plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Tiara Sasotyaningtyas
NIM : 092114059
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
“…Tuhanku tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti..
Cobaan yang engkau alami tak melebihi kekuatanmu…...”
(♫♪ ♥ Pelangi Kasih-Nya ♥♫♪)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bapakku Djoko Prasetyo Adi dan Mamaku Siti Sudartini
Mbak Mayang, Mas Adit dan Dek Iya
Bayu ♥ yang selalu memberi semangat dan dukungan
Semua teman-teman tercinta yang selalu memberi semangat
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI PERSEDIAAN
BARANG JADI (Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo) dan
diajukan untuk diuji pada tanggal 23 Agustus 2013 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 26 Agustus 2013
Yang membuat pernyataan
(Tiara Sasotyaningtyas)
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama
: Tiara Sasotyaningtyas
Nomor Induk Mahasiswa
: 092114059
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Agustus 2013
Yang menyatakan
Tiara Sasotyaningtyas
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan berkat dan rahmat-Nya, yang tiada henti sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi” ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini
tidak mungkin dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada :
1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyatamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma
yang
telah
memberikan
kesempatan
untuk
belajar
dan
mengembangkan kepribadian.
2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Edi Kustanto, M.M. selaku Panitia Penguji Skripsi Program Studi
Akuntansi.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M.,Akt.,QIA selaku Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. M. Trisnawati Rahayu,S.E.,M.Si.,Ak.,QIA selaku Dosem Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi masukan
dalam penyusunan skripsi ini.
7. Pimpinan PT. Madubaru PG – PS Madukismo yang telah memberikan ijin
untuk melakukan penelitian khusunya Pak Maryono,Bu Risma, Pak Alex,
Pak Bambang, Pak Gathot dan Bu Dwi serta seluruh karyawan yang
membantu dengan memberikan data yang dibutuhkan.
8. Bapak Djoko Prasetyo Adi, Mama Siti Sudartini, Mbak Mayang sekeluarga,
Mas Adit tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam
melaksanakan pendidikan tanpa mengenal lelah.
9. Mama Nino yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga
penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. P. Bayu Budi Raharjo terkasih yang selalu memberikan dukungan dalam
segala situasi yang dihadapi penulis.
11. Kim-kim, Mbokde, Anggi, Bu Ilsa dan semua teman yang membantu
penulis dalam berdiskusi bersama.
12. Bunbun, Encis, Elyunae, Kaloka, Eneng, Kiki, Dembong yang selalu
memberikan dukungan dan semangat.
13. Teman-teman mahasiswa Akuntansi angkatan 2009 terutama teman-teman
kelas MPT yang selalu bersama dalam menghadapi masalah.
14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 26 Agustus 2013
Penulis
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ........................ v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ..................................................................... xv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................. xvii
ABSTRAK ...................................................................................................... xix
ABSTRACT ..................................................................................................... xx
BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 3
C. Batasan Masalah ....................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................... 5
BAB II
LANDASAN TEORI ..................................................................... 7
A. Sistem dan Prosedur ................................................................ 7
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Pengertian Sistem .............................................................. 7
2. Pengertian Prosedur ........................................................... 8
3. Karakteristik Sistem ......................................................... 9
B. Sistem Akuntansi ..................................................................... 11
1. Pengertian Sistem Akuntansi .............................................. 11
2. Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi .......................... 12
3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi ............. 12
4. Faktor Pengaruh Penyusunan Sistem Akuntansi ................. 13
5. Unsur Sistem Akuntansi ...................................................... 14
C. Sistem Informasi Akuntansi .................................................... 15
1. Informasi ............................................................................. 15
2. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ............................. 16
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi .................................... 18
D. Pengembangan Sistem ............................................................. 18
1. Pengertian Pengembangan Sistem ....................................... 18
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ................................... 20
E. Analisis Sistem ......................................................................... 20
1. Pengertian Analisis Sistem ................................................. 20
2. Tahapan Analisis Sistem .................................................... 21
F. Desain Sistem ........................................................................... 23
G. Bagan Alir ................................................................................ 26
H. Persediaan .................................................................................. 28
1. Pengertian Persediaan .......................................................... 28
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Jenis Persediaan ................................................................... 29
3. Sistem Pencatatan Persediaan .............................................. 29
I . Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi................................. 30
J. Sistem Pengendalian Intern ....................................................... 44
K. Reviu Penelitian Terdahulu ....................................................... 45
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 48
A. Jenis Penelitian ........................................................................ 48
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 48
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 49
E. Jenis Data ................................................................................. 50
F. Teknik Analisis Data ................................................................. 50
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................... 54
A. Sejarah Perusahaan ................................................................... 54
B. Perkembangan Perusahaan ....................................................... 55
C. Visi dan Misi ............................................................................ 56
D. Lokasi Perusahaan .................................................................. 56
E. Struktur Organisasi .................................................................... 57
F. Permodalan ................................................................................ 63
G. Produksi ..................................................................................... 64
H. Sumber Daya Manusia............................................................... 65
I. Kebijakan Akuntansi ................................................................. 66
J. Proses Pengolahan di PG.Madukismo ....................................... 70
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
K. Kegiatan Gudang ....................................................................... 73
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 75
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................................... 75
1. Deskripsi Kegiatan ............................................................... 75
2. Fungsi yang Terkait ............................................................. 76
3. Dokumen yang Digunakan .................................................. 78
4. Catatan yang Digunakan ...................................................... 81
5. Prosedur yang Dilaksanakan................................................ 82
6. Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi ........................................................ 86
7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi ........................................................ 91
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 95
1. Identifikasi Masalah yang Terjadi ....................................... 96
2. Identifikasi Penyebab Masalah ............................................ 97
3. Identifikasi Titik Keputusan ................................................ 98
4. Identifikasi Personil Kunci .................................................. 99
C. Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 100
1. Rancangan Fungsi ............................................................... 102
2. Rancangan Dokumen Kartu Penghitungan Gula ................. 105
3. Rancangan Jaringan Prosedur ............................................. 108
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4. Rancangan Bagan Alir Dokumen ........................................ 123
5. Rancangan Diagram Arus Data ........................................... 128
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 140
A. Kesimpulan .............................................................................. 140
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 141
C. Saran ........................................................................................ 142
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 144
LAMPIRAN
.......................................................................................... 145
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Simbol Bagan Alir Data .................................................................. 26
Tabel 2.2. Simbol Bagan Alir Dokumen (Flowchart) ...................................... 27
Tabel 2.3. Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi,
Sistem dan Prosedur yang Berkaitan ............................................... 31
Tabel 2.4. Sistem Pengendalian Intern dalam
Sistem Penghitungan Fisik Persediaan ............................................ 41
Tabel 2.5. Pengendalian Intern ......................................................................... 45
Tabel 4.1. Pembagian Tugas dan Wewenang PT. Madubaru
PG-PS Madukismo .......................................................................... 58
Tabel 4.2. Jumlah Karyawan PT. Madubaru PG-PS Madukismo .................... 66
Tabel 4.3. Analisa Gula PG. Madukismo Menurut
Standar P3GI.................................................................................... 73
Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi Terkait dengan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........ 78
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS
Madukismo ...................................................................................... 80
Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS
Madukismo ...................................................................................... 82
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur Terkait dengan Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo ......... 86
Tabel 5.5 Masalah yang teridentifikasi dan usulan yang ditawarkan kepada
perusahaan ....................................................................................... 101
Tabel 5.6 Ringkasan Penjelasan Rancangan Struktur OrganisasimGudang
yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS Madukismo................ 104
Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan yang Dilakukan pada Prosedur
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS
Madukismo ...................................................................................... 112
Tabel 5.8 Tabel Data Masukan dan Keluaran yang Terlibat dalam
Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru
PG-PS Madukismo .......................................................................... 128
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan SIstem ....................................... 20
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. ....................................... 34
Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi yang Dijual ................... 36
Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur
Pencatatan Harga Pokok Produk yang
Diterima Kembali dari Pembeli ................................................. 39
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik
Persediaan ................................................................................. 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............. 57
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan
PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 86
Gambar 5.2 Rancangan Kartu Penghitungan Gula........................................ 106
Gambar 5.3 Rancangan Rekap Perhitungan Gula ......................................... 111
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ....... 122
Gambar 5.5 Rancangan Diagram Konteks Sistem Persediaan Barang Jadi
pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo..................................... 129
Gambar 5.6 Rancangan Bagan Berjenjang Sistem Persediaan Barang Jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 130
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 5.7 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Persediaan Barang Jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo ............................................. 131
Gambar 5.8 Rancangan Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 132
Gambar 5.9 Rancangan Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 133
Gambar 5.10 Rancangan Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 134
Gambar 5.11 Rancangan Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 135
Gambar 5.12 Rancangan Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo ........................ 136
Gambar 5.13 Rancangan Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Persediaan
Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo ......................... 137
Gambar 5.14 Rancangan Diagram Level 1 Proses Pelaporan Kepada
Manajer Sistem Persediaan Barang Jadi
PT. Madubaru PG-PS Madukismo ............................................ 138
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM AKUNTANSI
PERSEDIAAN BARANG JADI
Studi Kasus di PT. Madubaru PG – PS Madukismo
Tiara Sasotyaningtyas
NIM : 092114059
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui penerapan sistem
akuntansi persediaan barang jadi di perusahaan dan (2) untuk memberikan usulan
rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dapat mengatasi masalah
atau perbaikan sistem persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS
Madukismo.
Langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian adalah (1)
mendeskripsikan sistem persediaan barang jadi di PT Madubaru PG-PS
Madukismo, (2) mengidentifikasi masalah dengan cara melakukan identifikasi
masalah, mengidentifikasi penyebab masalah, mengidentifikasi titik keputusan,
dan mengidentifikasi personil-personil kunci dan (3) melakukan perancangan
sistem akuntansi persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo.
Hasil dari penelitian ini adalah (1) sistem akuntansi persediaan barang jadi
di perusahaan telah mendukung kegiatan operasional perusahaan namun sistem
akuntansi persediaan barang jadi masih memerlukan suatu pengembangan karena
beberapa pengendalian intern yang berkaitan dengan sistem penghitungan fisik
belum dilakukan dan (2) perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi
yang dilakukan dengan melakukan pengembangan dari sistem yang telah ada di
perusahaan. Perancangan dilakukan untuk memberikan solusi atas masalah yang
dihadapi meliputi perancangan fungsi, perancangan prosedur, perancangan
dokumen baru, perancangan bagan alir dokumen serta perancangan diagram arus
data.
xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS AND DESIGN OF FINISHED GOODS INVENTORY
ACCOUNTING SYSTEM
A case study at PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Tiara Sasotyaningtyas
NIM : 092114059
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013
The objectives of this research are (1) to understand the implementation of
the finished goods inventory accounting system at the company and (2) to provide
a design of accounting system for the finished goods inventory system.
The step taken to achieve the research objective were (1) describing the
finished goods inventory system at PT Madubaru PG-PS Madukismo Yogyakarta,
(2) identifying the problem, the cause of the problem, the decision points and the
key personnel, and (3) designing the accounting system for the finished goods
inventory system.
The result of the research are (1) finished goods inventory accounting
system has been supporting the company’s operations but the system requires an
improvement because several principles of internal control related to the physical
counting has not been applied, (2) the designing of the finished goods inventory
system by improving the existing system. It was done to provide solutions to the
problems and it covered the function design, the new document design, the
procedure design, the flowchart design and the data flow diagram design.
xx
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan teknologi yang pesat serta perkembangan
sektor ekonomi mempengaruhi perkembangan perusahaan, baik perusahaan
dagang, jasa dan manufaktur. Kemajuan teknologi dan informasi berkaitan
erat demi mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya,
yaitu memperoleh laba. Informasi yang diperoleh sebagai input yang dapat
diandalkan maka dapat menghasilkan output sebagai keputusan yang tepat
bagi kelangsungan perusahaan. Hal ini terkait dengan sistem yang digunakan
perusahaan dalam mengelola pelaksanaan kegiatan operasionalnya.
Perusahaan dagang, jasa maupun manufaktur memerlukan suatu
sistem akuntansi untuk mengelola persediaannya. Persediaan merupakan
salah satu bagian atau asset yang penting bagi perusahaan untuk kegiatan
operasionalnya. Bagi perusahaan dagang, persediaan merupakan asset yang
diperoleh dari pihak lain yang nantinya dijual kembali tanpa proses lebih
lanjut atau tanpa mengalami perubahan bentuk. Bagi perusahaan manufaktur,
persediaan merupakan asset yang dibeli dalam bentuk bahan mentah yang
nantinya akan diolah menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual. Dalam
perusahaan manufaktur memiliki 3 (tiga) jenis persediaan yaitu persediaan
bahan baku, persediaan barang dalam proses dan persediaan barang jadi.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Suatu sistem informasi dapat membantu manajemen perusahaan untuk
mengatur penggunaan persediaan. Maka diperlukan suatu sistem informasi
yang dapat berjalan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba. Untuk tujuan tersebut
dibutuhkan analisis terhadap sistem yang telah diterapkan oleh perusahaan
yang selanjutnya dipakai untuk menentukan suatu rancangan sistem akuntansi
persediaan yang sesuai dan mudah digunakan oleh perusahaan.
PT. Madubaru PG-PS Madukismo merupakan perusahaan manufaktur
yang mempunyai usaha pokok Pabrik Gula Dan Pabrik Spiritus. Sebagai
perusahaan manufaktur PT. Madubaru PG-PS Madukismo memiliki
persediaan yang terdiri dari persediaan bahan baku yang berupa tebu,
persediaan barang dalam proses yang nantinya diolah menjadi produk
samping (spiritus) berupa tetes tebu, dan produk jadi yaitu gula pasir. Dalam
kegiatan operasionalnya PT. Madubaru PG-PS Madukismo membutuhkan
suatu
sistem
yang
dapat
membantu
manajeman
untuk
mengelola
persediaannya. Sistem informasi ini digunakan untuk mengendalikan
sekaligus mengawasi persediaan perusahaan sehingga sistem ini harus efektif
dan efisien.
Masalah utama yang dihadapi perusahaan manufaktur, dalam hal ini
PT Madubaru PG-PS Madukismo pada sistem persediaan yaitu mengenai
penilaian persediaan. Untuk mengatasi masalah – masalah yang berkaitan
dengan sistem informasi akuntansi persediaan tersebut perlu dilakukan
analisis sehingga nantinya hasil analisis tersebut mampu mengatasi masalah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
maupun kelemahan pada sistem yang sudah ada. Hasil analisis tersebut
digunakan sebagai dasar untuk merancang suatu sistem sehingga dapat
menjawab kebutuhan manajemen dalam mengambil suatu keputusan. Maka
penulis tertarik mengambil judul “Analisis dan Perancangan Sistem
Akuntansi Persediaan Barang Jadi Studi Kasus di PT. Madubaru PG-PS
Madukismo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem akuntansi persediaan barang jadi yang diterapkan oleh
PT.Madubaru PG-PS Madukismo?
2. Bagaimanakah rancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi bagi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo?
C. Batasan Masalah
1. Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan PT.Madubaru
PG-PS Madukismo meliputi barang jadi berupa gula dan spiritus, maka
penulis memberikan batasan masalah agar pembahasan terfokus pada
sistem akuntansi persediaan barang jadi gula yang berlangsung pada saat
masa produksi.
2. PT.Madubaru
PG-PS
Madukismo
dalam
menjalankan
kegiatan
operasionalnya telah memiliki database beserta berbagai informasi antara
lain jumlah gula yang ada di gudang, status kepemilikan gula, dll. Untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
penelitian ini, penulis hanya membatasi mengenai alur dokumen dan
diagram arus data, tanpa melakukan perubahan terhadap program aplikasi
yang selama ini digunakan perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini
hanya membahas mengenai proses yang dilaksanakan.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan di PT.Madubaru PG-PS Madukismo
adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
2. Untuk membuat suatu rancangan sistem akuntansi persediaan yang dapat
mengatasi permasalahan yang terjadi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penulis dapat lebih mengembangkan ilmu teori yang telah didapatkan pada
waktu kuliah dengan praktik dalam dunia usaha melalui penelitian yang
dilakukan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitiian ini diharapkan dapat menjadi koleksi perpustakaan dan
menjadi referensi dengan tujuan menambah pengetahuan mengenai sistem
akuntansi persediaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
3. Bagi Perusahaan
Perusahaan memperoleh masukan rekomendasi suatu sistem yang dapat
mengatasi suatu permasalahan yang terjadi pada sistem akuntansi
persediaan sehingga dapat diterapkan untuk kelangsungan kegiatan usaha
perusahaan yang lebih baik.
F. Sistematika Penulisan
Bab I
: Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang menjelaskan
mengapa masalah ini dipilih dan dibahas oleh peneliti. Rumusan
masalah yang berisi pertanyaan apa masalah yang akan diteliti
oleh peneliti. Batasan masalah yang berisikan batasan dalam
penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Manfaat dan tujuan
penelitian yang membahas manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini. Sistematika penulisan yang berisi urutan penulisan
pembahasan di dalam penelitian ini.
Bab II
: Landasan Teori
Bab ini berisikan teori-teori yang melandasi penelitian ini dan
reviu penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan berpikir
peneliti dalam melakukan pembahasan terhadap masalah yang
diteliti.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Bab III
6
: Metode Penelitian
Bab ini membahas jenis penelitian, subjek dan objek penelitian,
waktu dan lokasi penelitian, data yang diperlukan, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.
Bab IV
: Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan mengenai sejarah perusahaan, lokasi
perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi,
permodalan,
produksi,
sumber
daya
manusia,
kebijakan
akuntansi, proses pengolahan di PG. Madukismo, serta kegiatan
gudang PG. Madukismo.
Bab V
: Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi analisis dan pembahasan terhadap sistem
penerimaan kas perusahaan dan perancangan sistem informasi
akuntansi persediaan barang jadi yang diberikan peneliti kepada
perusahaan.
Bab VI
: Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan jawaban atas
pertanyaan pada rumusan masalah pada bagian pendahuluan,
saran-saran yang dapat diberikan kepada perusahaan dan
keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Menurut W. Gerald Cole dalam Zaki Baridwan (1991:3) sistem
adalah suatu kerangka dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan
yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan.
Menurut Narko (1994:1) sistem diartikan sebagai suatu kesatuan
yang terdiri dari interaksi elemen-elemen (dikatakan sub-sistem) yang
berusaha mencapai tujuan tertentu.
Menurut Mulyadi (1997:2) sistem adalah sekelompok unsur yang
erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto HM, terdapat dua kelompok pendekatan dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedur dan
elemennya. Pendekan sistem yang menekankan pada prosedur adalah
sebagai berikut: “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Pendekatan sistem yang menekankan pada elemennya adalah sebagai
berikut: “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
7
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
Jadi sistem adalah kumpulan atau gabungan dari beberapa unsur
yang saling berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan
yang berupa suatu informasi yang bermanpaat bagi pengguna.
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah urut-urutan pekerjaan klerikal yang melibatkan
beberapa orang, yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang
sama terhadap penanganan transaksi perusahaan yang berulang ( Narko
1994 : 1 ).
Menurut Mulyadi (2008 : 5), prosedur adalah suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Menurut Muhammad Ali (2000 : 325), prosedur adalah tata cara
kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan.
Menurut Amin Widjaja (1995 : 83), prosedur adalah sekumpulan
bagian yang saling berkaitan misalnya : orang, jaringan gudang yang harus
dilayani dengan cara yang tertentu oleh sejumlah pabrik dan pada
gilirannya akan mengirimkan pelanggan menurut proses tertentu.
Menurut Kamaruddin (1992 : 836 – 837), prosedur pada dasarnya
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu
sama lainnya dan prosedur-prosedur yang berkaitan melaksanakan dan
memudahkan kegiatan utama dari suatu organisasi”.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
Sedangkan pengertian prosedur menurut Ismail masya (1994 : 74)
mengatakan bahwa prosedur adalah suatu rangkaian tugas-tugas yang
saling berhubungan yang merupakan urutan-urutan menurut waktu dan tata
cara tertentu untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dilaksanakan
berulang-ulang.
Maka prosedur adalah suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja
yang tetap yang telah ditentukan.
3. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (1996 : 7 ) suatu sistem mempunyai karakteristik
atau sifat-sifat yang tertentu, antara lain :
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa
suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak
peduli betapapun kecilnya selalu mengandung komponen-komponen
atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari
sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
b. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem
tersebut
c. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dengan demikian harus dijaga dan
dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara suatu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem yang lainnya. Keluaran dari
subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
e. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam
sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan
sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
f. Keluaran Sistem
Keluaran
adalah
hasil
dari
energi
yang
diolah
dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau
kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau
sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem akuntansi akan mengolah
data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan lain yang
dibutuhkan manajemen.
B. Sistem Akuntansi
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (1997:3), sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan, dan laporan, yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
2. Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi :
a.
Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
b.
Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah
ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur
informasi
c.
Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern,
yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi
akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai
pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan
d.
Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan
akuntansi.
3. Tipe Penugasan Pengembangan Sistem Akuntansi
Tipe penugasan pengembagan sistem akuntansi, menurut Mulyadi
sebagai berikut :
a. Pengembangan suatu sistem akuntansi baru yang lengkap.
b. Perluasan Sistem akuntansi yang sekarang dipakai agar mencakup
kegiatan bisnis yang baru.
c. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang
digunakan.
Perancangan berbagai sistem akuntansi ini mencakup berbagai jaringan
prosedur yang terdapat dalam setiap sistem tersebut, termasuk perancangan
berbagai formulir yang digunakan dalam setiap sistem akuntansi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Penugasan pengembangan sistem dapat berupa perbaikan berbagai
tahap prosedur dalam suatu sistem akuntansi yang sekarang digunakan oleh
perusahaan. Dengan perubahan lingkungan tempat sistem akuntansi
tersebut digunakan, sistem yang digunakan sekarang kemungkinan tidak
cocok lagi dengan lingkungan yang telah berubah tersebut. Keadaan ini
menuntut perbaikan terhadap sebagian sistem akuntansi tanpa harus
melakukan perombakan terhadap keseluruhan unsur sistem tersebut.
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan sistem
akuntansi
Dalam penyusunan sistem akuntansi untuk suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan beberapa faktor yang penting sebagai berikut :
a. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu
bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang
diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan
dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip aman yang
berarti bahwa sistem akuntansi dapat membantu menjaga keamanan
harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik
perusahaan
maka
sistem
akuntansi
harus
disusun
dengan
mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern.
c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang
berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
dapat ditekan sehingga relative tidak mahal, dengan kata lain,
dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
5. Unsur-unsur sistem akuntansi
Menurut Mulyadi (1997:4-5) unsur suatu sistem akuntansi pokok
sebagai berikut :
a. Formulir, merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Dengan formulir ini, data
yang bersangkutan
dengan transaksi yang direkam pertama kali dijadikan dasar dalam
pencatatan.
b. Jurnal, merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Dalam jurnal ini pula terdapat kegiatan peringkasan data, yang
hasil
peringkasannya
kemudian
di-posting
ke
rekening
yang
bersangkutan dalam buku besar.
c. Buku Besar (general ledger), terdiri dari rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat
dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di
pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan
untuk penyajian laporan keuangan.
d. Buku Pembantu (susbsidiary ledger), terdiri dari rekening-rekening
pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening
tertentu dalam buku besar. Buku besar dan buku pembantu merupakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
catatan akuntansi akhir, yang berarti tidak ada catatan akuntansi lain
lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening
buku besar dan buku pembantu.
e. Laporan, merupakan hasil akhir proses akuntansi yang berupa neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok
produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan,
daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, dan daftar saldo
persediaan yang lambat penjualannya.
C. Sistem Informasi Akuntansi
1. Informasi
a. Pengertian informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna
untuk pembuatan keputusan( Wing Wahyu Winarso, 2006 : 1.6).
b. Kualitas Informasi
Informasi juga memiliki kualitas. Kualitias informasi menurut John
Burch dan Gary Grudnitski, seperti yang tertulis dalam buku
Jogiyanto, diibaratkan dengan sebuah rumah yang memiliki tiga pilar
(Jogiyanto, 2003:10).
Pilar tersebut adalah:
1) Akurat, berarti suatu informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
2) Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerima
tidak boleh terlambat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3) Relevan
berarti
informasi
memiliki
manfaat
untuk
16
para
pemakainya (user).
2. Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi menurut Jogiyanto (2005, 11) adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan – laporan yang diperlukan.
Komponen Sistem Informasi
a. Blok Input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.
Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
b. Blok Model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua pemakai sistem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
d. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,
teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran,
dan
membantu
pengendalian
dari
sistem
secara
keseluruhan.
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di
pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
DBMS (Database Management System).
f. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung
cepat diatasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan
untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi
yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
3. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
a. Mengamankan harta/kekayaan perusahaan.
b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan
c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal.
d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan atau divisi.
e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit (pemeriksaan).
f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran
perusahaan.
g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan
dan pengendalian.
D. Pengembangan Sistem
1. Pengertian Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun
suatu sistem baru untuk menggantikan suatu sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto 2005:35).
Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena
ada beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini.
a. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
1) Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan. Ketidak
beresan ini dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja yang
menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaandan
kebenaran dari data menjadi kurang terjamin; kesalahan-kesalahan
yang tidak disengaja juga dapat menyebabkan kebenaran dari data
kurang terjamin; tidak efisiennya operasi serta tidak ditaatinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
2) Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya
sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah
kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data
semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena
adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak
efektif lagi, sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi
lagi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities).
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya.
Perangkat keras komputer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi
telah begitu cepat berkembang. Organisasi mulai merasakan bahwa
teknologi
informasi
ini
perlu
digunakan
untuk
meningkatkan
penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses
pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
c. Adanya instruksi-instruksi (directives).
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya
intruksi-instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi,
misalnya peraturan pemerintah.
2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sumber : Jogiyanto, 2005, 52
E. Analisis Sistem
1. Pengertian Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto (2005: 129), definisi analisis sistem adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
2. Tahapan Analisis Sistem
Menurut Mulyadi tahap analisis sistem, analis sistem membantu
pemakai informasi dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh
pemakai untuk melaksanakan pekerjaannya.
Analisis Sistem : Analisis sistem membantu pemakai informasi
dalam mengidentifikasi informasi yang diperlukan oleh pemakai untuk
melaksanakan pekerjaannya.
a.
Analisis Pendahuluan : Analisis sistem mengumpulkan informasi
untuk
memperoleh
gambaran
secara
menyeluruh
mengenai
perusahaan kliennya.
b. Penyusunan
Usulan
Pelaksanaan
Analisis
Sistem
: Untuk
mempertemukan pikiran pemakai informasi dengan analis sistem
mengenai pekerjaan pengembangan sistem akuntansi yang akan
dilaksanakan oleh analis sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai
informasi.
c.
Pelaksanaan Analisis Sistem : Didasarkan pada rencana kerja yang
dituangkan dalam Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Contoh
langkah yang dilakukan oleh analis sistem dalam melaksanakan
analisis sistem adalah :
1)
Analisis Laporan yang Dihasilkan Sistem Sekarang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2)
Menganalisis Transaksi
3)
Mempelajari Catatan Pertama
4)
Mempelajari Catatan Terakhir
22
d. Penyusunan Laporan Hasil Analisis Sistem :Merupakan dokumen
tertulis yang dibuat oleh analis sistem untuk diserahkan kepada
pemakai informasi yang berisi temuan-temuan yang diperoleh oleh
analis sistem dalam analisis sistem. Isi Laporan Hasil Analisis Sistem
meliputi :
1) Pernyataan kembali alasan yang mendasari dan luas analisis
sistem yang dilaksanakan oleh analis sistem.
2) Daftar masalah besar yang ditemukan analis sistem.
3) Surat pernyataan persyaratan informasi yang diperlukan oleh
pemakai informasi.
4) Suatu pernyataan tentang asumsi penting yang dibuat oleh analis
sistem selama melakukan analisis sistem.
5) Suatu proyeksi sumber daya yang diperlukan beserta biaya yang
dibutuhkan dalam perancangan sistem akuntansi yang baru, atau
pengubahan sistem yang sekarang digunakan oleh perusahaan.
Proyeksi ini mencakup kelaikan dilanjutkannya tahap-tahap
berikutnya pengembangan sistem akuntansi.
6) Rekomendasi yang bersangkutan dengan sistem yang diusulkan
atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem
yang diusulkan tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
Menurut Jogiyanto langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
selama analisis sistem, meliputi :
a. Mengidentifikasi Masalah (Identify)
1) Mengidentifikasi penyebab masalah.
2) Mengidentifikasi titik keputusan.
3) Mengidentifikasi personil kunci.
b. Memahami kerja dari sistem yang ada (Understand)
1) Menentukan jenis penelitian.
2) Merencanakan jadwal.
3) Membuat penugasan penelitian.
4) Membuat agenda wawancara.
5) Mengumpulkan hasil penelitian.
c. Menganalisa sistem (Analize)
1) Menganalisa kelemahan sistem.
2) Menganalisa kebutuhan informasi pemakai.
d. Membuat laporan hasil analisa (Report)
1) Pelaporan bahwa analisa telah selesai dilakukan.
2) Meluruskan kesalahan apa yang telah ditemui dan dianalisa.
F. Desain Sistem
1. Pengertian Desain Sistem
Arti Desain Sistem secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
b.
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
c.
Persiapan untuk rancang bangun implentasi
d.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
e.
Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah
ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
f.
Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.
Berbagai dokumen tertulis terebut digunakan oleh analis sistem
untuk menyajikan dan menawarkan desain sistem bagi pemakai informasi.
Tahapan desain sistem dibagi menjadi enam tahap:
a. Desain sistem secara garis besar
b. Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
c. Evaluasi sistem
d. Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar.
e. Desain sistem secara rinci
f. Penyusunan Laporan final desain sistem secara rinci
2. Tujuan Desain Sistem
Menurut Jogiyanto tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau
tujuan utama, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang
terlibat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci,
yaitu pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya
digunakan untuk pembuatan progam komputernya.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai
sasaran-sasaran sebagai berikut :
a. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan.
Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode
harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan serta
mudah dipahami dan digunakan.
b. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai
dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang
dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
c. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan
transaksi,
pelaporan
manajemen
dan
mendukung
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-tugas
yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
d. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang
meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode, prosedurprosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan
pengendalian intern.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
G. Bagan Alir
1. Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Menurut Mulyadi, bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan
aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.
Simbol yang digunakan dalam Bagan Alir Data :
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)
Simbol
Keterangan
Pengolahan
data
Proses
Aliran material dan aliran data
Penghubung
Halaman Sama
Penghubung
Halaman Lain
Tempat penyimpanan data atau arsip
Sumber atau tujuan data
Masukan / Keluaran
Ditunjukkan oleh garis alir
Sumber : Mulyadi, 2001, 58
2. Flowchart
Menurut Mulyadi (2001:242) bagan alir (flowchart) adalah teknik
analisa yang dipergunakan untuk mendiskripsikan beberapa aspek dari
sistem akuntansi secara jelas, ringkas, dan logis. Sedangkan menurut
Nugroho.W (2001:39) bagan alir adalah suatu diagram simbol yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
menampilkan aliran data dan rangkaian tahapan operasi dalam suatu sistem.
Berikut ini merupakan simbol – simbol yang digunakan dalam bagan alir
(flowchart) :
Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir (Flowchart)
No.
Simbol
1.
2.
Nama
Keterangan
Dokumn
Dokumen tersebut dapat dipersiapkan
dengan tulisan tangan atau dicatat
dengan komputer
Beberapa
tembusan dari
satu dokumen
Catatan
3.
4.
5.
File
7.
Arus
dokumen atau
proses
Off-Page
connector
9.
Keputusan
10.
Terminal
Sumber: Mulyadi, 2001, 60-63
Fungsi input/output apapun di dalam
bagan alir program. Juga digunakan
untuk mewakili jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen.
Biasanya menghasilkan atas
perubahan atas data atau informasi
Pemrosesan
dengan
komputer
Proses manual Pelaksanaan pemrosesan yang
dilakukan secara manual
6.
8.
Digambarkan dengan cara
menumpukan simbol dokumen dan
mencetak nomor dokumen di bagian
depan sudut kanan atas
Filedokumen secara manual di
simpan, huruf yang ditulis di dalam
simbol menunjukan pengaturan file
secara N=numeric, A=alfabetis,
D=tanggal
Arah arus dokumen atau proses
Suatu penanda masuk dari atau keluar
dari halaman
Langkah pengambilan keputusan
Titik awal,akhir atas pemberhentian
dalam suatu proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
H. Persediaan
1. Pengertian Persedian
a.
Pengertian Persediaan secara umum :
Pengertian
persediaan yaitu barang-barang
yang
disimpan untuk
digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang.
Persediaan terdiri dari persediaan barang baku, persediaan barang
setengah jadi dan persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi dan
barang setengah jadi disimpan sebelum digunakan atau dimasikkan
kedalam proses produksi, sedangkan persediaan jadi atau barang
dagangan disimpan sebelum dijual atau dipasarkan. Dengan demikian
perusahaan yang melakukan kegiatan usaha pada umumnya memiliki
persediaan.
b.
Pengertian persediaan menurut IAI
Definisi persediaan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah
sebagai berikut:
“Persediaan adalah aktiva: Tersedia untuk dijual, dalam proses
produksi dan atau dalam perjalanan atau, dalam bentuk bahan mentah
atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.”
c.
Istilah persediaan dikemukakan oleh Donal E. Kieso, Jerry J. Weygant
dan Terry D. Warfield yang diterjemahkan oleh Emil Salim,
“Persediaan adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang akan
dijual.”(2007:402).
2. Jenis Persediaan
Persediaan dalam perusahaan manufaktur dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
a.
Persediaan bahan baku (raw material)
Barang-barang yang digunakan untuk proses produksi menjadi
barang jadi. Beberapa bahan baku diperoleh secara langsung dari
sumber alam. Namun demikian, lebih sering lagi bahwa bahan baku
diperoleh dari perusahaan lain. Bahan baku merupakan barang-barang
yang belum dimasukkan ke dalam proses produksi.
b.
Persediaan barang dalam proses (good in process)
Barang dalam proses terdiri dari barang-barang yang baru
sebagian diproses dan masih perlu diproses lebih lanjut untuk
kemudian menjadi barang siap jual.
c.
Persediaan barang jadi (finished good)
Barang yang telah selesai merupakan produk yang telah
diproduksi dan siap untuk dipersiapkan atau siap untuk dijual.
3. Sistem Pencatatan Persediaan
Menurut Mulyadi (2001, 556) metode pencatatan persediaan dibagi
atas dua macam metode, yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
a. Sistem Persediaan Periodik (Physical Inventory System)
Sistem ini digunakan setiap terjadi transaksi penjualan, hanya
pendapatan dari penjualan itu yang dicatat sedangkan ayat jurnal untuk
mencatat harga pokok barang yang dijual tidak dicatat.
b. Sistem Persediaan Perpetual (Perpetual Inventory System)
Sistem yang menggunakan catatan akuntansi yang secara terus
menerus mengungkapkan jumlah persediaan yang ada. Dalam sistem
ini dilakukan dengan mencatat kuantitas dan harga.
I. Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
1. Sistem Akuntansi Persediaan
Sistem Akuntansi Persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap
jenis persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan
sistem penjualan, sistem retur penjualan,sistem pembelian, dan sistem
akuntansi biaya produksi. Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri
dari: persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan
bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habispakai
pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang , persediaan
hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang
merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali.
Berikut tabel 2.3 menunjukkan tipe persediaan, transaksi yang
mempengaruhi serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan tipe
persediaan tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem
dan Prosedur yang berkaitan
Tipe
Persediaan
Persediaan
produk jadi
Persediaan
produk dalam
proses
Persediaan
bahan baku
Transaksi
Produk selesai
diproduksi
Sistem dan prosedur yang
bersangkutan
Prosedur pencatatan harga pokok
produk jadi
Penjualan
Prosedur pencatatan harga pokok
produk jadi yang dijual
Retur Penjualan
Posedur pencatatan harga pokok
produk jadi yang diterima kembali
dari pembeli
Perhitungan fisik
persediaan
Produk selesai
diproduksi
Sistem penghitungan fisik persediaan
Readjustment
Prosedur readjustment persediaan
produk dalam proses
Penghitungan fisik
persediaan
Pembelian
Sistem penghitungan fisik persediaan
Retur pembelian
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dikembalikan kepada
pemasok
Pemakaian barang
gudang (dicatat
sebagai biaya bahan
baku)
Prosedur permintaan dan pengeluaran
barang gudang.
Pengembalian barang
gudang
Prosedur pencatatatan tambahan
harga pokok persediaan karena
pengembalian barang gudang
Penghitungan fisik
persediaan
Sistem penghitungan fisik persediaan
Prosedur pencatatan produk jadi
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dibeli
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
Tabel 2.3 Tipe Persediaan, Transaksi yang Mempengaruhi, Sistem
dan Prosedur yang berkaitan (Lanjutan)
Tipe
Persediaan
Persediaan
bahan
penolong
Persediaan
bahan habis
pakai pabrik,
persediaan
suku cadang
Transaksi
Pembelian
Sistem dan prosedur yang
bersangkutan
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dibeli
Retur pembelian
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dikembalikan kepada
pemasok
Pemakaian barang
gudang (dicatat
sebagai biaya
overhead pabrik
sesungguhnya)
Prosedur permintaan dan pengeluaran
barang gudang.
Pengembalian barang
gudang
Prosedur pencatatatan tambahan
harga pokok persediaan karena
pengembalian barang gudang
Penghitungan fisik
persediaan
Pembelian
Sistem penghitungan fisik persediaan
Retur pembelian
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dikembalikan kepada
pemasok
Pemakaian barang
gudang (dicatat
sebagai overhead
pabrik sesungguhnya,
biaya administrasi
dan umum, biaya
pemasaran)
Prosedur permintaan dan pengeluaran
barang gudang.
Pengembalian barang
gudang
Prosedur pencatatatan tambahan
harga pokok persediaan karena
pengembalian barang gudang
Penghitungan fisik
persediaan
Sistem penghitungan fisik persediaan
Sumber : Mulyadi, 2001, 554-555
Prosedur pencatatan harga pokok
persediaan yang dibeli
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
2. Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi
persediaan barang jadi adalah:
a. Prosedur pencatatan produk jadi.
1) Deskripsi Prosedur
Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang
diterbitkan ke dalam rekening persediaan produk jadi dan
dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses.
2) Dokumen
Dokumen
sumber
yang
digunakan
dalam
prosedur
pencatatan produk jadi adalah laporan produk selesai dan bukti
Memorial.
3) Catatan Akuntansi
Catatan
akuntansi
yang
digunakan
dalam
prosedur
pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu barang, kartu
persediaan dan jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Produk Jadi
Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan oleh Bagian
Kartu Persediaan berdasarkan produk selesai yang diterima oleh
Bagian Kartu Persediaan dari Bagian Produksi. Berdasarkan laporan
produk selesai tersebut, Bagian Kartu Persediaan menghitung harga
pokok produk selesai berdasarkan data biaya produksi yang telah
dikumpulan dalam kartu harga pokok produk pesanan yang
bersangkutan. Total harga pokok produk ini dipakai sebagai dasar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
untuk membuat bukti memorial, yang merupakan dokumen sumber
Bagian Kartu Persediaan untuk mencatat harga pokok produk
selesai dalam kartu persediaan.
Bagian Jurnal mencatat harga pokok produk jadi di dalam
jurnal umum berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan
dokumen pendukung berupa kartu harga pokok dan laporan produk
selesai. Jurnal yang dibuat untuk mencatat harga pokok produk jadi
adalah:
Persediaan Produk Jadi
Barang Dalam Proses
xx
xx
Gambar 2.2 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga
Pokok Produk Jadi
Sumber : Mulyadi, 2001, 561.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
b. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang dijual.
1) Deskripsi Prosedur
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem
penjualan di samping prosedur lainnya seperti: prosedur order
penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang,
prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang.
2) Dokumen
Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan produk jadi adalah surat order pengiriman dan faktur
penjualan.
3) Catatan Akuntansi
Catatan
akuntansi
yang
digunakan
dalam
prosedur
pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual adalah: kartu
gudang, kartu persediaan, jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Jadi yang Dijual
Bagian
Kartu
Persediaan
secara
periodik
membuat
rekapitulasi harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu
berdasarkan data yang direkam dalam kartu persediaan. Total harga
pokok
produk
yang
dijual
selama
periode
tertentu
yang
dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan dipakai
oleh bagian kartu perediaan untuk membuat bukti memorial.
Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekapitulasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
harga pokok penjualan. Bagian jurnal mencatat harga pokok produk
yang dijual ke dalam jurnal umum dengan jurnal:
Harga Pokok Penjualan
xxx
Persediaan Produk Jadi
xxx
Gambar 2.3 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga
Pokok Produk yang Dijual
Sumber : Mulyadi, 2001, 564
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
c. Prosedur pencatatan harga pokok produk yang diterima kembali dari
pembeli.
1) Deskripsi Prosedur
Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh
pembeli, maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi
persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi
dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan
menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh
bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi.
Dimana prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang
membentuk sistem retur penjualan.
2) Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan harga
pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli adalah : laporan
penerimaan barang dan memo kredit.
3) Catatan Akuntansi
Catatan
akuntansi
yang
digunakan
dalam
prosedur
pencatatan produk jadi adalah kartu gudang, kartu persediaan dan
jurnal umum.
4) Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Jadi yang Diterima Kembali dari Pembeli
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
Bagian gudang melakukan pencatatan di kartu gudang dan
kartu barang dengan menambah kuantitas persediaan produk jadi
yang diterima kembali dari pembeli
Pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali
dari pembeli dan kuantitasnya dicatat dalam kartu persediaan
barang jadi oleh bagian kartu persediaan barang jadi berdasarkan
memo kredit.
Bagian jurnal mencatat harga pokok produk jadi yang
diterima kembali dari pembeli dicatat oleh jurnal berdasarkan memo
kredit yang dilampiri bukti pendukung (Laporan penerimaan
barang). Jurnal yang dibuat adalah:
Persediaan Produk Jadi
xxx
Harga Pokok Penjualan
xxx
Bagan alir dokumen prosedur pencatatan harga pokok produk jadi
yang diterima dari pembeli diperlihatkan pada gambar 2.4.
d. Sistem penghitungan fisik.
1) Deskripsi Prosedur
Sistem perhitungan fisik persediaan umumnya digunakan
oleh perusahaan untuk mengitung secara fisik persediaan yang
disimpan di gudang, yang hasinya digunakan untuk meminta
pertanggung jawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi
penyipanan, dan pertanggung jawaban bagian kartu persediaan
mengenai kendalan catatan persediaan yang diselenggarakannya,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
serta untuk melakukan penyesuaian (adjusment) terhadap catatan
persediaan di bagian kartu persediaan.
Gambar 2.4 Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Harga
Pokok Produk yang Diterima Kembali dari Pembeli
Sumber : Mulyadi, 2001, 566
2) Dokumen
Dokumen yang digunakan untuk merekam, meringkas, dan
membukukan hasil penghitungan fisik persediaan antara lain : Kartu
penghitungan fisik (inventory tag), daftar hasil perhitungan fisik
(inventory summary sheet), bukti memorial.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
3) Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem perhitunhan
fisik persediaan adalah kartu persediaan, kartu gudang, dan jurnal
umum.
4) Fungsi yang Terkait
Fungsi yang dibentuk untuk melaksanakan perhitungan fisik
persediaan umumnya bersifat sementara, yang biasanya berbentuk
panitia atau komite ,yang anggotanya dipilihkan dari karyawan yang
tidak menyelenggarakan catatan akuntansi persediaan dan tidak
melaksanakan fungsi gudang. Panitia perhitungan fisik persediaan
terdiri dari
pemegang kartu perhitungan fisik, penghitung, dan
pengecek.
Dengan demikian fungsi yang terkait dalam sistem
penghitungan fisik persediaan adalah panitia perhitungan fisik
persediaan, fungsi akuntansi serta fungsi gudang.
5) Jaringan Prosedur yang Memmbentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem perhitungan fisik
persedian adalah prosedur perhitungan fisik, prosedur kompilasi,
prosedur penentuan harg pokok persediaan dan prosedur adjusment.
6) Unsur Pengendalian Intern Sistem Penghitungan Fisik
Unsur pengendalian intern dalam sistem penghitungan fisik meliputi
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta praktik
yang sehat yang dijelaskan dalam tabel 2.4 berikut ini.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 2.4 Unsur
Pengendalian
Intern
Penghitungan Fisik Persediaan
dalam
41
Sistem
Organisasi
1.
2.
Penghitungan fisik persediaan harus dilakukan suatu panitia yang
terdiri fungsi pemegang kartu penghitungan fisik, fungsi
penghitungan, dan fungsi pengecek.
Panitia yang dibentuk harus terdiri dari karyawan selain
karyawan fungsi gudang dan fungsi akuntansi persediaan, karena
karyawan di kedua fungsi inilah yang justru dievaluasi
tanggungjawabnya atas persediaan.
Sistem Otorisasin dan Prosedur Pencatatan
1.
Daftar hasil penghitungan fisik persediaan ditandangani oleh
Ketua Panitia Penghitungan Fisik Persediaan.
2.
Pencatatan hasil penghitungan fisik persediaan didasarkan atas
kartu penghitungan fisik yang telah diteliti kebenarannya.
3.
Harga satuan yang dicantumkan dalam daftar hasil penghitungan
fisik berasal dari kartu persediaan yang bersangkutan.
4.
Adjustment terhadap kartu persediaan didasarkan pada informasi
(kuantitas maupun harga pokok total) tiap jenis persediaan yang
tercantum dalam daftar penghitungan fisik.
Praktik yang Sehat
Kartu penghitungan fisik bernomor urut tercetak dan
1.
penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi pemegang
kartu penghitungan fisik.
Penghitungan fisik setiap jenis persediaan dilakukan dua kali
2.
secara independen, pertama kali oleh penghitung dan kedua kali
oleh pengecek.
Kuantitas dan data persediaan yang lain yang tercantm dalam
bagian ke-3 dan bagian ke-2 kartu penghitungan fisik dicocokkan
3.
oleh fungsi pemegang kartu penghitungan fisik sebelum data
yang tercantum dalam bagian ke-2 kartu penghitungan fisik
dicatat dalam daftar hasil penghitungan fisik.
4.
Peralatan dan metode yang digunakan untuk mengukur dan
menghitung kuantitas persediaan harus dijamin ketelitiannya.
Sumber : Mulyadi, 2001, 581
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
7) Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik Persediaan
Sumber: Mulyadi, 2001, 584-585
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 2.5 Bagan Alir Dokumen Sistem Penghitungan Fisik
Persediaan (Lanjutan)
Sumber : Mulyadi, 2001, 585
43
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
J. Sistem Pengendalian Intern
1.
Pengertian Pengendalian Intern
Menurut Anastasia Diana (2010:82), Pengendalian Intern adalah
semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh
suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek
keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan
efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial
yang ditetapkan.
Menurut Mulyadi (2008:163), Sistem Pengendalian Intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran – ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen.
Definisi Pengendalian Intern menurut COSO dalam buku Sistem
Informasi Akuntansi : Perancangan, Proses, dan Penerapan yang ditulis
oleh Anastasia Diana (2010:83) adalah proses yang diimplementasikan
oleh dewan direksi, manajemen, serta seluruh staf dan karyawan dibawah
arahan mereka dengan tujuan untuk memberikan jaminan yang memadai
atas tercapainya tujuan pengendalian.
2.
Model Pengendalian COSO
Lima komponen dalam model pengendalian COSO adalah
lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, penaksiran risiko,
informasi dan komunikasi, serta pengawasan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
Tabel 2.5 Pengendalian Internal
Sumber : Anastasia Diana, 2010, 84
K. Reviu Penelitian Terdahulu
1. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Sasmawati (2008) yaitu
“Analisis dan Perancangan Sistem Persediaan pada PT.X” menunjukkan
bahwa PT.X membutuhkan suatu perancangan sistem yang baru. Hal ini
ditunjukkan pada sistem persediaan
yang sudah ada belum mampu
memberikan informasi dengan akurat kepada pengguna (manajemen).
Permasalahan terletak pada pemisahan tugas dan tanggungjawab yang
belum jelas khususnya pada bagian pencatatan persediaan. Pencatatan
persediaan yang dilakukan pada PT.X tidak tertatur sehingga manajemen
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
tidak mendapatkan informasi secara tepat waktu dan akurat. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut dibuat adanya suatu usulan sistem baru
meliputi usulan struktur organisasi yang baru disertai pembagian tugas dan
wewenang secara jelas, terutama karyawan dibagian pencatatan persediaan.
Selain usulan pemisahan tugas, dibuat juga rancangan dokumen –
dokumen, prosedur dan catatan akuntansi yang berkaitan dengan sistem
persediaan PT. X.
2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ignatius Aryono Putranto (2008)
tentang “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Kredit
Studi Kasus di PT. PG/PS Madubaru Madukismo”. Sistem penjualan kredit
yang ada di perusahaan tersebut belum berjalan dengan baik. Dalam
pelaksanaannya masih banyak ditemukan kelemahan, diantaranya belum
adanya pemisahan tugas dan wewenang secara jelas sehingga masih banyak
ditemukan perangkapan tugas. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka
dibuat suatu rancangan struktur organisasi yang baru sehingga pembagian
tugas dan wewenang dapat dilihat secara jelas. Selain perancangan struktur
organisasi, peneliti juga membuat suatu rancangan input meliputi dokumen,
user interface, faktur yang berkaitan dengan sistem penjualan kredit.
Rancangan proses berupa Flowchart, DFD, dan ERD. Untuk rancangan
output peneliti membuat suatu rancangan berupa Laporan- laporan yang
mendukung sistem penjualan kredit.
3. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Meilita (2012) yang membahas
tentang evaluasi sistem akuntansi persediaan barang jadi yang ada di PT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Duta Indah Sejahtera menggunakan teknik pengumpulan data observasi
secara langsung, wawancara, membagikan kuisioner serta dokumentasi.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengendalian intern terhadap
sistem akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT. Duta
Indah Sejahtera sudah efektif dan kuat. Peneliti menyarankan untuk
meningkatkan konsistensi dalam menjalankan prosedur barang jadi serta
perusahaan menunjuk suatu auditor internal yang bertanggungjawab
terhadap direktur terhadap pelaksanaan pengendalian intern perusahaan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus yang dilaksanakan di
PT. Madubaru PG-PS Madukismo Hasil kesimpulan yang diambil dari
penelitian ini hanya berlaku bagi PT. Madubaru PG-PS Madukismo.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Madubaru PG-PS Madukismo yang
berlokasi di Desa Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan
Maret 2013.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Bagian Pabrikasi
b. Bagian Akuntansi dan Keuangan, yang meliputi :
1) Staf Gudang Hasil
2) Staf ATR
3) Staf Akuntansi
c. Bagian Pemasaran
48
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
2. Objek Penelitian
a. Jaringan prosedur persediaan yang ada di PT. Madubaru PG-PS
Madukismo
b. Dokumen dan catatan yang digunakan dalam pelaksanaan sistem
akuntansi persediaan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada
aktivitas yang berkaitan dengan sistem akuntansi persediaan di PT.
Madubaru PG-PS Madukismo.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik untuk memperoleh data dengan melakukan
tanya jawab pada bagian atau pihak (petugas atau karyawan) yang
berkaitan dengan sistem persediaan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati serta mencatat data – data yang
diperlukan dalam penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
E. Jenis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan
Gambaran umum perusahaan meliputi sejarah berdirinya perusahaan,
perkembangan perusahaan dan visi misi perusahaan. Selain itu juga
menjelaskan mengenai bidang usaha perusahaan.
2. Struktur Organisasi
Menjelaskan tentang pembagian tugas dan wewenang setiap bagian yang
ada pada perusahaan.
3. Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
Sistem Akuntansi Persediaan menjelaskan secara umum sistem persediaan
barang jadi yang ada pada perusahaan.
4. Prosedur yang berjalan dalam perusahaan.
Prosedur yang berjalan menggambarkan prosedur sistem persediaan barang
jadi yang dilaksanakan di perusahaan.
F. Teknik Analisis Data
1. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama
yaitu dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik tersebut
dilakukan dengan cara menggambarkan sistem persediaan yang ada di
PT.Madubaru PG-PS Madukismo, hal ini meliputi gambaran umum sistem
akuntansi persediaan barang jadi yang dilaksanakan rutin oleh perusahaan,
fungsi-fungsi yang terkait, dokumen-dokumen maupun catatan yang terkait
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
dengan sistem dan prosedur yang membentuk sistem serta pengendalian
internal yang ada dilaksanakan perusahaan.
2. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua
yaitu untuk membuat usulan rancangan sistem persediaan barang jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Hal – hal yang perlu dilakukan antara
lain :
c. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dengan melakukan wawancara
dengan bagian-bagian yang berkaitan dengan sistem persediaan barang
jadi di PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
Identifikasi masalah dilakukan dengan cara :
a.
Mengidentifikasi penyebab masalah.
Mengidentifikasi penyebab masalah dilakukan untuk
mengetahui penyebab dari masalah yang telah diidentifikasi
dengan melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari
observasi maupun wawancara telah dilakukan.
b.
Mengidentifikasi titik keputusan.
Mengidentifikasi
titik
keputusan
dilakukan
setelah
penyebab masalah diketahui, langkah ini dilakukan untuk
menunjukkan suatu keadaan maupun kondisi penyebab terjadinya
masalah.
c.
Mengidentifikasi personil-personil kunci.
Mengidentifikasi personil kunci baik yang berkaitan
langsung maupun tidak langsung dengan penyebab terjadinya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
masalah yang telah teridentifikasi mengacu pada bagan alir
dokumen.
d. Mengevaluasi sistem yang dilaksanakan di perusahaan apakah telah
sesuai dengan kebutuhan penggunanya yaitu PT.Madubaru PG-PS
Madukismo.
e. Membuat Bagan Alir Dokumen (flowchart) untuk sistem persediaan
barang jadi yang dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
f. Membuat rancangan fungsi yang terkait dengan sistem persediaan
barang jadi.
g. Membuat rancangan dokumen baru yaitu kartu penghitungan gula.
h. Membuat rancangan jaringan prosedur yang membentuk sistem
persediaan barang jadi.
i. Membuat bagan alir dokumen (flowchart) untuk sistem yang
diusulkan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menentukan fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi
persediaan barang jadi.
2) Menentukan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi
persediaan barang jadi.
3) Menentukan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
persediaan barang jadi.
4) Menentukan catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi
persediaan barang jadi.
5) Menggambar bagan alir dokumen yang diusulkan dengan cara :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
a) Menggambar bagan alir berawal dari atas ke bawah dan
memulai dari bagian kiri dari suatu halaman.
b) Menunjukkan kegiatan di dalam bagan alir dengan jelas.
c) Menunjukkan dengan jelas kegiatan akan dimulai dari mana
dan berakhir dimana.
d) Menggunakan suatu kata yang akan mewakili suatu pekerjaan
untuk masing-masing kegiatan didalam bagan alir dokumen.
e) Mengurutkan masing-masing kegiatan didalam bagan alir
sistem dalam urutannya yang semestinya.
f) Menunjukkan dengan jelas kegiatan yang terpotong dan akan
disambung dengan menggunakan simbol penghubung.
g) Memberikan uraian penjelasan atas rancangan bagan alir sistem
yang telah dibuat.
j. Merancang diagram arus data (Data Flow Diagram) dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi semua kesatuan luar (eksternal entities) yang
terlibat di sistem.
2) Mengidentifikasi semua input dan output yang terlibat dengan
kesatuan luar.
3) Menggambar diagram konteks (context diagram).
4) Membuat bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di dalam
sistem.
5) Membuat DFD untuk level 0 dan level 1 untuk tiap prosesnya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PG-PS Madukismo adalah satu – satunya pabrik gula dan pabrik
alkohol/spirtus di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengemban
tugas untuk mensukseskan program pengadaan pangan Nasional, khususnya
Gula Pasir. Sebagai Perusahaan padat karya banyak menampung tenaga kerja
dari Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Perusahaan ini dibangun tahun 1955 atas prakarsa Sri Sultan
Hamengkubuwono IX
yang diresmikan oleh presiden RI Pertama
Ir.Soekarno. Pabrik Gula mulai memproduksi tahun 1958 dan Pabrik Spritus
mulai memproduksi tahun 1959.
PT Madubaru dibangun di atas lokasi Bangunan Pabrik Gila Padokan
(satu diantara dari 17 Pabrik Gula di Daerah Istimewa Yogyakarta yang
dibangun Pemerintah belanda, tetapi di bumi hanguskan pada masa
Pemerintah Jepang), yang terletak di Desa Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo,
Kecamatan
Kasihan,
Kabupaten
Bantul,
Propinsi
daerah
Istimewa
Yogyakarta.
Status dari perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas, didirikan
tanggal 14 Juni 1955 diberi nama: “Pabrik-Pabrik Gula Madu Baru PT” (P2G
Madubaru PT), memiliki dua pabrik yaitu : Pabrik Gula (PG) Madukismo dan
Pabrik Alkohol/Spirtus (PS) Madukismo.
54
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
Pada awal berdiri perusahaan ini pemilik saham 75% adalah Sri
Sultan Hamengku Buwono IX sedangkan 25%nya adalah milik pemerintah
RI (Departemen Pertanian RI). Saat ini telah dirubah menjadi 65% milik Sri
Sultan Hamengku Buwono X dan 35% milik Pemerintah (dikuasai kepada
PT. Rajawali Nusantara Indonesia, sebuah BUMN).
B. Perkembangan Perusahaan
Pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1962 perusahaan ini
merupakan Perusahaan Swasta (PT).Setelah itu pada akhir tahun 1962 sampai
dengan tahun 1966 perusahaan bergabung dengan Perusahaan Negara
dibawah BPU-PPN (Badan Pimpinan Umum-Perusahaan Negara), karena
adanya policy Pemerintah RI yang mengambil alih semua Perusahaan
di Indonesia.
Selanjutnya tahun 1966 BPU – PPN Bubar. PG-PG di Indonesia boleh
memilih tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar menjadi perusahaan
swasta (PT). Akhirnya perusahaan memutuskan menjadi perusahaan swasta
dengan nama PT Madubaru. Untuk itu mulai tahun 1966 sampai dengan
tahun 1984 PT Madubaru merupakan Perusahaan Swasta dengan susunan
Direksi yang dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Presiden
Direktur.
Pada tanggal 4 Maret 1984 - 24 Februari 2004 diadakan kontrak
manajemen dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yaitu salah satu
BUMN milik Departemen Keuangan RI. Setelah itu pada tanggal 24 Februari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
2004 - sekarang PT Madubaru menjadi perusahaan mandiri yang dikelola
secara professional dan independent.
C. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi PT Madubaru PG-PS Madukismo
PT Madubaru menjadi perusahaan agro industri yang unggul di
Indonesia dengan petani sebagai mitra sejati.
2. Misi PT Madubaru PG-PS Madukismo
a. Menghasilkan gula dan etanol yang berkualitas untuk memenuhi
permintaan masyarakat dan industri di Indonesia
b. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang
ramah
lingkungan,
memberikan
dikelola
pelayanan
yang
secara
prima
profesional
kepada
dan
inovatif
pelanggan
serta
mengutamakan kemitraan dengan petani
c. Mengembangkan produk atau bisnis baru yang mendukung bisnis inti
d. Menempatkan karyawan dan stakeholder lainnya sebagai bagian
terpenting dalam proses penciptaan keunggulan produksi dan
pencapaian shareholder value.
D. Lokasi Perusahaan
Diatas lokasi Bangunan Pabrik Gula Padokan yang terletak di Desa
Padokan, Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.
Luas tanah PT. Madubaru PG-PS Madukismo adalah 185.572 m2.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
Sumber : PT Madubaru PG-PS Madukismo
57
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pembagaian tugas dan wewenang PT. Madubaru PG-PS Madukismo :
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
Bagian
Tugas dan Wewenang
Direktur
Kabag. Akuntansi dan
Keuangan
1
Staf Gudang
Hasil
2
Staf Gudang
Material
3
Staf EDP, ATR,
dan Timbangan
a. Merumuskan tujuan (goal) perusahaan.
b. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan
perusahaan.
c. Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.
d. Menetapkan kebijakan–kebijakan dan pedoman–
pedoman penyusunan anggaran tahunan.
e. Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang
diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
a. Bertanggungjawab memecahkan masalah akuntansi
dan keuangan.
b. Membuat laporan keuangan secara periodik.
c. Melaporkan laporan keuangan yang telah dibuat
kepada pihak yang memmbutuhkan.
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada
Direktur.
a. Menyimpan produk jadi berupa gula hasil produksi
dari bagian pabrikasi.
b. Menjaga keamananan dan kondisi gula yang
disimpan digudang.
c. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa gula di
gudang.
d. Melaksanakan pengeluaran gula yang ada di gudang.
e. Membuat laporan mutasi dan sisa gula.
f. Mengawasi penimbangan dan pembungkusan gula.
g. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai
sistem wewenang yang berlaku.
a. Menerima, mengeluarkan dan menyimpan serta
merawat persediaan barang-barang keperluan
perusahaan.
b. Menyelenggarakan catatan mutasi dan sisa
persediaan yang disimpan digudang pusat.
c. Membuat laporan tentang persediaan telah mencapai
saldo persediaan minimum untuk disajikan pada
pihak yang berkepentingan.
d. Memberikan informasi yang diperlukan oleh staf
pembelian untuk melancarkan pengadaan barang.
e. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai
sistem wewenang yang berlaku.
a. Menimbang tebu yang akan masuk ke pabrik dan
penyelesaian administrasi upah tebang.
b. Membuat
laporan
timbangan
tebu
dan
mendistribusikannya
kepada
pihak
yang
berkepentingan.
c. Mengolah informasi yang berkaitan dengan
timbangan tebu.
d. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai
sistem wewenang yang berlaku.
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
(Lanjutan)
Bagian
Tugas dan Wewenang
4
Staf Keuangan
5
Staf Akuntansi
6
Staf Anggaran
7
Staf Pembelian
a. Melaksanakan penerimaan, pengeluaran dan
penyimpanan uang perusahaan sesuai dengan
otorisasi yang berwenang.
b. Menyiapkan informasi untuk Kabag. Akuntansi dan
Keuangan untuk penyusunan cash flow.
c. Melaksanakan kebijakan asuransi dan perpajakan,
penjualan produk, pengadaan barang kebutuhan
perusahaan dan penyimpanan barang digudang.
d. Menyelenggarakan catatan asuransi harta dan pajak
yang menjadi kewajiban perusahaan.
e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi.
a. Melaksanakan pengolahan data akuntansi untuk
menghasilkan laporan keuangan bagi pihak intern
maupun ekstern.
b. Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen
pendukung yang dipakai sebagai dasar pengeluaran
dana perusahaan.
c. Melaksanakan kebijakan akuntansi yang ditetapkan
direksi
dengan
ketentuan-ketentuan
yang
bersangkutan.
d. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi.
a. Melaksanakan pengumpulan dokumen yang
mendukung transaksi keuangan.
b. Melaksanakan penggolongan transaksi sesuai
dengan prinsip akuntansi yang lazim dan kebijakan
akuntansi yang ditetapkan direksi.
c. Mengkoordinasikan pencatatan transaksi dalam
buku jurnal, buku pembantu, dan buku besar.
d. Melaksanakan pengumpulan data untuk kepentingan
penyusunan anggaran, baik dari luar maupun dalam
perusahaan.
e. Mengolah usulan anggaran dari bagian-bagian lain
dalam perusahaan menjadi rancangan anggaran
perusahaan.
f. Melaksanakan revisi anggaran sesuai petunjuk
Kabag. Akuntansi dan Keuangan.
a. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai
anggaran yang telah disetujui oleh Rapat Umum
Pemegang Saham
b. Mengumpulkan informasi tentang pemasok yang
menjadi sumber pengadaan barang dan jasa yang
dibutuhkan perusahaan.
c. Memelihara hubungan baik dengan para pemasok.
d. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai
sistem wewenang yang berlaku.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
(Lanjutan)
Bagian
Tugas dan Wewenang
8
Staf Akuntansi
Kasir
9
Staf ATR
Kabag. Tanaman
1
Kepala Rayon
1.1 SKW
(Sinder
Wilayah)
2
Kepala BST
a. Melaksanakan penerimaan uang baik berupa uang
tunai, cek giro, bilyet maupun gtransfer bank.
b. Melaksanakan pengeluaran kas.
c. Melaksanakan penyimpanan uang tunai dan surat
berharga perusahaan.
d. Melaksanakan verifikasi dokumen-dokumen yang
mendukung transaksi pengeluaran kas perusahaan.
a. Mencatat penerimaan tebu milik tiap-tiap petani.
b. Mencatat rendemen tebu yang menjadi milik tiap
petani tebu.
c. Menyelesaikan dan menyajikan perhitungan hak-hak
dan kewajiban tiap petani tebu.
d. Menyelenggarakan administrasi tebu rakyat.
e. Memberi otorisasi atas dokumen dan laporan sesuai
sistem wewenang yang berlaku.
a. Melaksanakan kebijakan Direktur dalam penetapan
rencana dan pelaksanaan penanaman tebu bibit dan
produktivitas tebu giling.
b. Melaksanakan pencapaian target penanaman tebu
bibit dan tebu giling.
c. Menetapkan komposisi jenis tebu, jadwal
penanaman, Tebang Angkut tebu.
d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan sindersinder Rayon dalam membimbing petani tebu.
e. Menandatangani dokumen-dokumen dan laporanlaporan atas dasar sistem otorisasi.
a. Melaksanakan
dan
mengamankan
program
penanaman tebu bibit dan tebu giling sesuai dengan
target yang direncanakan.
b. Mengelola kebun bibit, kebun tebu giling, kebun
percobaan, dan pengadaan lahan sesuai dengan
target.
c. Mencari lahan dan tanah sewa untuk kebun bibit.
d. Mengkoordinasi kegiatan sinder-sinder wilayah di
rayonnya untuk aspek teknis maupun non-teknis.
a. Membantu tugas Kepala Rayon
b. Melaksanakan penyuluhan dan bimbingan kepada
petani tebu.
c. Melakukan monitoring perkembangan tanaman.
a. Melaksanakan percobaan-percobaan kultur teknis
seperti varietas, pemupukan, pengolahan tanah dan
usaha peningkatan rendemen.
b. Mengadakan analisis pendahuluan dalam kaitannya
dengan penentuan saat tebang yang tepat.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
(Lanjutan)
Bagian
Tugas dan Wewenang
3
Kepala Tebang
Angkut
Kabag. Instalasi
1
Staf Bangunan
2
Staf Instalasi
3
Staf Pabrik
Tengah dan
Pabrik Belakang
4
Staf Ketel dan
Turbin
a. Mengkoordinasi kegiatan sinder tebang.
b. Menegakkan disiplin kerja sinder yang ada di dalam
seksinya.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh
kepala bagian tanaman.
a. Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk
melayani pabrik.
b. Mempertahankan operasi instalasi untuk menjaga
kontinuitas penyediaan jasa untuk memenuhi
kebutuhan pabrik.
c. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman
melakukan penelitian, pengelolaan, pemeliharaan
dan reparasi remise (lori dan loko), pompa air dan
traktor.
a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik guladan
pabrik spritus dalam memelihara dan memperbaiki
bangunan pabrik, perumahan dan bangunan lainnya.
b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritusdalam menyusun rancangan anggaran
seksi yang dipimpinnya.
a. Mengoperasikan mesin dan ekuipmen dan perluasan
pabrik spiritus.
b. Memelihara dan mereparasi mesin-mesin dan
ekuipmen yang digunakan.
c. Menjaga kondisi alat-alat pabrik.
a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritus dalam mengoperasikan mesin dan
equipment pabrik tengah.
b. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik
spritus dalam memelihara dan mereparasi pabrik
tengah.
c. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritus dalam mengoperasikan mesin dan
equipment pabrik belakang.
d. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik
spritus dalam memelihara dan mereparasi pabrik
belakang.
e. Membantu kepala bagian pabrik gula dan pabrik
spritus dalam menyusun rancangan anggaran seksi
yang dipimpinnya.
a. Mengkoordinasikan kegiatan karyawan yang ada
dalam seksinya.
b. Memberikan otorisasi sesuai dengan sistem
wewenang yang ada.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
(Lanjutan)
Bagian
Tugas dan Wewenang
5
Staf Traktor,
Kendaraan
Besali dan
Remise
6
Staf Listrik dan
Instrumen
Kabag. Pabrikasi
1
Staf Pengolahan
Kabag. Pabrikasi
Spiritus
Kabag. SDM dan
Umum
a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritusdalam pemeliharaan dan reparasi
mesin dan equipment pabrik saran pertanian dan
angkutan.
b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritus dalam menyusun rancangan anggaran
seksi yang dipimpinnya
a. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritus dalam penyediaan tenaga listrik.
b. Membantu kepala bagian instalasi pabrik gula dan
pabrik spritus dalam memelihara dan mereparasi
mesin dan instalasi.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh
kepala bagian instalasi pabrik gula dan pabrik
spritus.
a. Melaksanakan rencana produksi gula.
b. Mengendalikan proses produksi gula untuk
memenuhi target produksi gula.
c. Menjaga kelancaran proses produksi gula.
d. Membantu kepala bagian pabrik gula dan spritus
dalam pengadaan bahan pembantu.
e. Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan
daftar bagi hasil petani.
f. Membantu bagian instalasi pabrik gula dalam
perawatan dan pemeliharaan mesin-mesin di luar
masa giling.
g. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan
pengolahan gula kepada instansi pemerintah yang
terkait (BP3G).
a. Mengkoordinasi kegiatan karyawan yang ada dalam
seksinya.
b. Menegakkan disiplin kerja karyawan yang ada
dalam seksinya.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh
kepala bagian pabrik gula.
a. Melaksanakan rencana produksi alcohol dan spritus.
b. Mengawasi mutu alkohol dan spritus.
c. Mengendalikan produksi alkohol dan spritus untuk
memenuhi target produksi.
a. Bertanggungjawab mengambil keputusan yang
terkait dengan masalah-masalah personalia dan
umum.
b. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada
Direktur.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Tabel 4.1 Tugas dan Wewenang PT.Madubaru PG-PS Madukismo
(Lanjutan)
Bagian
Tugas dan Wewenang
1
Staf Sekretariat
Umum dan
Agro
2
Staf Imbal Jasa
dan Personalia
3
Staf Legal dan
Diklat
Kabag. Pemasaran
Kepala SPI
a. Menerima dan mencatat surat-surat yang masuk ke
perusahaan serta mendistribusikan kepada bagianbagian yang terkait.
b. Mengarsipkan surat-surat.
c. Mencatat surat-surat yang keluar dari perusahaan.
d. Melayani kepentingan agrowisata perusahaan.
a. Mencari karyawan baru sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
b. Melakukan recruiting calon karyawan
c. Melaksanakan kebijakan Direktur berkaitan dengan
jaminan sosial karyawan.
a. Mengumpulkan informasi tentang lembaga-lembaga
yang dapat memberikan pendidikan dan penyuluhan
untuk pengembangan diri karyawan.
b. Meneliti dan mengevaluasi karyawan yang potensial
dapat dikembangkan ketrampilan dan keahliannya
melalui pendidikan dan pelatihan.
a. Bertanggungjawab untuk memecahkan masalahmasalah yang terjadi dalam transaksi penjualan.
b. Mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada
General Manager
c. Bertanggungjawab kepada transaksi penjualan baik
penjualan tunai maupun penjualan kredit
a. Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit,
konsultasi, dan pembinaan terhadap semua kegiatan
dan fungsi organisasi.
b. Melaksanakan pengawasan atas pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan atas persetujuan direktur.
c. Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang
dapat meniimbulkan kerugian bagi perusahaan.
d. Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam
melaksanakan tugasnya.
Sumber : PT. Madubaru PG – PS Madukismo
F. Permodalan
Selain modal sendiri juga mendapatkan kredit dari Bank Pemerintah
untuk operasional dan investasi.
Kapasitas yang dapat dihasilkan oleh PG-PS Madukismo adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
81
PG Madukismo :
a. Desain awal 1.500 ton tebu perhari (tth)
2.
b. Tahun 1976 ditingkatkan lagi menjadi
: 2.500 tth
c. Tahun 1992 ditingkatkan lagi menjadi
: 3.000 tth
d. Tahun 2006 – sekarang
: 3.500 tth
PS Madukismo
a. Tahun 1976 awal 15.000 liter Alkohol per hari.
b. Tahun 2002 ditingkatkan menjadi 25.000 liter Alkohol per hari.
G. Produksi
Produksi utama dari PG Madukismo adalah Gula Pasir dengan
kualitas SHS IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu
produksi dipantau oleh P3GI Pasuruan (Pusat Penelitian Perkebunan Gula
Indonesia).
Produk samping dari pabrik ini merupakan spiritus yang berasal dari
PS Madukismo berupa Alkohol Murni (kadar minimal 95%) dan Spiritus
Bakar (kadar 94%). Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen
Perindustrian dan PT.Sucoffindo Indonesia.
Hasil Produksi rata-rata per tahun untuk Pabrik Gula dan Pabrik
Spiritus sebagai berikut :
1.
Pabrik Gula
a. Bahan baku tebu 400.000 – 500.000 ton per tahun
b. Hasil gula SHS : ± 35.000 ton per tahun
c. Rendemen antara 7,0 % - 8,5 %
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
d. Bahan pembantu : Batu Gamping dan Belerang
2.
Pabrik Spiritus
a. Bahan Baku : tetes dari PG Madukismo ± 30.000 ton per tahun.
b. Hasil Alkohol : ± 8 juta liter per tahun.
c. Dipasarkan sebagai alkohol murni dan spiritus bakar.
d. Bahan pembantu pupuk Urea, NPK, Asam sulfat.
Masa Produksi untuk pabrik Gula sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun
(24 jam/hari). Terus menerus antara bulan Mei sampai dengan Oktober.
Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik (servis,
revisi, perbaikan, penggantian, dll). Sedangkan Pabrik Spiritus sekitar 9
sampai 11 bulan per tahun (24 jam/hari).
H. Sumber Daya Manusia
Karyawan digolongkan berdasarkan sistem pengupahannya, yaitu
Karyawan Tetap yang meliputi Karwayan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana
serta
Karyawan
Tidak
Tetap
meliputi
Karyawan
Kerja
Waktu
Tertentu/KKWT (hanya bekerja pada waktu produksi) dan Karyawan Borong
(hanya bekerja bila ada pekerjaan borong).
Karyawan Pimpinan dan Karyawan Pelaksana sistem pengupahannya
diatur tersendiri dalam PKB antara serikat pekerja dan Direksi. Sedangkan
untuk KKWT dan Karyawan Borong sistem pengupahan mengacu pada upah
minimum Propinsi yang berlaku.
Organisasi Karyawan Tetap PT. Madubaru mulai tahun 2000 telah
membentuk Serikat Pekerja PT. Madubaru / SPPT Madubaru dan mulai tahun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
2001 telah disahkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang mengatur tentang
hak dan kewajiban Karyawan dan Perusahaan.
Jaminan Sosial yang diterima oleh Karyawan PT.Madubaru PG-PS
Madukismo antara lain : Program JAMSOSTEK yang diterima oleh seluruh
karyawan, Hak Pensiun untuk karyawan tetap, Program Taskat (Tabungan
Asuransi Kesejahteraan Hari Tua) yang diberikan untuk Karyawan
Kampanye, Koperasi Karyawan dan Pensiunan PT. Madubaru, Perumahan
Dinas bagi karyawan tetap, Poliklinik dan Klinik KB Perusahaan, Taman
Kanak-kanak, Sarana Olah raga dan Kesenian, Pakaian Dinas, Biaya
Pengobatan serta Rekreasi Karyawan dan Keluarga.
Tabel 4.2 Jumlah Karyawan PT.Madubaru PG-PS Madukismo
Karyawan Pimpinan
Karyawan Pelaksana
KKWT
Jumlah
60 Orang
387 Orang
939 Orang
1.386 Orang
Borongan tebangan dan Garap kebun
± 3.000 Orang
Sumber : PT Madubaru PG-PS Madukismo
I. Kebijakan Akuntansi
1.
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga pokok
historis. Laporan laba/rugi disusun berdasarkan All Inclusive Consept.
Dana yang digunakan dalam menyusun laporan perubahan posisi
keuangan adalah modal kerja bersih, yaitu aktiva lancer dikurangi hutang
lancar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
84
Piutang
Piutang
dikelompokkan
menurut
tingkat
penyelesaiannya.
Pengelompokkannya menjadi dua kelompok, yaitu piutang yang tinggi
kemungkinan tertagihnya dan piutang yang rendah kemungkinan
tertagihnya (rekening piutang sanksi).
3.
Pengakuan Nilai Persediaan
Perusahaan
harus
melakukan
penilaian
terhadap
semua
persediaan yang ada pada tanggal laporan keuangan. Penilaian persediaan
ini diperlukan untuk menentukan jumlah harga pokok penjualan yang
harus dikurangkan dari hasil penjualannya, dalam rangka penentuan laba
rugi periodiknya.
Permasalahan pokok dalam akuntansi persediaan adalah jumlah biaya
yang harus diakui sebagai aktiva dan konversi selanjutnya sampai
pendapatan bersangkutan diakui.
4.
Persediaan Barang / Bahan
Metode penentuan harga pokok persediaan barang/bahan adalah
dengan menggunakan metode rata-rata.
5.
Cadangan Penyusutan
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
tiap-tiap aktiva dikelompokkan menurut jenisnya dan mempunyai umur
ekonomis berbeda. Sedang untuk menghitung PPh Badan penyusutan
berdasar saldo menurun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6.
85
Utang
Utang
disajikan
dua
kelompok,
yaitu
yang
tingkat
penyelesaiannya kurang dari satu tahun dibukukan sebagai utang lancer
dan kewajiban utang yang harus diselesaikan pelunasannya lebih dari
satu tahun, disajikan dalam neraca sebagai hutang jangka panjang.
7.
Pengakuan Pendapatan
Sesuai PSAK bahwa transaksi penjualan terjaddi apabila ada
peralihan hak atas barang yang diperjual belikan. Jadi pengeluaran
pendapatan
atas
gula
maupun
tetes
dibukukan
apabila
sudah
diterbitkannya faktur penjualan yang didasarkan atas DO gula dan telah
ditandatanganinya kontrak penjualan tetes, untuk itu dapat dimulai
sebagai berikut :
a. Pendapatan hasil gula diakui pada saat gula terjual dengan nilai
sebesar realisasi harga penjualan.
b. Pendapatan hasil tetes diakui pada saat tetes terjuat dengan nilai
sebesar realisasi harga penjualan maupun senilai harga kontraknya.
c. Pendapatan hasil alkohol/spiritus diakui pada saat alkohol/spiritus
terjual dengan nilai sebesar realisasi harga penjualan.
8.
Pembebanan Biaya
Pembebanan biaya dalam periode akuntansi yang bersangkutan
dilakukan atas dasar waktu (accrual basis).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9.
86
Komputerisasi
PT. Madubaru menggunakan sistem akuntansi LAN (Local Area
Network) atau jaringan dengan sebuah bank data.
Bidang – bidang yang sudah terkomputerisasi antara lain :
a.
Pembukuan (menggunakan sistem jaringan)
b.
Pengadaan bahan – bahan (menggunakan sistem jaringan)
c.
Pergudangan (menggunakan sistem jaringan)
d.
Penggajian (menggunakan sistem jaringan)
e.
Administrasi Tebangan (menggunakan sistem jaringan)
f.
Administrasi Timbangan (menggunakan jaringan LAN)
g.
Instalasi (menggunakan jaringan LAN)
h.
Sekretariat (menggunakan jaringan LAN)
i.
Administrasi biaya tanaman (menggunakan jaringan LAN)
j.
Administrasi data tanaman (menggunakan jaringan LAN)
k.
Personalia (menggunakan jaringan LAN)
l.
Administrasi Tebu Rakyat (menggunakan jaringan LAN)
m. Hubungan dengan kantor pusat / direksi menggunakan internet.
10. Pemasaran
Distribusi gula, alkohol dan spiritus sebagai berikut :
a. Gula
Untuk tahun 1998 sampai dengan sekarang Gula PG
Madukismo dijual bebas, gula milik Madukismo dijual sendiri oleh
PG. Maduksimo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Gudang gula di PG Madukismo ada 2 buah yaitu :
1) Gudang Gula A dengan kapasitas 150.000 ku
2) Gudang Gula B dengan kapasitas 50.000 ku
b. Alkohol dan Spiritus
Alkohol dan spiritus pemasarannya diatur sendiri oleh
Perusahaan melalui distributor ada yang berasal dari Jakarta, Tegal,
Semarang, Solo, Surabaya, Yogyakarta.
Cara penjualan ada 2 cara yaitu tunai dan kredit. Harga jual
untuk alkohol dan spiritus ditetapkan sesuai harga pasar. Untuk
Alkohol merupakan barang kena cukai (BKC) yang tarif cukai sesuai
dengan ketentuan pemerintahan sebesar Rp 20.000/liter.
11. Kapasitas Gudang Alkohol dan Tetes
Kapasitas Gudang
a.
Alkohol dan Spiritus
: 3.663.350 liter terdiri 26 tangki
b.
Tetes
: 480.000 ku (4 juta liter) terdiri dari 4
tangki,
satu
unit
molasses
dengan
kapasitas 10.000 ton.
J. Proses Pengolahan di PG. Madukismo
Proses pengolahan di. PG. Madukismo berawal dari pengolahan tebu
menjadi gula pasir dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
1. Pemerahan Nira (Extraction)
Tebu setelah ditebang, dikirim ke Stasiun Gilingan (ekstraksi) untuk
dipisahkan bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
(Nira mentah) melalui alat-alat berupa Unigrator Mark IV digabung
dengan lima gilingan, masing-masing terdiri atas 3 rol dengan ukuran 36”
x 64”. Ampas yang diperoleh sekitar 30% tebu untuk bahan bakar di
Stasiun Ketel (pusat tenaga), sedangkan Nira mentah akan dikirim ke
bagian pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangan
gula karena bakteri dilakukan sanitasi di stasiun gilingan.
2. Pemurnian Nira
Nira mentah ditimbang, dipanaskan 70 derajat celcius sampai 75
derajat celcius, direaksikan dengan susu kapur dalam defeactor dan diberi
gas
Sulfur dioksida dalam peti sulfitasi sampai Ph 7,00 kemudian
dipanaskan lagi sampai suhu 100 derajat celcius sampai suhu 105 derajat
celcius.
3. Penguapan Nira
Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem
multiple effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat
dibersihkan secara bergantian. Nira encer dengan padatan terlarut 16%
dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira kental, yang siap di
kristalkan di Stasiun Kristalisasi/Stasiun Masakkan.
Total luas bidang pemanas 5.990 m VO. Nira kental yang berwarna
gelap ini diberi gas SO2 sebagai bleaching/pemucatan dan siap untuk
dikristalkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
4. Kristalisasi
Nira kental dari Stasiun Penguapan ini diuapkan lagi dalam pan
kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang
dipakai yaitu ACD, dimana gula A sebagai gula produk, gula C dan D
dipakai sebagai bibit (seed) serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi.
Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65CmHg,
sehingga suhu didihnya hanya 65 derajat celcius, jadi sakarosa tidak rusak
akibat terkena panas tinggi. Hasil masakkan merupakan campuran kristal
gula dan larutan (stroop). Sebelum dipisahkan di Stasiun Puteran, gula
lebih dahulu didinginkan di dalam palung pendingin (kultrog).
5. Puteran Gula (Centrifuge)
Pada tahap ini gula dipisahkan dengan larutannya dengan alat-alat
yang menggunakan gaya centrifugal.
6. Penyelesaian dan Gudang Gula
Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dipisahkan
antara gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan
dikemas dalam karung plastik (polipropoline) 50 kg netto. Produksi gula
perhari tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% maka pada
kapasitas 3.000 tth diperoleh gula 2.400 ku atau 4.800 sak.
7. Pembangkit Tenaga Uap atau Tenaga Listrik
Sebagai penghasil tenaga uap di gunakan 5 buah ketel pipa air New
Mark @6 ton/jam masing-masing 440 m² VO dengan tekanan kerja 15
kg/cm dan 1 buah ketel cheng-chen kapasitas 40 ton/jam. Uap yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
dihasilkan dipakai untuk menggerakkan alat-alat berat, memanaskan dan
menguapkan nira dalam pan penguapan, serta untuk pembangkit tenega
listrik. Sebagai bahan bakar di pakai ampas tebu yang mengandung kalori
sekitar 1800 kkl/kg dan kekurangannya ditambah dengan BBM.
8. Kualitas Produksi Gula
Kualitas gula produksi PG. Madukismo masuk klasifikasi SHS IA,
dengan nilai emisi direduksi diatas 70. Gula PG. Madukismo semuanya
dibeli Bulog sebelum tahun 1977, kemudian mulai tahun 1997 dipasarkan
bebas termasuk gula petani
Tabel 4.3 Analisa Gula PG. Madukismo Menurut Standar P3GI
Analisa
PG. Madukismo
Standar P3GI
Nilai remisi direduksi
70.20
70.00
Besar Jenis Butir
Kadar air (%)
Polarisasi
1.05
0.08
99.96
0.9 – 1.10
0.10
99.80
Sumber : PT. Madubaru PG-PS Madukismo
9. Pembagian Hasil Gula PG. Madukismo :
Hasil gula PG. Madukismo dibagikan sesuai dengan presentase 34%
dimiliki PG. Madukismo sedangkan 66% dibagikan untuk petani beserta
dengan 3 kilogram tetes. Pembagian 66% untuk petani tersebut dibagi
berdasarkan 90% dilelang secara bersama sedangkan 10% sisanya
diberikan secara natura untuk petani.
K. Kegiatan Gudang
Kegiatan gudang PT.Madubaru PG-PS Madukismo dilaksanakan oleh
staf gudang hasil dengan berdasarkan instruksi lisan oleh kepala staf atau
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
mandor gudang tanpa ada instruksi (SOP) secara tertulis. Staf Gudang
memiliki 7 karyawan yang dibagi menurut tugasnya yaitu : kepala staf yang
bertanggungjawab sebagai mandor gudang, pembantu umum, karyawan
administrasi, serta karyawan rupa-rupa (dibagi menjadi 3 shift). Ketika masa
produksi atau pada saat ada pekerjaan borongan staf gudang memperkejakan
karyawan borong untuk mengangkut, menumpuk serta mengemas gula.
Karyawan borong ini berjumlah 36 orang.
Mandor gudang bertanggungjawab atas kegiatan operasional gudang
terutama penyimpanan dan keamanan persediaan gula yang ada digudang.
Selain
itu
gudang
memiliki
kewajiban
untuk
membuat
laporan
pertanggungjawaban untuk disajikan kepada Direktur perusahaan dan pihakpihak yang berkepentingan. Laporan pertanggungjawaban tersebut antara lain
Laporan Produksi Harian (LPH) serta Daftar Persediaan Gula (DPG), Laporan
Harian Gudang Gula (LHGG), Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG).
Laporan yang dibuat oleh staf gudang hasil dibuat oleh karyawan administrasi
menggunakan program aplikasi Microsoft Excel.
Jam kerja karyawan gudang hasil untuk hari Senin-Kamis dimulai jam
06.30 WIB-15.00 WIB dan waktu istirahat jam 11.30 WIB-12.30 WIB.
Sedangkan untuk hari Jumat dan Sabtu dimulai 06.30 WIB sampai dengan
11.30 WIB untuk hari minggu dan hari besar libur. Untuk karyawan rupa-rupa
(shift) dibagi menjadi 3 yaitu pagi dimulai pukul 06.00 WIB–14.00 WIB,
siang 14.00 WIB-22.00 WIB dan malam 22.00 WIB–06.00 WIB.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT. Madubaru
PG-PS Madukismo
Sistem akuntansi persediaan barang jadi yang ada di PT. Madubaru PG-PS
Madukismo:
1. Deskripsi Kegiatan
Alur persediaan barang jadi yang dilaksanakan oleh PT. Madubaru
PG–PS Madukismo berawal dari diterimanya hasil produksi gula oleh staf
gudang hasil dari bagian pabrikasi. Selanjutnya karyawan rupa-rupa (shift)
staf gudang hasil akan menghitung total keseluruhan gula yang diterima.
Ketika perusahaan menerima order dari pelanggan bagian
pemasaran mengirimkan Delivery Order (DO) kepada bagian gudang atas
pesanan gula oleh pelanggan. Berdasarkan DO dan surat perintah
pengeluaran barang (SPPB) dari bagian ATR selanjutnya bagian gudang
mempersiapkan gula.
Setelah
mempersiapkan
gula
pesanan
pelanggan
gudang
melakukan pengecekan ulang jumlah gula sesuai dengan SPPB yang
diterima. Order dari pelanggan biasanya diterima dalam jumlah yang
cukup besar sehingga gula diambil secara bertahap, maka perlu
dibandingkan antara DO dengan SPPB. Gula yang belum diambil nantinya
akan menjadi barang konsinyasi atau biasa disebut dengan titipan DO.
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Untuk gula pesanan pelanggan yang telah siap diserahkan, staf
gudang hasil selanjutnya membuat Surat Jalan Keluar. Pelanggan
mengambil sendiri pesanan gula ke gudang pabrik atau menggunakan jasa
ekspedisi. Kegiatan mengangkut dan menumpuk gula dalam kendaraan
pelanggan atau jasa ekspedisi dilakukan oleh karyawan borong staf gudang
hasil.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :
a. Fungsi Produksi
Fungsi ini bertanggungjawab atas produksi gula yaitu bertugas untuk
mengonversi bahan baku berupa tebu menjadi produk utama berupa
gula dan produk samping berupa tetes tebu yang digunakan sebagai
bahan baku produksi spiritus di perusahaan fungsi dilaksanakan oleh
bagian pabrikasi.
b. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan hasil produksi serta
menjaga keamanan kondisi hasil produksi baik gula maupun
alkohol/spiritus di perusahaan fungsi ini dilaksanakan oleh staf gudang
hasil serta bertanggungjawab atas pengemasan gula hasil produksi
khususnya
gula
menjadi
satuan
ukuran
1
kilogram
dan
mengelompokkan menjadi 2 (dua) jenis kemasan yaitu gula MK Merah
dan MK biru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
c. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab atas penjualan hasil produksi baik
penjualan
secara
tunai
maupun
penjualan
kredit.
Fungsi
ini
dilaksanakan oleh bagian pemasaran.
d. Fungsi Administrasi
Fungsi ini bertanggugjawab untuk menyelenggarakan administrasi yang
berhubungan dengan tebu dan hasil produksi serta pembagian status
tebu sesuai dengan presentase kepemilikan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Bagian ini dilaksanakan oleh staf Administrasi Tebu
Rakyat (ATR).
e. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat rekap HPP serta mmbuat
jurnal persediaan yang digunakan sebagai dasar pembuatan laporan
keuangan untuk disampaikan keada setiap pihak yang membutuhkan.
Fungsi ini dilaksanakan oleh staf akuntansi.
Penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem
persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.1
merupakan ringkasan fungsi – fungsi terkait dengan sistem persediaan
barang jadi pada PT. Madubaru PG–PS Madukismo beserta dengan
penjelasannya :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
Tabel 5.1 Ringkasan Fungsi yang Terkait dengan Sistem Persediaan
Barang Jadi di PT. Madubaru PG – PS Madukismo
Fungsi
Keterangan
Fungsi Produksi
Perusahaan memiliki fungsi produksi yang
dilaksanakan oleh bagian pabrikasi
Fungsi Gudang
Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian gudang hasil.
Fungsi Penjualan
Perusahaan memiliki fungsi ini dan dilaksanakan oleh
bagian pemasaran.
Perusahaan menyelenggarakan administrasi tebu yang
dilaksanakan oleh ATR.
Perusahaan memiliki fungsi akuntansi
Fungsi Administrasi
Fungsi Akuntansi
Sumber : Data Diolah
3. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi
yang dilaksanakan oleh perusahaan sebagai berikut :
a. Hasil Produksi Gula
Dokumen ini dibuat oleh bagian pabrikasi pada masa produksi atau
musim giling. Dokumen ini berisi mengenai jumlah hasil produksi yang
diserahkan bagian pebrikasi ke bagian gudang hasil. Dokumen ini
dibuat tiga rangkap yang nantinya diserahkan ke staf gudang hasil dan
staf akuntansi.
b. Laporan Produksi Harian
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil sebagai laporan yang berisi
rekap penerimaan produksi yang diterima dari bagian pabrikasi setiap
harinya. Laporan Produksi Harian dibuat oleh staf gudang hasil hanya
pada saat musim giling. Laporan ini nantinya akan diserahkan ke staf
akuntansi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
c. Delivery Order
Dokumen ini dibuat oleh bagian pemasaran berdasarkan order dari
pelanggan. Dokumen ini dibuat lima rangkap yang diserahkan ke staf
gudang hasil, staf ATR, staf akuntansi, pelanggan dan untuk arsip.
d. Surat Perintah Pengeluaran Barang
Dokumen ini dibuat oleh bagian ATR dibuat tiga rangkap, lembar
pertama diserahkan ke bagian gudang sebagai perintah pengeluaran
gula dari gudang hasil, lembar kedua diberikan kepada pelanggan dan
lembar ketiga sebagai arsip.
e. Surat Jalan Keluar
Surat ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk menyerahkan gula kepada
pelanggan dengan membandingkan antara DO dan SPPB. Dokumen ini
dibuat sebanyak 3 rangkap.
f. Memo
Dokumen ini dibuat oleh staf ATR didistribusikan ke staf gudang hasil
sebagai pemberitahuan adanya pembagian status kepemilikan gula yang
ada di gudang. Status kepemilikan yang dimaksud adalah gula milik
petani, gula milik pabrik dan gula milik KMT.
g. Daftar Persediaan Gula
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rekap jumlah
persediaan gula yang ada digudang sesuai status kepemilikan dan tahun
penggilingannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
h. Laporan Harian Gudang Gula
Laporan ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat rincian jumlah
gula yang ada digudang yang telah dibagi menurut status kepemilikan.
i. Rekap Mutasi Pengeluaran Gula
Dokumen ini berisi rekap pengeluaran gula yang ada digudang setiap
harimya yang telah diklasifikasikan menurut status kepemilikannya.
Dokumen ini dibuat pada musim giling maupun bukan musim giling.
j. Kertas hitung
Kertas hitung merupakan dokumen yang digunakan oleh karyawan
rupa-rupa untuk mencatat hasil penghitungan fisik persediaan gula yang
ada digudang. Dokumen ini berupa buku yang diletakkan digudang
yang digunakan secara bergantian oleh karyawan rupa-rupa.
Penjelasan mengenai dokumen yang digunakan dalam sistem
persediaan barang jadi telah dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.2
merupakan ringkasan mengenai dokumen – dokumen yang digunakan
dalam sistem persediaan barang jadi yang digunakan oleh PT.Madubaru
PG–PS Madukismo.
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS Madukismo
Dokumen
Keterangan
Hasil Produksi Gula
Dokumen ini menjelasakan jumlah kuantitas gula yang
diserahkan ke gudang..
Laporan Produksi
Harian
Dokumen ini dibuat hanya pada saat masa produksi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Tabel 5.2 Ringkasan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem
Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG–PS Madukismo
(lanjutan).
Dokumen
Delivery Order
Surat Perintah
Pengeluaran Barang
Surat Jalan Keluar
Memo
Daftar Persediaan
Gula
Laporan Harian
Gudang Gula
Rekap Mutasi
Pengeluaran Gula
Kertas Hitung
Keterangan
Dokumen ini dibuat bagian pemasaran untuk mencatat
order pelanggan.
Dokumen ini dibuat oleh staf ATR dan diberikan ke
staf gudang hasil untuk pengeluaran gula dari gudang.
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil dan
bernomor urut tercetak.
Dokumen ini dibuat staf ATR terkait dengan
pembagian status kepemilikan gula.
Rekapitulasi persediaan gula sesuai status kepemilikan.
Dokumen rincian jumlah gula yang ada digudang
sesuai dengan status kepemilikan.
Dokumen ini berisi rekapitulasi pengeluaran gula dari
gudang.
Tidak bernomor urut tercetak.
Sumber : Data Diolah
4. Catatan yang digunakan
Catatan yang digunakan terkait dengan sistem persediaan barang jadi yang
dilaksanakan oleh perusahaan antara lain :
a. Jurnal Persediaan
Jurnal ini dibuat oleh staf akuntansi pada setiap akhir periode (tahun)
untuk mencatat jumlah persediaan secara keseluruhan baik gula, tetes,
maupun spiritus.
b. Rekap Harga Pokok Produk
Catatan ini dibuat oleh staf akuntansi untuk mencatat harga pokok
produk yang dibuat setiap akhir periode (tahun). Rekap harga pokok ini
nantinya dipakai sebagai estimasi harga pokok produk untuk periode
yang akan datang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
Penjelasan mengenai catatan yang di gunakan terkait dengan sistem
persediaan barang jadi telah di jelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.3
merupakan ringkasan dari catatan yang digunakan dalam sistem persediaan
barang jadi di PT.Madubaru PG – PS Madukismo :
Tabel 5.3 Ringkasan Catatan yang Digunakan dalam Sistem
Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Catatan
Jurnal Persediaan
Rekap Harga Pokok
Produk
Keterangan
Untuk menjurnal persediaan pada akhir periode.
Menentukan harga pokok produk yang dibuat pada
akhir periode dan digunakan sebagai estimasi harga
produk untuk periode yang akan datang.
Sumber : Data Diolah
5. Prosedur yang dilaksanakan oleh perusahaan
a. Prosedur penerimaan barang jadi
Prosedur penerimaan barang jadi berlangsung ketika tiba masa
produksi. Prosedur ini dimulai dari diterimanya hasil produksi oleh
bagian gudang hasil dari bagian pabrikasi. Bagian pabrikasi membuat
dokumen Hasil Produksi Gula (HPG) sebanyak 3 rangkap yang
nantinya diserahkan pada staf akuntansi, staf gudang hasil dan untuk
pengarsipan. Selanjutnya gula diserahkan ke staf gudang hasil bersama
dengan HPG. Selanjutnya gula yang diterima dihitung oleh karyawan
rupa-rupa, hasil penghitungan kemudian dibandingkan dengan jumlah
yang tercantum pada HPG dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar
pencatatan hasil produksi pada Laporan Produksi Harian (LPH).
Gula yang diterima gudang tidak seluruhnya dimiliki oleh perusahaan,
maka gula tersebut dibagi status kepemilikannya menurut presentase
yang ditentukan
oleh
perusahaan.
Kegiatan
pembagian
status
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
kepemilikan ini dimulai dari staf ATR yang menerima rekap bagi hasil
dari staf EDP dan timbangan. Berdasarkan rekap bagi hasil tersebut staf
ATR membuat memo yang berisi pembagian gula hasil produksi
menurut kepemilikannya. Persediaan gula dalam gudang meliputi gula
milik pabrik, petani dan KMT (Kemitraan). Memo yang dibuat
selanjutnya didistribusikan ke staf gudang hasil, kemudian staf gudang
hasil membuat laporan harian gudang gula. Laporan tersebut
menyajikan
informasi
jumlah
kepemilikan
gula
menurut
kepemilikannya. Laporan Harian Gudang Gula (LHGG) dilengkapi
dengan Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG) sehingga masingmasing dibuat 3 lembar. LHGG dan RMPG nantinya akan direkap
dalam Daftar Persediaan Gula (DPG). Pembagian status kepemilikan
gula ini dilakukan setiap gula selesai diproduksi.
b. Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula
Prosedur penjualan dan pengeluaran gula dari gudang dimulai pada saat
staf gudang hasil menerima DO dari bagian pemasaran atas pesanan
pelanggan . Staf ATR juga mendapatkkan tembusan dari DO tersebut,
berdasarkan DO staf ATR membuat surat perintah pengeluaran barang
(SPPB) seta didistribusikan untuk staf gudang hasil. Staf Gudang Hasil
selanjutnya mencocokan DO dengan SPPB lalu mempersiapkan gula
untuk dikeluarkan dari gudang. Gula tersebut disiapkan sesuai dengan
pesanan pelanggan. Berdasarkan DO dan SPPB staf gudang hasil
membuat rekap atas pengeluaran gula dari gudang. Penjualan kepada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
pelanggan biasanya dilakukan dalam jumlah yang cukup besar maka
pengambilan gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Hal ini
menunjukkan jumlah gula antara DO dan SPPB berbeda selisih ini
biasanya disebut dengan titipan DO.
c. Prosedur Penyerahan Gula
Prosedur penyerahan gula dilaksanakan setelah gula telah disiapkan
sesuai pesanan dikeluarkan dari gudang. Perusahaan tidak memiliki
fungsi pengiriman barang sehingga pelanggan datang langsung ke
gudang untuk mengambil pesanan mereka. Jika tidak datang secara
langsung ke gudang pelanggan biasanya menggunakan jasa ekspedisi
untuk mengangkut semua pesanan yang telah siap diambil sesuai
perjanjian yang telah disepakati. Ketika kendaraan pelanggan telah
sampai didepan gudang, karyawan borong staf gudang hasil
mengangkut dan menumpuk gula yang telah disiapkan sebelumnya.
Kemudian karyawan administrasi staf gudang hasil membuat Surat
Jalan Keluar sebagai surat ijin barang keluar dari gudang perusahaan
d. Prosedur penghitungan fisik gula
Prosedur penghitungan fisik persediaan dilakukan setiap pergantian
shift. Penghitungan fisik ini dilakukan dengan penghitungan ulang gula
yang ada di gudang. Tata letak persediaan gula dalam gudang disusun
berdasarkan petak. Setiap petak terdiri dari tumpukan karung/zak gula
baik gula jenis SHS I maupun gula HS II. Karyawan rupa-rupa bertugas
untuk menghitung jumlah karung/zak yang ditumpuk pada setiap petak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Hasil Penghitungan fisik yang dilakukan dicatat dalam kertas hitung
namun dalam pelaksanaannya belum digunakan secara optimal. Hal ini
terlihat bahwa kertas hitung hanya sebatas catatan sederhana yang tidak
bernomor urut tercetak dan penggunanaanya tidak diawasi karena hanya
diletakkan digudang sehingga tidak ada penetapan tanggungjawab pada
penggunaannya serta rentan untuk disalahgunakan oleh karyawan
maupun pihak lain yang tidak berkepentingan.
e. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Pencatatan Harga Pokok Produk (HPP) dilakukan oleh staf akuntansi
setiap akhir periode. Kegiatan ini dilakukan dengan merekap seluruh
produksi yang dihasilkan oleh perusahaan dibandingkan dengan seluruh
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan pada periode tersebut. Rekap
HPP selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal persediaan
pada akhir periode.
Penjelasan mengenai prosedur yang terkait dengan sistem
persediaan barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo telah
dijelaskan sebelumnya. Berikut tabel 5.4 merupakan ringkasan mengennai
prosedur yang terkait dengan sistem persediaan barang jadi PT. Madubaru
PG-PS Madukismo :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
Tabel 5.4 Ringkasan Prosedur yang Terkait dalam Sistem Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG – PS Madukismo
Prosedur
Prosedur
Penerimaan Barang
Jadi
Prosedur Penjualan
dan Pengeluaran
Gula
Prosedur
Penyerahan Gula
Keterangan
Staf gudang hasil menerima hasil produksi dari bagian
pabrikasi.
Staf gudang hasil menerima DO dan SPPB kemudian
mengeluarkan gula berdasarkan SPPB.
Pelanggan datang langsung ke gudang dan mengambil
gula pesanan.
Prosedur
Pengitungan Fisik
Pencatatan hasil penghitungan fisik menggunakan
kertas hitung.
Prosedur Pencatatan
Harga Pokok Produk
Perusahaan membuat rekap HPP untuk dasar
pencatatan jurnal persediaan.
Sumber : Data Diolah
6. Gambaran Bagan Alir Dokumen Sistem Persediaan Barang Jadi yang
dilaksanakan oleh PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
2
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT.
Madubaru PG-PS Madukismo
Sumber : Data Diolah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
1
1
1
2
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT.
Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan)
Sumber : Data Diolah
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT.
Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan)
Sumber : Data Diolah
88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Staf Gudang Hasil
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan)
Sumber : Data Diolah
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 5.1 Bagan Alir Dokumen Barang Jadi yang Dilaksanakan PT.
Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan)
Sumber : Data Diolah
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
7. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi
PT. Madubaru PG-PS Madukismo membangun sebuah sistem
persediaan barang jadi bertujuan untuk mengatur perputaran persediaan
barang jadi selain itu perusahaan juga membutuhkan suatu pengendalian
internal untuk sistem yang dilaksanakan tersebut. Berikut meruapakan
pengendalian internal dilakukan oleh PT. Madubaru PG-PS Madukismo:
a. Lingkungan pengendalian
Lingkungan pengendalian sebagai komponen pengendalian
pertama meliputi faktor-faktor sebagai berikut :
1) Filosophi manajemen dan gaya operasi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo tidak memiliki SOP
(Standar Operating Procedure) secara tertulis namun setiap kepala
bagian yang bertindak sebagai manajer memberikan contoh
berperilaku etis sehingga karyawan yang berada dibawahnya dapat
mencontoh perilaku tersebut. Untuk itu perusahaan seharusnya
menyusun kode etik atau SOP secara formal atau tertulis sehingga
dapat dipahami oleh seluruh karyawan.
2) Komitmen terhadap integritas dan nilai – nilai etika
PT.Madubaru PG-PS Madukismo tergolong perusahaan
yang memiliki karyawan yang banyak sehingga pemimpin
perusahaan belum tentu dapat bertemu sapa setiap harinya. Namun
pada waktu tertentu pemimpin perusahaan membuat suatu
pertemuan sehingga seluruh karyawan perusahaan dapat berkumpul.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
Misalnya dapat dilihat pada awal tahun giling perusahaan biasanya
mengadakan ritual kirab, dan ritual yang lainnya.
3) Komitmen terhadap Kompetensi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo melakukan perekrutan
karyawan dengan cara melalui tes wawancara dan tes secara tertulis.
Namun dalam pelaksanaannya proses perekrutan ini belum dapat
dilaksakan secara optimal karena masih banyak ditemukannya
praktek-praktek yang sedikit menyimpang. Hal ini dapat dilihat
adanya beberapa karyawan yang masih memiliki hubungan
kekerabatan yang masih sangat dekat dan bekerja dalam suatu
bagian.
4) Komite audit dan dewan direksi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo memili dewan direksi
yang merumuskan tujuan utama perusahaan, namun dalam
pelaksanaannya tidak setiap karyawan perusahaan menjalankan
tugas dan wewenangkan sesuai yang diharapkan. Hal ini masih
banyak dilihat bahwa kemungkinan kecurangan masih dapat terjadi
dan penyimpangan lainnya.
Untuk
meminimalkan
hal
tersebut
dewan
direksi
membentuk suatu komite audit untuk mengawasi kegiatan
operasional perusahaan dan pihak-pihak yang terkait dengan
kegiatan tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
5) Struktur organisasi
PT.Madubaru
PG-PS
Madukismo
memiliki
struktur
organisasi yang menggambarkan pembagian tugas dan wewenang
dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan utama perusahaan.
Pada pelaksanaannya struktur organisasi ini dapat dilakukan
pembaharuan sesuai kebutuhan manajemen perusahaan dalam
mencapai tujuan utama perusahaan.
6) Penetapan otoritas dan tanggungjawab
PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memiliki pembagian
tugas dan wewenang secara tertulis. Hal ini membantu karyawan
untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya sesuai yang telah
diinstruksikan. Pembagian tugas dan wewenang ini juga berfungsi
agar tidak ada pelemparan tanggungjawab dari salah satu bagaian ke
bagian yang lainnya.
7) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Perusahaan dalam hal ini perlu meninjau kembali proses
perekrutan karyawan sehingga mampu memperoleh karyawan yang
berkompeten. PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memberikan
jaminan sosial yang memadai bagi karyawannya serta telah
memberikan berbagai pelatihan agar skill atau keahlian karyawan
dapat lebih berkembang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
b. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian terhadap persediaan barang jadi yang ada
pada PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah dilaksanakan dengan
cukup baik hal ini terlihat dari jam jaga karyawan. Jam jaga karyawan
dibagi menjadi 3 shift setiap harinya dengan satu shift berlangsung
selama 8 jam. Selain itu pada shift terakhir bagian gudang hasil
melakukan perhitungan ulang dengan cara menimbang ulang sehingga
jumlah persediaan yang ada secara fisik maupun tercatat tidak ada
perbedaan atau tidak terdapat selisih. Selain itu dokumen – dokumen
yang digunakan telah memadai meskipun masih ada beberapa dokumen
yang belum memiliki nomor urut tercetak. Misalnya pada dokumen
Laporan Harian Gudang Gula dan rekap mutasi pengeluaran gula.
Padahal aktivitas tersebut rutin dilakukan oleh perusahaan sehingga
untuk meminimalkan penyimpangan maupun kesalahan dokumen
tersebut
seharusnya
bernomor
urut
tercetak
sehingga
dalam
penggunaannya dapat terus diawasi.
c. Penaksiran risiko
PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah melakukan penaksiran
risiko yang mengin terjadi maka perusahaan juga telah mengidentifikasi
pengendalian yang digunakan untuk mengatasi risiko tersebut. Misalnya
untuk keamanan persediaan yang ada digudang manajemen membuat
aturan pembagian shift kerja agar persediaan dapat dilindungi 24 jam.
Kemungkinan lain terhadap keamanan persediaan jika terjadi bencana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
alam perusahaan merancang adanya gudang cadangan agar keamanan
dan kondisi persediaan tetap terlindungi.
d. Informasi dan komunikasi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah menyampaikan informasi
terkait dengan sistem persediaan barang jadi kepada pihak lain yang
berkaitan. Hal ini dilakukan dengan cara mencatat setiap kegiatan yang
berlangsung dan menyajikan suatu laporan yang tepat sesuai dengan
periode yang berjalan. Laporan tersebut nantinya dapat digunakan
sebagai kontrol atas kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh perusahaan.
e. Pengawasan
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan diawasi oleh
audit internnal sehingga kegiatan yang dilaksanakan jauh dari
penyimpangan
yang
mungkin
dilakukan.
Pengawasan
tersebut
dilakukan degan cara adanya pemeriksaan secara mendadak dan
mengontrol akuntansi pertanggungjawaban yang dilaksanakan oleh
setiap bagian.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada sistem persediaan
barang jadi di PT. Madubaru PG-PS Madukismo dan memahami sistem yang
dilaksanakan perusahaan. Penulis menemukan adanya beberapa kelemahan
pada sistem persediaan barang jadi yang dilaksanakan. Kelemahan tersebut
ditemukan berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan. Identifikasi
masalah dilakukan dengan cara membuat daftar pertanyaan yang berisi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
tentang pengendalian intern terhadap sistem persediaan barang jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
Daftar pertanyaan yang dibuat memuat dua pilihan jawaban yaitu YA
dan TIDAK. Pilihan jawaban YA artinya pengendalian internal dilakukan oleh
perusahaan sedangkan TIDAK artinya pengendalian internal tidak dilakukan
oleh perusahaan. Daftar pertanyaan yang dibuat akan dilampirkan.
1. Identifikasi Masalah yang Terjadi
Berdasasarkan
penelitian
dan
daftar
pertanyaan
mengenai
pelaksanaan pengendalian intern yang dilaksanakan perusahaan, penulis
menemukan adanya beberapa kelemahan terhadap sistem persediaan
barang jadi di perusahaan. Kelemahan tersebut antara lain :
a. Potensi kesalahan pencatatan jumlah penghitungan gula yang ada di
gudang.
Penghitungan jumlah gula yang ada di gudang dilakukan rutin
setiap shift oleh karyawan rupa-rupa bagian gudang. Namun dokumen
yang digunakan untuk mencatat hasil penghitungan tidak bernomor
urut tercetak, misalnya kartu perhitungan fisik dengan nomor urut
tercetak sehingga dalam penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan
oleh karyawan yang melakukan kegiatan penghitungan fisik.
b. Potensi ketidaktepatan penyajian jumlah persediaan gula.
Hasil penghitungan gula yang dicatat oleh karyawan dalam
kertas hitung seharusnya direkap untuk diperiksa dan diotorisasi oleh
pihak yang berwenang agar hasil tersebut telah dijamin ketelitiannya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
sebagai dasar pencatatan laporan pertanggungjawaban gudang untuk
pihak-pihak yang membutuhkan. Misalnya Laporan Produksi Harian
(LPH) dibuat setiap hari ketika masa produksi yang dilaporkan kepada
Direktur untuk menetapkan rencana maupun kebijakan yang akan
diambil perusahaan.
c. Potensi kerusakan gula yang ada digudang.
Persediaan gula yang ada digudang tidak semua merupakan
milik perusahaan namun ada sebagian persediaan tersebut adalah
titipan dari pelanggan. Titipan DO yang ada digudang menimbulkan
penimbunan persediaan yang cukup banyak dalam jangka waktu yang
lama. Jika gula sudah disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama
maka gula tersebut berisisko mengalami kerusakan dan tidak layak
untuk dikonsumsi lagi.
2. Identifikasi Penyebab Masalah
Berdasarkan masalah yang terjadi, penyebab masalah yang melandasi
terjadinya masalah tersebut adalah :
a. Permasalahan Staf gudang hasil tidak menyelenggarakan catatan
menggunakan kartu penghitungan fisik persediaan dengan nomor urut
tercetak.
b. Perusahaan seharusnya menyelenggarakan rekap hasil penghitungan
fisik persediaan gula sebagai rekap dari kartu penghitungan fisik
persediaan serta diperiksa dan diotorisasi oleh pihak berwenang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
c. Perusahaan tidak membuat kesepakatan dengan pelanggan mengenai
pengambilan titipan gula/titipan DO berupa Surat Kesepakatan
Pengambilan Gula selain menetapkan biaya sewa tambahan terhadap
gula yang masih dititipkan. Kesepakatan yang dibuat berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi gula secara fisik misalnya
faktor cuaca. Jika pelanggan tidak mengambil gula sesuai jangka
waktu yang ditetapkan maka perusahaan berhak mengambil alih hak
kepemilikan gula tersebut.
3. Identifikasi Titik Keputusan
Setelah mengidentifikasi penyebab terjadinya suatu masalah, maka perlu
diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan. Titik keputusan merupakan suatu
kondisi yang menyebabkan terjadinya suatu hal. Titik keputusan yang
menyebabkan permasalahan yang terjadi adalah:
a. Titik keputusan dari penyebab masalah tidak diselenggarakannya
pencatatan jumlah persediaan menggunakan kartu perhitungan gula
adalah kesalahan penghitungan jumlah persediaan baik secara fisik
maupun yang tercatat.
b. Titik keputusan dari penyebab masalah tidak diperiksa dan diotorisasi
hasil perhitungan gula memunculkan potensi penyelewengan atau
kecurangan karyawan terhadap persediaan gula yang ada digudang
karena bisa terjadi pencatatan perhitungan dengan jumlah yang salah
dengan sengaja. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada saat
pembuatan
Laporan
Produksi
Harian maupun Rekap Mutasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
Pengeluaran Gula sehingga informasi yang tersaji dalam laporan
tersebut tidak akurat.
c. Titik keputusan dari penyebab masalah perusahaan tidak membuat
kesepakatan pengambilan gula dengan pelanggan berkaitan dengan
pengambilan gula secara bertahap dapat menimbulkan penimbunan
persediaan disamping itu juga memunculkan potensi kerusakan
kualitas gula sehingga tidak layak untuk dikonsumsi lagi.
4. Identifikasi Personil Kunci
Identifikasi personil kunci dapat dilakukan dengan mengacu pada bagan
alir dokumen serta deskripsi jabatan.
a. Karyawan bagian pabrikasi :
1) Melakukan proses produksi sesuai rencana produksi
2) Membuat laporan harian produksi gula
3) Menyerahkan hasil produksi gula ke staf gudang hasil selesai untuk
selanjutnya disimpan di gudang.
b. Karyawan staf gudang hasil :
1) Menerima hasil produksi berupa gula dari bagian pabrikasi.
2) Menghitung jumlah keseluruhan gula yang ada di gudang
3) Membuat Laporan Produksi Harian (LPH)
4) Membuat Surat Jalan Keluar
5) Menyerahkan gula kepada pelanggan
6) Merekap seluruh penerimaan dan pengeluaran gula.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
c. Karyawan staf ATR :
1) Menerima Daftar Persediaan Gula, Laporan Harian Gudang Gula,
serta Rekap Mutasi Pengeluaran Gula.
2) Membuat memo pembagian status gula.
3) Membuat Surat Perintah Pengeluaran Barang
d. Karyawan bagian pemasaran :
1) Menerima order dari pelanggan
2) Membuat Delivery Order
e. Karyawan staf Akuntansi
1) Membuat rekap harga pokok produk
2) Mencatat jurnal persediaan
C. Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi di PT.Madubaru
PG-PS Madukismo
Persediaan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan
terlebih lagi untuk perusahaan manufaktur seperti PT.Madubaru PG-PS
Madukismo. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan
ditemukan adanya beberapa kelemahan yang ada pada sistem persediaan
barang jadi perusahaan. Untuk mengatasi beberapa kelemahan dibuat
beberapa usulan bagi PT.Madubaru PG-PS Madukismo. Pada tabel 5.5
menjelaskan masalah yang terindentikasi dan usulan yang ditawarkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
Tabel 5.5 Masalah yang teridentifikasi dan usulan yang ditawarkan
kepada perusahaan
No.
1.
Masalah yang
Teridentifikasi
Potensi kesalahan jumlah
penghitungan persediaan
gula yang ada di gudang.
Hal ini disebabkan karena
gudang tidak
menggunakan kartu
perhitungan fisik.
2.
Potensi ketidaktepatan
penyajian jumlah
persediaan gula.
3.
Potensi kerusakan gula
yang ada digudang.
Usulan yang Ditawarkan
Perusahaan disarankan untuk menggunakan
kartu perhitungan fisik dalam mencatat
penghitungan gula yang ada digudang, dengan
menggunakan kartu perhitungan fisik
diharapkan human error dapat diminimalisir
sehingga informasi mengenai jumlah persediaan
yang ada digudang dapat tersaji secara tepat.
Perusahaan disarankan untuk melakukan
pemeriksaan dan mengotorisasi rekap
penghitungan sehingga jika kemungkinan
terjadi kesalahan dapat terdeteksi sejak awal.
Rekap perhitungan gula nantinya akan
digunakan sebagai dasar pembuatan Laporan
Produksi Harian. Jika data yang terdapat pada
rekap perhitungan gula tidak dijamin
ketelitiannya maka dapat dipastikan informasi
yang tersaji dalam LPH tidak berkualitas.
Perusahaan disarankan untuk meningkatkan
fasilitas penyimpanan gula yang ada digudang,
hal ini terkait dengan titipan gula oleh
pelanggan.
Peningkatan fasilitas ini bertujuan untuk
menjaga mutu gula yang akan tetap berkualitas
layak konsumsi meskipun disimpan dalam
waktu yang lebih lama sehingga kerusakan gula
dapat diminimalisir.
Perusahaan juga disarankan untuk membuat
kesepakatan dengan pelanggan mengenai
pengambilan gula yang ada digudang yang
dilakukan secara bertahap.
Hal ini mencakup biaya sewa tambahan yang
dikenakan untuk gula yang masih dititipkan di
gudang milik perusahaan.
Kesepakatan ini diwujudkan dengan Surat
Kesepakatan Pengambilan Gula.
Sumber : Data Diolah.
Beberapa usulan dan masukan yang diberikan untuk mengatasi masalah yang
terjadi :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
1. Perancangan Fungsi
Perancangan fungsi yang ditawarkan kepada perusahaan tidak
menambahkan fungsi yang ada hanya menambahkan tugas dan wewenang
yang menjadi tanggung jawab dari fungsi penjualan, fungsi administrasi
serta fungsi gudang.
a. Rancangan Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan memiliki tugas untuk memproses pesanan
dari pelanggan. Berdasarkan dari pesanan tersebut fungsi penjualan
membuat DO sebagai tanda jadi bahwa pesanan tersebut diterima dan
disanggupi oleh perusahaan. Namun pesanan yang dilakukan oleh
pelanggan biasanya dalam jumlah besar maka pengambilan pesanan
gula dilakukan secara bertahap oleh pelanggan. Pengambilan secara
bertahap ini dilakukan dengan rentang waktu yang cukup lama hal ini
mengakibatkan gula yang seharusnya telah menjadi milik pelanggan
masih disimpan digudang milik perusahaan. Jika ada beberapa
pelanggan
melakukan
hal
yang
sama
maka
mengakibatkan
penimbunan gula dalam gudang perusahaan.
Penimbunan ini berdampak pada kualitas gula, misalnya faktor
cuaca dingin dapat mengakibatkan kerusakan gula karena lembab.
Untuk meminimalkan potensi kerusakan gula ditawarkan usulan untuk
membuat kesepakatan dengan pelanggan terkait dengan pengambilan
gula. Perusahaan sebenarnya telah memberlakukan sewa gudang
tambahan untuk gula yang masih dititipkan di gudang milik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
perusahaan. Namun tidak melakukan konfirmasi terhadap pelanggan
kapan gula titipan akan diambil.
Usulan
membuat
kesepakatan
dengan
pelanggan
ini
diwujudkan dengan pembuatan Surat Kesepakatan Pengambilan Gula
dengan menetapkan batas waktu pengambilan gula yang ada digudang
dengan mempertimbangkan beberapa faktor, misalnya cuaca, dan lainlain. Kesepakatan ini dibuat oleh kedua belah pihak yaitu pelanggan
dan perusahaan dengan membubuhkan tanda tangan. Jika sampai batas
waktu yang telah ditentukan pelanggan tidak mengambil gula titipan
maka perusahaan berhak untuk mengambil alih kepemilikan gula
tersebut.
b. Perancangan Fungsi Administrasi
Fungsi administrasi yang dilaksanakan oleh staf ATR bertugas
untuk
menangani
administrasi
gula
sesuai
dengan
status
kepemilikannya. Fungsi ini juga memiliki tugas untuk membuat SPPB
berkaitan dengan pengeluaran gula. Perancangan fungsi administrasi
yang dilakukan adalah menambahkan tugas fungsi administrasi untuk
mengecek pengeluaran gula dari gudang dengan surat kesepakatan
yang telah dibuat dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan
gula secara bertahap.
c. Perancangan Fungsi Gudang
Perancangan fungsi gudang yang diusulkan hanya menambah
beberapa tugas antara lain:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
1) Menyelenggarakan catatan penghitungan gula oleh karyawan shift
menggunakan kartu penghitungan gula.
2) Membuat rekap atas penghitungan gula berdasarkan dari kartu
penghitungan gula.
3) Memeriksa dan mengecek jumlah gula yang ada digudang dengan
catatan penghitungan.
4) Mengotorisasi rekap penghitungan gula bahwa data gula yang telah
diperiksa telah dijamin ketelitiannya.
Tabel 5.6
Ringkasan Rancangan Fungsi yang diusulkan untuk
PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
Tugas dan Wewenang
No.
Fungsi
1.
Fungsi penjualan
2
Fungsi
Administrasi
3.
Fungsi Gudang
Sumber : Data Diolah
Praktek
Usulan yang Ditawarkan
Tidak membuat Surat
Kesepakatan
Pengambilan Gula.
Tidak menerima
salinan Surat
Kesepakatan
Pengambilan Gula.
Tidak melakukan
pengecekan
kesepakatan
pengambilan gula
sebelum membuat
SPPB atas pengeluaran
gula pelanggan.
Membuat kertas
hitung.
Pengecekan gula hanya
berdasarkan kertas
hitung.
Membuat Surat
Kesepakatan
Pengambilan Gula.
Menerima salinan Surat
Kesepakatan
Pengambilan Gula.
Melakukan pengecekan
kesepakatan
pengambilan gula
sebelum mebuat SPPB
atas pengeluaran gula
pesanan pelanggan.
Membuat kartu
penghitungan gula
dengan nomor urut
tercetak.
Membuat rekap
penghitungan yang
dilakukan oleh setiap
shift .
Memeriksa dan
mengotorisasi rekap
penghitunggan gula
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
2. Perancangan dokumen Kartu Penghitungan Gula.
Penghitungan gula yang ada digudang dilaksanakan pada setiap
shift oleh gudang hasil. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
gula yang ada digudang secara fisik. Karyawan gudang akan mencatat
adanya penerimaan gula dari bagian pabrikasi maupun pengeluaran gula
karena adanya pesanan dari pelanggan. Jika pada saat penghitungan
karyawan gudang lupa untuk mencatat ke dalam sebuah dokumen atau
catatan tertentu maka akan mengakibatkan adanya perbedaan jumlah
persediaan secara fisik dengan persediaan yang ada di dalam catatan.
Kartu penghitungan gula diusulkan untuk perusahaan dengan
menyertakan tanda tangan atau paraf dari karyawan rupa-rupa baik yang
melakukan penghitungan maupun yang akan bertugas shift berikutnya. Hal
ini dimaksudkan agar dalam penggunaannya dapat terawasi serta
dipertanggungjawabkan oleh karyawan yang bertugas. Dalam kartu
penghitungan gula karyawan yang bertugas untuk menghitung akan
mencatat jumlah gula yang diterima dari bagian pabrikasi serta mencatat
pengeluaran gula yang diambil oleh pelanggan
Penggunaan
kartu
penghitungan
gula
diharapkan
mampu
meminimalkan kesalahan pencatatan penghitungan gula, karena jika
terdapat kesalahan dapat langsung ditelusur ke karyawan yang
bertanggungjawab atas kartu tersebut. Berikut gambar 5.2 merupakan
rancangan kartu penghitungan fisik yang diusulkan untuk PT.Madubaru
PG-PS Madukismo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 5.2 Rancangan Kartu Penghitungan Gula
106
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
Keterangan penggunaan kartu penghitungan fisik yang diusulkan
adalah sebagai berikut :
a. Gula
: digunakan untuk menghitung gula jenis SHS I.
b. Bulan
: diisi bulan dilakukan penghitungan gula.
c. Tgl.
: diisi tanggal dilakukan penghitungan gula.
d. Shift/Ploeg
: diisi
kode
shift
karyawan
yang
melakukan
penghitungan.
e. Keterangan
: diisi informasi tambahan yang berkaitan dengan
kegiatan yang dilakukan
f. Diterima
: diisi jumlah gula yang diterima dirinci dalam kolom
petak I, II, III, dan IV untuk penempatan gula yang
diterima ditulis dalam satuan zak.
g. Dikeluarkan : diisi jumlah gula yang dikeluarkan dari gudang dirinci
dalam petak I, II, III, dan IV ditulis dalam satuan zak.
h. Sisa
: diisi jumlah gula yang ada digudang saat ini dirinci
dalam petak I, II, III, dan IV ditulis dalam satuan zak.
i. Total
: diisi jumlah total (petak I sampai dengan IV) gula hasil
penjumlahan maupun pengurangan gula yang ada
digudang dalam zak dan kuintal.
j. Penghitung
: diotorisasi
oleh
karyawan
penghitung
dengan
menyertakan nama serta kode Ploeg (A, B, atau C).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
k. Penerima
:
diverifikasi
oleh
karyawan
penghitung
108
yang
menggantikan dengan menyertakan nama serta kode
Ploeg ( A, B, atau C).
3. Perancangan jaringan prosedur yang membentuk sistem persediaan barang
jadi di PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
Jaringan prosedur yang dilaksanakan PT.Madubaru PG-PS
Madukismo selama ini telah mendukung berjalannya sistem persediaan
barang jadi perusahaan. Namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan
adanya kelemahan yang memungkinkan sistem tersebut belum dapat
berjalan secara optimal. Rancangan prosedur yang diusulkan tidak
merubah
jaringan
prosedur
secara
total,
dalam
rancangan
ini
menambahkan rangkaian kegiatan dalam prosedur penyerahan barang dan
prosedur penghitungan fisik.
a. Prosedur penghitungan fisik
Salah
satu
kegiatan
yang
diusulkan
dalam
prosedur
penghitungan fisik adalah penggunaan kartu penghitungan gula oleh
karyawan shift yang bertugas untuk menghitung jumlah gula yang ada
digudang. Karyawan shift merupakan karyawan tidak tetap staf gudang
hasil yang dibagi menjadi 3 (tiga) shift yang bertugas pada pagi, siang
dan malam hari. Setiap shift berlangsung selama 8 jam dan setiap akhir
shift karyawan selalu melakukan stock opname untuk menghitung
jumlah gula yang ada digudang secara keseluruhan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
Setelah mencatat jumlah persediaan gula karyawan shift
menyerahkan kartu penghitungan gula kepada karyawan shift yang
akan bertugas berikutnya. Untuk karyawan yang bertugas di shift
terakhir (malam) bertugas untuk merekap kedalam rekap penghitungan
gula yang nantinya diotorisasi dan diperiksa oleh pihak yang
berwenang, yaitu mandor gudang.
Mandor gudang akan melakukan pengecekan secara langsung
digudang dengan membandingkan jumlah persediaan secara fisik yang
ada digudang dengan jumlah yang tercantum pada rekap hasil
penghitungan gula. Setelah diteliti mandor memberikan otorisasi
terhadap hasil penghitungan tersebut untuk selanjutnya diberikan
kepada administrasi gudang untuk pembuatan Laporan Produksi
Harian dengan dibandingkan dengan laporan Harian Produksi Gula
yang diterima dari bagian pabrikasi.
1) Rancangan rekap hasil penghitungan gula
Ketika
karyawan
shift
telah
selesai
melakukan
penghitungan fisik dan telah mencatat jumlah persediaan gula ke
dalam kartu penghitungan gula. Selanjutnya kartu penghitungan
gula tersebut diserahkan kepada karyawan shift berikutnya.
Karyawan yang bertugas pada shift yang terakhir bertugas untuk
merekap ke dalam Rekap Perhitungan Gula yang nantinya akan
diperiksa dan diotorisasi oleh mandor gudang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
Berikut gambar 5.4 merupakan rancangan rekap hasil
perhitungan fisik gula yang diusulkan untuk PT.Madubaru PG-PS
Madukismo. Keterangan Rekap Perhitungan Gula:
a) No.
: merupakan nomor rekap perhitungan gula yang
merupakan nomor urut tercetak.
b) Tanggal
: diisi tanggal pembuatan rekap.
c) No.KPG
: merupakan
singkatan
dari
nomor
kartu
perhitungan fisik yang akan direkap.
d) Keterangan
: diisi dengan informasi yang berkaitan
e) Diterima
: diisi jumlah gula yang diterima dalam satuan
zak.
f) Dikeluarkan : diisi jumlah gula yang dikeluarkan dari gudang
dalam satuan zak.
g) Sisa
: diisi jumlah gula yang ada digudang saat ini
dalam satuan zak.
h) Sisa digudang saat ini : diisi dengan jumlah gula yang ada
digudang saat ini dalam satuan zak maupun
kuintal.
i) Diperiksa oleh: diotorisasi
oleh
mandor
gudang
dengan
menyertakan nama.
j) Penghitung
: ditandatangani oleh karyawan penghitung shift
terakhir dengan menyertakan nama dan kode
Ploeg.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
Gambar 5.3 Rancangan Rekap Perhitungan Gula
b. Prosedur penjualan dan pengeluaran gula
Penambahan
kegiatan
pada
prosedur
penjualan
dan
pengeluaran barang berkaitan dengan pembuatan Surat Kesepakatan
Pengambilan Gula. Usulan yang ditawarkan kepada perusahaan fungsi
penjualan membuat perjanjian dengan pelanggan berkaitan dengan
batas waktu pengambilan gula yang telah dipesan. Setelah kesepakatan
ditentukan bagian pemasaran memproses pesanan tersebut dengan
membuat DO dan membuat salinan Surat Kesepakatan Pengambilan
Gula tersebut untuk pelanggan dan untuk staf ATR.
Berikut tabel 5.7 merupakan ringkasan perbandingan
kegiatan pada prosedur yang selama ini dilaksanakan di PT.Madubaru
PG-PS Madukismo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan pada Prosedur Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
Kegiatan
Prosedur
yang Berlangsung
Usulan
Prosedur
Perusahaan menggunakan Perusahaan menggunakan
Penghitungan kertas hitung untuk
kartu perhitungan gula
Fisik
mencatat jumlah gula
yang digunakan untuk
digudang namun
mencatat jumlah gula yang
penggunaanya belum
ada digudang.
optimal.
Kartu perhitungan gula
dibuat menggunakan
Tidak membuat Rekap
nomor urut tercetak
Penghitungan Gula.
sehingga penggunaannya
dapat
Tidak melakukan
dipertanggungjawabkan
pemeriksaan dan otorisasi oleh pemegang kartu
terhadap hasil pencatatan
tersebut.
jumlah gula yang ada
digudang.
Membuat rekap atas kartu
perhitungan gula kedalam
rekap hasil perhitungan
gula dilakukan oleh
karyawan shift terakhir.
Prosedur
Penjualan dan
Pengeluaran
Gula
Titipan gula pelanggan
yang ada digudang
dibiarkan menumpuk
digudang.
Perusahaan hanya
menetapkan biaya sewa
tambahan untuk gula yang
dititipkan pada gudang
perusahaan.
Sumber: Data diolah
Mandor memeriksa dan
mengecek gula digudang
dibandingan dengan rekap
yang telah dibuat.
Membuat kesepakatan
dengan pelanggan
berkaitan dengan
pengambilan gula secara
bertahap.
Penetapan biaya terhadap
tambahan sewa tetap
berlaku sesuai perjanjian
antara perusahaan dan
pelanggan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
Tabel 5.7 Ringkasan Usulan Kegiatan pada Prosedur Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan).
Kegiatan
Prosedur
yang Berlangsung
Usulan
Prosedur
Kesepakatan dengan
Penjualan dan
pelanggan diwujudkan
Pengeluaran
dengan membuat Surat
Gula
Kesepakatan Pengambilan
Gula (SKPG).
Staf ATR harus mengecek
SKPG terlebih dahulu
sebelum membuat SPPB
atas permintaan pelanggan.
Sumber : Data Diolah
4. Perancangan bagan alir dokumen (flowchart) untuk sistem persediaan
barang jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
a. Fungsi
yang
terkait
dengan
sistem
persediaan
barang
jadi
PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
1) Fungsi Produksi
Fungsi ini bertanggungjawab atas produksi gula yaitu
bertugas untuk mengonversi bahan baku berupa tebu menjadi
produk utama berupa gula dan produk samping berupa tetes tebu
yang digunakan sebagai bahan baku produksi spiritus di
perusahaan fungsi dilaksanakan oleh bagian pabrikasi.
2) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab atas penyimpanan hasil
produksi serta menjaga keamanan kondisi hasil produksi baik gula
maupun alkohol/spiritus di perusahaan fungsi ini dilaksanakan oleh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
staf gudang hasil serta bertanggungjawab atas pengemasan gula
hasil produksi khususnya gula menjadi satuan ukuran 1 kilogram
dan mengelompokkan menjadi 2 (dua) jenis kemasan yaitu gula
MK Merah dan MK biru. Fungsi gudang menyelenggarakan
catatan penghitungan gula yaitu kartu penghitungan gula dan
merekapknya kedalam Rekap Penghitungan Gula. Mandor gudang
lalu memberikan otorisasi terhadap hasil rekap penghitungan jika
telah diperiksa dan dijamin ketelitiannya.
3) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab atas penjualan hasil produksi
baik penjualan secara tunai maupun penjualan kredit. Fungsi ini
dilaksanakan oleh bagian pemasaran. Selain bertanggung jawab
mengenai masalha penjualan fungsi ini juga bertugas untuk
membuat kesepakatan dengan pelanggan berkaitan dengan
pengambilan gula secara bertahap. Fungsi ini akan membuat
kesepakatan secara tertulis dengan pelanggan yaitu Surat
Kesepakatan Pengambilan Gula.
4) Fungsi Administrasi
Fungsi
ini
bertanggugjawab
atas
menyelenggarakan
administrasi yang berhubungan dengan tebu dan hasil produksi
serta pembagian status gula sesuai dengan presentase kepemilikan
yang telah ditetapkan. Bagian ini dilaksanakan oleh staf
Administrasi Tebu Rakyat (ATR).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
5) Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggungjawab atas setiap masalah akuntansi
dan melakukan pencatatan semua transakasi yang dilakukakan oleh
masing-masing bagian serta membuat laporan keuangan untuk
disampaikan kepada setiap pihak yang membutuhkan. Bagian ini
dilakukan oleh staf Akuntansi.
b. Jaringan prosedur yang membentuk Sistem Akuntansi Barang Jadi PT.
Madubaru PG-PS Madukismo.
1) Prosedur penerimaan barang jadi
Prosedur penerimaan barang jadi berlangsung ketika tiba
masa produksi. Prosedur ini dimulai dari diterimanya hasil
produksi oleh bagian gudang hasil dari bagian pabrikasi. Bagian
pabrikasi membuat dokumen Hasil Produksi Gula (HPG) sebanyak
3 rangkap yang nantinya diserahkan pada staf akuntansi, staf
gudang hasil dan untuk pengarsipan. Selanjutnya gula diserahkan
ke staf gudang hasil bersama dengan HPG. Selanjutnya gula yang
diterima dihitung oleh karyawan rupa-rupa, hasil penghitungan
kemudian dibandingkan dengan jumlah yang tercantum pada HPG
dan hasil tersebut digunakan sebagai dasar pencatatan hasil
produksi pada Laporan Produksi Harian (LPH).
Gula yang diterima gudang tidak seluruhnya dimiliki oleh
perusahaan, maka gula tersebut dibagi status kepemilikannya
menurut presentase yang ditentukan oleh perusahaan. Kegiatan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
pembagian status kepemilikan ini dimulai dari staf ATR yang
menerima rekap bagi hasil dari staf EDP dan timbangan.
Berdasarkan rekap bagi hasil tersebut staf ATR membuat memo
yang
berisi
pembagian
gula
hasil
produksi
menurut
kepemilikannya. Persediaan gula dalam gudang meliputi gula milik
pabrik, petani dan KMT (Kemitraan). Memo yang dibuat
selanjutnya didistribusikan ke staf gudang hasil, kemudian staf
gudang hasil membuat laporan harian gudang gula. Laporan
tersebut menyajikan informasi jumlah kepemilikan gula menurut
kepemilikannya. Laporan Harian Gudang Gula (LHGG) dilengkapi
dengan Rekap Mutasi Pengeluaran Gula (RMPG) sehingga
masing-masing dibuat 3 lembar. LHGG dan RMPG nantinya akan
direkap dalam Daftar Persediaan Gula (DPG). Pembagian status
kepemilikan gula ini dilakukan setiap gula selesai diproduksi.
2) Prosedur Penjualan dan Pengeluaran Gula
Prosedur penjualan dan pengeluaran gula dari gudang
dimulai pada saat bagian pemasaran menerima order dari
pelanggan. Sebelum memproses DO, bagian pemasaran membuat
kesepakatan dengan pelanggan berkaitan dengan pengambilan gula
secara bertahap. Kesepakatan ini diwujudkan dalam Surat
Kesepakatan Pengambilan Gula. Pelanggan juga memperoleh
salinan dari SKPG tersebut. Setelah SKPG dibuat dan disepakati
bagian pemasaran membuat DO.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
Kemudian staf gudang hasil dan staf ATR menerima
tembuasan DO dari bagian pemasaran berdasarkan DO staf ATR
membuat
surat
perintah
pengeluaran
barang (SPPB)
dan
didistribusikan untuk staf gudang hasil. Staf Gudang Hasil
selanjutnya mencocokan DO dengan SPPB lalu mempersiapkan
gula untuk dikeluarkan dari gudang. Gula tersebut disiapkan sesuai
dengan pesanan pelanggan. Berdasarkan DO dan SPPB staf
gudang hasil membuat rekap atas pengeluaran gula dari gudang.
Penjualan kepada pelanggan biasanya dilakukan dalam jumlah
yang cukup besar maka pengambilan gula dilakukan secara
bertahap oleh pelanggan. Hal ini menunjukkan jumlah gula di DO
dan SPPB terdapat selisih ini biasanya disebut dengan titipan DO.
3) Prosedur Penyerahan Gula
Prosedur penyerahan gula dilaksanakan setelah gula telah
disiapkan sesuai pesanan dikeluarkan dari gudang. Perusahaan
tidak memiliki fungsi pengiriman barang sehingga pelanggan
datang langsung ke gudang untuk mengambil pesanan mereka. Jika
tidak datang secara langsung ke gudang pelanggan biasanya
menggunakan jasa ekspedisi untuk mengangkut semua pesanan
yang telah siap diambil sesuai perjanjian yang telah disepakati.
Ketika kendaraan pelanggan telah sampai didepan gudang,
karyawan borong staf gudang hasil mengangkut dan menumpuk
gula yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian karyawan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
administrasi staf gudang hasil membuat Surat Jalan Keluar sebagai
surat ijin barang keluar dari gudang perusahaan
4) Prosedur penghitungan fisik
Prosedur
penghitungan
fisik
yang
dilakukan
untuk
menghitung jumlah persediaan yang ada digudang yang dilakukan
oleh karyawan dibagi dalam 3 shift. Hasil penghitungan yang
dilakukan nantinya dicatat pada kartu penghitungan gula oleh
masing-masing karyawan. Pada saat pergantian shift karyawan
penghitung akan menyerahkan hasil penghitungannya pada
karyawan yang bertugas berikutnya. Setiap karyawan yang
bertugas di shift terakhir akan merekap seluruh penghitungan yang
telah dicatat dalam kartu penghitungan gula.
Untuk
merekap
hasil
penghitungan
dibuat
Rekap
Penghitungan Gula. Ketika dimulainya shift pertama (pagi) mandor
gudang akan melalukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap
gula
yang
ada
digudang.
Mandor
gudang
juga
akan
membandingkan fisik gula yang ada digudang dengan hasil rekap
yang dibuat. Rekap yang telah dijamin ketelitiannya akan diberikan
otorisasi untuk menjamin kebenaran data.
Rekap hasil penghitungan tersebut digunakan sebagai dasar
pembuatan Laporan Produksi Harian dengan dibandingkan dengan
dokumen terkait yaitu Hasil Produksi Gula yang diterima dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
bagian
pabrikasi
serta
dokumen
yang
berkaitan
119
dengan
pengeluaran gula.
5) Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk
Pencatatan Harga Pokok Produk (HPP) dilakukan oleh staf
akuntansi setiap akhir periode. Kegiatan ini dilakukan dengan
merekap seluruh produksi yang dihasilkan oleh perusahaan
dibandingkan dengan seluruh biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan pada periode tersebut. Rekap HPP tersebut kemudian
digunakan sebagai dasar pencatatan jurnal persediaan.
c. Dokumen yang digunakan dalam sistem persediaan barang jadi.
1) Hasil Produksi Gula
Dokumen ini dibuat oleh bagian pabrikasi pada masa
produksi atau musim giling. Dokumen ini berisi mengenai jumlah
hasil produksi yang diserahkan bagian pabrikasi ke bagian gudang
hasil. Dokumen ini dibuat tiga rangkap yang nantinya diserahkan
ke staf gudang hasil dan staf akuntansi.
2) Laporan Produksi Harian
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil sebagai laporan
yang berisi rekap penerimaan produksi yang diterima dari bagian
pabrikasi setiap harinya. Laporan Produksi Harian dibuat oleh staf
gudang hasil hanya pada saat musim giling. Laporan ini nantinya
akan diserahkan ke staf akuntansi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
3) Delivery Order
Dokumen ini dibuat oleh bagian pemasaran berdasarkan
order dari pelanggan. Dokumen ini dibuat lima rangkap yang
diserahkan ke staf gudang hasil, staf ATR, staf akuntansi,
pelanggan dan untuk arsip.
4) Surat Perintah Pengeluaran Barang
Dokumen ini dibuat oleh bagian ATR dibuat tiga rangkap,
lembar pertama diserahkan ke bagian gudang sebagai perintah
pengeluaran gula dari gudang hasil, lembar kedua diberikan kepada
pelanggan dan lembar ketiga sebagai arsip.
5) Surat Jalan Keluar
Surat ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk menyerahkan
gula kepada pelanggan dengan membandingkan antara DO dan
SPPB. Dokumen ini dibuat sebanyak 3 rangkap.
6) Memo
Dokumen ini dibuat oleh staf ATR didistribusikan ke staf
gudang hasil sebagai pemberitahuan adanya pembagian status
kepemilikan gula yang ada di gudang. Status kepemilikan yang
dimaksud adalah gula milik petani, gula milik pabrik dan gula
milik KMT.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
7) Daftar Persediaan Gula
Dokumen ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat
rekap jumlah persediaan gula yang ada digudang sesuai status
kepemilikan dan tahun penggilingannya.
8) Laporan Harian Gudang Gula
Laporan ini dibuat oleh staf gudang hasil untuk mencatat
rincian jumlah gula yang ada digudang yang telah dibagi menurut
status kepemilikan.
9) Rekap Mutasi Pengeluaran Gula
Dokumen ini berisi rekap pengeluaran gula yang ada
digudang setiap harimya yang telah diklasifikasikan menurut status
kepemilikannya. Dokumen ini dibuat pada musim giling maupun
bukan musim giling.
10) Kartu Penghitungan Gula
Dokumen bernomor urut tercetak yang digunakan untuk
mencatat hasil penghitungan gula yang dilakukan oleh karyawan
dan memuat data karyawan antara lain nama karyawan dan nama
shift
sehingga
penggunaannya
dipertanggungjawabkan
oleh
karyawan tersebut.
11) Rekap Penghitungan Gula
Dokumen yang digunakan untuk merekap penghitungan
gula dan diotorisasi oleh mandor gudang untuk menjamin ketelitian
penghitungan gula yang ada digudang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
12) Surat Kesepakatan Pengambilan Gula
Surat
yang
berisi
kesepakatan
pelanggan
dengan
perusahaan mengenai pengambilan pesanan gula yang dilakukan
secara bertahap dan ditandatangani oleh kedua belah pihak.
d. Catatan Akuntansi yang digunakan oleh PT. Madubaru PG-PS
Madukismo.
1) Jurnal Persediaan
Jurnal ini dibuat oleh staf akuntansi pada setiap akhir
periode (tahun) untuk mencatat jumlah persediaan secara
keseluruhan baik gula, tetes, maupun spiritus.
2) Rekap Harga Pokok Produk
Catatan ini dibuat oleh staf akuntansi untuk mencatat harga
pokok produk yang dibuat setiap akhir periode (tahun). Rekap
harga pokok ini nantinya dipakai sebagai estimasi harga pokok
produk untuk periode yang akan datang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
e. Perancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi.
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
(lanjutan).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
Gambar 5.4 Rancangan Bagan Alir Dokumen Sistem Akuntansi Persediaan
Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo (lanjutan).
5. Perancangan diagram arus data (Data Flow Diagram)
Langkah – langkah yang digunakan dalam membuat Diagram Arus
Data sistem informasi akuntansi persediaan barang jadi PT.Madubaru PGPS Madukismo :
a. Menentukan semua kesatuan luar yang terlibat dalam sistem.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
Kesatuan luar yang terlibat dalam sistem informasi akuntansi
persediaan barang jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo yaitu
1) Bagian Pabrikasi.
2) Staf ATR
3) Staf Gudang Hasil
4) Bagian Pemasaran
5) Staf Akuntansi
6) Pelanggan
b. Menentukan masukan dan keluaran yang terlibat dengan semua
kesatuan luar dalam sistem.
Data masukan dan keluaran yang terlibat dalam sistem informasi
akuntansi persediaan barang jadi dapat dilihat pada tabel 5.9.
Tabel 5.8
Tabel Data Masukan dan Keluaran yang Terlibat
dalam Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru
PG-PS Madukismo
Kesatuan Luar
Masukan
Keluaran
Bagian Pabrikasi
Laporan Produksi
Harian Produksi Gula
Harian
Staf ATR
DO, DPG, LHGG,
Memo, SPPB
RMPG, SKPG
Staf Gudang Hasil HPG, Memo, DO,
KPG, RPG, LPH,
SPPB
DPG, LHGG, RMPG,
SJK
Bagian Pemasaran DPG, LHGG,
DO, SJK, SKPG
RMPG, LPH, SJK.
Staf Akuntansi
HPG, LPH, DO
RHPP
Pelanggan
DO, SPPB, SJK,
SKPG
Sumber: Data diolah.
c. Menggambar Context diagram sistem informasi akuntansi persediaan
barang jadi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
CONTEXT DIAGRAM
Gambar 5.5 Context Diagram Sistem Persediaan Barang Jadi pada
PT.Madubaru PG-PS Madukismo.
130
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
d. Menggambar Bagan Berjenjang (Hierarchy Chart).
BAGAN BERJENJANG
5.4
Gambar 5.6 Rancangan Bagan Berjenjang Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
131
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
e. Menggambar Diagram Level 0 (Overview Diagram) berdasarkan Bagan Berjenjang.
DIAGRAM LEVEL 0
Gambar 5.7 Rancangan Diagram Level 0 Sistem Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
132
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
f. Menggambar diagram bagan arus data untuk level berikutnya.
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 1
Gambar 5.8 Rancangan Diagram Level 1 Proses 1 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 2
DPG, LHGG, RMPG
Gambar 5.9 Rancangan Diagram Level 1 Proses 2 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 3
Gambar 5.10 Rancangan Diagram Level 1 Proses 3 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 4
Gambar 5.11 Rancangan Diagram Level 1 Proses 4 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 5
Gambar 5.12 Rancangan Diagram Level 1 Proses 5 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
137
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DIAGRAM LEVEL 1 PROSES 6
Gambar 5.13 Rancangan Diagram Level 1 Proses 6 Sistem Akuntansi
Persediaan Barang Jadi PT.Madubaru PG-PS Madukismo
138
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
DIAGRAM LEVEL 1 PELAPORAN KEPADA MANAJER
LPH gula
7.1
LPH
File
Persediaan
Membuat
RHPP
rekap data
persediaan
RHPP
RHPP
f.
MANAJER
data review
keputusan manajer
7.2
Membuat
jurnal
Keterangan :
LPH : Laporan Produksi Harian
RHPP : Rekap Harga Pokok Produk
Gambar 5.14 Rancangan Diagram Level 1 Proses Pelaporan Kepada Manajer
Sistem Persediaan Barang Jadi PT. Madubaru PG-PS Madukismo
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan analisis dan
perancangan sistem persediaan barang jadi berdasarkan temuan data di
PT.Madubaru PG-PS Madukismo, sebagai berikut :
1. PT.Madubaru PG-PS Madukismo telah memiliki sistem akuntansi
persediaan barang jadi yang mendukung kegiatan operasional perusahaan.
Namun setelah dilakukan analisis terhadap sistem yang dilaksanakan
perusahaan masih ditemukan ada beberapa kelemahan terkait dengan
pengendalian intern pada sistem tersebut. Kelemahan yang ada diantaranya
a. Potensi kesalahan jumlah penghitungan fisik gula karena tidak
digunakannya kartu penghitungan fisik dengan nomor urut tercetak
sehingga penggunaannya dapat dipetanggungjawabkan oleh karyawan
yang melakukan penghitungan fisik
b. Potensi ketidaktepatan penyajian jumlah persediaan diindikasikan
karena hasil penghitungan tidak diteliti atau diperiksa serta diotorisasi
oleh pihak yang berwenang untuk menjamin ketelitian data sebagai
dasar pembuatan laporan pertanggungjawaban bagian gudang
c. Potensi kerusakan gula yang ada digudang akibat timbunan persediaan
dalam waktu yang cukup lama karena titipan DO dari pelanggan
karena perusahaan tidak melakukan membuat kesepakatan secara
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
tertulis dengan pelanggan dengan membuat Surat Kesepakatan
Pengambilan Gula.
2. Perancangan sistem akuntansi persediaan barang jadi yang diusulkan
untuk perusahaan didasarkan pada prosedur yang telah diterapkan di
perusahaan. Perancangan sistem yang baru diharapkan mampu mengatasi
kelemahan yang ada di perusahaan. Perancangan yang dilakukan antara
lain :
a. Perancangan fungsi pada fungsi penjualan, administrasi dan fungsi
gudang.
b. Perancangan dokumen kartu penghitungan fisik dengan nomor urut
tercetak sehingga penggunaanya dapat dipertanggungjawabkan oleh
karyawan yang melakukan penghitungan fisik gula yang ada digudang.
c. Perancangan prosedur yang berkaitan dengan sistem akuntansi
persediaan barang jadi dengan menambahkan beberapa kegiatan dalam
rangkaian prosedur penjualan dan pengeluaran gula serta penghitungan
fisik persediaan.
d. Perancangan bagan alir dokumen (flowchart) sistem akuntansi
persediaan barang jadi.
e. Perancangan diagram arus data sistem akuntansi persediaan barang
jadi.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Perusahaan tidak memiliki Standar Operating Procedure (SOP) secara
tertulis serta bagan alir dokumen (flowchart) yang berkaitan sistem
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
persediaan barang jadi yang dilaksanakan perusahaan. Bagan alir dokumen
yang dibuat dalam penelitian ini berdasarkan hasil observasi serta
wawancara dengan pihak yang berkaitan secara langsung. Adanya
perbedaan informasi maupun keterangan dari satu subjek dengan subjek
yang lain mengakibatkan deskripsi pelaksanaan sistem persediaan barang
jadi di perusahaan yang diterapkan perusahaan menjadi kurang jelas.
2. Penelitian ini tidak memiliki akses untuk melihat database yang dimiliki
perusahaan serta untuk mendokumentasikan rekap bagi hasil, rekap harga
pokok, serta jurnal persediaan disebabkan data yang ada pada dokumen
dan catatan tersebut merupakan kepentingan intern perusahaan.
C. Saran
1. Kartu Penghitungan Gula yang telah telah dirancangkan sebaiknya dapat
digunakan untuk mencatat hasil penghitungan fisik yang dilakukan untuk
meminimalkan adanya kesalahan pencatatan jumlah penghitungan fisik
yang dilakukkan.
2. Pembagian tugas dan wewenang yang telah dirancangkan sebaiknya dapat
diterapkan oleh perusahaan untuk menjamin ketelitian serta kebenaran
data sebagai dasar pembuatan laporan pertanggungjawaban.
3. Usulan mengenai pengembangan fasilitas gudang penyimpanan gula
perusahaan (tabel 5.5) diharap memberikan pertimbangan bagi perusahaan
agar pelayanan terhadap pelanggan dapat lebih ditingkatkan.
4. PT.Madubaru PG-PS Madukismo membuat kebijakan terkait dengan
titipan DO pelanggan yang menyebabkan penimbunan gula digudang yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
berpotensi mengalami kerusakan jika disimpan dalam jangka waktu yang
cukup lama.
5. PT Madubaru PG-PS Madukismo disarankan untuk membuat Standar
Operating Procedur (SOP) perusahaan secara tertulis, bagan alir dokumen
(flowchart) serta diagram arus data jika perusahaan merencanakan untuk
mengembangkan yang berkaitan dengan sistem persediaan barang jadi
dengan menggunakan sistem informasi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi :
Perancangan, Proses, dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Digital Library.2012. Definisi Persediaan . Online :
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=articl
e&id=971:definisi-persediaan-&catid=25:industri&Itemid=14 diakses
pada 15 September 2012.
GreeAone Zone.2011. “Elemen – elemen Sistem Akuntansi”. Online :
http://greeaone.wordpress.com/2011/11/25/3-3-elemen-elemen-dalamstruktur-pengendalian-intern/ diakses pada 15 September 2012.
Jogiyanto, H.M.2005.Analisis & Disain Sistem Informasi:Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. 2008. Sistem Teknologi Informasi Pendekatan Terintegrasi :
Konsep Dasar, Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengolahan.
Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Jusup, Al. Haryono. 2010. Auditing (Pengauditan). Yogyakarta : STIE YKPN.
Malwidi. “ Pengertian Sistem” . Online :
http://mapbigi.files.wordpress.com/2009/08/rangkuman-1.doc.Ade
Johar/ diakses 28 Juni 2012.
Mulyadi. 2001.Sistem Akuntansi. Edisi ketiga. STIE YKPN, Yogyakarta.
Narko. 1994. Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusantara.
Necel. “ Pengertian Prosedur” Online:
http://necel.wordpress.com/2009/06/28/pengertian-prosedur/ diakses tanggal 28
Juni 2012.
Putranto, Ignatius Aryono. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Kredit : Studi Kasus PT. PG-PS Madubaru
Madukismo. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Tidak
untuk dipublikasikan.
Sasmawaty. 2008. Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Persediaan : Studi
Kasus pada PT.X. Skripsi. Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.Tidak
untuk dipublikasikan.
Wilkinson, Joseph W. 1990. Sistem Informasi dan Akuntansi. Edisi 2 . Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Winarso, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 2. Yogyakarta :
UPP (Unit Penerbit dan Percetakan) STIM YKPN.
144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
145
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 1
Daftar Pertanyaan :
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
a. Nama Perusahaan
b. Kapan perusahaan didirikan
c. Perusahaan ini bergerak pada bidang apa saja
d. Pemilik perusahaan (Pergantian pemimpin perusahaan)
e. Visi dan Misi Perusahaan
f. Kerjasama dengan pihak lain
2. Bentuk Perusahaan
a. Bentuk Perusahaan
b. Tanggung jawab perusahaan
c. Perubahan bentuk perusahaan
d. Permodalan (Modal Perusahaan)
3. Lokasi
a. Alamat
b. Luas lokasi
4. Struktur Organisasi
a. Struktur organisasi
b. Pemisahan tugas dan wewenang
c. Deskripsi tugas masing-masing bagian
5. Personalia
a. Karyawan tetap dan karyawan tidak tetap
1) Jumlah karyawan
2) Karyawan per bagian
b. Perekrutan karyawan
c. Jam kerja
d. Sistem penggajian dan pengupahan
e. Hari kerja karyawan (cuti karyawan)
f. Tunjangan karyawan
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Pemasaran
a. Pemasaran produk (daerah pemasaran)
b. Kantor cabang
c. Saluran distribusi
d. Siapa saja konsumennya
e. Strategi Pemasaran
7. Produk
a. Jenis produk
b. Penentuan Harga Jual
c. Potongan Harga
B. Sistem Persediaan Barang Jadi
1. Bagian yang terkait dengan persediaan
2. Pembagian tugas dan wewenang
3. Dokumen yang digunakan apa saja
4. Catatan akuntansi yang digunakan
5. Prosedur Sistem Persediaan Barang Jadi
6. Kendala maupun hambatan yang sering dihadapi
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
Lampiran 2
Tabel Daftar Pertanyaan Terkait dengan Sistem Persediaan Barang Jadi
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pertanyaan
Apakah perhitungan
fisik persediaan
dilakukan secara rutin?
Apakah perusahaan
membuat instruksi
tertulis untuk
perhitungan fisik
persediaan?
Apakah perhitungan
fisik persediaan
dilaksanakan oleh
pihak yang bebas?
Apakah persediaan
cukup dilindungi dan
diawasi?
Apakah setiap
penerimaan barang
selalu dibuatkan
laporan penerimaan
barang?
Apakah semua barang
yang diterima dihitung
dan dicek terhadap
kelengkapan dan
sebagainya?
Apakah perusahaan
menyelenggarakan
catatan persediaan?
Apakah perusahaan
secara periodik menilai
lebih lanjut selisih
yang terjadi antara
hasil perhitungan fisik
dengan catatan?
Ya
Tidak
Keterangan
√
Perhitungan fisik dilakukan
setiap hari pada shift
terakhir.
Instruksi perhitungan fisik
persediaan tidak dibuat
perusahaan secara tertulis.
√
√
√
√
√
√
√
Perhitungan fisik persediaan
dilaksanakan oleh karyawan
rupa-rupa.
Perusahaan menerapkan
sistem penjagaan secara
bergantian shift sehingga
penjagaan dilakukan
bergantian oleh karyawan.
Penerimaan hasil produksi
selalu dibuat dalam Laporan
Produksi Harian.
Gula yang diterima dari
bagian pabrikasi dalam
bentuk karung/zak ukuran
50 kilogram.
Catatan persediaan gula
dicatat dalam Daftar
Persediaan Gula.
Mandor gudang mengecek
penghitungan fisik dengan
membandingkan catatan
pada kertas hitung dan gula
yang ada digudang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 3
Tabel Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Perhitungan Fisik
Persediaan.
No.
Pertanyaan
Ya
Tidak
Keterangan
A. Organisasi
1.
Apakah perhitungan
Perhitungan fisik persediaan
fisik persediaan
barang jadi dilakukan oleh
dilakukan oleh panitia
karyawan rupa-rupa yang
yang terdiri dari fungsi
dibagi atas 3 shift.
√
pemegang kartu
perhitungan fisik,
fungsi penghitung dan
fungsi pengecek?
2.
Apakah perhitungan
Perhitungan dilakukan oleh
fisik dilakukan oleh
fungsi gudang.
√
fungsi selain fungsi
gudang dan akuntansi?
B. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
3.
Apakah fungsi gudang
Staf gudang hasil
menyelenggarakan
menggunakan kertas hitung
√
daftar penghitungan
namun penggunaannya
fisik persediaan?
belum optimal.
4.
Apakah daftar hasil
Mandor gudang hanya
penghitungan
mengecek catatan yang
persediaan
dibuat oleh karyawan rupaditandatangani oleh
√
rupa dengan gula yang ada
Ketua Panitia
digudang tanpa memberikan
Penghitungan Fisik
otorisasi.
Persediaan ?
5.
Apakah pencatatan
Kertas hitung dicek oleh
hasil penghitungan
mandor gudang tanpa
fisik persediaan telah
diotorisasi.
didasarkan pada kartu
peghitungan fisik yang
√
telah diteliti
kebenarannya oleh
pihak yang
berwenang?
6.
Apakah harga satuan
Harga satuan gula dicatat
dicantumkan pada
oleh staf akuntansi.
√
daftar hasil
penghitungan fisik?
7.
Apakah dilakukan
Gudang tidak
√
adjustment terhadap
menyelenggarakan rekap
149
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
kartu perhitungan fisik
dengan daftar
penghitungan fisik ?
C. Praktik yang Sehat
8.
Apakah kartu
perhitungan fisik
bernomor urut
tercetak?
9.
Apakah perhitungan
fisik setiap jenis
persediaan dilakukan
dua kali secara
independen?
10. Apakah peralatan dan
metode yang
digunakan untuk
mengukur dan
menghitung kuantitas
persediaan dijamin
ketelitiannya?
atas hasil penghitungan
fisik.
√
√
Kertas hitung tidak
bernomor urut tercetak.
Penghitungan fisik yang
dilakukan oleh karyawan
rupa-rupa dicek oleh
mandor gudang.
Pembuatan laporan
menggunakan Microsoft
Excel.
√
150
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 4
Surat Persetujuan Penelitian
151
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 5
152
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 6
Lampiran 7
153
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 8
Lampiran 9
Delivery Order
154
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 10
Surat Jalan Keluar
Lampiran 11
Kertas Hitung
155
Download