BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan suatu asosiasi tumbuh-tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohonan atau vegetasi berkayu lainnya, yang menempati suatu areal yang cukup luas sehingga mampu menciptakan iklim mikro yang berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora dan fauna serta terdapat unsur dalam tanahnya yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup flora dan fauna. Selain itu hutan sangat banyak manfaatnya bagi manusia dan mahluk hidup lainya. Di dalam hutan terdapat tumbuh-tumbuhan yang berfungsi sebagai penyerap karbon serta menghasilkan oksigen, sehingga sangat berpengaruh dalam keseimbangan alam. Kehidupan tumbuh-tumbuhan yang ada di dalam hutan dipengaruhi oleh tempat tumbuhnya yaitu tanahnya, hidup-matinya tumbuhan dipengaruhi oleh kesesuaian jenis tanaman dan tempat tumbuhnya yaitu tanah. Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman, yang di dalamnya terdapat banyak unsur yang berpengaruh pada proses pertumbuhan tanaman. Di dalam tanah terdapat bahan organik yaitu merupakan suatu sistem kompleks dan dinamis, yang bersumber dari sisa tanaman dan atau binatang yang terdapat di dalam tanah yang terus menerus mengalami perubahan bentuk, karena dipengaruhi oleh faktor (Kononova, 1961). 1 biologi, fisika, dan kimia 2 Di dalam tanah terdapat bahan organik yang di dalamnya banyak mengandung unsur hara essensial. Unsur hara esensial (essential nutrition) adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, yang fungsinya dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur lain, sehingga bila tidak terdapat dalam jumlah yang cukup dalam tanah, maka akan menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tanaman, adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 18%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. 3 Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak ke-4 terdapat di jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Unsur karbon dapat ditemukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan di dalam tubuh makhluk hidup. Karbon membentuk suatu senyawa hampir dengan semua unsur terutama senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup. Keistimewaan unsur karbon dibandingkan dengan unsur golongan IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat dirinya sendiri dalam rantai. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai energi ikatan C – C yang kuat. Bentuk karbon yang paling banyak dikenal adalah intan dan grafit. Bagi tanaman karbon penting sebagai pembangun bahan organik karena sumber primer bahan organik. Hutan juga digunakan sebagai rumah bagi tumbuhan, hewan dan mahluk hidup lainnya serta sebagai obyek penelitian yang diharapkan akan bermanfaat di masa mendatang. Salah satu hutan yang digunakan sebagai obyek penelitian adalah hutan pendidikan Wanagama I. Sebagai salah satu hutan pendidikan, Wanagama I merupakan tempat belajar yang rutin dikunjungi oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada, bagi mahasiswa Fakultas Kehutanan utamanya atau bagi masyarakat umum serta dosen-dosen Universitas Gadjah Mada. 4 Hutan pendidikan Wanagama I ini di bangun dengan tujuan: Untuk pendidikan dan pelatihan bagi siswa, masyarakat dan praktisi lapangan. Penelitian bagi siswa dan dosen untuk mengidentifikasi problemproblem utama dalam rehabilitasi lahan kritis berdasarkan asas kelestarian lingkungan, Berbagai penelitian dan aktivitas untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam hal reforestasi, pembangunan hutan, pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam rehabilitasi dan pembangunan hutan, perlindungan tanah, air dan lingkungan, serta Aplikasi dan transfer hasil-hasil penelitian ke badan-badan swasta, sosial dan organisasi pemerintah. 1.2. Rumusan Masalah Hutan Wanagama I merupakan tempat pembelajaran yang sering dimanfaatkan untuk penelitian sehingga perkembangan tanaman dan kesuburan hutannya harus tetap terjaga, melihat pentingnya hutan ini sebagai sarana proses pembelajaran maka perlu dilakukan penelitian tentang unsur hara yang tersedia di dalam tanah hutan Wanagama I. Tanah merupakan salah satu komponen penyusun dalam kawasan hutan. Tanah memiliki pengaruh yang besar di dalam hutan, tanah hutan akan tetap terjaga dengan baik dengan adanya tumbuhan, begitu juga sebaliknya. Tetapi tidak semua jenis tanaman di Wanagama I mampu tumbuh cepat dan baik, hal ini dikarenakan adanya pengaruh kesuburan tanah serta kesesuaian 5 tempat tumbuh jenis tanaman. Tanah yang subur mengandung banyak bahan organik. Bahan organik yang tersedia akan dijadikan sumber nutrisi bagi tanaman. Ketersediaan bahan organik sangat dibutuhkan oleh tanaman. Tersedianya bahan organik dalam tanah berarti pula tersedianya sumber karbon dan energi bagi mikroorganisme tanah yang perannya sangat dominan dalam proses perombakan bahan organik. Sehingga perlu adanya penelittian mengenai kandungan bahan organik dan karbon di dalam tanah Wanagama I. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Mengetahui kandungan bahan organik dan unsur karbon dalam tanah pada tegakan Jati, Legaran dan Ki putri di Hutan Pendidikan Wanagama I. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Dapat dijadikan sumber informasi sehingga menambah pengetahuan bagi yang belum mengetahuinya. 1.4.2. Dapat mengetahui kandungan unsur karbon dan bahan organik dalam tanah pada tegakan Jati, Legaran dan Ki putri di Hutan Pendidikan Wanagama I. 1.4.3. Untuk pertimbangan pengelolaan Hutan Pendidikan Wanagama I selanjutnya.