BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Public relations 2.1.1 Pengertian Public relations Menurut E.L.Berneys yang di kutip oleh Rumanti (2005: 9) Public relations merupakan upaya dengan menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan, atau suatu sebab. Menurut Howard Bonham yang dikutip oleh Saputra & Nasrullah (2011: 2) Public relations adalah suatu seni untuk menciptakan publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan lebih baik terhadap seseorang atau suatu organisasi, badan, lembaga, atau perusahaan. Menurut Firzan Nova (2011: 39) Public relations adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang ataupun lembaga dimata publik. Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan pengertian public relations adalah seseorang/kelompok yang menggunakan informasi, persuasi dan penyesuaian dalam menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk mengelola citra perusahaan, perbaikan diri dari segala publik baik internal maupun eksternal yang merupakan salah satu fungsi manajemen. Perusahaan manapun yang bergerak dibidang apapun pada dasarnya pasti memerlukan peran public relations tidak terkecuali Kreavi.com yang 6 7 mempercayakan fungsi management sebagai pembentuk citra perusahaan melalui divisi public relations. 2.1.2 Proses Komunikasi Public relations Menurut Harold D. Lasswell yang dikutip oleh Ruslan, (2010: 99100) unsur didalam proses komunikasi adalah sebagai berikut: 1) Who? (Siapa?) 2) Says what? (Mengatakan apa?) 3) In which channel? (Melalui saluran apa?) 4) To whom? (Ditujukan kepada siapa?) 5) With what effect? (Menimbulkan efek apa?) Dengan memanfaatkan model dari formulasi Lasswell, Braddock, R. Mengembangkan formula tersebut dengan menambahkan dua elemen baru dalam suatu kegiatan komunikasi yaitu: 1) Under Under what circumstances? (Dalam keadaan apa mengirimkan suatu pesan?) 2) For what purpose? (Dalam rangka tujuan apa pihak komunikator ingin mengatakan sesuatu?) Who? Says what? Through which medium? To whom? Under what circumstances? For what purpose? With what effect? Gambar 2.1.2 Formulasi Braddock (Pengembangan formulasi Lasswell) Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa dalam sebuah proses komunikasi terdapat beberapa unsur-unsur yang saling berkesinambungan membentuk sebuah tahapan yang diawali dengan “siapa” 8 yang menyampaikan pesan, lalu apa yang dikatakan si pengirim pesan, pesan yang dikirim melalui saluran apa yang ditujukan kepada siapa. Biasanya saluran yang digunakan tergantung dari siapa penerima pesannya. Setelah penerima pesan menerima pesan tersebut lalu pesan tersebut menimbulkan efek apa. Yang menjadi perbedaan dari proses komunikasi biasanya adalah adanya suatu tujuan tertentu yang menyebabkan pengirim pesan mengirimkan pesan ke penerima pesan. Apakah tujuan dari pesan tersebut sampai atau tidak kepada penerima pesan tergantung dari efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi tersebut. Keterkaitan proses komunikasi public relations dengan penelitian ini adalah Kreavi.com menggunakan proses komunikasi formulasi Lasswell, Braddock, R untuk melakukan komunikasi dengan masyarakat. Komunikasi dengan menggunakan internet ini sangatlah mudah karena internet tidak memiliki keterbatasan ruang dan waktu sehingga kapanpun dan dimanapun asal mempunyai koneksi internet maka siapa saja dapat mengaksesnya. Ketidakterbatasan ini membuat public relations harus memahami kapan waktu yang tepat untuk mengkomunikasikan sesuatu agar komunikasi yang diberikan tepat sasaran. 2.1.3 Peran Public relations Menurut Saputra & Nasrullah (2011: 50) didalam bukunya Public relations 2.0 peran utama public relations adalah: 1. Sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau lembaga yang diawali dengan publiknya 9 2. Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya 3. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi management organisasi perusahaan 4. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa seorang public relations dapat menjadi penghubung antara perusahaan dengan karyawannya maupun perusahaan dengan perusahaan selain itu public relations juga dapat berperan sebagai pendukung visi misi perusahaan serta dapat membentuk citra perusahaannya. Keterkaitan dengan penelitian ini, pemanfaatan media sosial yang dilakukan Kreavi.com adalah sebagai communicator antara Kreavi.com dengan talenta kreatif yang bertujuan untuk membentuk citra Kreavi.com dimana peran public relations sebagai corporate image. 2.1.4 Model Komunikasi Public relations Menurut James E.Grunig yang dikutip oleh Ruslan (2010: 105) Salah satu model komunikasi Public relations yaitu Model komunikasi simetris dua arah (Model-Two Way Symmetrical) yang menggambarkan bahwa suatu komunikasi propaganda (Kampanye) melalui dua arah timbal balik yang berimbang. Melalui model ini, akan lebih mudah untuk membentuk pemahaman publik dengan strategi komunikasi yang sudah ditentukan sebelumnya karena model ini dianggap lebih etis dalam penyampaian pesanpesan (informasi) melalui teknik komunikasi membujuk (persuasive 10 communication) untuk membentuk saling pengertian, dukungan dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sources (Organization) Balance Two way communication Receiver (Public) Flow Gambar 2.1.4 Model Two Way Symmetrical Dari penjelasan di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa model komunikasi public relations simetris dua arah (Model-Two Way Symmetrical) merupakan model komunikasi memiliki komunikasi timbal balik sehingga lebih dapat dipercaya dalam penyampaian pesannya dan lebih mudah mencapai strategi komunikasi yang diinginkan. Keterkaitan dengan penelitian ini adalah public relations Kreavi.com melakukan komunikasi dua arah dalam penggunaan media sosialnya khususnys Twitter. Dengan penggunaan komunikasi simentris dua arah ini dapat membantu Kreavi.com untuk memahami keinginan dan gaya komunikasi talenta kreatif sehingga sebagai talenta kreatif yang lebih menyukai berkomunikasi dengan karya visual, percakapan yang dilakukan Kreavi.com tidak membosankan atau menganggu. 2.2 Strategi Public Relations Menurut Firzan Nova (2011: 54-55) startegi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut: 1) Publication (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya. 11 2) Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak. Contoh: kampanye PR, pameran, seminar, launching, CSR (Corporate Social Responsibility, charity, dan lain-lain. 3) News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respon yang positif. 4) Corporate identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktivitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra maupun negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan citra, demi keberlangsungan sebuah perusahaan. 5) Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, media, masyarakat disekitar perusahaan, dan lain-lain) 6) Lobby and Negotiation (Teknik lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi kegagalan. 7) Social Responsibility (CSR) merupakan wacana yang sedang mengemuka di dunia bisnis atau perusahaan. Wacana ini digunakan 12 oleh perusahaan dalam rangka mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktifitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat di sekitarnya. Dari penjelasan diatas peneliti menyimpulkan bahwa seorang public relations mempunya berbagai kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang perusahaan inginkan seperti publikasi, mengadakan event, membuat berita, melakukan pencitraan perusahaan, menjalin hubungan dengan masyarakat, melakukan negosiasi dan lobi untuk membuat perencanaan yang matang, dan melakukan kegiatan Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian perusahaan kepada kesejahteraan masyarakat. Untuk membentuk citranya, Kreavi.com menggunakan strategi publications dimana Kreavi.com mempublikasikan kegiatan yang dilakukan Kreavi.com seperti Kumpul Kreavi, Kreavi Challenge melalui penggunaan media sosial. Selain itu Kreavi.com juga memberikan News informasi mengenai perkembangan desain dan kegiatan kreatif yang biasa dilakukan kampus-kampus. Community Involvement dengan penggunaan media sosial untuk menciptakan citra yang friendly dimata talenta kreatif. 2.2.1 E- Public relations Menurut Darmastuti (2007: 145) E-PR merupakan cara yang dilakukan oleh PR untuk menjalin hubungan dengan khalayaknya dengan menggunakan media internet. E-PR adalah penerapan dari perangkat ICT (Information and communication technologies) yang digunakan untuk keperluan tugas ke-EPR-an. 13 Menurut Rachmat Kriyanton (2006: 333) penggunaan internet untuk menunjang kegiatan public relations dikenal dengan istilah public relations on the net atau electronic public relations (E-PR) atau PR online. Saat ini peran internet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dengan kehadiran internet, kita dapat menjelajahi dunia dimana dalam waktu sekejap kita dapat mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana kondisi suatu tempat. Dari pengertian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa internet merupakan bagian perkembangan dari kegiatan public relations baik untuk menjalin hubungan dengan para publik atau stakeholders juga dapat membentuk citra perusahaan dan keperluan public relations lainnya. Sebagai seorang public relations, PR harus mampu melihat fenomena – fenomena yang terjadi disekelilingnya dan mengikuti perkembangannya agar dapat tetap menjaga keeksistensian perusahaan. Saat ini penggunaan media digital sudah menjadi sebuah fenomena baru khususnya dalam penggunaan media sosial yang sudah berkembang menjadi new media. Fenomena inilah yang dijadikan Kreavi.com sebagai strategi E-PR dimana memanfaatkan media digital untuk membentuk citra Kreavi.com. 2.2.2 New media Menurut MCLuhan, kehadiran new media ini membuat sebuah komuniaksi global yang disebut Global Village, dimana seluruh dunia yang besar ini menjadi satu pada suatu desa global dengan memanfaatkan media internet. Dengan new media ini, informasi dapat berpindah dari satu tempat ke belahan dunia lainnya dengan waktu yang singkat. (Hapsari, 2010) 14 Perkembangan new media ini merupakan bagian dalam perkembangan komunikasi dimana media tidak lagi media massa tetapi media jaringan yang saling terhubung dari satu tempat ketempat lainnya. Perkembangan teknologi komunikasi inilah yang menjadi dasar pertumbuhan media sosial dan perkembanagn media sosial itu sendiri. Media sosial yang menjadi perkembangan dari new media ini pun menjadi strategi Kreavi.com dalam membentuk citranya. 2.3 Media Sosial 2.3.1 Pengertian Media Sosial Menurut Danis Puntoadi (2011: 1) media sosial merupakan fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan, serta memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas. Dari pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa media sosial merupakan sebuah layanan internet yang dapat menghubungkan banyak orang dari berbagai latar belakang, komunitas dan saling berinteraksi. Keterkaitan dengan penelitian ini, public relations Kreavi.com menggunakan media sosial sebagai strategi untuk membentuk citra perusahaan. 2.3.2 Jenis Media sosial Media sosial menurut Judy Strauss dan Raymon Frost (2012: 329) dapat dikategorikan menjadi: a. Communication Social Networking, seperti blogs, microblogs, social network, dan aggregators. b. Reviews Opinion, seperti produk, bisnis dan Q&A 15 c. Entertainment, seperti virtual worlds, dan game sharing d. Multimedia Sharing, seperti video, music dan presentasi e. Collaboration, seperti wikis, social bookmarking, dan berita sosial f. Kegiatans, seperti grup local dan personal. Karena peran dari media sosial yang dilakukan Kreavi.com adalah sebagai media komunikasi dan membangun jaringan maka jenis yang digunakan adalah communication social networking (komunikasi jaringan sosial) dengan bentuk microblogs seperti Twitter maupun social network seperti Facebook dan Google +. 2.3.3 Pengertian Twitter Menurut Juju, Dominikus; Matamaya Studio (2009: 2) Twitter merupakan sebuah web dan layanan microblog yang bisa digunakan untuk melakukan pembaharuan (update) berupa sebuah teks panjang maksimum sebanyak 140 karakter, update di Twitter dikenal sebagai tweets. Menurut Jason Kintzler yang dikutip oleh Breakenridge (2012: 51 ) Twitter menawarkan kesederhanaan dan kreatifitas yang dapat digunakan oleh penggunanya dengan 140 karakter/tweets. Twitter memaksa marketer maupun public relations untuk memberikan pesan yang langsung pada intinya. Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa Twitter adalah sebuah media sosial yang memiliki panjang teks maksimum 140 karakter. Keterkaitannya dengan penelitian ini adalah public relations Kreavi.com menggunakan media sosial Twitter sebagai media berkomunikasi dan distribusi informasi bagi talenta kreatif. Informasi yang diberikan dapat 16 berupa lowongan kerja, kegiatan desain di Indonesia maupun perkembangan desain. 2.3.4 Pengertian Facebook (Puntoadi, 2011: 53) Facebook merupakan jenis media sosial social networking yang menyediakan layanan bagi profil bagi penggunanya dan media sharing seperti foto. Video dan pengimiman pesan. Facebook juga dimanfaatkan oleh Kreavi.com untuk membuat membentuk citra Kreavi.com namun fungsinya berbeda dengan Twitter . Facebook ini digunakan untuk membagikan karya dalam bentuk visual. 2.3.5 Pengertian Google + Google + adalah jejaring sosial baru yang diluncurkan oleh raksasa internet, google. Google + telah beranggotakan hampir 20 juta pengguna di minggu kedua setelah peluncurannya. Dengan anggota yang begitu banyak, admin Google + membatasi jumlah anggota Google + dengan menggunakan sistem invite untuk setiap pendaftarannya. Kreavi.com menjadikan Google + sebagai media untuk memperkenalkan karya desainer Indonesia kepada manca negara dengan karya dan kebudayaan Indonesia itu sendiri. 2.4 Citra 2.4.1 Pengertian Citra Menurut Ruslan (2012: 75) Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (humas) atau public relations. 17 Menurut Nova (2011: 299) Citra adalah persepsi yang berkembang dalam benak publik mengenai realitas dari perusahaan itu. Menurut Menurut Ardianto & Soemirat yang dikutip oleh Puspokusumo (2011: 206) citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengenal sebuah perusahaan baik bidang apa yang dijalani oleh perusahaan, seperti apa perusahaan serta bagaimana opini publik terhadap perusahaan, sebuah perusahaan harusnya sudah memiliki citra yang membuat masyarakat mengenal merek maupun perusahaannya. Dari pengertian tersebut maka peneliti menyimpulkan citra merupakan persepsi yang timbul dari usaha perusahaan dalam membentuk pemahaman publik mengenai perusahaan tersebut. Sebagai perusahaan baru, Kreavi.com perlu membentuk pemahaman publik mengenai pemahaman yang positif. 2.4.2 Jenis-Jenis Citra Menurut Frank Jeffkins yang dikutip oleh Nova (2011: 299-300) menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis citra yaitu: 1) Citra Bayangan Citra Bayangan adalah pandangan orang dalam perusahaan mengenai pandangan masyarakat terhadap organisasinya. Citra ini sering kali tidak tepat karena tidak di dukung oleh informasi atau fakta yang sesuai 2) Citra yang berlaku Citra yang berlaku ini merupakan kebalikan dari citra bayangan karena citra yang berlaku merupakan pandangan orang luar 18 mengenai suatu organisasi. Namun citra yang berlaku ini belum tentu sesuai dengan kenyataan. Biasanya citra ini cenderung negatif 3) Citra yang diharapkan Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan oleh perusahaan. Biasanya citra yang diharapkan ini lebih baik dari citra yang sesungguhnya. 4) Citra perusahaan Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya mengenai produk tetapi mengenai pelayanannya. 5) Citra majemuk Banyaknya jumlah pegawai, cabang, dari sebuah perusahaan dapat memunculkan suatu citra yang berbeda-beda antar cabang yang satu dengan cabang yang lain. Pada jenis citra ini suatu perusahaan memiliki jumlah citra yang sama dengan jumlah cabang yang dimiliki. 6) Citra yang baik dan buruk Seorang publik figure dapat menyandang reputasi baik atau buruk tergantung dari citra yang berlaku. Dari pembahasan ini, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat banyak citra yang sebenarnya belum tentu merupakan citra yang sesungguhnya dari sebuah perusahaan mulai dari citra yang diinginkan perusahaan hingga citra yang sebenarnya berlaku di luar organisasi. Citra yang ingin dibentuk oleh 19 kreavi.com adalah citra yang diharapkan dimana Kreavi.com ingin membentuk citranya positif, friendly dan netral. 2.4.3 Manfaat Citra bagi perusahaan Menurut Sutojo yang dikutip oleh Nova (201: 304) citra perusahaan yang baik dan kuat memiliki manfaat sebagai berikut: 1) Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap 2) Menjadi perisai selama masa krisis 3) Menjadi daya tarik eksekutif handal 4) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran 5) Menghemat biaya operasional Dari pengertian di atas peneliti menyimpulkan bahwa manfaat citra untuk perusahaan sangat bermanfaat untuk perusahaan dalam jangka panjang. Citra juga bermanfaat dalam menangani krisis dan persaingan dengan perusahaan lain. Dalam promosi atau pemasaran citra bisa jadi kekuatan pada perusahaan. Keterkaitan dengan penelitian ini publik relations Kreavi.com mempunyai peran dalam jangka panjang sebagai media yang menghubungkan para talenta kreatif dengan masyarakat luas dan bisnis. Dengan mengkomunikasikan tujuan tersebut maka dapat menjadi perisai dan kekuatan tersendiri untuk Kreavi.com. 2.4.4 Proses pembentukan citra Menurut John Nimpoeno yang dikutip oleh Ardianto M. D. (2011 :101), proses pembentukan citra dapat digambarkan sebagai berikut: 20 Pengalaman Citra Kognisi Persepsi Stimulus Sikap Respon perilaku Motivasi Gambar 2.4.4 Proses Terbentuk Citra Sumber: Firsan Nova, Crisis Public relations Stimulus : Rangsangan ( Kesan lembaga yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi). Persepsi : (1) Hasil pengamatan terhadap suatu hal berdasarkan pengalaman seseorang. (2) Pembentukan makna Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide, dan konsep. Motivasi : Kecendurungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi individu setiap saat. Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi penggunaan suatu object. Tindakan : Respon individu terhadap rangsangan dari dirinya atau lingkungan. 21 Tingkah Laku / Respon : Tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap stimulus. Dari pemahaman ini, peneliti menyimpulkan bahwa bagaimana citra terbentuk bagi perusahaan tergantung dari stimulus apa yang diberikan oleh publik relations kepada publiknya. Stimulus yang diberikan akan dikekolah oleh publik menurut pengetahuannya, persepsinya terhadap stimulus yang diberikan sehingga menimbulakn suatu motivasi untuk melakukan sesuatu dan merespon stimulus yang diberikan. Dalam pembentukan citra ini tidaklah dapat dilakukan sementara waktu saja tetapi perlu uapay lebih agar persepsi dan pemahaman yang terbentuk sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membentuk citra, Kreavi.com berusaha memberi stimulus dengan gaya komunikasi yang positif, netral, casual, friendly sehingga dapat membangun persepsi yang baik sesuai dengan pengetahuan talenta kreatif mengenai Kreavi.com sehingga dapat menimbulkan kesan netral dan friendly, selain itu Kreavi.com mencoba membagikan karya yang inspirasi untuk menyampaikan kesan positif. 2.5 Penelitian Terdahulu a. Penelitian 1 Penelitian yang dilakukan oleh Claudia Intan Permata yang berjudul Strategi Public Relations Melalui Social Media Dalam Meningkatkan Brand Awareness PT. Travel Helper Worldwide. Pada penelitian ini, peneliti meneliti mengenai strategi yang dilakukan oleh PT. Travel Helper Worldwide, perusahaan yang bergerak dibidang jasa travel. Public relations saat ini semakin penuh tantangan karena pertumbuhan dari media komunikasi yang semakin berkembang ke media 22 digital. Perkembangan komunikasi ini juga berdampak kepada perkembangan dari kebutuhan manusia dalam memperoleh informasi, sehingga seorang public relation dituntut untuk dapat berkomunikasi melalui internet, salah satunya media sosial. Berdasarkan penelitian dari internet World Stats pada tahun 2010, Indonesia merupakan negara ke 2 (dua) dengan pengguna Facebook terbanyak, yakni 35.482.400, bahkan lebih banyak dibandingkan populasi Negara Kanada. Sedangkan untuk Twitter, Indonesia menempati ranking 4 (empat) dengan pengguna sebanyak 4.883.228 atau setara dengan populasi negara singapura. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin hari semakin mudah untuk dijangkau oleh masyarakat luas. Melihat fenomena tersebut, PT. Travel Helper Worldwide memanfaatkan media sosial Twitter dan Facebook untuk membentuk kesadaran merek. Hubungan penelitian Strategi Public relations melalui media sosial dalam Meningkatkan Brand Awereness PT. Travel Helper Worldwide dengan penelitian ini adalah Peneliti Claudia Intan Permata juga menggunakan strategi media sosial untuk meningkatkan brand awereness yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, memberi informasi dan pengetahuan, membentuk kepercayaan kepada perusahaan, dan meningkatkan penjualan jasa perusahaan. Namun pada penelitian yang peneliti lakukan, penggunaan media secara berbeda-beda sesuatu fungsi yang efektif untuk digunakan dan tidak semua media sosial dapat difungsikan secara sama jadi penggunaan media sosial Facebook, Twitter dan Google + ini berbeda-beda. 23 b. Penelitian 2 Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Ayu Pratiwi dengan judul Pengaruh Media Sosial Terhadap Citra Merek (Pada Keripik Karuhun Tahun 2012). Pada saat ini media sosial merupakan media yang sedang marak digunakan oleh hampir masyarakat global dari berbagai kalangan. Kelebihan media sosial adalah kita dapat membangun komunikasi dua arah. Salah satu pelaku industri yang memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran yaitu CV. Saung Karuhun Berkah yang bergerak dalam bidang industri makanan keripik pedas. Jika dilihat dari pesaing-pesaingnya yang juga bergerak dalam sektor industri tersebut, CV. Saung Karuhun Berkah merupakan pendatang baru pada bisnis tersebut dan masih mengalami banyak kendala dalam memanfaatkan media sosial sebagai strategi pemasarnnya. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa adanya pengaruh antara penggunaan media sosial dengan citra merek, semkain banyak admin Karuhun berinteraksi dengan konsumen maka akan semakin kuat citra yang ingin dibangun. Keterkaitan dengan penelitian ini, peneliti juga menggunakan media sosial sebagai strategi pembentukan citra namun pada penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti meneliti penggunaan media sosial untuk membentuk citra perussahaan dimana perusahaanlah yang menjadi admin dari media sosial tersebut dan berinteraksi langsung kepada pengguna. 24 2.6 Kerangka Pikir Public Relations Strategi Public Relations Media Sosial Twitter, Facebook, Google + (Twitter Citra yang diharapkan (Positif, Friendly, Netral)