6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public relations 2.1.1 Pengertian

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Public relations
2.1.1 Pengertian Public relations
Menurut E.L.Berneys yang di kutip oleh Rumanti (2005: 9) Public
relations merupakan upaya dengan menggunakan informasi, persuasi, dan
penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan, atau
suatu sebab.
Menurut Howard Bonham yang dikutip oleh Saputra & Nasrullah
(2011: 2) Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan publik yang
lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan lebih baik terhadap
seseorang atau suatu organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan.
Menurut Firzan Nova (2011: 39) Public relations adalah bidang yang
berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang ataupun lembaga
dimata publik.
Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian public
relations adalah seseorang/kelompok yang menggunakan informasi, persuasi
dan penyesuaian dalam menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk
mengelola citra perusahaan, perbaikan diri dari segala publik baik internal
maupun eksternal yang merupakan salah satu fungsi manajemen.
Perusahaan manapun yang bergerak dibidang apapun pada dasarnya
pasti memerlukan peran public relations tidak terkecuali Kreavi.com yang
6
7
mempercayakan fungsi management sebagai pembentuk citra perusahaan
melalui divisi public relations.
2.1.2 Proses Komunikasi Public relations
Menurut Harold D. Lasswell yang dikutip oleh Ruslan, (2010: 99100) unsur didalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1) Who? (Siapa?)
2) Says what? (Mengatakan apa?)
3) In which channel? (Melalui saluran apa?)
4) To whom? (Ditujukan kepada siapa?)
5) With what effect? (Menimbulkan efek apa?)
Dengan memanfaatkan model dari formulasi Lasswell, Braddock, R.
Mengembangkan formula tersebut dengan menambahkan dua elemen baru
dalam suatu kegiatan komunikasi yaitu:
1) Under Under what circumstances? (Dalam keadaan apa mengirimkan
suatu pesan?)
2) For what purpose? (Dalam rangka tujuan apa pihak komunikator ingin
mengatakan sesuatu?)
Who?
Says what?
Through which medium?
To whom?
Under what circumstances?
For what purpose?
With what effect?
Gambar 2.1.2 Formulasi Braddock (Pengembangan formulasi Lasswell)
Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam sebuah
proses
komunikasi
terdapat
beberapa
unsur-unsur
yang
saling
berkesinambungan membentuk sebuah tahapan yang diawali dengan “siapa”
8
yang menyampaikan pesan, lalu apa yang dikatakan si pengirim pesan, pesan
yang dikirim melalui saluran apa yang ditujukan kepada siapa. Biasanya
saluran yang digunakan tergantung dari siapa penerima pesannya. Setelah
penerima pesan menerima pesan tersebut lalu pesan tersebut menimbulkan
efek apa. Yang menjadi perbedaan dari proses komunikasi biasanya adalah
adanya suatu tujuan tertentu yang menyebabkan pengirim pesan mengirimkan
pesan ke penerima pesan. Apakah tujuan dari pesan tersebut sampai atau
tidak kepada penerima pesan tergantung dari efek yang ditimbulkan dari
proses komunikasi tersebut.
Keterkaitan proses komunikasi public relations dengan penelitian ini
adalah Kreavi.com menggunakan proses komunikasi formulasi Lasswell,
Braddock, R untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi
dengan menggunakan internet ini sangatlah mudah karena internet tidak
memiliki keterbatasan ruang dan waktu sehingga kapanpun dan dimanapun
asal mempunyai koneksi internet maka siapa saja dapat mengaksesnya.
Ketidakterbatasan ini membuat public relations harus memahami kapan
waktu yang tepat untuk mengkomunikasikan sesuatu agar komunikasi yang
diberikan tepat sasaran.
2.1.3 Peran Public relations
Menurut Saputra & Nasrullah (2011: 50) didalam bukunya Public
relations 2.0 peran utama public relations adalah:
1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau
lembaga yang diawali dengan publiknya
9
2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan
yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak
publiknya
3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam
fungsi management organisasi perusahaan
4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations
berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang public
relations dapat menjadi penghubung antara perusahaan dengan karyawannya
maupun perusahaan dengan perusahaan selain itu public relations juga dapat
berperan sebagai pendukung visi misi perusahaan serta dapat membentuk
citra perusahaannya.
Keterkaitan dengan penelitian ini, pemanfaatan media sosial yang
dilakukan Kreavi.com adalah sebagai communicator antara Kreavi.com
dengan talenta kreatif yang bertujuan untuk membentuk citra Kreavi.com
dimana peran public relations sebagai corporate image.
2.1.4 Model Komunikasi Public relations
Menurut James E.Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2010: 105) Salah
satu model komunikasi Public relations yaitu Model komunikasi simetris dua
arah (Model-Two Way Symmetrical) yang menggambarkan bahwa suatu
komunikasi propaganda (Kampanye) melalui dua arah timbal balik yang
berimbang. Melalui model ini, akan lebih mudah untuk membentuk
pemahaman publik dengan strategi komunikasi yang sudah ditentukan
sebelumnya karena model ini dianggap lebih etis dalam penyampaian pesanpesan (informasi) melalui teknik komunikasi membujuk (persuasive
10
communication) untuk membentuk saling pengertian, dukungan dan
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Sources
(Organization)
Balance
Two way communication
Receiver
(Public)
Flow
Gambar 2.1.4 Model Two Way Symmetrical
Dari penjelasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa model
komunikasi public relations simetris dua arah (Model-Two Way Symmetrical)
merupakan model komunikasi memiliki komunikasi timbal balik sehingga
lebih dapat dipercaya dalam penyampaian pesannya dan lebih mudah
mencapai strategi komunikasi yang diinginkan.
Keterkaitan dengan penelitian ini adalah public relations Kreavi.com
melakukan komunikasi dua arah dalam penggunaan media sosialnya
khususnys Twitter. Dengan penggunaan komunikasi simentris dua arah ini
dapat membantu Kreavi.com untuk memahami keinginan dan gaya
komunikasi talenta kreatif sehingga sebagai talenta kreatif yang lebih
menyukai berkomunikasi dengan karya visual, percakapan yang dilakukan
Kreavi.com tidak membosankan atau menganggu.
2.2 Strategi Public Relations
Menurut Firzan Nova (2011: 54-55) startegi public relations atau
yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut:
1) Publication (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi,
gagasan, atau ide kepada khalayaknya.
11
2) Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR
dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contoh:
kampanye PR, pameran, seminar, launching, CSR (Corporate Social
Responsibility, charity, dan lain-lain.
3) News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada
khalayak yang dapat disampaikan secara langsung. Informasi yang
disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan
mendapatkan respon yang positif.
4) Corporate identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak
kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang
dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra maupun negatif,
tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
untuk menciptakan dan mempertahankan citra, demi keberlangsungan
sebuah perusahaan.
5) Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah
relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, media, masyarakat
disekitar perusahaan, dan lain-lain)
6) Lobby and Negotiation (Teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah
rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh
PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan
perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah
direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi
kegagalan.
7) Social
Responsibility
(CSR)
merupakan
wacana
yang
sedang
mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan
12
oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama
melaksanakan aktifitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat
di sekitarnya.
Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa seorang public
relations mempunya berbagai kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai
tujuan yang perusahaan inginkan seperti publikasi, mengadakan event,
membuat berita, melakukan pencitraan perusahaan, menjalin hubungan
dengan masyarakat, melakukan negosiasi dan lobi untuk membuat
perencanaan yang matang, dan melakukan kegiatan Social Responsibility
(CSR)
sebagai
wujud
kepedulian
perusahaan
kepada
kesejahteraan
masyarakat.
Untuk membentuk citranya, Kreavi.com menggunakan strategi
publications dimana Kreavi.com mempublikasikan kegiatan yang dilakukan
Kreavi.com seperti Kumpul Kreavi, Kreavi Challenge melalui penggunaan
media sosial. Selain itu Kreavi.com juga memberikan News informasi
mengenai perkembangan desain dan kegiatan kreatif yang biasa dilakukan
kampus-kampus. Community Involvement dengan penggunaan media sosial
untuk menciptakan citra yang friendly dimata talenta kreatif.
2.2.1 E- Public relations
Menurut Darmastuti (2007: 145) E-PR merupakan cara yang
dilakukan oleh PR untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya dengan
menggunakan media internet. E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT
(Information and communication technologies) yang digunakan untuk
keperluan tugas ke-EPR-an.
13
Menurut Rachmat Kriyanton (2006: 333) penggunaan internet untuk
menunjang kegiatan public relations dikenal dengan istilah public relations
on the net atau electronic public relations (E-PR) atau PR online.
Saat ini peran internet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat
Indonesia. Dengan kehadiran internet, kita dapat menjelajahi dunia dimana
dalam waktu sekejap kita dapat mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana
kondisi suatu tempat. Dari pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan
bahwa internet merupakan bagian perkembangan dari kegiatan public
relations baik untuk menjalin hubungan dengan para publik atau stakeholders
juga dapat membentuk citra perusahaan dan keperluan public relations
lainnya.
Sebagai seorang public relations, PR harus mampu melihat fenomena
– fenomena yang terjadi disekelilingnya dan mengikuti perkembangannya
agar dapat tetap menjaga keeksistensian perusahaan. Saat ini penggunaan
media digital sudah menjadi sebuah fenomena baru khususnya dalam
penggunaan media sosial yang sudah berkembang menjadi new media.
Fenomena inilah yang dijadikan Kreavi.com sebagai strategi E-PR dimana
memanfaatkan media digital untuk membentuk citra Kreavi.com.
2.2.2 New media
Menurut MCLuhan, kehadiran new media ini membuat sebuah
komuniaksi global yang disebut Global Village, dimana seluruh dunia yang
besar ini menjadi satu pada suatu desa global dengan memanfaatkan media
internet. Dengan new media ini, informasi dapat berpindah dari satu tempat
ke belahan dunia lainnya dengan waktu yang singkat. (Hapsari, 2010)
14
Perkembangan new media ini merupakan bagian dalam perkembangan
komunikasi dimana media tidak lagi media massa tetapi media jaringan yang
saling terhubung dari satu tempat ketempat lainnya.
Perkembangan teknologi komunikasi inilah yang menjadi dasar
pertumbuhan media sosial dan perkembanagn media sosial itu sendiri. Media
sosial yang menjadi perkembangan dari new media ini pun menjadi strategi
Kreavi.com dalam membentuk citranya.
2.3 Media Sosial
2.3.1 Pengertian Media Sosial
Menurut Danis Puntoadi (2011: 1) media sosial merupakan fitur
berbasis website yang dapat membentuk jaringan, serta memungkinkan orang
untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas.
Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa media sosial
merupakan sebuah layanan internet yang dapat menghubungkan banyak
orang dari berbagai latar belakang, komunitas dan saling berinteraksi.
Keterkaitan dengan penelitian ini, public relations Kreavi.com
menggunakan media sosial sebagai strategi untuk membentuk citra
perusahaan.
2.3.2 Jenis Media sosial
Media sosial menurut Judy Strauss dan Raymon Frost (2012: 329)
dapat dikategorikan menjadi:
a. Communication Social Networking, seperti blogs, microblogs,
social network, dan aggregators.
b. Reviews Opinion, seperti produk, bisnis dan Q&A
15
c. Entertainment, seperti virtual worlds, dan game sharing
d. Multimedia Sharing, seperti video, music dan presentasi
e. Collaboration, seperti wikis, social bookmarking, dan berita
sosial
f.
Kegiatans, seperti grup local dan personal.
Karena peran dari media sosial yang dilakukan Kreavi.com adalah
sebagai media komunikasi dan membangun jaringan maka jenis yang
digunakan adalah communication social networking (komunikasi jaringan
sosial) dengan bentuk microblogs seperti Twitter maupun social network
seperti Facebook dan Google +.
2.3.3 Pengertian Twitter
Menurut Juju, Dominikus; Matamaya Studio (2009: 2) Twitter
merupakan sebuah web dan layanan microblog yang bisa digunakan untuk
melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum
sebanyak 140 karakter, update di Twitter dikenal sebagai tweets.
Menurut Jason Kintzler yang dikutip oleh Breakenridge (2012: 51 )
Twitter menawarkan kesederhanaan dan kreatifitas yang dapat digunakan
oleh penggunanya dengan 140 karakter/tweets. Twitter memaksa marketer
maupun public relations untuk memberikan pesan yang langsung pada
intinya.
Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa Twitter adalah
sebuah media sosial yang memiliki panjang teks maksimum 140 karakter.
Keterkaitannya dengan penelitian ini adalah public relations
Kreavi.com menggunakan media sosial Twitter sebagai media berkomunikasi
dan distribusi informasi bagi talenta kreatif. Informasi yang diberikan dapat
16
berupa lowongan kerja, kegiatan desain di Indonesia maupun perkembangan
desain.
2.3.4 Pengertian Facebook
(Puntoadi, 2011: 53) Facebook merupakan jenis media sosial social
networking yang menyediakan layanan bagi profil bagi penggunanya dan
media sharing seperti foto. Video dan pengimiman pesan.
Facebook juga dimanfaatkan oleh Kreavi.com untuk membuat
membentuk citra Kreavi.com namun fungsinya berbeda dengan Twitter .
Facebook ini digunakan untuk membagikan karya dalam bentuk visual.
2.3.5 Pengertian Google +
Google + adalah jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh raksasa
internet, google. Google + telah beranggotakan hampir 20 juta pengguna di
minggu kedua setelah peluncurannya. Dengan anggota yang begitu banyak,
admin Google + membatasi jumlah anggota Google + dengan menggunakan
sistem invite untuk setiap pendaftarannya.
Kreavi.com
menjadikan
Google
+
sebagai
media
untuk
memperkenalkan karya desainer Indonesia kepada manca negara dengan
karya dan kebudayaan Indonesia itu sendiri.
2.4 Citra
2.4.1 Pengertian Citra
Menurut Ruslan (2012: 75) Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan
masyarakat (humas) atau public relations.
17
Menurut Nova (2011: 299) Citra adalah persepsi yang berkembang
dalam benak publik mengenai realitas dari perusahaan itu.
Menurut Menurut
Ardianto
&
Soemirat yang
dikutip
oleh
Puspokusumo (2011: 206) citra adalah kesan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau
kenyataan.
Untuk mengenal sebuah perusahaan baik bidang apa yang dijalani
oleh perusahaan, seperti apa perusahaan serta bagaimana opini publik
terhadap perusahaan, sebuah perusahaan harusnya sudah memiliki citra yang
membuat masyarakat mengenal merek maupun perusahaannya. Dari
pengertian tersebut maka peneliti menyimpulkan citra merupakan persepsi
yang timbul dari usaha perusahaan dalam membentuk pemahaman publik
mengenai perusahaan tersebut. Sebagai perusahaan baru, Kreavi.com perlu
membentuk pemahaman publik mengenai pemahaman yang positif.
2.4.2 Jenis-Jenis Citra
Menurut Frank Jeffkins yang dikutip oleh Nova (2011: 299-300)
menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra yaitu:
1) Citra Bayangan
Citra Bayangan adalah pandangan orang dalam perusahaan
mengenai pandangan masyarakat terhadap organisasinya. Citra ini
sering kali tidak tepat karena tidak di dukung oleh informasi atau
fakta yang sesuai
2) Citra yang berlaku
Citra yang berlaku ini merupakan kebalikan dari citra bayangan
karena citra yang berlaku merupakan pandangan orang luar
18
mengenai suatu organisasi. Namun citra yang berlaku ini belum
tentu sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung
negatif
3) Citra yang diharapkan
Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan oleh
perusahaan. Biasanya citra yang diharapkan ini lebih baik dari
citra yang sesungguhnya.
4) Citra perusahaan
Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, bukan hanya mengenai produk tetapi mengenai
pelayanannya.
5) Citra majemuk
Banyaknya jumlah pegawai, cabang, dari sebuah perusahaan
dapat memunculkan suatu citra yang berbeda-beda antar cabang
yang satu dengan cabang yang lain. Pada jenis citra ini suatu
perusahaan memiliki jumlah citra yang sama dengan jumlah
cabang yang dimiliki.
6) Citra yang baik dan buruk
Seorang publik figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk
tergantung dari citra yang berlaku.
Dari pembahasan ini, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat banyak
citra yang sebenarnya belum tentu merupakan citra yang sesungguhnya dari
sebuah perusahaan mulai dari citra yang diinginkan perusahaan hingga citra
yang sebenarnya berlaku di luar organisasi. Citra yang ingin dibentuk oleh
19
kreavi.com adalah citra yang diharapkan dimana Kreavi.com ingin
membentuk citranya positif, friendly dan netral.
2.4.3 Manfaat Citra bagi perusahaan
Menurut Sutojo yang dikutip oleh Nova (201: 304) citra perusahaan
yang baik dan kuat memiliki manfaat sebagai berikut:
1) Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap
2) Menjadi perisai selama masa krisis
3) Menjadi daya tarik eksekutif handal
4) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran
5) Menghemat biaya operasional
Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa manfaat citra
untuk perusahaan sangat bermanfaat untuk perusahaan dalam jangka panjang.
Citra juga bermanfaat dalam menangani krisis dan persaingan dengan
perusahaan lain. Dalam promosi atau pemasaran citra bisa jadi kekuatan pada
perusahaan.
Keterkaitan dengan penelitian ini publik relations Kreavi.com
mempunyai peran dalam jangka panjang sebagai media yang menghubungkan
para
talenta
kreatif
dengan
masyarakat
luas
dan
bisnis.
Dengan
mengkomunikasikan tujuan tersebut maka dapat menjadi perisai dan kekuatan
tersendiri untuk Kreavi.com.
2.4.4 Proses pembentukan citra
Menurut John Nimpoeno yang dikutip oleh Ardianto M. D. (2011
:101), proses pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut:
20
Pengalaman
Citra
Kognisi
Persepsi
Stimulus
Sikap
Respon perilaku
Motivasi
Gambar 2.4.4 Proses Terbentuk Citra
Sumber: Firsan Nova, Crisis Public relations
Stimulus : Rangsangan ( Kesan lembaga yang diterima dari luar untuk
membentuk persepsi).
Persepsi : (1) Hasil pengamatan terhadap suatu hal berdasarkan pengalaman
seseorang.
(2) Pembentukan makna
Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide,
dan konsep.
Motivasi : Kecendurungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal
bagi individu setiap saat.
Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi penggunaan
suatu object.
Tindakan : Respon individu terhadap rangsangan dari dirinya atau
lingkungan.
21
Tingkah Laku / Respon : Tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap
stimulus.
Dari pemahaman ini, peneliti menyimpulkan bahwa bagaimana citra
terbentuk bagi perusahaan tergantung dari stimulus apa yang diberikan oleh
publik relations kepada publiknya. Stimulus yang diberikan akan dikekolah
oleh publik menurut pengetahuannya, persepsinya terhadap stimulus yang
diberikan sehingga menimbulakn suatu motivasi untuk melakukan sesuatu
dan merespon stimulus yang diberikan. Dalam pembentukan citra ini tidaklah
dapat dilakukan sementara waktu saja tetapi perlu uapay lebih agar persepsi
dan pemahaman yang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk membentuk citra, Kreavi.com berusaha memberi stimulus
dengan gaya komunikasi yang positif, netral, casual, friendly sehingga dapat
membangun persepsi yang baik sesuai dengan pengetahuan talenta kreatif
mengenai Kreavi.com sehingga dapat menimbulkan kesan netral dan friendly,
selain itu Kreavi.com mencoba membagikan karya yang inspirasi untuk
menyampaikan kesan positif.
2.5 Penelitian Terdahulu
a. Penelitian 1
Penelitian yang dilakukan oleh Claudia Intan Permata yang berjudul
Strategi Public Relations Melalui Social Media Dalam Meningkatkan Brand
Awareness PT. Travel Helper Worldwide. Pada penelitian ini, peneliti
meneliti mengenai strategi yang dilakukan oleh PT. Travel Helper
Worldwide, perusahaan yang bergerak dibidang jasa travel.
Public
relations
saat
ini
semakin
penuh
tantangan
karena
pertumbuhan dari media komunikasi yang semakin berkembang ke media
22
digital. Perkembangan komunikasi ini juga berdampak kepada perkembangan
dari kebutuhan manusia dalam memperoleh informasi, sehingga seorang
public relation dituntut untuk dapat berkomunikasi melalui internet, salah
satunya media sosial.
Berdasarkan penelitian dari internet World Stats pada tahun 2010,
Indonesia merupakan negara ke 2 (dua) dengan pengguna Facebook
terbanyak, yakni 35.482.400, bahkan lebih banyak dibandingkan populasi
Negara Kanada. Sedangkan untuk Twitter, Indonesia menempati ranking 4
(empat) dengan pengguna sebanyak 4.883.228 atau setara dengan populasi
negara singapura. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan
perkembangan teknologi yang semakin hari semakin mudah untuk dijangkau
oleh masyarakat luas.
Melihat
fenomena
tersebut,
PT.
Travel
Helper
Worldwide
memanfaatkan media sosial Twitter dan Facebook untuk membentuk
kesadaran merek.
Hubungan penelitian Strategi Public relations melalui media sosial
dalam Meningkatkan Brand Awereness PT. Travel Helper Worldwide dengan
penelitian ini adalah Peneliti Claudia Intan Permata juga menggunakan
strategi media sosial untuk meningkatkan brand awereness yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, memberi informasi dan pengetahuan,
membentuk kepercayaan kepada perusahaan, dan meningkatkan penjualan
jasa perusahaan. Namun pada penelitian yang peneliti lakukan, penggunaan
media secara berbeda-beda sesuatu fungsi yang efektif untuk digunakan dan
tidak semua media sosial dapat difungsikan secara sama jadi penggunaan
media sosial Facebook, Twitter dan Google + ini berbeda-beda.
23
b. Penelitian 2
Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ayu Pratiwi dengan judul
Pengaruh Media Sosial Terhadap Citra Merek (Pada Keripik Karuhun Tahun
2012). Pada saat ini media sosial merupakan media yang sedang marak
digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan. Kelebihan
media sosial adalah kita dapat membangun komunikasi dua arah. Salah satu
pelaku industri yang memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran
yaitu CV. Saung Karuhun Berkah yang bergerak dalam bidang industri
makanan keripik pedas. Jika dilihat dari pesaing-pesaingnya yang juga
bergerak dalam sektor industri tersebut, CV. Saung Karuhun Berkah
merupakan pendatang baru pada bisnis tersebut dan masih mengalami banyak
kendala dalam memanfaatkan media sosial sebagai strategi pemasarnnya.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara
penggunaan media sosial dengan citra merek, semkain banyak admin
Karuhun berinteraksi dengan konsumen maka akan semakin kuat citra yang
ingin dibangun.
Keterkaitan dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media
sosial sebagai strategi pembentukan citra namun pada penelitian yang
dilakukan peneliti, peneliti meneliti penggunaan media sosial untuk
membentuk citra perussahaan dimana perusahaanlah yang menjadi admin dari
media sosial tersebut dan berinteraksi langsung kepada pengguna.
24
2.6 Kerangka Pikir
Public Relations
Strategi Public
Relations
Media Sosial
Twitter, Facebook,
Google +
(Twitter
Citra yang diharapkan
(Positif, Friendly, Netral)
Download