meningkatkan prestasi belajar materi memelihara baterai melalui

advertisement
114
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI MEMELIHARA
BATERAI MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
DI KELAS X TKR 1 SMK NEGERI 1 TRENGGALEK
SEMESTER I TAHUN 2013/2014
Oleh:
Rohmadi
SMK Negeri 1 Trenggalek
Abstrak. Tujuan diadakannya penelitian tidakan kelas ini adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat
belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I pada pembelajaran Produktif materi Materi Memelihara baterai; (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran produktif yang menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme; (3) Mengetahui sejauh
mana efektivitas pembelajaran produktif dengan menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme.
Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Trenggalek terhadap siswa kelas X TKR 1 Tahun
ajaran 2013/2014 sebanyak 31 siswa. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, dari bulan Oktober
sampai dengan bulan Nopember 2013. Berdasarkan hasil penelitian dalam setiap siklusnya
didapatkan hasil belajar siswa serta aktivitas pembelajaran yang meningkat dalam setiap siklus. Pada
saat sebelum siklus didapatkan hasil prestasi belajar rata-rata sebesar sebelum siklus sebesar 12.90%
siklus I sebesar 61.29% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 93.55%.. Aktivitas siswa saat
siklus I didapat rata-rata sebesar 10.13% dan pada siklus II sebesar 14.19%. Hasil observasi guru
pada siklus I didapatkan hasil sebesar 67.50% dan pada siklus II sebesar 95.00%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa penerapan strategi Pendekatan Konstruktivisme dalam pembelajaran produktif
memelihara Baterai dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 1
Trenggalek tahun 2013/2014 semester I secara signifikan.
Kata kunci: konstruktivisme, memelihara baterai
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang
mampu untuk memecahkan masalah kehidupan, karena dalam pendidikan di SMK,
siswa dilatih untuk memperoleh keterampilan sesuai dengan program keahliannya
masing-masing. Untuk mencapai tujuan ini
diperlukan penerapan suatu strategi belajar
yang tepat dalam pembelajaran.
Suatu strategi belajar tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi
sebuah strategi tersebut diharapkan mampu
mendorong siswa untuk mengkonstruksikan
pengetahuan dibenak mereka sendiri. Guru
sebagai pelaksana pendidikan terdepan, harus mampu merencanakan suatu strategi
pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada anak didik, untuk mengembangkan
potensi yang ada pada diri siswa melalui
kegiatan pembelajaran di kelas maupun di
bengkel. Potensi tersebut dapat dikembangkan oleh siswa apabila di dalam diri siswa
terdapat minat untuk mengetahui sesuatu.
Berdasarkan pernyataan tersebut, menunjukkan bahwa minat memiliki peran penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu guru harus mampu mengembangkan dan meningkatkan minat belajar siswa agar didapatkan hasil belajar yang
optimal. Bagaimana upaya meningkatkan
minat belajar siswa? Banyak cara yang
dilakukan oleh guru dalam mengatasi hal
tersebut. Tetapi yang lebih penting dalam
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
usaha pencapaian minat belajar siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan melakukan suatu kegiatan penelitian tindakan (action research) dalam upaya
meningkatkan minat belajar siswa dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, agar diperoleh peningkatan minat belajar dari masingmasing individu siswa yang belajar. Upaya
yang dilakukan adalah dengan implementasi
strategi pendekatan konstruktivisme.
Piaget & Vygotsky yang dikutip oleh
Pannen (2001), menyatakan bahwa prinsip
konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas
harus selalu mendahului analisis. Dengan
kata lain belajar bermakna dapat dicapai
melalui pengalaman dan refleksi terhadap
pengalaman.
Dalam pandangan konstruktivis, strategi memperoleh lebih diutamakan dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat pengetahuan. Untuk itu,
tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan: (I) menjadikan pengetahuan
bermakna dan relevan bagi siswa, (2) memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan (3) menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka
sendiri dalam belajar.
Landasan berpikir konstruktivisme
agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis, yang lebih menekankan pada hasil
pembelajaran. Konstruktivisme merupakan
landasan berfikir (filosofi) pembelajaran
kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang
hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas (sempit) dan tidak semata-mata.
Pengetahuan bukanlah seperangkat faktafakta, konsep atau kaidah yang siap untuk
115
diambil dan diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi
makna melalui pengalaman nyata (Nurhadi,
2003).
Menurut Wuryadi (2000) dalam proses pembelajaran, Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan yang memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa. Dalam pandangan pendekatan konstruktivisme ini diakui bahwa siswa, pada awal
proses pembelajaran, telah memiliki konsep
kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman
sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal
dan pengalaman ini, siswa membangun sendiri pandangan mereka terhadap pengetahuan
baru yang sedang diperolehnya.
Prinsip konstruktivisme merupakan
belajar bermakna dapai dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman.
Pengalaman dalam hal ini bukanlah pengalaman orang lain yang diabstraksikan dan
dikumpulkan dalam sebuah buku, tetapi pengalaman langsung yang dilakukan sendiri.
Pengalaman itu selanjutnya harus diikuti
dengan analisis dan refleksi.
Jonassen yang dikutip oleh Fahrurrazy (2000) menyatakan bahwa dalam pandangan konstruktivisme sebuah realitas ada
dalam pikiran mereka yang mengetahui, sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kurangnya menafsirkan realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai
implikasinya pendekatan konstruktivisme lebih menekankan bagaimana pengetahuan dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki
untuk menafsirkan obyek-obyek dan peristiwa penting.
Sesungguhnya pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivisme memiliki bebe-
115
116
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
rapa kelebihan, namun pada kenyataan imkurikulum terkontrol sedangkan pendekatan
plementasinya pada kelas-kelas pendidikan
konstruktivisme memerlukan kurikulum
di Indonesia masih mempunyai banyak kenyang fleksibel. Dari beberapa kendala
dala. Bagi guru kendala-kendala yang ditepelaksanaan strategi pembelajaran tersebut,
mui diantaranya: (1) Guru-guru Indonesia
diharapkan mampu diatasi oleh beberapa
adalah tenaga pendidik yang telah dilatih di
kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan
LPTK dengan pendekatan tradisional dan
konstruktivisme tersebut.
telah melakukan proses pembelajaran berZamroni (1999) mengatakan bahwa
tahun-tahun dengan pendekatan tradisional.
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan daGuru akan kesulitan untuk mengubah penlam belajar mengajar konstruktivisme. Didekatan pembelajarannya dengan pembelaantaranya: (1) murid harus selalu aktif selama
jaran yang baru; (2) Pendekatan konstrukproses pembelajaran; (2) proses aktif adalah
tivisme memerlukan waktu yang lama untuk
proses membuat segala sesuatu masuk akal;
menyelesaikan sebuah konsep, sedangkan
(3) interpretasi selalu dipengaruhi oleh
sistem pendidikan menuntut terselesainya
pengetahuan sebelumnya, (4) kegiatan
target kurikulum; (3) Guru konstruktivis dibelajar mengajar tidak hanya proses pengtuntut untuk lebih kreatif dan berwawasan lualihan pengetahuan, tetapi juga pengalihan
as, namun kondisi perekonomian guru memketrampilan dan kemampuan. Berikut ini
batasi akses guru, utamanya untuk mebagan tahapan belajar mengajar konstrukmanfaatkan perkembangan teknologi intivisme, yang meliputi: (1) pemanasan
formasi; (4) Pendekatan konstruktivisme meapersepsi, (2) eksplorasi, (3) konsolidasi
nuntut adanya perubahan sistem evaluasi,
pembelajaran, (4) pembentukan sikap dan
sedangkan sistem pendidikan Indonesia maperilaku, dan (5) penilaian formatif.
sih mempergunakan sistem evaluasi yang tradisional; (5) Guru telah terbiasa dengan
ALOKASI WAKTU
PEMANASAN – APERSEPSI
Tanya jawab tentang pengetahuan dan
pengalaman
EKSPLORASI
 5 – 10%
 25 – 30%
Kaitkan materi dengan pengetahuan dan
pengalaman
KONSOLIDASI PEMBELAJARAN
 35 – 40%
Negoisasi dalam rangka mencapai
pengetahuan baru
PEMBENTUKAN SIKAP DAN PERILAKU
 10%
Pengetahuan diproses menjadi nilai, sikap dan
perilaku
PENILAIAN FORMATIF
 10%
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
117
Gambar 1 Tahapan Belajar Mengajar Konstruktivisme
Tujuan diadakannya penelitian ini
adalah untuk: (1) Menumbuhkan minat belajar siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1
Trenggalek Tahun 2013/2014Semester I pada pembelajaran Produktif Materi Memelihara baterai; (2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran produktif yang menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme; (3) Mengetahui sejauh mana efektivitas
pembelajaran produktif dengan menggunakan strategi pendekatan konstruktivisme.
pengamatan dan catatan observasi peneliti,
hasil evaluasi belajar, dan dokumen lain yang
relevan dengan ruang lingkup penelitian.
Penggunaan prosedur pengumpulan
data yang tepat dapat diperoleh data yang
objektif dalam kegiatan penelitian. Beberapa
teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian tindakan ini diantaranya: (1)
Observasi; (2) Wawancara; (3) Dokumentasi
Dalam kegiatan analisis data tersebut,
akan didapatkan dua jenis data yaitu, data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
berupa hasil observasi yang dilakukan pada
setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif
berupa hasil belajar atau motivasi belajar
yang didapatkan oleh siswa dalam
melakukan proses pembelajaran dengan strategi pendekatan konstruktivisme. Teknis
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.Adapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Menelaah
seluruh data yang telah dikumpulkan.
Penelaahan dilakukan dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan,
dan menyimpulkan. Kegiatan penelaahan
pada prinsipnya dilaksanakan sejak awal data
dikumpulkan; (2) Mereduksi data yang
didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorikan dan pengklasifikasian; (3) Menyimpulkan dan memferivikasi, kegiatan reduksi selanjutnya dilakukan penyimpulan
terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan verifikasi atau pengujian terhadap temuan
penelitian. Dalam penelitian tindakan ini,
untuk mengecek keabsahan data yang
diperoleh maka, ada beberapa langkah yang
dilakukan oleh peneliti. Diantaranya: (1)
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan jenis penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan. Kehadiran peneliti dalam kegiatan
penelitian ini lebih tepat bila dimaksudkan
dalam kegiatan peran serta. Sebab peneliti
dalam penelitian ini tergolong pada penelitian tindakan partisipan.
Lokasi penelitian tindakan ini adalah
SMK Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan Obyek dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pertimbangan tersebut adalah faktor perbedaan kemampuan belajar antara siswa, dan
kondisi lingkungan lokasi penelitian. Objek
penelitian ini adalah siswa Kelas X TKR 1
Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek tahun
2013/2014 yang berjumlah 31 siswa.
Sumber data yang dimaksudkan adalah manusia dan non manusia. Sumber data
manusia dalam penelitian tindakan ini adalah
guru produktif kompetensi Materi Memelihara baterai di kelas X TKR 1 Semester I
SMK Negeri 1 Trenggalek, dan siswa Kelas
X TKR 1 Semester I tahun 2013/2014 SMK
Negeri 1 Trenggalek. Sedangkan sumber
data non manusia berupa dokumentasi hasil
117
118
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
Perpanjang siklus kegiatan penelitian; (2)
Ketekunan Pengamatan; (3) Triangulasi.
Tindakan penelitian yang direncanakan dalam penelitian tindakan ini adalah
sebagai berikut: (1) Menetapkan indikator
desain pendekatan konstruktivisme yang digunakan dalam proses pembelajaran; (2) Menyusun strategi penyampaian dan pengelolaan pengajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang meliputi: merancang dan
menyusun bahan ajar, merancang satuan
pelajaran yang digunakan dalam kegiatan
proses pembelajaran; (3) Menyusun metode
dan alat perekam data yang terdiri atas catatan lapangan, pedoman observasi, pedoman
analisis, dan catatan harian; (4) Menyusun
perencanaan teknik pengolahan data didasarkan pada model analisis data penelitian
kualitatif.
Berkaitan dengan tindakan penelitian, maka diperlukan suatu langkah-langkah
penelitian, agar dalam pelaksanaan penelitian
dapat terprogram dengan baik. Adapun
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
(1) Tahap 1. Refleksi. Merupakan fase refleksi awal yang berarti melakukan refleksi
terhadap situasi yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian; (2) Tahap 2.
Perencanaan. Merupakan fase perencanaan
yang dilakukan setelah melakukan fase pertama, perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang strategi pendekatan
konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran pada siswa Kelas X TKR 1 Semester I
SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014
Semester I. Tahap ini memastikan bahwa
siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK
Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dijadikan sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan karakteristik yang dimiliki kelas
ini sesuai dengan permasalahan yang akan di
bahas oleh peneliti; (3) Tahap 3. Tindakan
Observasi. Tahap ini merupakan tahap penjabaran rencana ke dalam tindakan dan
mengamati jalannya tindakan. Dimaksudkan
untuk mengetahui keadaan obyek penelitian
sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai
dengan kenyataan yang ada; (4) Refleksi
Akhir terdiri dari: menganalisis, melakukan
sintesis, memberikan makna, eksplanasi, dan
membuat kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prasiklus
Paparan data ini mendeskripsikan
bahwa implementasi pendekatan konstruktivisme memiliki peran yang sangat penting
dalam usaha pencapaian minat belajar siswa
Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1
Trenggalek Tahun 2013/2014. Paparan data
ini diperoleh dari kegiatan pengamatan dan
observasi peneliti selama kegiatan penelitian
berlangsung. Catatan-catatan prestasi tersebut diwujudkan dalam bentuk hasil evaluasi
yang dilakukan akhir kegiatan setiap siklus.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan
di SMK Negeri 1 Trenggalek pada siswa
kelas X TKR 1 Semester I Tahun ajaran
2013/2014 sebanyak 31 siswa. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan,
dimulai dari bulan Oktober sampai dengan
bulan Nopember 2013. Adapun hasil nilai
yang diperoleh sebelum diadakan penelitian
atau lebih jelasnya hasil nilai Prasiklus
adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Nilai Prasiklus
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama Siswa
Riky K. P.
Addin T. Y.
Adhitya A. P.
Adi R.
Adin A. H.
Aditya E.
Agum Y. P.
Ahmad B. F.
Hasil
Nilai
60
44
48
42
50
67
47
71
Ketuntasan
Tidak
Tuntas
Tuntas
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
T
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
No.
Nama Siswa
Hasil
Nilai
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Ahmad F. A. Y.
Ahmad F.
Ahmad S. F.
Ahmad S.
A. Syihabudin
Aldie C. Y.
Aldino B. S
Aldio C. Y.
Ali M.
Andika D. C.
Andri S.
Andi R.
Arda Yoga P.
Arik F. W.
Baga P.
Bayu A. D. S.
Bintang P.
Bondan S. A.
Celvin A. A.
Chandra A. P.
Danang R. S.
Danang W. P.
Deny C. P.
Jumlah
Rata – rata
43
49
60
47
72
44
50
60
47
40
49
43
44
70
50
53
37
72
44
50
60
44
43
1600
51.61
Ketuntasan
Tidak
Tuntas
Tuntas
TT
TT
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
TT
T
TT
TT
TT
T
TT
TT
TT
TT
TT
4
27
12.90
87.10
119
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan adalah:
(1) Mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan sebagai bahan ajar; (2) Guru / peneliti
menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran;
(3) Guru/peneliti menyampaikan materi yang
diajarkan sesuai dengan yang ada dalam RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran); (4)
Siswa menambah wawasan atau materi dari
buku-buku penunjang lain yang ada di
perpustakaan;
(5)
Siswa
mencoba
menerapkan materi yang sudah dipelajari
dengan menggunakan alat peraga berupa
baterai; (6) Guru/peneliti mempersiapkan
siswa untuk mengerjakan soal evalusi; (7)
Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang
telah dilaksanakan.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada siklus I
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran
pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Menyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam,
presensi; (b) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran; (c) Menjelaskan secara umum suatu kendaraan/ mobil. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menjelaskan fungsi baterai pada kendaraan; (b)
Menyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c)
Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d)
Menjelaskan reaksi kimia pada baterai dengan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat
positif dengan plat negatif; (f) Melakukan
pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang
benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran
arus baterai (drain test); (h) Melakukan
pengujian baterai denga beban (load test); (i)
Menjelaskan potensi bahaya saat menangani
baterai dan mengetahui cara mencegahnya,
serta pertolongan pertama bila terjadi
kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a)
Dari nilai prasiklus di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai yang didapatkan oleh siswa sebesar 51.61 dengan ketuntasan
sebesar 12.90%. Hal ini masih sangat di bawah standar rata-rata nilai sebesar 7.5, untuk
itu peneliti menggunakan metode konstruktivisme dalam penelitian tindakan kelas.
Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan
Siklus I
Refleksi awal
Berdasarkan hasil penelitian sebelum
dilaksanakan siklus kegiatan diperoleh data
bahwa prestasi belajar siswa kelas X TKR
1terhadap pembelajaran Produktif Memelihara Baterai menunjukkan hasil yang sangat
kurang memuaskan dan masih jauh dari
kriteria ketuntasan siswa.
Perencanaan
119
120
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
Guru mengevaluasi dengan memberikan
pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa
diminta untuk membuat rangkuman dari
pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian
tugas.
Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan penelitian berlangsung, didapatkan hasil prestasi belajar siswa kelas X
TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek sebagai
berikut.
Tabel 2 Nilai Siklus I
No.
Nama Siswa
Hasil
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Riky K. P.
Addin T. Y.
Adhitya A. P.
Adi R.
Adin A. H.
Aditya E.
Agum Y. P.
Ahmad B. F.
Ahmad F. A. Y.
Ahmad F.
Ahmad S. F.
Ahmad S.
A. Syihabudin
Aldie C. Y.
Aldino B. S
Aldio C. Y.
Ali M.
Andika D. C.
Andri S.
Andi R.
Arda YogaP.
Arik F. W.
Baga P.
Bayu A. D. S.
Bintang P.
Bondan S. A.
Celvin A. A.
Chandra A. P.
Danang R. S.
Danang W. P.
Deny C. P.
Jumlah
Rata – rata
76
69
74
69
67
74
69
84
64
79
67
89
67
79
67
84
67
81
74
76
69
70
82
64
74
74
72
79
82
64
81
2287
73.77
Ketuntasan
Tidak
Tuntas
Tuntas
T
TT
T
TT
TT
T
TT
T
TT
T
TT
T
TT
T
TT
T
TT
T
T
T
TT
T
T
TT
T
T
T
T
T
TT
T
19
12
61.29
38.71
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
bahwa prestasi belajar siswa pada siklus I
mengalami peningkatan dari pada sebelum
diadakan siklus kegiatan. Rata-rata prestasi
belajar siswa adalah sebesar 73.77dengan
ketuntasan yang tercapai sebesar 61.29%
atau 19 siswa dari 31 siswa.
Refleksi
Berdasarkan paparan data kegiatan
siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan
dan observasi peneliti berkaitan dengan
upaya peningkatan minat belajar siswa melalui pendekatan konstruktivisme. Secara
umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme berdampak positif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran Produktif materi Memelihara Baterai terhadap
hasil belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester
ISMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/
2014. Hasil observasi aktivitas guru pada
siklus I ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Aktivitas Guru siklus I
Indikator Kegiatan
1. Melakukan kegiatan apersepsi
2. Penguasaan materi pembelajaran
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan rencana pembelajaran
4. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu
5. Menumbuhkan rasa tanggung jawab
siswa dalam kelompok
6. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
7. Menumbuhkan sikap menghargai antar
siswa dalam diskusi kelompok
8. Memantau kemajuan belajar siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung
9. Melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan siswa
10. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan
arahan/kegiatan/tugas
sebagai bagian dari remidi/pengayaan
Jumlah
Persentase rata-rata
Skor
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
27
67,50 %
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Instrumen Penelitian
∑
Skor
A
B
C
D
22 Arik F. W.
2
3
3
2
10
23 Baga P.
2
3
2
2
9
24 Bayu A. D. S.
3
2
3
2
10
25 Bintang P.
3
2
2
3
10
26 Bondan S. A.
2
3
2
2
9
27 Celvin A. A.
3
2
3
2
10
28 Chandra A. P.
2
3
2
3
10
29 Danang R. S.
2
3
2
2
9
30 Danang W. P.
3
3
2
3
11
31 Deny C. P.
3
2
3
3
11
Rata – rata
80
80
75
79
314
2.58 2.58 2.42 2.55 10.13
Instrumen yang diteliti:
A = Sikap;
B = Keaktifan;
C = Wawasan / Pengetahuan;
D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh hasil rata-rata aktivitas guru pada siklus
I sebesar 67.50%. Guru menyiapkan sebaik
mungkin sebelum diadakan penelitian, akan
tetapi masih banyak sekali kekurangan yang
perlu untuk diperbaiki pada siklus II.
Dalam penelitian tindakan ini, minat
belajar siswa dapat didiskripsikan melalui
keaktifan kegiatan siswa selama melakukan
kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila
siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan
bahwa minatbelajar siswa terhadap materi
pembelajaran itu lebih besar. Demikian juga
sebaliknya. Sedangkan hasil belajar siswa
ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap
akhir kegiatan (akhir siklus).
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, dapat dicatat keaktifan
siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme yang
disampaikan oleh peneliti. Adapun paparan
hasil observasi sebagai berikut.
Tabel 4 Aktivitas Siswa Siklus I
Instrumen Penelitian
No Nama Siswa
A
B
C
D
1 Riky K. P.
3
3
2
3
2 Addin T. Y.
3
2
2
2
3 Adhitya A. P.
2
2
3
3
4 Adi R.
2
3
2
2
5 Adin A. H.
2
3
2
3
6 Aditya E.
3
2
3
3
7 Agum Y. P.
2
2
3
2
8 Ahmad B. F.
3
3
2
3
9 Ahmad F. A. Y.
3
3
2
2
10 Ahmad F.
3
4
2
3
11 Ahmad S. F.
3
2
3
2
12 Ahmad S.
3
2
4
2
13 A. Syihabudin
3
3
2
3
14 Aldie C. Y.
2
2
3
4
15 Aldino B. S
3
3
3
2
16 Aldio C. Y.
2
2
2
3
17 Ali M.
2
3
2
3
18 Andika D. C.
3
2
3
3
19 Andri S.
3
2
2
2
20 Andi R.
3
3
2
2
21 Arda YogaP.
2
3
2
3
121
No
Nama Siswa
Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran mulai menunjukkan aktivitas
yang berarti. Penilaian berdasarkan sikap
siswa diperoleh hasil sebesar 2.58%, berdasarkan penilaian keaktifan siswa didapat hasil sebesar 2.58%, penilaian terhadap wawasan siswa diperoleh hasil sebesar 2.42% dan
penilaian berdasarkan kerapian siswa dalam
menggunakan pakaian kerja diperoleh hasil
sebesar 2.55%. Berdasarkan data tersebut
dapat dilihat pada grafik berikut.
∑
Skor
11
9
10
9
10
11
9
11
10
12
10
11
11
11
11
9
10
11
9
10
10
Grafik Keaktifan Siswa Siklus I
2.6
2.55
2.58
2.58
2.55
2.5
2.45
2.4
2.42
2.35
2.3
Gambar 1 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I
121
122
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
Berdasarkan paparan data tentang
aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X
TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun
2013/2014, peneliti melakukan refleksi dari
hasil temuan kegiatan penelitian sebagai
berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran mulai nampak terlihat ada
peningkatan dibandingkan dengan kegiatan
pembelajaransebelumnya; (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi
belajar yang dilakukan oleh guru ada
beberapa siswa yang tidak mengalami kesulitan; (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat; (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa
yang pandai.Pada siklus I ini dikatakan siswa
secara klasikal belum tuntas belajar,
ketuntasan yang dicapai masih rendah yaitu
61.29% (Terdapat19 siswa dengan taraf
penguasaan ≥ 70%).
Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran Produktif
Memelihara Baterai dalam upaya peningkatan minat belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II.
Paparan Kegiatan Dan Hasil Pelaksanaan
Siklus II
Perencanaan
Perencanaan pada siklus II hampir sama pada siklus I, hanya terdapat beberapa
tambahan karena pada siklus II ini siswa akan
dituntut agar lebih aktif dalam kegiatan
belajar. Perencanaan kegiatan penelitian pada siklus II adalah: (1) Mempersiapkan alat/
bahan yang diperlukan sebagai bahan ajar;
(2) Guru/peneliti menjelaskan tujuan kegiat-
an pembelajaran; (3) Guru/peneliti menyampaikan materi yang diajarkan sesuai dengan
yang ada dalam RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran); (4) Siswa menambah wawasan atau materi dari buku-buku penunjang lain
yang ada di perpustakaan; (5) Siswa mencoba
menerapkan materi yang sudah dipelajari
dengan menggunakan alat peraga berupa
baterai Guru/peneliti mempersiapkan siswa
untuk mengerjakan soal evalusi; (6)
Guru/peneliti membahas hasil evaluasi yang
telah dilaksanakan.
Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berikut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Menyiapkan siswa, berdoa, pemberian salam,
presensi; (b) Menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran; (c) Menjelaskan secara umum suatu kendaraan/ mobil.
(2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Menjelaskan
fungsi baterai pada kendaraan; (b) Menyebutkan bagian/konstruksi baterai; (c)
Menentukan komposisi elektrolit baterai; (d)
Menjelaskan reaksi kimia pada baterai dengan tepat; (e) Menjelaskan perbedaan plat
positif dengan plat negatif; (f) Melakukan
pemeriksaan elektrolit dengan prosedur yang
benar; (g) Melakukan pengujian kebocoran
arus baterai (drain test); (h) Melakukan
pengujian baterai denga beban (load test); (i)
Menjelaskan potensi bahaya saat menangani
baterai dan mengetahui cara mencegahnya,
serta pertolongan pertama bila terjadi
kecelakaan. (3) Kegiatan akhir, meliputi: (a)
Guru mengevaluasi dengan memberikan
pertanyaan seputar indikator; (b) Siswa
diminta untuk membuat rangkuman dari
pembelajaran; (c) Diskusi dan penyampaian
tugas.
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa pada siklus II di atas, dapat dilihat bahwa
rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar
78.10 dengan ketuntasan belajar yang
tercapai adalah sebesar 29 siswa dari 31
siswa atau sebesar 93.55%.
Refleksi
Secara umum, hasil dari observasi
dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi
pendekatan konstruktivisme berdampak
positif terhadap minat belajar siswa,
sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa Kelas X TKR 1 Semester I SMK
Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai. Berdasarkan observasi yang
dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan pembelajaran pada siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (diskusi kelas) dengan strategi pendekatan konstruktivisme yang disampaikan
oleh peneliti. Adapun paparan hasil observasi
sebagai berikut.
Pengamatan
Berdasarkan paparan data kegiatan
siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan
dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat belajar siswa terhadap
pembelajaran Produktif Materi Memelihara
Bateraimelalui pendekatan konstruktivisme.
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus II
adalah sebagai berikut.
Tabel 5 Nilai Siklus II
N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama Siswa
Hasil
Nilai
Riky K. P.
Addin T. Y.
Adhitya A. P.
Adi R.
Adin A. H.
Aditya E.
Agum Y. P.
Ahmad B. F.
Ahmad F. A. Y.
Ahmad F.
Ahmad S. F.
Ahmad S.
A. Syihabudin
Aldie C. Y.
Aldino B. S
Aldio C. Y.
Ali M.
Andika D. C.
Andri S.
Andi R.
Arda YogaP.
Arik F. W.
Baga P.
Bayu A. D. S.
Bintang P.
Bondan S. A.
Celvin A. A.
Chandra A. P.
Danang R. S.
Danang W. P.
Deny C. P.
Jumlah
Rata-rata
74
82
72
76
77
85
79
77
76
79
79
71
85
62
77
77
89
79
77
77
82
79
79
87
84
75
77
79
68
82
79
2421
78.10
Ketuntasan
Tidak
Tunta
Tunta
s
s
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
TT
T
T
29
2
93.55
6.45
123
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
123
Tabel 6 Aktivitas Guru Siklus II
Indikator Kegiatan
Melakukan kegiatan apersepsi
Penguasaan materi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa
dalam kelompok
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
Menumbuhkan sikap menghargai antar siswa
dalam diskusi kelompok
Memantau kemajuan belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman
dengan melibatkan siswa
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan/kegiatan/tugas sebagai bagian dari
remidi/ pengayaan
Skor
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
124
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
Jumlah
Persentase rata-rata
38
95 %
Pada siklus II aktivitas guru terlihat
ada peningkatan dibandingkan dengan siklus
I, pada siklus II rata-rata presentase siswa
sebesar 95%.Hal ini merupakan hasil revisi
atau perbaikan dari siklus sebelumnya.
Tabel 7 Aktivitas Siswa Siklus II
Instrumen Penelitian
Nama
∑
No
Siswa
Skor
A
B
C
D
1 Riky K. P.
4
3
3
4
14
2 Addin T. Y.
4
4
4
3
15
3 Adhitya A. P.
3
4
4
4
15
4 Adi R.
4
4
4
4
16
5 Adin A. H.
4
3
4
4
15
6 Aditya E.
3
3
4
4
14
7 Agum Y. P.
4
3
4
3
14
8 Ahmad B. F.
4
4
3
4
15
Ahmad F. A.
9
4
4
3
3
14
Y.
10 Ahmad F.
4
4
3
4
15
11 Ahmad S. F.
4
3
4
3
14
12 Ahmad S.
4
3
4
4
15
A.
13
4
4
4
4
16
Syihabudin
14 Aldie C. Y.
3
3
4
4
14
15 Aldino B. S
4
4
4
3
15
16 Aldio C. Y.
3
3
3
4
13
17 Ali M.
3
4
3
4
14
18 Andika D. C.
4
3
4
4
15
19 Andri S.
4
3
3
4
14
20 Andi R.
4
4
3
3
14
21 Arda YogaP.
4
4
4
3
15
22 Arik F. W.
4
3
4
4
15
23 Baga P.
3
3
3
3
12
24 Bayu A. D. S.
3
4
3
4
14
25 Bintang P.
3
3
4
3
13
26 Bondan S. A.
3
3
3
3
12
27 Celvin A. A.
4
3
3
3
13
Chandra A.
28
3
4
3
4
14
P.
29 Danang R. S.
3
3
3
3
12
Danang W.
30
4
3
3
4
14
P.
31 Deny C. P.
4
3
4
4
15
Rata – Rata
113 106 109 112
440
3.65 3.42 3.52 3.61 14.19
Instrumen yang diteliti:
A = Sikap;
B = Keaktifan;
C = Wawasan / Pengetahuan;
D = Kerapian dalam menggunakan pakaian kerja
Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran sudah menunjukkan adanya
peningkatan secara signifikan lebih baik dari
siklus I. Dari 31 responden, terdapat 3.65%
siswa berdasarkan penilaian sikapnya;3.42%
siswa berdasarkan penilaian keaktifan, penilaian wawasan atau pengetahuan siswa didapatkan hasil 3.52% dan berdasarkan kerapian
siswa dalam menggunakan pakaian kerja
sebesar 3.61%, sehingga total rata-rata aktifitas siswa pada siklus II adalah sebesar
14.19%.
Grafik Keaktifan Siswa Siklus II
3.65
3.65
3.6
3.55
3.5
3.45
3.4
3.35
3.3
3.61
3.52
3.42
Grafik 2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II
Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas X
TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1)
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
nampak terlihat ada peningkatan lebih
baikdibandingkan dengan kegiatan pembelajaran sebelumnya; (2) beberapa siswa cepat
dalam mempelajari materi yang disampaikan
oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar
yang dilakukan oleh guru hanya ada beberapa
siswa yang mengalami kesulitan; (3) hampir
semua siswa sudah ada keberanian dalam
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
menyampaikan pendapat; (4) kegiatan
diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan,
hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
125
penggunaan Strategi pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran adalah:
(a) pusat kegiatan pembelajaran adalah siswa
aktif, (b) pembelajaran dimulai dengan hal
yang sudah diketahui dan dipahami siswa, (c)
bangkitkan motivasi belajar dengan
membuat metode pelajaran sebagai hal yang
menarik dan berguna bagi kehidupan siswa,
dan (d) guru harus selalu mengenali materi
pelajaran dan metode pembelajaran yang
membuat siswa bosan, dan hal ini harus
segera ditanggulangi. (5) Strategi pendekatan
konstruktivisme, mengkondisikan siswa
belajar dengan meningkatkan aktivitas,
prestasi dan motivasi belajar. Sehingga pendekatan konstruktivisine yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan
mampu meningkatkan aktivitas, dan prestasi
belajar siswa Kelas X TKR 1 Semester I
SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/
2014.
Dari hasil penelitian tindakan kelas di
atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru
dalam kegiatan Pembelajaran Produktif
Memelihara Baterai pada siklus I dengan
hasil 67,50% dan pada siklus II dengan hasil
95,00%.Hal ini menunjukkan bahwa guru
dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya pemberian tindakan
perbaikan pembelajaran, siswa melakukan
kegiatan balikan dengan memperoleh rata-rata aktivitas dari siklus I dengan hasil 10.13%
dan pada siklus II dengan hasil 14.19%,
sehingga aktivitas yang diberikan termasuk
dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil
rata-rata aktivitas belajar diatas, maka
pemberian tindakan oleh guru mendapat
respon yang sangat positif dari siswa. Hal
dapat dilihat dari perolehan hasil angket
Paparan perbandingan Hasil Siklus I Dan
Hasil Siklus II
Berdasarkan paparan data tersebut,
maka dalam penelitian tindakan ini dapat direfleksikan sebagai berikut: (1) Strategi
pendekatan konstruktivisme memiliki dampak siswa aktif di dalam kegiatan pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa Kelas X
TKR 1 Semester I SMK Negeri 1 Trenggalek
Tahun 2013/2014, dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai
mengalami peningkatan yang berarti. (2) Dalam Strategi pendekatan konstruktivisme,
setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengalaman dan
pengetahuan yang ada sebelumnya. Materi
pelajaran yang baru disesuaikan secara aktif
dengan pengetahuan yang sudah ada. Karena
itulah dalam Strategi pendekatan konstruktivisme, kegiatan pembelajaran harus
dimulai dengan hal yang sudah dikenal dan
dipahami siswa. Agar siswa aktif guru perlu
menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa sehingga siswa mempunyai
motivasi yang tinggi untuk belajar. Demikian
juga guru harus dapat menciptakan situasi
yang kondusif, sehingga materi pelajaran
selalu tampak menarik dan tidak membosankan. (3) Strategi pendekatan konstruktivisme
dalam pembelajaran dapat diaplikasikan
dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran
lain selain Produktif Memelihara Baterai.
Namun yang perlu dicatat, bahwa penggunaan strategi belajar, harus disesuaikan dengan
situasi dan kondisi siswa, baik itu lingkungan
belajar, maupun kemampuan masing-masing
individu. (4) Hal yang perlu diingat dalam
125
126
Rohmadi, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Memelihara Baterai...
siswa yang memperoleh rata-rata respon sebesar 1,83 dan termasuk dalam kriteria sangat positif.
Analisa diatas sesuai dengan tujuan
penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai
yaitu dengan menerapkan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan efektifitas
Pembelajaran Produktif Materi Memelihara
Baterai, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Menindaklanjuti analisa efektifitas
Pembelajaran Produktif tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang
dilakukan oleh peneliti termasuk dalam
kategori penelitian yang berhasil. Selanjutnya untuk melihat perkembangan aktivitas
belajar di kelas X TKR 1, peneliti tampilkan
grafik perkembangan aktivitas belajar
berikut ini.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
93.55
73.77
78.1
61.29
51.62
rata-rata
ketuntasan
12.9
Seb. Siklus I Siklus
Siklus
II
Gambar 3 Perkembangan Aktivitas Guru-Siswa
Berdasarkan pada pembahasan rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini,
menunjukkan bahwa Strategi pendekatan
konstruktivisme dalam kegiatan pembelajaran Produktif Memelihara Baterai bagi siswa
Kelas X TKR 1 Semester I SMK Negeri 1
Trenggalek Tahun 2013/2014 dimaksudkan
untuk: (1) Meningkatkan Aktivitas Siswa; (2)
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa; (3)
Meningkatkan Prestasi Siswa.
PENUTUP
Kesimpulan
Minat belajar siswa mengalami peningkatan setelah pembelajaran menerapkan
pendekatan konstruktivisme pada bidang studi Produktif Memelihara Baterai di kelas X
TKR 1 SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun
2013/2014 Semester I. Peningkatan minat
belajar ini ditandai dengan persentase kenaikan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran, pada sebelum siklus sebesar 12.90
% siklus I sebesar 61.29% mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 93.55%.
Pendekatan konstruktivisme sangat efektif
diterapkan pada Bidang studi Produktif Memelihara Baterai pada siswa kelas X TKR 1
SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/ 2014
Semester I.
Sikap siswa meningkatan ke arah positif dan membaik setelah pembelajaran menerapkan pendekatan konstruktivisme pada
siswa kelas X TKR 1SMK Negeri 1 Trenggalek Tahun 2013/2014 Semester I. Perubahan sikap siswa ini dapat dilihat bahwa
sebagian siswa sudah ada keberanian dalam
menyampaikan pendapat, dan kegiatan
pembelajaran sudah terkesan hidup dan
hampir seluruh siswa aktif dalam kegiatan.
Saran
Guru hendaknya mempertimbangkan
pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah
pendekatan konstruktivisme. Penerapan
pendekatan konstruktivisme dalam kegiatan
pembelajaran di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Pendekatan ini perlu
diulang-ulang dengan memberikan materi
yang sederhana menuju ke materi yang lebih
variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan
DAFTAR RUJUKAN
Fahrurrazy. 2000. Filsafat Konstruktivisme
dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Kusaeri, S. 200 f. Pendekatan Konstruktivis
dan Kendalanya dalam Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol.3
No. 9, 10 Tahun 2001
Miles, M. B., & Hubermen, A.M. 1984.
Analisis Data Qualitatif. Terjemahan
oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta:
Universitas Indonesia.
Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
127
metode yang disampaikan oleh guru. Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu
cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti.
Dengan harapan bila minat belajar siswa
meningkat maka prestasi belajar yang
diperoleh siswa juga akan meningkat pula.
Pannen, Paulina, dkk. 2001. Konstruktivisme
Dalam Pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI.
Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. NewYork: Holt, Rinehart and
Winston
Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta
Wuryadi. 2000. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Zamroni. 1999. Penelitian Tindakan dalam
Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi
Pertama. Malang: Bayu Media Publishing
127
Download