Pasien Meninggal Setelah Penurunan Yang Tidak Berarti

advertisement
Pasien Meninggal Setelah Penurunan Yang
Tidak Berarti Dari CA 15.3 dan Penyusutan
Tumor Dengan Pengobatan Iressa dan Tarceva
Penurunan awal dari penanda tumor dan penyusutan tumor tidaklah berarti
seperti yang telah didemonstrasikan pada kasus ini. Janganlah tertipu dengan
ilusi seperti ini. Pada kenyataannya, ini bukanlah kasus terisolasi.
Pasien Meninggal Setelah Penurunan Yang Tidak Berarti
Dari CA 15.3 dan Penyusutan Tumor Dengan Pengobatan
Iressa dan Tarceva
Saya menerima satu e-mail dari Dr. Mark (bukan nama sebenarnya) , seorang
Ph.D. pada bidang biologi kanker yang bekerja di sebuah rumah sakit. Berikut isi
e-mailnya: Setelah mengunjungi situs CA CARE ... saya menyadari bahwa inilah yang selama
ini saya cari untuk menolong ibu saya. Saya menginginkan agar ibu saya
mencoba terapi herbal anda.
Ibu saya berumur 70 tahun. Dia menderita batuk selama berbulan-bulan tahun
lalu dan dokter umumnya mengatakan bahwa dia menderita asma yang
sebelumnya dia tidak sadari. Dokternya tidak menganjurkan untuk foto X-ray.
Akhirnya dia sembuh dari batuk dan kami cuma melupakan kejadian itu.
Pada akhir April 2007, dia terus-menerus mengeluh tentang nyeri perut, kembung
dan kehilangan nafsu makan. Dia pergi menemui spesialis pencernaan dan
didiagnosa terkena infeksi kuman H.pylori dan dia pun menerima pengobatan
antibiotik. Tanpa terduga, foto X-ray juga dilakukan dan ditemukan adanya
abnormalitas pada paru-parunya. Dia melakukan CT scan dan tes darah termasuk
penanda tumor pada hari yang sama. Hasil menunjukkan adanya kemungkinan
kanker paru. Seminggu kemudian dia menjalani biopsi paru. Hasil menunjukkan
bahwa massa tumor paru adalah adenokarsinoma yang berdiferensiasi sedang.
Bagaimanapun, dia tidak mempunyai kesulitan bernafas atau batuk pada saat
yang bersamaan.
Dia kemudian dirujuk ke ahli kanker (onkologis) pada rumah sakit yang sama. Ibu
saya adalah seorang wanita Asia tanpa riwayat merokok dan tipe tumornya
adalah adenokarsinoma. Dia termasuk dalam kategori yang berespon baik
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
terhadap obat baru bernama Iressa (penghambat Tirosin Kinase). Dokter
mengatakan bahwa kita bisa mengikuti perkembangannya melalui CA 15.3,
penanda tumor dengan titer tertinggi ketika pertama kali ditemukan (CA 15.3 =
5147 pada 24 April 2007).
Setelah mengkonsumsi Iressa selama satu bulan, CA15.3 nya menurun sampai
367 (pada 28 Mei 2007). Pada 30 Juli 2007, menurun sampai 68. Kami sangat
bahagia dengan kerja obat tersebut. CT scan menunjukkan adanya penyusutan
tumor (Agustus 2007). Pada bulan keempat, CA 15.3 meningkat sampai 154
(pada 27 Agustus). Dokter merasa sedikit khawatir tetapi ibu melanjutkan
mengkonsumsi Iressa. Sebulan kemudian penanda tumor meningkat sampai 713
(pada 28 September 2007). CT scan menunjukkan adanya tambahan bayangan
di paru-paru dibandingkan pada CT scan yang dilakukan pada Agustus 2007. Dia
juga melakukan CT scan otak untuk pertama kalinya dan terdapat beberapa
metastase pada otak dan tulang tetapi lesinya kecil.
Ibu saya mulai mencoba obat lain bernama Tarceva (bekerja dengan mekanisme
yang sama tetapi keliatan lebih efektif). Dia mengalami efek samping seperti
ruam, kulit kering dan hilangnya nafsu makan. Kami sangat yakin pada obat baru
ini karena menurut literatur makin banyaknya efek samping berarti kesempatan
untuk respon juga semakin meningkat. Bagaimanapun setelah satu bulan
mengkonsumsi Tarceva, CA 15.3-nya meningkat sampai 1496 (pada 26 Oktober
2007). Dokter menyarankan agar dia terus menkonsumsi obat tersebut untuk
satu bulan ke depan dan kemudian melakukan CT Scan. Saya telah bertanya
pada dokter apabila hasilnya menunjukkan bahwa Tarceva tidak efektif, dia akan
menjalankan kemoterapi pada ibuku. Tapi karena kondisinya yang lemah, maka
akan dilakukan yang ringan saja.
Ibu baru saja melakukan tes darah rutin kemarin. Hasilnya menunjukkan bahwa
ginjal dan hatinya berfungsi normal. Dia tidak anemia, tetapi hitung limfositnya
lumayan rendah (10%). Dia sangat lemah sekarang dan tidak dapat berjalan
tegak. Dia telah terjatuh beberapa kali karena kakinya yang lemah. Untungnya
dia tidak terluka atau mematahkan tulangnya sendiri. Dia makan bubur tiap hari
karena nafsu makannya yang buruk dan tidak mempunyai tenaga untuk
mengunyah. Juga karena perutnya yang tidak nyaman dan sendawa yang terlalu
sering sehabis makan maupun minum. Kadang dia mengeluh tentang sakit
kepala. Tidurnya nyenyak dan BABnya lancar. Dia tidak mengeluh tentang sesak
nafas ataupun batuk.
Disamping mengkonsumsi Tarceva, dia juga mengkonsumsi Bonefos untuk
metastasis tulangnya. Kami juga memberikannya suplemen-suplemen.
Sejalan dengan itu saya juga ingin dia meningkatan daya tahan tubuhnya
melalui obat Tradisional Cina. Bagaimanapun, saya belum menemukan sesuatu
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
yang cocok. Saya setuju dengan terapi holistik anda dan menginginkan supaya
ibuku mencoba.
Pada 18 Desember 2007, CA Care menerima e-mail dari Dr. Mark lagi,
berbunyi:
Ibu saya telah meninggal dunia pada 30 November 2007. Saya merasa dia
meninggal karena pneumonia. Paru-paru sebelah kirinya benar-benar putih total.
Dia juga mempunyai dahak kuning kental yang lengket tapi tidak mempunyai
kekuatan untuk mengeluarkannya. Jumlah sel darah putihnya benar-benar tinggi
dan jumlah netrofilnya lebih dari 94%.
Ibu saya cuma berencana untuk mengkonsumsi obat herbal dan kapsul A+B
selama beberapa hari sampai dia benar-benar tidak bisa menelan apapun
termauk minum. Dia sangat berani dan positif. Dia tahu bahwa saya mambawa
obat herbal yang dapat membantu penyakitnya. Setelah meminumnya, dia bilang
kalo obat herbalnya pahit dan asin, tetapi tetap dia masih meneruskan untuk
meminum. Dia bertambah buruk semakin cepat. Saya tidak memperhatikan
bahwa dia ada masalah paru sebelum bekonsultasi dengan anda, maka dari itu
saya juga tidak mendapat teh dahak paru untuknya.
Untuk memonitor perkembangannya, kami mulai menulis diari untuknya sejak 21
November 2007. kami mencatat segala sesuatu yang dimakan dan responnya
terhadap pengobatan herbal. Bagaimanapun, itu berakhir setelah beberapa hari.
Pada sore tanggal 26 November 2007, kami memutuskan untuk mendatangkan
dokter ke rumah. Dia bilang bahwa paru sebelah kiri buku tidak lagi berfungsi dan
bahwa dia menderita dehidrasi. Bagaimanapun, tekanan darahnya normal dan
tidak demam. Dia menyarankan untuk memberikan oksigen dan infus dengan
dekstran saline. Dia bilang kondisinya sedang stabil dan menyuruh kita untuk
bersiap-siap untuk yang terburuk – apakah mau tetap dirumah atau dikirimkan ke
rumah sakit. Ibu saya menggelengkan kepalanya ketika saya bertanya apakah
dia mau ke rumah sakit. Hari berikutnya, kita menyewa tabung oksigen dan
seorang suster untuk mengawasi tetesan infus. Suster menunjukkan bahwa ibu
saya mempunyai dahak yang banyak dan karena dia tidak sanggup untuk
mengeluarkannya, dia beresiko terkena pneumonia.
Pada 28 November 2007, dia tidak mengalami kemajuan sama sekali dan saya
bertanya sekali lagi mencoba meyakinkan dia untuk ke rumah sakit guna
mengatasi masalah dahak dan sembelit. Akhirnya dia menganggukkan
kepalanya. Jadi kami buru-buru memanggil ambulans untuk mengirimnya ke
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
rumah sakit yang berjarak sekitar 5 sampai 10 menit dari rumah kami.
Sebuah film X-ray menunjukkan bahwa paru sebelah kirinya putih total.
Jantungnya terdesak ke arah kanan, mungkin karena cairan di paru. Tekanan
darahnya tinggi dan denyut jantungnya lebih dari 130/menit. Malam pertama di
rumah sakit, kami semua merasa dia lebih segar dan nyaman dan kami pun lebih
lega. Bagaimanapun, pada sore hari kedua, dia tidak sadarkan diri. Dokter
mengatakan pada kita bahwa mereka tidak akan melakukan resusitasi yang
cuma akan memperpanjang penderitaannya. Pada malam hari ketiga kami
kehilangan dia, ketika seluruh anggota keluarga berkumpul mengelilinginya.
Walaupun kami sangat sedih, kami juga bersyukur bahwa dia tidak perlu
menderita lebih banyak lagi. Saudaraku yang diluar negeri sempat pulang tepat
waktu dan menemani ketika dia masih sadar.
Saya benar-benar ingin mengucapkan terima kasih pada anda dan juga pada isti
anda, atas kebaikan dan kemurahan hati anda dan tentu saja untuk obat herbal
anda. Sudah terlambat bagi ibuku untuk mengkonsumsi obat herbal anda.
Bagaimanapun, tidaklah terlambat untuk mengenal anda dan terapi CA CARE.
KOMENTAR
Dr. Mark telah menuliskan secara terperinci kasus ibunya – terima kasih kepada
latihannya sebagai ilmuwan observasi. Saya mendapatkan kesempatan untuk
bertemu Dr. Mark ketika dia datang menemui saya dengan laporan medis ibunya
pada 20 November 2007. Yang paling mengejutkan saya adalah pada kasus ini
digunakan CA 15.3 untuk memonitor perkembangan dari kanker paru. Saya
bertanya apakah itu merupakan kesalahan pengetikan pada e-mailnya.
Mengejutkan ternyata jawabannya tidak.
Awalnya pada 24 April 2007, dokter-dokter menggunakan penanda tumor seperti
CEA = 462.9; CA 125 = 324; CA 15.3 = 5147; dan CA 19.9 = 14. diantara
semuanya CA 15.3 memberikan pembacaan yang paling tinggi. Itulah yang
membuat dokter beranggapan CA 15.3 dapat mencerminkan hasil kemajuan
pengobatan paling bagus. Biasanya CA 15.3 digunakan umumnya untuk
memonitor pasien dengan kanker payudara.
Salah satu efek samping yang paling nyata dari Iressa adalah toksisitas paru.
Pasien yang mengkonsumsi Iressa telah dilaporkan menderita penyakit kompleks
yang dikenal sebagai interstitial lung disease (ILD). Penyakit seperti ini
menyebabkan kesulitan bernafas dengan atau tanpa batuk atau demam ringan.
Gejalanya bertambah parah dengan cepat dan pasien harus dimasukkan ke
rumah sakit.
Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
Surat khabar New Strait Times tanggal 6 Desember 2002, berjudul: 81
kematian berhubungan dengan obat kanker paru. Kementerian Kesehatan Jepang
memastikan 291 kasus efek samping dan 81 pasien meninggal karena Iressa.
Pada 19 September 2005, Japan Today , berjudul: Obat kanker ajaib berubah
menjadi perubahan yang mematikan: Obat tersebut menyebabkan efek sampingn
yang serius sperti pneumonia parah, yang berujung ke kematian.
Mengingat apa yang dikatakan Dr. Mark: Kondisinya memburuk cepat sekali.
Saya tidak memperhatikan adanya masalah pada paru sebelum mengunjungi
anda. Apakah ibu Dr. Mark merupakan salah satu korban dari efek samping fatal
Iressa? Tidak ada yang bertanya. Tidak ada yang berani bertanya? Atau tidak ada
yang orang ingin tahu?
Kami merasa menyesal bahwa obat herbal kami tidak bisa membantu dalam
kasus ini. Ini yang sering kami beritahukan kepada pasien-pasien kami. Bukan
masalahnya seberapa lama kita sanggup bertahan hidup – tetapi kualitas
daripada hidup kitalah yang dipermasalahkan. Bahagialah dan bersyukur apabila
kita bisa makan, bisa tidur, dan dapat bebas bergerak.
Untuk memerangi dan menghancurkan kanker itu sendiri merupakan hal yang
tidak mungkin walaupun orang lain menginginkan kita percaya seperti itu.
Penurunan awal dari penanda tumor dan penyusutan tumor tidaklah berarti
seperti yang telah didemonstrasikan pada kasus ini. Janganlah tertipu dengan
ilusi seperti ini. Pada kenyataannya, ini bukanlah kasus terisolasi. Kami telah
mengumpulkan dan mendokumentasikan banyak kasus lain seperti ini, yang
mana mengarah ke harapan yang salah arah dan salah tempat. Anda mungkin
ingin membaca artikel kami yang lain ( Penyusutan Tak Berarti Dari Tumor
Pada Pengobatan Tarceva, Bahkan Perawatan Berteknologi Tinggi Tidak Dapat
Menjamin Bahwa Kanker Dapat Disembuhkan Atau Tidak Akan Menyebar )
tentang Iressa, Tarceva, dan Bonefos dan apa yang dapat mereka lakukan untuk
pasien-pasien kanker. Powered by EasyFAQ by Joomla-addons.org
Download