pemahaman makna biaya overhead pabrik dan - USU-IR

advertisement
PEMAHAMAN MAKNA BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN
PEMBEBANANNYA OLEH PENGUSAHA INDUSTRI RUMAH
TANGGA PAKAIAN JADI DARI TEKSTIL DI KOTA MEDAN
TESIS
Oleh :
ALI USMAN
057017002
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
1
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
PEMAHAMAN MAKNA BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN
PEMBEBANANNYA OLEH PENGUSAHA INDUSTRI RUMAH
TANGGA PAKAIAN JADI DARI TEKSTIL DI KOTA MEDAN
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
Dalam Program Studi Akuntansi
Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh :
ALI USMAN
057017002
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
2
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Judul Tesis : PEMAHAMAN MAKNA BIAYA OVERHEAD PABRIK DAN
PEMBEBANANNYA OLEH PENGUSAHA INDUSTRI RUMAH
TANGGA PAKAIAN JADI DARI TEKSTIL DI KOTA MEDAN
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi
: Ali Usman
: 057017002
: Akuntansi
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.
Ketua
Anggota
Program Studi Akuntansi
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Prof.Dr.Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa H, M.Sc
Ketua
Tanggal Lulus
Direktur
: 19 Desember 2007
3
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Telah diuji pada
Tanggal : 19 Desember 2007
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua Sidang : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak.
Anggota
: 1. Erlina, M.Si, Ak. Ph.D
2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak./
Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak.
3. Drs. Hasan Sakti, M.Si, Ak
4. Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ak.
4
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul :
“Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik dan Pembebanannya Oleh
Pengusaha Industri Rumah tangga Pakaian Jadi dari Tekstil di Kota
Medan”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh
siapapun sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.
Medan, 19 Desember 2007
Yang membuat pernyataan
Ali Usman
5
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai
pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi tekstil di Kota Medan
terhadap makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya. Kesalahan dalam
memahami dan biaya overhead pabrik akan berakibat pada masalah dalam
pembebanan dan tentu mempengaruhi kelanjutan usahanya.. Berbagai masalah dan
kesulitan yang dihadapi pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
di Kota Medan diduga disebabkan oleh pemahaman mereka terhadap makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya yang masih lemah. Selain melihat bagaimana
pemahaman para pengusaha ini, penelitian ini juga mencoba memperoleh bukti
empiris tentang pengaruh dari pendidikan dan pengalaman mereka terhadap
pemahamannya atas biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan penyebaran kuesioner secara
langsung kepada para pengusaha. Dari 129 pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil yang terdaftar di Kota Medan, 52 pengusaha telah terpilih
sebagai sampel. Kuesioner yang didistribusi kepada 52 pengusaha ini hanya 34
responden yang mengembalikannya dengan lengkap. Jadi tingkat pengembalian
kuesioner 65,38%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead
pabrik dan pembebanannya berebeda-beda dan sebagian besar berada pada posisi
kurang paham. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pendidikan pengusaha
industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya. Demikian halnya dengan pengujian secara parsial terhadap
pengalaman menunjukkan bahwa pengalaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
Selanjutnya pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pendidikan dan
pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman mereka atas
makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya
Kata kunci : Pemahaman, Pendidikan dan Pengalaman.
6
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
ABSTRAC
The main objective purpose in this research is to find out the empirism
proof about the understanding of household industry in term of the meaning of
factory overhead and cost charging. Errornes in understanding of factory overhead
will results in cost charging and influence on the continuely of the bussines. Many
difficults and problem faced by the household textile industry in Medan, it is
caused by the understanding in term or the meaning of factory overhead and cost
charging in still weak. This research tries to find out the empirical proof about the
influence of educational, understanding and experiences in term of the meaning of
factory overhead and its cost charging.
The data in this research is collected by distributed the questionaries to
many respondent. The registered population in this research is 129 household
industry, the sample is around to 52 respondents. The total of qustionaries which
are distributed to respondents that is only 34 respondents return the quetionary
completely. The rate of the returning is only around 65,38%.
The result of this research shows that the understanding of the household
textile industry in term of the meaning of factory overhead cost and differences in
cost charging and a lot of part of respondents is less understanding. The partial
research show that their background of education is not supported of their
understanding of the meaning of the factory overhead and it’s cost charging. So
that the partial method show that their experience is not supported of their
understanding of the meaning of the factory overhead and it’s cost charging. Next
of that the simultan method shows that their background of education and
experience is not supported the household textile industry in Medan is not make a
change significantly about their understanding of the meaning of factory overhead
and it’s cost charging.
Keyword : Understanding, education and experience
7
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tesis ini. Tesis ini
berjudul “Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik dan Pembebanannya oleh
Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi dari Tekstil di Kota Medan”
Meskipun dalam proses penulisan banyak menemui hambatan dan
rintangan, namun dengan usaha yang maksimal serta bantuan pembimbing dan
pihak lainnya akhirnya tesis ini dapat diselesaikan. Untuk bantuan yang diberikan,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya terutama kepada :
1. Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM & H, Sp.A(K), selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara
2. Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa H, M.Sc, selaku Direktur Sekolah Pasacasarjana
Universitas Sumatera Utara
3. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Sekolah Pasacasarjana Universitas Sumatera Utara
4. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak., selaku Pembimbing I yang telah banyak
meluangkan waktu dan penuh kesabaran mengarahkan dan membimbing
penulis dalam penyelesaian tesis ini.
8
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
5. Dra. Tapi Andasari Lubis, M.Si, Ak., selaku pembimbing II yang juga sebagai
Sekrtetaris Program Studi Akuntansi Sekolah Pasacasarjana Universitas
Sumatera Utara
6.
Seluruh Dosen dan Staf pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pasacasarjana
Universitas Sumatera Utara
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Akuntansi Sekolah Pasacasarjana
Universitas Sumatera Utara Angkatan ke IX
8. Secara khusus dan istimewa penulis ingin menyampaikan terima kasih dan
sayang yang mendalam kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Alm. H.
M.Saleh Siregar dan Ibunda Hj. Rukiah Hutabarat, istri tercinta Eliya Akhiryani
Nasution serta Ananda tersayang Ahmad Sulaiman Siregar, Sufyan Putra
Siregar dan Nur Sahara Siregar yang senantiasa memberikan dorongan dengan
penuh pengertian dan kesabaran pada saat-saat terabaikan serta selalu
mendoakan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi ini.
9. Demikian juga kepada seluruh pihak yang memberikan dorongan dan
sumbangan pemikiran kepada penulis dalam penyelesaian studi ini
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi penulis sendiri
dan pihak lainnya yang memerlukan. Amin
Medan,
Desember 2007
Penulis,
Ali Usman
NIM.057017002
9
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
10
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Ali Usman
2. Tempat/ Tanggal Lahir
: P. Sidempuan/ 31 Juli 1958
3. Alamat
: Jl. Gambir (Pasar VIII) Gg. Jati Dusun X B.
Klippah Percut Sei Tuan Deli Serdang
4. Telepon/ Hp. No.
: (061) 7380235/ 081362079882
5. Agama
: Islam
6. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
7. Status
: Menikah
8. Pendidikan
:
Formal :
a. SD Negeri No.11 P. Sidempuan
Tamat tahun 1971
b. SMP Negeri 2 P. Sidempuan
Tamat tahun 1974
c. SMA Negeri 2 P. Sidempuan
Tamat tahun 1977
d. Sarjana Muda Akuntansi Akademi Akuntansi M Tamat tahun 1981
e. Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi FE. UMA
Non Formal
Tamat tahun 1986
:
SEPADYA Perguruan Tinggi Dierjend Dikti
DIRGUTISWA
9. Pekerjaan
Tamat tahun 1988
:
a. Kabag. Administrasi dan Keuangan PT. Tri Guna Ageng Pusat Medan
Tahun 1980-1983
b. Staf Pengajar Fakultas Ekonomi UMA sejak Tahun 1983
c. Staf Pengajar Kopertis Wilayah-I DPK UMA Tahun 1988- Sekarang
11
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN TESIS
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
ABSTRAK ...........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..........................................................................................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................
v
DAFTAR ISI ........................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xi
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................
1
B. Perumusan Masalah............................................................................
5
C. Tujuan Penelitian................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
8
A. Tinjauan Teori...................................................................................
8
1. Biaya Overhead Pabrik .................................................................
8
2. Ketepatan Pemahaman Biaya Overhead Pabrik............................
15
3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Pemahaman ........
16
12
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Halaman
B. Penelitian Terdahulu .........................................................................
19
C. Kerangka Konsep ..............................................................................
23
D. Hipotesis............................................................................................
24
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................
26
A. Jenis Penelitian...................................................................................
26
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian.............................................
27
C. Jenis dan Pengumpulan Data..............................................................
28
D. Variabel Dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian....................
29
E. Uji Kualitas Data ...............................................................................
32
F. Uji Asumsi Klasik...............................................................................
32
G. Uji Statistik Deskriptif ......................................................................
34
H. Uji Hipotesis.......................................................................................
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
37
A. Hasil Analisis Deskriptif ...................................................................
37
1. Gambaran Umum .........................................................................
37
2. Deskripsi Variabel ........................................................................
39
13
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
B. Hasil Pembahasan ..............................................................................
43
1. Hasil Uji Kualitas Data ...................................................................
43
a. Uji Validitas Data ..........................................................................
43
b. Uji Reliablitas Data .......................................................................
46
2. Hasil Uji Asumsi Klassik .................................................................
47
a. Hasil ji Normalitas.........................................................................
47
b. Hasil Uji Multikolinieraritas .........................................................
48
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas........................................................
49
3. Statistik Deskriptif ..........................................................................
50
4. Hasil Uji Hipotesis ...........................................................................
50
a. Hasil Uji Hipotesis 1 ..................................................................
52
b.1. Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Parsial........................................
52
b.2. Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Simultan ....................................
55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
57
A. Kesimpulan ...................................................................................
57
B. Keterbatasan ..................................................................................
59
C. Saran...............................................................................................
60
KEPUSTAKAAN .................................................................................................
61
14
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1
Rekapitulasi Industri Kecil Pakaian Jadi dari Tekstil ...............................
3
4.1
Data Jumlah Populasi, Sampel terpilih dan Kuesioner Kembali ...............
34
4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Pemahaman Makna Biaya
Overhead Pabrik dan Pembebanannya (Y) ................................................
4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Pendidikan Pengusaha Pakaian
Jadi dari Tekstil di Kota Medan (X1) ........................................................
4.4
39
40
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Pengalaman Pengusaha Pakaian
Jadi dari Tekstil di Kota Medan (X2) ........................................................
41
4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ..................................................
42
4.6
Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian...................................................
43
4.7
Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian.........................................
44
4.8
Hasil Uji Heteroskedasitas Variabel Penelitian ........................................
45
4.9
Hasil Uji Descriptive Statistics ..................................................................
45
4.10
Variasi Pemahaman Pengusaha Pakaian Jadi dari Tekstil di Kota
Medan Atas Makna Biaya Overhead Pabrik dan Pembebanannya............
46
4.11
Hasil Uji Beda ............................................................................................
46
4.12
Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis Secara Parsial....................................
47
4.13. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Simultan .....................................
50
15
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Daftar Gambar
Gambar
Halaman
2.1
Model Penelitian .......................................................................................
24
3.1
Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat.................................
29
4.1
Variasi Pemahaman Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil di Kota Medan ...............................................................
4.2
Pengaruh Pendidikan Terhadap Pemahaman Pengusaha Industri
Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil. Di Kota Medan .....................
4.3
40
41
Pengaruh Pengalaman Terhadap Pemahaman Pengusaha Industri
Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil di Kota Medan........................
16
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
42
DAFTAR LAMPIRAN
Kuesioner
Rekapitulasi Skor Jawaban Kuesiner
Hasil Uji Validitas dan Reabiltas Data
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
b. Hasil Uji Multikolinearitas
c. Hasil Uji Heteroskesdastisitas
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Beda
b. Hasil Uji Secara Parsial
c. Hasil Uji Secara Simultan
17
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri kecil adalah usaha rumah tangga yang kebanyakan merupakan
usaha warisan. Di samping itu
sebahagian besar di antara usaha ini sangat
memerlukan pembinaan. Membina dan membangun usaha kecil berarti membuka
kesempatan kerja dan memberikan kesempatan pada pelaku bisnis lapisan bawah
untuk turut serta dan berperan aktif sebagai aktor pembangunan yang produktif.
Kegiatan pembinaan yang seperti ini merupakan kegiatan yang mulia, karena
diharapkan akan mampu menghantarkan kelompok industri kecil untuk tumbuh dan
berkembang secara berkesinambungan. Pembinaan yang dilakukan tidak terlepas
dari kegiatan modernisasi usaha, stabilisasi dan pembinaan manajemen usaha serta
mengurangi kelemahan usaha.
Pembinaan dimaksud dapat dilakukan oleh Pemerintah, organisasi non
Pemerintah dan Perguruan Tinggi. Bagi Perguruan Tinggi pembinaan yang
dilakukan disesuaikan dengan keahlian atau bidang ilmu dari orang atau anggota
organisasi yang melakukan pembinaan. Misalnya bagi staf pengajar Fakultas
Ekonomi jurusan akuntansi, pembinaan yang dilakukan berhubungan dengan
masalah akuntansi, kalkulasi harga pokok, manajemn usaha dan sebagainya.
Menurut Peraturan Daerah Kota Medan No : 10 tahun 2002 tanggal 13
Agustus 2002 disebutkan bahwa Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
18
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang
yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri. Dalam Peraturan Daerah ini juga disebutkan bahwa setiap
perusahaan wajib mendaftar ulang sekali untuk tiga tahun.
Mengingat industri berhubungan dengan pengolahan, maka bidang
akuntansi yang diperlukan adalah akuntansi biaya. Akuntansi biaya memiliki
peranan yang sangat penting bagi keberhasilan sebuah entitas, khususnya entitas
yang bertujuan memperoleh laba. Salah satu unsur penting dalam menghitung laba
adalah biaya. Keakuratan perhitungan biaya merupakan unsur mutlak untuk
mendapatkan perhitungan laba perusahaan dan keakuratan perhitungan biaya juga
menghasilkan penentuan harga jual yang tepat atas suatu produk. Selain itu
penerapan
akuntansi biaya erat kaitannya dengan peningkatan efisiensi,
pemanfaatan kesempatan dan menghindari terjadinya pemborosan. Akuntansi biaya
juga memberikan informasi mengenai perbandingan biaya maupun perincian biaya
dan keuntungan, karena itu sangat membantu dalam perolehan informasi yang
diperlukan dalam perencanaan dan pengendalian.
Pada perusahaan kecil kegiatan perencanaan dan pengendalian biasanya
dilakukan oleh satu orang saja. Pemilik umumnya merangkap sebagai pemimpin
yang biasanya mampu melakukan kegiatan perencanaan dan pengendalian tanpa
mencari cari fakta dan membuat analisis karena kemampuannya mengenali
karyawannya, bahan bahan yang diperlukan, dan kondisi keuangan perusahaan
19
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
yang dipimpinnya. Kegiatan tersebut tentunya dapat dilakukan dengan baik apabila
pemilik / pemimpin dimaksud
memiliki pengetahuan yang cukup tentang
akuntansi biaya.
Industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil adalah salah satu kelompok
industri kecil, di mana pemiliknya merangkap sebagai pengelola, yang dalam hal
ini disebut sebagai pengusaha. Sebagai pengusaha, yang bersangkutan terlibat
langsung dalam menghitung biaya produk dan menentukan harga jualnya.
Pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan
jumlahnya cukup banyak, karena itu posisinya sangat penting, disebabkan :
a. Mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Hal ini dapat dilihat dari rekapitulasi data industri kecil pakaian jadi dari tekstil
terdaftar di Kota Medan tahun 2004 s/d 2006 yang disajikan dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 1.1
Rekapitulasi Industri Kecil Pakaian Jadi dari Tekstil
Di Kota Medan tahun 2004 s/d 2006
No
Tahun
1
2004
2
2005
3
2006
Jumlah
Sumber: Data Diolah
Jumlah
Perusahaan
Terdaftar
39
35
55
129
Jumlah
Investasi
(dalam jutaan
rupiah)
2.167
2.173
3.693
8.033
20
Jumlah
Tenaga Kerja
(Orang)
Jumlah
Produksi
(Potong)
318
297
475
1.090
602.380
648.204
1.165.348
2.415.932
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
b. Merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD), antara lain berupa
biaya pendaftaran yang dibebankan kepada pengusaha industri rumah tangga
sekali untuk tiga tahun, pajak dan lainnya.
Berkaitan dengan pembukuannya, yang dilakukan oleh industri rumah
tangga pakaian jadi dari tekstil umumnya sangat sederhana yaitu single entry,
bahkan ada yang tidak memiliki pembukuan sama sekali. Oleh karena itu
dimungkinkan pengusaha tersebut kurang tepat dalam menghitung harga pokok
produk yang tentunya akan diikuti dengan kesalahan dalam menentukan harga jual.
Ada tiga unsur biaya yang terdapat dalam harga pokok produk yaitu biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung
(biaya overhead pabrik). Khusus untuk biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung, pengusaha tentu dapat melakukan pembebanan dengan tepat
dan baik, karena kedua unsur biaya ini dapat diidentifikasi dan ditelusuri dengan
cara yang mudah dan ekonomis ke produk barang jadi. Berbeda halnya dengan
biaya overhead pabrik yang terdiri dari berbagai macam biaya dan sangat sulit atau
bahkan ada yang tidak dapat diidentifikasi atau ditelusuri ke produk barang jadi.
Pada perusahan besarpun, pembebanan biaya overhead pabrik sering juga
menghadapi masalah walaupun mereka memiliki tenaga akuntansi yang profesional
. Apalagi pada perusahaan kecil seperti industri rumah tangga pakaian jadi dari
tekstil, kesalahan dalam pembebanan biaya overhead pabrik sangat mungkin
terjadi. Hal ini ditunjukkan dengan seringnya pengusaha industri rumah tangga
21
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pakaian jadi dari tekstil menghadapi kesulitan keuangan pada saat kontrak rumah /
pabrik habis, di mana mereka mengalami kesulitan keuangan karena harus
mangeluarkan biaya kontrak yang baru. Begitu juga halnya kesulitan keuangan
timbul pada saat mesin atau peralatan lainnya rusak atau tidak dapat dipakai lagi
dan harus diganti dengan yang baru.
Masalah dan kesulitan ini diduga muncul sebagai akibat dari kesalahan
dalam menentukan / menghitung harga pokok produk. Kesalahan tersebut
kemungkinan disebabkan pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian
jadi dari tekstil terhadap biaya
overhead pabrik masih lemah. Dalam hal ini
kemungkinan tidak semua biaya overhead pabrik dibebankan ke produk, sehingga
harga pokok menjadi rendah dan laba dianggap tinggi.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota
Medan memiliki pemahaman yang bervariasi terhadap makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya ?
2. Apakah pendidikan dan pengalaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan mempengaruhi ketepatan
pemahaman makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya ?
22
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pemahaman makna biaya
overhead pabrik oleh pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari
tekstil di Kota Medan.
2. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh faktor pendidikan dan
pengalaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di
Kota Medan terhadap ketepatan pemahaman makna biaya overhead pabrik
dan pembebanannya.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan tentang harga
pokok produk dan biaya overhead khususnya yang berkaitan dengan
masalah pemahaman pengusaha pakaian jadi dari tekstil terhadap makna
biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi dan
wawasan bagi :
a Tenaga Pengajar Akuntansi untuk melakukan pengabdian masyarakat
berkaitan dengan pembinaan pengusaha industri rumah tangga pakaian
jadi dari tekstil di bidang akuntansi.
23
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
b. Peneliti berikutnya, terutama bagi mereka yang tertarik untuk
melakukan penelitian lanjutan mengenai industri rumah tangga pakaian
jadi dari tekstil.
3. Bagi Pengusaha Sendiri
Untuk menambah informasi tentang kondisi pemahaman mereka,
sehubungan dengan pentingnya pemhaman makna biaya overhead pabrik
dan pembebanannya, agar mereka termotivasi untuk belajar lebih banyak
bagaimana menentukan / menghitung harga pokok produk.
4. Bagi Pemerintah
Untuk meningkatkan perhatian Pemerintah dalam melakukan pembinaan
terhadap pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil secara
umum termasuk dalam bidang akuntansi.
24
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Biaya Overhead Pabrik
Carter dan Usry (2004), menyatakan bahwa biaya manufaktur yang juga
disebut biaya produksi atau biaya pabrik biasanya didefenisikan sebagai
penjumlahan dari tiga elemen biaya, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik. Biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung, keduanya disebut biaya utama (prime cost), sementara biaya tenaga
kerja langsung dan overhead pabrik disebut biaya konversi (convertion cost).
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian
integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk
membuat mebel, minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin dan bakal
/ bahan kain yang digunakan untuk pabrik pakaian jadi dari tekstil. Kemudahan
penelusuran item bahan baku ke produk jadi dan nilainya yang signifikan
merupakan pertimbangan utama dalam mengklassifikasikan biaya ini sebagai bahan
baku langsung. Sebaliknya, paku yang merupakan bagian integral dari barang jadi
mebel tidak diklassifikasikan sebagai bahan langsung melainkan diklassifikasikan
25
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
sebagai bahan tidak langsung karena biaya dari paku yang diperlukan untuk setiap
mebel tidak signifikan nilainya.
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat
dalam melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat
dibebankan secara layak ke produk tertentu. Di pabrik yang sangat terotomatisasi,
ada
dua
masalah
yang
sering
muncul
ketika
dilakukan
usaha
untuk
mengidentifikasi tenaga kerja langsung sebagai sebagai elemen biaya yang terpisah.
Pertama, pekerja yang sama melakukan berbagai tugas. Mereka dapat bergantian
mengerjakan tugas tenaga kerja langsung kemudian tugas tenaga kerja tidak
langsung secara cepat dan berulang-ulang, sehingga pemisahan antara biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung menjadi sangat sulit bahkan tidak mungkin
dipisahkan. Kedua, biaya tenaga kerja langsung mungkin merupakan bagian yang
tidak signifikan dari total biaya produksi. Hal ini menimbulkan kesulitan dalam
menjustifikasi identifikasi
biaya tenaga kerja langsung sebagai elemen biaya
terpisah. Dalam kondisi di mana kedua situasi tersebut ada, satu klassifikasi biaya
konversi mencukupi, sehingga bahan baku langsung menjadi satu satunya elemen
biaya yang ditelusuri secara langsung ke produk akhir.
Overhead pabrik – juga disebut overhead manufaktur, beban manufaktur,
atau beban pabrik tidak langsung, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke outputnya. Overhead pabrik biasanya meliputi
semua biaya manufaktur kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
26
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
langsung. Oleh karena itu biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan baku
tidak langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan biaya lainnya yang ada
kaitannya dengan proses produksi. Biaya bahan baku tidak langsung adalah biaya
yang diperlukan dalam penyelesaian produk, tetapi tidak diklassifikasi sebagai
biaya bahan baku langsung, karena bahan bahan tersebut sulit ditelusuri dan jika
diklassifikasikan sebagai biaya langsung
menjadi sia sia disebabkan tidak
ekonomis. Contoh : amplas, kertas pola dan pelumas. Biaya tenaga kerja tidak
langsung adalah
biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri langsung ke
konstruksi atau komposisi dari produk jadi. Contoh : gaji pengawas, pegawai
pabrik, pekerja bagian pemeliharaan. Biaya overhead pabrik lainnya meliputi biaya
penyusutan peralatan dan bangunan pabrik, biaya pemeliharaan dan perbaikan
peralatan dan bangunan pabrik, biaya energi (listrik / penerangan dan minyak),
biaya pajak dan asuransi.
Jika dilihat dari segi perilaku biaya overhead pabrik, maka biaya ini dapat
diklassifikasikan menjadi dua kelompok yaitu ;
a. Overhead pabrik variabel, yakni biaya overhead pabrik yang jumlahnya
mengalami perubahan sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
Contohnya : energi, perlengkapan dan sebagian besar biaya tenaga kerja tidak
langsung.
b. Overhead pabrik tetap, yaitu biaya overhead pabrik yang jumlahnya tetap (tidak
berubah) sampai batas tertentu walaupun volume kegiatan mengalami
27
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
perubahan. Contohnya adalah gaji mandor, penyusutan, sewa, pajak kekayaan
dan asuransi.
Garrison et al (2006) menyebutkan bahwa biaya overhead pabrik
(manufacturing overhead) – elemen ketiga biaya produksi - mencakup semua
biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya overhead pabrik meliputi biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga
kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, biaya
listrik dan penerangan, biaya pajak property, biaya depresiasi, dan biaya asuransi
fasilitas produksi. Menurut Hansen dan Mowen (2005)
biaya tidak langsung
adalah biaya biaya yang tidak dapat dibebankan ke objek objek biaya, baik dengan
menggunakan penelusuran atau penggerak.
Hal ini berarti bahwa tidak ada
hubungan sebab akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak
dilakukan secara ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya
dilakukan dengan cara alokasi. Oleh karena tidak terdapat hubungan sebab akibat,
pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan atau beberapa
asumsi yang berhubungan. Menurut Sutrisno (1999), overhead pabrik adalah semua
biaya yang terjadi di pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Dengan demikian yang termasuk dalam biaya overhead pabrik adalah
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya pemeliharaan,
biaya servis dan suku cadang, biaya penyusutan, biaya asuransi dan biaya lainnya
yang dikeluarkan di pabrik selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
28
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Kholmi dan Yuningsih (2004) menyatakan bahwa biaya overhead pabrik adalah
biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung atau
semua biaya produksi tidak langsung.
Contohnya :
a. Biaya bahan penolong. Bahan yang tidak atau menjadi bagian produk relatif
kecil dibanding dengan biaya bahan baku langsung. contoh pada perusahaan
mebel ; plitur, cat paku, dan sebagainya.
b. Biaya reperasi dan pemeliharaan. Biaya yang berupa suku cadang
(spareparts), biaya bahan habis pakai, biaya untuk perbaikan dan pemeliharaan
aktiva tetap yang digunakan untuk keperluan pabrik misalnya mesin,
kenderaan, equipment, bangunan pabrik, dsb.
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung yaitu tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak
dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu,
mialnya karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu seperti
departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang,
departemnen produksi, administrasi pabrik dan mandor.
d. Biaya yang timbul akibat penilaian aktiva tetap. Misalnya biaya penyusutan
emplasmen pabrik, bangunan pabrik, mesin perkakas laboratorium dan aktiva
lain yang digunakan di pabrik.
29
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
e. Biaya yang terjadi akibat berlakunya waktu. Misalnya biaya asuransi gudang
dan departemen , asuransi equipment, asuransi kenderaan, asuransi karyawan,
dan sebagainya.
Assegaff ( 2005 ), menyatakan bahwa indirect manufacturing cost adalah
biaya yang memerlukan alokasi dalam menentukan porsinya yang terpakai dalam
proses produksi.
Dari berbagai pengertian biaya overhead pabrik yang dikemukakan di atas,
dapat disimpulkan bahwa biaya overhead pabrik meliputi semua biaya produksi
selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang perlakuan
pembebanannya adalah dengan cara alokasi. Dalam hal ini yang dikelompokkan
sebagai biaya overhead pabrik terdiri dari bahan baku tidak langsung, tenaga kerja
tidak langsung, biaya penyusutan bangunan dan peralatan pabrik, biaya
pemeliharan dan perbaikan bangunan dan peralatan pabrik, biaya energi (listrik /
penerangan dan minyak), pajak dan asuransi fasilitas fasilitas produksi
Dalam akuntansi tradisional cara alokasi biaya overhead ini dikenal dengan
tarif overhead tunggal. Basis yang digunakan dalam cara ini adalah jam mesin atau
jam tenaga kerja langsung. Tarif overhead pabrik ditentukan dimuka, dihitung
dengan membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang
dianggarkan yakni anggaran jam tenaga kerja langsung. Dalam proses produksi
yang bersifat padat karya, unsur tenaga kerja langsung adalah komponen terbesar
dalam biaya produk dibandingkan dengan produksi yang padat modal. Pada masa
30
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
kini keadaan sudah berubah di mana banyak perusahaan menjual produk dan jasa
yang bervariasi, yang tentunya membutuhkan sumberdaya overhead yang berbeda.
Konsekwensinya sistim biaya yang membebani satu biaya overhead untuk semua
produk tidak lagi memadai.
Mengelola dan mempertahankan keaneka ragaman produk mendorong
sumberdaya overhead yang semakin banyak. Misalnya merancang produk,
membuat jadwal produksi dan sumberdaya overhead lainnya yang tidak memiliki
kaitan yang jelas dengan tenaga kerja langsung. Kondisi ini menuntut perusahaan
untuk membebani produk tidak hanya berupa biaya produksi saja, akan tetapi
meliputi seluruh biaya yang mempengaruhi produk yang dibuat. Cara alokasi
seperti ini dikenal dengan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Acitvity Based
Costing – ABC). Garrison et al (2006), menyatakan bahwa tahapan untuk
menerapkan ABC terdiri dari:
a. Mengidentifikasikan dan mendefenisikan aktivitas dan pul aktivitas.
b. Bila mungkin, menelusuri biaya overhead secara langsung ke aktivitas dan
objek biaya.
c. Membebankan biaya ke pul biaya aktivitas.
d. Menghitung tarif aktivitas.
e. Membebankan biaya ke objek biaya dengan menggunakan tarif aktivitas dan
ukuran aktivitas.
f. Menyiapkan laporan manajemen. .
31
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
2. Ketepatan Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik
Pemahaman yang berasal dari kata “paham”,
dalam Kamus Bahasa
Indonesia (1995) berarti mengerti benar (akan), tahu benar (akan). Sedangkan kata
“makna” berarti arti atau maksud. Oleh karena itu seseorang dikatakan memahami
makna sesuatu apabila ia mampu menterjemahkan, mampu menafsirkan, mampu
memperkirakan, mampu menentukan metode dan prosedur, tahu tentang konsep,
kaidah, prinsip, dan kaitan antara, bisa meringkas, mengembangkan, meramal,
mengontrol dan juga membuktikan tentang apa yang dipahaminya tersebut.
Suriasumantri (2005), mengatakan agar seseorang mampu meramalkan dan
mengontrol sesuatu, maka pertama sekali ia harus mengetahui mengapa sesuatu itu
terjadi. Dengan kata lain, seseorang paham tentang sesuatu jika ia memiliki
pengetahuan mengenai hal itu. Dengan demikian pemahaman makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya oleh pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil ditentukan oleh pengetahuan pengusaha tersebut tentang
biaya overhead pabrik dan pembebanannya dan hubungannya dengan industri
pakaian jadi dari tekstil.
Biaya overhead pabrik yang dimaksudkan disini adalah biaya biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan memproduksi pakaian jadi dari tekstil
selain bahan / bakal kain
yang langsung merupakan bagian integral dari pakaian
jadi dan upah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam mengolah bahan/ bakal
kain menjadi pakian jadi. Biaya tersebut meliputi biaya bahan tidak langsung yang
32
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
terdiri dari kertas untuk pola, berbagai jenis benang, berbagai jenis kancing dan
resleting, sejenis kain keras untuk pelapis, sejenis kain keras / kulit untuk merek,
kertas untuk pelapis pakaian jadi, plastik untuk pembungkus pakain jadi, dan lainlain, gaji / upah tenaga pemotong, premi lembur apabila tenaga kerja bekerja diluar
jam kerja tertentu, sewa dan penyusutan peralatan (mesin pemotong kain, mesin
jahit dan sejenisnya) dan bangunan pabrik, biaya pemeliharaan dan perbaikan
peralatan dan bangunan pabrik, biaya energi (listrik, penerangan dan minyak),
pajak dan asuransi fasilitas produksi.
3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Pemahaman
Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung
maupun tidak langsung memperkaya kehidupan manusia. Bahkan sukar
dibayangkan apa yang akan terjadi seandainya pengetahuan itu tidak ada dalam
kehidupaan manusia. Pengetahuan merupakan sumber jawaban atas segala
pertanyaan yang muncul dalam kehidupan.. Pengetahuan pada dasarnya merupakan
hasil dari proses melihat, mendengar, merasa dan berfikir yang menjadi dasar
menusia dalam bersikap dan bertindak. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan
dan pengetahuan yang terkandung dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang
benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Suriasumantri
(2005) mengatakan bahwa pada dasarnya terdapat dua cara yang pokok bagi
manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar. Pertama adalah mendasarkan
diri pada rasio. Kedua mendasarkan diri pada pengalaman. Kaum rasionalis
33
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
mengembangkan pemahaman yang disebut sebagai rasionalisme. Sedangkan yang
mendasarkan pemahaman
pada pengalaman
disebut dengan empirisme.
Selanjutnya Indriantoro dan Bambang (2002), menyebutkan bahwa Ilmu sebagai
sumber kebenaran adalah pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu. Suatu
pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu, jika memenuhi setidaknya dua
kriteria yaitu sebagai pengetahuan yang rasional dan teruji.
Pengetahuan yang rasional mempunyai pengertian sebagai pengetahuan
yang disusun dengan menggunakan pikiran dan timbangan yang logis atau masuk
akal. Pengetahuan yang
rasional disusun dengan logika tertentu dan disebut
pengetahuan yang menggunakan penalaran. Pengetahuan yang diperoleh secara
rasional, dilakukan lewat penalaran yang abstrak melalui kriteria untuk mengetahui
tentang kebenaran sesuatu yang bagi seseorang jelas dan dapat dipercaya. Pada cara
ini fungsi fikiran manusia hanyalah mengenali prinsip-prinsip yang kemudian
menjadi pengetahuannya. Pendekatan rasionalisme menyusun pengetahuan secara
konsisten dan komulatif berdasarkan pengetahuan yang telah tersusun sebelumnya.
Pengetahuan seperti ini tentunya dapat diperoleh memlalui pendidikan baik formal
maupun nonformal. Siregar (2004) menyatakan pendidikan adalah usaha yang
sengaja (terencana, terkontrol, dengan sadar dan dengan sistimatis) di berikan pada
anak didik agar individunya yang potensial itu lebih berkembang teerarah kepada
tujuan tertentu. Selanjutnya Siswoyo (1988) dalam Heriadi (2006), menyatakan
bahwa pendikan itu penting bagi setiap orang dalam menambah ilmu
34
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pengetahuannya dan meningkatkatkan kemampuannya. Menurut Siagian (1997)
dalam Manik (2003), melalui pendidikan seseorang diharapkan dapat :
1). Menambah cakrawala berfikir.
2). Menambah rasa ingin tahu.
3). Penguasaan terhadap ilmu lebih dalam.
4). Memiliki kemampuan berfikir teratur, logis dan sistimatis serta
5). Memiliki daya analisis tinggi.
Oleh karena itu dengan pendidikan, maka ilmu pengetahuan seseorang akan
bertambah dan dengan pengetahuan tertentu, pemahaman seseorang tentang hal itu
tentunya baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai
hubungan yang erat dengan pemahaman.
Pengetahuan yang teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan
fakta atau fenomena. Fakta dapat berupa kejadian kejadian atau segala sesuatu yang
dialami dalam kehidupan nyata atau tertangkap pengalaman hidup manusia.
Kriteria teruji secara empiris ini memberikan batasan pada ilmu sebagai
pengetahuan yang tersusun berdasarkan segala sesuatu yang berada dalam
jangkauan pengalaman manusia. Pengalaman erat kaitannya dengan metode
induktif yakni pengetahuan diperoleh tidak hanya didasarkan pada penalaran
semata tetapi juga melalui pengalaman yang kongkrit. Gejala gejala alamiah
menurut anggapan kaum empiris adalah bersifat kongkrit dan dapat dinyatakan
lewat tangkapan panca indra manusia. Jika suatu gejala diamati dan ditelaah lebih
35
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
lanjut, maka akan ditemukan bahwa suatu gejala mempunyai beberapa karakteristik
tertentu, misalnya terdapat suatu pola yang teratur mengenai suatu kejadian
tertentu. Apabila benang ditenun ia akan menjadi kain dan jika kain dipotong dan
dijahit ia akan berubah menjadi pakaian. Demikian seterusnya, apabila diamati
kejadian tersebut dengan seksama dan apalagi dilakukan sendiri tentunya akan
membuahkan pengetahuan mengenai bagaimana benang yang berubah menjadi
kain dan bagaimana kain berubah menjadi pakaian. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengalaman erat kaitanya dengan pemahaman seseorang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang terkandung
dalam ilmu adalah pengetahuan yang benar dan dapat digunakan untuk menjawab
berbagai pertanyaan. Pengetahuan yang benar diperoleh melalui pendidikan dan
pengalaman. Pemahaman seseorang tentang sesuatu dipengaruhi oleh pengetahuan
yang bersangkutan tentang hal itu. Dengan demikian pendidikan dan pengalaman
seseorang berpengaruh terhadap pemahamannya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Suryaningsum (2003) tentang pemahaman
makna cost oleh dosen akuntansi menunjukkan hasil bahwa pemahaman makna
cost oleh dosen akuntansi ternyata berbeda-beda. Dalam penelitian ini factor-faktor
yang diduga mempengaruhi pemahaman makna cost oleh dosen akuntansi terdiri
dari instansi tempat bekerja meliputi instansi pemerintah dan swasta, asal S 1
36
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
(Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta), pengalaman mengajar, tahun lulus, miknat
konsentrasi riset, penguasaan bahasa Inggeris dan tingkat pendidikan (S2 dan S3).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pemahaman makna cost oleh dosen
akuntansi ternyata tidak dipengaruhi oleh
instansi tempat bekerja, asal S 1,
pengalaman mengajar, tahun lulus, minat konsentrasi dan riset. Sedangkan yang
mempengaruhi pemahaman makna cost oleh dosen akuntansi adalah penguasaan
bahasa Inggeris dan tingkat pendidikan.
Selanjutnya Suryaningsum dan Trisnawati (2003) meneliti tentang pengaruh
kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Dalam penelitian ini faktor kecerdasan yang diduga mempengaruhi pemahaman
akuntansi terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi empati dan
keterampilan sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosional yang
terdiri dari pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan
sosial ternyata tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Manik (2003) meneliti hubungan antara latar belakang pendidikan,
pengalaman penataran dan pengalaman keguruan dengan kemampuan mengajar
guru IPA SLTP Negeri di Kisaran. Hasilnya menunjukkan bahwa latar belakang
pendidikan, pengalaman mengajar dan pengalaman keguruan berpengaruh secara
signifikan terhadap kemampuan mengajar guru IPA Negeri Kisaran.
Siregar (2004) meneliti pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman
mengajar terhadap kemampuan mengajar guru di SMA Negageri 2 Kisaran.
37
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pendidikan dan pengalaman mengajar
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengajar guru di SMA Negeri
2 Kisaran.
Demikian juga Syam (2005) yang meneliti hubungan antara latar belakang
pendidikan dan pengetahuan konsep PAUD dengan kinerja tenaga pendidik
kelompok bermain di Kota Medan. Penelitian ini juga menunjukan hasil yang
signifikan, di mana latar belakang pendidikan dan pengetahuan konsep PAUD
berpengaruh terhadap kinerja tenaga pendidik kelompok bermain di Kota Medan.
Oleh karena itu penelitian yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Peneliti
Tahun
Suryaningsum
2003
Judul Penelitian
Variabel yang
diteliti
Pemahaman
Pemahaman
Makna Cost oleh (Y),
Asal
Dosen Akuntansi. instansi, asal
S1,
tingkat
pendidikan,
tahun lulus,
pengalaman,
minat
konsentrasi
dan
penguasaan
bahasa
Inggris.
38
Hasil Penelitian
Pemahaman
makna cost oleh
dosen akuntansi
berbeda-beda.
Pemahaman
makna
cost
tidak
dipengaruhi
oleh
Instansi
tempat bekerja,
asal
S1,
pengalaman
mengajar, tahun
lulus,
minat
konsentrasi dan
riset. Sedangkan
yang
mempengaruhi
adalah tingkat
pendidikan dan
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Suryaningsum
dan Trisnawati
2003
Pengaruh
Kecerdasan
Emosional
Terhadap Tingkat
Pemahaman
Akuntansi
Manik
2003
Hubungan Latar
Belakang
Pendidikan,
Pengalaman
Penataran
dan
Pengalaman
Keguruan dengan
Kemampuan
Mengajar Guru
IPA SLTP Negeri
Kisaran
Siregar
2004
Pengaruh Tingkat
Pendidikan dan
Pengalaman
Mengajar Guru
SMA N.2 Kisaran
39
Pemahaman
akuntansi (Y),
Pengenalan
diri
(X1),
Pengendalian
diri
(X2),
Motivasi
(X3), Empati
(X4)
dan
Kemampuan
sosial (X5).
Kemampuan
mengajar
guru
(Y),
Latar
belakang
pendidikan
(X1),
Pengalaman
penataran
(X2),
Pengalaman
mengajar
(X3)
pengusaan
bahasa inggris.
Pengenalan diri,
pengendalian
diri , motivasi,
empati,
dan
keterampilan
sosial
tidak
berpengaruh
terhadap
pemahaman
akuntansi.
Latar belakang
pendidikan,
pengalaman
penataran dan
pengalaman
mengajar
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kemampuan
mengajar guru
IPA SLTP di
Kisaran
Kemampuan
Tingkat
mengajar (Y), pendidikan dan
Latar
pengalaman
belakakgn
mengajar
pendidikan
berpengaruh
(X1),
signifikan
Pengalaman
terhadap
mengajar
kemapuan
(X2)
mengajar Guru
SMA
N.2
Kisaran
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Siregar
2005
Syam
2005
Hubungan
Pemahaman
Kurikulum 2004
dan
Sikap
Inovatif dengan
Kinerja Guru Di
SMA Negeri Kota
Medan
Hubungan Latar
Belakang
Pendidikan dan
Pengetahuan
Konsep
PAUD
dengan Kinerja
Tenaga Pendidik
Kelompok
Bermain di Kota
Medan
Kinerja guru
(Y),
Pemahaman
kurikulum
(X1), Sikap
Inovatif (X2)
Pemahaman
kurikulum dan
sikap inovatif
berpengaruh
signifikan
dengan kinerja
guru SMA di
Kota Medan.
Kinerja
Latar belakang
tenaga
pendidikan dan
pendidik (Y), pengetahuan
Latar
konsep PAUD
belakang
berpengaruh
pendidikan
signifikan
(X1),
terhadap kinerja
Pengetahuan
tenaga pendidik
konsep
kelompok
PAUD (X2)
bermain di kota
Medan
C. Kerangka Konsep
Variabel pendidikan dan pengalaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil berperan sebagai variabel independen. Latar belakang
pendidikan berhubungan erat dengan pengetahuan seseorang. Perbedaan tingkat
pendidikan pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil akan
mempengaruhi ketepatan pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya. Tingkat pengalaman erat kaitannya dengan pemahaman.
Perbedaan pengalaman akan mengakibatkan perbedaan kemampuan dalam
mengolah informasi yang selanjutnya menyebabkan perbedaan dalam hal
pemahaman. Pemahaman makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya oleh
40
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil ditentukan oleh
pengetahuan pengusaha tersebut tentang biaya overhead pabrik.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan model penelitian sebagai
berikut:
Gambar 2.1 : Model Penelitian
Pendidikan
Pemahaman Pengusaha Atas
Makna Biaya Overhead
Pabrik dan Pembebanannnya
Pengalaman
D. Hipotesis penelitian
Menurut Kinney (1986) dalam Jogiyanto (2004) hipotesis (hypothesis)
adalah prediksi tentang fenomena. Proposisi adalah pernyataan tentang konsep
yang dapat dinilai benar atau salah jika dihubungkan dengan fenomena yang
diobservasi. Proposisi tidak dimaksudkan untuk diuji kebenarannya. Jika proposisi
dimaksudkan untuk diuji dan dihubungkan dengan pengujian empiris, maka disebut
dengan hipotesis.
Berdasarkan rumusan masalah, kajian literatur dan hasil-hasil penelitian
terdahulu, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :
41
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
1. Pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan
memiliki pemahaman yang bervariasi atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya.
2. Faktor pendidikan dan pengalaman mempengaruhi ketepatan pemahaman
makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya oleh pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan.
42
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas metodologi penelitian yang meliputi ; Jenis
Penelitian, Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian, Jenis dan Pengumpulan Data,
Variabel Dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian., Uji Kualitas Data, Uji
Asumsi Klassik, Uji Deskriftif dan Uji Hipotesis.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif korelasional.
Dikelompokkan destriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat variasi
pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi tekstil di Kota Medan
atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya. Selanjutnya termasuk
penelitian korelasional, karena penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan
pendidikan dan pengalaman terhadap pemahaman
pengusaha industri rumah
tangga pakaian jadi tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya.
43
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di
Kota
Medan dengan mengambil data dari
pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil yang beroperasi di
19 kecamatan yang ada di Kota Medan.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil yang beroperasi di Kota Medan. Menurut Peraturan
Daerah Kota Medan Nomor : 10 tahun 2002 tanggal 13 Agustus 2002,
kelompok pengusaha ini tergolong
ke dalam kelompok industri kecil.
Cirinya adalah nilai investasi antara Rp.5.000.000,- s/d Rp.200.000.000,tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Berdasarkan data yang
ada jumlah populasi adalah 129 pengusaha.
3. Sampel Penelitian
Gay dalam Umar (2003) menyatakan ukuran minimum sampel yang dapat
diterima berdasarkan desain/metode penelitian yang digunakan yaitu :
Desain deskriptif, minimal 10 % dari populasi. Untuk populasi yang relatif
kecil minimal 20 %. Desain deskriptif korelasional, minimal 30 subyek.
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan kelompok
(Clustered Sampling) secara acak sederhana dan ditentukan secara
proporsional. Oleh karena itu untuk mendapatkan sampel yang jumlahnya
44
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
di atas ukuran minimal tersebut, ditetapkan 40 % per Kecamatan. Dengan
demikian jumlah sampel terpilih dalam penelitian ini adalah 52 pengusaha
industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan.
C. Jenis dan Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah berupa data primer,
yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian.
Berdasarkan masalah penelitian yang disebutkan di muka, maka data primer yang
diperlukan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dimaksud
berisikan berbagai pertanyaan yang harus dijawab para responden untuk dapat
mengetahui bagaimana pemahaman pengusaha pakaian jadi dari tekstil di Kota
Medan terhadap makna
biaya overhead pabrik dan pembebanannya, serta
bagaimana persepsi mereka tentang pengaruh pendidikan dan pengalaman mereka
terhadap pemahaman tadi.
Untuk mendapatkan kuesioner yang diharapkan, maka proses pembuatan
kuesioner diawali dengan membaca literatur, mengadakan diskusi dengan
pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, kemudian melakukan
konsultasi dan meminta petunjuk dengan pihak-pihak yang dianggap banyak
terlibat dalam membina UKM di Kota Medan serta dilanjutkan dengan diskusi
dan konsultasi dengan pembimbing.
45
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara menyerahkan langsung
daftar pertanyaan penelitian secara tertulis (kuesioner) kepada pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, kemudian
memberikan penjelasan
seperlunya guna mendapatkan jawaban tertulis yang objektif dari responden.
Setelah kuesioner dijawab dengan baik dan benar selanjutnya diambil atau diterima
langsung dari pengusaha.
D. Variabel Dan Defenisi Operasinal Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya (Y), sedangkan variabel bebas
adalah pendidikan ( X1 ) dan pengalaman ( X2) pengusaha industri rumah
tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan. Hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat adalah sebagai berikut
Gambar 3.1
Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat
Pendidikan
Pemahaman Pengusaha Atas
Makna Biaya Overhead
Pabrik dan Pembebanannnya
Pengalaman
46
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian
a. Dalam penelitian ini pemahaman diartikan sebagai kemampuan pengusaha
memahami makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya. Untuk
mengetahui bagaimana pemahaman responden atas makna biaya overhead
pabrik dan pembebanannya, maka diajukan sebanyak 15 pertanyaan yang
berkaitan dengan komponen-komponen biaya overhead pabrik yang
biasanya ada pada jenis industri ini. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
meliputi pertanyaan tentang bahan baku tidak langsung yang terdiri dari 6
(enam) pertanyaan, tentang tenaga kerja tidak langsung 2 (dua) pertanyaan
serta pertanyaan yang berkaitan dengan biaya penyusutan, biaya sewa,
biaya pemeliharaan, biaya listrik dan atau energi, biaya pajak bumi dan
bangunan, biaya pendaftaran / perizinan, dan biaya lainnya. Selanjutnya
responden diminta untuk menjawab setiap pertanyaan dengan memberi
tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang telah disediakan. Jawaban Ya
diberi bobot 3, Kadang-Kadang diberi bobot 2 dan Tidak diberi bobot 1.
Jika responden memperoleh skor 31 – 45 dikelompokkan sebagai
memahami, skor 16 – 30
kurang memahami dan skor 0 -15 tidak
memahami.
b. Pendidikan (X1) pada penelitian ini adalah pendidikan formal terakhir yang
telah dijalani oleh pengusaha pakaian jadi dari tekstil. Untuk mengetahui
bagaimana persepsi pengaruh pendidikan terhadap pemahaman makna
47
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
biaya overhead pabrik dan pembebanannya menurut pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil diajukan 10 pertanyaan. Untuk tiap
pertanyaan diminta responden memberi tanda silang (X) pada salah satu
dari tiga jawaban yang disediakan. Jawaban Ya diberi bobot 3, KadangKadang diberi bobot 2 dan Tidak diberi bobot 1. Jika responden
memperoleh skor 21 s/d 30 dikelompokkan bahwa pendidikan berpengaruh
terhadap pemahaman, skor 11 s/d 20 kurang berpengaruh dan skor 1 s/d 10
tidak berpengaruh.
c. Pengalaman (X2) adalah masa/ lamanya pengusaha berkecimpung dalam
usaha di bidang pakaian jadi dari tekstil, baik sebagai karyawan dan atau
anggota keluarga dan atau sebagai pedagang pakaian jadi dan atau sebagai
pengelola industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil. Pada penelitian
ini untuk mengetahui apakah menurut
pengusaha pengalamanya
berpengaruh terhadap pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik
dan pembebanannya diajukan 10 pertanyaan. Setiap pertanyaan dijawab
dengan cara yang sama seperti pada poin a dan b di atas. Jika responden
memperoleh skor 21 s/d 30 dikelompokkan bahwa pengalaman berpengaruh
terhadap pemahaman, skor 11 s/ 20 kurang berpengaruh dan skor1 s/d 10
tidak berpengaruh.
48
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
E. Uji Kualitas Data
Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat
dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas (Hair et al, 1998). Pengujian
validitas dan reliabilitas masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi
data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Ada dua prosedur untuk
mengukur kualitas data, yaitu :
a. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara
score masing-masing butir pertanyaan dengan total score dari item-item
pertanyaan. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila memiliki korelasi kurang
dari 0,05 atau kurang dari 5 %.
b. Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas
suatu pertanyaan penelitian. Menurut (Hair et al, 1998) suatu kuesioner dinggap
reliabel bila memiliki koefisien Cronbach Alpha di atas 0,60.
F. Uji Asumsi Klasik
Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi
klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar data-data dapat bermakna dan
bermanfaat. Adapun pengujian asumsi klasik atas model regresi berganda dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
49
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
1. Uji Normalitas, untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah
tidak. Model regresi yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal atau
mendekati normal. Uji statistik yang umum digunakan untuk menguji
normalitas adalah dengan test statistik sederhana (berdasarkan nilai kurtosis
atau skwnees), Shapiro-Wilk test dan Kolmogorov-Smirnov test.
2. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas
sama dengan nol. Multikolinieritas dapat dilihat (1) nilai tolerance dan
lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Dalam hal ini nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =1/tolerance) dan
menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi dalam hal ini nilai tolerance 0,10
atau sama dengan nilai VIF di atas 10.
3. Uji Heteroskedastisitas, menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
50
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
G. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk melihat indikasi adanya data yang
memencil (outlier), dengan cara membandingkan antara mean dan standar
deviation.
Apabila
standar
deviation
lebih
besar
dari
mean,
hal
ini
mengindikasikan terjadi outlier. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik
unit yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-obsevasi lainnya atau data
memiliki karakteristik ekstrim terlalu besar/kecil. Statistik deskriptif dimaksudkan
untuk menggambarkan dan menyajikan secara ringkas informasi dari sejumlah
besar data dengan melihat nilai minimal, maksimal, mean dan standar deviation
(Sularso, 2003).
H. Uji Hipotesis
Ada dua hipotesis dalam penelitian ini. Untuk menjawab hipotesis 1 yang
berbunyi Pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan
memiliki pemahaman yang bervariasi atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya, digunakan statistik deskriptif dan Uji Beda. Selanjutnya untuk
menjawab hipotesis 2 yang berbunyi Faktor pendidikan dan pengalaman
mempengaruhi ketetapatan pemahaman makna biaya overhead pabrik dan
51
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pembebanannya oleh pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di
Kota Medan, akan digunakan alat analisis regresi sederhana dan berganda
Analisis regresi sederhana adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membangun suatu persamaan yang menghubungkan antara variabel tidak bebas (Y)
dengan variabel bebas (X) dan sekaligus untuk menentukan nilai ramalan atu
dugaannya Suharyadi dan Purwanto (2004). Adapun bentuk persamaan regresinya
adalah:
Y=a+bX
Dimana:
Y = Variabel Dependen
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Variabel Independen
Selanjutnya
Suharyadi
dan
Purwanto
(2004)
menyebutkan
untuk
menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen
yang
jumlahnya lebih dari dua dikenal dengan analisis regresi berganda. Bentuk
persamaan regresi dengan dua variabel independen adalah:
Y = a + b1 X 1 + b 2 X 2
Dimana :
Y = Tingkat Pemahaman penguaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
52
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X 1 = Pendidikan pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil.
X 2 = Pengalaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
53
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Deskriptif
1. Gambaran Umum
Di Kota Medan terdaftar industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
untuk tahun 2004 s/d 2006 berjumlah 129 perusahaan. Dari 52 pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil yang ditetapkan sebagai sampel ternyata
hanya 34 pengusaha yang mengisi kuesioner dengan baik dan layak di olah. Tabel
4.1 berikut berisikan data industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota
Medan yang menunjukkan jumlah populasi, jumlah sampel terpilih dan jumlah
kuesioner terisi dengan baik.
1
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.1
Data jumlah polpulasi, sampel terpilih dan kuesioner kembali
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Kecamatan
Medan Tembung
Medan Denai
Medan Area
Medan Perjuangan
Medan Kota
Medan Timur
Medan Barat
Medan Helvetia
Medan Petisah
Medan Baru
Medan Marelan
Medan Labuhan
Medan Sunggal
Medan Johor
Medan Maimun
Medan Deli
Medan Polonia
Medan Selayang
Amplas
Jumlah
Sumber : Data diolah
Populasi
7
15
32
7
18
7
11
4
5
3
2
1
3
4
3
1
2
2
2
129
Sampel
Terpilih
3
6
13
3
7
3
4
2
2
1
1
0
1
2
1
0
1
1
1
52
Kuesioner Kembali
2
6
11
2
5
2
2
2
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
34
Data di atas menunjukkan bahwa banyak sampel terpilih tidak mengisi
kuesioner, hal ini disebabkan oleh beberapa pengusaha pada saat dikunjungi :
a. Tidak berada di tempat. Sesuai informasi yang diperoleh sedang tugas luar
(membeli keperluan perusahaan dan atau memasarkan hasil produksinya).
b. Berada di tempat, tetapi beliau mengatakan perusahaan sudah tidak beroperasi
lagi (tutup).
c. Rumah / pabrik sesuai alamat tutup, seakan tidak ada penghuni.
2
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Kondisi ini didukung oleh data industri rumah tangga pakaian jadi dari
tekstil terdaftar di Kota Medan yang menunjukkan adanya penurunan. Pada tahun
2003 terdaftar sebanyak 82 perusahaan dan pada tahun 2006 terdaftar hanya 55
perusahaan (mendaftar ulang terdaftar tahun 2003 tambah baru terdaftar 2006).
Dari 34 responden hanya 1 orang yang umurnya kurang dari 40 tahun,
bahkan 5 diantaranya berumur lebih dari 55 tahun. Jika dilihat dari umur / lamanya
berusaha di bidang pakaian jadi dari tekstil 30 responden menyatakan lebih dari 10
tahun bahkan ditemukan 3 responden yang telah berusaha lebih dari 25 tahun (ada
yang telah 40 tahun) Selanjutnya jika dilihat dari lamanya sebagai pengusaha 23
responden lebih dari 6 tahun dan 11 responden kurang dari 6 tahun (ada yang baru
1 tahun sebagai pengusaha, tetapi sudah lebih dari 30 tahun berusaha di bidang
pakaian jadi dari tekstil). Kondisi di atas menunjukkan bahwa pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, jika keadaan memungkinkan ia bisa saja
berkedudukan / berperofesi
sebagai pengusaha dan jika keadaan tidak
memungkinkan, maka ia berkedudukan / berprofesi sebagai tenaga kerja.
2. Deskripsi Variabel
Penelitian ini mengamati satu variabel terikat (dependent variable) yaitu
pemahaman makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya (Y) dan dua
variabel bebas (independent variable) yaitu pendidikan (X 1) dan pengalaman
3
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pengusa industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan (X 2).
Deskripsi masing-masing variable diuraikan sebagai berikut :
a. Variabel Pemahaman (Y) yaitu pemahaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya, diperlihatkan pada gambar 4.1 berikut ;
Gambar 4.1
Variasi Pemahaman Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian Jadi Dari Tekstil
Di Kota Medan
Paham
Kurang Paham
Sumber: Data Primer Diolah
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil yang masuk dalam kategori memahami adalah sebesar
23, 53 % dan yang kurang memahami 76,47 %.
4
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
b. Pendidikan (X 1) adalah pendidikan formal yang pernah diikuti pengusaha
insdustri rumah tangga pakaian jadi tekstil di Kota Medan. Pengaruh
pendidikan formal merurut pengusaha pakaian jadi terkstil di Kota Medan
terhadap
pemahamannya
atas
makna
biaya
overhead
pabrik
dan
pembebanannya di perlihatkan pada gambar 4.2 berikut :
Gambar 4.2
Pengaruh Pendidikan Terhadap Pemahaman Pengusaha Industri Rumah Tangga
Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan
25
20
15
Series1
10
5
0
Berpengaruh
Kurang
Berpengaruh
Tidak
Berpengaruh
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.2 tersebut menunjukkan bahwa tidak satu orangpun pengusaha
pakaian jadi dari tekstil yang menyatakan bahwa pendidikan formal yang ia
miliki berpengaruh terhadap pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik
dan pembebanannya, 23 atau 67,65 % pengusaha menyatakan kurang
berpengaruh dan 11 atau 32,35 % pengusaha menyatakan tidak berpengaruh.
5
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
c. Pengalaman (X 2) adalah masa/lamanya pengusaha berusaha di bidang usaha
pakaian jadi dari tekstil. Pengaruh pengalaman menurut pengusaha terhadap
pemahamannya atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya dapat
dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.3
Pengaruh Pengalaman Terhadap Pemahaman Pengusaha Industri Rumah Tangga
Pakaian Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan
30
25
20
15
Series1
10
5
0
Berpengaruh
Kurang
Berpengaruh
Tidak
Berpengaruh
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa 26 pengusaha atau 76,47 % menyatakan
bahwa pengalaman berusaha berpengaruh terhadap pemahamannya atas makna
biaya overhead pabrik dan pembebanannya, 8 pengusaha atau 23,53 %
menyatakan kurang berpengaruh dan tidak ada pengusaha yang menyatakan
bahwa pengalaman tidak berpengaruh terhadap pemahamannya.
6
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
B. Hasil Pembahasan
1. Hasil Uji Kualitas Data
Uji kualitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji valididas dan
reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi
dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen.
a. Uji Validitas Data
Validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid atau tidaknya suatu
data penelitian. Suatu data penelitian dapat dikatakan valid atau sah, jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di
ukur oleh kuesioner tersebut. Penelitian ini menggunakan uji korelasi bivariate
untuk meguji validitas data penelitian.
Hasil uji validitas variabel penelitian pemahaman makna biaya overhead
pabrik dan pembebanannya (Y) diperlihatkan tabel 4.2 berikut:
7
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik dan
Pembebanannya (Y)
Pertanyaan
Pertanyaan kesatu (P1)
Pertanyaan kesatu (P2)
Pertanyaan kesatu (P3)
Pertanyaan kesatu (P4)
Pertanyaan kesatu (P5)
Pertanyaan kesatu (P6)
Pertanyaan kesatu (P7)
Pertanyaan kesatu (P8)
Pertanyaan kesatu (P9)
Pertanyaan kesatu (P10)
Pertanyaan kesatu (P11)
Pertanyaan kesatu (P12)
Pertanyaan kesatu (P13)
Pertanyaan kesatu (P14)
Pertanyaan kesatu (P15)
Sumber: Data Primer Diolah
Pearson
coefficients
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,001
0,010
0,030
0,005
0,000
0,001
0,001
0,003
Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai Pearson Coefficient untuk
seluruh pertanyaan menunjukan kurang dari
5 % yang berarti semua
pertanyaan dinyatakan valid.
Hasil uji validitas untuk variabel penelitian Pendidikan pengusaha pakaian
jadi dari tekstil di Kota Medan di perlihatkan pada tabel 4.3 berikut :
8
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Pendidikan Pengusaha Pakaian Jadi Dari Tekstil
Di Kota Medan (X1)
Pertanyaan
Pertanyaan kesatu (P1)
Pertanyaan kesatu (P2)
Pertanyaan kesatu (P3)
Pertanyaan kesatu (P4)
Pertanyaan kesatu (P5)
Pertanyaan kesatu (P6)
Pertanyaan kesatu (P7)
Pertanyaan kesatu (P8)
Pertanyaan kesatu (P9)
Pertanyaan kesatu (P10)
Sumber: Data Primer Diolah
Pearson
coefficients
0,000
0,000
0,000
0,005
0,000
0,000
0,005
0,001
0,000
0,005
Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari tabel 4.3 tersebut dapat dilihat bahwa semua pertanyaan menunjukan
Pearson Coefficient kurang dari 5 % yang berarti semua pertanyaan berkaitan
dengan pendidikan pengusaha dinyatakan valid.
Selanjutnya hasil uji validitas variabel penelitian pengalaman pengusaha
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan diperlihatkan pada tabel 4.4 berikut :
9
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
Pengalaman Pengusaha Pakaian Jadi Dari Tekstil
Di Kota Medan (X2)
Pertanyaan
Pertanyaan kesatu (P1)
Pertanyaan kesatu (P2)
Pertanyaan kesatu (P3)
Pertanyaan kesatu (P4)
Pertanyaan kesatu (P5)
Pertanyaan kesatu (P6)
Pertanyaan kesatu (P7)
Pertanyaan kesatu (P8)
Pertanyaan kesatu (P9)
Pertanyaan kesatu (P10)
Sumber: Data Primer Diolah
Pearson
coefficients
0,000
0,001
0,000
0,000
0,000
0,007
0,000
0,010
0,001
0,000
Validitas
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Dari tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai Pearson Coefficient untuk
semua pertanyaan adalah kurang dari 5 % yang berarti semua pertanyaan
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabelitas Data
Uji reliabilitas terhadap data penelitian dilakukan untuk mengukur
keterandalan suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk penelitian. Untuk menguji keterandalan instrumen digunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Adapun hasil perhitungan reliabilitas untuk
variabel
pemahaman pengusaha pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna
biaya overhead pabrik dan pembebanannya (Y) baik untuk uji coba terhadap 15
kuesiner pertama / terlebih dahulu terkumpul maupun terhadap keseluruhannya
10
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
menunjukkan hasil yang reliabel yaitu berada di atas 0,60 atau > 0,60
yakni
sebesar 0,848. Demikian pula untuk variabel pendidikan (X1) sebesar 0,755
dan pengalaman (X2) sebesar 0,809 yang diperlihatkan pada tabel 4.5 berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel
Pemahaman atas makna biaya overhed
pabrik dan pembebanannya (Y)
Tingkat Pendidikan (X1)
Pengalaman (X2)
Sumber: Data Primer Diolah
Cronbach’s
Alpha
0,848
0,755
0,809
Reliabelitas
Reliabel
Reliabel
Reliabel
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pada sub bab ini akan dibahas hasil pengujian terhadap uji asumsi klasik
yaitu : normalitas, multikolinearitas, heteroskesdastisitas dan uji Liniearitas.
a. Hasil Uji Normalitas
Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan
pengujian Statistik. Penelitian ini mengunakan uji statistik
Kolmogorov-
Smirnov. Dalam uji statistik Kolmogorov-Smirnov apabila nilai Asymp
signifikasi di atas 5 % berarti berdistribusi normal.
Setelah dilakukan
pengujian normalitas terhadap data dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov
sesuai tabel 4.6 di bawah ini, ternyata hasilnya berdistribusi secara normal yang
ditunjukkan oleh nilai asymp signifikasi Kolmogorov-Smirnov : Variabel
pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
11
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya (Y)
sebesar 0,133, variabel Pendidikan (X1) sebesar 0,069, dan variabel
Pengalaman (X2) sebesar 0,357 yakni di atas 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian
asymp signifikasi
Variabel
Normalitas
Kolmogorov-Smirnov
Pemahaman atas
makna
biaya overhead pabrik dan
0,133
Normal
pembebanannya (Y)
Pendidikan (X1)
0,069
Normal
Pengalaman (X2)
0,357
Normal
Sumber: Data Primer Diolah
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dalam penelitian. Model regresi
yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara suatu variabel independen
dengan yang lain. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.7 di
bawah ini yang menunjukkan bahwa diantara variabel independen penelitian ini
tidak terjadi multikolinearitas karena memiliki nilai Variance Inflation Factor
(VIF) untuk Pendidikan (X1) sebesar 1.037, dan Pengalaman (X2) sebesar 1.037,
nilai ini tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance untuk Pendidikan (X1) sebesar
0,965 dan Pengalaman (X2) sebesar 0,965 yang nilainya lebih dari 0.10 atau di
atas 10 %.
12
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Kesimpulan
VIF
Tolerance
1.037
0,965
Tidak terjadi multikolinearitas
Pendidikan (X1)
1.037
0.965
Tidak terjadi multikolinearitas
Pengalaman (X2)
Variabel
Independen
Sumber: Data Primer Diolah
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Heteroskedastisitas bertujuaan menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain.
Model
regresi
yang
baik
adalah
yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model dapat digunakan Uji Glejser
Tabel 4.8 merupakan ringkasan hasil uji heteroskesdastisitas, yang
menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara
statistik mempengaruhi variabel terikat Nilai Absolut Residual. Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% Berdasarkan
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini terbebas dari
asumsi klasik heteroskesdastisitas.
13
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.8
Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Independen
Pendidikan (X1)
Nilai t
0,475
Pengalaman (X2)
1,086
Sumber: Data Primer Diolah
Sig.
Kesimpulan
0,638 Tidak terjadi heteroskedastisitas
0,286 Tidak terjadi heteroskedastisitas
3. Statistik Deskriptif
Tabel 4.9 merupakan hasil uji Statistik Deskriptif, yang menunjukkan
bahwa ditinjau dari sebaran datanya, berdistribusi secara normal.
Tabel 4.9
Hasil Uji Descriptive Statistics
Variabel
Y1
X1
X2
N
34
34
34
Minimum
21.00
10.00
20.00
Maximum
39.00
20.00
28.00
Mean
28.5882
11.8824
23.4706
Std. Deviation
4.03107
2.08552
2.86288
Sumber: Data Primer Diolah
Statistika deskriptif untuk variabel pengalaman (X2) lebih besar dari variabel
pendidikan (X1) yang menunjukkan bahwa variabel pengalaman lebih dominan
mempengaruhi tingkat pemahaman dari pada variabel pendidikan.
4. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Hipotesis 1
Untuk melihat variasi pemahaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya dilakukan dengan statistik deskriptif. Sebagaimana disebutkan
di muka bahwa statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan dan
14
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
menyajikan informasi secara ringkas. Gambaran secara ringkas dimaksud dapat
berupa tabel dan atau berbagai gambar. Pada penelitian ini variasi pemahaman
penguasaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas
makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya diperlihatkan dalam bentuk
tabel berikut :
Tabel 4.10
Variasi Pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi
dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya.
Variasi Pemahaman
Jumlah
8 Pengusaha
26 Pengusaha
0 Pengusaha
34 Pengusaha
Paham
Kurang Paham
Tidak Paham
Total
Sumber: Data Primer Diolah
Setelah variasi pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi
dari tekstil atas makna biaya ovehead pabrik dan pembebanannya dapat
digambarkan, selanjutnya dilakukan uji beda. Dalam uji beda apabila nilai
signifikasi lebih besar dari 5 % berarti tidak terdapat perbedaan, demikian
sebaliknya. Adapun hasilnya diperlihatkan pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Beda
Pair 1 X1A & X2A
Pair 2 X1B & X2 B
Sumber: Data Diolah
N
26
8
Corellation
.121
-.118
Sig
.556
.781
15
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Dari tabel 4.11 di atas dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pengusaha yang dikelompokkan memahami dengan yang
kurang memahami makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya di Kota
Medan yang diperlihatkan nilai signifikasi di atas 5 %.
b.1. Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Parsial
Dengan uji hipotesis secara parsial diharapkan hasilnya dapat menunjukkan
hasil yang lebih detail terhadap keakuratan
alat pengujian hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini. Pengujian secara parsial terhadap hipotesis
penelitian ini dilakukan dengan dua tahapan; pertama pengujian pengaruh
variabel pendidikan terhadap variabel dependen yaitu pemahaman pengusaha
industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya, kedua pengujian pengaruh variabel
pengalaman terhadap pemahaman pengusaha tersebut atas makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya.
Hasil pengujian secara persial terhadap hipotesis penelitian disajikan pada
tabel 4.12 yang menyajikan ringkasan hasil pengujian secara parsial terhadap
hipotesis penelitian ini dengan tingkat signifikansi yang diisyaratkan sebesar
5%.
16
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Tabel 4.12
Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis Secara Parsial
Variabel
Nilai F
Sig.
Adjusted R. Square
Hipotesis
a
0,060
Ditolak
-0,021
Ditolak
X1
3.117
0,087
X2
0,312
0,580a
Sumber: Data Primer Diolah
Hasil pengujian hipotesis secara parsial terhadap kedua variabel penelitian
ini, menunjukkan bahwa untuk variabel Pendidikan (X1) tidak berpengaruh
secara signifikan pada tingkat alpha 5% terhadap
pemahaman pengusaha
industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya dengan p-value 0,087. Untuk variabel
Pengalaman (X2) juga tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat alpha
5% terhadap pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari
tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya
dengan p-value 0,580.
Untuk variabel pendidikan (X1), nilai Adjusted R Square sebesar 0,060
angka tersebut menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu pemahaman
pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas
makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya dapat dijelaskan oleh
pendidikan sebesar 6 % sedangkan sisanya 94 % disebabkan oleh faktor lain
diluar variabel yang digunakan. Untuk variabel pengalaman (X2), nilai
Adjusted R Square sebesar -0.021 angka tersebut menunjukkan bahwa variabel
dependen yaitu pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari
17
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
tekstil atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya dapat dijelaskan
oleh pengalaman sebesar 2,10 %, sedangkan sisanya 97,90 % disebabkan oleh
faktor lain diluar variabel yang digunakan.
Hasil pengujian hipotesis secara parsial ini meberikan bukti bahwa variabel
Pendidikan (X1) tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat alpha 5 %
terhadap pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
atas atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya, dan untuk variabel
pengalaman (X2) tidak berpengaruh secara signifikan pada tingkat alpha 5 %
terhadap pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
Hasil penelitian secara parsial ini belum dapat dihubungkan atau
diperbandingkan dengan penelitian terdahulu, karena sampai sekarang belum
ditemukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang menguji variabel
pendidikan dan pengalaman berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi tekstil atas
makna biaya
overhead pabrik dan pembebanannya. Hanya saja penelitian yang dilakukan
oleh Suryaningsum tentang Pemahaman Makna cost oleh Dosen Akuntansi
menyimpulkan bahwa pemahaman makna cost oleh dosen Akuntansi bervariasi,
di mana pengalaman mengajar juga tidak berpengaruh terhadap pemahaman
makna cost sedangkan peneliti lainnya berkaitan dengan latar belakang
18
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
pendidikan
dan
pengalaman
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap
kemampuan mengajar/kinerja Guru.
b.2. Hasil Uji Hipotesis 2 Secara Simultan
Hasil uji hipotesis 2 secara simultan disajikan dalam tabel 4.13, yang
merupakan ringkasan hasil uji hipotesis dengan menggunakan regresi linear
berganda dengan tingkat signifikansi yang diisyaratkan sebesar 5%.
Tabel 4. 13
Ringkasan Hasil Analisis Hipotesis Secara Simultan
H
Nilai F
Sig.
Adjusted R. Square
Hipotesis
Hipotesis
1.984
0.155a
0.056
Ditolak
Sumber: Data Primer Diolah
Hasil pengujian hipotesis secara simultan ini menunjukkan bahwa variabel
Pendidikan (X1) dan Pengalaman (X2) secara bersama sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap tingkat pemahaman pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya (Y) dapat dilihat dari p-value 0.155a hasill ini menunjukkan
nilai lebih besar dari tingkat probabilitas yang diisyaratkan sebesar 5 % atau
0,05 atau dapat dituliskan p-value 0,155 > 0,05. F-hitung 1.984 < F-tabel 2,25.
Berdasarkan hal tersebut diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 41.412 + -0,634X1 + -0,225X2
19
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square) dikatakan
baik jika berada di atas 0,5 (50 %), karena nilai Adjusted R Square berkisar
antara 0 sampai 1.
Hasil pengujian nilai Adjusted R Square sebesar 0.056. Angka tersebut
menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu pemahaman pengusaha industri
rumah tangga pakaian jadi dari tekstil atas makna biaya overhead pabrik dan
pembebanannya, tidak dapat dijelaskan oleh pendidikan dan pengalaman
sebesar 5,6%.
Hasil
penelitian
secara
simultan
belum
dapat
dihubungkan
atau
diperbandingkan dengan penelitian terdahulu, karena sampai sekarang belum
dapat peneliti temukan penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang
menguji variabel pendidikan dan pengalaman berpengaruh terhadap tingkat
pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil atas
makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya.
20
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran dari
hasil penelitian. Kesimpulan penelitian membahas tentang temuan tentang hasil
pengujian hipotesis penelitian. Keterbatasan berhubungan dengan hal-hal yang
belum terjangkau dalam penelitian ini. Selanjutnya saran penelitian ini adalah saran
yang diperuntukkan bagi peneliti berikutnya dan pihak terkait lainnya tentang
kekurangan yang harus diperbaiki dari hasil penelitian ini.
A. Kesimpulan
Hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakain jadi dari tekstil di Kota
Medan atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya bervariasi
yakni sebahagian besar berada pada posisi kurang paham.
Hal ini dapat
dimaklumi mengingat pendidikan pengusaha industri rumah tangga pakaian
jadi dari tekstil di Kota Medan memiliki latar belakang pendidikan yang
bervariasi dan tidak relevan dengan usaha yang dijalankannya. Demikian juga
halnya dengan pengalaman tidak didukung dan atau didasarkan teori yang
diperoleh melalui pendidikan. Selanjutnya berdasarkan hasil uji beda atas
21
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
variasi pemahaman ini, ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada kesamaan dengan penelitian terdahulu
yang menyimpulkan pemahaman makna cost oleh dosen akuntansi berbedabeda, hanya saja obyek dan pemahaman yang diukur juga berbeda.
2. Berdasarkan hasil uji hipotesis baik secara partial maupun secara simultan faktor
pendidikan dan pengalaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pemahaman pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota
Medan atas makna biaya overhead pabrik dan pembebanannya. Hal ini
kemungkinan disebabkan latar belakang pendidikan yang mereka miliki tidak
mendukung pemahaman tentang makna
biaya overhead pabrik dan
pembebanannya, dikarenakan mereka tidak belajar akuntansi. Hasil penelitian
yang dilakukan Suryaningsum yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap pemahaman makna cost oleh dosen akuntansi, jelas
tingkat pendidikan respondennya mendukung bahwa pendidikan yang lebih
tinggi lebih memahami dibandingkan dengan yang lebih rendah (S3 dengan S2
akuntansi). Selanjutnya pengalaman dalam penelitian ini maupun dalam
penelitian Suryaningsum sama-sama tidak mempengaruhi pemahaman.
Beda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Manik, Siregar dan Syam,
dimana pendidikan dan pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap
kemampuan/kinerja Guru.
22
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
3. Pada deskripsi variabel dapat dilihat bahwa menurut pengusaha industri rumah
tangga pakaian jadi dari tekstil di Kota Medan pengalamannya berpengaruh
terhadap
pemahamannya
atas
makna
biaya
overhead
pabrik
dan
pembebanannya, akan tetapi berdasarkan uji hipotesis ternyata tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa pengusaha industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil
di Kota Medan kurang menyadari bahwa mereka kurang memahami makna
biaya overhead pabrik dan pembebanannya, yang biasanya akan di ikuti dengan
kesalahan dalam pembebanan biaya.
B. Keterbatasan.
1. Di Kota Medan terdapat banyak jenis industri rumah tangga, akan tetapi pada
penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada pengusaha industri rumah tangga
pakaian jadi dari tekstil.
2. Jumlah sampel yang mengisi kuesioner pada penelitian ini hanya 34 pengusaha
industri rumah tangga pakaian jadi dari tekstil, dari 129 yang terdaftar di Kota
Medan.
3. Variabel yang diteliti pada penelitian ini terbatas pada pendidikan dan
pengalaman.
23
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
C. Saran
1. Mengingat industri rumah tangga di Kota Medan jenisnya banyak, kiranya
peneliti berikutnya tidak hanya meneliti industri pakaian jadi dari tekstil saja,
tetapi industri rumah tangga lainnya ikut diteliti misalnya industri plastik,
industri makanan dan lainnya.
2. Variabel penelitian pada penelitian selanjutnya perlu ditambah, misalnya
berkaitan dengan tingkat kecerdasan pengusaha atau lainnya.
24
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
KEPUSTAKAAN
Assegaff, A & Akma Syarief Assegaff, Akuntansi Biaya, edisi kedua, Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2005
Carter, William K & Milton F Usry, Akuntansi Biaya, edisi tiga belas,Prnerjemah
Krista, Jakarta, Salemba Empat, 2004
Garrison, Ray H, E W Noreen dan PC Brewer, Akuntansi Manajerial, edisi XI, Bk
1, terjemahan, Penerbit Salemba Empat, 2006
Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivarate dengan program SPSS, Penerbit
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001
Halim,Abdul & Bambang, Akuntansi Manajemen, edisi I, BPFE, Yogjakarta, 1990.
Hansen, Don R ; Maryanne M Mowen, Management Accounting, terjemahan ,
Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Hartono, Jogianto, Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM,
Yogjakarta, 2004/2005.
Horngren, Charles T ; George Foster, Akuntansi Biaya suatu pendekatan
Manajerial, alih bahasa Marianus Sinaga, Penerbit Erlangga, 1992.
Horngren, Charles T , Pengantar Akuntansi Manajemen, editor alih bahasa
Gunawan Hutauruk, edisi keenam, cetakan kelima, Penerbit Erlangga,
1993.
Indriantoro, Nur ; Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk akuntansi
dan manajemen, edisi pertama,BPFE, Yogjakarta, 2002.
Ikhsan, Arfan, Metodologi Penelitian untuk akuntansi dan manajemen, Penerbit
Maju, Medan, 2006.
Mulyadi, Akuntansi Manajemen, konsep mamfaat dan rekayasa, edisi ketiga,
Penerbit Salemba Empat, 2001
Machfoedz, Mas”ud, Akuntansi Manajemen, perencaandan pembuatan keputusan
jangka pendek, STIE Widdya Wiwana, 1996.
25
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Sutrisno, Akuntansi Biaya untuk manajemen, Penerbit Ekonisia Fakultas Ekonomi
UII, yogyakarta, 1999.
Sularso, Sri. Buku Pelengkap Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan
Replikasi. BPFE YoGyakarta, 2003/2004.
Suriasumantri, Jujun S, Filsafat Ilmu, sebuah pengantar popular, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 2005.
Supriyono, R.A, Akuntansi Biaya pengumpulan dan penentuan harga pokok,
BPFE Yogyakarta, 1999.
Suryaningsum, Sri, Pemahaman makna cost oleh dosen akuntansi, Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, vol 6, 2003.
Siregar, Syarifuddin, Hubungan Pemahaman Kurikulum 2004 Dan Sikap Inovatif
Dengan Kinerja Guru Di SMA Negeri Kota Medan, Tesis, 2005.
Syam T, Fatimah, Hubungan Latar Belakang Pendidikan dan Pengetahuan Konsep
PAUD Dengan Kinerja Tenaga Pendidik Kelompok Bermain di Kota
Medan, tesis, 2005.
Siregar, Parlaungan, Pengaruh Tingkat Pendidikan Dan Pengalaman Mengajar
Terhadap Kemampuan Mengajar Guru SMA Negeri II Kisaran, Tesis,
2005.
Suryaningsum, Sri & Eka Indah Trisnawati, Pengaruh Kecerdasan Emosional
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, SNA VI, Surabaya, 2003.
.Suharyadi ; Purwanto SK, Statistik untuk Ekonomi dn Keuangan Modern, buku 1
& 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.
Sekaran, U, Research Methods for Businees, A Skill Building Approach, Jhon
Wiley & Sons Inc, New York, 2006.
Umar, Husein, Riset Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2003
Yuningsih, Masiyah Kholmi, Akuntansi
Muhammadiyah Malang, 2004.
Biaya,
Penerbitan
Universitas
26
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
REKAP SKOR VARIABEL Y
Rpd
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
P13
P14
P15
1
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
29
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
2
21
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
28
4
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
5
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
2
39
6
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
7
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
28
8
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
29
9
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
28
10
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
11
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
12
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
3
3
2
1
1
33
13
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
14
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
29
15
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
16
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
1
28
17
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
27
18
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
3
2
2
32
19
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
29
20
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
3
1
1
1
32
21
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
3
1
1
1
30
22
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
3
1
1
1
30
23
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
24
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
2
1
1
1
29
25
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
3
2
2
2
30
26
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
3
1
1
1
31
27
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
29
28
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
3
1
1
1
31
29
3
3
3
3
3
3
2
2
2
1
1
1
1
1
1
30
30
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
3
2
2
2
34
31
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
30
32
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
21
27
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Y
33
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
1
1
1
1
30
34
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
1
3
2
2
2
34
28
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
REKAP SKOR VARIABEL X1
Rpd
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
X1
1
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
15
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
1
14
3
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
14
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
6
2
1
1
1
2
1
1
2
1
1
13
7
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
12
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
9
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
12
10
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
11
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
12
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
13
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
14
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
15
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
11
16
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
11
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
18
2
1
2
1
1
1
1
1
1
1
12
19
2
2
1
2
1
1
1
1
1
1
13
20
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
11
21
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
13
22
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
11
23
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
12
24
2
2
2
1
1
2
1
1
2
1
15
25
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
11
26
1
2
1
1
1
1
1
1
1
2
12
27
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
28
2
1
2
1
1
2
1
1
2
1
14
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
30
1
1
2
1
1
2
1
1
2
1
13
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
32
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
11
29
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
33
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
11
34
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
30
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
REKAP SKOR VARIABEL X2
Rpd
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
X2
1
3
2
3
2
2
3
2
3
2
3
25
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
23
3
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
25
4
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
22
5
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
22
6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
7
3
3
3
2
3
3
3
2
2
3
27
8
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
27
9
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
10
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
22
11
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
25
12
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
21
13
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
28
14
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
15
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
25
16
2
3
2
2
3
2
2
3
2
3
24
17
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
18
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
28
19
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
20
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
26
21
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
22
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
23
23
3
3
2
2
3
2
3
3
2
3
26
24
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
21
25
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
21
26
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
28
27
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
21
28
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
24
29
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
28
30
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
31
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
24
32
3
2
2
3
3
2
3
3
2
3
26
31
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
33
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
34
3
2
3
2
3
2
3
3
2
3
26
Uji Validitas Y
32
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Correlations
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.2 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.3 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.4 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.5 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.6 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.7 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.8 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.9 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1 Pearson Cor
Sig. (2-tailed
N
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Y1.13 Y1.14 Y1.15
1 1.000**1.000**1.000**1.000**1.000** .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000 .000 .000 .000 .000 .010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1.000**
1 1.000**1.000**1.000**1.000** .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000
.000 .000 .000 .000 .010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1.000**1.000**
1 1.000**1.000**1.000** .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000 .000
.000 .000 .000 .010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1.000**1.000**1.000**
1 1.000**1.000** .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000 .000 .000
.000 .000 .010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1.000**1.000**1.000**1.000**
1 1.000** .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000 .000 .000 .000
.000 .010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
1.000**1.000**1.000**1.000**1.000**
1 .436** .075 -.056 -.212 .116 .145 .039 -.026 .109
.000 .000 .000 .000 .000
.010 .674 .752 .228 .515 .413 .829 .886 .538
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.436** .436** .436** .436** .436** .436**
1 .505** .222 .265 .115 .449** .238 .341* .156
.010 .010 .010 .010 .010 .010
.002 .208 .130 .518 .008 .175 .049 .378
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.075 .075 .075 .075 .075 .075 .505**
1 .526** .451** .156 .386* .346* .553** .240
.674 .674 .674 .674 .674 .674 .002
.001 .007 .378 .024 .045 .001 .171
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
-.056 -.056 -.056 -.056 -.056 -.056 .222 .526**
1 .857** .547** .284 .337 .497** .713**
.752 .752 .752 .752 .752 .752 .208 .001
.000 .001 .104 .052 .003 .000
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
-.212 -.212 -.212 -.212 -.212 -.212 .265 .451** .857**
1 .469** .381* .421* .602** .611**
.228 .228 .228 .228 .228 .228 .130 .007 .000
.005 .026 .013 .000 .000
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.116 .116 .116 .116 .116 .116 .115 .156 .547** .469**
1 .381* .421* .249 .946**
.515 .515 .515 .515 .515 .515 .518 .378 .001 .005
.026 .013 .155 .000
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.145 .145 .145 .145 .145 .145 .449** .386* .284 .381* .381*
1 .390* .449** .360*
.413 .413 .413 .413 .413 .413 .008 .024 .104 .026 .026
.023 .008 .037
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.039 .039 .039 .039 .039 .039 .238 .346* .337 .421* .421* .390*
1 .875** .398*
.829 .829 .829 .829 .829 .829 .175 .045 .052 .013 .013 .023
.000 .020
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
-.026 -.026 -.026 -.026 -.026 -.026 .341* .553** .497** .602** .249 .449** .875**
1 .347*
.886 .886 .886 .886 .886 .886 .049 .001 .003 .000 .155 .008 .000
.044
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.109 .109 .109 .109 .109 .109 .156 .240 .713** .611** .946** .360* .398* .347*
1
.538 .538 .538 .538 .538 .538 .378 .171 .000 .000 .000 .037 .020 .044
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.710** .710** .710** .710** .710** .710** .727** .529** .434* .372* .467** .625** .532** .545** .501**
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .010 .030 .005 .000 .001 .001 .003
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
33
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Y1
.710**
.000
34
.710**
.000
34
.710**
.000
34
.710**
.000
34
.710**
.000
34
.710**
.000
34
.727**
.000
34
.529**
.001
34
.434*
.010
34
.372*
.030
34
.467**
.005
34
.625**
.000
34
.532**
.001
34
.545**
.001
34
.501**
.003
34
1
34
Uji Valitditas X1
Correlations
X1.1 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.2 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.3 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.4 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.5 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.6 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.7 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.8 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.9 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.10 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1
Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X1.1
1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
.440** .425*
.094
.252
.270
.094
.361*
.357*
.094
.009
.012
.596
.151
.123
.596
.036
.038
.596
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.440**
1
.519** .133
.290
.354*
.133
.133
.453** .133
.009
.002
.452
.096
.040
.452
.452
.007
.452
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.425*
.519**
1
.182
.342*
.820** .182
.182
.918** .182
.012
.002
.303
.048
.000
.303
.303
.000
.303
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.094
.133
.182
1
.696** .182
.469** .469** .156
.469**
.596
.452
.303
.000
.303
.005
.005
.378
.005
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.252
.290
.342*
.696**
1
.342*
.696** .696** .314
.696**
.151
.096
.048
.000
.048
.000
.000
.071
.000
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.270
.354*
.820** .182
.342*
1
.182
.182
.746** .182
.123
.040
.000
.303
.048
.303
.303
.000
.303
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.094
.133
.182
.469** .696** .182
1
.469** .156
.469**
.596
.452
.303
.005
.000
.303
.005
.378
.005
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.361*
.133
.182
.469** .696** .182
.469**
1
.156
.469**
.036
.452
.303
.005
.000
.303
.005
.378
.005
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.357*
.453** .918** .156
.314
.746** .156
.156
1
.156
.038
.007
.000
.378
.071
.000
.378
.378
.378
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.094
.133
.182
.469** .696** .182
.469** .469** .156
1
.596
.452
.303
.005
.000
.303
.005
.005
.378
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
.609** .645** .841** .472** .699** .738** .472** .531** .786** .472**
.000
.000
.000
.005
.000
.000
.005
.001
.000
.005
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
34
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
X1
.609**
.000
34
.645**
.000
34
.841**
.000
34
.472**
.005
34
.699**
.000
34
.738**
.000
34
.472**
.005
34
.531**
.001
34
.786**
.000
34
.472**
.005
34
1
34
Uji Validitas X2
Correlations
X2.1
X2.1 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.2 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.3 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.4 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.5 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.6 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.7 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.8 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.9 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.10 Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2
Pearson Correla
Sig. (2-tailed)
N
X2.2
X2.3
-.562** 1.000**
.001
.000
34
34
34
-.562**
1
-.562**
.001
.001
34
34
34
1.000** -.562**
1
.000
.001
34
34
34
1.000** -.562** 1.000**
.000
.001
.000
34
34
34
1.000** -.562** 1.000**
.000
.001
.000
34
34
34
.203
-.522** .203
.251
.002
.251
34
34
34
.647** -.918** .647**
.000
.000
.000
34
34
34
.179
-.461** .179
.312
.006
.312
34
34
34
-.562** 1.000** -.562**
.001
.000
.001
34
34
34
1.000** -.562** 1.000**
.000
.001
.000
34
34
34
.943** -.537** .943**
.000
.001
.000
34
34
34
1
X2.4
1.000**
.000
34
-.562**
.001
34
1.000**
.000
34
1
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
1.000** .203
.647** .179
-.562**
.000
.251
.000
.312
.001
34
34
34
34
34
-.562** -.522** -.918** -.461** 1.000**
.001
.002
.000
.006
.000
34
34
34
34
34
1.000** .203
.647** .179
-.562**
.000
.251
.000
.312
.001
34
34
34
34
34
1.000** .203
.647** .179
-.562**
.000
.251
.000
.312
.001
34
34
34
34
34
34
1.000**
1
.203
.647** .179
-.562**
.000
.251
.000
.312
.001
34
34
34
34
34
34
.203
.203
1
.609** .758** -.522**
.251
.251
.000
.000
.002
34
34
34
34
34
34
.647** .647** .609**
1
.537** -.918**
.000
.000
.000
.001
.000
34
34
34
34
34
34
.179
.179
.758** .537**
1
-.461**
.312
.312
.000
.001
.006
34
34
34
34
34
34
-.562** -.562** -.522** -.918** -.461**
1
.001
.001
.002
.000
.006
34
34
34
34
34
34
1.000** 1.000** .203
.647** .179
-.562**
.000
.000
.251
.000
.312
.001
34
34
34
34
34
34
.943** .943** .452** .689** .437** -.537**
.000
.000
.007
.000
.010
.001
34
34
34
34
34
34
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
35
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
X2.10
1.000**
.000
34
-.562**
.001
34
1.000**
.000
34
1.000**
.000
34
1.000**
.000
34
.203
.251
34
.647**
.000
34
.179
.312
34
-.562**
.001
34
1
34
.943**
.000
34
X2
.943**
.000
34
-.537**
.001
34
.943**
.000
34
.943**
.000
34
.943**
.000
34
.452**
.007
34
.689**
.000
34
.437**
.010
34
-.537**
.001
34
.943**
.000
34
1
34
HASIL UJI REABELITAS Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.848
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.871
N of Items
15
Item Statistics
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Y1.6
Y1.7
Y1.8
Y1.9
Y1.10
Y1.11
Y1.12
Y1.13
Y1.14
Y1.15
Mean
2.8235
2.8235
2.8235
2.8235
2.8235
2.8235
2.1176
1.2353
1.1176
1.0588
1.1176
1.6176
1.2059
1.1471
1.1765
Std. Deviation
.38695
.38695
.38695
.38695
.38695
.38695
.84440
.43056
.40934
.23883
.47767
.92162
.47860
.35949
.38695
N
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
36
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Item-Total Statistics
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Y1.6
Y1.7
Y1.8
Y1.9
Y1.10
Y1.11
Y1.12
Y1.13
Y1.14
Y1.15
Scale Mean if
Item Deleted
25.9118
25.9118
25.9118
25.9118
25.9118
25.9118
26.6176
27.5000
27.6176
27.6765
27.6176
27.1176
27.5294
27.5882
27.5588
Scale
Variance if
Item Deleted
15.295
15.295
15.295
15.295
15.295
15.295
12.910
15.470
15.880
16.529
15.637
13.198
15.287
15.643
16.072
Corrected
Item-Total
Correlation
.610
.610
.610
.610
.610
.610
.605
.483
.381
.363
.377
.484
.474
.534
.345
Squared
Multiple
Correlation
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.833
.833
.833
.833
.833
.833
.836
.839
.844
.846
.844
.852
.839
.838
.845
37
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
HASIL UJI REABELITAS X1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.755
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.747
N of Items
10
Item Statistics
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
Mean
1.3529
1.2647
1.2353
1.0882
1.0882
1.2353
1.0882
1.1176
1.2647
1.0882
Std. Deviation
.48507
.44781
.43056
.28790
.28790
.43056
.28790
.32703
.44781
.28790
N
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
Inter-Item Correlation Matrix
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.1
1.000
.394
.461
.204
.204
.316
-.013
.303
.254
-.013
X1.2
.394
1.000
.453
.283
.048
.453
.048
-.012
.396
.283
X1.3
.461
.453
1.000
.072
.072
.673
.072
.013
.767
.072
X1.4
.204
.283
.072
1.000
.269
.072
.269
.208
.048
.269
X1.5
.204
.048
.072
.269
1.000
.072
.269
.530
.048
.269
X1.6
.316
.453
.673
.072
.072
1.000
.072
.013
.610
.072
X1.7
-.013
.048
.072
.269
.269
.072
1.000
.208
.283
.634
X1.8
.303
-.012
.013
.208
.530
.013
.208
1.000
-.012
.208
X1.9
.254
.396
.767
.048
.048
.610
.283
-.012
1.000
.048
X1.10
-.013
.283
.072
.269
.269
.072
.634
.208
.048
1.000
38
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Item-Total Statistics
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
Scale Mean if
Item Deleted
10.4706
10.5588
10.5882
10.7353
10.7353
10.5882
10.7353
10.7059
10.5588
10.7353
Scale
Variance if
Item Deleted
3.469
3.466
3.340
4.079
4.079
3.462
4.079
4.093
3.406
4.079
Corrected
Item-Total
Correlation
.448
.508
.627
.302
.302
.541
.302
.237
.549
.302
Squared
Multiple
Correlation
.422
.480
.738
.214
.333
.501
.607
.366
.727
.587
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.732
.721
.701
.749
.749
.715
.749
.757
.714
.749
HASIL UJI REABILITAS X2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.809
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
.807
N of Items
10
Item Statistics
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
Mean
2.4412
2.3824
2.2647
2.1765
2.4118
2.3529
2.3529
2.4412
2.1765
2.4706
Std. Deviation
.50399
.49327
.44781
.38695
.49955
.48507
.48507
.50399
.38695
.50664
N
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
39
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Inter-Item Correlation Matrix
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.6
X2.7
X2.8
X2.9
X2.10
X2.1
1.000
.154
.675
.521
.701
.211
.831
.284
.366
.586
X2.2
.154
1.000
.077
.112
.326
.179
.052
-.090
-.047
.471
X2.3
.675
.077
1.000
.247
.446
.394
.533
.138
.247
.503
X2.4
.521
.112
.247
1.000
.240
-.180
.465
.055
.190
.336
X2.5
.701
.326
.446
.240
1.000
.132
.633
.340
.397
.648
X2.6
.211
.179
.394
-.180
.132
1.000
.098
-.036
.465
.044
X2.7
.831
.052
.533
.465
.633
.098
1.000
.211
.304
.413
X2.8
.284
-.090
.138
.055
.340
-.036
.211
1.000
.055
.349
X2.9
.366
-.047
.247
.190
.397
.465
.304
.055
1.000
.182
X2.10
.586
.471
.503
.336
.648
.044
.413
.349
.182
1.000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
X2.1
21.0294
X2.2
21.0882
X2.3
21.2059
X2.4
21.2941
X2.5
21.0588
X2.6
21.1176
X2.7
21.1176
X2.8
21.0294
X2.9
21.2941
X2.10
21.0000
Scale
Variance if
Item Deleted
5.908
7.356
6.593
7.305
6.118
7.380
6.349
7.302
7.244
6.242
Corrected
Item-Total
Correlation
.830
.223
.610
.355
.740
.220
.659
.235
.385
.670
Squared
Multiple
Correlation
.839
.515
.621
.481
.705
.572
.727
.286
.495
.671
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.749
.821
.779
.805
.761
.821
.772
.821
.802
.770
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y1
N
Normal Parameters a,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
34
28.5882
4.03107
.200
.128
-.200
1.165
.133
X1
34
11.8824
2.08552
.223
.223
-.183
1.299
.069
X2
34
23.4706
2.86288
.159
.159
-.115
.926
.357
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
40
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
HASIL UJI MULTIKOLINIERITAS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
X1
X2
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
41.412
7.547
-.634
.333
-.225
.242
Standardized
Coefficients
Beta
-.328
-.160
t
5.487
-1.905
-.929
Sig.
.000
.066
.360
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.965
.965
1.037
1.037
a. Dependent Variable: Y1
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
X1
X2
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
-2.369
4.858
.102
.214
.170
.156
Standardized
Coefficients
Beta
.085
.195
t
-.488
.475
1.086
Sig.
.629
.638
.286
a. Dependent Variable: Absut
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptives
[DataSet1] D:\New P. Ali ok\Hsl Baru\DATA SPSS.sav
41
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Descriptive Statistics
Y1
X1
X2
Valid N (listwise)
N
Statistic
34
34
34
34
Range
Statistic
18.00
10.00
8.00
Minimum
Statistic
21.00
10.00
20.00
Maximum
Statistic
39.00
20.00
28.00
Mean
Statistic
Std. Error
28.5882
.69132
11.8824
.35766
23.4706
.49098
Std.
Statistic
4.03107
2.08552
2.86288
Hasil uji beda
T-Test
[DataSet1] D:\New P. Ali ok\DATA UJI BEDA.sav
Paired Samples Statistics
Pair
1
Pair
2
X1A
X2A
X1B
X2B
Mean
11.6154
25.6154
11.1250
25.5000
N
26
26
8
8
Std. Deviation
2.31650
2.59348
1.55265
2.72554
Std. Error
Mean
.45430
.50862
.54894
.96362
Paired Samples Correlations
N
Pair 1
Pair 2
X1A & X2A
X1B & X2B
26
8
Correlation
.121
-.118
Sig.
.556
.781
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean
Lower
Upper
Pair 1 X1A - X214.00000
3.26190 .63971 15.31751 12.68249
Pair 2 X1B - X214.37500
3.29231 1.16401 17.12744 11.62256
t
-21.885
-12.350
df
25
7
Sig. (2-tailed)
.000
.000
42
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
HASIL UJI H2 SECARA PARSIAL (X1)
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.298a
.089
Adjusted
R Square
.060
Std. Error of
the Estimate
3.90771
DurbinWatson
2.209
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y1
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
47.590
488.645
536.235
Regression
Residual
Total
df
1
32
33
Mean Square
47.590
15.270
F
3.117
Sig.
.087a
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y1
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
X1
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
35.430
3.933
-.576
.326
Standardized
Coefficients
Beta
-.298
t
9.008
-1.765
Sig.
.000
.087
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y1
43
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum
23.9139
-3.892
Maximum
29.6721
.903
Mean
28.5882
.000
Std. Deviation
1.20088
1.000
N
.671
2.731
.880
.356
34
26.5556
-8.09631
-2.072
-2.109
-8.38854
-2.237
.003
.000
.000
29.8250
9.90369
2.534
2.580
10.26115
2.853
15.151
.519
.459
28.6588
.00000
.000
-.007
-.07061
-.010
.971
.036
.029
.98737
3.84804
.985
1.013
4.09805
1.060
2.566
.091
.078
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
a. Dependent Variable: Y1
HASIL UJI H2 SECARA PARSIAL (X2)
Regression
Model Summaryb
Model
1
R
R Square
.098a
.010
Adjusted
R Square
-.021
Std. Error of
the Estimate
4.07377
DurbinWatson
2.038
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y1
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
5.175
531.060
536.235
df
1
32
33
Mean Square
5.175
16.596
F
.312
Sig.
.580a
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y1
44
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
X2
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
31.835
5.856
-.138
.248
Standardized
Coefficients
Beta
-.098
t
5.437
-.558
Sig.
.000
.580
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1.000
1.000
a. Dependent Variable: Y1
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum
27.9617
-1.582
Maximum
29.0683
1.212
Mean
28.5882
.000
Std. Deviation
.39600
1.000
N
.708
1.322
.969
.196
34
27.4866
-7.79165
-1.913
-1.949
-8.09444
-2.044
.027
.000
.001
29.2334
10.20835
2.506
2.554
10.60506
2.817
2.503
.127
.076
28.5661
.00000
.000
.003
.02212
-.001
.971
.025
.029
.47380
4.01158
.985
1.009
4.21599
1.054
.781
.035
.024
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
a. Dependent Variable: Y1
45
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
HASIL UJI H2 SECARA SIMULTAN
Regression
Model Summaryb
Model
1
Adjusted
R Square
.056
R
R Square
.337a
.113
Std. Error of
the Estimate
3.91605
DurbinWatson
2.234
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y1
ANOVAb
Model
1
Sum of
Squares
60.836
475.399
536.235
Regression
Residual
Total
df
2
31
33
Mean Square
30.418
15.335
F
1.984
Sig.
.155a
a. Predictors: (Constant), X2, X1
b. Dependent Variable: Y1
Coefficientsa
Model
1
(Constant)
X1
X2
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
41.412
7.547
-.634
.333
-.225
.242
Standardized
Coefficients
Beta
-.328
-.160
t
5.487
-1.905
-.929
Sig.
.000
.066
.360
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
.965
.965
1.037
1.037
a. Dependent Variable: Y1
Residuals Statisticsa
Predicted Value
Std. Predicted Value
Standard Error of
Predicted Value
Adjusted Predicted Value
Residual
Std. Residual
Stud. Residual
Deleted Residual
Stud. Deleted Residual
Mahal. Distance
Cook's Distance
Centered Leverage Value
Minimum
23.7723
-3.547
Maximum
30.5639
1.455
Mean
28.5882
.000
Std. Deviation
1.35777
1.000
N
.735
2.741
1.115
.336
34
25.9009
-7.80309
-1.993
-2.035
-8.13947
-2.151
.190
.000
.006
31.0230
9.52089
2.431
2.489
9.97890
2.737
15.201
.315
.461
28.6371
.00000
.000
-.005
-.04886
-.006
1.941
.031
.059
1.22676
3.79553
.969
1.008
4.12917
1.048
2.476
.057
.075
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
a. Dependent Variable: Y1
46
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
47
Ali Usman: Pemahaman Makna Biaya Overhead Pabrik Dan Pembebanannya Oleh Pengusaha Industri Rumah Tangga Pakaian
Jadi Dari Tekstil Di Kota Medan, 2007.
Download