KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA PADA KOSMETIK WARDAH DI WARDAH BEAUTY HOUSE SRIWIJAYA Disusun Oleh: SITI VIKA MASFUFAH ABSTRAK Dalam dunia bisnis sekarang kita akan sering mengenal dan mendengar berbagai macam taktik atau kiat dari para penjual baik penjual partai besar maupun penjual partai kecil dalam menarik dan menggoda para pembeli atau calon pembelinya untuk membeli atau hanya liat–liat saja. Pembeli dalam membeli suatu barang dan jasa yang ditawarkan pada pedagang di pasar sering kali berdasarkan pada naluri atau minat. Populasi adalah seluruh pelanggan tahun 2015 yang tidak diketahui jumlahnya. sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah pelanggan di Wardah beauty house sriwijaya. Alat analisis yang digunakan adaalah regresi linier berganda Hasil penelitian menunjukkan bahwa keputusan pembelian dan variabel yang mempengaruhinya (keragaman produk, harga, lokasi, kualitas pelayanan, dan promosi) pada pengguna kosmetik wardah di wardah beauty house sriwijaya Kata kunci : eragaman produk, harga, lokasi, kualitas pelayanan, dan promosi ASTRACT Company engaged in the service must be able to maintain a good reputation in the eyes of its customers. The quality of good service and quality will tend to give more facilities to customers who use the services of the company. Regardless of the quality of service so do not expect the company can continue to maintain its image in the eyes of customers. The population is all customers of for the year 2015.The samples taken in the study are obtained to 96.04 and then rounded up to 100 people. This samples taken in this study is a customer. The analytical tool used is multiple linear regression. The results show that the service quality,trust and facilities effect on customer satisfaction either partially or simultaneously. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Dalam era perkembangan zaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat manusia menuntut untuk diperhatikan lebih customized. Terlebih lagi dalam hal pemenuhan terhadap kebutuhan, konsumen sekarang ini cenderung lebih individualis dan menuntut sesuatu hal yang lebih bersifat pribadi atau personal. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan dituntut mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tetap survive. Diterima tidaknya produk yang dijual sangat tergantung pada persepsi konsumen atas produk tersebut. Jika konsumen merasa produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya pasti konsumen akan membeli produk tersebut (Ahmadi, Herman, 2013) Berdasarkan beberapa responden yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataaan permasalahan yang ada di Pengguna kosmetik Wardah sehingga perlu diperhatikan untuk meningkatkan jumlah penjualan agar dapat bersaing dengan produk sejenis lainnya, maka dibuat suatu penelitian yang berjudul : “KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN VARIABEL YANG MEMPENGARUHINYA (KERAGAMAN PRODUK, HARGA, KUALITAS PELAYANAN, LOKASI DAN PROMOSI) PADA PENGGUNA KOSMETIK WARDAH DI WARDAH BEAUTY HOUSE SRIWIJAYA” Perumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakan masalah maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah pengaruh antara keragaman produk terhadap keputusan pembelian Pengguna kosmetik Wardah ? 2. Bagaimanakah pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian Pengguna kosmetik Wardah ? 3. Bagaimanakah pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Pengguna kosmetik Wardah ? 4. Bagaimanakah pengaruh antara lokasi terhadap keputusan pembelian Pengguna kosmetik Wardah ? 5. Bagaimanakah pengaruh antara promosi terhadap keputusan pembelian Pengguna kosmetik Wardah ? TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan pustaka dalam penelitian ini meliputi pengertian pemasaran, keragaman produk , harga, kualitas pelayanan, lokasi, promosi dan minat beli, Penelitian terdahulu, kerangka pikir dan hipotesis. Keputusan Pembelian Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Keragaman produk Keragaman produk berkaitan dengan konsep produk, produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan , sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Dengan kata lain, keragaman produk bisa diukur sejauh mana produk tersebut bisa memuaskan pelanggannya. Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi pelanggan yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang, kemasan, merk, label, pelayanan dan jaminan. Harga Harga adalah jumlah rupiah yang bisa dibayar oleh pasar. Dari sudut pandang pemasaran merupakan satuan moneter atau ukuran lainya (barang dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. (Tjiptono, 2011) Kualitas pelayanan Menurut Tjiptono (dalam Aditya, 2011 : 23) Kualitas jasa merupakan sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik. Lokasi Menurut Slauss (2012) mengenai lokasi bagi sebuah usaha pertokoan merupakan suatu masalah yang sangat penting karena pemilihan lokasi yang strategis dapat menimbulkan keputusan pembelian konsumen dan keberhasilan dalam menentukan lokasi akan memberikan kontra prestasi terhadap perusahaan yaitu naiknya tingkat penjualan dan laba konsumen dalam membeli barang tidak sematamata hanya mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan harga yang wajar dan kualitas yang baik sesuai dengan yang diharapkan tetapi juga cenderung melihat beberapa aspek pendukung seperti lokasi toko, kelengkapan jenis produk, bahkan ada yang mengarahkan pada pembelian untuk mendapatkan diskon penjualan atau penjualan yang berhadiah. Promosi Menurut Kotler (2011) promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa sedangkan menurut William j Stanton promosi merupakan periklanan, penjualan personal dan lain-lain cara penjualan tujuan promosi penjualan menurut Kotler (2011) adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah matang, atau menahan atau member penghargaan pada konsumen yang loyal. Keputusan pembelian Menurut Sukmawati (2012), yaitu merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Keputusan pembelian merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk melakukan pembelian. Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka dalam pembelian produk. Dalam istilah asing, perilaku konsumen disebut consumer buying behaviour atau consumer’s behaviour. Kerangka Pemikiran Dengan mengutamakan pelayanan yang baik maka pembeli akan memudahkan perusahaan mencapai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang maksimal melalui peningkatan jumlah pembeli oleh konsumen secara terus menerus. Selain itu harga merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh perusahaan karena itu menyangkut kemampuan atau daya beli konsumen, oleh karena itu perusahaan dalam menentukan harga produk harus menetapkannya dengan hati-hati dengan melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga tersebut. Sedangkan produk merupakan suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam model sebagai berikut: Keragaman Produk (X1) Harga (X2) H1 H2 Keputusan pembelian (Y) H3 Kualitas pelayanan (X3) H4 Lokasi (X4) Promosi (X5) H5 Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Pengaruh Keragaman produk terhadap Keputusan pembelian Variabel produk merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang positif terhadap keputusan pembelian. Menurut American Society for Quality Control, kualitas merupakan keseluruhan karakteristik-karakteriktik dari suatu produk dalam hal kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Adanya kesamaan tampilan produk sejenis dari pesaing merupakan factor mendorong terjadinya inovasi produk, biasanya produk pesaing itu muncul tanpa mengalami perubahan yang berarti bahkan cenderung statis. Keadaan tersebut dapat menjadi hal yang menguntungkan, karena persaingan yang timbul dengan munculnya produk pesaing dapat diatasi dengan melakukan inovasi produk. Inovasi produk merupakan sesuatu yang dapat dilihat sebagai kemajuan fungsional produk yang dapat membawa produk selangkah lebih maju dibandingkan dengan produk pesaing. Apabila produk tersebut memiliki suatu kelebihan yang dipandang sebagai nilai tambah bagi konsumen. Pengembangan produk baru dan strategisnya yang lebih efektif seringkali menjadi penentu keberhasilan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan, tetapi ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Pengembangan produk baru memerlukan upaya, waktu dan kemampuan termasuk besarnya resiko dan biaya kegagalan. Song dan Parry (2012) menjelaskan bahwa perilaku konsumen suatu produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk lain sejenis). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2013) bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) dan Rahmat (2012) yang menyatakan bahwa produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H1 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara keragaman produk terhadap keputusan pembelian di Pengguna kosmetik Wardah . Pengaruh Harga terhadap Keputusan pembelian Hipotesis harga adalah semakin menarik harga yang ditawarkan oleh pembelian produk maka akan semakin dapat meningkatkan keputusan konsumen untuk membeli produk. Menurut Marwan Asri, 2001 penilaian harga dapat memberikan pengaruh yang besar bagi konsumen untuk memilih produk tertentu maupun toko atau penjual tertentu. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari produk tersebut maka semakin tinggi nilai tukar produk tersebut dimatanya dan semakin besar pula alat penukar yang bersedia dikorbankan. Berdasarkan harga yang ditetapkan, konsumen akan mengambil keputusan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak. Bahwa terdapat enam usaha utama yang dapat diraih suatu perusahaan melalui harga yaitu bertahan hidup, maksimalisasi laba jangka pendek, maksimalisasi pendapatan jangka pendek, unggul dalam pangsa pasar dan unggul dalam mutu produk. Menurut Asri, (2011) penilaian harga dapat memberikan pengaruh yang besar bagi konsumen untuk memilih produk tertentu maupun toko atau penjual tertentu. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang dari produk tersebut maka semakin tinggi nilai tukar produk tersebut dimatanya dan semakin besar pula alat penukar yang bersedia dikorbankan. Tingkat persaingan yang tinggi antara perusahaan-perusahaan sejenis membuat konsumen sensitif terhadap harga (perbedaan harga swalayan berbeda tipis), sehingga bila harga dinaikkan, maka konsumen cenderung untuk berpindah ke merk lain, artinya bila harga meningkat pembelian ulang menurun. Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apalagi apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya,konsumen akan sangat memperhatikan harganya. Pengusaha perlu untuk memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan konsumen dan para pesaingnya. Konsumen dalam melakukan pembelian, faktor harga merupakan faktor yang lebih dulu diperhatikan, kemudian disesuaikan dengan kemampuannya sendiri. Harga dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: mahal, sedang, dan murah. Sebagian konsumen yang berpendapatan menengah menganggap bahwa harga yang ditawarkan mahal, namun konsumen yang berpendapatan tinggi beranggapan bahwa harga produk tersebut murah. Berdasarkan harga yang ditetapkan, konsumen akan mengambil keputusan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak. Harga dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan harga yang ditawarkan dan kesesuaian harga. Harga diukur harga yang ditawarkan dan kesesuaian harga. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh antara harga terhadap keputusan pembelian di Starbucks Coffee Ciputra Semarang Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) dan Rahmat (2009) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H2= Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian di Pengguna kosmetik Wardah . Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan berpengaruh terhadap keptuusan pembelian. Pelayanan yang diberikan meningkat maka keputusan pembelian meningkat. Baik buruknya kualitas pelayanan yang diberikan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Dalam bisnis jasa, sikap dan pelayanan merupakan aspek yang sangat penting dalam menentukan kualitas jasa yang dihasilkan . Bila aspek tersebut dilupakan atau bahkan sengaja dilupakan, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama perusahaan yang bersangkutan bisa kehilangan dan dijauhi calon konsumen. Pengertian kualitas dapat pula dibedakan menurut pandangan produsen dan konsumen. Definisi kualitas menurut produsen adalah kesesuaian terhadap spesifikasi, dimana produsen memberikan toleransi tertentu yang dispesifikasikan untuk dimensi-dimensi kritis dan tiap bagian yang dihasilkan. Pada bidang jasa, kualitas dipertahankan dengan memenuhi standar pelayanan. Dari sudut pandang konsumen, kualitas berarti nilai yaitu seberapa baik suatu produk atau jasa menyajikan tujuan yang dimaksudkan dengan tingkat harga yang bersedia dibayar oleh konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) dan Rahmat (2009) yang menyatakan bahwa pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H4 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di Pengguna kosmetik Wardah. Pengaruh Lokasi terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh terhadap keptuusan pembelian. Lokasi strategis maka keputusan pembelian meningkat. Strategi lokasi para pengecer merupakan salah satu dari determinan paling penting dalam pemilihan toko. Lokasi penjualan yang dipilih pada umumnya meliputi lokasi penjualan yang strategis, tempat yang mudah dicapai, aman, serta lokasinya dekat dengan rumah konsumen. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Strategi lokasi para pengecer merupakan salah satu dari determinan paling penting dalam pemilihan toko. Lokasi penjualan yang dipilih pada umumnya meliputi lokasi penjualan yang strategis, tempat yang mudah dicapai, aman, serta lokasinya dekat dengan rumah konsumen. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Lokasi merupakan saluran distribusi yaitu jalur yang dipakai untuk perpindahan produk dari produsen ke konsumen. Lokasi adalah keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan ditempatkan (Rambat Lupiyoadi, 2012). Komponen yang menyangkut lokasi (Tjiptono, 2012) meliputi: pemilihan lokasi yang strategis (mudah dijangkau), di daerah sekitar pusat perbelanjaan, dekat pemukiman penduduk, aman, dan nyaman bagi pelanggan, adanya fasilitas yang mendukung seperti adanya lahan parkir, serta faktor-faktor yang lainnya. Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi berdagang merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H3 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lokasi terhadap keputusan pembelian di Pengguna kosmetik Wardah . Pengaruh Promosi terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh terhadap keptuusan pembelian. Semakin sering promosi dilakukan oleh Starbucks Coffee Ciputra Semarang maka akan semakin dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen untuk membeli produk. Karena dengan adanya promosi maka konsumen akan menarik minat untuk membeli produk Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, baik berupa harga/jasa. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Swatha (2012) yang mengemukakan, bahwa promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Singkatnya promosi memberi informasi dan membujuk. Kegiatan-kegiatan promosi tersebut dapat merubah perilaku dan pendapat, serta memperkuat tingkah laku konsumen yang ada. Konsumen yang melihat, mendengarkan, atau merasakan promosi akan terpengaruh untuk melalukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini menandakan semakin baik promosi yang dilakukan oleh perusahaan dapat menciptakan perilaku konsumen produk yang ditawarkan kepada konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasan (2012), Hafrizal (2012), Candra (2012) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. H5 = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara promosi terhadap keputusan pembelian di Pengguna kosmetik Wardah . METODE PENELITIAN Variabel dan Definisi Operasional Definisi Operasinal Definisi operasional adalah salah suatu operasional yang diberikan pada suatu variabel atau dengan cara memberikan arti kegiatan ataupun membenarkan suatu operasional yang perlu mengukur variabel tersebut (Umar, 2012). Definisi operasional meliputi : Variabel Keragaman produk Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Konsep Variabel Indikator Produk adalah suatu barang, produk 1. Kesesuaian produk dengan yang dipasarkan untuk memenuhi manfaat kebutuhan dan keinginan seorang 2. Produk memiliki daya tahan pelanggan. (Lupiyoadi,2008) yang baik 3. Penampilan produk memadai (Lupiyoadi, 2008) 1. harga yang ditawarkan 2. kesesuaian harga 3. Manfaat yang diperoleh (Rangkuti, 2013) Harga Harga (price) adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk yang di jual di Pengguna kosmetik Wardah Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan merupakan a. berbagai kegiatan yang dilakukan antar perusahaan untuk mengkomunikasikan b. manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran agar membelinya. (Rangkuti, 2013) c. d. e. Lokasi Fasilitas dan peralatan (bukti fisik) Informasi diberikan memenuhi keinginan konsumen (keandalan) Ketanggapan terhadap konsumen (daya tanggap) Kepedulian terhadap keluhan konsumen (empathy) Jaminan keamanan atau garansi servis layanan (jaminan) (Rangkuti, 2013) Lokasi berarti berhubungan dengan 1) Lokasi strategis dimana Perusahaan melaksanakan 2) Lokasi terjangkau operasional perusahaan 3) Lokasi parkir yang memadai (Fure, 2013) Variabel Promosi Keputusan pembelian Konsep Variabel Promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh bagian marketing Indikator 1) Pemberian potongan harga 2) Iklan 3) Pemberian hadiah, bonus dan kupon. (Sulityarini, 2014 ) Keputusan pembelian adalah tindakan 1. Pelanggan akan melakukan tindakan individu yang secara langsung pembelian ulang terlibat dalam suatu usaha untuk 2. Pelanggan akan memproleh kepuasan di Pengguna merekomendasikan kepada kosmetik Wardah pihak lain 3. Pelanggan tidak niat pindah (Lupiyoadi, 2008) Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari semua objek atau individu yang akan diteliti, dimana objek tersebut memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap (Setiawan, 2011). Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh pelanggan Pengguna Kosmetik Wardah Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Karena dalam penelitian ini sulit untuk mengetahui jumlah populasi yang menggunakan Kosmetik Wardah, maka menurut Djarwanto (2010) dasar pengambilan sampel yang digunakan adalah : n= Z 1 /2 . 2 E Keterangan : N = banyaknya sampel yang diperlukan Z 1/2 α = distribusi normal E = besarnya kesalahan yang dapat diterima = standar deviasi Dalam penelitian ini Z1/2 α yang diperoleh dari tabel distribusi normal adalah sebesar 1,96 besarnya kesalahan yang dapat diterima (E) sebesar 1 % dan standar deviasi () yang digunakan adalah 0,50 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut : 2 1,96 x 0,50 n= n = 96,04 100 0,01 Berdasarkan perhitungan diatas, sampel yang diambil dalam penelitian diperoleh sebesar 96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang. Jadi sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah responden Pengguna Kosmetik Wardah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu teknik sampling berdasarkan kriteria. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden telah melakukan pembelian lebih dari 2 kali. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kualitas produk, harga, Kualitas pelayanan dan Lokasi terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama melalui suatu persamaan regresi linear berganda. Hasil output dari regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda Coeffici entsa Model 1 (Constant) produk harga Pelay anan lokasi promosi Unstandardized Coef f icients B Std. Error -2.738 1.083 .095 .045 .092 .042 .230 .028 .366 .050 .339 .055 Standardized Coef f icients Beta .129 .119 .466 .463 .359 t -2.529 2.078 2.213 8.269 7.336 6.159 Sig. .013 .040 .029 .000 .000 .000 Collinearity Statistics Tolerance VIF .734 .973 .890 .712 .831 1.362 1.028 1.123 1.404 1.203 a. Dependent Variable: keputusan Sumber : Output SPSS Bila hasil perhitungan dari print out komputer dengan bantuan program SPSS dapat menarik garis regresinya menjadi : ^ Y =--2.738 + 0,095Produk + 0,092Harga + 0,230kualitas pelayanan+ 0,366Lokasi+ 0,339Promosi + e Dari persamaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: - Nilai konstanta -2,738 mempunyai arti bahwa nilai keputusan pembelian akan sebesar -2,738 produk, harga, kualitas pelayanan, lokasi dan promosi bernilai 0 atau tetap maka keputusan pembelian bernilai negatif - Nilai keputusan pembelian akan ikut naik 0,095 apabila koefisien regresi dari produk ditingkatkan, sedangkan koefisien regresi harga, kualitas pelayanan, lokasi dan promosi tidak berubah atau konstan. Artinya jika keragaman produk ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat. - Nilai keputusan pembelian Y akan ikut naik 0,092 apabila harga terjangkau, sedangkan variabel produk, kualitas pelayanan, lokasi dan promosi bernilai 0 atau tetap (konstan). Artinya jika harga terjangkau maka keputusan pembelian akan meningkat. - Nilai keputusan pembelian akan ikut naik 0,230 apabila kualitas pelayanan meningkat, sedangkan koefisien produk, harga, lokasi dan promosi tidak berubah atau konstan. Artinya jika kualitas pelayanan ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat. - Nilai keputusan pembelian akan ikut naik 0,366 apabila lokasi terjangkau, sedangkan koefisien regresi produk produk, harga, kualitas pelayanan dan promosi tidak berubah atau konstan. Artinya jika lokasi ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat. - Nilai keputusan pembelian akan ikut naik 0,339 apabila promosi meningkat, sedangkan koefisien regresi produk, harga, kualitas pelayanan dan lokasi tidak berubah atau konstan. Artinya jika promosi ditingkatkan maka keputusan pembelian akan meningkat. Uji Hipotesis Simultan (F test) Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel bebas x dan variabel terikat Y, apakah x (produk, harga, kualitas pelayanan, lokasi dan promosi) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Y (keputusan pembelian ) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana F tabel 0,197 sedangkan F hitung 51.829, berarti F hitung > F tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima Uji Hipotesis Parsial (t test) Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana t tabel 1,661 sedangkan t hitung 2,078, berarti t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,040 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel keragaman produk (X1) terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana t tabel 1,661 sedangkan t hitung 2,213 berarti t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,029 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada ada pengaruh antara variabel Harga (X2) terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana t tabel 1,661 sedangkan t hitung 8,269, berarti t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif variabel Kualitas pelayanan (X3) terhadap keputusan pembelian . Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana t tabel 1,661 sedangkan t hitung 7,336, berarti t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif variabel Lokasi (X4) terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS dan gambar kurva diatas, dimana t tabel 1,661 sedangkan t hitung 6,159, berarti t hitung > t tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif variabel pramosi (X5) terhadap keputusan pembelian Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh keempat variabel independentnya yaitu variabel keragaman produk (X1), Harga (X2), Kualitas pelayanan (X3) dan Lokasi (X4) promosi (X5). Adjusted R Square yaitu sebesar 0,720 atau sebesar 72,0 %. Hal ini menunjukkan bahwa 72,0 % variabel keputusan pembelian dijelaskan oleh keragaman produk, harga, kualitas pelayanan, lokasi dan promosi sisanya (100 %-72,0%) yaitu sebesar 28,0 % keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini. Pembahasan Pengaruh Keragaman produk terhadap Keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti bahwa keragaman produk memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Semakin banyak keragaman produk pada suatu toko, maka semakin besar dorongan konsumen untuk melakukan pembelian pada toko tersebut. Dengan demikian, dapatdiketahui bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh keragaman produk. Berdasarkan tanggapan responden selama ini keragamanan produk berdasarkan jenis, kemasan sudah sesuai dengan harapan pelanggan, sehingga Apabila sebuah toko memiliki beragam produk yang dijual didalamnya maka akan menarik minat calon pelanggan untuk berbelanja pada toko tersebut. Calon pelanggan akan mendapatkan kemudahan untuk mencari sesuatu yang di inginkan dan memiliki alternatif pilihan dalam satu tempat sehingga tidak perlu repot untuk berpindah ke tempat lain hanya untuk mencari produk pembanding. Keragaman produk yang dijual dalam satu toko tidak hanya untuk mempermudah pelanggan untuk mencari alternatif kebutuhannya, tetapi kadang akan menimbulkan minat beli baru terhadap produk – produk yang menarik perhatian pelanggan tersebut. Semakin banyak ragam produk yang ditawarkan ke pelanggan maka akan semakin tinggi minat pelanggan untuk memutuskan untuk membeli berbagai produk yang ditawarkan pada toko tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hesti Mayasari, SE, MM (2012) yang menyatakan bahwa keragaman produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Harga terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penetapan harga yang tepat pada suatu toko dan dapat diterima oleh konsumen mampu mendorong konsumen untuk melakukan pembelian pada toko tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa keputusan pembelian oleh harga. Berdasarkan tanggpan responden konsumen akan membeli suatu produk bermerek jika harganya dipandang layak oleh mereka. Konsumen dalam membeli suatu produk, tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakan harganya. Harga yang dirasakan oleh konsumen berpengaruh untuk menimbulkan keputusan pembelian yang kemudian berpengaruh terhadap kepuasan sehingga tercipta loyalitas. Untuk dapat mempertahankan atau meningkatkan harga suatu produk dapat dilakukan dengan inovasi pada kemasan yang bermanfaat dengan bentuk dan desain yang indah. Pemberian harga pada suatu produk juga harus mempertimbangkan kualitas yang terkandung dalam produk. Sehingga dapat menciptakan emosi dan kepuasan tersendiri bagi konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitin yang dilakukan oleh Prasetyo (2015) yang menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pengaruh Kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap keptuusan pembelian. Berdasarkan tanggapan responden pengetahuan karyawan merupakan indikator dari variabel kualitas pelayanan. Penelitian kualitas pelayanan memperlihatkan bukti fisik yang memenuhi perlengkapan dan paralatan kerja yang mendukung pelayanan kepada pelanggan nya. Untuk dapat meningkatkan keputusan pelanggan dalam menabung, maka pihak perusahaan harus bias menampilkan sikap jujur yang dimiliki karyawannya. Karyawan juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan baik. Kecepatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan serta kemudahan karyawan dalam meberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan juga akan mempengaruhi keputusan pelanggan dalam menabung. Ketepatan proses pelayanan dan kecepatan sesuai prosedur yang diberikan juga sangat menentukan bagi pelanggan dalam menabung. Assurance atau jaminan juga menjadi faktor penentu dalam meningkatkan keputusan pelanggan dalam menabung. Hal itu terlihat dari kemampuan dari karyawan dalam berkomunikasi dengan pelanggan . Jaminan yang diberikan bagi pihak karyawan dalam memberikan rasa aman bagi pelanggan . Pelanggan akan merasa aman jika perusahaan tersebut juga dapat memberikan perlindungan hukum. Emphaty juga akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan dalam usaha meningkatkan keputusan pelanggan. Hal itu terlihat dari pemahaman dari karyawan terhadap kebutuhan parapelanggan , sikap karyawan dalam menawarkan bantuan pelayanan kepada para pelanggan , serta kemudahan dalam melakukan hubungan antara karyawan dengan pelanggan . Untuk meningkatkan keputusan pelanggan dalam menabung juga terlihat dari sikap dari karyawan dalam memahami dan membina hubungan baik kepada pelanggan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayah (2005) bahwa bukti fisik, kehandalan, daya tanggap jaminan dan empati mempunyai pengaruh yangpositif terhadap keputusan pelanggan. Dan hasil penelitian Kodu (2013) menunjukkan bahwa adanya pelayanan yang berkualitas akan mendorong keputusan pembelian konsumen. Selain itu, pelayanan yang berkualitas juga dapat mendorong konsumen untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pengaruh Lokasi terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Suatu lokasi disebut strategis bila berada dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum, kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan konsumen. Sejalan dengan semakin menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat berdampak kuat pada pangsa pasar dan kemampulabaan sebuah usaha. Hasil tanggapan responden menyatakan bahwa Hal ini membuktikan bahwa lokasi yang dekat dengan jalan raya serta dilalui kendaraan umum dan pribadi, lokasi dapat dilihat dengan jelas, konsumen ada kepentingan disekitar lokasi minimarket, dan lokasi tempat parkir yang luas dan aman. Hal ini dapat memberikan pengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian. Hasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh M.Misbakhul munir (2011), Singgih priatmajisasongko (2013) dan Roki pariyanto (2013) menyatakan bahwa lokasi berpengaruh secara parsial terhadap putusan pembelian. Pengaruh Promosi terhadap keputusan pembelian Hasil penelitian menunjukkan bahwa promos berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa promosi dengan menggunakan radio,brosur, papan reklame, promosi pribadi dengan memperkenalkan produk-produk tersebut, dan Menghubungi nomer/alamat yang tertera jika ada keluhan hal tersebut dapat memberikan pengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian. Berdasarkan tanggapan responden promosi melalui periklanan merupakan penilaian pelanggan terhadap kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan cara mengkonsumsikan produk kepada pelanggan. Dengan memperkenalkan produk kepada pelanggan maka hal itu akan menarik minat pelanggan , karena dengan begitu pelanggan aklan mengenal akan produk tersebut, sehingga akan berdampak pada pengaruh pelanggan dalam mengambil kredit. Faktor promosi yang lain berpengaruh adalah seringnya pihak perusahaan tersebut melakukanh kegiatan promosi, baik promosi melalui media cetak dan media elektroni. Hasil mendukung penelitian yang dilakukan oleh M.Misbakhul munir (2011), Singgih priatmajisasongko (2013) dan Roki pariyanto (2013) menyatakan bahwa promosi berpengaruh secara parsial terhadap putusan pembelian. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut : a) Keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian b) Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian c) Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian d) Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian e) Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti perlu memberikan saran-saran, antara lain: a. Kualitas pelayanan merupakan variabel dominan yang mempengaruhi keputusan pembelian. Indiktor terkecil dari kualitas pelayanan adalah Karyawan memiliki kepedulian terhadap keluhan konsumen diharapkan dapat lebih memperhatikan setiap keluhan dari pelanggannya dengan cara memberikan sarana keluhan pelanggan melalui website, email, dan nomor khusus yang dapat dihubungi untuk penanganan keluhan pelanggan dan selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggannya. Dan memberikan perhatian secara khusus dalam berkomunikasi dengan para pelanggan dalam menangani keluhan para pelanggan agar pelanggan tidak merasa kecewa dan dirugikan terus menerus karena keluhan yang tidak dapat diatasi dengan baik. b. Variabel kedua yang mempengaruhi keputusan adalah kualitas produk. Indikator yang paling kecil adalah produk memenuhi standar. Kualitas yang terdapat di produk perusahaan yang diteliti harus terus diperhatikan lagi agar dapat berkembang lebih baik lagi dan sesuai dengan keadaan yang real sehingga dapat meningkatkan tingkat penjualan. Karena, jika tidak diperhatikan secara berkesinambungan maka tingkat kualitas produk perusahaan dapat menurun sewaktu-waktu. Oleh karena itu harus lebih diperhatikan lagi tingkat kualitas produk dari setiap produk yang sudah diproduksi dengan tingkat ketelitian yang lebih maksimal lagi. c. Harga merupakan variabel yang mempengaruhi keputusan pelanggan . Pada faktor harga masih perlu ada perhatian khususnya mengenai harga bersaing dengan merek lain yang sejenis, karena mendapatkan penilaian terendah. Agar dapat bersaing dengan merek lain yang sejenis maka perlu mengeluarkan produk dengan harga dan type yang berimbang dengan produk pesaing Dengan harga dan spesifikasi yang bersaing maka konsumen tentu akan lebih memilih untuk selalu menggunakan produk karena mereknya sudah terkenal sehingga mencitrakan kualitas produk yang lebih baik. d. Variabel berikutnya adalah promosi. Promosi yang dilakukan sudah cukup baik, hanya saja masih perlu diitingkatkan mengenai dipromosikan dengan brosur-brosur melalui agen (sales), karena mendapatkan nilai indeks terendah. Hal ini berarti penyebaran brosur melalui agen (sales) harus lebih sering dilakukan yaitu setiap konsumen yang datang ke toko e harus diberi brosur yang berisi informasi produk terbaru baik menyangkut spesifikasi produk, maupun harganya sehingga konsumen akan semakin tertarik untuk selalu menggunakan produk. e. Pihak perusahaan harus meningkatkan kreativitas dan keunikan iklannya di media sosial dengan cara pesan – pesan yang disampaikan dalam iklan berbeda dengan iklan merek lainnya. Hal ini dikarenakan indikator dari promosi dengan item pertanyaan iklan di media sosial mempunyai rata – rata terendah dibandingkan dengan item pertanyaan lainnya meskipun masih tergolong baik/tinggi. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Herman. 2013. Analisis Pengaruh Harga dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Ulang Gas Elpiji 3 Kg dalam Meningkatkan Citra Perusahaan. Ekomaks, Vol.2, No.1. Alana, Aditya Yessika, dkk. ____ , “Pengaruh Citra Merek, Desain Dan Fitur Produk Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Nokia (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Diponegoro)”. Jurnal. Universitas Diponegoro Semarang. Diakses 14 November 2013 Alghifari, 2012, Metode Riset Bisnis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Arikunto, Suharsimi. 2010. Metode Penelitian. PT Adhi Mahasatya. : Jakarta Assaury.2004. Manajemen Pemasaran.. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Basrah Saidani. 2012. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli pada Ranch Market.Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI).Vol. 3, No. 1, 2012. Basu Swasta dan Irawan. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty : Yogyakarta. Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa.Bandung:CV. Alfabeta Djarwanto, 2000, Statistik Induktif. BPFE : Yogyakarta, Fandy.Tjiptono, 2004. Manajemen Jasa. Penerbit Andi Edisi Kedua : Yogyakarta Harini. 2012. MakroekonomiPengantar. PT GramediaPustakaUtama: Jakarta. Heryus. 2012. Strategi pemasaran dalam persaingan bisnis . Program Studi Ilmu Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Sumatera Utara. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2012.Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid1dan 2. Terjemahan: Benyamin Molan.Jakarta: PT. Indeks Kotler, Philip, 2012. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, Gery Amstrong. 2011. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian. Jilid I dan II, Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta Lidyawatie. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty : Yogyakarta. Lupiyoadi, Rambat, 2012. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat :Jakarta Mamuaya, Nova Christian Immanuel.2012. Pengaruh Variabel-variabel Retail mix terhadapKeputusan PembelianKonsumen di SupermarketKota Manado.Jurnal Formas.Vol. 2 No. 1. Desember 2012. (diakses 25 April 2012). Mardhatillah Shanti.2015 pengaruh brand image, kualitas produk, dan reference group terhadap minat beli produk kosmetik lipstik wardah Di kota malang . Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Marghaniyata, Nela. (2012). Peran Reference Group dalam Purchase Decision. Skripsi . Program Studi Ilmu Komunikasi – Fakultas Ilmu Sosial Dan Humaniora. Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta Morrisan. 2010. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Tangerang:Ramdina Prakasa. Mouren 2012, Pengantar Bisnis ,Edisi 2000 yang diperbaruhi, Alih Bahasa Fadriansyah Anwar, Erlangga, 2000. Oldhy, Andi. Yogyakarta. 2012 Rorlen 2012. “Peran Kelompok Acuan dan Keluarga Terhadap ProsesKeputusan Untuk Membeli”. Business & Management Journal BundaMulia, Vol: 3, No. 2, September. Hal 12-18. Sujoko, 2011. Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKeputusan Pemakaian Jasa Warnet Di Kota Jember,Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol. 2, No. 1, April, Universitas Kristen Petra, Surabaya Sukmawati, 2010. Metodologi Penelitian. Cetakan 4. Jakarta : Penerbit : Ghalia Indonesia. Sutisna. 2011, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Cetakan I. Swasta dan Irawan. 2012. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty : Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2012. Manajemen Jasa. Penerbit Andi Edisi Kedua : Yogyakarta Trisnawati, dkk. 2012,Analisis Faktor-Faktor Kunci dari Niat Pembelian Kembali Secara Online (Study Kasus Pada Konsumen Fress Shop). Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol.19,No.2 Umar, Husein, 2010, Metode Riset, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Zeithaml Valarie A., Leonard L Berry, & A. Parasuraman, 2012, The Behavioral Conseque nces of Service Quality.” Journal of Marketing, Vol. 60 (April 1996), 31‐46.