196 Unmas Denpasar ANALISIS KANDUNGAN KAROTENOID RUMPUT LAUTCaulerpa sp. YANG DIBUDIDAYAKANDI BERBAGAI JARAK DAN KEDALAMAN Darmawati12, Andi Niartiningsih3, Rajuddin Syamsuddin3dan Jamaluddin Jompa3 1 Postdoctoral student of Agricultural Science Hasanuddin University 2 Faculty of Agricultural science Muhammadiyah University 3 Faculty of Marine Science and Fisheries Hasanuddin University E_mail: [email protected]. ABSTRAK Karotenoid pada rumput lautmerupakan senyawa antioksidan yang dapat membantu mengurangi terbentuknya radikal bebas yang dapat merugikan kesehatan. Faktor yang mempengaruhi kandungan karotenoid rumput laut Caulepa sp antara lain jarak tanam dan kedalaman air hubungannya dengan penyerapan unsur hara dan intensitas cahaya matahari yang masuk ke perairan untuk proses fotosinthesa bagi pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan karotenoidyang tertinggi pada budidaya Caulerpa sp. Metode penelitian dengan system tali tunggal apung (floating monoline method). Berat awal bibit 50gram, jarak tanam pertitik rumpun yaitu 20, 30 dan 40cm dengan kedalaman berbeda: 50, 100dan 150cm dari permukaan air. Kandungan karotenoidCaulerpa sp dan kualitas air dianalisis secara deskriptif.Perlakuan jarak tanam dan kedalaman yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap kandungan karotenoid Caulerpa sp. Kandungan karotenoid tertinggi diperoleh pada jarak tanam 30cm dengan kedalaman 50cm sebesar 12,532mg/g. Parameter kualitas air dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan rumput laut Caulerpa sp. Kata Kunci: Caulerpa sp, jarak tanam, karotenoid dan kedalaman air. ABSTRACT Carotenoid in the seaweed is an antioxidant compound which can help decrease the free radical which is harmful for human health. The influential factors which Carotenoid content of this seaweed are the distance of the plant from each other and the deep of the water. These factors are very influential to food and sunray absorbent for the seaweed to grow. This research was aimed at analyzing the highest content of carotenoid of Caulerpa sp Seaweed. The research applied the floating monoline method. The weight of the seed was 50 grams, distant of each group were 20, 30 and 40 cm and the different depth of sea water for each group were 50, 100 and 150 cm. The carotenoid content of Caulerpa sp Seaweed and the water quality were analyzed descriptively. It was found that the treatment of different distance and different deep created significant effect to Carotenoid content of Caulerpa sp Seaweed. The highest Carotenoid content was found from the Caulerpa sp seaweed at the 30 cm distant within 50 cm deep, the weight was 12,532 mg/g. Water quality parameters an ideal for growth seaweed Caulerpa sp. Keywords: Caulerpa sp, plant distance, carotenoid and depth of sea water. PENDAHULUAN Rumput laut adalah organisme tingkat rendah yang keberadaannya sangat melimpah dan salah satu sumberdaya alam hayati laut yang bernilai ekonomis.Pemanfaatan rumput laut sebagai komoditi perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 197 Unmas Denpasar dengan keanekaragaman jenis rumput laut yang ada di Indonesia. Oleh karena itu pemanfaatan rumput laut yang berpotensi sebagai biotarget industri dapat dimaksimalkan dan mempunyai peluang besar untuk dioptimalkan dalam pengembangan rumput laut secara terpadu. Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa rumput laut merupakan salah satu penghasil karotenoid terbesar. Rumput laut hijau secara umum mengandung senyawa klorofil a dan b serta senyawa karoten yang dapat berfungsi sebagai antioksidan (Tamat dkk.,2007). Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah proses oksidasi radikal bebas.Dengan fungsi tersebut karotenoid bermanfaat bagi kesehatan manusia, dapat membantu mengurangi terbentuknya radikal bebas yang dapat merugikan kesehatan, mempengaruhi regulasi pertumbuhan sel dan memodulasi ekspresi gen dan respon kekebalan tubuh.Dengan potensi ini rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan pangan fungsional yang bermanfaat untuk kesehatan manusia. Salah satu jenis rumput laut hijau yang sangat potensial adalah Caulerpa sp, yang memiliki banyak manfaat bagi kebutuhan manusia khususnya sebagai bahan makanan (kandungan gizi yang cukup tinggi yakni sebagai sumber protein nabati, karbohidrat, mineral maupun vitamin (Kepel, 2001; Turangan, 2001; BBRP2BKP, 2010). Caulerpa sp. merupakan salah satu jenis rumput laut yang termasuk dalam kelompok alga hijau mempunyai pigmen fotosintetik yaitu klorofil a dan b dengan jumlah yang melimpah serta beberapa pigmen asesoris, yaitu karotenoid. Karotenoid utama pada alga hijau diantaranya β-karoten, lutein, vi olaxanthin, antheraxanthin, zeaxanthin, dan neoxanthin (Burtin, 2003 Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kandungan karotenoid rumput laut antara lain kedalaman air dan jarak tanam bibit. Perbedaan kedalaman perairan menyebabkan intensitas cahaya matahari bervariasi pada setiap zona perairan sehingga laju fotosintesisrumput laut akan berbeda. Jarak tanam bibit mempengaruhi pergerakan air yang membawa unsur hara bagi rumput laut (Prihaningrum, dkk., 2001).Peningkatan proses fotosintesis akan menyebabkan proses metabolisme sehingga merangsang rumput laut untuk menyerap unsur hara yang lebih banyak untuk tumbuh dan akan mempengaruhi kandungan karotenoid. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan metode tali tunggal apung (floating monoline method). Metode ini adalah cara penanaman yang dilakukan untuk mengikuti naik turunnya permukaan air. Berat awal bibit adalah 50 gram, jarak tanam per titik rumpun sesuai perlakuan yaitu 20,cm, 30cm dan 40 cm, ditanam pada kedalaman berbeda (sesuai perlakuan) yaitu 50cm, 100cm dan 150cm dari permukaan air.Masa pemeliharaan 6 minggu, sesuai pendapat Azizah (2006), bahwa laju pertumbuhan untuk berbagai macam metode budidaya Caulerpa mulai menurun pada umur tanaman mulai mencapai 5 minggu. Perlakuan - Faktor I : jarak tanam makro alga dengan 3 level (20, 30 dan 40 cm), - Faktor II : kedalaman tumbuh makro alga yang juga terdiri dari 3 level (50, 100 dan 150 cm).Dengan demikian penelitian ini mempunyai 9 kombinasi perlakuan Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 198 Unmas Denpasar Kandungan karotenoid Analisa kandungan karotenoid dengan metode Kirk (1965 dalam Thirumaran dan Anantharaman, 2009), sebagai berikut : 1. Jaringan sebanyak 500 mg digerus dalam10 ml aseton 80% sampai homogen. 2. Disentrifus pada kecepatan 3000 rpm selama 15 menit untuk memperoleh supernatan. 3. Butiran supernatan diekstrasi ulang melalui pencucian dengan 5 ml aseton 80% sampai tidak berwarna. 4. Ekstrak digunakan untuk menentukan pigmen-pigmen fotosintesis sesuai daya absorbansi 645 nm dan 663 nm, dan ekstrak karotenoid diukur sesuai daya absorbansi 480 nm dari alat spektrofotometer. Ekstrak kandungan karotenoid dihitung dengan formula: “Karotenoid (mg/g) = ΔA 480+ (0,114 x ΔA 663) – (0,638 x ΔA645)” HASIL DAN PEMBAHASAN Rata-rata kandungan karotenoid rumput laut Caulerpa sp yang dipelihara dengan jarak dan kedalaman budidaya berbeda masing-masing disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kandungan karotenoid rumput laut Caulerpa sp pada setiap jarak dan kedalaman air selama penelitian No Perlakuan Karotenoid (jarak-kedalaman) (mg/g) 1 20-50 11.731 2 30-50 12.532 3 40-50 11.125 4 20-100 10.128 5 30-100 10.555 6 40-100 9.428 7 20-150 9.256 8 30-150 9.470 9 40-150 8.958 Data hasil analisis kandungan karotenoid Caulerpa sp (Tabel 1),menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam dan kedalaman yang berbeda memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoid Caulerpa sp. Kandungan karotenoid tertinggi diperoleh pada jarak tanam 30cm dengan kedalaman 50cm. Kandungan karotenoid ini menurun dengan bertambahnya jarak tanam dan kedalaman budidaya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 199 Unmas Denpasar 14 12 10 8 6 Jarak-Kedalaman 4 2 0 Gambar 1. Histogram kandungan karotenoid rumput laut Caulerpa sp pada setiap jarak dan kedalaman air. Karotenoid sangat berperan dalam menunjang kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Karotenoid menunjukkan aktivitas biologis sebagai antioksidan, mempengaruhi regulasi pertumbuhan sel, dan memodulasi ekspresi gen dan respon kekebalan tubuh.Karotenoid utama pada alga hijau diantaranya β-karoten, lutein, violaxanthin, antheraxanthin, zeaxanthin, dan neoxanthin (Burtin, 2003). Pigmen tersebut diasosiasikan dengan respon imun yang lebih baik, perlindungan terhadap kanker dan sebagai antioksidan yang potensial. Sebagai antioksidan, karotenoid mampu melindungi sel dan organisme dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas yang dihasilkan tubuh pada waktu metabolisme, cahaya matahari, radiasi, dan bahan tercemar. Perlindungan tersebut terjadi karena karotenoid mempunyai kemampuan dalam meniadakan aktivitas spesies radikal bebas. Penghambatan radikal bebas oleh karotenoid terutama dilakukan oleh β-karoten(Limantara & Rahayu, 2007). Perbedaan kandungan karotenoidCaulerpasp pada penelitian ini disebabkan oleh kualitas dan kuantitas sinar matahari yang diterima oleh rumput laut berbeda pada setiap kedalaman perairan. Pada kedalaman penanaman tersebut secara nyata mempangaruhi aspek pencahayaan (fotosintesis) dan aspek suplai nutrisi untuk pertumbuhan rumput laut. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Atmaja (1999), bahwa kecukupan intensitas cahaya matahari yang diterima oleh rumput laut sangat menentukan kecepatan rumput laut untuk memenuhi kebutuhan nutrien seperti karbon (C), nitrogen (N) dan posfor (P) untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Peranan faktor kedalaman dan jarak tanam terhadap kandungan karotenoid rumput laut karena kedalaman berhubungan erat dengan penetrasi cahaya, dan jarak tanam berhubungan dengan arus air yang membawa unsur-unsur hara. Unsur hara merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam mendukung proses fotosintesis untuk pertumbuhan dan kualitas rumput laut. Oleh karena itu, untuk menunjang kualitas rumput laut (kandungan karotenoid) diperlukan ketersediaan unsur hara dalam perairan. Illustrimo, dkk., (2013), menyatakan bahwa proses pertumbuhan rumput laut sendiri sangat tergantung pada intensitas sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis, dimana Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 200 Unmas Denpasar melalui proses inilah maka sel-sel rumput laut dapat menyerap unsur hara sehingga memacu pertumbuhan harian rumput laut melalui aktifitas pembelahan sel dan akan mempengaruhi kualitas rumput laut. Jarak tanam bibit berpengaruh terhadap pertumbuhan Caulerpa hubungannya dengan penyerapan unsur hara. Jarak tanam bibit mempengaruhi pergerakan air yang membawa unsur hara sehingga pertumbuhan Caulerpa meningkat. Arus air sangat berperan dalam perolehan nutrien bagi rumput laut karena arus berperan penting bagi penyediaan nutrien dalam perairan. Sulistijo (2002) mengemukakan bahwa semakin kuat arus suatu perairan maka pertumbuhan rumput laut akan semakin cepat karena difusi nutrien ke dalam sel thallus semakin banyak, sehingga metabolisme dipercepat. Pergerakan massa air yang cukup kuat mampu menjaga rumput laut bersih dari sedimen sehingga semua bagian thallus dapat berfungsi untuk melakukan fotosintesis. Semakin cepat arus, maka semakin banyak nutrien inorganik yang terbawa air dan dapat diserap oleh tumbuhan melalui proses difusi. Namun Diaz-Pulido, dkk (2008) menyatakan bahwa arus yang lebih cepat dapat menimbulkan kerusakan tanaman, seperti dapat patah ataupun terlepas dari substratnya. Pertumbuhan dan kualitas rumput laut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan antara lain salinitas, suhu, cahaya matahari, nutrient berupa nitrat, ammonium dan ortofosfat. Rumput laut sebagai tanaman memerlukan nutrient dari air laut untuk tumbuh. Unsur utama yang banyak dibutuhkan adalah nitrogen dan fosfor. Selanjutnya dinyatakan bahwa pertumbuhan dan penyerapan nutrien dalam jaringan tumbuhan dipengaruhi oleh lingkungan (Sulistijo, 2002; Kadi, 2004).Parameter kualitas air selama penelitianantara lain: suhu, salinitas, pH, CO2, fosfat dan nitrat masih dalam kondisi yang ideal bagi pertumbuhan rumput Caulerpa sp. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa perlakuan jarak tanam dan kedalaman memberikan pengaruh terhadap kandungan karotenoidCaulerpa sp. Kandungan karotenoid tertinggi diperoleh pada jarak tanam 30cm dengan kedalaman air dari permukaan 50cm. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Laboratorium Kualitas Air Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas yang telah membantu dalam menganalisa kandungan karotenoidCaulerpasp dan analisa kualitas air. DAFTAR PUSTAKA Atmadja, W.S. 1999. Sebaran Dan Beberapa Aspek Vegetasi Rumput Laut (Makroalga) Di Perairan Terumbu Karang Indonesia. Puslitbang Oseanologi-LIPI. Jakarta. Azizah, R.T.N, 2006. Percobaan Berbagai Macam Metode Budidaya Latoh (Caulerpa racemosa) Sebagai Upaya Menunjang Kontinuitas Produksi. Jurnal Ilmu Kelautan. Undip: 101 – 105. Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2BKP), 2010. Manfaat dan Kandungan Kimia Caulerpa. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016 201 Unmas Denpasar Burtin, P. 2003. Nutritional value of seaweeds. Electronic Journal of Env ironme ntal, Agric ultural, and Food Chemistry. ISSN: p.1579–4377. Diaz-Pulido, G., and Laurence J. McCook (2008). Environmental Status: Macroalgae (Seaweeds). Great Barrier Reef Marine Park Authority: Australia. Illustrimo, C., Isabel C.P., dan Rachelda D.S. 2013. Growth Performance Of Caulerpa lentifera (Lato) In Lowered Seawater pH. Philippine Science High School – Central Visayas Campus Talaytay, Argao. Cebu. Kadi, A. (2004). Potensi Rumput Laut Dibeberapa Perairan Pantai Indonesia. Jurnal. Oseana, Volume XXIX, Nomor 4, Tahun 2004 : 25 – 36 Kepel, R.C . 2001 . Kandungan Nutrisi Alga Hijau Caulerpa racemosa (Forsskal) J.Agardh Yang Diambil Dari Perairan Tongkeina, Manado. Jurnal Perikanan. UNSRAT. Limantara, L.dan Rahayu, P. 2007. Prospek KesehatanPigmen Alami. Prosiding Seminar Nasional Pigmen2007 MB UKSW, Salatiga. ISBN: 979-978-1098-89-2. Prihaningrum A., M. Meiyana dan Evalawati. 2001. Biologi Rumput Laut; Teknologi Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Petunjuk Teknis. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Balai Budidaya Lampung. Putra, U.N.S.S, Jumriadi, Michael Rimmer, dan Sugeng Raharjo. 2012. Budidaya Lawi-Lawi (Caulerpa sp.) Di Tambak Sebagai Upaya Diversifikasi Budidaya Perikanan. Indonesian Aquaculture dan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Center for Brackishwater Aquaculture Development Takalar. Santoso, J., Aryudhani, N. dan Suseno, S.H. 2012. Kandungan Senyawa Fenol Rumput Laut Hijau (Caulerpa racemosa dan Aktivitas Anti-oksidannya (The Content Of Phenolic Copound of Green Seaweed Caulerpa racemosa and Its Antioxidant Activity). Saptasari, Murni. 2010. variasi ciri morfologi dan potensi makroalga jenis caulerpa di pantai Kondang Merak Kabupaten Malang. Jurnal El-Hayah .Vol. 1, No.2,Hal:19-34 Sulistijo. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Algae Makro/Seaweed) di Indonesia. Pidato Pengukuhan Ahli Penelitian Utama Bidang Akuakultur, Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI. Tamat, S.R., Wikanta, T., dan Maulina, L.S.,2007, Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Ekstrak Rumput Laut Hijau Ulva reticulate Forsskal, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 5 (1):31-36. Thirumaran, G. and P. Anantharaman. 2009. Daily Growth Rate of Field Farming Seaweed Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex P. Silva in Vellar Estuary. World Journal of Fish and Marine Sciences 1 (3); 144-153. Annamalai University. Turangan, F.A.C. 2001. Pertumbuhan, Variasi Intraspesifik, Biomassa Total dan Kandungan Nutrisi Alga Hijau Caulerparacemosa (Forsskal) J.Agardh di Perairan Tongkaine, Kota ManadoSulawesi Utara. Jurnal Perikanan–UNSRAT. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016