KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TUNGGAL DALAM MENDIDIK ANAK REMAJA AWAL BAB I A. Latar Belakang Komunikasi interpersonal merupakan suatu cara yang dilakukan orang tua tunggal dalam mendidik anak, karena itu keluarga merupakan peran utama dalam mendidik anak anak.. Orang tua tunggal memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anaknya dan memberi pemahaman kepada anak, agar anak dapat menerima cara mendidik yang diberikan oleh orang tua tunggal yang seharusnya dilakukan bersama pasangannya pasangannya.. • B. Tujuan Penelitian • Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik anak, serta faktor-faktor komunikasi interpersonal apakah yang dapat mempengaruhi orang tua tunggal dalam mendidik anak. • C. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis • Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu psikologi khususnya Psikologi komunikasi dan pendidikan yang berkaitan dengan mendidik anak. • 2) Manfaat Praktis • Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi orang tua tunggal bahwa dengan melakukan komunikasi interpersonal yang lebih dekat dengan anak diharapkan dapat lebih efektif dalam mendidik anak. • • • • • • • • • • BAB II A. KOMUNIKASI INTERPERSONAL 1. Pengertian Komunikasi Intepersonal adalah komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka, sifatnya spontan dan informal, saling menerima feedback secara maksimal, partisipan berperan fleksibel. 2. Karakteristik Komunikasi Interpersonal. 3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal. 4. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal. 5. Tujuan Komunikasi Interpersonal. • • • • • • • • • • • • • B. Orang Tua Tunggal 1. Pengertian Orang Tua Tunggal adalah wanita atau pria yang sudah pernah menikah atau belum pernah menikah dalam membesarkan anak-anaknya sendirian tanpa adanya pendamping dan tanggung jawab dari pasangannya. 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Tunggal. C. Mendidik Anak 1. Pengertian Mendidik Anak Adalah tugas bersama ayah dan ibu untuk mengajar dan melatih anaknya sehingga anak mampu memenuhi tugas mereka terhadap Tuhan, sesama manusia dan sekeliling mereka. 2. Bentuk-bentuk Perlakuan Mendidik Anak • D. Remaja Awal 1. Pengertian Remaja Awal – adalah masa perkembangan transisi antara masa – anak dan masa dewasa yang mencakup – perubahan biologis, kognitif dan sosial– emosional. 2. Tahap-tahap Perkembangan Remaja 3. Ciri-ciri Masa Remaja 4. Tugas Perkembangan Remaja 5. Karakteristik Remaja • • E. Dinamika Orang tua tunggal sebagai kepala keluarga memiliki peran yang penting dalam keluarga, perubahan peran dominan terjadi dimana salah satu orang tua tunggal baik ibu dan ayah memiliki peran baru yakni bekerja sebagai kepala rumah tangga dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak. • Proses mendidik dapat dilakukan dengan cara komunikasi interpersonal ketika komunikasi interpersonal terjalin antara orang tua tunggal dan anak, anak akan merasa mendapat perhatian serta kenyamanan khususnya dari orang tua tunggal terutama dalam proses mendidik anak. • Karena itu orang tua tunggal orang tua tunggal dapat melakukan proses mendidik anak dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan komunikasi interpersonal yang efektif disesuaikan usia anak sehingga proses mendidik dapat berjalan dengan baik dan mudah dipahami. • BAB III. Metode Penelitian 1. Menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk memahami fenomena apa yang sedang dialami oleh subjek peneliti seperti perilaku lekat. 2. Subjek Penelitian : Orang tua yang sudah mendidik anak seorang diri minimal 1tahun dan memiliki anak laki-laku atau perempuan. Usia subjek 39 tahun dengan jenis kelamin wanita dan orang terdekatnya (significant other). 3. Tahap –Tahap penelitian : a. Tahap persiapan : membuat pedoman wawancara dan observasi , menyiapkan alat tulis dan tape recorder. b. Tahap pelaksanaan: membuat janji dengan subjek dan significant other, mengambil data,melakukan observasi, mengolah data, membuat analisa dan kesimpulan. • 4. Tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam yaitu wawancara terstruktur dan melakukan observasi dengan observasi non partisipan • 5. Alat bantu yang digunakan yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi, tape recorder dan alat tulis. • 6. Keabsahan dan keajegan penelitian berdasarkan Tringulasi yaitu tringulasi sumber, tringulasi metode,tringulasi penyidik/pengamatan, tringulasi teori.