Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si Perusahaan merupakan organisasi yg terdiri dari berbagai sumber daya yg dikelola untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Stoner (1995), manajemen sangat diperlukan untuk mengkoordinasikan pengelolaan berbagai sumber daya perusahaan agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien. Efektif bila dapat mencapai tujuan yg ditetapkan dan efisien bila dapat menggunakan sumber daya sedikit mungkin. Peter Drucker (1968), menyebutkan adanya sejumlah tujuan yg ingin dicapai oleh perusahaan melalui pengelolaan sumber daya yg mereka miliki. Tujuan tersebut adalah : market standing, innovation, physical and financial resources, profitability, manager performance and development, worker performance and attitude, public responsibility. Manajer akan mengelola sumber daya sehingga menghasilkan produk yg memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Apabila produk yg dihasilkan memenuhi ekspektasi pelanggan, maka organisasi akan mendapatkan keuntungan. Market standing atau pangsa pasar menunjukkan persentase penjualan perusahaan dibandingkan penjualan seluruh produk pada industri yg sama. Inovasi merupakan kemampuan yg dimiliki perusahaan untuk menjadikan ide usaha yg mereka miliki menjadi kenyataan. Ada dua jenis inovasi, yg pertama berhubungan dengan produk atau jasa dan yg kedua adalah keahlian atau aktivitas yg menghasilkan inovasi pertama. Inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai terhadap produk dan jasa, yg akan memberikan konsumen rasa kepuasan. Salah satu keunggulan persaingan adalah masalah efisiensi biaya. Oleh karena itu, organisasi harus meminimalisir biaya seluruh sumber dayanya. Apabila organisasi memperoleh sumber daya fisik (bahan baku) yg lebih murah dan sumber daya keuangan (penawaran saham) dengan modal rendah, maka organisasi tersebut memiliki peluang untuk memperoleh struktur biaya yg lebih kecil dibanding para pesaing. Tujuan utama organisasi adalah mendapatkan keuntungan (profit) sebesarbesarnya. Oleh karena itu, organisasi melalui manajer harus bisa mengelola seluruh sumber daya yg dimilikinya. Apabila organisasi memiliki profitabilitas yg memadai, maka organisasi memiliki peluang mempertahankan kelangsungan usahanya. Sebaliknya, apabila organisasi tidak memiliki keuntungan yg memadai (rugi), maka organisasi tersebut terancam bangkrut. Manajer perlu memiliki berbagai kemampuan (skills) dan keahlian (expertise), sehingga manajer harus dikembangkan kemampuannya agar bisa menunjukkan kinerja yg baik. Organisasi dapat memberikan berbagai macam pelatihan (training) dan pengembangan (development). Hal ini akan meningkatkan technical skills dan conseptual skills manajer sehingga kinerja (performance) semakin meningkat. Hal penting yg harus diketahui organisasi selain masalah kinerja karyawan adalah sikap karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi. Sikap karyawan dipengaruhi kondisi kerja dan kompensasi yg diterimanya. Oleh karena itu, untuk jangka panjang, perusahaan harus mampu membuat kegiatan pengembangan dan pemeliharaan karyawan agar bisa terus bekerja dengan baik. Pengelolaan sumber daya organisasi harus memiliki tanggung jawab sosial, seperti : meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi tingkat polusi, menciptakan lapangan kerja dan lain sebagainya. Saat ini organisasi mulai diarahkan kepada “environmental sustainability”, yaitu pengembangan usaha yg dapat memelihara lingkungan hidup secara berkelanjutan dimana pada saat yg sama organisasi tetap mendapatkan keuntungan. Semua organisasi harus memperhatikan masalah pemanasan global (global warming). Oleh karena itu, PBB mencetuskan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yg dirumuskan oleh The Brundtland Commision sebagai berikut : Sustainable development is development that meet the needs of the present without compromising the ability of future generations to meet their own needs. Klasifikasi sumber daya organisasi lainnya adalah dengan menghubungkan sumber daya yg dimiliki beserta fungsi organisasi tersebut. Berdasarkan klasifikasi ini, sumber daya organisasi terdiri atas : sumber daya manusia (man/human resources), keuangan (money/capital), bakan baku (materials), mesin dan peralatan (machineries and equipments), teknologi, pasar (market) dan informasi. Manusia dengan berbagai keahlian yg dimilikinya sangat dibutuhkan organisasi. Norton dan Kaplan (1996), ada 3 sumber yg dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu : 1. Employee capabilities 2. Informatin system capabilities 3. Organizational procedures Hampir tidak ada usaha yg dapat dijalankan dengan baik tanpa menggunakan modal dalam bentuk uang (capital). Sebagaimana halnya kekurangan modal bisa memicu kebangkrutan, kesalahan pengelolaan keuangan juga bisa menyebabkan kebangkrutan. Seorang manajer harus mampu mendapatkan, menciptakan dan mengelola modal organisasi sehingga mampu menghasilkan keuntungan. Dalam konsep rantai nilai (value chain), bahan baku tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan nilai produk yg dihasilkan. organisasi mampu mendapatkan kualitas bahan baku yg sama dengan para pesaing tetapi lebih murah biayanya, maka organisasi tersebut telah mendapatkan keunggulan bersaing (competitive advantage) Apabila Mesin dan peralatan berperan besar dalam penciptaan keunggulan bersaing organisasi. Produktivitas mesin yg tinggi akan mengakibatkan biaya perunit lebih kecil dibandingkan mesin yg produktivitasnya rendah. Inilah yg terjadi dengan industri tekstil kita dibandingkan dengan industri tekstil cina. Demikian juga dengan industri gula dalam negeri yg tidak bisa bersaing dengan gula impor. Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan ke dalam berbagai produk yg dapat membantu manusia dalam kehidupan ini. Teknologi merupakan pemicu terjadinya perubahan. Dengan adanya teknologi baru dapat mengubah peta persaingan usaha. Bahkan Maynard dan Mehrtrens (1993), yg menyebutkan abad 21 memunculkan dua gelombang teknologi, yaitu : green wave dan biological wave. Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dengan permintaan produk. Kelangsungan hidup organisasi tergantung pada diterimanya atau tidak produk yg ditawarkan kepada konsumen. Kegagalan organisasi memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar akan mengakibatkan produk organisasi kehilangan pasar dan konsumen beralih ke produk pesaing. Alvin Toffler menyebut era saat ini sebagai era informasi. Hal ini dimungkinkan oleh perkembangan teknologi informasi sehingga para manajer memiliki akses informasi yg luas. Organisasi saat ini berupaya mendayagunakan informasi sedemikian rupa sehingga dapat mengumpulkan berbagai informasi konsumen untuk semakin mendekatkan diri ke konsumen.