114 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI MEMELIHARA BATERAI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS X TKR 1 SMK NEGERI 1 TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Rohmadi SMK Negeri 1 Trenggalek Abstrak. Tujuan diadakannya penelitian tidakan kelas ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I pada pembelajaran Produktif materi Materi Memelihara baterai; (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran produktif yang menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme; (3) Mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran produktif dengan menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme. Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Trenggalek terhadap siswa kelas X TKR 1 Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 31 siswa. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2013. Berdasarkan hasil penelitian dalam setiap siklusnya didapatkan hasil belajar siswa serta aktivitas pembelajaran yang meningkat dalam setiap siklus. Pada saat sebelum siklus didapatkan hasil prestasi belajar rata-rata sebesar sebelum siklus sebesar 12.90% siklus I sebesar 61.29% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 93.55%.. Aktivitas siswa saat siklus I didapat rata-rata sebesar 10.13% dan pada siklus II sebesar 14.19%. Hasil observasi guru pada siklus I didapatkan hasil sebesar 67.50% dan pada siklus II sebesar 95.00%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran produktif memelihara Baterai dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek tahun 2013/2014 semester I secara signifikan. Kata kunci: konstruktivisme, memelihara baterai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu untuk memecahkan masalah kehidupan, karena dalam pendidikan di SMK, siswa dilatih untuk memperoleh keterampilan sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan penerapan suatu strategi belajar yang tepat dalam pembelajaran. Suatu strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi tersebut diharapkan mampu mendorong siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik, untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa melalui kegiatan pembelajaran di kelas maupun di bengkel. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa terdapat minat untuk mengetahui sesuatu. Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa minat memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang optimal. Bagaimana upaya meningkatkan minat belajar siswa? Banyak cara yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal tersebut. Tetapi yang lebih penting dalam JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 usaha pencapaian minat belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, agar diperoleh peningkatan minat belajar dari masingmasing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pendekatan konstruktivisme. Piaget & Vygotsky yang dikutip oleh Pannen (2001), menyatakan bahwa prinsip konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus selalu mendahului analisis. Dengan kata lain belajar bermakna dapat dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman. Dalam pandangan konstruktivis, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu, tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan: (I) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar. Landasan berpikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil pembelajaran. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak semata-mata. Pengetahuan bukanlah seperangkat faktafakta, konsep atau kaidah yang siap untuk 115 diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata (Nurhadi, 2003). Menurut Wuryadi (2000) dalam proses pembelajaran, Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan yang memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa. Dalam pandangan pendekatan konstruktivisme ini diakui bahwa siswa, pada awal proses pembelajaran, telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal dan pengalaman ini, siswa membangun sendiri pandangan mereka terhadap pengetahuan baru yang sedang diperolehnya. Prinsip konstruktivisme merupakan belajar bermakna dapai dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman. Pengalaman dalam hal ini bukanlah pengalaman orang lain yang diabstraksikan dan dikumpulkan dalam sebuah buku, tetapi pengalaman langsung yang dilakukan sendiri. Pengalaman itu selanjutnya harus diikuti dengan analisis dan refleksi. Jonassen yang dikutip oleh Fahrurrazy (2000) menyatakan bahwa dalam pandangan konstruktivisme sebuah realitas ada dalam pikiran mereka yang mengetahui, sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kurangnya menafsirkan realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya pendekatan konstruktivisme lebih menekankan bagaimana pengetahuan dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki untuk menafsirkan obyek-obyek dan peristiwa penting. Sesungguhnya pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme memiliki bebe- 115 116 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... rapa kelebihan, namun pada kenyataan imkurikulum terkontrol sedangkan pendekatan plementasinya pada kelas-kelas pendidikan konstruktivisme memerlukan kurikulum di Indonesia masih mempunyai banyak kenyang fleksibel. Dari beberapa kendala dala. Bagi guru kendala-kendala yang ditepelaksanaan strategi pembelajaran tersebut, mui diantaranya: (1) Guru-guru Indonesia diharapkan mampu diatasi oleh beberapa adalah tenaga pendidik yang telah dilatih di kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan LPTK dengan pendekatan tradisional dan konstruktivisme tersebut. telah melakukan proses pembelajaran berZamroni (1999) mengatakan bahwa tahun-tahun dengan pendekatan tradisional. ada beberapa hal yang perlu diperhatikan daGuru akan kesulitan untuk mengubah penlam belajar mengajar konstruktivisme. Didekatan pembelajarannya dengan pembelaantaranya: (1) murid harus selalu aktif selama jaran yang baru; (2) Pendekatan konstrukproses pembelajaran; (2) proses aktif adalah tivisme memerlukan waktu yang lama untuk proses membuat segala sesuatu masuk akal; menyelesaikan sebuah konsep, sedangkan (3) interpretasi selalu dipengaruhi oleh sistem pendidikan menuntut terselesainya pengetahuan sebelumnya, (4) kegiatan target kurikulum; (3) Guru konstruktivis dibelajar mengajar tidak hanya proses pengtuntut untuk lebih kreatif dan berwawasan lualihan pengetahuan, tetapi juga pengalihan as, namun kondisi perekonomian guru memketrampilan dan kemampuan. Berikut ini batasi akses guru, utamanya untuk mebagan tahapan belajar mengajar konstrukmanfaatkan perkembangan teknologi intivisme, yang meliputi: (1) pemanasan formasi; (4) Pendekatan konstruktivisme meapersepsi, (2) eksplorasi, (3) konsolidasi nuntut adanya perubahan sistem evaluasi, pembelajaran, (4) pembentukan sikap dan sedangkan sistem pendidikan Indonesia maperilaku, dan (5) penilaian formatif. sih mempergunakan sistem evaluasi yang tradisional; (5) Guru telah terbiasa dengan ALOKASI WAKTU PEMANASAN – APERSEPSI Tanya jawab tentang pengetahuan dan pengalaman EKSPLORASI 5 – 10% 25 – 30% Kaitkan materi dengan pengetahuan dan pengalaman KONSOLIDASI PEMBELAJARAN 35 – 40% Negoisasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU 10% Pengetahuan diproses menjadi nilai, sikap dan perilaku PENILAIAN FORMATIF 10% JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 117 Gambar 1 Tahapan Belajar Mengajar Konstruktivisme Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014Semester I pada pembelajaran Produktif Materi Memelihara baterai; (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran produktif yang menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme; (3) Mengetahui sejauh mana efektivitas pembelajaran produktif dengan menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme. pengamatan dan catatan observasi peneliti, hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang relevan dengan ruang lingkup penelitian. Penggunaan prosedur pengumpulan data yang tepat dapat diperoleh data yang objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1) Observasi; (2) Wawancara; (3) Dokumentasi Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil belajar atau motivasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran dengan strategi pendekatan konstruktivisme. Teknis analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorikan dan pengklasifikasian; (3) Menyimpulkan dan memferivikasi, kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan penelitian. Dalam penelitian tindakan ini, untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh maka, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (1) METODE PENELITIAN Pendekatan dan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Kehadiran peneliti dalam kegiatan penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan dalam kegiatan peran serta. Sebab peneliti dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan partisipan. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SMK Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan Obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan kondisi lingkungan lokasi penelitian. Objek penelitian ini adalah siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek tahun 2013/2014 yang berjumlah 31 siswa. Sumber data yang dimaksudkan adalah manusia dan non manusia. Sumber data manusia dalam penelitian tindakan ini adalah guru produktif kompetensi Materi Memelihara baterai di kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, dan siswa Kelas X TKR 1 Semester I tahun 2013/2014 SMK Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan sumber data non manusia berupa dokumentasi hasil 117 118 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... Perpanjang siklus kegiatan penelitian; (2) Ketekunan Pengamatan; (3) Triangulasi. Tindakan penelitian yang direncanakan dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator desain pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam proses pembelajaran; (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pengajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang meliputi: merancang dan menyusun bahan ajar, merancang satuan pelajaran yang digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran; (3) Menyusun metode dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman analisis, dan catatan harian; (4) Menyusun perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian kualitatif. Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian dapat terprogram dengan baik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (1) Tahap 1. Refleksi. Merupakan fase refleksi awal yang berarti melakukan refleksi terhadap situasi yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian; (2) Tahap 2. Perencanaan. Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan fase pertama, perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran pada siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014 Semester I. Tahap ini memastikan bahwa siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti; (3) Tahap 3. Tindakan Observasi. Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam tindakan dan mengamati jalannya tindakan. Dimaksudkan untuk mengetahui keadaan obyek penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada; (4) Refleksi Akhir terdiri dari: menganalisis, melakukan sintesis, memberikan makna, eksplanasi, dan membuat kesimpulan. HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Paparan data ini mendeskripsikan bahwa implementasi pendekatan konstruktivisme memiliki peran yang sangat penting dalam usaha pencapaian minat belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014. Paparan data ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan observasi peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung. Catatan-catatan prestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Trenggalek pada siswa kelas X TKR 1 Semester I Tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 31 siswa. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, dimulai dari bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2013. Adapun hasil nilai yang diperoleh sebelum diadakan penelitian atau lebih jelasnya hasil nilai Prasiklus adalah sebagai berikut. Tabel 1 Nilai Prasiklus No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Nama Siswa Riky K. P. Addin T. Y. Adhitya A. P. Adi R. Adin A. H. Aditya E. Agum Y. P. Ahmad B. F. Hasil Nilai 60 44 48 42 50 67 47 71 Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas TT TT TT TT TT TT TT T JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 No. Nama Siswa Hasil Nilai 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Ahmad F. A. Y. Ahmad F. Ahmad S. F. Ahmad S. A. Syihabudin Aldie C. Y. Aldino B. S Aldio C. Y. Ali M. Andika D. C. Andri S. Andi R. Arda Yoga P. Arik F. W. Baga P. Bayu A. D. S. Bintang P. Bondan S. A. Celvin A. A. Chandra A. P. Danang R. S. Danang W. P. Deny C. P. Jumlah Rata – rata 43 49 60 47 72 44 50 60 47 40 49 43 44 70 50 53 37 72 44 50 60 44 43 1600 51.61 Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas TT TT TT TT T TT TT TT TT TT TT TT TT T TT TT TT T TT TT TT TT TT 4 27 12.90 87.10 119 Persiapan yang perlu dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan adalah: (1) Mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan sebagai bahan ajar; (2) Guru / peneliti menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran; (3) Guru/peneliti menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan yang ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (4) Siswa menambah wawasan atau materi dari buku-buku penunjang lain yang ada di perpustakaan; (5) Siswa mencoba menerapkan materi yang sudah dipelajari dengan menggunakan alat peraga berupa baterai; (6) Guru/peneliti mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal evalusi; (7) Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pada siklus I sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Menyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam, presensi; (b) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran; (c) Menjelaskan secara umum suatu kendaraan/ mobil. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menjelaskan fungsi baterai pada kendaraan; (b) Menyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c) Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d) Menjelaskan reaksi kimia pada baterai dengan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat positif dengan plat negatif; (f) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran arus baterai (drain test); (h) Melakukan pengujian baterai denga beban (load test); (i) Menjelaskan potensi bahaya saat menangani baterai dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Dari nilai prasiklus di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai yang didapatkan oleh siswa sebesar 51.61 dengan ketuntasan sebesar 12.90%. Hal ini masih sangat di bawah standar rata-rata nilai sebesar 7.5, untuk itu peneliti menggunakan metode konstruktivisme dalam penelitian tindakan kelas. Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus I Refleksi awal Berdasarkan hasil penelitian sebelum dilaksanakan siklus kegiatan diperoleh data bahwa prestasi belajar siswa kelas X TKR 1terhadap pembelajaran Produktif Memelihara Baterai menunjukkan hasil yang sangat kurang memuaskan dan masih jauh dari kriteria ketuntasan siswa. Perencanaan 119 120 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... Guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian tugas. Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung, didapatkan hasil prestasi belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek sebagai berikut. Tabel 2 Nilai Siklus I No. Nama Siswa Hasil Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Riky K. P. Addin T. Y. Adhitya A. P. Adi R. Adin A. H. Aditya E. Agum Y. P. Ahmad B. F. Ahmad F. A. Y. Ahmad F. Ahmad S. F. Ahmad S. A. Syihabudin Aldie C. Y. Aldino B. S Aldio C. Y. Ali M. Andika D. C. Andri S. Andi R. Arda YogaP. Arik F. W. Baga P. Bayu A. D. S. Bintang P. Bondan S. A. Celvin A. A. Chandra A. P. Danang R. S. Danang W. P. Deny C. P. Jumlah Rata – rata 76 69 74 69 67 74 69 84 64 79 67 89 67 79 67 84 67 81 74 76 69 70 82 64 74 74 72 79 82 64 81 2287 73.77 Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas T TT T TT TT T TT T TT T TT T TT T TT T TT T T T TT T T TT T T T T T TT T 19 12 61.29 38.71 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dari pada sebelum diadakan siklus kegiatan. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 73.77dengan ketuntasan yang tercapai sebesar 61.29% atau 19 siswa dari 31 siswa. Refleksi Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa melalui pendekatan konstruktivisme. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme berdampak positif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran Produktif materi Memelihara Baterai terhadap hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester ISMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Aktivitas Guru siklus I Indikator Kegiatan 1. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Penguasaan materi pembelajaran 3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran 4. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu 5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam kelompok 6. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 7. Menumbuhkan sikap menghargai antar siswa dalam diskusi kelompok 8. Memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung 9. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 10. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan Jumlah Persentase rata-rata Skor 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 27 67,50 % JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 Instrumen Penelitian ∑ Skor A B C D 22 Arik F. W. 2 3 3 2 10 23 Baga P. 2 3 2 2 9 24 Bayu A. D. S. 3 2 3 2 10 25 Bintang P. 3 2 2 3 10 26 Bondan S. A. 2 3 2 2 9 27 Celvin A. A. 3 2 3 2 10 28 Chandra A. P. 2 3 2 3 10 29 Danang R. S. 2 3 2 2 9 30 Danang W. P. 3 3 2 3 11 31 Deny C. P. 3 2 3 3 11 Rata – rata 80 80 75 79 314 2.58 2.58 2.42 2.55 10.13 Instrumen yang diteliti: A = Sikap; B = Keaktifan; C = Wawasan / Pengetahuan; D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil rata-rata aktivitas guru pada siklus I sebesar 67.50%. Guru menyiapkan sebaik mungkin sebelum diadakan penelitian, akan tetapi masih banyak sekali kekurangan yang perlu untuk diperbaiki pada siklus II. Dalam penelitian tindakan ini, minat belajar siswa dapat didiskripsikan melalui keaktifan kegiatan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan bahwa minatbelajar siswa terhadap materi pembelajaran itu lebih besar. Demikian juga sebaliknya. Sedangkan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus). Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi sebagai berikut. Tabel 4 Aktivitas Siswa Siklus I Instrumen Penelitian No Nama Siswa A B C D 1 Riky K. P. 3 3 2 3 2 Addin T. Y. 3 2 2 2 3 Adhitya A. P. 2 2 3 3 4 Adi R. 2 3 2 2 5 Adin A. H. 2 3 2 3 6 Aditya E. 3 2 3 3 7 Agum Y. P. 2 2 3 2 8 Ahmad B. F. 3 3 2 3 9 Ahmad F. A. Y. 3 3 2 2 10 Ahmad F. 3 4 2 3 11 Ahmad S. F. 3 2 3 2 12 Ahmad S. 3 2 4 2 13 A. Syihabudin 3 3 2 3 14 Aldie C. Y. 2 2 3 4 15 Aldino B. S 3 3 3 2 16 Aldio C. Y. 2 2 2 3 17 Ali M. 2 3 2 3 18 Andika D. C. 3 2 3 3 19 Andri S. 3 2 2 2 20 Andi R. 3 3 2 2 21 Arda YogaP. 2 3 2 3 121 No Nama Siswa Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Penilaian berdasarkan sikap siswa diperoleh hasil sebesar 2.58%, berdasarkan penilaian keaktifan siswa didapat hasil sebesar 2.58%, penilaian terhadap wawasan siswa diperoleh hasil sebesar 2.42% dan penilaian berdasarkan kerapian siswa dalam menggunakan pakaian kerja diperoleh hasil sebesar 2.55%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat pada grafik berikut. ∑ Skor 11 9 10 9 10 11 9 11 10 12 10 11 11 11 11 9 10 11 9 10 10 Grafik Keaktifan Siswa Siklus I 2.6 2.55 2.58 2.58 2.55 2.5 2.45 2.4 2.42 2.35 2.3 Gambar 1 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I 121 122 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan pembelajaransebelumnya; (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru ada beberapa siswa yang tidak mengalami kesulitan; (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat; (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai.Pada siklus I ini dikatakan siswa secara klasikal belum tuntas belajar, ketuntasan yang dicapai masih rendah yaitu 61.29% (Terdapat19 siswa dengan taraf penguasaan ≥ 70%). Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai dalam upaya peningkatan minat belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan Siklus II Perencanaan Perencanaan pada siklus II hampir sama pada siklus I, hanya terdapat beberapa tambahan karena pada siklus II ini siswa akan dituntut agar lebih aktif dalam kegiatan belajar. Perencanaan kegiatan penelitian pada siklus II adalah: (1) Mempersiapkan alat/ bahan yang diperlukan sebagai bahan ajar; (2) Guru/peneliti menjelaskan tujuan kegiat- an pembelajaran; (3) Guru/peneliti menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan yang ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (4) Siswa menambah wawasan atau materi dari buku-buku penunjang lain yang ada di perpustakaan; (5) Siswa mencoba menerapkan materi yang sudah dipelajari dengan menggunakan alat peraga berupa baterai Guru/peneliti mempersiapkan siswa untuk mengerjakan soal evalusi; (6) Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pada siklus II sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Menyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam, presensi; (b) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran; (c) Menjelaskan secara umum suatu kendaraan/ mobil. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menjelaskan fungsi baterai pada kendaraan; (b) Menyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c) Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d) Menjelaskan reaksi kimia pada baterai dengan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat positif dengan plat negatif; (f) Melakukan pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran arus baterai (drain test); (h) Melakukan pengujian baterai denga beban (load test); (i) Menjelaskan potensi bahaya saat menangani baterai dan mengetahui cara mencegahnya, serta pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a) Guru mengevaluasi dengan memberikan pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian tugas. JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa pada siklus II di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 78.10 dengan ketuntasan belajar yang tercapai adalah sebesar 29 siswa dari 31 siswa atau sebesar 93.55%. Refleksi Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pendekatan konstruktivisme berdampak positif terhadap minat belajar siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (diskusi kelas) dengan strategi pendekatan konstruktivisme yang disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi sebagai berikut. Pengamatan Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa terhadap pembelajaran Produktif Materi Memelihara Bateraimelalui pendekatan konstruktivisme. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut. Tabel 5 Nilai Siklus II N o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Nama Siswa Hasil Nilai Riky K. P. Addin T. Y. Adhitya A. P. Adi R. Adin A. H. Aditya E. Agum Y. P. Ahmad B. F. Ahmad F. A. Y. Ahmad F. Ahmad S. F. Ahmad S. A. Syihabudin Aldie C. Y. Aldino B. S Aldio C. Y. Ali M. Andika D. C. Andri S. Andi R. Arda YogaP. Arik F. W. Baga P. Bayu A. D. S. Bintang P. Bondan S. A. Celvin A. A. Chandra A. P. Danang R. S. Danang W. P. Deny C. P. Jumlah Rata-rata 74 82 72 76 77 85 79 77 76 79 79 71 85 62 77 77 89 79 77 77 82 79 79 87 84 75 77 79 68 82 79 2421 78.10 Ketuntasan Tidak Tunta Tunta s s T T T T T T T T T T T T T TT T T T T T T T T T T T T T T TT T T 29 2 93.55 6.45 123 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 123 Tabel 6 Aktivitas Guru Siklus II Indikator Kegiatan Melakukan kegiatan apersepsi Penguasaan materi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam kelompok Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menumbuhkan sikap menghargai antar siswa dalam diskusi kelompok Memantau kemajuan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari remidi/ pengayaan Skor 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 124 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... Jumlah Persentase rata-rata 38 95 % Pada siklus II aktivitas guru terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan siklus I, pada siklus II rata-rata presentase siswa sebesar 95%.Hal ini merupakan hasil revisi atau perbaikan dari siklus sebelumnya. Tabel 7 Aktivitas Siswa Siklus II Instrumen Penelitian Nama ∑ No Siswa Skor A B C D 1 Riky K. P. 4 3 3 4 14 2 Addin T. Y. 4 4 4 3 15 3 Adhitya A. P. 3 4 4 4 15 4 Adi R. 4 4 4 4 16 5 Adin A. H. 4 3 4 4 15 6 Aditya E. 3 3 4 4 14 7 Agum Y. P. 4 3 4 3 14 8 Ahmad B. F. 4 4 3 4 15 Ahmad F. A. 9 4 4 3 3 14 Y. 10 Ahmad F. 4 4 3 4 15 11 Ahmad S. F. 4 3 4 3 14 12 Ahmad S. 4 3 4 4 15 A. 13 4 4 4 4 16 Syihabudin 14 Aldie C. Y. 3 3 4 4 14 15 Aldino B. S 4 4 4 3 15 16 Aldio C. Y. 3 3 3 4 13 17 Ali M. 3 4 3 4 14 18 Andika D. C. 4 3 4 4 15 19 Andri S. 4 3 3 4 14 20 Andi R. 4 4 3 3 14 21 Arda YogaP. 4 4 4 3 15 22 Arik F. W. 4 3 4 4 15 23 Baga P. 3 3 3 3 12 24 Bayu A. D. S. 3 4 3 4 14 25 Bintang P. 3 3 4 3 13 26 Bondan S. A. 3 3 3 3 12 27 Celvin A. A. 4 3 3 3 13 Chandra A. 28 3 4 3 4 14 P. 29 Danang R. S. 3 3 3 3 12 Danang W. 30 4 3 3 4 14 P. 31 Deny C. P. 4 3 4 4 15 Rata – Rata 113 106 109 112 440 3.65 3.42 3.52 3.61 14.19 Instrumen yang diteliti: A = Sikap; B = Keaktifan; C = Wawasan / Pengetahuan; D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sudah menunjukkan adanya peningkatan secara signifikan lebih baik dari siklus I. Dari 31 responden, terdapat 3.65% siswa berdasarkan penilaian sikapnya;3.42% siswa berdasarkan penilaian keaktifan, penilaian wawasan atau pengetahuan siswa didapatkan hasil 3.52% dan berdasarkan kerapian siswa dalam menggunakan pakaian kerja sebesar 3.61%, sehingga total rata-rata aktifitas siswa pada siklus II adalah sebesar 14.19%. Grafik Keaktifan Siswa Siklus II 3.65 3.65 3.6 3.55 3.5 3.45 3.4 3.35 3.3 3.61 3.52 3.42 Grafik 2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran nampak terlihat ada peningkatan lebih baikdibandingkan dengan kegiatan pembelajaran sebelumnya; (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru hanya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan; (3) hampir semua siswa sudah ada keberanian dalam JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 menyampaikan pendapat; (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan, hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. 125 penggunaan Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran adalah: (a) pusat kegiatan pembelajaran adalah siswa aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c) bangkitkan motivasi belajar dengan membuat metode pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa, dan (d) guru harus selalu mengenali materi pelajaran dan metode pembelajaran yang membuat siswa bosan, dan hal ini harus segera ditanggulangi. (5) Strategi pendekatan konstruktivisme, mengkondisikan siswa belajar dengan meningkatkan aktivitas, prestasi dan motivasi belajar. Sehingga pendekatan konstruktivisine yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan mampu meningkatkan aktivitas, dan prestasi belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014. Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam kegiatan Pembelajaran Produktif Memelihara Baterai pada siklus I dengan hasil 67,50% dan pada siklus II dengan hasil 95,00%.Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya pemberian tindakan perbaikan pembelajaran, siswa melakukan kegiatan balikan dengan memperoleh rata-rata aktivitas dari siklus I dengan hasil 10.13% dan pada siklus II dengan hasil 14.19%, sehingga aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar diatas, maka pemberian tindakan oleh guru mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Hal dapat dilihat dari perolehan hasil angket Paparan perbandingan Hasil Siklus I Dan Hasil Siklus II Berdasarkan paparan data tersebut, maka dalam penelitian tindakan ini dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Strategi pendekatan konstruktivisme memiliki dampak siswa aktif di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014, dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai mengalami peningkatan yang berarti. (2) Dalam Strategi pendekatan konstruktivisme, setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disesuaikan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada. Karena itulah dalam Strategi pendekatan konstruktivisme, kegiatan pembelajaran harus dimulai dengan hal yang sudah dikenal dan dipahami siswa. Agar siswa aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar. Demikian juga guru harus dapat menciptakan situasi yang kondusif, sehingga materi pelajaran selalu tampak menarik dan tidak membosankan. (3) Strategi pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran lain selain Produktif Memelihara Baterai. Namun yang perlu dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan belajar, maupun kemampuan masing-masing individu. (4) Hal yang perlu diingat dalam 125 126 Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai... siswa yang memperoleh rata-rata respon sebesar 1,83 dan termasuk dalam kriteria sangat positif. Analisa diatas sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai yaitu dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan efektifitas Pembelajaran Produktif Materi Memelihara Baterai, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Menindaklanjuti analisa efektifitas Pembelajaran Produktif tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori penelitian yang berhasil. Selanjutnya untuk melihat perkembangan aktivitas belajar di kelas X TKR 1, peneliti tampilkan grafik perkembangan aktivitas belajar berikut ini. 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 93.55 73.77 78.1 61.29 51.62 rata-rata ketuntasan 12.9 Seb. Siklus I Siklus Siklus II Gambar 3 Perkembangan Aktivitas Guru-Siswa Berdasarkan pada pembahasan rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai bagi siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dimaksudkan untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa; (2) Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; (3) Meningkatkan Prestasi Siswa. PENUTUP Kesimpulan Minat belajar siswa mengalami peningkatan setelah pembelajaran menerapkan pendekatan konstruktivisme pada bidang studi Produktif Memelihara Baterai di kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I. Peningkatan minat belajar ini ditandai dengan persentase kenaikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran, pada sebelum siklus sebesar 12.90 % siklus I sebesar 61.29% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 93.55%. Pendekatan konstruktivisme sangat efektif diterapkan pada Bidang studi Produktif Memelihara Baterai pada siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014 Semester I. Sikap siswa meningkatan ke arah positif dan membaik setelah pembelajaran menerapkan pendekatan konstruktivisme pada siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I. Perubahan sikap siswa ini dapat dilihat bahwa sebagian siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan kegiatan pembelajaran sudah terkesan hidup dan hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan. Saran Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Penerapan pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016 dalam belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pendekatan ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan DAFTAR RUJUKAN Fahrurrazy. 2000. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Kusaeri, S. 200 f. Pendekatan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol.3 No. 9, 10 Tahun 2001 Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia. Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. 127 metode yang disampaikan oleh guru. Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila minat belajar siswa meningkat maka prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula. Pannen, Paulina, dkk. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI. Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. NewYork: Holt, Rinehart and Winston Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta Wuryadi. 2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Zamroni. 1999. Penelitian Tindakan dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing 127