Uchjana, 2004, Komunikasi Teori Dan Praktek, : Penerbit PT
Remaja
Rosdakarya, Bandung
Hasan, Erlina. 2005. Komunikasi Pemerintah. Bandung: Resika Aditama. Jakarta:
Bumi Aksara
Sumber Online/ Internet
(Http://Www.Landasanteori.Com/2015/07/Pengertian-Strategi-Unsur-Dan
Definisi.Html) Dirgantoro, Crown, 2002, Strategi Bersaing Dalam Bisnis, Buku
Kedua, Erlangga, Jakarta: Diakses Pada Tanggal 14 Oktober 2016.
Offset(Http://Www.Materibelajar.Id/2016/01/Teori-Pembangunan-DefinisiPembangunan.Html) Effendi, Bachtiar. 2002. Pembangunan Daerah Otonom
15
Berkeadilan (Cetakan Pertama). Yogyakarta: PT. Uhindo. Di Akses Pada Tanggal
14 Oktober 2016
16
17
Download