BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kosmetik saat ini menjadi kebutuhan manusia yang tidak bisa dianggap sebelah mata lagi. Perlu disadari bahwa wanita maupun pria membutuhkan kosmetik seperti, lotion untuk kulit, sabun, deodorant merupakan salah satu dari sekian banyak katagori kosmetik. Dan sekarang semakin terasa bahwa kebutuhan adanya kosmetik dengan berbagai macam bentuk, variasi, mapun keunggulan dari setiap produk itu sendiri dan juga kepraktisan dalam penggunaannya. Membanjirnya produk kosmetik dipasaran mempengaruhi minat seseorang terhadap pembelian dan berdampak kepada keputusan pembelian. Pembelian produk kosmetik bukan lagi untuk memenuhi keinginan, namum sudah menjadi kebutuhan pada saat ini. (Liliyah:2014) Memang wajar jika terjadi persaingan tajam di industri kosmetik saat ini. Data Kementrian Perindustrian pada tahun 2013 menunjukan bahwa saat ini ada 744 produsen kosmetik di Indonesia yang terdiri dari 28 peusahaan besar, 208 perusahaan menengah dan 508 perusahaan kecil. Diantara banyak perusahaan itu, diakui Ketua Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik (PPA Kosmetik) dalam majalah SWA menyatakan bahwa persaingan dipasar domestik jauh lebih ketat ketimbang merek asing. (Rana:2014) Maka setiap perusahaan berusaha untuk menghadapi bukan hanya peluang namun juga tantangan untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Usaha perusahaan dalam menarik perhatian calon 1 konsumen dengan bebagai cara, salah satunya dengan pemberian informasi tentang produk. Pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai bentuk program komunikasi pemasaran menurut Kotler dalam bukunya 2007 diantaranya; advertising, sales promotion, personal selling, public relations, direct marketing. Dari berbagai program pemasaran tersebut, advertising/periklananlah yang paling efektif dalam mempengaruhi konsumen melakukan pembelian. Tujuan komunikasi pemasaran juga untuk mencapai perubahan, perubahan seperti pengetahuan, perubahan sikap, perubahan perilaku dan perubahan masyarakat yang terjadi kepada konsumen.(Fuad:2014) Salah satu perusahan yang menggunakan program komunikasi pemasaran adalah PTI (PT. Pustaka Tradisi Ibu). PT. Pustaka Tradisi Ibu adalah salah satu perusahaan yang memproduksi kosmetik. Terdapat tiga merek, yaitu Zahra, Puteri dan Wardah. Dalam penelitian ini produk Wardah yang akan dijadikan sebagai bahan penelitia, karena pada kemunculan pertama iklan wardah di televisi, mereka mengeluarkan statement bahwa wardah adalah produk kosmetik halal, tentunya akan menjadikan kesan tersendiri bagi konsumennya (wardahbeauty). Dengan menggandeng beberapa artis dalam iklan televisinya yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, seperti Inneke Koesherawaty Pada tahun 2012, Wardah menunjuk Dian Pelangi pada tahun 2010 yang mampu menginspirasi wanita muda untuk berhijab dengan stylish, lalu wardah menunjuk Lisa Namuri sebagai seseorang yang peduli kesehatan dan penyuka olah raga. Dan pada 2 untuk pada saat brand ambassador terbaru Wardah yaitu Ria Miranda dan Ttjana Saphira (Rana:2014). Iklan televisi mempunyai kemampuan bahkan membangun presepsi konsumen dengan kuat, sehingga konsumen lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan di televisi dari pada di media lain. Dengan audio dan tekstur gambar, televise seakan mudah untuk menyampaikan informasi produk kepada konsumen. Iklan efektif tidak hanya mencakup barang yang ditawarkan dan kandungan informatif saja, melainkan pesan yang dapat menarik perhatian konsumen. Didukung oleh brand ambassador membuat iklan Wrdah di televisi semakin terlihat menarik. Iklan wardah di televisi terlihat simple dan selalu bertemakan warna biru muda dan bermaksudkan untuk dapat membuat konsumen lebih mudah mengenal dan mengingat produk wardah. Dalam iklan televisi wardah tanpa di beri sebuah janji/harapan dapat mencerahkan wajah seketika dan lain-lain. Wardah lebih menampakan realita dari konsumen yang membutuhkan kosmetik sesuai keinginan dan terjamin (Wahyu:2010) Dalam penelitian ini akan menguji seberapa besar iklan televisi dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk wardah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan judul :Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Wardah Di Yogyakarta 3 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana hubungan korelasi antara iklan televisi dengan pengambilan keputusan pembelian? 2. Bagaimana iklan televisi mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian produk kosmetik wardah? 1.3 Tujuan Penulisan Sehubung dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan korelasi antara iklan televisi dengan pengambilan keputusan pembelian. 2. Untuk mengetahui bagaimana iklan televisi mampu mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk wardah. 4