PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Tiara Sasotyaningtyas NIM : 092114059 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI “…Tuhanku tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti.. Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu…...” (♫♪ ♥ Pelangi Kasih-Nya ♥♫♪) Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus Bapakku Djoko Prasetyo Adi dan Mamaku Siti Sudartini Mbak Mayang, Mas Adit dan Dek Iya Bayu ♥ yang selalu memberi semangat dan dukungan Semua teman-teman tercinta yang selalu memberi semangat iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI (Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 23 Agustus 2013 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 26 Agustus 2013 Yang membuat pernyataan (Tiara Sasotyaningtyas) v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Tiara Sasotyaningtyas Nomor Induk Mahasiswa : 092114059 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Agustus 2013 Yang menyatakan Tiara Sasotyaningtyas vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi” ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian. 2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Drs. Edi Kustanto, M.M. selaku Panitia Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi. 5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M.,Akt.,QIA selaku Panitia Penguji Skripsi Program Studi Akuntansi. vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. M. Trisnawati Rahayu,S.E.,M.Si.,Ak.,QIA selaku Dosem Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan dalam penyusunan skripsi ini. 7. Pimpinan PT. Madubaru PG – PS Madukismo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian khusunya Pak Maryono,Bu Risma, Pak Alex, Pak Bambang, Pak Gathot dan Bu Dwi serta seluruh karyawan yang membantu dengan memberikan data yang dibutuhkan. 8. Bapak Djoko Prasetyo Adi, Mama Siti Sudartini, Mbak Mayang sekeluarga, Mas Adit tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam melaksanakan pendidikan tanpa mengenal lelah. 9. Mama Nino yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. 10. P. Bayu Budi Raharjo terkasih yang selalu memberikan dukungan dalam segala situasi yang dihadapi penulis. 11. Kim-kim, Mbokde, Anggi, Bu Ilsa dan semua teman yang membantu penulis dalam berdiskusi bersama. 12. Bunbun, Encis, Elyunae, Kaloka, Eneng, Kiki, Dembong yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 13. Teman-teman mahasiswa Akuntansi angkatan 2009 terutama teman-teman kelas MPT yang selalu bersama dalam menghadapi masalah. 14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, 26 Agustus 2013 Penulis ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xv HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvii ABSTRAK ...................................................................................................... xix ABSTRACT ..................................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................... 3 C. Batasan Masalah ....................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ............................................................... 5 BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................... 7 A. Sistem dan Prosedur ................................................................ 7 x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Pengertian Sistem .............................................................. 7 2. Pengertian Prosedur ........................................................... 8 3. Karakteristik Sistem ......................................................... 9 B. Sistem Akuntansi ..................................................................... 11 1. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................. 11 2. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi .......................... 12 3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi ............. 12 4. Faktor Pengaruh Penyusunan Sistem Akuntansi ................. 13 5. Unsur Sistem Akuntansi ...................................................... 14 C. Sistem Informasi Akuntansi .................................................... 15 1. Informasi ............................................................................. 15 2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................. 16 3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi .................................... 18 D. Pengembangan Sistem ............................................................. 18 1. Pengertian Pengembangan Sistem ....................................... 18 2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ................................... 20 E. Analisis Sistem ......................................................................... 20 1. Pengertian Analisis Sistem ................................................. 20 2. Tahapan Analisis Sistem .................................................... 21 F. Desain Sistem ........................................................................... 23 G. Bagan Alir ................................................................................ 26 H. Persediaan .................................................................................. 28 1. Pengertian Persediaan .......................................................... 28 xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Jenis Persediaan ................................................................... 29 3. Sistem Pencatatan Persediaan .............................................. 29 I . Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi................................. 30 J. Sistem Pengendalian Intern ....................................................... 44 K. Reviu Penelitian Terdahulu ....................................................... 45 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 48 A. Jenis Penelitian ........................................................................ 48 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 48 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 48 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 49 E. Jenis Data ................................................................................. 50 F. Teknik Analisis Data ................................................................. 50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 54 A. Sejarah Perusahaan ................................................................... 54 B. Perkembangan Perusahaan ....................................................... 55 C. Visi dan Misi ............................................................................ 56 D. Lokasi Perusahaan .................................................................. 56 E. Struktur Organisasi .................................................................... 57 F. Permodalan ................................................................................ 63 G. Produksi ..................................................................................... 64 H. Sumber Daya Manusia............................................................... 65 I. Kebijakan Akuntansi ................................................................. 66 J. Proses Pengolahan di PG.Madukismo ....................................... 70 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI K. Kegiatan Gudang ....................................................................... 73 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 75 A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................................... 75 1. Deskripsi Kegiatan ............................................................... 75 2. Fungsi yang Terkait ............................................................. 76 3. Dokumen yang Digunakan .................................................. 78 4. Catatan yang Digunakan ...................................................... 81 5. Prosedur yang Dilaksanakan................................................ 82 6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi ........................................................ 86 7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi ........................................................ 91 B. Identifikasi Masalah .................................................................. 95 1. Identifikasi Masalah yang Terjadi ....................................... 96 2. Identifikasi Penyebab Masalah ............................................ 97 3. Identifikasi Titik Keputusan ................................................ 98 4. Identifikasi Personil Kunci .................................................. 99 C. Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 100 1. Rancangan Fungsi ............................................................... 102 2. Rancangan Dokumen Kartu Penghitungan Gula ................. 105 3. Rancangan Jaringan Prosedur ............................................. 108 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Rancangan Bagan Alir Dokumen ........................................ 123 5. Rancangan Diagram Arus Data ........................................... 128 BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 140 A. Kesimpulan .............................................................................. 140 B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 141 C. Saran ........................................................................................ 142 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 144 LAMPIRAN .......................................................................................... 145 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir Data .................................................................. 26 Tabel 2.2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Flowchart) ...................................... 27 Tabel 2.3. Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem dan Prosedur yang Berkaitan ............................................... 31 Tabel 2.4. Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penghitungan Fisik Persediaan ............................................ 41 Tabel 2.5. Pengendalian Intern ......................................................................... 45 Tabel 4.1. Pembagian Tugas dan Wewenang PT. Madubaru PG-PS Madukismo .......................................................................... 58 Tabel 4.2. Jumlah Karyawan PT. Madubaru PG-PS Madukismo .................... 66 Tabel 4.3. Analisa Gula PG. Madukismo Menurut Standar P3GI.................................................................................... 73 Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi Terkait dengan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........ 78 Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS Madukismo ...................................................................................... 80 Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo ...................................................................................... 82 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur Terkait dengan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo ......... 86 Tabel 5.5 Masalah yang teridentifikasi dan usulan yang ditawarkan kepada perusahaan ....................................................................................... 101 Tabel 5.6 Ringkasan Penjelasan Rancangan Struktur OrganisasimGudang yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo................ 104 Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan yang Dilakukan pada Prosedur Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ...................................................................................... 112 Tabel 5.8 Tabel Data Masukan dan Keluaran yang Terlibat dalam Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo .......................................................................... 128 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan SIstem ....................................... 20 Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. ....................................... 34 Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual ................... 36 Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk yang Diterima Kembali dari Pembeli ................................................. 39 Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan ................................................................................. 42 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............. 57 Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 86 Gambar 5.2 Rancangan Kartu Penghitungan Gula........................................ 106 Gambar 5.3 Rancangan Rekap Perhitungan Gula ......................................... 111 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ....... 122 Gambar 5.5 Rancangan Diagram Konteks Sistem Persediaan Barang Jadi pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo..................................... 129 Gambar 5.6 Rancangan Bagan Berjenjang Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 130 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 5.7 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 131 Gambar 5.8 Rancangan Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 132 Gambar 5.9 Rancangan Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 133 Gambar 5.10 Rancangan Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 134 Gambar 5.11 Rancangan Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 135 Gambar 5.12 Rancangan Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 136 Gambar 5.13 Rancangan Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 137 Gambar 5.14 Rancangan Diagram Level 1 Proses Pelaporan Kepada Manajer Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ............................................ 138 xviii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG JADI Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo Tiara Sasotyaningtyas NIM : 092114059 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi persediaan barang jadi di perusahaan dan (2) untuk memberikan usulan rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dapat mengatasi masalah atau perbaikan sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo. Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian adalah (1) mendeskripsikan sistem persediaan barang jadi di PT Madubaru PG-PS Madukismo, (2) mengidentifikasi masalah dengan cara melakukan identifikasi masalah, mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan, dan mengidentifikasi personil-personil kunci dan (3) melakukan perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo. Hasil dari penelitian ini adalah (1) sistem akuntansi persediaan barang jadi di perusahaan telah mendukung kegiatan operasional perusahaan namun sistem akuntansi persediaan barang jadi masih memerlukan suatu pengembangan karena beberapa pengendalian intern yang berkaitan dengan sistem penghitungan fisik belum dilakukan dan (2) perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilakukan dengan melakukan pengembangan dari sistem yang telah ada di perusahaan. Perancangan dilakukan untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi meliputi perancangan fungsi, perancangan prosedur, perancangan dokumen baru, perancangan bagan alir dokumen serta perancangan diagram arus data. xix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT ANALYSIS AND DESIGN OF FINISHED GOODS INVENTORY ACCOUNTING SYSTEM A case study at PT. Madubaru PG-PS Madukismo Tiara Sasotyaningtyas NIM : 092114059 Sanata Dharma University Yogyakarta 2013 The objectives of this research are (1) to understand the implementation of the finished goods inventory accounting system at the company and (2) to provide a design of accounting system for the finished goods inventory system. The step taken to achieve the research objective were (1) describing the finished goods inventory system at PT Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta, (2) identifying the problem, the cause of the problem, the decision points and the key personnel, and (3) designing the accounting system for the finished goods inventory system. The result of the research are (1) finished goods inventory accounting system has been supporting the company’s operations but the system requires an improvement because several principles of internal control related to the physical counting has not been applied, (2) the designing of the finished goods inventory system by improving the existing system. It was done to provide solutions to the problems and it covered the function design, the new document design, the procedure design, the flowchart design and the data flow diagram design. xx PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang pesat serta perkembangan sektor ekonomi mempengaruhi perkembangan perusahaan, baik perusahaan dagang, jasa dan manufaktur. Kemajuan teknologi dan informasi berkaitan erat demi mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu memperoleh laba. Informasi yang diperoleh sebagai input yang dapat diandalkan maka dapat menghasilkan output sebagai keputusan yang tepat bagi kelangsungan perusahaan. Hal ini terkait dengan sistem yang digunakan perusahaan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Perusahaan dagang, jasa maupun manufaktur memerlukan suatu sistem akuntansi untuk mengelola persediaannya. Persediaan merupakan salah satu bagian atau asset yang penting bagi perusahaan untuk kegiatan operasionalnya. Bagi perusahaan dagang, persediaan merupakan asset yang diperoleh dari pihak lain yang nantinya dijual kembali tanpa proses lebih lanjut atau tanpa mengalami perubahan bentuk. Bagi perusahaan manufaktur, persediaan merupakan asset yang dibeli dalam bentuk bahan mentah yang nantinya akan diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual. Dalam perusahaan manufaktur memiliki 3 (tiga) jenis persediaan yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi. 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 Suatu sistem informasi dapat membantu manajemen perusahaan untuk mengatur penggunaan persediaan. Maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba. Untuk tujuan tersebut dibutuhkan analisis terhadap sistem yang telah diterapkan oleh perusahaan yang selanjutnya dipakai untuk menentukan suatu rancangan sistem akuntansi persediaan yang sesuai dan mudah digunakan oleh perusahaan. PT. Madubaru PG-PS Madukismo merupakan perusahaan manufaktur yang mempunyai usaha pokok Pabrik Gula Dan Pabrik Spiritus. Sebagai perusahaan manufaktur PT. Madubaru PG-PS Madukismo memiliki persediaan yang terdiri dari persediaan bahan baku yang berupa tebu, persediaan barang dalam proses yang nantinya diolah menjadi produk samping (spiritus) berupa tetes tebu, dan produk jadi yaitu gula pasir. Dalam kegiatan operasionalnya PT. Madubaru PG-PS Madukismo membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu manajeman untuk mengelola persediaannya. Sistem informasi ini digunakan untuk mengendalikan sekaligus mengawasi persediaan perusahaan sehingga sistem ini harus efektif dan efisien. Masalah utama yang dihadapi perusahaan manufaktur, dalam hal ini PT Madubaru PG-PS Madukismo pada sistem persediaan yaitu mengenai penilaian persediaan. Untuk mengatasi masalah – masalah yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi persediaan tersebut perlu dilakukan analisis sehingga nantinya hasil analisis tersebut mampu mengatasi masalah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 maupun kelemahan pada sistem yang sudah ada. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang suatu sistem sehingga dapat menjawab kebutuhan manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Maka penulis tertarik mengambil judul “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS Madukismo”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem akuntansi persediaan barang jadi yang diterapkan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo? 2. Bagaimanakah rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi bagi PT.Madubaru PG-PS Madukismo? C. Batasan Masalah 1. Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS Madukismo meliputi barang jadi berupa gula dan spiritus, maka penulis memberikan batasan masalah agar pembahasan terfokus pada sistem akuntansi persediaan barang jadi gula yang berlangsung pada saat masa produksi. 2. PT.Madubaru PG-PS Madukismo dalam menjalankan kegiatan operasionalnya telah memiliki database beserta berbagai informasi antara lain jumlah gula yang ada di gudang, status kepemilikan gula, dll. Untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 penelitian ini, penulis hanya membatasi mengenai alur dokumen dan diagram arus data, tanpa melakukan perubahan terhadap program aplikasi yang selama ini digunakan perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini hanya membahas mengenai proses yang dilaksanakan. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan di PT.Madubaru PG-PS Madukismo adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo. 2. Untuk membuat suatu rancangan sistem akuntansi persediaan yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Penulis dapat lebih mengembangkan ilmu teori yang telah didapatkan pada waktu kuliah dengan praktik dalam dunia usaha melalui penelitian yang dilakukan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitiian ini diharapkan dapat menjadi koleksi perpustakaan dan menjadi referensi dengan tujuan menambah pengetahuan mengenai sistem akuntansi persediaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 3. Bagi Perusahaan Perusahaan memperoleh masukan rekomendasi suatu sistem yang dapat mengatasi suatu permasalahan yang terjadi pada sistem akuntansi persediaan sehingga dapat diterapkan untuk kelangsungan kegiatan usaha perusahaan yang lebih baik. F. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjelaskan mengapa masalah ini dipilih dan dibahas oleh peneliti. Rumusan masalah yang berisi pertanyaan apa masalah yang akan diteliti oleh peneliti. Batasan masalah yang berisikan batasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Manfaat dan tujuan penelitian yang membahas manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini. Sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan pembahasan di dalam penelitian ini. Bab II : Landasan Teori Bab ini berisikan teori-teori yang melandasi penelitian ini dan reviu penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan berpikir peneliti dalam melakukan pembahasan terhadap masalah yang diteliti. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Bab III 6 : Metode Penelitian Bab ini membahas jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, data yang diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan mengenai sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, permodalan, produksi, sumber daya manusia, kebijakan akuntansi, proses pengolahan di PG. Madukismo, serta kegiatan gudang PG. Madukismo. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap sistem penerimaan kas perusahaan dan perancangan sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi yang diberikan peneliti kepada perusahaan. Bab VI : Penutup Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan jawaban atas pertanyaan pada rumusan masalah pada bagian pendahuluan, saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Menurut W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan (1991:3) sistem adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Menurut Narko (1994:1) sistem diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub-sistem) yang berusaha mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (1997:2) sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Jogiyanto HM, terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan elemennya. Pendekan sistem yang menekankan pada prosedur adalah sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Pendekatan sistem yang menekankan pada elemennya adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” 7 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 Jadi sistem adalah kumpulan atau gabungan dari beberapa unsur yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan yang berupa suatu informasi yang bermanpaat bagi pengguna. 2. Pengertian Prosedur Prosedur adalah urut-urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan beberapa orang, yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang berulang ( Narko 1994 : 1 ). Menurut Mulyadi (2008 : 5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang. Menurut Muhammad Ali (2000 : 325), prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan. Menurut Amin Widjaja (1995 : 83), prosedur adalah sekumpulan bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu. Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837), prosedur pada dasarnya adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74) mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan berulang-ulang. Maka prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang telah ditentukan. 3. Karakteristik Sistem Menurut Jogiyanto (1996 : 7 ) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain : a. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 b. Batas Sistem Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut c. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem. d. Penghubung Sistem Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 e. Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. f. Keluaran Sistem Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. g. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain yang dibutuhkan manajemen. B. Sistem Akuntansi 1. Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (1997:3), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 2. Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi : a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru. b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi. 3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi Tipe penugasan pengembagan sistem akuntansi, menurut Mulyadi sebagai berikut : a. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap. b. Perluasan Sistem akuntansi yang sekarang dipakai agar mencakup kegiatan bisnis yang baru. c. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang digunakan. Perancangan berbagai sistem akuntansi ini mencakup berbagai jaringan prosedur yang terdapat dalam setiap sistem tersebut, termasuk perancangan berbagai formulir yang digunakan dalam setiap sistem akuntansi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Penugasan pengembangan sistem dapat berupa perbaikan berbagai tahap prosedur dalam suatu sistem akuntansi yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Dengan perubahan lingkungan tempat sistem akuntansi tersebut digunakan, sistem yang digunakan sekarang kemungkinan tidak cocok lagi dengan lingkungan yang telah berubah tersebut. Keadaan ini menuntut perbaikan terhadap sebagian sistem akuntansi tanpa harus melakukan perombakan terhadap keseluruhan unsur sistem tersebut. 4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem akuntansi Dalam penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang penting sebagai berikut : a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai. b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern. c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 dapat ditekan sehingga relative tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi. 5. Unsur-unsur sistem akuntansi Menurut Mulyadi (1997:4-5) unsur suatu sistem akuntansi pokok sebagai berikut : a. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi yang direkam pertama kali dijadikan dasar dalam pencatatan. b. Jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya kemudian di-posting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. c. Buku Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan. d. Buku Pembantu (susbsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku pembantu. e. Laporan, merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, dan daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. C. Sistem Informasi Akuntansi 1. Informasi a. Pengertian informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan( Wing Wahyu Winarso, 2006 : 1.6). b. Kualitas Informasi Informasi juga memiliki kualitas. Kualitias informasi menurut John Burch dan Gary Grudnitski, seperti yang tertulis dalam buku Jogiyanto, diibaratkan dengan sebuah rumah yang memiliki tiga pilar (Jogiyanto, 2003:10). Pilar tersebut adalah: 1) Akurat, berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. 2) Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3) Relevan berarti informasi memiliki manfaat untuk 16 para pemakainya (user). 2. Sistem Informasi Akuntansi Pengertian sistem informasi menurut Jogiyanto (2005, 11) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. Komponen Sistem Informasi a. Blok Input Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar. b. Blok Model Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Blok Keluaran Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 d. Blok Teknologi Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e. Blok Basis Data Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System). f. Blok Kendali Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. 3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi antara lain : a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan. b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal. d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi. e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan). f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran perusahaan. g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian. D. Pengembangan Sistem 1. Pengertian Pengembangan Sistem Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan suatu sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto 2005:35). Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini. a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 1) Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan. Ketidak beresan ini dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaandan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin; kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin; tidak efisiennya operasi serta tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. 2) Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen. b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities). Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 c. Adanya instruksi-instruksi (directives). Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya intruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, misalnya peraturan pemerintah. 2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah sebagai berikut : Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber : Jogiyanto, 2005, 52 E. Analisis Sistem 1. Pengertian Analisis Sistem Menurut Jogiyanto (2005: 129), definisi analisis sistem adalah sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 2. Tahapan Analisis Sistem Menurut Mulyadi tahap analisis sistem, analis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. Analisis Sistem : Analisis sistem membantu pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya. a. Analisis Pendahuluan : Analisis sistem mengumpulkan informasi untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya. b. Penyusunan Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem : Untuk mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi. c. Pelaksanaan Analisis Sistem : Didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan dalam Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam melaksanakan analisis sistem adalah : 1) Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem Sekarang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2) Menganalisis Transaksi 3) Mempelajari Catatan Pertama 4) Mempelajari Catatan Terakhir 22 d. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem :Merupakan dokumen tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh analis sistem dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem meliputi : 1) Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem. 2) Daftar masalah besar yang ditemukan analis sistem. 3) Surat pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh pemakai informasi. 4) Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis sistem selama melakukan analisis sistem. 5) Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang dibutuhkan dalam perancangan sistem akuntansi yang baru, atau pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan. Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap berikutnya pengembangan sistem akuntansi. 6) Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem yang diusulkan tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 Menurut Jogiyanto langkah-langkah dasar yang harus dilakukan selama analisis sistem, meliputi : a. Mengidentifikasi Masalah (Identify) 1) Mengidentifikasi penyebab masalah. 2) Mengidentifikasi titik keputusan. 3) Mengidentifikasi personil kunci. b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand) 1) Menentukan jenis penelitian. 2) Merencanakan jadwal. 3) Membuat penugasan penelitian. 4) Membuat agenda wawancara. 5) Mengumpulkan hasil penelitian. c. Menganalisa sistem (Analize) 1) Menganalisa kelemahan sistem. 2) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai. d. Membuat laporan hasil analisa (Report) 1) Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan. 2) Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa. F. Desain Sistem 1. Pengertian Desain Sistem Arti Desain Sistem secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem b. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 c. Persiapan untuk rancang bangun implentasi d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk e. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. f. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem. Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem untuk menyajikan dan menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi. Tahapan desain sistem dibagi menjadi enam tahap: a. Desain sistem secara garis besar b. Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar c. Evaluasi sistem d. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar. e. Desain sistem secara rinci f. Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci 2. Tujuan Desain Sistem Menurut Jogiyanto tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut : a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan progam komputernya. Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut : a. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan. b. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem. c. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer. d. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedurprosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 G. Bagan Alir 1. Bagan Alir Data (Data Flow Diagram) Menurut Mulyadi, bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem. Simbol yang digunakan dalam Bagan Alir Data : Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir Data (Data Flow Diagram) Simbol Keterangan Pengolahan data Proses Aliran material dan aliran data Penghubung Halaman Sama Penghubung Halaman Lain Tempat penyimpanan data atau arsip Sumber atau tujuan data Masukan / Keluaran Ditunjukkan oleh garis alir Sumber : Mulyadi, 2001, 58 2. Flowchart Menurut Mulyadi (2001:242) bagan alir (flowchart) adalah teknik analisa yang dipergunakan untuk mendiskripsikan beberapa aspek dari sistem akuntansi secara jelas, ringkas, dan logis. Sedangkan menurut Nugroho.W (2001:39) bagan alir adalah suatu diagram simbol yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 menampilkan aliran data dan rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem. Berikut ini merupakan simbol – simbol yang digunakan dalam bagan alir (flowchart) : Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir (Flowchart) No. Simbol 1. 2. Nama Keterangan Dokumn Dokumen tersebut dapat dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dicatat dengan komputer Beberapa tembusan dari satu dokumen Catatan 3. 4. 5. File 7. Arus dokumen atau proses Off-Page connector 9. Keputusan 10. Terminal Sumber: Mulyadi, 2001, 60-63 Fungsi input/output apapun di dalam bagan alir program. Juga digunakan untuk mewakili jurnal dan buku besar dalam bagan alir dokumen. Biasanya menghasilkan atas perubahan atas data atau informasi Pemrosesan dengan komputer Proses manual Pelaksanaan pemrosesan yang dilakukan secara manual 6. 8. Digambarkan dengan cara menumpukan simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen di bagian depan sudut kanan atas Filedokumen secara manual di simpan, huruf yang ditulis di dalam simbol menunjukan pengaturan file secara N=numeric, A=alfabetis, D=tanggal Arah arus dokumen atau proses Suatu penanda masuk dari atau keluar dari halaman Langkah pengambilan keputusan Titik awal,akhir atas pemberhentian dalam suatu proses PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 H. Persediaan 1. Pengertian Persedian a. Pengertian Persediaan secara umum : Pengertian persediaan yaitu barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. Persediaan terdiri dari persediaan barang baku, persediaan barang setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi dan barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pada umumnya memiliki persediaan. b. Pengertian persediaan menurut IAI Definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah sebagai berikut: “Persediaan adalah aktiva: Tersedia untuk dijual, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau, dalam bentuk bahan mentah atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.” c. Istilah persediaan dikemukakan oleh Donal E. Kieso, Jerry J. Weygant dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim, “Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan dijual.”(2007:402). 2. Jenis Persediaan Persediaan dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. Persediaan bahan baku (raw material) Barang-barang yang digunakan untuk proses produksi menjadi barang jadi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku diperoleh dari perusahaan lain. Bahan baku merupakan barang-barang yang belum dimasukkan ke dalam proses produksi. b. Persediaan barang dalam proses (good in process) Barang dalam proses terdiri dari barang-barang yang baru sebagian diproses dan masih perlu diproses lebih lanjut untuk kemudian menjadi barang siap jual. c. Persediaan barang jadi (finished good) Barang yang telah selesai merupakan produk yang telah diproduksi dan siap untuk dipersiapkan atau siap untuk dijual. 3. Sistem Pencatatan Persediaan Menurut Mulyadi (2001, 556) metode pencatatan persediaan dibagi atas dua macam metode, yaitu: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 a. Sistem Persediaan Periodik (Physical Inventory System) Sistem ini digunakan setiap terjadi transaksi penjualan, hanya pendapatan dari penjualan itu yang dicatat sedangkan ayat jurnal untuk mencatat harga pokok barang yang dijual tidak dicatat. b. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System) Sistem yang menggunakan catatan akuntansi yang secara terus menerus mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Dalam sistem ini dilakukan dengan mencatat kuantitas dan harga. I. Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi 1. Sistem Akuntansi Persediaan Sistem Akuntansi Persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan,sistem pembelian, dan sistem akuntansi biaya produksi. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habispakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang , persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. Berikut tabel 2.3 menunjukkan tipe persediaan, transaksi yang mempengaruhi serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan tipe persediaan tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem dan Prosedur yang berkaitan Tipe Persediaan Persediaan produk jadi Persediaan produk dalam proses Persediaan bahan baku Transaksi Produk selesai diproduksi Sistem dan prosedur yang bersangkutan Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi Penjualan Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual Retur Penjualan Posedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli Perhitungan fisik persediaan Produk selesai diproduksi Sistem penghitungan fisik persediaan Readjustment Prosedur readjustment persediaan produk dalam proses Penghitungan fisik persediaan Pembelian Sistem penghitungan fisik persediaan Retur pembelian Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Pemakaian barang gudang (dicatat sebagai biaya bahan baku) Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang. Pengembalian barang gudang Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Sistem penghitungan fisik persediaan Prosedur pencatatan produk jadi Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem dan Prosedur yang berkaitan (Lanjutan) Tipe Persediaan Persediaan bahan penolong Persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang Transaksi Pembelian Sistem dan prosedur yang bersangkutan Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli Retur pembelian Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Pemakaian barang gudang (dicatat sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya) Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang. Pengembalian barang gudang Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Pembelian Sistem penghitungan fisik persediaan Retur pembelian Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok Pemakaian barang gudang (dicatat sebagai overhead pabrik sesungguhnya, biaya administrasi dan umum, biaya pemasaran) Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang. Pengembalian barang gudang Prosedur pencatatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian barang gudang Penghitungan fisik persediaan Sistem penghitungan fisik persediaan Sumber : Mulyadi, 2001, 554-555 Prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 2. Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan barang jadi adalah: a. Prosedur pencatatan produk jadi. 1) Deskripsi Prosedur Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang diterbitkan ke dalam rekening persediaan produk jadi dan dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses. 2) Dokumen Dokumen sumber yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti Memorial. 3) Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu barang, kartu persediaan dan jurnal umum. 4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Produk Jadi Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan oleh Bagian Kartu Persediaan berdasarkan produk selesai yang diterima oleh Bagian Kartu Persediaan dari Bagian Produksi. Berdasarkan laporan produk selesai tersebut, Bagian Kartu Persediaan menghitung harga pokok produk selesai berdasarkan data biaya produksi yang telah dikumpulan dalam kartu harga pokok produk pesanan yang bersangkutan. Total harga pokok produk ini dipakai sebagai dasar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 untuk membuat bukti memorial, yang merupakan dokumen sumber Bagian Kartu Persediaan untuk mencatat harga pokok produk selesai dalam kartu persediaan. Bagian Jurnal mencatat harga pokok produk jadi di dalam jurnal umum berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa kartu harga pokok dan laporan produk selesai. Jurnal yang dibuat untuk mencatat harga pokok produk jadi adalah: Persediaan Produk Jadi Barang Dalam Proses xx xx Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi Sumber : Mulyadi, 2001, 561. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 b. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang dijual. 1) Deskripsi Prosedur Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem penjualan di samping prosedur lainnya seperti: prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang. 2) Dokumen Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan produk jadi adalah surat order pengiriman dan faktur penjualan. 3) Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah: kartu gudang, kartu persediaan, jurnal umum. 4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual Bagian Kartu Persediaan secara periodik membuat rekapitulasi harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu berdasarkan data yang direkam dalam kartu persediaan. Total harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu yang dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan dipakai oleh bagian kartu perediaan untuk membuat bukti memorial. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 harga pokok penjualan. Bagian jurnal mencatat harga pokok produk yang dijual ke dalam jurnal umum dengan jurnal: Harga Pokok Penjualan xxx Persediaan Produk Jadi xxx Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual Sumber : Mulyadi, 2001, 564 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 c. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang diterima kembali dari pembeli. 1) Deskripsi Prosedur Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi. Dimana prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur penjualan. 2) Dokumen Dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli adalah : laporan penerimaan barang dan memo kredit. 3) Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu persediaan dan jurnal umum. 4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Diterima Kembali dari Pembeli PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Bagian gudang melakukan pencatatan di kartu gudang dan kartu barang dengan menambah kuantitas persediaan produk jadi yang diterima kembali dari pembeli Pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli dan kuantitasnya dicatat dalam kartu persediaan barang jadi oleh bagian kartu persediaan barang jadi berdasarkan memo kredit. Bagian jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli dicatat oleh jurnal berdasarkan memo kredit yang dilampiri bukti pendukung (Laporan penerimaan barang). Jurnal yang dibuat adalah: Persediaan Produk Jadi xxx Harga Pokok Penjualan xxx Bagan alir dokumen prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima dari pembeli diperlihatkan pada gambar 2.4. d. Sistem penghitungan fisik. 1) Deskripsi Prosedur Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan oleh perusahaan untuk mengitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang, yang hasinya digunakan untuk meminta pertanggung jawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyipanan, dan pertanggung jawaban bagian kartu persediaan mengenai kendalan catatan persediaan yang diselenggarakannya, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 serta untuk melakukan penyesuaian (adjusment) terhadap catatan persediaan di bagian kartu persediaan. Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk yang Diterima Kembali dari Pembeli Sumber : Mulyadi, 2001, 566 2) Dokumen Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan membukukan hasil penghitungan fisik persediaan antara lain : Kartu penghitungan fisik (inventory tag), daftar hasil perhitungan fisik (inventory summary sheet), bukti memorial. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 3) Catatan Akuntansi Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem perhitunhan fisik persediaan adalah kartu persediaan, kartu gudang, dan jurnal umum. 4) Fungsi yang Terkait Fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan perhitungan fisik persediaan umumnya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk panitia atau komite ,yang anggotanya dipilihkan dari karyawan yang tidak menyelenggarakan catatan akuntansi persediaan dan tidak melaksanakan fungsi gudang. Panitia perhitungan fisik persediaan terdiri dari pemegang kartu perhitungan fisik, penghitung, dan pengecek. Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem penghitungan fisik persediaan adalah panitia perhitungan fisik persediaan, fungsi akuntansi serta fungsi gudang. 5) Jaringan Prosedur yang Memmbentuk Sistem Jaringan prosedur yang membentuk sistem perhitungan fisik persedian adalah prosedur perhitungan fisik, prosedur kompilasi, prosedur penentuan harg pokok persediaan dan prosedur adjusment. 6) Unsur Pengendalian Intern Sistem Penghitungan Fisik Unsur pengendalian intern dalam sistem penghitungan fisik meliputi organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik yang sehat yang dijelaskan dalam tabel 2.4 berikut ini. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 2.4 Unsur Pengendalian Intern Penghitungan Fisik Persediaan dalam 41 Sistem Organisasi 1. 2. Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan suatu panitia yang terdiri fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi penghitungan, dan fungsi pengecek. Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena karyawan di kedua fungsi inilah yang justru dievaluasi tanggungjawabnya atas persediaan. Sistem Otorisasin dan Prosedur Pencatatan 1. Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandangani oleh Ketua Panitia Penghitungan Fisik Persediaan. 2. Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas kartu penghitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya. 3. Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan. 4. Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi (kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik. Praktik yang Sehat Kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak dan 1. penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik. Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali 2. secara independen, pertama kali oleh penghitung dan kedua kali oleh pengecek. Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantm dalam bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicocokkan 3. oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum data yang tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik. 4. Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya. Sumber : Mulyadi, 2001, 581 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 7) Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan Sumber: Mulyadi, 2001, 584-585 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan (Lanjutan) Sumber : Mulyadi, 2001, 585 43 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 J. Sistem Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Anastasia Diana (2010:82), Pengendalian Intern adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang ditetapkan. Menurut Mulyadi (2008:163), Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Definisi Pengendalian Intern menurut COSO dalam buku Sistem Informasi Akuntansi : Perancangan, Proses, dan Penerapan yang ditulis oleh Anastasia Diana (2010:83) adalah proses yang diimplementasikan oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staf dan karyawan dibawah arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai atas tercapainya tujuan pengendalian. 2. Model Pengendalian COSO Lima komponen dalam model pengendalian COSO adalah lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, penaksiran risiko, informasi dan komunikasi, serta pengawasan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 Tabel 2.5 Pengendalian Internal Sumber : Anastasia Diana, 2010, 84 K. Reviu Penelitian Terdahulu 1. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sasmawati (2008) yaitu “Analisis dan Perancangan Sistem Persediaan pada PT.X” menunjukkan bahwa PT.X membutuhkan suatu perancangan sistem yang baru. Hal ini ditunjukkan pada sistem persediaan yang sudah ada belum mampu memberikan informasi dengan akurat kepada pengguna (manajemen). Permasalahan terletak pada pemisahan tugas dan tanggungjawab yang belum jelas khususnya pada bagian pencatatan persediaan. Pencatatan persediaan yang dilakukan pada PT.X tidak tertatur sehingga manajemen PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 tidak mendapatkan informasi secara tepat waktu dan akurat. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dibuat adanya suatu usulan sistem baru meliputi usulan struktur organisasi yang baru disertai pembagian tugas dan wewenang secara jelas, terutama karyawan dibagian pencatatan persediaan. Selain usulan pemisahan tugas, dibuat juga rancangan dokumen – dokumen, prosedur dan catatan akuntansi yang berkaitan dengan sistem persediaan PT. X. 2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ignatius Aryono Putranto (2008) tentang “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kredit Studi Kasus di PT. PG/PS Madubaru Madukismo”. Sistem penjualan kredit yang ada di perusahaan tersebut belum berjalan dengan baik. Dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan kelemahan, diantaranya belum adanya pemisahan tugas dan wewenang secara jelas sehingga masih banyak ditemukan perangkapan tugas. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka dibuat suatu rancangan struktur organisasi yang baru sehingga pembagian tugas dan wewenang dapat dilihat secara jelas. Selain perancangan struktur organisasi, peneliti juga membuat suatu rancangan input meliputi dokumen, user interface, faktur yang berkaitan dengan sistem penjualan kredit. Rancangan proses berupa Flowchart, DFD, dan ERD. Untuk rancangan output peneliti membuat suatu rancangan berupa Laporan- laporan yang mendukung sistem penjualan kredit. 3. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Meilita (2012) yang membahas tentang evaluasi sistem akuntansi persediaan barang jadi yang ada di PT. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 Duta Indah Sejahtera menggunakan teknik pengumpulan data observasi secara langsung, wawancara, membagikan kuisioner serta dokumentasi. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengendalian intern terhadap sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT. Duta Indah Sejahtera sudah efektif dan kuat. Peneliti menyarankan untuk meningkatkan konsistensi dalam menjalankan prosedur barang jadi serta perusahaan menunjuk suatu auditor internal yang bertanggungjawab terhadap direktur terhadap pelaksanaan pengendalian intern perusahaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus yang dilaksanakan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Hasil kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi PT. Madubaru PG-PS Madukismo. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo yang berlokasi di Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2013. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian a. Bagian Pabrikasi b. Bagian Akuntansi dan Keuangan, yang meliputi : 1) Staf Gudang Hasil 2) Staf ATR 3) Staf Akuntansi c. Bagian Pemasaran 48 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 2. Objek Penelitian a. Jaringan prosedur persediaan yang ada di PT. Madubaru PG-PS Madukismo b. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam pelaksanaan sistem akuntansi persediaan. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada aktivitas yang berkaitan dengan sistem akuntansi persediaan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo. 2. Wawancara Wawancara adalah teknik untuk memperoleh data dengan melakukan tanya jawab pada bagian atau pihak (petugas atau karyawan) yang berkaitan dengan sistem persediaan. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati serta mencatat data – data yang diperlukan dalam penelitian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 E. Jenis Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah berdirinya perusahaan, perkembangan perusahaan dan visi misi perusahaan. Selain itu juga menjelaskan mengenai bidang usaha perusahaan. 2. Struktur Organisasi Menjelaskan tentang pembagian tugas dan wewenang setiap bagian yang ada pada perusahaan. 3. Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi Sistem Akuntansi Persediaan menjelaskan secara umum sistem persediaan barang jadi yang ada pada perusahaan. 4. Prosedur yang berjalan dalam perusahaan. Prosedur yang berjalan menggambarkan prosedur sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan di perusahaan. F. Teknik Analisis Data 1. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik tersebut dilakukan dengan cara menggambarkan sistem persediaan yang ada di PT.Madubaru PG-PS Madukismo, hal ini meliputi gambaran umum sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan rutin oleh perusahaan, fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen maupun catatan yang terkait PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 dengan sistem dan prosedur yang membentuk sistem serta pengendalian internal yang ada dilaksanakan perusahaan. 2. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu untuk membuat usulan rancangan sistem persediaan barang jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Hal – hal yang perlu dilakukan antara lain : c. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dengan melakukan wawancara dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan sistem persediaan barang jadi di PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara : a. Mengidentifikasi penyebab masalah. Mengidentifikasi penyebab masalah dilakukan untuk mengetahui penyebab dari masalah yang telah diidentifikasi dengan melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari observasi maupun wawancara telah dilakukan. b. Mengidentifikasi titik keputusan. Mengidentifikasi titik keputusan dilakukan setelah penyebab masalah diketahui, langkah ini dilakukan untuk menunjukkan suatu keadaan maupun kondisi penyebab terjadinya masalah. c. Mengidentifikasi personil-personil kunci. Mengidentifikasi personil kunci baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan penyebab terjadinya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 masalah yang telah teridentifikasi mengacu pada bagan alir dokumen. d. Mengevaluasi sistem yang dilaksanakan di perusahaan apakah telah sesuai dengan kebutuhan penggunanya yaitu PT.Madubaru PG-PS Madukismo. e. Membuat Bagan Alir Dokumen (flowchart) untuk sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS Madukismo. f. Membuat rancangan fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi. g. Membuat rancangan dokumen baru yaitu kartu penghitungan gula. h. Membuat rancangan jaringan prosedur yang membentuk sistem persediaan barang jadi. i. Membuat bagan alir dokumen (flowchart) untuk sistem yang diusulkan, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Menentukan fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi persediaan barang jadi. 2) Menentukan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi persediaan barang jadi. 3) Menentukan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi. 4) Menentukan catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi persediaan barang jadi. 5) Menggambar bagan alir dokumen yang diusulkan dengan cara : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 a) Menggambar bagan alir berawal dari atas ke bawah dan memulai dari bagian kiri dari suatu halaman. b) Menunjukkan kegiatan di dalam bagan alir dengan jelas. c) Menunjukkan dengan jelas kegiatan akan dimulai dari mana dan berakhir dimana. d) Menggunakan suatu kata yang akan mewakili suatu pekerjaan untuk masing-masing kegiatan didalam bagan alir dokumen. e) Mengurutkan masing-masing kegiatan didalam bagan alir sistem dalam urutannya yang semestinya. f) Menunjukkan dengan jelas kegiatan yang terpotong dan akan disambung dengan menggunakan simbol penghubung. g) Memberikan uraian penjelasan atas rancangan bagan alir sistem yang telah dibuat. j. Merancang diagram arus data (Data Flow Diagram) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi semua kesatuan luar (eksternal entities) yang terlibat di sistem. 2) Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 3) Menggambar diagram konteks (context diagram). 4) Membuat bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di dalam sistem. 5) Membuat DFD untuk level 0 dan level 1 untuk tiap prosesnya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik alkohol/spirtus di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang diresmikan oleh presiden RI Pertama Ir.Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi tahun 1958 dan Pabrik Spritus mulai memproduksi tahun 1959. PT Madubaru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gila Padokan (satu diantara dari 17 Pabrik Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibangun Pemerintah belanda, tetapi di bumi hanguskan pada masa Pemerintah Jepang), yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta. Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan tanggal 14 Juni 1955 diberi nama: “Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT” (P2G Madubaru PT), memiliki dua pabrik yaitu : Pabrik Gula (PG) Madukismo dan Pabrik Alkohol/Spirtus (PS) Madukismo. 54 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 Pada awal berdiri perusahaan ini pemilik saham 75% adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan 25%nya adalah milik pemerintah RI (Departemen Pertanian RI). Saat ini telah dirubah menjadi 65% milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik Pemerintah (dikuasai kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN). B. Perkembangan Perusahaan Pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1962 perusahaan ini merupakan Perusahaan Swasta (PT).Setelah itu pada akhir tahun 1962 sampai dengan tahun 1966 perusahaan bergabung dengan Perusahaan Negara dibawah BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara), karena adanya policy Pemerintah RI yang mengambil alih semua Perusahaan di Indonesia. Selanjutnya tahun 1966 BPU – PPN Bubar. PG-PG di Indonesia boleh memilih tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar menjadi perusahaan swasta (PT). Akhirnya perusahaan memutuskan menjadi perusahaan swasta dengan nama PT Madubaru. Untuk itu mulai tahun 1966 sampai dengan tahun 1984 PT Madubaru merupakan Perusahaan Swasta dengan susunan Direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Presiden Direktur. Pada tanggal 4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 diadakan kontrak manajemen dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yaitu salah satu BUMN milik Departemen Keuangan RI. Setelah itu pada tanggal 24 Februari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 2004 - sekarang PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri yang dikelola secara professional dan independent. C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi PT Madubaru PG-PS Madukismo PT Madubaru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati. 2. Misi PT Madubaru PG-PS Madukismo a. Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi permintaan masyarakat dan industri di Indonesia b. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang ramah lingkungan, memberikan dikelola pelayanan yang secara prima profesional kepada dan inovatif pelanggan serta mengutamakan kemitraan dengan petani c. Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti d. Menempatkan karyawan dan stakeholder lainnya sebagai bagian terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan pencapaian shareholder value. D. Lokasi Perusahaan Diatas lokasi Bangunan Pabrik Gula Padokan yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Luas tanah PT. Madubaru PG-PS Madukismo adalah 185.572 m2. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI E. Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo Sumber : PT Madubaru PG-PS Madukismo 57 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pembagaian tugas dan wewenang PT. Madubaru PG-PS Madukismo : Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo Bagian Tugas dan Wewenang Direktur Kabag. Akuntansi dan Keuangan 1 Staf Gudang Hasil 2 Staf Gudang Material 3 Staf EDP, ATR, dan Timbangan a. Merumuskan tujuan (goal) perusahaan. b. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan. c. Menyusun rencana jangka panjang perusahaan. d. Menetapkan kebijakan–kebijakan dan pedoman– pedoman penyusunan anggaran tahunan. e. Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. a. Bertanggungjawab memecahkan masalah akuntansi dan keuangan. b. Membuat laporan keuangan secara periodik. c. Melaporkan laporan keuangan yang telah dibuat kepada pihak yang memmbutuhkan. d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Direktur. a. Menyimpan produk jadi berupa gula hasil produksi dari bagian pabrikasi. b. Menjaga keamananan dan kondisi gula yang disimpan digudang. c. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa gula di gudang. d. Melaksanakan pengeluaran gula yang ada di gudang. e. Membuat laporan mutasi dan sisa gula. f. Mengawasi penimbangan dan pembungkusan gula. g. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai sistem wewenang yang berlaku. a. Menerima, mengeluarkan dan menyimpan serta merawat persediaan barang-barang keperluan perusahaan. b. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa persediaan yang disimpan digudang pusat. c. Membuat laporan tentang persediaan telah mencapai saldo persediaan minimum untuk disajikan pada pihak yang berkepentingan. d. Memberikan informasi yang diperlukan oleh staf pembelian untuk melancarkan pengadaan barang. e. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai sistem wewenang yang berlaku. a. Menimbang tebu yang akan masuk ke pabrik dan penyelesaian administrasi upah tebang. b. Membuat laporan timbangan tebu dan mendistribusikannya kepada pihak yang berkepentingan. c. Mengolah informasi yang berkaitan dengan timbangan tebu. d. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai sistem wewenang yang berlaku. 75 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo (Lanjutan) Bagian Tugas dan Wewenang 4 Staf Keuangan 5 Staf Akuntansi 6 Staf Anggaran 7 Staf Pembelian a. Melaksanakan penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan uang perusahaan sesuai dengan otorisasi yang berwenang. b. Menyiapkan informasi untuk Kabag. Akuntansi dan Keuangan untuk penyusunan cash flow. c. Melaksanakan kebijakan asuransi dan perpajakan, penjualan produk, pengadaan barang kebutuhan perusahaan dan penyimpanan barang digudang. d. Menyelenggarakan catatan asuransi harta dan pajak yang menjadi kewajiban perusahaan. e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi. a. Melaksanakan pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern maupun ekstern. b. Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen pendukung yang dipakai sebagai dasar pengeluaran dana perusahaan. c. Melaksanakan kebijakan akuntansi yang ditetapkan direksi dengan ketentuan-ketentuan yang bersangkutan. d. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi. a. Melaksanakan pengumpulan dokumen yang mendukung transaksi keuangan. b. Melaksanakan penggolongan transaksi sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan kebijakan akuntansi yang ditetapkan direksi. c. Mengkoordinasikan pencatatan transaksi dalam buku jurnal, buku pembantu, dan buku besar. d. Melaksanakan pengumpulan data untuk kepentingan penyusunan anggaran, baik dari luar maupun dalam perusahaan. e. Mengolah usulan anggaran dari bagian-bagian lain dalam perusahaan menjadi rancangan anggaran perusahaan. f. Melaksanakan revisi anggaran sesuai petunjuk Kabag. Akuntansi dan Keuangan. a. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai anggaran yang telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham b. Mengumpulkan informasi tentang pemasok yang menjadi sumber pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan. c. Memelihara hubungan baik dengan para pemasok. d. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai sistem wewenang yang berlaku. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo (Lanjutan) Bagian Tugas dan Wewenang 8 Staf Akuntansi Kasir 9 Staf ATR Kabag. Tanaman 1 Kepala Rayon 1.1 SKW (Sinder Wilayah) 2 Kepala BST a. Melaksanakan penerimaan uang baik berupa uang tunai, cek giro, bilyet maupun gtransfer bank. b. Melaksanakan pengeluaran kas. c. Melaksanakan penyimpanan uang tunai dan surat berharga perusahaan. d. Melaksanakan verifikasi dokumen-dokumen yang mendukung transaksi pengeluaran kas perusahaan. a. Mencatat penerimaan tebu milik tiap-tiap petani. b. Mencatat rendemen tebu yang menjadi milik tiap petani tebu. c. Menyelesaikan dan menyajikan perhitungan hak-hak dan kewajiban tiap petani tebu. d. Menyelenggarakan administrasi tebu rakyat. e. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai sistem wewenang yang berlaku. a. Melaksanakan kebijakan Direktur dalam penetapan rencana dan pelaksanaan penanaman tebu bibit dan produktivitas tebu giling. b. Melaksanakan pencapaian target penanaman tebu bibit dan tebu giling. c. Menetapkan komposisi jenis tebu, jadwal penanaman, Tebang Angkut tebu. d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan sindersinder Rayon dalam membimbing petani tebu. e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi. a. Melaksanakan dan mengamankan program penanaman tebu bibit dan tebu giling sesuai dengan target yang direncanakan. b. Mengelola kebun bibit, kebun tebu giling, kebun percobaan, dan pengadaan lahan sesuai dengan target. c. Mencari lahan dan tanah sewa untuk kebun bibit. d. Mengkoordinasi kegiatan sinder-sinder wilayah di rayonnya untuk aspek teknis maupun non-teknis. a. Membantu tugas Kepala Rayon b. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan kepada petani tebu. c. Melakukan monitoring perkembangan tanaman. a. Melaksanakan percobaan-percobaan kultur teknis seperti varietas, pemupukan, pengolahan tanah dan usaha peningkatan rendemen. b. Mengadakan analisis pendahuluan dalam kaitannya dengan penentuan saat tebang yang tepat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo (Lanjutan) Bagian Tugas dan Wewenang 3 Kepala Tebang Angkut Kabag. Instalasi 1 Staf Bangunan 2 Staf Instalasi 3 Staf Pabrik Tengah dan Pabrik Belakang 4 Staf Ketel dan Turbin a. Mengkoordinasi kegiatan sinder tebang. b. Menegakkan disiplin kerja sinder yang ada di dalam seksinya. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh kepala bagian tanaman. a. Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk melayani pabrik. b. Mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga kontinuitas penyediaan jasa untuk memenuhi kebutuhan pabrik. c. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman melakukan penelitian, pengelolaan, pemeliharaan dan reparasi remise (lori dan loko), pompa air dan traktor. a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik guladan pabrik spritus dalam memelihara dan memperbaiki bangunan pabrik, perumahan dan bangunan lainnya. b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritusdalam menyusun rancangan anggaran seksi yang dipimpinnya. a. Mengoperasikan mesin dan ekuipmen dan perluasan pabrik spiritus. b. Memelihara dan mereparasi mesin-mesin dan ekuipmen yang digunakan. c. Menjaga kondisi alat-alat pabrik. a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus dalam mengoperasikan mesin dan equipment pabrik tengah. b. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik spritus dalam memelihara dan mereparasi pabrik tengah. c. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus dalam mengoperasikan mesin dan equipment pabrik belakang. d. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik spritus dalam memelihara dan mereparasi pabrik belakang. e. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik spritus dalam menyusun rancangan anggaran seksi yang dipimpinnya. a. Mengkoordinasikan kegiatan karyawan yang ada dalam seksinya. b. Memberikan otorisasi sesuai dengan sistem wewenang yang ada. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo (Lanjutan) Bagian Tugas dan Wewenang 5 Staf Traktor, Kendaraan Besali dan Remise 6 Staf Listrik dan Instrumen Kabag. Pabrikasi 1 Staf Pengolahan Kabag. Pabrikasi Spiritus Kabag. SDM dan Umum a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritusdalam pemeliharaan dan reparasi mesin dan equipment pabrik saran pertanian dan angkutan. b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus dalam menyusun rancangan anggaran seksi yang dipimpinnya a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus dalam penyediaan tenaga listrik. b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus dalam memelihara dan mereparasi mesin dan instalasi. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik spritus. a. Melaksanakan rencana produksi gula. b. Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi target produksi gula. c. Menjaga kelancaran proses produksi gula. d. Membantu kepala bagian pabrik gula dan spritus dalam pengadaan bahan pembantu. e. Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan daftar bagi hasil petani. f. Membantu bagian instalasi pabrik gula dalam perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin di luar masa giling. g. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan gula kepada instansi pemerintah yang terkait (BP3G). a. Mengkoordinasi kegiatan karyawan yang ada dalam seksinya. b. Menegakkan disiplin kerja karyawan yang ada dalam seksinya. c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh kepala bagian pabrik gula. a. Melaksanakan rencana produksi alcohol dan spritus. b. Mengawasi mutu alkohol dan spritus. c. Mengendalikan produksi alkohol dan spritus untuk memenuhi target produksi. a. Bertanggungjawab mengambil keputusan yang terkait dengan masalah-masalah personalia dan umum. b. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada Direktur. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo (Lanjutan) Bagian Tugas dan Wewenang 1 Staf Sekretariat Umum dan Agro 2 Staf Imbal Jasa dan Personalia 3 Staf Legal dan Diklat Kabag. Pemasaran Kepala SPI a. Menerima dan mencatat surat-surat yang masuk ke perusahaan serta mendistribusikan kepada bagianbagian yang terkait. b. Mengarsipkan surat-surat. c. Mencatat surat-surat yang keluar dari perusahaan. d. Melayani kepentingan agrowisata perusahaan. a. Mencari karyawan baru sesuai dengan kebutuhan perusahaan. b. Melakukan recruiting calon karyawan c. Melaksanakan kebijakan Direktur berkaitan dengan jaminan sosial karyawan. a. Mengumpulkan informasi tentang lembaga-lembaga yang dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan untuk pengembangan diri karyawan. b. Meneliti dan mengevaluasi karyawan yang potensial dapat dikembangkan ketrampilan dan keahliannya melalui pendidikan dan pelatihan. a. Bertanggungjawab untuk memecahkan masalahmasalah yang terjadi dalam transaksi penjualan. b. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada General Manager c. Bertanggungjawab kepada transaksi penjualan baik penjualan tunai maupun penjualan kredit a. Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit, konsultasi, dan pembinaan terhadap semua kegiatan dan fungsi organisasi. b. Melaksanakan pengawasan atas pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan atas persetujuan direktur. c. Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang dapat meniimbulkan kerugian bagi perusahaan. d. Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam melaksanakan tugasnya. Sumber : PT. Madubaru PG – PS Madukismo F. Permodalan Selain modal sendiri juga mendapatkan kredit dari Bank Pemerintah untuk operasional dan investasi. Kapasitas yang dapat dihasilkan oleh PG-PS Madukismo adalah sebagai berikut : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. 81 PG Madukismo : a. Desain awal 1.500 ton tebu perhari (tth) 2. b. Tahun 1976 ditingkatkan lagi menjadi : 2.500 tth c. Tahun 1992 ditingkatkan lagi menjadi : 3.000 tth d. Tahun 2006 – sekarang : 3.500 tth PS Madukismo a. Tahun 1976 awal 15.000 liter Alkohol per hari. b. Tahun 2002 ditingkatkan menjadi 25.000 liter Alkohol per hari. G. Produksi Produksi utama dari PG Madukismo adalah Gula Pasir dengan kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu produksi dipantau oleh P3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia). Produk samping dari pabrik ini merupakan spiritus yang berasal dari PS Madukismo berupa Alkohol Murni (kadar minimal 95%) dan Spiritus Bakar (kadar 94%). Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT.Sucoffindo Indonesia. Hasil Produksi rata-rata per tahun untuk Pabrik Gula dan Pabrik Spiritus sebagai berikut : 1. Pabrik Gula a. Bahan baku tebu 400.000 – 500.000 ton per tahun b. Hasil gula SHS : ± 35.000 ton per tahun c. Rendemen antara 7,0 % - 8,5 % PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 d. Bahan pembantu : Batu Gamping dan Belerang 2. Pabrik Spiritus a. Bahan Baku : tetes dari PG Madukismo ± 30.000 ton per tahun. b. Hasil Alkohol : ± 8 juta liter per tahun. c. Dipasarkan sebagai alkohol murni dan spiritus bakar. d. Bahan pembantu pupuk Urea, NPK, Asam sulfat. Masa Produksi untuk pabrik Gula sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun (24 jam/hari). Terus menerus antara bulan Mei sampai dengan Oktober. Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik (servis, revisi, perbaikan, penggantian, dll). Sedangkan Pabrik Spiritus sekitar 9 sampai 11 bulan per tahun (24 jam/hari). H. Sumber Daya Manusia Karyawan digolongkan berdasarkan sistem pengupahannya, yaitu Karyawan Tetap yang meliputi Karwayan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana serta Karyawan Tidak Tetap meliputi Karyawan Kerja Waktu Tertentu/KKWT (hanya bekerja pada waktu produksi) dan Karyawan Borong (hanya bekerja bila ada pekerjaan borong). Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana sistem pengupahannya diatur tersendiri dalam PKB antara serikat pekerja dan Direksi. Sedangkan untuk KKWT dan Karyawan Borong sistem pengupahan mengacu pada upah minimum Propinsi yang berlaku. Organisasi Karyawan Tetap PT. Madubaru mulai tahun 2000 telah membentuk Serikat Pekerja PT. Madubaru / SPPT Madubaru dan mulai tahun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 2001 telah disahkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang mengatur tentang hak dan kewajiban Karyawan dan Perusahaan. Jaminan Sosial yang diterima oleh Karyawan PT.Madubaru PG-PS Madukismo antara lain : Program JAMSOSTEK yang diterima oleh seluruh karyawan, Hak Pensiun untuk karyawan tetap, Program Taskat (Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua) yang diberikan untuk Karyawan Kampanye, Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT. Madubaru, Perumahan Dinas bagi karyawan tetap, Poliklinik dan Klinik KB Perusahaan, Taman Kanak-kanak, Sarana Olah raga dan Kesenian, Pakaian Dinas, Biaya Pengobatan serta Rekreasi Karyawan dan Keluarga. Tabel 4.2 Jumlah Karyawan PT.Madubaru PG-PS Madukismo Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana KKWT Jumlah 60 Orang 387 Orang 939 Orang 1.386 Orang Borongan tebangan dan Garap kebun ± 3.000 Orang Sumber : PT Madubaru PG-PS Madukismo I. Kebijakan Akuntansi 1. Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga pokok historis. Laporan laba/rugi disusun berdasarkan All Inclusive Consept. Dana yang digunakan dalam menyusun laporan perubahan posisi keuangan adalah modal kerja bersih, yaitu aktiva lancer dikurangi hutang lancar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 84 Piutang Piutang dikelompokkan menurut tingkat penyelesaiannya. Pengelompokkannya menjadi dua kelompok, yaitu piutang yang tinggi kemungkinan tertagihnya dan piutang yang rendah kemungkinan tertagihnya (rekening piutang sanksi). 3. Pengakuan Nilai Persediaan Perusahaan harus melakukan penilaian terhadap semua persediaan yang ada pada tanggal laporan keuangan. Penilaian persediaan ini diperlukan untuk menentukan jumlah harga pokok penjualan yang harus dikurangkan dari hasil penjualannya, dalam rangka penentuan laba rugi periodiknya. Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah jumlah biaya yang harus diakui sebagai aktiva dan konversi selanjutnya sampai pendapatan bersangkutan diakui. 4. Persediaan Barang / Bahan Metode penentuan harga pokok persediaan barang/bahan adalah dengan menggunakan metode rata-rata. 5. Cadangan Penyusutan Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus tiap-tiap aktiva dikelompokkan menurut jenisnya dan mempunyai umur ekonomis berbeda. Sedang untuk menghitung PPh Badan penyusutan berdasar saldo menurun. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. 85 Utang Utang disajikan dua kelompok, yaitu yang tingkat penyelesaiannya kurang dari satu tahun dibukukan sebagai utang lancer dan kewajiban utang yang harus diselesaikan pelunasannya lebih dari satu tahun, disajikan dalam neraca sebagai hutang jangka panjang. 7. Pengakuan Pendapatan Sesuai PSAK bahwa transaksi penjualan terjaddi apabila ada peralihan hak atas barang yang diperjual belikan. Jadi pengeluaran pendapatan atas gula maupun tetes dibukukan apabila sudah diterbitkannya faktur penjualan yang didasarkan atas DO gula dan telah ditandatanganinya kontrak penjualan tetes, untuk itu dapat dimulai sebagai berikut : a. Pendapatan hasil gula diakui pada saat gula terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan. b. Pendapatan hasil tetes diakui pada saat tetes terjuat dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan maupun senilai harga kontraknya. c. Pendapatan hasil alkohol/spiritus diakui pada saat alkohol/spiritus terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan. 8. Pembebanan Biaya Pembebanan biaya dalam periode akuntansi yang bersangkutan dilakukan atas dasar waktu (accrual basis). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9. 86 Komputerisasi PT. Madubaru menggunakan sistem akuntansi LAN (Local Area Network) atau jaringan dengan sebuah bank data. Bidang – bidang yang sudah terkomputerisasi antara lain : a. Pembukuan (menggunakan sistem jaringan) b. Pengadaan bahan – bahan (menggunakan sistem jaringan) c. Pergudangan (menggunakan sistem jaringan) d. Penggajian (menggunakan sistem jaringan) e. Administrasi Tebangan (menggunakan sistem jaringan) f. Administrasi Timbangan (menggunakan jaringan LAN) g. Instalasi (menggunakan jaringan LAN) h. Sekretariat (menggunakan jaringan LAN) i. Administrasi biaya tanaman (menggunakan jaringan LAN) j. Administrasi data tanaman (menggunakan jaringan LAN) k. Personalia (menggunakan jaringan LAN) l. Administrasi Tebu Rakyat (menggunakan jaringan LAN) m. Hubungan dengan kantor pusat / direksi menggunakan internet. 10. Pemasaran Distribusi gula, alkohol dan spiritus sebagai berikut : a. Gula Untuk tahun 1998 sampai dengan sekarang Gula PG Madukismo dijual bebas, gula milik Madukismo dijual sendiri oleh PG. Maduksimo. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87 Gudang gula di PG Madukismo ada 2 buah yaitu : 1) Gudang Gula A dengan kapasitas 150.000 ku 2) Gudang Gula B dengan kapasitas 50.000 ku b. Alkohol dan Spiritus Alkohol dan spiritus pemasarannya diatur sendiri oleh Perusahaan melalui distributor ada yang berasal dari Jakarta, Tegal, Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta. Cara penjualan ada 2 cara yaitu tunai dan kredit. Harga jual untuk alkohol dan spiritus ditetapkan sesuai harga pasar. Untuk Alkohol merupakan barang kena cukai (BKC) yang tarif cukai sesuai dengan ketentuan pemerintahan sebesar Rp 20.000/liter. 11. Kapasitas Gudang Alkohol dan Tetes Kapasitas Gudang a. Alkohol dan Spiritus : 3.663.350 liter terdiri 26 tangki b. Tetes : 480.000 ku (4 juta liter) terdiri dari 4 tangki, satu unit molasses dengan kapasitas 10.000 ton. J. Proses Pengolahan di PG. Madukismo Proses pengolahan di. PG. Madukismo berawal dari pengolahan tebu menjadi gula pasir dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Pemerahan Nira (Extraction) Tebu setelah ditebang, dikirim ke Stasiun Gilingan (ekstraksi) untuk dipisahkan bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 (Nira mentah) melalui alat-alat berupa Unigrator Mark IV digabung dengan lima gilingan, masing-masing terdiri atas 3 rol dengan ukuran 36” x 64”. Ampas yang diperoleh sekitar 30% tebu untuk bahan bakar di Stasiun Ketel (pusat tenaga), sedangkan Nira mentah akan dikirim ke bagian pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangan gula karena bakteri dilakukan sanitasi di stasiun gilingan. 2. Pemurnian Nira Nira mentah ditimbang, dipanaskan 70 derajat celcius sampai 75 derajat celcius, direaksikan dengan susu kapur dalam defeactor dan diberi gas Sulfur dioksida dalam peti sulfitasi sampai Ph 7,00 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100 derajat celcius sampai suhu 105 derajat celcius. 3. Penguapan Nira Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem multiple effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian. Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira kental, yang siap di kristalkan di Stasiun Kristalisasi/Stasiun Masakkan. Total luas bidang pemanas 5.990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai bleaching/pemucatan dan siap untuk dikristalkan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 4. Kristalisasi Nira kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam pan kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana gula A sebagai gula produk, gula C dan D dipakai sebagai bibit (seed) serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65CmHg, sehingga suhu didihnya hanya 65 derajat celcius, jadi sakarosa tidak rusak akibat terkena panas tinggi. Hasil masakkan merupakan campuran kristal gula dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di Stasiun Puteran, gula lebih dahulu didinginkan di dalam palung pendingin (kultrog). 5. Puteran Gula (Centrifuge) Pada tahap ini gula dipisahkan dengan larutannya dengan alat-alat yang menggunakan gaya centrifugal. 6. Penyelesaian dan Gudang Gula Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dipisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan dikemas dalam karung plastik (polipropoline) 50 kg netto. Produksi gula perhari tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% maka pada kapasitas 3.000 tth diperoleh gula 2.400 ku atau 4.800 sak. 7. Pembangkit Tenaga Uap atau Tenaga Listrik Sebagai penghasil tenaga uap di gunakan 5 buah ketel pipa air New Mark @6 ton/jam masing-masing 440 m² VO dengan tekanan kerja 15 kg/cm dan 1 buah ketel cheng-chen kapasitas 40 ton/jam. Uap yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 dihasilkan dipakai untuk menggerakkan alat-alat berat, memanaskan dan menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk pembangkit tenega listrik. Sebagai bahan bakar di pakai ampas tebu yang mengandung kalori sekitar 1800 kkl/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM. 8. Kualitas Produksi Gula Kualitas gula produksi PG. Madukismo masuk klasifikasi SHS IA, dengan nilai emisi direduksi diatas 70. Gula PG. Madukismo semuanya dibeli Bulog sebelum tahun 1977, kemudian mulai tahun 1997 dipasarkan bebas termasuk gula petani Tabel 4.3 Analisa Gula PG. Madukismo Menurut Standar P3GI Analisa PG. Madukismo Standar P3GI Nilai remisi direduksi 70.20 70.00 Besar Jenis Butir Kadar air (%) Polarisasi 1.05 0.08 99.96 0.9 – 1.10 0.10 99.80 Sumber : PT. Madubaru PG-PS Madukismo 9. Pembagian Hasil Gula PG. Madukismo : Hasil gula PG. Madukismo dibagikan sesuai dengan presentase 34% dimiliki PG. Madukismo sedangkan 66% dibagikan untuk petani beserta dengan 3 kilogram tetes. Pembagian 66% untuk petani tersebut dibagi berdasarkan 90% dilelang secara bersama sedangkan 10% sisanya diberikan secara natura untuk petani. K. Kegiatan Gudang Kegiatan gudang PT.Madubaru PG-PS Madukismo dilaksanakan oleh staf gudang hasil dengan berdasarkan instruksi lisan oleh kepala staf atau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 mandor gudang tanpa ada instruksi (SOP) secara tertulis. Staf Gudang memiliki 7 karyawan yang dibagi menurut tugasnya yaitu : kepala staf yang bertanggungjawab sebagai mandor gudang, pembantu umum, karyawan administrasi, serta karyawan rupa-rupa (dibagi menjadi 3 shift). Ketika masa produksi atau pada saat ada pekerjaan borongan staf gudang memperkejakan karyawan borong untuk mengangkut, menumpuk serta mengemas gula. Karyawan borong ini berjumlah 36 orang. Mandor gudang bertanggungjawab atas kegiatan operasional gudang terutama penyimpanan dan keamanan persediaan gula yang ada digudang. Selain itu gudang memiliki kewajiban untuk membuat laporan pertanggungjawaban untuk disajikan kepada Direktur perusahaan dan pihakpihak yang berkepentingan. Laporan pertanggungjawaban tersebut antara lain Laporan Produksi Harian (LPH) serta Daftar Persediaan Gula (DPG), Laporan Harian Gudang Gula (LHGG), Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG). Laporan yang dibuat oleh staf gudang hasil dibuat oleh karyawan administrasi menggunakan program aplikasi Microsoft Excel. Jam kerja karyawan gudang hasil untuk hari Senin-Kamis dimulai jam 06.30 WIB-15.00 WIB dan waktu istirahat jam 11.30 WIB-12.30 WIB. Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai 06.30 WIB sampai dengan 11.30 WIB untuk hari minggu dan hari besar libur. Untuk karyawan rupa-rupa (shift) dibagi menjadi 3 yaitu pagi dimulai pukul 06.00 WIB–14.00 WIB, siang 14.00 WIB-22.00 WIB dan malam 22.00 WIB–06.00 WIB. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang ada di PT. Madubaru PG-PS Madukismo: 1. Deskripsi Kegiatan Alur persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT. Madubaru PG–PS Madukismo berawal dari diterimanya hasil produksi gula oleh staf gudang hasil dari bagian pabrikasi. Selanjutnya karyawan rupa-rupa (shift) staf gudang hasil akan menghitung total keseluruhan gula yang diterima. Ketika perusahaan menerima order dari pelanggan bagian pemasaran mengirimkan Delivery Order (DO) kepada bagian gudang atas pesanan gula oleh pelanggan. Berdasarkan DO dan surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dari bagian ATR selanjutnya bagian gudang mempersiapkan gula. Setelah mempersiapkan gula pesanan pelanggan gudang melakukan pengecekan ulang jumlah gula sesuai dengan SPPB yang diterima. Order dari pelanggan biasanya diterima dalam jumlah yang cukup besar sehingga gula diambil secara bertahap, maka perlu dibandingkan antara DO dengan SPPB. Gula yang belum diambil nantinya akan menjadi barang konsinyasi atau biasa disebut dengan titipan DO. 75 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 Untuk gula pesanan pelanggan yang telah siap diserahkan, staf gudang hasil selanjutnya membuat Surat Jalan Keluar. Pelanggan mengambil sendiri pesanan gula ke gudang pabrik atau menggunakan jasa ekspedisi. Kegiatan mengangkut dan menumpuk gula dalam kendaraan pelanggan atau jasa ekspedisi dilakukan oleh karyawan borong staf gudang hasil. 2. Fungsi yang terkait Fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : a. Fungsi Produksi Fungsi ini bertanggungjawab atas produksi gula yaitu bertugas untuk mengonversi bahan baku berupa tebu menjadi produk utama berupa gula dan produk samping berupa tetes tebu yang digunakan sebagai bahan baku produksi spiritus di perusahaan fungsi dilaksanakan oleh bagian pabrikasi. b. Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan hasil produksi serta menjaga keamanan kondisi hasil produksi baik gula maupun alkohol/spiritus di perusahaan fungsi ini dilaksanakan oleh staf gudang hasil serta bertanggungjawab atas pengemasan gula hasil produksi khususnya gula menjadi satuan ukuran 1 kilogram dan mengelompokkan menjadi 2 (dua) jenis kemasan yaitu gula MK Merah dan MK biru. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 c. Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggungjawab atas penjualan hasil produksi baik penjualan secara tunai maupun penjualan kredit. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran. d. Fungsi Administrasi Fungsi ini bertanggugjawab untuk menyelenggarakan administrasi yang berhubungan dengan tebu dan hasil produksi serta pembagian status tebu sesuai dengan presentase kepemilikan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Bagian ini dilaksanakan oleh staf Administrasi Tebu Rakyat (ATR). e. Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat rekap HPP serta mmbuat jurnal persediaan yang digunakan sebagai dasar pembuatan laporan keuangan untuk disampaikan keada setiap pihak yang membutuhkan. Fungsi ini dilaksanakan oleh staf akuntansi. Penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.1 merupakan ringkasan fungsi – fungsi terkait dengan sistem persediaan barang jadi pada PT. Madubaru PG–PS Madukismo beserta dengan penjelasannya : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi yang Terkait dengan Sistem Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG – PS Madukismo Fungsi Keterangan Fungsi Produksi Perusahaan memiliki fungsi produksi yang dilaksanakan oleh bagian pabrikasi Fungsi Gudang Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian gudang hasil. Fungsi Penjualan Perusahaan memiliki fungsi ini dan dilaksanakan oleh bagian pemasaran. Perusahaan menyelenggarakan administrasi tebu yang dilaksanakan oleh ATR. Perusahaan memiliki fungsi akuntansi Fungsi Administrasi Fungsi Akuntansi Sumber : Data Diolah 3. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh perusahaan sebagai berikut : a. Hasil Produksi Gula Dokumen ini dibuat oleh bagian pabrikasi pada masa produksi atau musim giling. Dokumen ini berisi mengenai jumlah hasil produksi yang diserahkan bagian pebrikasi ke bagian gudang hasil. Dokumen ini dibuat tiga rangkap yang nantinya diserahkan ke staf gudang hasil dan staf akuntansi. b. Laporan Produksi Harian Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil sebagai laporan yang berisi rekap penerimaan produksi yang diterima dari bagian pabrikasi setiap harinya. Laporan Produksi Harian dibuat oleh staf gudang hasil hanya pada saat musim giling. Laporan ini nantinya akan diserahkan ke staf akuntansi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79 c. Delivery Order Dokumen ini dibuat oleh bagian pemasaran berdasarkan order dari pelanggan. Dokumen ini dibuat lima rangkap yang diserahkan ke staf gudang hasil, staf ATR, staf akuntansi, pelanggan dan untuk arsip. d. Surat Perintah Pengeluaran Barang Dokumen ini dibuat oleh bagian ATR dibuat tiga rangkap, lembar pertama diserahkan ke bagian gudang sebagai perintah pengeluaran gula dari gudang hasil, lembar kedua diberikan kepada pelanggan dan lembar ketiga sebagai arsip. e. Surat Jalan Keluar Surat ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk menyerahkan gula kepada pelanggan dengan membandingkan antara DO dan SPPB. Dokumen ini dibuat sebanyak 3 rangkap. f. Memo Dokumen ini dibuat oleh staf ATR didistribusikan ke staf gudang hasil sebagai pemberitahuan adanya pembagian status kepemilikan gula yang ada di gudang. Status kepemilikan yang dimaksud adalah gula milik petani, gula milik pabrik dan gula milik KMT. g. Daftar Persediaan Gula Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rekap jumlah persediaan gula yang ada digudang sesuai status kepemilikan dan tahun penggilingannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80 h. Laporan Harian Gudang Gula Laporan ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rincian jumlah gula yang ada digudang yang telah dibagi menurut status kepemilikan. i. Rekap Mutasi Pengeluaran Gula Dokumen ini berisi rekap pengeluaran gula yang ada digudang setiap harimya yang telah diklasifikasikan menurut status kepemilikannya. Dokumen ini dibuat pada musim giling maupun bukan musim giling. j. Kertas hitung Kertas hitung merupakan dokumen yang digunakan oleh karyawan rupa-rupa untuk mencatat hasil penghitungan fisik persediaan gula yang ada digudang. Dokumen ini berupa buku yang diletakkan digudang yang digunakan secara bergantian oleh karyawan rupa-rupa. Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.2 merupakan ringkasan mengenai dokumen – dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi yang digunakan oleh PT.Madubaru PG–PS Madukismo. Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS Madukismo Dokumen Keterangan Hasil Produksi Gula Dokumen ini menjelasakan jumlah kuantitas gula yang diserahkan ke gudang.. Laporan Produksi Harian Dokumen ini dibuat hanya pada saat masa produksi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81 Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS Madukismo (lanjutan). Dokumen Delivery Order Surat Perintah Pengeluaran Barang Surat Jalan Keluar Memo Daftar Persediaan Gula Laporan Harian Gudang Gula Rekap Mutasi Pengeluaran Gula Kertas Hitung Keterangan Dokumen ini dibuat bagian pemasaran untuk mencatat order pelanggan. Dokumen ini dibuat oleh staf ATR dan diberikan ke staf gudang hasil untuk pengeluaran gula dari gudang. Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil dan bernomor urut tercetak. Dokumen ini dibuat staf ATR terkait dengan pembagian status kepemilikan gula. Rekapitulasi persediaan gula sesuai status kepemilikan. Dokumen rincian jumlah gula yang ada digudang sesuai dengan status kepemilikan. Dokumen ini berisi rekapitulasi pengeluaran gula dari gudang. Tidak bernomor urut tercetak. Sumber : Data Diolah 4. Catatan yang digunakan Catatan yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh perusahaan antara lain : a. Jurnal Persediaan Jurnal ini dibuat oleh staf akuntansi pada setiap akhir periode (tahun) untuk mencatat jumlah persediaan secara keseluruhan baik gula, tetes, maupun spiritus. b. Rekap Harga Pokok Produk Catatan ini dibuat oleh staf akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dibuat setiap akhir periode (tahun). Rekap harga pokok ini nantinya dipakai sebagai estimasi harga pokok produk untuk periode yang akan datang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 Penjelasan mengenai catatan yang di gunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi telah di jelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.3 merupakan ringkasan dari catatan yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi di PT.Madubaru PG – PS Madukismo : Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo Catatan Jurnal Persediaan Rekap Harga Pokok Produk Keterangan Untuk menjurnal persediaan pada akhir periode. Menentukan harga pokok produk yang dibuat pada akhir periode dan digunakan sebagai estimasi harga produk untuk periode yang akan datang. Sumber : Data Diolah 5. Prosedur yang dilaksanakan oleh perusahaan a. Prosedur penerimaan barang jadi Prosedur penerimaan barang jadi berlangsung ketika tiba masa produksi. Prosedur ini dimulai dari diterimanya hasil produksi oleh bagian gudang hasil dari bagian pabrikasi. Bagian pabrikasi membuat dokumen Hasil Produksi Gula (HPG) sebanyak 3 rangkap yang nantinya diserahkan pada staf akuntansi, staf gudang hasil dan untuk pengarsipan. Selanjutnya gula diserahkan ke staf gudang hasil bersama dengan HPG. Selanjutnya gula yang diterima dihitung oleh karyawan rupa-rupa, hasil penghitungan kemudian dibandingkan dengan jumlah yang tercantum pada HPG dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan hasil produksi pada Laporan Produksi Harian (LPH). Gula yang diterima gudang tidak seluruhnya dimiliki oleh perusahaan, maka gula tersebut dibagi status kepemilikannya menurut presentase yang ditentukan oleh perusahaan. Kegiatan pembagian status PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 kepemilikan ini dimulai dari staf ATR yang menerima rekap bagi hasil dari staf EDP dan timbangan. Berdasarkan rekap bagi hasil tersebut staf ATR membuat memo yang berisi pembagian gula hasil produksi menurut kepemilikannya. Persediaan gula dalam gudang meliputi gula milik pabrik, petani dan KMT (Kemitraan). Memo yang dibuat selanjutnya didistribusikan ke staf gudang hasil, kemudian staf gudang hasil membuat laporan harian gudang gula. Laporan tersebut menyajikan informasi jumlah kepemilikan gula menurut kepemilikannya. Laporan Harian Gudang Gula (LHGG) dilengkapi dengan Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG) sehingga masingmasing dibuat 3 lembar. LHGG dan RMPG nantinya akan direkap dalam Daftar Persediaan Gula (DPG). Pembagian status kepemilikan gula ini dilakukan setiap gula selesai diproduksi. b. Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula Prosedur penjualan dan pengeluaran gula dari gudang dimulai pada saat staf gudang hasil menerima DO dari bagian pemasaran atas pesanan pelanggan . Staf ATR juga mendapatkkan tembusan dari DO tersebut, berdasarkan DO staf ATR membuat surat perintah pengeluaran barang (SPPB) seta didistribusikan untuk staf gudang hasil. Staf Gudang Hasil selanjutnya mencocokan DO dengan SPPB lalu mempersiapkan gula untuk dikeluarkan dari gudang. Gula tersebut disiapkan sesuai dengan pesanan pelanggan. Berdasarkan DO dan SPPB staf gudang hasil membuat rekap atas pengeluaran gula dari gudang. Penjualan kepada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 pelanggan biasanya dilakukan dalam jumlah yang cukup besar maka pengambilan gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Hal ini menunjukkan jumlah gula antara DO dan SPPB berbeda selisih ini biasanya disebut dengan titipan DO. c. Prosedur Penyerahan Gula Prosedur penyerahan gula dilaksanakan setelah gula telah disiapkan sesuai pesanan dikeluarkan dari gudang. Perusahaan tidak memiliki fungsi pengiriman barang sehingga pelanggan datang langsung ke gudang untuk mengambil pesanan mereka. Jika tidak datang secara langsung ke gudang pelanggan biasanya menggunakan jasa ekspedisi untuk mengangkut semua pesanan yang telah siap diambil sesuai perjanjian yang telah disepakati. Ketika kendaraan pelanggan telah sampai didepan gudang, karyawan borong staf gudang hasil mengangkut dan menumpuk gula yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian karyawan administrasi staf gudang hasil membuat Surat Jalan Keluar sebagai surat ijin barang keluar dari gudang perusahaan d. Prosedur penghitungan fisik gula Prosedur penghitungan fisik persediaan dilakukan setiap pergantian shift. Penghitungan fisik ini dilakukan dengan penghitungan ulang gula yang ada di gudang. Tata letak persediaan gula dalam gudang disusun berdasarkan petak. Setiap petak terdiri dari tumpukan karung/zak gula baik gula jenis SHS I maupun gula HS II. Karyawan rupa-rupa bertugas untuk menghitung jumlah karung/zak yang ditumpuk pada setiap petak. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 Hasil Penghitungan fisik yang dilakukan dicatat dalam kertas hitung namun dalam pelaksanaannya belum digunakan secara optimal. Hal ini terlihat bahwa kertas hitung hanya sebatas catatan sederhana yang tidak bernomor urut tercetak dan penggunanaanya tidak diawasi karena hanya diletakkan digudang sehingga tidak ada penetapan tanggungjawab pada penggunaannya serta rentan untuk disalahgunakan oleh karyawan maupun pihak lain yang tidak berkepentingan. e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Pencatatan Harga Pokok Produk (HPP) dilakukan oleh staf akuntansi setiap akhir periode. Kegiatan ini dilakukan dengan merekap seluruh produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tersebut. Rekap HPP selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal persediaan pada akhir periode. Penjelasan mengenai prosedur yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.4 merupakan ringkasan mengennai prosedur yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo Prosedur Prosedur Penerimaan Barang Jadi Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula Prosedur Penyerahan Gula Keterangan Staf gudang hasil menerima hasil produksi dari bagian pabrikasi. Staf gudang hasil menerima DO dan SPPB kemudian mengeluarkan gula berdasarkan SPPB. Pelanggan datang langsung ke gudang dan mengambil gula pesanan. Prosedur Pengitungan Fisik Pencatatan hasil penghitungan fisik menggunakan kertas hitung. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Perusahaan membuat rekap HPP untuk dasar pencatatan jurnal persediaan. Sumber : Data Diolah 6. Gambaran Bagan Alir Dokumen Sistem Persediaan Barang Jadi yang dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo. 2 Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo Sumber : Data Diolah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 1 1 1 2 Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan) Sumber : Data Diolah 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan) Sumber : Data Diolah 88 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Staf Gudang Hasil Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan) Sumber : Data Diolah 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan) Sumber : Data Diolah 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo membangun sebuah sistem persediaan barang jadi bertujuan untuk mengatur perputaran persediaan barang jadi selain itu perusahaan juga membutuhkan suatu pengendalian internal untuk sistem yang dilaksanakan tersebut. Berikut meruapakan pengendalian internal dilakukan oleh PT. Madubaru PG-PS Madukismo: a. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian sebagai komponen pengendalian pertama meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 1) Filosophi manajemen dan gaya operasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo tidak memiliki SOP (Standar Operating Procedure) secara tertulis namun setiap kepala bagian yang bertindak sebagai manajer memberikan contoh berperilaku etis sehingga karyawan yang berada dibawahnya dapat mencontoh perilaku tersebut. Untuk itu perusahaan seharusnya menyusun kode etik atau SOP secara formal atau tertulis sehingga dapat dipahami oleh seluruh karyawan. 2) Komitmen terhadap integritas dan nilai – nilai etika PT.Madubaru PG-PS Madukismo tergolong perusahaan yang memiliki karyawan yang banyak sehingga pemimpin perusahaan belum tentu dapat bertemu sapa setiap harinya. Namun pada waktu tertentu pemimpin perusahaan membuat suatu pertemuan sehingga seluruh karyawan perusahaan dapat berkumpul. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 Misalnya dapat dilihat pada awal tahun giling perusahaan biasanya mengadakan ritual kirab, dan ritual yang lainnya. 3) Komitmen terhadap Kompetensi PT.Madubaru PG-PS Madukismo melakukan perekrutan karyawan dengan cara melalui tes wawancara dan tes secara tertulis. Namun dalam pelaksanaannya proses perekrutan ini belum dapat dilaksakan secara optimal karena masih banyak ditemukannya praktek-praktek yang sedikit menyimpang. Hal ini dapat dilihat adanya beberapa karyawan yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang masih sangat dekat dan bekerja dalam suatu bagian. 4) Komite audit dan dewan direksi PT.Madubaru PG-PS Madukismo memili dewan direksi yang merumuskan tujuan utama perusahaan, namun dalam pelaksanaannya tidak setiap karyawan perusahaan menjalankan tugas dan wewenangkan sesuai yang diharapkan. Hal ini masih banyak dilihat bahwa kemungkinan kecurangan masih dapat terjadi dan penyimpangan lainnya. Untuk meminimalkan hal tersebut dewan direksi membentuk suatu komite audit untuk mengawasi kegiatan operasional perusahaan dan pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 5) Struktur organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo memiliki struktur organisasi yang menggambarkan pembagian tugas dan wewenang dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan. Pada pelaksanaannya struktur organisasi ini dapat dilakukan pembaharuan sesuai kebutuhan manajemen perusahaan dalam mencapai tujuan utama perusahaan. 6) Penetapan otoritas dan tanggungjawab PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memiliki pembagian tugas dan wewenang secara tertulis. Hal ini membantu karyawan untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai yang telah diinstruksikan. Pembagian tugas dan wewenang ini juga berfungsi agar tidak ada pelemparan tanggungjawab dari salah satu bagaian ke bagian yang lainnya. 7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia Perusahaan dalam hal ini perlu meninjau kembali proses perekrutan karyawan sehingga mampu memperoleh karyawan yang berkompeten. PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memberikan jaminan sosial yang memadai bagi karyawannya serta telah memberikan berbagai pelatihan agar skill atau keahlian karyawan dapat lebih berkembang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 b. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian terhadap persediaan barang jadi yang ada pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah dilaksanakan dengan cukup baik hal ini terlihat dari jam jaga karyawan. Jam jaga karyawan dibagi menjadi 3 shift setiap harinya dengan satu shift berlangsung selama 8 jam. Selain itu pada shift terakhir bagian gudang hasil melakukan perhitungan ulang dengan cara menimbang ulang sehingga jumlah persediaan yang ada secara fisik maupun tercatat tidak ada perbedaan atau tidak terdapat selisih. Selain itu dokumen – dokumen yang digunakan telah memadai meskipun masih ada beberapa dokumen yang belum memiliki nomor urut tercetak. Misalnya pada dokumen Laporan Harian Gudang Gula dan rekap mutasi pengeluaran gula. Padahal aktivitas tersebut rutin dilakukan oleh perusahaan sehingga untuk meminimalkan penyimpangan maupun kesalahan dokumen tersebut seharusnya bernomor urut tercetak sehingga dalam penggunaannya dapat terus diawasi. c. Penaksiran risiko PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah melakukan penaksiran risiko yang mengin terjadi maka perusahaan juga telah mengidentifikasi pengendalian yang digunakan untuk mengatasi risiko tersebut. Misalnya untuk keamanan persediaan yang ada digudang manajemen membuat aturan pembagian shift kerja agar persediaan dapat dilindungi 24 jam. Kemungkinan lain terhadap keamanan persediaan jika terjadi bencana PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 alam perusahaan merancang adanya gudang cadangan agar keamanan dan kondisi persediaan tetap terlindungi. d. Informasi dan komunikasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah menyampaikan informasi terkait dengan sistem persediaan barang jadi kepada pihak lain yang berkaitan. Hal ini dilakukan dengan cara mencatat setiap kegiatan yang berlangsung dan menyajikan suatu laporan yang tepat sesuai dengan periode yang berjalan. Laporan tersebut nantinya dapat digunakan sebagai kontrol atas kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh perusahaan. e. Pengawasan Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan diawasi oleh audit internnal sehingga kegiatan yang dilaksanakan jauh dari penyimpangan yang mungkin dilakukan. Pengawasan tersebut dilakukan degan cara adanya pemeriksaan secara mendadak dan mengontrol akuntansi pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh setiap bagian. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo dan memahami sistem yang dilaksanakan perusahaan. Penulis menemukan adanya beberapa kelemahan pada sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan. Kelemahan tersebut ditemukan berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan. Identifikasi masalah dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berisi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 tentang pengendalian intern terhadap sistem persediaan barang jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Daftar pertanyaan yang dibuat memuat dua pilihan jawaban yaitu YA dan TIDAK. Pilihan jawaban YA artinya pengendalian internal dilakukan oleh perusahaan sedangkan TIDAK artinya pengendalian internal tidak dilakukan oleh perusahaan. Daftar pertanyaan yang dibuat akan dilampirkan. 1. Identifikasi Masalah yang Terjadi Berdasasarkan penelitian dan daftar pertanyaan mengenai pelaksanaan pengendalian intern yang dilaksanakan perusahaan, penulis menemukan adanya beberapa kelemahan terhadap sistem persediaan barang jadi di perusahaan. Kelemahan tersebut antara lain : a. Potensi kesalahan pencatatan jumlah penghitungan gula yang ada di gudang. Penghitungan jumlah gula yang ada di gudang dilakukan rutin setiap shift oleh karyawan rupa-rupa bagian gudang. Namun dokumen yang digunakan untuk mencatat hasil penghitungan tidak bernomor urut tercetak, misalnya kartu perhitungan fisik dengan nomor urut tercetak sehingga dalam penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan oleh karyawan yang melakukan kegiatan penghitungan fisik. b. Potensi ketidaktepatan penyajian jumlah persediaan gula. Hasil penghitungan gula yang dicatat oleh karyawan dalam kertas hitung seharusnya direkap untuk diperiksa dan diotorisasi oleh pihak yang berwenang agar hasil tersebut telah dijamin ketelitiannya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 sebagai dasar pencatatan laporan pertanggungjawaban gudang untuk pihak-pihak yang membutuhkan. Misalnya Laporan Produksi Harian (LPH) dibuat setiap hari ketika masa produksi yang dilaporkan kepada Direktur untuk menetapkan rencana maupun kebijakan yang akan diambil perusahaan. c. Potensi kerusakan gula yang ada digudang. Persediaan gula yang ada digudang tidak semua merupakan milik perusahaan namun ada sebagian persediaan tersebut adalah titipan dari pelanggan. Titipan DO yang ada digudang menimbulkan penimbunan persediaan yang cukup banyak dalam jangka waktu yang lama. Jika gula sudah disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama maka gula tersebut berisisko mengalami kerusakan dan tidak layak untuk dikonsumsi lagi. 2. Identifikasi Penyebab Masalah Berdasarkan masalah yang terjadi, penyebab masalah yang melandasi terjadinya masalah tersebut adalah : a. Permasalahan Staf gudang hasil tidak menyelenggarakan catatan menggunakan kartu penghitungan fisik persediaan dengan nomor urut tercetak. b. Perusahaan seharusnya menyelenggarakan rekap hasil penghitungan fisik persediaan gula sebagai rekap dari kartu penghitungan fisik persediaan serta diperiksa dan diotorisasi oleh pihak berwenang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 c. Perusahaan tidak membuat kesepakatan dengan pelanggan mengenai pengambilan titipan gula/titipan DO berupa Surat Kesepakatan Pengambilan Gula selain menetapkan biaya sewa tambahan terhadap gula yang masih dititipkan. Kesepakatan yang dibuat berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi gula secara fisik misalnya faktor cuaca. Jika pelanggan tidak mengambil gula sesuai jangka waktu yang ditetapkan maka perusahaan berhak mengambil alih hak kepemilikan gula tersebut. 3. Identifikasi Titik Keputusan Setelah mengidentifikasi penyebab terjadinya suatu masalah, maka perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan. Titik keputusan merupakan suatu kondisi yang menyebabkan terjadinya suatu hal. Titik keputusan yang menyebabkan permasalahan yang terjadi adalah: a. Titik keputusan dari penyebab masalah tidak diselenggarakannya pencatatan jumlah persediaan menggunakan kartu perhitungan gula adalah kesalahan penghitungan jumlah persediaan baik secara fisik maupun yang tercatat. b. Titik keputusan dari penyebab masalah tidak diperiksa dan diotorisasi hasil perhitungan gula memunculkan potensi penyelewengan atau kecurangan karyawan terhadap persediaan gula yang ada digudang karena bisa terjadi pencatatan perhitungan dengan jumlah yang salah dengan sengaja. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada saat pembuatan Laporan Produksi Harian maupun Rekap Mutasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 Pengeluaran Gula sehingga informasi yang tersaji dalam laporan tersebut tidak akurat. c. Titik keputusan dari penyebab masalah perusahaan tidak membuat kesepakatan pengambilan gula dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula secara bertahap dapat menimbulkan penimbunan persediaan disamping itu juga memunculkan potensi kerusakan kualitas gula sehingga tidak layak untuk dikonsumsi lagi. 4. Identifikasi Personil Kunci Identifikasi personil kunci dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan alir dokumen serta deskripsi jabatan. a. Karyawan bagian pabrikasi : 1) Melakukan proses produksi sesuai rencana produksi 2) Membuat laporan harian produksi gula 3) Menyerahkan hasil produksi gula ke staf gudang hasil selesai untuk selanjutnya disimpan di gudang. b. Karyawan staf gudang hasil : 1) Menerima hasil produksi berupa gula dari bagian pabrikasi. 2) Menghitung jumlah keseluruhan gula yang ada di gudang 3) Membuat Laporan Produksi Harian (LPH) 4) Membuat Surat Jalan Keluar 5) Menyerahkan gula kepada pelanggan 6) Merekap seluruh penerimaan dan pengeluaran gula. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 c. Karyawan staf ATR : 1) Menerima Daftar Persediaan Gula, Laporan Harian Gudang Gula, serta Rekap Mutasi Pengeluaran Gula. 2) Membuat memo pembagian status gula. 3) Membuat Surat Perintah Pengeluaran Barang d. Karyawan bagian pemasaran : 1) Menerima order dari pelanggan 2) Membuat Delivery Order e. Karyawan staf Akuntansi 1) Membuat rekap harga pokok produk 2) Mencatat jurnal persediaan C. Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT.Madubaru PG-PS Madukismo Persediaan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan terlebih lagi untuk perusahaan manufaktur seperti PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan ditemukan adanya beberapa kelemahan yang ada pada sistem persediaan barang jadi perusahaan. Untuk mengatasi beberapa kelemahan dibuat beberapa usulan bagi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Pada tabel 5.5 menjelaskan masalah yang terindentikasi dan usulan yang ditawarkan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 Tabel 5.5 Masalah yang teridentifikasi dan usulan yang ditawarkan kepada perusahaan No. 1. Masalah yang Teridentifikasi Potensi kesalahan jumlah penghitungan persediaan gula yang ada di gudang. Hal ini disebabkan karena gudang tidak menggunakan kartu perhitungan fisik. 2. Potensi ketidaktepatan penyajian jumlah persediaan gula. 3. Potensi kerusakan gula yang ada digudang. Usulan yang Ditawarkan Perusahaan disarankan untuk menggunakan kartu perhitungan fisik dalam mencatat penghitungan gula yang ada digudang, dengan menggunakan kartu perhitungan fisik diharapkan human error dapat diminimalisir sehingga informasi mengenai jumlah persediaan yang ada digudang dapat tersaji secara tepat. Perusahaan disarankan untuk melakukan pemeriksaan dan mengotorisasi rekap penghitungan sehingga jika kemungkinan terjadi kesalahan dapat terdeteksi sejak awal. Rekap perhitungan gula nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan Laporan Produksi Harian. Jika data yang terdapat pada rekap perhitungan gula tidak dijamin ketelitiannya maka dapat dipastikan informasi yang tersaji dalam LPH tidak berkualitas. Perusahaan disarankan untuk meningkatkan fasilitas penyimpanan gula yang ada digudang, hal ini terkait dengan titipan gula oleh pelanggan. Peningkatan fasilitas ini bertujuan untuk menjaga mutu gula yang akan tetap berkualitas layak konsumsi meskipun disimpan dalam waktu yang lebih lama sehingga kerusakan gula dapat diminimalisir. Perusahaan juga disarankan untuk membuat kesepakatan dengan pelanggan mengenai pengambilan gula yang ada digudang yang dilakukan secara bertahap. Hal ini mencakup biaya sewa tambahan yang dikenakan untuk gula yang masih dititipkan di gudang milik perusahaan. Kesepakatan ini diwujudkan dengan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Sumber : Data Diolah. Beberapa usulan dan masukan yang diberikan untuk mengatasi masalah yang terjadi : PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 1. Perancangan Fungsi Perancangan fungsi yang ditawarkan kepada perusahaan tidak menambahkan fungsi yang ada hanya menambahkan tugas dan wewenang yang menjadi tanggung jawab dari fungsi penjualan, fungsi administrasi serta fungsi gudang. a. Rancangan Fungsi Penjualan Fungsi penjualan memiliki tugas untuk memproses pesanan dari pelanggan. Berdasarkan dari pesanan tersebut fungsi penjualan membuat DO sebagai tanda jadi bahwa pesanan tersebut diterima dan disanggupi oleh perusahaan. Namun pesanan yang dilakukan oleh pelanggan biasanya dalam jumlah besar maka pengambilan pesanan gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Pengambilan secara bertahap ini dilakukan dengan rentang waktu yang cukup lama hal ini mengakibatkan gula yang seharusnya telah menjadi milik pelanggan masih disimpan digudang milik perusahaan. Jika ada beberapa pelanggan melakukan hal yang sama maka mengakibatkan penimbunan gula dalam gudang perusahaan. Penimbunan ini berdampak pada kualitas gula, misalnya faktor cuaca dingin dapat mengakibatkan kerusakan gula karena lembab. Untuk meminimalkan potensi kerusakan gula ditawarkan usulan untuk membuat kesepakatan dengan pelanggan terkait dengan pengambilan gula. Perusahaan sebenarnya telah memberlakukan sewa gudang tambahan untuk gula yang masih dititipkan di gudang milik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 perusahaan. Namun tidak melakukan konfirmasi terhadap pelanggan kapan gula titipan akan diambil. Usulan membuat kesepakatan dengan pelanggan ini diwujudkan dengan pembuatan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula dengan menetapkan batas waktu pengambilan gula yang ada digudang dengan mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya cuaca, dan lainlain. Kesepakatan ini dibuat oleh kedua belah pihak yaitu pelanggan dan perusahaan dengan membubuhkan tanda tangan. Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan pelanggan tidak mengambil gula titipan maka perusahaan berhak untuk mengambil alih kepemilikan gula tersebut. b. Perancangan Fungsi Administrasi Fungsi administrasi yang dilaksanakan oleh staf ATR bertugas untuk menangani administrasi gula sesuai dengan status kepemilikannya. Fungsi ini juga memiliki tugas untuk membuat SPPB berkaitan dengan pengeluaran gula. Perancangan fungsi administrasi yang dilakukan adalah menambahkan tugas fungsi administrasi untuk mengecek pengeluaran gula dari gudang dengan surat kesepakatan yang telah dibuat dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula secara bertahap. c. Perancangan Fungsi Gudang Perancangan fungsi gudang yang diusulkan hanya menambah beberapa tugas antara lain: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 1) Menyelenggarakan catatan penghitungan gula oleh karyawan shift menggunakan kartu penghitungan gula. 2) Membuat rekap atas penghitungan gula berdasarkan dari kartu penghitungan gula. 3) Memeriksa dan mengecek jumlah gula yang ada digudang dengan catatan penghitungan. 4) Mengotorisasi rekap penghitungan gula bahwa data gula yang telah diperiksa telah dijamin ketelitiannya. Tabel 5.6 Ringkasan Rancangan Fungsi yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Tugas dan Wewenang No. Fungsi 1. Fungsi penjualan 2 Fungsi Administrasi 3. Fungsi Gudang Sumber : Data Diolah Praktek Usulan yang Ditawarkan Tidak membuat Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Tidak menerima salinan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Tidak melakukan pengecekan kesepakatan pengambilan gula sebelum membuat SPPB atas pengeluaran gula pelanggan. Membuat kertas hitung. Pengecekan gula hanya berdasarkan kertas hitung. Membuat Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Menerima salinan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Melakukan pengecekan kesepakatan pengambilan gula sebelum mebuat SPPB atas pengeluaran gula pesanan pelanggan. Membuat kartu penghitungan gula dengan nomor urut tercetak. Membuat rekap penghitungan yang dilakukan oleh setiap shift . Memeriksa dan mengotorisasi rekap penghitunggan gula PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 2. Perancangan dokumen Kartu Penghitungan Gula. Penghitungan gula yang ada digudang dilaksanakan pada setiap shift oleh gudang hasil. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah gula yang ada digudang secara fisik. Karyawan gudang akan mencatat adanya penerimaan gula dari bagian pabrikasi maupun pengeluaran gula karena adanya pesanan dari pelanggan. Jika pada saat penghitungan karyawan gudang lupa untuk mencatat ke dalam sebuah dokumen atau catatan tertentu maka akan mengakibatkan adanya perbedaan jumlah persediaan secara fisik dengan persediaan yang ada di dalam catatan. Kartu penghitungan gula diusulkan untuk perusahaan dengan menyertakan tanda tangan atau paraf dari karyawan rupa-rupa baik yang melakukan penghitungan maupun yang akan bertugas shift berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam penggunaannya dapat terawasi serta dipertanggungjawabkan oleh karyawan yang bertugas. Dalam kartu penghitungan gula karyawan yang bertugas untuk menghitung akan mencatat jumlah gula yang diterima dari bagian pabrikasi serta mencatat pengeluaran gula yang diambil oleh pelanggan Penggunaan kartu penghitungan gula diharapkan mampu meminimalkan kesalahan pencatatan penghitungan gula, karena jika terdapat kesalahan dapat langsung ditelusur ke karyawan yang bertanggungjawab atas kartu tersebut. Berikut gambar 5.2 merupakan rancangan kartu penghitungan fisik yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Gambar 5.2 Rancangan Kartu Penghitungan Gula 106 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 Keterangan penggunaan kartu penghitungan fisik yang diusulkan adalah sebagai berikut : a. Gula : digunakan untuk menghitung gula jenis SHS I. b. Bulan : diisi bulan dilakukan penghitungan gula. c. Tgl. : diisi tanggal dilakukan penghitungan gula. d. Shift/Ploeg : diisi kode shift karyawan yang melakukan penghitungan. e. Keterangan : diisi informasi tambahan yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan f. Diterima : diisi jumlah gula yang diterima dirinci dalam kolom petak I, II, III, dan IV untuk penempatan gula yang diterima ditulis dalam satuan zak. g. Dikeluarkan : diisi jumlah gula yang dikeluarkan dari gudang dirinci dalam petak I, II, III, dan IV ditulis dalam satuan zak. h. Sisa : diisi jumlah gula yang ada digudang saat ini dirinci dalam petak I, II, III, dan IV ditulis dalam satuan zak. i. Total : diisi jumlah total (petak I sampai dengan IV) gula hasil penjumlahan maupun pengurangan gula yang ada digudang dalam zak dan kuintal. j. Penghitung : diotorisasi oleh karyawan penghitung dengan menyertakan nama serta kode Ploeg (A, B, atau C). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI k. Penerima : diverifikasi oleh karyawan penghitung 108 yang menggantikan dengan menyertakan nama serta kode Ploeg ( A, B, atau C). 3. Perancangan jaringan prosedur yang membentuk sistem persediaan barang jadi di PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Jaringan prosedur yang dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS Madukismo selama ini telah mendukung berjalannya sistem persediaan barang jadi perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan adanya kelemahan yang memungkinkan sistem tersebut belum dapat berjalan secara optimal. Rancangan prosedur yang diusulkan tidak merubah jaringan prosedur secara total, dalam rancangan ini menambahkan rangkaian kegiatan dalam prosedur penyerahan barang dan prosedur penghitungan fisik. a. Prosedur penghitungan fisik Salah satu kegiatan yang diusulkan dalam prosedur penghitungan fisik adalah penggunaan kartu penghitungan gula oleh karyawan shift yang bertugas untuk menghitung jumlah gula yang ada digudang. Karyawan shift merupakan karyawan tidak tetap staf gudang hasil yang dibagi menjadi 3 (tiga) shift yang bertugas pada pagi, siang dan malam hari. Setiap shift berlangsung selama 8 jam dan setiap akhir shift karyawan selalu melakukan stock opname untuk menghitung jumlah gula yang ada digudang secara keseluruhan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 Setelah mencatat jumlah persediaan gula karyawan shift menyerahkan kartu penghitungan gula kepada karyawan shift yang akan bertugas berikutnya. Untuk karyawan yang bertugas di shift terakhir (malam) bertugas untuk merekap kedalam rekap penghitungan gula yang nantinya diotorisasi dan diperiksa oleh pihak yang berwenang, yaitu mandor gudang. Mandor gudang akan melakukan pengecekan secara langsung digudang dengan membandingkan jumlah persediaan secara fisik yang ada digudang dengan jumlah yang tercantum pada rekap hasil penghitungan gula. Setelah diteliti mandor memberikan otorisasi terhadap hasil penghitungan tersebut untuk selanjutnya diberikan kepada administrasi gudang untuk pembuatan Laporan Produksi Harian dengan dibandingkan dengan laporan Harian Produksi Gula yang diterima dari bagian pabrikasi. 1) Rancangan rekap hasil penghitungan gula Ketika karyawan shift telah selesai melakukan penghitungan fisik dan telah mencatat jumlah persediaan gula ke dalam kartu penghitungan gula. Selanjutnya kartu penghitungan gula tersebut diserahkan kepada karyawan shift berikutnya. Karyawan yang bertugas pada shift yang terakhir bertugas untuk merekap ke dalam Rekap Perhitungan Gula yang nantinya akan diperiksa dan diotorisasi oleh mandor gudang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 Berikut gambar 5.4 merupakan rancangan rekap hasil perhitungan fisik gula yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Keterangan Rekap Perhitungan Gula: a) No. : merupakan nomor rekap perhitungan gula yang merupakan nomor urut tercetak. b) Tanggal : diisi tanggal pembuatan rekap. c) No.KPG : merupakan singkatan dari nomor kartu perhitungan fisik yang akan direkap. d) Keterangan : diisi dengan informasi yang berkaitan e) Diterima : diisi jumlah gula yang diterima dalam satuan zak. f) Dikeluarkan : diisi jumlah gula yang dikeluarkan dari gudang dalam satuan zak. g) Sisa : diisi jumlah gula yang ada digudang saat ini dalam satuan zak. h) Sisa digudang saat ini : diisi dengan jumlah gula yang ada digudang saat ini dalam satuan zak maupun kuintal. i) Diperiksa oleh: diotorisasi oleh mandor gudang dengan menyertakan nama. j) Penghitung : ditandatangani oleh karyawan penghitung shift terakhir dengan menyertakan nama dan kode Ploeg. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 Gambar 5.3 Rancangan Rekap Perhitungan Gula b. Prosedur penjualan dan pengeluaran gula Penambahan kegiatan pada prosedur penjualan dan pengeluaran barang berkaitan dengan pembuatan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Usulan yang ditawarkan kepada perusahaan fungsi penjualan membuat perjanjian dengan pelanggan berkaitan dengan batas waktu pengambilan gula yang telah dipesan. Setelah kesepakatan ditentukan bagian pemasaran memproses pesanan tersebut dengan membuat DO dan membuat salinan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula tersebut untuk pelanggan dan untuk staf ATR. Berikut tabel 5.7 merupakan ringkasan perbandingan kegiatan pada prosedur yang selama ini dilaksanakan di PT.Madubaru PG-PS Madukismo. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan pada Prosedur Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo Kegiatan Prosedur yang Berlangsung Usulan Prosedur Perusahaan menggunakan Perusahaan menggunakan Penghitungan kertas hitung untuk kartu perhitungan gula Fisik mencatat jumlah gula yang digunakan untuk digudang namun mencatat jumlah gula yang penggunaanya belum ada digudang. optimal. Kartu perhitungan gula dibuat menggunakan Tidak membuat Rekap nomor urut tercetak Penghitungan Gula. sehingga penggunaannya dapat Tidak melakukan dipertanggungjawabkan pemeriksaan dan otorisasi oleh pemegang kartu terhadap hasil pencatatan tersebut. jumlah gula yang ada digudang. Membuat rekap atas kartu perhitungan gula kedalam rekap hasil perhitungan gula dilakukan oleh karyawan shift terakhir. Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula Titipan gula pelanggan yang ada digudang dibiarkan menumpuk digudang. Perusahaan hanya menetapkan biaya sewa tambahan untuk gula yang dititipkan pada gudang perusahaan. Sumber: Data diolah Mandor memeriksa dan mengecek gula digudang dibandingan dengan rekap yang telah dibuat. Membuat kesepakatan dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula secara bertahap. Penetapan biaya terhadap tambahan sewa tetap berlaku sesuai perjanjian antara perusahaan dan pelanggan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan pada Prosedur Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). Kegiatan Prosedur yang Berlangsung Usulan Prosedur Kesepakatan dengan Penjualan dan pelanggan diwujudkan Pengeluaran dengan membuat Surat Gula Kesepakatan Pengambilan Gula (SKPG). Staf ATR harus mengecek SKPG terlebih dahulu sebelum membuat SPPB atas permintaan pelanggan. Sumber : Data Diolah 4. Perancangan bagan alir dokumen (flowchart) untuk sistem persediaan barang jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. a. Fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. 1) Fungsi Produksi Fungsi ini bertanggungjawab atas produksi gula yaitu bertugas untuk mengonversi bahan baku berupa tebu menjadi produk utama berupa gula dan produk samping berupa tetes tebu yang digunakan sebagai bahan baku produksi spiritus di perusahaan fungsi dilaksanakan oleh bagian pabrikasi. 2) Fungsi Gudang Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan hasil produksi serta menjaga keamanan kondisi hasil produksi baik gula maupun alkohol/spiritus di perusahaan fungsi ini dilaksanakan oleh PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 staf gudang hasil serta bertanggungjawab atas pengemasan gula hasil produksi khususnya gula menjadi satuan ukuran 1 kilogram dan mengelompokkan menjadi 2 (dua) jenis kemasan yaitu gula MK Merah dan MK biru. Fungsi gudang menyelenggarakan catatan penghitungan gula yaitu kartu penghitungan gula dan merekapknya kedalam Rekap Penghitungan Gula. Mandor gudang lalu memberikan otorisasi terhadap hasil rekap penghitungan jika telah diperiksa dan dijamin ketelitiannya. 3) Fungsi Penjualan Fungsi ini bertanggungjawab atas penjualan hasil produksi baik penjualan secara tunai maupun penjualan kredit. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian pemasaran. Selain bertanggung jawab mengenai masalha penjualan fungsi ini juga bertugas untuk membuat kesepakatan dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula secara bertahap. Fungsi ini akan membuat kesepakatan secara tertulis dengan pelanggan yaitu Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. 4) Fungsi Administrasi Fungsi ini bertanggugjawab atas menyelenggarakan administrasi yang berhubungan dengan tebu dan hasil produksi serta pembagian status gula sesuai dengan presentase kepemilikan yang telah ditetapkan. Bagian ini dilaksanakan oleh staf Administrasi Tebu Rakyat (ATR). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 5) Fungsi Akuntansi Fungsi ini bertanggungjawab atas setiap masalah akuntansi dan melakukan pencatatan semua transakasi yang dilakukakan oleh masing-masing bagian serta membuat laporan keuangan untuk disampaikan kepada setiap pihak yang membutuhkan. Bagian ini dilakukan oleh staf Akuntansi. b. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo. 1) Prosedur penerimaan barang jadi Prosedur penerimaan barang jadi berlangsung ketika tiba masa produksi. Prosedur ini dimulai dari diterimanya hasil produksi oleh bagian gudang hasil dari bagian pabrikasi. Bagian pabrikasi membuat dokumen Hasil Produksi Gula (HPG) sebanyak 3 rangkap yang nantinya diserahkan pada staf akuntansi, staf gudang hasil dan untuk pengarsipan. Selanjutnya gula diserahkan ke staf gudang hasil bersama dengan HPG. Selanjutnya gula yang diterima dihitung oleh karyawan rupa-rupa, hasil penghitungan kemudian dibandingkan dengan jumlah yang tercantum pada HPG dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan hasil produksi pada Laporan Produksi Harian (LPH). Gula yang diterima gudang tidak seluruhnya dimiliki oleh perusahaan, maka gula tersebut dibagi status kepemilikannya menurut presentase yang ditentukan oleh perusahaan. Kegiatan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 pembagian status kepemilikan ini dimulai dari staf ATR yang menerima rekap bagi hasil dari staf EDP dan timbangan. Berdasarkan rekap bagi hasil tersebut staf ATR membuat memo yang berisi pembagian gula hasil produksi menurut kepemilikannya. Persediaan gula dalam gudang meliputi gula milik pabrik, petani dan KMT (Kemitraan). Memo yang dibuat selanjutnya didistribusikan ke staf gudang hasil, kemudian staf gudang hasil membuat laporan harian gudang gula. Laporan tersebut menyajikan informasi jumlah kepemilikan gula menurut kepemilikannya. Laporan Harian Gudang Gula (LHGG) dilengkapi dengan Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG) sehingga masing-masing dibuat 3 lembar. LHGG dan RMPG nantinya akan direkap dalam Daftar Persediaan Gula (DPG). Pembagian status kepemilikan gula ini dilakukan setiap gula selesai diproduksi. 2) Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula Prosedur penjualan dan pengeluaran gula dari gudang dimulai pada saat bagian pemasaran menerima order dari pelanggan. Sebelum memproses DO, bagian pemasaran membuat kesepakatan dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula secara bertahap. Kesepakatan ini diwujudkan dalam Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. Pelanggan juga memperoleh salinan dari SKPG tersebut. Setelah SKPG dibuat dan disepakati bagian pemasaran membuat DO. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117 Kemudian staf gudang hasil dan staf ATR menerima tembuasan DO dari bagian pemasaran berdasarkan DO staf ATR membuat surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dan didistribusikan untuk staf gudang hasil. Staf Gudang Hasil selanjutnya mencocokan DO dengan SPPB lalu mempersiapkan gula untuk dikeluarkan dari gudang. Gula tersebut disiapkan sesuai dengan pesanan pelanggan. Berdasarkan DO dan SPPB staf gudang hasil membuat rekap atas pengeluaran gula dari gudang. Penjualan kepada pelanggan biasanya dilakukan dalam jumlah yang cukup besar maka pengambilan gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Hal ini menunjukkan jumlah gula di DO dan SPPB terdapat selisih ini biasanya disebut dengan titipan DO. 3) Prosedur Penyerahan Gula Prosedur penyerahan gula dilaksanakan setelah gula telah disiapkan sesuai pesanan dikeluarkan dari gudang. Perusahaan tidak memiliki fungsi pengiriman barang sehingga pelanggan datang langsung ke gudang untuk mengambil pesanan mereka. Jika tidak datang secara langsung ke gudang pelanggan biasanya menggunakan jasa ekspedisi untuk mengangkut semua pesanan yang telah siap diambil sesuai perjanjian yang telah disepakati. Ketika kendaraan pelanggan telah sampai didepan gudang, karyawan borong staf gudang hasil mengangkut dan menumpuk gula yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian karyawan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 administrasi staf gudang hasil membuat Surat Jalan Keluar sebagai surat ijin barang keluar dari gudang perusahaan 4) Prosedur penghitungan fisik Prosedur penghitungan fisik yang dilakukan untuk menghitung jumlah persediaan yang ada digudang yang dilakukan oleh karyawan dibagi dalam 3 shift. Hasil penghitungan yang dilakukan nantinya dicatat pada kartu penghitungan gula oleh masing-masing karyawan. Pada saat pergantian shift karyawan penghitung akan menyerahkan hasil penghitungannya pada karyawan yang bertugas berikutnya. Setiap karyawan yang bertugas di shift terakhir akan merekap seluruh penghitungan yang telah dicatat dalam kartu penghitungan gula. Untuk merekap hasil penghitungan dibuat Rekap Penghitungan Gula. Ketika dimulainya shift pertama (pagi) mandor gudang akan melalukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap gula yang ada digudang. Mandor gudang juga akan membandingkan fisik gula yang ada digudang dengan hasil rekap yang dibuat. Rekap yang telah dijamin ketelitiannya akan diberikan otorisasi untuk menjamin kebenaran data. Rekap hasil penghitungan tersebut digunakan sebagai dasar pembuatan Laporan Produksi Harian dengan dibandingkan dengan dokumen terkait yaitu Hasil Produksi Gula yang diterima dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI bagian pabrikasi serta dokumen yang berkaitan 119 dengan pengeluaran gula. 5) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Pencatatan Harga Pokok Produk (HPP) dilakukan oleh staf akuntansi setiap akhir periode. Kegiatan ini dilakukan dengan merekap seluruh produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tersebut. Rekap HPP tersebut kemudian digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal persediaan. c. Dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi. 1) Hasil Produksi Gula Dokumen ini dibuat oleh bagian pabrikasi pada masa produksi atau musim giling. Dokumen ini berisi mengenai jumlah hasil produksi yang diserahkan bagian pabrikasi ke bagian gudang hasil. Dokumen ini dibuat tiga rangkap yang nantinya diserahkan ke staf gudang hasil dan staf akuntansi. 2) Laporan Produksi Harian Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil sebagai laporan yang berisi rekap penerimaan produksi yang diterima dari bagian pabrikasi setiap harinya. Laporan Produksi Harian dibuat oleh staf gudang hasil hanya pada saat musim giling. Laporan ini nantinya akan diserahkan ke staf akuntansi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 3) Delivery Order Dokumen ini dibuat oleh bagian pemasaran berdasarkan order dari pelanggan. Dokumen ini dibuat lima rangkap yang diserahkan ke staf gudang hasil, staf ATR, staf akuntansi, pelanggan dan untuk arsip. 4) Surat Perintah Pengeluaran Barang Dokumen ini dibuat oleh bagian ATR dibuat tiga rangkap, lembar pertama diserahkan ke bagian gudang sebagai perintah pengeluaran gula dari gudang hasil, lembar kedua diberikan kepada pelanggan dan lembar ketiga sebagai arsip. 5) Surat Jalan Keluar Surat ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk menyerahkan gula kepada pelanggan dengan membandingkan antara DO dan SPPB. Dokumen ini dibuat sebanyak 3 rangkap. 6) Memo Dokumen ini dibuat oleh staf ATR didistribusikan ke staf gudang hasil sebagai pemberitahuan adanya pembagian status kepemilikan gula yang ada di gudang. Status kepemilikan yang dimaksud adalah gula milik petani, gula milik pabrik dan gula milik KMT. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121 7) Daftar Persediaan Gula Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rekap jumlah persediaan gula yang ada digudang sesuai status kepemilikan dan tahun penggilingannya. 8) Laporan Harian Gudang Gula Laporan ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rincian jumlah gula yang ada digudang yang telah dibagi menurut status kepemilikan. 9) Rekap Mutasi Pengeluaran Gula Dokumen ini berisi rekap pengeluaran gula yang ada digudang setiap harimya yang telah diklasifikasikan menurut status kepemilikannya. Dokumen ini dibuat pada musim giling maupun bukan musim giling. 10) Kartu Penghitungan Gula Dokumen bernomor urut tercetak yang digunakan untuk mencatat hasil penghitungan gula yang dilakukan oleh karyawan dan memuat data karyawan antara lain nama karyawan dan nama shift sehingga penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh karyawan tersebut. 11) Rekap Penghitungan Gula Dokumen yang digunakan untuk merekap penghitungan gula dan diotorisasi oleh mandor gudang untuk menjamin ketelitian penghitungan gula yang ada digudang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122 12) Surat Kesepakatan Pengambilan Gula Surat yang berisi kesepakatan pelanggan dengan perusahaan mengenai pengambilan pesanan gula yang dilakukan secara bertahap dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. d. Catatan Akuntansi yang digunakan oleh PT. Madubaru PG-PS Madukismo. 1) Jurnal Persediaan Jurnal ini dibuat oleh staf akuntansi pada setiap akhir periode (tahun) untuk mencatat jumlah persediaan secara keseluruhan baik gula, tetes, maupun spiritus. 2) Rekap Harga Pokok Produk Catatan ini dibuat oleh staf akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dibuat setiap akhir periode (tahun). Rekap harga pokok ini nantinya dipakai sebagai estimasi harga pokok produk untuk periode yang akan datang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123 e. Perancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi. Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan). 5. Perancangan diagram arus data (Data Flow Diagram) Langkah – langkah yang digunakan dalam membuat Diagram Arus Data sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi PT.Madubaru PGPS Madukismo : a. Menentukan semua kesatuan luar yang terlibat dalam sistem. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129 Kesatuan luar yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo yaitu 1) Bagian Pabrikasi. 2) Staf ATR 3) Staf Gudang Hasil 4) Bagian Pemasaran 5) Staf Akuntansi 6) Pelanggan b. Menentukan masukan dan keluaran yang terlibat dengan semua kesatuan luar dalam sistem. Data masukan dan keluaran yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi dapat dilihat pada tabel 5.9. Tabel 5.8 Tabel Data Masukan dan Keluaran yang Terlibat dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo Kesatuan Luar Masukan Keluaran Bagian Pabrikasi Laporan Produksi Harian Produksi Gula Harian Staf ATR DO, DPG, LHGG, Memo, SPPB RMPG, SKPG Staf Gudang Hasil HPG, Memo, DO, KPG, RPG, LPH, SPPB DPG, LHGG, RMPG, SJK Bagian Pemasaran DPG, LHGG, DO, SJK, SKPG RMPG, LPH, SJK. Staf Akuntansi HPG, LPH, DO RHPP Pelanggan DO, SPPB, SJK, SKPG Sumber: Data diolah. c. Menggambar Context diagram sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI CONTEXT DIAGRAM Gambar 5.5 Context Diagram Sistem Persediaan Barang Jadi pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo. 130 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d. Menggambar Bagan Berjenjang (Hierarchy Chart). BAGAN BERJENJANG 5.4 Gambar 5.6 Rancangan Bagan Berjenjang Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 131 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI e. Menggambar Diagram Level 0 (Overview Diagram) berdasarkan Bagan Berjenjang. DIAGRAM LEVEL 0 Gambar 5.7 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 132 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI f. Menggambar diagram bagan arus data untuk level berikutnya. DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 1 Gambar 5.8 Rancangan Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 133 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 2 DPG, LHGG, RMPG Gambar 5.9 Rancangan Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 134 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 3 Gambar 5.10 Rancangan Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 135 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 4 Gambar 5.11 Rancangan Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 136 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 5 Gambar 5.12 Rancangan Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 137 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 6 Gambar 5.13 Rancangan Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo 138 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 DIAGRAM LEVEL 1 PELAPORAN KEPADA MANAJER LPH gula 7.1 LPH File Persediaan Membuat RHPP rekap data persediaan RHPP RHPP f. MANAJER data review keputusan manajer 7.2 Membuat jurnal Keterangan : LPH : Laporan Produksi Harian RHPP : Rekap Harga Pokok Produk Gambar 5.14 Rancangan Diagram Level 1 Proses Pelaporan Kepada Manajer Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis dan perancangan sistem persediaan barang jadi berdasarkan temuan data di PT.Madubaru PG-PS Madukismo, sebagai berikut : 1. PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memiliki sistem akuntansi persediaan barang jadi yang mendukung kegiatan operasional perusahaan. Namun setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang dilaksanakan perusahaan masih ditemukan ada beberapa kelemahan terkait dengan pengendalian intern pada sistem tersebut. Kelemahan yang ada diantaranya a. Potensi kesalahan jumlah penghitungan fisik gula karena tidak digunakannya kartu penghitungan fisik dengan nomor urut tercetak sehingga penggunaannya dapat dipetanggungjawabkan oleh karyawan yang melakukan penghitungan fisik b. Potensi ketidaktepatan penyajian jumlah persediaan diindikasikan karena hasil penghitungan tidak diteliti atau diperiksa serta diotorisasi oleh pihak yang berwenang untuk menjamin ketelitian data sebagai dasar pembuatan laporan pertanggungjawaban bagian gudang c. Potensi kerusakan gula yang ada digudang akibat timbunan persediaan dalam waktu yang cukup lama karena titipan DO dari pelanggan karena perusahaan tidak melakukan membuat kesepakatan secara 140 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 tertulis dengan pelanggan dengan membuat Surat Kesepakatan Pengambilan Gula. 2. Perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang diusulkan untuk perusahaan didasarkan pada prosedur yang telah diterapkan di perusahaan. Perancangan sistem yang baru diharapkan mampu mengatasi kelemahan yang ada di perusahaan. Perancangan yang dilakukan antara lain : a. Perancangan fungsi pada fungsi penjualan, administrasi dan fungsi gudang. b. Perancangan dokumen kartu penghitungan fisik dengan nomor urut tercetak sehingga penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan oleh karyawan yang melakukan penghitungan fisik gula yang ada digudang. c. Perancangan prosedur yang berkaitan dengan sistem akuntansi persediaan barang jadi dengan menambahkan beberapa kegiatan dalam rangkaian prosedur penjualan dan pengeluaran gula serta penghitungan fisik persediaan. d. Perancangan bagan alir dokumen (flowchart) sistem akuntansi persediaan barang jadi. e. Perancangan diagram arus data sistem akuntansi persediaan barang jadi. B. Keterbatasan Penelitian 1. Perusahaan tidak memiliki Standar Operating Procedure (SOP) secara tertulis serta bagan alir dokumen (flowchart) yang berkaitan sistem PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 persediaan barang jadi yang dilaksanakan perusahaan. Bagan alir dokumen yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi serta wawancara dengan pihak yang berkaitan secara langsung. Adanya perbedaan informasi maupun keterangan dari satu subjek dengan subjek yang lain mengakibatkan deskripsi pelaksanaan sistem persediaan barang jadi di perusahaan yang diterapkan perusahaan menjadi kurang jelas. 2. Penelitian ini tidak memiliki akses untuk melihat database yang dimiliki perusahaan serta untuk mendokumentasikan rekap bagi hasil, rekap harga pokok, serta jurnal persediaan disebabkan data yang ada pada dokumen dan catatan tersebut merupakan kepentingan intern perusahaan. C. Saran 1. Kartu Penghitungan Gula yang telah telah dirancangkan sebaiknya dapat digunakan untuk mencatat hasil penghitungan fisik yang dilakukan untuk meminimalkan adanya kesalahan pencatatan jumlah penghitungan fisik yang dilakukkan. 2. Pembagian tugas dan wewenang yang telah dirancangkan sebaiknya dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menjamin ketelitian serta kebenaran data sebagai dasar pembuatan laporan pertanggungjawaban. 3. Usulan mengenai pengembangan fasilitas gudang penyimpanan gula perusahaan (tabel 5.5) diharap memberikan pertimbangan bagi perusahaan agar pelayanan terhadap pelanggan dapat lebih ditingkatkan. 4. PT.Madubaru PG-PS Madukismo membuat kebijakan terkait dengan titipan DO pelanggan yang menyebabkan penimbunan gula digudang yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143 berpotensi mengalami kerusakan jika disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama. 5. PT Madubaru PG-PS Madukismo disarankan untuk membuat Standar Operating Procedur (SOP) perusahaan secara tertulis, bagan alir dokumen (flowchart) serta diagram arus data jika perusahaan merencanakan untuk mengembangkan yang berkaitan dengan sistem persediaan barang jadi dengan menggunakan sistem informasi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi : Perancangan, Proses, dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit Andi. Digital Library.2012. Definisi Persediaan . Online : http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=articl e&id=971:definisi-persediaan-&catid=25:industri&Itemid=14 diakses pada 15 September 2012. GreeAone Zone.2011. “Elemen – elemen Sistem Akuntansi”. Online : http://greeaone.wordpress.com/2011/11/25/3-3-elemen-elemen-dalamstruktur-pengendalian-intern/ diakses pada 15 September 2012. Jogiyanto, H.M.2005.Analisis & Disain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset. Jogiyanto, H.M. 2008. Sistem Teknologi Informasi Pendekatan Terintegrasi : Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengolahan. Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta : STIE YKPN. Malwidi. “ Pengertian Sistem” . Online : http://mapbigi.files.wordpress.com/2009/08/rangkuman-1.doc.Ade Johar/ diakses 28 Juni 2012. Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. STIE YKPN, Yogyakarta. Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara. Necel. “ Pengertian Prosedur” Online: http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/ diakses tanggal 28 Juni 2012. Putranto, Ignatius Aryono. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit : Studi Kasus PT. PG-PS Madubaru Madukismo. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tidak untuk dipublikasikan. Sasmawaty. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan : Studi Kasus pada PT.X. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.Tidak untuk dipublikasikan. Wilkinson, Joseph W. 1990. Sistem Informasi dan Akuntansi. Edisi 2 . Jakarta: Penerbit Erlangga. Winarso, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta : UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN. 144 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 145 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 1 Daftar Pertanyaan : A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan a. Nama Perusahaan b. Kapan perusahaan didirikan c. Perusahaan ini bergerak pada bidang apa saja d. Pemilik perusahaan (Pergantian pemimpin perusahaan) e. Visi dan Misi Perusahaan f. Kerjasama dengan pihak lain 2. Bentuk Perusahaan a. Bentuk Perusahaan b. Tanggung jawab perusahaan c. Perubahan bentuk perusahaan d. Permodalan (Modal Perusahaan) 3. Lokasi a. Alamat b. Luas lokasi 4. Struktur Organisasi a. Struktur organisasi b. Pemisahan tugas dan wewenang c. Deskripsi tugas masing-masing bagian 5. Personalia a. Karyawan tetap dan karyawan tidak tetap 1) Jumlah karyawan 2) Karyawan per bagian b. Perekrutan karyawan c. Jam kerja d. Sistem penggajian dan pengupahan e. Hari kerja karyawan (cuti karyawan) f. Tunjangan karyawan 146 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Pemasaran a. Pemasaran produk (daerah pemasaran) b. Kantor cabang c. Saluran distribusi d. Siapa saja konsumennya e. Strategi Pemasaran 7. Produk a. Jenis produk b. Penentuan Harga Jual c. Potongan Harga B. Sistem Persediaan Barang Jadi 1. Bagian yang terkait dengan persediaan 2. Pembagian tugas dan wewenang 3. Dokumen yang digunakan apa saja 4. Catatan akuntansi yang digunakan 5. Prosedur Sistem Persediaan Barang Jadi 6. Kendala maupun hambatan yang sering dihadapi 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148 Lampiran 2 Tabel Daftar Pertanyaan Terkait dengan Sistem Persediaan Barang Jadi No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Pertanyaan Apakah perhitungan fisik persediaan dilakukan secara rutin? Apakah perusahaan membuat instruksi tertulis untuk perhitungan fisik persediaan? Apakah perhitungan fisik persediaan dilaksanakan oleh pihak yang bebas? Apakah persediaan cukup dilindungi dan diawasi? Apakah setiap penerimaan barang selalu dibuatkan laporan penerimaan barang? Apakah semua barang yang diterima dihitung dan dicek terhadap kelengkapan dan sebagainya? Apakah perusahaan menyelenggarakan catatan persediaan? Apakah perusahaan secara periodik menilai lebih lanjut selisih yang terjadi antara hasil perhitungan fisik dengan catatan? Ya Tidak Keterangan √ Perhitungan fisik dilakukan setiap hari pada shift terakhir. Instruksi perhitungan fisik persediaan tidak dibuat perusahaan secara tertulis. √ √ √ √ √ √ √ Perhitungan fisik persediaan dilaksanakan oleh karyawan rupa-rupa. Perusahaan menerapkan sistem penjagaan secara bergantian shift sehingga penjagaan dilakukan bergantian oleh karyawan. Penerimaan hasil produksi selalu dibuat dalam Laporan Produksi Harian. Gula yang diterima dari bagian pabrikasi dalam bentuk karung/zak ukuran 50 kilogram. Catatan persediaan gula dicatat dalam Daftar Persediaan Gula. Mandor gudang mengecek penghitungan fisik dengan membandingkan catatan pada kertas hitung dan gula yang ada digudang. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3 Tabel Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Perhitungan Fisik Persediaan. No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan A. Organisasi 1. Apakah perhitungan Perhitungan fisik persediaan fisik persediaan barang jadi dilakukan oleh dilakukan oleh panitia karyawan rupa-rupa yang yang terdiri dari fungsi dibagi atas 3 shift. √ pemegang kartu perhitungan fisik, fungsi penghitung dan fungsi pengecek? 2. Apakah perhitungan Perhitungan dilakukan oleh fisik dilakukan oleh fungsi gudang. √ fungsi selain fungsi gudang dan akuntansi? B. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 3. Apakah fungsi gudang Staf gudang hasil menyelenggarakan menggunakan kertas hitung √ daftar penghitungan namun penggunaannya fisik persediaan? belum optimal. 4. Apakah daftar hasil Mandor gudang hanya penghitungan mengecek catatan yang persediaan dibuat oleh karyawan rupaditandatangani oleh √ rupa dengan gula yang ada Ketua Panitia digudang tanpa memberikan Penghitungan Fisik otorisasi. Persediaan ? 5. Apakah pencatatan Kertas hitung dicek oleh hasil penghitungan mandor gudang tanpa fisik persediaan telah diotorisasi. didasarkan pada kartu peghitungan fisik yang √ telah diteliti kebenarannya oleh pihak yang berwenang? 6. Apakah harga satuan Harga satuan gula dicatat dicantumkan pada oleh staf akuntansi. √ daftar hasil penghitungan fisik? 7. Apakah dilakukan Gudang tidak √ adjustment terhadap menyelenggarakan rekap 149 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI kartu perhitungan fisik dengan daftar penghitungan fisik ? C. Praktik yang Sehat 8. Apakah kartu perhitungan fisik bernomor urut tercetak? 9. Apakah perhitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali secara independen? 10. Apakah peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan menghitung kuantitas persediaan dijamin ketelitiannya? atas hasil penghitungan fisik. √ √ Kertas hitung tidak bernomor urut tercetak. Penghitungan fisik yang dilakukan oleh karyawan rupa-rupa dicek oleh mandor gudang. Pembuatan laporan menggunakan Microsoft Excel. √ 150 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 4 Surat Persetujuan Penelitian 151 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 5 152 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 6 Lampiran 7 153 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8 Lampiran 9 Delivery Order 154 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 10 Surat Jalan Keluar Lampiran 11 Kertas Hitung 155